15
PRESENTASI KASUS PSIKOTIK Gangguan campuran anxietas dan depresi Diajukan Kepada: dr. Basiran, Sp.KJ Disusun Oleh: Aris Wibowo G4A013075 David Santoso G4A013076 Argo Mulyo G4A014065 Mey Harsanti G4A014066 SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS FK UNSOED PURWOKERTO 1

PRESKAS JIWA Dr Basiran Non Psi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

preskas

Citation preview

PRESENTASI KASUS PSIKOTIKGangguan campuran anxietas dan depresi

Diajukan Kepada:dr. Basiran, Sp.KJ

Disusun Oleh:Aris WibowoG4A013075David SantosoG4A013076Argo MulyoG4A014065Mey HarsantiG4A014066

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWARUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMASFK UNSOED PURWOKERTO

2014

PRESENTASI KASUS NON-PSIKOTIKGangguan campuran anxietas dan depresi

Oleh :Aris WibowoG4A013075David SantosoG4A013076Argo MulyoG4A014065Mey HarsantiG4A014066

Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti ujian pada SMF Ilmu Kesehatan JiwaRumah Sakit Umum Daerah BanyumasFK Universitas Jenderal SoedirmanPurwokerto

Disetujui dan disahkan,Pada tanggal September 2014Pembimbing,

dr. Basiran, Sp. KJ

A. IDENTITAS PASIEN1. Nama Lengkap: Tn. H1. Umur: 35 tahun1. Jenis Kelamin: Laki-laki1. Agama: Islam1. Suku Bangsa: Jawa1. Status Perkawinan: Belum Menikah1. Pendidikan terakhir: SMP (tidak lulus)1. Pekerjaan: Buruh bangunan1. Alamat: Purwokerto Barat1. Tanggal Periksa: 3 September 2014

B. ANAMNESIS (Alloanamnesis dan Autoanamnesis)Diambil dari: Poli Jiwa RSUD BanyumasTanggal: 3 September 2014Keluhan UtamaPasien datang ke Poliklinik Jiwa RSUD Banyumas dengan keluhan sulit tidur. Keluhan dirasakan sejak 3 minggu sebelum pasien memeriksakan diri ke Poliklinik Jiwa.Keluhan Tambahana. Badan terasa lemas, sering deg-degan, sering merasa takut dan panik.Riwayat Penyakit SekarangPasien seorang laki-laki berusia 35 tahun datang diantar teman laki-laki ke Poliklinik Jiwa RS Banyumas pada tanggal 3 September 2014 dengan keluhan utama sulit tidur. Keluhan dirasakan sejak 3 minggu yang lalu sebelum pasien periksa ke Poliklinik Jiwa. Selain itu, pasien juga merasakan badannya lemas, sering deg-degan dan sering merasa takut dan panik. Pasien menceritakan bahwa dirinya adalah seorang buruh bangunan. Pasien mulai mengalami sulit tidur sejak 3 minggu yang lalu. Pasien dulunya pernah ditinggal oleh ayahnya saat duduk di bangku TK, yang meninggal karena terjatuh dari pohon. Semenjak itu pasien mengaku kalau dirinya menjadi suka lemas dan sering merasa putus asa. Setelah ayahnya meninggal, ibunya menikah lagi dan hidup bersama satu rumah dengan ayah tirinya. Sejak saat itu pasien merasa tidak pernah diperhatikan lagi oleh ibunya. Saat SMP, pasien sudah mengkonsumsi rokok, minuman keras dan obat terlarang. Kebiasaan minum minuman keras masih terbawa sampai saat ini. Pada umur 25 tahun, pasien menyatakan pernah gagal menikah dikarenakan calon istri pergi karena tidak tahan dengan pasien yang sering minum minuman keras. Saat itulah pasien merasa dirinya sudah tidak punya masa depan lagi dan enggan untuk mencari pasangan hidup. Pasien menjadi sering merasa malu, panik dan takut jika bertemu dengan teman-temannya. Kepribadiannya yang perasa membuat pasien sering merasa deg-degan saat diberi nasihat dengan bicara bernada tinggi. Keluhan ini diperparah dengan meninggalnya adik sepupu yang hidup satu rumah dengannya. Pasien sempat dirawat ke rumah sakit karena dispepsia, sulit makan karena memikirkan adik sepupunya yag meninggal 3 minggu yang lalu. Sejak saat itu pasien menjadi mengeluh sulit tidur, sering deg-degan, dan merasa takut dan panik saat menemui teman-temannya, sehingga pasien akhirnya memutuskan untuk berobat ke Poliklinik Jiwa RSUD Banyumas.Pasien menyangkal pernah mendengar suara yang tidak bersumber sebelumnya, dan tidak pernah melihat bayangan yang tidak bersumber sebelumnya.Riwayat Penyakit DahuluPasien tidak pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya.Riwayat Penyakit KeluargaKeluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat gangguan jiwa.

