Upload
indra-prasetya
View
269
Download
44
Embed Size (px)
Citation preview
PROPOSAL
TUGAS AKHIR
ANALISA PENERAPAN SIX SIGMA UNTUK MENINGKTAKAN KUALITAS
PRODUK PROPOELIX 100 DI PT PHYTOCHEMINDO REKSA
Disusun oleh
Nama : Indra Prasetya Ardi
No. Pokok : 4409215036
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANCASILA2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat mengajukan proposal ini.
Proposal ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan gambaran umum
mengenai penelitian yang akan penulis lakukan dalam studi kasus di PT.
Phytochemindo Reksa yaitu penelitian yang berkaitan dengan upaya meningktakan
kualitas produk Maximus di PT. Phytochemindo Reksa.
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas produk Propoelix 100 adalah
dengan menggunakan metode six sigma yang dimana dengan metode tersebut dapat
mengurangi terjadinya cacat produk sehingga dapat meningkatkan kualitas produk serta
menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
memberikan perhatian kepada proposal ini..
Jakarta, September 2013
Penulis
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Indra Prasetya Ardi
No. Pokok : 4409215036
Jurusan : Teknik Industri
Judul : ANALISA PENERAPAN SIX SIGMA UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS PRODUK PROPOELIX 100 DI PT PHYTOCHEMINDO
REKSA
Jakarta, September 2013
Mengetahui
Ketua Jurusan Teknik Industri Koordinator Tugas Akhir
Fakultas Teknik Universitas Pancasila Teknik Industri Universitas Pancasila
( Ir. Muchtar Darmawan, MT ) ( Nuryulianti Hidayah, ST.MT )
LATAR BELAKANG
Dewasa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sudah semakin maju. Hal ini
mendorong suatu perusahaan untuk memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut untuk
menciptakan suatu produk yang sesuai dengan standar kualitas. Produk yang memiliki
standar kualitas yang baik nantinya akan menjadi senjata utama saat bersaing dengan
produk dan mampu menguasai pasar antar perusahaan yang menghasilkan produk
sejenis.
Penguasaan pasar dapat dilakukan dengan baik apabila produk yang dihasilkan
mampu memberikan kepuasan bagi pelanggannya. Maka dari itu, kualitas produk yang
dihasilkan harus tetap dipertahankan dengan baik bahkan dapat ditingkatkan, sehingga
produk tersebut akan terus mendapatkan kepercayaan dari pelanggan. Apabila hal
tersebut tidak dapat dilaksanakan dengan baik, maka pelanggan yang sudah ada akan
beralih ke produk lain yang memiliki standra kualitas yang lebih baik dari produk yang
dihasilkan. Tentu saja hal tersebut merupakan sebuah kerugian bagi perusahaan.
Oleh karena begitu banyak pilihan produk yang tersedia, konsumen akan bersikap
kritis terhadap kualitas produk yang mereka gunakan. Maka dari itu, suatu perusahaan
tidak hanya dituntut untuk terus mempertahankan kualitas produknya, tetapi juga harus
terus berusaha untuk meningkatkan kualitas produk semaksimal mungkin.
Pengendalian kualitas produk mempunyai tujuan untuk meminimalisasi jumlah
produk cacat. Dengan berkurangnya jumlah produk cacat, maka biaya penanganan
terhadap produk cacat pun dapat diminimalisasi serta dapat meningkatkan produktivitas
dan pada akhirnya meningkatkan profit bagi perusahaan. Untuk memperoleh
karakteristik kualitas produk tidak bisa diperoleh secara konstan. Maka dari itu, analisi
pengendalian kualitas harus selalu dilakukan demi menjaga kualitas produk yang
diproduksi.
PT. Phytochemindo Reksa merupakan suatu perusahaan yang ikut memegang
peranan penting dibidang kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, kualitas produk yang
dihasilkan harus diperhatikan dengan sebaik mungkin agar tidak membahayakan
pelanggan yang mengkonsumsi produk tersebut.
Salah satu program perbaikan kualitas yang berkesinambungan adalah metode six
sigma. Six sigma merupakan pengukuran kualitas untuk mencapai kesempurnaan serta
merupakan metodologi untuk mengeliminasi cacat di suatu proses. Tujuan dari metode
six sigma yaitu tidak menghasilkan cacat melebihi 3.4 per sejuta kesempatan (defect per
million opportunities) dan yang terpenting yaitu menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan. Sehingga dengan penggunaan metode ini memungkinkan untuk dilakukan
analisis usaha-usaha perbaikan kualitas yang dibutuhkan.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, masih terdapat produk cacat yang
dihasilkan selama proses produksi berlangsung di PT. Phytochemindo Reksa. Sehingga
terdapat beberapa masalah yang perlu dianalisa seperti :
a. Jenis cacat apa saja yang timbul selama kegiatan produksi berlangsung?
b. Proses apa yang paling berkontribusi menimbulkan cacat produk?
c. Apakah proses yang berlangsung sudah berada dalam kendali statistik?
d. Apakah proses tersebut sudah memiliki nilai sigma yang baik?
e. Jenis cacat apa yang paling dominan selama proses berlangsung?
f. Usaha perbaikan apa saja yang dapat dilakukan?
