21
BAB 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup akan diuraikan atau dipecah menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana baik secara mekanik maupun secara kimiawi agar dapat diserap tubuh. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan lain- lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan. Kekurangan salah satu atau lebih dari zat makanan di atas dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan gangguan pada tubuh. Sebaliknya, kelebihan zat makanan juga tidak baik bagi kesehatan. Keadaa tubuh dimana komposisi zat makana tidak seimbang disebut malnutrisi.

Praktikum Kandungan Zat Pada Makanan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jcbashshjhshachdhasdanscnkjsancknasncnasncnakscnanscnanscknkasncknaskcnkasnckasncnkasncnasknckascnkascnkjasnkcnkasjcnkasjckasnckjsnkjhduhuuwuwwuuwuwuwuuwuwuqqqquhuiwhwuunwunucnuuuuwhdhuhdudhuahuhuhuhuhuhhdhjdfkjdhfkdhfkjhdihfuehfuhehfiehsfuhehsfhihi

Citation preview

Page 1: Praktikum Kandungan Zat Pada Makanan

BAB 1

Pendahuluan

A.      Latar Belakang

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap makhluk hidup

memerlukan makanan. Makanan yang masuk ke dalam tubuh

makhluk hidup akan diuraikan atau dipecah menjadi senyawa-

senyawa yang lebih sederhana baik secara mekanik maupun

secara kimiawi agar dapat diserap tubuh. Tanpa makanan,

makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-

harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan

energi,membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan

makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik

otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi

yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah

salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.

Kekurangan salah satu atau lebih dari zat makanan di atas

dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan gangguan

pada tubuh. Sebaliknya, kelebihan zat makanan juga tidak baik

bagi kesehatan. Keadaa tubuh dimana komposisi zat makana

tidak seimbang disebut malnutrisi. Malnutrisi dapat disebabkan

oleh kekurangan maupun kelebihan satu atau lebih nutrien (zat

makanan) esensial

Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang

berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita

dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang

mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh

Page 2: Praktikum Kandungan Zat Pada Makanan

tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun

tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan

makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan

saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah

menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita

membutuhkan energi.

B.      Landasan Teori

Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau

tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan

tenaga dana nutrisi.

Makanan bersumber dari hewan maupun tumbuhan.

Beberapa orang menolak untuk memakan makanan dari hewan

seperti, daging, telur dan lain-lain. Mereka yang tidak suka

memakan daging dan sejenisnya disebut vegetarian yaitu orang

yang hanya memakan sayuran sebagai makanan pokok mereka.

Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa

unsur atau senyawa seperti air, karbohidrat, protein, lemak,

vitamin, enzim, pigmen dan lain-lain.

Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus

mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak

dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah

besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam

jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus

ada dalam menu makanan kita.

Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat

dalam bahan makanan digunakan indicator uji makanan yang

Page 3: Praktikum Kandungan Zat Pada Makanan

biasa dikenal dengan istilah reagen. Beberapa reagen yang

banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient

dalam makanan adalah:

1)     Lugol / kalium yodida

Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis

amilum (tepung)

2)    Benedict / fehling A dan Fehling B

Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan

kelompok gula (monosakarida dan di sakarida)

3)    Millon / Molisch / Biuret

Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein

4)    Sudan III / etanol / kertas buram

Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang

mengandung lemak / minyak

5)    Metilen Blue

Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang

mengandung vitamin C

I.      Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-

unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Tubuh anda

memerlukan karbohidrat, antara lain sebagai sumber energi

utama ( setiap 1 gram karbohidrat mengandung 4,1 kalori), untuk

menjaga keseimbangan kondisi asam dan basa dalam tubuh,

sebagai bahan  pembentuk struktur sel, dan sebagai bahan

Page 4: Praktikum Kandungan Zat Pada Makanan

pembentuk senyawa-senyawa organik seperti lemak serta

protein.

Karbohidrat dikelompokkan menjadi monosakarida,

disakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah senyawa

karbohidrat sederhana yang tersusun atas satu gugus gula,

contohnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Glukosa dapat

ditemukan dalam buah seperti anggur, bawang, dan madu.

Galaktosa dapat dijumpai pada gula susu dan gula tebu. Adapun

fruktosa merupakan gula yang paing manis, umumnya dapat

ditemukan dalam buah-buahan dan madu. Disakarida

merupakan senyawa karbohidrat dengan gugus gula dua.

