184
Tahun 3 Buku 2 Buku Pegangan Guru R E M A J A Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

Tahun 3 Buku 2

Buku Pegangan Guru

R E M A J A

Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Page 2: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

Peperangan Rohani

Oktober/November/Desember)

“Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging,

tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa,

melawan penghulu-penghulu duna yang gelap ini,melawan roh-roh jahat di udara.”

(Efesus 6:12)

Diterbitkan oleh Majelis PusatGereja Yesus Sejati Indonesia

ÿ

Page 3: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

Tahun 3 Buku 2

Buku Pegangan Guru

R E M A J A

Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Page 4: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

Nabi-nabi Perjanjian Lama biasanya terdiri dari laki-laki dan perempuan yang langsung dipilih oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada suatu bangsa yang keras kepala dan memberontak. Dalam bagian ini, murid-murid akan mempelajari persyaratan, amanat dan pesan dari para nabi ini. Di antara pesan-pesan yang disampaikan adalah perihal kedatangan Mesias, hamba Allah yang sempurna. Tuhan Yesus Kristus akan datang sebagai terang dunia dan membebaskan perbudakan. Murid-murid akan belajar bahwa kita adalah nabi-nabi pada masa kini. Allah telah memanggil kita menjadi juru bicara-Nya bagi angkatan yang tidak percaya dan yang jahat ini, untuk menyinari terang Injil ke dalam dunia yang gelap ini.

Bagian # 2: Bersiap Bertemu dengan Tuhan Kita

Sekalipun banyak peringatan yang telah diberikan oleh para nabi perihal Hari Tuhan, suatu hari yang luar biasa dan mengerikan, karena Allah akan mencurahkan murka-Nya atas bangsa Israel, yang menolak untuk berbalik kepada Allah. Sama seperti hukuman dan pemusnahan oleh Allah akan datang pada saat yang paling tidak disangka, demikian pula dengan kedatangan Tuhan yang kedua kalinya pun akan seperti seorang pencuri di malam hari. Dalam bagian ini, murid-murid akan belajar mempersiapkan diri mereka untuk bertemu dengan Tuhan dan mengenali tanda-tanda zaman. Melalui Kitab Yunus, murid-murid pun akan belajar bahwa mereka harus segera bangun dari keasyikan pribadi untuk melihat kebutuhan-kebutuhan yang tepat dari dunia yang menyedihkan ini.

Bagian # 3:Bait Suci yang Sempurna

Dalam bagian ini, murid-murid akan mempelajari penawanan dan pemusnahan Yerusalam serta bagaimana bangsa Israel diberikan pelajaran yang begitu keras dan sulitnya. Allah tidak lagi berdiam di dalam Bait-Nya, melainkan dalam pertemuan-pertemuan yang sesuai dengan standar dan kekudusan-Nya. Dalam kitab Hagai, Zakharia dan Maleakhi, bangsa itu telah kembali dari penawanan. Tujuan mereka sekarang adalah membangun kembali Bait Allah, tembok-tembok kota dan memulihkan iman mereka. Sama seperti cara bangsa Israel kembali untuk membangun Bait Allah secara fisik, murid-murid pun akan belajar bahwa kita harus membangun Bait Allah rohani, yaitu jemaat dan iman kita sendiri. Untuk melakukannya, kita tidak mengandalkan kekuatan atau kekuasaan manusia, tetapi mengandalkan Roh Kudus.

Page 5: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

Daftar Isi

Selamat Datang diKurikulum Remaja i-ii

Memahami Para Remaja Anda iii

Beberapa KeinginanPara Remaja (1-2) iv-v

Bagaimana SayaBerkomunikasi Secara Tepat Gunakepada Murid-Murid? vi

Membangun Persahabatan Bersamadengan Murid-Murid vii

Bagaimana MembuatMurid-Murid Tetap Termotivasidan Tertarik? viii

Lomba Ayat Hafalan dan Bacaan Kitabuntuk Minggu ini ix

Ayat Hafalan untukKwartal ini x-xi

Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian LamaSasaran dan Renungan Bagi Para Guru xiii1. Ikhtisar dari Kitab Nabi-Nabi 12. Kitab Yesaya (1) 153. Kitab Yesaya (2) 25

Bagian # 2: Bersiap Bertemu dengan Tuhan KitaSasaran dan Renungan Bagi Para Guru 344 Kitab Obaja, Yoel, Amos 355. Kitab Yunus, Hosea, Mikha 496. Kitab Nahum, Zefanya, Habakuk 637. Kitab Yeremia (1) 758. Kitab Yeremia (2) dan Ratapan 89

Bagian # 3: Bait Suci yang SempurnaSasaran dan Renungan Bagi Para Guru 1009. Kitab Yehezkiel (1) 10110. Kitab Yehezkiel (2) 11511. Kitab Daniel 12712. Kitab Hagai, Zakharia, Maleakhi 13913. Ulasan 153

Page 6: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

Selamat Datang di Kurikulum Remaja

Buku ini telah dirancang untuk membantu para Guru Pendidikan Agama untuk merencanakan dan menjadikan suasana belajar dan mengajar menjadi lebih terarah kepada murid-murid. Karena pengaruh firman Allah yang dahsyat, para Guru Pendidikan Agama memohon agar dapat menyaksikan sendiri setiap langkah perubahan dari murid-murid dalam memahami dan menerapkan Alkitab di dalam kehidupan mereka. Di sini, Anda akan menemukan berbagai bahan yang diperlukan untuk mengajar kebenaran firman Allah yang tidak berubah selamanya.

Kurikulum inimeliputi:

��

Judul PelajaranRingkasan dari Lima Kitab Taurat

Bacaan KitabMat. 24-25; 22:31-32; Yoh. 5:39; Kel. 20-23; Im. 17-26; Ul. 5:12-26

Sasaran Pelajaran1. Memahami pentingnya mempelajari Perjanjian Lama

dan mengenal pengajaran utama dari Lima Kitab Taurat

2. Menjadi termotivasi untuk mempelajari Alkitab dan beroleh pemahaman bagaimana menjalankan hidup mereka

Ayat AlkitabKarena Aku berkata kepadamu: “Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.” (Mat. 5:18)

Bacaan Kitab untuk Minggu iniKejadian 1-10

CONTOH

i Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Page 7: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

iiNabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Semua pelajaran ini didasarkan pada:

(Tidak tertera di dalam Buku Aktivitas Murid)Latar Belakang Alkitab

Sumber tambahan yang berkaitan dengan pelajaran untuk diketahui bagi para guru dan murid.

PemanasanSesuatu yang menawan perhatian

murid-murid,agar mereka dapat memulainya.

Pemahaman AlkitabBimbinglah murid-murid di dalam menemukan

kebenaran firman Allah yang tidak berubah selamanyamelalui penerapan pemahaman Alkitab

di dalam kehidupan nyata.(Lembar Kerja Murid hanya dalam bentuk yang sederhana)

Menguji PemahamanUjilah pemahaman keseluruhan

dari murid murid. Anda dapat melakukannya dengan berbagai

cara yang berbeda. Salah satunya adalah menanyakan suatu pertanyaan

yang berkaitan dengan apa yang mereka telah pelajari.

Penerapan KehidupanBantulah setiap murid untuk menerapkan firman Allah

di dalam kehidupan mereka sama seperti Roh Kudus memimpin mereka.

Motivasilah murid-murid melakukan tindakan untukmelatih apa yang mereka telah pelajari.

Bagaimana mereka melakukan tindakan itu?Kapankah mereka melakukannya?

Renungan dan DoaMintalah murid-murid untuk berbagi

apa yang mereka masih ingat setelah pelajaran berlangsung dan

akhirilah di dalam doa.

Ingatlah!!!

Sasaran dan pengajaran guru ada tertulis pada setiap pendahuluan pelajaran. Bacaan Kitab untuk Minggu ini dan Ayat Hafalan ada tertulis pada setiap pelajaran. Pastikan membacanya sebelum mempersiapkan dan mengajar murid-murid.

Page 8: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

iii Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Memahami Para Remaja

Adalah penting mengajarkan dan memperlengkapi para remaja dengan dasar kekuatan yang kokoh, yaitu iman yang teguh. Sekarang ini, kita bersama dengan angkatan yang sedang mencari jawaban yang benar. Sekalipun mungkin telah mengalami suka maupun duka di dalam kehidupan atau kemerosotan rohani, mereka tetap ingin mengetahui siapa yang membuat suatu perbedaan di dalam dunia ini. Para remaja yang menjadi percaya kepada Allah akan dianggap tidak masuk akal, karena mereka pun hidup di dunia yang penuh dengan kekerasan terhadap hukum-hukum Allah. Sebagai akibat dari hal ini adalah timbulnya wabah penyakit, kerusaksan lingkungan dan kekerasan rumah tangga. Oleh karena itu, mereka diperhadapkan dengan keputusan-keputusan penting setiap harinya. Apa yang mereka putuskan dapat mempengaruhi nilai-nilai Kehidupan, iman, pendidikan, pilihan dalam berteman, pekerjaan, pernikahan dan kehidupan bergereja. Selain itu, para remaja mungkin berjuang menghadapi tekanan dari teman sebaya, gaya hidup, penyalahgunaan, persoalan keluarga, sebagaimana pula dengan jati diri. Dengan kata lain, mereka diombang-ambingkan oleh perubahan, entahkah secara rohani, perasaan, sosial maupun jasmani.

Para remaja membutuhkan sesuatu dan seseorang bagi mereka untuk disandari, apapun yang dianggap layak untuk menjadi pegangan hidup mereka. Lalu, tugas kita adalah membimbing para remaja untuk menyaksikan kuasa Allah di dalam dunia yang selalu berubah ini. Sangat mengherankan, para remaja ingin menjadi ‘rohani’. sekalipun seluruh masyarakat berada di sekitar mereka. Oleh karena itu, mereka perlu mendengarkan banyak kesaksian pribadi dan kebenaran Alkitab mengenai bagaimana kasih Allah telah menyentuh kehidupan orang lain serta pengharapan apa saja yang dimiliki, sekalipun kita hidup di dunia yang sering kali tidak berperikemanusiaan. Bagaimana kita dapat meneguhkan iman mereka di dalam Tuhan, yang mengasihi dan peduli kepada mereka lebih daripada siapapun juga?

Page 9: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

ivNabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Beberapa Keinginan Para Remaja (1)

1. Mengasihi dan Diterima Para remaja memiliki suatu keinginan yang besar untuk diterima oleh teman-teman sebayanya dan memperhatikan apa yang orang lain pikirkan mengenai diri mereka. Mereka kuatir mengenai bagaimana orang lain memperhatikan mereka secara jasmani (penampilan: terlalu tinggi, terlalu pendek, terlalu gemuk, terlalu kurus, pemahaman mengenai seks) dan secara mental (kepandaian: terlalu pandai atau terlalu bodoh). Mereka pun memperhatikan para teman, guru, olahragawan, personal media sebagai contoh bagi diri mereka. Oleh karena itu, cara guru menyatakan iman dan keyakinan akan menjadi saksi yang positif bagi diri mereka.

2. Menjalin hubungan dengan Allah atau Mencari Keyakinan Iman

Pada usia seperti ini, para remaja tidak lagi akan datang ke gereja hanya disebabkan orangtua menyuruh mereka melakukannya. Mereka mulai mengembangkan hubungan pribadi dengan Yesus Kristus. Sekalipun kemampuan berpikir para remaja akan menyebabkan mereka mempertanyakan apa peranan Allah dan Alkitab di dalam kehidupan sehari-hari, tetapi penting bagi Guru Pendidikan Agama senantiasa menantang mereka untuk menyediakan waktu dalam berdoa dan beribadah di luar kelas dan gereja, sehingga dapat membangun iman mereka sendiri. Sasaran kerohanian mereka adalah menemukan makna dan tujuan hidup mereka melalui Yesus Kristus.

3. Merasakan Pengalaman Pribadi Bersama dengan Allah

Dalam kehidupan mereka sampai saat ini, para remaja mungkin masih belum memiliki banyak pengalaman pribadi bersama dengan Allah. Kehidupan ibadah mereka sepertinya telah teratur berjalan dengan menghadiri kebaktian di gereja ataupun di kelas dan berdoa sebelum tidur. Sekalipun keteraturan ini baik, tetapi masih belum cukup. Sekarang, saatnya memotivasi mereka untuk berdoa secara tekun, sehingga dapat menyadari peran Allah dalam kehidupan sehari-hari mereka. Bagikan beberapa kesaksian pribadi yang akan menyentuh hati mereka. Dengan demikian, mereka akan mulai melihat Allah sebagai sahabat, penghibur dan penasihat pribadi bagi diri mereka.

Page 10: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

v Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

4.

4. Memahami Tujuan Hidup yang Sesungguhnya

Para remaja ingin mengetahui siapa sesungguhnya diri mereka. Pada usia kritis seperti ini, mereka mulai bertan-ya kepada diri sendiri, “Apakah tujuan hidup saya?” dan “Apakah maksud dari semuanya ini?” Seorang remaja perlu memandang diri sendiri sebagai ses-eorang yang berbeda dan yang layak untuk mencapai keberhasilan dari masa transisi menuju masa dewasa. Keya-kinan diri mereka begitu kuat, hingga merasa perlu membuktikan diri sebagai seseorang yang berkemampuan un-tuk itu. Beberapa orangtua tidak ingin membiarkan anak-anak mereka pergi seorang diri hingga menjadi berlebihan, karena merasa kuatir akan adanya an-caman perkembangan diri dari anak-anak mereka. Sebagai akibatnya, para remaja akhirnya memberontak kepada orangtua. Sebagai Guru Pendidikan Agama, kita perlu menunjukkan dukun-gan dan motivasi serta memberikan nasihat yang membantu mereka. Kita pun perlu meneguhkan talenta dan

kemampuan untuk membiarkan mer-eka mengetahui kelayakan diri mereka. Para remaja menghormati orangtua dan orang dewasa lainnya secara konsisiten. Ketika mereka membuat keputusan sendiri dan belajar dari kesalahan, hal itu akan membuat mereka menemukan jati dirinya sendiri dan apa yang diyakin-inya. Ketika melakukannya, mereka pun dapat menjadi setia terhadap keyakinan dan nilai-nilai kehidupan mereka.

5. Kemurnian dan Kekudusan

Mungkin karena usia yang masih muda dan kurang begitu berpengalaman di dalam dunia yang nyata ini, para remaja sering kali merasa bahwa mereka da-pat mengatasi segala sesuatunya, bila berusaha dengan cukup keras. “Saya dapat mengatasinya,” demikianlah pikir mereka. “Itu boleh saja terjadi kepada diri mereka, tetapi tidak akan terjadi ke-pada diri saya!” Di satu sisi adalah positif memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Bagaimanapun, ketika menghadapi banyak perncobaan yang sesungguh-nya, mereka mungkin belum siap untuk menghadapi semuanya dengan ‘kepala dingin’. Sekalipun tidak perlu memberi-tahukan mereka dengan cerita-cerita dari banyak orang yang telah gagal un-tuk tetap murni dan kudus, kita tetap perlu membiarkan mereka memahami kenyataan dan kesulitan-kesulitan itu. Tantanglah mereka untuk berpikir men-genai apa yang penting bagi diri mereka dan motivasilah agar tetap teguh kepada apa yang mereka yakini.

Beberapa Keinginan Para Remaja

Page 11: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

viNabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Bagaimana Saya Berkomunikasi Secara Tepat Guna kepada Murid-Murid?

1. Sambutlah setiap murid pada tiap-tiap bagian pelajaran

Sambutan yang bersahabat dan yang ramah menyatakan perhatian yang sepenuhnya. Ungkapan seperti “bagaimana keadaan kamu?” dapat menyatakan perhatian yang tulus. Ungkapan seperti “luar biasa bertemu dengan kamu!” dapat mengubah hari-hari dari seseorang. Sambutan kita hanya memerlukan waktu sekitar 30-40 detik, tetapi murid-murid akan begitu merasakan bahwa kita benar-benar peduli kepada mereka.

2. Kirimlah sebuah kartu/email atauhubungilah melalui telepon untuk menge-tahui seseorang sedang melakukan hal apa

Dengan mengatakan, “Saya takjub bagaimana kamu dapat melakukannya”, akan membuat suatu perbedaan yang menonjol di dalam kehidupan seseorang. Sekalipun perbuatan ini hanya memerlukan waktu 4-5 menit dan harga yang tidak seberapa dari selembar kartu, tetapi akan membuat hari-hari para remaja bersemangat kembali.

3. Undanglah setiap murid ke ru- mah dalam acara persekutuan atau kejadian istimewa lainnya

Kenangan terindah kita dari melayani Tuhan dihasilkan melalui persekutuan atau kejadian istimewa lainnya. Setiap persekutuan akan memberikan suatu kesempatan yang baru untuk menunjukkan rasa simpati dan empati kepada seseorang.

4. Berdoalah bersama dengan mereka

Para remaja perlu mengetahui bahwa para guru ternyata mendoakan mereka dengan tekun. Sekalipun mereka mungkin begitu sibuk dengan aktivitas belajar, kita hendaknya senantiasa mengingatkan bahwa berdoa bersama pada saat-saat tertentu itu merupakan satu-satunya cara untuk memohon hikmat dan kekuatan dari Allah.

Page 12: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

vii Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Pada abad 21 ini, hampir semua remaja berkomunikasi melalui email setiap harinya. Dengan bantuan internet, banyak orang menemukan cara yang luar biasa untuk tetap dapat berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar mereka yang tidak dapat berbicara langsung dan dengan orang-orang yang tinggalnya berjauhan.

Sebagai Guru Pendidikan Agama, penggunaan email untuk menjangkau murid-murid merupakan cara yang indah di dalam membangun persahabatan.

Sejak mengetahui murid-murid dapat mengirimkan email yang sedikit lebih mendalam daripada sekedar kata-kata sambutan atau pujian, Anda mungkin dapat ajukan pertanyaan yang merangsang pikiran murid-murid mengenai apa yang sedang terjadi di dunia saat ini, apa yang mereka yakini, bagaimana hubungan mereka dengan keluarga atau mungkin mulailah dengan suatu pertanyaan yang pribadi mengenai hubungan mereka dengan Allah.

Fakta menunjukkan bahwa murid-murid merasa senang bila menemukan email di mailbox mereka, sekalipun Anda dan mereka jarang berkomunikasi. Setidaknya, pikirkan

email apa yang dapat memotivasi murid-murid agar mengetahui bahwa mereka berada di dalam pikiran Anda atau mengetahui bahwa Anda mengharapkan mereka berhasil di dalam ujian atau aktivitas olahraga. Bahkan Anda dapat membuat hari-hari mereka penuh semangat dengan memberikan pujian atau motivasi tertulis di dalamnya.

Untuk menjangkau murid-murid secara tepat guna melalui email, tulislah pesan Anda secara singkat (cukup satu paragraf atau satu kalimat). Hidup di dalam masyarakat yang serba cepat ini, tidak banyak dari antara kita yang ingin memeriksa sebuah email yang panjang isinya. Begitu pula penting untuk menjawab pesan dalam waktu 1-2 hari. Murid-murid mencari Anda untuk memperoleh dukungan dan bimbingan. Anda akan segera kehilangan kepercayaan dari mereka, bila tidak ada balasan dari Anda selama satu minggu ke depan.

