23
PROPOSAL USAHA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS BUDIDAYA CABE KELOMPOK TANI MELANG HP. 081365779598 DESA BINUANG KECAMATAN BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR TAHUN 2015

Proposal Cabe

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sg

Citation preview

Page 1: Proposal Cabe

PROPOSAL

USAHA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS BUDIDAYA CABEKELOMPOK TANI MELANG

HP. 081365779598

DESA BINUANG KECAMATAN BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR

TAHUN 2015

Page 2: Proposal Cabe

PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR

KECAMATAN BANGKINANG

DESA BINUANG JLN. KH. MUHAMMAD NUR MAHYUDIN Kode Pos 28451

Binuang, Februari 2015

Nomor : 140/PEM-BNG-BKN/I/2015/07 Kepada Yth :Lamp : - BAPAK BUPATI KAMPAR Hal : Rekomendasi Di-

Bangkinang

BismillahirrohmanirrohimAssalamualaikum Wr. Wb.

Dengan hormat,

Dalam rangka percepatan pelaksanaan program swasembada pangan di Kabupaten

Kampar maka di Desa Binuang telah terbentuk Kelompok Tani Melang khususnya yang

bergerak di bidang pengembangan agribisnis budidaya cabe. Dimana Kelompok Tani

Melang ini diusulkan sebagai pelaksana program swasembada pangan di Desa Binuang.

Sehubungan perihal yang dimaksud telah membaca dan mempelajari prooposal ini pada

prinsipnya dapat menyetujui dan merekomendasikan Kelompok Tani Melang Desa

Binuang Kecamatan Bangkinang untuk mengajukan proposal kepada Bapak Bupati

Kampar.

Demikianlah rekomendasi ini kami berikan dan dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

KEPALA DESA BINUANG

ROSLAINI, S.Pd

Tembusan disampaikan kepada Yth,1. Bapak Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan & Hortikultura Kab. Kampar di Bangkinang2. Bapak Camat Bangkinang di Muara Uwai3. Arsip.

Page 3: Proposal Cabe

KELOMPOK TANI “MELANG”DESA BINUANG, KECAMATAN BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR

Alamat : Jl. KH. M. Nur Mahyuddin Desa Binuang

Nomor : 01/ KLP.TM/BNG/I/2015 Kepada Yth,Lampiran : 1 (satu) Rangkap BAPAK BUPATI KAMPARPerihal : Proposal Pengembangan Agribisnis Budidaya di-

Cabe di Desa Binuang Kec. Bangkinang Bangkinang

BismillahirohmannirohimAssalamu’alaikum Wr. WbDengan hormat,Yang bertanda tangan di bawah ini KELOMPOK TANI “MELANG” DESA BINUANG KECAMATAN BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR mengajukan PERMOHONAN BANTUAN KEGIATAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS BUDIDAYA CABE Kepada Bapak Bupati Kampar, sejak terbentuknya kelompok tani ini di tahun 2015 kami belum pernah menerima bantuan kegiatan untuk pengembangan maupun Peningkatan Usaha Kelompok.

Untuk itu kami mohon Kepada Bapak Bupati Kampar agar permohonan kami dapat di realisasikan, dalam hal ini kami mendapat tantangan setelah pihak Kecamatan melakukan kunjungan kerja di desa kami yaitu Desa Binuang Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar. Desa kami ingin dijadikan Pusat Sentra Prouduksi Tanaman Cabe dan kami pengurus kelompok bersama dengan pihak Desa menerima tantangan yang disampaikan oleh (Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) pertanian Kecamatan Bangkinang agar mampu menghadirkan Pimpinan Instansi Pemerintah baik pusat maupun daerah melalui kegiatan pertanian tanaman Cabe, dengan keterbatasan faktor biaya dan lain sebagainya. Untuk itu kami mohon kepada Bapak Bupati Kampar agar proposal yang kami ajukan untuk dapat direalisasikan.

Demikian proposal ini kami ajukan untuk dapat di pertimbangkan, atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.

