46
PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD TANGERANG PADA BULAN JANUARI 2008 SAMPAI DESEMBER 2009 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ” Oleh : Nama : Desy Nurhuda NIM : 107103000228 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M

PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

  • Upload
    ngodung

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT

JALAN DI RSUD TANGERANG PADA BULAN JANUARI 2008

SAMPAI DESEMBER 2009

“ Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat memperoleh

gelar SARJANA KEDOKTERAN ”

Oleh :

Nama : Desy Nurhuda

NIM : 107103000228

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H / 2010 M

Page 2: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang ditulis sebagai salah

satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan penelitian ini telah

saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya penelitian ini bukan hasil

karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 Oktober 2010

Desi Nurhuda

Page 3: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT JALAN DI

RSUD TANGERANG PADA BULAN JANUARI 2008 SAMPAI

DESEMBER 2009

Laporan Penelitian

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Kedokteran (S.Ked)

Oleh:

Desi Nurhuda

NIM 107103000228

Pembimbing Penelitian I Pembimbing Penelitian II

drg. Laifa Annisa Hendarmin, Ph.D dr. Muniroh

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 4: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Penelitian berjudul “Prevalensi Kanker Payudara pada Pasien Rawat

Jalan di RSUD Tangerang bulan Januari 2008 sampai Desember 2009” yang

diajukan oleh Desi Nurhuda (NIM: 107103000228), telah diujikan dalam sidang

di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan pada tanggal 15 Oktober 2010.

Laporan penelitian ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran (S.Ked) pada Program Studi Pendidikan Dokter.

Jakarta, 15 Oktober 2010

DEWAN PENGUJI

Pembimbing Penguji

drg. Laifa Annisa Hendarmin, Ph.D dr. Bisatyo Mardjikoen, Sp.OT

PIMPINAN FAKULTAS

Dekan FKIK UIN Kaprodi PSPD FKIK UIN

Prof. Dr (hc). dr. M.K. Tadjudin, Sp.And Dr. dr Syarief Hasan Lutfi, Sp.RM

Page 5: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas kebesaranNya yang telah

melimpahkan begitu banyak berkah, rahmat, dan kasih sayang kepada seluruh

makhluk hidup dunia, khususnya saya yang sedang menjalankan penelitian ini.

Sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad penerang jalan umat manusia,

yang telah menjadi panutan sepanjang masa, semoga kita selalu menjadi umatnya

yang diberikan ketangan dan jalan yang baik untuk tetap berada dijalan yang

diridhoiNya. Atas keagunganNya saya diberi kesehatan, kesempatan, dan

kemampuan untuk menyelesaikan penelitian ini dengan judul “Prevalensi

Kanker Payudara Pada Pasien Rawat Jalan Di RSUD Tangerang Pada

Bulan Januari 2008 Sampai Desember 2009”.

Saya menyadari bahwa, atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya

penelitian ini dapat saya selesaikan . Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini

saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada pihak yang

membantu dan memberikan bimbingan dalam penyusunan penelitian ini. Ucapan

terima kasih dan penghargaan, saya sampaikan kepada:

1. Prof. DR (hc). Dr. M.K. Tadjudin, Sp.And dan Drs. H. Achmad Gholib,

MA, selaku Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. dr Syarief Hasan Lutfi, Sp.RM, selaku ketua Program Studi

Pendidikan Dokter Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. drg. Laifa Annisa Hendarmin,PhD dan dr. Muniroh selaku dosen

pembimbing yang telah banyak menyediakan waktu, tenaga dan pikiran

untuk mengarahkan saya dalam menyelesaikan penelitian ini.

4. Seluru dosen – dosen, staf UIN Syarif Hidayatullah yang telah

mengajarkan dan membimbing saya selama menimba ilmu.

5. Bp. Rohman dan Bp. Anas dan semua staf bagian rekam medik RSUD

Tangerang yang sudah membantu saya dalam izin pengambilan data

skripsi ini.

6. Orang Tua saya tersayang, H. Arifinsyah (alm), Hj. Qomariah, H.Rusdi

Iskandar, dan Hj. Masitah yang senantiasa mendoakan, memberi dukungan

Page 6: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

vi

moril maupun materil. Serta kasih sayang yang tulus dan tak pernah

putus.

7. Saudara, Kakak-kakak dan adik-adik saya Normalina, Husnul Khotimah,

Abdalia, Nurmina Ariani, Reni Maya Sari, Yodi Marion yang selalu

memberi motivasi, semangat dan kasih sayang persaudaraan yang indah.

8. Teman-teman sejawat Arianti Arifin, Rani Budi Widyaningrum, Tiara

Bunga Melati Jelita. Semoga semua sukses dan berjalan lancar.

9. Terakhir, kepada semua pihak yang tidak sempat saya sebutkan satu per

satu, yang telah banyak membantu secara langsung maupun tidak langsung

dalam proses penyusunan penelitian ini.

Saya mengakui banyak sekali kekurangan, ketidaksengajaan, dan ketidak

sempurnaan yang saya lakukan dalam penulisan penelitian ini, saya sampaikan

juga mohon maaf atas segala perbuatan apabila dalam melaksanakan penelitian ini

ada kesalahan dan kekeliruan kepada seluruh pihak yang terkait. Itu semua karna

kita ini manusia, mohon saran dan kritik lebih lanjut untuk perbaikan saya untuk

penelitian ini dan seterusnya.

Semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah

membantu. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

mempergunakannya terutama untuk proses kemajuan pendidikan selanjutnya.

Jakarta, 15 Oktober 2010

Desi Nurhuda

Page 7: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

vii

ABSTRAK

Desi Nurhuda. Program Studi Pendidikan Dokter. Prevalensi Kanker Payudara

pada Pasien Rawat Jalan di RSUD Tangerang pada bulan Januari 2008 sampai

Desember 2009. Penelitian, 2010

Latar belakang Kanker Payudara merupakan kanker yang sering terjadi pada

wanita dan sangat membahayakan jika tidak ditangani dengan benar. Dibutuhkan

pengetahuan yang lebih mengenai kanker payudara untuk mencegah terjadinya

berbagai komplikasi dan kematian.

Tujuan Untuk mengetahui prevalensi kanker payudara pada pasien wanita rawat

jalan di RSUD Tangerang pada Januari 2008 sampai Desember 2009 serta untuk

mengetahui pola distribusi kanker payudara berdasarkan usia, jenis kanker

payudara, riwayat genetik dan usia menarche.

Metode Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional.

Hasil Prevalensi kanker payudara di RSUD Tangerang pada bulan Januari 2008

sampai Desember 2008 adalah 13/187647 (0.000069) populasi atau sekitar 7 dari

100.000 pasien rawat jalan, dan pada Januari 2009 sampai Desember 2009 adalah

30/187647 (0.000159) populasi atau 16 dari 100.000 pasien rawat jalan. Dari 43

pasien kanker payudara di RSUD Tangerang, 78 % berjenis karsinoma duktus

invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat genetik kanker

payudara dikeluarganya, dan 41.9% usia menarchenya kurang dari 12 tahun.

Kesimpulan Terdapat peningkatan prevalensi kanker payudara di RSUD

Tangerang pada bulan Januari 2008 sampai Desember 2009.

Kata Kunci: Prevalensi, Kanker Payudara.

Page 8: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

viii

ABSTRACT

Desi Nurhuda. Medical Program. Prevalence of Breast Cancer in the Outpatient

RSUD Tangerang in January 2008 until December 2009. Research, 2010

Background Breast cancer is a common cancer in women and is very dangerous if

not handled properly. Needed more knowledge about breast cancer to prevent

complications and death.

Objectives To determine the prevalence of breast cancer in female patients in

RSUD Tangerang outpatient January 2008 until December 2009 and to determine

the distribution pattern of breast cancer based on age, type of breast cancer,

genetic history and age of menarche.

Methods Cross-sectional research design.

Results The prevalence of breast cancer in RSUD Tangerang in January 2008 to

December 2008 was 13/187647 (0.000069) population, or about 7 out of 100,000

outpatients, and in January 2009 until December 2009 is 30/187647 (0.000159) or

16 populations of 100,000 outpatients. Of the 43 breast cancer patients in RSUD

Tangerang, 78% type of invasive ductal carcinoma, 97% were aged over 30 years,

25.6% had a history of breast cancer in family and 41.9% aged less than 12 years

of menarche.

Conclusion There is an increased prevalence of breast cancer in RSUD Tangerang

in January 2008 until December 2009.

