30
PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7 HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017 Isu : 0 Halaman : 1 of 30 01. TUJUAN Sebagai pedoman dalam pelaksanaan pencegahan, pendeteksian dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan sehingga dapat diminimalkan akibat yang ditimbulkan dengan penanganan yang efektif dan efisien serta mempertimbangkan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja. 02. RUANG LINGKUP Prosedur ini berlaku untuk seluruh areal operasional PT Toba Pulp Lestari, Tbk Divisi Fiber. 03. DOKUMEN DAN/ATAU REFERENSI TERKAIT TPL Tobafiber ISO 14001:2004 Environmental Management System Manual Tobafiber Division OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Management System Manual UU No. 18 tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan UU No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan PP RI No. 4 Tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan atau Pencemaran Lingkungan Hidup Yang Berkaitan dengan Kebakaran Hutan dan atau Lahan PP RI No. 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan PP No. 77/MenLHK/Sekjen/2015 tentang Tata Cara Penanganan Areal Yang Terbakar Dalam Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Pada Hutan Produksi Inpres RI No. 16 Tahun 2011 tentang Peningkatan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kepmenhut No.523/Kpts-II/1993 tentang Pedoman Perlindungan Hutan di Areal Pengusahaan Hutan Kepmenhut No.260/Kpts-II/1995 tentang Petunjuk Usaha Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran Hutan Kepmenaker No. 186/MEN/ 1999 Tentang Unit Penanggulangan kebakaran Di Tempat Kerja. PerMenLHK No. P.32/MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2016 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Perdirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor : P.4/IV-PKH/2013 tentang Prosedur Tetap Pengendalian Kebakaran Hutan Perdirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor : P.24/IV-SET/2014 tentang Pedoman Pelaporan Pengendalian Kebakaran Hutan Kepdirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam No. 21/Kpts/DJ/2004 Tentang Pedoman Pembentukan Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan di Indonesia Kepdirjen Hutan Produksi No.222/Kpts/DJ/-VI/1997 tentang Panduan Persiapan Lahan tanpa Bakar untuk hutan Tanaman PerMenLHK No.P.47/ MenLHK/Setjen/KUM.1/7/2017 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Sertifikasi Kompetensi Bidang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan. Kebijakan Perusahaan PT Toba Pulp Lestari, Tbk tentang Larangan Membakar

PT. Toba Pulp Lestari Tobafiber Division Standard ... filePerdirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor : P.24/IV-SET/2014 tentang Pedoman Pelaporan Pengendalian Kebakaran

Embed Size (px)

Citation preview

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 1 of 30

01. TUJUAN

Sebagai pedoman dalam pelaksanaan pencegahan, pendeteksian dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan sehingga dapat diminimalkan akibat yang ditimbulkan dengan penanganan yang efektif dan efisien serta mempertimbangkan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja.

02. RUANG LINGKUP

Prosedur ini berlaku untuk seluruh areal operasional PT Toba Pulp Lestari, Tbk Divisi Fiber.

03. DOKUMEN DAN/ATAU REFERENSI TERKAIT

TPL Tobafiber ISO 14001:2004 Environmental Management System Manual

Tobafiber Division OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Management System Manual

UU No. 18 tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan

UU No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan

PP RI No. 4 Tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan atau Pencemaran Lingkungan Hidup Yang Berkaitan dengan Kebakaran Hutan dan atau Lahan

PP RI No. 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

PP No. 77/MenLHK/Sekjen/2015 tentang Tata Cara Penanganan Areal Yang Terbakar Dalam Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Pada Hutan Produksi

Inpres RI No. 16 Tahun 2011 tentang Peningkatan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan

Kepmenhut No.523/Kpts-II/1993 tentang Pedoman Perlindungan Hutan di Areal Pengusahaan Hutan

Kepmenhut No.260/Kpts-II/1995 tentang Petunjuk Usaha Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran Hutan

Kepmenaker No. 186/MEN/ 1999 Tentang Unit Penanggulangan kebakaran Di Tempat Kerja.

PerMenLHK No. P.32/MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2016 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan

Perdirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor : P.4/IV-PKH/2013 tentang Prosedur Tetap Pengendalian Kebakaran Hutan

Perdirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor : P.24/IV-SET/2014 tentang Pedoman Pelaporan Pengendalian Kebakaran Hutan

Kepdirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam No. 21/Kpts/DJ/2004 Tentang Pedoman Pembentukan Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan di Indonesia

Kepdirjen Hutan Produksi No.222/Kpts/DJ/-VI/1997 tentang Panduan Persiapan Lahan tanpa Bakar untuk hutan Tanaman

PerMenLHK No.P.47/ MenLHK/Setjen/KUM.1/7/2017 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Sertifikasi Kompetensi Bidang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.

Kebijakan Perusahaan PT Toba Pulp Lestari, Tbk tentang Larangan Membakar

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 2 of 30

Prosedur Patroli, (TPF-FSS-5004B-WI)

Prosedur Hot Spot (TPF-FSS-5003B-WI)

Prosedur Perapian Yang Aman (TPF-SMK3-026B-PR)

04. FORMULIR DAN/ATAU LAMPIRAN TERKAIT

Indeks Harian Bahaya Api, TPF-FSS-5010-FM

Daftar Pengecekan Sarana Prasarana Kebakaran Hutan dan Lahan,TPF-FSS-5012-FM (revisi)

Laporan Bulanan Signboard, TPF-FSS-5014-FM

Laporan Tahunan Kejadian Kebakaran Hutan dan Lahan, TPF-FSS-5015-FM

Laporan Kejadian Kebakaran, TPF-FSS-5016-FM

Laporan & Evaluasi Pengendalian Kondisi Gawat Darurat, TPF-FSS-5018-FM

Laporan Deteksi Kebakaran, TPF-FSS-5028-FM

Laporan Bulanan Pemeriksaan Alat Pemadam Api Ringan, TPF-FSS-5029-FM

Berita Acara Kebakaran Areal, TPF-FSS-5057-FM

Laporan Bulanan Kejadian Kebakaran Hutan dan Lahan, TPF-FSS-5058-FM

Laporan Patroli Enviro Fire Safety, TPF-FSS-6063-FM

Laporan Bulanan Pemeriksaan Kondisi Water Point atau Embung, TPF-FSS-5064-FM

Laporan Pelatihan Keadaan Darurat, TPF-FSS-5065-FM

Tabulasi Matrik Penilaian Risiko Bahaya Kebakaran, TPF-FSS-5067-FM

Laporan Komunikasi, partisipasi, Konsultasi K3, TPF-FSS-5069-FM

Laporan Mingguan Pemeriksaan Mesin Pemadam Kebakaran, TPF-FSS-5070-FM

05. DEFINISI

1) ICS/SKI (Incident Command System) adalah suatu sistem komando yang mengorganisasi seluruh upaya penyelesaian suatu insiden.

2) Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.

3) Lahan adalah suatu hamparan ekosistem daratan yang peruntukannya untuk usaha dan atau kegiatan ladang dan atau kebun bagi masyarakat.

4) Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah yang meliputi KPPN (Kawasan Plesetarian Plasma Nutfah, sempadan sungai, green belt dan buffer zone

5) Brigade Pengendalian Hutan dan Lahan (Brigdalkarhutla) adalah satuan kerja yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan pencegahan, pemadaman, penanganan pasca kebakaran, serta dukungan evakuasi dan penyelamatan dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan di lapangan

6) Regu Inti Pengendali Kebakaran Hutan adalah regu yang secara khusus melaksanakan pengendalian kebakaran hutan di wilayah kerjanya.

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 3 of 30

7) Regu Pendukung Pengendali Kebakaran Hutan adalah regu yang mendukung Regu Inti yang anggotanya karyawan pemegang izin.

8) Regu Perbantuan Pengendali Kebakaran Hutan adalah regu yang mendukung Regu inti yang anggotanya dari masyarakat desa binaan setempat

9) Patroli adalah kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh tim pengendalian kebakaran hutan dalam rangka pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan.

10) Masyarakat Peduli Api (MPA) adalah masyarakat yang secara sukarela peduli terhadap pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang telah dilatih/diberi pembekalan serta dapat diberdayakan untuk membantu pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

11) Musim kebakaran adalah musim dimana banyak terjadi kebakaran yang ditandai dengan masuknya musim kemarau

12) Sarana Prasarana (sarpras) adalah peralatan dan fasilitas yang digunakan untuk mendukung pengendalian kebakaran hutan dan lahan

13) Titik panas atau hotspot adalah isitilah untuk sebuahpixel yang memiliki nilai temperatur di atas ambang batas teretentu dari hasil interpretasi citra satelit, yang dapat digunakan sebagai indikasi kejadian kebakaran hutan dan lahan

14) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) adalah suatu peristiwa terbakarnya hutan dan/atau lahan, baik secara alami maupun oleh perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan yang menimbulkan kerugian ekologi, ekonomi, sosial budaya dan politik

15) Pencegahan Karhutla adalah semua usaha, tindakan atau kegiatan yang dilakukan untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran

16) Pemadaman Karhutla adalah semua usaha, tindakan atau kegiatan yang dilakukan untuk menghilangkan atau mematikan api yang membakar hutan dan/atau lahan

17) Penanganan Pasca Karhutla adalah semua usaha, tindakan atau kegiatan yang meliputi inventarisasi, monitoring dan koordinasi dalam rangka menangani hutan dan/atau laahn setelah terbakar

18) Pemadaman Kebakaran Besar adalah pemadaman yang memakan waktu beberapa hari dan mengerahkan seluruh regu pemadam kebakaran

19) Deteksi Taktis adalah deteksi dengan melihat secara langsung melaporkannya saat itu juga tanpa mengulur waktu dan menuntut tindakan pemadaman yang cepat.

