62
BAB SASARAN KESELAMATAN PASIEN TIM POKJA SKP: Dr. Yohanes Susanto (Ketua) Bernadette Y. Simanjuntak, S.Kep.Ns (Sekretaris) Dr. J. Didong, Sp.B (SKP 4) Eprina Tambunan, S.Kep.Ns (SKP 1) Sartika Sianturi, A.Md.Kep (SKP 2) Frida Aryani Sihombing, SSI. Apt (SKP 3) Hasatria Winata, Am.Kep (SKP 4) Novita Sari, Am.Keb (SKP 5) Fredy Adilin Panggabean, S.Kep.Ns (SKP 6)

Presentasi SKP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

AKREDITASI

Citation preview

Page 1: Presentasi SKP

BABSASARAN KESELAMATAN PASIEN

TIM POKJA SKP:Dr. Yohanes Susanto (Ketua)

Bernadette Y. Simanjuntak, S.Kep.Ns (Sekretaris)Dr. J. Didong, Sp.B (SKP 4)

Eprina Tambunan, S.Kep.Ns (SKP 1)Sartika Sianturi, A.Md.Kep (SKP 2)

Frida Aryani Sihombing, SSI. Apt (SKP 3)Hasatria Winata, Am.Kep (SKP 4)

Novita Sari, Am.Keb (SKP 5)Fredy Adilin Panggabean, S.Kep.Ns (SKP 6)

Page 2: Presentasi SKP

ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien Sasaran II: Peningkatan komunikasi yang efektif Sasaran III: Peningkatan keamanan obat yang

perlu diwaspadai (high-alert)

Sasaran lV: Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi

Sasaran V: Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

Sasaran VI: Pengurangan risiko pasien jatuh

Page 3: Presentasi SKP

TELUSUR SISTEM:PERTANYAAN KEPADA PERAWAT (P)/DOKTER (D)

1. Tolong peragakan bagaimana anda melakukan identifikasi sebelum memasang infus pada pasien ?

2. Tolong jelaskan kapan anda melakukan identifikasi ?

3. Bagaimana memastikan bahwa perintah dokter untuk memberikan obat lewat telepon diterima secara benar ?

4. Bagaimana memastikan bahwa obat diberikan pada orang yang tepat ? (P/D)

5. Apa yang anda lakukan bila obat yang akan anda berikan adalah obat High alert ? jelaskan (P/D)

6. Bagaimana anda memastikan bahwa obat ini termasuk high alert atau bukan.

7. Jelaskan bagaimana implementasi aturan pengamanan obat-obatan high alert (P/D)

Page 4: Presentasi SKP

8. Bagaimana anda memastikan obat yang diperintahkan dokter secara lisan lewat telepon sampai pasien dengan tepat (P/D)

9. Tolong peragakan saat anda sebelum operasi melakukan sign in ? (P/D anestesi)

10. Tolong peragakan bagaimana anda memandu time out (P/D)

11. Tolong peragakan bagaimana anda melakukan sign out ? (P/D)

12. Kapan saat anda harus mencuci tangan? Apa tujuannya dan tolong diperagakan cuci tangan sesuai standar WHO. (P/D)

13. Apabila ada pasien baru masuk rawat inap berjalan dengan memakai tongkat, asesmen apa yang akan anda lakukan, tolong jelaskan bagaimana anda melakukan asesmen nyeri tersebut, dimana anda mencatat hasil asesmen tersebut? (P)

14. Tolong jelaskan bagaimana anda menangani pasien risiko jatuh ? (P)

TELUSUR SISTEM:PERTANYAAN KEPADA PERAWAT (P)/DOKTER (D)

Page 5: Presentasi SKP

SASARAN I :KETEPATAN

IDENTIFIKASI PASIEN

Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan

untuk memperbaiki / meningkatkan

ketelitian identifikasi pasien.

Page 6: Presentasi SKP

KEBIJAKAN IDENTITAS PASIEN1. Identifikasi pasien harus mengikuti pasien kemanapun

(gelang identitas) dan yang tak mudah/bisa berubah.

