9
Kain Tradisional Indonesia Jambi, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan Agung Wibawa Panggabean Muhammad Chiesa Fathirayan

Prakarya Kelas 10 Kain Tradisional Indonesia (Jambi, Jatim, Sulteng, Sulsel)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Prakarya Kelas 10 Kain Tradisional Indonesia (Jambi, Jatim, Sulteng, Sulsel)

Kain Tradisional Indonesia

Jambi, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan

Agung Wibawa PanggabeanMuhammad Chiesa Fathirayan

Page 2: Prakarya Kelas 10 Kain Tradisional Indonesia (Jambi, Jatim, Sulteng, Sulsel)

Batik Jawa Timur yang paling khas adalah batik Tuban. Kenapa, karena proses pembatikan di Tuban vertikal dan merupakan satu kesatuan (integrated). Maksudnya, bahan kain yang digunakan untuk membatik dipintal langsung dari kapas. Jadi gulungan kapas dipintal menjadi benang, lalu ditenun, dan setelah jadi selembar kain lalu dibatik. Batik ini kemudian disebut batik gedog.

Batik GedogJawa Timur

Page 3: Prakarya Kelas 10 Kain Tradisional Indonesia (Jambi, Jatim, Sulteng, Sulsel)

Sebenarnya batik Tuban mirip dengan batik Cirebon pada pertengahan abad ke-19. Kemiripan ini terjadi pada penggunaan benang pintal dan penggunaan warna merah dan biru pada proses pencelupan. Namun, ketika Kota Cirebon mengalami perubahan dramatis dan diikuti dengan perubahan pada batiknya, batik Tuban tetap seperti semula. Seiring dengan berjalannya waktu, pembuat batik gedog semakin berkurang karena pembuatannya yang memerlukan bahan kain yang dipintal langsung dari kapas.

Batik GedogJawa Timur

Page 4: Prakarya Kelas 10 Kain Tradisional Indonesia (Jambi, Jatim, Sulteng, Sulsel)

Batik ini terinspirasi oleh cerita Sawunggaling yang selalu membawa ayam jago dan selalu menang bila bertanding. Goresan batiknya dikombinasi dengan tanaman semanggi yang menjadi ciri khas makanan masyarakat Surabaya. Warnanya juga disesuaikan dengan selera pasar. Saat ini, batik Sawunggaling ciptaan Putu Sulistiani ini telah menjadi ciri khas batik Surabaya. Meskipun ia sendiri bukan orang Surabaya.

Batik SawunggalingJawa Timur

Page 5: Prakarya Kelas 10 Kain Tradisional Indonesia (Jambi, Jatim, Sulteng, Sulsel)

Corak batik Tanjungbumi mempunyai kekhasan batik pesisir, yakni corak bebas dan warna-warna berani. Namun menurut Mursidi, perajin batik dari Desa Jetis, Sidoarjo, warna-warna batik Madura itu seperti warna batik Sidoarjo. Batik Madura itu belum lama ada. Biasanya mereka membeli batik dari Sidoarjo, dan memang yang senang batik Sidoarjo hanya orang Madura dulunya. Ketika batik mulai tumbuh di Madura, maka corak dan warnanya pun mirip dengan Sidoarjo. Yang menjadi kekhasan batik Tanjungbumi adalah selalu ada warna merahnya, dan ada cecek (titik-titik).

Batik TanjungbumiJawa Timur

Page 6: Prakarya Kelas 10 Kain Tradisional Indonesia (Jambi, Jatim, Sulteng, Sulsel)

Tenun Ikat merupakan kerajinan Tenun atau kain ikat hasil karya tenun Indonesia berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami. Alat tenun yang dipakai adalah alat tenun bukan mesin [ATBM]. Berbicara mengenai tenun di Provinsi Jambi sebenarnya sangat menarik karena kekayaan dan keberagaman di setiap kota dan kabupatennya. Kain tenun Jambi ini lebih dikenal dengan istilah ‘kain songket’.

Tenun Ikat (Songket) JambiJambi

Page 7: Prakarya Kelas 10 Kain Tradisional Indonesia (Jambi, Jatim, Sulteng, Sulsel)

Tenun DonggalaSulawesi Tengah

Tenun donggala, kain khas Sulawesi Tengah yang motifnya didominasi oleh bunga-bunga seperti mawar, anyelir, kumbaja dan bunga subi. Kain yang dihasilkan biasanya berwarna tua, seperti hitam, cokelat, merah tua, biru tua, dan hijau tua.Dewasa ini tenun donggala cocok dijadikan busana formal maupun semi formal, ada juga yang sudah dibuat dengan warna-warna cerah seperti kuning dan merah muda. Tenun donggala yang asli hanya memiliki lebar 60 sentimeter karena keterbatasan lebar dari Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).

Page 8: Prakarya Kelas 10 Kain Tradisional Indonesia (Jambi, Jatim, Sulteng, Sulsel)

Masyarakat Sulawesi Tengah biasanya menggunakan tenun donggala sebagai sarung ketika upacara adat. Kain ini dibuat dari tumbuhan yang disebut daun bomba. Inilah sebabnya mengapa kain tradisional ini sering juga disebut dengan tenun bomba. Penamaan tenun donggala diadopsi dari nama Kabupaten Donggala, daerah awal tenun ini berasal.Tenun donggala dapat ditemui di sekitar Kota Palu, bahkan banyak juga yang didistribusikan ke pulau Jawa terutama Surabaya.

Tenun DonggalaSulawesi Tengah

Page 9: Prakarya Kelas 10 Kain Tradisional Indonesia (Jambi, Jatim, Sulteng, Sulsel)

Lipa' Sa'be sangat berbeda dengan kain tenun sutra yang ada dibagian lain Indonesia, kain tenun sutra Bugis memiliki warna-warna yang cerah dan motif horisontal. Selain digunakan sebagai kan sarung, kain tenun sutra ini juga biasanya digunakan untuk baju kurung khas Makassar atau yang biasa disebut dengan Baju Bodo, kain kebaya, kemeja untuk pria serta sebagai rok modis. Kain tenun sutra ini biasanya banyak terdapat di toko-toko Souvenir ataupun toko-toko sutra di Kota Daeng Makassar.

Lipa' Sa'beSulawesi Selatan