Preskes Obsgyn TOA

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Preskes Obsgyn TOA

    1/20

    Tugas Presentasi Kasus

    TOA (TUBA OVARIAL ABSES)

    Oleh:

    Dwi Ariono G99141142

    Ivan Ari!o G9914114"

    Di#a Alan S G9914114$

    Ivan %a&i' A'a# G9911$$

    *e#+i#+in,:

    'r- Dar!o. S/OG (0)

    0E*AITERAA 0LII0 S3 ILU 0EBIDAA DA 0ADUGA3A0ULTAS 0EDO0TERA US RSUD DR OE5ARDI

    SURA0ARTA

    216

  • 7/25/2019 Preskes Obsgyn TOA

    2/20

    BAB I

    *EDA7ULUA

    A- La!ar Bela8an,

    Pada wanita rongga perut langsung berhubungan dengan dunia luar dengan perantaraan

    traktus genetalis. Radang organ kandungan mungkin lebih sering terjadi di negara tropis karena

    organ kewanitaan menjadi mudah sekali lembab disebabkan udara yang panas sehingga

    menyebabkan sering berkeringat sedangkan personal hygiene masih kurang terjaga, infeksi

    veneris belum terkendali, serta perawatan persalinan dan abortus yang belum memenuhi syarat-

    syarat. Namun dengan adanya antibiotika, pada umumnya infeksi organ kandungan berkurang.

    nfeksi organ kandungan dapat menentukan fertilitas, mempengaruhi keadaan umum dan

    mengganggu kehidupan se!.

    "alah satu penyakit yang menimpa seorang wanita usia produktif adalah T#$ %Tuba

    #varial $bses&, abses ini biasanya merupakan kelanjutan dari infeksi saluran genital bagian

    bawah dan merupakan salah satu komplikasi akut dari P' %Pelvi( nflammatory 'isease&. T#$

    berhubungan erat dengan dengan P', dimana P' ini disebabkan oleh mikroorganisme yang

    menghuni endoservik kemudian naik ke endometrium dan tuba fallopi. T#$ merupakan end-

    stage pro(ess dari P' akut. Penanganan T#$ men(akup antibiotika, drainase terarah, dan

    pembedahan.

  • 7/25/2019 Preskes Obsgyn TOA

    3/20

    BAB II

    STATUS *ASIE

    A- IDETITAS

    1- *aien

    Nama ) Ny. $R

    *mur ) + tahun

    enis kelamin ) Perempuan

    "tatus paritas ) P$/

    $lamat ) 0aturan, 1olomadu, Karanganyar

    "tatus ) Kawin

    "uku ) awa

    $gama ) slam

    Tgl masuk ) +2 3aret /24

    No. R3 ) /25667

    2- Sa#i

    Nama ) Tn. "

    *mur ) 45 tahun

    B- AAESIS

    2. 0elhan !a#a

    Pasien rujukan dari "p.#8 R"*' "urakarta dengan diagnosis kistoma ovarii suspek

    malignansi.

    . Riwaa! /ena8i! e8aran,

    'atang seorang P$/, + tahun, datang dengan rujukan dari "p.#8 R"*'

    "urakarta dengan diagnosis kistoma ovarii suspek malignansi. Pasien mengeluhkannyeri perut bagian bawah sampai pingsan, nyeri sudah dirasakan sejak 2 bulan "3R",

    demam dirasakan baru kemarin, dismenore %9&, keputihan %9&, disparenia %-&, keluhan

    0$K dan 0$0 disangkal. Riwayat menstruasi lan(ar 2!:bulan, 5-6 hari:siklus, ganti

    pembalut +-4!:hari.

  • 7/25/2019 Preskes Obsgyn TOA

    4/20

    +. Riwaa! en!rai

    3enar(he ) 2 tahun

    "iklus menstruasi ) +/ hari

    ;ama menstruasi ) 5 hari

    'arah haid ) < =/ (( %+-4! kali ganti pembalut&

    'ismenorea ) %9&

    Perdarahan di luar siklus ) disangkal

    4. Riwaa! *er8awinan

    3enikah 2 kali, dengan usia pernikahan 2 tahun

    5. Riwaa! 3er!ili!a

    Riwayat fertilitas dinilai baik

    6. Riwaa! O+!e!ri8

    . ;aki-laki, 2 minggu, meninggal, premature = bulan, partus spontan

    . Perempuan 24 tahun, 4+// gram, partus spontan di R" Panti >aluyo

    Riwayat obstetrik dinilai baik

    =. Riwaa! *ena8i! Dahl

    Riwayat penyakit jantung ) disangkal

    Riwayat diabetes mellitus ) disangkal

    Riwayat asma ) disangkal

    Riwayat alergi obat ) disangkal

    Riwayat alergi makanan ) disangkal

    Riwayat mondok ) di R"*' Ngipang dengan keluhan nyeri perut,

    di rawat + hari tetapi tidak ada perubahan

    7. *ena8i! 'an O/erai an, *ernah Diala#i

    Tidak ada

    . Riwaa! 0on!rae/i

    Pasien K0 suntik tiap + bulan tetapi semenjak + tahun yang lalu berhenti

    ;- *EERI0SAA 3ISI0

    2. K* ) "akit sedang

    . Kesadaran ) Kompos mentis+. ?ital "ign ) T' ) 2+/:7/ mm@g Nadi ) 76!: menit

  • 7/25/2019 Preskes Obsgyn TOA

    5/20

    RR ) /!: menit "uhu ) +6,=/1

    4. T0:00 ) 26/ (m : =/ kg5. 8iAi ) Kesan overweight %03 B =,+4&

    6. Kepala ) 0entuk meso(ephal

    =. 3ata ) Konjungtiva pu(at %-:-&, sklera ikterik %-:-&

    7. ;eher ) Tidak ada pembesaran l imfonodi, t idak ada pembesaran kelenjar

    tiroid, ?P tidak meningkat

    . Thora!

