15
I. DEFINISI Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema atau gabungan keduanya. Bronkitis kronik Kelainan sal ura n napas yang ditandai ole h bat uk kronik ber daha k min imal 3 bul an dalam setahun, sekurang-kurangnya dua tahun berturut - turut, tidak disebabkan penyakit lainnya. Emfisema Sua tu kelainan ana tomis par u yang dit andai oleh pel ebar an ron gga udar a dis tal bro nki olus terminal, disertai kerusakan dinding alveoli. Pada prakteknya cukup banyak penderita bronkitis kronik juga memperlihatkan tanda-tanda emfisema, termasuk penderita asma persisten berat dengan obstruksi jalan napas yang tidak reversibel penuh, dan memenuhi kriteria PPOK. II. PERMASAA!AN DI INDONESIA i !ndonesia tidak ada data yang akurat tentang kekerapan PPOK. Pada Survai Kesehatan "umah #angga $SK"#% &'() asma, bronkitis kronik dan emfisema menduduki peringkat ke - * sebagai penyebab kesakitan terbanyak dari &+ penyebab kesakitan utama. SK"# epkes "! &'' menunjukkan angka kematian karena asma, bronkitis kronik dan emfisema menduduki peringkat ke - ) dari &+ penyebab tersering kematian di !ndonesia. aktor yang berperan dalam peningkatan penyakit tersebut / Kebiasaan merokok yang masih tinggi $laki-laki di atas &* tahun )+-0+ 1% / Pertambahan penduduk / 2eningkatnya usia rata-rata penduduk dari * tahun pada tahun &')+-an menjadi )3 tahun  pada tahun &''+-an / !ndustrialisasi / Polusi udara terutama di kota besar, di lokasi industri, dan di pertambangan. i negara dengan prevalensi #4 paru yang tinggi, terdapat sejumlah besar penderita yang sembuh setelah pengobatan #4. Pada sebagian penderita, secara klinik timbul gejala sesak 

ppok CBD

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ppok CBD

7/21/2019 ppok CBD

http://slidepdf.com/reader/full/ppok-cbd 1/15

I. DEFINISI

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas

yang bersifat progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri dari bronkitis kronik 

dan emfisema atau gabungan keduanya.

Bronkitis kronik 

Kelainan saluran napas yang ditandai oleh batuk kronik berdahak minimal 3 bulan dalam

setahun, sekurang-kurangnya dua tahun berturut - turut, tidak disebabkan penyakit lainnya.

Emfisema

Suatu kelainan anatomis paru yang ditandai oleh pelebaran rongga udara distal bronkiolus

terminal, disertai kerusakan dinding alveoli. Pada prakteknya cukup banyak penderita bronkitis

kronik juga memperlihatkan tanda-tanda emfisema, termasuk penderita asma persisten berat

dengan obstruksi jalan napas yang tidak reversibel penuh, dan memenuhi kriteria PPOK.

II. PERMASAA!AN DI INDONESIA

i !ndonesia tidak ada data yang akurat tentang kekerapan PPOK. Pada Survai Kesehatan

"umah #angga $SK"#% &'() asma, bronkitis kronik dan emfisema menduduki peringkat ke - *sebagai penyebab kesakitan terbanyak dari &+ penyebab kesakitan utama. SK"# epkes "! &''

menunjukkan angka kematian karena asma, bronkitis kronik dan emfisema menduduki peringkat

ke - ) dari &+ penyebab tersering kematian di !ndonesia.

aktor yang berperan dalam peningkatan penyakit tersebut

/ Kebiasaan merokok yang masih tinggi $laki-laki di atas &* tahun )+-0+ 1%

/ Pertambahan penduduk 

/ 2eningkatnya usia rata-rata penduduk dari * tahun pada tahun &')+-an menjadi )3 tahun

 pada tahun &''+-an

/ !ndustrialisasi

/ Polusi udara terutama di kota besar, di lokasi industri, dan di pertambangan.

i negara dengan prevalensi #4 paru yang tinggi, terdapat sejumlah besar penderita yang

sembuh setelah pengobatan #4. Pada sebagian penderita, secara klinik timbul gejala sesak 

Page 2: ppok CBD

7/21/2019 ppok CBD

http://slidepdf.com/reader/full/ppok-cbd 2/15

terutama pada aktiviti, radiologik menunjukkan gambaran bekas #4 $fibrotik, klasifikasi% yang

minimal, dan uji faal paru menunjukkan gambaran obstruksi jalan napas yang tidak reversibel.

