Program Pemberantasan Demam Berdarah Dengue

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Program Pemberantasan Demam Berdarah Dengue

Citation preview

No Slide Title

PROGRAM PEMBERANTASAN DEMAM BERDARAH DENGUE(DBD)

LATAR BELAKANGPenyakit DBD masih endemis dan Kejadian Luar biasa(KLB) masih sering Vaksin untuk mencegah dan obat untuk membasmi virusnya belum tersedia Partisipasi masyarakat dalam PSN melalui 3M perlu ditingkatan

2DBDpenyakit menular berbahayamenyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan sistem pembekuan darah (trombosit) mengakibatkan perdarahan dan dapat menimbulkan kematianDisebabkan oleh virus Dengue

Cara Penularan: Melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti

Virus Dengue3Gejala DBDDemam 2-7 hari, berpola seperti tapal kuda yaitu demam tinggi pada 3 hari pertama, kemudian demam turun pada hari ke 4-5, kemudian naik lagi pada hari ke 6-7Perdarahan, biasanya terjadi pada hari ke 2 dari demam.Pembesaran hepar (hepatomegali)Syok, biasanya terjadi pada hari ke 3. Bila syok terjadi maka menunjukkan prognosis yang burukKLASIFIKASI DBD (WHO 1997)I : Demam dan RL +II : Derajat I disertai dengan perdarahan spontan dikulit atau perdarahan ditempat lainIII : Ditemukan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun(hipotens), disertai dengan kulit dingin, lembab dan pasien gelisahIV : Syok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur.Ciri - Ciri Nyamuk Aedes Aegypti1. berwarna hitam dengan belang-belang (loreng) Putih pada Seluruh Tubuhnya2. Hidup Didalam Dan Diluar Rumah3. Mampu Terbang Sampai 100-200 M4. Umur nyamuk Aedes Aegypti rata-rata 2 minggu. Tetapi sebagian diantaranya dapat hidup sampai 2-3 bulan. (terutama jika berada dalam kondisi udara optimun 24C - 28C dan kelembapan 60 - 80%).

6Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti

Telur Jentik Kepompong NyamukKepompong(PUPA)

3 4 hari1 2 hari5 7 hari1 2 hariTelurJentikNyamuk Dewasa71. Telur Nyamuk Aedes Aegypti1. Setiap kali bertelur, nyamuk betina dapat bertelur hingga 100 butir.2. Telur berwarna hitam dengan ukuran 0,80 mm3. Ditempat yang kering, telur ini dapat bertahan sampai 6 bulan4. Telur akan menjadi jentik jika terendam air 2 hari

82. JENTIK1. Jentik yang menetas akan tumbuh menjadi besar yang panjangnya 0,5 - 1 Cm2. Jentik aedes aegypti akan selalu bergerak aktif dalam air. Geraknya berulang-ulang dari bawah keatas permukaan air untuk bernafas.3. Pada waktu istirahat, posisinya hampir tegak lurus dengan permukaan air, biasanya berada di dinding tempat penampungan air.4. Setelah 5-7 hari jentik akan berubah menjadi kepompong

93. Kepompong Nyamuk(PUPA)1. Berbentuk seperti koma2. Gerakannya lamban3. Sering berada di permukaan air4. Setelah 1 - 2 hari akan menjadi nyamuk dewasa.

104. Nyamuk DewasaBadan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putihAedes Aegypti Betina hidup rata-rata hanya 10 hari, masa yang cukup untuk pertumbuhan virus dengue dalam tubuhnya.Darah manusia berfungsi untuk mematangkan telur agar dapat dibuahi pada saat perkawinan. Mereka mempunyai kebiasaan menggigit berulang kali.Puncak aktif nyamuk pada siang dan sore hari. (Pk 09.00-10.00 dan Pk 16.00-17.00)Bertelur tiga hari setelah mengisap darah di tempat yang paling disenangi yaitu genangan air bersih dan 24 jam kemudian mengisap darah kembali serta bertelur kembali tiga hari kemudian. Karena daya terbangnya dalam radius 100 - 200 m saja, ia selalu mencari mangsa yang dekat (dalam rumah atau sekitar rumah)

11Tempat Berkembang Biak

12Cara Penularan

Ditularkan melalui nyamuk betina Nyamuk ini mendapatkan virus dari orang yang sakit DBD atau orang yang tidak sakit tetapi dalam darahnya terdapat virus dengue Virus yang terhisap akan berkembang dalam tubuh nyamuk, termasuk kelenjar liurnya Bila nyamuk mengigit orang lain, maka virus tersebut dapat pindah ke orang lain melalui air liurnya Bila orang yang tertular tersebut tidak memiliki kekebalan tubuh, maka virus akan menyerang sel pembeku darah dan merusak dinding pembuluh darah kecil / kapiler. Akibatnya terjadi perdarahan dan kekurangan cairan Bila orang yang tertular memiliki kekebalan tubuh yang cukup, maka virus dengue tidak berdaya sehingga orang tersebut tidak sakit. Dalam darah manusia, virus dengue tersebut akan mati dalam kurun waktu 7 hari13Cara Pemberantasan Nyamuk DBDAda 5 langkah pemberantasan nyamuk DBD :1. Pengasapan (fogging)2. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)3. Larvasidasi4. Ikanisasi5. Perangkap nyamuk

