72
PROGRAM PERCONTOHAN BER UGAQ PAUD (KELOMPOK BERMAIN & TAMAN KANAK-KANAK) Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BPPNFI) Regional VII Mataram

PROGRAM PERCONTOHAN BER UGAQ PAUD (KELOMPOK …€¦ · Petunjuk Pelaksanaan Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 2 KATA PENGANTAR Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagaimana yang

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PROGRAM PERCONTOHAN BER UGAQ PAUD (KELOMPOK BERMAIN & TAMAN KANAK-KANAK)

    Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BPPNFI) Regional VII Mataram

  • Petunjuk Pelaksanaan Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 2

    KATA PENGANTAR

    Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagaimana yang dinyatakan dalam Undang-Undang

    Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (pasal 1 butir 14) adalah upaya

    pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

    dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

    perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan

    lebih lanjut. Pengertian tersebut menyiratkan tentang sasaran, proses layanan, lingkup aspek

    perkembangan, tujuan, serta peran PAUD sebagai dasar bagi pencapaian keberhasilan

    pendidikan di tahap yang lebih tinggi.

    Memahami demikian pentingnya kedudukan PAUD dalam menyiapkan kemampuan dasar

    anak yang mempengaruhi secara berkelanjutan terhadap kemampuan anak di tahap kehidupan

    selanjutnya, maka salah satu upaya yang ditempuh oleh Direktorat Pendidikan Anak Usia

    Dini, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal

    mengupayakan peningkatan akses dan mutu layanan PAUD pada jalur nonformal, salah

    satunya program yang tengah dikembangkan adalah program Kelompok Bermain dan Taman

    Kanak-Kanak, bagi anak usia 2 – 6 tahun.

    Guna memberikan acuan kepada masyarakat, terutama para pendidik dan pengelola PAUD

    dalam pengembangan, pembinaan, dan penyelenggaraan program percontohan Berugaq

    (Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak) , maka disusunlah Petunjuk

    Pelaksanaan Penyelenggaraan Program Percontohan (Kelompok Bermain dan

    Taman KanakKanak) ini.

    Akhirnya, melalui kesempatan ini kami mohon kepada para pembaca/ pengguna petunjuk

    teknis ini untuk memberikan koreksi atau saran demi penyempurnaan di masa yang akan

    datang. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah ikut andil demi

    tersusunnya petunjuk teknis ini. Semoga petunjuk teknis ini bermanfaat sebagaimana yang

    diharapkan.

    Mataram, Maret 2012

    Kepala BPPNFI

    Regional VII Mataram

    Rony Gunarso, M.M.Pd

    NIP19600716198401 1001

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 3

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar -------------------------------------------------------------------------------- ii

    Daftar Isi ------------------------------------------------------------------------------- iii

    Bab I Pendahuluan --------------------------------------------------------------------------- 1 A. Latar Belakang ---------------------------------------------- 1

    B. Dasar ------------------------------------------------------------ 1

    C. Tujuan ---------------------------------------------------------2

    D. Penjelasan Istilah -------------------------------------------------- 2

    Bab II Percontohan Program Berugaq PAUD (Kelompok Bermain & TK)

    A. Percontohan Program Berugaq PAUD (Kelompok Bermain & TK) 4

    B. Komponen Penyelenggaraan Kelompok Bermain ------------------ 8

    Bab III Komponen Kelompok Bermain dan TK Berbasis Berugaq

    A. Peserta Didik ----------------------------------------------- 14

    B. Pendidik dan Tenaga Kependidikan/Pengelola --------------------- 14

    C. Sarana dan Prasana ------------------------------------------------ 15

    D. Program Pembelajaran -------------------------------------------- 17

    E. Proses Pembelajaran ---------------------------------------------- 18

    F. Penilaian ------------------------------------------------------------ 20

    G. Mitra Kerja -------------------------------------------------- 20

    H. APE (Alat Permainan Edukatif) ------------------------------------- 20

    I. Pembiayaan --------------------------------------------------------------- 20

    Bab IV Pengajuan dan Seleksi Proposal

    A. Penyusunan Proposal ---------------------------------------------- 22

    B. Mekanisme Pengajuan Proposal ------------------------------------- 22

    C. Pengajuan Pendanaan Dana Bantuan Sosial PAUD ---------------- 22

    Bab V Evaluasi, Pelaporan dan Pembinaan

    A. Evaluasi ------------------------------------------------------------ 24

    B. Pelaporan ----------------------------------------------------- 26

    C. Pembinaan ---------------------------------------------------------- 26

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 4

    Bab VI Penutup

    Lampiran

    Lampiran 1 Contoh Laporan Tertulis Hasil Evaluasi Anak -------------------------- 30

    Lampiran 2 Contoh Format Buku Administrasi Persuratan -------------------------- 32

    Lampiran 3 Contoh Buku Kas ---------------------------------------------------------------- 33

    Lampiran 4 Contoh Kartu Pembayaran Anak Didik ------------------------------------- 34

    Lampiran 5 Contoh Bentuk Perencanaan Anggaran ------------------------------------- 35

    Lampiran 6 Contoh Pemenuhan Pelayanan Kesehatan ------------------------------- 36

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

    mengamanatkan bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) dapat diselenggarakan melalui

    nonformal, dan/atau informal (pasal 28 ayat 2). Pendidikan anak usia dini dapat berbentuk

    Taman Kanak-Kanak (TK), Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA),

    atau bentuk lain yang sederajat. Bentuk lain yang sederajat yang selanjutnya

    dikategorikan sebagai satuan PAUD sejenis dimaksud untuk memenuhi kebutuhan

    masyarakat akan layanan PAUD lainnya. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

    merupakan salah satu program yang bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan

    bagi anak sejak lahir sampai anak berusia 6 tahun, agar mereka kelak memiliki

    kesiapan memasuki jenjang pendidikan dasar.

    Data awal tahun 2009 menunjukan bahwa dari sekitar 29,8 juta anak, yang

    terlayani pendidikan baru sekitar 15,1 juta anak. Masih rendahnya layanan PAUD

    tersebut antara lain disebabkan masih rendahnya kesadaran dan partisipasi masyarakat

    terhadap pentingnya PAUD, serta masih terbatasnya lembaga layanan, keterbatasan

    sarana tempat belajar bagi anak usia dini yang memberikan layanan bagi anak

    dibawah 6 tahun, terutama di daerah pedesaan.

    Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dan angka

    partisipasi anak yang terlayani PAUD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

    dalam hal ini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal Informal,

    menyediakan dana dalam bentuk dana bantuan sosial untuk percontohan program

    PAUD khususnya Taman Kanak-kanak (TK) dan Kelompok Bermain (KB)

    UPTD sebagai unit pelaksana teknis Daerah yang memiliki tugas antara lain

    melaksanakan percontohan program PAUDNI diharapkan dapat melaksanakan

    percontohan program sebagai bagian dari perluasan akses melalui layanan berugaq

    PAUD sebagai implementasi dari model yang dikembangkan oleh BPPNFI Regional VII

    Mataram sebagai wahana pengembangan budaya lokal dan peningkatan mutu layanan

    di daerah. Berkaitan dengan hal tersebut maka perlu disusun petunjuk teknis Dana

    Bantuan Sosial percontohan program PAUD di daerah sebagai bentuk dari

    pelayanan pendidikan terutama bagi masyarakat yang kurang mampu dalam hal

    pendidikan anak usia dini.

    B. Dasar

    1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991, tentang Pendidikan Luar Sekolah.

    3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010, tentang Pengelolaan dan

    Penyelenggaraan Pendidikan.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 2

    5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2007,

    tentang Alokasi, Klasifikasi, Mekanisme Belanja, dan Pertanggungjawaban Anggaran

    Belanja.

    6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2009,

    tentang Koordinasi dan Pengendalian Program di Lingkungan Departemen

    Pendidikan Nasional.

    7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009, tentang standar

    pendidikan anak usia dini.

    8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010, tentang Organisasi

    dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional.

    9. Renstra Ditjen PAUDNI Tahun 2010-2015 10. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satker Pusat Pengembangan Pendidikan

    Nonformal dan Informal (P2-PNFI) dan Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal

    dan Informal (BP-PNFI), Tahun 2012.

    C. Tujuan

    1. Memberikan acuan bagi UPTD Provinsi/Kabupaten/Kota dalam rangka

    mengembangkan percontohan program Taman Kanak-Kanak dan Kelompok Bermain

    guna meningkatkan mutu dan perluasan akses layanan PAUD agar menjangkau

    sasaran anak yang belum terlayani program PAUD.

    2. Menjadi acuan bagi Satuan Kerja di tingkat UPT dalam hal mengidentifikasi,

    menyeleksi, dan menetapkan lembaga yang akan menerima bantuan percontohan

    program TK/KB

    3. Menjadi acuan dalam memberikan pembinaan terhadap lembaga yang terpilih untuk

    dapat memberikan layanan percontohan program yang berkualitas kepada sasaran

    anak usia dini (3-6 tahun) di lingkungan sekitarnya.

    D. Penjelasan Istilah

    1. Percontohan adalah proses kegiatan mencari, menentukan, dan membuat contoh,

    prototipe, model, atau patron tentang prosedur atau wujud kerja penyelenggaraan

    program atau pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini, nonformal, dan

    Informal. Percontohan dapat bersifat menyeluruh (komprehensif) atau bagian per

    bagian (parsial) dari keseluruhan kegiatan/komponen penyelenggaraan program atau

    keseluruhan kegiatan/komponen pembelajaran.

    2. Percontohan Program adalah model-model program PAUD terbaik yang merupakan

    hasil kajian atau penyelenggaraan program terbaik (best practices) sebagai

    Percontohan Program yang dapat dijadikan rujukan, tempat magang atau praktek bagi

    pengelola,penyelenggara dan pelaksanaan program PAUD dalam rangka

    meningkatkan produktivitas, efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program.

    3. Bantuan Langsung Percontohan Program TK dan KB merupakan dana bantuan yang

    diberikan kepada lembaga PAUDNI terutama UPTD BPKB/SKB yang dinilai layak

    dan memiliki potensi untuk membuat percontohan program TK atau KB yang kreatif

    dan inovatif, serta sesuai dengan kondisi daerah dalam rangka meningkatkan mutu

    penyelenggaraan.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 3

    4. Lembaga Mitra PAUD adalah Perguruan Tinggi, PKBM, HIMPAUDI

    Kabupaten/Kota dan Kecamatan, Organisasi Wanita, Organisasi Keagamaan,

    Orsosmas dan lembaga/ organisasi mitra lain yang terkait dalam pembinaan PAUD

    untuk menyelenggarakan PAUD di daerah.

    5. Taman Kanak-kanak (TK) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak

    usia 4 sampai 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

    untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

    memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

    6. Kelompok Bermain (KB) adalah suatu upaya memberikan layanan pendidikan bagi

    anak usia 2-6 tahun, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak sekaligus

    program kesejahteraan anak.(dengan prioritas anak usia dua sampai usia enam tahun).