Kelompok penderita tersebut dimasukkan dalam kategori penyakit Sindrom Obstruksi

Pascatuberkulosis $SOP#%. asiliti pelayanan kesehatan di !ndonesia yang bertumpu di

Puskesmas sampai di rumah sakit pusat rujukan masih jauh dari fasiliti pelayanan untuk penyakit

PPOK. isamping itu kompetensi sumber daya manusianya, peralatan standar untuk 

mendiagnosis PPOK seperti spirometri hanya terdapat di rumah sakit besar saja, sering kali jauh

dari jangkauan Puskesmas. Pencatatan epartemen Kesehatan tidak mencantumkan PPOK 

sebagai penyakit yang dicatat. Karena itu perlu sebuah Pedoman Penatalaksanaan PPOK untuk 

segera disosialisasikan baik untuk kalangan medis maupun masyarakat luas dalam upaya

 pencegahan, diagnosis dini, penatalaksanaan yang rasional dan rehabilitasi.

III. FAK"OR RISIKO

&. Kebiasaan merokok merupakan satu - satunya penyebab kausal yang terpenting, jauh lebih

 penting dari faktor penyebab lainnya. alam pencatatan ri5ayat merokok perlu diperhatikan

a. "i5ayat merokok 

- Perokok aktif 

- Perokok pasif 

- 4ekas perokok 

 b. erajat berat merokok dengan !ndeks 4rinkman $!4%, yaitu perkalian jumlah rata-rata batang

rokok dihisap sehari dikalikan lama merokok dalam tahun

- "ingan +-++

- Sedang ++-)++

- 4erat 6)++

. "i5ayat terpajan polusi udara di lingkungan dan tempat kerja

3. 7ipereaktiviti bronkus

. "i5ayat infeksi saluran napas ba5ah berulang

*. efisiensi antitripsin alfa - &, umumnya jarang terdapat di !ndonesia

Page 3: ppok CBD

7/21/2019 ppok CBD

http://slidepdf.com/reader/full/ppok-cbd 3/15

I#. PA"O$ENESIS DAN PA"OO$I

Pada bronkitis kronik terdapat pembesaran kelenjar mukosa bronkus, metaplasia sel goblet,

inflamasi, hipertrofi otot polos pernapasan serta distorsi akibat fibrosis. 8mfisema ditandai oleh

 pelebaran rongga udara distal bronkiolus terminal, disertai kerusakan dinding alveoli. Secara

anatomik dibedakan tiga jenis

emfisema

- 8mfisema sentriasinar, dimulai dari bronkiolus respiratori dan meluas ke perifer, terutama

mengenai bagian atas paru sering akibat kebiasaan merokok lama

- 8mfisema panasinar $panlobuler%, melibatkan seluruh alveoli secara merata dan terbanyak pada

 paru bagian ba5ah

- 8mfisema asinar distal $paraseptal%, lebih banyak mengenai saluran napas distal, duktus dan

sakus alveoler. Proses terlokalisir di septa atau dekat pleura

Obstruksi saluran napas pada PPOK bersifat ireversibel dan terjadi karena perubahan struktural

 pada saluran napas kecil yaitu inflamasi, fibrosis, metaplasi sel goblet dan hipertropi otot polos

 penyebab utama obstruksi jalan napas.

#. DIA$NOSIS

9ejala dan tanda PPOK sangat bervariasi, mulai dari tanpa gejala, gejala ringan hingga berat.

