Upload
putri-widya-sari-tama
View
17
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
KIMBAB (NASI GULUNG ALA KOREA)
BIDANG KEGIATAN:
PKM KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh:
Siti Johanne Hartiyani 061340511726 2013
Imania Mutiara 061340511711 2013
Riska Dwi Pratiwi 061340511723 2013
Masri Budi Kurniawan 061330100777 2013
Putri Widya Sari Tama 061330320231 2013
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2015
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN... ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
RINGKASAN ...................................................................................................... iv
BAB I : PENDAHULUAN.............. ..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................................. 2
1.4 Luaran Yang Diharapkan .................................................................... 2
1.5 Kegunaan Program .............................................................................. 2
BAB II : GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ....................................... 3
BAB III : METODE PELAKSANAAN ............................................................... 5
3.1 Identifikasi Kemungkinan Keberhasilan Usaha .................................. 5
3.2 Sumber Daya Manusia (SDM) dan Fasilitas Pendukung Lainnya ..... 6
3.3 Rencana Produksi................................ ................................................ 6
3.4 Kegiatan Pemasaran ............................................................................ 7
BAB IV : BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................... 10
4.1 Anggaran Biaya ................................................................................. 10
4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................ 10
LAMPIRAN ........................................................................................................ 11
iv
RINGKASAN
Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia menjadi salah satu negara yang
terkena dampak Hallyu Wave (demam Korea). Golongan masyarakat yang terkena
dampak ini didominasi oleh remaja dari usia 13-25 tahun. Mereka berbondong-
bondong mencari dan mempelajari berbagai macam kebudayaan hingga makanan
asal Negeri Ginseng tersebut. Berdasarkan fenomena ini, kami melihat peluang
usaha yang cukup besar di sektor penjualan makanan khas Korea. Dengan
menawarkan produk yang paling umum dikonsumsi oleh masyarakat Korea
tersebut, kami optimis dapat mengembangkan usaha ini di kalangan masyarakat
pribumi.
Pelaksanaan program ini pun dilakukan dengan memperhatikan faktor-
faktor yang mampu memberi keuntungan maupun hambatan demi kelangsungan
usaha. Dengan mengedepankan kualitas dan menganalisis tempat usaha strategis,
kami mencoba memasarkan produk ini kepada khalayak ramai. Penjualan dan
promosi juga dilakukan baik secara langsung (membuka stan/kedai kimbab)
ataupun melalui media sosial seperti facebook, twitter, BBM dan instagram.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, kami mengusulkan proposal ini
sebagai awal perwujudan usaha penjualan Kimbab (Nasi Gulung ala Korea).
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mewabahnya Korean Wave atau demam korea telah menjalar ke seluruh
dunia. Termasuk juga Indonesia. Seluruh hal yang berhubungan dengan negara
penghasil gingseng itu selalu menjadi daya tarik bagi penggemarnya. Mulai dari
sisi entertain, kebudayaan, fashion, serta makanan. Oleh sebab itu, kami
berinisiatif untuk menciptakan peluang bisnis yang berhubungan dengan kejadian
ini.
Kimbab atau gimbab merupakan makanan khas dari Korea Selatan yang
sangat digemari. Ada yang mengatakan bahwa makanan ini diadaptasikan dari
sushi Jepang. Namun, faktanya kimbab adalah makanan rakyat yang murah dan
dibuat dari bahan yang sederhana. Kimbab terbuat dari nasi yang digulung dengan
rumput laut kering yang disebut kim/gim. Isi dari kimbab dapat bermacam-macam,
seperti daging, acar, sosis atau omelet. Kimbab dipilih sebagai makanan terfavorit
dari 100 masakan Korea oleh orang asing. Mingguan terbesar Kanada,
straight.com menuliskan artikel tentang kepopuleran kimbab yang bersaing
dengan sushi yang berjudul Korean kimbap rolls out of sushi's shadow.