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 4

    BAB II

    PERCONTOHAN PROGRAM BERUGAQ PAUD

    KELOMPOK BERMAIN DAN TK

    Percontohan, pengertian percontohan dalam panduan ini dibatasi pada suatu

    kegiatan/program yang mempunyai keunggulan dalam pelaksanaannya, dan menghasilkan

    suatu dampak positif terhadap sasaran pelaksanaan program tersebut. Keunggulannya dapat

    dilihat dari adanya pola atau strategi yang kreatif dan inovatif, yang dipergunakan oleh

    pelaksana program untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan adanya

    keunggulan tersebut, maka program itu bisa/memungkinkan untuk dijadikan sebuah role

    mode (contoh ideal), bagi pelaksanaan program sejenis. Dengan kata lain, Percontohan

    Program dapat dijadikan sebagai sebuah acuan yang dapat direflikasikan pelaksanaannya, di

    luar lokasi yang menjadi daerah/ kelompok percontohan.

    Berugaq PAUD (Kelompok Bermain dan TK) merupakan salah satu bentuk pendidikan

    anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal dengan mengutamakan kegiatan bermain

    sambil belajar. Pendidikan anak usia dini yang diterapkan dalam program Kelompok Bermain

    yang kegiatannya berlangsung diberugaq.

    Berugaq merupakan salah satu bangunan pendukung dalam tata ruang bangunan tradisional

    Sasak. Berugaq ini berbentuk segi empat sama sisi (bujur sangkar). Bangunan ini terbuat dari

    kayu, bambu dan alang-alang sebagai atapnya dengan tidak menggunakan dinding. Berugaq

    ini biasanya ditempatkan pada depan samping kiri atau kanan bangunan rumah bale jajar atau

    bale tani. Berugaq/sekepat ini didirikan setelah dibuatkan pondasi terlebih dahulu kemudian

    didirikan tiangnya berjumlah empat. Lantai berugaq terbuat dari papan kayu dan atau bilah

    bambu dianyam dengan tali pintal (Peppit) dengan ketinggian 40-50 cm. Di bagian atasnya

    ada kayu ganda sebagai mirplatnya kemudian diatap dengan alang-alang. Berugaq /sekepat

    ini tidak akan pernah didapati dalam bentuk atap gudangan akan tetapi ciri khasnya adalah

    dengan atap jurai.

    Fungsi dan kegunaan berugaq/sekepat adalah sebagai tempat menerima tamu. Menurut

    kebiasaan orang Sasak, tidak semua orang boleh masuk ke rumah, oleh karena itu dibuatlah

    berugaq/sekepat ini sebagai alternatif tempat untuk menerima tamu. Selain itu, bagi pemilik

    rumah yang memiliki gadis, berugaq juga digunakan sebagai tempat untuk menerima pemuda

    yang datang berkunjung. Lebih lanjut berugaq/sekepat ini harus dalam bentuk terbuka, tidak

    memiliki dinding apalagi penyekat karena siapapun berada ditempat itu akan dapat dilihat

    dan disaksikan oleh semua orang. Selain itu juga untuk menjaga agar hal-hal yang negatif

    tidak akan terjadi. Terlebih lagi jika tamu laki-laki datang disaat tuan rumah sedang tidak ada

    ditempat, maka diberugaqlah tempat duduknya. Menurut beberapa nara sumber menjelaskan

    bahwa, tiang berugaq/sekepat yang berjumlah empat tersebut, digambarkan beberapa hal

    yang sangat diperhatikan oleh masyarakat komunitas Sasak dimasa lampau yaitu : Kebenaran

    yang harus diutamakan; Kepercayaan diri dalam memegang amanah; dalam menyampaikan

    sesuatu hendaknya berlaku jujur dan polos; dan sebagai orang yang beriman hendaknya

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 5

    pandai/cerdas dalam menyikapi masalah (tanggap), atap yang memayungi berugaq/sekepat

    tersebut, menggambarkan bahwa Tuhan Maha tahu atas segalanya, baik yang tersirat maupun

    yang tersu rat.

    Berugaq juga difungsikan sebagai tempat musyawarah, mengaji keluarga atau masyarakat.

    Untuk memaksimalkan pemanfaatan budaya – budaya lokal. Berugaq juga difungsikan

    sebagai sarana belajar PAUD.

    A. Prinsip-prinsip Berugaq PAUD (KB & TK) sebagai berikut:

    1. Berugaq PAUD sebagai sarana program Kelompok Bermain dan TK adalah

    salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini yang menyelenggarakan

    program pendidikan bagi anak usia 2 tahun sampai 6 tahun dengan menggunakan

    sarana berugaq sebagai tempat pembelajaran.

    2. Berugaq PAUD yaitu pemanfaatan berugaq sebagai icom dalam kegiatan bermain,

    bersosialisasi, menumbuhkembangkan kreatifitas, imajinasi, dan potensi anak. Berugaq

    PA UD memudahkan penyelenggaraan sehingga masalah tempat belajar bukan menj adi

    halangan untuk menyelenggarakan PAUD. Berugaq dalam model ini digunakan sebagai

    media berkumpul dan bermai n yang terbatas. Bermain yang tertbatas maksudnya adalah

    kegiatan bermain yang memungkinkan anak untuk duduk. Program berugaq PAUD

    adalah perluasan akses dan peningkatan mutu pelayanan dengan menggunakan multi

    metode yang cocok dengan karakteristik anak usia dini sehingga pembelaj aran lebih

    bervariatif, dapat merangsang motivasi bermain anak dan dapat mengembangkan

    semua aspek pengembangan dan multi kecerdasan anak usia dini. Program yang

    dipilih disesuaikan dengan kondisi masing-masing PAUD (SDA, SDM, dana).

    3. Pembelajaran di berugaq mengadopsi pendekatan BCCT dengan

    menggantikan nama sentra menjadi berugaq

    Contoh program bermain anak pada berugaq PAUD antara lain:

    Berugaq persiapan

    Berugaq alam

    Berugaq peran dll

    Berugaq serbaguna adalah pusat semua kegiatan diluar sentra seperti berugaq

    secretariat, pelayanan kesehatan dan gizi pemberian makanan tambahan juga

    penyuluhan kesehatan, pertemuan rutin pendidik, orang tua murid bekerja

    sama dengan instansi terkait.

    4. Berorientasi pada kebutuhan anak. Pada dasarnya setiap anak memiliki kebutuhan dasar yang sama, seperti kebutuhan

    fisik, rasa aman, dihargai, tidak dibeda-bedakan, bersosialisasi, dan kebutuhan untuk

    diakui.

    5. Sesuai dengan perkembangan anak. Setiap usia mempunyai tahaf perkembangan yang berbeda, misalnya pada usia 3 tahun

    tidak sama dengan anak usia 4 tahun . Oleh karena itu pendidik harus memahami tahap

    perkembangan anak dan menyusun kegiatan sesuai dengan tahapan perkembangan untuk

    mendukung pencapaian tahap perkembangan yang lebih tinggi.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 6

    6. Kegiatan belajar dilakukan melalui bermain. Pembelajaran dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Melalui bermain anak

    belajar tentang: konsep-konsep matematika, sains, seni dan kreativitas, bahasa,

    sosial, dan lain-lain. Selama bermain, anak mendapatkan pengalaman untuk

    mengembangkan aspek-aspek/nilai-nilai moral, fisik/motorik, kognitif, bahasa,

    sosial emosional, dan seni. Pembentukan kebiasaan yang baik seperti disiplin, sopan

    santun, dan lainnya dikenalkan melalui cara yang menyenangkan.

    7. Anak sebagai pembelajar aktif.

    Dalam proses pembelajaran, anak merupakan subjek/pelaku kegiatan dan pendidik

    merupakan fasilitator. Anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar, mempunyai

    banyak ide, dan tidak bisa berdiam dalam jangka waktu lama. Pendidik juga harus

    memahami dan tidak memaksakan anak untuk duduk diam tanpa aktifitas yang

    dilakukannya dalam waktu yang lama. Untuk itu disediakan beberapa berugaq

    dengan berbagai ragam permainan dan alat bermain dan halaman sekitar berugak

    untuk permainan yang bersifar fisik.

    8. Anak belajar melalui interaksi sosial

    Pembelajaran anak melalui interaksi sosial baik dengan orang dewasa maupun

    dengan teman sebaya yang ada di lingkungannya. Salah satu cara anak belajar

    adalah dengan cara mengamati, meniru, dan melakukan. Orang dewasa dan teman-

    teman yang dekat dengan kehidupan anak merupakan obyek yang diamati dan ditiru

    anak. Melalui cara ini anak belajar cara bersikap, berkomunikasi, berempati,

    menghargai, atau pengetahuan dan keterampilan lainnya. Pendidik dan orang-orang

    dewasa di sekitar anak seharusnya peka dan menyadari bahwa dirinya sebagai model

    yang pantas untuk ditiru anak dalam berucap, bersikap, merespon anak dan orang

    lain, sehingga dapat membantu anak mengembangkan kemampuan berkomunikasi

    dan kematangan emosinya.

    PAUD Berugaq juga memprogramkanparenting agar apa yang diterima disekolah

    bisa selaras dengan yang dirumah.

    9. Menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar.

    Lingkungan merupakan sumber belajar yang sangat bermanfaat bagi anak.

    Lingkungan berupa lingkungan fisik berupa penataan ruangan (berugaq), penataan

    alat main, Pendidik seharusnya menata lingkungan yang menarik, menciptakan

    suasana hubungan yang hangat antar pendidik, antar pendidik dan anak, dan anak

    dengan anak.

    Pendidik juga memfasilitasi anak untuk mendapatkan pengalaman belajar di dalam

    dan di luar ruangan (berugaq) secara seimbang dengan menggunakan benda-benda

    yang ada di lingkungan anak. Pendidik juga mengenalkan kebiasaan baik, nilai-nilai

    agama dan moral di setiap kesempatan selama anak di lembaga dengan cara yang

    menyenangkan.

    10. Menggunakan berbagai sumber dan media belajar yang ada di lingkungan

    sekitar.

    Sumber dan media belajar untuk PAUD tidak terbatas pada alat dan media hasil

    pabrikan, tetapi dapat menggunakan berbagai bahan dan alat yang tersedia di

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 7

    lingkungan sepanjang tidak berbahaya bagi kesehatan anak. Air, tanah lempung,

    pasir, batu-batuan, kerang, daun-daunan, ranting, karton, botol-botol bekas, perca

    kain, baju bekas, sepatu bekas, dan banyak benda lainnya dapat dijadikan sebagai

    media belajar untuk mengenalkan banyak konsep; matematika, sains, sosial, bahasa,

    dan seni. Dengan menggunakan bahan dan benda yang di sekitar anak belajar

    tentang menjaga lingkungan, pelestarian alam, dan lainnya. Sumber belajar juga

    tidak terbatas pada pendidik, tetapi orang-orang yang ada di sekitarnya. Misalnya

    anak dapat belajar tentang tugas dan cara kerja petani, peternak, polisi, pak pos,

    petugas pemadam kebakaran, dan lainnya dengan cara mengunjungi tempat kerja

    mereka atau mendatangkan mereka ke lembaga PAUD untuk menunjukkan kepada

    anak bagaimana mereka bekerja.

    11. Anak belajar sesuai dengan kondisi sosial budayanya.

    PAUD merupakan wahana anak tumbuh dan berkembang sesuai potensi dengan

    berdasarkan pada sosial budaya yang berlaku di lingkungan. Pendidik seharusnya

    mengenalkan budaya, kesenian, dolanan anak, baju daerah menjadi bagian dari

    setting dan pembelajaran baik secara regular maupun melalui kegiatan tertentu.