Pada pemeriksaan fisis tidak ditemukan kelainan jelas dan tanda inflasi paru

iagnosis PPOK di tegakkan berdasarkan

A. $ambaran K%inis

a. :namnesis

- "i5ayat merokok atau bekas perokok dengan atau tanpa gejala pernapasan

- "i5ayat terpajan ;at iritan yang bermakna di tempat kerja

- "i5ayat penyakit emfisema pada keluarga

-#erdapat faktor predisposisi pada masa bayi<anak, mis berat badan lahir rendah $44="%,

infeksisaluran napas berulang, lingkungan asap rokok dan polusi udara

- 4atuk berulang dengan atau tanpa dahak 

- Sesak dengan atau tanpa bunyi mengi

Page 4: ppok CBD

7/21/2019 ppok CBD

http://slidepdf.com/reader/full/ppok-cbd 4/15

 b. Pemeriksaan fisis

/ !nspeksi

- Pursed - lips breathing $mulut setengah terkatup mencucu%

- Barrel chest $diameter antero - posterior dan transversal sebanding%

- Penggunaan otot bantu napas

- 7ipertropi otot bantu napas

- Pelebaran sela iga

- 4ila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat denyut vena jugularis i leher dan edema tungkai

- Penampilan pink puffer atau blue bloater 

/ Palpasi

Pada emfisema fremitus melemah, sela iga melebar 

/ Perkusi

Pada emfisema hipersonor dan batas jantung mengecil, letak diafragma rendah, hepar terdorong

ke ba5ah

/ :uskultasi

- suara napas vesikuler normal, atau melemah

- terdapat ronki dan atau mengi pada 5aktu bernapas biasa atau pada ekspirasi paksa

- ekspirasi memanjang

- bunyi jantung terdengar jauh

 Pink puffer 9ambaran yang khas pada emfisema, penderita kurus, kulit kemerahan dan

 pernapasan pursed – lips breathing 

 Blue bloater 9ambaran khas pada bronkitis kronik, penderita gemuk sianosis, terdapat edema

tungkai dan ronki  basah di basal paru, sianosis sentral dan perifer 

 Pursed - lips breathing :dalah sikap seseorang yang bernapas dengan mulut mencucu dan

ekspirasi yang memanjang. Sikap  ini terjadi sebagai mekanisme tubuh untuk mengeluarkan

retensi >O yang terjadi sebagai mekanisme tubuh untuk mengeluarkan retensi >O yang terjadi

 pada gagal napas kronik.

Page 5: ppok CBD

7/21/2019 ppok CBD

http://slidepdf.com/reader/full/ppok-cbd 5/15

B. Pemeriksaan Penun&an'

a. Pemeriksaan rutin

&. aal paru

/ Spirometri $?8P&, ?8P&prediksi, K?P, ?8P&<K?P

- Obstruksi ditentukan oleh nilai ?8P& prediksi $ 1 % dan atau ?8P&<K?P $ 1 %.

Obstruksi 1 ?8P&$?8P&<?8P& pred% @ (+1 ?8P&1 $?8P&<K?P% @ 0* 1

- ?8P& merupakan parameter yang paling umum dipakai untuk menilai beratnya PPOK dan

memantau perjalanan penyakit.

- :pabila spirometri tidak tersedia atau tidak mungkin dilakukan, :P8 meter 5alaupun

kurang tepat, dapat dipakai sebagai alternatif dengan memantau variabiliti harian pagi

dan sore, tidak lebih dari +1

/ Aji bronkodilator 

- ilakukan dengan menggunakan spirometri, bila tidak ada gunakan :P8 meter.

- Setelah pemberian bronkodilator inhalasi sebanyak ( hisapan, &* - + menit kemudian

dilihat perubahan nilai ?8P& atau :P8, perubahan ?8P& atau :P8 @ +1 nilai a5al dan

@ ++ ml

- Aji bronkodilator dilakukan pada PPOK stabil

. arah rutin

7b, 7t, leukosit

3. "adiologi

oto toraks P: dan lateral berguna untuk menyingkirkan penyakit paru lain

Pada emfisema terlihat gambaran

- 7iperinflasi

- 7iperlusen

- "uang retrosternal melebar 

- iafragma mendatar 

- Bantung menggantung $jantung pendulum < tear drop / eye drop appearance%

Pada bronkitis kronik

/ Cormal

/ >orakan bronkovaskuler bertambah pada & 1 kasus

.