Keywords: Prevalence, Breast Cancer.

Page 9: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

ix

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................... x

DAFTAR GRAFIK ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 2

1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................ 2

1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................... 2

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 3

1.4.1 Bagi RSUD Tangerang ................................................................ 3

1.4.2 Bagi FKIK UIN Syahid Jakarta ................................................... 3

1.4.3 Bagi Peneliti ................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 4

2.1. Payudara ................................................................................................ 4

2.1.1 Definisi Payudara ....................................................................... 4

2.1.2 Anatomi dan Histologi Payudara ............................................... 4

2.1.3 Payudara selama Kehamilan dan Laktasi ................................... 7

2.1.4 Fisiologi Payudara selama Kehamilan dan Laktasi.................... 8

2.2. Kanker Payudara ................................................................................... 9

2.2.1 Definisi ....................................................................................... 9

2.3. Faktor Resiko ......................................................................................... 9

2.3.1 Faktor Risiko Reproduksi .......................................................... 9

2.3.2 Pemakaian Hormon .................................................................. 10

2.3.3 Genetik dan Riwayat Keluarga ................................................ 10

2.3.4 Konsumsi Alkohol ................................................................... 11

2.3.5 Usia .......................................................................................... 11

2.4. Gejala Kanker Payudara ....................................................................... 11

2.5. Penyebaran Kanker .............................................................................. 12

2.6. Klasifikasi Kanker Payudara ................................................................ 13

2.6.1 Noninvasif ................................................................................ 13

2.6.2 Invasif ....................................................................................... 14

2.7. Menentukan Stadium Kanker .............................................................. 16

2.8 Kerangka Konsep ................................................................................ 18

2.9 Definisi Operasional............................................................................ 19

Page 10: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

x

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 20

3.1 Desain Penelitian ................................................................................ 20

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 20

3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................... 20

3.4 Kriteria Penelitian ............................................................................... 20

3.5 Cara Kerja ........................................................................................... 21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 22

4.1 Prevalensi Kanker Payudara .............................................................. 22

4.2 Jenis Kanker Payudara ....................................................................... 24

4.3 Angka kejadian Usia (tahun) .............................................................. 26

4.4 Riwayat Genetik Kanker Payudara .................................................... 27

4.3 Usia (tahun) Menarche Pasien Kanker Payudara .............................. 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 29

5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 29

5.2 Saran .................................................................................................. 29

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 30

LAMPIRAN .......................................................................................................... 32

DAFTAR TABEL

Table.1.1 Efek Estrogen dan Progesteron ............................................................. 32

Tabel.4.1. Prevalensi Kanker Payudara pada Pesien Rawat Jalan di RSUD

Tangerang pada bulan Januari 2008 sampai Desember 2009........................23

9

Tabel 4.2. Jenis Kanker Payudara Pada Pasien Wanita Rawat Jalan RSUD

Tangerang Bulan Januari 2008 sampai Desember 2009…………………........ 24

Page 11: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

xi

DAFTAR GRAFIK

Grafik.4.1. Prevalensi Kanker Payudara pada Pasien Rawat Jalan di RSUD

Tangerang pada bulan Januari 2008 sampai Desember 2009.......................…….23

Grafik 4.2. Jenis kanker Payudara Pada Pasien Wanita Rawat Jalan Di RSUD

Tangerang bulan Januari 2008 sampai Desember 2009………………………….25

Grafik 4.3. Usia (tahun) Pasien Kanker Payudara Di RSUD Tangerang bulan

Januari 2008 sampai Desember 2009.....................................................................26

Grafik 4.4. Gambaran Pasien Kanker Payudara Kanker Payudara di RSUD

Tangerang Bulan Januari 2008 sampai Desember 2009 yang memiliki Riwayat

Genetik/Riwayat Kanker pada Keluarga ..............................................................27

Grafik.4.5. Usia (tahun) menarche pada pasien kanker payudara yang di rawat

jalan di RSUD Tangerang pada bulan Januari 2008 sampai Desember

2009........................................................................................................................26

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skematik Payudara Normal ................................................................. 4

Gambar 2.2 Anatomi Payudara ............................................................................... 5

Gambar 2.3 Perbedaan Payudara Wanita Sebelum dan Sesudah Pubertas ............. 5

Gambar 2.4 Fotomikrograf Kelenjar Mammae Laktans ......................................... 7

Gambar 2.8 Kerangka Konsep .............................................................................. 18

Page 12: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang Penelitian

Kanker payudara, yang disebut juga dengan carcinoma mammae, adalah sebuah

tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ganas ini dapat berasal

dari kelenjar, saluran kelenjar, jaringan lemak, maupun jaringan ikat payudara.

Kanker ini memang tidak tumbuh dengan cepat, namun berbahaya. (Suryaningsih

Koni, Endang. Sukaca Eka, Bertiani, 2009)

Kanker payudara menduduki tempat nomor dua dari insidens semua tipe kanker di

Indonesia, baik menurut penyelidikan Bagian Patologi Universitas Indonesia (Prof.

Soetomo Tjokronegoro), maupun registrasi yang terbaru dari “Proyek Penelitian

Registrasi Kanker di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Juli 1975 – Maret 1978”.

Selama tiga tahun proyek ini mengadakan registrasi di R.S. Cipto Mangunkusumo

dan ditemukan 2606 kasus kanker. Kanker serviks uteri (633 kasus) merupakan kasus

yang terbanyak dijumpai, kanker payudara (385 kasus) nomor dua terbanyak, dan

kanker nasofaring nomor tiga (282 kasus). (Prawiroharjo Sarwono, 2008)

Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara

menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia

(16,85%), disusul kanker leher rahim (11,78%). Hal ini sama dengan estimasi

Globocan (IACR) tahun 2002. Kanker tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah

kanker payudara dengan angka kejadian 26 per 100.000 perempuan, disusul kanker

leher rahim dengan 16 per 100.000 perempuan. (depkes, 2010).

Kanker payudara adalah kanker yang paling umum pada wanita di seluruh dunia,

mencakup 16% dari semua kanker wanita. Diperkirakan bahwa 519.000 perempuan

meninggal pada 2004 karena kanker payudara, dan meskipun kanker payudara

dianggap sebagai penyakit negara maju, mayoritas (69%) dari seluruh kematian

kanker payudara terjadi di negara-negara berkembang. (WHO Global Burden of

Disease, 2004).

Page 13: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

2

Tingkat kelangsungan hidup penderita kanker payudara bervariasi di seluruh dunia,

mulai dari 80% atau lebih di Amerika Utara, Swedia, dan Jepang. Untuk negara-

negara berpenghasilan menengah sekitar 60% dan negara-negara berpenghasilan

rendah 40% (Coleman et al., 2008). Tingkat kelangsungan hidup yang rendah di

negara-negara kurang berkembang dapat dijelaskan terutama oleh kurangnya program

deteksi dini, kurangnya diagnosis yang memadai, dan fasilitas pengolahan. (WHO

Global Burden of Disease, 2004).

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang merupakan rumah sakit

rujukan dari wilayah Tangerang dan sekitarnya. Berdasarkan data tersebut, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai prevalensi kanker payudara

pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten

Tangerang bulan Januari 2008 sampai Desember 2009. Data yang diperoleh dapat

digunakan sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas pelayanan rumah sakit dalam

hal promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk kanker payudara dikalangan

masyarakat umum.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana prevalensi kanker payudara pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit

Umum Daerah Tangerang pada bulan Januari 2008 hingga bulan Desember 2009 ?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan umum

Memperoleh informasi mengenai prevalensi kanker payudara pada pasien rawat jalan

di Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang pada bulan Januari 2008

sampai Desember 2009.

1.3.2. Tujuan khusus

Memperoleh informasi distribusi kejadian kanker payudara pada usia

tertentu.

Page 14: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

3

Memperoleh informasi kejadian kanker payudara pada pasien wanita

rawat jalan di RSUD Tangerang pada bulan Januari 2008 sampai

Desember 2009

Memperoleh informasi kejadian kanker payudara tersering berdasarkan

klasifikasi kanker payudara.

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kanker payudara

pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah

Tangerang pada bulan Januari 2008 sampai Desember 2009.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang

Sebagai informasi dan bukti medis mengenai prevalensi kanker payudara di Rumah

Sakit Umum Daerah Tangerang.

1.4.2. Bagi FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menambah pustaka ilmiah di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta

khususnya Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Pendidikan

Dokter tentang prevalensikanker payudara di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang.

