58
PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE STUNNING DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S. Sy) Riadi Barkan NIM: 108043100022 PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM KONSENTRASI PERBANDINGAN MAZHAB FIKIH FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/ 2014 M

PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE STUNNING DALAM

PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Syariah (S. Sy)

Riadi Barkan

NIM: 108043100022

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM

KONSENTRASI PERBANDINGAN MAZHAB FIKIH

FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/ 2014 M

Page 2: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram
Page 3: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram
Page 4: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 08 mei 2014

Riadi Barkan

Page 5: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

ABSTRAK

Riadi Barkan. NIM 108043100022. PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN

DENGAN METODE STUNNING DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Konsentrasi

Perbandingan Mazhab Fiqh, Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum, Fakultas

Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Tahun 1435

H/2014 M. + 59 halaman + 1 Lampiran.

Masalah utama dalam skripsi ini adalah mengenai pembahasan hukum penyembelihan

dengan cara stunning. Dimana stunning ini merupakan penyembelihan dengan cara

pemingsanan terlebih dahulu pada hewan yana akan disembelih dengan menggunakan listrik.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah stunning ini sesui dengan syariat Islam.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana penulis tidak menggunakan

sample. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kepustakaan dimana penulis

pengidentifikasian secara sistemis dari sumber yang berkaitan dengan objek. kemudian

penulis menganalisis dengan cara deduktif dan komperatif yakni penulis memulai dari teori

masalah penyembelihan yang bersifat umum, selanjutnya penulis kemukakan secara khusus

dengan masalah penyembelihan dengan sunning. Secara teoritis penulis melakukan

pembahasan ini dengan melihat perbandingan aspek Fiqh Islam.

Hasil ini menunjukkan bahwa penyembelihan dengan cara stunning telah sesuai

dengan syariat Islam karena hewan yang dipingsankan dapat hidup kembali, dan dengan

catatan jenis stunning tersebut tidak melukai atau menyakiti hewan yang akan disembelih.

Kata kunci : Stunning, Ihsan, Animal Walfare.

Pembimbing : Dr. Fuad Thahari, MA

Daftar pustaka : tahun 1978 s.d tahun 2012

Page 6: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur selalu dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya serta berbagai anugrah melimpah yang diberikan

kepada kita semua, khususnya penulis, sehingga penulis mampu menyelasaikan skripsi ini

dengan baik. Shalawat serta salam disampaikan pula kepada junjungan Nabi Muhammad

SAW, para keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman. Berkat beliau

dan para penerusnya, penulis mengenal Islam dan berusaha menjadi muslim yang baik.

Dalam proses penulisan skripsi ini, tentu saja banyak pihak yang membantu penulis.

Mulai dari guru-guru, staf perpustakaan, keluarga dan kawan-kawan penulis dan sebagainya.

Untuk itu, izinkan penulis dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak atas bantuan, motivasi, dukungan, saran, dan kritik, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

1. Penulis haturkan banyak terima kasih kepada dekan Fakultas Syariah dan Hukum, yaitu

bapak Dr. J.M. Muslimin MA.

2. Ketua Jurusan Perbandingan Mazhab dan fiqh bapak Dr. H. Muhammad Taufiki, M.Ag,

beserta wakilnya bapak Fahmi M. Ahmadi M.Si, yang telah memberikan motifasi kepada

penulis dan juga tak lupa Penasehat Akademik yaitu Dr. H. Asroru Ni'am, Lc meskipun

beliau sibuk, akan tetapi masih dapat menyempatkan waktunya untuk bertatap muka,

sehingga penulis dapat berkonsultasi masalah skripsi ini.

3. Dosen pembimbing penulis yaitu Dr. Fuad Thari, MA, yang telah sabar membimbing

penulis dan memberikan banyak sekali pelajaran yang dapat penulis ambil, baik dalam

hal penulisan skripsi, isi skripsi maupun moral penulis seperti menghargai waktu,

kejujuran dan kesabaran.

Page 7: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

4. Para guru-guru penulis yakni KH. Bunyamin, KH. Bahruddin, H. Najamuddin S.Pdi yang

telah memberikan motifasi kepada penulis agar penulis tidak menunda dalam pembuatan

skripsi ini. Alm Drs. KH. Muhammad Yunus yang sebelum wafatnya berpesan agar

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi gelar sarjana syariah, Dan juga

DR. Sudirman Abbas yang telah memberikan bahan berupa buku-buku untuk skripsi

penulis. Serta tak lupa penulis berterima kasih kepada guru sekaligus paman penulis Ust.

Ahmad Syamwil S.Th, yang telah memberi pemahaman ketika penulis kesulitan dalam

memahami sumber bacaan untuk skripsi ini.

5. Tak lupa juga orang tua sekaligus motivasi tersendiri bagi penulis ayahanda H. Amrullah

dan ibunda Hj. Zainah, berkat air mata dan doa beliau, penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

6. Penulis berterima kasih juga kepada bapak Dr. Achmad Badawi, MM dan bapak

Muhammad Thoha yang telah menyisihkan hartanya untuk pendanaan skripsi penulis.

7. Terima kasih juga kepada Keluarga besar alm. H. Munzir dan keluarga besar alm H.

Abdurrahman.

8. Terima kasih teman seperjuangan penulis, semasa kuliah khususnya Ahmad Reza Fahlefi,

Suhendra, Asmahadi, Fauzan dan Humaidah.

9. Terima kasih kepada saudara-saudara penulis, khususnya Muhammad Ilham yang telah

menemani penulis ke perpustakaan Iman Jama untuk mngerjakan skripsi ini.

10. Para staf Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Iman

Jama, yang begitu banyak membantu penulis dalam mencari bahan-bahan untuk skripsi

penulis.

Page 8: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 5

D. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 6

E. Metode Penelitian ................................................................................ 7

F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 10

BAB II PENGERTIAN PENYEMBELIHAN

A. Pengertian Penyembelihan ................................................................ 11

B. Orang Yang Menyembelih ................................................................ 24

C. Binatang Yang Disembelih ............................................................... 27

D. Alat Menyembelih ............................................................................. 34

BAB III PENYEMBELIHAN HEWAN SECARA STUNNING

A. Pengertian Penyembelihan Hewan Secara Stunning ......................... 45

B. Pengertian Ihsan Dalam Menyembelih ............................................. 48

BAB IV PANDANGAN ISLAM TENTANG PENYEMBELIHAN SECARA

STUNNING

A. Pendangan Islam Dalam Penyembelihan Secara Stunning .............. 52

B. Analisis Penyembelihan Secara Stunning ........................................ 55

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 57

B. Saran ................................................................................................ 58

DAFTAR PUSTAKA

Page 9: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ihsan dalam Islam jelas membuktikan tentang nilai perasaan kasih sayang yang perlu

dimiliki oleh seorang muslim di mana perasaan ini memberikan pengaruh yang sangat besar

dalam pembentukan jiwa manusia.

Perlakuan yang baik terhadap hewan menjadikan mereka mampu bertindak lebih

produktif dalam memberikan keuntungan bagi manusia. Sapi perah misalnya, akan menjadi

terhenti prodiktifitas susunya jika diperlakukan secara kasar atau karena suatu hal yang

membuat sapi tersebut menjadi stress, sayangnya tidak banyak yang mengetahui bila hewan

juga mempunyai hak atas hidup yang sama seperti manusia.1

Allah SWT telah mewajibkan manusia untuk berbuat baik. Oleh karena itu, jika kita

menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik dan hendaklah menajamkan pisau

dan memberi kelapangan bagi hewan yang akan disembelih. Seseorang menyembelih hewan

untuk dimakan bersama keluarga atau untuk disedekahkan kepada fakir miskin. Dalam hal ini

Islam telah memberikan aturan dan tata cara menyembelih.2 Islam memerintahkan untuk

belaku baik dalam menyembelih, di mana alat yang digunakan harus benar-benar tajam dan

tidak menyiksa hewan sebelum disembelih dan juga harus menyebut nama Allah.3

Penyembelihan hewan harus sesuai dengan tuntunan Islam. Jika tidak, maka akan berdampak

kepada daging yang akan dikonsumsi oleh masyarakat tentang kehalalan makanan tersebut.

1 Fachruddin M. Mangunjaya, Konservasi Alam dalam Islam (Jakarta 2005, yayasan obor

Indonesia.hal. 47.

2 Abdul Aziz, Ensiklopedia Etika Islam, (Jakarta: Maghfirah Pustaka), hal. 681.

3 Yusuf Qardhawi, Halal Dan Haram, (Jakarta: Robbani Press, 2011),cet XI, h. 62.

Page 10: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

Dalam Islam, konsep dasar makanan itu ada tiga, yaitu halal, haram, dan subhat. Halal

seperti apa yang tercantum dalam Al-Quran yang berarti dibenarkan atau dibolehkan.

Sedangkan haram adalah sesuatu yang sangat dilarang keras dan harus dihindari. Sedangkan

subhat adalah sesuatu yang dicurigai di dalamnya terdapat bagian halal dan haramnya.4

Pengolahan makanan yang dilakukan manusia dengan cara yang haram atau

mencampuradukkan dengan sesuatu yang haram maka hukumnya adalah haram, baik dalam

mengelolanya maupun memakannya.5 Proses penyembelihan sangat berpengaruh terhadap

makanan yang dihasilkan. Di sini juga diperlukan pemanfaatan teknologi dalam

penyembelihan hewan.

Ajaran Islam juga ikut mendorong dan menuntun perkembangan sains dan teknologi.

Islam mengajarkan manusia sebagai khalifah dimuka bumi untuk memikul tugas pokok

sebagai hamba Allah selalu beribadah kepada-Nya, artinya bahwa segala bentuk dan macam

hasil sains dan eksplorasi alam tetap dalam kerangka untuk mendekatkan diri dan bertakwa

kepada Allah, sehingga hasil dari seluruh penciptaan tidak kehilangan transendensinya

terhadap Tuhan.6

Namun harus juga diperhatikan bahwa IPTEK tidak selalu berdampak positif bagi

umat manusia, IPTEK berkaitan dengan pengolahan makanan juga dapat berdampak negatif

terhadap kualitas makanan tersebut.7 Hal ini untuk menciptakan makanan yang halal (jelas,

bersih, diizinkan). Istilah ini sering digunakan secara bertentangan dengan istilah haram.

Dalam penggunaan secara umum, istilah ini bermakna makanan yang disembelih dengan baik

4 Moh. Muchtar Ilyas, Islam Dan Produk Halal, (Direktorat Urusan Agama Islam Dan Pembinaan

Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI, 2007).

5 Quraish Sihab, Tanya jawab Mistik, Seks, dan Ibadah, (Jakarta: Republika, 2004), cet II. h. 47.

6 Sairul Halim, Menguak keterpaduan Sains Teknologi Islam, (Yogyakarta: Titian Illahi Press, 1998),

Cet III, hal 72.

7 Kantor Menteri Negara Urusan Pangan RI, (Jakarta: 1995) hal 123.

Page 11: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

dan disiapkan untuk orang muslim.8 Seiring perkembangan zaman berbagai kemudahan

diberikan, termasuk peralatan modern yang dapat mempermudah proses penyembelihan dan

pengolahan hewan dengan menggunakan mesin.

Penyembelihan hewan secara mekanis ini memiliki proses yang begitu panjang

hingga menjadi barang yang siap untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Salah satu prosesnya

adalah dengan metode stunning yaitu pemingsanan pada hewan yang akan disembelih dengan

menggunakan aliran listrik.

Metode stunning untuk hewan dengan skala kecil biasanya dengan cara ayam digantung

dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram dengan air dingin dan

dialiri muatan listrik. Penyiraman air yang bermuatan listrik untuk membius memang tidak

menyebabkan kematian ayam. Akan tetapi, jika ayam dalam kondisi sakit akan menyebabkan

ayam mati sebelum disembelih. Untuk hewan ternak besar seperti sapi dan kambing, biasanya

digunakan metode penembakan atau pemukulan pada bagian kepalanya. Dengan pistol dan

peluru khusus, proses penembakan ini dilakukan pada ukuran kaliber yang berbeda-beda

sesuai dengan besar kecilnya ukuran sapi. Metode ini dikenal dengan captive bolt pistol yaitu

kepala yang ditembak dengan peluru tumpul yang menyebabkan kerusakan pada jaringan

otak, sehingga ternak akan mengalami goyah dan pingsan. Dalam keadaan pingsan inilah sapi

menjadi lebih mudah untuk dikendalikan, sapi tersebut akan jatuh dan langsung disembelih

oleh jagal.9

Berdasarkan masalah di atas penulis ingin mengetahui lebih dalam mengenai hukum

pemotongan dengan metode stunning yaitu penyembelihan pada hewan yang dipingsankan

terlebih dahulu dengan menggunakan aliran listrik yang menyebabkan tersiksanya hewan

8 Muhammad Iqbal & William Hunt, Ensiklopedi Ringkas tentang Islam, (Jakarta: Taramedia, 2003), h.

131.

9 htpp://www.kemenag.go.id.

Page 12: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

yang akan disembelih. Apakah sesuai dengan konteks hukum Islam atau malah bertentangan

dengan hukum Islam.

Penulis tertarik untuk membahas tentang hukum proses penyembelihan secara

mekanis dengan fokus menggunakan metode stunning pada hewan yang akan potong dengan

mengambil judul “PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE

STUNNING DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dari uraian di atas agar pembahasan ini tidak meluas dan agar pokok permasalahan

tidak melebar, pada penyembelihan secara mekanis banyak sekali macamnya dan proses

hingga menjadi daging yang siap diedarkan, namun penulis membatasinya pada pandangan

hukum Islam terhadap penyembelihan secara mekanis dengan proses stunning.