Page 6: ppok CBD

7/21/2019 ppok CBD

http://slidepdf.com/reader/full/ppok-cbd 6/15

#III. PENA"AAKSANAAN

A. Penata%aksanaan umum PPOK 

#ujuan penatalaksanaan

- 2engurangi gejala

- 2encegah eksaserbasi berulang

- 2emperbaiki dan mencegah penurunan faal paru

- 2eningkatkan kualiti hidup penderita

Penatalaksanaan secara umum PPOK meliputi

&. 8dukasi

. Obat - obatan

3. #erapi oksigen

. ?entilasi mekanik 

*. Cutrisi

). "ehabilitasi

PPOK merupakan penyakit paru kronik progresif dan nonreversibel, sehingga penatalaksanaan

PPOK terbagi atas

$&% penatalaksanaan pada keadaan stabil

$% penatalaksanaan pada eksaserbasi akut.

. Eukasi

8dukasi merupakan hal penting dalam pengelolaan jangka panjang pada PPOK stabil. 8dukasi

 pada PPOK berbeda dengan edukasi pada asma. Karena PPOK adalah penyakit kronik yang

ireversibel dan progresif, inti dari edukasi adalah menyesuaikan keterbatasan aktiviti dan

mencegah kecepatan perburukan fungsi paru. 4erbeda dengan asma yang masih bersifat

reversibel, menghindari pencetus dan memperbaiki derajat adalah inti dari edukasi atau tujuan

 pengobatan dari asma.

#ujuan edukasi pada pasien PPOK

&. 2engenal perjalanan penyakit dan pengobatan

. 2elaksanakan pengobatan yang maksimal

3. 2encapai aktiviti optimal

. 2eningkatkan kualiti hidup

Page 7: ppok CBD

7/21/2019 ppok CBD

http://slidepdf.com/reader/full/ppok-cbd 7/15

8dukasi PPOK diberikan sejak ditentukan diagnosis dan berlanjut secara berulang pada setiap

kunjungan, baik bagi penderita sendiri maupun bagi keluarganya. 8dukasi dapat diberikan di

 poliklinik, ruang ra5at, bahkan di unit ga5at darurat ataupun di !>A dan di rumah. Secara

intensif edukasi diberikan di klinik rehabilitasi atau klinik konseling, karena memerlukan 5aktu

yang khusus dan memerlukan alat peraga. 8dukasi yang tepat diharapkan dapat mengurangi

kecemasan pasien PPOK, memberikan semangat hidup 5alaupun dengan keterbatasan aktiviti.

Penyesuaian aktiviti dan pola hidup merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualiti hidup

 pasien PPOK. 4ahan dan cara pemberian edukasi harus disesuaikan dengan derajat berat

 penyakit, tingkat pendidikan, lingkungan sosial, kultural dan kondisi ekonomi penderita.

Secara umum bahan edukasi yang harus diberikan adalah

&. Pengetahuan dasar tentang PPOK 

. Obat - obatan, manfaat dan efek sampingnya

3. >ara pencegahan perburukan penyakit

. 2enghindari pencetus $berhenti merokok%

*. Penyesuaian aktiviti

:gar edukasi dapat diterima dengan mudah dan dapat dilaksanakan ditentukan skala prioriti

 bahan edukasi sebagai berikut

&. 4erhenti merokok 

isampaikan pertama kali kepada penderita pada 5aktu diagnosis PPOK ditegakkan

. Pengunaan obat - obatan

- 2acam obat dan jenisnya

- >ara penggunaannya yang benar $ oral, 2! atau nebuliser %

- Daktu penggunaan yang tepat $ rutin dengan selang5aku tertentu atau kalau perlu

