24
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PERILAKU MENYIMPANG REMAJA TERHADAP DAMPAK PRESTASI DAN KONDISI KESEHATAN BIDANG KEGIATAN PKM PENGABDIAN MASYARAKAT DISUSUN OLEH : 1. 2. 3. 4. IWAN KURNIAWAN M. ALFIAN ZAINI A. BOBBY HAFIDZ PAHLEVI YUDHA P. NIM. J 500 090 088 NIM. J 500 090 NIM. J 500 090 NIM. J 500

Program Kreativitas Mahasiswa New

Embed Size (px)

DESCRIPTION

filex

Citation preview

Page 1: Program Kreativitas Mahasiswa New

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PERILAKU MENYIMPANG REMAJA TERHADAP DAMPAK PRESTASI

DAN KONDISI KESEHATAN

BIDANG KEGIATAN

PKM PENGABDIAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :

1.

2.

3.

4.

IWAN KURNIAWAN

M. ALFIAN ZAINI A.

BOBBY HAFIDZ

PAHLEVI YUDHA P.

NIM. J 500 090 088

NIM. J 500 090

NIM. J 500 090

NIM. J 500 090

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2010

Page 2: Program Kreativitas Mahasiswa New

A. JUDUL PROGRAM

Perilaku menyimpang remaja dengan dampak prestasi belajar dan

kondisi kesehatan.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam membahas mengenai kenakalan remaja ada beberapa

penggolongan anak remaja bermasalah yaitu anak remaja yang bermasalah

dalam dirinya misalnya masalah dengan pacar, teman bermain dan anak

remaja yang menimbulkan masalah terhadap orang/pihak lain misalnya

mencuri, mengedarkan narkoba,

Banyak factor yang mendasari perilaku anak yang menyimpang yaitu

yang pertama berperan adalah dilingkungan keluarganya. Keluarga memiliki

fungsi sebagai tempat pembentukan kepribadian anak remaja yang pertama,

sehingga keluarga memegang peranan utama dalam proses perkembangan

anak. Lingkungan yang pertama yang memberikan pengaruh mendalam

adalah lingkungan keluarga. Dari anggota keluarga yaitu ayah, ibu dan

saudara-saudara sekandungnya anak akan memperoleh segala kemampuan

dasar baik intelektual, moral maupun sosial. Keluarga adalah tempat

identifikasi diri, pengembangan kepribadian, pengembangan potensi, sumber

kekecewaan sekaligus kebahagiaan, sumber ketidakpuasan sekaligus

kepuasan, sumber kecemasan sekaligus kedamaian. Kalau satu keluarga

tidak berhasil/gagal dalam mewujudkan fungsinya maka dapat menyebabkan

anak remaja tidak betah dirumah, kehilangan kepercayaan terhadap orang

tua dan lebih percaya terhadap orang lain, mencari tempat pelarian di luar

rumah bahkan remaja menganggap rumahnya bagaikan neraka. Cara

mendidik anak juga sangat berpengaruh dalam menentukan pola perilaku

anak.

Beberapa perlakuan orang tua yang kurang tepat / tidak dewasa antara

lain :

a) Sangat melindungi dan memanjakan anak (over proteksi atau

sebaliknya).

1

Page 3: Program Kreativitas Mahasiswa New

b) Hanya memberikan kepuasan lahiriah / materi saja dalam usaha

mempengaruhi dan mendidik anak-anak dan kurang memberi

kepuasan dan kehangatan batiniah.

c) Sangat menguasai anak secara autokratis dan memperlakukan anak

dengan keras.

d) Memperlihatkan kekhawatiran tentang masa depan secara

demonstratif dihadapan anak-anak.

Masalah yang di alami remaja baik yang masih dalam jenjang sekolah

SLTP/SLTA maupun di kalangan Mahasiswa selalu mendapat banyak

hambatan atau masalah yang biasanya muncul dalam bentuk perilaku.

Berikut ada lima daftar masalah yang selalu dihadapi para remaja di sekolah.

1. Perilaku Bermasalah (problem behavior).

Masalah perilaku yang dialami remaja di sekolah dapat dikatakan masih

dalam kategori wajar jika tidak merugikan dirinya sendiri dan orang

lain. Dampak perilaku bermasalah yang dilakukan remaja akan

menghambat dirinya dalam proses sosialisasinya dengan remaja lain,

dengan guru, dan dengan masyarakat.