Tetap usahakan menggunakan nada kalimat yang ramah di dalam menulis email Anda. Biarkan mereka mengetahui bahwa Anda selalu berada di dekat mereka, terutama ketika salah seorang murid sedang sakit jasmani atau lemah rohani. Kutiplah sebagian ayat Alkitab dan gunakan humor secara bebas. Para remaja tidak akan menanggapi secara positif kepada guru-guru yang selalu menyalahkan. Tetaplah berada di sana dan jadilah teladan.

Email adalah alat komunikasi yang luar biasa dengan murid-murid. Kiranya Allah meneguhkan iman murid-murid dan menanamkan pemahaman akan firman-Nya kepada mereka.

Membangun Persahabatan Bersama dengan Murid-Murid

Page 13: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

viiiNabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Bagaimana Membuat Murid-Murid Tetap Termotivasi dan Tertarik?

Kamu dapat menggunakan...1. Permainan2. Video klip3. Diskusi untuk menemukan solusi atau gagasan lainnya4. Poster5. Pertanyaan yang menarik atau topik-topik yang hangat6. Kesaksian atau pujian yang menyentuh hati7. Saat-saat perenungan untuk mengintrospeksi diri8. Kesetiaan dan kerajinan

Ketika membawakan pelajaran,kamu dapat menggunakan...1. Suatu gaya dari seorang guru ketika mengajar murid-murid2. Suatu penggalian Alkitab yang mendalam3. Suatu tulisan singkat yang menarik perhatian murid-murid4. suatu film yang bermakna dalam dan yang berkaitan dengan topik pelajaran

Guru dapat menguji pemahaman murid-murid dengan...1. Meminta murid-murid untuk berbagi apa yang mereka telah pelajari2. Menanyakan beberapa pertanyaan mengenai pemahaman Alkitab3. Meminta murid-murid untuk menemukan moral yang baik selama pelajaran4. Menanyakan siapa tokoh yang murid-murid ingin jadikan bagian dari kehidupan

mereka5. Meminta murid-murid untuk menerapkan pemahaman Alkitab di dalam kehidu-

pan sehari-hari

Page 14: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

ix Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Apakah Anda mengetahui bahwa dengan bersama-sama menghafal Ayat Hafalan di dalam kelas, dapat memberikan saat yang paling baik dalam mengajarkan firman Allah? Kebanyakan orang beranggapan bahwa murid-murid kelas Remaja telah mengetahui banyak mengenai ayat-ayat dalam Alkitab. Bagaimanapun, anggapan itu tidaklah benar. Oleh karena itu, kita sebagai Guru Pendidikan Agama haruslah lebih menekankan bagian pelajaran ini daripada yang lainnya. Mengapa? Karena dengan mengingat ayat Alkitab dapat membantu murid-murid bertahan menghadapi pencobaan dan membangun iman yang lebih teguh.

Pastikan bahwa ini merupakan hal yang melibatkan para guru dan murid. Tantanglah murid-murid untuk dapat mengingat Ayat Hafalan bersama dengan Anda setiap minggunya. Adalah gagasan yang positif, bila Anda dan murid-murid dapat mengucapkan ketiga belas Ayat Hafalan pada akhir kwartal. Ini merupakan cara yang luar biasa untuk memotivasi Anda dan murid-murid. Mungkin Anda dapat menantang murid-murid dengan sebuah lomba. Buatlah lomba itu sebagai tantangan yang nyata dan lihatlah siapa yang dapat mengucapkan Ayat Hafalan paling banyak pada perlombaan itu. Anda dapat memberikan apapun macam penghargaan kepada murid-murid yang menang.

Karena perlu mengulang Ayat Hafalan dari minggu ke minggu, Anda dapat menghabiskan waktu lebih banyak untuk membicarakannya bersama murid-murid. Biarkan firman Allah itu mempengaruhi kehidupan

pribadi murid-murid dan menjadi bagian dari kehidupan mereka. Setelah suatu periode waktu tertentu, Anda pasti akan melihat kehidupan murid-murid bertumbuh seperti yang Allah kehendaki. Intinya adalah bila murid-murid mendapati Anda sedang serius dalam menghafal Ayat Alkitab, mereka pun akan melihatnya sebagai suatu cara yang penting untuk bertumbuh lebih menyerupai Yesus Kristus. Kiranya Allah senantiasa meneguhkan semangat pelayanan kita kepada murid-murid.

Bacaan Kitab untuk Minggu ini

Lomba Ayat Hafalan

1. Yer. 1-52. Yes. 6; 9; 123. Yes. 40-41; 53; 55; 65-664. Ob. 1; Yl. 1-2; Am. 8-95. Yun. 1-3; Hos. 1; 6; Mik. 46. Nah. 1; Zef. 1; 3; Hab. 37. Yer. 1-2; 16-178. Yer. 45-46; Rat. 1-49. Yeh. 1-3; 1810. Yeh. 34; 37; 4711. Dan. 1-712. Hag. 1-2; Zak. 1-3; Mal. 3-4

Page 15: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

xNabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Ayat Hafalan untuk Bulan Oktober, November dan Desember

1. “Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.” (Ul. 18:15)

2. “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” (Yes. 9:5)

3. “Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara.” (Yes. 61:1)

4. “Pada hari itu, Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala.” (Am. 9:11)

5. “Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?” (Mik. 6:8)

6. “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.” (Hab. 3:17-18)

7. “Sesungguhnya,akandatangwaktunya,demikianlahfirmanTUHAN,Akuakanmengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yangberkuasaatasmereka,demikianlahfirmanTUHAN.”(Yer. 31:31-32)

8. “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” (Rat. 3:22-23)

Page 16: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

xi Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

9. “Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat, supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka.” (Yeh. 11:19-20)

10. “Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia dan katakanlahkepadanafashidupitu:BeginilahfirmanTuhanALLAH:Hainafashidup, datanglah dari keempat penjuru angin dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali. Lalu, aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar.” (Yeh. 37:9-10)

11. “Titah ini adalah menurut putusan para penjaga dan hal ini menurut perkataan orang-orang kudus, supaya orang-orang yang hidup tahu bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, bahkan orang yang paling kecil sekalipun dapat diangkat-Nya untuk kedudukan itu.” (Dan. 4:17)

12. “InilahfirmanTUHANkepadaZerubabelbunyinya:Bukandengankeperkasaandanbukandengankekuatan,melainkandenganroh-Ku,firmanTUHANsemestaalam.” (Zak. 4:6)

Ayat Hafalan untuk Bulan Oktober, November dan Desember

Page 17: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

xiiNabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Halaman Kosong

Page 18: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

xiii Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Nabi-nabi Perjanjian Lama biasanya terdiri dari laki-laki dan perempuan yang langsung dipilih oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada suatu bangsa yang keras kepala dan memberontak. Dalam bagian ini, murid-murid akan mempelajari persyaratan, amanat dan pesan dari para nabi ini. Di antara pesan-pesan yang disampaikan adalah perihal kedatangan Mesias, hamba Allah yang sempurna. Tuhan Yesus Kristus akan datang sebagai terang dunia dan membebaskan perbudakan. Murid-murid akan belajar bahwa kita adalah nabi-nabi pada masa kini. Allah telah memanggil kita menjadi juru bicara-Nya bagi angkatan yang tidak percaya dan yang jahat ini, untuk menyinari terang Injil ke dalam dunia yang gelap ini.

Dan Biarlah Dimulai Bersama dengan-Ku

“Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku? Maka sahutku: “Ini aku, utuslah aku!” (Yesaya 6:8)

Ini adalah kisah tentang empat orang yang bernama Semua Orang, Seseorang, Siapapun dan Tidak Seorangpun. Ada pekerjaan penting yang harus dilakukan dan Semua Orang merasa yakin bahwa Seseorang akan melakukannya. Siapapun dapat melakukannya, tetapi Tidak Seorangpun yang melakukannya. Seseorang menjadi marah, karena itu adalah tugas dari Semua Orang. Semua Orang beranggapan bahwa Siapapun dapat melakukannya. Tidak Seorangpun menyadari bahwa Semua Orang ternyata tidak akan melakukannya. Akhirnya, Semua Orang menyalahkan Seseorang. Tidak Seorangpun melakukan apa yang Siapapun telah lakukan. Bukankah hal itu telah biasa terdengar? Sayangnya, ini adalah sikap dari kebanyakan orang Kristen sekarang ketika dipanggil untuk melakukan pekerjaan Tuhan. Bagaimanapun, Tuhan tidak memberikan kita semangat yang memudar, tetapi suatu keyakinan dan inisiatif. Kiranya Allah membuka mata kita untuk mengenali saat-saat hidup dan menggerakkan kita untuk pergi ke ladang tuaian.

Sasaran

Nab

i-N

abi d

i Per

janj

ian

Lam

aBagian # 1

Renungan Bagi Para Guru

Page 19: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

1Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

1pelajaran

Bacaan KitabUl. 18:9-22

Sasaran Pelajaran1. Memungkinkan murid-murid memiliki ikhtisar mengenai peran dan

amanat dari nab-nabi dalam Perjanjian Lama2. Memungkinkan murid-murid mengembangkan kesadaran bahwa

mereka adalah nabi-nabi dari angkatan ini3. Memungkinkan murid-murid belajar bahwa Allah akan memberikan kita

berbagai karunia dan talenta yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya

Ayat Alkitab“Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.” (Ul. 18:15)

Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)Yes. 1-5

Ikhtisar dari Kitab Nabi-Nabi

L a t a r B e l a k a n g A l k i t a b

Sejarah Nab-Nabi

Pada mulanya, nabi-nabi dipanggil dan dilatih secara perorangan. Lalu, sekolah bagi para nabipun didirikan. Kebanyakan dari antara sekolah itu tampaknya terletak di Rama, Gilgal, Yerikho dan Betel (2 Raj. 2:1-4). Orang-orang yang mengikuti sekolah itu dilatih untuk menjadi juru bicara bagi Allah. Sekolah dari para nabi tidaklah sama seperti yang ada saat sekarang, tetapi merupakan suatu kumpulan murid-murid yang dikepalai oleh seorang pemimpin (1 Sam. 19:20).

Nabi-Nabi sebelum Masuk KanaanAbraham (Kej. 20:7)Musa (Ul. 18:15,18)

Page 20: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

2 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Miryam (Kel. 15:20)Bileam (Bil. 22:9,11)

Nabi-Nabi pada Zaman Hakim-HakimDebora (Hak. 4:4)Samuel (1 Sam. 3:20)

Nabi-Nabi pada Zaman Kerajaan BersatuDaud (Kis. 2:30)Gad (1 Sam. 22:5)Natan (2 Sam. 7:2)

Nabi-Nabi selama Kerajaan Terpecah (Israel)Ahia, orang Silo (1 Raj. 11:29)Ido, pelihat itu (2 Taw. 9:29)Yehu bin Hanani (1 Raj. 6:1,7)Elia (1 Raj. 17:2)Mikha bin Yimla (1 Raj. 22:7-8)Elisa (1 Raj. 19:16)Oded (2 Taw. 28:9)

Nabi-Nabi selama Kerajaan Terpecah (Yehuda)Semaya (2 Taw. 12:5,15)Azarya bin Oded (2 Taw. 15:1,8)Hanani, pelihat itu (2 Taw. 16:7,10)Yahaziel bin Zakharia (2 Taw. 20:14)Hulda (2 Raj. 22:14)Uria bin Semaya (Yer. 26:20)Asaf, pelihat itu (2 Taw. 29:30)

Page 21: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

3Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Tabel 1: Kronologi Nabi-Nabi sebelum Kejatuhan Samaria tahun 722/721 SM

Nabi PerkiraanMengabdi

Nabi dariKerajaan

RajaYehuda

Ayat Terkait

Ayat Terkait

RajaIsrael

Obaja 845 Ahazia 2 Raj. 82 Taw. 21

2 Raj. 8-92 Taw. 22

Yoram

Yoel 840-830 Yehuda Yoas 2 Raj. 11-132 Taw. 22-

24

Yehu 2 Raj. 9-102 Taw. 22

Yunus 790-770 Israel Amazia dan Uziaberteman dengan

raja Asyur: Salma-

neser IV

2 Raj. 142 Taw. 25-

26

Yerobeam(II)

2 Raj. 14-15

Hosea 760-720 Israel UziaYotamAhasHizkia

2 Raj. 15-162 Taw. 27-

32

Yerobeam(II)

AzaryaSalum

MenahemPekahyaPekahHosea

2 Raj. 15-17

Amos 780-740 Israel Uzia 2 Taw. 26 Yerobeam(II)

2 Raj. 14-15

Yesaya 745-695 Yehuda UziaYotamAhasHizkia

Manasye

2 Raj. 18-212 Taw. 27-

32

PekahHosea

2 Raj. 15-17

Mikha 740-700 Yehuda YotamAhasHizkia

2 Raj. 18-202 Taw. 27-

32

PekahHosea

2 Raj. 15-17

Page 22: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

4 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Tabel 2: Kronologi Nabi-Nabi setelah Kejatuhan Samaria tahun 722/721 SM

Nabi PerkiraanMengabdi

Nabi dariKerajaan

RajaYehuda

Raja dari Bangsa Asing

Ayat Terkait

Nahum 630-610 Manasye Asyur:Ashurbanipal

2 Raj. 212 Taw. 33

Zefanya 739-608 Yehuda Yosia 2 Raj. 22-232 Taw. 34-36

Yeremia 626-586 Yehuda YosiaYoahasYoyakimYoyakhinZedekhiaGedalya

(pemerintahanpembuangan)

Babel:NabopolassarNebukadnezar

2 Raj. 22-252 Taw. 34-36

Habakuk 606-596 Yehuda Yoyakim Babel:Nabopolassar

2 Raj. 22-252 Taw. 34-36

Daniel 606-534 Yehuda YoyakimYoyakhinZedekhia

Babel:Nebukadnezar

NeriglissarLabashi-marduk

Evil-MerodakhNabonidas

Media-Persia:Koresy

2 Raj. 22-252 Taw. 36

Yehezkiel 592-570 Yehuda Zedekhia Babel:Nebukadnezar

Hagai 520-516 Yehuda Bupati:Zerubabel

Media-Persia:Darius I

Kitab Ezra

Yehuda

2 Raj. 252 Taw. 36

Zakharia 520-516 Yehuda Bupati:Zerubabel

Media-Persia:Darius I

Kitab Ezra

Maleakhi 450-400 Yehuda Bupati:Nehemia

Media-Persia:Darius II

Kitab Nehemia

Page 23: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

5Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

P e m a n a s a n

Sepanjang Jalan

Seorang tukang air di India memiliki dua tempayan besar, masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan, yang dibawanya menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak, sedangkan yang satunya lagi tidak retak. Bila tempayan yang tidak retak itu selalu dapat membawa penuh air setelah perjalanan panjang dari mata air ke rumah tuannya, sementara yang retak hanya dapat membawa setengah penuh air. Selama dua tahun, hal itu terjadi setiap harinya. Tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah tuannya. Tentu saja, tempayan yang tidak retak merasa bangga akan prestasinya, karena dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna. Namun, tempayan retak yang malang itu merasa malu sekali akan ketidaksempurnaannya dan bersedih hati, sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang seharusnya dapat diberikannya. Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan yang retak berkata kepada tukang air, “Saya sungguh malu terhadap diri sendiri dan ingin memohon maaf kepadamu.” “Mengapa demikian?” tanya ukang air. “Mengapa kamu merasa malu?” “Saya hanya mampu, selama dua tahun ini, membawa setengah porsi air dari yang seharusnya, karena adanya keretakan pada sisi tempayan telah membuat air tertumpah dalam perjalanan menuju rumah tuan kita. Karena kekuranganku ini, engkau harus melakukan semua pekerjaan ini dan tidak memperoleh nilai yang sepenuhnya dari usahamu,” kata tempayan itu. Tukang air merasa kasihan terhadap tempayan yang retak itu dan dalam belas kasihannya, ia berkata, “Bila keesokan hari, kita kembali ke rumah tuan, aku menginginkanmu untuk memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan.” Dan ternyata sungguh, ketika mereka mendaki sebuah bukit, tempayan retak itu barulah memperhatikan pancaran matahari yang menghangatkan bunga-bunga indah di sepanjang sisi jalan itu hingga membuatnya sedikit terhibur. Namun pada akhir perjalanan, ia kembali bersedih hati, karena separuh air yang dibawanya telah tertumpah dan kembali memohon maaf kepada tukang air atas kegagalannya. Tukang air berkata kepada tempayan itu, “Apakah kamu memperhatikan adanya bunga-bunga hanya pada sisimu di sepanjang jalan, tetapi tidak ada bunga-bunga di sepanjang jalan pada sisi tempayan yang tidak retak itu? Itu karena aku selalu menyadari akan kekuranganmu dan memanfaatkannya. Aku telah menanam benih-benih bunga pada sisimu di sepanjang jalan dan setiap hari, bila kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu. Selama dua tahun ini, aku telah dapat memetik bunga-bunga indah untuk menghias meja makan dari tuan kita. Tanpa kamu sebagaimana adanya, tuan kita tidak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang ini”. Setiap orang dari antara kita memiliki keunikan tersendiri – termasuk kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Tetapi bila kita mau, Tuhan akan mempergunakan kita untuk menghiasi ‘meja Bapa surgawi.’ Janganlah takut akan cacat, kelemahan atau kekurangan kita. Melalui kuasa Allah, kita akan menemukan kekuatan untuk menggenapi tujuan dan amanat yang Allah miliki bagi masing-masing dari kehidupan kita.

Page 24: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

6 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

P e m a h a m a n A l k i t a b

Bagian # 1 – Periode Nabi-Nabi

A. Nabi-Nabi

Masa yang akan datang bagaikan sebuah samudra luas yang tidak dikenal, yang mendatangkan sukacita atau teror, penghiburan atau penderitaan, cinta atau kesepian. Beberapa orang merasa ketakutan akan datangnya hari itu, sementara yang lainnya, menanyakan nasib kepada orang pintar atau perantara. Tetapi perihal hari esok, hanya Allahlah yang mengetahuinya dan orang-orang yang merupakan penyampai pesan khusus disebut nabi-nabi. Para nabi dan nabiah dipilih langsung oleh Allah, laki-laki dan perempuan sama seperti kita. Nabi-nabi memainkan peran yang begitu penting dalam masyarakat Israel. Periode Nabi-Nabi dimulai pada Zaman Hakim-Hakim hingga akhir dari Perjanjian Lama. Periode ini berkisar lebih dari 1000 tahun lamanya. Bagaimanapun, nabi-nabi paling aktif berperan sekitar tahun 800-400 SM, yaitu pada masa penghancuran Yerusalem pada tahun 589 SM. Tabel berikut menunjukkan nabi-nabi yang melayani sebelum, selama dan setelah pembuangan. Tabel ini pun menunjukkan orang-orang kepada siapa pesan itu disampaikan oleh mereka. Beberapa nubuat dan pesan ini telah dicatatkan dan disusun ke dalam kitab nubuat. Alkitab terdiri dari enam belas kitab yang ditulis oleh para nabi. Alkitab dibagi dalam dua kelompok besar yang disebut kitab nabi-nabi besar dan kitab nabi-nabi kecil. Kitab-kitab ini dikelompokkan berdasarkan panjang kitabnya dan bukannya pada pentingnya pekerjaan sang nabi. Kitab nabi-nabi besar terdiri dari Yesaya, Yeremia, Yehezkiel dan Daniel. Dua belas kitab nabi kecil terdiri dari Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia dan Maleakhi.

