42
Kasus 13 1. Seorang laki-laki 15 tahun, mengeluh telinga kiri terasa nyeri, keluar secret berbau, dan berdengung. Saat ini pasien mengeluh badan demam. Hasil pemeriksaan, pasien mengalami otitis media perforate, dokter memberikan resep erlamicetin tetes telinga 4 x 2 tetes sehari. Keluarga meminta anda untuk mengajari cara penggunaan obat tersebut. Apakah tindakan yang akan Anda lakukan? 2. Seorang perempuan, 35 tahun, rencana besok akan menjalani operasi mastektomi, sore ini klien masuk ke bangsal. Perawat meminta Anda untuk mempersiapkan operasi besok, klien mendapat terapi cairan RL : D5% 20 tetes permenit. Apakah tindakan yang akan Anda lakukan? Kasus 13 Otitis A. Keluhan utama Nyeri telinga kiri, secara periodik terutama di belakang telinga kiri, adanya cairan keluar, berbau, pendengaran menurun, tak ada rasa (pahit, manis dan asin). keluhan ini mulai sejak 3 bulan yang lalu B. Riwayat keperawatan : 1. Riwayat penyakit sebelumnya Belum pernah menderita penyakit serius sehingga perlu opname hanya batuk, pilek dan panas biasa. 2. Riwayat penyakit sekarang Sejak kecil 10 tahun yang lalu telinganya sering dikorek dengan menggunakan peniti sehingga ada luka dan keluar darah sedikit lama-kelamaan keluar cairan diobati sembuh dan kumat lagi . 3 bulan yang lalu nyeri kemeng pada telinga kirinya, keluar cairan dan berbau, pendengaran menurun, kadang diertai sakit kepala, pusing, mual dan muntah (-), muka menceng (-), 10 hari yang lalu lidah tidak ada rasa (asin., manis dan pahit). TGL DATA ETIOLOGI MASALAH 14- 01- 02 Preoperasi : DATA SUBYEKTIF - KLien mengatakan bahwa ini yang Situasi kritis pre operatif dan lingkungan yang baru Ansietas sedang 1

Print Otitis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ax

Citation preview

Page 1: Print Otitis

Kasus 13

1. Seorang laki-laki 15 tahun, mengeluh telinga kiri terasa nyeri, keluar secret berbau, dan berdengung. Saat ini

pasien mengeluh badan demam. Hasil pemeriksaan, pasien mengalami otitis media perforate, dokter

memberikan resep erlamicetin tetes telinga 4 x 2 tetes sehari. Keluarga meminta anda untuk mengajari cara

penggunaan obat tersebut. Apakah tindakan yang akan Anda lakukan?

2. Seorang perempuan, 35 tahun, rencana besok akan menjalani operasi mastektomi, sore ini klien masuk ke

bangsal. Perawat meminta Anda untuk mempersiapkan operasi besok, klien mendapat terapi cairan RL : D5%

20 tetes permenit. Apakah tindakan yang akan Anda lakukan?

Kasus 13

Otitis

A. Keluhan utamaNyeri telinga kiri, secara periodik terutama di belakang telinga kiri, adanya cairan keluar, berbau, pendengaran menurun, tak ada rasa (pahit, manis dan asin).

keluhan ini mulai sejak 3 bulan yang lalu

B. Riwayat keperawatan :1. Riwayat penyakit sebelumnya

Belum pernah menderita penyakit serius sehingga perlu opname hanya batuk, pilek dan panas biasa.

2. Riwayat penyakit sekarangSejak kecil 10 tahun yang lalu telinganya sering dikorek dengan menggunakan peniti sehingga ada luka dan keluar darah sedikit lama-kelamaan keluar cairan diobati sembuh dan kumat lagi . 3 bulan yang lalu nyeri kemeng pada telinga kirinya, keluar cairan dan berbau, pendengaran menurun, kadang diertai sakit kepala, pusing, mual dan muntah (-), muka menceng (-), 10 hari yang lalu lidah tidak ada rasa (asin., manis dan pahit).

TGL DATA ETIOLOGI MASALAH

14-01-02

Preoperasi :DATA SUBYEKTIF - KLien

mengatakan bahwa ini yang pengalaman pertama saya untuk menjalani operasi

- Klien mengatakan ini adalah upaya akhir yang harus ditempuh dari berbagai usaha sebelumnya dengan perawatan jalan walaupun timbul perasaan cemas tentang operasi dan kemungkinannya

- Klien pernah diberi penjelasan tentang operasinya di Poli dan ruangan

- Klien mengatakan apakah operasinya berjalan lama dan kapan akan kembali lagi ke ruangan ini

Situasi kritis pre operatif dan lingkungan

yang baru

stressor

Kurang pengetahuan dan informasi tentang

operasi , orientasi lingkungan

Mekanisme koping kurang adekuat

Perasaan cemas dan takut

Ansietas sedang

1

Page 2: Print Otitis

DATA OBYEKTIF- Klien

agak tegang dan sedikit gelisah saat dilakukan persiapan dirinya dalam menjelang operasinya beberapa saat lagi

- Klien masih kooperatif, dan daya konsentrasinya masih baik, orientasi baik (waktu, tempat dan orang)

- Klien banyak bertanya

- Tensi 120/80, nadi 88 kali/menit

- Rencana operasi radikal rekonstruksi (tanggal 28 Januari 2002 rounde 2)

Paska operasi :DATA SUBYEKTIF- Klien

mengatakan terasa sakit (kemeng) pada daerah luka operasinya.

- Rasa kemengnya berkurang bila tidur miring kanan.

DATA OBYEKTIF- Post

operasi radikal rekonstruksi hari kedua

- Posisi terlentang dengan miring kanan

- Adanya pembengkakan/odema luka operasi setempat area 5 cm

- Nyeri tekan

- Rembesan darah pada verban (+)

- Luka ditutup tampon spongostan (ditutup verban terfiksasi plester).

- Mulai operasi jam 11.20-14.50 WIB (28 -01-2002) dengan GA

DATA SUBYEKTIF- KLien

mengatakan kemeng pada sekitar luka oeprasinya.

DATA OBYEKTIF- Paska

operasi radikal konstruksi kari kedua

- Luka tertutup tampon spongostan, rembesan darah pada verban (+), drainase darah (-).

- Nyeri tekan sekitar luka oprasinya

Post operasi radikal rekonstruksi

Luka sayatan

Proses fagositosis (zat kimia; bradikinin,

serotinin, leukotrin, prostaglanding

meingkat)

Dilatsi pembuluh darah

Fresh pada jaringan sekitar luka dan araf

perifer

nyeri

Operasi radikal rekonstruksi telinga kiri

Luka dan Perdarahan

Kontak dengan lingkungan

transfer infeksi lewat darah/biakan baik

utnuk kuman/bakteri (port d’entry)

infeksi

Post operasi radikal rekonstruksi

Proses resolusi(perbaikan oscicule dan

timpani)

pengaruh terhadap fungsi sensori pendengaran

pendidikan dan pengalaman kurang

dalam perawatan post operasinya

Nyeri

Sensori pendengaran

infeksi

2

Page 3: Print Otitis

(dibelang telinga)

DATA SUBYEKTIF- Klien

mengatakan terasa sakit (kemeng) pada daerah luka operasinya.

