16
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK MA KELAS X SEMESTER II DI PONDOK PESANTREN Dwi Utami, Murtono, Drs, M. Si, Joko Purwanto, M. Sc [email protected] Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa produk silabus dan RPP fisika yang berbasis multiple intelligences khusus untuk Madrasah ‘Aliyah (MA) berbasis Pondok Pesantren (PonPes). Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development) dengan instrumen yang dikembangkan brupa perangkat pembelajaran fisika yang mencakup silabus dan RPP fisika berbasis multiple intelligences dengan fokus pengembangan pada bagian indikator pembelajaran, variasi kegiatan pembelajaran, dan kreasi penilaian pembelajaran yang dikhususkan untuk Madrasah ‘Aliyah (MA) di Pondok Pesantren dengan mengacu pada ketentuan BSNP. Data penilaian produk yang dikumpulkan melalui pengisian angket sebagai uji publik berupa chek list dari 6 guru fisika dan 42 siswa dari MA berbasis Pondok Pesantren. Hasil penilaian produk dari 6 guru fisika memiliki predikat “Sangat Baik” dengan penilaian produknya memiliki persentase keidealan produk sebesar 87,5% dan penilaian dari 42 siswa memiliki predikat “Baik” dengan persentase keidealan sebesar 75,3%. Data ini menunjukkan bahwa produk berupa silabus dan RPP fisika yang dikembangkan baik dari segi indikator, kegiatan pembelajaran, maupun penilaian pembelajaran telah memiliki nilai yang cukup efisien untuk menjadi sebuah terobosan baru dalam meningkatkan kualitas pendidikan terutama untuk sekolah berbasis Pondok Pesantren yang berperan sebagai sekolah Islam yang telah berdiri cukup lama. Selain itu, terdapat tinjauan utama berupa kenyamanan siswa saat melakukan pembelajaran di kelas untuk memahami fisika sesuai dengan gaya belajar mereka masing- masing disertai pengetahuan keterkaiatan fisika dengan al qur’an, hadits, maupun kaidah dalam agama Islam sebagai penguat karakteristik sekolah berbasis Pondok Pesantren. Kata kunci : silabus dan RPP fisika, multiple intelligences, MA berbasis Pondok Pesantren. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa data yang terdapat dalam salah satu jurnal nasional terlihat dalam sebuah tabel yang bersumber dari F- 1

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan ...seminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewini tampak pada indikator yang menunjukkan evaluasi yang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan ...seminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewini tampak pada indikator yang menunjukkan evaluasi yang

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS

MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK MA KELAS X SEMESTER II

DI PONDOK PESANTREN

Dwi Utami, Murtono, Drs, M. Si, Joko Purwanto, M. Sc

[email protected]

Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan TeknologiUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa produk silabus dan

RPP fisika yang berbasis multiple intelligences khusus untuk Madrasah ‘Aliyah (MA) berbasis Pondok Pesantren (PonPes). Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development) dengan instrumen yang dikembangkan brupa perangkat pembelajaran fisika yang mencakup silabus dan RPP fisika berbasis multiple intelligences dengan fokus pengembangan pada bagian indikator pembelajaran, variasi kegiatan pembelajaran, dan kreasi penilaian pembelajaran yang dikhususkan untuk Madrasah ‘Aliyah (MA) di Pondok Pesantren dengan mengacu pada ketentuan BSNP.

Data penilaian produk yang dikumpulkan melalui pengisian angket sebagai uji publik berupa chek list dari 6 guru fisika dan 42 siswa dari MA berbasis Pondok Pesantren. Hasil penilaian produk dari 6 guru fisika memiliki predikat “Sangat Baik” dengan penilaian produknya memiliki persentase keidealan produk sebesar 87,5% dan penilaian dari 42 siswa memiliki predikat “Baik” dengan persentase keidealan sebesar 75,3%. Data ini menunjukkan bahwa produk berupa silabus dan RPP fisika yang dikembangkan baik dari segi indikator, kegiatan pembelajaran, maupun penilaian pembelajaran telah memiliki nilai yang cukup efisien untuk menjadi sebuah terobosan baru dalam meningkatkan kualitas pendidikan terutama untuk sekolah berbasis Pondok Pesantren yang berperan sebagai sekolah Islam yang telah berdiri cukup lama. Selain itu, terdapat tinjauan utama berupa kenyamanan siswa saat melakukan pembelajaran di kelas untuk memahami fisika sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing disertai pengetahuan keterkaiatan fisika dengan al qur’an, hadits, maupun kaidah dalam agama Islam sebagai penguat karakteristik sekolah berbasis Pondok Pesantren.Kata kunci : silabus dan RPP fisika, multiple intelligences, MA berbasis Pondok Pesantren.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Beberapa data yang terdapat dalam salah satu jurnal nasional terlihat dalam sebuah

