Upload
ade-bela-sukma
View
6
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
paru
Citation preview
Dr.Purwanto.Sp.p
PPOK( Penyakit Paru Obstruktif Kronis )
Penyakit paru yang dapat di cegah dan diobati, ditandai oleh hambatan aliran udara
yang tidak sepenuhnya reversible, bersifat Progresif
& berhubungan dengan respon inflamasi paru terhadap partikel / gas
berbahaya.
Emfisema dan Bronkhitis Kronis, tidak termasuk PPOK,
Sebab keduanya tidak selalu mencerminkan hambatan aliran
Udara dalam saluran napas.Emfisema diagnose PatologiBronkhitis Kronis diagnose Klinis
Patogenesa - PPOK
Partikel / Gas Beracun
Inflamasi Paru
PPOK
Stress Oksidatif Protease
Antioksidan Antiprotease
Perbaikan
Pajanan
Keradangan kronis pd sal. napas, parenkim paru, sistem vaskuler paru pe makrofag, limfosit T (CD8+), netrofil release mediator LB4, IL8, TNF
Imbalance proteinase – anti proteinase Stres oksidatifKetiga faktor diatas akan merusak
struktur paru.
Perubahan anatomi meliputi:- Saluran Napas Besar
Infiltrasi sel radang pd epitel Jumlah sel goblet meningkat &
membesar Sekresi mukus meningkat
- Saluran Napas Kecil : Inflamasi berulang Remodeling
dinding saluran napas Peningkatan jar.
kolagen & jar. ikat Penyempitan sal.napas
permanen.
- Parenkhim Paru :Destruksi parenkhim paru dari kerusakan minimal sampai luas alveoli melebar.
- Perubahan Vaskuler Paru :
Penebalan lap. intima, ∑ otot polos & kolagen bertambah & infil sel radang Penebalan dinding pembuluh darah saluran napas.
- Perokok- Usia tua ( > 45 tahun )- Pajanan polutan- Defisiensi Þ1 antitripsin ( Bayi
dg BBLR )- Infeksi sal.napas berulang
( saat balita )- Diit rendah ikan laut, buah &
antioksidan
- Batuk produktif, terutama pada pagi hari- Sesak napas ( tergantung derajat
keparahan )- Nyeri dada ( intercostal muscle ischemia )- Edema tungkai (cor pulmonale/decomp
kanan)- Gejala sistemik ( Kalori unt. Bernapas
Kurus)- Depresi ( akibat aktifitas / sosialisasi
terbatas )- Riwayat merokok lama / perokok berat- Riwayat terpapar polutan terus – menerus
Inspeksi Bentuk dada : Barrel Chest Penggunaan otot bantu napas Pelebaran sela iga ( ICS ) Hypertropi alat bantu napasPalpasi Fremitus suara melemahPerkusi HypersonorAuskultasi Suara napas vesikuler lemah Ekspirasi memanjang Mengi / ngik - ngik
Pemeriksaaan Fisik
- Frekwensi & intensitas batuk bertambah
- Produksi sputum bertambah banyak- Sputum berubah warna (kuning/
hijau )- Sesak napas bertambah berat - Keterbatasan aktifitas bertambah- Gagal napas akut- Penurunan kesadaran
DerajatDerajat KlinisKlinis Faal ParuFaal ParuDerajat Derajat II Gejala +Gejala +
(sputum (sputum produktif )produktif )
FEV1/VC < FEV1/VC < 7700%%FEV1 FEV1 >> 80% 80%
Derajat IDerajat III Gejala + Gejala + ( saat ber ( saat ber aktivitas )aktivitas )
FEV1/VC < FEV1/VC < 7700% % 50%<FEV1<8050%<FEV1<80%%
Derajat IIDerajat IIII Gejala + Gejala + ( posisi relaks ( posisi relaks tetap sesak )tetap sesak )
FEV1/VC < FEV1/VC < 7700% % 3030%<FEV1<%<FEV1<5500%%
Derajat IDerajat IVV Gejala +Gejala +Gagal napasGagal napasDecomp kananDecomp kanan