    %an!n,

    nspeksi ) (tus (ordis tidak terlihat

    Palpasi ) (tus (ordis tidak kuat angkat

    Perkusi ) 0atas jantung kesan tidak melebar$uskultasi ) 0unyi jantung - intensitas normal, reguler, bising %-&

    *ar

  • 7/25/2019 Preskes Obsgyn TOA

    6/20

    6. Pemeriksaan 'alam

    ?T )

    ?* tenang, dinding vagina dbn, portio li(in, #*D tertutup, (avum uteri sebesar telur

    ayam, teraba massa kesan dari adneksa kanan sebesar telur bebek, nyeri %9&, $:P kiri

    dbn, darah %-&, dis(harge %9&

    D- *EERI0SAA *EU%AG

    2. La+ora!ori# 'arah

    *e#eri8aan

    T,l 14167ail Sa!an

    @emoglobin 2 g:dl

    @ematokrit += E

    Eri!roi! 4-42 %!al

    ;eukosit 2, Ribu:ul

    Trombosit += Ribu:ul

    . USG

    ?* kesan terisi (ukupTampak uterus normal ukuran 6 ! 5 ! + (m

    Tampak lesi hipoe(hoi( bilateral multilokulare papiliferum, ground glass %9&,

    ukuran 6!6 (m %&, 7!= (m %& menyokong gambaran T#$ %Tuba #varial $bses&Cloating gut %-&

    $(ites %-&

    E- 0ESI*ULA

    'atang seorang P$/, + tahun, datang dengan rujukan dari "p.#8 R"*'

    "urakarta dengan diagnosis kistoma ovarii suspek malignansi. Pasien mengeluhkan nyeri

    perut bagian bawah sampai pingsan, nyeri sudah dirasakan sejak 2 bulan "3R", demam

    dirasakan baru kemarin, dismenore %9&, keputihan %9&, disparenia %-&, keluhan 0$K dan

    0$0 disangkal. Riwayat menstruasi lan(ar 2!:bulan, 5-6 hari:siklus, ganti pembalut +-

    4!:hari. Nyeri tekan %9& di perut kanan bawah, massa sulit dievaluasi. "e(ara *"8,

    tampak lesi hipoe(hoi( bilateral multilokulare papiliferum, ground glass %9&, ukuran 6!6

    (m %&, 7!= (m %& menyokong gambaran Tuba #varial $bses %T#$&.

    3- DIAGOSIS SEETARA

    T#$ dd kista (oklat

    "uspek adenomyosis

  • 7/25/2019 Preskes Obsgyn TOA

    7/20

    G- *ROGOSIS

    'ubia at bonam

    7- *EATALA0SAAA

    - Konsul divisi fetomaternal

    - 3ondok bangsal

    - nfus metronidaAole 5// mg:7jam

    - njeksi 1eftria!on gr:4 jam

    - njeksi gentami(in 7/mg:2jam

    3OLLO5 U* *ASIE

    3ollow / 2 A/ril 216 A/ril 216 4 A/ril 216

    S Nyeri perut %9& Nyeri perut %9& berkurang Nyeri perut %9& berkurang

    O kompos mentis, sakit sedang kompos mentis, sakit sedang kompos mentis, sakit sedang

    Tan'a Vi!al T' ) 2/:7/ mm@g

    @R ) 72 !:menit

    RR ) 2 !:menit

    " ) +6,=o1 %per a!iler)

    T' ) 2+/:=/ mm@g

    @R ) 7= !:menit

    RR ) !:menit

    " ) +6,7o1 %per a!iler)

    T' ) 2/:=/ mm@g

    @R ) =7 !:menit

    RR ) 5 !:menit

    " ) +6,5o1 %per a!iler)

    0e/ala mikro(efal, 1$ %-:-&, " %-:-& mikro(efal, 1$ %-:-&, " %-:-& mikro(efal, 1$ %-:-&, " %-:-&

    Thora= Retraksi %-&

    Cor ) 0 - intensitas normal, reguler,

    bising %-&

    Pulmo) "' vesikuler %9:9&, "T %-:-&

    Retraksi %-&

    Cor ) 0 - intensitas normal,

    reguler, bising %-&

    Pulmo) "' vesikuler %9:9&, "T %-:-&

    Retraksi %-&

    Cor ) 0 - intensitas normal,

    reguler, bising %-&

    Pulmo) "' vesikuler %9:9&, "T %-:-&A+'o#en "upel, 'inding perut :: dinding dada,

    nyeri tekan %9& di perut kanan bawah,

    TC* tidak teraba, massa tidak teraba,

    tympani, bising usus %9& normal

    "upel, 'inding perut :: dinding dada,

    nyeri tekan %9& di perut kanan bawah,

    TC* tidak teraba, massa tidak teraba,

    tympani, bising usus %9& normal

    "upel, 'inding perut :: dinding

    dada, nyeri tekan %9& di perut kanan

    bawah, TC* tidak teraba, massa

    tidak teraba, tympani, bising usus

    %9& normal

    Geni!al 'arah %-&, dis(harge %-& 'arah %-&, dis(harge %-& 'arah %-&, dis(harge %-&