tabel yang bersumber dari Depdiknas bahwa NEM Fisika SMA di Indonesia tahun ajaran

2001/2002 – 2003/2004 berada pada peringkat paling rendah. Oleh karena itu dapat

dikatakan bahwa pendidikan Fisika di SMA masih bermasalah.1 Disebutkan juga dalam

jurnal ini bahwa hasil penelitian menunjukkan potensi guru Fisika SMA dalam

implementasi kurikulum masih kurang baik dimana guru Fisika jarang menyusun persiapan

program pengajaran.2 Dalam sebuah jurnal nasional pendidikan lain juga disebutkan bahwa

hasil penelitian dari Suheimi dan Wiratma (2004:43) oleh Freida Nurlita diungkapkan

bahwa pada umumnya SMA sudah melaksanakan kurikulum 2004 dengan berbagai

interpretasi dan pelaksanaan yang bervariasi. Dijelaskan pula bahwa tidak ada satu guru

1 Indrawati. Potensi Guru Fisika SMA dalam Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan di Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No. 067, Tahun Ke-13, Juli 2007. Hal.546.2 Ibid, hal. 545

F- 1

Page 2: Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan ...seminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewini tampak pada indikator yang menunjukkan evaluasi yang

Dwi Utami, Drs. Murtono, M. Si, Joko Purwanto, M. Sc/ Pengembangan Perangkat Pembelajaran

pun yang merencanakan pembelajaran dengan pendekatan inquiry, pembelajaran

berdasarkan masalah atau pembelajaran kooperatif. Salah satu masalah yang dialami oleh

guru dalam KBM tersebut karena guru belum banyak mengetahui tentang model

pembelajaran inovatif, dan kesulitan mencari strategi yang tepat agar siswa dengan

kemampuan rendah dapat aktif belajar, dengan fasilitas dan sumber belajar yang terbatas.3

Dalam sebuah jurnal internasional4 yang telah melakukan penelitian pada analisis

silabus Fisika di SMA new Zambian bahwa silabus dan praktek ujian Fisika yang ada

masih kurang tegas dalam misi peningkatan kemampuan inquiry (penyelidikan) dan belum

dikembangkan aktivitas dan pembelajaran yang mendukung siswa agar lebih kritis. Dalam

jurnal ini terlihat bahwa adanya sebuah harapan dari sang peneliti dalam jurnal untuk

mengembangkan silabus dan praktek ujian Fisika yang berfungsi untuk meningkatkan

kemampuan inquiry dalam diri siswa.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti melalui perbincangan dan

angket yang telah diisi oleh beberapa guru Fisika MA di Pondok Pesantren, ternyata masih

terlihat cukup banyak guru Fisika yang belum mengembangkan indikator, kegiatan, dan

penilaian pembelajaran yang terdapat dalam silabus dan RPP Fisika secara mandiri.

Kebanyakan mereka masih mengcopy silabus dari BSNP, sehingga kegiatan pembelajaran

yang dilakukan di kelas masih berjalan satu arah yang membuat siswa sering mengantuk

dan bosan dengan efek samping setelah itu, siswa kurang memahami apa yang

disampaikan guru di kelas bahkan ada yang tertidur5, dan saat peneliti berbincang-bincang

dengan beberapa guru Fisika tersebut, ternyata istilah kecerdasan ganda atau multiple

intelligences masih terdengar asing bagi mereka.

