Upload
falah-herdino
View
5
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
k
Citation preview
USULAN PENELITIANTANGGUNG JAWAB PENGUSAHA RUMAH KOST KETIKA PENGHUNI KOST MENGALAMI KEHILANGAN BARANG DI DALAM KAMAR KOST DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
Ferly Apriliadita(110110120413)Fakultas Hukum
Universitas Padjadjaran
Pembimbing I: Dr. Sudaryat, S.H., M.H.Pembimbing II: Agus Suwandono S.H., LL.M.
Penguji I: Dr. Hj. Susilowati S. Dajaan, S.H., M.H.Penguji II: Kilkoda Agus Saleh, S.H., M.H,
LATAR BELAKANG
MANUSIA
MAKHLUK
SOSIAL
KEBUTUHAN
TEMPAT TINGGAL
KEBUTUHAN AKAN TEMPAT
TINGGAL
JUAL BELI
SEWA MENYEWA ?
LATAR BELAKANG
SEWA-MENYEWA“Suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak lainnya kenikmatan dari suatu barang, selama waktu tertentu dan dengan pembayaran sesuatu harga, yang oleh pihak tersebut belakangan itu disanggupi pembayarannya.”- Pasal 1548 KUHPerdata
Diatur dalam Pasal 1548 sampai dengan Pasal 1600 KUHPerdata
Objek = Beragam(baju, kendaraan, bahkan tempat tinggal)
LATAR BELAKANG
SEWA-MENYEWA TEMPAT TINGGAL
LATAR BELAKANG
OBJEK
Rumah (utuh)Rumah
Kost
“Bangunan yang digunakan untuk hunian
atau tempat tinggal dalam jangka waktu
tertentu.” – Pasal 1 Huruf j PERDA Kota Bandung No. 04/2003 Tentang Sewa
Menyewa/Kontrak Rumah Dan/Atau Bangunan
RUMAH KOST
Perbedaan dengan sewa
rumah biasa
Latar Belakang
Para Pihak
Hubungan Hukum
LATAR BELAKANG
Hubungan antara UUPK dan Hukum Perikatan
Asas the privity of contract
Pelaku usaha hanya dapat dimintakan
pertanggungjawaban hukumnya sepanjang
ada hubungan kontraktual antara dirinya dan
konsumen
Hukum Perlindungan Konsumen SEKARANG?
LATAR BELAKANG
PERJANJIAN SEWA-MENYEWA RUMAH KOST
Bentuk Lisan Permasalahan?
LATAR BELAKANG
KASUS KEHILANGAN BARANG DI DALAM KAMAR KOSTSalah satu kasus kehilangan barang di kamar kost adalah menimpa Agnes Juliana yang terjadi di salah satu rumah kost yang berada di Jalan Titimplik Nomor 34, Kelurahan Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Bandung. Sekitar bulan Maret 2015, Agnes mengalami kehilangan barang berupa laptop, ponsel, dan dompet beserta isinya yang berada di kamarnya.
LATAR BELAKANG
RESPON PEMILIK KOST ?
BAGAIMANA PERATURAN DI INDONESIA MENGATUR?
KUHPerdata• Pasal 1551
KUHPerdata• Pihak yang
menyewakan diwajibkan menyerahkan barang yang disewakan dalam keadaan terpelihara segala-galanya.
UUPK• Pasal 4 UUPK• Hak atas
kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa.
LATAR BELAKANG
BAGAIMANA PERATURAN DI INDONESIA MENGATUR AKIBATNYA?
KUHPerdata• Pasal 1365• GANTI RUGI• Pasal 1366• Seseorang dituntut
pertanggungjawabannya bukan hanya atas kerugian yang disebabkan perbuatannya, tetapi juga atas kerugian yang disebabkan oleh kelalaiannya.
UUPK• Pasal 4• Hak untuk didengar
pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan
• Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut
• Pasal 19• GANTI RUGI
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANGCara yang dapat Ditempuh
Pasal 45 ayat (1) UUPK
LITIGASI
Peradilan Umum
Pasal 47 UUPK
NON-LITIGASI
Ganti Rugi
Seketika Melalui BPSK
IDENTIFIKASI MASALAHBagaimanakah hubungan hukum antara pengusaha rumah kost dengan penghuni kost yang diatur dalam KUHPerdata dan UUPK?
Bagaimanakah bentuk perlindungan hukum bagi penghuni kost saat terjadi kehilangan barang di kamar kost dan sampai sejauh mana pertanggungjawaban dari pengusaha rumah kost jika ditinjau dari KUHPerdata dan UUPK?