2. Perilaku menyimpang (behaviour disorder)

Perilaku menyimpang pada remaja merupakan perilaku yang kacau

yang menyebabkan seorang remaja kelihatan gugup (nervous) dan

perilakunya tidak terkontrol (uncontrol). Memang diakui bahwa tidak

semua remaja mengalami behaviour disorder. Seorang remaja

mengalami hal ini jika ia tidak tenang, unhappiness dan menyebabkan

hilangnya konsentrasi diri. Perilaku menyimpang pada remaja akan

mengakibatkan munculnya tindakan tidak terkontrol yang mengarah

pada tindakan kejahatan. Penyebab behaviour disorder lebih banyak

karena persoalan psikologis yang selalu menghantui dirinya.

1. Penyesuaian diri yang salah (behaviour maladjustment)

Perilaku yang tidak sesuai yang dilakukan remaja biasanya didorong

oleh keinginan mencari jalan pintas dalam menyelesaikan sesuatu

tanpa mendefinisikan secara cermat akibatnya. Perilaku menyontek,

2

Page 4: Program Kreativitas Mahasiswa New

bolos, dan melangar peraturan sekolah merupakan contoh penyesuaian

diri yang salah pada remaja.

2. Perilaku tidak dapat membedakan benar-salah (conduct disorder).

Kecenderungan pada sebagian remaja adalah tidak mampu

membedakan antara perilaku benar dan salah. Wujud dari conduct

disorder adalah munculnya cara pikir dan perilaku yang kacau dan

sering menyimpang dari aturan yang berlaku di sekolah. Penyebabnya,

karena sejak kecil orangtua tidak bisa membedakan perilaku yang

benar dan salah pada anak. Wajarnya, orang tua harus mampu

memberikan hukuman (punisment) pada anak saat ia memunculkan

perilaku yang salah dan memberikan pujian atau hadiah (reward) saat

anak memunculkan perilaku yang baik atau benar.

3. Attention Deficit Hyperactivity disorder

Anak yang mengalami defisiensi dalam perhatian dan tidak dapat

menerima impul-impuls sehingga gerakan-gerakannya tidak dapat

terkontrol dan menjadi hyperactif. Remaja di sekolah yang hyperactif

biasanya mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian sehingga

tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya atau

tidak dapat berhasil dalam menyelesaikan tugasnya. Jika diajak

berbicara, remaja yang hyperactif tersebut tidak memperhatikan lawan

bicaranya. Selain itu, anak hyperactif sangat mudah terpengaruh oleh

stimulus yang datang dari luar serta mengalami kesulitan dalam

bermain bersama dengan temannya.

Dalam topic permasalahan yang kami angkat dalam penulisan PKMM

ini adalah pola kehidupan remaja di kost kalifornia pabelan dan kost

las vegas laweyan. Kedua kost ini sangat berbeda mulai dari

kehidupannya sampai prestasi belajarnya. Mulai dari kost kalifornia,

kost ini di huni oleh 16 remaja yang masih kuliah di UMS. Di mulai

dari kehidupan mereka sehari-hari di luar aktivitas kampus banyak dari

mereka menghabiskan waktunya dengan kumpul-kumpul di depan kos

dan di depan game computer. Sewaktu pulang kuliah biasanya mereka

3

Page 5: Program Kreativitas Mahasiswa New

membawa pacarnya untuk bermain di kost. Tapi yang paling kami

kagumi dari kost ini adalah rasa setia kawannya sangat tinggi. Mereka

sudah menganggap diri mereka adalah satu keluarga. Kebiasaan buruk

di dalam kost ini adalah banyak dari mereka bergaul secara bebas dan

paling kami tidak suka di kost ini adalah hampir setiap malam mereka

bermain kartu dan judi. Walaupun tu tidak dilakukan oleh semua anak

dikost ini.