Teori multiple intelligences (sering juga disebut dengan istilah kecerdasan ganda

atau kecerdasan majemuk) oleh Howard Gardner yang akhir-akhir ini sedang marak untuk

dikembangkan dalam dunia pendidikan sedini mungkin.6

B. Landasan Teori

1. Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran disini mencakup silabus dan RPP fisika untuk

kelas X semester II. Secara sederhana silabus dapat diartikan sebagai rencana

3 Nurlita, Frieda. 2008. Penggunaan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan Masalah untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Mengembangkan Keterampilan Berfikir Kritis. JIPP. Hal. 887.4 Frackson, Analysis of new Zambian High School Physics Syllabus and Practical Examinations for Levels of Inquiry and Inquiry Skills. Eurasia Journal of Mathematics Science and Technology Education 2007, 3(3), hal. 213-220.5 Dari hasil observasi awal peneliti saat mengikuti pembelajaran fisika di sekolah berbasis Pondok Pesantren 6 http://www.vilila.com/2010/10/multiple-intel li gen ce -kecerdasan-majemuk.html diunduh pada 12 Juni 2011

F- 2

Page 3: Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan ...seminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewini tampak pada indikator yang menunjukkan evaluasi yang

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012

pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang

mencakup Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, materi pokok, kegiatan

pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan

sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan, berdasarkan

Standar Nasional Pendidikan (SNP). Prinsip pengembangan silabus mencakup

beberapa prinsip antara lain: ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai,

aktual dan kontekstual, fleksibel, menyeluruh.7 Terdapat tujuh komponen utama

silabus yang perlu difahami dalam menyukseskan implementasi KTSP. Ketujuh

komponen tersebut adalah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, materi

standar, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber

belajar.8 Untuk pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

mencakup beberapa prinsip penyusunan RPP antara lain:9 memperhatikan

perbedaan individu peserta didik, mendorong partisipasi aktif peserta didik,

mengembangkan budaya membaca dan menulis, memberikan umpan balik dan

tindak lanjut, keterkaitan dan keterpaduan, dan menerapkan teknologi informasi

dan komunikasi. Komponen RPP meliputi : identitas mata pelajaran, Standar

Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan

pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan

pembelajaran (Kegiatan Pendahuluan mengandung apersepsi dan motivasi,

Kegiatan Inti mengandung proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, serta

Kegiatan Penutup mengandung rangkuman atau simpulan, penilaian dan refleksi,

umpan balik, dan tindak lanjut), penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.10

2. Teori Multiple Intelligences

Menurut Howard Gardner sebagai tokoh yang mencetuskan tentang teori

multiple intelligences, dia mendefinisikan kecerdasan sebagai “the ability to

solve problems, or to fashion products, that are valued in one or more cultural

or community settings,”11 yaitu kemampuan untuk menyelesaikan masalah-

masalah, atau produk mode yang merupakan konsekuensi dalam satu atau lebih

latar budaya atau masyarakat tertentu.

7 Depdiknas, Panduan Umum Pengembangan Silabus. 2008. Hlm. 16- 18. Didownload pada 4 maret 2011, pukul 08.008 Mulyasa, Implementasi KTSP kemandirian guru dan kepala sekolah. (2009, Jakarta: Bumi Aksara). Hlm. 1479 Ibid. Hal. 610 Ibid. Hal. 4-611 Howard Gardner, Multiple Intelligences...hal. 7.

F- 3

Page 4: Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan ...seminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewini tampak pada indikator yang menunjukkan evaluasi yang

Dwi Utami, Drs. Murtono, M. Si, Joko Purwanto, M. Sc/ Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Teori kecerdasan majemuk memandang bahwa manusia itu pada

dasarnya memiliki banyak kecerdasan dan memiliki kemampuan untuk

mengembangkan kecerdasan-kecerdasan tersebut sampai batas maksimal bila

berada pada lingkungan yang mendukung. Minimal ada tujuh kecerdasan yang

dimiliki oleh manusia menurut teori kecerdasan majemuk. Adapun ketujuh

kecerdasan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: kecerdasan linguistik

