71
Signs and Symptoms Dosen Pembimbing: dr. TUMPAK SARAGI, Sp. KJ KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU KESEHATAN JIWA FKIK UNIVERSITAS JAMBI PERIODE 31 MARET 2014 – 3 MEI 2014

ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

Signs and Symptoms Dosen Pembimbing: dr. TUMPAK SARAGI, Sp. KJ

Signs and Symptoms

Dosen Pembimbing: dr. TUMPAK SARAGI, Sp. KJKEPANITERAAN KLINIK SENIORILMU KESEHATAN JIWAFKIK UNIVERSITAS JAMBIPERIODE 31 MARET 2014 3 MEI 2014KESADARAN (CONSCIOUSNESS)Kesadaran, atau yang lazim dikenal juga dengan sensorium, adalah suatu keadaan fungsional dari individu untuk mengadakan relasi dan limitasi terhadap dunia sekitarnya, yang terdiri dari manusia, benda atau faham seperti yang tertangkap oleh panca indera. Sensorium yang baik adalah jika dia dapat mengenal, mengerti dan mngetahui keadaan tentang dirinya atau keadaan sekitarnya. Gangguan kesadaran paling sering berhubungan dengan kerusakan otak (brain pathology).A.Gangguan kesadaranDisorientasi : gangguan orientasi waktu, tempat, atau orang.Kesadaran berkabut : kejernihan ingatan yang tidak lengkap dalam kaitannya dengan gangguan persepsi dan sikap.Stupor : hilangnya reaksi dan ketidaksadaran terhadap lingkungan sekeliling.Delirium : kebingungan, gelisah konfusi, reaksi disorientasi yang disertai dengan rasa takut dan halusinasi.Koma : derajat ketidaksadaran yang berat.Koma vigil : koma dimana pasien tampak tertidur tetapi segera dapat dibangunkan (juga dikenal sebagai mutisme kinetik).Keadaan temaram (twilight state) gangguan kesadaran dengan halusinasi.

8.Keadaan seperti mimpi (dream like state) seringkali digunakan secara sinonim untuk kejang parsial kompleks atau epilepsy psikomotor.9.Somnolen (somnolence) : mengantuk yang abnormal.10.Confusion (kebingungan) : gangguan kesadaran yang ditandai dengan tidak sesuainya reaksi terhadap stimulus lingkungan dimanifestasikan dengan adanya gangguan orientasi yang berkaitan dengan waktu, tempat, dan orang.11.Drowsinnes (mengantuk): suatu keadaan gangguan kesadaran yang berkaitan dengan suatu keinginan atau kecenderungan untuk tidur.12.Sundowning : sindroma pada kaum usia lanjut yang biasanya terjadi pada malam hari yang ditandai dengan adanya gejala drowsiness, confusion, ataxia, dan terjatuh sebagai akibat pemberian medikasi yang mencetuskan rasa kantuk yang berlebihan, juga dikenal sebagai sundown-ers syndrome.B.Gangguan atensi (perhatian)Atensi adalah jumlah usaha yang dilakukan untuk memutuskan pada bagian tertentu dari pengalaman, kemampuan untuk mempertahankan perhatian pada satu aktivitas, kemampuan untuk berkosentrasi.Distraktibilitas: ketidakmampuan untuk memusatkan atensi, penarikan atensi kepada stimuli eksternal yang tidak penting atau tidak relevan.Inatensi elektif : hambatan hanya terbatas pada hal-hal yang menimbulkan kecemasan.Hipervigilensi : atensi dan pemusatan yang berlebihan pada semua stimuli internal dan eksternal, biasanya sekunder dari keadaan delusional atau paranoid.Trance atensi yang berpusat dan kesadaran yang berubah, biasanya terlihat pada hypnosis, gangguan disosiatif, dan pengalaman religious yang luar biasa.

C.Gangguan sugestibilitasGangguan sugestibilitas adalah kepatuhan dan respons yang tidak kritis terhadap gagasan atau pengaruh.Folie a deux (atau folie a trois) : gangguan emosional yang berhubungan antara dua (atau tiga) orang.Hipnosis : modifikasi kesadaran yang diinduksi secara buatan yang ditandai dengan peningkatan sugestibilitas.

EMOSI (EMOTION)Emosi adalah suatu kompleks keadaan perasaan dengan komponen psikis, somatik, dan perilaku yang berhubungan dengan mood dan afek.Mood adalah suatu emosi yang meresap dan dipertahankan, yang dialami secara subyektif dan di laporkan oleh pasien dan terlihat oleh orang lain.Mood disforik: mood yang tidak menyenangkanMood eutimik: mood dalam rentang normal, menyatakan tidak adanya mood yang depresi atau melambung

3.Mood yang meluap-luap (expansive mood): ekspresi perasaan seseorang tanpa pembatasan, seringkali dengan penilaian yang berlebihan terhadap kepentingan atau makna seseorang4.Mood yang iritabel: mood yang dengan mudah diganggu atau dibuat marah5.Mood yang labil: pergeseran/perubahan yang cepat dan tiba-tiba antara euphoria dan depresi atau kecemasan6.Mood yang meninggi (elevated mood): suasana kepercayaan diri dan kesenangan yang tinggi; suatu mood yang lebih ceria dari biasanya7.Euphoria: elasi yang kuat dengan perasaan kebesaran8.Kegembiraan yang luar biasa (ecstasy): perasaan kegairahan yang kuat

9.Depresi: perasaan kesedihan yang patologis10.Anhedonia: hilangnya minat dan menarik diri terhadap semua aktivitas rutin dan aktivitas yang menyenangkan, seringkali disertai dengan depresi11.Dukacita atau berkabung: kesedihan yang sesuai dengan kehilangan nyata12.Aleksitimia: ketidakmampuan atau kesulitan dalam menggambarkan atau menyadari emosi atau mood seseorang13.Ide bunuh diri: pikiran-pikiran atau tindakan untuk mengakhiri hidupnya14.Elasi: perasaan senang, euphoria, kemenangan, peningkatan kepuasan diri, atau optimis

B.Afek Afek yang sesuai (appopriate affect): kondisi dimana irama emosional adalah harmonis dengan gagasan, pikiran, atau pembicaraan yang menyertai; digambarkan lebih lanjut sebagai afek yang luas atau penuh, dimana rentang emosional yang lengkap diekspresikan secara sesuaiAfek yang tidak sesuai (inappropriate affect): ketidakharmonisan antara irama perasaan emosional dengan gagasan, pikiran, atau pembicaraan yang menyertainyaAfek tumpul (blunted affect): gangguan pada afek yang dimanifestasikan oleh penurunan yang berat pada intensitas irama perasaan yang diungkapkan ke luar

