Pratikum Kerja Bangku

Embed Size (px)

Citation preview

Pratikum Kerja Bangku (Kerja Bengkel) Teknik MesinPosted byCharis MuhammadKamis, 24 April 20140komentar

Dalam salah satu matakuliah yang diajarkan dalam jurusan teknik mesin ada salah satu matakuliah tentang praktek yaitu matakuliah praktikum kerja bangku atau dalam teknik otomotif disebut praktikum kerja bengkel. Dalam matakuliah ini ada beberapa kompetensi keahlian yang akan diajarkan dan kompetensi-kompetensi tersebut harus dikuasai oleh mahasiswa sebagai pra syarat untuk mendapat predikat lulus dari matakuliah ini. Kompetensi-kompetensi tersebut adalah mengikir, menggambar di atas permukaan benda kerja (logam), menggergaji, mengebor, sney dan tap serta penggunaan jangka sorong. Dalam dunia teknik mesin atau teknik otomotif praktikum kerja bengkel ini menjadi dasar untuk mengolah benda-benda kerja menjadi bentuk yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Banyak hal yang didapat melalui proses pengerjaan benda kerja, menurut Pahlevianto (2011) Dimana pada proses tersebut lebih menitikberatkan pada etos kerja yang meliputi ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke pengerjaan yang menggunakan mesin-mesin produksi. Selain itu banyak pula mahasiswa yang belum mengetahui cara-cara dalam melakukan praktikum kerja bengkel yang baik sesuai dengan standar kerja.

Mengikir Menurut Eko (2012) Pengikiran ialahoperasi yang menggunakan alat berupa kikir. Biasa dilakukan untuk mengurangi ketebalan benda kerja, membentuk, meratakan, hingga menghaluskan benda kerja. Bisa dikatakan bahwa mengikir berfungsi untuk meratakan, membuat siku, bahkan menghaluskan permukaan bidang kerja. Mengikir adalah mengurangi jumlah partikel-partikel benda kerja dengan menggesekkan kikir pada permukaan benda kerja agar terbentuk atau agar sesuai dengan target pencapaian. Alat yang dipergunakan dalam mengikir disebut kikir. Ada banyak sekali alat-alat kikir yang tersedia di pasar dengan fungsi yang berbeda-beda pula. Berikut adalah macam-macam alat kikir beserta fungsinya. 1.Kikir blok tebal

Tebal seluruh permukaan kikir sama, berbentuk persegi panjang dan lebar ujungnya berkurang daripada pangkalnya. Fungsinya untuk meratakan benda kerja dan membuat benda kerja lebih siku. 2.Kikir setengah bulat

Di satu bagian memiliki bentuk persegi empat rata dan pada bagian sebaliknya membentuk setengah lingkaran. Fungsi dari kikir ini adalah untuk meratakan, menghaluskan dan membuat bidang cekung pada benda kerja. 3.Kikir segi empat

Memiliki empat sisi dan membentuk persegi empat. Fungsinya untuk meratakan permukaan dan menyiku antara satu bidang dengan bidang yang lainnya. 4.Kikir bulat

Bentuknya bulat seperti tabung dan ujungnya semakin mengecil. Berfungsi untuk menghaluskan permukaan bidang yang berbentuk lingkaran atau cekungan serta untuk menambah ukuran diameter lubang bidang. 5.Kikir segi tiga

Memiliki tiga sisi yang membentuk segi tiga dan pada ujungnya lebih mengecil daripada pangkalnya. Berfungsi untuk mengikir bidang yang memiliki sudut 60 atau lebih besar. 6.Kikir pisau

Memiliki bentuk seperti pisau, terdapat tiga sisi dan di salah satu sisi membentuk sudut lancip. Fungsinya adalah untuk meratakan permukaan bidang yang memiliki sudut 60 atau bahkan yang lebih kecil.

Gambar 1.1 Macam-macam kikir

Cara mengikir yang baik adalah sebagai berikut : 1.Posisi badan di sebelah kiri ragum, dengan lutut dibentangkan dan jarak antara kaki seukuran panjang kikir, sementara sudut antara poros ragum dan kaki kiri membentuk sudut 30 sementara kaki kanan membentuk sudut 75. 2.Saat melakukan pengikiran badan dicondongkan ke depan, kaki kanan lurus dan lutut kiri dibengkokkan. 3.Tangan kanan memegang kikir dengan kuat dengan ibu jari berada di atas gagang dan jari lainnya di bawah gagang kikir. Sementara tangan kiri diletakkan di ujung kikir dengan posisi telapak tangan dan ibu jari di atas kikir dan jari-jari yang lain berada di luar kikir namun tidak menggenggamnya. Tekanan yang diberikan kepada kikir haruslah sama antara tangan kanan dan tangan kiri agar hasil pengikiran bisa rata.