(kecerdasan linguistik (linguistic intelligence) adalah kemampuan untuk

berpikir dalam bentuk kata-kata dan menggunakan bahasa untuk

mengekspresikan dan menghargai makna yang kompleks12, kecerdasan logika-

matematika (logical-mathematical intelligence) merupakan kemampuan dalam

menghitung, mengukur, dan mempertimbangkan proposisi dan hipotesis, serta

menyelesaikan operasi-operasi matematis13, kecerdasan spasial (spatial

intelligence) merupakan kecerdasan yang mampu membangkitkan kapasitas

untuk berpikir dalam tiga cara dimensi seperti yang dilakukan oleh pelaut,

pilot, pemahat, pelukis, dan arsitek14, musical intelligence atau kecerdasan

musik merupakan kecerdasan yang dapat terlihat pada seseorang yang

memiliki sisi sensitivitas pada pola titinada, melodi, ritme, dan nada15,

kecerdasan kinestetik (kinestetic intelligences) atau kecerdasan gerakan badan

didefinisikan oleh Howard Gardner sebagai sebuah kemampuan menyelesaikan

masalah atau produk mode menggunakan seluruh badan seseorang atau

sebagian badan.16 Kecerdasan ini juga memungkinkan seseorang untuk

menggerakkan objek dan keterampilan-keterampilan Fisika yang

halus.17Interpersonal intelligence atau kecerdasan interpersonal adalah suatu

kemampuan yang berfungsi untuk memahami dan berinteraksi dengan orang

lain secara efektif.18 Intrapersonal intelligence atau kecerdasan intrapersonal

merupakan kemampuan untuk membuat persepsi yang akurat tentang diri

sendiri dan menggunakan pengetahuan semacam itu dan merencanakan dan

12 Ibid. Hal. 213 Ibid. Hal. 214 Ibid. Hal. 215 Ibid. Hal. 316 Howard Gardner.2003. Multiple intelligences Kecerdasan Majemuk Teori dan Praktek.interaksara. hlm.24.17 Linda, campbell. Metode Praktis Pembelajaran..... hal. 218 Ibid. Hal. 3

F- 4

Page 5: Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan ...seminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewini tampak pada indikator yang menunjukkan evaluasi yang

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012

mengarahkan kehidupan seseorang. Beberapa individu yang memiliki

kecerdasan ini adalah ahli psikolog, ahli ilmu agama, dan ahli filsafat.19

3. Zona Alfa dalam pembelajaran berbasis multiple intelligences

Munif Chatib sebagai pakar multiple intelligences di Indonesia, dalam

bukunya20 menyebutkan bahwa kondisi alfa adalah tahap paling iluminasi

(cemerlang) proses aktif seseorang. Kondisi ini dikatakan sebagai kondisi paling

baik untuk belajar sebab neuron (sel saraf) sedang berada dalam suatu harmoni

(keseimbangan). Seseorang yang sedang dalam kondisi alfa akan mengalami

kondisi relaks tapi waspada, seperti sedang melamun tetapi sebenarnya sedang

berfikir. Intinya, otak bekerja dengan relaks.21

4. Karakteristik Pendidikan MA di Pondok Pesantren

Kurikulum yang digunakan Madrasah di pondok pesantren adalah

kurikulum terintegrasi yang diasumsikan akan mampu menciptakan keseluruhan

aspek lingkungan hidup dan dapat memberikan apa yang paling berharga mengenai

pegangan hidup di masa depan serta membantu peserta didik mempersiapkan

kebutuhan hidup yang esensial untuk menghadapi dinamika kehidupan.22

C. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

Development) dengan model pengembangan dalam penelitian ini yaitu procedural

artinya penyusunan silabus dan RPP Fisika yang mengikuti alur kerja penyusunan

buku. Model pengembangan silabus dan RPP Fisika yang digunakan dalam penelitian

ini menggunakan langkah-langkah yang diadaptasi dari Borg & Gall sebagai berikut:23

Pendahuluan (perencanaan)

Pengembangan

19 Ibid. Hal. 320 Chatib, Munif. 2011. Gurunya Manusia. Mizan Media Utama: Bandung. Hal. 8721 Ibid. Hal. 9022 Ainurrafiq Dawam dan Ahmad Ta’arifin, Manajemen Madrasah Berbasis Pesantren, Yogyakarta: Listafariska Putra,2005. Hlm. 5923 Ibid

