20
Tendinitis Tendinitis Adalah suatu peradangan, Adalah suatu peradangan, iritasi dan pembengkakan pada iritasi dan pembengkakan pada tendo, yang diakibatkan oleh tendo, yang diakibatkan oleh luka, pemakaian atau penggunaan luka, pemakaian atau penggunaan yang berlebihan dengan gerakan yang berlebihan dengan gerakan yang sama secara berulang-ulang yang sama secara berulang-ulang dan penuaan tendo yang dan penuaan tendo yang mengakibatkan tendo kehilangan mengakibatkan tendo kehilangan elastisitasnya. elastisitasnya.

Presentasi Anatomi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Anfis

Citation preview

  • TendinitisAdalah suatu peradangan, iritasi dan pembengkakan pada tendo, yang diakibatkan oleh luka, pemakaian atau penggunaan yang berlebihan dengan gerakan yang sama secara berulang-ulang dan penuaan tendo yang mengakibatkan tendo kehilangan elastisitasnya.

  • Gejala tendinitis pada umumnya adalah rasa sakit atau nyeri dan lemah pada ujung tendo, terutama saat sendi digerakkan.Tendinitis seringkali menyerang sendi bahu, siku, lutut ( tendon Achilles ) dan sendi pergelangan tangan.Pengobatan dilakukan dengan memberi obat-obatan anti peradangan dan obat pereda nyeri. Selain itu, sendi yang terkena penyakit ini pun harus diistirahatkan dan setelah sembuh sebaiknya tidak menggunakan sendi tersebut secara berlebihan dan berulang-ulang.

  • Muscle Crampsadalah suatu keadaan dimana otot-otot dalam keadaan anaerob, akibat dari kontraksi otot-otot tersebut yang dilakukan secara berlebihan, sehingga suplai oksigen ( O2 ) pada otot tidak dapat berjalan lancar.Dalam keadaan ini terbentuk asam laktat yang kemudian akan tertimbun dalam otot sehingga menimbulkan kram otot dan membuat syaraf terjepit.

  • Tiga buah otot yang dijadikan sebagai lokasi injeksi intramuskular :m. gluteus mediusm. gluteus minimusm. vastus lateralis.

  • Lokasi Injeksi Intramuskular

  • Jenis gerakan yang terganggu akibat cidera pada otot Hamstring :Fleksi Femoris, karena otot-otot Hamstring merupakan otot penggerak fleksi femur.

  • Compartmen SyndromesDiakibatkan oleh meningkatnya tekanan di dalam ruang anterior yang disebabkan peningkatan produksi cairan jaringan ini. Jaringan meningkat apabila terjadi pengerahan tenaga yang berlebihan.Perasaan nyeri dalam kompartemen tungkai bawah yang menjadi ciri khas sindroma ini, dapat berlangsung sangat hebat. Dorsoflexi kaki pada sendi pergelangan menambah hebat nyerinya.

  • Tekanan bertambah sehingga menghambat peredaran darah balik dari venosa, yang kemudian peredaran darahnya akan berkurang dan menghambat suplai darah bagian anterior dan denyut arteri dorsalis pedis menghilang karena m. tibialis anterior, m. extensor digitorum longus dan m. extensor hallucis longus lumpuh ( sel otot mati, disebut nekrosis otot ) karena tidak terdapat O2 atau anoksi.

  • Seorang atlet ingin memperkuat otot quadriseps femoris maka gerakan yang akan dianjurkan kepada si atlet tersebut adalah gerakan melatih otot extensi crurris dan flexi femur.

  • Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas sendi lututPermukaan artikulasi ( articulatio genus ) terdiri dari 3 persendian :a.Persendian lateral dan medial, antara condylus femur dan condylus tibia.b.Persendian intermedial, antara patella dan femur.Articulatio genus secara mekanis bersifat lemah karena bentuk permukaannya yang bersendi. Untuk kekuatan articulatio genus tergantung pada ligamentum yg mengikat femur dan tibia.

  • Simpai melekat pada tepi permukaan artikulasi dan mengelilingi sisi dan aspek posterior dari sendi. Bagian depan sendi tidak ada simpai memungkinkan membran synovialis membentuk kantung ke atas dibawah tendo m. quadriceps yaitu bursa supra patellaris. Pada setiap sisi patella, simpai ini diperkuat oleh ekspansi dari tendo m. vastus lateralis dan medialis. Di belakang sendi simpai diperkuat oleh sebuah ekspansi m. semi membranous yang disebut ligamentum popliteum obliqum.

  • Ligamendisusun oleh :1.ligamen ekstracapsulara) ligamen patellab) ligamen collaterale tibialec) ligamen collaterale fibulare2.ligamen intracapsulara) mascofemoral posteriorb) cruciatum anteriorc) cruciatum posterior

  • Membran synovialismelapisi permukaan simpai, melekat pada tepian pemukaan artikular dan pada tepian perifer cartilago semilunaris.

  • Test TrendenlenburgStabilitas coxae bergantung pada sendi peluru, dari permukaan sendi dan ligamen-ligamen yang sangat kuat.Stabilitas coxae bila sedang berdiri di atas satu kaki dengan kaki tungkai sebelah terangkat dari tanah bergantung dari 3 faktor apabila :1.m. gluteus medius dan minimus harus dapat berfungsi normal.

  • 2.Caput femoris harus bercokol secara normal di dalam acetabulum.3.Collum femoris harus utuh dan bersudut normal terhadap batang femur.Jika salah satu faktor di atas tidak benar maka pelvis akan anjlok ke bawah pada sisi yang tidak ditunjang. Hal ini menyebabkan hasil tes trendenlenburg positif.

  • Fraktur femoris 1/3 proksimalFragmen proksimal dalam keadaan fleksio oleh m. illiopsoas, abduksio oleh m. gluteus medius dan minimus, dan memutar ke lateral oleh m. gluteus maximus, m. piriformis, m. obturatorius internus, m. gemelli, dan m. quadratus femoris. Fragmen bawah di adduksio oleh m. adductor, tertarik ke atas oleh otot hamstring dan m. quadriceps, memutar ke lateraloleh otot adductor dan berat kaki

  • Fraktur 1/3 proksimal femoris

  • Fraktur femoris 1/3 distalPergeseran fragmen distal seperti halnya pada fraktur 1/3 tengah, namun fragmen distal lebih kecil dan lebih terputar oleh m. gastrocnemius dan dapat menekan a. poplitea dan mengganggu aliran darah yang menuju tungkai bawah dan kaki.