Di kost yang kedua dari penelitian kami adalah kost Las Vegas, di

kost ini paling banyak dihuni oleh remaja yang masih kuliah walaupun

ada juga yang sudah kerja. Remaja dikost ini juga kuliah di UMS, yang

paling berbeda antara kost kalifornia dengan kost las vegas adalah

dikos las vegas mereka paling banyak menghabiskan waktunya di

dalam kamar. Jarang mereka kumpul-kumpul bersama kecuali kalau

mau makan dan waktu mau shalat maghrib. Para remaja di kost ini

sangat di sibukkan oleh kegiatan di kampus, ada yang aktifis BEM dan

asisten dosen. Kehidupan di luar kampus

4

Page 6: Program Kreativitas Mahasiswa New

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas maka dapat

perumusan masalahnya adalah :

1. Bagaimana cara tepat dalam mencegah dan menyelesaikan perilaku

menyimpang remaja dengan mengacu pada sumber yang kita peroleh

dari para remaja di kos Kalifornia dan kos Lasvegas.

D. TUJUAN PROGRAM

Mencari solusi yang tepat dalam menyelesaikan berbagai masalah dan

perilaku menyimpang para remaja yang saat ini sudah sangat banyak

dampak yang ditimbulkannya bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga

bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Para remaja lebih sadar terhadap perilaku menyimpang dan berbagai

masalah yang mereka hadapi terhadap dampak besar yang akan di

timbulkannya baik prestasi belajar dan kondisi kesehatan mereka bahkan

dampak terhadap keluarga dan lingkungan disekitarnya.

F. KEGUNAAN PROGRAM

1. Masyarakat pada umumnya

Menciptakan contoh parilaku yang baik dari masyarakat , karena

pola tingkah laku remaja dapat terpengaruh dari pola tingkah laku

masyarakat dilingkungannya.

2. Dinas Sosial

Sosialisasi kepada seluruh remaja terhadap berbagai efek yang

ditimbulkan oleh kenakalan dan perilaku menyimpang.

3. Dinas Kesehatan

Menciptakan pola hidup sehat di kalangan remaja.

4. Pemerintah Kota Solo

5

Page 7: Program Kreativitas Mahasiswa New

Menjadikan kota solo aman, tentram, sesuai dengan tujuan pemerintah

Solo

G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

1. Kondisi Umum Masyarakat Sasaran

Pada saat ini semakin berkembang bentuk penyimpangan perilaku

yang dilakukan remaja. Kenakalan remaja tidak hanya berbentuk bolos

sekolah, mencuri kecil-kecilan, tidak patuh pada orang tua, tetapi

mengarah pada tindakan kriminal, seperti perkelahian masal antar

pelajar (tawuran) yang menyebabkan kematian, perkosaan,

pembunuhan dan lain-lain. Di Amerika Serikat hampir lebih dari 40 %

orang-orang yang melakukan kejahatan serius adalah anak-anak

remaja nakal. Ditemukan setiap harinya 2500 anak lahir di luar

pernikahan, 700 anak lahir dengan berat badan rendah, 135.000 anak

membawa senjata tajam ke sekolah, 7.700 anak umur belasan

melakukan kegiatan seksual aktif, 600 anak umur belasan mengidap

syphilis atau gonorhoe, dan 6 anak umur belasan memutuskan untuk

bunuh diri (Horn, 1991). Di Indonesia tercatat pada Direktorat

Bimbingan Masyarakat POLRI, bahwa pada tahun 1994 menangkap

1.261 pelaku perkelahian antar pelajar dan pada tahun 1998 data ini

telah meningkat  menjadi 18.946 pelaku yang ditangkap (Justika,

1999).

2. Uraian Permasalahan

Juvenile Deliquency atau kenakalan remaja adalah label perilaku-

perilaku, seperti menjauh/menghindar dari sekolah, dari kebosanan,

dari orang tua yang menterlantarkan, dari kesulitan diri, dari rumah

yang bermasalah, dari situasi rumah yang membosankan, dari rumah

yang tidak bahagia, dari kehidupan yang sulit, dan dari kesulitan yang

satu ke kesulitan yang lain. Perilaku mereka berkisar dari perilaku

agresi pasif (bolos sekolah) ke perilaku kenakalan atau kejahatan,

perilaku yang tidak dapat dikendalikan (menentang aturan-aturan

disiplin keluarga, minggat, mencuri kecil-kecilan di toko) ke perilaku

6

Page 8: Program Kreativitas Mahasiswa New

agresi aktif  dan kejahatan (vandalisme / merusak tanpa alas an,

membakar rumah dengan sengaja, dan penyerangan secara fisik).