Melakukan Penelitian Pendahuluan:- Studi Pustaka- Observasi awal

- Menganalisis SK dan KD mata pelajaran Fisika kelas X semester II- Menganalisis materi pokok pembelajaran Fisika kelas X semester II- Mengembangkan indikator pencapaian kompetensi berbasis MI- Mengembangkan kegiatan Pembelajaran Fisika berbasis MI- Mengembangkan jenis penilaian berbasis MI- Menentukan alokasi waktu- Menentukan sumber belajar- Menyusun instrumen penilaian- Membuat instrumen penelitian

F- 5

Page 6: Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan ...seminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewini tampak pada indikator yang menunjukkan evaluasi yang

Dwi Utami, Drs. Murtono, M. Si, Joko Purwanto, M. Sc/ Pengembangan Perangkat Pembelajaran

(pengorganisasian)

Validasi(pelaksanaan)

Gambar 1. Model pengembangan perangkat pembelajaran berbasis multiple intelligences

PEMBAHASAN

1. Implementasi teori multiple intelligences ke dalam silabus dan RPP fisika

a. Kecerdasan matematis-logis

Salah satu aplikasi pembelajaran yang mengandung kecerdasan matematis-

logis adalah membiarkan siswa untuk menjabarkan sendiri asal muasal rumus

perbesaran pada mikroskop, lup, maupun teropong.

b. Kecerdasan ruang visual

Kecerdasan ini tampak pada indikator yang menuntut pencapaian siswa

dengan membuat kreasi baik individu maupun berkelompok dengan didukung

menggunakan kegiatan pembelajaran yang divariasi salah satunya dengan

kegiatan menjodohkan, pembuatan kreasi komik/kartun fisika sederhana, ataupun

melengkapi pohon imajinasi.

c. Kecerdasan kinestetik

Kecerdasan kinestetik ini tampak pada indikator yang mengarahkan siswa

untuk menggerakkan tubuhnya, baik itu dengan evaluasi yang menggunakan

permainan yang menuntut adanya gerak tubuh dan sandiwara sederhana.

d. Kecerdasan musikal

Kecerdasan musikal ini tampak pada indikator yang menunjukkan evaluasi

yang fleksibel, dimana siswa diberikan kesempatan untuk mambuat lirik lagu

Uji kelas Terbatas

Uji Publik

Desain Final

Uji Ahli Kurikulum dan Ahli Pembelajaran

F- 6

Page 7: Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan ...seminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewini tampak pada indikator yang menunjukkan evaluasi yang

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012

yang sesuai dengan materi saat pembelajaran sebagai evaluasi kelompok.

Dibawah ini salah satu hasil karya siswa saat memasukkan konsep teropong

dalam sebuah lagu.

Gambar 4.1 Hasil lagu karya siswa secara berkelompok konsep teropong.e. Kecerdasan linguistik

Kecerdasan linguistik ini muncul dalam beberapa indikator, salah satunya

adalah indikator pembelajaran yang bersifat fleksibel, dimana masing-masing

kelompok diberi kebebasan untuk membuat karya kelompok dalam bentuk puisi,

pantun, cerpen, ataupun cerbung yang berkaitan dengan konsep fisika pada

pertemuan tersebut dengan kegiatan pembelajaran siswa yang menyukai puisi

dikumpulkan dengan yang suka membuat puisi, siswa yang menyukai pantun,

dikumpulkan dengan yang menyukai pantun. Dibawah ini salah satu contoh puisi

dan pantun

Gambar 4.2 Puisi karya siswa setelah mempelajari konsep Lup.f. Kecerdasan intrapersonal

Kecerdasan intrapersonal ini dimunculkan dalam indikator yang berbentuk

pengembangan kemampuan individu siswa, contohnya pada indikator yang menguji

kemampuan afektif siswa, dimana kemampuan individu siswa tersebut yang menjadi

penilaian utamanya dengan kegiatan pembelajaran berupa pengarahan siswa untuk

mengungkapkan pendapatnya di kelas dan dengan penilaian berupa penilaian keaktifan

siswa dalam mengungkapkan pendapatnya.