Nabi-Nabi sebelum

Pembuangan

Nabi-Nabi selama

Pembuangan

Nabi-Nabisetelah

Pembuangan

kepada Israel

kepada Niniwe

kepada Edom

kepada Yehuda

kepada orang Yahudi

di Babel

kepada orangBabel

kepada sisa

orang Yahudiyang kembali

AmosHosea

YunusNahum

Obaja YoelYesayaMikha

ZefanyaYeremiaHabakuk

Yehezkiel Daniel HagaiZakhariaMaleakhi

Page 25: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

7Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

B. Sebutan bagi Nabi-Nabi

a. Nabi Istilah ‘nabi’ pertama kali digunakan pada Abraham (Kej. 20:7). Musa (Ul. 34:10),

Harun (Kel. 7:1) dan Debora (Hak. 4:4) pun dikenal sebagai nabi-nabi Allah. Kata ‘nabi’ adalah sebuah kata Ibrani, yang berasal dari akar kata ‘melimpah keluar seperti dari sebuah mata air’ atau ‘mengucapkan.’ Karena kata Ibrani untuk nabi berarti memperkenalkan atau orang yang menyatakan. Oleh karena itu, seorang nabi adalah juru bicara Allah. Mereka bertanggung jawab untuk menyampaikan pesan yang mereka terima dari Allah dan menyatakan pikiran dan kehendak Allah kepada manusia (Kel. 7:1; 4:12; Yer. 1:7,9; Ul. 18:18-20).

b. Pelihat Pada zaman Samuel ada dua kata Ibrani lain yaitu ro’eh dan hazeh, yang dipakai

untuk merujuk kepada nabi, yang berarti orang yang melihat atau pelihat. Kata ro’eh pertama kali ditemukan dalam 1 Samuel 9:9 dan muncul tujuh kali dalam referensi bagi Samuel. Nabi-nabi seperti Zadok (2 Sam.15:27), Gad (2 Sam. 24:11), Samuel (1 Taw. 26:28), Ido (2 Taw. 12:15), Yehu (2 Taw. 19:2) dan Amos (Am. 7:12) dikenal sebagai pelihat. Ini adalah nama yang kadang diberikan kepada nabi-nabi, karena penglihatan-penglihatan yang diberikan Allah kepada mereka dan kemampuan mereka untuk merasakan hal-hal yang bersifat rohani. Dalam 1 Tawarikh 29:29, ketiga kata ini dipakai: Samuel si pelihat (ro’eh), Nabi Natan (nabi), Si pelihat Gad (hazeh).

c. Penjaga Kata Ibrani ‘Zophim’ berarti penjaga, dipergunakan pula untuk seorang nabi

(Yeh. 3:17; 33:7). Tugas dari seorang penjaga adalah menjaga tembok kota dan meniup sangkakala setiap kali apabila bahaya mendekat. Demikian pula, nabi-nabi adalah para penjaga rohani bagi umat Israel, yang bertanggung jawab untuk menyampaikan firman, peringatan dan hukuman Allah kepada umat itu.

d. Abdi Allah Musa (Ul. 33:1; 18:18), Semaya (1 Raj. 12:22), Samuel (1 Sam. 9:6), Elia (2 Raj.

1:9), Elisa (2 Raj. 6:6) dan Daud (2 Taw. 8:14) adalah para abdi Allah. Abdi Allah adalah seorang hamba Allah yang memiliki sifat yang saleh.

C. Tanggung Jawab dari Seorang Nabi

Nabi-nabi adalah utusan Allah. Fungsi mereka adalah sebagai berikut:a. Menunjukkan kepada umat Allah perihal pelanggaran dan dosa dari kaum

keturunan Yakub (Yes. 5:1; Yeh. 22:2; 43:10; Mik. 3:8).b. Mengingatkan umat untuk bertobat dan taat kepada Allah.c. Memperingatkan umat perihal hukuman dan bencana yang segera akan menimpa

(2 Sam. 24:11-13; Yer. 25:8-12).d. Menubuatkan perihal masa depan pribadi dan umat (1 Raj. 11:29-31; 17:1; Yer.

29:10).e. Menyampaikan pesan penghiburan dan pengampunan (Yes. 40:1-2).f. Memberikan berkat (2 Raj. 4:8-16).g. Menjadi perantara bagi orang lain (Kej. 20:7,17).h. Mengurapi dan menasihati raja-raja dan memimpin urusan negara (1 Raj. 19:15;

2 Raj. 9:1-3; 3:1-27).

Page 26: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

8 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

i. Bernubuat mengenai kelahiran, penderitaan, kematian, kebangkitan dan kenaikan Mesias.

D. Bagaimana Allah menyatakan kehendak-Nya kepada Nabi-Nabi

Sebuah nubuat merupakan pesan ilahi yang diilhami oleh Allah dan disampaikan kepada manusia. Itu berkaitan dengan hal-hal yang akan terjadi di masa yang akan datang dan di akhir zaman. Nubuat datang kepada nabi-nabi melalui cara-cara berikut:a. Nabi-nabi berbicara melalui gerakan Roh Kudus (2 Pet. 1:20-21).b. Allah berbicara berhadapan muka kepada nabi-nabi (Kel. 33:11).c. Allah menyampaikan pesan-Nya melalui kata-kata (1 Sam. 3:4; Yer. 1:4; 2:1;

Hos. 1:2; Yl. 1:1).d. Allah menyampaikan kehendak dan rencana-Nya melalui mimpi dan penglihatan

(Bil. 12:6; Ayb. 3:15-17; Mzm. 89:20; Yeh. 1:1; Dan. 7:1).

Bagian # 2 – Persyaratan dari Seorang Nabi

A. Mengasihi dan Mentaati Allah

Nabi-nabi membesarkan Tuhan dalam segala hal dan sepenuhnya mentaati kehendak Allah, bahkan menanggung resiko untuk kehilangan nyawa mereka. Yohanes 14:21 mengingatkan bahwa barangsiapa yang mengasihi Tuhan akan memegang perintah-perintah-Nya. Memang mudah, bila segalanya berjalan dengan lancar. Tetapi ketika tantangan dan kesulitan muncul, ketaatan dan kasih kita kepada Tuhan diuji. Nabi-nabi seperti Amos, Yeremia, Yehezkiel, Daniel dan Hosea berada di antara orang-orang yang sepenuhnya mengabaikan kehendak dan keinginan pribadi untuk menyelesaikan pekerjaan Allah. Mereka mengatakan apa yang Allah ingin mereka katakan dan pergi ke manapun Allah ingin mereka pergi. Namun, ada beberapa nabi yang tidak sepenuhnya taat kepada Allah. Yunus, Bileam, Gehazi dan nabi-nabi palsu merupakan contoh dari para pekerja Allah yang tidak dapat memutuskan mana tuan yang mereka harus ikuti. Karena mengikuti keinginan pribadi, mereka akhirnya dihukum oleh Allah (2 Pet. 2:15; 2 Raj. 5:20-27). Pada hari-hari terakhir ini, kita semua adalah nabi-nabi Allah, yang dipercayakan dengan amanat untuk memberitakan kabar baik kepada orang-orang yang belum diselamatkan. Marilah kita menghargai status mulia ini dan menjalankan amanat kita dengan setia.

B. Menjalankan Amanat dengan Berani

Nabi-nabi melayani pada beberapa masa paling gelap dalam sejarah Israel. Allah menggambarkan Israel sebagai kaum pemberontak yang mengeraskan hati (Yeh. 2). Mereka telah menolak Allah dan berpaling kepada para berhala dan segala macam praktek kejahatan. Di bawah pemerintahan yang kacau dan berdosa ini, nabi-nabi diutus untuk memberitakan perkataan-perkataan hukuman, peringatan dan kematian kepada para raja, pemimpin agama dan orang banyak. Nabi-nabi mengecam kebijakan dan praktek dari para raja yang jahat, membuat mereka tampak seperti pengkhianat dan banyak orang membenci mereka, karena mengutuk cara hidup mereka yang menyembah berhala. Bahkan bila pesan mereka menyebabkan eksekusi, hukuman atau pengasingan, nabi-nabi tidaklah bersembunyi atau mencoba melunakkan kebenaran. Mereka menyampaikan firman Allah dengan setia, jelas

Page 27: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

9Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

dan berani. Kadang, kita merasa takut akan akibat-akibat tertentu hingga menyamarkan kebenaran atau tetap berdiam diri. Tetapi untuk menjadi para pekerja Allah yang setia, kita haruslah meneladani keberanian dari nabi-nabi yang setia pada kebenaran dan menyatakan kebenaran itu. Seringkali, karena peringatan dari nabi-nabi, seluruh umat kembali kepada Allah dan terluput dari murka Allah sama sekali (1 Raj. 18:1-46; Dan. 4:27, 5:17; Yer. 28:1-17).

C. Berhati-hati di dalam Perkataan dan Perbuatan

Nabi-nabi dipilih untuk menjadi para penjaga dari tiap-tiap angkatan. Mereka haruslah menegur bangsa Israel karena dosa-dosa mereka, memperingatkan hukuman dan membalikkan hati bangsa itu kepada Allah. Untuk melakukan semua ini, nabi-nabi haruslah hidup kudus dan memiliki persekutuan yang erat dengan Allah. Dalam Yesaya 56:10, Allah menegur para pemimpin yang merupakan para penjaga dari bangsa itu sebagai orang-orang yang buta dan tidak berhikmat. Mereka adalah anjing-anjing bodoh yang tidak tahu menyalak, yang berbaring dan hanya suka tidur. Allah pun menolak nabi-nabi palsu yang bernubuat melalui pikiran mereka sendiri dan memberikan bangsa itu harapan kosong. Nabi-nabi seperti itu tidaklah saleh, jahat dan mencari keuntungan mereka sendiri (Yer. 23:9-22). Sebagai akibatnya, mereka tidak menerima wahyu dari Allah dan ditolak oleh-Nya. Untuk menjadi nabi Allah yang efektif, kita haruslah kudus dalam perkataan dan perbuatan, hidup dalam batas-batas pesan yang kita beritakan.

D. Melayani dengan Ketulusan dan Kasih yang Sejati

Sekalipun nabi-nabi seringkali memberikan pesan yang keras dan sukar kepada para pemberontak bangsa, tetapi mereka adalah orang-orang yang penuh perasaan dan kasih bagi negeri sendiri. Dengan cara yang sama, Tuhan menangis ketika Dia menegur penduduk Yerusalem (Luk. 19:41-44), demikian pula, nabi-nabi seringkali menyampaikan pesan Allah dengan perasaan sedih dan berbelas kasih. Yeremia sangat terkenal sebagai nabi yang menangis, yang selama empat puluh tahun menangis untuk dosa-dosa dari bangsa Israel dan penderitaan yang segera mereka akan alami. Habakuk adalah seorang nabi yang hatinya dipenuhi oleh keraguan dan kesedihan, karena adanya ketidakadilan terhadap bangsanya. Itu merupakan perasaan kasih dan belas kasihan terhadap bangsa mereka, yang memberikan saat-saat paling sulit dalam pelayanan mereka.

M e n g u j i P e m a h a m a n

1. Siapakah nabi-nabi pada zaman sekarang ini?

2. Apakah tanggung jawab dari nabi-nabi dalam Perjanjian Lama?

3. Apakah gereja sekarang ini memiliki tanggung jawab yang sama?

4. Apakah jasa dari nabi-nabi?

Page 28: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

10 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

P e n e r a p a n K e h i d u p a n

Ini Aku! Utuslah Aku!

Dalam novel Alexander Irvine yang berjudul My Lady of the Chimney Corner, seorang perempuan tua menghibur tetangga yang putranya sedang terbaring mati. Dia menaruh tangan di kepala temannya dan berkata, “Teman. Allah bukanlah sebuah buku untuk dibawa berkeliling oleh seseorang yang berpakaian bagus ataupun sebuah salib yang terayun pada rantai jam tangan seorang pendeta. Allah memakai tangan ke manapun Dia dapat menemukannya. Kadang, Dia memakai tangan seorang uskup dan meletakkannya pada tangan seorang anak di dalam doa; memakai tangan seorang dokter untuk menyembuhkan penyakit; memakai tangan seorang ibu untuk membimbing seorang anak dan kadang, memakai tangan seorang perempuan malang seperti diriku ini untuk menghibur sesama. Tetapi, mereka semua adalah tangan-tangan yang disentuh oleh Roh-Nya dan Roh-Nya mencari tangan-tangan-Nya untuk dipakai di manapun itu berada. Pada tiap-tiap angkatan, Allah mencari beberapa tangan, tubuh dan pikiran untuk membuat perbedaan dan menggenapi amanat ilahi-Nya. Dia mencari orang-orang seperti Anda dan saya. Laki-laki dan perempuan yang Allah pilih tidaklah sempurna dalam segala hal. Sesungguhnya, mereka memiliki keraguan, ketakutan, ketidakmampuan dan kelemahan. Sekalipun demikian, masing-masing dari antara mereka berani untuk menghadapi tantangan Allah. Allah dapat memakai siapapun, tidak peduli betapa orang itu merasa dirinya tidak penting. Allah memakai orang-orang biasa untuk melakukan pekerjaan-Nya yang luar biasa. Dalam latihan berikut, lihatlah beberapa referensi Alkitab dan tuliskan dengan kata-kata kalian sendiri mengenai berbagai tanggapan dari orang-orang yang Allah pilih untuk menjalankan amanat penting-Nya. Pertimbangkan apakah jawaban mereka berkaitan dengan kita sekarang ini.

a. Musa

Referensi Alkitab: Keluaran 3:7-4:16Amanat: Memimpin umat Israel keluar dari perbudakan ke Tanah PerjanjianReaksi terhadap panggilan Allah:1. “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun…” (Kel. 3:11) –

“Tuhan, aku ini bukanlah siapa-siapa.”2. “Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan

perkataanku...” (Kel. 4:1) – “perkataanku tidak memiliki pengaruh apa-apa.”3. “Akuinitidakpandaibicara,dahulupuntidakdansejakEngkauberfirmankepada

hamba-Mupun tidak…” (Kel. 4:10) – “Aku adalah seorang yang tidak fasih dalam berbicara. Lihat, bahkan Engkau tidak dapat mengubahku.”

4. “Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus.” (Kel. 4:13) – “Aku sarankan Engkau mengutus orang lain.”

Page 29: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

Tanggapan Allah:Untuk tiap-tiap pertanyaan yang Musa ajukan, Allah memberikan jawabannya.1. “Aku akan memberikan suatu tanda kepadamu bahwa Aku telah mengutus

engkau.”2. Allah berkata kepada Musa, “Aku adalah Aku. Katakan kepada orang Israel,

Akulah yang telah mengutus aku kepadamu.”3. Allah memberikan tiga tanda agar Musa pergunakan untuk meyakinkan orang

Israel: Tongkat yang berubah menjadi ular, tangan yang menjadi kusta dan air yang berubah menjadi darah. “Siapa yang telah menciptakan lidah manusia? Sekarang, pergilah dan Aku akan menyertai lidahmu dan mengajarkanmu apa yang engkau akan katakan.”

4. Murka Allah timbul atas Musa.5. Akhirnya, Allah mengutus Harun untuk menjadi juru bicara bagi Musa.

Penerapan:Kadang, pekerjaan yang Allah telah minta untuk kita lakukan tampaknya terlalu sulit. Sama seperti Musa, kita berusaha sedapat mungkin mencari-cari alasan, karena merasa begitu tidak mampu melakukannya. Perasaan-perasaan itu menjadi menguat, bahkan tidak dapat percaya terhadap kemampuan Allah yang sanggup untuk menolong kita. Musa seringkali harus menghadapi perasaan tidak mampu. yang begitu rupa. Ketika menghadapi situasi seperti itu, ingatlah bahwa Allah tidak mengharapkan kita melakukannya seorang diri. Untuk setiap keraguan atau pertanyaan, Allah memiliki jawabannya. Dia akan memberikan jaminan dan kemampuan, agar kita dapat selesaikan pekerjaan itu. Dan bila pekerjaan itu melibatkan beberapa kelemahan kita, kita boleh percaya bahwa Allah akan memberikan firman, kekuatan, keberanian dan kemampuan ketika hal itu dibutuhkan.

b. Yesaya

Referensi Alkitab: Yesaya 1:1; 6:1-8Amanat: Memanggil bangsa Yehuda kembali kepada AllahReaksi terhadap panggilan Allah:1. “Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir dan aku

tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir” (Yes. 6:5) – Penglihatan Allah dalam kemuliaan dan kuasa-Nya membuat Yesaya melihat dosa-dosa dirinya.

2. “Ini aku! Utuslah aku!” (Yes. 6:8)

Tanggapan Allah:Menanggapi tanggapan Yesaya, Allah segera mengutusnya untuk berbicara kepada bangsa pemberontak.

Penerapan:Sebelum menerima panggilan Allah untuk berbicara bagi Dia, kita haruslah menguduskan diri untuk pekerjaan-Nya, sehingga sungguh-sungguh dapat mewakili Allah. Ketika Tuhan memanggil kita, Dia tidak memaksakan kita untuk berbuat sesuatu yang kita tidak inginkan. Pilihannya ada pada kita. Yesaya berinisiatif dan secara aktif menanggapi panggilan Allah.

11Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Page 30: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

c. Yeremia

Referensi Alkitab: Yeremia 1:1-10; 17-19Amanat: Peringatkan raja, nabi palsu dan bangsa Yehuda sebelum pembuangan.Reaksi terhadap panggilan Allah:1. “Aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda...” (Yer. 1:6) – Yeremia

menganggap dirinya masih terlalu muda dan tidak berpengalaman untuk menjadi juru bicara Allah bagi dunia.

2. Yeremia merasa takut, karena mengetahui seperti apa bangsa Israel.

Tanggapan Allah:1. “Kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi dan apapun yang

Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.” (Yer. 1:7) – kita haruslah taat pada perintah Allah.

2. “Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau.” (Yer 1:18-19)

Penerapan:Kita seringkali bergumul untuk menghadapi beberapa tantangan baru, karena merasa masih terlalu muda untuk pekerjaan itu dan tidak memiliki kemampuan, latihan atau pengalaman yang memadai. Tugas itu sepertinya terlalu berat dan sebagai akibatnya, kita merasa takut. Janganlah pernah membiarkan perasaan tidak mampu membuat kita tidak mentaati panggilan Allah. Allah akan menyertai kita sama seperti Dia berjanji untuk menyertai Yeremia. Bila Allah memberikan kita suatu pekerjaan, Dia akan memberikan semua yang kita perlukan untuk melakukannya.

d. Yunus

Referensi Alkitab: Yunus 1:1-3-4,17; 3:1-3Amanat: Pergi ke Niniwe, ibukota kerajaan Asyur dan memanggil rakyatnya untuk bertobat.