4.Afek yang terbatas (restricted or constricted affect): penurunan intensitas irama perasaan yang kurang parah dari pada afek yang tumpul tetapi jelas menurun5.Afek datar (flat affect): tidak adanya atau hampir tidak adanya tanda ekspresi afek; suara yang monoton, wajah yang tidak bergerakAfek yang labil (labile affect): perubahan irama perasaan yang cepatdan tiba-tiba, yang tidak berhubungan dengan stimuli eksternal

C.Emosi yang lainKecemasan: perasaan ketakutan yang disebabkan oleh dugaan bahaya, yang mungkin berasal dari dalam atau luarKecemasan yang mengambang bebas (free-floating anxiety): rasa takut yang meresap dan tidak terpusatkan, yang tidak berhubungan dengan suatu gagasanKetakutan: keceamasan yang disebabkan oleh bahaya yang dikenali secara sadar dan realistic

4.Agitasi: keceamsan berat yang disertai dengan kegelisahan motorik5.Ketegangan (tension): peningkatan aktivitas motorik dan psikologis yang tidak menyenangkan6.Panik: serangan kecemasan yang akut, episodic, dan kuat yang disertai dengan perasaan ketakutan yang melanda dan pelepasan gejala dari sistem saraf otonom7.Apati: irama emosi yang tumpul yang disertai dengan pelepasan (detachment) atau ketidakacuhan8.Ambivalensi: terdapatnya secara bersama-sama dua impuls yang berlawanan terhadap hal yang sama, pada satu orang yang sama, dan pada waktu yang sama9.Abreaksional: pelepasan atau pelimpihan emosional setelah mengingat pengalaman yang menakutkan

10.Rasa malu: kegagalan membangun pengharapan diri11.Rasa bersalah: emosi sekunder karena melakukan sesuatu yang dianggap salah12.kontrol impuls: kemampuan untuk menahan / menentang impuls, dorongan, atau godaan untuk melakukan suatu tindakan/aksi13.Melancholia: suatu keadaan depresi berat; dipakai dalam istilah involutional melancholia, baik secara deskriptif dan juga dalam rujukan pada suatu diagnostic entity yang jelas

D. Gangguan psikologis yang berhubungan dengan mood :Gangguan psikologis yang berhubungan dengan mood adalah tanda disfungsi somatik (biasanya otonomik) pada seseorang, paling sering berhubungan dengan depresi (juga disebut tanda vegetatif). Anoreksia: hilangnya atau menurunnya nafsu makan.Hiperfagia: meningkatnya nafsu makan dan asupan makanan. Insomnia: hilangnnya atau menurunnya kemampuan untuk tidur. Awal: kesulitan jatuh tidur.Pertengahan: kesulitan tidur sepanjang malam tanpa terbangun dan kesulitan kembali tidur. Terminal: tebangun pada dini hari.

4.Hipersomnia: tidur yang berlebihan. 5.Variasi diurnal: mood yang secara teratur terburuk pada pagi hari, segera setelah terbangun, dan membaik dengan semakin siangnya hari.6.Penurunan libido: penurunan minat, dorongan, dan daya seksual (peningkatan libido sering berkaitan dengan keadaan manik).7.Konstipasi : ketidakmampuan atau kesulitan defekasi.8.Fatigue: suatu perasaan mencapekkan / menjemukan, mengantuk, atau irritabel/ sifat lekas marah menyertai suatu periode aktivitas mental atau fisik. 9.Pica: ketagihan untuk memakan bahan-bahan yang tidak termasuk bahan makanan, seperti cat dan tanah liat.10.Pseudocyesis: suatu kondisi yang jarang dimana seorang pasien memiliki tanda dan gejala hamil, seperti distensi abdomen, pembesaran payudara, pigmentasi, penghentian haid, dan morning sickness. 11.Bulimia: rasa lapar yang tidak kenyang-kenyang nya dan makan secara rakus; dijumpai pada bulimia nervosa dan depresi atipikal.

PERILAKU MOTORIK (MOTOR BEHAVIOR/CONATION)Yaitu aspek mental yang meliputi impuls, motivasi, harapan, dorongan, instink, dan idaman seperti yang diekspresikan oleh perilaku atau aktivitas motorik seseorang.Ekopraksia : peniruan pergerakan yang patologis seseorang pada orang lainKatatonia : kelainan motorik dalam gangguan non-organik (sebagai lawan dari gangguan kesadaran dan aktivitas motorik sekunder dari patologi organik)

Katalepsi : istilah umum untuk suatu posisi yang tidak bergerak yang dipertahankan terus menerusFuror katatonik (catatonic excitement) : aktivitas motorik yang teragitasi, tidak bertujuan, dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal.Stupor katatonik : penurunan aktivitas motorik yang nyata, seringkali sampai titik imobilitas dan tampaknya tidak menyadari sekeliling.Rigiditas katatonik: penerimaan postur yang kaku yang disadari, menentang usaha untuk digerakkan.Posturing katatonik : penerimaan postur yang tidak sesuai atau aneh yang disadari, biasanya dipertahankan dalam waktu yang lama.

f.Cerea flexibilitas (fleksibelitas lilin): seseorang dapat diatur dalam suatu posisi yang kemudian dipertahankannya: jika pemeriksaan menggerakkan anggota tubuh pasien, anggota tubuh terasa seakan-akan terbuat dari lilin.g.Akinesia : berkurangnya pergerakan fisik, sebagaimana dapat ditemukan pada skizofrenia katatonia yang mengalami immobilitas ekstrim, dapat juga terjadi sebagai suatu efek samping ekstrapiramidal akibat pemberian obat antipsikotik.3.Negativisme : tahanan tanpa motivasi terhadap semua usaha untuk digerakkan atau tahanan tanpa motivasi terhadap semua instruksi.4.Katapleksi: hilangnya tonus otot dan kelemahan secara sementara yang dicetuskan oleh berbagai keadaan emosional.