saja %

- osis obat yang tepat dan efek sampingnya

3. Penggunaan oksigen

- Kapan oksigen harus digunakan

- 4erapa dosisnya

- 2engetahui efek samping kelebihan dosis oksigen

. 2engenal dan mengatasi efek samping obat atau terapi oksigen

*. Penilaian dini eksaserbasi akut dan pengelolaannya

Page 8: ppok CBD

7/21/2019 ppok CBD

http://slidepdf.com/reader/full/ppok-cbd 8/15

#anda eksaserbasi

- 4atuk atau sesak bertambah

- Sputum bertambah

- Sputum berubah 5arna

). 2endeteksi dan menghindari pencetus eksaserbasi

0. 2enyesuaikan kebiasaan hidup dengan keterbatasan aktiviti

8dukasi diberikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah diterima, langsung ke pokok 

 permasalahan yang ditemukan pada 5aktu itu. Pemberian edukasi sebaiknya diberikan

 berulang dengan bahan edukasi yang tidak terlalu banyak pada setiap kali pertemuan. 8dukasi

merupakan hal penting dalam pengelolaan jangka panjang pada PPOK stabil, karena PPOK 

merupakan penyakit kronik progresif yang ireversibel

*. Obat + obatan

a. 4ronkodilator 

iberikan secara tunggal atau kombinasi dari ketiga jenis bronkodilator dan disesuaikan dengan

klasifikasi derajat berat penyakit $ lihat tabel %. Pemilihan bentuk obat diutamakan inhalasi,

nebuliser tidak dianjurkan pada penggunaan jangka panjang. Pada derajat berat diutamakan

 pemberian obat lepas lambat $ slow release % atau obat berefek panjang $ long  acting %.

2acam - macam bronkodilator

- 9olongan antikolinergik 

igunakan pada derajat ringan sampai berat, disamping sebagai bronkodilator juga mengurangi

sekresi lendir $ maksimal kali perhari %.

- 9olongan agonis beta -

4entuk inhaler digunakan untuk mengatasi sesak, peningkatan jumlah penggunaan dapat sebagai

monitor timbulnya eksaserbasi. Sebagai obat pemeliharaan sebaiknya digunakan bentuk tablet

yang berefek panjang. 4entuk nebuliser dapat digunakan untuk mengatasi eksaserbasi akut, tidak 

dianjurkan untuk penggunaan jangka panjang. 4entuk injeksi subkutan atau drip untuk mengatasi

eksaserbasi berat.

- Kombinasi antikolinergik dan agonis beta -

Kombinasi kedua golongan obat ini akan memperkuat efek bronkodilatasi, karena keduanya

mempunyai tempat kerja yang berbeda. isamping itu penggunaan obat kombinasi lebih

sederhana dan mempermudah penderita.

Page 9: ppok CBD

7/21/2019 ppok CBD

http://slidepdf.com/reader/full/ppok-cbd 9/15

- 9olongan Eantin

alam bentuk lepas lambat sebagai pengobatan pemeliharaan jangka panjang, terutama pada

derajat sedang dan berat. 4entuk tablet biasa atau puyer untuk mengatasi sesak $ pelega napas %,

 bentuk suntikan bolus atau drip untuk mengatasi eksaserbasi akut. Penggunaan jangka panjang

diperlukan pemeriksaan kadar aminofilin darah.

 b. :ntiinflamasi

igunakan bila terjadi eksaserbasi akut dalam bentuk oral atau injeksi intravena, berfungsi

menekan inflamasi yang terjadi, dipilih golongan metilprednisolon atau prednison. 4entuk 

inhalasi sebagai terapi jangka panjang diberikan bila terbukti uji kortikosteroid positif yaitu

terdapat perbaikan ?8P& pascabronkodilator meningkat 6 +1 dan minimal *+ mg.

c. :ntibiotika

7anya diberikan bila terdapat infeksi. :ntibiotik yang digunakan

- =ini ! amoksisilin makrolid

- =ini !! amoksisilin dan asam klavulanat sefalospori Kuinolon makrolid baru

Pera5atan di "umah Sakit

- :moksilin dan klavulanat

- Sefalosporin generasi !! F !!! injeksi

- Kuinolon per oral

ditambah dengan yang anti pseudomonas

- :minoglikose per injeksi

- Kuinolon per injeksi

- Sefalosporin generasi !? per injeksi

d. :ntioksidan

apat mengurangi eksaserbasi dan memperbaiki kualiti hidup, digunakan C - asetilsistein. apat

diberikan pada PPOK dengan eksaserbasi yang sering, tidak dianjurkan sebagai pemberian yang

rutin.

e. 2ukolitik 

7anya diberikan terutama pada eksaserbasi akut karena akan mempercepat perbaikan

eksaserbasi, terutama pada bronkitis kronik dengan sputum yang viscous. 2engurangi

eksaserbasi pada PPOK bronkitis kronik, tetapi tidak dianjurkan sebagai pemberian rutin.