- Klien mengatakan fungsi pendengarannya mulai agak membaik, dapat menangkap suara/bunyi, tidak seperti sebelumnya.

- Mual dan muntah (-), batuk (-)

DATA OBYEKTIF- Post

operasi radikal rekonstruksi hari kedua

- Test pendengaran dengan kata-kata dapat menirukan dengan jarak 1 meter.

- Telinga kiri terdapat tampon spongostan dan ditutupi verban terfiksasi plester.

- Terpasang infus RL 20 tetes/mnt

informasi kurang

TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN

DAN TUJUAN

INTERVENSI RASIONAL PELAKSANA

28-01-2002JAM 07.00WIB (DP 1)

Kecemasan berhubungan dengan kurangnya informasi dan pengalam tentang operasi infomrasi (sifat operasi, semua pilihan alternative, hasil yang diperkirakan dan kemungkinan komplikasi),Tujuan : Cemas berkurangKriteria :-

menyatakan rasa cemas dan masalahnya

-dan tidak gelisah, tidak berkeringan dingin

-

1. Ciptakan saling percaya, komunikasi terapuetik dan tunjukkan rasa empati

2. Dorong pengungkapan masalah atau rasa cemas

3. jawab pertanyaan yang berhubungan dengan penatalaksanaan keperawatan dan perawatan medis

4. Selesaikan persiapan pasien sebelum masuk ke kamar operasi-

concent, skint test

-23.00 WIB

-04.00 WIB

-rambut di atas telinga kiri kurang lebih

1. Dasar untuk menemukan dan pemcehan masalah.

2. Perasaan cemas yang diungkapakan pada orang yang dipercaya akan memberikan dampak lega dan merasa aman.

3. Pertanyaan yang dijawab dan dimengerti akan mengurangi rasa cemasnya.

4. Persiapan yang matang dapat menengkan suasana lingkungan sebelum operasi.

3

Page 4: Print Otitis

dan orientasi baik

-vital dalam batas normal (tensi 120/80 mmHg, nadi 88 kali/menit, RR 18 kali/mnt)

berdiameter 10 cm.

-operasi

5. meminimalkan keributan di lingkungan

6. Orientasikan pada ruang operasi (ulangi informasi untuk memungkinkan penyerapan) :-

ruangan -

personil operasi

-prosedur operasi

7. Pemantauan psikologis klien

8. Tunjukkan perhatian dan sikap mendukung (support sistem keluarga, perawat)

9. Beri penjelasan singkat tentang prosedur operasi

10. Beri reinforcement terhadap pernyataan yang positif dan mendukung

5. Lingkungan ribut memuat stress.

6. Lingkungan yang dimengerti akan mendorong kenyamanan dan keamanan klien.

7. Tingkat kecemasan intoleran akan mengganggu pelaksanaan operasi dan anestesi.

8. Support system meningkatkan mekanisme koping klien dalam menghadapi masalah.

9. Penjelasan tentang informaasi seputar bedah memberikan informasi yang positif dan pengalaman persiapan diri dalam pembedahan.

10. Reinforcement meberikan dorongan system social untuk meningkatan koping mekanisme.

Post op

TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN

TUJUAN

INTERVENSI RASIONAL

4

Page 5: Print Otitis

29-01-2002jam 09.30 WIB(DP 1)

Nyeri berhubungan dengan sekunder terhadap trauma pada jaringan dan saraf bekas operasi strippingTujuan : nyeri berkurangKriteria :- Klien tenang dan

tidak menyeringai- Klien mengerti factor

penyebabnya seperti yang telah dijelaskan pada preoperasi

- Skala nyeri ringan (1-3)

1. Observasi tingkat nyeri

2. Atur posisi yang baik dan mengenakkan (tidur miring pada posisi yang sehat/kanan)

3. Bantu klien dalam membantu mengurangi nyerinya : Anjurkan klien nafas

panjang dan dalam Destruksi (ajak bicara

yang paling disenangi) Meditasi (dengan

memejamkan matanya dan mengingat Allah)

4. Observasi luka paskaoperasi terhadap timbulnya radang

5. Terapi farmakologi Antiinflamasi : kaflam 2 x 50 mg (peroral)

1. Nyeri dapat diantisipasi klien secara individualisme dan penanganan yan berbeda

2. Posisi kaki lebih tinggi dari badan 30o dapat mengurangi peningkatan penekanan pada jaringan yang rusak sehingga mengurangi nyeri.

3. Proses ini seperti (nafas panjang dan dalam merelaksasi otot yang dioperasi dan terimobilisasi, destruksi, meditasi, hipnotis) dapat membantu dalam mengurangi nyerinya.

4. Perhatikan stuwing yang meningkat menghambat suplai oksigen sehingga nyeri bertambah.

5. Analgetik merupakan obat anti nyeri yang bekerja secara sentral atau perifer/local.

C. Diagnosa Keperawatan

Preoprasi :

1. Gangguan berkomunikasi berhubungan dengan efek kehilangan pendengaran.

Tujuan : Gangguan komunikasi berkurang / hilang.

Kriteria hasil :

Klien akan memakai alat bantu dengar (jika sesuai).

Menerima pesan melalui metoda pilihan (misal : komunikasi tulisan, bahasa lambang, berbicara dengan jelas pada telinga yang baik.

INTERVENSI RASIONAL

1. Gunakan metode komunikasi yang dinginkan (tulisan, berbicara atau bahasa isyarat) dan catat pada rencana perawatan

2. Kaji kemampuan untuk menerima pesan secara verbal.

3. Berbicara dengan perlahan dan dengan jelas langsung ke telinga yang baik

4. HIndari distraksi yang dapat menghambat konsentrasi klien (kelelahan)

5. Gunakan faktor-faktor yang meningkatkan pendengaran dan

1 dan 2 Dengan mengetahui metode komunikasi yang diinginkan oleh klien maka metode yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan klien.

3 dan 4 Pesan yang ingin disampaikan oleh perawat kepada klien dapat diterima dengan baik oleh klien.

Memungkinkan komunikasi dua arah anatara perawat dengan

5

Page 6: Print Otitis

pemahaman.

Bicara dengan jelas, menghadap individu.

Ulangi jika klien tidak memahami seluruh isi pembicaraan.

Gunakan rabaan dan isyarat untuk meningkatkan komunikasi.

Validasi pemahaman individu dengan mengajukan pertanyaan yang memerlukan jawaban lebih dari ya dan tidak.

klien dapat berjalan dnegan baik dan klien dapat menerima pesan perawat secara tepat.

2. Perubahan persepsi/sensoris berhubungan dnegan obstruksi, infeksi di telinga tengah atau kerusakan di syaraf pendengaran.

Tujuan : Persepsi / sensoris baik.

Kriteria hasil.

Klien akan mengalami peningkatan persepsi/sensoris pendengaran sampai pada tingkat fungsional.

INTERVENSI RASIONAL

1. Ajarkan klien untuk menggunakan dan merawat alat pendengaran secara tepat.

2. Instruksikan klien untuk menggunakan teknik-teknik yang aman sehingga dapat mencegah terjadinya ketulian lebih jauh.

3. Observasi tanda-tanda awal kehilangan pendengaran yang lanjut.

4. Instruksikan klien untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan (baik itu antibiotik sistemik maupun lokal).