1.4.3. Bagi Peneliti

Sebagai salah satu prasyarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan

dokter.

Menambah pengetahuan tentang kanker payudara yang merupakan kanker

nomor dua terbesar kejadiannya pada wanita faktor resiko dan

pencegahannya.

Page 15: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Payudara

2.1.1. Definisi Payudara

Payudara atau mammae adalah struktur kulit yang dimodifikasi, bergranular pada

bagian anterior toraks, pada perempuan mengandung unsur yang mensekresi susu

untuk makanan bayi. Mammae atau glandula mammaria pada wanita merupakan

kelenjar tubuloalveolar kompleks yang terdiri dari 15 sampai 25 lobus yang berjalan

radikal ke arah puting susu dan dipisahkan oleh jaringan ikat dan lemak, setiap lobus

mempunyai duktus ekskretorius (lactiferous) yang bermuara pada puting susu. Tiap

lobus dibagi lagi menjadi lobules, dengan duktus alveolaris dan alveoli menjadi

bagian sekresi dari kelenjar. (Hartanto, Huriawati, 2005)

2.1.2. Anatomi dan Histologi Payudara

Struktur histologi kelenjar payudara bervariasi sesuai dengan jenis kelamin, usia, dan

status fisiologisnya. Setiap kelenjar payudara terdiri atas 15-25 lobus dari jenis

Gambar.2.1.skematik payudara normal

Sumber : Suryaningsih Koni, Endang. 2009. Kupas tuntas kanker payudara.

Page 16: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

5

tubuloalveolar kompleks, yang berfungsi mensekresi air susu bagi neonatus. Setiap

lobus, yang dipisahkan satu sama lain oleh jaringan ikat padat dan banyak jaringan

lemak, sesungguhnya merupakan suatu kelenjar tersendiri dengan duktus ekskretorius

laktiferusnya sendiri. Duktus ini, dengan panjang 2-4,5cm, bermuara pada papilla

mammae, yang memiliki 15-25 muara, masing-masing berdiameter 0,5 mm.

(Junquera LC, Carneiro J, 2007)

Sebelum pubertas, kelenjar mammae terdiri atas sinus laktiferus dan beberapa cabang

sinus ini, yakni duktus laktiferus. Pada gadis selama pubertas, payudara membesar

dan membentuk puting susu yang mencolok. Pada anak laki-laki, kelenjar mammae

tetap datar. Pembesaran payudara selama pubertas terjadi akibat penimbunan jaringan

lemak dan jaringan ikat, dengan meningkatnya pertumbuhan dan percabangan duktus

laktiferus akibat bertambahnya jumlah estrogen ovarium.

Gambar.2.2.anatomi payudara

Sumber : R.putz, R.Pabst. 2007. Sobotta. Atlas Anatomi Manusia

Gambar.2.3. Perbedaan payudara wanita sebelum dan sesudah pubertas

Sumber : Vinay, Kumar. Ramzi S, Cotran. 2007.Stanley L, Robbins. Buku Ajar Patologi.7th ed.

Page 17: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

6

Struktur khas kelenjar lobus pada wanita dewasa berkembang pada duktus ujung

terkecil. Sebuah lobus terdiri atas sejumlah duktus yang bermuara ke dalam satu

duktus terminal. Setiap lobus terdapat dalam jaringan ikat longgar. Suatu jaringan

ikat yang kurang padat dan kurang banyak mengandung sel, memisahkan lobus-

lobus. Dekat dengan muara papilla mammae, duktus laktiferus menjadi lebar dan

menjadi sinus laktiferus. Sinus laktiferus dilapisi epitel selapis gepeng pada muara

luarnya. Epitel ini berubah menjadi epitel berlapis silindris atau berlapis kuboid.

Lapisan duktus laktiferus dan duktus terminal merupakan epitel selapis kuboid dan

dibungkus sel mioepitel yang berhimpitan. Jaringan ikat yang mengelilingi alveoli

mengandung banyak sel limfosit dan sel plasma. Populasi sel plasma bertambah nyata

menjelang akhir kehamilan, sel ini berfungsi mensekresi immunoglobulin (IgA

sekretorik) yang memberikan kekebalan pasif pada neonatus. (Junquera LC, Carneiro

J, 2007)

Struktur histologi kelenjar ini mengalami sedikit perubahan selama siklus

menstrulasi, misalnya proliferasi sel duktus di sekitar masa ovulasi. Perubahan ini

bertepatan saat ketika kadar estrogen yang beredar mencapai puncaknya.

Bertambahnya cairan jaringan ikat pada fase premenstrulasi menambah besar

payudara. (Junquera LC, Carneiro J, 2007)

Puting susu (Papilla Mammae) berbentuk kerucut dan warnanya mungkin merah

muda, coklat muda, atau coklat tua. Bagian luar papilla ini, ditutupi epitel berlapis

gepeng dengan lapisan tanduk yang berhubungan langsung dengan kulit didekatnya.

Kulit disekitar puting susu membentuk areola mammae. Warna areola menjadi gelap

selama kehamilan, akibat akumulasi melanin setempat. Setelah melahirkan, areola

menjadi putih kembali namun jarang mencapai warna aslinya. Epitel puting susu

berada diatas selapis jaringan ikat yang banyak mengandung serabut otot polos.

Serabut-serabut ini tersusun melingkari duktus laktiferus yang lebih dalam dan

tersusun sejajar terhadap duktus ini di tempat masuknya duktus pada puting susu.

Puting susu ini banyak di persarafi oleh ujung saraf sensorik. (Junquera LC, Carneiro

J, 2007)

Page 18: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

7

2.1.3. Payudara selama Kehamilan dan Laktasi

Payudara tumbuh pesat selama kehamilan sebagai kerja sinergis beberapa hormon,

terutama estrogen, progesteron, prolaktin, dan laktogen plasenta manusia. Salah satu

fungsi hormon ini adalah proliferasi alveoli di ujung duktus terminalis. Alveoli adalah

struktur ujung bulat yang terdiri atas kumpulan sel epitel yang menjadi struktur

sekresi susu yang aktif selama masa laktasi. Beberapa tetes lemak dan vakuol sekresi

berbatas membran dengan satu atau beberapa agregat protein susu padat terlihat di

bagian apeks sitoplasma sel alveoli.

Jumlah vakuol sekresi dan tetes lemak sangat bertambah selama laktasi. Sel mioepitel

stelata di jumpai diantara sel-sel epitel alveoli dan lamina basal. Jumlah jaringan ikat

dan jaringan lemak, dibandingkan dengan parenkim, berkurang selama laktasi.

Selama laktasi susu diproduksi oleh sel-sel epitel alveoli dan mengumpul di dalam

lumennya dan di dalam duktus laktiferus. Sel-sel sekretorik mengecil dan berbentuk

kuboid rendah dengan berbagai ukuran, yang terutama mengandung trigliserida

netral. Tetes lipid ini keluar dari sel ke dalam lumen dan sewaktu keluar, lipid ini di

liputi sebagian membran sel apikal. Selain tetes lipid, terdapat banyak vakuol

berbatas membrane yang mengandung granul berisi kasein dan protein susu lainnya.

Gambar.2.4. Fotomikrograf kelenjar mamae laktans.

Sumber : Vinay, Kumar. Ramzi S, Cotran. 2007.Stanley L,

Robbins. Buku Ajar Patologi.7th ed.

Page 19: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

8

Protein susu mengandung beberapa kasein, α-laktalbumin, dan IgA yang dihasilkan

plasmosit. Laktosa, gula susu, disintesis dari glukosa dan galaktosa dan komposisinya

kira-kira 7 % dari susu manusia. (Junquera LC,Carneiro J,2007)

2.1.4. Fisiologi Payudara selama Kehamilan dan Laktasi

Pengaruh hormon yang terdapat saat kehamilan, menyebabkan kelenjar mamaria

membentuk struktur dan fungsi kelenjar internal yang penting untuk menghasilkan

susu. Selama kehamilan, konsentrasi estrogen yang tinggi menyebabkan

perkembangan duktus yang ekstensif sementara kadar progesteron yang tinggi

merangsang pembentukan lobules alveolus. Peningkatan produksi prolaktin (suatu

hormon hipofisis anterior yang dirangsang oleh peningkatan kadar estrogen) dan

human chorionic somatomammotropin (suatu hormon peptide yang dikeluarkan oleh

plasenta) juga ikut berperan dalam perkembangan kelenjar mamaria dengan

menginduksi pembentukan enzim-enzim yang diperlukan untuk menghasilkan susu.