Mereka berumur di bawah 17 tahun dan berasal dari semua tingkatan

ekonomi  (orang kaya, berpenghasilan menengah, pegawai tapi miskin,

dan miskin akut), dan single parent maupun keluarga utuh, laki-laki

maupun perempuan, dan tidak mengenal ras. (Zastrow, 1982)

3. Gambaran Umum Solusi yang ditawarkan

Dalam kalangan remaja saat ini, perilaku menyimpang sudah

sangat memprihatinkan, dengan adanya penelitian yang kami lakukan

ingin sedikit memahami keadaan remaja secara langsung. Kami

menggunakan lima model pendekatan untuk memahami remaja, yaitu :

a) Model Konstitusi (Constitutional Model)

Model ini memahami remaja dari perkembangan biologis dan

fisiologis. Perkembangan fisik dan biologis yang terlalu dini atau

terlalu lambat dapat menimbulkan masalah bagi remaja, terutama

dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Misalnya anak

perempuan terlalu cepat mengalami menstruasi dan mengalami

pembesaran buah dada, atau sebaliknya terlambat (sudah lewat

masa remaja) belum mengalami masa menstruasi dan buah

dadanya masih belum muncul. Hal ini dapat menimbulkan

kepanikan, rendah diri, yang akhirnya sulit  berkomunikasi dan

tidak dapat menyesuaikan dengan lingkungan. Demikian pula

dengan perkembangan biologis dan fisiologis anak laki-laki,

misalnya mimpi basah, tumbuh bulu dan lain-lain. Peran orang tua

dalam hal ini sangat penting untuk membimbing mempersiapkan

berbagai kemungkinan menghadapi perkembangan biologis dan

fisiologis.

b) Model Krisis Identitas (Identity Crises Model)

7

Page 9: Program Kreativitas Mahasiswa New

Model ini memahami remaja berdasarkan pemahaman remaja

terhadap identitas dan konsep dirinya. Memandang remaja

mengalami krisis identitas, belum memiliki kejelasan tentang siapa

dirinya, apa potensinya dan apa kekurangannya. Berdasarkan

model ini, remaja harus dibantu untuk menjawab pertanyaan siapa

saya?, sehingga memperoleh kejelasan tentang konsep diri dan

identitas dirinya. Bila tidak, remaja akan mengidentifikasi dan

melakukan imitasi identitas orang lain, terutama tokoh idolanya

sebagai dirinya. Masalah muncul bila tokoh yang menjadi idolanya

adalah tokoh mafia, yang sering digambarkan sebagai pembunuh

berdarah dingin. Dalam hal ini peran orang tua dan para

profesional yang berkepentingan mempunyai tanggung jawab

untuk membantu remaja agar memiliki kejelasan terhadap identitas

dan konsep dirinya.

c) Model Kebutuhan (Need Model)

Mengacu pada teori kebutuhan untuk memahami remaja. Menurut

teori kebutuhan Maslow (1970), bila kebutuhan fisiologis dan

kebutuhan akan rasa aman terpenuhi, maka pemenuhan kebutuhan-

kebutuhan lainnya tidak akan banyak menemukan kesulitan yang

berarti. Kedua kebutuhan tersebut sangat berpengaruh pada

pemenuhan kebutuhan-kebutuhan remaja yang lainnya. Remaja

sering menampilkan perilaku kasar bila perutnya lapar, kurang

tidur an perasaannya tidak aman. Dalam hal ini orang tua sangat

berperanan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan fisiologis dan

rasa aman remaja.

d) Model Belajar Sosial (Social Learning Model)

Memandang bahwa remaja sangat sensitive atas model-model

perilaku di lingkungannya. Bandura (1970) mengemukakan sebuah

8

Page 10: Program Kreativitas Mahasiswa New

teori bahwa apabila seseorang terekspos pada satu model perilaku,

kemudian exposure tersebut terjadi berulang-ulang (repetition),

maka akan terjadi retention (penyimpanan dalam long-term

memory). Bila ini terjadi, maka seseorang tersebut akan mengikuti

model perilaku tersebut. Exposure ini biasanya dialami remaja dari

media massa terutama televisi atau dari lingkungan sebayanya.