    E8!re#i!a $kral dingin %-&

    sianosis %-&

    1RT F detik

    $kral dingin %-&

    sianosis %-&

    1RT F detik

    $kral dingin %-&

    sianosis %-&

    1RT F detik

    Ae#en! - T#$ dd kista (oklat

    - "uspek adenomyosis

    - T#$ dd kista (oklat

    - "uspek adenomyosis

    - T#$ dd kista (oklat ovarium

    terinfeksi

    -"uspek adenomyosis

    Tera/i - nfus metronidaAole 5// mg: 7jam

    - nj 1eftria!on gr:4 jam

    - Pemeriksaan staff fetomaternal hari

    "abtu 4:4:25

    - nfus metronidaAole 5// mg: 7jam

    - nj 1eftria!on gr:4 jam

    - Pemeriksaan staff fetomaternal hari

    "abtu 4:4:25

    - nfus metronidaAole 5// mg: 7jam

    - nj 1eftria!on gr:4 jam

    *lan 1ek 'R+ "#' 9 #"$'$

    7ail La+

    @b 22,7 *reum 2+

  • 7/25/2019 Preskes Obsgyn TOA

    8/20

    @(t += 8'" 2/7

    $; 7,+ Na 2+5

    $T 4/4 K +,=

    $D 4,46 1l 2/

    1reatinin /,5

    @bs$g Non rea(tive

    USG

    ?* terisi (ukup

    Tampak uterus ukuran 7!,!5,=5

    (m

    Tam pak lesi hipoe(hoi( sebagian

    hipere(hoi(, multilu(ulare

    nonpapiliferum dari adneksa kanan

    ukuran 7,55!7,+5 (m

    3ollow / 6 A/ril 216 " A/ril 216 > A/ril 216

    S %-& %-& %-&

    O kompos mentis, sakit sedang kompos mentis, sakit sedang kompos mentis, sakit sedangTan'a Vi!al T' ) 2/:=/ mm@g

    @R ) 7+ !:menit

    RR ) 4 !:menit

    " ) +6,6o1 %per a!iler)

    T' ) 2+/:=/ mm@g

    @R ) 7= !:menit

    RR ) !:menit

    " ) +6,7o1 %per a!iler)

    T' ) 2/:=/ mm@g

    @R ) =7 !:menit

    RR ) 5 !:menit

    " ) +6,5o1 %per a!iler)

    0e/ala mikro(efal, 1$ %-:-&, " %-:-& mikro(efal, 1$ %-:-&, " %-:-& mikro(efal, 1$ %-:-&, " %-:-&

    Thora= Retraksi %-&

    Cor ) 0 - intensitas normal, reguler,

    bising %-&

    Pulmo) "' vesikuler %9:9&, "T %-:-&

    Retraksi %-&

    Cor ) 0 - intensitas normal,

    reguler, bising %-&

    Pulmo) "' vesikuler %9:9&, "T %-:-&

    Retraksi %-&

    Cor ) 0 - intensitas normal,

    reguler, bising %-&

    Pulmo) "' vesikuler %9:9&, "T %-:-&

    A+'o#en "upel, 'inding perut :: dinding dada,

    nyeri tekan %9& di perut kanan bawah,

    TC* tidak teraba, massa tidak teraba,

    tympani, bising usus %9& normal

    "upel, 'inding perut :: dinding dada,

    nyeri tekan %9& di perut kanan bawah,

    TC* tidak teraba, massa tidak teraba,

    tympani, bising usus %9& normal

    "upel, 'inding perut :: dinding

    dada, nyeri tekan %9& di perut kanan

    bawah, TC* tidak teraba, massa

    tidak teraba, tympani, bising usus

    %9& normal

    Geni!al 'arah %-&, dis(harge %-& 'arah %-&, dis(harge %-& 'arah %-&, dis(harge %-&

    E8!re#i!a $kral dingin %-&

    sianosis %-&

    1RT F detik

    $kral dingin %-&

    sianosis %-&

    1RT F detik

    $kral dingin %-&

    sianosis %-&

    1RT F detik

    Ae#en! - T#$ dd kista (oklat ovarium terinfeksi

    -"uspek adenomyosis

    - T#$ dd kista (oklat ovarium

    terinfeksi

    -"uspek adenomyosis

    - T#$ dd kista (oklat ovarium

    terinfeksi

    Tera/i - "#' %supero!ide dismutase& 9

    #"$'$

    - nfus metronidaAole 5// mg: 7jam

    - nj 1eftria!on gr:4 jam

    - KD

    - nform (onsent

    - "#' 9 #"$'$

    - nfus metronidaAole 5// mg: 7jam

    - nj 1eftria!on gr:4 jam

    - KD

    - nform (onsent

    - "#' 9 #"$'$

    - nfus metronidaAole 5// mg: 7jam

    - nj 1eftria!on gr:4 jam

    - KD

    - nform (onsent

    - ?it. 1

    *lan 1ek PT:$PTT

    7ail La+

    PT 24,

    $PTT +=,7

    NR 2,2=/

  • 7/25/2019 Preskes Obsgyn TOA

    9/20

    3ollow / $ A/ril 216 9 A/ril 216 1 A/ril 216

    S %-& %-& nyeri di bekas operasi

    O kompos mentis, sakit sedang kompos mentis, sakit sedang kompos mentis, sakit sedang