Bangkinang, 8 Februari 2015Pengurus Kelompok Tani Melang

Desa Binuang Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar

M. NASIR AHMAD JAIZ Ketua Sekretaris

Mengetahui, Diketahui Oleh,Kepala UPTD BPP Kec. Bangkinang Kepala Desa Binuang Penyuluh Pertanian (PPL)

HJ. NURAINA, SP ROSLAINI, S.Pd MARDALIZEN, SP NIP.19621026 198703 2004

Tembusan disampaikan kepada Yth,

Page 4: Proposal Cabe

1. Bapak Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan & Hortikultura di Bangkinang2. Arsip.

KATA PENGANTAR

1. Gapoktan Muda Tani bersifat terbuka, independen dan tidak partisan (tidak

memihak pada golongan dan partai tertentu), berorientasi pada

pengembangan masyarakat untuk mendukung bisnis ekonomi produktif

anggota dan kesejahteraan sosial masyarakat sekitar, terutama usahas mikro

dan fakir miskin.

2. Dalam mencapai tujuannya Gapoktan Muda Tani berperan sebagai :

1. Motor penggerak ekonomi pedesaan.

2. Ujung tombak pelaksanaan sistem ekonomi keadilan

3. Penghubung antara kaum berada dengan kaum yang lemah.

4. Sarana pendidikan non formal untuk mewujudkan prinsip hidup yang

berkah, perbuatan baik melalui komunikasi yang terbuka untuk

keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan.

3. Dalam rangka mencapai tujuannya, Gapoktan Muda Tani berfungsi :

1. Meningkatkan kualitas SDM anggota, Pengelola dan Pengurus menjadi lebih

profesional dan amanah sallam (selamat, damai dan sejahtera sehingga

semakin utuh dan tangguh dalam berjuang beribadah menghadapi

tantangan global.

2. Mengorganisir dan memobilisasi dana masyarakat sehingga bermanfaat

secara optimal untuk kepentingan masyarakat banyak.

3. Mengukuhkan dan meningkatkan kualitas usaha dan pasar produk-produk

anggota.

4. Mengembangkan kesempatan kerja.

5. Memperkuat dan meningkatkan kualitas lembaga-lembaga ekonomi sosial

masyarakat banyak.

Untuk dapat terwujudnya tujuan Gapoktan dalam rangka menyukseskan

program Bapak Bupati Kampar yaitu 5 (lima) Pilar, 3 (zero) yaitu Zero Kemiskinan,

Zero Pengangguran dan Zero Rumah Kumuh, dengan adanya program kegiatan

Gapoktan salah satu diantaranya melaksanakan kegiatan pengembangan

Agribisnis Budidaya Cabe dengan luas tanam 3 Ha (tiga) Hektar. Apabila hal ini

dapat terlaksana dengan baik hal ini dapat menyerap tenaga kerja terutama di

desa dan juga dapat memberikan tambahan pendapatan kepada Gapoktan. Hal ini

merupakan salah satu wujud tercapainya Program Bapak Bupati Kampar, dalam

hal ini kami pengurus Kelompok Tani Melang Desa Binuang Kecamatan

Bangkinang diberi tantangan untuk dapat membuktikan keberhasilan

pengembangan Agribisnis Budidaya Cabe oleh Bapak Bupati Kampar.

Untuk dapat terwujud dan berhasilnya kegiatan tersebut kami memohon

Kepada Bapak Bupati Kampar mengajukan Bantuan Kegiatan Pengembangan

Page 5: Proposal Cabe

Agribisnis Budidaya Cabe melalui bapak Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura,

dalam hal ini kami memohon agar hal ini dapat dipertimbangkan, dalam

melaksanakan seluruh kegiatan pertanian kami didampingi oleh penyuluh

pertanian dari Pengolahan Lahan, Teknologi dan Pemasaran hasil.

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nyalah

sehingga proposal ini dapat selesai dengan apa yang diharapkan dan pada

kesempatan ini juga tak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Bupati Kampar yang telah memberikan Ilmu

melalui Pelatihan P4S di Kubang sehingga kami mau dan mampu untuk

mengaplikasikan ilmu yang kami peroleh di Desa kami.

2. Bapak Camat Bangkinang yang telah memberi dukungan

dan tantangan kepada kami sehingga menambah semangat bagi kami.

3. Bapak Penyuluh Pertanian (PPL) yang telah membimbing

kami secara teknologi budidaya, pemasaran dari hulu dan hilir dan

mencari sumber permodalan.