2. Identifikasi Pasien : menggunakan dua identitas dari minimal tiga identitas1. Nama lengkap pasien sesuai e KTP 2. Tanggal lahir atau3. Nomor rekam medis

!!!! Dilarang identifikasi dg nomor kamar pasien atau lokasi

Bila ada kekecualian, RS harus membuat SPO khusus

Page 7: Presentasi SKP

WARNA GELANG PASIENGELANG IDENTITAS :• Biru: Laki Laki• Pink: Perempuan

GELANG/PENANDA :• Merah: Alergi• Kuning: Risiko Jatuh• Ungu : Do Not Resucitate

Page 8: Presentasi SKP

PETUGAS HARUS MELAKUKAN IDENTIFIKASI

PASIEN SAAT :

1. Pemberian obat

2. Pemberian darah/ produk darah

3. Pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis

4. Sebelum memberikan pengobatan

5. Sebelum memberikan tindakan

Page 9: Presentasi SKP

SPO CARA IDENTIFIKASI PASIEN

Pertemuan Pertama seorang petugas dengan pasien:1. Secara verbal: Tanyakan nama

pasien 2. Secara visual: Lihat ke gelang

pasien dua dari tiga identitas, cocokkan dengan perintah dokter

Pertemuan berikutnya dapat lihat secara visual saja ke gelang pasien, dua identitas dari tiga identitas

Page 10: Presentasi SKP

SPOSAAT PEMASANGAN GELANG OLEH PETUGAS

1. Jelaskan manfaat gelang pasien2. Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak,

melepas, menutupi gelang, dll3. Minta pasien untuk mengingatkan petugas

bila akan melakukan tindakan atau memberi obat tidak mengonfirmasi nama dan mengecek ke gelang

Page 11: Presentasi SKP

KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIEN1. Identifikasi menggunakan gelang pasien, identifikasi terdiri dari

tiga identitas: nama pasien (e KTP), nomor rekam medik, dan tanggal lahir.

2. Pada gelang identifikasi pasien: Nama pasien harus ditulis lengkap sesuai e-KTP bila tak ada gunakan KTP/kartu identitas lainnya, bila tak ada semuanya minta pasien/keluarganya untuk menulis pada formulir identitas yang disediakan RS dengan huruf kapital pada kotak huruf yang disediakan, nama tidak boleh disingkat, tak boleh salah ketik walau satu huruf pun.

3. Pasien laki-laki memakai gelang warna biru, pasien perempuan memakai gelang warna pink, sedangkan gelang merah sebagai penanda alergi, dan gelang kuning penanda risiko jatuh, gelang ungu penanda Do not Resucitate

4. Identifikasi pasien pada gelang identitas pasien harus di cetak, tulisan tangan hanya boleh bila printer sedang rusak/tak ada fasilitas untuk itu dan harus segera diganti bila printer berfungsi kembali.

Page 12: Presentasi SKP

KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIENlanjutan………….

5. Petugas melakukan identifikasi pasien minimal dua dari tiga identitas diatas

6. Identifikasi dengan cara verbal (menanyakan/mengkonfirmasi nama pasien) dan visual (melihat gelang pasien)

7. Semua pasien harus di identifikasi secara benar sebelum dilakukan pemberian obat, tranfusi/produk darah, pengobatan, prosedur /tindakan, diambil sampel darah, urin atau cairan tubuh lainnya

8. Pasien rawat jalan tak harus memakai gelang identitas pasien kecuali telah ditetapkan lain oleh RS, misalnya ruang haemodialisa, endoskopi

9. Bila dalam satu ruang terdapat pasien dengan nama sama, pada cover luar folder rekam medik dan semua formulir permintaan penunjang . harus diberi tanda “HATI HATI PASIEN DENGAN NAMA SAMA”

Page 13: Presentasi SKP

SASARAN II : PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar para

pemberi layanan.

Page 14: Presentasi SKP

Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan

Terjadi pada saat :1. Perintah diberikan secara lisan 2. Perintah diberikan melalui telpon 3. Saat pelaporan kembali hasil

pemeriksaan kritis.