    12. Melibatkan peran serta orangtua yang bekerja sama dengan para pendidik di

    lembaga PAUD.

    Orangtua menjadi sumber informasi mengenai kebiasaan, kegemaran, ketidaksukaan

    anak, dan lain-lain yang digunakan pendidik dalam penyusunan program

    pembelajaran. Orangtua juga dilibatkan dalam memberikan keberlangsungan

    pendidikan anak di rumah. Untuk seharusnya lembaga PAUD memiliki jadwal

    pertemuan orang tua secara rutin untuk berbagi informasi tentang kebiasaan anak,

    kemajuan, kesulitan, rencana kegiatan bersama anak dan orang tua, harapan-harapan

    orang tua untuk perbaikan program, dst. Dengan adanya program orang tua

    diharapkan stimulasi yang anak dapatkan di lembaga dan di rumah menjadi sejalan

    dan saling menguatkan.

    13. Kerjasama

    Mengedepankan komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak seperti

    instansi/lembaga terkait, masyarakat, dan perseorangan, agar terjalin sinkronisasi

    dan terjaminnya dukungan pembelajaran.

    14. Kekeluargaan

    Dikembangkan dengan semangat kekeluargaan dan menumbuh suburkan sikap

    saling asah, asih, asah, dan asuh.

    B. Komponen Penyelenggaraan Kelompok Bermain

    Dalam penyelenggaraan pendidikan pada lembaga kelompok bermain harus memenuhi

    komponen sebagai berikut :

    1. Kurikulum

    Kurikulum Kelompok Bermain dan TK mengacu Permen no 58 tahun 2009.

    Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan

    bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

    program pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 8

    Program pembelajaran adalah susunan kegiatan yang akan dilakukan selama satu

    tahun pembelajaran. Kegiatan yang harus disusun dan ditetapkan sesuai dengan

    sistem semester. Ada tiga macam perencanaan kegiatan bermain di Kelompok

    Bermain, yaitu:

    a. Perencanaan Tahunan dan Semester

    Beberapa langkah yang harus ditempuh oleh seorang pendidik dalam membuat

    perencanaan tahunan dan semester:

    1) Untuk memulai kegiatan awal tahun ajaran baru, antara lain penyusunan

    jadwal dan pengadaan fasilitas yang diperlukan demi kelancaran

    pelaksanaan program kegiatan bermain anak didik.

    2) Kegiatan semester antara lain menyiapkan buku program kegiatan

    mingguan dan harian serta pembelajaran fasilitas-fasilitas keperluan

    semester.

    b. Perencanaan Kegiatan Bermain Mingguan dan Harian

    Perencanaan satuan kegiatan mingguan adalah penyusunan persiapan

    pembelajaran yang akan dilakukan pendidik dalam satu minggu.

    Perencanaan satuan kegiatan harian adalah penyusunan persiapan

    pembelajaran yang akan dilakukan pendidik dalam satu hari untuk

    meningkatkan kecerdasan holistik anak dengan;

    1) Kegiatan mingguan adalah kegiatan yang secara pasti bisa diprogramkan

    setiap minggu. Misalnya, setiap hari Senin diprogram pemeriksaan

    kerapian anak didik, hari Sabtu diprogram kegiatan mengevaluasi

    pelaksanaan kegiatan bermain yang telah diselenggarakan.

    2) Kegiatan harian antara lain kegiatan bermain yang akan diberikan kepada

    anak didik, termasuk memeriksa kebersihan dan ketertiban ruang bermain

    anak didik.

    Kegiatan bermain mingguan dan harian disusun berdasarkan perencanaan

    tahunan dan semester. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan ditetapkan

    meliputi:

    1) Tema kegiatan; 2) Kelompok yang akan melakukan kegiatan bermain; 3) Semester dan tahun ajaran; 4) Jumlah waktu;

    5) Hari dan tanggal pelaksanaan;

    6) Jam pelaksanaan;

    7) Tujuan kegiatan bermain;

    8) Materi yang akan dimainkan sesuai dengan tema;

    9) Bentuk kegiatan bermain;

    10) Setting lingkungan berugaq;

    11) Bahan dan alat yang diperlukan dalam bermain; 12) Evaluasi perkembangan anak.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 9

    c. Perencanaan Persiapan Kegiatan bermain

    1) Perencanaan persiapan kegiatan bermain adalah segala sesuatu yang

    diperlukan sebelum melaksanakan proses kegiatan bermain.

    2) Tujuan penyusunan persiapan jenis permainan adalah:

    a) Agar anak mendapatkan kesempatan bermain yang bervariasi dan

    cukup waktu.

    b) Agar anak mendapatkan stimulasi pendidikan yang optimal sehingga

    semua potensi anak dapat dikembangkan dengan baik.

    c) Agar memudahkan pendidik melaksanakan pengawasan dan evaluasi

    keberhasilan kegiatan bermain dalam mencapai tujuannya.

    Ruang Lingkup program pembelajaran di Kelompok Bermain dan TK di berugaq

    mencakup pengembangan aspek pada bidang pembentukan perilaku dan bidang

    pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan bermain dan pembiasaan, program

    pembelajaran dilakukan secara terpadu dengan mengacu pada Permendiknas No 58

    Th. 2009 dengan ruang lingkup pengembangan aspek, yang meliputi : (1) nilai-nilai

    agama dan moral, (2) fisik, (3) kognitif, (4) bahasa, (5) sosial emosional. Program

    pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan tematik.

    2. Peserta Didik

    a. Peserta didik Kelompok Bermain, adalah anak usia 3 - 4 tahun.

    b. Peserta didik TK adalah anak usia >4 - 6 tahun

    c. Tiap kelompok bermain minimal terdapat 10 orang peserta didik.

    d. Peserta didik dikelompokkan berdasarkan pengelompokkan usia.

    3. Tenaga Pendidik dan Kependidikan

    a. Pendidik Pendidik kelompok bermain minimal memiliki kualifikasi, kompetensi, serta hak

    dan kewajiban sebagai berikut.

    1. Pendidik

    Kualifikasi

    Minimal SMA/Sederajat, dengan pengalaman pelatihan/magang/kursus

    PAUD sejenis, diutamakan S1 PAUD/Pendidikan/Psikologi.

    Kewajiban

    (1) Menjadi teladan bagi pembentukan karakter anak; (2) Mengembangkan kurikulum ke dalam rencana pembelajaran sesuai

    dengan tahapan perkembangan anak;

    (3) Mengelola kegiatan bermain untuk anak sesuai dengan tahapan

    perkembangan anak dan minat anak;

    (4) Melaksanakan penilaian sesuai dengan kemampuan yang dicapai

    anak.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 10

    2. Guru Pendamping

    Kualifikasi

    Minimal SMA/Sederajat, dengan pengalaman pelatihan/magang/kursus

    PAUD sejenis, diutamakan Diploma Pendidikan.

    Kewajiban

    (1) Menjadi teladan bagi pembentukan karakter anak;

    (2) Membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran;

    (3) Membantu mengelola kegiatan belajar dan bermain sesuai dengan

    tahapan perkembangan anak;

    (4) Membantu dalam melakukan penilaian tahapan perkembangan anak.

    b. Tenaga Kependidikan

    Tenaga kependidikan kelompok bermain pada umumnya adalah para pengelola

    program. Pengelola kelompok bermain minimal memiliki kualifikasi, kompetensi,

    serta hak dan kewajiban sebagai berikut:

    1. Pengelola

    o Kualifikasi

    Pengelola Kelompok Bermain mempunyai kualifikasi dasar sebagai

    berikut :

    (1) Minimal memiliki kualifikasi pendidikan SMA sederajat diutamakan SI (2) Berpengalaman berorganisasi

    (3) Diutamakan yang pernah pelatihan pengelolaan

    o Kewajiban

    (1) Membuat Rencana Anggaran Belanja Lembaga

    (2) Mengelola dan mengembangkan lembaga dalam pelayanan pendidikan,

    pengasuhan, dan perlindungan;

    (3) Mengkoordinasikan pendidik dalam melaksanakan tugasnya di lembaga;

    (4) Mengelola sarana dan prasarana yang dimiliki lembaga;

    (5) Menjalin kerjasama dengan lembaga/instansi lain.

    4. Sarana dan Prasarana

    a. Prinsip

    Prinsip yang harus dipenuhi dalam penyediaan/ pengadaan sarana dan prasarana di

    kelompok bermain antara lain :

    (1) Aman, nyaman, terang, dan memenuhi kriteria kesehatan bagi anak;

    (2) Sesuai dengan tingkat perkembangan anak; (3) Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar,

    termasuk barang limbah/bekas layak pakai.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 11

    b. Sarana Pembelajaran

    Sarana untuk pembelajaran kelompok bermain dapat dibedakan menjadi sarana di

    dalam ruangan (indoor) / berugaq dan nama lain disesuaikan wilayahnya dan

    sarana di luar ruangan (outdoor).

    1. Sarana di dalam ruangan

    Sarana pembelajaran di dalam ruangan / berugaq antara lain terdiri dari:

    (1) Buku-buku cerita atau dongeng dari berbagai versi dan cerita rakyat

    setempat.

    (2) APE tradisional maupun APE lainnya sebagai bahan belajar di Sentra.

    (3) Lemari, rak, keranjang untuk wadah alat main.

    (4) Tape Recorder dan/atau VCD Player, beserta kaset dan/atau VCD

    cerita/lagu.

    (5) Papan tulis (white atau black board) serta alat tulisnya.

    (6) Papan flanel dan perlengkapanannya.

    2. Sarana di luar ruangan

    Alat permainan di luar ruangan seperti bak air, bak pasir, papan luncur, papan

    titian, ayunan, panjatan, kuda-kudaan, dll.

    Adapun persyaratan alat permainan tersebut sebagai berikut:

    a) Alat permainan edukatif, buatan guru, anak, dan pabrik

    b) Alat-alat mainan diletakkan di tempat yang mudah dijangkau oleh anak.

    c) Secara rutin dirawat, dibersihkan dan diganti bila sudah rusak.

    d) Aman, tingginya disesuaikan usia, sisi-sisinya tidak ada yang tajam

    sehingga membahayakan kulit, atau tangan anak dan dapat mendukung

    perkembangan anak.

    e) Kuat, kokoh, tidak mudah patah dan pecah.

    c. Prasarana

    Prasarana minimal yang terdapat di lembaga kelompok bermain, antara lain :

    1) Memiliki tempat untuk kegiatan kelompok bermain (berugaq) atau tempat sejenis.

    2) Memiliki ruangan dan beberapa berugaq untuk proses pembelajaran, toilet

    dilingkungan berugaq, dan ruang lainnya yang relevan dengan kebutuhan

    kegiatan anak.

    5. Pengelolaan

    Dalam pengelolaan administrasi kelompok bermain dibagi dalam 3 (tiga) jenis yakni

    yang mencakup (1) administrasi umum; (2) administrasi keuangan, dan (3)

    administrasi kegiatan seperti tersebut di bawah ini.

    a. Administrasi Umum

    Administrasi umum dalam penyelenggaraan Kelompok Bermain, antara lain

    mencakup:

    1) Formulir pendaftaran calon anak didik.

    2) Buku induk anak didik, digunakan untuk pencatatan kehadiran anak. 3) Buku absensi anak didik, digunakan untuk pencatatan kehadiran anak.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 12

    4) Buku absensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, digunakan untuk

    pencatatan kehadiran guru dan pengelola.