4. Bapak Kepala Desa Binuang yang sangat mendukung

kami untuk dapat tercapai program Bapak Bupati Kampar.

5. Pengurus Kelompok Tani Melang Desa Binuang beserta

anggota kelompok tani yang banyak memberikan masukan.

6. Serta semua pihak yang ikut serta dalam mendukung

hingga selesainya penyusunan Proposal dan Rencana Kerja

Pengembangan Agribisnis Budidaya Cabe.

Kami menyadari bahwa Proposal dan Rencana Kerja Pengembangan

Agribisnis Budidaya Cabe ini masih jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu kami

masih mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

sempurnanya Proposal dan Rencana Kerja ini.

Bangkinang, 8 Februari 2015Pengurus Kelompok Tani Melang

Desa Binuang Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar

M. NASIR AHMAD JAIZ Ketua Sekretaris

Mengetahui, Diketahui Oleh,

Page 6: Proposal Cabe

Kepala UPTD BPP Kec. Bangkinang Kepala Desa Binuang Penyuluh Pertanian (PPL)

HJ. NURAINA, SP ROSLAINI, S.Pd MARDALIZEN, SP NIP.19621026 198703 2004

PROPOSAL BUDI DAYA CABEUSAHA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS BUDIDAYA CABE

PENDAHULUAN

Cabe atau lombok merupakan tanaman sayuran buah semusim dan termasuk

jenis tanaman hortikultura (Rismunandar, 1984), yang diperlukan oleh seluruh

lapisan masyarakat sebagai penyedap masakan dan penghangat badan. Dari hal

tersebut lebih dikenal sebagai sayuran rempah atau bumbu dapur.

Produksi nasional cabe rata-rata setiap tahunnya adalah 217.351 ton (Hendro,

2002). Oleh karena kebutuhan atau konsumsi yang semakin meningkat dan

persebaran produksinya tidak merata sepanjang tahun di seluruh daerah, maka

menyebabkan harga cabe tidak stabil dan tidak merata. Di suatu daerah harga

cabe dapat mencapai harga yang sangat tinggi dan di daerah lain sangat murah.

Stabilitas harga cabe di pasar sangat dirasa sulit, terutama bagi para petani.

Misalnya pada hari besar (hari raya) dan pada saat tanam (paceklik), harga cabe

melonjak sampai beberapa kali harga pada hari biasa. Tetapi sebaliknya, pada

hari-hari panen harganya merosot jauh dibawah rata-rata harga pasar.

Pada bulan oktober-desember dan februari-april harga cabe di beberapa kota

besar pada umumnya meningkat. Hal ini sesuai dengan kenyataan, pada bulan-

bulan tersebut adalah bulan musim hujan lebat. Sehingga tidak banyak orang

bertanam cabe, akibatnya hasil panen (persediaan) cabe rendah (paceklik),

sedangkan permintaan bertambah. Penanaman cabe merah pada musim hujan

merupakan penanaman diluar musim (off sesason) yang penuh resiko, karena

tanaman cabe merah kriting cukup tahan menghadapi pukulan air hujan tersebut.

Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang memiliki nama

ilmiah Capiscum sp. Cabe berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan

menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara

Indonesia.

Tanaman cabe banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya.

Diperkirakan terdapat 20 spesies yang sebagian besar di Negara asalnya.

Page 7: Proposal Cabe

Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni Cabe

besar, cabe keriting, cabe rawit dan paprika.

Secara umum cabe memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin. Diantaranya

kalori, Protein, Lemak, Kabohidrat, Kalsium, Vitamin A, B1 dan Vitamin C. Selain

digunakan untuk keperluan rumah tangga, cabe juga dapat digunakan untuk

keperluan industri diantaranya, Industri bumbu masakan, industri makanan dan

industri obat-obatan atau jamu.

Cabai dapat ditanam di daratan tinggi maupun rendah, pH 5-6. Bertanam cabai

dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko), diataranya, teknis budidaya,

kekurangan unsur, serangan hama dan penyakit, dll.