Reaksi terhadap panggilan Allah:1. Yunus mengetahui Allah memiliki tugas khusus baginya, tetapi dia tidak mau

melakukannya.2. Sebaliknya, Yunus melarikan diri ke Tarsis.

Tanggapan Allah:Untuk menyelesaikan amanat dan memperbaiki perilaku Yunus yang keliru, Allah membuat beberapa mujizat terjadi: Dia menyebabkan angin kencang bertiup di laut, seekor ikan besar menelan Yunus, sebatang pohon memberikan Yunus tempat berteduh, seekor cacing untuk menyerang pohon itu dan angin timur yang panas bertiup.

Penerapan:1. Sebagai seorang nabi, Yunus wajib mentaati firman Allah, tetapi dia berusaha

untuk lari dari tanggung jawabnya. Yang Allah wajibkan dari para hamba-Nya adalah ketaatan dan kesetiaan.

12 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Page 31: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

2. Beberapa alasan pribadi telah mencegah Yunus dari mentaati panggilan Allah. Jangan biarkan prasangka-prasangka pribadi atau jadwal menghalangi kita dalam melakukan pekerjaan Allah. Untuk melakukan kehendak Allah, kita haruslah menyangkal diri.

e. Maria, ibu Tuhan Yesus

Referensi Alkitab: Lukas 1:26-38Amanat: Menjadi ibu dari Tuhan Yesus KristusReaksi terhadap panggilan Allah:1. “Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah

arti salam itu.” (Luk. 1:29)2. “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” (Luk. 1:34)3. “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut

perkataanmu itu.” (Luk. 1:38)4. “Jiwaku memuliakan Tuhan dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,

sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia.” (Luk. 1:46-48)

Penerapan:Dalam pernikahan orang Yahudi, pasangan ditunangkan ketika kedua keluarga saling menyetujuinya. Ketika diumumkan, pasangan itu menjadi tunangan. Pertunangan dianggap sebuah hubungan yang mengikat dan hanya dapat diputuskan dengan kematian atau perceraian. Karena Maria dan Yusuf telah bertunangan, ketidaksetiaan Maria akan mendatangkan aib masyarakat. Menurut hukum adat orang Yahudi, Yusuf berhak untuk menceraikan Maria dan orang Yahudi berwenang untuk melemparinya dengan batu hingga mati (Ul. 22:23-24). Maria tentu menyadari akibat-akibat ini. Dia pasti telah memikirkan akan ditolak oleh Yusuf, dikucilkan oleh masyarakat atau dilempari batu hingga mati. Tugas yang harus dijalaninya tidak akan berhasil, terkenal atau menyenangkan; sebaliknya, justru akan memberikan banyak penderitaan. Tetapi, Maria bersukacita di dalam Allah dan menyerahkan diri sepenuhnya untuk dipakai oleh-Nya. Karena ketaatannya, dunia diberkati dengan Mesias dan dia akan menerima berkat yang luar biasa.

f. Kemungkinan apakah menurut kalian, yang menjadi tanggapan kalian, bila Allah meminta kalian untuk menjadi seorang nabi bagi angkatan ini? (Tandailah yang dilakukan)1. Terkejut dan tidak percaya2. Merasa terhormat3. Merasa sungguh tidak mampu4. Menolak pekerjaan itu5. Tidak bersedia, tetapi terpaksa6. Memberikan berbagai alasan untuk menghindarinya7. Menyarankan orang lain8. Lainnya; sebutkan __________

13Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Page 32: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

14 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Bila Allah meminta kalian untuk melayani Dia, hal apakah yang akan mencegah kalian mengatakan, “Ini aku. Utuslah aku!” (Tandailah yang dilakukan)1. Sulit untuk menyangkal keinginan sendiri2. Bayarannya kurang3. Kesulitan4. Jauh dari keluarga5. Tidak dapat menikmati hal-hal duniawi6. Kurang leluasa melakukan apa yang saya senang lakukan7. Terlalu banyak tanggung jawab8. Harus terlalu sering berdoa dan membaca Alkitab 9. Lainnya; sebutkan __________

g. Bagaimana kita dapat mempersiapkan diri bagi panggilan Allah?

h. Allah ingin kita melayani Dia, di manapun dan apapun yang kita miliki. Hal sederhana apa sajakah yang dapat dilakukan, agar kehidupan kita berbeda dengan orang-orang di sekitar kita?

Bacaan yang dianjurkan:The Spirit of the Minor Prophets, Holy Spirit Times, Desember 1999.

R e n u n g a n d a n D o a

Semua orang dilahirkan dan diciptakan secara berbeda, tetapi dalam rencana Allah yang indah, kita semua dapat menjadi para pekerja Allah yang baik. Kiranya Allah menolong kita menjadi peka akan kehendak-Nya dan memberikan keberanian untuk berkata, “Ini aku, Tuhan. Utuslah aku!”

Page 33: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

15Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

2pelajaran

Bacaan KitabYes. 6; 9; 12 Sasaran Pelajaran1. Memeriksa kekudusan, kasih dan kedaulatan Allah di dalam kitab

Yesaya2. Diingatkan untuk bersyukur kepada Allah atas kebesaran-Nya, atas

tanda-tanda ajaib dari ciptaan-Nya dan atas kasih-Nya dalam kehidupan murid-murid

Ayat Alkitab“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” (Yes. 9:5)

Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)Yes. 6; 9;12

Kitab Yesaya (1)

L a t a r B e l a k a n g A l k i t a b

Salah satu penemuan arkeologi yang menggembirakan adalah Gulungan Kitab Laut Mati, yang memberikan wawasan perihal betapa akuratnya perkataan dari nabi-nabi telah dipegang. Komunitas Qumran menyembunyikan perpustakaan suci mereka selama 180 tahun sebelum kelahiran Kristus. Perpustakaan itu ditemukan pada tahun 1947. Tampaknya kitab Yesaya (juga kitab Ulangan dan Mazmur) adalah kitab-kitab yang sangat disukai oleh orang-orang percaya Perjanjian Lama. Di antara penemuan itu adalah salinan dari kitab Yesaya, salinan pertama dari kitab Perjanjian Lama pada zaman sebelum kekristenan. Sebelum masa itu, teks yang paling awal dari kitab Ibrani ditanggali sekitar tahun 1100 M. Fakta yang kuat tentang itu adalah bahwa teks dari gulungan kitab itu mengesahkan teks Ibrani dari Alkitab kita yang sekarang; selain perbedaan-perbedaan kecil dalam vokalisasi, ejaan dan ada atau tidak adanya kata sandang (‘the’/’that’), teks kuno ini sama seperti teks dari 1300 tahun kemudian! Allah telah menyimpan keakuratan teks firman-Nya berabad-abad

Page 34: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

16 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

P e m a n a s a n

Tujuh Keajaiban

(Sebelum membacakan kisah berikut kepada murid-murid, mintalah mereka menuliskan apa yang diyakini mengenai Tujuh Keajaiban Dunia. Murid-murid menanggapinya).

Ada seorang profesor dari suatu perguruan tinggi yang meminta mahasiswanya untuk membuat daftar mengenai apa yang menurut mereka merupakan Tujuh Keajaiban Dunia zaman sekarang ini. Tujuh Keajaiban Dunia itu adalah:– Piramida Mesir– Taj Mahal– Grand Canyon– Bendungan Panama– Gedung Empire State– Santo Petrus Basilica– Tembok Besar Cina

Ketika sedang mengumpulkan suara, profesor itu melihat bahwa seorang mahasiswanya belum selesai menulis. Tampaknya dia sedang berpikir keras, profesor itupun menanyakan apakah mahasiswanya itu sedang mengalami kesulitan. “Ya,” jawab mahasiswa itu, “sedikit. Saya tidak dapat memusatkan pikiran, karena ada begitu banyak.” Profesor itu bertanya, “Baiklah. Mengapa Anda tidak membacakan apa yang telah dituliskan bagi kami, sehingga kami mungkin dapat membantunya?” Gadis itu mengangguk, bersiap-siap dan mulai membacakan daftar mengenai Tujuh Keajaiban Dunia.

– Kemampuan untuk menyentuh– Kemampuan untuk mencicipi– Kemampuan untuk melihat– Kemampuan untuk mendengar– Kemampuan untuk merasa– Kemampuan untuk tertawa– Kemampuan untuk mengasihi

Ruangan kelas menjadi hening sesaat, karena semua orang merenungkan kebenaran yang baru saja mereka dengar. Gadis itu memahami keajaiban hidup yang sesungguhnya. Sekarang, kita akan mempelajari keajaiban Allah melalui sudut pandang dari Nabi Yesaya.

lamanya, sehingga kita dapat membaca kitab Perjanjian Lama dengan perasaan yakin bahwa apa yang kita lihat pada halaman-halamannya adalah terjemahan dari setiap kata yang ditulis oleh para penulisnya.

Page 35: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

17Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

P e m a h a m a n A l k i t a b

Bagian # 1 – Ikhtisar Umum

A. Penulis

Penulis kitab ini adalah Yesaya, anak Amos (1:1). Diyakini bahwa Yesaya merupakan keturunan dari kerajaan Yehuda. Menurut tradisi orang Yahudi, Amos adalah saudara dari ayah Uzia, Amazia, yang berarti bahwa Raja Uzia dan Yesaya adalah saudara sepupu. Istri Yesaya adalah seorang nabiah (Yes. 8:3). Dia memiliki dua orang putra; yang satu bernama Syear Yasyub, yang berarti ‘sisa orang yang akan kembali’ dan yang lainnya bernama Maher-Syalal Hash-Bas, yang berarti ‘cepatlah menjarah, lekaslah memangsa’ (Yes. 7:3; 8:3-4). Yesaya aktif melayani selama 60 tahun sebelum dia dihukum mati. Menurut tradisi orang Yahudi bahwa selama pemerintahan Raja Manasye yang jahat, Yesaya digergaji menjadi dua bagian. Akhir-akhir ini, bagaimanapun, penulis Kitab Yesaya telah menjadi sumber yang kontroversial. Beberapa teolog menghubungkan pasal 1-39 dengan nabi Yesaya sendiri, tetapi menghubungkan pasal 40-55 (yang disebut ‘Yesaya kedua’) dengan seorang nabi di Babel yang tidak dikenal dan pasal 56-66 (yang disebut ‘Yesaya ketiga’) dengan seorang nabi lainnya di Palestina yang tidak dikenal pula. Bagaimanapun, kaum konservatif, telah mendesak secara persuasif bahwa Yesayalah yang menulis seluruh kitab itu.

B. Waktu dan Tempat Kerja

Pelayanan panjang Yesaya berlangsung dari tahun 745-695 SM. Dia memulai pelayanannya pada tahun Raja Uzia meninggal dan dilanjutkan dengan pemerintahan Yoram, Ahas, Hizkia dan Manasye dari Yehuda. Pelayanan yang bertepatan dengan pemerintahan Raja Yerobeam II, Zakharia, Salum, Menahem, Pekahya, Pekah dan Hosea dari Israel. Yesaya sezaman dengan Nabi Mikha di Yehuda, Hosea dan Amos di Israel.

C. Latar Belakang Sejarah

Sekalipun berhasil dalam bidang pertanian, perdagangan dan militer, baik di Kerajaan Utara maupun Kerajaan Selatan, tetapi para raja, imam dan rakyatnya menjauh dari Allah dan terlibat dalam dosa. Terjadi kejaharan, kemabukan, penyembahan berhala, tekanan kemiskinan, ketamakan dan adanya nabi-nabi palsu (Yes. 1:10-17; 5:7-8,11-12,23). Karena kemakmuran dan kestabilan, bangsa itu menjadi congkak. Mereka mengadopsi pengaruh-pengaruh asing dan menyembah allah mereka. Yesaya muncul untuk merombak kemerosotan sosial dan agama.

D. Tema dan Ciri Khas

Kitab Yesaya adalah kitab pertama dari nabi-nabi besar. Kitab ini seringkali disebut ‘Rajanya dari Kitab Nabi-nabi,’ ‘Kitab Injil dari Perjanjian Lama,’ ‘Kitab Roma dari Perjanjian Lama’ dan ‘Miniatur Alkitab.’

Page 36: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

18 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

a. Kitab Yesaya terdiri 66 pasal. Seluruh Alkitab terdiri dari 66 kitab.b. Alkitab terbagi menjadi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama

terdiri dari 39 kitab dan Perjanjian Baru 27 kitab. Kitab Yesaya pun terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama terdiri dari 39 pasal dan bagian kedua terdiri dari 27 pasal.

c. Perjanjian Lama berpusat pada keadilan Allah. Bagian pertama dari kitab Yesaya (pasal 1-39) pun menyampaikan pesan Allah tentang keadilan dan hukuman atas bangsa yang berdosa, disertai dengan janji penebusan.

d. Seluruh Alkitab berkaitan dengan keselamatan dari Allah dan pendirian Kerajaan Allah. Tema seluruh kitab ini ditemukan dalam nama Yesaya, yang berarti ‘keselamatan adalah dari Tuhan.’ Kata ‘keselamatan’ muncul 26 kali dalam kitab Yesaya, tetapi hanya 7 kali dalam kitab-kitab nubuat lainnya. Dalam seluruh kitab ini, Yesaya menunjukkan janji Allah mengenai berkat-berkat pada masa yang akan datang melalui Mesias.

e. Kitab pertama dari Perjanjian Lama membahas bagaimana dosa masuk ke dalam dunia dan rencana penebusan Allah. Pasal pertama dari kitab Yesaya pun membahas mengenai dosa-dosa dari bangsa Israel dan janji mengenai penebusan dan pemulihan.

f. Pasal terakhir dari kitab Wahyu membicarakan perihal langit dan bumi yang baru. Pasal terakhir dari kitab Yesaya pun membicarakan perihal langit dan bumi yang baru.

E. Pengajaran dari Kitab Yesaya

a. Allah Israel yang kudus Kedua bagian dari kitab Yesaya menunjukkan dua aspek penting dari hakikat

ilahi Allah. 39 pasal dalam setengah bagian pertama kitab Yesaya mencerminkan kekudusan, kebenaran dan keadilan Allah. Setengah bagian berikutnya (pasal 40-66) berada di sisi lainnya dari hakikat ilahi Allah, yaitu kasih dan belas kasihan-Nya. Bagaimana Allah memanifestasikan kekudusan di dalam kitab Yesaya?

1. Melalui penglihatan akan kemuliaan Allah Tema mengenai kekudusan masuk ke dalam seluruh kitab Yesaya. Judul

‘Yang Maha kudus, Allah Israel’ dipakai sebanyak 25 kali (1:4; 5:19,21; 6:1; 10:20; 12:6,15; 17:7; 29:19; 30:1; 37:23) mengingatkan bangsa Israel mengenai kekudusan dan hakikat ilahi Allah. Dalam pasal 6, Yesaya memperoleh sebuah penglihatan mengenai Allah yang sedang duduk di atas takhta; ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci; kemuliaan dan otoritas-Nya memenuhi seluruh bumi. Di sebelah atas-Nya berdiri para serafim yang berseru berulang kali, “Kudus, kudus, kudus.” Pada saat itu, moral dan kelemahan rohani umat sedang mencapai puncaknya, Allah menggunakan penglihatan itu untuk mengingatkan nabi mengenai kebesaran, kuasa dan kekudusan-Nya. Dengan melihat Allah di dalam kemuliaan-Nya, Yesaya melihat dosa-dosanya sendiri dan bangsa Israel dengan lebih jelas. Seringkali ketika membandingkan diri sendiri dengan orang lain, kita merasa diri kita begitu baiknya. Tetapi, ketika berlutut di hadapan Allah dan menyaksikan kemuliaan dan kekudusan-Nya, ketidaksempurnaan kita menjadi nyata. Daniel (Dan. 10:15-17), Ayub (Ayb. 42:5-6) dan Yohanes (Why. 1:17) mengalaminya pula. Dengan melihat kekudusan Allah, kita haruslah merendahkan hati dan bertobat atas dosa-dosa kita.

Page 37: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

19Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

2. Melalui penghakiman Karena Allah adalah kudus, Dia menghendaki orang-orang pilihan-Nya

menjadi kudus pula (Im. 11:44-45). Kata ‘kudus’ berasal dari kata Ibrani godesh atau dalam bahasa Yunani hagiosune, yang berarti pembagian atau pemisahan. Sayangnya, bangsa Israel gagal memisahkan diri mereka dari orang-orang yang tidak saleh dan jalan hidup yang jahat. Dalam lima pasal pertama dari kitab Yesaya, Allah mendakwa Israel mengenai berbagai dosa:– Ketidakadilan sosial dan kejahatan merajalela (Yes. 28-29)– Bangsa itu menyembah berhala rohani dengan berpaling dari perjanjian

Allah untuk secara aktif dan bergairah mencari berhala asing (Yes. 57:1-13)

– Iman mereka dangkal (Yes. 1:10-15; 29:13; 58:1-14). Sekalipun bangsa itu mempersembahkan korban dan memegang hari raya, tetapi hati mereka jauh dari pada Allah dan kehidupan mereka tidaklah kudus.

– Mereka tidak percaya kepada Allah; bersumpah setia kepada bangsa-bangsa lain untuk memperoleh perlindungan (Yes. 31)

– Mereka mencemarkan hari Sabat (Yes. 56:1-8)

Dosa-dosa ini menghina hakikat ilahi Allah. Kekudusan, keadilan dan kebenaran Allah tidaklah dapat mengabaikan, mengampuni atau mentolerir dosa-dosa seperti itu. Allah tidak akan membiarkan bangsa itu memanggil nama-Nya untuk mencemarkan kemuliaan-Nya atau noda mereka untuk mencemarkan nama-Nya; Dia akan mempertahankan kekudusan-Nya. Melalui hukuman, Allah memanggil umat-Nya untuk bertobat dan menunjukkan citra-Nya di dalam kehidupan mereka.

3. Melalui pemurnian dan pengudusan Dalam Yesaya 1:25, Allah berjanji untuk memurnikan umat-Nya, seperti

logam di dalam tempat peleburan. Proses pemurnian meliputi peleburan logam dan penyaringan ampas yang tidak murni hingga pandai perak dapat melihat rupanya sendiri di dalam cairan logam itu. Demikian pula, Allah akan membersihkan Yehuda dari ketidakkudusan, sehingga sekali lagi, dia dapat disebut sebagai Kota Keadilan. Sepanjang sejarah Israel, Allah menggunakan berbagai cara menasihati umat-Nya untuk menjauh dari kejahatan (Yes. 2:1-5; 4:1-6). Kelaparan, wabah penyakit dan bencana serta serangan dari musuh merupakan beberapa cara yang Allah gunakan, sekalipun demikian, bangsa itu tetap keras kepala. Sebagai usaha terakhir, Allah menyerahkan mereka pada penawanan di Babel selama 70 tahun. Maksud Allah bukan untuk mendatangkan yang jahat, tetapi untuk mengajar dan menguduskan mereka dari kejahatan dan cara pemberontakan lainnya (Yer. 29:11). Sekarang, Allah mungkin menggunakan pencobaan-pencobaan untuk menguduskan kita (Bil. 13:23; Mal. 3:2). Ibrani 12:5-6 mengingatkan, “Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.”