Selain lezat, kimbab memiliki kandungan gizi yang tinggi. Dalam satu
porsi kimbab, terdapat 295 kalori yang terdiri atas 22% lemak, 64% kalori, dan
14% protein. Usaha pembuatan kimbab ini dipilih karena kimbab adalah makanan
sederhana yang kaya akan gizi. Kimbab merupakan makanan yang praktis untuk
dimakan. Dalam satu potong roll kimbab terdapat kandungan karbohidrat yang
berasal dari nasi, protein dari daging dan omelet, serta serat dari acar dan rumput
laut. Dengan kata lain dalam satu rol kimbab memiliki penambah asupan energi
yang dibutuhkan oleh tubuh unuk beraktifitas. Karena kimbab merupakan
makanan sehat kami percaya bahwa ini merupakan prospek usaha yang baik.
Pembuatan makanan ini juga menggunakan peralatan yang sederhana serta tidak
diperlukannya keterampilan khusus.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, kami merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana cara untuk membuat kimbab?
2. Bagaimana cara memperkenalkan kimbab kepada masyarakat?
3. Bagaimana strategi pemasarannya?
2
1.3 Tujuan
Berikut merupakan tujuan dari kegiatan kewirausahaan ini :
1. Memperkenalkan dan menjual kimbab yang merupakan makanan sehat
khas Korea.
2. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Kami harap dapat mengembangkan usaha ini, dengan mendirikan kios atau
kedai di sekitar kampus, sehingga tingkat antusias mahasiswa akan lebih tinggi
untuk membeli produk makanan ini.
1.5 Kegunaan Program
Berikut ini adalah kegunaan dari program kewirausahaan mahasiswa :
1. Menumbuhkan kreativitas mahasiswa untuk menciptakan inovasi produk
terbaru.
2. Meningkatkan semangat jiwa kewirausahaan dan pengalaman mahasiswa
dalam berwirausaha.
3. Memberi peluang usaha bagi mahasiswa.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Dengan menggunakan bahan baku berupa beras yang merupakan makanan
pokok paling utama bagi masyarakat Indonesia serta bahan lainnya yang mudah
diperoleh, usaha ini tidak akan mengalokasikan dana yang terlalu besar untuk
penyediaan bahan-bahan selama produksi. Penempatan bahan-bahan serta proses
produksi akan dipusatkan pada rumah salah satu dari anggota kelompok. Dari
jumlah 5 (lima) orang, akan ditempatkan 3 (tiga) orang yang akan melakukan
proses pembuatan nasi gulung ini. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi waktu selama produksi. Sedangkan dua anggota lainnya
akan difokuskan pada proses promosi dan pemasaran produk. Ide pelaksanaan
usaha diprakarsai oleh Siti Johanne Hartiyani (Akuntansi Sektor Publik) sebagai
ketua kelompok dibantu dengan anggota lainnya yaitu Imania Mutiara (Akuntansi
Sektor Publik), Riska Dwi Pratiwi (Akuntansi Sektor Publik), Masri Budi
Kurniawan (Teknik Sipil) dan Putri Widya Sari Tama (Teknik Elektronika).
Langkah-langkah yang akan kami tempuh dalam pengelolaan usaha ini
adalah:
a. Kemasan produk.
Untuk kemasan, kami akan menggunakan wadah plastik transparan yang
telah dilapisi dengan kantong plastik di dalamnya dan direkatkan dengan
stapler. Selain untuk menjaga kehigienisan produk, cara pengemasan ini
juga dapat membuat tampilan penyajian lebih menarik dan lebih praktis.
b. Pilihan rasa/isi produk.
Sebagai permulaan, kimbab atau nasi gulung ala Korea ini akan diisi
dengan wortel, mentimun, sosis, nugget dan telur dadar. Sebagai cara
untuk meningkatkan kualitas produk, berbagai resep dan pilihan rasa/isi
juga akan ditawarkan sesuai dengan selera konsumen, namun dengan tetap
mempertahankan konsistensi sebagai makanan ringan yang sehat bagi
masyarakat.
c. Penentuan lokasi utama usaha.