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :
1. Menganalisa proses yang berlangsung sehingga dapat diketahui faktor apa saja
yang menyebabkan terjadinya cacat.
2. Mengetahui jenis cacat yang paling dominan.
3. Mengetahui seberapa baik level sigma dari proses yang berlangsung.
4. Mengetahui tindakan perbaikan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas
produk Maximus.
5. Usulan untuk menerapkan metode DMAIC bagi PT. Phytochemindo Reksa untuk
lebih meningkatkan performa terutama di bagian produksi.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Perusahaan dapat mengetahui tingkatan kualitas dari produk dan proses yang
dilakukan.
2. Sebagai masukan bagi perusahaan untuk lebih meningkatkan kualitas produk yang
dihasilkan.
3. Perusahaan dapat mengenal dan mengimplementasikan metode DMAIC sebaga
salah satu alat peningkatan kualitas
PEMBATASAN MASALAH
Penelitian yang dilakukan akan difokuskan pada hal-hal berikut ini :
1. Penelitian dilakukan dimulai dari bulan Oktober 2013 sampai dengan bulan
Desember 2013.
2. Area penelitian dilakukan pada departemen produksi yaitu bagian pengemasan
(blistering).
3. Dilakukan penelitian pada produk Propoelix 100 yang memiliki tingkat kecacatan
dan jumlah produksi yang cukup tinggi.
4. Data yang dipergunakan adalah jumlah produk cacat pada proses pembuatan
produk Propoelix.
5. Metode analisa yang digunakan meliputi :
Uji normalitas
Diagram pareto
Diagram SIPOC
Peta kontrol
Diagram fishbone
Kuisioner evaluasi
Uji kapabilitas proses
FMEA
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini dilakukan sebagai berikut:
1. Studi lapangan, yang meliputi:
a. Pengamatan/ observasi langsung di lapangan
Pada kerja praktek ini dapat terjun langsung untuk mengetahui dan memahami
proses produksi dan pengukuran In Proses Control. Pengamatan langsung
sangat membantu memahami masalah yang ada di lapangan.
b. Wawancara dengan pihak-pihak terkait, yaitu:
1. Supervisor dan operator bagian produksi yang bersangkutan dengan
proses produksi tersebut.
2. Teknisi mesin produksi.
2. Studi Literatur
Studi literatur digunakan untuk membuat landasan teori yang berkaitan dengan
upaya pengendalian lingkungan serta menyelesaikan studi kasus. Studi literatur dapat
diperoleh dari:
Jurnal, artikel-artikel di internet, dan buku-buku teori (text book)
Arsip-arsip perusahaan
SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai isi dari laporan kerja praktek
ini, maka laporan kerja praktek dibuat dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, pokok permasalahan,
tujuan dan manfaat penelitian, pembatasan masalah dan sistematika
penulisan.
BAB II STUDI KEPUSTAKAAN
Merupakan pembahasan secara terperinci mengenai metode maupun
teori-teori yang digunakan sebagai landasan untuk pemecahan
masalah.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang obyek penelitian, metode penelitian, jalannnya
penelitian, metode pengolahan dan analisa data serta kerangka
pemacahan masalah.
BAB IV PENGUMPULAN DATA
Bab ini berisi tentang data-data yang diperoleh selama penelitian
dilakukan yang disertai analisis.
BAB V PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
Menyajikan data-data yang diperlukan dan diperoleh dari obyek
penelitian dan membahasan atau mengerjakan data-data yang
diperoleh dari obyek penelitian dan menyajikan hasil-hasil analisa
terhadap data-data yang diperoleh dari obyek penelitian.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi simpulan dari hasil pengolahan data dan saran yang
dapat menunjang kemajuan perusahaan.
LANDASAN TEORI
1. Pengertia Six Sigma
Menurut Vincent Gaspersz dalam bukunya “Pedoman Implementasi Program Six
Sigma” menjelaskan bahwa Six sigma merupakan ukuran target kinerja industri tentang
bagaimana baiknya suatu proses transaksi produk antara pemasok (industri) dengan
pelanggan (pasar). Six sigma juga dapat dipandang sebagai pengendalian proses
industri yang berfokus pada pelangga , melalui penekanan pada kemampuan proses
(proses capability).
2. Tujuan Six Sigma
Menurut Vincent Gaspersz dalam bukunya “Pedoman Implementasi Program Six
Sigma” , metode Six sigma memiliki tujuan untuk mencapai tingkat kualitas Six sigma
(Six sigma Quality Level) yaitu sebesar 3.4 DPMO (Defect per Million Opportunities).