1. Keefektifan alat pendengaran tergantung pada tipe gangguan/ketulian, pemakaian serta perawatannya yang tepat.

2. Apabila penyebab pokok ketulian tidak progresif, maka pendengaran yang tersisa sensitif terhadap trauma dan infeksi sehingga harus dilindungi.

3. Diagnosa dini terhadap keadaan telinga atau terhadap masalah-masalah pendengaran rusak secara permanen.

4. Penghentian terapi antibiotika sebelum waktunya dapat menyebabkan organisme sisa berkembang biak sehingga infeksi akan berlanjut.

3. Cemas berhubuangan dengan prosedur operasi, diagnosis, prognosis, anestesi, nyeri, hilangnya fungsi, kemungkinan penurunan pendengaran lebih besar setelah operasi.

Tujuan : Rasa cemas klien akan berkurang/hilang.

Kriteria hasil :

Klien mampu mengungkapkan ketakutan/kekuatirannya.

Respon klien tampak tersenyum.

INTERVENSI RASIONAL

1. Diskusikan mengenai kemungkinan 1. Menunjukkan kepada klien

6

Page 7: Print Otitis

kemajuan dari fungsi pendengarannya untuk mempertahankan harapan klien dalam berkomunikasi.

2. Berikan informasi mengenai klien yang juga pernah mengalami gangguan seperti yang dialami klien danmenjalani operasi

3. Berikan informasi mengenai sumber-sumber dan alat-lat yang tersedia yang dapat membantu klien (persiapan preoperasi, intraoperasi dan post opersi)

4. Berikan support sistem (perawat, keluarga atau teman dekat dan pendekatan spiritual)

5. Reinforcement terhadap potensi dan sumber yang dimiliki berhubungan dengan tindakan operasinya.

bahwa dia dapat berkomunikasi dengan efektif tanpa menggunakan alat khusus, sehingga dapat mengurangi rasa cemasnya.

2. Harapan-harapan yang tidak realistik tiak dapat mengurangi kecemasan, justru malah menimbulkan ketidak percayaan klien terhadap perawat.

3. Memungkinkan klien untuk memilih metode komunikasi yang paling tepat untuk kehidupannya sehari-hari disesuaikan dnegan tingkat keterampilannya sehingga dapat mengurangi rasa cemas dan frustasinya.

4. Dukungan dari bebarapa orang yang memiliki pengalaman yang sama akan sangat membantu klien.

5. Agar klien menyadari sumber-sumber apa saja yang ada disekitarnya yang dapat mendukung dia untuk berkomunikasi.

DAFTAR PUSTAKA

Dunna, D.I. Et al. 1995. Medical Surgical Nursing ; A Nursing Process Approach 2 nd Edition : WB Sauders.

Makalah Kuliah THT. Tidak dipublikasikan

Rothrock, C. J. 2000. Perencanaan Asuhan Keperawatan Perioperatif. EGC : Jakarta.

Sjamsuhidajat & Wim De Jong. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC : Jakarta.

Soepardi, Efiaty Arsyad & Nurbaiti Iskandar. 1998. Buku Ajar Ilmu penyakit THT. FKUI : Jakarta.

TGL DATA ETIOLOGI MASALAH14-01-02

Preoperasi :DATA SUBYEKTIF - KLien

mengatakan bahwa ini yang pengalaman pertama saya untuk menjalani operasi

- Klien mengatakan ini adalah upaya akhir yang harus ditempuh dari berbagai usaha sebelumnya dengan perawatan jalan walaupun timbul perasaan cemas tentang operasi dan kemungkinannya

- Klien pernah diberi penjelasan tentang operasinya di Poli dan ruangan

Situasi kritis pre operatif dan

lingkungan yang baru

stressor

Kurang pengetahuan dan informasi

tentang operasi , orientasi lingkungan

Mekanisme koping kurang adekuat

Perasaan cemas dan

Ansietas sedang

7

Page 8: Print Otitis

- Klien mengatakan apakah operasinya berjalan lama dan kapan akan kembali lagi ke ruangan ini

DATA OBYEKTIF- Klien

agak tegang dan sedikit gelisah saat dilakukan persiapan dirinya dalam menjelang operasinya beberapa saat lagi

- Klien masih kooperatif, dan daya konsentrasinya masih baik, orientasi baik (waktu, tempat dan orang)

- Klien banyak bertanya

- Tensi 120/80, nadi 88 kali/menit

- Rencana operasi radikal rekonstruksi (tanggal 28 Januari 2002 rounde 2)

Paska operasi :DATA SUBYEKTIF- Klien

mengatakan terasa sakit (kemeng) pada daerah luka operasinya.

- Rasa kemengnya berkurang bila tidur miring kanan.

DATA OBYEKTIF- Post

operasi radikal rekonstruksi hari kedua

- Posisi terlentang dengan miring kanan

- Adanya pembengkakan/odema luka operasi setempat area 5 cm

- Nyeri tekan

- Rembesan darah pada verban (+)

- Luka ditutup tampon spongostan (ditutup verban terfiksasi plester).

- Mulai operasi jam 11.20-14.50 WIB (28 -01-2002) dengan GA

DATA SUBYEKTIF- KLien

mengatakan kemeng pada sekitar luka oeprasinya.

DATA OBYEKTIF- Paska

operasi radikal konstruksi kari kedua

- Luka

takut

Post operasi radikal rekonstruksi

Luka sayatan

Proses fagositosis (zat kimia;

bradikinin, serotinin, leukotrin,

prostaglanding meingkat)

Dilatsi pembuluh darah

Fresh pada jaringan sekitar luka dan araf

perifer

nyeri

Operasi radikal rekonstruksi telinga

kiri

Luka dan Perdarahan

Kontak dengan lingkungan

transfer infeksi lewat darah/biakan baik

utnuk kuman/bakteri (port d’entry)

infeksi

Post operasi radikal rekonstruksi

Proses resolusi(perbaikan oscicule

dan timpani)

Nyeri

Sensori pendengaran

infeksi

8

Page 9: Print Otitis

tertutup tampon spongostan, rembesan darah pada verban (+), drainase darah (-).

- Nyeri tekan sekitar luka oprasinya (dibelang telinga)

DATA SUBYEKTIF- Klien

mengatakan terasa sakit (kemeng) pada daerah luka operasinya.

- Klien mengatakan fungsi pendengarannya mulai agak membaik, dapat menangkap suara/bunyi, tidak seperti sebelumnya.

- Mual dan muntah (-), batuk (-)

DATA OBYEKTIF- Post

operasi radikal rekonstruksi hari kedua

- Test pendengaran dengan kata-kata dapat menirukan dengan jarak 1 meter.

- Telinga kiri terdapat tampon spongostan dan ditutupi verban terfiksasi plester.