SILSILAH KELUARGA

Keterangan : : Laki-laki

: Meninggal dunia

: Perempuan

: Pasien

Hal-hal yang Mendahului Penyakit9. Faktor OrganikPasien tidak pernah mengalami trauma kepala yang berat kejang atau panas tinggi.9. Faktor PencetusPasien mulai mengalami sulit tidur sejak 3 minggu yang lalu. Pasien mengaku sulit untuk tidur sejak adik sepupunya meninggal.

9. Faktor PredisposisiPasien memiliki kepribadian perasa dan introvert. Pasien mengaku takut dan panik menghadapi hal-hal baru.9. Faktor Obat-Obatan dan AlkoholPasien dulu pernah mengkonsumsi obat-obatan adiktif dan mengkonsumsi alkohol sampai saat ini.Riwayat Kehamilan dan KelahiranPasien dilahirkan dengan persalinan normal saat usia kehamilan 9 bulan. Persalinannya dibantu oleh dukun bayi. Pasien dilahirkan dengan kehamilan yang dikehendaki dan keadaan ibu saat melahirkan dalam keadaan sehat dan bahagia. Pasien merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Riwayat Perkembangan AwalPasien dibesarkan dan diasuh oleh kedua orang tuanya. Akan tetapi setelah ayahnya meninggal, pasien diasuh oleh neneknya. Sejak kecil pasien mengaku kurang perhatian dari ibu dan ayah tirinya. Pasien memiliki perkembangan awal yang normal dan pribadi yang introvert.Riwayat Perkembangan SeksualPasien tidak mengalami gangguan dalam perkembangan seksualnya. Perkembangan JiwaPasien tergolong memiliki kepribadian cemas menghindar walau begitu pasien merupakan pribadi introvert yang jarang untuk mengungkapkan isi hatinya kepada orang lain.Riwayat PendidikanPasien pertama kali masuk Sekolah Dasar umur 7 tahun dan menyelesaikan sekolahnya hingga bangku SMP. Alasan tidak melanjutkan sekolah karena tidak lulus ujian.Riwayat PekerjaanPasien bekerja sebagai buruh bangunan. Pasien belum pernah menikah dan mengaku trauma untuk menjalin hubungan dengan wanita karena takut ditinggal lagi.Riwayat PerkawinanPasien belum menikahKegiatan Moral SpiritualPasien mengaku beragama Islam, pasien mengaku jarang atau bahkan tidak pernah mengerjakan sholat 5 waktu.Aktifitas SosialDalam keluarga, pasien memiliki hubungan yang kurang baik dengan ibu, ayah tiri dan adik tirinya. Pasien memiliki hubungan yang cukup baik dengan tetangga.Kesan Alloanamnesis dan AutoanamnesisDapat dipercaya (Sumber: teman sekaligus tetangganya)

C. KESIMPULAN AUTOANAMNESIS1. Pasien seorang laki-laki berusia 35 tahun, belum pernah menikah, beragama Islam, suku Jawa, lulusan SMP.2. Pasien datang ke Poliklinik Jiwa RSUD Banyumas dengan sulit tidur, sering deg-degan, badan lemas dan sering merasa panik dan takut akan hal baru. 3. Keluhan sudah 3 minggu dirasakan oleh pasien.4. Pasien mantan pecandu narkoba dan masih mengkonsumsi minuman keras sampai saat ini.5. Tidak didapatkan riwayat pernah mengalami trauma kepala yang berat, demam tinggi dan kejang.6. Faktor pencetus karena pasien merasa kehilangan keluarga terdekatnya.7. Pasien memiliki jenis kepribadian introvert.