Sebagian besar perubahan pada payudara berlangsung selama separuh pertama masa

kehamilan, sehingga pada pertengahan kehamilan kelenjar mamaria sudah mampu

menghasilkan air susu secara penuh. Namun, sekresi susu tidak terjadi sampai

persalinan selesai. Konsentrasi estrogen dan progesteron yang tinggi selama separuh

terakhir masa kehamilan mencegah laktasi dengan menghambat efek stimulatorik

prolaktin pada sekresi susu. Dengan demikian, walaupun steroid-steroid plasenta

yang kadarnya tinggi memicu perkembangan perangkat penghasil susu di payudara,

steroid-steroid itu juga menghambat kelenjar-kelenjar tersebut untuk bekerja sampai

bayi lahir dan memerlukan susu. Penurunan mendadak estrogen dan progesteron yang

terjadi seiring dengan keluarnya plasenta pada persalinan memicu laktasi. (Sherwood,

Laurelle, 2007)

Page 20: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

9

Table.1.1 Efek Estrogen dan Progesteron

Sumber : Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari sel ke sistem Ed 2.

ESTROGEN Merangsang perkembangan duktus di payudara selama

kehamilan

Menghambat efek stimulasi sekresi susu oleh prolaktin

selama masa kehamilan

PROGESTERON Merangsang perkembangan alveolus di payudara

selama masa kehamilan

Menghambat efek stimulasi sekresi susu oleh prolaktin

selama kehamilan

2.2. Definisi Kanker Payudara

Kanker payudara disebut juga dengan carcinoma mammae adalah sebuah tumor

ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ganas ini dapat berasal dari

kelenjar, saluran kelenjar, jaringan lemak maupun jaringan ikat payudara. Kanker ini

memang tidak tumbuh dengan cepat namun berbahaya. Kanker ini juga termasuk

dalam catatan WHO di masukkan kedalam International Classification of Diseases

(ICD) dengan kode nomor 17. (Suryaningsih Koni, Endang. Sukaca Eka, Bertiani,

2009)

2.3. Faktor Resiko Kanker Payudara

Menurut Moningkey dan Kodim penyebab spesifik kanker payudara belum di

ketahui. Namun banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap

terjadinya kanker payudara diantaranya :

2.3.1. Faktor-Faktor Reproduksi

Hal-hal yang berhubungan dengan resiko terjadinya kanker payudara

diantaranya :

Nuliparitas

Menarche pada usia muda (<12 tahun)

Menopause pada usia lebih tua (>55 tahun)

Page 21: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

10

Kehamilan pertama pada usia >30 tahun

Bertambahnya usia

Periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama

merupakan Window Of Initiation perkembangan payudara. Sebab secara anatomi

payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Sekitar dari 25%

kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause. Sehingga diperkirakan awal

terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadi perubahan klinis. (Suryaningsih Koni,

Endang. Sukaca Eka, Bertiani, 2009)

2.3.2. Pemakaian Hormon

Penggunaan hormon estrogen berhubungan dengan terjadi kanker. Laporan dari

Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker

payudara yang bermakna pada para pengguna terapi estrogen replacement.

Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat resiko kanker

payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk

waktu yang lama mempunyai resiko tinggi untuk mengalami kanker ini sebelum

menopause. Oleh sebab itu jika kita bisa menghindari adanya penggunaan hormon ini

secara berlebihan maka akan lebih aman. ( Suryaningsih Koni, Endang. Sukaca Eka,

Bertiani, 2009)

2.3.3. Genetik dan Riwayat Keluarga

Sekitar 5-10% kanker payudara berkaitan dengan mutasi herediter spesifik.

Perempuan lebih besar kemungkinannya membawa gen kerentanan kanker payudara

jika mereka mengidap kanker payudara sebelum menopause, mengidap kanker

payudara bilateral, mengidap kanker terkait lain (misalnya kanker ovarium), memiliki

riwayat keluarga yang signifikan (yaitu banyak anggota keluarga yang terjangkit

sebelum menopause), atau berasal dari kelompok etnik tertentu. Sekitar separuh

perempuan dengan kanker payudara herediter memperlihatkan mutasi di gen BRCA1

(pada kromosom 17q21) dan sepertiga lainnya mengalami mutasi di gen BRCA2 (di

kromosom 13q12-13). Gen ini berukuran besar dan kompleks serta tidak

Page 22: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

11

memperlihatkan homologi yang erat diantara keduanya, juga dengan gen lain yang

diketahui. Meskipun peran pasti karsinogenesis dan spesifisitas reltifnya terhadap

kanker payudar masih diteliti, kedua gen ini diperkirakan berperan penting dalam

perbaikan DNA. Keduanya bekerja sebagai gen penekan tumor, karena kaker muncul

jika kedua alel inaktif atau cacat – pertama disebabkan oleh mutasi gen germinativum

dan kedua oleh mutasi somatic berikutnya. (Vinay, Kumar. Ramzi S, Cotran. 2007)

2.3.4. Konsumsi Alkohol

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa semakin banyak alkohol yang dikonsumsi

perempuan, risiko kanker payudara lebih besar. Hal ini disebabkan karena alkohol

bisa meningkatkan jumlah hormon. Analisis dari penelitian agar membatasi asupan

alkohol perhari. Hal ini dapat mengurangi risiko kanker payudara sebanyak 21%.

(Suryaningsih Koni, Endang. Sukaca Eka, Bertiani, 2009)

2.3.5. Usia

Kanker sering menyerang wanita yang berusia di atas 50 tahun. Jarang terjadi pada

perempuan sebelum mengalami masa menepous. Menurut American Cancer Society

(ACS) hampir 80% pada diagnosis awal kasus penyebaran sel kanker payudara terjadi

pada perempuan di atas usia 50 tahun atau lebih. (Suryaningsih Koni, Endang.

Sukaca Eka, Bertiani, 2009).

Probabilitas untuk terjadinya kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan

sebesar 85% pada umur 70 tahun. (Vinay, Kumar. Ramzi S, Cotran. 2007)

2.4. Gejala Kanker Payudara

A. Timbul Benjolan

Benjolan pada payudara dapat diraba dengan tangan. Semakin lama benjolan ini akan

semakin mengeras dan bentuknya tidak beraturan. Gejala awalnya dapat dirasakan

berbeda dengan payudara sekitarnya serta terkadang menimbulkan nyeri sehingga

memiliki pinggiran yang tidak teratur.

Page 23: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

12

B. Bentuk dan ukuran atau berat salah satu payudara berubah

C. Tahapan benjolan per stadium

Pada awal stadium benjolan jika didorong dengan menggunakan jari maka benjolan

bisa digerakan dengan mudah oleh kulit. Pada stadium lanjut benjolan biasanya

melekan pada dinding dada dan kulit sekitarnya. Dengan ini bisa menyebabkan

pembengkakan pada kulit dan ada luka di kulit payudara.

D. Timbul benjolan kecil dibawah ketiak

E. Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari puting susu

Biasanya keluar cairan yang tidak normal dari puting susu berdarah atau berwarna

kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah, perubahan pada warna atau tekstur

kulit pada payudara, puting susu maupun areola, payudara tampak kemerahan, kulit

disekitar puting susu bersisik, puting susu tertarik kedalam atau terasa gatal, nyeri

payudara atau pembengkan salah satu payudara. Bentuk dan arah puting juga berubah

misalnya puting susu tertekan kedalam.