Produk ini diutamakan untuk dipasarkan di kalangan remaja. Oleh karena
itu, lokasi yang kami pilih adalah daerah yang dekat dengan tempat wisata
domestik dan wilayah pemukiman kost mahasiswa.
d. Pengawasan kualitas.
Agar kualitas produk tetap terjamin, pengawasan akan dilakukan selama
penyediaan bahan-bahan, proses pembuatan, pengemasan hingga proses
pemasaran. Bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan-bahan yang
segar (untuk bahan berjenis sayuran) dan bahan-bahan yang terjamin
4
kehalalannya (untuk pembelian bahan jadi, seperti sosis, nugget, rumput
laut kering, dsb). Selama proses pembuatan, kebersihan tempat, peralatan
dan tenaga kerja juga sangat diperhatikan. Penyusunan nasi gulung dan
kerapian selama pengemasan maupun pemasaran juga akan terus diawasi
agar dapat menghasilkan penyajian yang menarik minat konsumen. Selain
itu kami memastikan bahwa tidak ada bahan-bahan adiktif yang digunakan
selama proses produksi yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
Produk yang akan kami tawarkan adalah Nasi Gulung ala Korea
dengan isi wortel, mentimun, sosis, nugget dan telur dadar. Setiap bungkus
berisi 8 (delapan) potong beserta saus sambal sachet sebagai
pelengkapnya. Produk ini dijual dengan harga Rp. 15.000,- (lima belas
ribu rupiah) per bungkusnya.
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Identifikasi Kemungkinan Keberhasilan Usaha.
Ide pelaksanaan usaha ini muncul berdasarkan tingkat konsumsi
masyarakat yang semakin tinggi dan kurangnya perhatian masyarakat dengan
makanan yang lebih sehat serta pengaruh globalisasi yang menyebabkan semakin
banyak remaja tertarik dengan kebudayaan maupun makanan asal Negeri Ginseng
saat ini. Oleh karena itu, kami mengidentifikasi kemungkinan keberhasilan usaha
kimbab ini dengan memanfaatkan keadaan di kalangan masyarakat sebagai celah
pemasaran yang menjanjikan. Identifikasi ini dilakukan melalui Analisis SWOT
yang terdiri atas Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang
(Opportunities) dan Hambatan (Threat). Analisis SWOT dalam pelaksanaan
usaha ini adalah:
1. Kekuatan (Strength)
Kemampuan yang dimiliki untuk melaksanakan usaha ini adalah:
Bahan-bahan yang mudah diperoleh,
Proses pembuatan produk yang cukup mudah dilakukan
secara manual,
Bentuk fisik produk yang unik dan dapat dikonsumsi oleh
semua golongan masyarakat.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan yang dimiliki adalah kurangnya kemampuan
manajerial.
3. Peluang (Opportunities)
Peluang pengembangan usaha ini dipengaruhi oleh faktor
eksternal. Faktor-faktor eksternal tersebut adalah:
Tingkat konsumsi dan daya beli masyarakat yang semakin
meningkat,
Globalisasi, yang menyebabkan tingginya ketertarikan
masyarakat khususnya kaum remaja pada kebudayaan dan
makanan asal Korea Selatan,
Belum banyak pesaing yang ikut berbisnis dalam usaha ini.
4. Hambatan (Threat)
Hambatan yang dihadapi dan harus diatasi dalam pelaksanaan
usaha ini adalah kurangnya kepercayaan masyarakat dengan
kualitas, kehigienisan dan kelayakan konsumsi makanan hasil
produksi rumah tangga.