5.Streotipik: pola tindakan fisik atau bicara yang terfiksasi dan berulang.6.Mannerisme : pergerakan tidak disadarai yang mendarah daging dan kebiasaan7.Otomatisme: tindakan yang otomatis yang biasanya mewakili suatu aktivitas simbolik yang tidak disadari.8.Otomatisme perintah: otomatisme mengikuti sugesti (juga disebut kepatuhan otomatik)9.Mutisme: tidak bersuara tanpa kelainan structural10.Overaktivitasa.Agitasi psikomotor: overaktivitas motorik dan kognitif yang berlebihan, biasanya tidak produktif dan sebagai respons dari ketegangan dari dalam (inner tension)

b.Hiperaktivitas (hiperkinesis) : kegelisahan, agresif, aktivitas destruktif, seringkali berkaitan dengan patologi otak yang mendasarinyac.Tik: pergerakan motorik yang spasmodic dan tidak disadarid.Tidur berjalan/ somnabulisme: aktivitas motorik saat tidure.Akathisia: perasaan subyektif tentang ketegangan motorik sekunder dari medikasi antipsikotik atau medikasi lain; yang dapat menyebabkan kegelisahan, melangkah bolak-balik, duduk dan berdiri berulang-ulang; dapat disalahartikan sebagai agitasi psikotikf.Kompulsi: impuls yang tidak terkontrol untuk melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang.

Dipsomania: kompulsi untuk minum alcoholKleptomania: kompulsi untuk mencuriNimfomania: kebutuhan untuk koitus yang kuat dan kompulsif pada seorang wanitaSatriasis: kebutuhan untuk koitus yang kuat dan kompulsif pada seorang laki-lakiTrikotilomania : kompulsi untuk mencabut rambutnyaRitual: aktivitas natural yang dilakukan secara otomatis dan kompulsif dalam usahanya untuk mengurasi sumber kecemasan.

g.Ataksia : kegagalan koordinasi otot; iregularitas gerakan otot.h.Polifagia : makan berlebihan yang patologis.i. Tremor : perubahan irama pada pergerakan yang biasanya lebih cepat satu hentakan per detik; secara tipikal, tremor akan berkurang selama periode relaksasi dan tidur, dan akan meningkat selama periode kemarahan dan peningkatan ketegangan.11.Hipoaktivitas (Hipokinesis): penurunan aktivitas motorik dan kognitif, seperti pada retardasi psikomotor; perlambatan pikiran, pembicaraan, dan pergerakan yang dapat terlihat.12.Mimikri : aktivitas motorik tiruan dan sederhana pada anak-anak.13.Agresi : tindakan yang kuat dan diarahkan bertujuan yang mungkin verbal atau fisik; bagian motorik dari afek kekasaran, kemarahan, atau permusuhan.

14.Memerankan (Acting Out) : ekspresi langsung dari suatu harapan atau impuls yang tidak disadari dihidupkan secara impulsif dalam perilaku.15.Abulia : penurunan impuls untuk bertindak dan berpikir, disertai dengan ketidak-acuhan tentang akibat tindakan yang biasanya berkaitan dengan defisit neurologis.16.Anergia : berkurangnya energi (anergy).17.Astasia abasia : ketidakmampuan untuk berdiri atau berjalan dalam suatu gaya yg normal, Sekalipun gerakan kaki yang normal dapat dilakukan dalam keadaan duduk ataupun posisi berbaring. Gaya berjalan terkesan aneh dan tidak terkesan adanya suatu kesi organik yg spesifik; dapat dijumpai pada gangguan konversi.Coprophagia: memakan kotoran atau sampah atau feses.Dyskinesia: kesulitan untuk melakukan suatu gerakan volunter, dapat dijumpai pada Gangguan piramidal

20.Muscle rigidity (kekakuan otot): keadaan dimana otot bertahan/menetap, yang tidak dapat Digerakkan/dipindahkan; dapat dijumpai pada skizofrenia.21.Twirling: suatu tanda yg ditemukan pada anak autisme, yang secara terus menerus memutar kepalanya menurut arah kemana kepala tersebut ditorehkan.Bradykinesia: perlambatan aktivitas motorik disertai dengan suatu penurunan gerakan Spontan yg normal.Chorea: suatu pergerakan yg cepat, tersentak-sentak dan tidak bertujuan yg terjadi secara serampangan dan dengan sendirinya/tanpa sengaja(involuntary).Konvulsi: suatu kotraksi otot yg hebat atau spasme, yg terjadi secara involunter.a.Konvulsi klonik : konvulsi dimana otot berkontraksi dan berelaksasi secara berubah-ubah.b.Konvulsi tonik : konvulsi dimana kontraksi otot dipertahankan.

Kejang (Seizure) : suatu serangan atau onset yang tiba-tiba dari gejala-gejala yg tertentu, Seperti konvulsi, hilangnya kesadaran, dan gangguan pada psikis atau sensoris; dapat Dijumpai pada epilepsi dan dapat juga akibat induksi suatu zat.a.Kejang tonik-klonik menyeluruh (Generalized tonic-clonic seizure): onset pergerakan tonik-klonik yang menyeluruh dari anggota tubuh, gigitan lidah, dan inkontinensia yang diikuti oleh pemulihan kesadaran dan kognisi yang lambat dan bertahap; juga dikenal sebagai kejang Grand mal dan kejang psikomotor.b.Simple partial seizure: onset kejang yang terlokalisasi pada epilepsi tanpa perubahan kesadaran.c.Complex partial seizure: onset kejang yang terlokalisasi pada epilepsi dengan perubahan pada kesadaranDytonia: Kontraksi dari batang tubuh atau anggota tubuh yang lambat dan dipertahankan; Dapat dijumpai pada medicatioan-induced dystonia.

BERPIKIR (THINGKING)adalah aliran dari suatu gagasan, simbol, dan asosiasi yang bertujuan dimulai dengan suatu masalah atau suatu tugas dan mengarah pada kesimpulan yang berorientasi kenyataan; ketika suatu urutan yang logis terjadi, berpikir adalah normal; parapraksis (tergelincir dari logis yang termotivasi secara tidak disadari juga disebut pelesetan menurut Freud (Freudian Slip) dianggap sebagai bagian dari berfikir yang normal.