Gambar 1.2 Posisi Mengikir yang Baik

Menggambar (Penggores, Penitik dan Stampel angka) Dalam teknik menggambar atau bisa disebut menandai bidang kerja agar tidak salah dalam melakukan pengerjaan selanjutnya ada 3 macam alat yang bisa digunakan yaitu penggores, penitik dan stempel angka. 1.Penggores

Menurut Pahlevianto (2011) Penggores adalah alat yang berfungsi untuk memberi garis atau goresan pada benda kerja. Penggores memiliki bentuk runcing pada ujung-ujungnya, pada umumnya penggores memiliki dua bentuk ujung yang berbeda. Penggores terbuat dari bahan baja yang kuat bahkan lebih kuat dari pada benda kerja yang akan di gores. Penggores berfungsi seperti pensil yang akan di gunakan untuk menggambar di atas kertas. Cara menggunakan penggores ini adalah dengan menggoreskan ujung runcing penggores terhadap permukaan benda kerja yang di tandai atau digambar. 2.Penitik

Penitik memiliki bentuk mirip sebuah obeng dan memiliki ujung runcing. Bahan penyusun dari penitik ini adalah dari baja karbon kuat yang lebih kuat dari bahan yang akan di beri tanda. Fungsi dari penitik ini adalah untuk memberikan tanda pada benda kerja yang akan dibor. Selain itu penitik juga berfungsi untuk memberikan lubang kecil pada benda kerja yang akan dibor sehingga mata bor yang akan digunakan untuk mengebor tidak akan meleset atau tidak tepat sasaran.Cara menggunakan penitik adalah :1.Tempatkan ujung runcing penitik pada posisi benda kerja yang akan dibor atau ditandai.2.Posisikan penitik pada posisi tegak lurus agar tanda yang akan dibuat tidak miring.3.Setelah penitik dirasa telah tepat maka pukul ujung atas penitik dengan palu.4.Pemukulan tersebut harus dilakukan dengan sekali pukul namun keras, apabila pemukulan dilakukan berulang-ulang dikhawatirkan akan membuat lebih dari satu tanda. 3.Stampel Angka

Stampel angka menurut Pahlevianto (2011) Alat ini dibuat dari bahan baja perkakas yang dikeraskan, digunakan untuk memberi tanda berupa huruf dan angka maupun symbol pada logam atau bahan yang tidak dikeraskan stampel angka ini memiliki bermacam-macam ukuran mulai dari 0,5 mm sampai 5,0 mm. Fungsi dari alat ini adalah untuk memberikan tanda berupa nomor pada benda kerja.Cara menggunakan stempel angka ini sama dengan cara menggunakan penitik yaitu dengan dipukul satu kali.

Menggergaji Menggergaji benda kerja yang terbuat dari logam atau besi berbeda dengan menggergaji benda yang lebih lunak seperti kayu. Selain itu gergaji yang digunakan untuk menggergaji besi berbeda pula dengan gergaji pada umumnya.Gergaji yang digunakan untuk memotong bahan-bahan besi biasanya disebut dengan gergaji besi. Konstruksi dari gergaji besi ini terdiri dari bingkai atau frame gergaji yang terbuat dari pipa besi yang keras dan kuat. Pada daun gergaji terdapat tempat untuk mengaitkan gerigi pemotong. Jumlah dari gerigi pemotong juga harus diperhatikan saat melakukan penggergajian.Cara menggunakan gergaji adalah :1.Sebelum melakukan kegiatan penggergajian tandai terlebih dahulu benda kerja yang akan digergaji menggunakan penggores.2.Taruh gerigi gergaji tepat pada garis tanda yang telah dibuat3.Setelah tepat maka lakukan penggergajian dengan mendorong dan menarik gerigi gergaji secara perlahan-lahan terlebih dahulu agar tidak meleset dari tanda4.Setelah gerigi gergaji telah mencapai setengah dari proses penggergajian maka gerakan gergaji bisa dipercepat namun harus tetap melihat kelurusan dari proses penggergajian tersebut.5.Apabila gerakan penggergajian terasa berat maka bisa ditambahkan cairan pelicin seperti air sabun agar proses penggergajian bisa lebih ringan.Namun, sekarang proses penggergajian dalam produksi sudah tidak banyak dipakai, menurut Comet Go (2013) Namun ketika proses produksi, sering juga pemotongan ini dilakukan dengan mesin gerinda potong, gergaji mesin, ataupunLPG blender.

