16
1 Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara Sejahtra Tbk Agustus 2012

PT Toba Bara Sejahtera

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Bulanan Eksplorasi

Citation preview

Page 1: PT Toba Bara Sejahtera

1

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi

PT Toba Bara Sejahtra Tbk

Agustus 2012

Page 2: PT Toba Bara Sejahtera

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

2

KATA PENGANTAR

PT Toba Bara Sejahtra Tbk (PT TBS) adalah perusahaan pertambangan batubara yang melakukan

kegiatan penambangan di daerah Sanga Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan

Timur. Seluruh infrastruktur pendukung operasional penambangan seperti: jalan angkut batubara,

perkantoran, perbengkelan, pelabuhan khusus batubara, dan lainnya berada di daerah Kabupaten

Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur.

PT Toba Bara Sejahtra Tbk mempunyai tiga anak perusahaan yang semuanya bergerak di bidang

pertambangan batubara. Adapun anak perusahaan dari TBS yaitu:

1. PT Trisensa Mineral Utama

2. PT Indomining

3. PT Adimitra Baratama Nusantara

Ketiga anak perusahaan ini berada di daerah Sanga Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi

Kalimantan Timur dan area konsesi ketiga anak perusahaan terletak berdampingan.

Dalam rangka memenuhi ketentuan III.3.1 dan III.3.2, Peraturan Nomor I-E Tentang Kewajiban

Penyampaian Informasi, Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-306/BEJ/07-2004

tanggal 19 Juli 2004, maka bersama ini kami sampaikan Laporan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara

Sejahtra Tbk (“Perseroan”) untuk bulan Agustus 2012.

Page 3: PT Toba Bara Sejahtera

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

3

BAB I

LATAR BELAKANG

I.1. PT TRISENSA MINERAL UTAMA

Batubara merupakan bahan galian yang bernilai ekonomis, sehingga diminati oleh investor asing maupung investor dalam negeri. Usaha pertambangan batubara mempunyai prospek sebagai sektor andalan penganti migas dalam membangun perekonomian Kalimantan Timur di masa mendatang. Hal ini didasarkan pada sumberdaya dan potensi batubara yang tersedia, prospek pemasaran serta dukungan kebijakan pemerintah daerah.

Pengusahaan pertambangan karena sifat kegiatannya pada dasarnya selalu menimbulkan perubahan pada alam lingkungannya. Dibalik perubahan pada alam dan lingkungannya, suatu kenyataan pula bahwa usaha pertambangan telah berhasil meningkatkan kesejahteraan manusia dengan menyediakan bahan baku untuk industri, energi, dan lain-lain. Untuk menunjang kegiatan pemanfaatan sumberdaya batubara tersebut diatas, PT Trisensa Mineral Utama (PT TMU) melakukan kegiatan eksplorasi di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, yang terdiri dari wilayah kuasa pertambangan yang secara administratif lokasi kegiatan eksplorasi tersebut berada di Desa Tani Harapan - Kecamatan Loa Janan, Kelurahan Jawa - Kecamatan Sanga Sanga dan Desa Teluk Dalam - Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur, dengan total luas sebesar 3.414 ha.

PT TMU merupakan perusahaan tambang batubara dengan daerah penambangan secara administratif termasuk wilayah Kecamatan Loa Janan, Sanga Sanga, Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah 3.414 ha dan kode Wilayah KTN 2010 3133 OP. PT TMU telah mendapat persetujuan untuk melakukan aktivitas penambangan dan penjualan hasil galian dengan Keputusan Bupati Kutai Kartanegara Nomor: 540/3133/IUP-OP/MB-PBAT/XII/2010 mengenai pemberian Ijin Usaha Pertambangan (KTN 2010 3133 OP) tertanggal 14 Desember 2010.

Pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh PT TMU telah menyerap tenaga kerja sebanyak 435 orang termasuk kontraktor dan sub-kontraktornya dan dibagi menjadi 2 shift kerja. Kontraktor tambang yang digunakan adalah PT Surya Teknik Anugrah (STA). Penambangan yang dilakukan dengan sistem tambang terbuka (surface open pit mining) dengan metode truck dan shovel.

Produk batubara yang dihasilkan dengan kalori rata-rata 4.700 GAR dengan Total Sulphur (TS) dibawah 1%. Sehingga, dengan kualitas batubara demikian cukup memenuhi permintaan pasar yang menginginkan batubara dengan sulphur rendah.