    5) Buku inventaris barang, digunakan untuk pencatatan inventaris barang dan Alat

    Permainan Edukatif yang dimiliki lembaga yang bersangkutan.

    6) Buku tamu, digunakan untuk pencatatan kehadiran tamu atau petugas pembina

    teknis.

    7) Buku notulensi kegiatan rapat kerja/koordinasi guru dan pengelola. b. Administrasi Keuangan

    Administrasi keuangan kelompok bermain, antara lain mencakup:

    1) Buku kas

    2) Pendokumentasian bukti pengeluaran dan penerimaan uang

    3) Kartu pembayaran iuran anak didik

    Keberadaan buku administrasi keuangan sangat penting dan harus dimiliki

    lembaga kelompok bermain, mengingat sangat bermanfaat untuk:

    1) Mengatur tentang pemanfaatan dana yang tersedia atau diperoleh dari semua

    sumber, sehingga dapat dimanfaat-kan secara efektif dan dapat dipertanggung-

    jawabkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    2) Untuk menyusun rencana pendapatan dan pembelanjaan dalam pengelolaan

    kelompok bermain selama 1tahun.

    3) Untuk mendapat masukan dana dari sumber-sumber keuangan.

    c. Administrasi kegiatan

    Buku Administrasi kegiatan untuk pengelolaan kelompok bermain, antara lain

    meliputi:

    1) Buku Rencana Program Pembelajaran Tahunan, Bulanan, Mingguan dan

    Harian.

    2) Jadwal Kegiatan Pembelajaran. 3) Buku Laporan Perkembangan Anak.

    4) Buku Komunikasi/Penghubung antara Pendidik dan Orangtua.

    5) Buku Tata Tertib/Peraturan, Kode Etik Pendidik, Visi Misi lembaga

    6) Buku Supervisi, evaluasi dan pelaporan program.

    6. Pembiayaan

    Pembiayaan meliputi jenis, sumber, dan pemanfaatan, serta pengawasan dan

    pertanggungjawaban dalam penyelenggaraan dan pengembangan lembaga Kelompok

    Bermain yang dikelola secara baik dan transparan. Pembiayaan dalam kelompok

    bermain mencakup:

    1) Biaya investasi, dipergunakan untuk pengadaan sarana prasarana,

    pengembangan SDM, dan modal kerja tetap.

    2) Biaya operasional, digunakan untuk gaji pendidik dan tenaga kependidikan

    serta tunjangan yang melekat, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai dan

    biaya operasional pendidikan tak langsung.

    3) Biaya personal, meliputi biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh peserta didik

    dalam mengikuti proses pembelanjaan.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 13

    7. Kemitraan

    Untuk meningkatkan layanannya, lembaga KB & TK perlu menjalin kemitraan

    seperti untuk meningkatkan layanan kesehatan, gizi makanan, dan pengasuhan anak

    l e m b a g a m e n j a l i n k e m i t r a a n d e n g a n D i n a s k e s e h a t a n , D i n a s

    kesehatan/PUSKESMAS/Dokter, atau Dinas Sosial.

    Selain itu lembaga KB & TK juga penting menjalin kemitraan dengan orang tua

    melalui Program orang tua/Parenting yang dikembangkan dalam rangka

    menjembatani kesesuaian pemahaman akan pendidikan yang diberikan di lembaga

    KB dan TK dengan pola pendidikan anak di rumah.

    Pelaksanaan Program Orangtua mengikuti petunjuk teknis yang telah dikeluarkan

    oleh Direktorat Pembinaan PAUD tahun 2012.

    8. Penilaian

    Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan

    tingkat pencapaian perkembangan anak yang mencakup:

    a. Teknik Penilaian

    Pengamatan, pencatatan anekdot, laporan orang tua, dan dokumentasi hasil karya

    anak (portofolio), serta deskripsi profil anak.

    b. Lingkup Mencakup seluruh tingkat pencapaian perkembangan peserta didik

    c. Proses

    Dilakukan secara berkala, bermakna, menyeluruh, dan berkelanjutan.

    Pengamatan dilakukan pada saat anak melakukan aktivitas sepanjang hari.

    Secara berkala pendidik mengkaji ulang catatan perkembangan anak dan

    berbagai informasi lain, termasuk kebutuhan khusus anak yang dikumpulkan

    dari hasil catatan pengamatan, anekdot, check list, dan portofolio.

    Melakukan komunikasi dengan orang tua tentang perkembangan anak,

    termasuk kebutuhan khusus anak.

    Dilakukan secara sistematis, terpercaya, dan konsisten.

    Memonitor semua aspek tingkat pencapaian perkembangan anak.

    Mengutamakan proses dampak hasil.

    Pembelajaran melalui bermain dengan benda konkret.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 14

    BAB III

    KOMPONEN KELOMPOK BERMAIN dan TK BERBASIS BERUGAQ

    /BALE BENGONG

    A. Peserta Didik

    Peserta didik dapat dikategorikan sebagai berikut:

    1) Peserta didik Kelompok Bermain berbasis Berugaq/Bale Bengong adalah anak

    usia 3-6 tahun

    2) Peserta didik diutamakan dari kalangan ekonomi menengah kebawah 3) Tiap kelompok peserta didik minimal terdapat 10 orang peserta didik

    4) Dalam wilayah terpilih, belum ada layanan PAUD (menyesuaikan)

    5) Peserta didik diutamakan yang berdomisili di desa dimana Kelompok Bermain

    Berbasis Berugaq/Bale Bengong diselenggarakan

    B. Pendidik dan Tenaga Kependidikan/Pengelola

    Pendidik anak usia dini adalah profesional yang bertugas merencanakan,

    melaksanakan proses pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran, serta melakukan

    pembimbingan, pengasuhan dan perlindungan anak didik. Pendidik pada Kelompok

    Bermain Berbasis Berugaq/Bale Bengong terdiri atas guru dan guru pendamping.

    Tenaga kependidikan atau pengelola bertugas melaksanakan administrasi,

    pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang

    proses pendidikan pada Kelompok Bermain. Tenaga kependidikan dalam Kelompok

    Bermain Berbasis Berugaq/Bale Bengong secara sederhana terdiri dari pengelola dan

    penyelenggara.

    A. Prasyarat Pendidik Kelompok Bermain Berbasis Berugaq/Bale Bengong adalah:

    Pendidikan minimal SLTA diutamakan SI

    Diutamakan yang berdomisili di desa lokasi kegiatan

    Aktif, kreatif dan inovatif

    Berdedikasi dan mempunyai etos kerja tinggi

    Memiliki sifat penyabar dan kasih sayang terhadap anak.

    B. Prasyarat tenaga kependidikan Kelompok Bermain Berbasis Berugaq/Bale

    Bengong adalah:

    Pengelola:

    Pendidikan minimal SLTA

    Diutamakan berdomisili di desa lokasi kegiatan

    Memiliki kemampuan menjadi pemimpin

    Sanggup menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengelola

    Memahami konsep PAUD

    Aktif, kreatif dan inovatif

    Mampu bertanggung jawab dalam proses pembelajaran

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 15

    Penyelenggara:

    Penyelenggara kelompok bermain berbasis Berugaq/Bale BengongPAUD dapat

    berasal dari berbagai unsur baik secara individu maupun dari kelembagaan dan

    pemerintah.

    Penyelenggara yang bersifat individu berasal dari unsur seperti: praktisi PAUD,

    masyarakat, kader PKK dan sejenisnya yang mengatasnamakan pribadi.

    Sedangkan yang dari kelembagaan adalah membawa nama lembaga baik itu

    swasta maupun lembaga pemerintah seperti LSM, PKBM, PKK, Darma wanita,

    SKB, BPKB, BP-PNFI, Dinas Sosial dan lainnya yang memiliki kualifikasi

    sebagai berikut:

    Memahami konsep PAUD

    Pendidikan minimal SLTA

    Sanggup membina dan mendampingi jalannya PAUD secara rutin

    Bertanggung jawab atas keberlangsungan program.

    Mampu bekerjasama dengan lembaga lain yang terkait

    Mempunyai leadership yang baik

    C. Sarana dan Prasarana

    Sarana dan prasarana adalah perlengkapan untuk mendukung penyelenggaraan

    kegiatan pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan. Pengadaan sarana dan prasarana

    perlu disesuaikan dengan jumlah anak, kondisi sosial, budaya, dan jenis layanan

    Kelompok Bermain Berbasis Berugaq/Bale Bengong.

    1) Prinsip:

    a) Aman, nyaman, terang, dan memenuhi kriteria b) Menjamin nilai-nilai kesehatan bagi anak. c) Sesuai dengan tingkat perkembangan anak d) Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar,

    termasuk barang limbah/bekas layak pakai.

    2) Persyaratan

    a) Kebutuhan jumlah ruang dan luas lahan disesuaikan dengan jenis layanan,

    jumlah anak dan kelompok usia yang dilayani luas minimal 3 m2 per peserta

    didik.

    b) Minimal memiliki ruangan yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas

    anak yang terdiri dari ruang dalam dan ruang luar, dan kamar mandi/jamban

    yang dapat digunakan untuk kebersihan diri dan BAK/BAB (toileting) dengan

    air bersih yang cukup.

    c) Memiliki sarana yang disesuaikan dengan jenis layanan, jumlah anak, dan

    kelompok usia yang dilayani.

    d) Memiliki fasilitas permainan baik di dalam dan di luar ruangan yang dapat

    mengembangkan berbagai konsep.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 16

    3) Tempat belajar

    Sesuai dengan prinsip Kelompok Bermain berbasis Berugaq/Bale Bengong, maka

    tempat belajar dilaksanakan di Berugaq/Bale Bengong yang sudah tersedia di

    masyarakat wilayah terkait. Jadi sesuai dengan nilai-nilai dan kebiasaan yang

    sudah berkembang di masyarakat daerah setempat bahwa di setiap rumah tangga

    atau lingkungan tertentu tersedia Berugaq/Bale Bengong yang awalnya ditujukan

    untuk kegiatan tertentu, untuk kali ini dimanfaatkan sebagai tempat belajar bagi

    Kelompok Bermain.

    Adapun kriteria dari Berugaq/Bale Bengong yang dapat dijadikan pembelajaran

    adalah:

    Berugaq/Bale Bengong model sekepat (bentuk bujur sangkar yang jumlah

    tiangnya empat buah).

    Berugaq/bale bengong sekenem (bentuk persegi empat panjang yang jumlah

    tiangnya enam buah).

    Berugaq/bale bengong yang dibutuhkan jumlahnya minimal 3 untuk pusat

    be rmain d i tambah sa tu lag i untuk berugaq/bale bengong

    serbaguna/sekretariat. Berugaq/bale bengong serbaguna dianjurkan memilih

    berugaq/bale bengong sekenem. Apabila di daerah lokasi memiliki sekenem

    tetapi apabila didaerah lokasi tidak memiliki sekenem bisa menggunakan

    berugaq/bale bengong sekepat yang paling besar.

    Status kepemilikan milik lembaga bagi yang memiliki lahan luas dan dana

    mencukupi.

    Milik tetangga sekitar, bagi yang belum memiliki lahan.

    Berugaq/bale bengong-berugaq/bale bengong atau bale bengong yang

    digunakan adalah yang berdekatan satu dengan yang lainnya.