Page 10: ppok CBD

7/21/2019 ppok CBD

http://slidepdf.com/reader/full/ppok-cbd 10/15

,. "era-i Oksi'en

Pada PPOK terjadi hipoksemia progresif dan berkepanjangan yang menyebabkan kerusakan sel

dan jaringan. Pemberian terapi oksigen merupakan hal yang sangat penting untuk 

mempertahankan oksigenasi seluler dan mencegah kerusakan sel baik di otot maupun organ -

organ lainnya.

2anfaat oksigen

- 2engurangi sesak 

- 2emperbaiki aktiviti

- 2engurangi hipertensi pulmonal

- 2engurangi vasokonstriksi

- 2engurangi hematokrit

- 2emperbaiki fungsi neuropsikiatri

- 2eningkatkan kualiti hidup

!ndikasi

- Pao @ )+mm7g atau Sat O @ '+1

- Pao diantara ** - *' mm7g atau Sat O 6 ('1 disertai Kor Pulmonal, perubahan P

 pullmonal, 7t 6**1 dan tanda - tanda gagal jantung kanan, sleep apnea, penyakit paru lain

2acam terapi oksigen

- Pemberian oksigen jangka panjang

- Pemberian oksigen pada 5aktu aktiviti

- Pemberian oksigen pada 5aktu timbul sesak mendadak 

- Pemberian oksigen secara intensif pada 5aktu gagal napas

#erapi oksigen dapat dilaksanakan di rumah maupun di rumah sakit. #erapi oksigen di rumah

diberikan kepada penderita PPOK stabil derajat berat dengan gagal napas kronik. Sedangkan di

rumah sakit oksigen diberikan pada PPOK eksaserbasi akut di unit ga5at daruraat, ruang ra5at

ataupun !>A. Pemberian oksigen untuk penderita PPOK yang dira5at di rumah dibedakan

- Pemberian oksigen jangka panjang $ Long Term Oxygen Therapy G =#O# %

- Pemberian oksigen pada 5aktu aktiviti

- Pemberian oksigen pada 5aktu timbul sesak mendadak 

#erapi oksigen jangka panjang yang diberikan di rumah pada keadaan stabil terutama bila tidur 

atau sedang aktiviti, lama pemberian &* jam setiap hari, pemberian oksigen dengan nasal kanul &

Page 11: ppok CBD

7/21/2019 ppok CBD

http://slidepdf.com/reader/full/ppok-cbd 11/15

- =<mnt. #erapi oksigen pada 5aktu tidur bertujuan mencegah hipoksemia yang sering terjadi

 bila penderita tidur. #erapi oksigen pada 5aktu aktiviti bertujuan menghilangkan sesak napas dan

meningkatkan kemampuan aktiviti. Sebagai parameter digunakan analisis gas darah atau pulse

oksimetri. Pemberian oksigen harus mencapai saturasi oksigen di atas '+1.

:lat bantu pemberian oksigen

- Casal kanul

- Sungkup venturi

- Sungkup rebreathing 

- Sungkup nonrebreathing 

Pemilihan alat bantu ini disesuaikan dengan tujuan terapi oksigen dan kondisi analisis gas darah

 pada 5aktu tersebut.

. #enti%asi Mekanik 

?entilasi mekanik pada PPOK digunakan pada eksaserbasi dengan gagal napas akut, gagal napas

akut pada gagal napas kronik atau pada pasien PPOK derajat berat dengan napas kronik.