Pelaksanaan pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diterapkan di PT TMU mengacu kepada program/rencana Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dilakukan PT TMU meliputi kegiatan penghijauan yang dilakukan di Tanggul Jalan, Tanggul Stockpile, Tanggul Depan Timbangan, Settling Pond, Waste Dump, dan Bench Office Baru. Pada saat ini juga melakukan pengelolaan dan pemantauan kualitas air, debu, kebisingan, limbah B3 dan limbah domestik serta pemantauan tingkat erosi.

Page 4: PT Toba Bara Sejahtera

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

4

Gambar 1. Lokasi Tambang PT Toba Bara Sejahtra Tbk

30 Km

Samarinda

Tenggarong

Sangasanga

Page 5: PT Toba Bara Sejahtera

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

5

Gambar 2. Skema Kegiatan Operasional Penambangan

Page 6: PT Toba Bara Sejahtera

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

6

Gambar 3. Lokasi Konsesi Ketiga Anak Perusahaan PT Toba Bara Sejahtra Tbk

I.2. PT INDOMINING

Berdasarkan Izin Usaha Produksi No: 540/1410/IUP-OP/MB-PBAT/VI/2010 tanggal 2 Juni 2010, PT Indomining (PT IM) melakukan kegiatan eksplorasi dan penambangan batubara serta hasil produksinya di daerah Kecamatan Sanga Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur. Tahap produksi Indomining dimulai pada bulan Agustus 2007, sedangkan produksi komersial dimulai pada bulan September 2007.

Kegiatan penambangan Indomining dilakukan oleh satu kontraktor penambangan yaitu PT Sapta Indra Sejati (anak perusahaan PT Adaro Energy Tbk). Kegiatan penambangan merupakan penambangan terbuka (surface open pit mining) dengan metoda truck dan shovel.

Pada Tahun 2012, sumber daya manusia yang bekerja dalam kegitan operasional Indomining mencapai 782 tenaga kerja termasuk kontraktor dan sub-kontraktor. Dari 782 orang tersebut, sekitar 80% lebih merupakan tenaga kerja lokal sebagai penunjang program community development dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar tambang.

Produk batubara Indomining memiliki kualitas antara 4.200 – 5.800 GAR dengan total sulphur antara 0.2% - 2.0%. Dengan produk tersebut, PT Indomining cukup bersaing di dalam pasar internasional maupun domestik.

Page 7: PT Toba Bara Sejahtera

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

7

I.3. PT ADIMITRA BARATAMA NUSANTARA

PT Adimitra Baratama Nusantara (PT ABN) didirikan pada tahun 2006, merupakan salah satu Kontraktor Kuasa Pertambangan (KP) dengan luas area sekitar 2.990 ha. Berdasarkan pada Ijin Kuasa Pertambangan No. 540/74/KP-Er/DPEIV/VI/2006, PT ABN melakukan kegiatan eksplorasi, penambangan batubara, dan pemasaran hasil produksi di Desa Kampung Jawa, Kecamatan Sanga Sanga & Desa Muara Kembang, Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur.

PT ABN pada tahun 2007 mulai melakukan kegiatan eksplorasi dan pembangunan infrastruktur, sedangkan produksi komersial dimulai pada tahun 2008. Produk batubara PT ABN termasuk dalam kelompok thermal coal dengan rank sub-bituminous dan bituminous, dengan 2 jenis tipe yaitu ABN 52 (CV 5200 GAR) dan ABN 58 (CV 5800 GAR). Thermal coal dipasarkan pada beberapa negara di dunia, diantaranya India, Cina, Jepang, Taiwan, Thailand, dan Korea. PT ABN juga menjadi pemasok untuk kebutuhan dalam negeri, yaitu industri semen dan beberapa industri lainnya.

Sistem penambangan yang dilakukan PT ABN yaitu sistem penambangan terbuka (surface open pit mining). Batubara PT ABN memiliki kandungan abu yang rendah, sehingga tidak dilakukan pencucian (washing), hanya dilakukan proses peremukan (crushing). Kegiatan penambangan PT ABN dilakukan oleh 2 kontraktor utama, yaitu PT Petrosea Tbk dan PT ARKA.