    Tan'a Vi!al T' ) 2/:=/ mm@g

    @R ) 7/ !:menit

    RR ) / !:menit

    " ) +6,6o1 %per a!iler)

    T' ) 2+/:7/ mm@g

    @R ) 74 !:menit

    RR ) / !:menit

    " ) +6,5o1 %per a!iler)

    T' ) 22/:=/ mm@g

    @R ) 7/ !:menit

    RR ) / !:menit

    " ) +6,=o1 %per a!iler)

    0e/ala mikro(efal, 1$ %-:-&, " %-:-& mikro(efal, 1$ %-:-&, " %-:-& mikro(efal, 1$ %-:-&, " %-:-&

    Thora= Retraksi %-&

    Cor ) 0 - intensitas normal, reguler,

    bising %-&

    Pulmo) "' vesikuler %9:9&, "T %-:-&

    Retraksi %-&

    Cor ) 0 - intensitas normal,

    reguler, bising %-&

    Pulmo) "' vesikuler %9:9&, "T %-:-&

    Retraksi %-&

    Cor ) 0 - intensitas normal,

    reguler, bising %-&

    Pulmo) "' vesikuler %9:9&, "T %-:-&

    A+'o#en "upel, 'inding perut :: dinding dada,

    nyeri tekan %9& di perut kanan bawah,

    TC* tidak teraba, massa tidak teraba,

    tympani, bising usus %9& normal

    "upel, 'inding perut :: dinding dada,

    nyeri tekan %9& di perut kanan bawah,

    TC* tidak teraba, massa tidak teraba,

    tympani, bising usus %9& normal

    "upel, 'inding perut :: dinding dada,

    nyeri tekan %-&, tampak luka bekas

    operasi tertutup verban dengan drain

    Geni!al 'arah %-&, dis(harge %-& 'arah %-&, dis(harge %-& 'arah %-&, dis(harge %-&

    E8!re#i!a $kral dingin %-&

    sianosis %-&

    1RT F detik

    $kral dingin %-&

    sianosis %-&

    1RT F detik

    $kral dingin %-&

    sianosis %-&

    1RT F detik

    Ae#en! - T#$ dd kis ta (oklat ovarium terinfeksi - T#$ dd kista (oklat %'& - T#$ dd kista (oklat %'&

    Tera/i - "#' 9 #"$'$

    - nfus 3etronidaAole 5// mg: 7jam

    - nj 1eftria!on gr:4 jam

    - KD

    - nform (onsent

    - ?it. 1

    Pro operasi %salphingoovorektomi

    de!tra&

    nstruksi post operasiB

    - $wasi K*?" 9 tanda perdarahan

    - Puasa s:d peristaltik usus %9&

    - nj $mpi(illin 2 gr:7jam

    - nj Ketorola( 2 amp:7jam

    - nj $sam trane!amat 5//mg:7jam

    - nj $mpi(illin 2 gr:7jam

    - nj Ketorola( 2 amp:7jam

    - nj $sam trane!amat 5//mg:7jam

    *lan - nsisi drainase :4:25

    - Persiapan operasi :4:25

    - $8'

    - 1ek 'R+

    - 1ek P$

    7ail La+

    @b 22,7 8'" 62

    @(t += "8#T 27

    $; 7,+ "8PT 7

    $T 4/4 $lbumin +,4

    $D 4,46 PT:$PTT 24,:+=,7

    Ro Thora=

    Dfusi pleura bilateral

    Perselubungan homogen di hemothora!

    kanan bawah yang pada foto lateral

    membentuk sudut tumpul terhadap

    hemidiafragma kanan, dd

    2. "uspek massa subpleural kanan. ;okulated pleural effusion kanan

    AGD (4:6":4)

    Ph =,45 @(t 46

    0D 7,2 @1#+ 4,

    P1# =5 Total 1# 54,4

    P# 2++ "aturasi

    DR (2:64:11)

    @b 2, $T 6/

    @(t 4/ $D 4,7/

    $; 2,4

    *A

    3akros) Tampak ovarium dengan

    gambaran hiperplastik, folikel

    luteum, fibrosis, degenerasi kistik

    dengan sisa epitel kuboid dan stroma

    dengan pigmen (oklat, tidak tampak

    tanda keganasan.

    "impulan) Kista (oklat %'&

    3ollow / 11 A/ril 216 12 A/ril 216 1 A/ril 216

    S nyeri di bekas operasi nyeri di bekas operasi berkurang -

  • 7/25/2019 Preskes Obsgyn TOA

    10/20

    O kompos mentis, sakit sedang kompos mentis, sakit sedang kompos mentis, sakit sedang

    Tan'a Vi!al T' ) 2/:7/ mm@g

    @R ) 7/ !:menit

    RR ) / !:menit

    " ) +6,=o1 %per a!iler)

    T' ) 22/:=/ mm@g

    @R ) 7/ !:menit

    RR ) / !:menit

    " ) +6,=o1 %per a!iler)

    T' ) 2/:7/ mm@g

    @R ) 7/ !:menit

    RR ) 27 !:menit

    " ) +6,5o1 %per a!iler)

    0e/ala mikro(efal, 1$ %-:-&, " %-:-& mikro(efal, 1$ %-:-&, " %-:-& mikro(efal, 1$ %-:-&, " %-:-&