    Fisik berugaq/bale bengong/bale bengong dalam kondisi baik

    Tidak terlalu tinggi sehingga aman bagi anak

    4) Arena bermain

    Pusat kegiatan bermain anak adalah di berugaq/bale bengong. Area bermain

    lainnya adalah halaman rumah, taman, kebun, dan lapangan untuk kegiatan

    bermain di luar berugaq/bale bengong.

    5) Sarana Pendukung Pembelajaran

    Sarana untuk pembelajaran kelompok bermain dapat dibedakan menjadi sarana di

    dalam ruangan (indoor) dan sarana di luar ruangan (outdoor).

    a) Sarana di dalam ruangan

    Sarana pembelajaran di dalam ruangan antara lain terdiri dari:

    (1) Buku-buku cerita atau dongeng dari berbagai versi dan cerita rakyat

    setempat.

    (2) Alat-alat peraga atau bahan main sebagai bahan belajar. (3) Lemari atau rak untuk wadah alat main.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 17

    (4) Tape Recorder dan/atau VCD Player, beserta kaset dan/atau VCD

    cerita/lagu. (menyesuaikan)

    (5) Papan tulis (white atau black board) serta alat tulisnya.

    (6) Papan flanel dan perlengkapanannya. (menyesuaikan)

    (7) Panggung boneka dan perangkatnya. (menyesuaikan)

    (8) Papan geometris, puzzle, balok, monte untuk dironce. (menyesuaikan)

    (9) Alat untuk bermain peran makro dan mikro. (menyesuaikan)

    (10) Alat permainan edukatif sederhana.

    (1 1) Alat permainan untuk mendukung mengenal budaya lokal dan atau

    tradisional/daerah.

    (12) Alat-alat untuk memasak, dan lainnya.

    b) Sarana di luar ruangan

    Alat permainan di luar ruangan seperti bak air, bak pasir, papan luncur,

    papan titian, ayunan, panjatan, kuda-kudaan, dll. (menyesuaikan)

    Adapun persyaratan alat permainan tersebut sebagai berikut:

    1) Alat permainan edukatif, buatan guru, anak, dan pabrik.

    2) Gampang dibongkar pasang.

    3) Jika terdiri dari bagian-bagian kecil, ukurannya aman dan diperbolehkan

    untuk mainan anak.

    4) Alat-alat mainan diletakkan di tempat yang mudah dijangkau oleh anak. 5) Secara rutin dirawat, dibersihkan dan diganti bila sudah rusak.

    6) Aman, sisi-sisinya tidak ada yang tajam sehingga membahayakan kulit,

    atau tangan anak.

    7) Peralatan pendukung keaksaraan.

    8) Kuat, kokoh, tidak mudah patah dan pecah.

    9) Alat permainan harus disesuaikan dengan usia anak dan dapat mendukung

    kegiatan belajar anak yang berbeda-beda dan tahap perkembangan anak

    yang meliputi perkembangan fisik, intelektual, emosi, aspek sosial dan

    keagamaan.

    D. Program Pembelajaran

    Program Kelompok Bermain Berbasis Berugaq/Bale Bengong yaitu pemanfaatan

    berugaq/bale bengong sebagai idiom dalam kegiatan bermain, bersosialisasi,

    menumbuhkembangkan kreatifitas, imajinasi, dan potensi anak. Kelompok Bermain

    Berbasis Berugaq/Bale Bengong memudahkan penyelenggaraan sehingga masalah

    tempat belajar bukan menjadi halangan untuk menyelenggarakan pendidikan anak

    usia dini. Berugaq/Bale Bengong dalam proses ini digunakan sebagai media

    berkumpul dan bermain yang terbatas. Bermain yang terbatas maksudnya adalah

    kegiatan bermain yang memungkinkan anak untuk duduk.

    Program Kelompok Bermain berugaq/bale bengong adalah perluasan akses dan

    peningkatan mutu pelayanan dengan menggunakan multi metode yang cocok dengan

    karakteristik anak usia dini sehingga pembelajaran lebih bervariatif, dapat merangsang

    motivasi bermain anak dan dapat mengembangkan semua aspek pengembangan dan

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 18

    multi kecerdasan anak usia dini. Program yang dipilih disesuaikan dengan kondisi

    masing-masing PAUD (Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM)

    dan dana).

    Contoh program bermain anak pada Kelompok Bermain berugaq/bale bengong antara

    lain:

    Berugaq/bale bengong persiapan

    Berugaq/bale bengong alam

    Berugaq/bale bengong serbaguna sebagai berugaq/bale bengong sekretariat,

    pelayanan kesehatan dan gizi pemberian makanan tambahan juga penyuluhan

    kesehatan, pertemuan rutin pendidik, orang tua murid bekerja sama dengan

    instansi terkait.

    Permainan (outbond, permainan kinestetik, olahraga) dan kegiatan lainnya

    yang dapat dilakukan di luar berugaq/bale bengong.

    Kegiatan sosial (melatih anak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar

    dengan mengadakan gotong royong untuk membersihkan lingkungan sekitar

    berugaq/bale bengong.

    Dalam program Kelompok Bermain berugaq/bale bengong dibuat program

    pembinaan bagi pendidik untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan.

    Jadwal pembinaan dilaksanakan sebelum kegiatan dimulai. Pusat kegiatan di

    berugaq/bale bengong serbaguna.

    Adanya pendampingan secara terus menerus dari pihak penyelenggara.

    Selain kegiatan-kegiatan di atas, Kelompok Bermain berugaq/bale bengong

    juga dapat digunakan sebagai alternatif kegiatan PAUD. Alternatif itu antara

    lain:

    1. Berugaq/bale bengong PAUD untuk perluasan akses bagi PAUD rintisan

    terutama di desa yang belum tersentuh PAUD.

    2. Lembaga PAUD yang memiliki lahan luas dapat membuat beberapa buah

    berugaq/bale bengong, jumlah disesuaikan dengan kemampuan sebagai

    salah satu tempat bermain anak.

    3. Lembaga yang memiliki lahan sempit dan dana terbatas atau tidak

    memiliki lahan dapat memanfaatkan berugaq/bale bengong yang di miliki

    oleh masyarakat didesa lokasi dimana PAUD diselenggarakan sebagai

    pusat bermain dengan memilih berugaq/bale bengong yang berdekatan

    dengan mengadakan kesepakatan terlebih dahulu dengan pemilik

    berugaq/bale bengong.

    E. Proses Pembelajaran

    Kegiatan pembelajaran berugaq/bale bengong PAUD minimal tiga (3) hari,untuk KB

    dan lima hari untuk TK dengan alokasi waktu belajar setiap hari selama dua jam

    pelajaran mulai dari jam 8.00-10.30. Apabila peserta didik lebih dari 20 orang, maka

    dapat diterapkan sistem penjadwalan atau shif dengan membagi menjadi dua

    kelompok. Contoh jadwal KB: kelompok pertama masuk pada pukul 08.00-10.00,

    kelompok kedua masuk kembali pada pukul 10.30-12.30.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 19

    Anak dibagi sesuai kelompok bermain. Jadwal pelaksanaan disesuaikan dengan

    kelompok bermain.

    Contoh penjadwalan kegiatan kelompok: Hari Kelompok Apel Kelompok Anggur Keterangan

    Seni n Berugaq/bale bengong

    Persiapan

    Berugaq/bale bengong Alam

    Rabu Berugaq/bale bengong Alam Berugaq/bale bengong

    Persiapan

    Jumat Berugaq/bale bengong Serbaguna Kegiatan

    tambahan

    Keterangan: Penjadwalan ini dapat disesuaikan dengan kondisi dan SDM yang ada.

    Jadwal pembelajaran dapat disusun tiga kali seminggu yaitu hari Senin, Rabu, Jumat

    sbb:

    Hari Senin dan Rabu pembelajaran berpusat di masing – masing

    berugaq/bale bengong.

    Kegiatan tambahan:

    Pemberian makanan tambahan satu kali dalam sebulan pada minggu terakhir. Khusus

    untuk hari Jumat, kegiatan peserta didik lebih diarahkan pada kegiatan keagamaan

    yang disesuaikan dengan agama yang berkembang pada lokasi kegiatan.

    Bulan I Minggu I Outing

    Minggu III Parenting

    Bulan II Minggu I Outbond

    Minggu III Pelayanan kesehatan

    Bulan III Minggu I Pengenalan permainan

    tradisional

    Minggu III Bakti sosial

    Bulan IV Minggu I Kegiatan keagamaan

    Minggu III Outing

    Bulan V Minggu I Pelayanan kesehatan

    Minggu III Outbond

    Bulan VI Pentas seni dan budaya

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 20

    F. Penilaian

    Dalam pelaksanaan penilaian terhadap proses pendidikan dalam Kelompok Bermain

    Berugaq/B ale Bengong, yang diperhatikan awalnya adalah:

    i. Memilih cara-cara penilaian yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

    ii. Melalukan kegiatan penilaian sesuai dengan cara-cara yang telah ditetapkan.

    iii. Mengolah hasil penilaian.

    iv. Menggunakan hasil-hasil penilaian untuk berbagai kepentingan pendidikan.

    v. Mendokumentasikan hasil-hasil penilaian.

    Untuk mengingat, bahwa tujuan utama penilaian adalah untuk mendukung dan

    mengevaluasi atas kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

    Dalam kelompok bermain berugaqb/bale bengong pelaksanaan evaluasi dilakukan

    setiap hari dengan menggunakan teknik observasi, portofolio dan catatan anekdot.

    Sedangkan hal-hal yang dievaluasi adalah tahapan perkembangan anak baik dari fisik,

    mapun psikis anak.

    G. Mitra kerja

    Menjalin kerjasama dengan pihak terkait yang relevan dengan rencana program yang

    disusun dengan tujuan untuk membantu menyukseskan program.

    Instansi yang dapat bekerjasama antara lain :

    Instansi yang relevan dengan peningkatan mutu program adalah BP-PNFI,

    BPKB, SKB.

    Instansi yang terkait dengan fasilitasi program ; Dinas pendidikan, dinas sosial,

    Pemda.

    Instansi terkait dengan penyuluhan, pelayanan kesehatan/gizi dan posyandu

    adalah Dinas kesehatan, ahli gizi, dan ahli tumbuh kembang anak.

    H. APE (Alat Permainan Edukatif)

    APE yang digunakan adalah APE luar dan dalam. APE dalam disesuaikan dengan

    masing nama berugaq yang ada. Bagi penyelenggaraan berugaq PAUD yang sifatnya

    terpencar / berugaq tetangga APE luar secara khusus tidak ada tetapi berupa alat

    permainan outbond dan permainan dolanan yang diberikan pada saat kegiatan.

    Tempat penyimpanan APE dikeranjang bermain. Cara pengaturan penyimpanan

    disesuaikan dengan bentuk, ukuran dan jenis pe

    I. Pembiayaan

    Standar pembiayaan meliputi jenis dan sumber pembiayaan yang diperlukan dalam

    penyelenggaraan dan pengembangan lembaga Kelompok Bermain dan TK basis

    berugaq/bale bengong. Pembiayaan meliputi jenis, sumber, dan pemanfaatan, serta

    pengawasan dan pertanggungjawaban dalam penyelenggaraan dan pengembangan

    lembaga PAUD yang dikelola secara baik dan transparan.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 21

    a. Jenis dan Pemanfaatannya: 1.1 Biaya investasi, dipergunakan untuk pengadaan sarana prasarana,

    pengembangan SDM, dan modal kerja tetap.