D. PEMERIKSAAN FISIKKesan Umum: Tak tampak sakit jiwaKesadaran: Compos mentisTanda Vitala. Tekanan darah: 120/70 mmHgb. Nadi: 88 x /menit, regularc. RR: 20 x /menitd. Suhu: 36,5 O CKepala : Bentuk kepala normal, simetrisMata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokorTelinga : Bentuk normal, simetris, tidak ada dischargeHidung : Tidak ada napas cuping hidung, tidak ada dischargeMulut : Tidak ada lidah sianosisLeher: Tidak ada deviasi trakea, tidak ada benjolan yang terlihat atau terabaThoraks : Jantung Inspeksi : Ictus cordis (IC) tak tampakPalpasi: IC teraba di SIC V 2 jari medial LMCS, tidak kuat angkatPerkusi: Batas jantung kanan atas SIC II LPSD Batas jantung kanan bawah SIC IV LPSD Batas jantung kiri atas SIC II LPSS Batas jantung kiri bawah SIC V 2 jari medial LMCSAuskultasi : S1>S2 , reguler, murmur tidak ada, gallop tidak ada

Pulmo Inspeksi : Simetris, tidak ada retraksi, tidak ada massa, tidak ada jejasPalpasi : Vokal fremitus kanan sama dengan kiri Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru kanan dan kiriAuskultasi : Suara dasar vesikular normal, tidak ada wheezing, tidak ada rhonkiAbdomen Inspeksi: Datar, simetris, tidak ada venektasi, tidak ada massa, tidak ada jejasAuskultasi : Bising usus normalPerkusi : Timpani Palpasi : Tidak ada defans muskular, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba, lien tidak terabaEkstremitas: Tidak ada oedema, akral hangat

Pemeriksaan Psikiatri1. Kesan Umum: Tak tampak sakit jiwa2. Kesadaran: Compos mentis3. Orientasi:Orang: BaikWaktu: BaikTempat: Baik4. Fungsi Kogniitif:Intelegensi: Sesuai umurMemori: Baik5. Fungsi Afektif:Mood: BaikAfek: CemasRoman Muka: Hipomimik6. Fungsi Psikomotor:Sikap: TenangTingkah Laku: Normoaktif

E. DIAGNOSIS KERJAAxis I: Gangguan campuran Anxietas dan Depresi (F41.2)Axis II: Kepribadian cemas (menghindar)Axis III: Tidak adaAxis IV: Masalah keluargaAxis V: GAF 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.

F. PENATALAKSANAAN1. Terapi FarmakologisSandepril 1 x 0,5 tab malamAlprazolam 0,5 mg 1 x 1 tab2. Terapi Non-farmakologisa. Terapi PrilakuMelatih kemampuan prilaku pasien yang dititik beratkan pada kekurangan dan kelemahan pasien, dengan tujuan menstabilkan emosi pasien untuk mencegah kekambuhan.b. Psikoterapi suportifi. Memberikan motivasi kepada pasien untuk bercerita kepada keluarga atau teman terdekat mengenai masalahnya.ii. Memberikan motivasi kepada pasien untuk melakukan berbagai aktivitas yang produktif untuk mengurangi dan mengalihkan beban pikiran.c. Psikoterapi Keluarga3. Memberikan edukasi kepada keluarga pasien tentang kondisi pasien agar keluarga pasien dapat mengetahui keadaan pasien yang sebenarnya dan memberikan saran agar memotivasi dan memberikan perhatian terhadap pasien, sehingga dapat menciptakan situasi yang mendukung keberhasilan terapi pasien.

G. PROGNOSISPREMORBIDPROGNOSIS

Riwayat penyakit keluargaTidak adaBaik

Pola asuh keluargaTidak diperhatikan keluargaBuruk

Kepribadian premorbidSulit menghadapi hal baruBuruk

Stressor psikososialAdaBaik

Sosial ekonomiMenengah kebawahBuruk

Riwayat keluhan yang samaTidak adaBaik

MORBIDPROGNOSIS

Onset DewasaBuruk

Jenis penyakitGangguan CemasBaik

Perjalanan penyakitSejak 3 minggu yang laluBaik

Kelainan organikTidak adaBaik

Respon terapiSama saja, keluhan kembali nyata saat tidak minum obatBuruk

Kesimpulan : Prognosis Dubia ad Bonam

H. KESIMPULAN KASUS1. Pasien Tn. H, 35 tahun.2. Diagnosis MultiaxialAxis I: Gangguan Cemas Menyeluruh (F41.1)Axis II: Tidak adaAxis III: Tidak adaAxis IV: Masalah keluarga3. Axis V: GAF 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.4. Terapi Farmakologis dan Non Farmakologis.11