- Terpasang infus RL 20 tetes/mnt

pengaruh terhadap fungsi

sensori pendengaran

pendidikan dan pengalaman kurang

dalam perawatan post operasinya

informasi kurang

G. Diagnosa keperawatan1. Praoperasi :

- Kecemasan berhubungan dengan kurangnya informasi dan pengalaman tentang operasi (sifat operasi, semua pilihan alternative, hasil yang diperkirakan dan kemungkinan komplikasi),

2. Paskaoperasi :a. Nyeri berhubungan dengan sekunder terhadap injury pada jaringan dan saraf pada

telinga kiri (post operasi radikal rekonstruksi)

b. Risiko Perubahan persepsi/sensoris pendengaran (menurun) berhubungan dengan kurang pengetahuan dan informasi tentang perwatan post operasi radikal rekonstruksi

c. Risiko infeksi berhubungan dengan luka pembedahan (post operasi radikal rekonsturksi

II. PERENCANAAN1. Praoperasi :H. Diagnosa keperawatan

3. Praoperasi :- Kecemasan berhubungan dengan kurangnya informasi dan pengalaman

tentang operasi (sifat operasi, semua pilihan alternative, hasil yang diperkirakan dan kemungkinan komplikasi),

4. Paskaoperasi :a. Nyeri berhubungan dengan sekunder terhadap injury pada jaringan dan saraf pada

telinga kiri (post operasi radikal rekonstruksi)

b. Risiko Perubahan persepsi/sensoris pendengaran (menurun) berhubungan dengan kurang pengetahuan dan informasi tentang perwatan post operasi radikal rekonstruksi

9

Page 10: Print Otitis

c. Risiko infeksi berhubungan dengan luka pembedahan (post operasi radikal rekonsturksi

III. PERENCANAAN2. Praoperasi :

C DIAGNOSA KEPERAWATAN

DAN TUJUAN

INTERVENSI RASIONAL PELAKSANA

28-01-2002JAM 07.00WIB (DP 1)

Kecemasan berhubungan dengan kurangnya informasi dan pengalam tentang operasi infomrasi (sifat operasi, semua pilihan alternative, hasil yang diperkirakan dan kemungkinan komplikasi),Tujuan : Cemas berkurangKriteria :-

menyatakan rasa cemas dan masalahnya

-tidak gelisah, tidak berkeringan dingin

-orientasi baik

-dalam batas normal (tensi 120/80 mmHg, nadi 88 kali/menit, RR 18 kali/mnt)

11. Ciptakan saling percaya, komunikasi terapuetik dan tunjukkan rasa empati

12. Dorong pengungkapan masalah atau rasa cemas

13. jawab pertanyaan yang berhubungan dengan penatalaksanaan keperawatan dan perawatan medis

14. Selesaikan persiapan pasien sebelum masuk ke kamar operasi- inf

ormed concent, skint test

- Puasa mulai jam 23.00 WIB

- Lavemen jam 04.00 WIB

- Pencukuran rambut di atas telinga kiri kurang lebih berdiameter 10 cm.

- Kenakan Baju operasi

15. meminimalkan keributan di lingkungan

16. Orientasikan pada ruang operasi (ulangi informasi untuk memungkinkan penyerapan) :- ori

entasi ruangan - ori

entasi personil operasi

- oritentasi prosedur operasi

17. Pemantauan psikologis klien

18. Tunjukkan perhatian dan sikap mendukung (support sistem keluarga, perawat)

19. Beri penjelasan singkat tentang prosedur operasi

11. Dasar untuk menemukan dan pemcehan masalah.

12. Perasaan cemas yang diungkapakan pada orang yang dipercaya akan memberikan dampak lega dan merasa aman.

13. Pertanyaan yang dijawab dan dimengerti akan mengurangi rasa cemasnya.

14. Persiapan yang matang dapat menengkan suasana lingkungan sebelum operasi.

15. Lingkungan ribut memuat stress.

16. Lingkungan yang dimengerti akan mendorong kenyamanan dan keamanan klien.

17. Tingkat kecemasan intoleran akan mengganggu pelaksanaan operasi dan anestesi.

18. Support system meningkatkan mekanisme koping klien dalam menghadapi masalah.

19. Penjelasan tentang informaasi seputar bedah memberikan informasi yang positif dan pengalaman persiapan diri dalam pembedahan.

20. Reinforcement meberikan dorongan system social untuk meningkatan koping mekanisme.

10

Page 11: Print Otitis

20. Beri reinforcement terhadap pernyataan yang positif dan mendukung

Post op

TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN

TUJUAN

INTERVENSI RASIONAL

29-01-2002jam 09.30 WIB(DP 1)

Nyeri berhubungan dengan sekunder terhadap trauma pada jaringan dan saraf bekas operasi strippingTujuan : nyeri berkurangKriteria :- Klien tenang dan

tidak menyeringai- Klien mengerti factor

penyebabnya seperti yang telah dijelaskan pada preoperasi

- Skala nyeri ringan (1-3)

5. Observasi tingkat nyeri

6. Atur posisi yang baik dan mengenakkan (tidur miring pada posisi yang sehat/kanan)

7. Bantu klien dalam membantu mengurangi nyerinya : Anjurkan klien nafas

panjang dan dalam Destruksi (ajak bicara

yang paling disenangi) Meditasi (dengan

memejamkan matanya dan mengingat Allah)

8. Observasi luka paskaoperasi terhadap timbulnya radang

5. Terapi farmakologi Antiinflamasi : kaflam 2 x 50 mg (peroral)

6. Nyeri dapat diantisipasi klien secara individualisme dan penanganan yan berbeda

7. Posisi kaki lebih tinggi dari badan 30o dapat mengurangi peningkatan penekanan pada jaringan yang rusak sehingga mengurangi nyeri.

8. Proses ini seperti (nafas panjang dan dalam merelaksasi otot yang dioperasi dan terimobilisasi, destruksi, meditasi, hipnotis) dapat membantu dalam mengurangi nyerinya.

9. Perhatikan stuwing yang meningkat menghambat suplai oksigen sehingga nyeri bertambah.

10. Analgetik merupakan obat anti nyeri yang bekerja secara sentral atau perifer/local.

I. PENYEBAB / ETIOLOGI

Streptococcus.

Stapilococcus.

Diplococcus pneumonie.

Hemopilus influens.

Gram Positif : S. Pyogenes, S. Albus.

Gram Negatif : Proteus spp, Psedomonas spp, E. Coli.

Kuman anaerob : Alergi, diabetes melitus, TBC paru.

11

Page 12: Print Otitis

Otitis Media

Otitis media supuratif Otitis media non Supuratif

(Otitis media serosa)

Otitis media akut (OMA) Otitis media serosa akut

(lebih 2 bulan)

Otitis media supuratip kronis Otitis media serosa kronis

(OMSK) (Glue ear)

ASUHAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri berhubungan dengan proses peradangan

2. Gangguan sensori / presepsi berhubungan dengan kerusakan pada telinga tengah

3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan nyeri

4. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai pengobatan dan

pencegahan kekambuhan

5. Isolasi sosial berhubungan dengan nyeri, otore menurun ingaran

6. Resiko tinggi trauma berhubungan dengan gangguan presepsi pendengaran

7. Kurangnya pengetahuan mengenai pengobatan dan pencegahan kekambuhan

12

Page 13: Print Otitis

Asuhan Keperawatan Otitis Media Kronik Pada Klien Tn.T S

di Ruang THT RSUD Dr Soetomo Surabaya.

1. IDENTITAS

Nama : Tn. T.S

Umur : 28 Tahun

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Kenjeran

Alasan Dirawat : Nyeri Telinga Kanan, pusing, pendengaran berkurang kalau telinga kiri ditutup

Keluhan Utama : Nyeri Telinga Kanan

Sebelumnya : Telinga berdenging, terasa penuh di telinga, badan lemah, pendengaran

mulai menurun

Upaya yg Dilakukan: Pergi ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Therap/Operasi : Therapi sebelumnya pasien lupa. Tidak pernah dioperasi

2. RIWAYAT KEPERAWATAN (nursing History)

Riwayat Penyakit Sebelumnya

Tidak pernah menderita sakit berta. Hanya batuk pilek biasa.

