16
REFERAT TRAUMA KIMIA PADA MATA Pembimbing: dr. M. Ikhsan, Sp. M Yoshanda Krisna Paddiansyah

Powerpoint

Embed Size (px)

DESCRIPTION

referat mata

Citation preview

Trauma kimia pada mata

REFERATTrauma kimia pada mataPembimbing: dr. M. Ikhsan, Sp. M

Yoshanda Krisna PaddiansyahTrauma kimia mata merupakan salah satu kegawatdaruratan mata yang membutuhkan penatalaksanaan sesegera mungkin.Jika penatalaksanaan trauma terlambat timbulnya berbagai komplikasi yang salah satunya menyebabkan kebutaan bahkan kehilangan mata.Trauma kimia pada mata adalah trauma yang mengenai bola mata akibat terpaparnya bahan kimia baik yang bersifat asam atau basa pada bola mata.PENDAHULUANAnatomi dan fisiologi

Trauma kimia diakibatkan oleh zat asam dengan pH < 7 ataupun zat basa pH > 7 yang dapat menyebabkan kerusakan struktur bola mata.Trauma kimia asam pada mata disebabkan oleh paparan bahan kimia yang bersifat asam yang dapat merusak struktur bola mata tersebut.Trauma basa merupakan rudapaksa mata yang disebabkan oleh bahan kimia basa.Trauma kimia asam bersifat lebih ringan dibandingkan dengan trauma kimia basa.Tingkat keparahan trauma tgtg dg jenis, volume, konsentrasi, durasi pajanan, & derajat penetrasi dari zat kimia tsb.Trauma kimia asam dan basaTrauma Kimia AsamAsam sulfat (H2SO4)Asam sulfit (H2SO3)Asam hidrofluorik (HF)Asam klorida (HCL)Asam cuka (CH3COOH)Chromik (Cr2O3)EtiologiTrauma Kimia AsamProduk pembersih dlm rumah tangga (amoniak)Pupuk (amoniak)Shampoo, sabunSemen, tiner, lem, kapur gampingFreonSodium hidroksidaPotassium hidroksidaKlasifikasi t.k. asamKlasifikasi tingkat keparahan berdasarkan M.J. Roper-HallGradasiKorneaKonjungtivaPrognosisIErosi korneaIskemia (-)BaikIIKeruh, detail iris jelasIskemia < limbusBaikIIIKerusakan epitel total, stroma keruh, detail iris kaburIskemia 1/3 limbusKurang baikIVKeruh/putih, detail iris tak tampakIskemia > limbusJelek

Menurut klasifikasi Thoft, trauma kimia basa pada mata dapat dibedakan dalam:Djt 1: hiperemi konjungtiva, dan keratitis pungtata.Djt 2: hiperemi konjungtiva dan hilang epitel kornea.Djt 3: hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva dan lepasnya kornea.Djt 4: Konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak 50%.

Klasifikasi t.k. basa

Nekrosis pada epitel kornea dan konjungtiva + gg. & oklusi pembuluh darah pada limbus.Hilangnya stem cell limbus kerusakan persisten pada epitel kornea dg perforasi dan ulkus kornea bersih.Penetrasi yang dalam kerusakan dan presipitasi glikosaminoglikan & opasifikasi kornea.Penetrasi sampai ke COA kerusakan iris dan lensa.Kerusakan epitel siliar mengganggu sekresi askorbat yang dibutuhkan untuk memproduksi kolagen dan memperbaiki kornea.Hipotoni dan phthisis bulbi sangat mungkin terjadi.Terjadi penyembuhan jaringan epitelium berupa migrasi atau pergeseran dari sel-sel epithelial yang berasal dari stem cell limbus.Kerusakan kolagen stroma akan difagositosis oleh keratosit sehingga terjadi sintesis kolagen baru.

Patofisiologi trauma kimiaDua mekanisme, yaitu ion hidrogen dan anion dalam kornea.Molekul hidrogen merusak permukaan okular dengan mengubah pH, sementara anion merusak dengan cara denaturasi protein, presipitasi, dan koagulasi.Koagulasi protein umumnya mencegah penetrasi yang lebih lanjut dari zat asam, dan menyebabkan tampilan ground glass dari stroma korneal yang mengikuti trauma akibat asam. Patofisiologi t.k. asamDibagi menjadi ion hidroksil & kationnya dlm bola mata.Ion hidroksil saponifikasi asam lemak membran sel.Kationnya berinteraksi dengan kolagen dari stroma dan glikosaminoglikan.Collagen hydration ketidaksempurnaan dan pemendekan benang-benang fibrin perubahan jalinan trabekula di bilik mata depan peningkatan TIO.Selain itu, adanya pelepasan mediator inflamasi selama proses trauma yang merangsang pelepasan dari prostaglandin, juga akan meningkatkan TIO.Patofisiologi t.k. basaTerdapat gejala klinis utama yang muncul pada trauma kimia yaitu, epifora, blefarospasme, dan nyeri berat. Pada pasien dg trauma kimia asam akan mengeluh mata disertai nyeri sampai tidak bisa membuka mata, berair, kabur, & silau.Trauma akibat bahan yang bersifat asam biasanya dapat segera terjadi penurunan visus akibat nekrosis superfisial kornea. Selain itu dapat ditemukan gejala seperti kelopak mata bengkak, konjungtiva hiperemis, kemosis, edem kornea, tes fluoresein +, sampai kekeruhan kornea yang hebat.Pada trauma basa, kehilangan penglihatan sering bermanifestasi beberapa hari sesudah kejadian, gejalanya relatif sama.

Gejala klinisTes FluoreseinPemeriksaan memakai lampu senter + loupe, slit lampKertas pH meter atau lakmus untuk mengetahui jenis bahan kimiaLid retractor/desmares untuk membantu membuka kelopak mataPemeriksaan oftalmoskopi/funduskopi direk dan indirekFoto rontgen dan pemeriksaan menggunakan magnetTonometri

pemeriksaanIrigasiDouble eversi pada kelopak mataDebridemenMedikamentosa: Steroid, Sikloplegik jangka panjang, Asam askorbat, Beta bloker/karbonik anhidrase inhibitor, Antibiotik profilaksis, EDTA.ParasintesaPembedahanpenatalaksanaan

Kornea keruh, Glaukoma, Perlunakan kornea akibat perforasi akibat berlanjutnya aktivitas kolagenase,Simblefaron,Keratitis Sika (Sindroma mata kering),Sikatrik Kornea.,Katarak traumatik,Entropion dan ptisis bulbi.

komplikasiTerdapat beberapa hal yang mempengaruhi prognosis kesembuhan akibat trauma kimia.Pertolongan pertama saat kejadian menentukan prognosis trauma kimia, semakin cepat, akan semakin baik prognosisnya. Selain itu, prognosis trauma kimia pada mata sangat ditentukan oleh bahan penyebab trauma, jumlah, dan tingkat kepekaan konsentrasi bahan kimia tersebut.Semakin banyak jumlah dan kepekaannya yang tinggi, maka kerusakannya semakin hebat. prognosisTerima kasih