20) NOAA (National Oceanographic Atmospheric Administration) adalah sistem internasional pengamatan harian oleh satelit untuk mendeteksi berbagai titik (kejadian) yang temperaturnya tinggi/High Temperature Events (HTE’s) dalam radius 1,1 km ”pixel”, yang dapat diinterprestasikan sebagai titik api yang seolah-olah benar terjadi saat itu “near real-regu e” melalui perhitungan algorithmic.

21) Field Monitoring Camp regu pemadam / Mandah Personel Regu Fire merupakan suatu kegiatan fire managemen dibidang pencegahan dengan menetap sementara di area yang rawan dan lokasinya sulit dijangkau, yang bertujuan untuk memonitor wilayah rawan kebakaran secara menyeluruh sehingga potensi kebakaran dapat dideteksi sedini mungkin.

22) Head Office (HO) adalah kantor pusat fiber division PT Toba Pulp Lestari, Tbk yang berkedudukan di kecamatan Parmaksian

23) Mop up adalah kegiatan memadamkan bara-bara api yang tertinggal

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 4 of 30

24) Fire Risk Assesment (FRA) menilai resiko bahaya kebakaran di seluruh areal kerja dan melakukan tindakan perbaikan

06. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

1) Struktur Organisasi Brigdalkarhutla

a) Struktur organisasi brigdalkarhutla tingkat HO Divisi Fiber adalah sebagaimana Lampiran 5a

b) Struktur organisasi brigdalkarhutla tingkat estate Divisi Fiber adalah sebagaimana Lampiran 5b

2) Uraian Tanggung Jawab Utama Level HO

a) Kepala BRIGDAKARHUTLA

1. Bertindak sebagai penanggung jawab pengendalian kebakaran hutan dan lahan lingkup Divisi Fiber

2. Menetapkan personalia organisasi brigdakarhutla Estate dan HO Divisi Fiber

b) Tata Usaha Sekretaris Brigade

1. Memastikan agar setiap estate dapat mengidentifikasi dan memetakan areal-areal rawan kebakaran dan titik sumber air.

2. Memastikan agar peralatan minimum yang dibutuhkan oleh setiap estate dan HO untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan tersedia, siap pakai dan berfungsi sebagaimana mestinya.

3. Memastikan agar pelatihan kepada anggota patroli, tim fire fighter dan operator mesin pemadam api di lakukan di seluruh estate dan HO.

4. Memastikan agar awareness training pengendalian kebakaran hutan dan lahan kepada karyawan (tetap, TUS dan mitra) dilakukan di seluruh estate dan HO.

5. Memastikan agar training pemadaman kebakaran hutan kepada karyawan mitra dan TUS dilakukan di seluruh estate dan HO.

6. Berkoordinasi dengan Socap Fiber Manager untuk melaksanakan upaya peningkatan kesadaran masyarakat sekitar terhadap pencegahan kebakaran hutan dan lahan di seluruh estate.

7. Memastikan agar semua laporan kejadian kebakaran dibuat secara baik dan benar di seluruh estate dan Divisi Fiber.

8. Memastikan agar prediksi musim bulanan, FDR mingguan dan up-dating hariannya serta FDR harian dibuat oleh seluruh estate dan Divisi Fiber dengan baik dan benar.

9. Mengusulkan kepada kepala Brigdakarhutla HO susunan personalia organisasi Brigdakarhutla estate dan HO Divisi Fiber.

10. Memastikan agar papan himbauan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (fire awareness sign board) tersedia di seluruh estate dan HO.

11. Memastikan agar daftar karyawan (tetap, TUS dan mitra) di seluruh Fiber Division yang sudah ditraining sebagai Brigdakarhutla dipelihara dengan baik di seluruh estate.

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 5 of 30

c) Koordinator Penanggulangan dan Penanganan Pasca Karhut

1. Memastikan seluruh tim brigdalkarhutla bekerja dengan baik dan siap untuk sewaktu-waktu dimobilisasi dalam operasi pemadaman karhutla.

2. Memastikan peralatan-peralatan fire fighter terpelihara dengan baik dan siap untuk digunakan sewaktu-waktu.

3. Memastikan pembuatan rute, lokasi patroli dan peta rawan kebakaran berdasarkan kajian atau analisis situasi lapangan (fisik, kegiatan operasional dan sosial).

4. Memastikan laporan kejadian kebakaran dilakukan dengan baik

d) Koordinator Pencegahan, Peringatan dan Deteksi Dini Karhut

1. Memastikan kegiatan pemadaman yang dilaksanakan di lapangan aman dari gangguan pihak lain.

2. Mengkoordinasikan upaya pemadaman dan lpatroliik yang diperlukan dilapangan

3. Melaporkan dan berkoordinasi dengan aparat pemerintahan setempat (Kepolisian, Polhut, dll) tentang kejadian kebakaran yang terjadi.

4. Memastikan agar media dan human relation (komunikasi) dilaksanakan dengan pihak luar, seperti pemerintah, LSM ataupun pihak lainnya terkait dengan kebakaran hutan dan lahan di seluruh estate dan Divisi Fiber.

e) Kepala Regu

1. Kepala regu bertanggung jawab terhadap fungsi operasional pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca karhut serta dukungan evakuasi dan penyelamatan

2. Memberikan briefing kepada anggota regu dilapangan sebelum kegiatan pemadaman dilaksanakan.

f) Asisten Fire

1. Berkoordinasi dengan estate untuk mengidentifikasi daerah rawan kebakaran serta rencana penanggulangannya.

2. Memastikan dilakukan pemeriksaan kesiapan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan minimal 2 kali dalam setahun menggunakan form TPF-FSS-5012-FM untuk menghadapi musim kemarau

3. Memastikan laporan berita acara kebakaran areal telah dibuat setiap ada bekaran areal dan dituangkan pada form TPF-FSS-5057-FM

4. Memastikan laporan bulanan kejadian kebakaran pada form TPF-FSS-5058-FM, dilaporkan kepada manajemen.

5. Memonitor data NOAA “hotspot” dan mengirimkannya ke estate untuk ditindak lanjuti.

6. Memonitor Fire Danger Indeks setiap hari dan pola (perubahan) cuaca jangka panjang.

7. Memberikan bantuan koordinasi pada saat terjadi kebakaran hutan dan lahan.

8. Membantu Estate melakukan “Pengkajian Ulang Pasca Kejadian”(After Action Reviews).

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 6 of 30

9. Menyediakan Peralatan Pompa Pemadam Kebakaran lengkap dengan kit (selang isap, selang transfer, toolkit, fuel tank, dll) sesuai dengan luas areal, tipe lahan dan cuaca.

10. Membantu memperbaiki mesin yang rusak serta menyediakan suku cadang mesin pemadam kebakaran.

3) Uraian Tanggung Jawab Utama Level Estate

a) Kepala BRIGDALKARHUTLA

1. Estate Manager bertanggung jawab sebagai kepala brigade pengendalian kebakaran hutan dan lahan

2. Penanggung jawab umum atas semua upaya penanganan kebakaran dan tindakan pendukung lainnya.

3. Memastikan agar semua kejadian kebakaran sudah dilaporkan kepada Manajemen HO dan pihak pemerintahan setempat

4. Memimpin rapat review kebakaran untuk areal yang telah dipadamkan

5. Memastikan regu pemadam Regu Inti, Regu Pendukung dan Regu Perbantuan terorganisasi dan terlatih sesuai dengan fungsi mereka dalam pencegahan kebakaran, deteksi kebakaran dan pemadaman kebakaran.

6. Memastikan kebutuhan regu pemadam kebakaran dalam kegiatan pemadaman terpenuhi.

7. Memastikan rehabilitasi areal bekas terbakar sudah dilakukan.

b) Tata Usaha Sekretaris Brigade

1. Sebagai koordinator pencegahan, peringatan dan deteksi dini kebakaran hutan.

2. Mengidentifikasi masalah, mencari penyelesaian dan menindak lanjuti seluruh pekerjaannya.

3. Mengkoordinasikan dengan departemen yang lain di estate untuk memastikan pemenuhan Standar Operasional Prosedur dengan seluruh tanggap kebakaran.

4. Membuat laporan kejadian kebakaran, pencegahan dan penanggulangan di Estate kepada Estate Manager dengan tembusan ke departemen terkait di HO.