2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Apakah penyembelihan dengan cara stunning telah memenuhi unsur ihsan terhadap hewan ?

b. Bagaimana tata cara dan ketentuan penyembelihan dengan metode stunning ?

c. Bagaimana pandangan Islam mengenai penyembelihan dengan cara stunning ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memiliki tujuan di antaranya:

a. Untuk mengetahui konsep ihsan dalam menyembelih secara mekanis.

b. Untuk mengetahui tata cara dan ketentuannya.

c. Untuk mengetahui pandangan Islam tentang penyembelihan secara mekanis.

2. Manfaat Penelitian

Page 13: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

Sementara manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini memberikan pemahaman

kepada masyarakat agar menggunakan alat pemotong hewan, serta menambah khazanah

keilmuan penulis.

D. Tinjauan Pustaka

Secara historis, bahwa sebelumnya sudah ada beberapa buku yang membahas masalah

mengenai pemotongan secara mekanis, yaitu :

Pertama: Buku ”Halal Dan Haram”, Penulis Dr. Yusuf Qardhawi, dalam buku ini

menjelaskan tentang makanan baik yang halal maupun yang haram dengan prosesnya sesuai

dengan syariat islam pada masa modern. Sedangkan penulis lebih fokus kepada pendapat

ulama tentang penyembelihan menggunakan alat modern dengan metode stunning.

Kedua: Buku Islam Dan Produk Halal karangan Drs. H. Moh. Muchtar Ilyas, Tahun

2007. Dalam buku ini membahas agar masyarakat harus lebih berhati-hati dalam memilih

produk yang halal dikarenakan proses yang berkembangnya zaman modern. Sedangkan

penulis lebih fokus dengan posesnya yang dilakukan secara mekanis.

E. Metode Penelitian

Untuk menghasilkan suatu karya ilmiah, perlu menggunakan pendekatan yang tepat

dan sistematis, sebagai pegangan dalam penulisan skripsi dan pengolahan data untuk

memperoleh data yang valid.

1. Jenis data

Page 14: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

Dalam sebuah penelitian dibedakan dua jenis data, yaitu pertama yang diperoleh

langsung dari masyarakat (primary data atau basic data), kedua data yang diperoleh dari

bahan kepustakaan (secondary data).10

Dalam pembahasan skripsi ini penulis menggunakan jenis data yang kedua, yaitu data

kepustakaan yang mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-buku, koran, internet, yang

menjadi insiprasi penulis, dan kumpulan fatwa MUI.

2. Sumber data

Seperti data yang telah penulis paparkan di atas, bahwa pembahasan skripsi ini

bersumber dari bahan kepustakaan (secondary data), oleh karena data yang dikaji bersumber

dari bahan-bahan kepustakaan yang terkait dengan pembahasan ini, maka sumber data

penulis adalah buku-buku fiqih, internet, kumpulan fatwa MUI dan buku-buku lain yang

mendukung pembahasan ini.

3. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh

data yang diperlukan.11

Dalam pengumpulan data ini penulis berusaha mengumpulkan data-

data yang berkaitan dengan menggunakan pustaka-pustaka utama.

Dari data yang terkumpul, penulis menggali keterangan tentang kriteria halal dan

haram suatu penyembelihan. Proses selanjutnya penulis berusaha mengklasifikasikan data-

data tersebut, dan penulis dapat menggambarkan tentang pembahasan.

4. Teknik analisis data

Teknik analisis data meliputi upaya melihat, membaca, menganalisa, menafsirkan,

dan membandingkan bahan-bahan dokumen yang meliputi: (1) otobiografi; (2) surat-surat

10

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Universitas Indonesia, 1986), cet. 3, h.

12.

11

Moh. Nasir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), cet. 3, h. 211.

Page 15: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

pribadi, buku atau catatan harian (jurnal), kenang-kenangan; (3) surat kabar; (4) dokumen-

dokumen pemerintah; (5) laporan.12

Inilah yang disebut dengan analisis data kualitatif.

Ada dua teknik yang penulis gunakan dalam menganalisis data, yaitu :

a. Metode deduktif

Metode deduktif adalah teknik analisis data yang dimulai dari teori yang bersifat umum,

selanjutnya dikemukakan kenyataan yang bersifat khusus.13

Dalam menerapkan metode

deduktif tersebut penulis memulai dari teori masalah penyembelihan dan stunning yang

bersifat umum, selanjutnya penulis kemukakan secara khusus.

b. Metode komperatif

Metode komperatif ini adalah teknik analisis data dengan membandingkan antara beberapa

sistem atau fenomena yang berbeda dengan membandingkan aspek dan diakhiri dengan

rumusan kesimpulan.14

Secara teoritis penulis melakukan pembahasan dengan melihat aspek

Fiqh Islam.

5. Cara pendekatan

Ada dua cara pendekatan yang penulis terapkan dalam membahas penelitian ini, yaitu:

15

a. Pendekatan Normatif, yaitu pendekatan terhadap suatu masalah yang menitikberatkan kepada

ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku.

b. Pendekatan Tekstual, yaitu pendekatan terhadap suatu masalah yang menitikberatkan kepada

dalil-dalil.

6. Teknik Penulisan

12

Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000) h. 103. 13

Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 30.

14

Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 31.

15

Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 31.

Page 16: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

Adapun untuk teknik penulisannya, penulis memakai acuan dari buku “Pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Yang

diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran mengenai materi yang menjadi pokok penulisan

skripsi ini dan agar memudahkan para pembaca dalam mempelajari tata urutan penulisan,

maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I, Merupakan pendahuluan, memuat latar belakang, pembahasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan dan sistematika penulisan.

BAB II, Pengertian penyembelihan memuat tentang definisi penyembelihan, orang

yang menyembelih, alat sembelihan, hewan yang disembelih.

BAB III, Pengertian penyembelihan secara stunning, memuat tentang definisi

penyembelihan hewan secara stunning, berperilaku ihsan terhadap hewan sembelihan.

BAB IV, Pandangan Islam tentang penyembelihan secara stunning, memuat tentang

pendapat Islam mengenai penyembelihan secara stunning dan analisis tentang proses

penyembelihan yang dibolehkan dan diharamkan.

BAB V, merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran.

Page 17: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

BAB II

PENGERTIAN PENYEMBELIHAN

A. Pengertian Penyembelihan

Fiil (kata kerja) dari kata dzakaah ialah dzakkaa, yudzakkii, dzaka‟an.16

Az Zakat

asalnya at tathayyub. Misalnya kata: raihatun zakiyyatun artinya: bau yang sedap, az

zabhu dinamai dengan kata ini (Az Zakatu) karena pembolehan secara hukum syara

membuatnya menjadi thayyib (baik, harum, sedap) dan dikatakan pula az zakatu

bermakna at tatmin (Penyempurna).17

Az Zakaat bermakna az zabah atau an nahar isim

masdar dari zakiyyun.18

Ulama Hanafi dan Maliki memberi takhrif sebagai memutuskan saluran urat.

Urat-urat yang perlu diputuskan adalah sebanyak empat, yaitu: urat hulkum, urat Mari‟

dan dua urat darah di kiri dan kanan hulkum.19

Adapun pendapat ulama Syafi‟i dan

Hanbali, az zakah ialah sembelihan binatang yang mampu dikuasai dan harus dengan

memutuskan hukum dan mari‟.20

Adapun syarat-syarat penyembelihan meliputi:

1. Mengucapkan nama Allah (Basmalah)

Para ulama berbeda pendapat tentang hukum mengucapkan nama Allah ketika

menyembelih, terbagi menjadi tiga pendapat: 21

a. Ada yang berpendapat fardhu (wajib) secara mutlak.

b. Pendapat lain mengatakan fardhu ketika ingat dan gugur kewajiban ketika lupa.

16

Abu Sari‟ Muhammad Abdul Hadi, Hukum Makanan Dan Sebelihan Dalam Pendapat Islam, (Bandung: Trigenda Karya, 1997), h. 94.

17

Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, Penerjemah Kamaluddin, (Bandung: PT. Alma‟arif), jilid 13 h. 122. 18

Muhammad Abu Faris, Ahkamu Az Zabah Fil Islam, Maktabah Al manar, h. 34. 19

Syed Ahmad Syed Hussain, Fiqh Dan Perundangan Hukum Islam, (Malaysia: Dewan Bahasa Dan Pustaka, 1994), h. 747.

20

Syed Ahmad Syed Hussain, Fiqh Dan Perundangan Hukum Islam, h. 748. 21

Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid. Penerjemah Beni Sarbeni, Abdul Hadi, zuhdi, (Pustaka azam,

2006), jilid I, h. 939.

Page 18: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

c. Pendapat terakhir mengatakan sunnah yang ditekankan (mu‟akad)

Para ulama berbeda pendapat dalam hal ini sebagai berikut:

a. Mazhab Hanafi

Imam Ala al-din al-Samarqandi22

berkata, “Adapun syarat-syarat kehalalan

(dalam sembelihan) di antaranya adalah membaca basmalah (saat menyembelihnya).

Seandainya basmalah tersebut dengan sengaja dibaca, maka menurut mazhab kami

hukumnya tidak halal”. 23

Imam Al-Kasani24

berkata, “Adapun syarat dalam menyembelih (yang sah)

jumlahnya bermacam-macam, diantaranya adalah membaca basmalah ketika ingat

menurut mazhab kami”. Kemudian beliau menyebutkan dalilnya, pendapat kami ini

berdasarkan firman Allah SWT:

(/ ٦:١٢١االنعام)

Artinya : Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama

Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah

suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya

agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, Sesungguhnya kamu

tentulah menjadi orang-orang yang musyrik. (Al-An‟am 6:121)

Dari ayat tersebut ada dua hal yang dijadikan dalil yaitu:25

22

Beliau adalah Muhammad bin Ahmad bin Abu Ahmad, Abu Bakar „Ala Al-Din Al-Samarqandi.

Beliau merupakan seorang pakar dari kalangan tokoh ulama Hanafiyyah. Beliau bermukim di Halb dan

namanya melambung lewat bukunya Tuhfah al-Fuqa. Di samping itu, beliau juga memiliki kitab-kitab lainnya,

seperti al-Ushul. Beliau meninggal pada tahun 450 H. lihat al-Zirikli, juz V, h. 317.

23

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran

Dan Hadits, (Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 2009), h. 314.

24

Beliau adalah 'Ala 'al-Din Abu Bakar bin Mas'ud bin Ahmad al-Kasani al-Hanafi yang dijuluki malik

al-Ulama (rajanya para ulama). Namanya dinisbatkan pada Kasan, sebuah kota di negeri Turkistan, di belakang

sungai Sihun, belakang Syasy Beliau belajar fiqih kepada Imam Abu Bakar al-Samarqandi dan membaca

sebagian besar karyanya di hadapannya. Beliau meningga di Halb pada tahun 578 H. lihat „Umar Ridha

Kahalah, Mujam al-M‟allifin, Juz III, hal 75-76, dan al-Taqy al-Ghazi, al-Thabaqat al-Saniyyah Fi Tarajim al-

Hanafiyyah, juz I, h. 148. 25

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran

Dan Hadits, h. 314.

Page 19: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

Pertama: Larangan yang mutlak di atas menunjukkan haramnya objek

perbuatan yang dilarang.

Kedua: Allah menyebut perbuatan mengonsumsi hewan yang tidak disebut

nama Allah (ketika disembelih) sebagai suatu kefasikan.

Kemudian Imam Al-Kasani berkata, “Kami mendapatkan sebuah riwayat dari

Rasyid bahwa Nabi saw bersabda:

كالذكدي الص ود م عت ي ال مم لس يل ن اوللحملس مال ةحي بذArtinya : Sembelihlahan orang muslim adalah halal meskipun ia tidak menyebut

nama Allah (ketika menyembelihnya), selagi ia tidak sengaja (meninggalkannya),

demikian pula hewan buruan.26

Karenanya, para ulama Hanafiyyah berpendapat bahwa apabila tidak

membaca basmalah dengan sengaja ketika menyembelih, maka sembelihannya tidak

halal. Jika tidak membaca basmalah itu karena lupa, maka sembelihannya halal.

Karena makna ayat al-Quran di atas tidak mencakup sembelihan yang tidak dibacakan

basmalah.27

Al-Kasani berkata, “Adapun ayat Al-Quran tersebut yang tidak mencakup

sembelihan yang tidak dibacakan basmalah, maka hal itu karena dua hal:

Pertama, Allah berfirman, ق س ف ل ه ن ا و “sesungguhnya perbuatan tersebut adalah

suatu kefasikan”. Yaitu tidak membaca basmalah saat menyembelih adalah suatu

kefasikan. Apabila tidak membaca basmalah itu karena lupa, maka hal itu bukanlah

suatu kefasikan. Begitu pula setiap kali lupa membaca basmalah, maka tidak disebut

suatu kefasikan, karena hal ini merupakan masalah ijtihadiyyah (hukum yang

ditetapkan oleh hasil ijtihad). Adanya perbedaan pendapat di antara sahabat dalam hal

26

lihat kitab bughyah al-Bahits„an zawa„id musnad al-Harits karya al- Harits bin Abu Usamah, juz 1,

hal 478. Hadis ini diriwayatkan oleh Harits bin Abu Usamah, dalam hadits ini dha„if karena di dalam sanadnya

terdapat rawi bernama al-Ahwash bin hakim. Ia adalah seorang yang dha‟if maka haditsnya tidak dapat

dijadikan hujjah dalam syariat Islam. 27

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran

Dan Hadits, h. 314.