Page 15: Presentasi SKP

Perintah Lisan/Lewat Telepon1. Tulis Lengkap

2. Baca Ulang- Eja untuk NORUM/LASA

3. Konfirmasilisan dan tanda tangan

ISI PERINTAH NAMA LENGKAP DAN TANDA

TANGAN PEMBERI PERINTAH NAMA LENGKAP DAN TANDA

TANGAN PENERIMA PERINTAH TANGGAL DAN JAM

Page 16: Presentasi SKP

CONTOH FORMULIR CATATAN LENGKAP PERINTAH LISAN/MELALUI TELEPON/PELAPORAN HASIL

PEMERIKSAAN KRITIS

NO TGL/

JAM

ISI PERINTAH NAMA PENERIMA PERINTAH (TANDA

TANGAN)

PEMBERI PERINTAH (TANDA

TANGAN)

PELAKSANA PERINTAH (TANDA

TANGAN)

KETERANGAN

 

 

 

 

Page 17: Presentasi SKP

KARS

Contoh obat LASA Yang harus di “eja “

Page 18: Presentasi SKP
Page 19: Presentasi SKP

CONTOH HASIL PEMERIKSAAN KRITIS YANG WAJIB DILAPORKAN SEGERA

Page 20: Presentasi SKP

SASARAN III : PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG

PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)

Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan

untuk memperbaiki keamanan obat-obat

yang perlu diwaspadai (high-alert)

Obat high alert (yang harus diwaspadai): obat yang dapat menimbulkan KTD atau kejadian sentinel bisa salah digunakan

Page 21: Presentasi SKP

OBAT HIGH ALERTObat yang persentasinya tinggi dalam

menyebabkan terjadi kesalahan/error dan/atau kejadian sentinel (sentinel event)

Obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome)

Obat-obat yang Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look-Alike Sound-Alike/LASA

Page 22: Presentasi SKP

LASALook alike

Page 23: Presentasi SKP

LASA

Page 24: Presentasi SKP

KARS

Page 25: Presentasi SKP

DAFTAR OBAT HIGH ALERTOBAT SPESIFIK

1 Amiodarone IV2 Colcichine Injection3 Heparin, Low moluculer weigt injection4 Heparin Unfractionated IV5 Insulin SC dan IV6 Lidocaine IV7 Magnesium SUlfat Injecion 8 Methotrxate oral non oncologic use9 Netiride10 Nitroprusside sodium for injection11 Potasium Cloride for injection concentrate12 Potasium Phospate injection13 Sodium Chloride injection hypertonic >0.9%14 Warfarin

HIGH ALERT

Page 26: Presentasi SKP

Look-Alike High Alert Drugs

KARS

HIGH ALERT

Page 27: Presentasi SKP

KARS

ELEKTROLIT KONSENTRAT1. kalium/potasium klorida = > 2 mEq/ml 2. kalium/potasium fosfat => 3 mmol/ml3. natrium/sodium klorida > 0.9%4. magnesium sulfat => 50% atau lebih pekat

!HIGH ALERT

• ELEKTROLIT KONSENTRAT HARUS DI ENCERKAN SEBELUM DIGUNAKAN

CATATAN:1. Di Indonesia KCL YANG BEREDAR 1 mEq/ML tetap dimasukan sebagai elektrolit konsentrat2. Magnesium Sulfat 20 % & 40 % di beberapa kepustakaan masuk sebagai elektrolit konsentrat

Page 28: Presentasi SKP

CONTOH STIKER OBAT PADA BOTOL INFUS

Bila yang dimasukan obat High Alert tempelkan Sticker High Alert d seperti diatas

Page 29: Presentasi SKP

CONTOHKEBIJAKAN PENANGANAN OBAT HIGH ALERT

DEFINISI: Obat berisiko tinggi yang menyebabkan bahaya yang

bermakna bila digunakan secara salah

KETENTUAN :1. Setiap unit pelayanan obat harus tersedia daftar

obat high alert, Obat LASA, Elektrolit Konsentrat, serta panduan penatalaksanaan obat high alert

2. Setiap staf klinis terkait harus tahu penatalaksanaan obat high alert

3. Obat high alert harus disimpan terpisah, akses terbatas, diberi label yang jelas

4. Instruksi lisan obat high alert hanya boleh dalam keadaan emergensi, atau nama obat harus di eja perhuruf

5. Sebelum menyuntkikan obat high alert setelah cek 5 tepat, lanjutkan dengan double check. HIGH

ALERT

Page 30: Presentasi SKP

KEBIJAKAN PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT DI INSTALASI FARMASI