F. Kulit payudara mengkerut seperti kulit jeruk (peau de’ orange)

G. Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan,

pembengkakan lengan atau ulserasi kulit. (Suryaningsih Koni, Endang. Sukaca

Eka, Bertiani, 2009)

2.5. Penyebaran Kanker Payudara

Penyebaran terjadi melalui saluran limfe dan darah. Metastasis ke kelenjar getah

bening di temukan pada sekitar 40% kanker yang bermanifestasi sebagai massa yang

dapat di palpasi, tetapi pada kurang dari 15% kasus yang ditemukan dengan

mamografi. Lesi yang terletak di tengah atau kuadran luar biasanya mula-mula

menyebar ke kelenjar aksila. Tumor yang terletak di kuadran dalam sering mengenai

kelenjar getah bening di sepanjang arteri mamaria interna. Kelenjar supraklavikula

kadang-kadang menjadi tempat utama penyebarannya, tetapi kelenjar ini baru terkena

hanya setelah kelenjar aksilaris dan mamaria interna terkena. Dan kemudian terjadi

penyebaran ketempat yang lebih distal, dengan kelainan metastatik di hampir semua

organ atau jaringan tubuh. Lokasi yang disukai adalah paru, tulang, hati, dan kelenjar

Page 24: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

13

serta (yang lebih jarang) otak, limpa, hipofisis. Namun, tidak ada tempat yang tidak

lolos. Metastasis mungkin timbul bertahun-tahun setelah lesi primer tampaknya telah

terkontrol oleh terapi, kdang-kadang 15 tahun kemudian. (Vinay, Kumar. Ramzi S,

Cotran, 2007)

2.6. Klasifikasi Kanker Payudara

Kanker payudara di bagi menjadi kanker yang belum menembus membran basal

(noninvasif) dan kanker yang sudah menembus membrane basal (invasif). Bentuk

utama karsinoma payudara dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

2.6.1. Noninvasif

Terdapat dua tipe karsinoma payudara invasif ; karsinoma duktus in situ (DCIS) dan

karsinoma lobules in situ (LCIS). Penelitian morfologik memperlihatkan bahwa

keduanya biasanya berasal dari unit lobulus duktus terminal. DCIS cenderung

mengisi, mendistorsi, dan membuka lobulus yang terkena sehingga tampaknya

melibatkan rongga mirip duktus. Sebaliknya, LCIS biasanya meluas, tetapi tidak

mengubah arsitektur dasar lobulus. Keudanya dibatasi oleh membran basal dan tidak

menginvasi stroma atau saluran limfovaskular.

A. DCIS (Karsinoma duktus in situ)

Memperlihatkan gambaran histologik yang beragam. Pola arsitekturnya, antara lain

tipe solid, kribriformis, papilaris, mikropapilaris, dan clinging. Di setiap tipe mungkin

ditemukan nekrosis. Gambaran nukleus bervariasi dari derajat rendah dan

monomorfik hingga derajat tinggi dan heterogen. DCIS sering disertai kalsifikasi

karena bahan sekretorik atau debris nekrotik yang mengalami kalsifikasi. Saat ini

DCIS jarang bermanifestasi sebagai massa yang dapat di raba atau terlihat secara

radiografi. Apabila deteksi terlambat, mungkin terbentuk massa yang dapat di raba

atau discharge puting payudara. Sel di tumor yang berdeferensiasi baik

mengekspresikan reseptor estrogen dan yang lebih jarang, progesteron. Sepertiga

perempuan dengan DCIS derajat rendah yang kecil dan belum diobati akhirnya akan

mengalami karsinoma invasif. Jika memang terjadi karsinoma invasif terdapat di

Page 25: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

14

payudara dan kuadran yang sama dengan DCIS sebelumnya. (Vinay, Kumar. Ramzi

S, Cotran, 2007)

B. LCIS (Karsinoma lobules in situ)

Tidak seperti DCIS, memperlihatkan gambaran uniform. Sel bersifat monomorf

dengan nukleus polos bundar dan terdapat dalam kelompok kohesif di duktus dan

lobules. Vakuol musin intrasel (sel cincin stempel) sering ditemukan. Sepertiga

perempuan dengan LCIS akhirnya menderita karsinoma invasiv di kedua payudara.

Tumor ini jarang bermetastasis, dan tidak membentuk massa sehingga jarang

mengalami kalsifikasi. Sekitar sepertiga kanker ini akan berupa tipe lobular, tetapi

sebagian tidak mengalami tipe khusus. Oleh karena itu, LCIS merupakan penanda

peningkatan risiko timbulnya kanker di kedua payudara dan prekursor langsung bagi

sejumlah kanker. (Vinay, Kumar. Ramzi S, Cotran, 2007)

2.6.2. Invasif

Dari tumor-tumor ini, karsinoma duktus invasif merupakan jenis tersering. Karena

biasanya memiliki banyak stroma, karsinoma ini juga disebut sebagai scirrhous

carcinoma. (Vinay, Kumar. Ramzi S, Cotran, 2007)

A. Karsinoma duktus invasif

Adalah istilah yang digunakan untuk semua karsinoma yang tidak dapat

disubklasifikasikan ke dalam salah satu tipe khusus.

Karsinoma “tanpa tipe khusus” atau “tidak dirinci lebih lanjut” sinonim untuk

karsinoma duktus 70%-80% kanker masuk kedalam kategori ini. Kanker ini biasanya

berkaitan dengan DCIS, tetapi kadang-kadang di temukan LCIS. Sebagian besar

karsinoma duktus menimbulkan respon dermoplastik, yang menggantikan lemak

payudara normal (menghasilkan densitas pada mamografi) dan membentuk massa

yang teraba keras. Gambaran mikroskopik cukup heterogen, berkisar dari tumor

dengan pembentukan tubulus yang sempurna serta nukleus derajat rendah hingga

tumor yang terdiri atas lembaran-lembaran anaplastik. Tepi tumor biasanya irregular,

tetapi kadang-kadang regular dan sirkumskripta. Mungkin di temukan infasi ke

rongga limfovaskular atau di sepanjang saraf. Kanker tahap lanjut dapat

Page 26: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

15

menyebabkan kulit cekung (dimpling), retraksi puting payudara, atau fiksasi ke

dinding dada. Sekitar duapertiga tumor mengekspresikan reseptor estrogen dan

progesteron, dan sekitar sepertiga mengekspresikan secara berlebihan ERBB2.

(Vinay, Kumar. Ramzi S, Cotran, 2007)

B. Karsinoma lobules invasif

Terdiri atas sel yang secara morfologik identik dengan sel pada LCIS. Pada

duapertiga kasus ditemukan LCIS di sekitar tumor. Sel-sel secara sendiri-sendiri

menginvasi stroma sering tersusun membentuk rangkaian. Kadang- kadang sel

tersebut mengelilingi asinus atau duktus yang tempak normal atau karsinomatosa,

menciptakan mata sapi atau yang disebut “bull’s eye”. Meskipun sebagian besar

tumor bermanifestasi sebagai massa yang dapat diraba atau densitas pada mamografi,

sebagian mungkin memiliki pola invasif difus tanpa respons desmoplastik serta

secara klinis tersamar. Karsinoma lobulus lebih sering bermetastasis ke cairan

serebrospinal, permukaan serosa, ovarium, uterus, serta sum-sum tulang

dibandingkan dengan karsinoma duktus. Karsinoma lobules juga lebih sering bersifat

multisentrik dan bilateral. Hampir semua karsinoma ini mengekspresikan reseptor

hormon, tetapi ekspresi ERBB2 jarang atau tidak terjadi. (Vinay, Kumar. Ramzi S,

Cotran, 2007)

C. Karsinoma medularis

Karsinoma yang jarang terjadi. Kanker ini terdiri atas lembaran sel anaplastik dengan

tepi berbatas tegas. Secara klinis, tumor ini mungkin disangka fibroadenoma. Selalu

terdapat infiltrat limfoplasmasitik yang mencolok. Karsinoma medular atau

karsinoma mirip medular, meningkat frekuensinya pada perempuan dengan mutasi

gen BRCA1 meskipun sebagian besar perempuan dengan karsinoma medular bukan

pembawa sifat ini. Karsinoma ini tidak membawa sifat hormon dan tidak

mengekspresikan ERBB2 secara berlebihan. (Vinay, Kumar. Ramzi S, Cotran, 2007)

D. Karsinoma koloid (karsinoma musinosa)

Karsinoma yang jarang terjadi. Sel tumor menghasilkan banyak musin ekstrasel yang

merembes ke dalam stroma di sekitarnya. Seperti karsinoma medularis, tumor ini

sering bermanifestasi sebagai massa sirkumskripta dan mungkin disangka

Page 27: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

16

fibroadenoma. Secara makroskopis, tumor lunak dan gelatinosa. Sebagian besar

mengekspresikan ERBB2 secara berlebihan. (Vinay, Kumar. Ramzi S, Cotran, 2007)

E. Karsinoma tubulus

Jarang bermanifestasi sebagai massa yang dapat diraba tetapi merupakan penyebab

10% karsinoma invasif yang berukuran dari 1 cm yang ditemukan pada pemeriksaan

penapisan mamografik. Pada mamografi, tumor biasanya tampak sebagi densitas

irregular. Secara mikroskopik, karsinoma terdiri atas tubulus yang berdiferensiasi

baik dengan nukleus derajat rendah. Jarang terjadi manifestasi ke kelenjar getah

bening dan prognosis baik. Hampir semua karsinoma tubulus mengekspresikan

reseptor hormon dan sangat jarang mengekspresikan ERBB2 secara berlebihan.