Maltosa, laktosa, dan sukrosa merupakan contoh disakarida yang

paling umum. Maltosa dibentuk oleh dua molekul glukosa, laktosa

dibentuk oleh molekul glukosa dan galaktosa, sedangkan sukrosa

dibentuk oleh dua molekul glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat

didapati di tebu, lobak merah, pisang, buah-buah yang manis,

serta akar-akar penyimpanan yang tertentu. Maltosa dapat

dijumpai dijumpai dalam kecambah jawawut. Adapun laktosa

didapati pada semua susu hewan mamalia termasuk ASI.

Sementara itu, polisakarida merupakan senyawa karbohidrat

yang tersusun atas banyak molekul gula sederhana, contohnya

glikogen, amilum, dan selulosa

Karbohidrat, terutama glukosa berperan aktif dalam

penyediaan sumber energi bagi sel-sel otak, lensa mata, dan

jaringan saraf. Selain itu, karbohidrat juga berperan penting

dalam proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam basa,

Page 5: Praktikum Kandungan Zat Pada Makanan

dan pembentukan struktur sel, jaringan, serta organ tubuh.

Adapun laktosa berfungsi membantu penyerapan kalsium

Metabolisme karbohidrat dimulai dari penyerapan glukosa

dari usu melalui vena portal hepatika untuk dialirkan ke hati. Di

hati, glukosa akan berubah menjadi glikogen. Dalam aliran darah,

fruktosa dan galaktosa akan diubah menjadi glukosa

II.      Protein

Protein tersusun atas unsur-unsur C,H,O, dan N (nitrogen).

Beberapa jenis protein juga mengandung S (sulfur) dan P (fosfor).

Protein memiliki beberapa fungsi penting, antara lain sebagai

sumber energi ( 1 gram protein menghasilkan 4,1 kalori); sebagai

bahan pembentuk hormon, enzim, antibodi, serta kromosom.

Selain itu, protein juga berfungsi sebagai bahan pembentuk sel-

sel baru dan sebagai larutan penyangga (sistem buffer). Larutan

penyangga berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan

asam dan basa cairan tubuh

Di dalam tubuh, protein diserap dalam bentuk asam amino.

Asam amino dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam

amino nonesensial. Asam amino esensial adalah asam amino

yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat disintesis

oleh tubuh. Untuk itu, asam amino ini harus didatangkan dari luar

tubuh malalui makanan. Asam amino yang termasuk esensial

antara lain arginin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin,

fenilalanin, treonin, triptofan, dan valin. Sementara itu, asam

amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis

Page 6: Praktikum Kandungan Zat Pada Makanan

oleh tubuh. Contohnya alanin, asparagin, asam aspartat, sistein,

sistin, asam glutamat, glutamin, glisin, prolin, serin, dan tirosin.

Protein dibedakan menjadi protein nabati dan protein hewani.

Protein nabati diperoleh dari tumbuhan, misalnya kacang-

kacangan dan produk olahan, terutama kacang kedelai. Adapun

protein hewani diperoleh dari hewan,  misalnya daging, telur,

susu, dan ikan.

 III.      Lemak

Lemak merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur

C,H, dan O. Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut

lemak, seperti alkohol, kloroform, dan eter. Seperti halnya

karbohidrat, lemak juga berguna sebagai sumber energi (1 gram

lemak menghasilkan energi 9,3 kalori). Meskipun menghasilkan

energi terbesr, lemak bukanlah penghasil energi utama karena

lebih banyak disimpan sebagai energi cadangan

Fungsi lemak yang lain, yaitu sebagai pelarut vitamin A,D,E,

dan K ; sebagai pelindung organ-organ tubuh, misalnya jantung,

ginjal, dan lambung. Lemak juga berfungsi sebagai bahan

pembentuk membran sel, mencegah hilangnya panas tubuh saat

udara dingin sehingga suhu tubuh tetap terjaga.

Berdasarkan sumbernya, lemak dibedakan menjadi lemak

nabati (dari tumbuhan) dan lemak hewani (dari hewan). Contoh

sumber lemak nabati, antara lain santan, minyak kelapa, kacang

tanah, dan buah avokad. Adapun contoh lemak hewani adalah

daging, telur, susu, mentega, gajih, dan keju.

