20
Pemeriksaan BNO By. Erni Y. Skep Ns

Px.BNO

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Px.BNO

Pemeriksaan BNOBy.

Erni Y. Skep Ns

Page 2: Px.BNO

Foto BNOFoto BNO

Foto BNO atau Blass Nier Oversich *dalam bahasa Foto BNO atau Blass Nier Oversich *dalam bahasa inggris disebut KUB (Kidney Ureter Bladder)* inggris disebut KUB (Kidney Ureter Bladder)* adalah foto didaerah abdomen adalah foto didaerah abdomen untuk melihat untuk melihat tractus urinariatractus urinaria dari nier (ginjal) hingga blass dari nier (ginjal) hingga blass (kandung kemih). (kandung kemih).

Foto BNO dan foto polos abdomen (FPA) atau istilah Foto BNO dan foto polos abdomen (FPA) atau istilah “BNO 3 Posisi” / Abdomen Polos 3 posisi“BNO 3 Posisi” / Abdomen Polos 3 posisi pemeriksaan foto yg berbedapemeriksaan foto yg berbeda..

Page 3: Px.BNO

IndikasiIndikasi BNO BNO

- Indikasi pemeriksaan ini adalah batu ginjal- Indikasi pemeriksaan ini adalah batu ginjal

Page 4: Px.BNO

persiapan BNOpersiapan BNO

Tujuan persiapanTujuan persiapan Untuk membersihkan rongga Untuk membersihkan rongga abdomen dari udara dalam usus yang dapat abdomen dari udara dalam usus yang dapat mengganggu gambaran foto BNOmengganggu gambaran foto BNO

Persiapan yang dilakukan: Persiapan yang dilakukan:

- puasa dari malam sebelum pemeriksaan- puasa dari malam sebelum pemeriksaan

- meminum obat pencahar- meminum obat pencahar

- tidak banyak bicara dan tidak merokok selama - tidak banyak bicara dan tidak merokok selama sebelum pemeriksaansebelum pemeriksaan

Page 5: Px.BNO

Luas lapangan penyinaran foto BNOLuas lapangan penyinaran foto BNO

Luas lapangan penyinaran atau kolimasinya Luas lapangan penyinaran atau kolimasinya harus mencakup daerah ginjal hingga blass harus mencakup daerah ginjal hingga blass yaitu titik pusat sinar (CP) berada di daerah yaitu titik pusat sinar (CP) berada di daerah umbikus dan batas bawahnya adalah simfisis umbikus dan batas bawahnya adalah simfisis pubis.pubis.

Page 6: Px.BNO

Prosedur Pemeriksaan BNO-IVPProsedur Pemeriksaan BNO-IVP Lakukan pemeriksaan BNO posisi AP, untuk melihat persiapan Lakukan pemeriksaan BNO posisi AP, untuk melihat persiapan

pasienpasien Jika persiapan pasien baik/bersih, suntikkan media kontras Jika persiapan pasien baik/bersih, suntikkan media kontras

melalui intravena 1 cc saja, diamkan sesaat untuk melihat melalui intravena 1 cc saja, diamkan sesaat untuk melihat reaksi alergis.reaksi alergis.

Jika tidak ada reaksi alergis penyuntikan dapat dilanjutkan Jika tidak ada reaksi alergis penyuntikan dapat dilanjutkan dengan memasang alat compressive ureter terlebih dahulu di dengan memasang alat compressive ureter terlebih dahulu di sekitar SIAS kanan dan kiri.sekitar SIAS kanan dan kiri.

Setelah itu lakukan foto nephogram dengan posisi AP supineSetelah itu lakukan foto nephogram dengan posisi AP supine, , 1 menit setelah injeksi media kontras untuk melihat masuknya 1 menit setelah injeksi media kontras untuk melihat masuknya media kontras ke collecting sistem, terutama pada pasien media kontras ke collecting sistem, terutama pada pasien hypertensi dan anak-anak.hypertensi dan anak-anak.

Lakukan foto 5 menit post injeksi dengan posisi AP supineLakukan foto 5 menit post injeksi dengan posisi AP supine,, menggunakan ukuran film 24 x 30 untuk melihat pelviocaliseal menggunakan ukuran film 24 x 30 untuk melihat pelviocaliseal dan ureter proximal terisi media kontras.dan ureter proximal terisi media kontras.

Page 7: Px.BNO

Foto 15 menit post injeksi dengan posisi AP supine Foto 15 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan film 24 x 30 mencakup gambaran menggunakan film 24 x 30 mencakup gambaran pelviocalyseal, ureter dan bladder mulai terisi media pelviocalyseal, ureter dan bladder mulai terisi media kontraskontras

Foto 30 menit post injeksi dengan posisi AP supine Foto 30 menit post injeksi dengan posisi AP supine melihat gambaran bladder terisi penuh media kontras. melihat gambaran bladder terisi penuh media kontras. Film yang digunakan ukuran 30 x 40.Film yang digunakan ukuran 30 x 40.