?entilasi mekanik dapat digunakan di rumah sakit di ruang !>A atau di rumah. ?entilasi mekanik 

dapat dilakukan dengan cara

- ventilasi mekanik dengan intubasi

- ventilasi mekanik tanpa intubasi

- Kualiti dan kuantiti tidur 

- Kualiti hidup

- :nalisis gas darah

!ndikasi penggunaan C!PP?

- Sesak napas sedang sampai berat dengan penggunaan muskulus respirasi dan abdominal

 paradoksal

- :sidosis sedang sampai berat p7 @ 0,3+ - 0, 3*

- rekuensi napas 6 * kali per menit

 CP? tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan obstruksi saluran napas atas, disamping

harus menggunakan perlengkapan yang tidak sederhana.

Page 12: ppok CBD

7/21/2019 ppok CBD

http://slidepdf.com/reader/full/ppok-cbd 12/15

/. Nutrisi

2alnutrisi sering terjadi pada PPOK, kemungkinan karena bertambahnya kebutuhan energy

akibat kerja muskulus respirasi yang meningkat karena hipoksemia kronik dan hiperkapni

menyebabkan terjadi hipermetabolisme. Kondisi malnutrisi akan menambah mortaliti PPOK 

karena berkolerasi dengan derajat penurunan fungsi paru dan perubahan analisis gas darah

2alnutrisi dapat dievaluasi dengan

- Penurunan berat badan

- Kadar albumin darah

- :ntropometri

- Pengukuran kekuatan otot $2??, tekanan diafragma, kekuatan otot pipi%

- 7asil metabolisme $hiperkapni dan hipoksia%

2engatasi malnutrisi dengan pemberian makanan yang agresis tidak akan mengatasi masalah,

karena gangguan ventilasi pada PPOK tidak dapat mengeluarkan >O yang terjadi akibat

metabolisme karbohidrat. iperlukan keseimbangan antara kalori yang masuk denagn kalori

yang dibutuhkan, bila perlu nutrisi dapat diberikan secara terus menerus nocturnal feedings!

dengan pipa nasogaster. Komposisi nutrisi yang seimbang dapat berupa tinggi lemak rendah

karbohidrat. Kebutuhan protein seperti pada umumnya, protein dapat meningkatkan ventilasi

semenit oxygen  comsumption dan respons ventilasi terhadap hipoksia dan hiperkapni. #etapi

 pada PPOK dengan gagal napas kelebihan pemasukan protein dapat menyebabkan kelelahan.

9angguan keseimbangan elektrolit sering terjadi pada PPOK karena berkurangnya fungsi

muskulus respirasi sebagai akibat sekunder dari gangguan ventilasi. 9angguan elektrolit yang

terjadi adalah

- 7ipofosfatemi

- 7iperkalemi

- 7ipokalsemi

- 7ipomagnesemi

9angguan ini dapat mengurangi fungsi diafragma. ianjurkan pemberian nutrisi dengan

komposisi seimbang, yakni porsi kecil dengan 5aktu pemberian yang lebih sering.

Page 13: ppok CBD

7/21/2019 ppok CBD

http://slidepdf.com/reader/full/ppok-cbd 13/15

0. Re1abi%itasi PPOK 

#ujuan program rehabilitasi untuk meningkatkan toleransi latihan dan memperbaiki kualiti hidup

 penderita PPOK Penderita yang dimasukkan ke dalam program rehabilitasi adalah mereka yang

telah mendapatkan pengobatan optimal yang disertai

- Simptom pernapasan berat

- 4eberapa kali masuk ruang ga5at darurat

- Kualiti hidup yang menurun

B. Penata%aksanaan PPOK stabi%

Kriteria PPOK stabil adalah

- #idak dalam kondisi gagal napas akut pada gagal napas kronik 

- apat dalam kondisi gagal napas kronik stabil, yaitu hasil analisa gas darah menunjukkan

P>O @ * mm7g dan PO 6 )+ mm7g

- ahak jernih tidak ber5arna

- :ktivitas terbatas tidak disertai sesak sesuai derajat berat PPOK $hasil spirometri%

- Penggunaan bronkodilator sesuai rencana pengobatan

- #idak ada penggunaan bronkodilator tambahan

#ujuan penatalaksanaan pada keadaan stabil

- 2empertahankan fungsi paru

- 2eningkatkan kualiti hidup

- 2encegah eksaserbasi

2. Penata%aksanaan PPOK Eksaserbasi Akut

8ksaserbasi akut pada PPOK berarti timbulnya perburukan dibandingkan dengan kondisi

sebelumnya. 8ksaserbasi dapat disebabkan infeksi atau faktor lainnya seperti polusi udara,

kelelahan atau timbulnya komplikasi.