Riwayat Penyakit Sekarang

Telinga Kanan Terasa berdenging dan pendengaran mulai berkurang. Klien mengorek telinganya dengan Bulu ayam. Semakin lama terasa nyeri Karena terus menerus terasa nyeri serta kehilangan pendengaran maka pasien ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Riwayat Kesehatan Keluarga

Tidak ada riwayat penyakit keturunan dalam keluarga. Keluarga dalam keadaa sehat – sehat saja

13

Page 14: Print Otitis

Keadaan Kesehatan Lingkungan

Klien mengatakan rumahnya sederhana tetapi bersih. Mandi Dikamar mandi menggunakan air sumur. Jarak rumah tingga berdekatan. Ada selokan didepan rumah. Kalau hujan sering meluap

Riwayat Kesehatan lainnya : -

Alat Bantu Yang Digunakan : Klien tidak menggunakan alat Bantu pendengaran dan penglihatan. Tidak menggunakan gigi palsu.

3. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK

3.1. Keadaan Umum

Tampak kelelahan karena nyeri telinga, kesadaran compos mentis. Klien tidur ditempat tidur dengan posisitidur terlentang mengarah ke sisi yang tidak sakit sambil memegang telinganya yang sakit

3.2. Tanda – Tanda Vital

Temperatur : 36,50C / Axilla, Nadi : 92 X/menit, teratur dan kuat , Tensi 110/80 mmHg lengan kanan

RR : 20 Kali / menit

Pendengaran : Kiri : Normal Kanan : Penurunan Pendengaran

Klien mengeluh terasa nyeri pada telinga kanan dan kalau nyeri terasa pusing dan kadang mual. Telinga tampak bengkak dan kemerahan, terpasang tamponade. Klien mengatakan sulit mendengar bila telinga kirinya ditutup

Psikososial

Harapan klien : klien mengharapkan agar penyakitnya cepat sembuh supaya dapat kembali bekerja. Klien mematuhi semua anjuran petugas kesehatan yang merawatnya . Klien mengatakan bahwa kalau sembuh dan telinga kanannya tidak mendengar lagi tidak apa – apa.

Analisa Data

14

Page 15: Print Otitis

KARAKTERISTIK DATAKEMUNGKINAN

PENYEBABMASALAH

Data Subyektif

Klien mengeluh terasa nyeri pada telinga kanan dan kalau nyeri terasa pusing dan kadang mual. Klien mengatakan sulit mendengar bila telinga kirinya ditutup

Data obyektif :

Telinga tampak bengkak dan kemerahan, terpasang tamponade. Nadi 92 kali/meniy, klien meringis, memegang telinganya yang sakit, tiidur posisi miring kearah telinga yang tidak sakit,

Peradangan (otitis) Gangguan rasa Nyaman Nyeri

Diagnosa Keperawatan :

Gangguan rasa Nyaman nyeri sehubungan dengan peradangan pada telinga tengah

Data Subyektif :

Klien mengeluh terasa nyeri pada telinga kanan dan kalau nyeri terasa pusing dan kadang mual. Klien mengatakan sulit mendengar bila telinga kirinya ditutup

Data obyektif :

Telinga tampak bengkak dan kemerahan, terpasang tamponade. Nadi 92 kali/meniy, klien meringis, memegang telinganya yang sakit, tiidur posisi miring kearah telinga yang tidak sakit

15

Page 16: Print Otitis

Perencanaan, Pelaksanaan Dan Evaluasi

(Catatan, Klien Hanya dirawat 2 Hari saja)

No

Diagnosa Keperawatan

TujuanRencana Tindakkan

RasionalImplementasi

Evaluasi

1 Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Seuhubungan dengan Peradangan telinga tengah

Tujuan :

Gangguan rasa Nyaman nyeri akan berkurang atau hilang

Kriteria :

Pasien mengatakan nyeri berkurang atau hilang, Wajah rileks, tidak merintih, Tanda – tanda radang tidak ada

1. Obser

vasi

tingkat

nyeri

klien,

berat

serta

radiasiny

a dan

reaksi

fisik

terhadap

nyeri.

2. Tingk

atkan

tirah

baring

selama

periode

nyeri dan

biarkan

klien

memilih

posisi

yang

tepat

untuk

Membantu membedakan penyebab nyeri dan memberikan informasi tentang status nyeri klien dan kemajuan terhadap tindakkan yang telah dilakukan.

Tirah baring dan posisi yang nyaman dapat mengurangi nyeri secara alamiah

Mengurangi Nyeri

Nyeri yang bertambah merupakan indikasi

Mengobservasi tingkat nyeri klien dan mengukur tanda vital, RR

Menganjurkan pada klien untuk tetap berada diatas tempat tidur terutama selama periode nyeri dan posisi yang nyaman adalah miring ke sisi yang tidak sakit atau terlentang.

Menganjurkan klien untuk menarik napas dalam bila timbul nyeri

S

Klien mengatakan masih terasa nyeri terutama kalau makan atau bicara.

Nyerinya terasa berkurang bila minum obat dan kemudian timbul nyeri lagi

O

Setelah minum obat klien dapat istirahat, wajah masih meringis, RR 20 X/menit, Nadi 88 x/menit. Telinga kanan Masih bengkak dan kemerahan

16

Page 17: Print Otitis

mengura

ngi rasa

nyerinya.

3. Bantu

klien

untuk

mengura

ngi nyeri

dengan

tekhnik

relaksasi.

4. Monit

or dan

catat

respon

terhadap

pengoba

tan dan

kolabora

si

dengan

dokter

bila nyeri

tidak

hilang

5. Kolab

orasi

untuk

pemberi

an

analgesik

6. Obser

vasi

terhadap

tanda –

tanda

radang

adanya komplikasi dan membutuhkan intervensi yang lebih lanjut

Pengobatan dapat membantu mengatasi nyeri yang terjadi.

Indikator adanya infeksi yang akan meningkatkan ambang nyeri klien.

Memberikan obat analgesik dan memonitor reaksinya

Mengobservasi tnda – tabda radang terutama didaerah dekat telinga kanan

A

Nyeri Klien masih belum teratasi

P

Intervensi dilanjutkan dan batasi komunikasi yang berlebihan dengan pasien

17

Page 18: Print Otitis

. Diagnosa Keperawatan

4. Gangguan berkomunikasi berhubungan dengan efek kehilangan pendengaran.

Tujuan : Gangguan komunikasi berkurang / hilang.

Kriteria hasil :

Klien akan memakai alat bantu dengar (jika sesuai).

Menerima pesan melalui metoda pilihan (misal : komunikasi tulisan, bahasa lambang, berbicara dengan jelas pada telinga yang baik.

Intervensi Keperawatan :

1. Dapatkan apa metode komunikasi yang dinginkan dan catat pada rencana perawatan metode yang digunakan oleh staf dan klien, seperti :

Tulisan

Berbicara

Bahasa isyarat.

2. Kaji kemampuan untuk menerima pesan secara verbal.

a. Jika ia dapat mendegar pada satu telinga, berbicara dengan perlahan dan dengan jelas langsung ke telinga yang baik (hal ini lebih baik daripada berbicara dengan keras).