Setelah semua foto sudah dikonsulkan kepada dokter Setelah semua foto sudah dikonsulkan kepada dokter spesialis radiologi, biasanya dibuat foto blast oblique spesialis radiologi, biasanya dibuat foto blast oblique untuk melihat prostate (umumnya pada pasien yang untuk melihat prostate (umumnya pada pasien yang lanjut usia). lanjut usia). 

Yang terakhir lakukan foto Yang terakhir lakukan foto post voidpost void dengan posisi AP dengan posisi AP supine atau erect untuk melihat kelainan kecil yang supine atau erect untuk melihat kelainan kecil yang mungkin terjadi di daerah bladder. Dengan posisi erect mungkin terjadi di daerah bladder. Dengan posisi erect dapat menunjukan adanya ren mobile (pergerakan dapat menunjukan adanya ren mobile (pergerakan ginjal yang tidak normal) pada kasus pos hematuri.ginjal yang tidak normal) pada kasus pos hematuri.

Page 8: Px.BNO

Kriteria GambarKriteria Gambar

Foto 5 menit post injeksiFoto 5 menit post injeksi Tampak kontras mengisi ginjal kanan dan kiri.Tampak kontras mengisi ginjal kanan dan kiri.

Foto 15 menit post injeksi Foto 15 menit post injeksi  Tampak kontras mengisi ginjal, ureter.Tampak kontras mengisi ginjal, ureter.

Foto 30 menit post injeksi (full blass)Foto 30 menit post injeksi (full blass) Tampak blass terisi penuh oleh kontras Tampak blass terisi penuh oleh kontras 

Foto Post Mixi Foto Post Mixi  Tampak blass yang telah kosongTampak blass yang telah kosong

Page 9: Px.BNO
Page 10: Px.BNO

Foto Polos Abdomen (FPA)Foto Polos Abdomen (FPA)

Adalah foto didaerah abdomen Adalah foto didaerah abdomen untuk melihat untuk melihat Gastro IntestinalGastro Intestinal

Page 11: Px.BNO

IndikasiIndikasi

Indikasi pemeriksaan Indikasi pemeriksaan untuk melihat ada untuk melihat ada atau tidaknya udara bebas dalam rongga perut. atau tidaknya udara bebas dalam rongga perut.

KeadaanKeadaan sakit perut mendadak yg sakit perut mendadak yg memerlukan memerlukan tindakan segera, contohnyatindakan segera, contohnya: ileus, perforasi : ileus, perforasi (kebocoran dinding usus), ascites, massa intra (kebocoran dinding usus), ascites, massa intra abdominalabdominal

Page 12: Px.BNO

Foto Abdomen 3 posisiFoto Abdomen 3 posisi

adalah prosedur pemeriksaan radiografi pada adalah prosedur pemeriksaan radiografi pada daerah abdomen khususnya untuk daerah abdomen khususnya untuk memperlihatkan kelainan yang terjadi pada memperlihatkan kelainan yang terjadi pada tractus digestivus / gastrointestinal yang tractus digestivus / gastrointestinal yang dilakukan dalam 3 posisi pemotretan.dilakukan dalam 3 posisi pemotretan.

Page 13: Px.BNO

Posisi fotoPosisi foto

Pemeriksaan lengkap ABDOMEN 3 POSISI Pemeriksaan lengkap ABDOMEN 3 POSISI foto abdomen yang dilakukan dalam 3 foto abdomen yang dilakukan dalam 3 proyeksi atau posisi yaitu:proyeksi atau posisi yaitu:

- ABD AP- ABD AP atau S atau Supineupine

- ABD setengah duduk- ABD setengah duduk

- ABD LLD (Left Lateral Decubitus). - ABD LLD (Left Lateral Decubitus).

Page 14: Px.BNO

1. ABDOMEN AP1. ABDOMEN AP atau atau SSupineupine

Posisi Pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan, MSP Posisi Pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan, MSP tubuh berada di pertengahan mejatubuh berada di pertengahan meja,, kedua tangan diatur lurus kedua tangan diatur lurus disamping tubuh dan kedua kaki diatur lurus.disamping tubuh dan kedua kaki diatur lurus.

Posisi Objek : aturlah kaset agar batas atas kaset pada Posisi Objek : aturlah kaset agar batas atas kaset pada diafragma, batas bawah pada simfisis pubis dan crista iliaca diafragma, batas bawah pada simfisis pubis dan crista iliaca berada dipertengahan. Pelvis TIDAK mengalami rotasi (terlihat berada dipertengahan. Pelvis TIDAK mengalami rotasi (terlihat dari kedua SIAS berjarak sama dikedua sisinya)dari kedua SIAS berjarak sama dikedua sisinya)

CR : vertikal tegak lurus ke kaset, pusat sinar diatur sejajar CR : vertikal tegak lurus ke kaset, pusat sinar diatur sejajar dengan crista iliacadengan crista iliaca

FFD : 100 cmFFD : 100 cm Lakukan eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh Lakukan eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh

(aba-abanya : “buang nafas….. tahan!!!” atau “tahan nafas!!!” (aba-abanya : “buang nafas….. tahan!!!” atau “tahan nafas!!!” lalu ekspos.)lalu ekspos.)