g. Kecerdasan interpersonal

F- 7

Page 8: Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan ...seminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewini tampak pada indikator yang menunjukkan evaluasi yang

Dwi Utami, Drs. Murtono, M. Si, Joko Purwanto, M. Sc/ Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Kecerdasan interpersonal siswa merupakan kecerdasan yang menguji sosial siswa,

kecerdasan ini muncul pada indikator yang menguji kemampuan siswa dalam

bekerjasama dengan teman kelompoknya dengan kegiatan pembelajaran yang

mengarahkan siswa untuk saling bekerjasama satu sama lain (kelas dibuat berkelompok-

kelompok) dan dengan penilaian secara berkelompok (apapun yang dihasilkan dari

kelompok itu, maka nilai itu menjadi nilai kelompok yang artinya nilai itu berlaku untuk

satu kelompok).

2. Pemunculan karakteristik Pondok Pesantren dalam silabus dan RPP fisika

Dalam produk ini dimunculkan beberapa karakteristik indikator, kegiatan pembelajaran,

serta penilaian yang memiliki karakteristik untuk sekolah pondok pesantren yang meliputi

indikator yang menuntut siswa untuk lebih memahami fisika dari bentuk sosial keagamaan

atau yang sesuai dengan kaidah agama dan ada beberapa juga yang menggunakan dalil al

qur’an sebagai penambaham pembelajaran ilmu agama bagi siswa.

3. Kualitas silabus dan RPP fisika berbasis multiple intelligences untuk MA kelas X di Pondok

Pesantren

a. Kualitas silabus dan RPP fisika berbasis multiple intelligences untuk MA kelas X

semester II menurut guru fisika

Tabel 4.1 Kualitas silabus dan RPP fisika berbasis multiple intelligences menurut penilaian guru fisika MA

No

Aspek Kriteria Skor Rata-Rata

Kualitas

1. Indikator pembelajaran

1, 2, 3, 4, 5, 6 25,7 SB (Sangat Baik)

2. Kegiatan pembelajaran

7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16

44,5 SB (Sangat Baik)

3. Penilaian pembelajaran

17, 18, 19, 20, 21, 22 25,5 SB (Sangat Baik)

4. Kebahasaan 23, 24 8,17 SB (Sangat Baik)5. Sinkronisasi 25, 26, 27 13,8 SB (Sangat Baik)

Jumlah 116,7 SB (Sangat Baik)

Tabel 4.2 Presentase keidealan tiap aspek penilaian silabus dan RPP fisika berbasis multiple intelligences menurut penilaian guru fisika MA

No.

Aspek Skor Hasil Penelitian

Skor Maksimal Ideal

Presentase Keidealan (%)

1. Indikator pembelajaran

154 180 85,6

2. Kegiatan pembelajaran

267 300 89,0

3. Penilaian pembelajaran

147 180 81,7

4. Kebahasaan 49 60 81,75. Sinkronisasi 83 90 92,0

Jumlah 700 810 87,5

F- 8

Page 9: Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan ...seminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewini tampak pada indikator yang menunjukkan evaluasi yang

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012

60100 85.6 89 81.7 81.7 92

Diagram Batang Persentase Keidealan Silabus dan RPP fisika Menurut Penilaian Guru Fisika

Aspek

Pers

enta

se

Keid

eala

n (%

)

Gambar 4.5 Persentase keidealan tiap aspek penilaian kualitas silabus dan RPP fisika menurut penilaian guru fisika di Pondok Pesantren

Data tersebut menunjukkan bahwa pengembangan silabus dengan RPP ini

memiliki memiliki kualitas Sangat Baik (SB).

b. Kualitas silabus dan RPP fisika berbasis multiple intelligences untuk MA kelas X

semester II menurut siswa MA kelas X

Berdasarkan hasil penilaian siswa dalam uji kelas terbatas yang dilakukan

sebanyak dua kali pertemuan memiliki nilai 604 dan 775 dari 1000 skor maksimal

dengan persentase keidealan masing-masing 60% dan 77,8% dengan kategori

Cukup (C) dan Baik (B). Sedangkan berdasarkan hasil penilaian siswa dalam uji

kelas luas yang dilakukan sebanyak dua kali memiliki persentase keidealan

masing-masing 75,3% dan 75,2% dan sama-sama memiliki kategori Baik (B).