TUJUAN PENELITIANMengetahui dan menganalisis hubungan hukum antara pengusaha rumah kost dengan penghuni kost Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
Mengetahui dan menganalisis bentuk perlindungan hukum bagi penghuni kost saat terjadi kehilangan barang di kamar kost dan sampai sejauh mana pertanggungjawaban dari pengusaha rumah kost jika ditinjau dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen.
KEGUNAAN PENELITIAN
MANFAAT TEORITIS
Pengembangan Ilmu Hukum
Sebagai referensi
bagi penelitian-penelitian lanjutan
MANFAAT PRAKTIS
Memberikan pengetahua
n kepada masyarakat
Memberikan informasi
bagi penyewa
rumah
“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.” – Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945
“Negara Pihak pada Kovenan ini mengakui hak setiap orang atas standar kehidupan yang layak baginya dan keluarganya, termasuk pangan, sandang dan perumahan, dan atas perbaikan kondisi hidup terus menerus. Negara Pihak akan mengambil langkah-langkah yang memadai untuk menjamin perwujudan hak ini dengan mengakui arti penting kerjasama internasional yang berdasarkan kesepakatan sukarela.” – Pasal 11 butir 1 UU No. 11/2005 Tentang Pengesahan International Covenant On Economic, Social And
Cultural Rights (Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial Dan Budaya)
RUMAH = HAM
KERANGKA PEMIKIRAN
Kebutuhan akan
tempat tinggal
Sewa-menyewa PERJANJIAN
KERANGKA PEMIKIRAN
PERJANJIANKERANGKA PEMIKIRAN
• “Suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.” – pasal 1313 KUHPer
Pengertian
• Buku III KUHPerdata • Terdapat aturan yang sifatnya
mengatur dan memaksaDasar Hukum
• Pasal 1320 KUHPerdata, yaitu:• sepakat mereka yang mengikatkan
dirinya;• kecakapan untuk membuat perjanjian;• suatu hal tertentu;• suatu sebab yang halal.
Syarat Sah
• Tertulis• Lisan Bentuk
ASAS-ASAS DALAM PERJANJIAN
KERANGKA PEMIKIRAN
Kebebasan Berkontrak
Mengikatnya Kontrak Itikad Baik
Pasal 1338 ayat (1)
KUHPerdata
Pasal 1338 ayat (1) jo. Pasal
1319 KUHPerdata
Pasal 1338 ayat (3)
KUHPerdata
SEWA-MENYEWA“Pemakaian sesuatu dengan membayar uang sewa dan menyewa berarti memakai
dengan membayar uang sewa.” – KBBI
“Suatu persetujuan antara pihak yang menyewakan dengan pihak penyewa. Pihak yang
menyewakan menyerahkan suatu barang yang hendak disewa kepada pihak penyewa
untuk dinikmati sepenuhnya.” – Yahya Harahap
”Suatu penyerahan barang oleh pemilik kepada orang lain itu untuk memulai dan
memungut hasil dari barang itu dan dengan syarat pembayaran uang sewa oleh
pemakai kepada pemilik.”– Wiryono Projodikoro
KERANGKA PEMIKIRAN
SEWA-MENYEWAKERANGKA PEMIKIRAN
Unsur Esensialia
Jangka Waktu
Objek
Segala jenis benda, baik benda bergerak maupun
benda tidak bergerak, benda berwujud maupun
benda tidak berwujud
SEWA-MENYEWAKERANGKA PEMIKIRAN
PIHAK
Yang Menyewakan
Pelaku Usaha
Penyewa
Konsumen
HUBUNGAN HUKUM“Hubungan antara dua subyek hukum atau lebih mengenai hak dan kewajiban di satu pihak berhadapan dengan hak dan kewajiban dipihak yang lain. Tiap-tiap hubungan hukum, mempunyai dua segi, yaitu pada satu pihak ia merupakan hak, dan pada pihak lain ia merupakan kewajiban.”– Soeroso
KERANGKA PEMIKIRAN
“Tiap hubungan hukum tentu menimbulkan hak dan kewajiban, selain itu masing-masing anggota masyarakat tentu mempunyai hubungan kepentingan yang berbeda-beda dan saling berhadapan atau berlawanan, untuk mengurangi ketegangan dan konflik maka tampil hukum yang mengatur dan melindungi kepentingan tersebut yang dinamakan perlindungan hukum.”– R. Suroso
KERANGKA PEMIKIRAN
PERLINDUNGAN HUKUM“Perlindungan hukum adalah memberikan pengayoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain dan perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat agar
mereka dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh
hukum atau dengan kata lain perlindungan hukum adalah berbagai upaya hukum yang harus diberikan oleh aparat penegak hukum untuk memberikan rasa aman, baik secara pikiran maupun fisik dari gangguan dan berbagai ancaman dari pihak manapun.”– Satjipto Rahardjo
KERANGKA PEMIKIRAN
KONSUMEN & PELAKU USAHAKonsumen biasanya berada dalam posisi yang lemah dan karenanya dapat menjadi sasaran eksploitasi dari pelaku usaha yang secara sosial dan ekonomi mempunyai posisi yang kuat
Diperlukan seperangkat aturan hukum yang dapat melindungi atau memberdayakan konsumen.