    Thora= Retraksi %-&

    Cor ) 0 - intensitas normal, reguler,

    bising %-&

    Pulmo) "' vesikuler %9:9&, "T %-:-&

    Retraksi %-&

    Cor ) 0 - intensitas normal,

    reguler, bising %-&

    Pulmo) "' vesikuler %9:9&, "T %-:-&

    Retraksi %-&

    Cor ) 0 - intensitas normal,

    reguler, bising %-&

    Pulmo) "' vesikuler %9:9&, "T %-:-&

    A+'o#en "upel, 'inding perut :: dinding dada,

    nyeri tekan %-&, tampak luka bekas

    operasi tertutup verban dengan drain

    "upel, 'inding perut :: dinding dada,

    nyeri tekan %-&, tampak luka bekas

    operasi tertutup verban dengan drain

    "upel, 'inding perut :: dinding dada,

    nyeri tekan %-&, tampak luka bekas

    operasi tertutup verban dengan drain

    Geni!al 'arah %-&, dis(harge %-& 'arah %-&, dis(harge %-& 'arah %-&, dis(harge %-&

    E8!re#i!a $kral dingin %-&

    sianosis %-&

    1RT F detik

    $kral dingin %-&

    sianosis %-&

    1RT F detik

    $kral dingin %-&

    sianosis %-&

    1RT F detik

    Ae#en! - T#$ dd kista (oklat %'& - T#$ dd kista (oklat %'& - T#$ dd kista (oklat %'&

    Tera/i - nj $mpi(illin 2 gr:7jam

    - nj Ketorola( 2 amp:7jam

    - nj 3etronidaAol 5//mg:7jam

    - 'iet TKTP

    - 1efadro!il !2

    - 3etronidaAol +!2

    - $sam 3efenamat +!2

    - 'iet TKTP

    - 3edikasi lukaluka kering

    - 1efadro!il !2

    - 3etronidaAol +!2

    - $sam 3efenamat +!2

    - 'iet TKTP

    *lan - *sul 0;P;

    - Kontrol poli

    7ail

  • 7/25/2019 Preskes Obsgyn TOA

    11/20

    BAB III

    AALISA 0ASUS

    'alam kasus ini, seorang wanita berusia + tahun serta adanya tanda dismenore yang

    merupakan nyeri saat menstruasi memberikan informasi bahwa pasien tersebut masih

    digolongkan sebagai wanita usia produktif. @al ini merupakan informasi yang harus dipegang

    seorang dokter dalam keperluan untuk diagnosis. *ntuk lebih menyempitkan suatu diagnosis

    pada wanita usia produktif, perlu ditanyakan apakah pasien tersebut sedang hamil atau tidak.

    $pabila dalam anamnesis timbul adanya keraguan, pemeriksaan penunjang seperti tes kehamilan

    perlu dilakukan. Pada kasus ini, pasien men(eritakan bahwa tidak ada keterlambatan siklus

    menstruasi dan mengaku sedang tidak hamil.

    Nyeri yang dikeluhkan pada perut bagian bawah bisa merupakan gejala yang paling dapat

    diper(aya dari infeksi pelvis akut. Pada mulanya nyeri unilateral, bilateral, atau suprapubik dan

    sering berkembang sewaktu atau segera setelah suatu periode menstruasi. Keparahan meningkat

    se(ara bertahap setelah beberapa jam atau beberapa hari, rasa nyeri (enderung menetap dan

    semakin berat dengan adanya pergerakan. $danya gejala penyerta seperti demam memang laAim

    ditemukan pada infeksi pelvis akut. Penyakit ini dapat menyerang rahim, saluran tuba, dan organ

    reproduksi lainnya yang menyebabkan gejala nyeri perut bagian bawah. Penyakit ini merupakan

    komplikasi dari penyakit menular seksual, terutama klamidia dan gonore. Penyakit ini dapat

    merusak saluran tuba dan jaringan di dekat uterus dan ovarium. Komplikasi yang dapat

    ditimbulkan semisal kemandulan, kehamilan ektopik, pembentukan abses, dan nyeri panggul

    kronis.

    0akteri penyebab infeksi dapat menyerang tuba fallopi, menyebabkan jaringan normal

    berubah menjadi jaringan parut sehingga dapat mengganggu pergerakan normal telur ke dalam

    rahim. ika saluran tuba tertutup oleh jaringan parut, sperma tidak dapat membuahi ovum.

    $pabila tuba hanya mengalami rusak ringan dapat mengakibatkan telur yang telah dibuahi tetap

    berada di tuba fallopi. ika telur ini mulai tumbuh dalam tuba fallopi seolah-olah berada di dalam

    rahim dan hal itu disebut kehamilan ektopik. aringan parut di saluran tuba dan struktur panggul

    lainnyajuga dapat menyebabkan nyeri panggul kronis.

    Penyakit ini sulit untuk di diagnosis karena gejalanya yang ringan dan halus. 0anyak

    episode penyakit ini yang tidak terdeteksi karena wanita atau penyedia layanan kesehatan gagal

  • 7/25/2019 Preskes Obsgyn TOA

    12/20

    untuk mengenali implikasi dari gejala-gejala ringan atau spesifik. Karena tidak adanya tes yang

    tepat, diagnose biasanya berdasarkan temuan klinis. ika ada gejala seperti nyeri perut bagian

    bawah, penyedia layanan kesehatan harus melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan sifat

    dan lokasi rasa sakit dan memeriksa demam. Pemeriksaan fisik harus dilakukan se(ara (ermat

    untuk membantu membedakan diantara beberapa keadaan menurut gejala klinisnya. 'ilakukan

    pemeriksaan pelvis yang (ermat dan hati-hati termasuk pemeriksaan bimanual rektal dan vaginal.