A.Gangguan umum dalam benuk atau proses berpikir :Gangguan mental : sindroma perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis, berkaitan dengan penderitaan (distress)atau hendaya (disability), tidak hanya suatu respon yang diperkirakan dari peristiwa tertentu atau terbatas pada hubungan antara seseorang dan masyarakat.Psikosis : ketidakmampuan untuk membedakan kenyataan dari fantasi; gangguan tes realitas baru (berlawanan dengan neurosis : gangguan mental dimana tes realitas adalah utuh, perilaku jelas-jelas tidak melanggar norma-norma sosial,relatif bertahan lama atau rekuren tanpa pengobatan).Tes realitas : pemeriksaan dan pertimbangan objektif tentang dunia diluar diri.Gangguan pikiran formal : gangguan dalam bentuk pikiran dan isi pikiran; berpikir ditandai dengan kelonggaran asosiasi, neologisme dan konstruksi yang tidak logis; proses berpikir mengalami gangguan dan orang tersebut didefinisikan sebagai psikotik.

5.Berpikir tidak logis : berpikir yang mengandung kesimpulan yang salah atau kontradiksi secara internal; hal ini adalah patologis jika nyata dan tidak disebabkan oleh nilai kultural atau defisit neurologis.6.Dereisme : aktivitas mental yang tidak sesuai dengan logika atau pengalaman.7.Berpikir autistik : preokupasi dengan dunia dalam dan pribadi; istilah digunakan agak sama dengan dereisme.8.Berpikir magis : suatu bentuk pikiran dereistik; berpikir yang menyerupai cara berpikir pada fase praoperasionall pada masa anak-anak (menurun Jean Piaget), dimana pikiran, kata-kata, atau tindakan mempunyai kekuatan (sebagai contohnya, pikiran, kata-kata, atau tindakan dapat menyebabkan atau mencegah suatu peristiwa)9.Proses berpikir primer : istilah umum untuk berpikir yang dereistik,tidak logis, magis; normalnya ditemukan pada mimpi, abnormal pada psikosis.

10.Tilikan emosional: derajat pemahaman atau kesadaran yang tinggi yang biasanya dapat membawa suatu perubahan positif pada kepribadian dan perilaku.

B.Gangguan spesifik pada bentuk pikiran :Neologisme : kata baru yang diciptakan oleh pasien,seringkali dengan mengkombinasikan suku kata dari kata-kata lain,untuk alasan keanehan psikologis.Word salad (gado-gado kata) : campuran kata dan frasa yang inkoheren.Sirkumstansialitas :bicara tidak langsung yang lambat dalam mencapai tujuan tetapi akhirnya dari titik awal mencapai tujuan yang diharapkan; ditandai dengan pemasukan perincian-perincian dan tanda-tanda kutip yang berlebihan.Tangensialitas : ketidakmampuan untuk mempunyai asosiasi pikiran yang bertujuan; pasien tidak pernah berangkat dari titik awal menuju tujuan yang diinginkan.

5.Inkoherensia (Incoherence) : pikiran yang biasanya tidak dapat dimengerti; berjalan bersama pikiran atau kata-kata dengan hubungan yang tidak logis atau tanpa tata bahasa, yang menyebabkan disorganisasi.6.Perseverasi : respon terhadap stimuli sebelumnya yang menetap setelah suatu stimulus yang baru telah diberikan, sering berkaitan dengan gangguan kognitif.7.Verbigerasi : pengulangan kata-kata atau frasa-frasa spesifik yang tidak mempunyai arti.8.Ekolalia : pengulangan kata-kata atau frasa-frasa seseorang oleh seseorang lain secara psikopatologis; cenderung berulang dan menetap, dapat diucapkan dengan mengejek atau intonasi terputus-putus.

9.Kondensasi : penggabungan berbagai konsep menjadi satu konsep.10.Jawaban yang tidak relevan : jawaban yang tidak harmonis dengan pertanyaan yang ditanyakan (pasien tampaknya mengabaikan atau tidak memperhatikan pertanyaan)11.Asosiasi longgar (Loosening of assosiations) : aliran pikiran dimana gagasan-gagasan bergeser dari satu subyek lain dalam cara yang sama sekali tidak berhubungan: jika berat, pembicaraan dapat menjadi inkoherensia.12.Keluar dari jalur (derailment) : penyimpangan yang bertahap atau mendadak dalam urutan perkiraan tanpa penghambatan; seringkali diartikan sama dengan asosiasi longgar.

13.Loncat gagasan (Flight of Ideas) :verbalisasi atau permainan kata-kata yang cepat dan terus menerus yang menghasilkan pergeseran terus menerus dari satu ide ke ide lain; ide-ide cenderung dihubungkan, dan dalam bentuk yang kurang parah seorang pendengar mungkin masih mampu untuk mengikutinya.14.Asosiasi bunyi (Clang assosiation) : asosiasi kata-kata yang mirip bunyinya tetapi berbeda artinya: kata-kata tidak mempunyai hubungan logis, dapat termasuk sajak dan permainan kata.15.Penghambatan (Blocking) : terputusnya aliran berpikir secara tiba-tiba sebelum suatu pikiran atau gagasan diselesaikan; setelah suatu periode penghentian singkat, orang tersebut tampaknya tidak dapat mengingat apa ayang telah dikatakan atau apa yang akan dikatakan (juga dikenal sebagai pencabutan pikiran)

Glossolalia: ekspresi pesan-pesan yang dilakukan oleh seseorang dengan kesuka-riaan yang gaduh melalui kata-kata yang tidak dapat dipahami (juga dikenal sebagai bicara pada lidah[speaking in tongues]); tidak dianggap sebagai gangguan pikiran jika berkaitan dengan praktek keagamaan Pantekosta tertentu.

C.Gangguan spesifik pada isi pikiranKemiskinan pikiran : pikiran yang memberikan sedikit informasi karena tidak ada pengertian, pengulangan kosong, atau frasa yang tidak jelas.Gagasan yang berlebihan : keyakinan palsu yang dipertahankan dan tidak beralasan, yang dipertahankan secara kurang kuat dibandingkan dengan suatu waham.