TUJUAN

Tujuan dari kegiatan ini adalah ;

1. Memulihkan keberdayaan masyarakat/anggota sasaran.

2. Menciptakan lapangan kerja baru yang berbasis potensi lokal.

3. Meningkatkan pendapatan / penghasilan Anggota.

4. Menggerakkan roda perekonomian daerah.

5. Mengelola pemanfaatan lahan secara berkelanjutan

OUT PUT (DAMPAK SOSIAL DAN EKONOMI)

Dengan usaha kegiatan budi daya Cabe ini diharapkan mempunyai dampak

positif berupa:

1. Tergarapnya potensi dan sumber daya lokal untuk

dikembangkan menjadi kegiatan usaha yang produktif dan konstruktif.

2. Kestabilan lingkungan sosial dan keamanan karena

masyarakat sasaran (anggota) mempunyai lahan ekonomi secara mandiri.

PELUANG BISNIS

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan cabe baik untuk rumah tangga

maupun indistri dan sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan

pengembangan industri olahan, maka peluang pengembangan usaha agribisnis

cabe sangat terbuka luas.

Usaha peningkatan produksi cabe yang sekaligus meningkatkan pendapatan

petani, dapat dilakukan sejak budidaya sampai penanganan pasca panen yang

baik dan benar. Salah satu langkah terpenting dalam perbaikan teknik

budidaya adalah pemilihan varietes cabai hibrida yang akan dibudidayakan.

Konsumsi rata-rata cabai untuk rumah tangga di Riau adalah 5,937

gram/kapita/hari (2,2 kg/kapita/hari). Pemakaian di perkotaan sedikit lebih

rendah dibandingkan dengan pedesaan (5,696 gram gram/kapita/hari untuk

Page 8: Proposal Cabe

perkotaan dan 5,900 gram/kapita/hari untuk pedesaan). Pekanbaru merupakan

daerah tujuan pasar tertinggi dibandingkan dengan kabupaten lainnya. Jenis

cabai yang banyak dikonsumsi di perkotaan adalah cabai merah, kemudian

cabe rawit dan hijau. Sedangkan pemakaian di pedesaan terbanyak adalah

cabai rawit, kemudian cabai merah dan hijau.

SYARAT TUMBUH TANAMAN CABE

Pada umumnya cabe dapat ditanam pada dataran rendah sampai ketinggian

2000 meter dpl. Cabe dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27

derajat Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi.

Tanaman cabe dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang

gembur, subur, subur tidak terlalu liat dan cukup air. Permukaan tanah yang

paling ideal adalah datar dengan sudut kemiringan lahan 0 sampai 10 derajat

serta membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak ternaungi. pH tanah yang

optimal antara 5,5 sampai 7.

Tanaman cabe menghendaki pengairan yang cukup. Tetapi apabila jumlahnya

berlebihan dapat menyebabkan kelembaban yang tinggi dan merangsang

tumbuhnya penyakit jamur dan bakteri. Jika kekurangan air tanaman cabe

dapat kurus, kerdil, layu dan mati. Pengairan dapat menggunakan irigasi, air

tanah dan air hujan.

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA CABEA. FASE PRATANAM

1. Pengolahan Lahan

Tebarkan pupuk kandang dosis 0,5-1 ton/ 1000 m2

Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu)

Diberi Dolomit sebanyak 0,25 ton / 1000 m2

Dibuat bedengan lebar 100 cm dan parit selebar 80 cm

Siramkan SUPER NASA ( 1 bt) / NASA (1-2 bt)

- Super Nasa : 1 btl dilarutkan dalam 3 liter air (jadi larutan induk). Setiap 50

lt air tambahkan 200 cc larutan induk.

- Atau 1 gembor ( + 10 liter ) diberi 1 sendok makan peres SUPER NASA dan

siramkan ke bedengan + 5-10 m.

- NASA : 1 gembor ( + 10 liter ) diberi 2-4 tutup NASA dan siramkan ke

bedengan sepanjang + 5 – 10 meter

- Campurkan GLIO 100 – 200 gr ( 1 – 2 bungkus ) dengan 50 – 100 kg pupuk

kandang, biarkan 1 minggu dan sebarkan ke bedengan.

- Bedengan ditutup mulsa plastik dan dilubangi, jarak tanam 60 cm x 70 cm

pola zig zag ( biarkan + 1 - 2 minggu ).

2. Benih

Page 9: Proposal Cabe

- Kebutuhan per 1000 m2 1 – 1,25 sachet Natural CK -10 atau CK-11 dan

Natural CS-20, CB-30.