Page 20: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

ini, menunjukan bahwa yang dimaksud dengan ayat al-Quran di atas tidak membaca

basmalah dengan sengaja, bukanlah karena lupa. 28

Kedua, seorang yang lupa (membaca basmalah) tidak disebut meninggalkan

membaca basmalah, melainkan ia tetap menyebut nama Allah (berzikir), karena zikir

dapat dilakukan dengan lisan maupun dengan hati. Allah Swt berfirman:

(١١:٢١ الكهف)

Artinya : Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru

Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah

kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini;

dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari

mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati

batas. (Al-Kahfi 18:28)

Seseorang yang lupa dalam menyebut nama Allah, maka sembelihannya tetap

boleh dimakan. Karena pada dasarnya ia telah berzikir di dalam hatinya, hal ini

berdasarkan riwayat dari Ibn Abbas ra bahwa beliau ditanya tentang seorang pria yang

menyembelih tetapi lupa untuk menyebut nama Allah ketika menyembelih. Maka

beliau menjawab: “Nama Allah Swt selalu ada di hati setiap muslim, maka hendaklah

ia makan (sembelihannya)”.29

b. Mazhab Maliki

Imam Sahnun30

berkata kepada Imam Ibn al-Qasim,31

“Aku bertanya :

28

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran

Dan Hadits, h. 315. 29

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran Dan Hadits, h. 316.

30

Beliau adalah 'Abd al-Salam bin Sa'id bin Habib al-Tanuhi, diberi gelar Sahnun. Beliau seorang Qadhi yang ahli fiqih. Pengaruh keilmuannya tersebar di wilayah Barat Beliau adalah seorang zahid yang tidak mengharapkan jabatan dalam ceramahnya. Asalnya dari Syam, di wilayah Himsha. Beliau lahir di Qairawan pada tahun 160 H. Beliau menjabat Qadhi sejak tahun 234 H sampai meninggal dunia pada tahun 240 H. Riwayat-riwayat Hadisnya banyak sekali. Beliau meriwayatkan al-Mudawanah tentang masalah-masalah furu' madzhab Maliki, dari 'Abdurrahman bin Qisim, dari Imam Malik. Lihat al-Zirikli, juz VI, h. 5.

Page 21: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

Bagaimana bacaan basmaalah ketika menyembelih menurut Malik ? beliau menjawab

bahwa Imam Malik32

berkata, “Bismillahi Wallahu Akbar” aku bertanya : “Apakah

Imam Malik memakruhkan membaca salawat terhadap rasulullah setelah membaca

basmalah, atau membaca Muhammad Rasulullah setelah membaca basmalah ketika

menyembelih ? Beliau menjawaab “Aku belum pernah mendengar dari Imam Malik

sedikitpun tentang itu”, dalam hal menyembelih tidak disebut kecuali nama Allah

saja.33

Imam Al-Baji34

menuturkan bahwa Imam Malik meriwayatkan dari Hisyam

bin Urwah dari ayahnya, beliau berkata:

لن اماسنن افقي للو:يارسلاللمل سووي لعاللل صاللولسرلئس ةيادبال اى وي لعاللل صاللولسرالق ف لم ااهي لعاللواسمىل يرد نلانمح لابنن و ت أ ياوىلكث اهي لعاللواسممل سو

Artinya : “Rasulullah SAW ditanya tentang sesuatu : “yaitu wahai Rasulullah SAW,

sesungguhnya sekelomok orang badui memberikan kami daging, sementara kami

tidak mengetahui apakah mereka menyebut nama Allah atasnya atau tidak ? lalu

beliau bersabda : “sebutlah nama Allah lah kalian atasnya, kemdian makanlah”. 35

Kemudian Al-Baji mengomentari perkataan penanya di atas, “Wahai

Rasulullah, sesungguhnya penduduk pedalaman datang dengan membawa daging

31 Beliau adalah Abdurrahman bin al-Qasim bin Khalid bin Junadah al-'Itqi al-Mishri Gelarnya adalah

Abu 'Abdillah tetapi lebih populer dengan sebutan Ibn al-Qasim. Beliau seorang ahli fiqih yang zuhud dan pandai. Beliau belajar ilmu agama kepada Imam Malik dan seiring berdiskusi dengannya. Beliau lahir di Mesir pada tahun 132 H. Kitabnya yang berjudul al-Mudawwanah al-Kubra sebanyak 16 juz. Kitabnya ini sekaligus menjadi referensi terbesar dalam Madzhab Maliki. 'Beliau meriwayatkan hadis dari Imam Malik pada tahun 191

H, beliau meninggal di Mesir. Lihat al-Zirikli, juz III, h. 323.

32 Beliau adalah Malik bin Anas bin Malik al-Ashbahi al-Himyari, dengan gelar Abu 'Abdillah, seorang

Imam Madinah dan termasuk salah seorang Imam madzhab yang empat. Sebutan al-Malikiyyah dinisbatkan kepada namanya. Beliau lahir di Madinah pada tahun 93 H. Beliau konsentrasi dalam menjalankan agamanya, jauh dari pengaruh para amir dan raja. Beliau meninggal di Madinah pada tahun 179 H.

33

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran Dan Hadits, h.316.

34

Beliau adalah Sulaiman bin Khalaf bin Sa'ad al-Tajibi al-Qurthubi, Abu al-Walid al-Baji. Beliau adalah ulama fiqih senior dari kalangan Malikiyyah. Beliau termasuk perawi Hadis. Asalnya dari Batlius. Beliau lahir di Bajah Andalusia pada tahun 403 H. Beliau mengembara ke Hijaz pada tahun 426 H dan menetap di sana selama tiga tahun. Beliau bermukim di Baghdad selama tiga tahun, di Mosul selama satu tahun, dan beberapa saat di Damaskus dan Halb. Kemudian beliau kembali ke Andalusia dan menjabat sebagai Qadhi. Beliau meninggal di Almeria pada tahun 474 H. Lihat al-Zirikli, juz III, h. 125.

35 Imam Malik, Al muatha, Dar Ehia Al Tourath al Arabi, Beirut, (lebanon: 2003), hadis no 493, h.

310.

Page 22: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

sementara kami tidak mengetahui apakah mereka menyebut nama Allah atasnya atau

tidak ? “Bahwa ketetapan Rasulullah Saw terhadap mereka dalam menanggapi dan

menjawab pertanyaan orang tersebut menjadi dalil atas urgensi membaca basmalah

ketika menyembelih. Seandainya membaca basmalah tidak memiliki konsekuensi

hukum, tentu Rasulullah akan menjawabnya, ( ن ل و ىا ا و , س ة ي و س الت ن ه ن ك ي ل ا ع ه اء ى س

Kalian tidak perlu membaca basmalah (ketika menyembelih), baik membaca“ (ىاو س ت

basmalah ataupun tidak adalah sama saja”.36

Ibn Qasim meriwayatkan dari Imam

Malik dalam kitab al-mudawwanah tentang orang yang dengan sengaja tidak

membaca basmalah ketika menyembelih, beliau berkata: “Sembelihnya jangan kamu

makan. Tetapi jika ia tidak membacanya karena lupa, maka kamu boleh memakannya.

c. Mazhab Syafi’i

Imam Syafi‟i37

berkata, “Dan membaca atas sembelihan. Jika ada zikir

tambahan, maka itu lebih baik. Aku tidak memakruhkan adanya penambahan beserta

bacaan basmalah ketika menyembelih, berupa bacaan shalawat (Shalla Allah Ala

Rasulillah), bahkan aku menyukai hal itu dilakukannya. Aku menyukai seseorang

memperbanyak bacaan salawat kepada nabi Saw dalam setiap keadaan, karena zikir

kepada Allah Swt dan bacaan shalawat kepada nabinya merupakan bentuk iman dan

ibadah kepada Allah, yang insya Allah orang yang melakukannya akan mendapatkan

pahala”.38

36

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran

Dan Hadits, h. 317. 37

Beliau adalah Abu 'Abdillah Muhammad bin Idris bin al-'Abbas bin 'Utsman bin Syafi' bin al-Sa'ib

bin 'Abd Yazid bin Hisyam bin al-Muthallib bin 'Abd Manaf al-Qurasyi al-Muthallibi al-Maliki. Beliau lahir di

Gaza pada tahun 150 H. Pada usia dua tahun, beliau dibawa pindah ke Makkah. Istilah al-Syafi'iyyah

dinisbatkan kepada namanya. Karya-karyanya antara lain adalah al-Umm, al-Risdlah, dan lain sebagainya.

Beliau meninggal dunia pada akhir Rajab 204 H. lihat al-Suyuthi, Thabaqah al-Hufazh, h.153.

38

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran

Dan Hadits, h. 317.

Page 23: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

Tampaknya Imam Syafi‟i tak sependapat dengan Imam Malik, di mana Imam

Malik Memakruhkan bacaan shalawat kepada Nabi Saw beserta bacaan basmalah saat

penyembelihan. Bahkan Imam Malik memprotes sebagian perkataan orang ketika

menyembelih, ( ك ي ل ا و ك ن ه ن ه لل ا ) “Ya Allah, sembelihan ini dari padaMu dan ia kembali

kepadaMu”. Imam Syafi‟i menambahkan bantahannya atas pendapat Imam Malik,

seraya berkata. “Kami tidak mengetahui seorang muslim dan tidak

mengkhawatirkannya ia bersalawat kepada Nabi Saw kecuali hal itu menunjukan

keimanan kepada Allah. Aku merasa khawatir bahwa setan akan merasuki pemikiran

sebagian orang-orang bodoh yang melarang menyebut nama Rasulullah Saw ketika

menyembelih hewan, untuk mencegah mereka bershalawat kepada beliau”.39

Imam Nawawi berkata, “Dianjurkan menyebut nama Allah ketika

menyembelih dan ketika melepaskan anjing pemburu atau panah yang diarahkan pada

hewan buruan. Seandainya tidak membaca basmalah karena sengaja atau lupa, maka

sembelihnya atau buruannya tetap halal”.40

d. Mazhab Hanbali

Imam Ibn Qudamah41

berkata, ”Syarat yang ketiga diantara syarat

menyembelih adalah menyebut nama Allah”. Hal ini berdasarkan firman Allah:

39

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran Dan Hadits, h. 317.

40

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran Dan Hadits, h. 318.

41

Beliau adalah 'Abdullah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah bin Miqdam bin Nashr bin 'Abdullah al-Maqdisi, kemudian al-Dimasyqi. Beliau seorang ahli fiqih yang shalih, imam yang zahid, Syeikh al-Islam, salah seorang tokoh dunia, bergelar Muwaffaq al-Din Abu Muhammad. Beliau lahir di Jamail pada bulan Sya'ban 541 H. Ketika berusia 20 tahun, beliau bersama keluarganya datang di Damaskus. Beliau mempelajari al-Qur'an di sana dan sibuk menghafal kitab Mukhtashar al-Khiraqi. Beliau belajar dari ayahnya. Kemudian beliau bersama sepupunya, yaitu al-Hafizh 'Abd al-Ghani, pindah ke Baghdad pada tahun 561 H. Di Baghdad ini, beliau mendapat pelajaran agama dari banyak para ulama. Beliau memiliki banyak karya tulis, di antaranya al-Mughni fi Syarh al-Khiraqi. Tebal kitab ini mencapai 10 jilid, mengulas masalah dalam madzhab Hanbali. Pembahasannya begitu baik dan lengkap. Kitab lainnya adalah al-Muqni' sebanyak dua jilid. Beliau meninggal di Damaskus pada tahun 620 H. Lihat: Ibn Rajab al-Hanbali, Dzail Thabaqat al-Hanabilah, juz 1, h. 237.

Page 24: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

(/ ٦:١٢١االنعام )

Artinya : Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama

Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah

suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya

agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, Sesungguhnya kamu

tentulah menjadi orang-orang yang musyrik. (Al-An‟am 6:121)

Apabila tidak membaca basmalah dengan sengaja, maka sembelihannya tidak

halal. Apabila tidak membacanya karena lupa, maka sembelihannya halal. Hal ini

berdasarkan riwayat Rasyid bin Sa‟ad bahwa Rasulullah bersabda :

كالذكدي الص ود م عت ي ال مم لس يل ن اوللحملس مال ةحي بذArtinya : Sembelihlahan orang muslim adalah halal meskipun ia tidak menyebut

nama Allah (ketika menyembelihnya), selagi ia tidak sengaja (meninggalkannya),

demikian pula hewan buruan.42

Riwayat kedua menyatakan bahwa tidak membaca basmalah saat

menyembelih, baik sengaja maupun lupa adalah boleh. Hal ini berdasarkan sebuah

riwayat bahhwa para sahabat Nabi Saw memberikan kemurahan untuk memakan

hewan yang desembelih tanpa menyebut nama Allah.

الق,ف مل سووي لعىاللل صبالن لالجراء:جالقون عالليضرةري رىبان عي ر: االلولسا قىم سين ىاسن ي وحبذ يلجالر تي ار, اال. كلعاللمس : ل ى

ملس مArtinya : Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Bahwa ada orang datang dan bertanya

kepada Nabi Saw. “Wahai Rasulullah”, kata orang itu, “Bahwa menurut anda

tentang seseorang yang menyebelih hewan, tetapi lupa membaca basmalah”. Nabi

Saw menjawab, ”Nama Allah ada pada setiap muslim43

(HR. Al Baihaqi).