Pada bulan Agustus 2012, sumber daya manusia yang terlibat dalam kegiatan operasional PT ABN mencapai sekitar 1.689 orang, yang terdiri dari 387 orang tenaga kerja pada PT ABN dan 1.302 orang tenaga kerja pada kontraktor maupun sub-kontraktor.

Sebagai salah satu wujud pemberdayaan masyarakat sekitar, PT ABN bersama dengan kontraktor dan sub-kontraktor saat ini telah menampung tenaga kerja lokal Kecamatan Sanga Sanga dan Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara kurang lebih 61% dari kebutuhan tenaga kerja, sedangkan sisanya sekitar 39% berasal dari luar daerah dua kecamatan tersebut.

Page 8: PT Toba Bara Sejahtera

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

8

BAB II

EKSPLORASI

II.1 PT TRISENSA MINERAL UTAMA

II.1.1 Daerah Eksplorasi

PT Trisensa Mineral Utama (PT TMU) di bulan Agustus ini memprioritaskan kegiatan

eksplorasinya di daerah Blok Barat atau West Anticline. Kegiatan eksplorasi hanya melakukan

kegiatan pemboran yaitu pemboran detail dan pemboran cropline. Kegiatan eksplorasi

diprioritaskan untuk pemboran dengan jarak antar drill line 200 meter pada area Blok Barat

yaitu Blok 1, 2, 3, dan 4 yang bertujuan untuk mengetahui penyebaran batubara dan

pengambilan sampel batubara untuk dianalisa dengan sistem coring. Sedangkan untuk

pemboran cropline dengan jarak antar drill line 100 meter dilakukan di Blok 2 dan 3 yang

bertujuan untuk mengetahui cropline dari seam-seam yang akan dilakukan penambangan,

mengetahui ketebalan endapan kuarter yaitu yang didominasi endapan pasir lepas (loose

sand), dan pengecekan pada daerah sumbu antiklin agar mengetahui kepastian sumbu

antiklin atau bentuk antiklinnya. Sedangkan untuk pemboran cropline memprioritaskan pada

daerah formasi pulau balang atau batubara dengan kalori yang lebih tinggi.

II.1.2 Metode Pengukuran

Karena kemiringan batuan/batubara di areal Barat berkisar antara 70˚ - 85˚maka kegiatan

pemboran eksplorasi di Blok Barat dilakukan dengan metode pemboran miring dengan

kemiringan 45˚. Adapun sistem pemboran ada 2 yaitu open hole dan touch coring. Lubang

Open Hole bertujuan untuk mengetahui urutan/Stratigraphy dan kemenerusan/Continuity

batuan khususnya seam batubara. Sedangkan lubang Touch Coring untuk pengambilan

sampel batubara guna analisa kualitas batubara.

Lubang dari pemboran berukuran N (76.00 mm) dan H (99.70 mm) dilakukan dengan sistem

bor miring (45˚). Untuk penetrasi kedalaman dari jenis bor yang ada bervariasi yaitu:

1. Jacro 200 kondisi miring 45˚ kedalamannya sampai 130 meter

2. Jacro 300 kondisi miring 45˚ sampai kedalaman 150 meter

3. Jacro 200 dan Toho kondisi miring kedalamannya hanya bisa mencapai 100 meter

Adapun untuk pekerjaan bor cropline menggunakan sistem pemboran vertical dan penetrasi

dari pemboran sampai kedalaman 30 – 40 meter. Untuk rods, menggunakan jenis rods AW

dengan diameter lubang berukuran N (76.00 mm).

Page 9: PT Toba Bara Sejahtera

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

9

II.1.3 Biaya Eksplorasi

Operating Expense

Agustus 2012 Year To Date

Anggaran (IDR) Realisasi (IDR) Anggaran (IDR) Realisasi (IDR)

Biaya Eksplorasi 834.625.000 457.867.750 10.015.500.000 5.129.703.040

II.1.4 Pengawasan Pemboran

Kontraktor pemboran yang ada di PT Trisensa Mineral Utama ada 2, yaitu: 1. CV Moedjiarto Mandiri Utama (MMU)

Menggunakan 3 unit merk Toho dan 2 unit merk Koken yang diperuntukkan untuk bor detail dengan jarak 200 meter dengan sistem pemboran miring