Tempatkan klien dengan telinga yang baik berhadapan dengan pintu.

Dekati klien dari sisi telinga yang baik.

b. Jika klien dapat membaca ucapan :

Lihat langsung pada klien dan bicaralah lambat dan jelas.

Hindari berdiri di depan cahaya karena dapat menyebabkan klien tidak dapat membaca bibi anda.

c. Perkecil distraksi yang dapat menghambat konsentrasi klien.

Minimalkan percakapan jika klien kelelahan atau gunakan komunikasi tertulis.

Tegaskan komunikasi penting dengan menuliskannya.

d. Jika ia hanya mampu bahasa isyarat, sediakan penerjemah. Alamatkan semua komunikasi pada klien, tidak kepada penerjemah. Jadi seolah-olah perawat sendiri yang langsung berbicara kepada klien dnegan mengabaikan keberadaan penerjemah.

3. Gunakan faktor-faktor yang meningkatkan pendengaran dan pemahaman.

Bicara dengan jelas, menghadap individu.

18

Page 19: Print Otitis

Ulangi jika klien tidak memahami seluruh isi pembicaraan.

Gunakan rabaan dan isyarat untuk meningkatkan komunikasi.

Validasi pemahaman individu dengan mengajukan pertanyaan yang memerlukan jawaban lebih dari ya dan tidak.

Rasional :

1. Dengan mengetahui metode komunikasi yang diinginkan oleh klien maka metode yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan klien.

2. Pesan yang ingin disampaikan oleh perawat kepada klien dapat diterima dengan baik oleh klien.

3. Memungkinkan komunikasi dua arah anatara perawat dengan klien dapat berjalan dnegan baik dan klien dapat menerima pesan perawat secara tepat.

5. Perubahan persepsi/sensoris berhubungan dnegan obstruksi, infeksi di telinga tengah atau kerusakan di syaraf pendengaran.

Tujuan : Persepsi / sensoris baik.

Kriteria hasil.

Klien akan mengalami peningkatan persepsi/sensoris pendengaran samapi pada tingkat fungsional.

Intervensi Keperawatan :

5. Ajarkan klien untuk menggunakan dan merawat alat pendengaran secara tepat.

6. Instruksikan klien untuk menggunakan teknik-teknik yang aman sehingga dapat mencegah terjadinya ketulian lebih jauh.

7. Observasi tanda-tanda awal kehilangan pendengaran yang lanjut.

8. Instruksikan klien untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan (baik itu antibiotik sistemik maupun lokal).

Rasional :

5. Keefektifan alat pendengaran tergantung pada tipe gangguan/ketulian, pemakaian serta perawatannya yang tepat.

6. Apabila penyebab pokok ketulian tidak progresif, maka pendengaran yang tersisa sensitif terhadap trauma dan infeksi sehingga harus dilindungi.

7. Diagnosa dini terhadap keadaan telinga atau terhadap masalah-masalah pendengaran rusak secara permanen.

8. Penghentian terapi antibiotika sebelum waktunya dapat menyebabkan organisme sisa berkembang biak sehingga infeksi akan berlanjut.

6. Cemas berhubuangan dengan prosedur operasi, diagnosis, prognosis, anestesi,

19

Page 20: Print Otitis

nyeri, hilangnya fungsi, kemungkinan penurunan pendengaran lebih besar setelah operasi.

Tujuan : Rasa cemas klien akan berkurang/hilang.

Kriteria hasil :

Klien mampu mengungkapkan ketakutan/kekuatirannya.

Respon klien tampak tersenyum.

Intervensi Keperawatan :

6. Jujur kepada klien ketika mendiskusikan mengenai kemungkinan kemajuan dari fungsi pendengarannya untuk mempertahankan harapan klien dalam berkomunikasi.

7. Berikan informasi mengenai kelompok yang juga pernah mengalami gangguan seperti yang dialami klien untuk memberikan dukungan kepada klien.

8. Berikan informasi mengenai sumber-sumber dan alat-lat yang tersedia yang dapat membantu klien.

Rasional :

6. Menunjukkan kepada klien bahwa dia dapat berkomunikasi dengan efektif tanpa menggunakan alat khusus, sehingga dapat mengurangi rasa cemasnya.

7. Harapan-harapan yang tidak realistik tiak dapat mengurangi kecemasan, justru malah menimbulkan ketidak percayaan klien terhadap perawat.

8. Memungkinkan klien untuk memilih metode komunikasi yang paling tepat untuk kehidupannya sehari-hari disesuaikan dnegan tingkat keterampilannya sehingga dapat mengurangi rasa cemas dan frustasinya.

9. Dukungan dari bebarapa orang yang memiliki pengalaman yang sama akan sangat membantu klien.

10. Agar klien menyadari sumber-sumber apa saja yang ada disekitarnya yang dapat mendukung dia untuk berkomunikasi.

TGL

DATA ETIOLOGI MASALAH

14-01-02

Preoperasi :

DATA SUBYEKTIF

- KLien mengatakan bahwa ini yang pengalaman pertama saya untuk menjalani operasi

- Klien mengatakan ini adalah upaya akhir yang harus ditempuh dari berbagai usaha sebelumnya dengan perawatan jalan walaupun timbul perasaan cemas

Situasi kritis pre operatif dan

lingkungan yang baru

stressor

Kurang pengetahuan

Ansietas sedang

20

Page 21: Print Otitis

tentang operasi dan kemungkinannya

- Klien pernah diberi penjelasan tentang operasinya di Poli dan ruangan

- Klien mengatakan apakah operasinya berjalan lama dan kapan akan kembali lagi ke ruangan ini

DATA OBYEKTIF

- Klien agak tegang dan sedikit gelisah saat dilakukan persiapan dirinya dalam menjelang operasinya beberapa saat lagi

- Klien masih kooperatif, dan daya konsentrasinya masih baik, orientasi baik (waktu, tempat dan orang)

- Klien banyak bertanya

- Tensi 120/80, nadi 88 kali/menit

- Rencana operasi radikal rekonstruksi (tanggal 28 Januari 2002 rounde 2)

Paska operasi :

DATA SUBYEKTIF

- Klien mengatakan terasa sakit (kemeng) pada daerah luka operasinya.

- Rasa kemengnya berkurang bila tidur miring kanan.

DATA OBYEKTIF

- Post operasi radikal rekonstruksi hari kedua

- Posisi terlentang dengan miring kanan

- Adanya pembengkakan/odema luka operasi setempat area 5 cm

- Nyeri tekan

dan informasi tentang operasi , orientasi

lingkungan

Mekanisme koping kurang adekuat

Perasaan cemas dan takut

Post operasi radikal rekonstruksi

Luka sayatan

Proses fagositosis (zat kimia; bradikinin,

serotinin, leukotrin, prostaglanding

meingkat)

Nyeri

21

Page 22: Print Otitis

- Rembesan darah pada verban (+)

- Luka ditutup tampon spongostan (ditutup verban terfiksasi plester).

- Mulai operasi jam 11.20-14.50 WIB (28 -01-2002) dengan GA

DATA SUBYEKTIF

- KLien mengatakan kemeng pada sekitar luka oeprasinya.