Page 7: Praktikum Kandungan Zat Pada Makanan

Di dalam tubuh, lemak diuraikan dan diserap dalam bentuk

asam dan gliserol. Asam lemak dibedakan menjadi asam lemak

tak jenuh dan asam lemak jenuh. Asam lemak tak jenuh

berbentuk cair dan umumnya berasal dari tumbuhan. Asam lemak

jenuh berbentuk padat dan terdapat pada otak, hati, serta daging

 IV.      Vitamin

Vitamin merupakan senyawa organik yang terkandung dalam

berbagai makanan dan diperlukan untuk mengatur serta

memperlancar metabolisme tubuh. Vitamin dibutuhkan dalam

jumlah sedikit, tetapi keberadaan dan fungsinya tidak dapat

digantikan oleh senyawa-senyawa lain. Kondisi kekurangan

(defisiensi) vitamin dinamakan avitaminosis. Vitamin tidak

berfungsi untuk menghasilkan energi. Karena tidak dapat

disintesis oleh tubuh, vitamin harus didatangkan dari luar tubuh

melalui berbagai berbagai jenis makanan.

Berdasarkan jenis pelarutnya, vitamin dibedakan menjadi:

1.     Vitamin yang larut dalam lemak

ü  Vitamin A

ü  Vitamin D

ü  Vitamin E

ü  Vitamin K

2.     Vitamin yang larut dalam air

ü  Vitamin B (B1, B2, B3, B5, B6, B1 , B12, dan biotin)

ü  Vitamin C

Page 8: Praktikum Kandungan Zat Pada Makanan

 V.        Mineral

Mineral yang dibutuhkan tubuh dibagi menjadi dua, yaitu

mineral makro yang dibutuhkan dalam jumlah relatif banyak

dan mineral mikro yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Unsur

yang termasuk mineral makro, antara lain kalsium, fosfor, kalium,

natrium, dan magnesium. Adapun yang termasuk mineral mikro,

antara lain kobalt, fluorin, yodium, besi, mangan, seng, silikon,

dan molibdenum. Mineral-mineral yang dibutuhkan dalam jumlah

sedikit, apabila termakan dalam jumlah besar dapat bersifat

racun.

VI.        Air

Air tidak menghasilkan energi. Di dalam tubuh, air berfungsi

mengangkut zat-zat dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan,

mempertahankan suhu tubuh, sebagai medium (pelarut) dan

pereaksi terbaik berbagai macam reaksi kimia dalam tubuh,

terutama reaksi enzimatis.

BAB 2

Page 9: Praktikum Kandungan Zat Pada Makanan

Isi

A.      Tujuan

·         Mengetahui dan membuktikan kandungan glukosa pada

makanan

·         Mengetahui dan membuktikan kandungan amilum pada

makanan

·         Mengetahui dan membuktikan kandungan lemak pada

makanan

B.      Alat dan Bahan

·         Larutan Yodium Nasi

·         Larutan Amilum (3-5 ml) keju

·         Larutan Glukosa (3-5 ml) ketang

·         Minyak Goreng kacang hijau

·         Air jagung

·         Fahlin A (3 tetes) roti

·         Fahlin B (3 tetes) madu

·         Kertas koran tempe

·         Tabung reaksi Kemiri

·         Korek api tahu

·         Penjepit mentega

·         Pipet tetes lilin

C.      Cara Kerja

Langkah Kerja

Page 10: Praktikum Kandungan Zat Pada Makanan

Uji Glukosa

11. Menyediakan sebuah

tabung reaksi

2)   Mengisi tabung reaksi

dengan bahan

makanan yang akan

diuji (larutan gula)

3)   Meneteskaan fahlin A

dan fahlin B pada

tabung reaksi sebanyak

masing-masing 3 tetes

4)   Mengocok tabung

hingga tercampur rata

5)   Mengamati

perubahan warna yang

terjadi (sebelum

pembakaran)

6)   Memanaskan

campuran zat dalam

tabung reaksi (dengan

menggunakan api dari

lilin) hingga larutan

tersebut mendidih

7)   Mengamati

perubahan warna yang

terjadi (setelah

Uji amilum

1)   Menyediakan

sebuah tabung reaksi

2)   Mengisi tabung

reaksi dengan bahan

makanan yang akan

diuji (larutan tepung)

3)   Meneteskaan fahlin

A dan fahlin B pada

tabung reaksi

sebanyak masing-

masing 3 tetes

4)   Mengocok tabung

hingga tercampur rata

5)   Mengamati

perubahan warna

yang terjadi (sebelum

pembakaran)

6)   Memanaskan

campuran zat dalam

tabung reaksi (dengan

menggunakan api dari

lilin) hingga larutan

tersebut mendidih

7)   Mengamati

perubahan warna

Uji lemak

1)   Menyediakan  selembar

kertas koran

2)   Mengoleskan minyak pada

satu sisi dan mengoleskan

air (aquades) pada sisi

lainnya

3)   Mengeringkan kertas

4)   Mengamati bagian kertas

Page 11: Praktikum Kandungan Zat Pada Makanan

pembakaran) yang terjadi (setelah

pembakaran)