2. PT Ramudian Jaya Energi (RJE) Menggunakan 1 unit rig jenis power rig

Adapun untuk kontraktor geophysical logging dilakukan PT Recsalog Geoprima untuk

pengamatan struktur batuan yang tersusun dalam lubang bor tersebut. Dari hasil logging ini

dapat diperkirakan kedalaman batubara ditemukan dan tebal batubara. Jumlah unit

Geophysical Logging yang digunakan pada kegiatan pemboran eksplorasi berjumlah 1 unit

dengan menggunakan pengukuran sistem multiplex (Grafik Gamma Ray, Long Space Density,

dan Short Space Density). Pada proyek pemboran eksplorasi ini 1 unit Geophysical Logging

melayani 4 sampai 5 unit rig pemboran. Semua kegiatan pemboran ini disupervisi langsung

oleh PT Trisensa Mineral Utama dibawah tanggung jawab departemen eksplorasi.

II.1.5 Kemajuan Eksplorasi

Adapun kemajuan eksplorasi untuk bulan Agustus 2012 yaitu untuk pekerjaan eksplorasi

mencapai 463,99 meter terdiri dari open hole sebesar 442,44 meter dan coring 21,55 meter

dengan jumlah 7 hole. Dan pekerjaan bor cropline memperoleh 947,55 meter dengan jumlah

37 lubang. Adapun untuk geophysical logging hanya melakukan pekerjaan untuk bor

eksplorasi detail bukan untuk pekerjaan bor cropline karena untuk spesifikasi lubang dari bor

cropline terlalu kecil probe logging tidak bisa masuk dan kondisi lubang tidak centre bisa

menyebabkan probe terjepit. Hasil bulan Agustus 2012 pekerjaan logging melakukan

pekerjaan 3 lubang open hole dan 4 lubang coring, adapun pencapaian meterannya adalah

560,25 meter.

Page 10: PT Toba Bara Sejahtera

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

10

Gambar 4. Kegiatan Pemboran Eksplorasi PT Trisensa Mineral Utama

Pengiriman sample batubara dari seam-seam potensial hasil kegiatan pemboran ekplorasi

dilakukan oleh PT Sucofindo. Untuk analisa ASTM Standard yaitu analisa proximate, Total

Moisture, Total Sulphur, Calorific Value, dan pengujian Relative Density. Sebelum

pengambilan contoh/sampling pada seam dilakukan pemotretan core, sampling

menggunakan metoda ply by ply untuk kemudian dikirim ke PT Sucofindo, Samarinda. Di

bulan Agustus 2012 ada pengiriman sample berjumlah 35 kantong sample.

Gambar 5. Kegiatan Pengambilan Sample ply-ply Dari Hasil Coring

Page 11: PT Toba Bara Sejahtera

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

11

Dengan kemajuan kegiatan pemboran eksplorasi dapat meliputi area yang dinyatakan

prospek mengandung cadangan batubara di dalam konsesi PT Trisensa Mineral Utama.

Adapun kemajuan kegiatan eksplorasi telah meliputi:

Area Luasan Persentase Status

Blok Barat 1.580 ha 53,72% Ter-Explore

Blok Timur 1.834 ha 46,28% Green Field

Parameter Pemboran Satuan (m) Standar

Kedalaman Rata-Rata 100 Sesuai Kebutuhan

Jarak Bor Rata-Rata 125 JORC

II.1.6 Rencana Pengeboran Selanjutnya

Pada bulan September 2012, pemboran masih melanjutkan pemboran di area west anticline

dan untuk pekerjaan bor cropline tetap memprioritas untuk formasi pulau balang atau seam-

seam yang kalori tinggi.

Drilling Contractor Lokasi Lubang Inti Lubang Terbuka

CV MMU Blok Barat 2 10

PT RJE Blok Barat - 15

Anggaran biaya kegiatan eksplorasi bulan September 2012, dengan rincian sebagai berikut:

Operational

Expense

Anggaran Biaya Bulan September 2012

Anggaran

(IDR)

Biaya Eksplorasi 435.150.000,00

II.2 PT INDOMINING

II.2.1 Daerah Eksplorasi

Kegiatan eksplorasi diprioritaskan pada daerah-daerah yang memerlukan pemboran detail (terinci) untuk mendapatkan data-data geologi, hidrologi, dan kepentingan uji geoteknik.