141. Pengasapan

Dikenal dengan istilah fogging (Malathion 4% dicampur solar) , yaitu :pengasapan racun serangga untukmematikan nyamuk dewasa

Tetapi tidak cukupkarena selama jentiknya tidak dibasmi, makanyamuk dapat berkembang biak kembali

152. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)PSN dilakukan guna memberantas jentik nyamuk.Dikenal dengan istilah 3 M yaitu :Mengurans tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekaliMenutup rapat-rapat tempat penampungan air3. Menguburkan, mengumpulkan, memanfaatkan kembali atau menyingkrikan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng bekas, plastik bekas, ban bekas dll

163. LarvasidasiLarvasidasi adalah menaburkan bubuk larvasida kedalam tempat-tempat penampungan air, terutama ditempat-tempat yang sulit dikuras dan didaerah yang sulit air.Cara Larvasidasi Menaburkan bubuk abate (Abatisasi) dengan takaran 10 gr untuk 100 Liter air.Menggunakan Altosid. Altosid berbentuk seperti gula pasir berwarna hitam. Takarannya 2,5 gr untuk 100 Liter air.3. Menggunakan Sumilarv 0.5 G (dbd). Penggunaannya 0,25 gram untuk 100 Liter air.

174. Ikanisasiikan adalah predator alami dari jentik nyamukIkan cupang, ikan gapi, dan anak ikan nila

dapat digunakan untuk memberantas jentik nyamuk di penampungan air warga yang ukurannya cukup besar atau berada di luar rumah185. Perangkap nyamukStep 1 :Pasang kasa nyamuk pada ember

Step 2 : Isi ember dengan air hingga 1/3 tinggi kasa nyamuk tergenang air

Step 3 :Sebaiknya tempatkan di tempat yang gelap dan di sudut ruangan

Step 4:Setelah satu minggu anda bisa mempunyai segerombolan nyamuk mati di dalam perangkap. Ganti air dan bersihkan kasa nyamuk setiap seminggu sekali.

PERINGATAN : Ganti airnya secara rutin. Jika tidak, ada kemungkinan, bukannya menjadi perangkap, justru malah menjadi peternakan nyamuk.

19Mencegah gigitan nyamuk Mencegah gigitan nyamuk dengan memakai lotion anti nyamukMenggunakan obat anti nyamuk Memasang kawat kasa dijendela dan di ventilasi Tidak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar Gunakan sarung klambu waktu tidur

20Kewaspadaan MasyarakatBila masyarakat menjumpai anggota keluarga atau tetangga di lingkungan dengan gejala diatas segera ke PuskesmasLakukan PSN dengan 3M +Laporan penderita penyakit dari rumah sakit dikirim ke Puskesmas di wilayah penderita untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi dan Fogging/Pengasapan

21

Sistim Pengawasan DiniUntuk mencegah gigitan, upayakan antara lain dengan memasang kawat nyamuk halus pada pintu, lubang jendela, dan ventilasiHindari penggantungan pakaian di kamar mandi atau tempat yang gelap. Namun yang terpenting, selalu Menjaga kebersihan lingkungan Anda !!!.Masalah DBD tidak bisa di atasi secara individualDBD adalah masalah seluruh warga masyarakatCiptakan budaya bersih dilingkungan Anda

22Strategi Program P2 DBD Pemberdayaan masyarakatPeningkatan Kemitraan Berwawasan Bebas Penyakit DBDPeningkatan Profesionalisme Pengelola ProgramDesentralisasiPembangunan Berwawasan Kesehatan Lingkungan23Kebijakan program p2 DBDMeningkatkan perilaku hidup sehat dan kemandirian terhadap P2 DBDMeningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat terhadap penyakit DBDMeningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi program P2 DBDMemantapkan kemitraan baik lintas sektor/program, LSM, organisasi profesional dan dunia usaha

24Pokok-pokok Kegiatan P2 DBDMelakukan surveilans epidemiologi dimana dilakukan kewaspadaan dini penyakit DBD melalui kegiatan penemuan dan pelaporan penderita baik dari RS, Puskemas, Pemantauan Jentik Berkala.Tatalaksana kasusPemberantasan vektor melalui program pemberantasan sarang nyamuk (PSN)Penanggulangan kejadian luar biasa (KLB)Penggerakan peran serta masyarakatPelatihan guna meningkatkan SDM yang profesional terhadap petugas kesehatan, petugas laboratorium, pelaksana program, petugas lapangan penyemprot, dokter puskesmas, dokter swasta, dan dokter RSPromosi DBD yaitu melalui penyuluhan media massa, pengadaan leaflet, poster dan seminar.25Daftar pustakaFaizah A. Siregar. Epidemiologi dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Universitas Sumatera Utara. Fakultas Kesehatan Masyarakat: USU Digital Library. 2004 Siti Arifah. Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah di Desa Kliwonan Masaran Sragen. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan. Surakarta. 2008Jose E. Rigau Perez. Dkk. Dengue and Dengue Haemorragic Fever: The Lancet. Volume 352. San Juan. Puerto Rico. 1998Promosi Kesehatan. Demam Berdarah Dengue (DBD). Jakarta. 2008Terimakasih27