- Biji direndam dengan POC NASA dosis 0,5 – 1 tutup / liter air hangat

kemudian diperam semalam.

B. FASE PERSEMAIAN (0-30 HARI)1. Persiapan Persemaian

Arah persemaian menghadap ke timur dengan naungan atap plastik atau

rumbia. Media tumbuh dari campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos

yang telah disaring, perbandingan 3 : 1. Pupuk kandang sebelum dipakai

dicampur dengan GLIO 100 gr dalam 25-50 kg pupuk kandang dan didiamkan

selama + 1 minggu. Media dimasukkan polibag bibit ukuran 4 x 6 cm atau

contong daun pisang.

2. PenyemaianBiji cabai diletakkan satu per satu tiap polibag, lalu ditutup selapis tanah +

pupuk kandang matang yang telah disaring.

- Semprot POC NASA dosis 1-2 ttp/tangki umur 10,17 HSS

- Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk

menjaga kelembaban.

3. Pengamatan Hama & Penyakit

a. Penyakit

Rebah semai (dumping off), gejalanya tanaman terkulai karena batang busuk,

disebabkan oleh cendawan Pytium sp. & Rhizoctonia sp. Cara pengendalian:

tanaman yang terserang dibuang bersama dengan tanah, mengatur

kelembaban dengan mengurangi naungan dan penyiraman, jika serangan

tinggi siram GLIO 1 sendok makan (+ 10 gr) per 10 liter air.

Embun bulu, ditandai adanya bercak klorosis dengan permukaan

berbulu pada daun atau kotil yang disebabkan cendawan Peronospora

parastica. Cara mengatasi seperti penyakit rebah semai.

Kelompok Virus, gejalanya pertumbuhan bibit terhambat dan warna daun

mosaik atau pucat. Gejala timbul lebih jelas setelah tanaman berumur lebih

dari 2 minggu. Cara mengatasi; bibit terserang dicabut dan dibakar, semprot

vektor virus dengan BVR atau PESTONA.

b. Hama

Kutu Daun Persik (Aphid sp.), perhatikan permukaan daun bagian bawah

atau lipatan pucuk daun, biasanta kutu dan persik bersembunyi di bawah daun.

Pijit dengan jari koloni kutu yang ditemukan, semprot dengan BVR atau

PESTONA.

Hama Thrip parpispinus, gejala serangan daun berkerut dan bercak

klorosis karena cairan daun diisap, lapisan bawah daun berwarna keperak-

Page 10: Proposal Cabe

perakan atau seperti tembaga. Biasanya koloni berkeliaran dibawah daun.

Pengamatan pada pagi atau sore atau PESTONA untuk mengurangi

penyebaran.

Hama tunggu (Polyphagotarsonemus latus). Gejala serangan daun

berwarna kuning kecoklatan menggulungterpuntir ke bagian bawah sepanjang

tulang daun. Pucuk menebal dan berguguran sehingga tinggal batang dan

cabang. Perhatikan daun muda, bila menggulung dan mengeras itu tandanya

terserang tungau. Cara mengatasi seperti pada Aphis dan Thrip.

C. FASE TANAM

1. Pemilihan Bibit

Pilih bibit seragam, sehat, kuat dan tumbuh mulus

Bibit memiliki 5-6 helai daun (umur 21 – 30 hari)

2. Cara Tanam

Waktu tanam pagi atau sore ari, bila panas terik ditunda.

Platik polibag dilepas

Setelah penanaman selesai, tanaman langsung disiram / disemprot POC

NASA 3-4 tutup/ tangki.

3. Pengamatan Hama

Ulat tanah 9 Agrotis ipsilon, aktif malam hari untuk kopulasi, makan dan

bertelur. Ulat makan tanaman muda dengan jalan memotong batang atau

tangki daun. Siang hari sembunyi dalam tanah disekitar tanaman terserang.

Setiap ulat yang ditemukan dikumpulkan lalu dibunuh, serangan berat semprot

dengan PESTONA atau VIREXI.

