Upload
others
View
4
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Sosialisasi Peraturan:
PP Nomor 104 Tahun 2015tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi
Kawasan HutanLatar Belakang
Paket IIKebijakan Ekonomi Pemerintah
Pemangkasan tahap perizinan KLH & Kehutanan
Penyerdehanaan prosedur perubahan peruntukan kawasan hutan (tukar menukarkawasan hutan), pelepasan kawasan hutan, dan izin pinjam pakai kawasan hutan
1
2DinamikaPembangunanNasional Percepatan pembangunan proyek strategis yang menggunakan kawasan hutan
(bendungan, waduk, jalan, ketenagalistrikan, migas)
3MenggantiPeraturanSebelumnya
Pengganti peraturan sebelumnya, yaitu PP Nomor 10 Tahun 2010 jo. PP Nomor 60 Tahun 2012 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan
Definisi Istilah
Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.
Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
Prinsip
Prinsip-prinsip dalam PP ini berupa:
1. Perubahan peruntukan kawasan hutan dapat dilakukan secara parsial atau untuk wilayah provinsi
2. Perubahan peruntukan kawasan hutan secara parsial dilakukan melalui tukar menukar kawasan hutan atau pelepasan kawasan hutan
3. Perubahan peruntukan kawasan hutan yang dilakukan melalui tukar menukar kawasan hutan hanya dapat dilakukan pada hutan produksi tetap dan/atau hutan produksi terbatas
4. Pelepasan kawasan hutan hanya dapat dilakukan pada kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi yang tidak produktif
5. Kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi pada provinsi dengan luas kawasan hutan sama dengan atau kurang dari 30%, tidak dapat dilakukan pelepasan kecuali dengan cara tukar menukar kawasan hutan
Fungsi Kawasan Hutan
KawasanHutan
HutanLindung
HutanKonservasi
HutanProduksi
Suaka Alam
Pelestarian Alam
Taman Buru
Terbatas
Cagar Alam
Suaka Margasatwa
Tetap
Dapat Dikonversi
Taman Nasional
Taman Wisata Alam
Taman Hutan Raya
Tujuan
Tujuan dari adanya PP ini untuk mendukung percepatan pembangunan di luar kegiatan kehutanan dengan melakukan penyerdehanaan proses perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan
Kawasan hutan memiliki fungsi-fungsi pokok sebagai berikut:
?Apa yang berubah? (dari peraturan sebelumnya PP No. 10/2010 jo. PP No.60/2012)
Skema Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan
KEGIATAN PP No.10/2010 jo. PP No.60/2012 PP No.104/2016
Persetujuan Prinsip Pelepasan Kawasan Hutan
Sebagai dasar pelaksanaan tata letak batas Tidak terdapat lagi persetujuan prinsip, langsung SK Pelepasan
Jangka Waktu Tata Batas Tidak diatur Maksimal selesai 1 tahun. Bila lewat dianggap tida berlaku (untuk instansi pemerintah dapat diperpanjang 1 tahun lagi)
Penetapan Area Tidak ada Ditetapkan setelah selesai tata batas
Pembangunan Waduk dan Bendungan Dengan IPPKH dan TMKH Dengan IPPKH
Prosedur Pelepasan Tanpa kajian dari Tim Terpadu Dengan kajian dari Tim Terpadu
Hasil Tim Terpadu Tidak diatur Merekomendasikan:a. Pelepasan sebagian atau seluruhnyab. Bila masih produktif, direkomendasikan menjadi Hutan Tetap (HP)
Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Diusulkan oleh Bupati/Walikota atau Gubernur
Diusulkan oleh Pengelola Kawasan
Istilah Persyaratan Perubahan Fungsi dan Peruntukan
Rekomendasi Pertimbangan
Jangka Waktu Pertimbangan Gubernur Tidak diatur Dibatasi 30 hari (jika lewat dianggap setuju)
Penyerdehanaan Prosedur Tukar Menukar Kawasan Hutan (TMKH)
TMKH terjadi setelah lahan pengganti selesai ditata batas
TMKH terjadi sebelum lahan pengganti selesai ditata batas
Penyederhanaan Prosedur Pelepasan Dua tahap:1. Persetujuan Prinsip2. SK Pelepasan
Satu tahap:SK Pelepasan
Kriteria Pelepasan Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi (HPK)
Dapat dilakukan pada HPK yang Produktif dan Tidak Produktif
Hanya pada real tidak produktif, kecuali Provinsi yang tidak memiliki HPK yang tidak produktif
HPK sebagai Lahan Pengganti Tidak diatur dalam PP Diatur dalam PP ini
Tahapan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan
Tahapan Tukar Menukar Kawasan Hutan (TMKH)
Aturan Peralihan (Bab VI Ketentuan Peralihan)
Pemberian Perizinan:a. Izin yang sah dan sesuai dengan prosedur yang benarb. Pemberian izin mengacu pada RTRWP/K yang ditetapkan dengan Perda sebelum berlakunya UU 26/2007 tentang Penataan Ruang
Lokus:a. Berdasarkan Perda RTRWP/K sebelum berlakunya UU 26/2007 merupakan bukan kawasan hutan (APL)b. Berdasarkan Peta Kawasan Hutan yang terakhir merupakan Kawasan Hutan
Proses Penyelesaian:Dapat diajukan dalam jangka waktu paling lama 1 tahun sejak berlakunya PP ini (28 Desember 2015-28 Desember 2016), dengan ketentuan:a. HPK : melalui Pelepasan Kawasan Hutanb. HPT/HP : melalui proses Tukar Menukar Kawasan Hutan (TMKH)c. HL/HK : diberikan kesempatan untuk melanjutkan usahanya selama 1 (satu) daur tanaman pokok
* Keterangan: Cnc: Clean and Clear BATM: Berita Acara Tukar Menukar
1. Pengelolaan Kawasan Ht Konservasi
*
*
*
*
Alur Proses Perubahan Kawasan Hutan dalam Revisi RTRWP
Tahapan Pelepasan Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi
sumber:[1] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2015[2] Bahan Paparan Sosialisasi PP No. 104 Tahun 2015, Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
Direktorat Tata Ruang dan PertanahanKementerian PPN/Bappenas
Jalan Taman Suropati No.2, Gedung Madiun Lt. 3Telp. 021 392712 | Fax. 021 3926601
Website: trp.or.id | E-mail: [email protected]
bekerja sama dengan:Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata LingkunganKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
sumber:[1] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2015[2] Bahan Paparan Sosialisasi PP No. 104 Tahun 2015, Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
Persetujuan
RaPerdaRTRWP
Persetujuan Peruntukan Ruang
KH
Perubahan Peruntukan KH
DPCLS
Ada Perubahan Kawasan Hutan
Jangka waktu pemenuhan 1 th