3.Waham: keyakinan palsu, didasarkan pada kesimpulan yang salah tentang kenyataan eksternal, tidak sejalan dengan intelegensia pasien dan latar belakang cultural, yang tidak dapat dikoreksi dengan suatu alasan.waham aneh (bizarre delusion) : keyakinan palsu yang aneh, mustahil, dan sama saekali tidak masuk akal (sebagai contohnya, orang dari angkasa luar telah menanamkan suatu elektroda pada otak pasien).waham tersistematisasi : keyakinan palsu yang digabungkan oleh suatu tema atau peristiwa tunggal (sebagai contoh, pasien mereasa yakin sedang dimata-matai oleh suatu agen rahasia yang dikirim oleh atasannya dimana ia bekerja, setelah ia menerima sepucuk surat peringatan).waham yang sejalan dengan mood : waham dengan isi yang sesuai dengan mood (sebagai contohnya, seorang pasien depresi percaya bahwa ia bertanggung jawab untuk penghancuran dunia).

d.Waham yang tidak sejalan dengan mood : waham dengan isi yang tidak mempunyai hubungan dengan mood atau merupakan mood netral ( sebagai contohnya, pasien depresi mempunyai waham kontrol pikiran atau siar pikiran).e.Waham nihilistic : perasaan palsu bahwa dirinya, orang lain dan dunia adalah tidak ada atau akan beakhir. f.Waham kemiskinan : keyakinan palsu bahwa pasien kehilangan atau terampas semua harta miliknya.g.Waham somatic : keyakinan yang palsu menyangkut fungsi tubuh pasien (sebagai contohnya, keyakinan bahwa otak pasien akan berakar atau mencair).

h.Waham paranoid : termasuk waham persekutorik dan waham referensi, kontrol, dan kebesaran (dibedakan dari ide paranoid, dimana kecurigaan adalah lebih kecil dari bagian waham).Waham kejar/ persekutorik : keyakinan palsu bahwa pasien sedang diganggu, ditipu, atau disiksa; sering ditemukan pada seorang pasien yang senang menuntut yang mempunyai kecenderungan petologis untuk mengambil tindakan hukum karena penganiayaan yang dibayangkan.Waham kebesaran : gambaran kepentingan, kekuatan, atau identitas seseorang yang berlebihan.Waham referensi : keyakinan palsu bahwa perilaku orang lain ditujukan pada dirinya; bahwa peristiwa, benda-benda, atau orang lain mempunytai kepentingan tertentu dan tidak biasanya, umumnya dalam bentuk negative; diturunkan dari ide referensi, dimana seseorang secara salah merasa bahwa ia sedang dibicarakan oleh orang lain (sebagai contohnya, percaya bahwa orang ditelevisi atau radio berbicara padanya atau membicarakan dirinya).

i.waham menyalahkan diri sendiri : keyakinan yang palsu tentang penyesalan yang dalam dan bersalah.j.waham pengendalian : perasaan palsu bahwa kemauan, pkikiran, atau perasaan pasien dikendalina oleh tenaga dari luar.Penarikan pikiran ( thought withdrawal) : waham bahwa pikiran pasien dihilangkan dari ingatannya oleh orang lain atau tenaga lain.Penanaman pikiran ( thought insertion) : waham bahwa pikiarn ditanam dalam pikiran pasien oleh orang lain atau tenaga lain.Siar pikiran ( thought broadcasting) : waham bahwa pikiran pasien dapat didengarkan oleh orang lain, seperti pikiran mereka sedang disiarkan ke udara.Pengendalian pikiran ( thought control) : waham bahwa pikiran pasien dikendalikan oleh orang lain atau tenaga lain.

k.waham ketidaksetiaan (waham cemburu) : keyakinan palsu yang didapatkan dari kecemburuan patologis bahwa kekasih pasien adalah tidak jujur.l.erotomania : keyakinan waham, lebih sering pada wanita dibandingkan laki-laki, bahwa seseorang sangat mencintai dirinya (dikenal sebagai kompleks clerambault Kandinsky).m.pseudologia phantastica : suatu jenis kebohongan, dimana seseorang tampaknya percaya terhadap kenyataan fantasinya dan bertindak atas kenyataan; berkaitan dengan sindrom Munchausen, berpura-pura sakit yang berulang.4.Kecenderungan atau preokupasi pikiran : pemusatan isi pikiran pada ide tertentu, disertai dengan irama afektif yang kuat, seperti kecenderungan paranoid atau preokupasi tentang bunuh diri atau membunuh.

5.Egomania : preokupasi pada diri sendiri sendiri yang patologis.6.Monomania : preokupasi dengan suatu obyek tunggal.7.Hipokondria : keprihatinan yang berlebihan tentang kesehtan pasien yang didasarkan bukan pada patologi organic yang nyata, tetapi pada interprestasi yang tidak realitik terhadap tanda atau sensasi fisik sebagai yang abnormal.8.Obsesi ketekunan yang patologis dari suatu pikiran atau perasaan yang tidak dapat di tentang yang tidak dapat di hilangkan dari kesadaran oleh usaha logika, berkaitan dengan kecemasan.9.Kompulsi : kepatuhan yang patologis untuk melakukan suatu impuls yang jika ditahan menyebabkan kecemasan : perilaku berulang terjadi sebagai respon terhadap suatu obsesi atau dilakukan menurut aturan tertentu , tanpa akhir yang jelas, yang sebenarnya dilakukan untuk mencegah sesuatu bakal terjadi di masa depan.

10.Koprolalia : pengungkapan secara kompulsif dari kata kata cabul.11.Fobia : rasa takut patologis yang persisten , irasional, berlebihan, dan selalu terjadi terhadap suatu jenis stimulasi atau situasi tertentu, menyebabkan keinginan yang memaksa untuik menghindari stimulus yang di takuti.Fobia Spesifik : rasa takut jelas terhadap obyek atau situasi yang jelas ( sebagai contohnya rasa takut terhadap laba- laba atau ular)Fobia Sosial : rasa takut Akrofobia : rasa takut terhadap tempat yang tinggiAgorafabia : rasa takut terhadap tempat yang terbuka Algofobia : rasa takut terhadap rasa nyeri.Ailurofobia : rasa takut terhadap kucing

g.Eritrofobia : takut terhadap warna merah ( merujuk terhadap rasa takut terhadap darah)h.Panfobia : rasa takut terhadap sesuatui.Klaustrofobia : rasa takut terhadap tempat yang tertutupj.Xenofobia : rasa takut terhadap orang asingk.Zoofobia : rasa takut terhadap binatangl.Needle fobia : ketakutan yang menetap, semakin bertambah tegangyang bersifat patologis pada saat mendapatkan suntikan.

8.Noesis : suatu wahyu dimana terjadi pencerahan yang besar sekali disertai dengan perasaan bahwa pasien tealah dipilih untuk memimpin dan memerintah.9.Unio mytica : suatu perasaan yang meluap , pasien secara ,istik bersatu dengan kekuatan yang tidak terbatas; tidak dianggap suatu gangguan dalam isi pikiranjika sejalan dengan keyakinan pasien atau lingkungan cultural.