FEV1/VC < FEV1/VC < 7700% % FEV1 < 30%FEV1 < 30%FEV1 < 50%FEV1 < 50%+gagal napas+gagal napas
Derajat sesak napas
Sesak berhubungan dg. aktifitas
01234
Sesak tak memberat dengan Sesak tak memberat dengan aktifitas apapunaktifitas apapunSesak memberat dengan Sesak memberat dengan berlari.berlari.Sesak memberat dengan Sesak memberat dengan berjalan > 100 mberjalan > 100 mSesak memberat dengan Sesak memberat dengan berjalan < 100 mberjalan < 100 mSesak memberat dengan Sesak memberat dengan kegiatan ringankegiatan ringan( mandi, berpakaian, dandan )( mandi, berpakaian, dandan )
Diagnose Gambaran klinikAsma Bronkhiale
-Onset usia diniOnset usia dini, , Gejala bervariasiGejala bervariasi-Gejala timbul malam / dini hariGejala timbul malam / dini hari-Alergi, rhinitis, eksimAlergi, rhinitis, eksim-Riwayat keluarga asma / alergiRiwayat keluarga asma / alergi Obtruksi Obtruksi reversible
DiagnoseDiagnose Gambaran klinisGambaran klinisTuberkulosisTuberkulosis -Onset semua usiaOnset semua usia
-Sputum BTA Sputum BTA -Radiologi: Radiologi: infiltratinfiltrat
SOPT SOPT ( Sindroma ( Sindroma Obstruksi Obstruksi Pasca TB )Pasca TB )
-Riwayat terapi OATRiwayat terapi OAT-Faal paru: obstruksi Faal paru: obstruksi ( irreversible )( irreversible )-Radiologi: Radiologi: fibrotik, fibrotik, kalsifikasikalsifikasi
Diagnose Gambaran klinisBronkhiektasisBronkhiektasis -Sputum purulent dalam Sputum purulent dalam
jumlah banyakjumlah banyak-Sering berhubungan Sering berhubungan dengan infeksidengan infeksi-Ronkhi basah kasar & jari Ronkhi basah kasar & jari tabuhtabuh-Radiolologi:Radiolologi: Honey Comb Honey Comb appearanceappearance
Gagal Jantung Gagal Jantung KongestifKongestif( Decomp ( Decomp cordis kiri)cordis kiri)
-Riwayat HipertensiRiwayat Hipertensi-Ronkhi basah halus basalRonkhi basah halus basal-Radiologi:Radiologi: cardiomegali & cardiomegali & edema paruedema paru-Faal paru: RestriksiFaal paru: Restriksi
Diagnose Gambaran klinisBronkhiolitis Obliterans
-Usia muda-Tidak merokok-Riwayat Artritis Reumatoid-CT Scan Paru : gambaran Hipodens
Diffuse Panbronkhiolitis
-Sering pada wanita bukan perokok-Sering berhubungan dengan sinusitis-CT Scan: bayangan difuse nodule opaq sentilobuler dan hiperinflasi
Kriteria Pink puffer ( Emphisema )
Blue bloater( Bronkhitis Kronis )
UsiaProfil fisikSesakWajahBatukSputum
60 tahun – anKurusPurse lip breathingKemerahanSetelah sesakSedikit, mukoid
50 tahun – anGemukRinganKebiruanSebelum sesakBanyak, purulen
Infeksi bronkhusEpisodeFoto dada
JarangSering terminalhiperinflasi
SeringBerulangBronkhovascular ptrn
Kriteria Pink puffer( Emphisema )
Blue bloater( Bronkhitis Kronis )
Cor pulmonaleElastic recoilResistensiKapasitas paru
JarangSangat turunNormal s/d ringanMenurun
SeringNormalMeningkatNormal s/d turun
Pa CO2 kronisPa O2 kronisHematokrit
35 – 40 mmHg65 – 75 mmHg35 – 45 %
50 – 60 mmHg45 – 60 mmHg50 – 55 %
- Eksaserbasi sedang s/d berat
- Terjadi komplikasi- Infeksi saluran napas berat- Gagal napas- Gagal jantung kanan
- Sesak memberat setelah penanganan adekwat di UGD / di ruang perawatan
- Kesadaran menurun - Gagal napas ( perlu ventiltor )