D.      Hasil Pengamatan

Membuktikan Kandungan Makanan ;

Larutan Glukosa Larutan Amilum

Mula-Mula Bening Putih

+ Fahlin AB Biru Ungu

Setelah dipanaskan Hijau kekuningan Orange

Larutan Glukosa Larutan Amilum

+ Yodium Merah Bata Biru Kehitaman

Membuktikan Kandungan Lemak :

Kertas Koran

Mula-mula Putih

Sesudah diolesi Air Putih, berkerut

Sesudah diolesi Minyak Transparan

Page 12: Praktikum Kandungan Zat Pada Makanan

BAB 3

Penutup

A.      Kesimpulan

Percobaan 1 ; (Menguji kandungan glukosa)

Perubahan warna larutan menjadi merah bata menunjukkan

bahwa larutan tersebut mengandung glukosa.

Kadar warna merah pada hasil eksperimen menunjukkan kualitas

kandungan glukosa dalam larutan

Percobaan 2 ; (Menguji kandungan Amilum)

Perubahan warna larutan tepung menjadi biru kehitaman

menunjukkan larutan yang diuji mengandung amilum

Kadar warnah biru kehitaman pada hasil eksperimen

menunjukkan kualitas kandungan amilum dalam larutan

Percobaan 3 ; (Menguji kandungan Lemak)

Timbulnya transparan pada kertas menunjukkan adanya

kandungan lemak dalam minyak

B.      Saran

1.     Sebaiknya teliti dalam memperhatikan perubahan warna

yang terjadi pada larutan yang telah dipanaskan

Page 13: Praktikum Kandungan Zat Pada Makanan

   Tujuan PraktikumUntuk menguji kandungan zat pada makanan.

B.    Waktu  dan  Tempat Pelaksanaan  Waktu pelaksanaan : Jum’at, 13 januari 2012  Tempat                    : Lab. Biologi SMAN 2 SUMBAWA C.     Landasan Teori

Pada setiap jenis makanan,tentu terkandung bermacam-macam zat.Untuk mengetahui zat-zat yang terkandung dalam makanan, bisa di lakukan tes makanan. Tes makanan adalah suatu tes/cara untuk mengetahui zat-zat/nutrisi yang terkandung dalam makanan. Adapun kandungan yang dapat di uji adalah amilum/karbohidrat ,gula, protein ,dan lemak , sedangkan untuk vitamin dan mineral akan di bahas di tingkat lebih lanjut , karena kandungan senyawa utama dari mineral sangat kompleks dan sangat erat dengan senyawa-senyawa dan kimia. Bahan atau zat yang dapat digunakan untuk mengetes kandungan dalam makanan adalah Lugol Encer, Iodium, Fehling A atau B, Biuret, Millon dan kertas.        Zat – zat makanan yang diperlukan oleh tubuh ada 6 macam yaitu:karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin dan air. Kekurangan atau kelebihan makanan dari salah satu makanan tersebut dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada tubuh.

Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung unsur karbon ( C ), hidrogen ( H ), dan Oksigen ( O ). Berdasarkan gugus gula yang menyusunnya,  karbohidrat dibedakan menjadi tiga, yaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida. Makanan sumber karbohidrat adalah beras, singkong, umbi jalar, kentang, roti, jagung dan sagu. Di dalam tubuh, makanan tersebut disimpan dalam bentuk glikogen(Nunung,2008).

Protein adalah senyawa organik kompleks yang tersusun atas karbon ( C ), hidrogen ( H ), oksigen ( O ) dan nitrogen ( N ). Kadang kadang mengandung belerang ( S ) dan fosfor ( P ). Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara(primano, www.wikipedia.com, di akses pada 21 januari 2012).

Vitamin merupakan zat organik yang biasanya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus disuplai dari makanan dalam jumlah sedikit (Mikronutrien). Fungsinya berperan dalam oksidasi biologis yaitu menentukan keaktifan suatu enzim. Berdasarkan pelarutnya vitamin digolongkan menjadi 2 yaitu:

1.      Vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, K2.      Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B dan C(Purnomo, Sudjino, dkk ,2006).

Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa(anonim, http://frost-whitejack.blogspot.com, diakses pada 21 januari 2012).

Page 14: Praktikum Kandungan Zat Pada Makanan

Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair(anonim, www.masbied.com, diakses pada 21 januari 2012).