9ejala eksaserbasi

- Sesak bertambah

- Produksi sputum meningkat

- Perubahan 5arna sputum

8ksaserbasi akut akan dibagi menjadi tiga

a. #ipe $eksaserbasi berat%, memiliki 3 gejala di atas

 b. #ipe !! $eksaserbasi sedang%, memiliki gejala di atas

Page 14: ppok CBD

7/21/2019 ppok CBD

http://slidepdf.com/reader/full/ppok-cbd 14/15

c. #ipe !!! $eksaserbasi ringan%, memiliki & gejala di atas ditambah infeksi saluran napas atas

lebih dari * hari, demam tanpa sebab lain, peningkatan batuk, peningkatan mengi atau

 peningkatan frekuensi pernapasan 6 +1 baseline, atau frekuensi nadi 6 +1 baseline

Penyebab eksaserbasi akut

Primer

- !nfeksi trakeobronkial $biasanya karena virus%

Sekunder

- Pnemonia

- 9agal jantung kanan, atau kiri, atau aritmia

- 8mboli paru

- Pneumotoraks spontan

- Penggunaan oksigen yang tidak tepat

- Penggunaan obat-obatan $obat penenang, diuretik% yang tidak tepat

- Penyakit metabolik $2, gangguan elektrolit%

- Cutrisi buruk 

- =ingkunagn memburuk<polusi udara

- :spirasi berulang

- Stadium akhir penyakit respirasi $kelelahan otot respirasi%

Penanganan eksaserbasi akut dapat dilaksanakan di rumah $untuk eksaserbasi yang ringan% atau

di rumah sakit $untuk eksaserbasi sedang dan berat%. Penatalaksanaan eksaserbasi akut ringan

dilakukan dirumah oleh penderita yang telah diedukasi

dengan cara

- 2enambahkan dosis bronkodilator atau dengan mengubah bentuk bronkodilator yang

digunakan dari bentuk inhaler, oral dengan bentuk nebuliser 

- 2enggunakan oksigen bila aktivitas dan selama tidur 

- 2enambahkan mukolitik 

- 2enambahkan ekspektoran

Page 15: ppok CBD

7/21/2019 ppok CBD

http://slidepdf.com/reader/full/ppok-cbd 15/15

I3. KOMPIKASI

Komplikasi yang dapat terjadi pada PPOK adalah

&. 9agal napas

- 9agal napas kronik 

- 9agal napas akut pada gagal napas kronik 

. !nfeksi berulang

3. Kor pulmonal

9agal napas kronik 7asil analisis gas darah Po @ )+ mm7g dan Pco 6 )+ mm7g, dan p7

normal, penatalaksanaan

- Baga keseimbangan Po dan P>o

- 4ronkodilator adekuat

- #erapi oksigen yang adekuat terutama 5aktu latihan atau 5aktu tidur 

- :ntioksidan

- =atihan pernapasan dengan pursed lips breathing 

9agal napas akut pada gagal napas kronik, ditandai oleh

- Sesak napas dengan atau tanpa sianosis

- Sputum bertambah dan purulen

- emam

- Kesadaran menurun

!nfeksi berulang

Pada pasien PPOK produksi sputum yang berlebihan menyebabkan terbentuk koloni kuman, hal

ini memudahkan terjadi infeksi berulang. Pada kondisi kronik ini imuniti menjadi lebih rendah,

ditandai dengan menurunnya kadar limposit darah.

Kor pulmonal

itandai oleh P pulmonal pada 8K9, hematokrit 6 *+ 1, dapat disertai gagal jantung kanan