1. Tempelkan stiker obat high alert pada setiap dos obat

2. Beri stiker high alert pada setiap ampul obat high alert yang akan diserahkan kepada perawat

3. Pisahkan obat high alert dengan obat lain dalam kontainer/ rak tersendiri/khusus

4. Simpan obat sitostatika secara terpisah dari obat lainnya

5. Simpan Obat Narkotika secara terpisah dalam lemari terkunci double, double pintu.setiap pengeluaran harus diketahui oleh penanggung jawabnya dan dicatat, setiap ganti shift harus tercatat dalam buku serah terima lengkap dengan jumlahnya dan di tanda tangani

6. Sebelum perawat memberikan obat high alert cek kepada perawat lain untuk memastikan tak ada salah (double check)

7. Obat high alert dalam infus: cek selalu kecepatan dan ketepatan pompa infus, tempel stiker label, nama obat pada botol infus. Dan di isi dengan catatan sesuai ketentuan

HIGH ALERT

Page 31: Presentasi SKP

SASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR,

TEPAT-PASIEN OPERASI

Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan

untuk memastikan tepat-lokasi,

tepat-prosedur, dan tepat-pasien.

Page 32: Presentasi SKP

KEBIJAKAN PENANDAAN LOKASI OPERASI

1. Penandaan dilakukan pada semua kasus termasuk sisi (laterality), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), atau multipel level (tulang belakang)

2. Perlu melibatkan pasien3. Tak mudah luntur terkena air/alkohol / betadine4. Mudah dikenali 5. Digunakan secara konsisten di RS 6. dibuat oleh operator /orang yang akan melakukan

tindakan, 7. Dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika

memungkinkan, dan harus terlihat sampai saat akan disayat

Page 33: Presentasi SKP

BEBERAPA PROSEDUR YANG TIDAK MEMERLUKAN PENANDAAN

Kasus organ tunggal (misalnya operasi jantung, operasi caesar)

Kasus intervensi seperti kateter jantungKasus yang melibatkan gigiProsedur yang melibatkan bayi prematur di

mana penandaan akan menyebabkan tato permanen

Page 34: Presentasi SKP

CONTOH PENANDAAN

KARS

Page 35: Presentasi SKP

KEBIJAKAN VERIFIKASI PRAOPERATIF :

1. Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar

2. Pastikan bahwa semua dokumen, foto, hasil pemeriksaan yang relevan tersedia, diberi label dan dipampang dg baik

3. Verifikasi ketersediaan peralatan khusus dan/atau implant 2 implant yg dibutuhkan

4. Tahap Time out : 1. memungkinkan semua pertanyaan/kekeliruan

diselesaikan 2. dilakukan di tempat tindakan, tepat sebelum dimulai, 3. melibatkan seluruh tim operasi

5. Pakai surgical safety check-list (WHO, 2009)

Page 36: Presentasi SKP

KARS

TIME OUT

Page 37: Presentasi SKP

40

Daftar Singkatan yang Tidak boleh digunakan

Page 38: Presentasi SKP

SASARAN V :PENGURANGAN RISIKO INFEKSI

TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN

Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko

infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.

Page 39: Presentasi SKP

Elemen Penilaian SKP V 1. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi

pedoman hand hygiene terbaru yang diterbitkan dan sudah diterima secara umum al dari WHO Patient Safety

2. Rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang efektif.

3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan

Page 40: Presentasi SKP

KARS

Page 41: Presentasi SKP

KARS

Page 42: Presentasi SKP

Contoh: PENGGGUNAAN JEMBATAN KELEDAI, ENAM AREA DALAM HAND-WASH/RUB

1. TELAPAK TANGAN 2. PUNGGUNG TANGAN 3. SELA- SELA JARI4. PUNGGUNG JARI-JARI (GERAKAN KUNCI)5. SEKELILING IBU JARI (PUTAR- PUTAR)6. KUKU DAN UJUNG JARI (PUTAR-PUTAR)