- Mengurangi gejala- Mencegah progresifitas penyakit- Meningkatkan toleransi latihan- Meningkatkan kwalitas hidup
penderita- Mencegah dan mengobati komplikasi- Mencegah dan mengobati
eksaserbasi berulang- Menurunkan angka kematian
1. Evaluasi dan monitor penyakit
2. Menurun kan faktor resiko3. Tatalaksana PPOK Stabil4. Tatalaksana PPOK
Eksaserbasi
- Pajanan faktor resiko, jenis dan lama paparan
- Riwayat awal timbulnya gejala / penyakit- Riwayat keluarga: PPOK , penyakit paru lain- Riwayat eksaserbasi, akibat PPOK atau
penyakit paru- Penyakit komorbid : jantung rematik- Rencana terapi terkini yg sesuai dg derajat
PPOK- Pengaruh penyakit terhadap kehidupan
penderita - Kemungkinan mengurangi faktor resiko
( stop rokok )- Dukungan dari keluarga
Stop rokok dengan 5A:
1. Ask : identifikasi rokok pada setiap kunjungan
2. Advise: dorongan kuat untuk stop rokok3. Asses: nilai keinginan stop rokok ( 30
hari ke depan )4. Assist: Bantu penderita stop rokok,
konseling, terapi5. Arrange: buat jadwal kontak lebih lanjut
Terapi - PPOK StabilEmphisema Stabil
Edukasi Farmako Terapi Non Farmako terapi
Stop RokokPengetahuan dasar PPOKObat-obatanPencegahan perburukanMenghindari
pencetusPenyesuaian
aktivitas
Bronkhodilator :Antikholinergik
ß2 AgonisXantineSABA &
AntikholinergikLABA & Steroid
Mukoitik
Rehabilitasi Oksigen
VaksinasiNutrisi
VentilasiBedah
PPOK Eksaserbasi di Rumah / Puskesmas
Pemberian Bronkhodilator di tingkatkan
Nilai ulang dalam beberapa jam
Perbaikan Tanda dan GejalaTidak terjadi perbaikan / penyembuhan
Lanjutkan terapi Ke Dokter
Terapi jangka panjang Kortikosteroid PO, Antibiotika PO
Pemberian Bronkhodilator di tingkatkan
Nilai ulang Tanda & Gejala slm 2 hari
Perburukan Tanda dan Gejala
Rujukan Ke Rumah Sakit
DP, FP ( FEV1, PEFR, Sat O2 ), AGD
Serangan Ringan Serangan Sedang / Berat Serangan Mengancam JIwa
O2 Nasal Canulaß2 Agonis MDI / SC / 20 mt s/d 1 jamAminophyllin 5 mg / Kg BB Bolus IV
Hydrocortison 200 – 250 mg IV
Evaluasi Ulang Setelah 1 Jam Terapi.DP, FP ( FEV1, PEFR, Sat O2 ), AGD.
Respon Baik Respon Tak Sempurna Respon Buruk
Pulang Ke RumahMRS Di Ruangan MRS Di ICU
Respon Baik :DP. NormalFEV1 > 70%PEFR > 20%Sat O2 > 90%
Respon Tak Sempurna:Pemeriksaan Fisik:
Asma Ringan s/d Sedang70 % > FEV1 > 30%
Sat O2 Tak membaik
Respon Buruk:Distress napasKesadaran MenurunFEV1 < 30%, Pa CO2 > 45 %,Pa O2 < 60%
ß2 Agonis MDIKortikosteroid PO
Edukasi
O2 Nasal Canula / Maskerß2 Agonis MDI
Kortikosteroid IVAminophyllin 20 mg / Kg
BB / 24 jam / DripMo: FEV1, sat O2, Vital Sign
O2 Maskerß2 Agonis MDI / SCKortikosteroid IV
Aminophyllin 20 mg / Kg BB / 24 jam / Drip
Ventilator ( Bila Di Perlukan )FEV1 > 70% PEFR > 20%
Pulang
Tak Membaik
6 – 12 jam terapiMembaik
Macam Obat Preparat Dosis / kali
β2 agonisKerja cepat
Salbutamol
Terbutalin
TabletInhalasiTabletInhalasi
4 – 4 mg200 mcg2,5 – 5 mg250 – 500 mcg
β2 agonis Kerja lambat
Salmeterol Inhalasi 50 – 100 mcg
Anticholinergik
Ipatopropium
Inhalasi 40 – 80 mcg
Methylxantine
TheophillinAminophillin
TabletTablet
125 mg200 mg
Kortikosteroid
Beclomethason
Inhalasi 100 – 800 mcg
Terima KesihSelamat BerjuangSemoga berhasil