5. Mengawasi keselamatan regu pemadam kebakaran dari segi Alat Pelindung Diri.

6. Mengkoordinir medical klinik untuk membantu regu pemadam kebakaran yang terluka atau sakit.

7. Memastikan mesin pemadam yang dibutuhkan, tersedia, siap pakai dan berfungsi sebagaimana mestinya

8. Mengkoordinir penanggulangan dan penanganan pasca karhutla dan/atau bangunan.

9. Memberikan pelatihan bagi regu pemadam kebakaran, security, contractor, dan meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar terhadap upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan serta melaporkannya ke Fire Protection HO TPF-FSS-5065-FM, laporan latihan keadaan darurat.

10. Memastikan bahwa laporan telah dilengkapi seperti; laporan deteksi kebakaran TPF-FSS-5028-FM, dan laporan kejadian kebakaran TPF-FSS-5016-FM

11. Menentukan Fire Danger Rating Indeks harian berdasarkan form TPF-FSS-5010-

FM.

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 7 of 30

12. Melakukan verifikasi atas laporan “hot spots” dan memadamkan jika teridentifikasi sebagai ”fire spots”.

13. Memastikan serta memeriksa aspek kebakaran disemua fasilitas, termasuk, kebocoran bahan bakar, alat pemadam api

c) Koordinator Penanggulangan dan Penanganan Pasca Karhut

1. Memastikan seluruh tim brigdalkarhutla bekerja dengan baik dan siap untuk sewaktu-waktu dimobilisasi dalam operasi pemadaman karhutla.

2. Memastikan peralatan-peralatan fire fighter terpelihara dengan baik dan siap untuk digunakan sewaktu-waktu.

3. Memastikan pembuatan rute, lokasi patroli dan peta rawan kebakaran berdasarkan kajian atau analisis situasi lapangan (fisik, kegiatan operasional dan sosial).

4. Memastikan laporan kejadian kebakaran dilakukan dengan baik

d) Koordinator Pencegahan, Peringatan dan Deteksi Dini Karhut

1. Memastikan kegiatan pemadaman yang dilaksanakan di lapangan aman dari gangguan pihak lain.

2. Mengkoordinasikan upaya pemadaman dan lpatroliik yang diperlukan dilapangan

3. Melaporkan dan berkoordinasi dengan aparat pemerintahan setempat (Kepolisian, Polhut, dll) tentang kejadian kebakaran yang terjadi.

4. Membantu EFS estate mengidentifikasi dan memetakan daerah yang rawan pembakaran oleh masyarakat.

e) Kepala Regu

1. Kepala regu bertanggung jawab terhadap fungsi operasional pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca karhut serta dukungan evakuasi dan penyelamatan

2. Memberikan briefing kepada anggota regu dilapangan sebelum kegiatan pemadaman dilaksanakan.

f) Satuan Pengamanan/Security memiliki kewajiban membantu Estate untuk melakukan pengamanan pada situasi kebakaran, dan jika diperlukan turut membantu pemadaman.

g) Head Planning Estate berkewajiban untuk melakukan pengukuran area bekas terbakar, membuat peta rawan kebakaran dan peta kebakaran serta melaporkan ke Estate Manager dan Asisten EFS

h) Setiap karyawan Tobafiber dan Karyawan Kontraktor bertanggung jawab mencegah, mendeteksi, dan melaporkan dengan segera bila melihat ada kebakaran hutan dan lahan, kepada Estate Manager, personel EFS Estate, atau petugas patroli security, dan ikut serta membantu pemadaman kebakaran.

07. PROSEDUR TANGGAP KEBAKARAN

1) Pencegahan Karhutla

a) Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Operasional dan Strategi

1. Visi

2. Misi

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 8 of 30

3. Tujuan

4. Sasaran Operasional

5. Strategi

b) Kebijakan Tidak Membakar (No-Burn Policy)

1. Di seluruh areal konsesi IUPHHK HTI PT. Toba Pulp Lestari Tbk, PKR atau areal–areal bisnisnya yang lain, tidak diijinkan melakukan pembakaran pada saat penyiapan lahan untuk penanaman dan dituangkan dalam Kebijakan larangan membakar dan ditanda tangani oleh BU Head PT. Toba Pulp Lestari.

2. Kebijakan membakar ini harus disosialisasikan kepada seluruh karyawan dan kontraktor dan harus didukung dan dilaksanakan kebijakan ini.

3. Penggunaan api yang aman dan terbatas, yaitu berupa pembakaran terkendali hanya dapat diperkenankan dengan tujuan penelitian dan latihan pemadaman kebakaran, tetapi harus dalam pengawasan personil EFS sesuai Prosedur Perapian Yang Aman (TPF-SMK3-026B-PR).

4. Karyawan, kontraktor dan pekerjanya yang ditemukan melakukan pembakaran secara sengaja pada saat persiapan lahan, dinyatakan bersalah dan akan segera diberhentikan serta diserahkan kepada pihak yang berwajib.

c) Pelatihan dan Penyadaran atau Simulasi

Program pelatihan dan penyadaran untuk karyawan, kontraktor, dan masyarakat dikoordinasikan melalui Fire Protection HO. Asisten EFS Estate akan melaporkan pelatihan atau training ini dalam form laporan latihan keadaan darurat TPF-FSS-5065-FM dan mengisi form TPF-FSS-5018-FM (laporan dan evaluasi pengendalian kondisi gawat darurat) untuk mengetahui kekurangan agar dapat di ambil tindakan perbaikan. Pelatihan yang tersedia adalah :

1. Sosialisasi bahaya dan pencegahan kebakaran kepada karyawan dan kontraktor dilaksanakan minimum satu tahun sekali

2. Masyarakat (melalui Program Community Development)

a. Sosialisasi serta Pemahaman terhadap kebakaran dan Tingkat Bahaya Kebakaran

b. Berkoordinasi dengan aparat desa setempat melalui Social Capital untuk bersama mencegah kebakaran

c. Pembentukan dan pelatihan MPA di setiap estate

Setiap kegiatan latihan, drill/simulasi dan review yang telah direncanakan tetapi tidak terlaksana sesuai dengan yang direncanakan, harus dijadwalkan kembali pelaksanaannya oleh Asisten EFS dan membuat Berita Acara Penundaan Program Kerja dan disetujui oleh Estate Manager.

d) Kampanye

Kampanye pencegahan karhutla dapat dilakukan melalui :

1. Pemasangan sign board

2. Booklet

3. Spanduk

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 9 of 30

2) Deteksi Dini

a) Deteksi Taktis

Deteksi taktis titik api diperoleh dari beberapa sumber informasi, yaitu : pemantauan hotspot, tingkat bahaya kebakaran (FDR), pemantauan drone, penjaga menara api, pekerja dan masyarakat

1. Pemantauan Hotspot

Seksi Fire Protection HO melakukan monitoring titik panas menggunakan data satelit yang diunduh dari beberapa website sebagai berikut :

ASMC (ASEAN Specialized Meteorological Center) Singapore (www.weather.gov.sg/wip/web/ASMC).

Vital Weather Indonesia (www.vitalweather.com)

JICA (Japan International Cooperation Agency) Jakarta (www.ffpmp2.hp.infoseek.co.jp/)

LAPAN (National Institute of Space and Flight) Jakarta (www.lapan.go.id)

MODIS (Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer) (http://modis.gsfc.nasa.gov).

Prosedur dalam pemantauan hotspot dapat dilihat dalam TPF-FSS-5004-WI

2. FDR (Fire Danger Rating)

EFS Estate menghitung FDR dari form TPF-FSS-5010-FM, harian berdasarkan observasi cuaca/bahan bakar yang ada. Penghitungan ini dilakukan pada pukul 13:30 WIB setiap hari. Setiap elemen observasi diberi skor sebagaimana pada Lampiran 1 dan kemudian rating secara keseluruhan ditetapkan. Ada beberapa faktor yang harus diobservasi untuk menghitung FDR yaitu :

Kelembaban Relative (KR) diambil datanya jam 13:30

Curah hujan hari ini diambil/dihitung dari jam 13:31 kemarin sampai jam 13:30

hari ini. Jumlah curah hujan 2.2 mm merubah nilai hari tanpa hujan. Jika hujan kurang dari 2.2 mm hanya di catat jumlah curah hujannya saja dan tidak merubah nilai hari tanpa hujan.

Jumlah hari tidak hujan (sejak hujan terakhir)

Total curah hujan selama 15 hari terakhir

Kondisi bahan bakar : hijau, layu, atau kering

Dari hasil FDR itu dapat dilaksanakan Prosedur Kesiap-siagaan berdasarkan

Tingkat Bahaya Kebakaran sebagaimana dalam lampiran 2.

3. Pemantauan Drone

Pemantauan/pengamatan dari udara dilakukan secara periodik melalui drone sesuai dengan FDR dan aktivitas pembakaran

4. Penjagaan Menara Api

Koordinator Penanggulangan dan Penanganan Pasca Karhut menentukan personil penjaga menara pengawas api.

Penjaga menara pengawas api dilengkapi dengan peralatan komunikasi HT, teropong pemantau dan peta konsesi.

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 10 of 30

Jika ada ditemukan titik api maka penjaga menara api melaporkan kepada Koordinator Penanggulangan dan Penanganan Pasca Karhut atau operator bellcom.