DATA OBYEKTIF

- Paska operasi radikal konstruksi kari kedua

- Luka tertutup tampon spongostan, rembesan darah pada verban (+), drainase darah (-).

- Nyeri tekan sekitar luka oprasinya (dibelang telinga)

DATA SUBYEKTIF

- Klien mengatakan terasa sakit (kemeng) pada daerah luka operasinya.

- Klien mengatakan fungsi pendengarannya mulai agak membaik, dapat menangkap suara/bunyi,

Dilatsi pembuluh darah

Fresh pada jaringan sekitar luka dan araf

perifer

nyeri

Operasi radikal rekonstruksi telinga

kiri

Luka dan Perdarahan

Kontak dengan lingkungan

transfer infeksi lewat darah/biakan baik

utnuk kuman/bakteri (port d’entry)

Sensori pendengaran

22

Page 23: Print Otitis

tidak seperti sebelumnya.- Mual dan

muntah (-), batuk (-)

DATA OBYEKTIF

- Post operasi radikal rekonstruksi hari kedua

- Test pendengaran dengan kata-kata dapat menirukan dengan jarak 1 meter.

- Telinga kiri terdapat tampon spongostan dan ditutupi verban terfiksasi plester.

- Terpasang infus RL 20 tetes/mnt

infeksi

Post operasi radikal rekonstruksi

Proses resolusi

(perbaikan oscicule dan timpani)

pengaruh terhadap fungsi sensori pendengaran

pendidikan dan pengalaman kurang

dalam perawatan post operasinya

informasi kurang

infeksi

TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN

DAN TUJUAN

INTERVENSI RASIONAL PELAKSANA

28-01-2002

Kecemasan berhubungan dengan

21.Ciptakan saling percaya, komunikasi

21.Dasar untuk menemukan dan pemcehan

23

Page 24: Print Otitis

JAM 07.00

WIB (DP 1)

kurangnya informasi dan pengalam tentang operasi infomrasi (sifat operasi, semua pilihan alternative, hasil yang diperkirakan dan kemungkinan komplikasi),

Tujuan : Cemas berkurang

Kriteria :

-menyatakan rasa cemas dan masalahnya

-dan tidak gelisah, tidak berkeringan dingin

-dan orientasi baik

-vital dalam batas normal (tensi 120/80 mmHg, nadi 88 kali/menit, RR 18 kali/mnt)

terapuetik dan tunjukkan rasa empati

22.Dorong pengungkapan masalah atau rasa cemas

23.jawab pertanyaan yang berhubungan dengan penatalaksanaan keperawatan dan perawatan medis

24.Selesaikan persiapan pasien sebelum masuk ke kamar operasi- informed

concent, skint test

- Puasa mulai jam 23.00 WIB

- Lavemen jam 04.00 WIB

- Pencukuran rambut di atas telinga kiri kurang lebih berdiameter 10 cm.

- Kenakan Baju operasi

25.meminimalkan keributan di lingkungan

26.Orientasikan pada ruang operasi (ulangi informasi untuk memungkinkan penyerapan) :- orientasi

ruangan - orientasi

personil operasi

- oritentasi prosedur operasi

27.Pemantauan psikologis klien

masalah.22.Perasaan cemas

yang diungkapakan pada orang yang dipercaya akan memberikan dampak lega dan merasa aman.

23.Pertanyaan yang dijawab dan dimengerti akan mengurangi rasa cemasnya.

24.Persiapan yang matang dapat menengkan suasana lingkungan sebelum operasi.

25.Lingkungan ribut memuat stress.

26.Lingkungan yang dimengerti akan mendorong kenyamanan dan keamanan klien.

27.Tingkat kecemasan intoleran akan mengganggu pelaksanaan operasi dan anestesi.

28.Support system meningkatkan mekanisme koping klien dalam menghadapi

24

Page 25: Print Otitis

28.Tunjukkan perhatian dan sikap mendukung (support sistem keluarga, perawat)

29.Beri penjelasan singkat tentang prosedur operasi

30.Beri reinforcement terhadap pernyataan yang positif dan mendukung

masalah.29.Penjelasan

tentang informaasi seputar bedah memberikan informasi yang positif dan pengalaman persiapan diri dalam pembedahan.

30.Reinforcement meberikan dorongan system social untuk meningkatan koping mekanisme.

TGL

DATA ETIOLOGI MASALAH

14-01-02

Preoperasi :

DATA SUBYEKTIF

- KLien mengatakan bahwa ini yang pengalaman pertama saya untuk menjalani operasi

- Klien mengatakan ini adalah upaya akhir yang harus ditempuh dari berbagai usaha sebelumnya dengan perawatan jalan walaupun timbul perasaan cemas tentang operasi dan kemungkinannya

- Klien pernah diberi penjelasan tentang operasinya di Poli dan ruangan

- Klien mengatakan apakah operasinya berjalan lama dan kapan akan kembali lagi ke ruangan ini

DATA OBYEKTIF

- Klien

Situasi kritis pre operatif dan

lingkungan yang baru

stressor

Kurang pengetahuan dan informasi tentang operasi , orientasi

lingkungan

Mekanisme koping kurang adekuat

Ansietas sedang

25

Page 26: Print Otitis

agak tegang dan sedikit gelisah saat dilakukan persiapan dirinya dalam menjelang operasinya beberapa saat lagi

- Klien masih kooperatif, dan daya konsentrasinya masih baik, orientasi baik (waktu, tempat dan orang)

- Klien banyak bertanya

- Tensi 120/80, nadi 88 kali/menit

- Rencana operasi radikal rekonstruksi (tanggal 28 Januari 2002 rounde 2)

Paska operasi :

DATA SUBYEKTIF

- Klien mengatakan terasa sakit (kemeng) pada daerah luka operasinya.

- Rasa kemengnya berkurang bila tidur miring kanan.

DATA OBYEKTIF

- Post operasi radikal rekonstruksi hari kedua

- Posisi terlentang dengan miring kanan

- Adanya pembengkakan/odema luka operasi setempat area 5 cm

- Nyeri tekan

- Rembesan darah pada verban (+)

- Luka ditutup tampon spongostan (ditutup verban terfiksasi plester).

- Mulai operasi jam 11.20-14.50 WIB (28 -01-2002) dengan GA

Perasaan cemas dan takut

Post operasi radikal

rekonstruksi

Luka sayatan

Proses fagositosis (zat kimia; bradikinin, serotinin, leukotrin,

prostaglanding meingkat)

Dilatsi pembuluh darah

Fresh pada

Nyeri

26

Page 27: Print Otitis

DATA SUBYEKTIF

- KLien mengatakan kemeng pada sekitar luka oeprasinya.

DATA OBYEKTIF

- Paska operasi radikal konstruksi kari kedua

- Luka tertutup tampon spongostan, rembesan darah pada verban (+), drainase darah (-).

- Nyeri tekan sekitar luka oprasinya (dibelang telinga)

DATA SUBYEKTIF

- Klien mengatakan terasa sakit (kemeng) pada daerah luka operasinya.

- Klien mengatakan fungsi pendengarannya mulai agak membaik, dapat menangkap suara/bunyi, tidak seperti sebelumnya.