42

Lihat kitab bughyah al-Bahits„an zawa„id musnad al-Harits karya al Harits bin abu usamah, juz 1,

hal 478. Hadis ini diriwayatkan oleh harits bin abu usamah, dalam hadits ini dha„if karena di dalam sanadnya

terdapat rawi bernama al-Ahwash bin hakim. Ia adalah seorang yang dha‟if maka haditsnya tidak dapat

dijadikan hujjah dalam syariat Islam. 43

Lihat Al-sunan al-Kubra, karya Al-Baihaqi jilid IX, hal 402; sunan al-Daruquthni, juz IV, h. 295.

Page 25: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

Imam Ibn Muflih44

memberikan alasan riwayat ini. Beliau berkata, “Apabila

membaca basmalah itu disyaratkan, maka sembelihan yang dilakukan dengan

keraguan ketika membacanya hukumnya tidak halal. Sebab, keraguan dalam syarat

merupakan keraguan dalam perbuatan yang disyaratkan itu. Padahal sembelihan yang

dilakukan dengan keraguan dalam membaca basmalah adalah halal, dengan dalil

bahwa sembelihan ahli kitab itu halal, padahal kenyataannya mereka tidak membaca

basmalah”.45

Riwayat ketiga dari Imam Ahmad adalah tidak boleh meninggalkan bacaan

basmalah, baik ketika dengan sengaja meupun kerena lupa. Hal ini berdaasarkan

firman Allah Swt:

……. (/ ٦:١٢١االنعام )

Artinya : Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama

Allah ketika menyembelih. (Al-An‟am 6:121)

Karena apabila sesuatu itu dijadikan syarat, maka sesuatu itu tidak boleh

ditinggalkan dengan alasan lupa, seperti wudhu sebagai syarat sahnya shalat.

Riwayat yang ke empat dari Imam Ahmad mengatakan bahwa membaca

basmalah merupakan syarat yang dikhususkan untuk orang muslim. Ada juga riwayat

sebaliknya bahwa membaca basmalah hanya khusus untuk ahli kitab karena didalam

diri orang muslim terdapat nama Allah.46

44

Beliau adalah Imam Al-Alim Al-Alamah Al-Hammam Syaikhul Islam Al-Faqih Al-Muhaddits

Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Muflih bin Muhammad bin Mufarraj Ar Raimani Ad Damasqi Al

Hanbali, beliau dilahirkan pada tahun 707 H. Dan wafat pada tahun 763 H. Beliau lebih dikenal dengan nama

Ibnu Muflih, salah satu guru beliau adalah Ibnu Taimiyah. Bahkan Imam Ibnu Qayyim suka bertanya dan

berknsultasi kepada Ibnu Muflih. Beliau juga meriwayatkan Hadits dari Al-Hafidz Abul Hajjaj Al-Mizzi dan Al-

Hafiz Adz-Dzahabi.

45

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran

Dan Hadits, h. 319. 46

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran

Dan Hadits, h. 320.

Page 26: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

2. Penyembelihan hewan tersebut bisa dikuasai dengan memotong hulqun dan mar‟i

sekiranya kehidupan hewan itu masih hayyatu mustaqirrah dengan menggunakan sesuatu

yang melukai yang bukan kuku dan tulang.

Tentang spesifikasi penyembelihan, para ulama telah sepakat bahwa

penyembelihan yang dapat menjadikan halal hewan sembelihan adalah yang dapat

memutuskan dua urat leher tenggorokan dan kerongkongan, mereka berbeda pendapat

dalam beberapa hal:47

Tentang jumlah bagian yang terpotong dan kadarnya :

a. Pendapat yang masyhur dari mazhab Imam Malik dalam hal ini adalah wajib

terputusnya dua urat leher dan tenggorokannya, kurang dari itu tidak sah.

b. Pendapat lainnya mengatakan harus ke empat-empatnya.

c. Yang lain berpendapat cukup dua urat leher saja.

Tidak ada perbedaan pendapat dalam mazhab Imam Malik tentang disyaratkan

terputusnya dua urat leher, yaitu harus terpenuhi keduanya. Adapun tentang syarat

terputusnya tenggorokan terdapat perbedaan pendapat:48

a. Menurut pendapat yang mewajibkannya, ada yang mengatakan seluruhnya, dan yang

lain mengatakan sebagian besarnya saja.

b. Sedangkan Abu Hanifah berpendapat yang wajib dalam penyembelihan adalah

terputusnya tiga dari empat bagian tanpa ditentukan: dua urat leher dan tenggorokan,

atau tenggorokan, kerongkongan dan tenggorokan, atau kerongkongan dan dua urat

leher.

c. Imam Syafi‟i berpendapat yang wajib adalah terputusnya kerongkongan dan

tenggorokan saja.

47

Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, h. 933. 48

Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, h. 934.

Page 27: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

Sebab perbedaan pendapat karena tidak disebutkannya syarat yang ditetapkan

berdasarkan nash, hanya ada hadits yang membicarakan hal ini: pertama mengandung

khabar adanya mengalirkan darah saja, kedua mengandung khabar tentang tentang

memutuskan dua urat leher bersamaan dengan mengalirkan darah.49

Bahwa perbedaan pendapat didasari pada sabda Rasulullah SAW:

روقب نسعيدعن شع بةعن هعن رفاعةب نعبايةعن مس الل ورسولياقالأن وجد موذكرالد مأن هرماف قالمدىلنالي س )رواهالبخاري(فكل الل واس

Artinya: Dari Syu'bah dari Sa'id bin Masruq dari Abayah bin Rifa'ah dari Kakeknya

bahwa ia berkata, "Wahai Rasulullah, kami tidak memiliki pisau tajam?" beliau pun

bersabda: "Apa saja yang dapat mengalirkan darah dan disebutkan nama Allah atasnya,

maka makanlah”. 50

(HR. Bukhari)

B. Orang Yang Menyembelih

Dalam sara‟, masalah ini terbagi menjadi tiga kelompok: 51

1. Kelompok yang disepakati oleh para ulama kebolehannya melakukan penyembelihan.

2. Kelompok yang diperselisihkan oleh para ulama tidak bolehnya mereka melakukan

penyembelihan.

3. Kelompok yang diperselisihkan kebolehannya untuk melakukan penyembelihan.

Adapun kelompok yang disepakati oleh para ulama kebolehannya untuk

melakukan penyembelihan adalah mereka yang memenuhi lima syarat berikut:52

1. Islam

2. Laki-laki

3. Baligh

49

Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, h. 934. 50

Lihat shohih al Bukhari, pada Bab: Penyembelihan dan perburuan, No. Hadist : 5074. Shohih

Muslim, pada bab: Hewan kurban, No. Hadist : 3638. Ibnu Majah, pada bab: Sembelihan No. Hadist: 3169.

51

Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, jilid I, h. 944.

52

Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, jilid I, h. 944.

Page 28: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

4. Berakal

5. Tidak meninggalkan shalat

Sementara kelompok yang disepati oleh para ulama tidak bolehnya untuk

melakukan penyembelihan adalah orang-orang musyrik para penyembah berhala,

berdasarkan firman Allah:

….(٥:٣/ )الوائدة

Artinya : Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan)

yang disembelih atas nama selain Allah. (Al-Maidah 5:3)

Adapun kelompok yang diperselisihkan kebolehannya untuk melakukan

penyembelihan sangat banyak sekali, akan tetapi yang masyhur adalah sepuluh kelompok

:53

1. Ahlul kitab

2. Majusi

3. Kaum saba‟

4. Wanita

5. Anak-anak

6. Orang gila

7. Orang mabuk

8. Yang melalaikan shalat

9. Pencuri

10. Perampok

Tentang ahlul kitab para ulama sepakat atas bolehnya memakan sembelihan

mereka berdasarkan firman Allah yang berbunyi:

53

Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, h. 945.

Page 29: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

(٥:٥/)الوائدة

Artinya : Pada hari ini Dihalalkan bagimu yang baik-baik. makanan (sembelihan) orang-

orang yang diberi Al kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi

mereka. (dan Dihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-

wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-

orang yang diberi Al kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka

dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula)

menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima

hukum-hukum Islam) Maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat Termasuk orang-

orang merugi. (Al-Maidah 5:5)

Namun mereka berbeda pendapat dalam memperinci masalah ini: para ulama telah

sepakat, apabila mereka bukan kaum nasrani dan taghlib dan bukan pula orang-orang

murtad, maka mereka boleh menyembelih untuk diri mereka sendiri. Telah dimaklumi

bahwa mereka menyebut nama Allah atas sembelihan mereka, dengan syarat

sembelihannya bukan dari hewan yang diharamkan dalam taurat dan bukan pula yang

mereka haramkan sendiri atas diri mereka, maka (sembelihan mereka) boleh dimakan

keculi lemaknya.54

Sembelihan golongan sabi‟in, sekiranya pegangan dan dasar akidah mereka

menyamai ahli kitab maka sembelihan mereka halal dimakan, sebaliknya jika aqidah

mereka berbeda dari ahlul kitab tetapi bercampur aduk di antara agama majusi dan

nasrani maka sembelihan mereka tidak harus dimakan, ini adalah pendapat kalangan

ulama Syafi‟i pendapat ini adalah lebih sesuai berbanding pendapat yang mengatakan ia

54

Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, h. 946.

Page 30: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

halal secara mutlak seperti pendapat Hanafi, dan yang mengatakan haram secara mutlak

seperti pendapat ulama Maliki.55

C. Binatang Yang Disembelih

Sembelihan adalah syarat yang mengharuskan kita untuk memakan binatang darat

yang halal dimakan. Sebagaimana telah dijelaskan, hewan tidak halal dimakan tanpa

disembelih. Sebagaimana firman Allah:

(/ ٥:٣الوائدة)

Artinya : diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan)

yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang

ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan

(diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi

nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan.

pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab

itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari ini telah

Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku,

dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena

kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi

Maha Penyayang. (Al-Maidah 5:3)

Dari sudut penyembelihan Menurut hukum syara‟ mempunyai tiga kategori:56

Binatang darat, binatang air, dan binatang dua alam (hidup di darat dan dalam air).

Dan di antaranya ada yang halal dimakan tanpa disembelih, ada yang hanya halal

dimakan dengan syarat disembelih, dan ada yang tidak halal dimakan walaupun

disembelih.

55

Syed Ahmad, Fiqh Dan Perundangan Hukum Islam, h. 752. 56

Syed Ahmad, Fiqh Dan Perundangan Hukum Islam, h. 779.

Page 31: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

1. Binatang Darat

Para ulama fikih sepakat bahwa hewan darat bila keadaanya maqdur „alaih

(dapat dikuasai sembelih lehernya) dan hidupnya belum putus dan disembelih dengan

penyembelihan syara maka halal dimakan.57

Binatang yang tidak mempunyai darah

langsung seperti belalang, lalat, semut, lebah, laba-laba dan binatang-binatang yang

berbisa. Semua binatang jenis binatang ini tidak halal dimakan kecuali belalang,

karena semuanya termasuk dalam binatang yang kotor yang tidak sesuai dimakan.

Dengan berlandaskan firman Allah :

……..(/ ٥:٣الوائدة)

Artinya : Diharamkan Bangkai untuk kamu….. (Al-Maidah 5:3)

Ulama Maliki mensyaratkan apabila belalang itu halal dimakan maka perlu

disembelih dengan apapun cara yang boleh mematikannya seperti menggaretkan

anggotanya. Ulama Hanbali berkata, “Barang siapa yang memakan belalang dalam

keadaan hidup adalah makruh karena perbuatan itu menyiksanya”.58

Binatang yang mempunyai darah mengalir, jika ia merupakan binatang jinak

maka yang halal yaitu binatang ternak seperti unta, lembu dan kambing. Hal ini

adalah pendapat ijma di kalangan para ulama, berdasarkan firman Allah:

(١٦:٥/ النحل)

Artinya : Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu)

yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan.

(An-Nahl 16:5)

(٤٤:٩٧/)الوؤهن

Artinya : Allahlah yang menjadikan binatang ternak untuk kamu, sebagiannya untuk

kamu kendarai dan sebagiannya untuk kamu makan. (Al Mu‟min 40:79)

57

Abu Sari‟, Hukum Makanan Dan Sebelihan Dalam Pendapat Islam, h. 317. 58

Syed Ahmad, Fiqh Dan Perundangan Hukum Islam, h. 782.

Page 32: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

Ulama Syafi‟i mengharamkan burung kakak tua dan burung merak. karena daging

keduanya tidak baik, Beliau juga mengaharamkan daging belatuk dan juga burung yang

memburu dan memakan burung-burung kecil. Adapun ulama Mazhab Hanbali

mempunyai dua pendapat berkaitan dengan burung belatuk dan burung pemburu ini

dinaqalkan daripada Imam Ahmad: Pertama adalah halal, karena keduanya tidak

mempunyai kuku yang mencengkam dan dagingnya tidak dikira buruk. Kedua hukumnya

adalah haram, adapun yang menjadi dalil menunjukan keharamannya dengan peristiwa

pada masa peperangan khaibar, Nabi telah melarang memakan semua binatang yang

bertaring dan juga semua jenis burung yang berkuku tajam.59

2. Binatang Air

Dalam penyembelihan binatang air ini, ulama mempunyai dua pendapat tentang

hukum memakannya.

a. Mazhab Hanafi

Semua jenis hewan yang hidup di dalam air adalah haram dimakan kecuali ikan

saja. Ikan halal dimakan tanpa disembelih dengan syarat ikan tersebut tidak mati dengan

sendirinya dan dalam kondisi terapung. Jadi apabila ikan tersebut mati tanpa disembelih

serta dalam keadaan terapung maka tidak halal dimakan.60

Dalil yang mereka pegang

diantaranya firman Allah Surat Al-Maidah 5:3:

……../ (٥:٣)الوائدة

Artinya : Diharamkan Bangkai untuk kamu….. (QS. Al-Maidah 5:3)

Juga firman Allah Surah Al-Araf :

… … /(٩:١٥٩)االعراف

Artinya : …Dan mengharamkan kepada meraka segala benda yang buruk…(Al-Araf

7:157)

59

Syed Ahmad, Fiqh Dan Perundangan Hukum Islam h. 785. 60

Syed Ahmad, Fiqh Dan Perundangan Hukum Islam, h. 780.