Pada saat kondisi ekstrim penjagaan menara pengawas api ditingkatkan sampai pukul 20:00 WIB

5. Informasi Masyarakat/Karyawan/Mitra

Jika masyarakat menemukan titik api di dalam atau di sekitar konsesi dapat melaporkan kepada humas, selanjutnya humas akan meneruskan informasi tersebut kepada Koordinator Penanggulangan dan Penanganan Pasca Karhut

Jika karyawan/mitra menemukan titik api maka dapat melaporkan kepada Koordinator Penanggulangan dan Penanganan Pasca Karhut atau bellcom

b) Patroli Kebakaran

1. Prosedur pelaksanaan patroli dapat dilihat pada Prosedur nomor TPF-FSS-5003B-WI

2. Patroli kebakaran harus membawa peralatan lengkap agar dapat memadamkan kebakaran kecil dan siap bila dituntut bekerja beberapa jam berikutnya (lembur).

3. Sebelum berangkat kelapangan melakukan patrol api, lakukan pemeriksaan mesin pemadan kebakaran, pada form TPF-FSS-5070-FM

4. Petugas patroli harus mendokumentasikan aktivitas harian menggunakan TPF-

FSS-5063-FM.

5. Secara cepat dapat melakukan deteksi saat kebakaran masih kecil (< 0.1ha) dan dapat memadamkan kebakaran kecil secara dini (initial attack) sebelum membesar.

6. Jika terjadi kebakaran di satu lokasi maka lokasi lain di estate tersebut harus tetap dipatroli.

7. Lokasi Patroli

Areal yang memiliki bahaya kebakaran tinggi (lokasi operasional pemanenan dimana terdapat banyak timbunan serasah dan ranting sisa-sisa harvesting)

Areal rawan kebakaran lainnya seperti areal dimana para pekerja tanam sedang menanam atau memupuk tanaman atau areal dekat perkampungan, camp kontraktor atau lokasi-lokasi dimana orang bekerja atau bermukim.

Areal dimana terdapat tumpukan kayu dalam jumlah yang besar atau dimana terdapat bangunan.

Areal yang berbatasan langsung dengan pemukiman masyarakat yang banyak membuka lahan dengan membakar.

8. Standar Perlengkapan

Perlengkapan standar untuk pompa “Mini-striker kits” sebagaimana pada Lampiran 4 harus selalu berada dalam kendaraan patroli.

Satu radio rig di mobil dan minimum satu radio tangan (HT).

Untuk daerah dry land wajib membawa satu tangki air 800-1000 liter diletakkan di atas mobil (jika FDR Medium keatas)

Kotak P3K

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 11 of 30

Tambahan beberapa peralatan jika dianggap perlu seperti gergaji mesin, parang, senter, masker dan lain - lain.

9. Prinsip Dasar Penilaian dan Pemetaan Bahaya

a) Tujuan utama pemadaman kebakaran adalah menjaga agar luasan

kebakaran sekecil mungkin (≤ 2.0 Ha) dengan cara membatasinya dalam

garis kontrol (sekat bakar). Assisten EHS-FP melalui rapat koordinasi setiap

awal tahun bersama Fire Protection HO dan seluruh Head Departemen estate

mengidentifikasi bahaya/ resiko kebakaran serta menentukan tindakan-

tindakan pencegahan yang harus dilakukan. Tabulasi Matrik Penilaian Risiko

Bahaya Kebakaran TPF-FSS-5067-FM

b) Tujuan Penilaian Resiko/Bahaya Kebakaran adalah menilai kemampuan kita

untuk secara efektif mencegah atau menangani kebakaran.

Penilaian = Nilai x Resiko x Bahaya

i) Nilai adalah lingkungan hidup, masyarakat, estetika atau investasi yang

perlu dilindungi dari kerusakan dan kebakaran. Prioritas utama asset yang

harus dilindungi.

ii) Resiko adalah tingi rendahnya kemungkinan terjadinya kebakaran akibat

dari pelaku/penyebab (misalnya akibat petir, listrik atau orang) kejadian

masa lalu bisa jadi patokan kemungkinan terjadi.

iii) Bahaya adalah besar kecilnya kesulitan yang dihadapi untuk pemadaman

kebakaran sehingga sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya

kerusakan yang ditimbulkan oleh kebakaran (properti, manusia atau

kerugian lain yang ada)

iv) Tingkat (Rating) adalah total dari Nilai (V), Resiko (R) dan Bahaya (H)

yang berfungsi sebagai acuan di dalam mengambil tindakan/perlakuan

terhadap objek yang dinilai.

Nilai (V) : 1 Rendah, 2 Menengah, 3 Tinggi

Resiko(R) : 1 Rendah, 2 Menengah, 3 Tinggi

Bahaya (H) : 1 Rendah, 2 Menengah, 3 Tinggi

c) Tindakan yang akan dilakukan berdasarkan hasil penilaian bahaya :

i) Rendah (1-8) : Tidak membutuhkan perbaikan yang signifikan,

pengawasan minimum dan biaya yang akan dianggarkan rendah berkisar

≤ Rp 500.000,-

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 12 of 30

ii) Sedang (9-12) : Tidak membutuhkan perbaikan yang signifikan,

pengawasan sedang, dan membutuhkan sedikit biaya berkisar Rp

500.000 – Rp 1.000.000.

iii) Tinggi (18) : membutuhkan beberapa perbaikan, pengawasan lebih

intensif, dan biaya yang dianggarkan cukup tinggi berkisar Rp 1.000.000 –

5.000.000.

iv) Ekstrim (27) : Membutuhkan perombakan sebagian atau secara

keseluruhan, pengawasan maksimum dan membutuhkan anggaran yang

tinggi berkisar ≥ Rp 5.000.000.

10. Standar Pelaksanaan

a. Melakukan pengecekan kendaraan patroli setiap hari menggunakan TPF-FSS-5047-FM.

b. Sediakan dan gunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai TPF-SMK3-020B-LT

c. Cegah, deteksi, dan padamkan semua kebakaran didalam lokasi operasional PT Toba Pulp Lestari, Tbk.

d. Mengisi form Laporan Deteksi Kebakaran TPF-FSS-5028-FM bila melihat asap atau kebakaran saat melaksanakan patroli.

e. Mengisi form laporan Kejadian Kebakaran TPF-FSS-5016-FM untuk semua kebakaran yang telah dipadamkan.

f. Memadamkan semua api disekitar camp kontraktor atau dilokasi-lokasi lain bila tidak ada orang yang menjaga atau mengawasinya.

g. Bantuan berupa tambahan alat dan personel dapat diperoleh dari Kantor Estate atau dari Fire Protection HO.

h. Melakukan pengecekan signboard seperti papan tingkat bahaya kebakaran, papan larangan membakar dan merokok serta lainnya dan melaporkannya dalam laporan bulanan signboard TPF-FSS-5014-FM. Segera lakukan tindakan perbaikan jika ditemukan kerusakan maupun kehilangan.

i. Membersihkan jalan dari rintangan kayu log atau sampah-sampah lainnya saat melakukan patroli. Serta melaporkan jalan yang rusak atau tidak dapat dilewati sama sekali kepada Estate Manager.

j. Memeriksa kondisi sumber air (water point) yang dilalui (laporan bulanan pemeriksaan kondisi water point TPF-FSS-5064-FM, dan segera melakukan perbaikan jika ditemukan adanya pendangkalan atau tertutup sampah kayu.

k. Memberikan/menyampaikan himbauan bahaya kebakaran kepada masyarakat atau kontraktor yang dijumpai sewaktu patroli dan mengisi form Laporan Komunikasi, Partisipasi, Konsultasi K3 TPF-FSS-5069-FM.

11. Situasi Khusus

a. Walaupun sedang terjadi kebakaran dan bahkan sedang memadamkan kebakaran di suatu area, kegiatan patroli kebakaran harus tetap dilanjutkan ke lokasi yang lain di estate tersebut.

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 13 of 30

b. Kendaraan patroli security harus dilengkapi dengan pompa gendong (back bag pump) terisi air, patrolii atau sekop, dan form laporan deteksi kebakaran dan segera melakukan pemadaman awal pada saat api masih kecil. Anggota EFS harus memeriksa pemadaman yang telah dilakukan oleh anggota security dan mendokumentasikannya.

c. Mandor/Asisten/Askep Harvesting dan Plantation harus disediakan pompa punggung dan kapak dua fungsi atau sekop, dan laporan deteksi kebakaran untuk dapat dengan segera melakukan pemadaman awal pada kebakaran kecil. Anggota EFS harus selalu memeriksa pemadaman yang dilakukan oleh departemen lain ataupun kontraktor.

d. Estate Manager harus memberikan kendaraan tambahan untuk kegiatan patroli kebakaran dan keselamatan jika satu kendaraan tidak cukup efektif mempatroli keseluruhan areal estate setiap hari.

3) Penanggulangan Karhutla

a) Jenis Kebakaran Yang Ditanggulangi

Ada beberapa jenis atau lokasi kebakaran yang menjadi tanggung jawab regu pemadam kebakaran, yaitu:

1. Kebakaran pada areal tanaman yaitu kebakaran yang terjadi pada areal yang ditanami tanaman produksi (HTI dan PKR) seperti Ekaliptus dan Akasia.