PEMBICARAAN (SPEECH)Pembicaraan (Speech) adalah gagasan, pikiran, perasaan yang diekspresikan melalui bahasa; komunikasi melalui penggunaan kata-kata dan bahasaA.Gangguan Bicara:Tekanan Bicara: bicara cepat yaitu peningkatan jumlah dan kesulitan untuk memutus pembicaraan.Bicara banyak (logorrhea): bicara yang banyak sekali, koheren dan logis.Kemiskinan bicara (poverity of speech): pembatasan jumlah bicara digunakan, jawaban mungkin hanya satu suku kata (monosyllabic).Bicara yanbg tidak spontan : respon verbal yang diberikan hanya jika ditanya atau dibicarakan secara langsung ; tidak aada inisiatif bicara yang dimulai dari diri sendiri.

5.Kemiskinan isi bicara: bicara yang tidak adekuat dalam jumlah tetapi memberikan sedikit informasi karena ketidakjelasan., kekosongan atau frasa yang streotipik.6.Diprosodi: hilangnya irama bicara normal (irama bicara disebut prosodi).7.Disartia: kesulitan dalam artikulasi, bukan dalam penemuan kata atau tata bahasa.8.Bicara yang kelas atau lemah secara berlebihan;hilangnya modulasi volume bicara normal; dapat mencerminkan berbagai keadaan patologis mulai dari psikosis, deprtesi sampai dengan ketulian.9.Gagap(stuttering): pengulangan atau perpanjangan suara atau suku kata yang sering, menyebabkan gangguan kefasihan bicara yang jelas.10.Clutterring (kekusutan/kekecauan): bicara yang berpindah-pindah disritmik, ynag mengandung semburan yang cepat dan menyentak.

B.Gangguan Afasik: gangguan dalam pengeluaran bahasa.Afasia motorik: gangguan bicara yang disebabkan oleh gangguan kognitif dimanan pengertian adalah tetap tetapi kemampuan untuk bicara adalah sangat terganggu ;bicara terhenti-henti, susah payah, dantidak akurat (juga dikenal dengan afasia Broca, afasia tidak fasih, dan afasia ekspresif).Afasia sensorik: kehilangan kemampuan organik untuk mengerti arti kata-kata; bicara adalah ladalah lancar spontan, tetapi membingungkan dan yang bukan-bukan (juga dikenal dengan afasia Wernicke, afasia fasih dan afasia reseptif).Afasia nominal: kesulitan untuk menemukan nama yang tepat utnutk suatu benda( juga dikenal dengan afasia anomina atau afasia amnestik).

4.Syntactical aphasia: ketidakmampuan menysun kata-kata dalam urutan yan tepat. 5.Jargon aphasia: kata-kata yang dihasilkan seluruhnya neologistik, kata yang bukan-bukan diulangi dengan berbagai intonasi dan nada suara.6.Afasia global: kombinasi afasia yang sangat tidak fasih adan afasia fasih yang berat.7.Alogia: ketidakmampuan untuk berbicara karena adanya suatu defisit mental atau suatu episode dementia8.Copropregia: penggunaan bahasa secara vulgar atau cabul yang tidak disadari; dapat ditemukan pada gangguan Tourretes dan beberapa kasus pada skizofrenia.

PERSEPSI (PERCEPTION)Persepsi (perception) adalah proses memindahkan stimulasi fisik menjadi informasi psikologis; proses mental dimana stimulasi sensoris dibawa kesadaran.

A.Gangguan persepsi: Halusinasi: persepsi sensoris yang palsu yang tidak berkaitan dengan stimuli eksternal yang nyata; mungkin terdapat atau tidak terdapat interpretasi waham tentang pengalaman halusinasi. Halusinasi hipnagogik: persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur; biasanya dianggap sebagai fenomena yang tidak patologis.

Halusinasi hipnopompik: persepsi palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur; biasanya dianggap tidak patologis.Halusinasi dengar (auditorik): persepsi bunyi yang palsu biasanya suara tetapi dapat juga bunyi lain, seperti musik; merupakan halusinasi yang paling sering pada gangguan psikiatrik. Halusinasi visual: persepsi palsu tentang penglihatan yang berupa citra yang berbentuk (sebagai contohnya, orang) dan citra yang tidak berbentuk (sebagai contohnya, kilatan cahaya); paling sering pada gangguan organik. Halusinasi cium (olfaktoris): persepsi bau yang palsu; paling sering pada gangguan organik.Halusinasi kecap (gustatoris): persepsi tentang rasa kecap yang palsu, seperti rasa kecap yang tidak menyenangkan, yang disebabkan oleh kejang; paling sering pada gangguan organik.

g.Halusinasi raba (taktil; haptic): persepsi palsu tentang perabaan atau sensasi permukaan, seperti sensasi dari suatu tungkai yang teramputasi (phantom limb), sensasi adanya gerakan pada kulit atau di bawah kulit (fornication)h.Halusinasi somatik: sensasi palsu tentang sesuatu hal yang terjadi di dalam tubuh atau terhadap tubuh, paling sering berasal dari organ visceral (cenesthesic hallucination)i.Halusinasi liliput: persepsi yang palsu dimana benda-benda tampak lebih kecil ukurannya (mikropsia)j.Halusinasi yang sejalan dengan mood (mood congruent hallucination): halusinasi dimana isi halusinasi adalah konsistendengan mood yang depresi atau manik (sebagi contohnya, pasien yang mengalami depresi mendengar suara yang mengatakan bahwa pasien adalah orang jahat; seorang pasien manik mendengar suara yang mengatakan bahwa pasien memiliki harga diri, kekuatan, dan pengetahuan yang tinggi)

k.Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood incongruent hallucination): halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang depresi atau manik (sebagai contohnya, pada depresi, halusinasi tidak melibatkan tema-tema tersebut seperti rasa bersalah, penghukuman yang layak diterima, atau ketidakmampuan; pada mania, halusinasi tidak mengandung tema-tema tersebut seperti harga diri atau kekuasaan yang tinggi)l.Halusinosis: halusinasi, paling sering adalah halusinasi dengar, yang berhubungan dengan penyalahgunaan alkohol kronis dan terjadi dalam sensori yang jernih, berbeda dengan delirium tremens (DTs), yaitu halusinasi yang terjadi dalam konteks sensorium yang berkabut. m.Sinestesia: sensasi atau halusinasi yang disebabkan oleh sensasi lain (sebagai contohnya, suatu sensasi autditoris yang disertai atau dicetuskan oleh suatu sensasi visual; suatu bunyi dialami sebagai dilihat, atau suatu penglihatan dialami sebagai didengar)

Trailing phenomenon: kelainan persepsi yang berhubungan dengan obat-obat halusinogen dimana benda yang bergerak dilihat sebagai deretan citra yang terpisah dan tidak kontinu. Command hallucination: persepsi perintah yang palsu dimana seseorang merasa patuh terhadap perintah atau tidak mampu untuk menolak/ menentang.

