Upload
bogesi-ardian
View
855
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
Disampaikan Dalam Workshop Seleksi PLPBK Khusus TA. 2013
PEMERINTAH KOTASURAKARTA
STRATEGI PENATAAN PERMUKIMAN KUMUHKOTA SURAKARTA
KOTA SURAKARTADengan luas Wilayah + 44.040 Km2 Berpenduduk sekitar 525.505 jiwa pada tahun 2009 yang tersebar pada 5 Kecamatan dan 51 Kelurahan (penduduk pada siang hari bisa 3 x nya malam)
termasuk dalam kawasan andalan yaitu Kawasan Subosukawonosraten
posisi Kota Surakarta berada pada jalur strategis yaitu pertemuan jalur kendaraan antara Semarang dengan Yogjakarta (Joglo Semar), dan jalur Surabaya dengan Yogjakarta
LETAK GEOGRAFIS Kota surakarta secara umum merupakan dataran rendah dengan tinggi + 92 diatas Permukaan laut; Terletak pada : 110º 45’ 15” - 110º 45’ 35” Bujur Timur 70º 36’ - 70º 56’ Lintang SelatanBerada diantara pertemuan sungai pepe, kali jenes dengan bengawan solo
BATAS WILAYAH Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten BoyolaliSebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten KaranganyarSebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten SukoharjoSebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar
PROFIL KOTA SURAKARTA
WILAYAH ADMINISTRASI KOTA SURAKARTA
KecamatanLuas
Wilayah (Ha)
Penduduk (jiwa)
Laweyan 863 86.057
Serengan 319 43.653
Pasar Kliwon 482 74.269
Jebres 1.258 138.049
Banjarsari 1.481 157.309
Jumlah 4.403 499.337
PETA KEPADATAN PENDUDUK 2010
NoKecamata
nLuas (Ha)
Jumlah Pendud
uk
Kepadatan
1 Laweyan 863 86.057 1002 Serengan 319 43.653 137
3Pasar Kliwon 482 74.269 154
4 Jebres 1.258 138.049 1105 Banjarsari 1.481 157.309 106
Jumlah 4.403 499.337 121
KARAKTERISTIK PERMUKIMAN
Penggunaan Lahan
KecamatanJumlah PersenLaweya
nSereng
anPasar Kliwon
JebresBanjarsa
riPerumahan/ Permukiman
564 230 309 712 995 2.810 63,86%
Jasa 91 19 49 149 57 365 8,30%Perusahaan 50 33 34 45 63 225 5,11%Industri 39 6 7 27 18 97 2,20%Tanah Kosong 7 3 16 46 55 127 2,89%Tegalan 0 0 0 83 43 126 2,86%Sawah 40 0 0 19 77 136 3,09%Kuburan 6 1 1 31 29 68 1,55%Lap. OR 12 2 8 9 30 61 1,39%Taman Kota 0 0 0 9 4 13 0,30%Lain – lain 54 24 56 127 111 372 8,45%
Jumlah 863 318 480 1.257 1.482 4.400 100,00%
Penggunaan lahan Kota Surakarta sebesar 64% digunakan sebagai
kawasan permukiman, sedangkan untuk kegiatan ekonomi
(perdagangan dan jasa) yaitu sebesar 15% dari total luas yang ada.
a.UU RI Nomor. 1 Tahun 2011 Tentang “Perumahan dan Kawasan Permukiman”
b.Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor. 8 Tahun 2009 Tentang “Bangunan”
Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitasumum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yanglayak huni.
DASAR PENATAAN PERMUKIMAN
V I S I :Semua orang menghuni rumah yang layak dalam permukiman yang sehat.
M I S I :• Mewujudkan masyarakat yang
mandiri melalui pembangunan perumahan dan permukiman.
• Mendorong pertumbuhan wilayah dan keserasian antar wilayah.
• Mewujudkan lingkungan permukiman perumahan yang sehat, aman, teratur, rukun, produktif dan berkelanjutan.
VISI dan MISI PERUMAHAN & PERMUKIMAN
“Terciptanya kawasan permukiman layak huni, terjangkau dan berwawasan lingkungan, yang mampu mendukung perwujudan
Kota Surakarta sebagai Kota Budaya”
Layak Huni : Didasarkan pada upaya pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat yang layak baik dari aspek fisik bangunan, kesehatan lingkungan dan kenyamanan
Terjangkau : Dilandasi dari kondisi perekonomian masyarakat kurang mampu sebagai salah satu penyebab timbulnya permasalahan permukiman perkotaan, sehingga tujuan dari pembangunan permukiman adalah dapat diakses dari semua golongan.