2. Kebakaran pada areal tidak ada tanaman yaitu kebakaran yang terjadi pada areal yang tidak ditanami tanaman produksi seperti jalur skidding track (jalur sarad), windrowing dan lahan kosong dalam konsesi.

3. Kebakaran pada lahan masyarakat dalam konsesi yaitu kebakaran pada lahan masyarakat yang berada didalam konsesi, untuk melindungi HTI PT Toba Pulp Lestari, Tbk.

4. Kebakaran lahan masyarakat diluar konsesi yaitu kebakaran yang terjadi pada lahan masyarakat disekitar konsesi dan arealnya terletak diluar peta konsesi PT Toba Pulp Lestari, Tbk.

5. Kebakaran pada areal konservasi yaitu kebakaran yang terjadi di areal kawasan lindung di dalam konsesi.

6. Kebakaran pada wood stack yaitu kebakaran yang terjadi pada tumpukan kayu yang berada di tumpukan (stacking), TPn atau TPK.

b) Peralatan Pemadaman

Pemadaman kebakaran hutan dan lahan secara efektif membutuhkan pompa pemadam khusus beserta kelengkapannya. Syarat-syarat alat pemadam kebakaran hutan adalah ringan, bertekanan tinggi dan mudah diangkut di tengah hutan. Spesifikasi pompa pemadam dan kegunaan ada di Lampiran 3.

c) Strategi Pemadaman

Metode yang digunakan dalam pengendalian kebakaran yang merupakan tahapan yang saling berkaitan, yaitu terdiri dari :

Monitor yaitu mengawasi areal kebakaran tidak melakukan pemadaman.

Confine yaitu membuat batas areal yang terbakar berupa sekat bakar dengan tujuan membatasi laju perambatan kepala api.

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 14 of 30

Contain yaitu melakukan pemadaman di sekeliling areal yang terbakar dengan sekat bakar dengan lebar maksimal 5 meter agar perkembangan areal yang terbakar dapat diibatasi.

Control yaitu melanjutkan proses contain ke areal kebakaran yang terjadi sampai lebar 30 meter, sehingga kebakaran dapat dikuasai.

Out yaitu kebakaran padam total.

d) Tahapan Pemadaman

Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memulai pemadaman

1. Size-up Komandan kebakaran berjalan mengikuti tepi/pinggir api mengevaluasi luas kebakaran, bahan bakar, cuaca, kondisi permukaan tanah, perilaku api, dibutuhkan serta lokasi penempatannya dalam rangka menentukan prioritas strategi dan taktik pemadaman kebakaran.

2. Anchor point merupakan titik aman dan menguntungkan untuk menghalangi perambatan api, biasanya adalah jalan, rel kereta api, canal, sungai, dsb) dari mana pembuatan garis kendali/sekat bakar dimulai. Memulai pembuatan sekat bakar harus dari “anchor point”, karena bila dimulai dari tengah maka api bisa merambat dari belakang mengelilingi posisi pembuat sekat bakar dan sekat bakar tersebut menjadi sia-sia.

3. Sasaran yaitu menentukan alasan utama pemadaman (mis: melindungi tanaman, melindungi tumpukan kayu, mencegah polusi asap, dsb).

4. Strategi dengan memantau (Monitor), membatasi (Confine), mengurung (Contain), menguasai (Control), atau dipadamkan (Out).

5. Menentukan jumlah sumber daya, tipe peralatan dan personel yang diperlukan untuk mengurung kebakaran.

6. Menentukan taktik dan metode pemadaman yang akan dilakukan apakah satu metode saja atau kombinasi.

7. Laporan status dan briefing yaitu memberikan informasi secara periodik kepada Kepala Brigdalkarhutla, Fire Protection HO, dan segenap regu pemadam kebakaran tentang status, kemajuan yang dicapai, kebutuhan lpatroliik (makanan, air, BBM, dsb) dan perkiraan waktu (berapa lama) kebakaran bisa dipadamkan.

8. Evaluasi penilaian selama proses pemadaman kebakaran apakah sesuai dengan rencana atau tidak. Kalau tidak, perlu diambil tindakan perbaikan untuk proses pemadaman mengenai sasaran, strategi, dan taktik, sesuai perobahan cuaca, perilaku api, terbatasnya sumber daya, dan lain-lain

e) Tingkatan Pemadaman

Aksi pemadaman agresif yang dilakukan harus memperhatikan keselamatan regu pemadam dan keselamatan umum serta nilai dari asset yang dilindungi. Jumlah personel dan jenis peralatan tangan, peralatan berat, dan dukungan logistik senantiasa bervariasi untuk setiap kebakaran tergantung pada perilaku api yang terjadi dan yang diperkirakan terjadi. “Mop-up” mungkin membutuhkan lebih dari satu hari hingga selesai. Pemadaman Awal (Initial Attack) bisa saja berbeda tergantung situasi dan kondisi

1. Pemadaman Awal

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 15 of 30

a. Jika ada titik api berdasarkan deteksi dini, temuan tim patroli atau dan/atau pekerja, maka tim patroli dan/atau pekerja yang menemukan atau berdekatan dengan titik api segera melakukan pemadaman langsung dan melaporkannya kepada EFS estate dan/atau Koordinator Penanggulangan dan Penanganan Pasca Karhut.

b. Jika api dapat dipadamkan maka tim patroli melaporkannya kepada Koordinator Penanggulangan bahwa api telah dipadamkan dan melanjutkan kegiatan rutinitasnya.

c. Jika api dapat dipadamkan oleh masyarakat/karyawan maka tim patroli kembali melakukan pemeriksaan ke areal tersebut dan membuat laporan hasil patrol.

d. Jika api diperkirakan tidak dapat dipadamkan oleh mereka sendiri, maka segera melaporkan kepada Koordinator Penanggulangan agar dilakukan mobilisasi regu inti untuk pemadaman mandiri.

2. Pemadaman Mandiri

a. Setelah mendapat informasi dari tim patroli atau dari pekerja, masyarakat dan pengawas menara api bahwa api kebakaran tidak dapat dipadamkan secara langsung, sehingga perlu pemadaman lanjutan oleh regu inti 1, maka Koordinator Penanggulangan segera memobilisasi regu inti1 dan sarana prasarana yang dibutuhkan.

b. Kepala regu pemadaman regu inti 1 memimpin timnya untuk kegiatan pemadaman api di lapangan.

c. Pada saat regu berangkat ke lapangan, sekretaris brigade harus mempersiapkan logistik yang harus diantar ke lapangan.

d. Jika komandan regu memperkirakan bahwa api cukup besar dimana mereka tidak sanggup memadamkan api dalam waktu 2 jam maka segera menginformasikan kepada Koordinator Penanggulangan untuk memobilisasi regu inti 2 ke lapangan.

3. Pemadaman Mandiri Lanjutan

a. Berdasarkan permintaan komandan regu inti dan/atau atas informasi dari tim patroli bahwa banyak titik api (lebih dari 4 titik api pada waktu yang bersamaan), maka Koordinator Penanggulangan melapor kepada kepala Brigdalkarhutla mengenai status kebakaran dan segera mempersiapkan dan memobilisasi regu perbantuan dan regu pendukung untuk operasi pemadaman kebakaran.

b. Apabila kebakaran hutan dan lahan tidak dapat dipadamkan dalam waktu 24 jam dan/atau jumlah titik api sangat banyak (lebih dari 10 titik api pada waktu yang bersamaan, maka kepala Brigdalkarhutla Estate melaporkan kondisi tersebut kepada kepala Brigdalkarhutla HO untuk melaksanakan pemadaman gabungan internal.

4. Pemadaman Gabungan Internal

a. Setelah mendapat informasi dari kepala Brigdalkarhutla Estate bahwa diperlukan pemadaman gabungan internal, maka kepala Brigdalkarhutla HO segera memobilisasi regu inti HO dan/atau estate yang lain ke lokasi yang membutuhkan.

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 16 of 30

b. Selanjutnya kepala Brigdalkarhutla HO menunjuk dan menetapkan Koordinator Penanggulangan dan Penanganan Pasca Karhut HO sebagai Koordinator Penanggulangan dan Penanganan Gabungan Internal.

c. Sekretaris Brigade HO mempersiapkan transportasi dan logistik tim gabungan internal.

d. Koordinator Pencegahan, Peringatan dan Deteksi Dini Karhut HO mempersiapkan komunikasi dengan pemerintah, LSM, kepolisian ataupun pihak lainnya.

e. Tim gabungan internal terus menerus bekerja sampai kebakaran dapat dipadamkan.