- Mual dan muntah (-), batuk (-)

jaringan sekitar luka dan araf

perifer

nyeri

Operasi radikal rekonstruksi telinga kiri

Luka dan Perdarahan

Kontak dengan lingkungan

transfer infeksi lewat

darah/biakan baik utnuk

kuman/bakteri (port d’entry)

infeksi

Sensori pendengaran

infeksi

27

Page 28: Print Otitis

DATA OBYEKTIF

- Post operasi radikal rekonstruksi hari kedua

- Test pendengaran dengan kata-kata dapat menirukan dengan jarak 1 meter.

- Telinga kiri terdapat tampon spongostan dan ditutupi verban terfiksasi plester.

- Terpasang infus RL 20 tetes/mnt

Post operasi radikal

rekonstruksi

Proses resolusi

(perbaikan oscicule dan

timpani)

pengaruh terhadap fungsi

sensori pendengaran

pendidikan dan pengalaman

kurang dalam perawatan post

operasinya

informasi kurang

NO DATA penunjang ETIOLOGI MASALAH

1. S : Klien mengatakan telinga kiri sakit

O :

- Telinga kiri bekas

operasi.

- Klien pucat.

- Mimik wajah menahan

kesakitan.

Kerusakan kulit jaringan pada tempat operasi

Nyeri akut

28

Page 29: Print Otitis

- Perfusi dingin

2. S : Klien menyatakan tidak bisa tidur.

O :

- Keadaan umum klien

lemah.

- Mata sayu.

Nyeri akut Gangguan pola istirahat tidur.

3. S : Klien mengatakan telinga kiri kurang pendengaran

O :

- Telinga sebelah kiri tuli

kondoksi

- Telah dilakukan radikal

mastoidektomi.

gangguan presepsi pendengaran

Resiko tinggi trauma

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan pada tempat operasi

2. Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan nyeri akut

3. Resiko tinggi trauma berhubungan dengan gangguan presepsi pendengaran

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal : 25 April 2002

Diagnosa Keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan pada tempat operasi

Tujuan : Klien dapat mengekspresikan penurunan nyeri/tidaknyamanan dalam waktu 2 X 24 jam.

Kriteria hasil : Klien tampak rileks

Mampu tidur atau istirahat dengan tepat

RENCANA tindakan rasional

29

Page 30: Print Otitis

1. Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi,

lamanya dan intensitas (skala 0 – 10).

Perhatikan reaksi verbal dan non

verbal.

2. Bantu klien dengan posisi nyaman.

3. Berikan tindakan kenyamanan dasar.

Dorong ambulasi dini dan

menggunakan teknik relaksasi, bimbing

imajinasi, sentuhan terapeutik.

4. Kompres dingin di sekitar area telinga.

5. Kolaborasi pemberian analgesik.

1. Membantu dalam mengidentifikasi

derajat ketidaknyamanan dan

kebutuhan untuk keefektifan analgesik.

2. Mempengaruhi kemampuan klien

untuk rileks dan tidur/istirahat secara

efektif.

3. Meningkatkan relaksasi, membantu

untuk mengalihkan perhatian dan dapat

mengalihkan koping.

4. Untuk menghilangkan nyeri akut/hebat.

Diagnosa Keperawatan : Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan nyeri akut

Tujuan : Klien dapat istirahat atau tidur secara adekuat

Kriteria hasil : Klien tidur6 – 8 jam sehari.

Beristirahat minimal sesuai kenituhan.

Mengutarakan perasaan segar pada waktu bangun.

RENCANA tindakan rasional

1. Berikan kesempatan untuk

beristirahat/tidur sejenak

2. Evaluasi tingkat nyeri.

3. Lengkapi jadwal tidur dan ritual secara

teratur.

4. Berikan makanan kecil dan susu

hangatpada waktu sore hari.

5. Turunkan jumlah minum pada sore hari.

Lakukan berkemih sebelum tidur.

6. Putarkan musik yang lembut.

1. Karena aktifitas fisik dan mental dapat

mengakibatkan kelelahan.

2. Karena nyeri dapat mengganggu

istirahat/tidur.

3. Penundaan waktu tidur memungkinkan

pembuangan energi.

4. Meningkatkan relaksasi dengan

perasaan mengantuk.

5. Menurunkan kebutuhan akan bangun

untuk pergi ke kamar mandi/berkemih

selama malam hari.

30

Page 31: Print Otitis

7. Kolaborasi pemberian sedatif

6. Menurunkan stimulasi sensori dengan

menghambat suara-suara lain disekitar

yang akan membuat tidur nyeyak.

7. Sedatif dosis rendah mungkin efektif

dalam mengatasi insomnia.

31

Page 32: Print Otitis

Diagnosa Keperawatan : Resiko tinggi trauma berhubungan dengan gangguan presepsi pendengaran

Tujuan : Setelah diberikan intervensi keperawatan klien menurunkan faktor resiko cedera dan melindungi diri dari cedera.

Kriteria hasil : Mengungkapkan suatu keinginan untuk melakukan tindakan pengamanan untuk mencegah cedera.

Mengungkapkan suatu maksud untuk melakukan pencegahan.

RENCANA tindakan rasional

1. Orientasikan klien pada sekeliling,

jelaskan penggunaan alarm/bel

bantuan.

2. Awasi individu secara ketat selama

beberapa malam pertama.

3. Gunakan penerangan/lampuyang

cukup.

4. Anjurkan untuk meminta bantuan jika

diperlukan.

5. Jelaskan tentang kondisi klien berkaitan

dengan penurunan pendengaran.

1. Klien mampu mengidentifikasi

lingkungan untuk mencegah

kecelakaan.

2. Untuk mengkaji keananan dan adaptasi

klien

3. Untuk meningkatkan keamanan

ruangan dan rangsangan penglihatan.

4. Mengurangi resiko cedera.

5. Keterbukaan dan penjelasan yang

sesungguhnya tentang kondisi klien

akan membantu proses penerimaan

klien pada kondisinya.

Pathway

Otitis Media

Otitis media supuratif Otitis media non Supuratif

(Otitis media serosa)

Otitis media akut (OMA) Otitis media serosa akut

(lebih 2 bulan)

Otitis media supuratip kronis Otitis media serosa kronis

(OMSK) (Glue ear)

32

Page 33: Print Otitis

Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK)

I. Pengertian

Infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus-menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah (Syamsuhidajat, 1997).

II. Patofisiologi

O M S K

Maligna Benigna

Degeneratif Metaplastik

Terdapat perforasi pada marginal/atik. Terlihat kolesteatom pada telinga Granulasi di liang telinga luar yang tengah (di epitimpanum). berasal dari dalam telinga tengah. Sekret berbentuk nanah dan

Polip berbau khas (aroma kolesteatiom)

Otore = pus pada MAE

(kental/busuk)

Gangguan berkomunikasi Cemas

Pendengaran menurun

Perubahan persepsi / sensori

DAFTAR PUSTAKA

Dunna, D.I. Et al. (1995). Medical Surgical Nursing ; A Nursing Process Approach 2 nd Edition : WB Sauders.

33

Page 34: Print Otitis

Makalah Kuliah THT. Tidak dipublikasikan

Rothrock, C. J. (2000). Perencanaan Asuhan Keperawatan Perioperatif. EGC : Jakarta.

Sjamsuhidajat & Wim De Jong. (1997). Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC : Jakarta.

oepardi, Efiaty Arsyad & Nurbaiti Iskandar. (1998). Buku Ajar Ilmu penyakit THT. FKU

34