Page 38: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

20 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

b. Allah yang berbelas kasih Setengah bagian berikutnya dari kitab Yesaya memperlihatkan bagian yang

dramatis. Setelah menyatakan penghakiman dan peringatan yang keras dari pasal 1-39, Allah sekarang menghibur Yerusalem dengan lemah lembut. Marilah kita memeriksa bagaimana kasih Allah dimanifestasikan kepada umat-Nya.

1. Mengembalikan bangsa Israel ke negeri asalnya Sekalipun kesabaran Allah telah berakhir dan membuang bangsa Israel

dengan membiarkan mereka ditawan, tetapi kemudian, Allah menunjukkan kepada umatNya bagaimana Dia akan memelihara sisa-sisanya dan memulihkan mereka. Beratus-ratus tahun sebelum jatuhnya Yerusalem ke bangsa Babel dan penawanan, Allah menyuruh Yesaya memberikan nama kepada salah satu anaknya, Syear Yasyub, yang berarti ‘suatu sisa akan kembali’ sebagai peringatan akan kemurahan Allah dan keselamatan (Yes. 7:3; 14:1-2; 49:8). Setelah 70 tahun berlalu, Allah mengumpulkan umat-Nya yang tersebar dari empat penjuru dunia ke Yerusalem, tempat mereka membangun kembali Bait Suci (Yes. 10:21; 11:11-12). Bahkan dalam penghakiman, Allah adalah pemurah dan berbelas kasih. Kesetiaan Allah terhadap perjanjian-Nya dengan Abraham dan Daud tetap, sekalipun bangsa Israel tidak setia (Kej. 22:17-18; 2 Sam. 7:8-9; Yer. 33:19-26; 31:36-37). Sekalipun dalam murka-Nya yang berlangsung singkat telah menolak Israel, tetapi kasih dan perjanjian Allah tetaplah kekal adanya (Yes. 54:7-8; 49:14-16). “Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang.” (Yes. 54:10)

2. Jalan bagi orang-orang buangan untuk kembali Salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh raja-raja Timur dahulu adalah

mengutus para pembawa pesan untuk mempersiapkan jalan sebelum perjalanan mereka. Para pembawa pesan itu meratakan dan meluruskan jalan untuk menjamin sebuah perjalanan yang lancar dan menyenangkan bagi raja. Dalam Yesaya 35:8-10, nabi menubuatkan bagaimana Allah Israel akan mempersiapkan jalan bagi umat pilihan-Nya untuk kembali dari penawanan (Yes. 11:16; 35:8-10; 62:10). Sama seperti Tuhan mengeringkan Laut Merah agar umat Israel dapat melintas dan sama seperti Dia meratakan jalan yang melintasi Sungai Yordan, Allah sekali lagi akan membuka jalan bagi orang-orang yang ditebus untuk pulang ke rumah. Dia akan menghapus semua rintangan; tidak ada orang jahat atau binatang buas yang akan ditemukan di sana. Allah mempersiapkan jalan melalui Raja Koresy dari Persia, yang membiarkan sisa-sisa orang buangan itu kembali ke negeri asal mereka pada tahun 539 SM.

Tetapi kasih Allah tidaklah berhenti sampai di sini. Sejak permulaan zaman, Allah telah mempersiapkan jalan bagi umat manusia, sehingga melalui jalan yang baru dan yang hidup ini semua orang yang percaya kepada-Nya dapatlah diselamatkan (Ibr. 10:20). Dalam Perjanjian Baru, Yohanes Pembaptis datang untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan Yesus. Dia datang sambil menyerukan: “Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita. Setiap lembah harus dtutup dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadai dataran” (Yes. 40:3-4).

Page 39: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

21Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Yohanes Pembaptis datang untuk menghilangkan rintangan-rintangan (digambarkan sebagai lembah, gunung-gunung, tanah yang berlekuk-lekuk dan tempat-tempat yang tidak rata) dalam hati manusia dengan memanggil mereka kepada pertobatan, sehingga siap menerima keselamatan Kristus. Tuhan Yesus Kristus adalah ‘jalan, kebenaran dan hidup’ dan orang-orang yang datang kepada-Nya dapatlah menerima kehidupan yang kekal.

Bagian # 2 – Kedaulatan Allah

A. Tuhan dari Semua

Nabi Yesaya menguraikan bagaimana nasib dari banyak orang, raja-raja dan para penguasa, bangsa-bangsa dan berbagai kejadian di bawah otoritas mutlak dan dominasi Allah.

a. Allah mengendalikan nasib dari banyak orang

1. Tuhan memilih dan memanggil Yesaya untuk menjadi juru bicara-Nya. Allah sendiri memutuskan orang yang akan dipakai-Nya untuk menyelesaikan amanat-Nya (Yes. 6:8).

2. Allah menunjuk Raja Koresy dari Persia untuk menjadi orang yang akan membebaskan dan membiarkan mereka kembali ke negeri Israel. 200 tahun sebelum Koresy dilahirkan, Allah telah memilihnya untuk tugas khusus ini (Yes. 45:1; 44:28). Koresy diberikan kecakapan dalam bidang militer dan keberhasilan demi umat pilihan-Nya (Yes. 45:4). Sekalipun Koresy adalah orang non-Yahudi, tetapi dia disebut orang yang diurapi Allah, karena diberi tugas untuk menggenapi maksud Allah (2 Taw. 36:22-23).

3. Allah menambahkan usia dari Raja Hizkia menjadi 15 tahun lagi (Yes. 38). Hanya Allahlah yang dapat mengubah kehidupan kita. Setiap nafas kita berada di tangan-Nya (Yes. 38:1-8; 16; 45:7; 1 Sam. 2:6-7).

b. Allah mengendalikan bangsa-bangsa untuk menggenapi tujuan-Nya Allah memakai bangsa-bangsa asing untuk melakukan kehendak-Nya. Sekalipun

Asyur dan Babel merupakan bangsa-bangsa non-Yahudi, yang tidak mengenal atau beribadah kepada Allah, mereka dipakai oleh Allah sebagai alat untuk mendisiplinkan umat-Nya.1. Allah memakai bangsa Asyur menjadi cambuk murka-Nya dan tongkat

amarah-Nya (Yes. 5:26-30; 10:5-6). Selama pemerintahannya, Raja Ahas lebih mengandalkan kekuatan militer dari bangsa Asyur daripada kepada Allah. Kepercayaan Ahas kepada bangsa-bangsa penyembah berhala dianggap sebagai tindakan pemberontakan di hadapan Allah dan bangsa-bangsa itu menjadi alat yang dipakai oleh Allah untuk menguduskan umat-Nya dari kebodohan dan kejahatan (Yes. 5:26; 10:5-19).

2. Allah memakai bangsa Babel menjadi alat penghukuman. Sekalipun Raja Nebukadnezar dari Babel adalah seorang raja dari orang non-Yahudi, Allah memanggilnya ‘hamba-Ku.’ Nebukadnezar diutus Allah untuk menentang bangsa Israel, menentang penduduknya dan bangsa-bangsa di sekitarnya untuk memusnahkan mereka sama sekali (Yer. 25:9; Hab. 1:6). Bahkan sekalipun Raja Zedekia, raja terakhir kerajaan Yehuda, berusaha untuk melarikan diri, dia dan bangsa itu tidak akan dapat melarikan diri dari kuk besi yang Allah telah sediakan untuk diletakkan di leher mereka.

Page 40: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

c. Kehendak Allah tidak tergoyahkan Pada tahun 734 SM aliansi dari Kerajaan Utara (Israel) dan Aram melawan Ahas,

raja Yehuda (Yes. 7:1-9; 2 Raj. 16:5-9). Ahas begitu ketakutan, sehingga hatinya dan hati rakyatnya goyah seperti pohon-pohon hutan yang bergoyang ditiup angin. Allah mengutus Nabi Yesaya untuk menghibur Ahas dan memberitahukan bahwa rencana mereka (Israel dan Aram) tidak akan berhasil, karena itu bertentangan dengan kehendak Allah. Dan Yesaya menubuatkan bahwa Kerajaan Yehuda tidak akan berakhir pada saat itu. Kehendak Allah melampaui semua otoritas, bangsa, peristiwa sejarah dan kekuatan musuh. Mengetahui bahwa Dia mengendalikan semua aspek kehidupan, tidakkah Dia layak untuk mendapatkan iman dan kepercayaan penuh dari kita?

B. Allah yang Maha Tahu

Hikmat dan pengertian Allah tidaklah terselami. Kitab Yesaya berisi banyak nubuat yang digenapi tepat seperti yang telah dinubuatkan.

a. Nubuat-nubuat yang digenapi pada masa Yesaya:– Pembebasan Yehuda (7:4-7; 16)– Pemusnahan Aram dan Israel (8:4; 17:1-14)– Serangan Asyur atas Yehuda (8:7-8)– Bangsa Filistin ditaklukkan (14:28-43)– Moab dijarah (15 dan 16)– Mesir dan Etiopia ditaklukkan oleh Asyur (20:4)– Arabia dijarah (21:13-17)– Tirus ditaklukkan (23:1-12)– Yerusalem terlepas dari Asyur (36)– Usia Hizkia diperpanjang 15 tahun lagi (35:8)

b. Nubuat-nubuat yang digenapi setelah masa Yesaya:– Penawanan Babel (39:5-7)– Babel digulingkan oleh Koresy (46:11)– Bangsa Madai dan Elam (13:17; 21:2; 48:14)– Pemusnahan Babel turun-temurun (13:20-22)– Koresy dipanggil dengan disebutkan namanya (44:28; 45:1,4)– Penaklukkan Koresy atas dunia (41:2-3)– Pembebasan para tawanan oleh Koresy (45:13)– Pembangunan kembali Yerusalem oleh Koresy (44:28; 45:13)– Pemulihan Israel (27;12-13; 48:20; 51:40)– Agama Israel tersebar ke Etiopia dan Asyur (19:18-25)– Agama Israel tersebar ke seluruh dunia (27:2-6)– Penawanan dan pemulihan Tirus (23:13-18)– Pemusnahan Edom turun-temurun (34:5-17)

22 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Page 41: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

23Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

M e n g u j i P e m a h a m a n

1. Apakah dua tema pokok dari kitab Yesaya?

2. Bagaimana Allah memanifestasikan kekudusan dan kasih-Nya dalam kitab Yesaya?

Tips Mengajar

Untuk pelajaran ini mungkin Anda ingin mempertimbangkan untuk menggunakan bahan-bahan berikut:1. Peta Israel dan bangsa-bangsa di sekitarnya (dipakai untuk 12 pelajaran)2. Televisi dan Video Player3. Video atau gambar mengenai penciptaan Allah atau perubahan daratan

Untuk setiap pelajaran, biarlah murid-murid mengisi lembar kerja untuk tiap-tiap nabi (yang ditemukan dalam Buku Aktivitas Murid; lihatlah contoh di bawah). Mintalah murid-murid secara singkat menuliskan:a. Makna asal dari nama nabib. Waktu dan tempat aktivitasnyac. Keadaan ekonomi, sosial dan politik pada zamannya (misalkan, apakah negeri itu makmur

secara ekonomi? Siapakah nama raja yang berkuasa saat itu? Apakah negeri itu sedang berperang? Dan lain sebagainya.)

d. Bila memungkinkan, tentukan apakah nabi itu melayani pada masa sebelum pembuangan, selama pembuangan atau setelah pembuangan dari sejarah orang Yahudi.

e. Kenalilah pesan-pesan penting dari nabi itu. Apakah tema pokoknya? Apakah nabi itu memberitakan pesan mengenai penghakiman atau pengharapan? Apakah dia mengajukan pertanyaan mengenai penderitaan yang adil seperti di dalam kitab Habakuk:

Nama nabi

Makna nama dari nabi

Kapan dan di manakah nabi melayani

Kepada siapakah nabi berbicara

Apakah yang terjadi menurut sejarah

Beberapa pesan penting

Page 42: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

24 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

P e n e r a p a n K e h i d u p a n

Sungguh Besar Engkau Tuhan!

Apakah kalian telah memuji Tuhan hari ini? Karena kesibukan, kita seringkali gagal untuk melihat dengan jelas segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Demikian pula, kia seringkali gagal untuk melihat semua yang Tuhan telah berikan dan lakukan bagi kita. Apakah kalian pernah mengalami saat-saat tidak mengucap syukur sama sekali? Apakah yang terjadi? Dan ketika mengucap syukur, bagaimana perasaan kalian saat itu? Bila memuji dan mengasihi Dia, kalian akan memiliki kasih yang besar bagi Allah, orang lain dan diri sendiri. Marilah kita rayakan keagungkan Allah dengan menyanyikan Kidung Rohani berikut:1. Sungguh Besar Allahku (314)2. Dia Segalanya Bagiku (528)3. Terima Kasih, Tuhan (393)4. Segala Sesuatu Memuji Tuhan (7)

Katakan kepada murid-murid:Berikut kita akan menonton sebuah video yang berjudul __________ (pilihan guru). Ketika kalian menontonnya, sempatkan waktu untuk merenungkan kebesaran kasih Allah yang tidak terduga dan kasih penebusan-Nya yang indah bagi kita. (Tunjukkan video tentang penciptaan. Bila kalian tidak memilikinya, gunakan gambar atau foto tumbuhan atau hewan). Orang-orang kudus pada zaman dahulu telah menuliskan pemikiran-pemikiran mereka ketika merenungkan kuasa dan kehebatan Allah. Bacalah ayat-ayat Alkitab berikut untuk melihat apa yang mereka pikirkan.1. Ayub 26:1-14; 382. Mazmur 135:6-73. Yesaya 40:12-17,21-31 Atas hal apa sajakah kita dapat mengucap syukur dan memuji Tuhan? Tulislah sebuah mazmur bagi Tuhan atas segala perbuatan-Nya yang ajaib.

R e n u n g a n d a n D o a

“Ya Tuhan Allahku, betapa indahnya nama-Mu di seluruh muka bumi. Rasi-rasi bintang, burung-burung memuji kebesaran-Mu. Semua ciptaan memuji Engkau di dalam keharmonisan. Dan yang paling luar biasa dari semuanya, Tuhan, terima kasih, karena telah menyelamatkan jiwaku.”

Page 43: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

25Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

3pelajaran

Bacaan KitabYes. 40-41; 53; 55; 65-66 Sasaran Pelajaran1. Murid-murid akan belajar bahwa Tuhan Yesus telah menggenapi tiap-

tiap nubuat dalam Perjanjian Lama2. Murid-murid akan belajar bahwa karena kedatangan Kristus yang kedua

kalinya, hidup kita dipenuhi dengan pengharapan, sukacita dan damai sejahtera

Ayat Alkitab“Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara.” (Yes. 61:1)

Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)Yes. 40-41; 53; 55; 65-66

Kitab Yesaya (2)

L a t a r B e l a k a n g A l k i t a b

Lihatlah bagian Latar Belakang Alkitab pada Pelajaran 2.

Page 44: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

26 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

P e m a n a s a n

Hasrat berkata, “Nikmatilah jalan keluarmu.”

Filsafat berkata, “Pikirkan jalan keluarmu.”

Ilmu Pengetahuan berkata, “Ciptakan jalan keluarmu.”

Industri berkata, “Kerjakan jalan keluarmu.”

Komunis berkata, “Ambillah jalan keluarmu.”

Militer berkata, “Perjuangkan jalan keluarmu.”

Kristus berkata, “AKULAH JALAN KELUARNYA!”

Bagian # 1 – Hamba Allah

A. Para Hamba Allah

Seluruh tema kitab Yesaya dapat ditemukan di dalam nama Yesaya, yang berarti keselamatan adalah dari Tuhan. Dalam setengah bagian terakhir dari kitabnya, Yesaya menubuatkan pemulihan dan penebusan Israel dan dunia. Rencana penebusan Allah digenapi melalui para hamba-Nya. Marilah kita menyelidiki siapa hamba-hamba ini.

a. Raja Koresy Dalam kitab Yesaya pasal 40-66 menyebutkan kejadian-kejadian yang akan

terjadi setelah penawanan Yehuda. Sekalipun angkatan dari nabi ini masih hidup di dalam kegelapan dan bangsa itu berkeras kepala untuk memberontak kepada Allah, tetapi nabi itu menubuatkan seluruh rencana keselamatan Allah. Di sini, Yesaya memandang lampaui masa sekarang, lampaui penyerangan bangsa Asyur, lampaui penawanan bangsa Babel hingga masa kerajaan Persia. Yesaya melihat Allah memilih seorang raja dari non-Yahudi, yang akan membebaskan umat-Nya – raja ini adalah Raja Koresy dari Persia. Yesaya yang hidup sekitar tahun 740-681 SM memanggil Koresy dengan menyebutkan namanya hampir 150 tahun sebelum dia memerintah (tahun 559-530 SM). Yesaya 41:27-29 menyebutkan bagaimana situasi-situasi yang baik akan diberikan kepada Yerusalem. Situasi baik itu menunjuk pada angkatan Raja Koresy, yang akan memusnahkan Babel dan membiarkan para tawanan kembali ke negeri asal mereka.

P e m a h a m a n A l k i t a b

Page 45: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

27Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

b. Bangsa Israel Bangsa Israel pun secara khusus dikenal dengan sebutan ‘hamba Allah’ (Yes.

41:8-9; 49:3). Allah memanggil Israel untuk menjadi hamba-Nya, melalui perantaraannya Dia dapat membuat diri-Nya dikenal di kalangan umat manusia (Yes. 44:21). Allah telah memilih bangsa Israel untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa lain yang berada di sekitarnya. Bagaimanapun, Israel gagal mengenali makna perjanjian dan tidak memuliakan nama Allah, sebaliknya, Israel justru menjadi serupa seperti bangsa-bangsa di sekitarnya dan membuat malu dan tidak memuliakan Allah.

c. Mesias, Hamba Allah Yesaya mulai memperkenalkan seorang hamba yang sama sekali berbeda

dengan Israel; hamba yang setia dalam menyelesaikan amanat yang diberikan kepadanya, bahkan memberi penebusan bagi semua umat manusia. Allah mengutus hamba-Nya, Mesias, datang ke dunia untuk menghapus dosa-dosa bangsa itu dan untuk menyatakan keselamatan bagi orang-orang non-Yahudi. Sama seperti cara Syrus membebaskan para tawanan, demikianpun dengan Tuhan Yesus akan datang untuk membebaskan orang-orang yang teribelenggu dalam dosa dan kegelapan (41:2,17-20; 42:1,6-7; 43:16,25).