    1.2 Biaya operasional, digunakan untuk gaji pendidik dan tenaga kependidikan

    serta tunjangan yang melekat, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai

    dan biaya operasional pendidikan tak langsung.

    1.3 Biaya personal, meliputi biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh peserta

    didik dalam mengikuti proses pembelajaan.

    b. Sumber Pembiayaan

    Biaya investasi, operasional, dan personal dapat diperoleh dari pemerintah,

    pemerintah daerah, yayasan, partisipasi masyarakat dan/atau pihak lain yang tidak

    mengikat. Secara singkat dapat dijabarkan bahwa pembiayaan proses

    pembelajaran berasal dari pemerintah, swasta atau swadaya.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 22

    BAB IV

    KRITERIA KEBERHASILAN

    A. Kelembagaan (Legalitas Lembaga)

    1. Para pengelola dapat melaksanakan tugas sesuai dengan perannya dan fungsi

    2. Menyelengarakan program SPS secara berkesinambungan sesuai kebutuhan belajar

    anak

    3. Mampu menjalin kemitraan dengan minimal 3 lembaga mitra

    4. Lokasi menjadi pusat sumber belajar (PSB) lembaga mitra

    B. Pembelajaran

    Pembelajaran percontohan program SPS, harus memenuhi kriteria standar nasional

    pendidikan (SNP), yaitu:

    1. Standar Isi

    a. Lembaga Penyelenggara Percontohan Program memiliki struktur program dan

    kurikulum yang mengacu kepada peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

    58 Tahun 2009 tentang standar pendidikan anakl usia dini.

    b. Memiliki kalender pendidikan

    c. Memiliki Rencana pembelajaran

    2. Standar Proses

    a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan kalender

    pendidikan dan disusun oleh pendidik.

    b. Jumlah peserta didik sebanding dengan alat dan perlengkapan yang dimiliki.

    c. Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan prinsip pembelajaran anak usia

    dini

    d. Melaksanakan kegiatan parenting

    e. Penyelenggara Percontohan Program melaksanakan penilaian proses pembelajaran.

    f. Lembaga Penyelenggara Percontohan Program melakukan pengawasan proses

    pembelajaran pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.

    g. Lembaga Penyelenggara Percontohan Program melakukan evaluasi pada tahap

    perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.

    h. Hasil pemantauan, pengawasan, dan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan

    kepada pihak-pihak yang terkait

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 23

    3. Standar Kompetensi Lulusan (Pencapaian Indikator Perkembangan Anak)

    a. Ketercapaian indicator perkembangan anak yang terdiri dari aspek perkembangan

    moral dan agama, fisik, motorik, kognitif, sosial emosional, bahasa, dan

    kecakapan hidup.

    b. Standar Kompetensi (SK) atau Unit Kompetensi (UK) dan Kompetensi Dasar

    (KD) tertuang dalam rencana kegiatan bermain

    4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

    Percontohan Program TK atau KB diharapkan memiliki pendidik yang memenuhi

    kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam

    permendiknas nomor 58 tahun 2009 point III lampiran tentang standar pendidik dan

    tenaga kependidika, namun jika di lapangan masih sulit dalam mencapai ideal, kriteria

    dari PTK dapat menyesuaikan.

    5. Standar Sarana dan Prasarana

    a. Lembaga penyelenggara Percontohan Program memiliki tempat belajar yang layak

    di dalam maupun luar ruangan.

    b. Ruang belajar Percontohan Program dilengkapi alat-alat permainan edukatif yang

    bersumber lingkungan sekitar atau pabrikan untuk melaksanakan pembelajaran.

    c. Lembaga Penyelenggara menyediakan sumber belajar lain.

    6. Standar Pengelolaan

    a. Lembaga penyelenggara Percontohan program mempunyai acuan yang mengatur

    berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dibaca oleh pihak terkait

    meliputi: kurikulum, kalender pendidikan, dan tata tertib.

    b. Lembaga penyelenggara Percontohan Program melaporkan hasil pengawasan

    pengelolaan secara tertulis kepada pimpinan lembaga dan pembina program.

    c. Pimpinan Lembaga Penyelenggara Percontohan Program memiliki kompetensi

    mengelola serta pengetahuan tentang program PAUD.

    7. Standar Pembiayaan

    a. Pembiayaan yang digunakan meliputi jenis, sumber dan pemanfatan, serta

    pengawasan dan pertanggungjawaban dalam penyelenggaraan dan pengembangan

    PAUD.

    b. Adanya Penyelenggara Percontohan program memiliki dokumen (pembukuan)

    penerimaan dan pengeluaran dana.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 24

    c. Prosentase pemanfatan dana sesuai dengan peruntukan pemanfaatan dana program

    yang diajukan.

    8. Standar Penilaian

    a. Penyelenggara dan Pendidik Percontohan melakukan penilaian hasil belajar secara

    periodik (tengah dan akhir program)

    b. Adanya penilaian hasil belajar peserta didik yang menggunakan teknik penilaian

    berupa pengamatan, penugasan, unjuk kerja, pencatatan anekdot, laporan orangtua

    dan dokumentasi hasil karya anak (portopolio).

    c. Penilaian Penyelenggara Percontohan program mengacu kepada

    PERMENDIKNAS nomor 58 Tahun 2009 standar pendidikan anak usia dini

    lampiran IV point C tentang standar penilaian

    C. Jaringan Kemitraan

    Kemitraan adalah kerjasama yang terjalin dalam rangka menjaring atau merekrut,

    mengumpulkan instansi, organisasi atau perorangan yang berpotensi untuk melaksanakan

    suatu kegiatan/program yang berada dalam lingkungan diri guna mencapai tujuan

    program kegiatannya.

    Keberhasilan Lembaga Program SPS dalam bermitra di tandai dengan beberapa bentuk

    berikut :

    Lembaga/individu Mitra Bentuk Kemitraan

    IGTKI (Ikatan Guru Taman

    Kanak-kanak Indonesia)/

    GOPTKI (Gabungan Organisasi

    Penyelenggara Taman Kanak-

    Kanak Indonesia), IGRA

    (Ikatan Guru Rauthatul Athfal),

    HIMPAUDI, Forum PAUD

    Penyediaan tenaga pendidik

    Fasilitator dan Penyuluhan

    Kegiatan

    Penyediaan sarana belajar

    Pengrajin APE Penyediaan Sarana dan

    Prasarana

    Tempat Magang

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 25

    Lembaga/individu Mitra Bentuk Kemitraan

    Tokoh Masyarakat Fasilitator dan Penyuluh

    Kegiatan

    Nara Sumber

    Tenaga pendidik

    Konsultan Kegiatan

    Penyediaan Sarana dan

    Prasarana Pendukung

    Kegiatan

    Penyediaan Modal

    Motivator

    Pemerintah Desa atau

    Kecamatan

    Perijinan

    Penyediaan sarana dan

    Prasarana Kegiatan

    Memberikan Kebijakan yang

    berhubungan dengan

    Kegiatan

    Motivator

    Pendamping

    Mediator kemitraan

    Penilik Evaluasi kegiatan

    Pembinaan

    Fasilitator

    Dinas Pendidikan (Tingkat

    Kota/Kab/Kecamatan)/ SKB

    Penyediaan Bahan Bacaan

    Penyediaan Dana Kegiatan

    Fasilitator dan Penyuluhan

    Kegiatan

    Penyelenggara diklat

    PKBM Penyediaan Sarana dan

    Prasarana Kegiatan

    Penyelenggara Kegiatan

    Penyedia tutor

    LSM / Yayasan Pendidikan Penyediaan Sarana dan

    Prasarana Kegiatan

    Penyelenggara Kegiatan

    Penyedia dana

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 26

    BAB V

    PENGAJUAN DAN SELEKSI PROPOSAL

    A. Penyusunan Proposal

    1. Lembaga yang berminat sebagai penyelenggara percontohan program TK dan KB

    wajib menyusun proposal pengajuan. Penyusunan proposal dimaksudkan untuk

    memberikan gambaran yang jelas tentang program yang akan dilaksanakan, antara

    lain meliputi; analisis situasi, program aksi, serta tindak lanjutnya. (Sistematika

    proposal dapat dilihat pada Petunjuk Teknis Pengajuan Dan Seleksi Proposal

    Percontohan Program PA UDNI yang diterbitkan oleh Ditjen PA UDNI tahun

    2012).

    2. Proposal disusun dan ditandatangani oleh pimpinan lembaga calon penyelenggara

    program. Kata pengantar ditandatangani oleh ketua lembaga pengusul.

    3. Proposal yang diajukan harus mendapat pengesahan/persetujuan dari lembaga

    Pembina.

    B. Mekanisme Pengajuan Proposal

    1. Proposal yang telah disusun dan ditandatangani oleh pimpinan lembaga calon

    penyelenggara program disampaikan kepada Dinas Pendidikan

    Provinsi/Kabupaten/Kota setempat untuk mendapat pengesahan/ persetujuan;

    2. Proposal yang telah ditandatangani oleh pimpinan lembaga calon penyelenggara

    program dan mendapat pengesahan/persetujuan dari Dinas Pendidikan

    Provinsi/Kabupaten/Kota setempat, selanjutnya dikirim kepada /BP-PNFI di

    Regional VII mataram untuk diseleksi.

    3. Proposal dikirim sebanyak 2 eksemplar,

    4. Warna sampul proposal hijau.

    5. Jadwal pengiriman proposal terlampir.

    C. Pengajuan Bantuan Sosial (Bansos) PAUD

    Dana bantuan sosial dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan

    (memberdayakan) UPTD BPKB/SKB dalam melaksanakan tugas pokok dan

    fungsinya sebagai percontohan program dan peningkatan mutu program PAUDNI,

    khususnya pendidikan anak usia dini di daerah binaannya. Jumlah dana bantuan sosial

    langsung untuk program PAUD untuk TK & KB adalah sebesar Rp 30.000.000.

    1. Hasil Pemanfaatan Dana Bantun Sosial Hasil pemanfaatan dana bantuan sosial ini adalah :

    a. Adanya percontohan program TK atau KB di daerah yang berkarakteristik lokal. b. Adanya peningkatan mutu dan perluasan akses layanan pendidikan anak usia dini

    di daerah yang belum memiliki layanan penddikan nonformal khususnya

    pendidikan anak usia dini.

    2. Dana bantuan sosial PAUD

    Dana bantuan sosial (bansos) PAUD dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan

    (memberdayakan) UPTD BPKB/SKB dalam melaksanakan tugas pokok dan

    fungsinya sebagai

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 27

    percontohan program dan peningkatan mutu program PAUDNI, khususnya

    pendidikan anak usia dini di daerah. Jumlah dana bantuan langsung untuk program

    PAUD untuk TK/KB Rp 30.000.000.

    Adapun pemanfaatan dana bantuan langsung percontohan program TK atau KB ini

    meliputi :

    No Peruntukan Prosentase

    1.