5. Pemadaman Gabungan Eksternal. a. Tim gabungan internal sudah melakukan pemadaman terus menerus selama

hampir dalam 2 Minggu dan seluruh estate mengalami kebakaran yang sama, maka pihak Management (Fiber Head) akan meminta bantuan ke pihak eksternal melalui Direktur Operational ataupun Bisnis Unit Head akan berkoordinasi dengan pihak Management RGE untuk meminta bantuan Helycopter untuk melakukan Bumby Bucket di area operational Plantation untuk memadamkan api. Cara permintaan helicopter diatur dalan prosedur TPF-FSS-5005B-WI (Patroli Kebakaran dan Pemadaman Hutan menggunakan Helycopter)

b. Dan juga harus mengisi Formulir Permintaan Penggunaan Helicopter untuk Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (TPF-FSS-5066-FM).

c. Management akan berkoordinasi dengan Instansi pemerintah Kabupaten, Propinsi, TNI, POLRI untuk menindaklanjuti keadaan Darurat.

d. Melaporkan ke Pihak pemerintahan melalui Sosial Capital terkait dengan bencana yang terjadi dilokasi operational HPHTI PT.Toba pulp Lestari, Tbk.

f) Mobilisasi Regu Kebakaran

Pemadaman kebakaran kecil akan dilakukan oleh Personel EFS departemen atau orang lain yang pertama kali menemukan kebakaran.. Regu inti adalah regu pertama dari regu pemadam kebakaran yang pertama dikerahkan ke lokasi kebakaran, kemudian diikuti oleh regu pendukung. Setiap regu pemadam memiliki seorang komandan regu untuk mengatur keselamatan regunya, operasional, produktivitas, dan menerima briefing pemadaman.

Prosedur mobilisasi regu pemadam kebakaran:

1. Regu Inti dan Regu Pendukung (regu pemadam) jika diperlukan akan disiagakan dengan membunyikan sirene atau melalui radio, telepon, atau lisan secara langsung.

2. Semua anggota regu pemadam akan berkumpul di lokasi yang telah ditentukan di sekitar kantor estate dalam waktu 10 menit.

3. EFS estate akan membagikan peralatan kebakaran sesuai lampiran 4

4. Estate Manager menginstruksikan Head General Admin Estate untuk mengatur transportasi yang aman bagi regu, peralatan, makanan, air, dan bahan bakar.

5. Estate Manager atau yang mewakili mengkoordinir pemakaian peralatan berat sesuai permintaan komandan kebakaran.

6. Pada kejadian Pemadaman Kebakaran Besar Kepala Brigade Dalkarhutla akan memberi penjelasan singkat kepada semua regu pemadam mengenai tujuan,

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 17 of 30

perkiraan perilaku api yang terjadi dan yang akan terjadi, cuaca, strategi dan taktik pemadaman, komunikasi, jalan menyelamatkan diri dan tempat yang aman sebelum pemadaman dilakukan. Briefing ini bisa dilakukan di kantor estate atau dekat dengan lokasi kebakaran.

g) Komunikasi

Sarana komunikasi yang paling efektif dalam kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan adalah menggunakan radio HT. Kendaraan patroli security dan EFS harus dilengkapi dengan Radio Mobile Portable (RIG) dan radio tangan untuk komunikasi di lapangan oleh semua personel.

1. Briefing Regu Pemadam

Untuk memastikan regu pemadam kebakaran mendapat informasi yang lengkap tentang kebakaran, Koordiantor Penanggulangan dan Penanganan Pasca Karhut akan mengadakan “briefing”.

Menyampaikan hasil dari Size Up yang dilakukan

a) Menjelaskan tujuan, prioritas, dan taktik pelaksanaan.

b) Memberitahukan siapa yang menjadi ketua regu mereka

c) Memberitahukan dimana anchor point dan perlengkapan medis.

d) Memberitahukan rekan dan lokasi kerja mereka.

e) Sumber air.

f) Jam kerja dan waktu istirahat/jam makan.

2. Laporan Status Penanggulangan Karhutla

a) Kepala regu memberikan laporan dan informasi secara periodik kepada Koordiantor Penanggulangan dan Penanganan Pasca Karhut sesuai level pemadaman tentang status dan kemajuan kegiatan pemadaman yang dicapai, kebutuhan logistik (makanan, air, BBM, dsb) dan perkiraan waktu (berapa lama) kebakaran dapat dipadamkan.

b) Setelah pemadaman selesai, maka Kepala Regu melakukan briefing singkat, cepat dan tepat kepada anggota regu dan memastikan masing-masing petugas yang bertugas sudah memeriksa dan mengamankan semua peralatan yang digunakan pada saat pemadaman berlangsung.

c) Kepala Regu melakukan arahan dan evaluasi terhadap strategi dan teknik pemadaman yang sudah dilakukan

3. Keselamatan Personel Pemadam

Keselamatan personel pemadam mengacu pada referensi berikut :

a) Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan, Lingkungan dan budaya Tobafiber

b) Sepuluh (10) perintah standard dalam kebakaran

c) Delapan belas (18) Situasi yang perlu diwaspadai

d) Pemantauan, Komunikasi, Rute Menghindar, dan Lokasi Aman

e) Panduan manual kesehatan Tobafiber

1) Sepuluh (10) Perintah Standard Pemadaman Kebakaran

a. Padamkan api secara agresif, namun tetap Utamakan Keselamatan.

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 18 of 30

b. Mulailah bertindak sesuai Perilaku Api yang sedang terjadi dan yang diperkirakan akan terjadi

c. Kenali Kondisi Cuaca yang terjadi dan dapatkan perkiraan kedepan

d. Pastikan bahwa Intruksi telah diberikan dan dimengerti

e. Dapatkan informasi terkini mengenai Status Kebakaran

f. Tetap Berkomunikasi dengan anggota regu, Asst anda dan regu yang berdekatan

g. Tetapkan Lokasi Aman dan Rute Menyelamatkan Diri

h. Tempatkan Pemantau untuk situasi yang berpotensi bahaya

i. Tetap Lakukan Pengawasan terhadap semua regu (dimana mereka, sedang apa mereka, dll)

j. Tatap Waspada, selalu Tenang, Berpikir Jernih, dan Bertindaklah

Secara Meyakinkan.

2) Delapan belas (18) Situasi Berbahaya dalam Pemadaman

a) “Size up” tidak dilakukan.

b) Tidak mengenal daerah terbakar dengan baik.

c) Tempat yang aman dan rute menyelamatkan diri tidak teridentifikasi

d) Tidak mengenal kondisi cuaca dan factor-faktor lokal yang mempengaruhi perilaku api

e) Tidak ada informasi mengenai strategi, taktik dan bahaya yang mengancam

f) Instruksi dan tugas yang akan dilaksanakan tidak jelas

g) Tidak ada komunikasi antara anggota regu dan pengawas

h) Pembuatan sekat bakar dimulai dari tempat yang tidak aman

i) Membuat sekat bakar menuruni bukit sementara kebakaran terjadi disana.

j) Berusaha memadamkan kebakaran dari kepala api (frontal)

k) Terdapat bahan bakar yang belum terbakar antara anda dan api

l) Tidak dapat melihat api utama, tidak ada komunikasi seseorang atau siapa saja yang dapat dihubungi

m) Di sisi bukit dimana terdapat banyak material yang dapat menggelinding dan dapat menyalakan bahan bakar yang berada di bawah

n) Cuaca menjadi lebih panas dan kering

o) Kecepatan angin meningkat dan atau berubah arah

p) Banyak api loncat menyeberangi sekat bakar

q) Kondisi permukaan tanah dan bahan bakar membuat sulit mencapai lokasi aman (safety zone)

r) Tidur-tiduran dekat sekat bakar.

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 19 of 30

4. Review Setelah Kegiatan Pemadaman

a) Kebakaran yang Direview

Review adalah untuk mengevaluasi apa dan dimana kelemahan/kekurangan yang terjadi dalam hal pencegahan, sewaktu melakukan persiapan, dan sewaktu melakukan pemadaman kebakaran tersebut yang dikaitkan dengan segala ancaman terhadap jiwa, asset, atau sumber daya lingkungan, dan secara khusus mengidentifikasi perubahan prosedur yang diperlukan dalam rangka meningkatkan/memperbaiki kekurangan yang terjadi.

Review kebakaran dipimpin oleh Kepala Brigdalkarhutla dan dilakukan jika target strategi operasional pemadaman yang telah ditetapkan tidak tercapai. Informasi yang direview meliputi :

a. Kecepatan pelaporan kejadian darurat tim

b. Kecepatan pengumpulan dan pengerahan peralatan tim di lokasi kejadian darurat

c. Keefektifan peralatan yang dipergunakan, meliputi waktu yang diperlukan untuk menangani kejadian darurat.

d. Kecukupan tim terlatih untuk penanganan kejadian darurat

e. Keefektifan perintah dan komunikasi untuk kejadian darurat

f. Keefektifan dukungan logistik

b) Laporan & Evaluasi

Laporan & Evaluasi pengendalian kondisi gawat darurat dihadiri oleh perwakilan departemen terkait dan dilaporkan kepada Fire Protection HO dalam form Laporan & evaluasi pengendalian kondisi gawat darurat TPF-FSS-5018-FM.

5. Pelaporan Kejadian Karhutla

a) Laporan kejadian kebakaran

Semua kebakaran karhutla yang dideteksi TPF-FSS-5028-FM dan dipadamkan oleh regu pemadam kebakaran, didokumentasikan dengan menggunakan Laporan Kejadian Kebakaran TPF-FSS-5016-FM, serta membuat Laporan Berita Acara Kebakaran Areal TPF-FSS-5057-FM yang menerangkan Lokasi, Compt, Desa, Kec/Kab, Jenis areal terbakar, Luas areal terbakar atau volume kayu jika ada, Asisten EFS estate.