2.Ilusi: persepsi yang salah (misperception) atau interpretasi persepsi yang salah (misinterpretation) terhadap suatu stimulus sensorik eksternal yang nyata.

B.Gangguan yang berhubungan dengan gangguan kognitif: agnosia adalah ketidakmampuan untuk mengenali dan menginterpretasikan kesan sensoris yang bermakna.Anosognosia (ketidaktahuan tentang penyakit): ketidakmampuan untuk mengenali suatu defek neurologis yang terjadi pada dirinya. Somatopagnosia (ketidaktahuan tentang tubuh): ketidakmampuan untuk mengenali suatu bagian tubuh sebagai milik tubuhnya sendiri (juga disebut sebagai autopagnosia)Agnosia visual: ketidakmampuan untuk mengenali benda-benda atau orang.Astereognosis: ketidakmampuan mengenali benda-benda melalui sentuhan.

5.Prosopagnosia: ketidakmampuan mengenali wajah.6.Apraksia: ketidakmampuan untuk melakukan tugas tertentu yang spesifik.7.Simultagnosia: ketidakmampuan untuk mengerti lebih dari satu elemen pandangan visual pada suatu waktu atau untuk mengintegrasikan bagian-bagian menjadi keseluruhan. 8.Adiadokokinesia: ketidakmampuan untuk melakukan pergerakan yang berubah dengan cepat.9.Aura: sensasi peringatan seperti automatisms, rasa penuh pada lambung, kemerahan pada wajah, dan perubahan dalam pernafasan, sensasi kognitif, dan keadaan afektif, yang biasanya dialami sebelum suatu serangan kejang; suatu sensoris prodromal yang mendahului suatu sakit kepala/migraine yang klasik.

C.Gangguan yang berhubungan dengan fenomena konversi dan disosiatif: somatisasi material yang direpresi atau perkembangan gejala dan distorsi fisik yang melibatkan otot volunteer atau organ sensorik tertentu; bukan di bawah control volunteer dan tidak disebabkan oleh suatu gangguan fisik. Anesthesia histerikal: hilangnya modalitas sensoris yang disebabkan oleh konflik emosional. Makropsia: suatu keadaan dimana benda-benda tampak lebih besar dari sesungguhnya. Mikropsia: suatu keadaan dimana benda-benda adalah lebih kecil dari sesungguhnya (baik makropsia dan mikropsia dapat juga berhubungan dengan kondisi organik yang jelas, seperti kejang parsial kompleks)Depersonalisasi: suatu perasaan subjektif merasa tidak nyata, aneh, atau tidak mengenali diri sendiri.

5.Derealisasi: suatu perasaan subjektif bahwa lingkungan adalah aneh atau tidak nyata; suatu perasaan tentang perubahan realitas. 6.Fuga (fugue): mengambil suatu identitas baru dengan melupakan / amnesia terhadap identitas yang lama; sering kali individu yang bersangkutan pergi merantau atau berkelana ke suatu lingkungan yang baru. 7.Kepribadian ganda (multiple personality): satu orang yang tampak pada waktu yang berbeda menjadi dua orang atau lebih kepribadian dan karakter yang sama sekali berbeda secara keseluruhan (disebut gangguan identitas disosiatif dalam diagnostic and statistical manual of mental disorders edisi keempat [DSM-IV])8.Dissosiasi (dissociation): suatu mekanisme defense yang tidak disadari yang melibatkan pemisahan suatu kelompok mental atau proses perilaku dari aktivitas mental yang masih tersisa dari seorang individu; dapat membawa pemisahan suatu ide dari nada emosional yang menyertainya, sebagaimana yang terlihat pada gangguan dissosiatif dan konversi.

DAYA INGAT (MEMORY)Daya ingat adalah fungsi dimana informasi disimpan di otak dan selanjutnya diingat kembali ke kesadaranA.Gangguan daya ingat :Amnesia : Ketidakmampuan untuk mengingat sebagian atau keseluruhan pengalaman masa lalu; mungkin berasal dari organic atau emosional.Anterograd : amnesia utnuk peristiwa yang terjadi setelah suatu titik waktuRetrograde : amnesia utnuk peristiwa yang terjadi sebelum suatu titik waktu2.Paramnesia : pemalsuan ingatan akibat distorsi pengingatan.Fausse reconnaissance :pengenalan yang palsuPemalsuan retrospektif : ingatan menjadi terdistorsi secara tidak diharapkan (tidak disadari) saat disaring melalui keadaan emosional, kognitif, dan pengalaman seseorang individu saat ini.Konfabulasi : pengisian kekosongan ingatan secara tidak disadari oleh pengalaman yang dibayangkan atau tidak nyata yang dipercayai seseorang tetapi tidak mempunyai dasar kenyataan; paling sering berhubungan dengan patologi organic.Dj vu. Ilusi pengenalan visual dimana suatu situasi yang baru secara keliru dianggap sebagai suatu pengulangan ingatan sebelumnya.

e.De entedu. Ilusi pengenalan auditoris.f.Dj pense. Ilusi bahwa suatu pikiran baru dikenali sebagai suatu pikiran yang sebelunya telah dirasakan atau diekspresikang.Jamais vu. Perasaan palsu tentang ketidakkenalan terhadap suatu situasi nyata yang seseungguhnya tidak nyata terjadi.h.Memori yang salah (false memory): rekoleksi dan kepercayaan dari seorang individu terhadap suatu peristiwa yang sesungguhnya tidak nyata terjadi.3.Hipermnesia : peningkatan derajat penyimpanan dan pengingatan.4.Eidetic image : ingatan visual terhadap hampir semua halusinasi yang gambling

5.Screen memory : ingatan yang dapat ditoleransi secara sadar menutupi ingatan yang menyakitkan6.Represi : suatu mekanisme pertahanan yang ditandai oleh pelupaan secara tidak disadari terhadap gagasan atau impuls yang tidak dapat diterima.7.Letologika : ketidakmampuan sementara untuk mengingat suatu nama atau suatu kata benda yang tepat.8.Blackout : amnesia terhadap perilaku yang telah mereka lakukan (dialami oleh peminum alcohol) selama suatu kurun waktu meminum alcohol; keadaan ini biasanya mengindikasi telah terjadinya suatu kerusakan otak yang masih bersifat reversibel.