(Vinay, Kumar. Ramzi S, Cotran, 2007)

Gambaran umum semua kanker invasif

Pada semua bentuk kanker payudara yang dibahas diatas, perkembangan penyakit

menyebabkan terbentuknya gambaran morfologik lokal tertentu. Gambaran ini

membentuk kecenderungan untuk melekat ke otot pektoralis atau fasia dalam di

dinding dada sehingga terjadi fiksasi lesi, serta melekat ke dinding atasnya, yang

menyebabkan retraksi dan cekungan kulit atau puting payudara. Yang terakhir adalah

tanda penting, karena mungkin indikasi awal adanya lesi, yang dilihat sendiri oleh

pasien saat melakukan pemeriksaan tubuh sendiri. Keterlibatan jalur limfatik dapat

menyebabkan limfedema lokal. Pada kasus ini, kulit mengalami penebalan di sekitar

folikel rambut, suatu keadaan yang dikenal sebagai peau d’orange (“kulit jeruk”).

2.7. Menentukan Stadium Kanker Payudara

Faktor prognosis terpenting untuk kanker payudara adalah ukuran tumor primer,

metastasis ke kelenjar getah bening, dan adanya lesi ditempat jauh. Faktor prognosis

lokal yang buruk adalah invasi ke dinding dada, ulserasi kulit, dan gambaran klinis

karsinoma peradangan. Gambaran ini digunakan untuk mengklasifikasikan

perempuan ke dalam kelompok prognostik demi kepentingan pengobatan, konseling,

dan uji klinis. Sistem penentuan stadium yang tersering digunakan telah dirancang

Page 28: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

17

oleh American Joint Comitte on Cancer Staging dan International Union Against

Cancer, seperti yang akan di jelaskan di bawah. Harapan hidup 5 tahun untuk

perempuan berkisar dari 92% untuk penyakit stadium 0 hingga 13% untuk penyakit

stadium IV.

American Joint Comitte on Cancer Staging of Breast Carcinoma

Stadium 0 : DCIS (termsuk penyakit Paget pada puting payudar) dan LCIS

Stadium I : Karsinoma invasif dengan ukuran 2cm atau kurang serta kelenjar

getah bening negatif

Stadium IIA : Karsinoma invasif dengan ukuran 2cm atau kurang disertai

metastasis ke kelenjar getah bening atau Karsinoma invasif dengan

ukuran lebih dari 2cm, tetapi kurang dari 5 cm dengan kelenjar getah

bening negatif

Stadium IIB : Karsinoma invasif dengan ukuran lebih dari 2cm, tetapi kurang dari 5

cm dengan kelenjar getah bening positif atau Karsinoma invasif

dengan ukuran lebih dari 5cm dengan kelenjar getah bening negatif

Stadium IIIA : Karsinoma invasif ukuran berapa pun dengan kelenjar getah bening

terfiksasi (yaitu invasi ekstranodus yang meluas diantara kelenjar

getah bening atau menginvasi ke dalam struktur lain) atau karsinoma

berukuran garis tengah lebih dari 5 cm dengan metastasis kelenjar

getah bening nonfiksasi.

Stadium IIIB : Karsinoma inflamasi, karsinoma yang menginvasi dinding dada,

karsinoma yang menginvasi kulit, karsinoma dengan nodus kulit

satelit, atau setiap karsinoma dengan metastasis kelenjar getah

bening mamaria interna ipsilateral.

Stadium IV : Metastasis ke tempat jauh

Page 29: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

18

2.8. Kerangka Konsep

Kanker Payudara

Faktor Resiko :

Usia

Genetik/Riwayat Kanker

Menarche dini

Page 30: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

19

2.9. Definisi Operasional

N

o

Variabel Definisi

Operasional

Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Ukur

1

.

Usia Berdasarkan

usia yang

rentan

terkena

kanker

payudara

Usia yang

tertera di KTP

atau kartu

identitas lain.

Data

rekam

medik

> 30 tahun

<30 tahun

Numerik

2

.

Menarche

Dini

Usia pertama

kali pasien

haid terlalu

dini < 12

tahun

usia pertama

kali pasien haid

berdasarkan

hasil anamnesis

Data

rekam

medik

>12 tahun

<12 tahun

Numerik

3 Kanker

payudara

Pasien yang

terdiagnosis

kanker

payudara

bedarasarkan

anamnesis

pemeriksaan

fisik, dan

pemeriksaan

penunjang

Berdasarkan

diagnosis yang

ada dalam

rekam medik

Data

rekam

medik

1. karsinoma

duktus in

situ

2. karsinoma

lobules in

situ

3. karsinoma

duktus

invasif

4. karsinoma

lobules

invasif

5. karsinoma

medularis

6. karsinoma

koloid

7. karsinoma

tubulus

Kategorik

4 Genetik Riwayat

keluarga yang

memiliki

kanker

payudara atau

kanker lain

Berdasarkan

hasil anamnesis

riwayat kelurga

kanker payudara

atau kanker lain

Data

rekam

medik

Ada

riwayat

kanker

payudara

Tidak ada

riwayat

kanker

payudara

Kategorik

Page 31: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

20

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang di sajikan secara cross sectional .

3.2. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang waktu penelitian

adalah pada bulan Februari 2010.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang terdiagnosis kanker payudara di

Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang pada bulan Januari 2008 sampai Desember

2009.

3.3.2. Sampel

Sampel pada penelitian ini diambil dari rekam medis seluruh pasien rawat jalan yang

terdiagnosis kanker payudara yang memenuhi kriteria inklusi. Cara Pengambilan

Sampel dalam penelitian ini adalah total sampling.

3.4. Kriteria Penelitian

Kriteria Inklusi

1. Data pasien wanita yang terdiagnosis kanker payudara

2. Data pasien kanker payudara pada bulan Januari 2008 sampai Desember 2009.

Kriteria Eksklusi

1. Data pasien yang tidak lengkap riwayat penyakitnya (sesuai dengan vaiabel

penelitian)

Page 32: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

21

3.5. Cara Kerja

3.5.1. Pengumpulan Data

Data diperoleh dari bagian Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang dan

wawancara langsung pasien kanker payudara rawat jalan.

3.5.2. Pengolahan dan Penyajian Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows versi

16,0. Data disajikan dalam bentuk tekstular, grafikal, dan tabular.

3.5.3. Interpretasi Data

Interpretasi data dilakukan secara deskriptif.

3.5.4. Pelaporan Hasil

Pelaporan hasil penelitian disusun dalam bentuk laporan hasil penelitian untuk

selanjutnya dipresentasikan.

Page 33: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

22

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan data di instalasi rekam medik

RSUD Tangerang. Data yang diambil merupakan rekam medik pasien yang

terdiagnosis kanker payudara pada bulan Januari 2008 sampai Desember 2009.

Besar sampel yang di kumpulkan selama kurun waktu tersebut sebanyak 43

pasien. Pada penelitian ini subyek keselurhan adalah pasien wanita rawat jalan

yang aktif melakukan kemoterapi.

4.1 Prevalensi Kanker Payudara

Jumlah pasien rawat jalan pada bulan Januari 2008 sampai dengan Desember

2008 sebanyak 187.647 pasien. Kemudian didapatkan jumlah pasien rawat jalan

dengan diagnosa kanker payudara di RSUD Tangerang pada bulan Januari 2008

sampai Desember 2008 sebanyak 13 orang, dan pada Januari 2009 sampai

Desember 2009 sebanyak 30 orang.