Mengebor Mengebor merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membuat lubang pada benda kerja dengan diameter tertentu menggunakan mesin bor atau mesin bubut. Ada dua macam mesin bor yang bisa digunakan yaitu mesin bor tangan dan mesin bor duduk atau bor meja (Milling, Drilling). Cara penggunaan mesin mesin bor duduk atau mesin bor meja (Milling, Drilling) adalah 1.Setelah benda yang akan dibor diberi tanda dengan penitik maka jepitlah benda menggunakan ragum yang terdapat di meja bor dengan kencang dan rapat. 2.Pastikan mata bor yang akan digunakan telah sesuai dan terpasang dengan benar dan kencang. 3.Posisikan benda kerja yang telah dijepit ragum tadi lurus dengan mata bor dengan menempelkan ujung dari mata bor terhadap lubang penanda dari penitik. 4.Setelah dirasa sudah tepat, nyalakan mesin bor untuk memulai proses pengeboran. 5.Saat mata bor mulai melubangi benda kerja tekan perlahan-lahan dan angkat kembali mata bor kemudian tekan kembali mata bor, ulangi hingga berlubang atau hingga sesuai dengan ketentuan. 6.Setelah selesai maka matikan mesin bor dan lepaskan benda kerja dari ragum.

Saat mengebor harus diperhatikan mata bor dan benda kerja. Karena kebanyakan pada saat mengebor terjadi kejadian mata bor yang patah karena tekanan yang diberikan terlalu besar. Selain itu banyak juga yang terjadi seperti pengeboran yang tidak lurus dengan tanda yang telah diberikan.

SNEY dan TAPSney dan Tap merupakan kompetensi dalam praktikum kerja bengkel yang bertujuan untuk membuat ulir pada benda kerja.TAPMenurut Zuingly (2011) Alat yang dipakai untuk membuat ulir dalam dengan tangan dinamakan TAP dalam hal ini disebut saja tap tangan untuk membedakan penggunaannya dengan yang dipakai mesin. Setelah benda kerja di bor dan berlubang maka untuk membuat ulir di dalam lubang yang selesai di bor bisa menggunakan alat tap ini. Cara penggunaannya :1.Pastikan ukuran tap dan lubang hasil bor sesuai.2.Pasang benda kerja pada ragum, usahakan tidak miring dan terpasang kencang.3.Pasang batang tap terhadap pemegang tap, pastikan telah terpasang dengan benar dan terpasang rapat.4.Tancapkan ujung batang tap terhadap lubang pada benda kerja5.Setelah dikira posisi tap lurus maka proses pengetapan bisa mulai6.Pegang pemegang tap pada masing-masing batangnya, usahakan tekanan yang diberikan oleh tangan kiri dan tangan kanan besarnya sama.7.Putar tap searah jarum jam perlahan lahan dengan momen setiap satu putaran ke kanan maka harus diulangi dengan setengah putaran ke kiri.8.Begitu seterusnya dilakukan hingga ulir dalam mencapai ketentuan.9.Dalam proses pengetapan apabila putaran terasa berat maka bisa diberi cairan sabun untuk meringankan putaran tap.

Gambar 1.3 Pemegang TAP

SNEYSney hampir sama dengan tap. Sney merupakan alat yang digunakan untuk membuat ulir luar. Bahan penyusun sney adalah baja karbon yang sangat keras da kuat. Sney berfungsi untuk membuat baut sebagai pasangan dari benda kerja yang telah di tap. Menurut Comet Go (2013) Kebanyakan snei hanya digunakan untuk membuat baut ukuran kecil, karena pembuatan baut kecil sulit dilakukan pada penguliran mesin bubut karena ditakutkan benda kerja patah.Cara penggunaan sney: 1.Persiapkan bahan (batang besi berbentuk tabung panjang) yang akan di sney, usahakan ukuran dari bahan tersebut tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. 2.Jepitlah bahan ke ragum secara lurus menghadap ke atas 3.Tancapkan lubang sney ke ujung bahan, berilah sedikit cairan sabun agar putaran sney bisa lebih ringan. 4.Lakukan hal-hal yang sama pada langkah berikutnya seperti halnya saat melakukan tap. 5.Terakhir perkirakan seberapa panjang ulir yang dibutuhkan, jangan sampai lebih ataupun kurang.