LAMA CUCI TANGAN:HAND RUB : 20-30 DETIKHAND WASH 40-60 DETIK

Page 43: Presentasi SKP

KARSAcknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety

Page 44: Presentasi SKP

KARS

Contoh Formulir Tingkat Kepatuhan staf terhadap 5 saat cuci tangan

NO KEGIATAN YA TIDAK

1 SEB KONTAK DGN PASIEN

2 SEBELUM MELAKUKAN TINDAKAN A SEPTIK

3 SESUDAH MEMEGANG CAIRAN TUBUH

4 SESUDAH MEMEGANG PASIEN

5 SESUDAH MEMEGANG LINGKUNGAN PASIEN

Catatan >. Yang dipantau kesesuaiannya adalah kegiatannyaSampling kegiatan minimal masing masing 10 kegiatan

Page 45: Presentasi SKP

Angka Infeksi pelayanan Kesehatan yang harus Dikumpulkan

1.Infeksi Saluran kemih terkait penggunaan kateter

2.Infeksi Luka/Daerah Operasi3.Infeksi Saluran Pernapasan terkait

penggunaan ventilator4.Infeksi aliran darah primer terkait

pemasangan Central Venous Pressure (CVP)

5.Infeksi aliran darah Perifer

Page 46: Presentasi SKP

SASARAN VI :PENGURANGAN RISIKO PASIEN JATUH

Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk

mengurangi risiko pasien dari cedera karena jatuh.

Page 47: Presentasi SKP

Maksud dan Tujuan SKP VI. Jumlah kasus jatuh cukup bermakna sebagai penyebab

cedera pasien rawat inap.

Rumah sakit perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh dan mengambil tindakan untuk mengurangi risiko cedera bila sampai jatuh.

Evaluasi : riwayat jatuh, obat dan telaah terhadap konsumsi alkohol gaya jalan dan keseimbangan serta alat bantu berjalan yang digunakan oleh pasien.

Program tersebut harus diterapkan di rumah sakit.

Page 48: Presentasi SKP

Elemen Penilaian SKP.VI.

1. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal risiko pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan dll.

2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmen dianggap berisiko jatuh

3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik keberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh dan dampak dari kejadian tidak diharapkan

4. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan berkelanjutan risiko pasien cedera akibat jatuh di rumah sakit  

Page 49: Presentasi SKP

Pediatric Patient Falls ScaleScale Characteristics

General Risk Assessment of

Pediatric Inpatient Falls

(GRAF-PIF)

Humpty-Dumpty Scale-

Inpatient

CHAMPS Pediatric Fall

Risk Assessment

Tool

Pediatric Fall Risk

Assessment Scale

(PFRA) Used at NCH

Physical & physiological falls

(not developmental)

All types of falls except when child

is “dropped”

All types of falls All types of falls

5 items 7 items 4 items 10 items

Scale 0 to 5+ Scale 7 to 23 Scale 0 to 4 Scale 0 to 30

Cut-off score = 2 Cut-off score = 12 Cut-off score = 1 Cut-off score = 5

Page 50: Presentasi SKP

PARAMETER KRITERIA NILAI SKOR

Usia < 3 tahun 3 – 7 tahun 7 – 13 tahun ≥ 13 tahun

4321

Jenis kelamin Laki-laki Perempuan

21

Diagnosis Diagnosis neurologi Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, dehidrasi, anemia, anoreksia,

sinkop, pusing, dsb.) Gangguan perilaku / psikiatri Diagnosis lainnya

43

21

Gangguan kognitif Tidak menyadari keterbatasan dirinya Lupa akan adanya keterbatasan Orientasi baik terhadap diri sendiri

321

Faktor lingkungan Riwayat jatuh / bayi diletakkan di tempat tidur dewasa Pasien menggunakan alat bantu / bayi diletakkan dalam tempat tidur bayi

/ perabot rumah Pasien diletakkan di tempat tidur Area di luar rumah sakit

43

21

Respons terhadap:1. Pembedahan/ sedasi /

anestesi2. Penggunaan

medikamentosa

Dalam 24 jam Dalam 48 jam > 48 jam atau tidak menjalani pembedahan / sedasi/ anestesi Penggunaan multipel: sedatif, obat hipnosis, barbiturat, fenotiazin,

antidepresan, pencahar, diuretik, narkose Penggunaan salah satu obat di atas Penggunaan medikasi lainnya / tidak ada medikasi

3213

21

SKALA RISIKO JATUH HUMPTY DUMPTY

KARS

Page 51: Presentasi SKP
Page 52: Presentasi SKP

Patient fallsThere are three types of patient falls 1. an accidental fall: is prevented by ensuring a safe

environment.2. a physiological anticipated fall: Anticipated

physiological falls are prevented by first identifying who is likely to fall using the MFS.