Page 12: PT Toba Bara Sejahtera

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

12

Pada bulan Agustus 2012, kegiatan eksplorasi masih melanjutkan program di bulan Juli 2012, diantaranya:

1. Melakukan pemetaan dan pengukuran di area lowwal pit A 2. Melakukan pemboran geoteknik, SPT (Sample Penetration Test) dan Undisturbe sample

di area disposal Indomining

II.2.2 Metode Pengukuran

Pengeboran dilakukan dengan menggunakan metode pemboran lubang terbuka (open hole) dan pemboran inti (core hole). Logging geofisika dilakukan di semua lubang bor open hole maupun core hole. Untuk pemboran Geoteknik dilakukan dengan pengeboran core hole dengan diikuti pengujian SPT (Standart Penetration Test) per 1.5 meter.

II.2.3 Biaya Eksplorasi

Operational

Expense

Agustus 2012 Year To Date

Anggaran

(IDR)

Realisasi

(IDR)

Anggaran

(IDR)

Realisasi

(IDR)

Biaya Eksplorasi

692.181.787,50

558.936.882,00

5.529.584.347,50

4.468.236.402,00

II.2.4 Pengawasan Pemboran

Pemboran dilakukan oleh satu kontraktor pemboran yaitu PT Saribumi Prima Utama yang mengoperasikan 1 rig, yaitu rig SP 500 yang diperuntukkan untuk pemboran geoteknik berupa pemboran SPT di area Disposal. Kegiatan pemboran ini disupervisi langsung oleh PT Indomining dibawah tanggung jawab seksi Mine Technical Geology.

II.2.5 Kemajuan Eksplorasi

Kegiatan eksplorasi pada bulan Agustus berupa pemboran geoteknik di area disposal, saat ini telah menyelesaikan 2 titik bor masing-masing dengan kedalaman rata-rata 70 meter.

Jumlah total meter pemboran yang telah selesai dilakukan adalah 9.188,70 meter dengan total kedalaman geophysical logging adalah 9.049,12 meter, dengan rincian sebagai berikut:

Page 13: PT Toba Bara Sejahtera

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

13

Jumlah Total Kedalaman Agustus 2012

Jumlah Total Kedalaman Keseluruhan

Lubang Bor

Lubang Lubang Logging

Lubang Bor

Lubang Lubang Logging

Terbuka Inti

Terbuka Inti

2 0 m 140 m 135 m

37 7.589 m 1.579 m 9.049 m

Area Luasan Persentase Status

Pit Aktif 374,3 ha 54,80 % Ter-Explore

Non Pit Aktif 308.7 ha 45,20 % Infrastruktur, dll

Parameter Pemboran Satuan (m) Standar

Kedalaman Rata-Rata 165 Sesuai Kebutuhan

Jarak Bor Rata-Rata 125 JORC

II.2.6 Rencana Pengeboran Selanjutnya

Pada bulan September 2012, pemboran masih akan terus dilanjutkan di area Disposal dengan melanjutkan pemboran dan kajian geoteknik sebanyak 4 titik pemboran, dengan rincian sebagai berikut:

Rencana Rencana Kedalaman Lubang Bor September 2012

Lubang Bor Lubang Lubang

Logging Agustus

Terbuka Inti

4 0 m 400 m 400 m

Anggaran biaya kegiatan eksplorasi bulan September 2012, dengan rincian sebagai berikut:

Operational

Expense

Anggaran Biaya Bulan September 2012

Anggaran

(IDR)

Biaya Eksplorasi

427.557.879,00

Page 14: PT Toba Bara Sejahtera

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

14

II.3 PT ADIMITRA BARATAMA NUSANTARA

II.3.1 Daerah Eksplorasi

Kegiatan eksplorasi diprioritaskan di daerah pit yang masih memerlukan data tambahan berupa data geologi, hidrogeologi, dan uji geoteknik. Pada bulan Agustus 2012, kegiatan eksplorasi yang dilaksanakan masih meneruskan kegiatan eksplorasi pada bulan Juli 2012, meliputi: 1. Melakukan pemboran dewatering/drainhole (depresurisasi) untuk menurunkan tinggi

muka air bawah permukaan dan mengurangi jumlah volume air bawah permukaan di Blok Barat Pit 7