Jangka SorongJangka sorong atau yang biasa disebut denganvernier calipermenurut Pramono (2013) Dengan menggunakan jangka sorong / vernier caliper kita mendapatkan kontrol ukuran dan dimensi yang presisi dan akurat karena alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Bagian-bagian jangka sorong :

Gambar 1.4 Jangka Sorong1. Gigi luarBagian ini berfungsi untuk mengukur bagian suatu benda dengan cara diapit.2. Gigi dalamBagian ini berfungsi untuk mengukur sisi dalam suatu benda dengan cara diulur (misalnya : lubang pipa)3. Pengukur kedalamanBagian ini berfungsi untuk mengukur suatu lubang / celah suatu benda dengan cara menancapkan bagian pengukur. Bagian ini terletak didalam pemegang.4. Ukuran utamaBagian ini berfungsi untuk membaca hasil pengukuran dalam satuan cm untuk versi yang analog.5. Ukuran sekunderSama dengan ukuran utama tetapi dengan satuan inch.6. Patokan pembacaan skala utama.Berfungsi sebagai patokan pembacaan skala dengan satuan cm.7. Patokan pembacaan skala sekunder (inch)Berfungsi sebagai patokan pembacaan skala dengan satuan inch.8. PengunciUntuk menghentikan atau melancarkan geseran pengukuran.

Pramono (2013) mengatakan Jangka sorongadalah alat ukur yang memiliki ketelitian dapat mencapai seperseratus milimeter. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cmCara Menggunakan jangka sorong :1. Jepit benda pada rahang jangka sorong dan pastikan mengunci jepitan agar nilai ukur tetap.2. Perhatikan dan baca skala pada batang jangka, lihatlah angka yang dicapai oleh benda ukur yang tentunya dibatasi oleh nilai nol pada skala nonius.3. Lihat garis skala pada nonius, cari skala utama dan skala nonius yang berhimpit

KesimpulanPraktek kerja bengkel merupakan dasar dari praktek-praktek selanjutnya yang akan di ajarkan dalam matakuliah pada teknik otomotif. Banyak yang perlu di ajarkan dalam teknik otomotif terutama dalam praktek kerja bengkel di antaranya adalah mengikir yang berfungsi untuk meratakan atau mengurangi tebal, panjang atau tinggi benda kerja. Menggambar atau menandai benda kerja menggunakan penggores, Penitik dan Stampel angka. Menggergaji yang berfungsi untuk memotong benda kerja. Mengebor benda kerja untuk membuat lubang pada benda kerja yang lurus dan sama. Sney dan Tap berguna untuk membuat ulir pada bagian dalam dan pada bagian luar secara manual (tanpa mesin). Dan cara menggunakan jangka sorong, karena jangka sorong merupakan alat ukur yang banyak digunakan untuk mengukur dalam dunia teknik. Dengan menguasai kompetensi-kompetensi dari matakuliah praktek kerja bengkel ini maka untuk praktek ke depannya bisa berguna dan bermanfaat.

DAFTAR REFERENSIPahlevianto. A, Laporan Pratikum Kerja Bengkel, (Online), (http://siihantudariguabuta.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html), diakses pada 01 Oktober 2013Eko. M, Cara Mengikir Yang Baik, (Online), (http://blogermaseko.blogspot.com/2012/03/cara-kerja-tehnik-tp-stm-nepo.html), diakses pada 01 Oktober 2013Comet Go, Kerja Bangku, (Online), (http://ilmu-mesin-produksi.blogspot.com/2013/05/kerja-bangku.html), diakses pada 29 September 2013Zuingly, Membuat Ulir dalam dan Ulir Luar Dengan Tap dan Sney (Part1) , (Online), (http://zwingly.wordpress.com/2011/03/29/membuat-ulir-dalam-dan-ulir-luar-dengan-tap-dan-sney-part-1/), diakses pada 30 September 2013

Pramono, Jangka Sorong/Caliper, (Online), (http://prmpramono.wordpress.com/2013/04/24/jangka-sorong-caliper/), diakses pada 01 Oktober 2013