3. an unanticipated physiological fall: The first unanticipated physiological fall cannot be predicted and, therefore, cannot be prevented, because the staff and the patient may not realize that the patient has the condition that precipitates the unexpected

Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2 nd Ed. Springer Publishing Company, New York. 2009.

Page 53: Presentasi SKP
Page 54: Presentasi SKP

KARS

Page 55: Presentasi SKP

Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2nd Ed. Springer Publishing Company, New York. 2009.

Page 56: Presentasi SKP

KARS

CONTOH: ASESMEN

RISIKO JATUHMORSE FALL

SCALE

Page 57: Presentasi SKP

No/low risk: < 45 Pencegahan jatuh akibat kecelakaan Pastikan lingkungan aman Edukasi pasien dan keluarga

High risk: > 45 Strategi proteksi dari jatuh:

Monitoring Proteksi jatuh dari tempat tidur/kursi Proteksi dari lingkungan berbahaya Proteksi dari cedera

Strategi pencegahan jatuh Tranfer pasien dengan aman Cegah kencing yang urgen Evaluasi kemampuan komunikasi Latihan /exercise keseimbangan Optimalisasi kondisi fisik

Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2 nd Ed. Springer Publishing Company, New York. 2009.

Page 58: Presentasi SKP

Tata Laksana Pencegahan Pasien Risiko Jatuh 1. Anjurkan pasien meminta bantuan yang diperlukan (RT)

2. Anjurkan pasien untuk memakai alas kaki anti slip (RR)

3. Sediakan kursi roda yang terkunci di samping tempat tidur pasien (RT)

4. Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas dari hambatan dan terang (RR)

5. Pastikan lorong bebas hambatan (RR)

6. Tempatkan alat bantu seperti walkers/tongkat dalam jangkauan pasien (RS & RT)

7. Pasang Bedside rel (RS & RT)

8. Evaluasi kursi dan tinggi tempat tidur ( RT)

Page 59: Presentasi SKP

Contoh Langkah Pencegahan Pasien Risiko Jatuh

9. Pertimbangkan efek puncak obat yang diresepkan yang mempengaruhi tingkat kesadaran, dan gait (RS & RT)

10. Mengamati lingkungan untuk kondisi berpotensi tidak aman, dan segera laporkan untuk perbaikan (RR)

11. Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa pengawasan saat di daerah diagnostik atau terapi (RS & RT)

12. Pastikan pasien yang diangkut dengan brandcard / tempat tidur, posisi bedside rel dalam keadaan terpasang (RS & RT)

13. Informasikan dan mendidik pasien dan / atau anggota keluarga mengenai rencana perawatan untuk mencegah jatuh ( RR,RS&RT)

14. Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan pasien (Pemenuhan kebutuhan dasar manusia)

Page 60: Presentasi SKP

Must Have Items1. Gelang Cetak2. Penanda3. Natophonetics4. Formulir Catatan lengkap perintah lisan melalui telepon5. Lembar hasil pemeriksaan lab kritis yang wajib dilapor6. Stiker Obat LASA7. Stiker Obat High-Alert8. Daftar Obat2 LASA/ISMP’s List of Confused Drug Names9. Daftar Obat2 High Alert10. Stiker Obat pada Botol Infus

Page 61: Presentasi SKP

Must Have Items11. Spidol Penanda12. Surgical Safety Checklist13. Daftar Singkatan yang tidak boleh digunakan14. Petunjuk Mencuci Tangan versi WHO handwash/handrub15. Petunjuk 5 saat mencuci tangan16. Handrub di dalam ruangan17. Formulir asesmen risiko jatuh pediatrik/Humpty-Dumpty18. Formulir asesmen risiko jatuh dewasa/Morse19. Daftar Obat2an yang dapat menimbulkan risiko jatuh20. Brosur tata laksana pencegahan pasien risiko jatuh

Page 62: Presentasi SKP

SEKIAN

TERIMA KASIH