3
Pendahuluan Priapismus adalah ereksi penis yang berkepanjangan tanpa diikuti dengan hasrat seksual dan sering disertai dengan rasa nyeri. Beberapa literatur menyebutkan bahwa suatu ereksi dikategorikan priapismus jika durasinya >4 jam (AUA). Istilah priapismus berasal dari kata Yunani priapus yaitu nama dewa kejantanan pada Yunani Kuno. (Dasar- dasar urologi). Kelainan ini terutama dialami oleh laki-laki meskipun ada laporan yang menyebutkan bahwa ereksi klitoris pada wanita pernah terjadi meskipun sangat jarang. (Emedicine) Epidemiologi Secara total, insidensi priapismus sekitar 1,5 kasus per 100.000 orang per tahun dan meningkat menjadi 2,9 kasus per 100.000 orang per tahun pada usia di atas 40 tahun (emedicine). Priapismus dapat dialami oleh semua kelompok umur, termasuk neonatus, tapi insidensi tertinggi terdapat pada usia 5-10 tahun dan 20-50 tahun. Pada kelompok usia muda, priapismus sangat erat kaitannya dengan anemia sel sabit atau neoplasma sementara pada kelompok usia tua, priapismus sering disebabkan oleh obat-obatan. (Saunder). Obat-obatan intrakavernosa menyebabkan sekitar 21-80% priapismus pada dewasa. Obat-obatan untuk mengatasi disfungsi ereksi menjadi penyebab utama priapismus dewasa di dunia bagian barat. Secara keseluruhan, sekitar 0,05-6% orang yang mengkonsumsi obat-obatan tersebut menderita priapismus (Emedicine). Suatu laporan kasus menyebutkan bahwa terdapat tiga penderita low output priapismus yang memiliki riwayat konsumsi sildenafil untuk mengatasi disfungsi ereksinya. (2) Data epidemiologis lain menyebutkan bahwa anemia sel sabit menjadi penyebab utama priapismus pada dewasa. Jumlah dewasa dengan anemia sel sabit yang juga menderita priapismus mencapai 89%. Sekitar dua pertiga pasien anak dengan priapismus juga menderita anemia sel sabit. Sementar itu, sekitar 27% anak dengan anemia sel sabit juga menderita priapismus (emedicine). Etiologi. Low flow priapism (Priapismus tipe 1) merupakan priapismus yang

Priapismus.doc

  • Upload
    dhiney

  • View
    48

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Priapismus.doc

Citation preview

Pendahuluan

Priapismus adalah ereksi penis yang berkepanjangan tanpa diikuti dengan hasrat seksual dan sering disertai dengan rasa nyeri. Beberapa literatur menyebutkan bahwa suatu ereksi dikategorikan priapismus jika durasinya >4 jam (AUA). Istilah priapismus berasal dari kata Yunani priapus yaitu nama dewa kejantanan pada Yunani Kuno. (Dasar-dasar urologi). Kelainan ini terutama dialami oleh laki-laki meskipun ada laporan yang menyebutkan bahwa ereksi klitoris pada wanita pernah terjadi meskipun sangat jarang. (Emedicine)Epidemiologi

Secara total, insidensi priapismus sekitar 1,5 kasus per 100.000 orang per tahun dan meningkat menjadi 2,9 kasus per 100.000 orang per tahun pada usia di atas 40 tahun (emedicine). Priapismus dapat dialami oleh semua kelompok umur, termasuk neonatus, tapi insidensi tertinggi terdapat pada usia 5-10 tahun dan 20-50 tahun. Pada kelompok usia muda, priapismus sangat erat kaitannya dengan anemia sel sabit atau neoplasma sementara pada kelompok usia tua, priapismus sering disebabkan oleh obat-obatan. (Saunder). Obat-obatan intrakavernosa menyebabkan sekitar 21-80% priapismus pada dewasa. Obat-obatan untuk mengatasi disfungsi ereksi menjadi penyebab utama priapismus dewasa di dunia bagian barat. Secara keseluruhan, sekitar 0,05-6% orang yang mengkonsumsi obat-obatan tersebut menderita priapismus (Emedicine). Suatu laporan kasus menyebutkan bahwa terdapat tiga penderita low output priapismus yang memiliki riwayat konsumsi sildenafil untuk mengatasi disfungsi ereksinya. (2)Data epidemiologis lain menyebutkan bahwa anemia sel sabit menjadi penyebab utama priapismus pada dewasa. Jumlah dewasa dengan anemia sel sabit yang juga menderita priapismus mencapai 89%. Sekitar dua pertiga pasien anak dengan priapismus juga menderita anemia sel sabit. Sementar itu, sekitar 27% anak dengan anemia sel sabit juga menderita priapismus (emedicine). Etiologi.

Low flow priapism (Priapismus tipe 1) merupakan priapismus yang paling sering terjadi. Karena menurunnya aliran darah vena dan meningkatnya tekanan intrakavernosa, penderita low flow priapism akan merasa nyei dan penisnya mengalami ereksi kuat. Hal ini berakibat terjadinya hipoksia lokal dan asidosis.

Berbeda dengan low flow priapism, high flow priapism (Priapismus tipe II) berkaitan dengan meningkatnya aliran darah yang memasuki penis tanpa disertai peningkatan resistensi aliran vena. Sebagai akibatnya, penis mengalami ereksi tapi tidak mengeras. Begitu pula dengan glans penisnya.

Patofisiologi.

Diagnosis.Penyebab priapismus biasanya didapatkan dari anamnesis yaitu adanya rasa nyeri, riwayat penyakit yang sedang diderita (hematologi, neurologi, keganasan), riwayat minum obat, dan riwayat trauma perineal. Pada anak-anak, priapismus kebanyakan disebabkan oleh anemia sel sabit atau keganasasan (seperti leukemia). Pada orang yang lebih dewasa, mungkin bisa idiopatik tapi kebyakan disebabkan oleh faktor iatrogenik, misalnya terapi injeksi intrakavernosa pada terapi disfungsi ereksi, obat-obatan lainnya (seperti antidepresan tradozone dan fluoxentine, clozapine, chlorpromazin, alpha-adrenergic blocker), penyakit anemia sel sabit, keganasan (leukemia, metastase kanker prostat, kanker ginjal, dan melanoma) dan kelainan neurologis (cedera tulang belakang, tekanan cauda ekuina, prolaps diskus intervertebral). Dilaporkan pula bahwa kejadian priapismus terkait dengan nutrisi parenteral total terutama pada penggunaan emulsi lemak intravena. (Medical textbook)Pada pemeriksaan fisik akan didapatkan ereksi hanya pada corpora cavernosa dan tidak pada glans penis dan corpus cavernosum. Analisis gas darah yang diaspirasi dari corpora yang mengeras dan penggunaan duplex ultrasound scanning akan sangat membantu membedakan tipe priapismus. (Medical textbook)

Low flow priapism dapat dibedakan dengan high flow priapism melalui pemeriksaan gas darah korporeal. Jika dari pemeriksaan didapatkan PO2 60 mmHg, dan pH