    $pabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan adanya suatu massa atau penebalan adne!a maka

    perlu dikonfirmasikan melalui pemeriksaan ultrasonografi.

    Pada pemeriksaan *"8 kasus ini, ditemukan adanya gambaran lesi hipoe(hoi( bilateral

    multilokulare papiliferum dan ground glass menunjukan adanya indikasi suatu bagian yang berisi

    eksudat ataupun transudat. $pabila dikaitkan dengan penyakit infeksi pelvis, berarti pasien

    tersebut sudah mengalami komplikasi.

  • 7/25/2019 Preskes Obsgyn TOA

    13/20

    BAB IV

    TI%AUA TEORI

    A- *en,er!ian

    2. Tuba adalah saluran

    Tuba uterina:fallopii adalah saluran ovum yang memiliki panjang bervariasi

    anatara 7-24 (m dan ditutupi oleh peritoneum serta lumennya dilapisi oleh membrane

    mukosa. Tuba terbagi menjadi pars interstitial, itsmus, ampula, dan infundibulum. Tuba

    berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.

    . #varial adalah indung telur

    #varial:ovarium adalah organ reproduksi wanita bagian dalam yang berbentuk

    biji kenali, terletak di kanan dan kiri. #varium ke arah uterus bergantung pada

    ligamentum infundibulo pelvikum dan melekat pada ligamentum latum melalui

    mesovarium.

    +. $bses

    $bses adalah rongga yang terjadi karena kerusakan jaringan:bengkak akibat

    proses infeksi.

    adi tuba ovarial abses adalah pembengkakan yang terjadi pada tuba ovarial yang ditandai

    dengan radang bernanah, baik di salah satu tuba ovarial maupun keduanya. T#$ merupakan

    komplikasi jangka panjang dari salfingitis akut, tetapi biasanya akan mun(ul dengan infeksi

    berulang atau kerusakan kronis dari jaringan adne!a. 0iasanya dibedakan dengan ada tidaknya

    rupture, dapat terjadi bilateral walaupun 6/E dari kasus abses yang dilaporkan merupakan

    kejadian unilateral dengan atau tanpa penggunaan *' dan abses biasanya polimikroba.

    B- E!iolo,i

    T#$ biasanya disebabkan oleh bakteri aerob dan anaerob, seperti disebabkan oleh

    Gonococcus, disamping itu oleh Staphylococcusdan Streptococcus. nfeksi dapat terjadi sebagai

    berikut )

    2. 3enjalar dari alat yang berdekatan seperti dari ovarium yang meradang.

    . Naik dari (avum uteri.

  • 7/25/2019 Preskes Obsgyn TOA

    14/20

    'ikatakan bahwa nekrosis tuba fallopi dan kerusakan epitel terjadi dikarenakan bakteri

    pathogen men(iptakan lingkungan yang diperlukan untuk invasi anaerob dan pertumbuhan.

    Terdapat salfingitis yang melibatkan ovarium dan ada juga yang tidak. Proses inflamasi ini dapat

    terjadi spontan atau merupakan respon dari terapi. @asilnya dapat terjadi kelainan anatomis yang

    disertai dengan perlengketan ke organ sekitar. Keterlibatan ovarium biasanya terjadi di tempat

    terjadinya ovulasi yang merupakan tempat masuk infeksi yang luas dan pembentukan abses.

    $pabila eksudat purulent itu ditekan, maka akan menyebabkan rupture dari abses yang dapat

    disertai peritonitis berat serta tindakan laparotomy. Perlengketan yang lambat dari abses akan

    menyebabkan abses (ul de sa(. 0iasanya abses ini mun(ul ketika penggunaan *', atau

    mun(ulnya infeksi granulomatous %T01 ataupun aktinomikosis&.

    $dapun faktor risikonya adalah sebagai berikut )

    2. 3ultiple partner

    . "tatus ekonomi rendah

    +. Riwayat P'

    4. 3enggunakan $K'R %$lat Kontrasepsi 'alam Rahim&

    5. Riwayat "T'

    ;- Ba!aan

    Tubo #varial $bses %T#$& adalah radang bernanah yang terjadi pada ovarium dan atau

    tuba fallopii pada satu sisi atau kedua sisi adneksa. T#$ dapat terjadi pada anak ke(il dan

    dewasa. T#$ didiagnosis saat laparoskopi dengan adhesi pada dinding pelvis. Namun umumnya,

    T#$ terjadi pada wanita usia /-4/ tahun, lebih tua daripada pun(ak prevalensi P'.

    D- Ge?ala

    2. 'emam tinggi dengan menggigil

    . Nyeri kiri dan kanan di perut bagian bawah terutama kalau ditekan

    +. 3ual dan muntah, ada gejala abdomen akut karena terjadi perangsang peritoneum

    4. Kadang-kadang ada tanesmi karena proses dekat rektum dan sigmoid

    Tou(her )

    2. Nyeri kalau portio digoyangkan

    . Nyeri kiri dan kanan dari uterus

  • 7/25/2019 Preskes Obsgyn TOA

    15/20

    +. Kadang-kadang ada penebalan dari tuba %tuba yang sehat tak teraba&

    4. Nyeri pada ovarium karena meradang

    E- *a!o@iiolo,i

    'engan adanya penyebaran bakteri dari vagina ke uterus lalu ke tuba dan atau

    parametrium, terjadilah salfingitis dengan atau tanpa ooforitis, keadaan ini bisa terjadi pada

    pas(a abortus, pas(a persalinan atau setelah tindakan ginekologik sebelumnya.

