Upload
putuadiputra
View
257
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
blok10
Citation preview
Resi Septiani
Struktur dan Fungsi Sistem Berkemih
pada Manusia
Skenario 1
• Seorang perempuan usia 50 tahun datang ke puskemas dengan keluhan sulit menahan kencing sejak 1 tahun terakhir. Dari anamnesa diketahui pasien tersebut mempunyai 7 orang anak.
Sulit Menahan Kencing
Mekanisme Berkemih
Struktur
Mikro
Makro
Pembentukan Urin
Faktor-faktor
Mekanisme Pengendalian
Ginjal, Ureter, VU, Uretra
Ginjal, Ureter, VU, Uretra
Mind Map
Struktur Makroskopis & Mikroskopis
• Ginjal• Ureter• Vesika Urinaria• Uretra
Ginjal
• Letak dan tampilan:Terletak pada dinding posterior abdomen, terutama di daerah lumbal, di sebelah kanan dan kiri tulang belakang, dibungkus lapisan lemak yang tebal, di belakang peritoneum
Fungsi ginjal :1. Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat
toksit.2. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein
ureum,kreatin dan amoniak.3. Mengatur keseimbangan cairan dan konsentrasi garam
dalam darah.4. Mempertahankan keseimbangan asam basa darah.5. Pengaturan konsentrasi ion-ion penting.6. Menghasilkan hormon Eritopoetin untuk produksi sel darah
merah.7. Mengatur tekanan darah
Selaput Ginjal
• Capsula Fibrosa• Capsula Adiposa → terganggu → nefroctosis• Fascia Renalis → prerenalis
→ retrorenalis
Vaskularisasi Ginjal
Struktur Mikroskopis Ginjal
TKP & TKD
DCT
PCT
renal corpuscl
e
Ansa Henle
Duktus Koligens & Papilaris
Ureter
Pars abdominalis ureteris.Disisi ventral berbatasan dengan peritoneum,a.v. coliaca, serta menyilang a.v. ovarica (pada wanita) dan a.v. sprematica (pada laki-laki). Pada sisi dorsalnya, pars abdominalis ureteris sisi dextra dan sinistra disilang oleh m. Psoas dan n. Genitofemoralis. Pars pelvina ureteris
Ureter
Pars pelvina ureteris. • Pada wanita dan laki-laki menyilang di
apertura pelvis superior → spina ischiadica.• (laki-laki) → menyilang ductus deferens• (wanita) → menyilang A. Uterina di sisi medial• → vu
Vesika Urinaria
• Apex, corpus, fundus• Trigonum vesica/ Liutaudi (orificium ureteris
dextra, orificium ureteris sisnistra, orificium urethrae internum).
• M. Detrusor, M. Trigonal, M. Sphincter vesica• A. Vesicales superior, A. Vesicales inferior dan
A. Vesiculodeferentialis
Uretra
• Laki-laki → 18-22cm, perempuan→ 3-5cm• Orificium utera eksterna• Laki-laki → uretra pars prostatika,
membranasea, dan spongiosa/cavernosum
Proses Pembentukan Urin
PEMEBENTUKAN URIN
FILTRASI
REABSORPSI
AUGMENTASI
Filtrasi
Reabsorpi dan SekresiBahan Persentase Rata-Rata
Bahan Hasil Filtrasi yang Direabsorpsi
Persentase Rata-Rata Bahan Hasil Filtrasi yang
DiekskresiAir 99 1
Natrium 99,5 0,5Glukosa 100 0
Urea (zat sisa) 50 50Fenol (zat sisa) 0 100
Refleks berkemih
Urin masuk ke vesica urinaria
Vesica urinaria mengembang
Pengaktifan resptor regang dinding vesica urinaria
Serat afferen reseptor regang membawa impuls ke medulla spinalis
Merangsang saraf parasimpatis untuk vesica urinaria
Menghambat neuron motorik menuju sfingter eksternus
Sfingter eksternus berelaksasi
Terjadi proses berkemih
Refleks Berkemih
Komposisi Urine
• Air• Urea• Asam urat• Kreatin• Amonia• Asam kipurat• Allantoin• Hidrat arang• Asam oksalat
• Asam laktat• Keton (aseton)• Asam amino• Klorida• Asam fosfat• Asam sulfat• K+
• Na+
• Ca+
• Mg2-
• Fe3+
Faktor yang Mempengaruhi Volume Urine
• Obat-obatan• Suhu• Psikologis• Asupan nutrisi dan cairan
a. Minuman → alkohol, teh, kafeinb. Makanan → sayuran
• Jenis Kelamin• Tingkat Aktifitas (Hilangnya tonus otot vesika
urinaria menyebabkan kemampuan pengontrolan berkemih menurun)
Faktor yang Mempengaruhi Perbedan Pola Berkemih
• Usia• Jenis Kelamin
Mekanisme Pengendalian Berkemih
• Penimbunan urine meningkatkan tekanan dinding kandung kemih → rangsang reseptor regang kandung kemih (menyalurkan impuls sensorik parasimpatis ke otak (korteks serebri))
• Inhibisi sadar → relaksasi sfingter uretra eksternal
• Stress incontinence → saat batuk/tertawa
Kesimpulan
Wanita tersebut mengalami gangguan sistem berkemih karena faktor usia. Hal tersebut terjadi akibat penurunan kemampuan tonus otot dan daya tampung vesika urinaria serta penurunan pengendalian terhadap sfingter uretra eksterna sehingga sulit untuk menahan kencing.