    Penyiapan tempat kegiatan (seperti rak mainan, loker,

    meja dan korsi belajar anak, almari, peralatan secretariat)

    sesuai dengan kebutuhan.

    kebutuhan kebituhan

    Maksimal 20%

    2. Pengadaan APE luar dan dalam. Maksimal 20 %

    3. Pembelajaran di gunakan (magang, narasumber, proses

    pembelajaran) Maksimal 40%

    4. Manajemen Maksimal 20%

    3. Hasil Pemanfaatan Dana Bantuan Sosial Hasil pemanfaatan dana bantuan sosial ini adalah :

    a. Adanya percontohan program TK atau KB di daerah yang berkarakteristik lokal. b. Adanya peningkatan mutu dan perluasan akses layanan pendidikan anak usia dini

    di daerah yang belum memiliki layanan penddikan nonformal khususnya

    pendidikan anak usia dini.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 28

    BAB VI

    EVALUASI, PELAPORAN DAN PEMBINAAN

    A. EVALUASI

    1. Evaluasi Pembelajaran

    a. Pengertian

    Evaluasi pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran

    kelompok bermain/KB yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat

    keberhasilan rencana pembelajaran.

    b. Tujuan

    Dengan dilakukannya evaluasi pembelajaran KB diharapkan untuk :

    1) mengetahui status pertumbuhan dan tahap perkembangan anak

    2) memperoleh pengumpulan informasi secara cermat yang diperlukan

    untuk pengambilan keputusan yang diperlukan

    3) mengetahui efektivitas materi, metode, sumber belajar, dan media untuk

    pencapaian proses dan hasil pembelajaran.

    4) menyusun perencanaan pembelajaran lebih lanjut.

    5) mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pembelajaran untuk

    meningkatkan pembelajaran.

    6) menyusun laporan pertumbuhan dan perkembangan anak.

    7) memberikan informasi pada orang tua tentang kemajuan pertumbuhan dan

    perkembangan anak.

    c. Prinsip

    1) Menyeluruh

    Semua informasi tentang keberlangsungan program perlu dilaporkan untuk

    memberikan umpan balik.

    2) Berkesinambungan

    Evaluasi dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk

    memperoleh gambaran menyeluruh dari hasil pembelajaran untuk selanjutnya

    dilakukan penyempurnaan.

    3) Mendidik

    Hasil evaluasi dan pelaporan digunakan untuk membina dan memberikan

    dorongan kepada pendidik tentang proses pembelajaran (interaksi, lingkungan

    dan alat) kepada anak agar dapat mencapai tahapan perkembangan secara lebih

    optimal.

    4) Kebermaknaan Hasil evaluasi dan pelaporan harus bermakna bagi anak, pendidik dan orang tua

    serta pihak lain yang memerlukan Instrumen Evaluasi.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 29

    2. Evaluasi Penyelenggaraan Program

    a. Pengertian

    Adalah rangkaian kegiatan untuk mengetahui apakah penyelenggaraan program

    KB dapat dilaksanakan secara efektif. Evaluasi program merupakan langkah

    awal dalam memberikan pembinaan dan menentukan kebijakan yang akan

    dilakukan selanjutnya.

    b. Tujuan Evaluasi

    1) Untuk mengetahui sejauh mana kendala dan permasalahan yang

    ditemukan/dihadapi dalam penyelenggaraan program KB, TK yang

    selanjutnya dijadikan acuan dalam penyempurnaan dalam pembinaan dan

    pengelolaan program selanjutnya.

    2) Untuk memperoleh gambaran tentang penyelenggaraan KB, TK yang

    berhubungan dengan anak didik, pendidik dan tenaga kependidikan,

    kurikulum, sarana prasarana, pembiayaan.

    c. Metode Evaluasi

    Evaluasi dapat dilakukan selama penyelenggaraan KB, TK dengan menggunakan

    metode observasi, cek list, dan lainnya, sehingga diketahui kekuatan dan kendala

    setiap komponen. Dapat juga dilakukan seusai tahun penyelenggaraan kegiatan

    dengan menggunakan metode dokumentasi/observasi, angket (tanya jawab), cek

    list, analisa dokumen, dan sebagainya, sehingga dapat ditentukan kebijakan

    selanjutnya.

    d. Aspek yang Dievaluasi

    1) Kekuatan dan kelemahan penggunaan berugaq (validasi Berugaq PAUD)

    2) Kesesuaian program dengan visi, misi, dan tujuan lembaga.

    3) Kurikulum, Rencana Kegiatan Semester, Rencana Kegiatan Bulanan, dan

    Rencana Kegiatan Harian, serta jadwal harian.

    4) Kinerja pengelola, pendidik, dan tenaga administratif.

    5) Keamanan, kenyamanan dan kebersihan lingkungan, sarana, alat bermain,

    dan bahan bermain yang dimiliki serta digunakan anak.

    6) Layanan lain yang dilaksanakan oleh lembaga jika ada, seperti kesehatan,

    gizi makanan, dan pengasuhan anak.

    7) Kelengkapan administrasi.

    e. Waktu Evaluasi

    Pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan secara berkala serta berkesinambungan

    sesuai dengan kebutuhan, minimal setiap enam bulan sekali.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 30

    B. PELAPORAN

    1. Pengertian Pelaporan

    Pelaporan adalah proses penyampaian data dan atau informasi mengenai kemajuan

    setiap tahapan dari pelaksanaan kegiatan bermain.

    2. Tujuan Pelaporan

    Pelaporan dilakukan untuk mengetahui keberadaan dan kemajuan anak selama

    berada di Kelompok Bermain.

    3. Prinsip Pelaporan

    a. Laporan disampaikan secara berkala.

    b. Laporan disampaikan kepada orangtua.

    c. Laporan dibuat secara sederhana dengan bahasa yang mudah dipahami.

    d. Laporan mencerminkan perkembangan anak dari rentang waktu tertentu.

    e. Perkembangan anak meliputi aspek moral dan nilai agama, fisik, sosial

    emosional, bahsa, dan kognisi.

    f. Data yang dijadikan bahan laporan harus akurat dan sesuai kondisi yang terjadi.

    g. Laporan bersifat deskriptif dan informatif.

    h. Laporan memberikan rekomendasi untuk perbaikan/peningkatan tumbuh

    kembang anak.

    4. Jenis Pelaporan

    Pelaporan dapat diklasifikasi menjadi 3 jenis yakni

    a. Pelaporan yang diberikan kepada orang tua peserta didik yang meliputi semua

    aspek perkembangan anak. Pelaporan ini dimaksudkan agar orang tua dapat

    mengetahui perkembangan anaknya selama bergabung dalam Kelompok

    Bermain. Pelaporan yang diberikan kepada orang tua ini dalam bentuk buku

    laporan perkembangan atau yang dikenal dengan nama Buku Raport.

    b. Pelaporan yang diberikan kepada lembaga (yayasan) atau Dinas Pendidikan

    setempat yang diserahkan setiap bulan, semester atau akhir tahun. Pelaporan ini

    dalam bentuk laporan kelembagaan yang mencakup semua unsur program yang

    meliputi: tenaga, sarana, prasarana, keuangan, dan lain lain.

    c. Laporan yang diberikan ke BPPNFI selaku pengembang model berugaq PAUD

    untuk mengetahui keefektifan, kelemahan dan kekuatan model sebagai bahan

    perbaikan,

    C. PEMBINAAN

    1. Pengertian Pembinaan Pembinaan pelaksanaan kegiatan KB & TK adalah keseluruhan proses kerjasama

    untuk pembinaan terhadap peserta didik, pendidik dan pengelola, dalam rangka

    mendukung peningkatan mutu pelayanan.

    2. Tujuan Pembinaan a. Pembinaan terhadap anak akan membantu anak meningkatkan kompetensi agar

    sesuai dengan tahapan perkembangan anak.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 31

    b. Pembinaan terhadap pendidik akan membantu pendidik dalam meningkatkan

    pengembangan profesionalisme pendidik.

    c. Pembinaan terhadap pengelola untuk membantu pengelolaan yang lebih efektif

    dan efisien antara lain dalam bentuk:

    (1) meningkatkan profesionalisme tenaga pengelola pendidik serta menciptakan

    iklim Kelompok Bermain yang kondusif;

    (2) meningkatkan kemampuan pengelola sebagai penggagas (inovator dan

    monivator) Kelompok Bermain agar mampu mencari, menemukan,

    mengelola dan melaksanakan berbagai pembaharuan di lembaga;

    3. Prinsip Pembinaan

    Ketika pembinaan dijalankan, perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini:

    a. Obyektif Pembinaan dilakukan berdasarkan pada kenyataan atas dasar data dan fakta yang

    ditemukan di lapangan.

    b. Demokratis

    Dilakukan dengan sikap yang akrab, hangat, menjunjung tinggi martabat pendidik

    dan kemitraan.

    c. Kerjasama Mengingat pembinaan mencakup ruang lingkup yang holistik, maka pembinaan

    perlu menjalin kekompakan dan kebersamaan.

    d. Konstruktif dan kreatif

    Pembinaan dilakukan dalam suasana yang menyenangkan, memotivasi dan

    membangun dengan ide-ide baru, sehingga dapat memotivasi dalam

    mengembangkan potensi pendidik.

    e. Sistematis, terencana dan berkesinambungan. Pembinaan perlu dilakukan secara terencana dengan program yang sistematis dan

    terus menerus sehingga perbaikan dapat dilaksanakan dan dipantau untuk

    diberikan usulan-usulan.

    3. Pelaksana Pembinaan

    Pelaksana pembinaan adalah Pamong SKB/BPKBM/BPPNFI selaku pengembang,

    Penilik PAUDNI, Dinas Pendidikan Kab/Kota, Propinsi.

    4. Peran dan Fungsi Pembinaan

    a. Memberikan bimbingan dan memberikan bantuan kepada pendidik dan tenaga

    kependidikan untuk mengatasi masalah.

    b. Memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan program.

    c. Membimbing di bidang administrasi lembaga.

    d. Menciptakan suasana yang hangat sehingga tercipta suasana kemitraan yang

    akrab.

    5. Teknik Pembinaan

    Untuk melakukan pembinaan dapat digunakan beberapa tehnik, antara lain :

    a. Observasi

    Observasi kelas dapat dilaksanakan untuk mengetahui kegiatan pendidik dan anak

    dalam proses pembelajaran.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 32

    b. Pertemuan rutin

    Kegiatan ini dilakukan antara pembina dengan para pendidik dan pengelola dalam

    rangka pembinaan dan sharing untuk memecahkan masalah yang dihadapi baik

    dalam pembelajaran dan pengelolaan dalam menggali ide-ide baru dan untuk

    meningkatkan mutu profesional pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Dalam

    pertemuan rutin ini dapat digunakan tehnik berdikusi sehingga muncul sharing

    pendapat/ide tentang berbagai hal yang berhubungan dengan pembelajaran atau

    penyelenggaraan.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 33

    BAB VII

    PENUTUP

    Petunjuk pelaksanaan percontohan program ini dipergunakan untuk acuan penyelenggaraan

    dan penyusunan proposal percontohan program PAUDNI. Informasi yang berkenaan

    dengan aspek teknis dan administrative dapat berkomunikasi dengan :

    Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal

    dan Informal Regional VII Mataram

    Jl. Gajah Mada No. 173 Kel. Jempong Baru Kec.

    Sekarbela Kota Mataram Kode Pos 83116 Telp.

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 34

    LAMPIRAN

    Lampiran 1:

    Berikut adalah contoh format laporan tertulis hasil evaluasi perkembangan anak:

    Nama Anak : .................................... K e l o m p o k U s i a : Nomor Induk : .............................. Semester : ......................... Tahun Pelajaran : ......................