Ulat Grayak ( Spodoptera litura & S. exigua),

Ciri ulat yang baru menetas / masih kecil berwarna hijau dengan bintik hitam

dikedua sisi dari perut/badan ulat, terdapat bercak segitiga pada bagian

punggungnya (seperti bulan sabit). Gejala serangan, larva memakan

permukaan bawah daun dan daging buah dengan kerusakan berupa bintil-bintil

atau lubang-lubang besar. Telur dikumpulkan lalu dimusnahkan, menyiangi

rumput di sekitar tanaman yang digunakan untuk persembunyian. Semprot

dengan VITURA, VIREXI atau PESTONA.

Bekicot/sipot. Memakan tanaman, terutama menyerang malam hari.

Dicari di sekitar pertanaman (kadang di bawah mulsa) dan buang ke luar areal.

D. FASE PENGELOLAAN TANAMAN (7-70 HST)

1. Penyiraman dapat dilakukan dengan pengecoran tiap tanaman atau

penggenangan (dilep) jika dirasa kering.

Page 11: Proposal Cabe

2. Pemupukan lewat pengecoran dilakukan seminggu sekali tiap lubang.

Pupuk kocoran merupakan perbandingan campuran pupuk makro Urea : SP

36 : KCI : NASA = (250 : 250 : 250) gr dalam 50 liter (1 ton tong kecil)

larutan. Diberikan umur 1-4 minggu dosis 250 cc/lubang, sedang umur 5-12

minggu dengan perbandingan pupuk makro Urea : TSP : KCI : NASA =

(500 : 250 : 250) gr dalam 50 liter air, dengan dosis 500 cc/lubang.

Kebutuhan total pupuk makro 1000 m2 :

Jenis 1-4 5-12

Pupuk minggu minggu

(kg) (kg)

Urea 7 56

SP-36 7 28

KCI 7 28

Catatan :

- Umur 1 -4 mg 4 kali aplikasi ( + 7 tong/ aplikasi )

- Umur 5-12 mg 8 kali aplikasi ( + 14 tong/aplikasi)

3. Penyemprotan POC NASA ke tanaman dengan dosis 3-5 tutup / tangki pada

umur 10,20 kemudian pada umur 30,40 dan 50 HST POC NASA + Hormonik

dosis 1-2 tutup/tangki.

4. Perempelan, sisakan 2-3 cabang utama / produksi mulai umur 15-30 hr

5. Pengamatan Hama dan Penyakit

Spodoptera litura / Ulat grayak Lihat depan

Kutu-kutuan Aphis, Thrips, Tungau) lihat fase persemaian.

Penyakit Layu, disebabkan beberapa jamur antara lain Fusarium,

Pytium dan Rhizoctonia. Gejala serangan tanaman layu secara tiba-tiba,

mengering dan gugur daun. Tanaman layu dimusnahkan dan untuk

mengurangi penyebaran, sebarkan GLIO.

Penyakit Bercak Daun, Corposcora capsici. Jamur ini menyerang pada

musim hujan diawali pada daun tua bagian bawah. Gejala serangan berupa

bercak dalam berbagai ukuran dengan bagian tengah berwarna abu-abu atau

putih, kadang bagian tengah ini sobek atau berlubang. Daun menguning

sebelum waktunya dan gugur, tinggal buah dan ranting saja. Akibatnya buah

menjadi rusak karena terbakar sinar matahari.

Lalat Buah (Dacus dorsalis), Gejala serangan buah yang telah berisi

belatung akan menjadi keropos karena isinya dimakan, buah sering gugur

muda atau berubah bentuknya. Lubang buah memungkinkan bakteri

pembusuk mudah masuk sehingga buah busuk basah. Sebagai vektor

Page 12: Proposal Cabe

Antarknose. Pengamatan ditujukan pada buah cabai busuk, kumpulkan dan

musnahkan. Lalat buah dipantau dengan perangkap berbahan aktif Metil

Eugenol 40 buah / ha.

Penyakit Busuk Buah Antraknosa (Colletotrichum gleosporioides),

gejala serangan mula-mula bercak atau botol-botol pada buah yang membusuk

melebar dan berkembang menjadi warna orange, abu-abu atau hitam. Bagian

tengah bercak terlihat garis-garis melingkar penuh titik spora berwarna hitam.

Serangan berat menyebabkan seluruh bagian buah mengering. Pengamatan

dilakukan pada buah merah dan hijau tua. Buah terserang dikumpulkan dan

dimusnahkan pada waktu panen dipisahkan. Serangan berat sebari dengan

GLIO di bawah tanaman.