Menurut Setyawan, Dodiet Aditya 2008, rumus prevalensi yaitu :

Periode prevalen rate = Σ penderita lama + Σ penderita baru X Konstanta

Σ penderita periode pertengahan

Keterangan:

Σ = jumlah

Konstanta = 100.000

Dengan menggunakan rumus di atas maka di dapatkan prevalensi kanker

payudara pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang pada

bulan Januari 2008 sampai Desember 2008 sebesar 13/187.647 (0.000069)

populasi atau sekitar 7 dari 100.000 pasien rawat jalan, pada bulan Januari 2009

sampai Desember 2009 sebesar 30/187.647 (0.000159) populasi atau sekitar 16

dari 100.000 pasien rawat jalan. Dengan demikian dapat simpulkan bahwa terjadi

peningkatan prevalensi kanker payudara di RSUD Tangerang dari tahun 2008

sampai 2009. (lihat tabel 4.1 dan grafik 4.1)

Page 34: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

23

Tabel.4.1. Prevalensi Kanker Payudara pada Pasien Rawat Jalan di RSUD

Tangerang pada bulan Januari 2008 sampai Desember 2009

Ca mammae

2008 2009

13 / 187.647 (0.000069) populasi

30 / 187.647 (0.000159)

populasi

7 dari 100.000 pasien rawat jalan

13 dari 100.000 pasien rawat jalan

0

2

4

6

8

10

12

14

Prevalensi Kanker Payudara

Januari 2008 - Desember 2008

Januari 2009 - Desember 2009

Grafik.4.1. Prevalensi Kanker Payudara pada Pasien Rawat Jalan di RSUD

Tangerang pada bulan Januari 2008 sampai Desember 2009

Jurnal Of Gynecology Oncology meneyebutkan bahwa kejadian kanker payudara

meningkat hampir di seluruh dunia, dengan angka kejadian tertinggi pada negara-

negara di belahan dunia bagian timur. Menurut Japanese Jurnal Cancer Oncology

pada tahun 2010 dari 10 kanker yang sering terjadi pada wanita, kanker payudara

menempati urutan kedua tersering terutama di negara-negara berkembang. Angka

kejadian di negara maju tidak setinggi di negara berkembang. Menurut depkes

pada tahun 2007 kanker tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah kanker

payudara dengan angka kejadian 26 per 100.000 perempuan.

Pada penelitian ini meskipun terdapat peningkatan prevalensi kanker payudara,

namun angkanya lebih kecil dibandingkan prevalensi menurut depkes. Hal ini

mungkin disebabkan oleh pendataan pasien kanker payudara yang kurang baik.

Selain itu populasi yang gunakan pada penelitian ini merupakan keseluruhan

Page 35: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

24

pasien rawat jalan di RSUD Tangerang yang berjenis kelamin laki-laki dan

perempuan, sedangkan populasi yang digunakan oleh depkes hanya wanita saja.

Sehingga data yang ada belum mewakili angka kejadian kanker payudara di

RSUD Tangerang.

4.2 Jenis Kanker Payudara

Berdasarkan asal dan karakter histologinya kanker payudara dikelompokkan

menjadi dua kelompok besar yaitu karsinoma in situ dan karsinoma invasif.

Karsinoma in situ dikarakterisasi oleh lokalisasi sel tumor baik di duktus

(karsinoma duktus in situ) maupun di lobulus (karsinoma lobulus in situ), tanpa

adanya invasi melalui membran basal menuju stroma di sekelilingnya. Sebaliknya

pada karsinoma invasif, membran basal akan rusak sebagian atau secara

keseluruhan dan sel kanker akan mampu menginvasi jaringan disekitarnya

menjadi sel metastatik yaitu karsinoma duktus invasif, karsinoma lobulus invasif,

karsinoma medularis, karsinoma koloid, dan karsinoma tubulus (Vinay dkk,

2008).

Dari 7 jenis kanker payudara, jenis yang paling banyak ditemukan pasien rawat

jalan di RSUD Tangerang adalah karsinoma duktus invasif 78%. Jenis lainnya

seperti karsinoma duktus in situ 15% dan lobulus invasif 6%. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa gambaran jenis payudara yang terbanyak pada pasien

rawat jalan di RSUD Tangerang adalah jenis karsinoma duktus invasif. (lihat

tabel4.2 dan grafik 4.2)

Tabel 4.2. Jenis Kanker Payudara Pada Pasien Wanita Rawat Jalan RSUD

Tangerang Bulan Januari 2008 sampai Desember 2009 DIAGNOSIS JUMLAH (ORANG) PERSENTASE (%)

Karsinoma duktus in situ

Karsinoma lobulus in situ

Karsinoma duktus invasif

Karsinoma lobulus invasif

Karsinoma medularis

Karsinoma koloid

Karsinoma tubulus

6

0

34

3

0

0

0

15,625 %

0%

78,125 %

6,25 %

0 %

0 %

0 %

Total 43 100 %

Page 36: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

25

Grafik 4.2. Jenis Kanker Payudara Pada Pasien Wanita Rawat Jalan RSUD

Tangerang bulan Januari 2008 sampai Desember 2009.

Pada umumnya karsinoma duktus invasif berasal dari karsinoma duktus insitu.

Sebagian besar jenis kanker payudara pada pasien rawat jalan yang di RSUD

Tangerang adalah karsinoma duktus invasif, yang merupakan tahap lanjut dari

karsinoma duktus insitu. Hal ini sesuai dengan vinay, dkk(2008) bahwa karsinoma

duktus invasif merupakan jenis kanker payudara yang sering terjadi, sekitar 70%-

80% kanker payudara kanker kanker ini biasanya berkaitan dengan DCIS.

Angka kejadiannya karsinoma duktus invasif 65%-85% dari seluruh kasus kanker

payudara. Karsinoma duktus invasif yang berasal dari duktus dan menginvasi ke

jaringan payudara lainnya, apabila tidak diterapi dengan cepat dan benar, kanker

ini akan terus mengivasi ke bagian tubuh lain. (American Cancer Society, 2010)

Karsinoma duktus invasif biasanya mengenai wanita dengan usia sekitar 45 tahun.

Faktor resikonya belum di ketahui secara pasti, 50% kasus karsinoma duktus

invasif terjadi pada wanita lebih dari 65 tahun. Pada 20 % kasus memiliki

keluarga dengan kanker payudara, faktor resiko lainnya seperti tidak memiliki

anak atau melahirkan anak pertama pada usia lebih dari 30 tahun, menarche dini,

dan mengkonsumsi alkohol setiap hari. (American Cancer Society, 2010)

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

15,625%

0%

78,125%

6,25%

0% 0% 0%

Jenis Kanker Payudara

Karsinoma duktus in situ

Karsinoma lobules in situ

Karsinoma duktus invasif

Karsinoma lobules invasif

Karsinoma medularis

Karsinoma koloid

Karsinoma tubulus

Page 37: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

26

4.3. Usia Pasien Kanker Payudara

Pasien yang terdeteksi kanker payudara di RSUD Tangerang berusia antara 20

tahun sampai 50 tahun. Berdasarkan hasil penelitian diketahui 97,3 % pasien

kanker payudara yang dirawat di RSUD Tangerang beusia lebih dari 30 tahun,

sisanya berusia kurang dari 30 tahun. (lihat grafik 4.3)

(43)4,7%

(43)97.3%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Usia Pasien Kanker Payudara

< 30 tahun

>=30 tahun

Grafik 4.3. Usia (tahun) pasien kanker payudara di RSUD Tangerang bulan

Januari 2008 sampai Desember 2009

Dari hasil penelitian ini hampir keseluruhan pasien kanker payudara di RSUD

Tangerang berusia lebih dari 30 tahun. Usia diatas 30 tahun merupakan salah satu

faktor resiko terjadinya kanker payudra. Seperti yang dijelaskan dibeberapa

kepustakaan yaitu, probabilitas untuk terjadinya kanker payudara sebesar 60%

pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun. Menurut American

Cancer Society yaitu kanker payudara pada wanita berusia 20 adalah 1 dari 1.760

wanita, pada wanita usia 30 tahun insidensnya 1 dari 229 wanita menderita kanker

payudara. Menurut Imagin(2010) insidens kanker ini terus meningkat seiring

dengan peningkatan usia. Pada wanita dengan usia lanjut memiliki resiko 4 kali

menderita kanker payudara, angka ini lebih berat lagi pada wanita dengan usia

lanjut yang menggunakan estrogen jangka panjang.( Swart , Rachel, 2010).

Page 38: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

27

4.4. Gambaran Pasien Kanker Payudara yang Memiliki Riwayat Genetik

Kanker pada keluarganya

Seorang pasien kanker payudara yang memiliki riwayat 2 orang anggota keluarga

dengan kanker payudara atau kanker ovarium memiliki resiko 5 kali lebih besar

dibandingkan dengan pasien lain yang hanya memiliki 1 orang yang memiliki

riwayat kanker payudara atau kanker ovarium (eMedicine, 2010).

Dari hasil penelitian didapatkan 25.6% pasien kanker payudara yang dirawat di

RSUD Tangerang memiliki riwayat genetik kanker pada keluarganya. (lihat grafik

4.4)

(43)25.6%

(43)74.4%

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

70.0%

80.0%

Gambaran Riwayat Genetik Kanker

ada riwayat kanker

tidak ada riwayat kanker

Grafik 4.4. Gambaran Pasien Kanker Payudara Kanker Payudara di RSUD

Tangerang Bulan Januari 2008 sampai Desember 2009 yang memiliki Riwayat

Genetik/Riwayat Kanker pada Keluarga

Sekitar 20% - 30% pasien kanker payudara memiliki paling tidak satu riwayat

keluarga dengan kanker payudara, pada penelitian ini 25.6% pasien memiliki

riwayat genetik kanker pada keluarganya.