    Aspek Perkembangan dan Pencapaiannya 1. Moral dan nilai-nilai agama

    2. Fisik/Motorik

    3. Bahasa

    4. Sosial emosi

    5. Kognitif

    I. Informasi Perkembangan:

    II. Informasi Pertumbuhan dan Kehadiran:

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 35

    III. Rekomendasi untuk Orangtua 1. Berat Badan

    2. Tinggi Badan

    3. Kehadiran Ijin : Sakit: Alpa:

    Tanggal, Paraf, dan Nama Pendidik Tanggal, Paraf dan Nama Orang Tua

    Jakarta, ..............

    ( ................... )

    (_______________)

    CONTOH ANEKDOT

    No Hari/

    Tanggal Peristiwa

    Tafsiran

    (Interpretasi ) Keterangan

    1 Selasa/ 8 April 20 . . .

    Anak A1/A2 sebagian

    mengamati ikan-ikan yang

    mati di kolam

    Mereka bertanya mengapa

    ikannya bisa mati? Apa tidak

    diberi makanan?

    2 Rabu/ 9 April 20..

    Kebanyakan anak yang

    bermain pasir B2, mereka

    dengan riang bermain, ada

    yang menghambur-hamburkan

    pasir, ada yang memasukkan

    ke dalam botol, ada yang

    membuat lobang di bak pasir

    dan menaruhnya di kereta

    dorong.

    1.Mereka mempunyai imajinasi

    yang tinggi

    2. Mengembangkan kreatifitas

    anak-anak dengan menggunakan

    alat bermain seperti pasir,, botol

    dan kereta dorong

    Anak-anak merapikan kembali

    alat-alat bermain

    seperti,botoldan

    kereta dorongnya

    3 Kamis/ 10 April

    20..

    Mulai pukul 8.30 anak-anak

    mengunj ungi perpustakaan.

    Dua anak pertama menyusun

    balok dan bergantian dengan

    yang lain. Anak yang lain

    membaca buku

    Anak mengembangkan

    imaj inasinya dengan membangun

    sesuatu dari balok dan dapat

    menceritakan hasil buatannya

    Anak lebih menyukai buku

    bergambar atau buku cerita.

    Anak-anak meletakan

    kembali buku dan

    balok ke tempat

    semula dengan tertib

    Mengetahui ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. , .......

    Kepala PAUD Pendidik

  • Lampiran 5:

    Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 36

    CONTOH

    FORMAT BUKU ADMINISTRASI PERSURATAN No Tanggal Asal Surat Isi Surat Keterangan

    1. 7 April 20.. Dinas Pendidik-an Kec.

    Banyu-manik, No. 184/005/05

    Rapat daerah binaan I, di

    Kelompok Bermain Mutiara

    Bunda

    Bu Ani dan Bu Ina

    Mengetahui ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ , ......

    Kepala PAUD Pendidik

  • Lampiran 5:

    Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 37

    CONTOH BUKU KAS No Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo

    I. Pemasukan

    1. Uang pangkal 500.000 2. Sumbangan Orang tua 500.000

    II. Pengeluaran

    1. Spidol 10.000 2. Kertas 50.000 50.000 3. Buku Cerita 50.000

    Jumlah 1.000.000 110.000 890.000

    Mengetahui ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ , .......

    Kepala PAUD Pendidik

  • Lampiran 5:

    Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 38

    KARTU PEMBAYARAN ANAK DIDIK

    KELOMPOK BERMAIN .......

    TAHUN AJARAN ............................. .

    Nama Siswa : ................................

    No.Induk Siswa : ................................

    Alamat : .................................... No. Telepon ............................................. :

    No. Tanggal Nominal Paraf Orangtua Paraf Adm.

    1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

    Mengetahui .....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................,.......

    Kepala PAUD Pendidik

  • Lampiran 5:

    Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 39

    CONTOH BENTUK PERENCANAAN ANGGARAN

    ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KELOMPOK BERMAIN

    Nama Lembaga :

    Tahun Ajaran :

    PENDAPATAN PENGELUARAN No Uraian Jumlah No Uraian Jumlah

    I Permasalahan Utama

    1 Iuran per anak Rp 1 Operasional Rp 2 Sumbangan Rp a Pengadaan APE Rp

    orang tua b Pengadaan buku Rp

    kegiatan II Lain-lain Rp 2 Pelaksanaan Kegi- Rp

    (Sumbangan atan Pembelajaran masyarakat) (kapur, kertas, dll) 3 Administrasi Lembaga Rp

    (buku induk, buku tamu, stempel) 4 Pemeliharaan Gedung Rp

    5 Kesejahteraan Pegawai Rp

    a Pengelola Rp

    b Pendidik Rp

    c Petugas kebersihan/ Rp

    penjaga 6 Pendataan Rp

    7 Kegiatan Tambahan Rp

    a Kesenian Rp

    b Perpustakaan Rp

    c Pemberian Makanan Rp

    Tambahan d Pemeriksaan Rutin Rp

    Kesehatan Anak e Rekreasi Rp

    f,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Rp

    Jumlah Rp Jumlah Rp

    Mengetahui

    Kepala PAUD Administrator

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 40

    Lampiran 6

    PEMENUHAN PELAYANAN KESEHATAN, GIZI, DAN STIMULASI PENDIDIKAN BAGI

    ANAK USIA DINI SESUAI DENGAN KEBUTUHAN ESENSIAL ANAK

    NO SIKLUS/

    USIA ANAK KEBUTUHAN ESSENSIAL JENIS LAYANAN

    1 Janin dalam

    kandungan

    sampai lahir

    1. Asupan gizi seimbang - Pemberian makanan bergizi seimbang - Suplementasi gizi mikro

    2. Janin tumbuh kembang secara normal

    Pelayanan pemeriksaan kehamilan

    Stimulasi janin dalam kandungan

    Penyuluhan tentang konsep diri ibu hamil

    3. Pencegahan dan pengobatan penyakit

    - I munisasi TT - Pencegahan penyakit menular

    lainnya - Pengobatan

    4. Asuhan persalinan Pertolongan persalinan

    5. Asuhan bayi baru lahir - Pencatatan berat dan panjang lahir

    - Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)

    yang mencakup antara lain: Pemeriksaan kesehatan

    Penanganan penyakit

    Injeksi vitamin K1

    Pemberian salep mata Perawatan tali pusar

    - Menjaga bayi tetap hangat

    2 Bayi 0 -28 ha r i 1. Asupan gizi seimbang - Inisiasi menyusu dini - Pemberian ASI ekslusif - Pemberian makanan bergizi seimbang bagi

    ibu - Fortifikasi/Suplementasi gizi mikro bagi

    ibu 2. Pencegahan penyakit Pemberian Imunisasi

    3. Tumbuh kembang normal Stimulasi tumbuh kembang

    4. Akte kelahiran Pencatatan kelahiran & penerbitan akte kelahiran

    3 Bayi dan anak 1 –

    24 bulan

    1. Asupan gizi seimbang Pemberian ASI ekslusif sejak lahir sampai usia 6 bulan

    Pemberian makanan bergizi dan fortifikasi/

    Suplementasi gizi mikro kepada ibu

    Pemberian ASI untuk anak usia 6-24 bulan

    Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI)

    mulai usia 6 bulan

    Pemberian makanan keluarga bergizi seimbang

    untuk anak usia 1 tahun keatas

    Pemberian zat gizi mikro mulai usia 6 bulan

    2. Tumbuh kembang normal Penimbangan setiap bulan

    Stimulasi oleh keluarga dan lingkungan

    (pengasuhan bersama)

    Penyuluhan stimulasi tumbuh kembang bagi ibu,

    keluarga, dan pengasuh lainnya

    Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang

    (DI DTK)

    3. Pencegahan dan pengobatan penyakit

    Imunisasi lengkap sebelum usia 1 tahun

    Manajemen terpadu balita sakit (MTBS)

    Perawatan bal ita gizi buruk

    Pencegahan penyakit menular.

    4 A nak 2-6 tahun 1. Asupan gizi seimbang Pemberian makanan dengan gizi sei mbang (makanan keluarga)

    Fortifikasi /suplementasi zat gizi mikro sampai

    usia 5 tahun

    2. Tumbuh kembang normal Penimbangan balita setiap bulan sampai usia 5

  • Petunjuk Teknis Percontohan Beruqaq PAUD (KB & TK)| 41

    NO SIKLUS/

    USIA ANAK KEBUTUHAN ESSENSIAL JENIS LAYANAN

    tahun Stimulasi oleh keluarga dan lingkungan

    Penyuluhan stimulasi tumbuh kembang bagi ibu,

    keluarga, dan pengasuh lainnya

    Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang

    (DIDTK)

    3. Pencegahan dan pengobatan penyakit

    Imunisasi booster

    Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

    Perawatan balita gizi buruk

    Pencegahan penyakit menular lainnya

    4. Pengembangan kecerdasan jamak:

    - Verbal/bahasa - Matematika/logika

    - Visual-spasial

    - Kinestetik dan gerakan tubuh

    - Musik-irama

    - Interpersonal

    - Intrapersonal

    - Naturalis - Spiritual

    - Pemberian rangsangan pendidikan sesuai

    tahap perkembangan dan potensi anak yang

    mencakup: (1) pembiasaan sikap dan perilaku

    positif (pembentukan karakter); (2)

    pengembangan fisik dan motorik (3) sosial dan

    emosional, (4) bahasa dan komunikasi, (5)

    kognitif, (6) seni dan kreativitas.

    - Bimbingan keagamaan sesuai usia dan tahap

    perkembangan anak.

    5 Janin sampai 6

    tahun

    - Penerimaan dan kasih sayang - Asuhan dan perlindungan

    Pemeliharaan, perawatan, bimbingan,

    pendidikan, pembinaan dan perlindungan.

    6 Janin sampai 6

    tahun yang

    mempunyai

    kebutuhan khusus

    - Penerimaan dan kasih sayang.

    - Pemeliharaan dan perawatan.

    - Asuhan, bimbingan, didikan dan

    pembinaan.

    - Perlindungan.

    - Pemeliharaan, perawatan, bimbingan,

    pendidikan, pembinaan dan perlindungan

    sesuai kebutuhan khususnya.

    - Pendidikan inklusif/non-

    diskriminatif. - Sistem rujukan.

    Sumber: Bappenas, Buku Saku Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif, 2010.

    Penjelasan:

    Menu dengan gizi seimbang adalah beraneka ragam dan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Beraneka ragam artinya bahan makanan mengandung semua zat gizi (karbonhidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta serat).

    Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) merupakan suatu pendekatan keterpaduan dalam tatalaksanan balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan pelayanan kesehatan dasar yang meliputi upaya pengobatan terhadap penyakit:

    pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi telinga, malnutrisi, dan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit

    meliputi imunisasi, pemberian Vitamin A dan konseling pemberia.

  • Juklak Program Percontohan SPS Berkarakter Budaya Lokal 1] 2012

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Usia 0-6 tahun merupakan masa keemasan sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan

    seorang anak. Perkembangan di masa ini akan menentukan tahap perkembangan anak

    selanjutnya. Untuk itu perlu adanya suatu usaha untuk merangsang seluruh potensi anak agar

    pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal.

    Hal ini sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang

    menyatakan bahwa set