B. Nubuatan mengenai Hamba Allah, Mesias

Seluruh kitab nubuat, terutama dalam kitab Yesaya, ada banyak nubuat yang berkaitan dengan hamba Allah, Mesias. Agar manusia dapat mengenali-Nya, Allah memberikan rincian yang khusus. Dari pasal 42-53, ada empat ‘Lagu Hamba’ (42:1-9; 49:1-9; 50:4-9; 52:13-53:12) yang menggambarkan sifat, amanat, penderitaan dan kematian Mesias. Ketika Tuhan Yesus datang, Dia menggenapi nubuat-nubuat itu hingga hal-hal yang terkecil. Barangsiapa yang memperhatikan-Nya dengan seksama, tidak akan merasa ragu bahwa Dia adalah Mesias yang dijanjikan.

a. Nubuatan mengenai kelahiran Mesias1. Kedatangan-Nya (40:3-5)

2. Dilahirkan dari perawan (7:14)

3. Tunas dari Isai (11:1)

b. Nubuatan mengenai sifat-sifat Mesias1. Dia memerintah dengan kekuatan dan hati-hati (40:10-11)

2. Dia memerintah dengan adil dan memberikan manfaat (32:1-8; 61:1-3)

3. Keadilan dan kebaikan-Nya (42:3-4,7)

4. Penuh kuasa dan wibawa Tuhan Yesus datang dengan kekuatan dan kuasa dari Roh Kudus. Perbuatan-

Nya luar biasa dan Dia merupakan sumber dari segala kuasa dan kehidupan (Mat. 19:26; Kej. 18:14; Yer. 32:17; Ayb. 37:23; Why. 11:17). Tuhan Yesus menunjukkan kuasa atas penyakit, dosa dan maut.

Page 46: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

28 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

5. Penuh hikmat Sekalipun Tuhan Yesus tidak memperoleh pendidikan tinggi, para pemimpin

dan orang Yahudi mengakui bahwa Tuhan berbicara dengan wibawa, hikmat dan kuasa yang besar (Mat. 7:28-29; 13:54-58; 22:15-22; Yoh. 7:15). Melalui firman-Nya, Tuhan akan “menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik” (Yes. 11:4; 9:6). Melalui firman-Nya, Mesias pun akan memberikan penghiburan dan damai sejahtera, karena Dia memiliki “lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu” (Yes. 50:4; Kol 2:3).

6. Penuh damai sejahtera dan rendah hati “Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan

suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum” (Yes. 42:2-3). Ayat-ayat ini mengilustrasikan kedamaian, kebaikan dan kerendahan hati Tuhan Yesus. Saat Tuhan datang ke dunia, Dia mengosongkan diri dan mengambil rupa sebagai seorang hamba (Flp. 2:5-8). Dia melangkah di jalan-jalan Palestina untuk melayani orang-orang yang membutuhkan dan bergabung dengan orang miskin, orang berdosa dan orang-orang yang dikucilkan dari masyarakat. Dia menghibur orang-orang tertawan, yang tidak bersemangat dan yang lemah imannya. Sekalipun dikagumi oleh banyak orang, tetapi Tuhan tidak pernah memperhatikan diri-Nya sendiri. Dalam berbagai kesempatan, Dia bahkan menyuruh orang banyak, agar tidak menyebarkan perbuatan-Nya (Mrk. 5:42-43) dan saat mereka ingin menjadikan Dia sebagai raja, Dia secara diam-diam menyingkir. Bahkan saat Tuhan dipukul, dihina dan disidang, Dia tetap diam dan tulus hati bagaikan domba yang digiring ke tempat penyembelihan dan merendahkan diri-Nya, bahkan sampai mati di kayu salib.

7. Penuh kebenaran dan keadilan “Ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi

dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran...“ (Yes. 11:3-4). Tidak seperti orang dunia yang mendasarkan penghakiman mereka atas penampilan luar dan ketentuan mereka sendiri, Tuhan tidak akan menghakimi melalui apa yang Dia lihat atau dengar, tetapi melalui Roh yang dapat melihat ke dalam hati manusia. Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak memandang bulu, tetapi menghakimi dengan kebenaran yang mutlak (Yer. 32:19)

c. Nubuatan mengenai pelayanan Mesias1. Galilea menjadi tempat pelayanan-Nya (9:1-2)

2. Dia memerintah atas semua orang non-Yahudi (2:2-3; 42:1,6; 49:6; 55:4-5; 56:6; 60:3-5)

3. Dia akan memberikan keadilan bagi bangsa-bangsa (42:1,4)

Page 47: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

29Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

4. Yesaya 49:6 memberitahukan bahwa Allah telah membuat orang Yahudi sebagai terang bagi orang-orang non-Yahudi. Dia menginginkan mereka menjadi orang-orang yang memiliki hak istimewa untuk memperkenalkan keselamatan sampai ke ujung bumi. Tetapi hal itu belum terjadi. Di sini, Yesaya menubuatkan bahwa Tuhan Yesus akan datang sebagai terang bagi bangsa-bangsa (Luk. 2:32). Dia akan datang untuk memberikan Injil pengharapan dan kehidupan kekal bagi orang-orang yang mau menerima-Nya. Melalui terang Injil, para jiwa yang terbelenggu dalam kegelapan akan dibebaskan dan orang-orang yang buta secara rohani akan melihat (Kis. 13:47; Luk. 2:32). Apakah kita diperbudak oleh kecemasan, hawa nafsu, ketamakan, keraguan dan dosa? Datanglah kepada Tuhan, karena Dia akan menawarkan kelepasan dari segala perbudakan.

d. Nubuatan mengenai penderitaan, kematian dan penguburan Mesias1. Penderitaan-Nya (53)

2. Mati oleh orang-orang jahat (53:9)

3. Dikubur oleh orang kaya (53:9)

4. Dia mengalami kehidupan yang sulit Dalam Perjanjian Lama, tidak ada yang menggambarkan penderitaan

Mesias secara rinci seperti di dalam Yesaya 53. Saat berada di dunia, Tuhan menghabiskan tiap-tiap hari dengan pergi dari satu desa ke desa lainnya, bekerja bagi jiwa-jiwa manusia. Dia seringkali mengabaikan kenyamanan jasmani diri-Nya, bepergian tanpa tidur, makan ataupun minum, hanya untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

5. Dia ditolak dan direndahkan Orang-orang Yahudi menyatakan seperti apa seharusnya Mesias. Dia

seharusnya berasal dari latar belakang yang luar biasa dan menjadi pemimpin militer luar biasa yang akan membebaskan Israel dari serangan Roma. Saat Tuhan datang mengatakan bahwa Dia adalah Kristus, mereka menolak untuk mengakui Dia. Tanpa penampilan luar atau persyaratan yang seharusnya, orang-orang Yahudi kehilangan makna atas nubuatan, bahkan sebaliknya, menolak dan merendahkan Tuhan dan para pengikut-Nya.

6. Dia mendapat pukulan karena dosa-dosa dunia Saat ketaatan Mesias menyebabkan-Nya harus masuk ke dalam penderitaan

yang lebih sulit dan berakhir dengan maut, banyak orang saat itu merasa yakin bahwa Dia telah ‘dipukul dan ditolak oleh Allah.’ Karena dosa-dosa kitalah, Tuhan rela menyerahkan diri-Nya sebagai domba persembahan untuk disembelih. Dia terluka, karena pelanggaran dan kesalahan kita. Yesaya berkata tentang Tuhan Yesus, “Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi” (Yes..50:6; Mat. 26:67; 27:30). Tuhan yang sama sekali tidak berdosa, tetapi haruslah menanggung dosa-dosa kita di pundak-Nya, Dia termasuk bilangan orang-orang berdosa di hadapan Allah. Secara rohani, Dia dipisahkan dari Bapa dan jiwa-Nya dihukum di neraka (Mat. 27:45-46).

Page 48: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

30 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Yesus Kristus mengalami kematian dua kali, agar kita tidak mengalami pemisahan yang kekal dengan Allah.

Bagian # 2 – Ciri Khas dari Kerajaan Allah

Dari pasal-pasal terakhir dari kitab Yesaya, kita menangkap sekilas mengenai suatu hari bersejarah yang bergulir. Itu bukan hanya merujuk pada hari para tawanan akan dikembalikan ke negeri asal mereka, tetapi Yesaya pun menjelaskan bahwa ini merupakan gambaran dari pemulihan yang bukan hanya secara jasmani, tetapi secara rohani pula. Itu merujuk pada pembangunan kerajaan rohani Allah: Gereja sejati, Kerajaan Allah di dalam hati kita dan kerajaan surga di masa yang akan datang.

a. Serigala akan tinggal bersama domba Yesaya 11:6-9 mengutip kejadian di dalam Kerajaan Allah, yang rajanya adalah

Allah sendiri dan hanya ada kasih di dalamnya. Gereja sejati dibangun melalui jemaat-jemaat yang memiliki sifat, jalan hidup, latar belakang budaya dan pendidikan yang berbeda. Sekalipun terdapat perbedaan, kita semua dapat hidup secara harmonis. Bahkan orang-orang yang semula wataknya seagresif macan tutul, singa, beruang dan ular berbisa dapatlah diubah menjadi watak yang lemah lembut dan tenang. Mereka akan dapat hidup secara damai dengan para jemaat yang pada dasarnya adalah penurut dan lemah lembut bagaikan domba, anak kecil, anak lembu dan sapi. Berbagai watak manusia yang saling berlawananpun dapat hidup dengan damai, karena pengenalan akan Allah dan kasih-Nya.

b. Langit dan bumi yang baru Dalam keseluruhan Alkitab, langit dan bumi yang baru disebutkan empat kali.

Langit dan bumi yang baru dicatatkan dalam 2 Petrus 3:13 yang berbicara mengenai kerajaan surga. Dalam referensi yang dicatatkan dalam Yesaya 65:17-25; 66:22-24 dan Wahyu 21:1, langit dan bumi yang baru tidaklah merujuk pada tempat tinggal yang akan datang, tetapi pada gereja sejati dan hati yang telah diubah oleh Kristus. Karena kejatuhan manusia, dosa telah masuk ke dalam dunia dan ciptaan berada di bawah kuasa Iblis. Langit dan bumi yang mula-mula telah menjadi jahat, dipenuhi dengan kepahitan dan ketidaktenteraman. Hanya di dalam gereja Allahlah, kita dapat menjadi “ciptaan baru, yang lama telah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Kor. 5:17). Melalui Tuhanlah, kita telah dibebaskan dari perbudakan dosa dan hati kita telah diubah dari orang-orang tertentu menjadi langit dan bumi yang baru.

c. Perjamuan rohani akan diselenggarakan Gunung Sion merujuk pada gereja yang sejati dan di gunung inilah, Tuhan

akan mengadakan perjamuan rohani yang berlimpah bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya melalui iman (Yes. 25:6). Orang-orang akan merayakannya dengan lemak, yang merujuk pada anugerah yang berlimpah (Ams. 9:2; Mat 22:4). “Masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur tua yang disaring endapannya” merujuk pada makanan dan minuman rohani, yang melambangkang kebenaran dan Roh Kudus, yang dapat memuaskan jiwa-jiwa mereka.

Page 49: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

31Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

M e n g u j i P e m a h a m a n

Tidak ada pertanyaan untuk pelajaran ini.

P e n e r a p a n K e h i d u p a n

Seseorang yang Hidup Sendiri

Dia dilahirkan di sebuah desa yang tidak terkenal, anak seorang rakyat biasa. Dia berkembang di desa lainnya, bekerja di toko kayu hingga berumur 30 tahun. Lalu, selama tiga tahun Dia menjadi pemberita Injil keliling. Dia tidak pernah menulis buku. Dia tidak pernah membuka kantor, Dia tidak pernah berkeluarga atau memiliki rumah sendiri. Dia tidak kuliah. Dia tidak pernah pergi sejauh 200 mil dari tempat asalnya. Dia tidak melakukan hal-hal yang besar.Dia berusia 33 tahun saat pendapat umum berbalik menentangnya.Rekan kerjanya melarikan diri.Dia menyerahkan diri kepada musuhnya dan diolok-olok di dalam persidangan.Dia dipaku di kayu salib di tengah dua penjahat.Saat dia mati, para eksekutor membuang undi pakaiannya, satu-satunya harta yang dimilikinya di dunia.Saat mati, dia dibaringkan di kubur yang dipinjam dari seorang teman.

Abad ke-19 telah datang dan pergi dan sekarang, Dia merupakan tokoh utama dari semua ras manusia, pemimpin umat manusia. Semua prajurit yang pernah berbaris, semua pelayar yang pernah berlayar, semua parlemen yang pernah duduk bersama, semua raja yang pernah memerintah, bila semuanya ditempatkan bersama-sama, tidak memiliki pengaruh sebesar kehidupan dari orang yang hidup sendiri ini. Dan karena orang yang hidup sendiri itu…a. John Newton, penulis himne favorit sepanjang masa, Amazing Grace, pernah

menjadi pedagang budak yang mengangkut muatan kapal budak-budak Afrika ke Dunia Baru, tempat mereka menjual barang-barang. Suatu ketika, dia menemukan sebuah buku, Imitation of Christ, di atas kapal, yang menaburkan benih-benih pertobatannya. Dia meninggalkan lautan untuk sebuah tujuan yang baik dan selama 43 tahun terakhir dari hidupnya, dia memberitakan Injil. Pada usia 82 tahun, Newton berkata, “Ingatanku hampir hilang, tetapi aku ingat akan 2 hal, bahwa aku sangat berdosa dan bahwa Kristus adalah Penyelamat yang luar biasa.”

b. Santo Agustinus tidak memulai perjalanan hidupnya seperti yang ditempuhnya sekarang. Sang ibulah yang telah mengajarkan kekristenan secara seksama kepadanya, tetapi selama masa remaja, dia melepaskan imannya dan

P e n e r a p a n K e h i d u p a nP e n e r a p a n K e h i d u p a nP e n e r a p a n K e h i d u p a n

Page 50: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

32 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

mengikuti ajaran-ajaran sesat. Selama sembilan tahun, dia hidup secara tidak bermoral sampai suatu hari, mendengar sebuah suara yang memberitahukannya untuk membuka Alkitab dan membaca Roma 13:13-14, “...Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.” Sejak itu, Santo Agustinus mengubah catatan sejarah kekristenan.

c. John Bunyan, penulis The Pilgrims Progress and Grace Abounding, berkata mengenai kehidupannya sebelumnya, “Aku senang menjadi tawanan Iblis, menuruti kehendaknya.” Dia adalah pemimpin segala ketidakkudusan dan menyukai kebebasan di dalam dosa. Mengutuk, menyumpah dan berdusta adalah sifatnya yang kedua. Bagaimanapun, orang yang sama ini pernah berkata kepada Allah, “Menjauhlah daripadaku, karena aku tidak mengingini pengetahuan tentang jalan Tuhan,” yang ditaklukkan oleh Allah dan firman-Nya. Melalui pertobatannya, dia berkata, “Aku mulai melihat Alkitab dengan mata yang baru dan membaca seolah-olah aku tidak pernah membaca sebelumnya; aku tidak pernah keluar dari Alkitab, dengan membaca dan merenungkannya, tetap berseru kepada Allah, agar mengetahui kebenaran, jalan ke surga dan kemuliaan.”

d. Fanny Crosby (tahun 1820-1915), penulis lebih dari 8000 dan 9000 lagu gereja dan himne seperti “To God be the Glory,” “Tell Me the Story of Jesus,” “Pass Me Not, O Gentle Savior” dan lain sebagainya, yang menjadi buta saat berusia enam minggu, karena pengobatan medis yang tidak tepat. Selama lebih dari 85 tahun, Crosby tidak pernah merasakan kebencian kepada Allah tetapi meyakini bahwa ini merupakan maksud Allah atas pemanggilan dirinya. Sejak kecil, dia mulai menghafal Alkitab dan akhirnya dapat mengulangi seluruh lima kitab Taurat di luar kepala, keempat kitab Injil, banyak Mazmur, seluruh Amsal dan seluruh kitab Rut dan Kidung Agung. Dia mengatakan di akhir hidupnya bahwa: “Kitab Suci telah memelihara seluruh hidupku.”

Katakan kepada murid-murid:Sesungguhnya, tidak ada satupun kehidupan yang telah mempengaruhi kehidupan umat manusia secara menyeluruh dan meluas seperti kehidupan dan perkataan Tuhan Yesus. Tetapi pernahkah kita merenungkan, akan menjadi seperti apakah, bila Tuhan tidak pernah datang ke dunia? Bagaimana bila Tuhan tidak memilih kita? Akan menjadi seperti apakah kehidupan kita? Dalam latihan ini, kita akan menyelidikinya. Dengan berhati-hati, guntinglah setiap hal yang terdapat di surat kabar atau majalah, yang mengilustrasikan akan menjadi seperi apakah dunia ini, bila Tuhan tidak datang ke dunia ini. Rekatkan guntingan itu di papan poster. Selanjutnya, ilustrasikan bagaimana Tuhan telah mempengaruhi kehidupan kita dan dunia.

Beberapa contohnya:Dalam peperangan akan ada kedamaian (Yes. 9:4-7; 32:17-20)Dalam dosa akan ada kekudusan (Yes. 24:18-23; 35:8-9)Dalam tangisan akan ada penghiburan (Yes. 29:22-23; 61:3-7; 66:13)Dalam ketidakadilan akan ada keadilan (Yes. 42:1-4; 65:21-23)Dalam kesakitan akan ada kesembuhan (Yes. 29: 17-19; 35:3-6; 61:1-2)Dalam kematian akan ada kehidupan yang kekal (Yes. 41:8-14; 62:8-9)

Page 51: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

33Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Dalam kemiskinan akan ada kemakmuran (Yes. 4:1; 65:21-22)Dalam perselisihan akan ada kedamaian dan keharmonisan

1. Pada tempat kosong berikut, tuliskan sebuah doa kepada Allah mengenai apakah makna kedatangan-Nya bagi kalian.

2. Bagaimana kehadiran kalian akan menyebabkan perbedaan dalam kehidupan orang-orang di sekitar kalian?

R e n u n g a n d a n D o a

Tuhan yang terkasih, sama seperti Engkau datang ke dunia dua ribuan tahun yang lalu untuk membawa damai, kasih dan janji akan kehidupan kekal bagi umat manusia, kiranya berikan hati yang taat, sehingga kami dapat hidup berpusat kepada Allah dan menjadi alat bagi kemuliaan-Mu.

Page 52: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

34 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Setelah pergumulan yang sulit dengan Firaun, dengan cara Allah menunjukkan kehebatan-Nya yang luar biasa kepada orang Mesir, orang Israel akhirnya meninggalkan negeri perbudakan. Di padang gurun, mereka mengalami banyak naik dan turunnya iman sebelum akhirnya mereka tiba di tepi Sungai Yordan, suatu Tanah Perjanjian yang tepat berada di hadapan mereka. Pada bagian ini, murid-murid akan mempelajari gambaran dari Tanah Perjanjian (Tanah Suci) dan peperangan orang Israel yang pertama adalah untuk mengamankan tanah itu. Seperti beberapa pengalaman lain sebelumnya, melalui ketaatan terhadap perintah-perintah Allah dan bersandar sepenuhnya kepada Allahlah sehingga kemenangan dapat diperoleh. Ini harus menjadi pesan yang akan dibawa pulang oleh murid-murid. Keindahan tanah Kanaan yang dijanjikan kepada orang Israel oleh Allah. Melalui keadaan tanah dan iklimnya, kita dapat melihat bahwa sesungguhnya, pemeliharaan Allah sungguhlah mengagumkan. Kepemimpinan Yosua dan imannya yang teguh kepada Allah merupakan penekanan yang paling berharga bagi murid-murid. Perang di Yerikho dan di Ai merupakan dua contoh berbeda yang menggambarkan pentingnya ketaatan kepada perintah Allah tanpa bertanya.