Page 33: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

Selain ikan yang ada di dalam air, binatang tersebut adalah binatang yang kotor.

Seperti: katak, ketam ular dan sebagainya. Rasulullah telah melarang menggunakan obat

yang diterbuat dari binatang katak, karena katak bukan kehidupan yang terhormat dan

adapun larangan membunuhnya disebabkan karena ia haram dimakan.61

b. Pendapat Jumhur Ulama Selain Mazhab Hanafi

Semua kehidupan yang hidup di dalam air seperti ikan adalah halal dimakan tanpa

perlu disembelih tanpa mengira bagaimana cara ia mati, baik mati dengan sendirinya,

dipukul oleh nelayan ataupun air pasang atau surut. Akan tetapi sekiranya ia kembung

terapungnya itu menyebabkan keracunan dan madharat, maka ia haram dimakan.62

Untuk pendapat mereka ini ulama jumhur mengemukakan alasan dari pada firman

Allah :

(/ ٥:٧٦لوائدة)

Artinya : Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. (Al Maidah 5:96)

3. Binatang Amfibia63

Yaitu jenis binatang yang boleh hidup di darat dan di dalam air sekaligus seperti

katak, kura-kura, ketam ular, buaya, dan sebagainya, ada tiga pendapat yang berkaitan

dengan binatang jenis ini:

a. Pendapat Mazhab Hanafi dan Syafi’i

61

Syed Ahmad, Fiqh Dan Perundangan Hukum Islam, h. 780.

62

Syed Ahmad, Fiqh Dan Perundangan Hukum Islam, h. 781. 63

Syed Ahmad, Fiqh Dan Perundangan Hukum Islam, h. 787.

Page 34: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

Binatang ini tidak halal dimakan karena tergolong dalam binatang yang kotor dan

disebabkan keracunan yang terdapat pada ular khususnya.64

Dalam firman Allah telah

ditegaskan :

(٩:١٥٩االعراف /)Artinya : Orang-orang yang mengikut rasul, Nabi yang Ummi yang (namanya) mereka

dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka

mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan

menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala

yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada

pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya,

menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran),

mereka Itulah orang-orang yang beruntung. (Al-A‟raf 7:157)

Dan Nabi Muhammad juga melarang membunuh katak dengan hadits yang

diriwayatkan dari Abdullah bin Usman Nabi bersabda:

دواءوسل معلي والل وصل ىالل ورسولعن دطبيبذكرقالعث مانب نالر ح نعب دعن الضمف دع)رواهق ت لعن وسل معلي والل وصل ىالل ورسولف ن هىفيوي علالضمف دعوذكراحد(

Artinya: Dari Sa'id bin Khalid dari Sa'id bin Musayyab dari Abdurrahman bin 'Utsman

berkata; ada seorang tabib di sisi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menyebutkan

suatu obat, yaitu berupa katak. Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melarang

membunuh katak.65

(HR. Ahmad)

b. Pendapat Mazhab Maliki

64

Syed Ahmad, Fiqh Dan Perundangan Hukum Islam, h. 787. 65

Lihat kitab Al Musnad, karya Ahmad bin Muhamad bin Hanbal, pada Bab: Musnad Penduduk

makkah, No. Hadis : 15197.

Page 35: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

Memakan katak dan segala jenis serangga karena tidak terdapat nash yang

mengharamkannya. Maksud benda kotor yang diharamkan adalah setiap perkara yang

diharamkan oleh syara‟ saja, oleh karena itu perkara yang tidak terdapat nash dan

dianggap tidak menjijikan oleh orang yang memakannya tidaklah menjadi haram.66

c. Pendapat Mazhab Hanbali

Setiap binatang air yang merayap adalah halal dengan syarat disembelih terlebih

dahulu. Seperti: burung air, kura-kura, anjing laut. Berbeda halnya dengan yang tidak

mempunyai darah seperti ketam, maka ia halal tanpa disembelih, hal ini menurut sebagian

Mazhab Hamnbali. Pendapat yang ashah sebagaimana yang tercatat dalam Syarh Al

mughni‟ oleh Ibn Mufli al Hanbali, berkata: ketam adalah tidak halal kecuali

disembelih.67

D. Alat Menyembelih

Para ulama sepakat bahwa sesuatu yang dapat mengalirkan darah dan memotong

urat leher berupa besi, batu atau bambu maka boleh digunakan untuk menyembelih. Tidak

ada perbedaan dalam mazhab Imam Malik bahwa penyembelihan dengan tulang

dibolehkan apabila ia dapat mengalirkan darah, tetapi mereka berbeda pendapat tentang

penyembelihan dengan gigi dan kuku, terbagi menjadi tiga pendapat :68

1. Melarang secara mutlak

2. Membedakan antara keadaaan masih bersambung atau sudah terlepas dari tubuhnya.

3. Memakruhkannya.

Para ulama sepakat bahwa menyembelih boleh dan sah dilakukan dengan semua

alat yang tajam, baik berasal dari besi, batu yang keras, bambu, timah, tembaga, emas,

perak, atau bahan lainnya. Kriteria alat dalam hal ini adalah setiap benda yang dapat

66

Syed Ahmad, Fiqh Dan Perundangan Hukum Islam, h. 787. 67

Syed Ahmad, Fiqh Dan Perundangan Hukum Islam, h. 787.

68

Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, h. 937.

Page 36: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

menumpahkan darah dan memutuskan urat leher, sekiranya dapat memotong atau

membelah dengan bagian tajamnya bukan dengan beratnya. Hal ini berdasarkan sabda

Nabi Saw:

روقب نسعيدعن شع بةعن هعن رفاعةب نعبايةعن مس الل ورسولياقالأن وجد موذكرالد مأن هرماف قالمدىلنالي س الظمفرأم اوالس ن الظمفرلي سفكل الل واس

بفمدى )رواهالبخاري( فحبسوبعيوند ف عظ مالس نموأم اشةال

Artinya: Dari Syu'bah dari Sa'id bin Masruq dari Abayah bin Rifa'ah dari Kakeknya

bahwa ia berkata, "Wahai Rasulullah, kami tidak memiliki pisau tajam?" beliau pun

bersabda: "Apa saja yang dapat mengalirkan darah dan disebutkan nama Allah atasnya,

maka makanlah. Kecuali kuku dan As-Sin. Sebab kuku adalah alat penyembelihan orang-

orang Habasyah, sementara As-Sin adalah tulang". 69 (HR. Bukhari)

Pendapat Ulama Tentang Gigi dan Kuku Untuk Menyembelih Teks Hadis

mengatakan bahwa gigi atau kuku tidak boleh digunakan sebagai alat untuk

menyembelih. Kendati begitu, para ulama berbeda pendapat mengenai bolehnya gigi atau

kuku untuk menyembelih, sebagai berikut:70

a. Madzhab Hanafi

Imam Al-Kasani dari kalangan Hanafiyyah berkata, "Dalam Hadis tersebut,

maksudnya adalah gigi dan kuku yang tidak terpisah dari tubuh, karena bangsa Habasyah

melakukan hal itu untuk menampakkan keganasan algojo. Dan itu dilakukan dengan

mencengkram, tidak terpisah dari anggota tubuhnya.71

Berdasarkan ijma' menyembelih dengan dua alat ini adalah tidak boleh. Imam Al-

Hashkafi72

dari kalangan Hanafiyyah berkata, "Menyembelih hukumnya halal (dengan

69

Lihat shohih al Bukhari, pada Bab: Penyembelihan dan perburuan, No. Hadist: 5074. Muslim, pada

bab: Hewan kurban, No. Hadist : 3638. Ibnu Majah, pada bab: Sembelihan, No. Hadist: 3169.

70

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran

Dan Hadits, h. 295. 71

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran Dan Hadits, h. 295.

72

Beliau adalah Muhammad bin 'Ali bin Muhammad bin 'Ali bin 'Abdurrahman bin Muhammad al-Hishni al-Dimasyqi al-Hanafi, seorang fakih dan mufti yang terkenal dengan nama al-Hashkafi. Beliau lahir di Damaskus pada

Page 37: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

setiap alat yang dapat memutuskan urat leher). Urat leher di sini maksudnya adalah empat

urat leher, (dan menumpahkan darah) yaitu mengalirkannya (meskipun) dengan api atau

(dengan tongkat) yaitu kulit bambu (atau batu api) yaitu batu putih seperti pisau yang

digunakan untuk menyembelih, (kecuali gigi dan kuku yang tidak terpisah dari tubuhnya.

Seandainya dua alat ini dicabut, maka sembelihan itu halal) menurut madzhab kami

(tetapi makruh), karena hal ini mengandung unsur yang membahayakan hewan, seperti

menyembelihnya dengan mata pisau yang tumpul".73

Gigi dan kuku yang tidak terpisah dari tubuh tidak boleh digunakan sebagai alat

menyembelih dalam madzhab Hanafi. Apabila gigi dan kuku ini dicabut dari tempat

asalnya, artinya gigi tersebut dipisahkan dari mulut (rahang) dan kuku dipisahkan dari jari

tangan, maka alat tersebut dapat digunakan untuk menyembelih, sembelihannya halal

tetapi makruh.74

Hal ini dikuatkan oleh Imam Ibn 'Abidin75

dalam kitabnya Hasyiyah Ibn 'Abidin,

beliau berkata, "(Tetapi makruh) maksudnya menyembelih dengan alat tersebut adalah

makruh, adapun memakan sembelihannya adalah boleh”. Masing-masing dari Imam al-

Hashkafi dan Imam Ibn 'Abidin tidak mencantumkan teks Hadis dalam kitab mereka.

Keduanya juga tidak menyebutkan alasan dibolehkannya menyembelih dengan gigi dan

kuku tersebut. Padahal Hadis menyatakan, "Selagi tidak menggunakan gigi atau kuku".

tahun 1025 H atau 1021 H. Wafat di Damaskus pada tanggal 10 Syawal 1088 H. dan dimakamkan di pemakaman al-Bab al-Shaghir. Lihat al-A‟lam, juz VI, h. 294.

73

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran Dan Hadits, h. 296.

74

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran

Dan Hadits, h. 297. 75

Beliau adalah Muhammad Amin bin 'Umar bin 'Abd al-'Aziz bin Ahmad bin 'Abd al-Rahim bin

Najm al-Din bin Muhammad Shalah al-Din, yang masyhur dengan sebutan Ibn 'Abidin. Beliau dilahirkan di

Damaskus Syiria 1198 H. Ayahnya memberinya pendidikan agama dengan baik, karenanya beliau sudah hafal

al-Qur'an saat usianya masih muda. Ayahnya adalah seorang saudagar. Beliau menjalani hidup dalam keadaan

berkecukupan. Beliau meninggal di Damaskus pada tahun 1252 H. dan dimakamkan di pemakaman al-Bab al-

Shaghir. Di antara karya tulisnya yang paling menonjol adalah kitab Radd al-Muhtar 'ola Durr al-Mukhtar

dalam masaiah fiqih. Karyanya ini terkenal dengan nama Hdsyiyah Ibn 'Abidin. lihat al-A‟lam, juz VI, h. 42.

Page 38: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

Nabi Saw telah mengungkapkan alasan beliau tentang tidak dibolehkannya gigi dan kuku

digunakan untuk menyembelih, dalam sabda beliau:

روقب نسعيدعن شع بةعن هعن رفاعةب نعبايةعن مس الل ورسولياقالأن وجد موذكرالد مأن هرماف قالمدىلنالي س الظمفرأم اوالس ن الظمفرلي سفكل الل واس

بفمدى )رواهالبخاري( فحبسوبعيوند ف عظ مالس نموأم اشةال Artinya: Dari Syu'bah dari Sa'id bin Masruq dari Abayah bin Rifa'ah dari Kakeknya

bahwa ia berkata, "Wahai Rasulullah, kami tidak memiliki pisau tajam?" beliau pun

bersabda: "Apa saja yang dapat mengalirkan darah dan disebutkan nama Allah atasnya,

maka makanlah. Kecuali kuku dan As-Sin. Sebab kuku adalah alat penyembelihan orang-

orang Habasyah, sementara As-Sin adalah tulang". 76 (HR. Bukhari)

Karena pada umumnya, penyembelihan tersebut dilakukan dengan mencekiknya.

Apapun pendapat ulama tentang alasan dilarangnya menyembelih hewan dengan gigi dan

kuku, cukup mengambil alasan yang dikemukakan oleh Rasulullah Saw bahwa gigi

adalah tulang dan kuku adalah pisaunya orang-orang Habasyah.77

b. Madzhab Maliki

Riwayat-riwayat dari Imam Malik bin Anas rahimahullah tentang alat

menyembelih ini berbeda-beda. Ibn Al-Mawaz meriwayatkan dari Malik berkata,

"Rasulullah Saw membolehkan menyembelih dengan batu dan tulang. Maksudnya adalah

batu api dan kulit tongkat dan bambu. Setiap alat yang mengalirkan darah, sembelihannya

adalah halal, kecuali gigi dan kuku”.78

Imam Malik dalam kitabnya Al-Muwaththa meriwayatkan sebuah Hadis Nabi Saw

dari 'Atha' bin Yasir, sebagai berikut:

76

Lihat shohi Bukhari, pada Bab: Penyembelihan dan perburuan, No. Hadist: 5074. Muslim, pada

bab: Hewan kurban, No. Hadist: 3638. Ibnu Majah, pada bab: Sembelihan No. Hadist: 3169. 77

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran

Dan Hadits, h. 297.