Dilengkapi dengan lampiran pendukung:

1. Peta kebakaran berbentuk polygon( dikeluarkan oleh Dept. Planning )

2. Rincian biaya pemadaman

3. Rincian kerugian aset ( dikeluarkan oleh Dept. Terkait )

4. Absensi personel pemadaman

Laporan ini dikirim ke Estate Manager, Social Capital dan Fire Protection HO dengan ketentuan:

1. Luas Kebakaran ≤ 2 Ha dilaporkan maks 3 hari kerja

2. Luas Kebakaran > 2 Ha dilaporkan maks 6 hari kerja

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 20 of 30

b) Laporan Bulanan Kejadian kebakaran

Setiap bulan, Fire Protection HO akan merangkum semua kejadian kebakaran dan data terkait serta melaporkannya ke Manajemen Tobafiber dan diketahui Estate Manager dengan menggunakan Form TPF-FSS-5058-FM.

c) Laporan Tahunan Kejadian Kebakaran

Fire Protection HO akan membuat rangkuman semua kejadian kebakaran selama setahun dalam “Laporan Tahunan Kejadian Kebakaran” TPF-FSS-5015-FM dan melaporkannya ke Manajemen Tobafiber diketahui Oleh Estate Manager.

Laporan ke eksternal harus dikirimkan oleh pihak Sosial Capital

6. Penanganan Lahan Pasca Kebakaran

a) Semua areal bekas terbakar di wilayah konsesi harus mendapat izin dari management sebelum dilakukan penanaman.

b) Untuk penanganan pasca kebakaran di areal produksi dilakukan replanting sesuai dengan tanaman produksi sebelumnya oleh Plantation Departmen masing-masing Estate.

c) Penanganan pasca kebakaran di areal konservasi dilakukan replanting dengan tanaman anakan alam oleh EFS Estate.

08. REKAMAN

Dokumen No. Dokumen Lama Penyimpanan

(tahun)

Disimpan oleh Environment Fire Safety Estate

Index Harian Bahaya Api (FDR) TPF-FSS-5010-FM 2

Daftar Pengecekan Sarana Prasarana Kebakaran Hutan dan Lahan

TPF-FSS-5012-FM 5

Laporan Bulanan Pemeriksaan Signboard/himbauan

TPF-FSS-5014-FM 2

Laporan Kejadian Kebakaran TPF-FSS-5016-FM 5

Laporan & evaluasi pengendalian kondisi gawat darurat

TPF-FSS-5018-FM 2

Laporan Deteksi Kebakaran TPF-FSS-5028-FM 5

Laporan Bulanan Pemeriksaan Alat Pemadam Api Ringan

TPF-FSS-5029-FM 2

Laporan Berita Acara Kebakaran Area TPF-FSS-5057-FM 2

Laporan Patroli Enviro Fire Safety TPF-FSS-5063-FM 2

Laporan Bulanan Pemeriksaan Kondisi Water Point atau embung

TPF-FSS-5064-FM 2

Laporan Pelatihan Keadaan Darurat TPF-FSS-5065-FM 5

Laporan Komunikasi, Partisipasi, Konsultasi K3 TPF-FSS-5069-FM 2

Disimpan oleh Fire HO

Daftar Pengecekan Kesiapan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan

TPF-FSS-5012-FM 5

Laporan Tahunan Kejadian Kebakaran TPF-FSS-5015-FM 5

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 21 of 30

Laporan Bulanan Kejadian Kebakaran TPF-FSS-5058-FM 5

Tabulasi Matrik Penilaian Risiko Bahaya Kebakaran TPF-FSS-5067-FM 5

LAMPIRAN

Lampiran 1. Observasi Fire Danger Rating, Indikator, Nilai dan Prosedur Pemberian Skor

No Observation Indikator Nilai ukuran Skor

1 Kelembaban Relatif Jam 13:30 di Kantor Estate > 89% 0

>79 – 89 % 40

>69 – 79 % 60

>59 –69 % 80

>55 – 59 % 90

< 55 % 100

2 Jumlah hari tidak hujan (sejak hujan terakhir)

Hari tidak hujan 1 day 20

2 days 40

3 days 60

4 days 80

5 days 100

3 Total terakhir curah hujan selama 15 hari

Alat pengukur curah hujan di setiap estate.

> 80 mm 0

60 – <80 mm 20

40 – <60 mm 40

25 – <40 mm 60

15 – <25 mm 70

10 – <15 mm 80

6 – <10 mm 90

< 6 mm 100

4 Kondisi bahan bakar Observasi dari rumput di sepanjang jalan di estate

Hijau(0 – 4 hari) 0

Layu (5 – 9 hari) 50

Kering ( 10 hari) 100

Contoh Perhitungan Indeks Tingkat Bahaya Kebakaran.

No. Faktor-Faktor Nilai Skor Indeks Tingkat

1 Kelembaban relatif 55 % 100

2 Hari tidak hujan 11 hari 100

3 Total curah hujan 14 mm 80

4 Kondisi bahan bakar Kering 100

Tingkat Bahaya Kebakaran Total 380/4 = 95 Extrim

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 22 of 30

Papan Informasi Tingkat Bahaya Kebakaran ( Untuk Lokasi Base Camp )

FIRE DANGER RATING

LOW

MEDIUM

HIGH

EXTREME

Lampiran 2. Prosedur Kesiap-siagaan berdasarkan Tingkat Bahaya Kebakaran

No. Indeks

Bahaya Api

Tingkat Bahaya

Kebakaran Prosedur Tingkat Kesiagaan

1 0 – 40 Rendah

a) Menghimbau masyarakat sekitar untuk tidak membakar dalam membersihkan lahan

b) Enviro Fire Safety Estate melakukan patroli dan inspeksi keselamatan serta melakukan perbaikan dan persiapan peralatan untuk tanggap kebakaran.

c) Tidak boleh merokok di areal penanaman dan penebangan

2 41 – 70 Sedang

a) Menghimbau masyarakat sekitar untuk tidak membakar dalam membersihkan lahan

b) Tidak boleh menimbulkan api terbuka, kecuali untuk keperluan memasak

c) Peralatan dan perlengkapan patroli (Mini Striker kit) selalu ada dalam mobil patroli.

d) Patroli berkala untuk deteksi kebakaran oleh Enviro Fire Safety Estate, Security kontraktor, atau karyawan yang ada di lapangan. Semua pekerja harus segera melaporkan atau memadamkan jika terdapat kebakaran

e) Seluruh karyawan harus segera melaporkan dan memadamkan api

f) Monitoring kebakaran dilakukan menggunakan Drone dan tower dilakukan di area-area beRisiko kebakaran tinggi

g) Tidak boleh merokok di areal penanaman dan penebangan

Merah

Hijau Kuning 120 cm

240 cm

Biru

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 23 of 30

No. Indeks

Bahaya Api

Tingkat Bahaya

Kebakaran Prosedur Tingkat Kesiagaan

3 71– 85 Tinggi

a) Tidak diperbolehkan menimbulkan api terbuka untuk keperluan memasak jika tidak ditunggui dari jam 10.00 – 16.00.

b) Tidak boleh merokok di areal penanaman dan penebangan

c) Patroli harian secara sistematis pada areal-areal yang memiliki bahaya/Risiko tinggi

d) Truk Air/trailer diisi penuh dan dalam keadaan siap digunakan

e) Enviro Fire Safety Estate siaga 24 jam/ hari

f) Mandor, Asisten dan Askep menggelar persiapan dan langkah-langkah dengan para pekerja.

g) Mengidentifikasi alat berat yang bisa digunakan untuk darurat dan dalam keadaan siaga

h) Monitoring kebakaran dilakukan menggunakan drone dan tower dilakukan di area-area beRisiko kebakaran tinggi

4 86 - 100 Extrim

a) Tidak diperbolehkan menimbulkan api terbuka dari jam 10.00 16.00

b) Regu Inti siaga 24 jam c) Estate Manager menugaskan personel tambahan untuk

melaksanakan patroli harian yang sistematis di areal-areal bahaya/Risiko tinggi

d) Regu Pendukung diperintahkan untuk siaga e) Jika dibutuhkan manajemen dapat ”menghentikan” sebagian

kegiatan operasional untuk siap siaga.

i) Tidak boleh merokok di areal penanaman dan penebangan

Lampiran 3. Spesifikasi Pompa Pemadam dan Kegunaan

Tipe Pompa Bahan Bakar Berat

(kg)

PSI

( Max )

Flow

(ltr/min)

Kebisingan

Db

Selang

max (m)

Kegunaan

Utama

Wildfire Mark-3

24 Ben :1 Oli 2T

25 380 370 101.55 2000 Lahan kering & Dataran rendah

Wildfire Mini-striker

Bensin Murni 9 85 256 88.55 300 Patroli

Robin Pump 5.0 EY-20

Bensin Murni 24 55 700 85.55 100 Pengisi Truk Air

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 24 of 30

Lampiran 4. Pompa Pemadam

Item

Pompa Mini-striker

Selang penghisap

Saringan selang hisap

Jerigen 10 liter berisi bensin

¼ liter oli 10W-30 oil (oli Castrol 4 T)