Berwawasan Lingkungan : Terciptanya permukiman yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan upaya untuk perbaikan kondisi lingkungan, , serta sesuai dengan rencana tata ruang
Dukungan Terhadap Budaya
: Upaya penjagaan nilai budaya dan pemeliharaan warisan sejarah sebagai suatu identitas lokal yang kuat dalam pembangunan permukiman Kota Surakarta
Komponen Tujuan:
RUMUSAN KEBIJAKAN
Komponen Tujuan Kebijakan
Layak Huni • Peningkatan kualitas permukiman kumuh• Peningkatan legalisasi hak kepemilikan rumah• Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan infrastruktur
permukiman perkotaan berdasarkan karakteristik permukiman• Relokasi kawasan perumahan di kawasan lindung dan/atau
rawan bencana• Pengaturan regulasi terhadap pembangunan kawasan
perumahan baru
Terjangkau • Penyediaan rumah bagi masyarakat kurang mampu melalui penembangan rumah susun
• Pemberdayaan masyarakat dalam pemenuhan permukiman dan pembangunan infratsruktur
• Peningkatan kerjasama dengan pemerintah kab/kota sebagai penyangga Kota Surakarta dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur
Berwawasan Lingkungan
• Pengembangan ruang terbuka hijau• Pengembangan ruang publik sebagai sarana interaksi
masyarakat pada setiap tingkatan lingkungan• Pengurangan tingkat pencemaran lingkungan• Pengembangan infarstruktur dengan kontruksi “soft” untuk
meningkatkan infiltrasi air ke tanah
Dukungan Terhadap Budaya
• Peningkatan kualitas dan pengembalian fungsi pada kawasan-kawasan permukiman tradisional sebagai identitas kota
Potensi Permasalahan & Tantangan
1. Data Tahun 2010, jumlah rumah di Kota Surakarta adalah sebanyak 127.793 rumah, dengan 74,59 persen merupakan rumah dengan kepemilikan sendiri
2. Adanya kawasan permukiman bersejarah, dengan nilai historis tinggi yang mkencerminkan karaktersitik budaya jawa merupakan potensi utama yang membedakan Kota Surakarta dengan kota lain.
3. Adanya program dan kebijakan peningkatan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Kantor Menpera maupun dari UN Habitat, menjadikan salah satu potensi dalam menanggulangi permasalahan permukiman kota
4. Rencana pembangunan Kota Surakarta bebas kumuh, merupakan salah satu prioritas pembangunan permukiman.
5. Pembangunan taman dan city walk, yang merupakan perwujudan dari “eco-cultural city”, sebagai pemenuhan ruang publik dan ruang perkotaan.
1. Masih tingginya angka kemiskinan, dan penduduk yang tinggal pada rumah tidak layak huni. Berdasarkan data pada tahun 2009 terdapat sebanyak 5.370 rumah tidak layak huni di Kota Surakarta (RPJM 2010-2015).
2. Kawasan permukiman dengan kepadatan tinggi, dengan keterbatasan sarana prasarana pendukung, terutama pemenuhan kebutuhan sanitasi dan air bersih
3. Tumbuhnya kawasan permukiman ilegal (squatter) yang cenderung kumuh, terutama di kawasan bantaran sungai, rel KA maupun pada tanah milik negara.
4. Kepadatan bangunan yang tinggi menyebabkan kurangnya fasilitas publik dan ruang terbuka
ISSUE & PERMASALAHAN PERMUKIMAN & INFRASTRUKTUR
a. Melembagakan sistem penyelenggaraan perumahan dan permukiman, baik dari Pemerintah Pusat dan Daerah, NGO, LSM, Swasta dan CSR dengan pelibatan masyarakat sebagai pelaku utama.