6
3.2 Sumber Daya Manusia (SDM) dan Fasilitas Pendukung Lainnya.
Pembentukan usaha kimbab melibatkan beberapa pihak yang akan tetap
konsisten untuk turut serta selama pelaksanaannya. Hingga saat ini, ada lima
orang yang akan ambil bagian dalam pengembangan usaha ini, yang terdiri atas 4
orang perempuan dan 1 orang laki-laki dengan pembagian tugasnya masing-
masing. Tiga orang dialokasikan selama proses produksi dimana satu orang untuk
penyiapan bahan-bahan dan pemotongan gulungan kimbab, satu orang untuk
proses penggulungan dan satu orang lainnya untuk pengemasan produk. Dua
orang dialokasikan selama proses pemasaran dan promosi. Dengan pembagian
tugas tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja tiap
anggota kelompok. Untuk mendukung kelancaran usaha ini, telah disiapkan
lemari pendingin di salah satu rumah anggota sebagai tempat penyimpanan bahan-
bahan serta beberapa kendaraan seperti mobil dan motor akan digunakan untuk
mempermudah transportasi.
3.3 Rencana Produksi
Kimbab dibuat dengan menggunakan bahan dasar berupa nasi, sayuran
serta pelengkap lainnya. Sebagai awal, bahan-bahan utama yang akan digunakan
untuk produksi kimbab ini adalah nasi putih, wortel, mentimun, telur, sosis dan
nugget. Dengan komposisi bahan yang mengandung banyak gizi menyebabkan
kimbab merupakan jenis produk yang cukup lengkap dan sehat untuk dikonsumsi
oleh berbagai kalangan masyarakat. Adapun langkah-langkah dalam pembuatan
kimbab adalah sebagai berikut:
a. Beras dimasak dan wortel direbus terlebih dahulu. Setelah masak,
wortel diiris memanjang beserta mentimun, sosis, nugget dan telur
dadar.
b. Nasi yang masih hangat diberi garam, lada dan sedikit penyedap
rasa. Lalu campur dengan biji wijen yang telah disangrai.
c. Siapkan kim/nori (rumput laut kering), lalu taruh nasi di atasnya,
tekan hingga rata.
d. Susun wortel, mentimun, sosis, nugget dan telur dadar di sisi
ujungnya.
e. Gulung pelan-pelan. Pastikan gulungannya rapat, sehingga saat
dipotong isi tidak berhambur.
f. Setelah selesai, potong kimbab tersebut sama besar.
g. Siapkan wadah plastik yang telah dilapisi dengan plastik di
dalamnya. Kemudian susun delapan potong kimbab di tiap
bungkusnya. Selipkan saus sambal sachet di dalamnya.
h. Rekatkan wadah plastik dengan stapler di tiap sisinya.
7
Setiap kali produksi akan menghasilkan 30 bungkus kimbab dan penjualan
akan dilakukan selama lima hari yaitu hari Senin hingga Jum’at. Kimbab akan
dijual seharga Rp. 15.000,00 (lima belas ribu rupiah) per bungkus. Oleh karena
itu, diasumsikan bahwa setiap minggu kimbab yang terjual adalah sebanyak 100
bungkus sehingga dalam satu bulan akan berhasil menjual 600 bungkus kimbab.
Dengan demikian, pemasukan yang diperoleh selama satu bulan pelaksanaan
usaha adalah Rp. 9.000.000,00 (sembilan juta rupiah).
3.4 Kegiatan Pemasaran.
3.3.1 Analisis Peluang Pasar
Sebelum makanan asal Korea dikenal masyarakat, beberapa makanan asal
Jepang telah terlebih dahulu akrab di tengah masyarakat luas. Sushi merupakan
bentuk makanan yang serupa dengan kimbab, mulai dari segi tampilan maupun
bahan-bahan utamanya. Namun, sushi kebanyakan berisikan bahan-bahan mentah
seperti ikan atau seafoodnya sehingga kebanyakan orang kerap berpikir ulang
untuk mengkonsumsi makanan ini. Sushi juga kerap kali dijual dengan harga
tinggi, mengakibatkan hanya kalangan masyarakat atas saja yang sering membeli
makanan asal Jepang tersebut. Serupa tapi tak sama dengan sushi, kimbab
berisikan makanan yang telah dimasak terlebih dahulu dan tentu saja lebih cocok
dengan lidah masyarakat Indonesia, khususnya Palembang. Harga yang lebih
terjangkau juga membuat kimbab bisa dinikmati oleh setiap lapisan masyarakat.