E. FASE PANEN DAN PASCA PANEN

1. Pemanenan

1. Panen pratama sekitar umur 60-75 hari

2. Panen kedua dan seterusnya 2-3 hari dengan jumlah panen bisa mencapai

30-40 kali atau lebih tergantung ketinggian tempat dan cara budidayanya.

3. Setelah pemetikan ke-3 disemprot dengan POC NASA + Hormonik dan

dipupuk dengan perbandingan seperti diatas, dosisi 500 cc/ph.

2. Cara panen :

Buah dipanen tidak terlalu tua (kemaskan 80-90%)

Pemanenan yang baik pagi hari setelah embun kering

Penyortiran dilakukan sejak di lahan

Simpan ditempat yang teduh

3. Pengamatan Hama & Penyakit

Pemberantasan hama dan penyakit tanaman cabai merah di

laksanakan secara teratur sesuai dengan kondisi serangan hama dan

penyakit.

Pengendalian dengan cara penyemprotan obat-obatan insektisida dan

fungisida tertentu dapat dilakukan setelah tanaman berumur lebih dari 20

hari setelah tanam

Kumpulkan dan musnahkan buah yang busuk / rusak.

Rincian Biaya Tanam Cabe Merah

Jenis tanaman : Cabe Merah

Luas Tanah : 30.000 M2 atau 3 hektar

A. Pengadaan Inventaris

Page 13: Proposal Cabe

Cangkul 96 buah x @ Rp. 150.000,- = Rp. 4.000.000,-Gembor 69 buah x @ Rp. 75.000,- = Rp. 1.725.000,- Timba 69 buah x @ Rp. 3.000,- = Rp. 690.000,-11 Unit knap sack Sprayer x @ Rp. 1.000.000,- = Rp. 8.640.000,-Kenco 1.200 M X @ Rp. 2.250,- = Rp. 900.000,-35 Buah Sak/Karung @ Rp. 30.000,- = Rp. 15.247.000,-

B. Biaya Pelaksanaan Selama 6 Bulan 1. Bibit Cabe Merah 45 bks Merk Tanamu @ Rp. 450.000,- = Rp.

6.750.000,-2. Mulsa plastik 15 Bal x @ Rp. 250.000,- = Rp.

11.250.000,-3. Pupuk

- Dolomit 6.000 Kg @ Rp. 9.000,- = Rp. 7.200.000,-

- Pupuk organik 12.000,- Kg @ Rp. 3.750,- = Rp. 15.000.000,-

- Pupuk SS 3000 Kg x Rp. 22.800,- = Rp. 21.000.000,-- NPK 16-16-16 1500 Kg x @ Rp. 22.800 = Rp.

34.200.000,-- Kcl 300 Kg @ Rp. 17.000,- = Rp. 1.710.000,-- NPK Hydrokarat 6.000 Kg @ Rp. 6.000,- = Rp. 3.600.000,-- UREA 800 x Kg @ RP. 18.000,- = Rp.

11.250.000,-- SP-36 12.000 Kg @ Rp. 14.400,- = Rp.

5.760.000,-- ZPT 30 L @ Rp. 300.000,- = Rp. 5.760.000,- - Kalsium 150 Kg @ Rp. 105.000,- = Rp. 103.480.000,-

3. Fungisida- Decis 24 L = Rp.

2.400.000,-- lanat 24 L = Rp. 2.400.000,-- Curacom 24 L = Rp. 3.000.000,-- Agrep 60 bks @ Rp. 54.000,- = Rp.

1.080.000-,- Insektisida 30 L @ Rp. 180.000,- = Rp. 10.680.000,- +

Jumlah Biaya =Rp.277.722.000,-

PENDAPATANPanen

Panen 1 = 200 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 2.000.000,-

Page 14: Proposal Cabe

Panen 2 = 400 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 4.000.000,- Panen 3 = 600 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 6.000.000,- Panen 4 = 1200 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 12.000.000,- Panen 5 = 1600 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 16.000.000,- Panen 6 = 1800 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 18.000.000,- Panen 7 = 2000 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 20.000.000,- Panen 8 = 2000 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 20.000.000,- Panen 9 = 1400 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 14.000.000,- Panen 10 = 1400 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 14.000.000,- Panen 11 = 1200 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 12.000.000,- Panen 12 = 1200 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 12.000.000,- Panen 13 = 1200 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 12.000.000,- Panen 14 = 1000 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 10.000.000,- Panen 15 = 1000 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 10.000.000,- Panen 16 = 1000 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 10.000.000,- Panen 17 = 800 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 8.000.000,- Panen 18 = 800 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 8.000.000,- Panen 19 = 800 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 8.000.000,- Panen 20 = 600 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 6.000.000,- +