Page 15: Px.BNO

2. ABDOMEN SETENGAH 2. ABDOMEN SETENGAH DUDUKDUDUK

Posisi Pasien : pasien duduk diatas meja pemeriksaan dengan Posisi Pasien : pasien duduk diatas meja pemeriksaan dengan menempatkan MSP tubuh sejajar kaset, kedua tangan lurus menempatkan MSP tubuh sejajar kaset, kedua tangan lurus disamping tubuh dan kedua kaki diatur lurus.disamping tubuh dan kedua kaki diatur lurus.

Posisi Objek : kaset berada dibelakang tubuh pasien, aturlah kaset Posisi Objek : kaset berada dibelakang tubuh pasien, aturlah kaset dengan batas atas procxypoid dan batas bawahnya simfisis pubis, dengan batas atas procxypoid dan batas bawahnya simfisis pubis, pelvis dan shoulder TIDAK mengalami rotasi.pelvis dan shoulder TIDAK mengalami rotasi.

CR : horisontal tegak lurus ke kaset, pusat sinar diatur sejajar CR : horisontal tegak lurus ke kaset, pusat sinar diatur sejajar dengan crista iliaca (umbilikus)dengan crista iliaca (umbilikus)

FFD : 100 cmFFD : 100 cm jangan lupa memakai gridjangan lupa memakai grid Lakukan eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh Lakukan eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh

(aba-abanya : “buang nafas….. tahan!!!” atau “tahan nafas!!!” lalu (aba-abanya : “buang nafas….. tahan!!!” atau “tahan nafas!!!” lalu ekspos.)ekspos.)

Page 16: Px.BNO

3. ABDOMEN LLD3. ABDOMEN LLD

Posisi Pasien : Pasien tidur miring ke sisi kiri, kedua genue Posisi Pasien : Pasien tidur miring ke sisi kiri, kedua genue ditekuk (difleksikan), kedua tangan diletakkan diditekuk (difleksikan), kedua tangan diletakkan diaatas kepalatas kepala

Posisi Objek : aturlah kaset agar batas atas kaset pada Posisi Objek : aturlah kaset agar batas atas kaset pada diafragma, batas bawah pada simfisis pubis dan crista iliaca diafragma, batas bawah pada simfisis pubis dan crista iliaca berada dipertengahan. kaset berada dibelakang punggung.berada dipertengahan. kaset berada dibelakang punggung.

CR : horizontal sejajar kaset, pusat sinar diatur sejajar dengan CR : horizontal sejajar kaset, pusat sinar diatur sejajar dengan crista iliaca.crista iliaca.

FFD : 100 cmFFD : 100 cm Lakukan eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi Lakukan eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi

penuh (aba-abanya : “buang nafas….. tahan!!!” atau “tahan penuh (aba-abanya : “buang nafas….. tahan!!!” atau “tahan nafas!!!” lalu ekspos.)nafas!!!” lalu ekspos.)

Page 17: Px.BNO

apakah tujuan dari masing-masing posisiapakah tujuan dari masing-masing posisi ? ?

Abdomen AP : memperlihatkan ada/tidaknya Abdomen AP : memperlihatkan ada/tidaknya penebalan/distensi pada kolon penebalan/distensi pada kolon yang disebabkan yang disebabkan karena massa atau gas pada kolon itu.karena massa atau gas pada kolon itu.

Abdomen setengan duduk : untuk menampakkan Abdomen setengan duduk : untuk menampakkan udara bebas dibawah diafragmaudara bebas dibawah diafragma..

Abdomen LLD : untuk memperlihatkan Abdomen LLD : untuk memperlihatkan air fluid level air fluid level atau udara bebasatau udara bebas yang mungkin terjadi akibar yang mungkin terjadi akibar perforasi kolon.perforasi kolon.

Page 18: Px.BNO

mengapa dibuat foto LLD (bukan RLD) mengapa dibuat foto LLD (bukan RLD) untuk abdomen 3 posisi ini?untuk abdomen 3 posisi ini?

supaya terpisah dengan udara di lambung. supaya terpisah dengan udara di lambung. pada pasien tersangka kebocoran dinding usus, pada pasien tersangka kebocoran dinding usus, udara akan berada pada permukaan teratas. udara akan berada pada permukaan teratas.

jika dibuat foto RLD, udara bebas itu akan jika dibuat foto RLD, udara bebas itu akan tampak menyatu/bercampur dengan udara tampak menyatu/bercampur dengan udara diusus sehingga patologisnya sulit dinilai diusus sehingga patologisnya sulit dinilai

Page 19: Px.BNO

tujuan eksposi dilakukan saat pasien tahan tujuan eksposi dilakukan saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuhnafas setelah ekspirasi penuh

pada saat tahan nafas, pergerakan usus akan pada saat tahan nafas, pergerakan usus akan berhenti, diafragma akan naik dan gambaran berhenti, diafragma akan naik dan gambaran abdomen akan tampak jelasabdomen akan tampak jelas

Page 20: Px.BNO

Terima kasihTerima kasih