Sekitar 5-10% kanker payudara berkaitan dengan mutasi herediter spesifik.

Sekitar separuh perempuan dengan kanker payudara herediter memperlihatkan

mutasi di gen BRCA1 (pada kromosom 17q21) dan sepertiga lainnya mengalami

Page 39: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

28

mutasi di gen BRCA2 (di kromosom 13q12-13). (Vinay, Kumar. Ramzi S, Cotran.

2007)

4.5. Usia Menarche pada Pasien Kanker Payudara

Menarche pada wanita rata-rata terjadi pada usia 11 atau 12 tahun, menarche dini

terjadi pada usia 8 tahun, sedangkan menarche yang terlambat terjadi pada usia 15

tahun (American Congress of Obstetricians and Gynecologists, 2010).

Usia menarche yang didapatkan pada pasien kanker payudara yang di rawat jalan

di RSUD Tangerang berkisar antara 9 – 13 tahun. Berdasarkan hasil penelitian

diketahui bahwa 41.9% pasien pasien kanker payudara yang dirawat di RSUD

Tangerang dengan usia menarche kurang dari 12 tahun (dilihat grafik 4.5)

(43)58.1%

(43)41.9%

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

70.0%

Usia Menarche Pasien Kanker Payudara

>=12 tahun

<12 tahun

Grafik.4.5. Usia (tahun) menarche pada pasien kanker payudara yang di rawat

jalan di RSUD Tangerang pada bulan Januari 2008 sampai Desember 2009

Haid pertama kurang dari 12 tahun merupakan salah satu faktor penyebab kanker

payudara. Sebab semakin cepat seseorang menarche, semakin lama paparan

hormon seperti estrongen dan progesteron yang menrangsang proliferasi duktus

dan lobulus.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Roflenar Rosfein menyebutkan faktor yang

menjadi penyebab kanker payudara di beberapa rumah sakit di Jakarta salah

satunya adalah menarche dibawah usia 12 tahun.

Page 40: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

29

BAB 5

PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian gambaran kanker payudara pada pasien rawat jalan di Rumah

Sakit Umum Daerah Tangerang pada bulan Januari 2008 sampai Desember 2009

dapat disimpulkan bahwa:

Prevalensi kanker payudara pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum

Daerah Tangerang pada bulan Januari 2008 sampai Desember 2009 mengalami

peningkatan.

Kanker payudara tersering yang terjadi pada pasien wanita rawat jalan di Rumah

Sakit Umum Daerah Tangerang adalah karsinoma duktus invasif dengan usia

berkisar antara 39 tahun.

Riwayat genetik merupakan salah satu faktor terjadinya kanker payudara, pada

pasien rawat jalan RSUD Tangerang 25,6 % memiliki riwayat kanker di keluarga.

Usia Menarche pada pasien rawat jalan RSUD Tangerang tersering adalah 12

tahun. Menarche dini juga merupakan salah satu faktor terjaninya kanker

payudara yang menyebabkan semakin lamanya paparan estrogen pada seseorang.

5.2. SARAN

Untuk membuat sebuah penelitian serupa yang lebih baik, maka perlu diperhatikan

hal-hal berikut:

Usia menopause pasien, usia saat melahirkan anak pertama, dan riwayat

penggunaan kontrasepsi perlu diketahui agar data yang diperoleh lebih lengkap.

Pengumpulan data lebih baik dilakukan pada rumah sakit yang khusus menangani

kanker, seperti Rumah Sakit Kanker Dharmais, agar data yang diperoleh lebih

lengkap.

Rentang waktu yang dijadikan acuan dalam pengumpulan data lebih panjang, agar

progresivitas suatu penyakit lebih dapat dilihat.

Page 41: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

30

DAFTAR PUSTAKA

Prawiroharjo Sarwono. 2008. Ilmu kandungan. Edisi IV. Jakarta: PT Bina Pustaka

Sarwono Prawiharjo.

Vinay, Kumar. Ramzi S, Cotran. 2007.Stanley L, Robbins. Buku Ajar Patologi.7th

ed.

Jakarta; EGC.

Junquera LC,Carneiro J. 2007.Histologi Dasar Teks dan Atlas. Edisi 10. EGC :

Jakarta.h:447-50

Suryaningsih Koni, Endang. Sukaca Eka, Bertiani. 2009. Kupas tuntas kanker

payudara. Yogyakarta : Paradigma Indonesia

Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari sel ke sistem Ed 2. Jakarta : EGC

Hartanto,Huriawati dkk. 2005. Kamus Kedokteran Dorlan.Jakarta:EGC.

R.putz, R.Pabst. 2007. Sobotta. Atlas Anatomi Manusia jilid 1&2. Jakarta: EGC.

Breast Cancer : Pevention, Screening and Control (2010) diakses 18 Agustus 2010

dari http://www.who.int/cancer/detection/breastcancer/en/index1.html

U.S. National Library of Medicine. Breast Cancer: Prevention, Genetics,

Causes(2010)diakses 18 Agustus 2010 dari

http://www.cancer.gov/cancertopics/pdq/genetics/breast-and

ovarian/healthprofessional

Depkes: angka kejadian kanker payudara (2010)diakses 01 oktober 2010 dari

http://www.depkes.go.id/.../1060-jika-tidak-dikendalikan-26-juta-orang-di-

dunia-menderita-kanker-

Tjindarbumi Didit, Mangunkusumo Rukmini. 2010. Cancer in Indonesia, Present

and Future Japanese Journal of Clinical Oncology. diakses 03 oktober 2010

dari http://jjco.oxfordjournals.org/ February 1, 2002 vol. 32 no. suppl 1 S17-

S21 –

Source: CME. Prevention and Early Detection of Cancer. Jakarta: Medical Faculty,

University of Indonesia 1998.

Page 42: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

31

Swart, Rachel.2010. Carcinoma of the Breast eMedicine Oncology. diakses 1 oktober

2010 dari http://emedicine.medscape.com/article/283561-overview

Whincup ,P H.2001.Age of menarche in contemporary British teenagers: survey of

girls born between 1982 and 1986 diakses 07 Oktober 2010 dari

http://www.bmj.com/content/322/7294/1095.full -

U.S. National Library of Medicine National Institutes of Health. 2010. medlinePlus

:breast cancer. diakses 10 Agustus 2010 dari

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/breastcancer.html-

Farid, M Aziz. 2010. The ten most frequent primary cancer in female and male,

Indonesia, 2002 (based on pathologic report) Jurnal of gynecologic oncology

. diakses 10 Agustus 2010 dari http://www.GynecolOncol.or.kr. 2009 March;

20(1):8–103802/jgo.2009.20.1.8

Cancer chemoprevention research center. Kanker payudara. UGM fakultas farmasi.

http://www.WordPress.com/CCRC/kanker payudara/2140546/2235.full.

diakses 8 September 2010

American Cancer Society : Breast Cancer Invasive Ductal Carcinoma. 2010. Diakses

agustus 2010 dari http://www.cancer.org

Imaginis : Breast Cancer: Statistics on Incidence, Survival, and Screening.http://

www.imaginis.com%2Fbreast-health%2Fbreast-cancer-statistics-on-

incidence-survival-and-screening

Page 43: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

32

LAMPIRAN 1

Output SPSS 16.0

Page 44: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

33

Page 45: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

34

LAMPIRAN 1

Output SPSS 16.0 (Lanjutan)

Page 46: PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25971/1/Desy... · invasif, 97% berusia lebih dari 30 tahun, 25.6% memiliki riwayat

35

Nama : Desi Nurhuda

Tempat, Tgl Lahir : Samarinda, 1 Desember 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl.Ir.H. Juanda 8 salak IV No.34 Rt.14

Samarinda - Kalimantan Timur 75117

Tlp/HP : 0821 10 447 448

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. TK Al-Usmani Samarinda (1994-1996)

2. SDN 018 Pelita Samarinda (1996-2002)

3. SLTP Insan Kamil Bogor (2002-2005)

4. SMA Insan Kamil Bogor (2005-2007)

5. Mahasiswa Programstudi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarifhudayatullah Jakarta (2007- sekarang)

LAMPIRAN 2

Daftar Riwayat Hidup