KERANGKA PEMIKIRAN
PERTANGGUNGJAWABAN
Secara teoritis pertanggungjawaban yang terkait dengan hubungan hukum yang timbul antara
pihak yang menuntut pertanggungjawaban dengan pihak yang dituntut untuk bertanggung
jawab dapat dibedakan menjadi:
a. Pertanggungjawaban atas dasar kesalahan, yang dapat lahir karena terjadinya
wanprestasi, timbulnya perbuatan melawan hukum, tindakan yang kurang hati-hati.
b. Pertanggungjawaban atas dasar risiko, yaitu tanggung jawab yang harus dipikul
sebagai risiko yang harus diambil oleh seorang pengusaha atas kegiatan usahanya.
KERANGKA PEMIKIRAN
PERTANGGUNGJAWABAN
Secara umum, prinsip-prinsip tanggung jawab dalam hukum dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Prinsip tanggung jawab berdasarkan unsur kesalahan (liability base on fault)2. Prinsip praduga untuk selalu bertanggung jawab (presumption of liability) 3. Prinsip praduga untuk tidak selalu bertanggung jawab (presumption of nonliabiity) 4. Prinsip tanggung jawab mutlak (strict liability) 5. Prinsip tanggung jawab dengan pembatasan (limitation of liability)
KERANGKA PEMIKIRAN
PRODUCT LIABILITY “Suatu tanggung jawab secara hukum dari orang/badan yang menghasilkan suatu produk (producer, manufacturer), dari orang/badan yang bergerak dalam suatu proses untuk menghasilkan suatu produk (processor, assembler) atau mendistribusikan (seller, distributor) produk tersebut”
KERANGKA PEMIKIRAN
Pasal 47 UUPK NON-LITIGASI
GANTI RUGI
UUPK
Pasal 19 ayat
(1)
BPSK Seketika
KUHPer
Pasal 1365
Bentuk Perlindungan HukumKERANGKA PEMIKIRAN
BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM
Pasal 45 ayat (1) UUPK LITIGASI Peradilan Umum
Apabila telah dipilih upaya penyelesaian sengketa konsumen di luar pengadilan, gugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh apabila upaya tersebut dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu pihak atau oleh para pihak yang bersengketa. (Pasal 45 ayat (4) UUPK)
KERANGKA PEMIKIRAN
METODE PENDEKATAN
Yuridis Normatif
SIFAT PENELITIAN
Deskriptif Analitis
TAHAP PENELITIAN
Studi Kepustakaan
Penelitian Lapangan
TEKNIK PENGUMPULA
N DATA
Teknik Studi
Dokumen
Teknik Wawancara
METODE ANALISIS DATA
Analisis Normatif Kualitatif
METODE PENELITIAN
SISTEMATIKA PENULISANBAB I
BAB V
BAB III
BAB IV
BAB II
ANALISIS TANGGUNG JAWAB PENGUSAHA RUMAH KOST KETIKA PENGHUNI KOST MENGALAMI
KEHILANGAN BARANG DI DALAM KAMAR KOST
BARANG MILIK PENGHUNI KOST DI DALAM KAMAR KOST
TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN SEWA MENYEWA DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DI
INDONESIA
PENUTUP
PENDAHULUAN
THANK YOU
STUDI KEPUSTAKAAN
BAHAN HUKUM PRIMER
• KUHPERDATA• UU No. 8/1999 Tentang
Perlindungan Konsumen• KEPMEN PERINDAG No.
350/MPP/Kep/12/2001 Tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen.
• PERDA Kota Bandung No. 04/2003 Tentang Sewa Menyewa/Kontrak Rumah Dan/Atau Bangunan
BAHAN HUKUM
SEKUNDER• Buku bacaan/Literatur• Pendapat para ahli
hukum• Karya ilmiah• Hasil penelitian • Jurnal,• Media massa• Internet
BAHAN HUKUM TERSIER
• Kamus Hukum• KBBI