JUMLAH = Rp. 222.000.000,-

R/L = Pendapatan – Biaya= Rp. 222.000.000 – Rp. 51.545.000= Rp. 170.455.000,-

PENUTUP

Keberhasilan suatu proses pencapaian tujuan akan tidak memiliki makna apabila

tidak adanya tindak lanjut atas upaya pencapaian tersebut. Oleh karena itu

Page 15: Proposal Cabe

Gapoktan Muda Tani Binuang Desa Binuang Kec. Bangkinang Kab. Kampar melalui

lembaga masyarakat yang bergabung dalam sekitar lingkungan akan senantiasa

terus melakukan pembenahan-pembenahan dengan mempertahankan yang

sudah berjalan baik serta meningkatkan agar bisa menjadi lebih baik lagi sesuai

dengan apa yang diharapkan.

Demikian proposal ini disampaikan pada Dinas Pertanian Tanaman Hortikultura

untuk dijadikan bahan pertimbangan. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan

terima kasih.

Bangkinang, 8 Februari 2015Pengurus Kelompok Tani Melang

Desa Binuang Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar

M. NASIR AHMAD JAIZ Ketua Sekretaris

Mengetahui, Diketahui Oleh,Kepala UPTD BPP Kec. Bangkinang Kepala Desa Binuang Penyuluh Pertanian (PPL)

HJ. NURAINA, SP ROSLAINI, S.Pd MARDALIZEN, SP NIP.19621026 198703 2004

BERITA ACARA

PEMBENTUKAN KELOMPOK TANI MELANG

Page 16: Proposal Cabe

DESA BINUANG KECAMATAN BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR

Pada hari ini Jum’at tanggal 12 Desember tahun 2014 bertempat di Desa Binuang

Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar, telah dilaksanakan pembentukan kelompok tani

“Melang” yang dihadiri oleh 25 orang (daftar terlampir) dengan susunan pengurus sebagai

berikut:

K e t u a : M. Nasir

Sekretaris : Ahmad Jaiz

Bendahara : Sartiman

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan

dengan seperlunya.

Binuang, 12 Desember 2014

Pengurus Kelompok Tani Melang Desa Binuang

1. Ketua : M. Nasir (_________)

2. Sekretaris : Ahmad Jais (_________)

3. Bendahara : Sartiman (_________)

Diketahui Oleh, Kepala Desa Binuang Notulen Rapat

ROSLAINI, S.Pd AHMAD JAIS

DAFTAR : Hadir Pembentukan Kelompok Tani Melang Desa Binuang Kecamatan Bangkinang Kab. Kampar

Page 17: Proposal Cabe

Tanggal : 12 Desember 2014Tempat : Aula Kantor Desa Binuang

No N a m a Jabatan Alamat Tanda Tangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

Binuang, 12 Desember 2014 Ketua Kelompok Tani Melang

M. NASIR

SUSUNAN PENGURUS KELOMPOK TANI MELANGDESA BINUANG KECAMATAN BANGKINANG KAB. KAMPAR

Page 18: Proposal Cabe

No N a m a Jabatan Alamat

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

M. NASIR

AHMAD JAIS

SARTIMAN

SULAIMAN

DASRIL

DASRIL. N

JUMANTO

SUKIRMAN

NASRUDIN

SAHRIL

KETUA

SEKRETARIS

BENDAHARA

ANGGOTA

ANGGOTA

ANGGOTA

ANGGOTA

ANGGOTA

ANGGOTA

ANGGOTA

DESA BINUANG

DESA BINUANG

DESA BINUANG

DESA BINUANG

DESA BINUANG

DESA BINUANG

DESA BINUANG

DESA BINUANG

DESA BINUANG

DESA BINUANG

Binuang, 12 Desember 2014 Ketua Kelompok Tani Melang

M. NASIR