Sekalipun orang Israel mengenal perintah Allah dengan baik, tetapi sejarah menunjukkan bahwa mengenal tidaklah sama dengan dapat menjalankannya. Karena itu, kita lihat bagaimana orang Israel berulang kali berbuat dosa kepada Allah, generasi demi generasi. Ini haruslah menjadi peringatan bagi umat Kristen sekarang. Sekalipun telah menempuh Pendidikan Agama bertahun-tahun, tetapi tidak menjamin kita pasti dapat terapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Ketika pencobaan datang, banyak yang jatuh. Karena itu, penting agar kita tetapkan batasan yang tegas tentang apa yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan sebagai umat Kristen yang ingin setia kepada firman Allah. Ketika menyerah dan berkata “ya” pada dosa, maka akan didapati lebih mudah lagi berbuat dosa setelah itu. Kita harus tetapkan batasan yang jelas dan berkata “tidak” pada dosa sejak awal, bila tidak, kita akan jatuh ke dalam nasib yang sama seperti mereka yang menjauh dari Allah berulang kali.

Ketaatan kepada Perintah Allah

“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” (Yosua 1:8)

Sasaran

Kel

uar

dari

Mes

ir m

enuj

u K

anaa

nBagian # 1

Pilihan yang kita buat di dalam hidup dapat menghasilkan dampak jangka panjang bagi masa depan kita dan angkatan yang kemudian. Oleh karena itu, adalah penting untuk mempertimbangkan semua keputusan kita. Allah memiliki pemerintahan yang tertinggi bagi orang Israel, tetapi mereka justru memilih untuk menjadi taat kepada seorang raja. Pada saat itu, Samuel telah memperingati orang Israel, tetapi mereka lebih memilih menderita di bawah kekuasaan raja-raja yang jahat. Bersama beberapa raja, seluruh bangsa bahkan terbawa untuk menyembah kepada berhala. Pada pelajaran ini, murid-murid akan mempelajari amanat dan kehidupan dari para nabi dan para raja. Di sini, pola yang membawa pengaruh dapatlah terlihat: Barangsiapa yang mematuhi Allah akan beroleh berkat. Kapanpun berpaling dari pada Allah, mereka sesungguhnya sedang menaruh kehidupan pribadi ke dalam suatu bahaya. Dari beberapa kehidupan raja yang baik seperti Daud dan perbuatan dari para raja yang jahat, murid-murid akan memahami pentingnya kehidupan yang tetap berada dalam firman Allah yang abadi.

Umat Israel tidak hanya menjauhi Allah untuk berbuat dosa. Sering kali, mereka pun tidak menyadari bahwa Allahlah sumber pertolongan di saat mereka berada di dalam suatu persoalan. Mereka justru berpaling kepada raja-raja dari bangsa asing untuk meminta bantuan militer dan bersekutu dengan mereka sebagai imbalannya. Atau yang lebih buruk lagi, mereka berpaling kepada allah-allah asing yang sama sekali tidak dapat membantu mereka. Pelajaran yang pertama adalah kita harus mengetahui siapa sesungguhnya sumber pertolongan kita. Pengenalan saja tidak cukup, karena kita harus melangkah maju untuk menerapkannya ke jalan yang memimpin kehidupan kita. Ketika memerlukan, apakah kita siap berpaling kepada Allah untuk memohon pertolongan-Nya? Atau, apakah kita seperti orang-orang yang beriman dangkal, yang mencoba berbagai cara dan tujuan yang sia-sia sebelum menyadari bahwa Allah ternyata bersedia dan selalu siap untuk menolong kita?

Allah adalah Penolong Kita di Saat yang Paling Membutuhkan

“Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.”(Mazmur 28:7)

Sasaran

Ber

diri

nya

Ker

ajaa

n Is

rael

Bagian # 2

Setelah pergumulan yang sulit dengan Firaun, dengan cara Allah menunjukkan kehebatan-Nya yang luar biasa kepada orang Mesir, orang Israel akhirnya meninggalkan negeri perbudakan. Di padang gurun, mereka mengalami banyak naik dan turunnya iman sebelum akhirnya mereka tiba di tepi Sungai Yordan, suatu Tanah Perjanjian yang tepat berada di hadapan mereka. Pada bagian ini, murid-murid akan mempelajari gambaran dari Tanah Perjanjian (Tanah Suci) dan peperangan orang Israel yang pertama adalah untuk mengamankan tanah itu. Seperti beberapa pengalaman lain sebelumnya, melalui ketaatan terhadap perintah-perintah Allah dan bersandar sepenuhnya kepada Allahlah sehingga kemenangan dapat diperoleh. Ini harus menjadi pesan yang akan dibawa pulang oleh murid-murid. Keindahan tanah Kanaan yang dijanjikan kepada orang Israel oleh Allah. Melalui keadaan tanah dan iklimnya, kita dapat melihat bahwa sesungguhnya, pemeliharaan Allah sungguhlah mengagumkan. Kepemimpinan Yosua dan imannya yang teguh kepada Allah merupakan penekanan yang paling berharga bagi murid-murid. Perang di Yerikho dan di Ai merupakan dua contoh berbeda yang menggambarkan pentingnya ketaatan kepada perintah Allah tanpa bertanya.

Sekalipun orang Israel mengenal perintah Allah dengan baik, tetapi sejarah menunjukkan bahwa mengenal tidaklah sama dengan dapat menjalankannya. Karena itu, kita lihat bagaimana orang Israel berulang kali berbuat dosa kepada Allah, generasi demi generasi. Ini haruslah menjadi peringatan bagi umat Kristen sekarang. Sekalipun telah menempuh Pendidikan Agama bertahun-tahun, tetapi tidak menjamin kita pasti dapat terapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Ketika pencobaan datang, banyak yang jatuh. Karena itu, penting agar kita tetapkan batasan yang tegas tentang apa yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan sebagai umat Kristen yang ingin setia kepada firman Allah. Ketika menyerah dan berkata “ya” pada dosa, maka akan didapati lebih mudah lagi berbuat dosa setelah itu. Kita harus tetapkan batasan yang jelas dan berkata “tidak” pada dosa sejak awal, bila tidak, kita akan jatuh ke dalam nasib yang sama seperti mereka yang menjauh dari Allah berulang kali.

Ketaatan kepada Perintah Allah

“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” (Yosua 1:8)

Sasaran

Kel

uar

dari

Mes

ir m

enuj

u K

anaa

nBagian # 1

Sekalipun banyak peringatan yang telah diberikan oleh para nabi perihal Hari Tuhan, suatu hari yang luar biasa dan mengerikan, karena Allah akan mencurahkan murka-Nya atas bangsa Israel, yang menolak untuk berbalik kepada Allah. Sama seperti hukuman dan pemusnahan oleh Allah akan datang pada saat yang paling tidak disangka, demikian pula dengan kedatangan Tuhan yang kedua kalinya pun akan seperti seorang pencuri di malam hari. Dalam bagian ini, murid-murid akan belajar mempersiapkan diri mereka untuk bertemu dengan Tuhan dan mengenali tanda-tanda zaman. Melalui Kitab Yunus, murid-murid pun akan belajar bahwa mereka harus segera bangun dari keasyikan pribadi untuk melihat kebutuhan-kebutuhan yang tepat dari dunia yang menyedihkan ini.

Bobby adalah seekor anjing Skyle kecil milik dari seorang gembala tua yang bernama John Gray. Suatu hari, gembala itu meninggal, karena pneumonia dan dimakamkan di halaman Grayfriars. Keesokan paginya, pengurus pemakaman menemukan Bobby berbaring di atas gundukan tanah yang baru dibuat. Tetapi karena daerah pemakaman tidak mengizinkan anjing masuk, Bobbypun harus diusir keluar. Keesokan harinya, pengurus

itu menemukan Bobby lagi di sana. Dia mengusirnya lebih dari dua kali. Pada pagi ketiga yang dingin dan lembab, pengurus itu sekali lagi melihat Bobby berbaring gemetar di atas makam itu. Kesetiaan Bobby terhadap tuannya memberikannya hak untuk menjadikan halaman gereja sebagai rumahnya, sehingga namanya Bobby Grayfriars. Selama 14 tahun berikutnya, Bobby tidak pernah menghabiskan malam dengan bepergian, tetapi dengan setia dia memperhatikan dan menjaga makam tuannya hingga dia mati. Apakah yang ada di dalam pikiran Bobby ketika memperhatikan makam tuannya selama 14 tahun? Apakah dia berpikir atau berharap tuannya akan kembali suatu hari nanti? Tidak peduli apa alasannya, Bobby memberikan teladan yang indah mengenai kesetiaan dalam tetap berjaga-jaga. Apakah kita dengan setia tetap berjaga-jaga ketika menjalani kehidupan sehari-hari? Janganlah membuang-buang waktu yang Allah telah berikan dalam mencari tujuan pribadi, tetapi persiapkan diri kita dan selesaikan tugas yang Allah telah berikan kepada kita.

Berjaga-jaga dan Menanti

“Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja. Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba.” (Markus 13:32-33)

Sasaran

Ber

siap

Ber

tem

u de

ngan

Tuh

an K

ita

Bagian # 2

Renungan Bagi Para Guru

Page 53: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

35Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

4pelajaran

Bacaan KitabOb. 1; Yl. 1-2; Am. 8-9 Sasaran Pelajaran1. Murid-murid akan belajar mengenai pentingnya mempersiapkan diri

untuk bertemu dengan Tuhan2. Murid-murid akan menyadari bahwa setiap perkataan dan perbuatan

mereka akan diperhitungkan pada Hari Penghakiman

Ayat Alkitab“Pada hari itu, Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala.” (Am. 9:11)

Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)Ob. 1; Yl. 1-2; Am. 8-9

Kitab Obaja, Yoel, Amos

L a t a r B e l a k a n g A l k i t a b

Edom

Edom adalah sebuah bangsa yang terletak di sebelah selatan Laut Mati. Ibukotanya adalah Sela atau Petra, yang berarti batu karang. Kota spektakuler ini ditemukan oleh para ahli arkeologi beberapa dekade yang lalu. Nama kota itu diukir di atas batu karang dan kota itu hanya dapat dimasuki melalui sebuah celah sempit, sehingga membuatnya mudah untuk mempertahankan diri. Edom dihuni oleh keturunan Esau, saudara kembar Yakub. Sepanjang sejarah, konflik selalu terjadi di antara bangsa Edom dan bangsa Israel.a. Ketika orang-orang Ibrani meninggalkan Mesir di bawah pimpinan Musa, bangsa

Edom tidak mengizinkan bangsa Israel melewati tanah mereka (Bil. 20:14-20).

Page 54: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

36 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

P e m a n a s a n

Sebuah perusahaan asuransi yang begitu terkenal menggunakan animasi untuk mempromosikan produk mereka. Sebuah animasi mengilustrasikan sebuah piano yang jatuh dari jendela pada lantai atas menuju suatu tempat yang tidak disangka-sangka di bawah. Ketika piano itu dengan cepat sampai ke sasarannya, seorang teman dengan sopan bertanya, “Omong-omong, apakah nama perusahaan

b. Raja-raja Israel yang selalu berselisih dengan Edom: Saul (1 Sam. 14:47-48) Daud (2 Sam. 8:13-14) Salomo (1 Raj. 11:14-22) Yoram (2 Raj. 8:20-22; 2 Taw. 21:8) Ahas (2 Taw. 28:16)

Belalang

Ada sepuluh kata Ibrani yang dipergunakan dalam Alkitab, yang merujuk pada belalang. Belalang termasuk kelompok Orthoptera, seperti bersayap lurus. Mereka memiliki banyak spesies. Kaki dan tungkai serangga ini sangat kuat, sehingga mereka dapat melompat setinggi 200 kali lebih panjang dari tubuh mereka. Seekor belalang akan mengurangi berat badan mereka sendiri setiap harinya dan berkembang biak dengan begitu pesatnya. Belalang betina meletakkan telur-telur mereka pada bulan Juni yang dapat menghasilkan 18 juta keturunan dalam waktu empat bulan. Ada empat tahapan perkembangan dalam siklus kehidupan belalang:1. Tahap larva: Berwarna hitam, dapat melompat dan tidak memiliki sayap2. Berwarna hitam dan kuning, memiliki sayap dan capit3. Berwarna kuning dan telah tumbuh besar4. Dewasa secara seksual

Kerusakan yang mereka timbulkan di negeri-negeri belahan timur seringkali begitu mengerikan. Serbuan belalang merupakan malapetaka yang paling besar, yang dapat meruntuhkan sebuah negeri. Jumlah mereka bertambah banyak dengan begitu pesatnya – orang-orang Ibrani menyebutnya ‘tak terbilang.’ Orang Arab mengenalnya sebagai ‘yang menyebabkan matahari menjadi gelap,’ karena bila mereka terbang bersamaan, akan menyebabkan matahari menjadi redup dan meninggalkan bayangan yang gelap dan tebal di bumi (Kel. 10:15; Hak. 6:5; Yer. 46:23; Yl. 2:10). Belalang tidak dapat terbang dengan sendirinya, mereka haruslah dikendalikan oleh angin dan celakalah negeri-negeri yang berada di bawah kekuasaan mereka, bila angin mereda dan membuat mereka harus mendarat! Mereka turun ke bumi dalam jumlah yang tidak terhingga seperti butiran salju hingga menutupi permukaan tanah. Mungkin suatu tempat ‘seperti Taman Eden’ sebelum kumpulan belalang mendarat, tetapi setelah mereka mendarat, tempat itu menjadi padang belantara yang rusak. Sama seperti datangnya belalang yang dahsyat, yang menyapu Mesir pada zaman Musa, memakan semua yang berwarna hijau dan menggunduli pepohonan hingga negeri itu hampir tidak ada tanda-tanda adanya tumbuhan. Seekor belalang keriapan hanya akan mati, bila angin meniupnya ke laut.

Page 55: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

37Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Bagian # 1 – Kitab Obaja

Kesembuhan Naaman merupakan cerita yang indah mengenai seorang berdosa yang memperoleh anugerah. Nama Naaman sendiri berarti kenyamanan, yang diubahkan dari seorang yang angkuh menjadi yang menyesal dan takut akan Allah. Perjalanan iman Naaman merupakan lambang dari perjalanan orang-orang yang tidak percaya dalam pencarian mereka akan kebenaran. Naaman pun melambangkan orang-orang dunia sekarang ini.

A. Penulis

Penulis kitab ini adalah Nabi Obaja, yang berarti penyembah Yahweh atau hamba Yahweh. Tiga belas orang yang bernama Obaja disebutkan di dalam Perjanjian Lama, tetapi tidak seorangpun yang dapat dikenali. Sama seperti penulis kitab ini tidak dikenali, karena tidak seorangpun yang mengenal kampung halaman atau keluarganya. Obaja adalah seorang nabi yang tidak terkenal, yang mungkin tinggal di Kerajaan Selatan, Yehuda.

B. Waktu Penulisan

Ada dua tanggal yang dapat diterima mengenai nubuat-nubuat Obaja:a. Antara tahun 840-830 SM, saat Raja Yoram dan Yerusalem diserang oleh orang

Filistin dan orang Arab (2 Taw. 21:16).b. Pada tahun 586 SM, saat Yerusalem seluruhnya dihancurkan oleh Babel (2

Raj. 25: 2 Taw. 36). Bukti bagi Obaja yang adalah seorang nabi pada masa setelah keluar dari pembuangan dapat ditemukan dalam Obaja ayat 20, kota pembuangan disebutkan dan terdapat persamaan antara kitab Obaja dengan kitab Yeremia dan Yehezkiel (Ob. 1-9; Yer. 49:9-22; Yeh. 25:12-13; 35:5,15).

C. Tema

Kitab Obaja dan Nahum memperkenalkan kegagalan dari kedua bangsa berbeda itu, yang merupakan musuh orang Israel. Setiap kasus adalah sama; musuh menganiaya umat Allah dan Tuhan menghukum mereka. Sekalipun merupakan kitab Perjanjian Lama yang terpendek, tetapi kitab Obaja memberikan salah satu pesan yang paling keras mengenai penghakiman. Karena perlawanannya yang terus-menerus terhadap umat pilihan Allah, Obaja menubuatkan perihal pemusnahan Edom seluruhnya tanpa kemungkinan adanya kelepasan.

P e m a h a m a n A l k i t a b

asuransi Anda?” Tentu saja, asuransi yang paling top,” jawab orang itu. “Mengapa Anda menanyakan itu?” Malapetaka seringkali terjadi tanpa disangka-sangka. Pernahkah kalian mengalami sesuatu yang sama sekali belum dipersiapkan? Apakah yang kalian pikrkan saat itu? Hari ini, kita akan belajar bagaimana bangsa Israel tidak menyadari bahwa seluruh murka Allah akan turun atas diri mereka. Kita pun akan merenungkan bagaimana harus mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Tuhan.

Page 56: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

38 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

D. Pengajaran dari Kitab Obaja

a. Keangkuhan Edom Kitab Obaja menyatakan bahwa keangkuhan merupakan sebab jatuhnya Edom.

Amsal16:18 berkata, “Kecongkakan mendahului kehancuran dan tinggi hati mendahului kejatuhan.” Beberapa tahun setelah nubuat itu, Edom dimusnahkan oleh Babel. Ada empat hal yang dibanggakan oleh bangsa Edom:

1. Bangga akan milik pusaka mereka Bangsa Edom bangga akan milik pusaka yang diwariskan kepada mereka.

Nenek moyang mereka, Esau, memilih Gunung Seir untuk menjadi tempat kediaman mereka (Kej. 36:7-8). Bangsa Edom memiliki hubungan darah dengan Israel dan sama seperti bapa mereka, Esau, mereka merupakan para ksatria yang berperawakan kasar, galak dan angkuh, yang memiliki tempat kediaman di atas gunung yang tampaknya tidak terkalahkan di perbukitan Seir (Kej. 36:8-9). Ibukota Edom saat itu adalah Petra, sebuah kota yang dianggap tidak terkalahkan, karena terbuat dari batu karang yang keras dan terletak di sebuah lembah yang hanya dapat dimasuki melalui celah yang sempit. Oleh karena itu, mereka menjadi angkuh dan begitu percaya diri. Rasa aman yang mereka miliki dengan kota yang ‘terletak di antara bintang-bintang’ itu akan menjadi alat pengukur tegak lurus ketinggian. Sekalipun menjulang tinggi seperti rajawali, tetapi Allah akan menjatuhkan mereka (Ob. 1:3-4). Bangsa Edom merasa aman dan bangga akan kemandirian serta kebaikan mereka. Mereka tidak menyadari bahwa tidak ada rasa aman yang kekal, yang terlepas dari pada Allah. Pada batu karang apakah kita mendasarkan rasa aman kita? Apakah kita merasa aman dan percaya diri kepada hal-hal yang kita miliki, misalkan: Kecantikan fisik, kepandaian, kekayaan atau latar belakang keluarga? Sesungguhnya, seberapa besar rasa aman yang diberikan oleh hal-hal itui? Daripada merasa yakin akan rasa aman yang palsu itu, kita lebih baik mengucap syukur kepada Allah dan menggunakannya bagi Tuhan.