Belum lagi dengan minimnya restoran ataupun usaha lokal yang menggeluti usaha
ini menyebabkan luasnya peluang pemasaran produk ini. Oleh karena itu, peluang
berkembangnya usaha kimbab di tengah masyarakat Palembang terlihat sangat
menjanjikan.
3.3.2 Penentuan Daerah Pemasaran
Pemasaran produk kimbab ini akan dimulai dari Kantin Politeknik Negeri
Sriwijaya. Diawali dengan menyewa tempat dengan lokasi strategis, dimana
tempat tersebut merupakan tempat yang mudah terlihat dan menarik konsumen
(mahasiswa). Jika produk ini telah disambut baik oleh mahasiswa, daerah
pemasaran akan diperluas di tengah masyarakat.
3.3.3. Strategi Promosi dan Pemasaran
Adapun strategi yang kami ambil selama promosi dan pemasaran produk
adalah:
a. Promosi yang diawali dengan menawarkan produk ke kerabat atau teman
dekat dengan harapan dapat tersebar dari mulut ke mulut, serta aktif
mempromosikan produk lewat sosial media (facebook, twitter, BBM,
instagram)
8
b. Pemasaran yang tidak hanya secara langsung di stan/kedai yang tersedia,
namun juga bisa melalui penjualan online yang bisa merambah konsumen
luar kota/daerah.
LAMPIRAN 1.1
BIODATA DOSEN PEMBIMBING
A. Identitas Diri
1 Nama lengkap (dengan gelar) Nelly Masnila, S.E, M.Si, Ak. CA
2 Jenis kelamin P
3 Program studi Akuntansi
4 NIP/NIDN 196810141996012001/0014106803
5 Tempat/Tanggal lahir Palembang, 14 Oktober 1968
6 E-mail [email protected]
7 Nomor telepon/HP 081368090099
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi Univ. Sriwijaya
Palembang
Univ. Padjajaran
Bandung
Univ. Persada
Indonesia YAI
Jakarta
Jurusan Akuntansi BKU Ilmu
Akuntansi
Akuntansi
Manajemen
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah
(Seminar Ilmiah) Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1
International Seminar:
Globalisation and
Internalisation Towards
The Asean Economic
Community (AEC 2015)
Opportunity or Threat
to Indonesia?
22 November 2014
University of Persada
Indonesia YAI
Jakarta
2
The 2010 International
Conference on
Governance and
Accountability
International
Conference on
Governance and
Accountability
5-8 Desember 2010
Solo Indonesia
3
Simposium Nasional
Akuntansi Vokasi
(SNAV) ke-2
Akuntansi Vokasi
17-18 Mei 2013
Politeknik Negeri
Bali
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi atau
Institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 Saytalancana Karya Satya Pemerintah RI 2006
9
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan dana.
Palembang, 30 September 2015
Pembimbing,
Nelly Masnila, S.E., M.Si., Ak.CA
10
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Selama pelaksanaan usaha kimbab ini, dianggarkan dana sebesar Rp.
12.500.000,00 (dua belas juta lima ratus ribu rupiah) dengan ringkasan
pengalokasian anggaran sebagai berikut:
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1 Peralatan penunjang (20-30%) Rp 1.500.000
2 Bahan habis pakai (40-50%) Rp 9.070.000
3 Perjalanan (maks. 10%) Rp 1.300.000
4 Lain-lain (maks. 10%) Rp 630.000
Total Rp 12.500.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan usaha kimbab ini dilakukan selama empat bulan. Adapun
jadwal kegiatan selama pelaksanaan usaha adalah sebagai berikut:
Tahapan Bulan ke-
1 2 3 4
Persiapan tempat dan peralatan
produksi
Optimasi produksi
Pembuatan desain tetap kemasan
Uji coba dan optimasi produk
Penjualan di lingkungan kampus
Promosi lewat media sosial
(internet)
Penjualan di luar lingkungan
kampus (masyarakat)
Penjualan online
Evaluasi
11