78

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran

Dan Hadits, h. 297.

Page 39: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

لمب نزي دعن مالكعن ن صارمن رجلأن يسارب نعطاءعن أس حارثةبنمن ال حةي ر عىكان الل وصل ىالل ورسولفسئلبشظاظفذك اىاال مو تفأصاب هابأحدلولق فكلوىابأ سبالي سف قالذلكعن وسل معلي و

Artinya: Dari Malik dari Zaid bin Aslam dari Atha' bin Yasar berkata, "Seorang laki-laki

Anshar dari Bani Haritsah pernah mengembalakan unta perahan di padang uhud, unta

tersebut lalu mati hingga ia menyembelihnya dengan kayu yang tajam. Rasulullah

shallallahu 'alaihi wasallam lalu ditanya tentang hal itu, beliau menjawab; "Itu tidak

mengapa, makanlah daging tersebut".79

Hadis ini dijadikan dalil oleh Imam Malik dalam riwayatnya yang pertama.

Adapun riwayat Imam Malik yang kedua, yaitu Imam Sahnun menuturkan, "Aku

bertanya, "Apakah Malik membolehkan menyembelih hewan dengan tulang?" Beliau

menjawab, "Boleh". Sebagaimana Ibn Wahb juga meriwayatkan dari Malik dalam kitab

Al-Mabsuth, bahwa segala sesuatu yang terbuat dari keramik, tulang, tanduk, atau benda

lain yang dapat memutuskan urat leher, maka boleh untuk menyembelih.80

Imam Al-Baji, seorang Ulama Maliki berkata, "Ada perbedaan antara riwayat Ibn

Al-Mawaz dan riwayat yang kami sebutkan setelahnya tentang sembelihan dengan

menggunakan tulang dan kuku”. Para ulama madzhab kami dari bangsa Irak berbeda

pendapat dalam masalah ini. Al-Qadhi Abu Al-Hasan dalam kitabnya al-Zhahir dari

Madzhab Maliki berpendapat bahwa menyembelih dengan menggunakan gigi-dan kuku

tidak diperbolehkan. Aku melihat beberapa guru kami yang pernah berguru kepadanya

mengatakan bahwa hukum sembelihannya makruh, dan boleh dengan menggunakan

tulang.81

79

Imam Malik, Al muatha, Dar Ehia Al Tourath al Arabi, Beirut, (lebanon: 2003), hadis no 494, h.

310.

80

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran

Dan Hadits, h. 297.

81

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran

Dan Hadits, h. 297.

Page 40: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

Al-Qadhi Abu Al-Hasan berkata, "Menurutku, jika gigi dan kuku yang digunakan

untuk menyembelih itu panjang dan tajam, sehingga dapat memutuskan tenggorokan

secara sekaligus, maka sembelihannya adalah sah. Demikian pula dengan benda-benda

dari tulang lainnya, baik yang menyatu (dengan anggota badan) maupun yang terpisah

dari padanya, baik berasal dari hewan yang dagingnya halal dimakan maupun dari hewan

yang tidak halal dimakan dagingnya”.82

Al-Baji menambahkan, "Jika demikian, berarti Al-Qadhi Abu Al-Hasan

menyatakan bahwa menyembelih dengan gigi dan kuku yang menyatu dengan anggota

badan adalah boleh. Beliau menjawab makna Hadis di atas dengan dua hal: Pertama,

Hadis itu menunjukkan kemakruhan, dan kedua Hadis itu menunjukkan adanya larangan

menyembelih dengan kuku dan gigi yang kecil dan tidak sah memutuskan urat leher

dengan menggunakan dua alat tersebut”.83

c. Madzhab Syafi'i

Imam Syafi'i rahimahullah berkata, "Setiap alat yang digunakan untuk

menyembelih, dari apapun bahannya, yang dapat mengalirkan darah dan memutuskan

urat leher dan bagian yang disembelih, dengan tanpa meremukkan, maka menyembelih

dengan alat tersebut adalah boleh, kecuali kuku dan gigi”. Larangan menggunakan kuku

dan gigi dalam menyembelih adalah berdasarkan Hadis dari Nabi Saw. Karenanya, siapa

yang menyembelih dengan kuku atau gigi, baik menyatu dengan tubuh atau terpisah dari

padanya, atau dengan menggunakan kuku hewan buas atau giginya, atau benda lain yang

sejenis kuku dari spesies burung atau yang lainnya, maka mengonsumsi sembelihan itu

adalah tidak halal, karena ada nash Hadis dari Nabi Saw yang melarang hal itu.84

82

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran

Dan Hadits, h. 298.

83

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran

Dan Hadits, h. 298. 84

As Syafi‟i, al Umm, Beirut (libanon: 2003) juz IV, h. 236.

Page 41: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

Di kalangan ulama madzhab Syafi'i tidak ada perbedaan dalam masalah ini. Imam

al-Nawawi berkata, "Imam al-Syafi'i dan murid-murid atau penerus madzhabnya,

mengatakan bahwa menyembelih dengan menggunakan kuku, gigi, dan semua jenis

tulang adalah tidak sah. Selain itu, semua alat tajam, baik berasal dari besi seperti pedang,

pisau, panah, dan tombak, maupun berasal dari timah, tembaga, emas, perak, kayu yang

tajam, tongkat, kaca, batu, atau bahan lainnya, dapat digunakan untuk menyembelih.

Dalam hal ini, tidak ada perbedaan pendapat di antara kami".85

d. Madzhab Hanbali

Imam Ibn Qudamah dalam kitabnya Al-Mughni berkata, "Mengenai alat yang

digunakan untuk menyembelih, ada dua syarat; pertama, alat tersebut harus tajam, dapat

memotong atau membelah bagian yang disembelih karena ketajamannya, bukan karena

beratnya. Kedua, alat tersebut tidak berupa gigi atau kuku. Apabila dua syarat ini

terpenuhi dalam sebuah alat, baik berupa besi, batu, tongkat, atau kayu, maka

sembelihannya adalah halal. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Saw:

روقب نسعيدعن شع بةعن هعن رفاعةب نعبايةعن مس الل ورسولياقالأن وجد موذكرالد مأن هرماف قالمدىلنالي س )رواهوالس ن الظمفرلي سفكل الل واس

البخاري(Artinya: Dari Syu'bah dari Sa'id bin Masruq dari Abayah bin Rifa'ah dari Kakeknya bahwa ia berkata, "Wahai Rasulullah, kami tidak memiliki pisau tajam?" beliau pun bersabda: "Apa saja yang dapat mengalirkan darah dan disebutkan nama Allah atasnya, maka makanlah. Kecuali kuku dan tulang". (HR. Bukhari)

86

Imam Ibn Qudamah menambahkan dua Hadis yang lain sebagai berikut:

85

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran Dan Hadits, h. 299.

86

Lihat shohi Bukhari, pada Bab: Penyembelihan dan perburuan, No. Hadist : 5074. Muslim, pada bab: Hewan kurban, No. Hadist : 3638. Ibnu Majah, pada bab: Sembelihan No. Hadist : 3169.

Page 42: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

أصابأحدناإن أرأي تالل ورسولياق ل تقالحاتب نعدي عن قطري ب نمري عن بحسك يمعوولي سصي دا واذ كر شئ تباالد مأم رر ف قالال عصاوشق ةبال مر وةأيذ م رواهابوداود(( وجل رعز والل اس

Artinya: Dari Murai bin Qothary, dari Adi bin Hatim, dia berkata; aku berkata; wahai Rasulullah bagaimana menurut engkau jika salah seorang diantara kami mendapat hewan buruan sedangkan dia tidak mempunyai pisau, apakah (boleh) dia menyembelih dengan batu yang tajam? Maka beliau bersabda: "alirkanlah darah (hewan itu) dengan apa yang kamu punyai dan sebutlah nama Allah 'azza wajalla".

87 (HR. Abu Daud)

Imam Ibn Qudamah berpendapat bahwa menyembelih boleh menggunakan tulang,

tetapi tidak boleh menggunakan gigi dan kuku. Sedangkan para ulama madzhab Syafi'i

berpendapat atas tidak bolehnya menyembelih dengan menggunakan gigi, kuku, dan

semua jenis tulang. Karena gigi, sebagaimana yang diberitahukan oleh Nabi Saw adalah

tulang.88

Dalam mentarjih pendapatnya, Imam Qudamah berkata, "Kita berpedoman pada

keumuman Hadis Rafi', yaitu Rafi‟ bin Hudaij, yang mengatakan: "Selagi tidak

menggunakan gigi atau kuku" karena sesungguhnya suatu alat yang tidak boleh

digunakan untuk menyembelih ketika menyatu (dengan badannya), maka ketika terpisah

alat tersebut juga tidak boleh digunakan, seperti halnya alat yang tidak tajam.89

Kemudian beliau melanjutkan, "Karena tulang tersebut masuk dalam cakupan

lafadz yang membolehkan, lalu secara khusus, gigi dan kuku dikecualikan dari cakupan

lafadz tersebut”. Maka semua tulang (selain gigi dan kuku) masuk dalam kategori alat

yang boleh digunakan untuk menyembelih.90

87

Lihat kitab as Sunan karya Abu Daud, pada bab Sembelihan No. Hadist : 2441. Nasa'I pada bab

Buruan dan Sembelihan No. Hadist : 4230. 88

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran

Dan Hadits, h. 300.

89

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran

Dan Hadits, h. 300.

90

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran

Dan Hadits, h. 300.

Page 43: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

Al-Manthuq (makna yang tersurat) lebih dikedepankan hukumnya dari pada al-

ta'lil (makna yang tersirat) yaitu ta‟lil (penjelasan sebab) dari Nabi Saw bahwa gigi

adalah tulang. Oleh sebab itu, alasan dilarangnya kuku adalah karena alat tersebut

merupakan pisau bagi orang-orang Habasyah. Tetapi menyembelih dengan pisau tidak

diharamkan, meskipun alat tersebut merupakan pisau juga bagi mereka. Hal itu karena

tulang sudah tercakup di dalam makna Hadis-hadis yang bersifat umum, sehingga maksud

menyembelih pun dapat dicapai dengan tulang itu, maka tulang mirip dengan alat-alat

menyembelih lainnya.91

91

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran

Dan Hadits, h. 300.

Page 44: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

BAB III

PENYEMBELIHAN HEWAN SECARA STUNNING

A. Pengertian Penyembelihan Hewan Secara Stunning

Sebagian ulama berpendapat bahwa diantara syarat-syarat yang harus dipenuhi

oleh penyembelih adalah ia harus berakal. Apa hukum menyembelih hewan dengan

menggunakan mesin potong (slaughtering machine), sementara mesin potong ini

sekarang telah digunakan untuk menyembelih hewan, caranya adalah seorang

mengoprasikan sebuah pisau mekanis yang berbentuk bundar. Ayam digantung dengan

berbaris, dan berjalan dengan otomatis dalam keadaan berbalik, kepalanya di bawah dan

kakinya di atas. Begitu ayam tersebut menyentuh pisau mekanis yang sedang berputar,

maka secara otomatis urat-urat lehernya terpotong oleh pisau.92

Penyembelihan hewan ternak dengan menggunakan mesin dan disertai

pemingsanan terlebih dahulu sehingga dapat mempermudah dan mempercepat

penyembelihan yang lazim dikenal dengan istilah penyembelihan secara mekanis, proses

penyembelihan hewan secara mekanis adalah sebagai berikut:93

a. Sebelum disembelih, hewan ternak dipingsankan terlebih dahulu dengan listrik.

b. Setelah dipingsankan, hewan yang akan disembelih tetap dalam keadaan hidup

(bernyawa) sehingga jika tidak jadi disembelih tetap dapat hidup secara normal.

c. Sesudah dipingsankan, hewan tersebut baru dipotong dengan menggunakan pisau

yang tajam sehingga dapat memutuskan saluran pernafasan (hulqum), saluran

makanan (mari‟), dan dua urat leher (wadajain).

92

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran

Dan Hadits, h. 302.

93

M. Hamdan Rasyid, Fiqih Indonesia Himpunan Fatwa-Fatwa Aktual, (Jakarta: PT Almawardi

Prima, 2003), h. 273.

Page 45: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

d. Pemotongan hewan dilakukan oleh petugas pemotong hewan yang beragam Islam dan

terlebih dahulu membaca basmalah.

e. Sesudah dipotong dan darahnya telah berhenti mengalir, maka isi perut hewan

tersebut dikeluarkan semua dan selanjutnya dagingnya dipotong-potong.

Metode Stunning atau penyembelihan dengan cara melemahkan binatang sebelum

disembelih telah diterapkan di negara-negara maju seperti Belanda, Australia dan negara-

negara barat, metode ini lahir karena kebutuhan daging yang terus meningkat sehingga

cara ini dinilai sangat membantu dalam proses penyembelihan. Metode stunning telah

diterapkan di banyak di negara Amerika, Eropa, Australia, termasuk juga di Indonesia.

Metode ini di satu sisi memang memberikan banyak kemudahan dalam menyembelih

hewan ternak, khususnya dalam skala besar. Namun di sisi lain metode ini juga

menyebabkan resiko dalam kehalalan, jika tidak dilakukan dengan tepat dan baik.