    3ekanisme pembentukan T#$ yang pasti sukar ditentukan, tergantung sampai dimana

    keterlibatan tuba infeksinya sendiri. Pada permulaan proses penyakit, lumen tuba masih terbuka

    mengeluarkan eksudat yang purulent dari febriae dan menyebabkan peritonitis, ovarium

    sebagaimana struktur lain dalam pelvis mengalami peradangan, tempat ovulasi dapat sebagai

    tempat masuk infeksi. $bses masih bisa terbatas mengenai tempat masuk infeksi. $bses masih

    bisa terbatas mengenai tuba dan ovarium saja, dapat pula melibatkan struktur pelvis yang lain

    seperti usus besar, buli-buli atau adneksa yang lain.

    Proses peradangan dapat mereda spontan atau sebagai respon pengobatan, keadaan ini

    biasanya memberi perubahan anatomi disertai perlekatan fibrin terhadap organ terdekatnya.

    $pabila prosesnya menghebat dapat terjadi pe(ahnya abses.

    nfeksi ini sering mun(ul akibat P' yang berasal dari penyebaran pathogen melalui

    lumen organ reproduksi dan kedalam (avum peritoneal pelvis melalui ostium tuba. ika

    organisme tersebut tidak dapat diatasi oleh imunitas tubuh atau pengobatan medis, akan merusak

    jaringan tubuh. nfeksi permukaan, aglutinasi dan abses terbentuk saat bakteri, lekosit, dan (airan

    terakumulasi pada suatu ruangan tertutup. Perfusi abses ke dinding dalam sangat berbahaya,

    menimbulkan lingkungan anaerob asli ataupun fakultatif dapat berkembang biak.

    #varium dapat melekat dengan fimbria dari tuba yang terinfeksi %pyosalphing& dan

    menjadi dinding abses atau infeksi ovarium primer yang dapat berlanjut menjadi abses. *sus,

    peritoneum parietale, uterus, dan omentum biasanya menjadi melekat. $bses dapat membesar

    dan mengisi (avum douglas atau bo(or dan menimbulkan metastasis.

    ika pertahanan tubuh dapat mengatasi, maka infeksi kemudia menjadi steril. Proses ini

    men(akup drainase spontan ke dalam (elah viskus. $kan tetapi jika terjadi rupture

    intraperitoneal, infeksi dapat menyebar (epat dan timbul bakterimia. Pembentukan abses

  • 7/25/2019 Preskes Obsgyn TOA

    16/20

    merupakan keadaaan terakhir pertahanan tubuh dan infeksi men(apai keadaan ini sangat berat

    dan berbahaya. T#$ merupakan bentuk paling berbahaya dari P'.

    3- Ge?ala 0lini

    0ervariasi bisa tanpa keluhan bisa tampak sakit, dari ringan sampai berat disertai suhu

    badan naik, bisa akut abdomen sampai syok septi(. Nyeri panggul dan perut bawah disertai pula

    nyeri tekan, febris %6/-7/ E kasus&, takhirkardi, mual dan muntah, bisa pula terjadi ileus. $danya

    masa pada perut bawah dan aneksa lebih memastikan suatu T#$. Tes terpilih untuk

    mengkonfirmasi atau mengeklusi T#$ adalah ultrasonografi.

    G- *e#eri8aan 'an Dia,noa

    2. 0erdasarkan gejala klinis dan anamnesis

    Pernah infeksi daerah panggul dengan umur antara +/-4/ tahun, dimana 5-5/ E nya

    adalah nulipara.

    . Pemeriksaan laboratorium

    $danya lekositosis %6/-7/ E dari kasus& tetapi ada juga yang leukopenia. @asil urinalis

    memperlihatkan adanya pyuria tanpa bakteriuria. Nilai ;D' minimal 64mm:h serta nilai

    akut 1-reaktif protein minimal /mg:; dapat dipikirkan kea rah diagnose T#$.

    +. Coto abdomen

    'ilakukan bila ada tanda-tanda ileus, dan atau (uriga adanya masa di adneksa.

    4. *ltrasonografi

    'igunakan pada ke(urigaan adanya T#$ atau adanya masa di adneksa, melihat ada

    tidaknya pembentukan kantung-kantung pus, dapat untuk evaluasi kemajuan terapi. *"8

    ini dapat membantu mendeteksi perubahan seperti terjadinya progressi, regresi, rupture,

    atau pembentukan pus. *"8 dapat dilakukan dengan transvaginal atau transabdominal.

    Pen(itraan transvaginal memberikan gambaran lebih detail dimana transduser berada di

    dalam dekat dengan daerah pemeriksaan. "edangkan pen(itraan transabdominal

    menawarkan keuntungan imaging dalam satu tampilan organ besar seperti rahim.

    T#$ tampak pada *"8 berupa gambaran homogeny, kadang simetris, kistik, dinding

    tipis, berbatas tegas, berdampingan. 8ambaran udara mungkin terlihat bersepta pada

    T#$ multilokulasi. *"8 juga prosedur terbaik untuk membedakan antara T#$ dan T#1

  • 7/25/2019 Preskes Obsgyn TOA

    17/20

    %komplek tubo ovarian&. T#1 adalah massa inflamasi pelvi( berupa edema, perlengketan,

    infeksi struktur pelvis pada P'. Pada gambaran *"8 akan tampak massa dengan

    dinding tebal batas tidak jelas dan tidak ada komponen kistik dominan atau simetri.