1.5” Selang 1/4 turn quick-connect

Backpack pump & trombone

Pulaski

Shovel

Pencabang selang

Cordova nozzles

Red combination nozzle

Item

Teropong

Laporan deteksi kebakaran

Laporan kebakaran

Radio HT

Peta estate

Ransel untuk membawa perlengkapan

tambahan

Corong BBM

Ember

Bulk Tank 800 – 1000 liter

1 pcs

Jumlah

1 unit

1 pcs

1 pcs

1 pcs

1 cn

1 unit

1 pcs

1 pcs

1 unit

Item Jumlah

Pompa Mark-3 1 unit

1 pcs

1 pcs

Jumlah

1 unit

5 lbr

5 lbr

1 unit

8 roll

1 unit

1 pcs

2 pcs

1 pcs

Selang penghisap 1 pcs

Saringan selang hisap 1 pcs

Ball-check valve 1 pcs

Tangki BBM 1 unit

Selang penghubung BBM 1 pcs

Standar Mark-3 Tool KIt 1 unit

Jerigen 20 liter berisikan 16.8 liter

bensin

1 unit

Oli Castrol 2T 1 cn

Selang 1-1/2 inch 1/4 turn quick-

connect

15 roll

Gate Wye 3 pcs

Nozzles Cordova 1 pcs

Nozzles kombinasi 4 pcs

Ember 1 pcs

Tali 5 m

Shovel 2 pcs

Pulaski 1 pcs

Ransel untuk membawa perlengkapan

tambahan

1 unit

B. Kelengkapan standar Peralatan Mark-3 kitsA. Kelengkapan standar Peralatan Patroli “ Mini-

Striker kits”

Hal lain

Tangki portabel min 2300 Liter

(Tangki lipat)

1 unit

Tali 20 m

Corong BBM 1 pcs

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 25 of 30

Lampiran 5a. Stuktur Organisasi Brigdakarhutla Tingkat HO

Posisi Dijabat oleh Jumlah Tanggung jawab Utama

Kepala Brigade Dalkarhutla Fiber Head 1 Penanggung jawab umum atas semua upaya penanganan kebakaran dan tindakan support lainnya.

Koordinator Pencegahan, peringatan dan deteksi dini

Socap Head

1 Mengkoordinasikan dan mengarahkan upaya pemadaman di lapangan dan mengidentifikasi peralatan, regu , dan lpatroliik yang diperlukan.

Koordinator Penanggulangan dan Penanganan Pasca Karhutla

Plantation Mgr Wood Supply Mgr

1 Pemadaman dini dan lanjutan, Inventarisasi dan monitoring areal bekas kebakaran, koordinasi penanganan pasca, dukungan evakuasi dan penyelamatan

Tata Usaha Sekretaris Brigade Manager EC 1 Fungsi perencanaan dan evaluasi Fungsi penyiapan dan pemeliharaan sarpras Fungsi penyiapan lpatroliic Fungsi administrasi Berkoordinasi dengan Kepala Brigade Dalkarhutla untuk menyediakan transport, makanan, air, BMM, P3K dll sesuai yang dibutuhkan.

Kepala Regu Inti Asisten Fire, Mandor Fire

2 Fungsi operasional Ppemadaman serta dukungan evakuasi dan penyelamatan.

Regu Inti Karyawan yang ditunjuk

14 Regu yang secara khusus melaksanakan pengendalian kebakaran hutan

Kepala Brigdakarhutla

Tata Usaha Sekretaris

Brigade

Koordinator

Pencegahan &

Deteksi Dini

Karhut

Koordinator

Penanggulangan &

Penanganan Pasca

Karhut

Kepala Regu Inti

1 Kepala Regu

Inti 2

Karyawan yang

ditunjuk

Karyawan

yang ditunjuk

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 26 of 30

Lampiran 5b. Stuktur Organisasi Brigdakarhutla Tingkat Estate

Posisi Dijabat oleh Jumlah Tanggung jawab Utama

Kepala Brigade Dalkarhutla Estate Manager 1 Penanggung jawab umum atas semua upaya penanganan kebakaran dan tindakan support lainnya.

Koordinator Pencegahan, peringatan dan deteksi dini

Socap Askep 1 Mengkoordinasikan dan mengarahkan upaya pemadaman di lapangan dan mengidentifikasi peralatan, regu , dan lpatroliik yang diperlukan.

Koordinator Penanggulangan dan Penanganan Pasca Karhutla

Plantation Askep Harvsting Askep

1 Pemadaman dini dan lanjutan, Inventarisasi dan monitoring areal bekas kebakaran, koordinasi penanganan pasca, dukungan evakuasi dan penyelamatan

Tata Usaha Sekretaris Brigade

Asisten EFS 1 Fungsi perencanaan dan evaluasi, penyiapan dan pemeliharaan sarpras,penyiapan lpatroliic dan administrasi Berkoordinasi dengan Kepala Brigade Dalkarhutla untuk menyediakan transport, makanan, air, BMM, P3K dll sesuai yang dibutuhkan.

Kepala Regu Inti Asisten Operasional (Harv,Plant)

2 Fungsi operasional Pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca karhut serta dukungan evakuasi dan penyelamatan.

Kepala Regu Pendukung Karyawan yang ditunjuk

1 Membantu tugas kepala regu inti.

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 27 of 30

Posisi Dijabat oleh Jumlah Tanggung jawab Utama

Kepala Regu Perbantuan MPA 1 Membantu tugas kepala Regu inti dan Kepala regu pendukung saat dibutuhkan

Regu Inti Karyawan yang ditunjuk

14 Regu yang secara khusus melaksanakan pengendalian kebakaran hutan di wilayah kerjanya

Regu Pendukung Karyawan yang ditunjuk

Sesuai kebutuhan

Regu yang mendukung regu inti yang anggotanya karyawana pemegang izin.

Regu Perbantuan MPA 14 Regu yang mendukung regu inti yang anggotanya dari masyarakat desa binaan setempat

Lampiran 6. Sign Board Bahaya Kebakaran

120 cm

100 cm

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 28 of 30

100 cm

120 cm

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 29 of 30

Lampiran 7. Tabel Karakteristik Perilaku Api

Tinggi Api (m) Intensitas Kebakaran

(Kw/m) Interpretasi

< 1.3 < 500 Dapat dipadamkan secara langsung dari kepala atau sisi api dengan menggunakan peralatan tangan. Sekat bakar dengan lebar kurang dari 1 meter dapat membatasi kebakaran.

1.3 - 2.6 500 - 2000 Kebakaran ini terlalu panas bagi regu peralatan tangan baik dari depan atau sisi api. Yang effektif adalah menggunakan bulldozer, heli-tanker dan pesawat tanker.

2.6 - 3.6 2,000 – 4,000

Kebakaran susah dikendalikan, torching (api menyala di ujung pohon yang sudah mati, spt. Obor di malam hari), kebakaran tajuk dan api loncat. Pemadaman dari kepala api tidak effektif. Yang mungkin bisa effektif adalah pemadaman dari udara ke sisi api dengan bahan kimia memperlambat laju api (retardant).

> 3.6 > 4,000 Terjadi kebakaran tajuk, api loncat, dan api sangat besar. Pemadaman dari kepala api sama sekali tidak efektif.

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure

TOBAFIBER SUPPORT SERVICES No. Dokumen : TPF-FSS-5008B-PR

PENGENDALIAN KEBAKARAN Tanggal Rev./Nomor Rev. : 15 February 2018 / 7

HUTAN DAN LAHAN Tanggal Rev. Sebelumnya : 15 Agustus 2017

Isu : 0

Halaman : 30 of 30

Lampiran 8. Flow Chart Proses Pengendalian Karhutla 1. Deteksi dini & patroli 2. Pemadaman langsung 3. Pemadaman mandiri 4. Pemadaman mandiri lanjutan 5. Pemadaman gabungan internal 6. Pemadaman gabungan Exter. Dengan Helycopter

1.

2.

Pengendalian Karhutla

Pencegahan - Briefing dan Sosialisasi - Kampanye Pencegahan

kebakaran hutan - Kebijakan No Burn - Pembuatan Sign board

Deteksi & Pencegahan Dini

Informasi Pemantauan HotSpot

Informasi FDR

Informasi Penjagaan Menara

Api

Informasi Karyawan/Pekerja

Informasi Masyarakat

Informasi Pemantauan

Drone

Tidak ada Api

Patroli Pencegahan

Padamkan Api

Padam

Laporan

Ya, Api Besar Tidak

Laporan Patroli

Ya, Api kecil

3. Koordinator penanggulangan & penanganan pasca Karhut.

Mobilisasi tim inti

Padamkan Api

Mobilisasi Lanjutan

Tidak

Api Padam

Laporannn

Ya

5. Kepala Brigdalkarhut Estate

Laporan Kepada kepala Brigdalkarhut HO

Tata usaha sekretaris brigade menganalisa dan menyimpulkan kebutuhantim gabungan internal

Mobilisasi lanjutan

Padamkan Api

Padam

Laporan

Ya

Tim Inti HO

4.

Padamkan Api

Padam

Laporan

Ya Tidak

Mobilisasi Tim Inti 2

Koordinator penanggulangan &

penanganan

6. Bantuan Pemadaman

Helycopter

Padam

Laporan

Ya

Tidak