-. perencanaan permukiman-. pembangunan permukiman-. pemanfaatan permukiman-. pengendalian permukiman
b. Memuwjudkan perumahan dan permukiman yang layak huni dan terjangkau bagi seluruh lapisan
c. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan permukiman dan mendorong kemandirian
STRATEGI PENATAAN PERMUKIMAN
PERENCANAAN PERMUKIMANa. Menciptakan rumah layak huni beserta
indikatornyab. Mendukung upaya pemenuhan kebutuhan
rumahc. Meningkatkan tata bangunan dan lingkungand. Perencanaan kembali baik rehabilitasi,
rekonstruksi dan peremajaan permukiman
a. Pembangunan rumah dan sarana prasarana lingkungan dalam rangka peningkatan kualitas permukiman
b. Pembangunan rumah berdasarkan tipologi, ekologi, budaya, dinamika ekonomi pada tiap daerah, serta mempertimbangkan faktor keselamatan dan keamanan
PEMBANGUNAN PERMUKIMAN
Pemanfaatana. Pemanfaatan rumah;b. Pemanfaatan prasarana dan sarana
perumahan; danc. Pelestarian rumah, perumahan, serta
prasarana dan sarana perumahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.Pengendalian
a. Perijinan, Standar teknis dan kelaikan fungsib. Pemberdayaan Masyarakatc. Penertiban Kawasan Permukimand. Penataan Kawasan Permukiman
PEMANFAATAN & PENGENDALIAN
CONTOH PELAKSANAAN PENATAAN PERMUKIMAN
PENATAAN KAWASAN RAWAN BANJIR
PETA RAWAN BANJIR
LATAR BELAKANGBANJIR YANG TIDAK BISA DIPREDIKSI WAKTU
DAN TERJADINYA
AKIBAT BANJIR MENIMBULKAN BENCANA (KERUSAKAN BENDA, HILANGNYA HARTA TIMBULNYA PENYAKIT,DAN
KORBAN JIWA)
BANTARAN SUNGAI MERUPAKAN DAERAH BERBAHAYA YANG TIDAK DIPERUNTUKKAN BAGI PERMUKIMAN
PERLU SEGERA MELANJUTKAN PROGRAM RELOKASI, DIMANA 993 KORBAN BANJIR 2007 DENGAN STATUS
TANAH NEGARA, TELAH RELOKASI DAN MENDAPATKAN RUMAH BERSERTA SERTIFIKATNYA
Menyelamatkan warga masyarakat yang selalu kebanjiran setiap tahun
Mengembalikan fungsi bantaran sungai sesuai peruntukkannya, sebagai
pengendalian banjir. Membantu masyarakat memperoleh hunian
yang layak dan terbebas dari bencana banjir.
KONSEP DASAR
REMBUG WARGA
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BOYONGAN WARGA
‘Nguwongke Uwong’
Program PKP
No. Jenis Kegiatan Jumlah MBR (unit)
Jumlah Dana (Rp.)
1. Peningkatan Kualitas 200 (@Rp. 5 jt) 1.000.000.000
2. PSU 200 (@Rp. 4 jt) 800.000.000
Jumlah Total : 1.800.000.000
PROGRAM BSP2S
No. Jenis Kegiatan Jumlah MBR (unit)
Jumlah Dana (Rp.)
1. Peningkatan Kualitas 200 (@Rp. 5 jt) 1.000.000.000
2. PSU 80.000.000
Jumlah Total : 1.080.000.000
Penetapan Lokasi MBR di Kota Surakarta
• Program PKP : 200 MBR Kelurahan Danukusuman• Program BSP2S : 50 MBR Kelurahan Pajang• Program BSP2S : 50 MBR Kelurahan Kadipiro • Program BSP2S : 50 MBR Kelurahan
Pucangsawit• Program BSP2S : 50 MBR Kelurahan Sangkrah
PETA ORIENTASI RTLH DI KEL
DANUKUSUMAN
NO KELURAHAN KSM JENIS JUMLAH
1 DANUKUSUMAN 1. PUNTODEWO2. BOLODEWO3. BIMOSENO4. WIBISONO5. KRESNA6. GATOTKACA7. HARJUNO8. WISANGGENI
MBR (Masyarakat Berpenghasilan
Rendah)
200 MBR
1. AKASIA PSU (Prasarana Sarana Utilitas)
Jalan lingkungan, drainase, persampahan, sanitasi, posyandu dll
KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) terdiri dari 25 KK :• Ketua • Sekretaris• Bendahara• Anggota
PEMBENTUKANPENGELOLA KEGIATAN
SOSIALISASI DENGAN FILOSOFI JAWA
‘Nguwongke Uwong’
Berfungsi :• Persiapan Kegiatan• Monitoring dan Evaluasi• Pelaporan
SEKRETARIAT POKJA
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
0%
30%
100 %
BU GIYATMI Peta- 106
URAIAN PEKERJAAN
• Lisplank Kayu
• Plesteran
• Atap (kaso, reng, genteng)
0%
30%
100%
SRI MURTIYAH Peta- 194
URAIAN PEKERJAAN
Lisplank Kayu
Kusen Pintu dan Jendelan, Talang
Lantai Keramik
0%
30%
100%
HARJO MARJONO Peta- 14
URAIAN PEKERJAAN
Dinding Bata Merah
Pintu Dan Kusen Kayu
0%
30%
100%
Partisipasi Masyarakat
• Tabulampot untuk vegetasi
• Penanaman pohon ditepi saluran sebagai pagar keamanan
PENATAAN KAWASAN KELURAHAN SEMANGGI
PENATAAN KAWASAN KELURAHAN SEMANGGI
PENATAAN KAWASAN KELURAHAN SEMANGGI
PENATAAN KAWASAN KELURAHAN SEMANGGI
TERIMA KASIH