Adapun tujuan stunning ada dua:94

1. Menghilangkan kesadaran dan perasaan dari hewan yang akan desembelih, sehingga

ketika disembelih, hewan tersebut tidak merasakan sakit sama sekali.

2. Mempermudah kerja produksi, dimana penyembelihan tidak perlu waktu lama untuk

proses penyembelihannya. Apabila penyembelih tidak menggunakan stunning maka

produksi yang dihasilkan akan sengat sedikit.

Penyembelihan hewan secara mekanik ini ada beberapa macam metode: 95

Stunning jenis Penetrative Captive Bolt dan Non-Penetrative Captive Bolt

(Mushroom Head Gun)

Stunning jenis Kejutan Elektrik (Electrical Stunning) dengan syarat-syarat

berikut:

94

M. Hamdan Rasyid, Fiqih Indonesia Himpunan Fatwa-Fatwa Aktual, h. 327.

95

www.hdcglobal.com.

Page 46: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

1. Stunner yang digunakan adalah jenis kejutan di kepala saja (head only stunner).

2. Kekuatan arus elektrik hendaklah dikawal (tidak boleh melebihi had yang ditetapkan)

yaitu antara 0.75 ampere untuk kambing, 2.0 ampere untuk lembu dan tempo masa

aliran elektrik ialah antara 3-6 saat.

3. Perlu dikawal selalu oleh petugas muslim yang mengetahui tentang stunning.

Stunning WaterBath untuk ayam dan itik (poultry) adalah diharuskan dengan

syarat:

1. Kekuatan arus elektrik adalah dikawal supaya tidak mematikan hewan,

2. Perlu dikawal selalu oleh petugas muslim yang mengetahui tentang stunning.

3. Penggunaan wadah dalam prosedur sembelihan adalah diharuskan dengan syarat tidak

menyakiti atau mematikan hewan tersebut.

B. Pengertian Ihsan dalam Menyembelih

Dalam kamus, kata ihsan dan kata-kata bentukannya memiliki beberapa makna,

diantaranya: Hasuna: menjadi atau tampak sempurna, indah, bagus; Ihsanan: (berbuat

secara) sempurna; Ahsana: ia melakukan sesuatu kebaikan yang besar; Ihsan: kebaikan;

Husna: Hadiah atau balasan yang baik; Hasan: sempurna, indah, bagus; Hisanun: sesuatu

yang indah sempurna. 96

Ihsan adalah kata benda verbal (masdar) yang mengacu kepada apa yang

seharusnya dilakukan seseorang dengan cara yang sebaik-baiknya. Dari tinjauan syariat

kata ini berarti beribadah kepada Allah seolah-olah kau melihat Nya, dan apabila kau

tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu.97

Para Ulama menjelaskan bahwa ihsan

diterapkan pada dua hal:

96

Syekh Muhammad Hisyam Kabbani, Tasawuf Dan Ihsan, (Jakarta, PT. Serambi Ilmu Semesta),

Penerjemah zaimul‟am, 2007, h. 39.

97

Syekh Muhammad hisyam kabbani, tasawuf dan ihsan, h. 38.

Page 47: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

1. Ihsan dalam beribadah kepada Allah, yaitu:

ت راهفإن وي راك تكن ل كأن كت راهفإن ت ع بدالل و )روهخبارى(أن Artinya: “Engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihatnya. Jika engkau

tidak melihatnya, maka sesungguhnya Allah melihatmu.98

(HR al-Bukhari dan

Muslim)

Ihsan kepada Allah dalam beribadah ini terbagi menjadi dua:

a. Maqoomul Musyaahadah : beribadah seakan-akan menyaksikan Allah.

Seorang manusia di dunia tidak akan bisa melihat Allah dalam keadaan

terjaga. Ia hanya bisa menyaksikan Allah dengan mata kepalanya langsung di akhirat

(surga). Namun, dengan penghambaan dan keyakinan yang tinggi ia beribadah

sehingga seakan-akan menyaksikan sesuatu yang ghaib menjadi nyata. Ia merasa

beribadah dengan berdiri di hadapan Allah dan melihat Allah. Sebagian Ulama

menyatakan: seakan-akan ia menyaksikan Allah dengan hatinya.99

b. Maqoomul murooqobah: beribadah dengan perasaan selalu diawasi oleh Allah.

Pada tingkatan ini perasaan yang menonjol adalah perasaan menghinakan diri

dan takut kepada Allah. Tingkatan yang pertama (maqoomul musyaahadah) lebih

tinggi kedudukannya dibandingkan tingkatan yang kedua (maqoomul

murooqobah).100

2. Ihsan (berbuat baik) kepada makhluk.

Orang yang senantiasa berbuat ihsan akan mendapat kedekatan bersama Allah,

kecintaan dari Allah, pahala yang berlipat, balasan Jannah (surga) serta kenikmatan

melihat Wajah Allah. Ada beberapa bagian ihsan, termasuk semua sifat baik seorang

muslim seperti takwa, wara‟, zuhud, khusuk, sidik (benar), tawakkal, adab (budi baik),

98

Lihat Shahih Al-Bukhari, hadis no 50 dan Muslim no 8. 99

http://www.firanda.com. 100

http://www.firanda.com.

Page 48: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

taubah (kembali kejalan yang benar), hilm (lembut), rahman (kasih sayang), dan lain-

lain.101

Balasan yang akan diterima oleh orang yang senantiasa berbuat ihsan:

Mendapatkan kedekatan bersama Allah

(١٦:١٢١)النحل/إن الل ومعال ذينات قو اوال ذينىم م سنونArtinya: Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa dam orang-orang

yang berbuat ihsan (kebaikan) (Q.S an-nahl:128)

Mendapatkan kecintaan dari Allah

سنو… سنيوأح ال مح (٢:١٧٥)البقرة/اإن الل ويبمArtinya : …Dan berbuat ihsan-lah karena sesungguhnya Allah mencintai orang-orang

yang berbuat ihsan.102

(Al-Baqoroh:195)

Syariat Islam diturunkan dari Allah, dan disampaikan oleh Nabi yang pemurah

penuh kasih sayang sebagai rahmat bagi seluruh alam.

ةلل عالمي رح (٢١:١٤٩)النبياء/وماأر سل ناكإل Artinya : Dan tidaklah Kami utus engkau kecuali sebagai rahmat (kasih sayang) bagi

segenap alam semesta.103

(Al-Anbiya‟:107)

Karena itu seluruh aturan-aturan dalam agama Islam mengandung kasih sayang,

sekalipun orang yang pendek akalnya menganggap itu sebagai kekerasan, dzhalim

terhadap hewan adalah perbuatan dosa dan bisa berakibat adzab di neraka.

عب دالل وأن رسولالل و عن هاحت رأةفىر ةسجنت ام صل ىالل وعلي ووسل مقالعذ بت هاتأ كلمن هاولىيت ركت هاإذ حبست هاوسقت فيهاالن ارلىيأط عمت فدخلت ماتت

ر ض )رواهمسلم(خشاشال

101

Syekh Muhammad hisyam kabbani, tasawuf dan ihsan, h. 43.

102

Al-Quran, Surah Al-Baqoroh:195.

103

Al-Quran, Surah Al-Anbiya‟:107.

Page 49: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

Artinya: Dari 'Abdullah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Seorang wanita disiksa Allah pada hari kiamat lantaran dia mengurung seekor kucing

sehingga kucing itu mati. Karena itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala memasukkannya ke

neraka. Kucing itu dikurungnya tanpa diberi makan dan minum dan tidak pula

dilepaskannya supaya ia dapat menangkap serangga-serangga bumi”.104

(HR. Muslim)

Maka dari itu haruslah berbuat baik terhadap hewan, begitu juga dalam hal

menyembelih hewan dengan berprilaku ihsan, sebagaiman Rasulullah bersabda yang

diriwayatkan Syadad bin Aus.105

رسو لاللصل ىاللعلي ووسل مقال: سرضياللعن وعن أبي ع لىشد اداب نأو عن فأ ء,فإذاق ت ل تم كل شي سانعلى كتبا إلح الل سنواإن فأح لةوإذاذب تم سنواال قت ح

ذبي حتو.]رواهمسلم[ رتوول يح الذ ب ةول يحد أحدكم شف Artinya : Dari Abu Ya‟la, Syaddad bin Aus radhiyallahu „anhu, dari Rasulullah

shallallahu „alaihi wa sallam beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah mewajibkan ihsan

(berlaku baik) pada segala hal, maka jika kamu membunuh hendaklah membunuh dengan

cara yang baik dan jika kamu menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik

dan hendaklah menajamkan pisau dan memberi kelapangan bagihewan yang

disembelihnya”.106

(HR. Muslim).

Maka berperilaku ihsan terhadap hewan yang disebelih dengan cara :107

1. Menggunakan benda tajam.

2. Tidak menyembelih dengan benda tumpul sehingga menyakiti hewan.

3. Tidak menyembelih hewan dihadapan teman-temannya (hewan lain) sehingga

membuat hewan-hewan yang lain takut.

104

Lihat Shahih Muslim, Bab : Haramnya membunuh kucing, No. Hadist : 4160. Bukhari Bab :

Memberi air minum, No. Hadist : 2192. Ahmad Bab : Musnad Abu Hurairah Radliyallahu 'anhu No. Hadist :

7511.

105

Lihat riwayat Ibnu Abi Khoytsamah dinukil dalam al-Ishobah, Syaddaad bin Aus adalah Sahabat

Nabi yang „alim (berilmu) dan memiliki sifat lemah lembut. Sahabat Nabi „Ubadah bin as-Shomit

menyatakan: “Syaddaad bin Aus adalah termasuk orang yang diberi ilmu dan kelembutan. Di antara manusia

ada yang hanya diberi salah satunya, Kholid bin Ma‟dan berkata: Tidaklah tersisa di Syam orang yang lebih

terpercaya, lebih faqih, dan lebih diridhai selain Ubadah bin as-Shomit dan Syaddaad bin Aus, Al-Mafshol al-

Ghulaaby menyatakan: Orang yang zuhud di kalangan Anshar ada 3 orang, yaitu Abud Darda‟, Umair bin Sa‟d,

dan Syaddad bin Aus. 106

Lihat as Sunan karya Abu Daud pada bab Sembelihan No. Hadist : 2432. Shahih Muslim, pada bab

Buruan, sembelihan, dan hewan-hewan yang dimakan, No. Hadist : 3615.

107

Muhammad Ibrahim, Ensiklopidi Islam, Penerjemah Achmad Munir Dkk, (Jakarta : Darus Sunnah

Press, 2007), h. 88.

Page 50: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

4. Tidak mengasah pisau disepan hewan sembelihan.

5. Tidak memotong hewan yang disembelih atau memutus salah satu anggota tubuhnya

sebelum hilang ruhnya.

Page 51: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

BAB IV

PANDANGAN ISLAM TENTANG PENYEMBELIHAN SECARA STUNNING

A. Pandangan Islam Dalam Penyembelihan Secara Stunning

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan kemudahan bagi

manusia. Salah satunya adalah kemudahan dalam menyembelih hewan degan menggunakan

mesin yang disertai dengan stunning terlebih dahulu.

Dalam penerapan stunning terhadap hewan sebelum disembelih dapat dikatakan telah

memenuhi unsur ihsan kepada hewan. Bahkan dapat menghilangkan rasa sakit, hal ini

menurut Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta dalam rapatnya

pada tanggal 7 Dzulhijjah 1420 H.108

Adapun dalil MUI berdasarkan pada hadits shahih yang

diriwayatkan Imam Muslim dari sahabat Syaddad ibn Aus RA bahwa Rasulullah SAW

bersabda:

ي ع لى أب وسل معن علي و صل ىالل الل رسو ل عن عن و الل سرضي أو شد اداب نلةوإذاذب تم سنواال قت فأح ء,فإذاق ت ل تم كل شي سانعلى كتبا إلح الل قال:إن

سنواالذ ب ةول يحد أح ذبي حتو.]رواهمسلم[فأح رتوول يح دكم شف Artinya: Dari Abu Ya‟la, Syaddad bin Aus radhiyallahu „anhu, dari Rasulullah shallallahu

„alaihi wa sallam beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah mewajibkan ihsan (berlaku baik)

pada segala hal, maka jika kamu membunuh hendaklah membunuh dengan cara yang baik

dan jika kamu menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik dan hendaklah

menajamkan pisau dan memberi kelapangan bagi hewan yang disembelihnya”.109

(HR.

Muslim)

108

Lihat Kumpulan Fatwa Majlis Ulama Indonesia Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, A.

Syarifuddin Abdul Ghani dan Fuad Thohari, (Jakarta: Majlis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta, 2012), h.

346.

109

Lihat as Sunan karya Abu Daud pada bab Sembelihan No. Hadist : 2432. Shahih Muslim, pada bab

Buruan, sembelihan, dan hewan-hewan yang dimakan, No. Hadist : 3615.

Page 52: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

MUI berpendapat bahwa stunning lebih baik dari pada manual karena dapat

menghilangkan stress pada hewan dan dapat menghemat biaya. Adapun ketentuan stunning

sebagai berikut:

a. Sebelum disembelih, hewan ternak dipingsankan terlebih dahulu dengan listrik.

b. Setelah dipingsankan, hewan yang akan disembelih tetap dalam keadaan hidup

(bernyawa) sehingga jika tidak jadi disembelih tetap dapat hidup secara normal.

c. Sesudah dipingsankan, hewan tersebut baru dipotong dengan menggunakan pisau

yang tajam sehingga dapat memutuskan saluran pernafasan (trachea / hulqum),

saluran makanan (oesophagus /marik, dan dua urat leher (wadajain)-nya.