B. Tingkat daya ingat :Segera (immediate) : reproduksi atau pengingatan hal-hal yang ditangkap dalam beberapa detik sampai menit.Baru saja (recent) : pengingatan peristiwa terhadap hal-hal yang telah lewat eberapa hari.Agak lama (recent past): pengingatan peristiwa terhadap hal-hal yang telah lewat selama beberapa bulan.Jangka lama (remote): pengingatan peristiwa terhadap hal-hal yang telah lama terjadi

Inteligensia (intelligence)Inteligensia (intelligence) adalah kemampuan untuk mengerti, mengingat, menggerakkan, dan menyatukan secara konstruksif terhadap hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya dalam menghadapi suatu situsasi yang baru. Retardasi mental : kurangnya intelegensia sampai derajat di mana terdapat gangguan pada kinerja sosial dan pekerjaan ringan (I.Q 50 atau 55 sampai kira-kira 70), sedang (I.Q 35 atau 40 sampai 50 atau 55), berat (I.Q 20 atau 25 sampai 35 atau 40), atau sangat berat (I.Q di bawah 20 atau 25); istilah yang lama adalah idiot (usia mental kurang dari 3 tahun), imbesil ( usia mental 3 sampai 7 tahun), dan moron (usia mental kira-kira 8 tahun).

B.Demensia : pemburukan fungsi intelektual organik dan global tanpa pengaburan kesadaran. Diskalkulia (akalkulia) : hilangnya kemampuan untuk melakukan suatu hitungan; tidak disebabkan oleh kecemnasan atau gangguan konsentrasiDisgrafia (agrafia) : hilangnya kemampuan untuk menulis dalam gaya yang kursif; hilangnya kemampuan untuk menuangkan struktur kata.Aleksia : hilangnya kemampuan membaca yang sebelumnya dimiliki; tidak disebabkan oleh gangguan ketajaman penglihatan. C.Pseudodemensia : gambaran klinis yang menyerupai demensia yang tidak disebabkan oleh suatu kondisi organik; paling sering disebabkan oleh depresi (sindroma demensia pada depresi).

D.Berpikir konkret : cara berpikir yang sangat bersifat harfiah; penggunaan kiasan yang terbatas tanpa pengertian nuansa arti; pikiran satu-dimensional.E.Berpikir abstrak : kemampuan untuk mengerti nuansa arti; berpikir multi dimensional dengan kemampuan menggunakan kiasan dan hipotesis secara tepat.

TILIKAN (INSIGHT)Tilikan (Insight) adalah kemampuan pasien untuk mengerti penyebab sebenarnya dan arti dari suatu situasi (seperti sekumpulan gejala). Secara umum tilikan adalah derajat kesadaran dan pengertian pasien bahwa mereka sakit. Pasien mungkin menunjukkan penyangkalan penyakitnya sama sekali atau mungkin menunjukkan suatu kesadaran bahwa mereka sakit tapi tetapi melemparkan kesalahan pada orang lain, pada faktor eksternal atau bahkan pada faktor organik. Mereka mungkin mengetahui bahwa mereka menderita penyakit tetapi menggambarkannya sebagai suatu yang tidak diketahui atau misterius di dalam diri mereka.Secara garis besar, tilikan dapat dikategorikan sebagai berikut:Tilikan intelektualMengerti kenyataan obyektif tentang suatu keadaan tanpa kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dalam cara yang berguna untuk mengatasi situasi tersebut.2.Tilikan sesungguhnyaMengerti kenyataan obyektif tentang suatu situasi, yang kemudian ditindaklanjuti dengan motivasi dan daya pendorong (impetus) secara emosional untuk mengatasi situasi tersebut.3.Tilikan yang tergangguMenghilangnya kemampuan untuk mengerti kenyataan obyektif dari suatu situasi.

Sementara itu, suatu ringkasan tingkat tilikan adalah sebagai berikut:Penyangkalan penyakit sama sekali.Agak menyadari bahwa mereka adalah sakit dan membutuhkan bantuan tetapi dalam waktu yang bersamaan menyangkal penyakitnya.Sadar bahwa mereka adalah sakit tetapi melemparkan kesalahan pada orang lain, pada faktor eksternal atau pada faktor organik.Suatu keadaan bahwa penyakitnya disebabkan oleh suatu yang tidak diketahui pada diri pasien.

4.Tilikan intelektual menerima bahwa pasien sakit dan bahwa gejala atau kegagalan dalam penyesuasaian sosial adalah disebabkan oleh perasaan irasional atau gangguan tertentu dalam diri pasien sendiri tanpa menerapkan pengetahuan tersebut untuk pengalaman dimasa depan.5.Tilikan emosional sesungguhnya kesadaran emosional tentang motif dan perasaan di dalam diri pasien dan orang yang penting dalam kehidupannya, yang dapat menyebabkan perubahan dasar dalam prilaku.

PERTIMBANGAN (JUDGEMENT)Pertimbangan (Judgement): kemampuan untuk menilai suatu situasi secara benar dan untuk menilai suatu situasi secara benar dan untuk bertindak secara tepat di dalam situasi tersebut.Selama perjalanan menggali riwayat penyakit, seorang dokter harus mampu menilai banyak aspek kemampuan pasien dalam pertimbangan sosial. Apakah pasien mengerti kemungkinan akibat dari perilakunya, dan apakah pasien dipengaruhi oleh pengertian tersebut? Dapatkah pasien memperkirakan aap yang akan dilakukannya di dalam suatu situasi khayalan. Sebagai contohnya, apa yang akan dilakukan oleh pasien jika ia mencium bau asap di dalam ruang bioskop yang padat.

Secara garis besar, pertimbangan dapat dikategorikan sebagai berikut:Pertimbangan kritis (Critical Judgement): kemampuan untuk menilai, melihat, dan memilih berbagai pilihan di dalam suatu situasi.Pertimbangan otomatis (Automatic Judgement): pelaksanaan suatu tindakan terhadap suatu pertimbangan secara refleks.Pertimbangan yang terganggu: menghilangnya kemampuan untuk mengerti suatu situasi secara benar, yang juga diikuti dengan menghilangnya kemampuan untuk bertindak secara cepat.

TERIMA KASIH