Bila model perilaku yang menempa remaja tersebut ternyata

dianggap cocok, maka remaja akan mengikuti model perilaku

tersebut.  Selain itu, pada saat berkumpul dengan lingkungan

kelompoknya, biasanya mereka berperilaku sama, yang sebenarnya

merupakan hasil belajar sosial. Masalah muncul apabila model

perilaku yang mengeksposnya adalah model perilaku negatif atau

menyimpang. Orang tua dan para profesional yang berkepentingan

juga mempunyai tanggung jawab dalam hal mencegah

tereksposnya remaja pada model-model perilaku negatif atau

menyimpang, atau mempersiapkan remaja agar memiliki

ketahanan dalam menghadapi pengaruh model-model perilaku

tersebut.

e) Model Stress (Stress Model)

Memandang bahwa setiap orang pasti mengalami stress pada suatu

saat. Kemampuan mengatasi stress (Coping Ability) sangat

berperanan. Stress yang tidak teratasi akan mengakibatkan

kecemasan, baik kecemasan ringan, seperti berkeringat, sampai

kecemasan berat seperti psikosomatis. Daya untuk mengatasi atau

mengelola stress pada diri remaja perlu dikembangkan. Banyak

kasus-kasus kenakalan remaja disebabkan oleh stress dan

rendahnya kemampuan untuk mengatasi. Pelatihan-pelatihan untuk

mengatasi stress dapat membantu para remaja mengembangkan

coping ability. (Jones, 1985)

9

Page 11: Program Kreativitas Mahasiswa New

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM

1. Waktu dan Tempat

Pelaksanaan program ini dilaksanakan di kost Las Vegas dan kost

Kalifornia kota Surakarta. Pelaksanaan program ini dilaksanakan

selama 4 bulan penuh yang dimulai sejak bulan awal, setelah pendanaan

program PKMM tahap awal cair.

2. Peserta

Pelatihan program ini akan diikuti oleh seluruh mahasiswa di kost

Kalifornia dan kost Las Vegas Bumi Laweyan, Kota Surakarta.

3. Pelaksanaan Program

a. Persiapan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini merupakan pelaksanaan

kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa PKMM. Sebelum proses

pelatihan dilaksanakan, pelaksana kegiatan melakukan konsultasi

dengan dosen pendamping secara intensif. kemudian melakukan

observasi terhadap masyarakat sasaran dan melakukan koordinasi

dengan pihak yang bersangkutan.

b. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan ini akan dilaksanakan setelah semua

persiapan dilakukan. Kita akan melakukan observasi dengan

melakukan wawancara dengan mahasiswa di kost kalifornia dan

kost las vegas kota surakarta selama 2 bulan, tiap 1 minggu

diadakan 3 kali pertemuan yaitu hari Senin, Kamis, dan Sabtu. Kita

mengikuti berbagai aktivitas diluar kampus sampai kehidupan

mereka di malam hari.

Mahasiswa di kost kalifornia dan kost las vegas bertindak

sebagai agen penyuluhan kita akan dampak-dampak dari perilaku

menyimpang yang biasanya di lakukan para remaja saat ini.

Selanjutnya nanti 1 bulan selanjutnya, mahasiswa di kost

kalifornia dan kost las vegas di minta mencari tahu apa yang di

lakukan mahasiswa lain di kost sekitar mereka di luar aktivitas di

10

Page 12: Program Kreativitas Mahasiswa New

kampus. Pada akhir pertemuan kami adakan cerita bersama untuk

menentukan apa sebenaranya masalah yang mereka hadapi dan

nantinya akan kita simpulkan sebagai laporan kegiatan ini.

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

Keseluruhan program ini akan dilaksanakan selama 4 bulan, dengan

perencanaan kegiatan dan waktu sebagai berikut:

Bulan Ke-1

Bulan Ke-2 Bulan Ke-3

Bulan Ke-4

Kegiatan Minggu Ke-

Minggu Ke-

Minggu Ke-

Minggu Ke-

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4Konsultasi dengan dosen pendampingObservasi masyarakat sasaranPersiapan PelatihanPelaksanaan Kegiatan PKMEvaluasi Kegiatan PKMPembuatan Laporan

J. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK

1. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama lengkap : Iwan Kurniawan

b. NIM : J 500 090 088

c. Fakultas/Program Studi : Kedokteran/Pendidikan Dokter

d. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Surakarta

e. Waktu kegiatan PKM : 4 jam/minggu

2. Anggota Pelaksana

a. Nama lengkap : M. Alfian Zaini A.

b. NIM : J 500 090

c. Fakultas/Program Studi : Kedokteran/Pendidikan Dokter

d. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Surakarta

11

Page 13: Program Kreativitas Mahasiswa New

e. Waktu kegiatan PKM : 4 jam/minggu

3. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Bobby Hafidz

b. NIM : J 500 090

c. Fakultas/Program Studi : Kedokteran/Pendidikan Dokter

d. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Surakarta

e. Waktu kegiatan PKM : 4 jam/minggu

3. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Pahlevi yudha

b. NIM : J 500 090

c. Fakultas/Program Studi : Kedokteran/Pendidikan Dokter

d. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Surakarta

e. Waktu kegiatan PKM : 4 jam/minggu

K. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING

1. Nama Lengkap : Sutri, S.Pd.

2. Jenis Kelamin : Perempuan

3. NIK : -

4. Jabatan struktural : Dosen Fakultas Kedokteran UMS

5. Fakultas/Jurusan : Kedokteran / Pendidikan Dokter

6. Waktu kegiatan PKM : 4 jam per minggu

L. BIAYA

1. Biaya Habis Pakai

No.Nama

KebutuhanSatuan

Harga

SatuanPenggunaan Biaya

12

Page 14: Program Kreativitas Mahasiswa New

1. Tinta Printer Pak 22.500 5 112.500

2. CD Blank Keping 3.000 10 30.000

3. Kertas HVS Rim 35.000 2 70.000

4. Bolpoint pak 17.500 1 17.500

5. Spidol Buah 6.000 2 12.000

6. Buku Tulis Pak 30.000 1 30.000

7. Karung Buah 3.000 5 15.000

8. Tempat Sampah

Buah 10.000 200 2.000.000

9. Ikan pemakan jentik

ekor 500 400 200.000

10. Foto Kopi Lembar 200 1000 200.000

11. Kuitansi Buah 5.000 1 5.000

Sub Total

2. Biaya Penunjang Kegiatan PKMM

No

.

Nama

KebutuhanSatuan

Harga

SatuanPenggunaan Biaya

1. Sewa 3 komputer

Jam @ 3.000 60 540.000

2. Sewa printer Hari 5.000 45 225.000

3. Sewa kamera Bulan 75.000 4 300.000

4. Sewa LCDPertemuan

10.000 8 80.000

Sub Total 1.145.000

3. Biaya Perjalanan dan Akomodasi

No.Nama

KebutuhanSatuan

Harga

SatuanPenggunaan Biaya

1. Sewa 3 motor Hari @ 30 900.000

13

Page 15: Program Kreativitas Mahasiswa New

10.000

2. Diskusi Terbatas

3 orang

Hari @

10.000

50 1.500.000

3. Diskusi terbatas,

tim, mitra dan

pihak sekolah

(40 orang) Per

tem

uan

@ 1.000 8 320.000

Sub Total

4. Lain-lain

No.Nama

KebutuhanSatuan

Harga

SatuanPenggunaan Biaya

1. Cendera Mata

a. Stiker lembar 500 200 100.000

b. Jam

dinding

buah 50.000 2 100.000

2. Proposal Jilid 30.000 6 180.000

3. Laporan

Kemajuan

Jilid 30.000 5 150.000

4. Laporan

Akhir

Jilid 30.000 6 180.000

5. Catride reffil Buah 200.000 1 200.000

6. Flash disk 4 G Buah 100.000 1 83.000

Sub Total

Rekapitulasi Rincian Biaya Penelitian:

1. Biaya Habis pakai Rp. 5.892.000

14

Page 16: Program Kreativitas Mahasiswa New

2. Biaya Penunjang PKM Rp. 1.145.000

3. Perjalanan Rp. 1.970.000

4. Lain-lain Rp. 993.000 +

Total Rp. 10.000.000

M. LAMPIRAN

1. Daftar Riwayat hidup ketua dan anggota

2. Surat pernyataan kesediaan bekerjasama dari pihak mitra

3. Denah detil lokasi kegiatan PKMM

4. Teknis kegiatan di lapangan

15