Apabila Penerapan stunning tidak sampai tingkat kematian hewan, seumpama seekor

hewan selesai stunning kemudian dibiarkan tanpa disembelih, maka beberapa waktu

kemudian hewan itu akan bergerak dan berdiri lalu berjalan seperti biasa, dapat dikatakan

halal penyembelihannya. Apabila stunning sampai kepada tingkat kematian hewan, maka

tidak diragukan lagi hewan sembelihan yang mati karena stunning ini tidak halal dimakan,

karena matinya tidak berdasarkan syariat Islam.110

kematian hewan tersebut harus akibat

penyembelihan bukan akibat stunning baik jenis captive bolt pistol yang pelurunya sangat

berpengaruh terhadap daya pingsan hewan dan dapat menyebabkan kematian hewan sebelum

disembelih.

Adapun menurut Dr. Yusuf Qardhawi,111

beliau berpendapat : "Dengan berpedoman

kepada apa yang telah diuraikan, maka kita mengerti bahwa hukum daging import dari negeri

110

Ali Mustofa Yaqub, Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Meurut Al-Quran

Dan Hadits, h. 327.

111

Beliau lahir di Shafth Turaab, Kairo, Mesir, 9 September 1926, beliau adalah seorang

cendekiawan Muslim yang berasal dari Mesir. Ia dikenal sebagai seorang Mujtahid pada era modern. Selain

sebagai seorang Mujtahid ia juga dipercaya sebagai seorang ketua majelis fatwa. Banyak dari fatwa yang telah

dikeluarkan digunakan sebagai bahan rujukan atas permasalahan yang terjadi. Namun banyak pula yang

mengkritik fatwa-fatwanya.

Page 53: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

penduduk ahli kitab yang diawetkan dan penyembelihanya dilakukan dengan aliran listrik

(Stunning) dan lain sebagainya hukumnya adalah halal, selama penduduk ahlul kitab

menganggap hal ini halal dan suci".112

Kemudian fatwa dari Dr. Yusuf Qardhawi ini dibantah oleh Syaikh Dr. Shalih Al-

Fauzan,113

dengan perkataanya : "Bahwasannya fatwa penulis kitab Al-Halal wal-Haram fil-

Islam (Dr. Yusuf Qardhawi) tentang kehalalan daging import yang penyembelihannya

dilakukan dengan senggatan listrik dan yang semisalnya adalah fatwa yang bathil. Karena

penyembelihan dengan cara ini merupakan penyembelihan tidak syar'i, terlebih jika yang

menyembelihnya bukan orang Islam".114

B. Analisis Penyembelihan Secara Stunning

Agama Islam tidak melarang kemajuan alat modernisasi salah satu dari perkembangan

zaman, selama hal itu tidak bertentangan dengan Al-Quran dan As-Sunnah. Serta dapat

menguntungkan bagi umat manusia bukan memberi dampak keburukan, sebagaimana firman

Allah SWT :

… … /(٩:١٥٩)االعراف

Artinya : …Dan mengharamkan kepada meraka segala benda yang buruk…(Al-Araf

7:157)

112

Lihat kitab Al-Halal wal-Haraam fil-Islaam edisi terjemah dengan judul : Halal dan Haram dalam

Islam, alih bahasa : Mu‟ammal Hamidy, PT. Bina Ilmu, Cet. 1993 halaman 79 – 80.

113 Beliau adalah Syaikh Dr. Shalih ibn Fauzan ibn Abdullah dari keluarga Fauzan dari suku Ash

Shamasiyyah.Beliau lahir pada tahun 1354 H/1933 M. Ayah beliau meninggal ketika beliau masih muda, jadi

beliau dididik oleh keluarganya. Beliau belajar al Quran, dasar-dasar membaca dan menulis dengan imam

masjid di kotanya, yaitu yang mulia Syaikh Hamud ibn Sulaiman, yang kemudian menjadi hakim di Kota

Dariyyah (bukan dar‟iyyah di Riyadh) di sebuah wilayah Qhosim. Adapun karangan beliau diantaranya : Syarah

al Aqidatul Waasitiyya, al Irshadul Ilas Sahihil I‟tiqad, al Mulakhkhas al Fiqih, at Tahqiqat al Mardiyyah yang

merupakan bagian gelar master beliau. dan sebuah bantahan terhadap buku Yusuf Qaradhawi berjudul Al-I'lam

bi-Naqdi Kitab Al-Halal wal-Haram Fil-Islam.

114 Lihat Al-I'lam bi-Naqdi Kitab Al-Halal wal-Haram Fil-Islam karya Dr. Shalih Al-Fauzan.

Page 54: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

Begitu juga alat modernisasi dalam penyembelihan diciptakan oleh manusia agar

dapat menguntungkan, yaitu Sebuah metode digunakan untuk mempermudah penyembelihan

hewan dengan memingsankan hewan terlebih dahulu (stunning) sebelum desembelih.

Secara teknis cara ini memeberi kemudahan, karena hewan yang dipingsankan tidak

akan meronta dan melakukan gerakan, sehingga lebih mudah dalam menyembelih, sehingga

ketika dipingsankan akan mengurangi rasa stress pada hewan.

Metode pemingsanan ada beberapa macam, diantaranya Stunning WaterBath untuk

unggas (poultry) dan stunning captive bolt pistol untuk hewan ternak berskala besar.

Menurut penulis, metode stunning captive bolt pistol memang memberikan banyak

kemudahan dalam menyembelih hewan, khususnya berskala besar. sekalipun hanya pingsan

sesaat, tetapi dapat melukai kepala hewan hingga mengakibatkan madarat bagi hewan

sembelihan, hal ini tentu dilarang karena sebagaimana kaidah usul fiqih :

حالصمال بل ىجلعمد قمداسفمال ءر دArtinya : Menolak kerusakan itu lebih utama dari pada mengambil manfaat.

115

Dalam kaidah tersebut dapat dijadikan argument, karena menolak kerusakan pada adab

menyembelih (berprilaku ihsan) itu lebih dutamakan dari pada mengambil manfaat, seperti

menghemat waktu, biaya atau lain sebagainya.

Tidak boleh dalam hal ini bukanlah dagingnya haram, selama terpenuhinya syarat

penyembelihan maka halal dagingnya. Hanya cara stunning captive bolt pistol yang tidak

diperbolehkan karena mafsadat bagi hewan, kerusakan yang terjadi adalah menembusnya

peluru ke dalam kepala hewan yang mengakibatkan kerusakan tulang kepala pada waktu

stunning, hal ini tentu saja menyakiti hewan.

Kemudian berdasarkan firman Allah SWT dalam surat al-maidah/5 ayat 3:

115

Lihat Mabadi Awwaliyyah, Abdul Hamid Hakim, (Jakarta: Al-Maktabah Assa'adiyyah), h. 34.

Page 55: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

/ (٥:٣)الوائدة

Artinya : diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang

disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk,

dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan

bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan

anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari ini orang-

orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut

kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu

agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi

agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,

Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Maidah 5:3)

Pada lafaz ة ذ ق ى ى ال و و artinya dan yang terpukul, menurut Imam Jalaluddin Assuyuti

bermakna pukulan yang dapat mematikan.116

Menurut hemat penulis makna dari lafaz

tersebut bisa diqiyaskan dengan stunning captive bolt pistol, adapun qiyas yang digunakan

adalah qiyas Syabah (menyerupai), dengan persamaan illat yaitu pukulan yang dapat melukai

kepala hewan sehingga tersiksa dan bahkan menyebabkan kematian pada hewan.

Sebelum hewan masuk perusahaan pemotongan, umumnya mengalami keaadaan

stress contohnya dengan adanya pengangkutan dan pemasaran maka stunning lebih baik

karena dapat melumpuhkan stress pada hewan. Dan jika hewan tidak mengalami stress lalu

dengan sengaja menggunakan stunning, tanpa adanya illat atau sababiah yang pasti, maka

akan menyakiti hewan, sebagaimana kaidah ushul fiqih :

مادعاودو جوةل عال عمرو ديمك ل اArtinya : Hukum itu berputar (berubah) sesuai dengan adanya illat atau tidak adanya illat.

117

116

Lihat Tafsir Jalalain, Imam Jalaluddin As-suyuti, Al-Haramain, juz I, h. 95. 117

Lihat Mabadi Awwaliyyah, Abdul Hamid Hakim, (Jakarta: Al-Maktabah Assa'adiyyah), h. 46.

Page 56: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

Menurut hemat penulis, jika illat itu tidak ada, yaitu apabila stress tidak terjadi pada

hewan. Maka hukum kebolehan stunning akan berubah, dapat berubah menjadi makruh dan

haram. Pada kasus ini, penulis menyimpullkan haram, alasan penulis adalah posisi normal

pada hewan baik otot dan jantungnya stabil, kemudian dengan sengaja dikejutkan pada

hewan. Akibat arus listrik tersebut kemungkinan terjadi kerusakan organ dalam yang serius,

terutama pada jantung, kontraksi otot bahkan kerusakan saraf.118

dengan demikian hewan

akan mengalami penyiksaan sebelum menyembelih, hal ini bertentangan dengan hadis yang

diriwayatkan Imam Muslim dari sahabat Syaddad ibn Aus RA bahwa Rasulullah SAW :

وسل م علي و صل ىالل الل رسو ل عن عن و الل سرضي أو ي ع لىشد اداب ن أب عن سنو فأح ء,فإذاق ت ل تم كل شي سانعلى كتبا إلح الل لةوإذاذب تم قال:إن اال قت ذبي حتو.]رواهمسلم[ رتوول يح سنواالذ ب ةول يحد أحدكم شف فأح

Artinya: Dari Abu Ya‟la, Syaddad bin Aus radhiyallahu „anhu, dari Rasulullah shallallahu

„alaihi wa sallam beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah mewajibkan ihsan (berlaku baik)

pada segala hal, maka jika kamu membunuh hendaklah membunuh dengan cara yang baik

dan jika kamu menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik dan hendaklah

menajamkan pisau dan memberi kelapangan bagi hewan yang disembelihnya”.119

(HR.

Muslim)

Jadi jelas perintah Nabi adalah berprilaku ihsan terhadap sembelihan, meskipun

dengan metode terbaru dalam menyembelih, pada masa yang sekarang atau pada masa yang

akan datang haruslah berprilaku ihsan.

118

www.instalasilistrik.com 119

Lihat as Sunan karya Abu Daud pada bab Sembelihan No. Hadist : 2432. Shahih Muslim, pada bab

Buruan, sembelihan, dan hewan-hewan yang dimakan, No. Hadist : 3615.

Page 57: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ajaran Islam memandang penyembelihan hewan secara stunning telah

memenuhi unsur ihsan, karena adanya putusan Komisi Fatwa MUI dengan dalilnya

yaitu hadis shahih yang diriwayatkan Imam Muslim dari sahabat Syadad ibn Aus.

Dengan catatan dan ketentuan sebagai berikut :

a. Semua jenis Stunning disyaratkan tidak menyakiti, melukai, atau mematikan

hewan tersebut dan apabila ternyata ada stunning dapat menyakiti hewan, maka

haramlah stunning.

b. Kekuatan arus elektrik harus dikawal, dengan tujuan agar tidak terjadi kematian.

c. Aliran elektrik tidak melebihi batas yang telah ditentukan.

Menurut pendapat MUI, hewan yang roboh dipingsankan di tempat

penyembelihan apabila tidak disembelih akan bangun sendiri seperti semula

keadaannya. Selain itu penyembelihan dengan stunning tidak mengurangi keluarnya

darah mengalir, bahkan akan lebih banyak dan lebih lancar keluarnya darah sehingga

dagingnya lebih bersih.

Penyembelihan hewan ternak secara stunning dinilai lebih baik dari pada

penyembelihan secara konvensional, karena dapat meringankan rasa sakit hewan yang

akan disembelih memperlancar, mempercepat dan memperbanyak keluarnya darah

sehingga dagingnya lebih bersih dan bermutu, mempercepat waktu pemotongan, serta

lebih menghemat biaya pemotongan dan investasinya.

Page 58: PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24877/1/Riadi... · dengan kepalanya menghadap ke tanah (bukan kiblat), ayam disiram

Penyembelihan hewan dengan cara stunning merupakan modernisasi berbuat

ihsan kepada hewan dan dapat dikatakan telah memenuhi unsur ihsan kepada hewan,

akan tetapi ada jenis stunning yang penulis haramkan dalam penggunaanya yaitu

dengan cara ditembak kepalanya pada hewan berskala besar, alasan penulis melarang

jenis stunning ini karena adanya unsur penyiksaan pada hewan.

Dengan metode stunning maka hewan dapat menngurangi keadaan stress,

bukan dalam keadaan normal pada psikologi hewan tersebut. yaitu proses

pemingsanan pada hewan sebelum dipotong. Tujuannya adalah membuat hewan tidak

sadar hanya dalam waktu singkat sehingga pada saat proses pemotongan tidak terjadi

stress.

B. Saran

1. Orang yang menyembelih haruslah mengetahui syarat penyembelihan, baik secara

manual atau mekanis.

2. Dalam hal menggunakan stunning perlu pelatihan khusus bagi para pekerja di

perusahaan hewan potong agar mengetahui tata cara dan ketentuan stunning, serta

orang yang memotong adalah muslim.

3. Untuk masalah hewan potong berskala besar tidak melakukan pemingsanan

(stunning) karena menyakiti, jika ada alat yang menggunakan stunning haruslah

diteliti terlebih dahulu. Agar tidak menyakiti, melukai atau mematikan hewan

tersebut.