Penilaian siswa melalui angket yang berupa chek list ini menunjukkan bahwa

kegiatan pembelajaran yang dikembangkan mampu memberikan semangat bagi

siswa untuk lebih mendalami fisika dan meningkatkan kemampuan belajar sesuai

dengan kecenderungan cara belajar yang disukai siswa disertai dengan penilaian

yang memiliki beberapa variasi, artinya menilai siswa sesuai dengan kesukaan

dan kemampuan siswa.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian pengembangan ini mengacu pada

tujuan penelitian dan pembahasan adalah sebagai berikut:

1. Produk berupa perangkat pembelajaran yaitu silabus dan RPP fisika berbasis multiple

intelligences untuk MA kelas X semester II di Pondok Pesantren telah berhasil

dikembangkan melalui penelitian ini dengan prosedur pengembangan yaitu tahap

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, uji coba siswa, dan penilaian.

2. Produk penelitian ini memiliki kualitas Sangat Baik (SB) dengan persentase rata-rata

seluruh aspek sebesar 86% menurut penilaian 6 guru fisika di Pondok Pesantren

sehingga produk ini telah layak untuk digunakan sebagai referensi bagi guru khususnya

F- 9

Page 10: Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan ...seminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewini tampak pada indikator yang menunjukkan evaluasi yang

Dwi Utami, Drs. Murtono, M. Si, Joko Purwanto, M. Sc/ Pengembangan Perangkat Pembelajaran

dalam mengembangkan silabus dan RPP fisika di sekolah berbasis Pondok Pesantren

dengan fokus pada pengembangan indikator, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang

berbasis pada teori multiple intelligences dengan batasan pengembangan pada

kecerdasan matematis-logis, linguistik, musikal, kinestetik, ruang-visual, interpersonal,

dan intrapersonal.

3. Karakteristik untuk sekolah Pondok Pesantren terlihat pada pemunculan keterkaitan

fisika dengan al qur’an, hadist, maupun kaidah agama Islam dalam kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

Ainurrafiq Dawam dan Ahmad Ta’arifin. 2005. Manajemen Madrasah Berbasis

Pesantren. Yogyakarta: Listafariska Putra.

Campbell, Linda. et all. 2006. Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple

Intelligences. Depok: Intuisi Press.

Chatib, Munif. 2010. Sekolahnya Manusia. Bandung: Mizan Media Utama.

_____, _____. 2011. Gurunya Manusia. Bandung: Mizan Media Utama.

Depdiknas. 2006. Model Pengembangan Silabus Mata Pelajaran. Jakarta: Badan

Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.

Depdiknas. 2008. Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh/Model Silabus

Mata Pelajaran Fisika. Yogyakarta: BSNP.

Frackson, Analysis of new Zambian High School Physics Syllabus and Practical

Examinations for Levels of Inquiry and Inquory Skills. Eurasia Journal of

Mathematics Science and Technology Education 2007, 3(3)

Indrawati. 2007. Potensi Guru Fisika SMA dalam Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan di

Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No. 067, Tahun Ke-13

Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru

dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyasa. 2009. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurlita, Frieda. 2008. Penggunaan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan Masalah untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Mengembangkan Keterampilan Berfikir

Kritis. JIPP.

Salim, Bairus. 2008. Pembelajaran Berbasis Multiple intelligences (Telaah dari Sudut

Pandang Pendidikan Islam). Surabaya : Program Pascasarjana, Institut Agama Islam

Negeri Sunan Ampel, Konsentrasi Pendidikan Islam.

Sudijono, Anas. 1987. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press

F- 10

Page 11: Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan ...seminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewini tampak pada indikator yang menunjukkan evaluasi yang

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012

Sugiharti, Piping. 2005. Penerapan Teori Multiple intelligences dalam Pembelejaran

Fisika. Jurnal Pendidikan Penabur-No.05/Th.IV/Desember 2005.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta

http://www.vilila.com/2010/10/multiple-intelligence-kecerdasan-majemuk.html diunduh

pada 12 Juni 2011

F- 11