D.    Alat dan Bahan  Rak tabung reaksi                                             6 buah tabung reaksi   Penjepit tabung reaksi   Mortar  dan penghalus mortar  Pipet tetes  Gelas kimia   Spatula   Nasi, roti, jeruk nipis, vitacimin, pisang,gula merah, telur,susu,mentega dan minyak goreng   Spritus ( pemanas tabung reaksi )  Larutan   Iodium   Bioret   Fehling A+B

E.     Langka Kerja 1. Menghaluskan makanan menggunakan penghalus mortar dan mortar serta menambahkan air

secukupnya.2. Memasukkan makanan yang telah dihaluskan tadi kedalam 3 tabung reaksi      menggunakan

spatula.3. Meneteskan masing-masing 2 tetes fehling A dan B kedalam tabung reaksi (1)     kemudian

membakarnya dengan menggunakan spiritus selama kurang lebih 30 detik.4. Meneteskan biuret sebanyak 5 tetes kedalam tabung (2) dan 5 tetes iodium kedalam tabung (3).

5. Mengamati perubahan warna yang terjadi.6. Kemudian mencuci tabung reaksi,spatula,alu dan mortar sampai bersih dan lakukan  poin 3 dan 4

kembali kecuali pada uji vitamin. Pada uji vitamin hanya 2 tabung reaksi yang di gunakan dan hanya meneteskan iodium.7.  Mengoleskan mentega dan minyak pada kertas,kemudian amati yang terjadi.8.  Mencatat hasil pengamatan dalam table pengamatan.

F.     Hasil Pengamatan

NO

NAMAMAKANA

N

PERUBAHAN WARNA Ket

SEBELUM

SESUDAHFEHLING A +B

BIURET IODIUM

1 Nasi Putih Ungu Biru muda   Biru kehitaman

Karbohidrat

2 Roti tawar Putih Biru Biru kehitaman

Biru kehitaman

Karbohidrat

Page 15: Praktikum Kandungan Zat Pada Makanan

3 Jeruk nipis Putih - - Putih  Vitamin C4 Vitacimin Kuning - - Kuning  Vitamin C

5Pisang Kuning Merah bata Hitam   Putih

kebiruan Glukosa

6 Gula merah Merah Merah bata Cokelat Coklat   Glukosa 7 Putih telur   Putih Ungu ungu Putih Protein 8 Susu Putih Ungu Ungu Putih Protein

No

Nama makanan

Tembus kertas

Tidak tembus kertas

Ket

1 Mentega

    - Lemak

2 Minyak goreng

    - Lemak

   G.    PEMBAHASAN

Dari percobaan yang kami lakukan, makanan yang mengandung Karbohidrat yaitu Nasi, roti ini di buktikan dengan  perubah warna dari putih setelah di beri 3 tetes larutan iodium menjadi 

Page 16: Praktikum Kandungan Zat Pada Makanan

biru kehitaman dan setelah di beri 3 tetes larutan bioret dan fehling A + B berubah warna menjadi biru muda dan ungu.

makanan yang mengandung vitamin C yaitu  vitacimin dan jeruk nipis  setelah di teteskan dengan Iodium tidak mengalami perubahan dari warna semula  ini menandakan bahwa  vitacimin dan jeruk nipis mengandung vitamin C.

Makanan yang mengandung glukosa yaitu pisang dibuktikan denga perubahan warna dari merah menjadi merah bata setelah di tetesi dengan fehling A + B, perubahan warna juga terjadi setelah di tetesi biuret dan iudium menjadi hitam dan putih kebiruan.  

Telur dan susu merupakan makanan yang mengandung protein hal ini di buktikan dengan perubahan warna menjadi ungu setelah di beri larutan fehling A+B dan bioret, dan terjadi perubahan warna menjadi putih setelah di beri larutan iodium .

Mentega dan minyak goreng mengandung lemak ini di buktikan dengan mengoleskan mentega dan minyak goreng di kertas, kertas menjadi tembus pandang ( transparan) dan ini yang membuktikan mentega dan minyak goreng mengandung lemak.

H.    Kesimpulan        Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat  disimpulkan bahwa makanan yang mengandung karbohidrat yaitu: Nasi dan roti mengandung. Sedangkan makanan yang mengandung vitamin c yaitu: vitacimin dan jeruk nipis .Sedangkan makanan yang mengandung glukosa yaitu:  Pisang dan gula merah,dan makanan yang mengandung protein yaitu: Telur dan susu.Sedangkan makanan yang mengandung lemak yaitu: Mentega dan minyak goreng.