2. Melakukan pemboran infill (open hole) untuk mengetahui kemenerusan dan area washout Seam 10 di Blok Barat Pit 7

II.3.2 Metode Pengukuran

Pengeboran dilakukan dengan menggunakan metode pengeboran lubang terbuka (open hole) dengan mengambil sampLe cutting. II.3.3 Biaya Eksplorasi

Operating Expense

Agustus 2012 Year to date

Anggaran (IDR)

Realisasi (IDR)

Anggaran (IDR)

Realisasi (IDR)

Biaya Eksplorasi 180.000.000,- 167.436.500,- 2.094.252.000,- 407.738.500,-

II.3.4 Pengawasan Pemboran

Pemboran dilakukan oleh satu kontraktor, yaitu PT Sinergi Heksa Usaha (SHU) yang mengoperasikan satu unit mesin pemboran, yaitu Jacro 200 yang digunakan untuk kegiatan pemboran dewatering/drainhole dan pemboran infill di Pit 7. Kegiatan pemboran ini disupervisi langsung oleh PT Adimitra Baratama Nusantara (PT ABN) dibawah Divisi Geologi, Departemen Engineering. II.3.5 Kemajuan Eksplorasi

Wilayah PT Adimitra Baratama Nusantara terdiri dari 2 blok, yaitu Blok Timur dan Blok Barat, karena adanya zona pengecualian minyak/gas milik PT Pertamina di dalam area konsesi.

Blok Timur Selama periode bulan Agustus 2012 tidak ada kegiatan eksplorasi pemboran di Blok Timur. Blok Barat Selama periode bulan Agustus 2012 kegiatan pemboran di Blok Barat Pit 7 yaitu:

Page 15: PT Toba Bara Sejahtera

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

15

1. Pemboran infill dengan tujuan untuk pengecekan batas zona washout Seam 10 Blok Barat Pit 7. Pemboran infill pada bulan Agustus 2012 sudah selesai dikerjakan dengan total 6 lubang bor dan total meter adalah 263.00 meter.

2. Pemboran dewatering (depresurisasi) dengan tujuan untuk menurunkan tinggi muka air bawah permukaan dan mengurangi jumlah volume air bawah permukaan, serta menstabilkan slope low wall S12A. Pada bulan Agustus 2012 telah menyelesaikan 1 lubang bor dengan total kedalaman adalah 91.50 m. Pemboran dewatering sampai dengan akhir bulan Agustus 2012 telah menyelesaikan 5 lubang bor dari 9 lubang bor yang direncanakan, dengan total meter pemboran sampai dengan bulan Agustus 2012 adalah 378.34 meter.

Jumlah total kedalaman pengeboran yang telah selesai dilakukan pada bulan Agustus adalah 354.50 meter, dengan rincian sebagai berikut:

Lokasi Jumlah Lubang Bor Total Kedalaman (m)

Blok Barat infill (Pit 7) 6 263,00

Blok Barat Dewatering (Pit 7) 1 91,50

Total 7 354,50

Area Luasan Persentase Status

Blok Timur & Barat 1.500 ha 50,17% Ter-Explore

Non Pit Aktif 1.490 ha 49,83% Infrastruktur, dll

Parameter Pemboran Satuan (m) Standar

Kedalaman Rata-Rata 100 Sesuai Kebutuhan

Jarak Bor Rata-Rata 125 JORC

II.3.6 Rencana Pengeboran Selanjutnya

Periode bulan September 2012, kegiatan pemboran direncanakan akan dilakukan di Blok Barat dan Blok Timur. Pada Blok Barat direncanakan melanjutkan pemboran dewatering (depresurisasi) pada low wall S12A sedangkan di Blok Timur direncanakan pemboran dewatering (depresurisasi) pada low wall S4 dan pemboran infill Pit 1.

Lokasi

Pemboran lubang terbuka (open hole)

Infill Dewatering

Blok Barat (Pit 7) - 3

Blok Timur (Pit 1) 9 1

Total = 13 Lubang bor

Page 16: PT Toba Bara Sejahtera

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

16

Anggaran biaya kegiatan eksplorasi bulan September 2012, dengan rincian sebagai berikut:

Operational

Expense

Anggaran Biaya Bulan September 2012

Anggaran

(IDR)

Biaya Eksplorasi

736.900.000,00