Maksud dari 3.4 DPMO ialah akan terjadi sebesar 3.4 kegagalan dalam sejuta
kesempatan untuk setiap dilakukannya produksi atau transaksi barang ataupun jasa.
Atau dalam arti lain mengharapkan nilai presentase sebesar 99.99966 % untuk
dihasilkannya barang tidak cacat. Oleh karena itu, dengan nilai tersebut diharapkan
keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan bisa bertambah.
3. Tools Yang Digunakan Pada Metode Six Sigma
a. Diagram Pareto
Diagram pareto merupakan sebuah grafik yang dapat menunjukkan sebuah
masalah berdasarkan urutan banyaknya kejadian. Masalah yang paling banyak
terjadi ditunjukkan oleh grafik yang tertinggi serta ditempatkan pada sisi paling
kiri begitupun seterusnya sampai masalah yang paling sedikit terjadi ditunjukkan
oleh grafik batang terakhir yang terendah.
b. Uji Normalitas
Tujuan dari dilakukannya uji normalitas yaitu untuk mengetahui apakah suatu
variabel normal atau tidak. Normal disini berarti mempunyai distribusi data yang
normal. Normal atau tidaknya suatu data didasari pada distribusi normal dari data
dengan rata-rata standar deviasi yang sama. Uji normalitas pada dasarnya
melakukan perbandingan antara data yang kita miliki dengan data berdistribusi
normal yang memiliki rata-rata dan standar deviasi yang sama dengan data kita.
c. Peta Kontrol
Peta kontrol merupakan sebuah tools yang secara grafis berfungsi untuk
memonitor aktivitas dari sebuah proses yang sedang berjalan. Nilai dari
karakteristik kualitas yang dimonitor di plot sepanjang garis vertikan, sedangkan
garis horizontal menunjukkan nomor sampel dari mana karakteristik kualitas
tersebut diambil.
d. Diagram Fishbone (Diagram Sebab-Akibat)
Diagram Fishbone merupakan diagram yang menunjukkan hubungan sebab-
akibat secara sistematis. Maksud dari sistematis yaitu diagram ini mampu
menampilkan bentuk gambar dari hal yang diidentifikasi dan mengorganisasi
kemungkinan-kemungkinan akar masalah. Diagram ini adalah alat yang efektif
untuk melihat kaitan antar elemen dalam mempelajari proses, situasi dan
perencanaan.
e. Diagram SIPOC
Diagram SIPOC merupaan alat yang paling banyak digunakan dan penting dalam
manajemen dan peningkatan proses. SIPOC merupakan singkatan dari Supplier-
Input-Process-Output-Costumer .
f. Kuisioner Evaluasi
Kuisioner merupakan sebuah daftar pertanyaan atau pernyataan yang harus diisi
oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan kuisioner, kita dapat
mengetahui keadaan atau data pribadi seseorang, pengalaman atau
pengetahuan yang dimilikinya. Kuisioner merupakan instrument pengumpul data
atau informasi yang dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item dan pertanyaan.
g. Uji Kapabilitas Proses
Kapabilitas proses adalah kemampuan suatu proses untuk menghasilkan suatu
produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan syarat dari konsumen atau
spesifikasi yang diaharpakan. Untuk mengetahui apakah suatu proses berjalan
sebagaimana mestinya digunakanlah uji kapabilitas proses untuk mengetahui hal
tersebut.
h. FMEA
FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) adalah suatu prosedur terstruktur untuk
mengidentifikasi dan mencegah terjadinya mode kegagalan. Suatu mode
kegagalan adalah apa saja yang termasuk dalam kecacatan, kondisi diluar
spesifikasi yang ditetapkan atau perubahan dalam bentuk produk yang
menyebabkan terganggunya fungsi dari produk. FMEA digunakan untuk
mengidentifikasi sumber-sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas.
Berikut ini saya lampirkan Rencana Jadwal penelitian untuk studi kasus di PT.
Phytochemindo Reksa
Kegiatan
Oktober November Desember
Minggu Minggu Minggu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan Proposal Kerja Praktek V
Penyerahan Proposal V
Pelaksanaan Penelitian V V V V
Menyusun Bab I Pendahuluan V V
Menyusun Bab II Studi Kepustakaan V
Menyusun Bab III Metodolog Penelitian V
Menyusun Bab IV Pengumpulan Data V V
Menyusun Bab V Pengumpulan dan
Analisis DataV
Bab VI Kesimpulan dan Saran v
Koordinator Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri Pemohon,
Fakultas Teknik Universitas Pancasila
(Nuryulianti Hidayah, ST.MT) ( Indra Prasetya Ardi)
Mengetahui
Ketua Jurusan Teknik Industri
Fakultas Teknik Universitas Pancasila
( Ir. Muchtar Darmawan, MT.)