    5. Pinki 'ouglas dilakukan bila pada ?T ) 1avum 'ouglas teraba menonjol. Pada T#$

    yang utuh, mungkin didapatkan (airan akibat reaksi jaringan. Pada T#$ yang pe(ah atau

    pada abses yang mengisi (avum 'ouglas, didapat pus pada lebih =/ E kasus.

    6. Kuldosentesis

    1airan kuldosentesis pada wanita dengan T#$ yang tidak rupture memperlihatkan

    gambaran rea(tion fluid sama seperti salfingitis akut. $pabila terjadi rupture T#$, maka

    akan ditemukan (airan yang purulent.

    7- Dia,noi Ban'in,

    2. T#$ utuh dan belum memberikan keluhan

    a& Kistoma ovarii, tumor ovarii

    b& Kehamilan ektopik yang utuh

    (& $bses peri, apendikuler

    d& 3ioma uteri

    e& @idrosalping

    . T#$ utuh dengan keluhan

    a& Perforasi apendik

    b& Perforasi divertikel : abses divertikel

    (& Perforasi ulkus peptikum

    d& Kelainan sistematis yang memberi ditres akut abdominal

    e& Kista ovarii terinfeksi atau terpuntir

    I- 0o#/li8ai

    2. T#$ yang utuh

    Pe(ah sampai sepsis reinfeksi dikemudian hari, ileus, infertilitas, kehamian ektopik

    . T#$ yang pe(ah

    "yok sepsis, abses intra abdominal, abses sub kronik, abses paru:otak

  • 7/25/2019 Preskes Obsgyn TOA

    18/20

    %- *ena!ala8anaan

    2. 1uriga T#$ utuh tanpa gejala

    a& $ntibotika dengan masih dipertimbangkan pemakaian golongan ) doksiklin ! : 2//

    mg : hari selama 2 minggu atau ampisilin 4 ! 5// mg : hari, selama 2 minggu.

    b& Pengawasan lanjut, bila masa tak menge(il dalam 24 hari atau mungkin membesar

    adalah indikasi untuk penanganan lebih lanjut dengan kemungkinan untuk laparatomi

    . T#$ utuh dengan gejala

    a& 3asuk rumah sakit, tirah baring posisi Gsemi fowlerH, observasi ketat tanda vital dan

    produksi urine, perksa lingkar abdmen, jika perlu pasang infuse P

    b& $ntibiotika massif %bila mungkin gol beta la(tar& minimal 47-= jam

    (& 8ol ampisilin 4 ! 2- gram selama : hari, ? 5-= hari dan gentamisin 5 mg : kg 00 :

    hari, ?:im terbagi dalam !2 hari selama 5-= hari dan metronida !ole 2 gr reksup

    ! : hari atau kloramfinekol 5/ mg : kb 00 : hari, ? selama 5 hari metronidAal atau

    sefaloosporin generasi -+ ! :2 gr : sehari dan metronidaAol !2 gr selama 5-=

    hari

    d& Pengawasan ketat mengenai keberhasilan terapi

    e& ika perlu dilanjutkan laparatomi, "# unilateral, atau pengangkatan seluruh organ

    genetalia interna

    +. T#$ yang pe(ah, merupakan kasus darurat

    a& 'ilakukan laporatomi pasang drain kultur nanah

    b& "etelah dilakukan laparatomi, diberikan sefalosporin generasi dan metronidaAol

    ! 2 gr selama = hari %2 minggu&

    Prinsip pengobatan T#$ adalah antiobika baru yang poten. $pabila terapi medis gagal

    atau ditemukan abses besar, prosedur drainase perlu dikerjakan. #leh karena kebanyakan wanita

    dengan T#$ adalah wanita usia produktif, tujuan utama penanganannya adalah sebisa mungkin

    se(ara konservatif jika dipertimbangkan drainase perkutan versus pembedahan. Keberhasilan

    prosedur drainase umumnya didefinisikan sebagai kesembuhan dari infeksi akut tanpa diperlukan

    laparotomi.

    'rainase T#$ menggunakan arahan *"8 atau laparoskopi merupakan kemajuan besar

    dalam terapi keadaan ini. Pendekatan transvaginal memberikan jalur langsung dari vagina ke

    dalam (avum douglas atau region adneksa dimana abses biasanya terlokalisasi. "elain itu, terapi

  • 7/25/2019 Preskes Obsgyn TOA

    19/20

    T#$ juga dapat dilakukan dengan pemasangan kateter atau prosedur tunggal melalui *"8,

    drainase transgluteal terarah dengan *"8, dan drainase (avum douglas dengan insisi kolpotomi.

    0- *ro,noi

    2. T#$ yang utuh

    Pada umumnya prognosa baik, apabila dengan pengobatan medidinaslis tidak ada

    perbaikan keluhan dan gejalanya maupun penge(ilan tumornya lebih baik dikerjakan

    laparatomi jangan ditunggu abses menjadi pe(ah yang mungkin perlu tindakan lebih luas.

    Kemampuan fertilitas jelas menurun kemungkinan reinfeksi harus diperhitungan apabila

    terapi pembedahan tak dikerjakan.

    . T#$ yang pe(ah

    Kemungkinan septisemia besar oleh karenanya perlu penanganan dini dan

    tindakan pembedahan untuk menurunkan angka mortalitasnya.

  • 7/25/2019 Preskes Obsgyn TOA

    20/20

    '$CT$R P*"T$K$