2. Bangga akan pengetahuan mereka Bangsa Edom bangga akan pengetahuan mereka dan kota yang terkenal

karena penduduknya yang bijak. Bangsa Edom percaya terhadap nasihat-nasihat dari empat orang bijak mereka untuk mengalahkan musuh-musuh, tetapi Allah akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan melenyapkan kearifan orang-orang bijak. (1 Kor. 1:19). Hikmat dan pengertian mereka tidak akan dapat melepaskan mereka dari pemusnahan yang tidak akan ditunda lagi, yang akan Allah turunkan ke atas mereka.

Mungkin sama seperti bangsa Edom, kita telah mengandalkan pengetahuan dan pengalaman kita lebih daripada Allah. Mungkin kita melakukan sesuatu dengan cara tertentu dengan berdasarkan pada keberhasilan pengalaman masa lalu kita. Tetapi itu bukanlah cara yang sempurna. Melalui pengalaman Petrus menangkap ikan sepanjang malam dan tidak mendapatkan apa-apa, kita diingatkan bahwa pengalaman dan keahlian tidaklah menjamin keberhasilan. Hikmat, keahlian dan pengalaman kita adalah terbatas dan ada terlalu banyak faktor yang kita belum ketahui. Oleh karena itu, Amsal 3:5 mengingatkan kita, agar “percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.”

Page 57: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

39Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

3. Bangga akan orang-orang mereka yang hebat Bangsa Edom bangga akan orang-orang mereka yang hebat (ayat 9). Ada

banyak ksatria di negeri Edom, terutama di kota Teman. Bangsa Edom percaya bahwa para ksatria mereka dapat melindungi dan mempertahankan diri mereka dari para penyusup, tetapi sejarah seringkali membuktikan bahwa tidak selalu yang kuat yang akan memenangkan peperangan (Pkh. 9:11). “Jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga” (Mzm. 127:1).

4. Bangga terhadap sekutu mereka Bangsa Edom bangga akan koalisi mereka dengan berbagai bangsa (ayat 7).

Dengan membuat banyak perjanjian dengan bangsa-bangsa di sekitarnya, Edom merasa bahwa mereka tidak akan terluka. Bagaimanapun, Allah memberitahukan kepada Edom: “Sampai ke tapal batas engkau diusir oleh semua teman sekutumu; engkau diperdayakan, dikalahkan oleh sahabat-sahabatmu.” Allah mengajarkan mereka bahwa mengandalkan manusia dan hubungan persahabatan bukanlah hal yang pasti. Di manakah kita meletakkan keyakinan kita? Apakah kita percaya kepada diri sendiri atau orang-orang di sekitar kita? (Mzm. 118:8-9; 44:7-9; 146:3). Sekutu terbaik kita adalah Tuhan Yesus sendiri. Amsal 22:11 memberitahukan bahwa dengan hati yang bersih dan bibir yang penuh berkat, kita dapat membuat persekutan dengan Tuhan, yang merupakan penolong kita yang tetap.

b. Saudara-saudara harus saling mengasihi Bangsa Edom merupakan keturunan Esau, sekaligus memiliki hubungan darah

dengan bangsa Israel. Pada masa yang lalu, Tuhan telah melarang bangsa Israel untuk menyerang Edom. Allah pun membiarkan bangsa Edom masuk ke dalam kemah Allah dan memberikan Gunung Seir sebagai milik pusaka mereka (Kej. 36:1,9; Ul. 2:4-6; 23:7; Bil. 21:4). Sekalipun demikian, Edom tidak mengakui Allah yang benar atau berbuat baik kepada saudaranya. Ketika Israel diserang musuh, semua orang Edom seharusnya segera membantu saudara mereka. Tetapi, mereka justru senang melihat persoalan-persoalan yang dihadapi oleh Israel, menyerahkan orang yang terlepas ke tangan musuh, bahkan turut melenyapkan orang-orang Israel yang terluput di perbatasan Israel (Ob. 14) – Karena ketidakrmurahan hati bangsa Edom, Allah memusnahkan mereka.

Apakah kita merasa puas diri terhadap kemalangan orang lain? Apakah kita menambah penderitaan orang-orang yang telah menderita? Ketika melihat orang-orang di sekitar memerlukan pertolongan, apakah kita hanya melipat tangan dan berkata, “Apakah aku penjaga adikku?” (Kej. 4:9). Tuhan mewajibkan kita untuk tinggal dalam kerukunan (Mzm. 133:1) dan memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan (Mat. 7:2,12: 1 Tim. 5:8).

c. Kerajaan itu akan menjadi Kerajaan Allah Dari Obaja ayat 17-21, nabi menubuatkan bagaimana bangsa Edom akan

dimusnahkan dan bangsa Israel akan dipulihkan. Selama masa nubuatan itu, Edomlah yang justru tampak lebih berpeluang untuk diselamatkan daripada Yehuda. Ketika bangsa Babel menaklukkan Yehuda, bangsa Edom justru membantu Babel dan bergembira atas kejatuhan Yehuda (Mzm. 137:7). Bagaimanapun, hanya lima tahun kemudian (tahun 583 SM), bangsa Babel menyerang Edom. Sisa-sisa orang Edom tinggal di bagian selatan Yehuda. Pada tahun 70 M, bangsa Edom dan Israel memberontak terhadap pemerintahan

Page 58: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

40 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Romawi, tetapi akhirnya dimusnahkan pula. Sejak saat itu, Edom dilenyapkan dari muka bumi, sementara bangsa Israel telah menjadi suatu negara kembali pada tahun 1948. Tidak pernah ada bangsa yang telah dimusnahkan, yang pernah dapat berdiri kembali negaranya, selain Israel. Bagaimanapun, nubuat tidaklah berakhir sampai di sini. Pada akhir zaman, gereja sejati, Israel rohani, akan muncul dan mengalami keberhasilan dan memerintah atas Gunung Esau.

Bagian # 2 – Kitab Yoel

A. Penulis

Sekalipun ada beberapa nam Yoel lain di dalam Alkitab, nabi Yoel hanyalah dikenal melalui kitab ini. Nama Ibrani Yoel adalah Yo’el, yang berarti Yahweh adalah Allah; sebuah nama yang tepat untuk kitab yang menekankan pada pemerintahan Allah di dalam sejarah. Sangatlah sedikit yang kita ketahui mengenai Yoel, selain dia adalah anak laki-laki dari Petuel. Dari beberapa referensi berikut mengenai Yerusalem, Sion, Bait Allah dan seterusnya, kita dapat menarik kesimpulan bahwa Yoel adalah nabi di Yerusalem dan para pendengarnya adalah Yehuda, kerajaan selatan.

B. Waktu Penulisan

Karena kitab ini tidak mencakup keterangan waktu secara rinci, maka tidak dapat dipastikan waktu penulisannya. Bagaimanapun, kitab ini diakui penulisannya pada tahun 835 SM, saat Raja Yoas muda memerintah Yehuda dan Imam Yoyada menjadi penasihatnya (2 Raj. 11:12). Periode ini tampaknya sesuai dengan tulisan Yoel, karena pengaruh imam tampak kuat dan tidak disebutkan mengenai serangan dari bangsa Asyur dan Babel. Nabi itu lebih merujuk pada musuh-musuh Yehuda selama periode mula-mula: Tirus, Sidon, Filistin (3:4), Mesir dan Edom (3:19). Bila demikian, ini akan menjadikan Yoel sezaman dengan Elisa.

C. Tema

Kitab ini dimulai dengan menggambarkan wabah belalang mengerikan yang akan menimpa atas Yehuda. Belalang ini akan menutupi daerah itu dan memusnahkan hasil panen, menyebabkan kerusakan secara menyeluruh. Wabah ini merujuk pada nubuat mengenai kedatangan Hari Tuhan, yaitu saat penghakiman atas Yehuda dan bangsa-bangsa yang telah memberontak kepada Allah. Yoel memotivasi umat untuk berbalik dari dosa-dosa mereka dan kembali kepada Allah. Allah menjanjikan bahwa setelah kembali kepada-Nya, Dia akan memulihkan umat kepada kemuliaan yang semula dan mencurahkan Roh-Nya pada zaman akhir.

D. Pengajaran dari Kitab Yoel

a. Wabah belalang Kitab Yoel dimulai dengan menggambarkan wabah belalang mengerikan yang

akan menimpa atas Yehuda. Belalang pengerip, belalang pindahan, belalang pelompat dan belalang pelahap akan membuat pepohonan di negeri itu menjadi tandus hingga menyebabkan kerusakan total. Yang semula tampak seperti Taman Eden, akhirnya, akan menjadi padang belantara yang tandus.

Page 59: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

41Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Belalang memakan semua yang berwarna hijau, jumlah mereka tidak terbilang banyaknya (1:6), rupa mereka seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan (Why. 9:7; Ayb. 39:23). Mereka bergerak seperti gemertaknya kereta-kereta (2:4-5). Mereka berbaris secara teratur, tidak menyimpang dari jalurnya (2:7-9) dan umat menjadi pucat ketika melihat mereka. Wabah belalang hanya salah satu dari sekian banyaknya malapetaka yang Allah akan turunkan atas orang-orang itu, karena dosa-dosa mereka. Dalam Ulangan 28:22 dikatakan, “Tuhan akan menghajar engkau dengan batu kering, demam, demam kepialu, sakit radang, kekeringan, hama dan penyakit gandum; smuanya itu akan memburu engkau sampai engkau binasa.” Hari ini, kita melihat bahwa banjir, kebakaran, tornado, badai dan gempa bumi terjadi di berbagai belahan dunia, yang sekaligus merupakan akibat dari kegagalan manusia dalam mengakui dan takut akan Allah. Untuk menghindari malapetaka besar pada hari-hari terakhir, kita haruslah berseru kepada Tuhan dan giat melayani-Nya (Why. 3:10).

b. Janji mengenai Roh Kudus Dalam seluruh Alkitab, orang-orang seperti Musa (Ul. 11:14), Yesaya (Yes. 4:3-4;

32:15; 43:19; 44:3), Yehezkiel (Yeh. 1:19-20; 36:26-27; 37:14; 39:28-29), Yoel (Yl. 2:23,28-29), Zakharia (Zak. 8:12; 10:1; 12:10), Maleakhi (Mal. 4:5-6), Yohanes Pembaptis (Mat. 3:11; Yoh. 1:32-33) dan Tuhan Yesus (Luk. 11:13; 24:49; Yoh. 4:14; 7:37-39; Kis. 1:4-5,8) telah berbicara mengenai pencurahan Roh Kudus. Nabi Yoel menjelaskan lebih lanjut bagaimana pada hari-hari terakhir, Allah akan mencurahkan Roh-Nya kepada semua orang yang haus dan yang mencari Dia. Orang akan bernubuat, bermimpi dan memperoleh penglihatan. Roh Allah akan tercurah atas manusia, tanpa memandang suku, jenis kelamin, usia atau status duniawinya (1 Kor. 12:13). Roh Kudus akan tercurah pada dua periode waktu berbeda, yang dilambangkan dengan dua musim hujan di Israel. Ketika Roh Kudus pertama kali dicurahkan adalah pada saat hari Pentakosta, Petrus bangkit dan mengutip kitab Yoel (Yl. 2:23; Kis. 2:6-18). Inilah masa hujan musim gugur (hujan awal) yang dicurahkan untuk membangun gereja dan menaburkan benih-benih Injil. Nubuat datang untuk melengkapi penggenapan janji saat Allah mencurahkan Roh-Nya sekali lagi pada awal abad ke-20. Inilah hujan musim semi (hujan akhir) yang dijanjikan akan membangkitkan kembali gereja zaman para rasul dan memungkinkan Injil diberitakan sampai ke ujung bumi sebelum kedatangan Yesus yang kedua kalinya.

c. Hari Tuhan Hari Tuhan adalah sebuah konsep yang penting di dalam kitab Yoel (Yl. 2:11, 31;

3:14) dan di seluruh Alkitab, Yoel memberikan lima ayat untuk menggambarkan tanda-tanda yang mendahului Hari Tuhan dan hari itu sendiri (1:15; 2:1-2; 2:11; 2:28-31; 3:14-15). Hari Tuhan pun dikenal sebagai Hari Milik Tuhan dan Hari Murka Tuhan (Rat. 2:22; Yeh. 7:19; 13:5; Zef. 1:14-18; 2:2-3). Itu merujuk pada sebuah hari, ketika Allah akan menghukum umat manusia dengan malapetaka dan pemusnahan. Apakah yang berkaitan dengan Hari Tuhan? 1. Wabah belalang merujuk pada kedatangan Hari Tuhan.2. Hari Tuhan merujuk pada hari saat bangsa Yehuda dibawa ke pembuangan.

Dalam Yoel 2:1-3,20 dinubuatkan bahwa pada hari itu, laskar yang hebat dari utara akan datang untuk memusnahkan dan menyerang bangsa-bangsa (Yl. 3:14; Yeh. 38:18,21; 39:4-5) dan memanifestasikan kuasa-Nya yang luar biasa (Yeh. 38:16,23).

Page 60: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

42 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

3. Hari Tuhan merujuk pada kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, yang merupakan hari yang luar biasa, sekaligus mengerikan (2:11,31). Inilah periode terakhir dari sejarah manusia ketika Allah akan menghakimi semua bangsa.

Gambaran mengenai Hari Tuhan Penghakiman pada Hari-hari Terakhir

Sebelum Hari Tuhan tiba, Allah akan menyebabkan penawanan Yehuda dan Yerusalem akan kembali dari Babel (3:1).

Pada akhir zaman, bangsa Israel akan dipanggil dan dipilih oleh Tuhan (Yes. 11:11-12; Yeh. 39:28; Mat. 24:32).

Tuhan akan kumpulkan seluruh bangsa ke Lembah Yosafat (3:2) dan akan dihakimi atas kekejaman terhadap Yehuda.

Pada Hari Terakhir, Allah akan kumpulkan bangsa-bangsa di hadapan takhta-Nya dan akan melakukan Penghakiman. Musuh-musuh Yehuda melambangkan semua orang yang menentang dan menganiaya para pengikut Tuhan. Ketika Kristus datang kembali, orang-orang seperti itu akan dihakimi (2 Tes. 1:6-10).

Pada akhir zaman, bangsa Israel akan dipanggil dan dipilih oleh Tuhan (Yes. 11:11-12; Yeh. 39:28; Mat. 24:32)

Akan terjadi perang dunia di lembah penentuan (3:9-14).

Sebelum Hari Penghakiman, akan ada peperangan di Harmagedon (Why. 16:13-16; 19:19; 20:7-8).

Ini merupakan tanda-tanda dari hari-hari terakhir (Mat. 24:29; Why. 6:12-13). Murka Allah akan tercurah dan kuasa-kuasa langit akan terguncang dan akan terjadi malapetaka besar (Luk. 21:26; Why. 16:17-20; Yes. 13:13).

Bumi akan gemetar dan matahari, bulan dan bintang-bintang akan menjadi gelap (2:10-11).

Pada hari itu, Tuhan akan mengadakan pembalasan kepada yang jahat (3:4-7,21) dan akan menghakimi bangsa-bangsa (3:12).

Pada Penghakiman Besar, semua manusia akan mengetahui bahwa Hari Tuhan akan menghakimi dan membalas setiap perbuatan manusia. Yang jahat akan dihukum selamanya dan yang benar akan menikmati Perhentian yang Kekal.

Page 61: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

43Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Mesir dan Edom akan menjadi tandus, sementara Yehuda akan didiami untuk selamanya. Pada hari itu, gunung-gunung akan meniriskan anggur manis, susu dan air. Mata air akan terbit dari Rumah Allah (3:18-19).

Ini merupakan sebuah nubuat mengenai gereja sejati. Pada hari-hari terakhir, Roh Kudus akan dicurahkan dan mendirikan Yerusalem rohani, yang merupakan gereja sejati. Berkat dan anugerah berlimpah akan diperoleh untuk memuaskan jiwa yang haus dan lapar di dunia ini. Para jemaat akan menghasilkan banyak buah Roh. Ketika Tuhan datang, gereja akan menjadi Mempelai Perempuan yang akan diangkat untuk bertemu dengan Mempelai Laki-Laki dan tinggal dengan Tuhan untuk selamanya.

Bagian # 3 – Kitab Amos

A. Penulis

Penulis kitab ini adalah Amos, yang berarti orang yang menanggung beban berat. Amos tinggal di dusun yang terletak hampir sepuluh kilometer di sebelah selatan Betlehem, di Kerajaan Selatan, Yehuda, yang disebut Tekoa. Amos bukanlah seorang nabi professional, tetapi merupakan seorang gembala dan pemungut buah ara hutan (1:1; 7:14). Sekalipun dilahirkan di Yehuda, tetapi Amos dipanggil Allah untuk pergi ke Kerajaan Utara, Israel, untuk menjadi juru bicara-Nya di sana (7:15).

B. Waktu Penulisan

Menurut Amos 1:1, Amos bernubuat selama pemerintahan Uzia, Raja Yehuda dan Yerobeam, raja Israel. Dia melayani setelah zaman Yoel dan Yunus dan hanya sesaat sebelum Hosea, Mikha dan Yesaya. Pada masa Uzia memerintah, Yehuda makmur dan berhasil dalam kemiliteran. Di utara, Israel, diperintah oleh Raja Yerobeam II yang cakap. Kondisi ekonomi dan militer hampir ideal, tetapi kemakmuran hanya meningkatkan kejahatan dan ketidakadilan di tengah bangsa itu.

C. Tema

Selama periode ini, Israel dan Yehuda sedang menikmati kemakmuran dan kebebasan dari ancaman eksternal. Mesir sedang dalam kemerosotan, Asyur pun merosot untuk sementara waktu dan Babel belum muncul sebagai kekuatan yang besar. Israel dan Yehuda menghamburkan kekayaan yang dihasilkan pada masa

Tips Mengajar

Bagilah murid-murid ke dalam beberapa kelompok untuk menemukan berbagai penjelasan mengenai Hari Tuhan di dalam kitab Yoel. Bahaslah hasil temuan dari setiap kelompok.

Page 62: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

44 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

tenang itu. Orang-orang kaya menjadi semakin kaya dengan cara membebani rakyat jelata. Sebagai ganti dari menggunakan kekayaan mereka untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, orang-orang kaya itu justru tidak mempedulikan tangisan mereka. Penyuapan dan ketidakadilan meresap ke dalam pengadilan dan kejahatanpun meningkat. Kedua kerajaan itu (Israel dan Yehuda) sedang menyimpan murka Allah yang Benar bagi diri mereka.

D. Pengajaran dari Kitab Amos

Kitab Amos diawali dengan penghukuman yang ditujukan kepada para tetangga dan musuh Israel: Damsyik, Gaza, Tirus, Edom, Amon dan Moab. Tentuk tidak diragukan lagi, bangsa Israel menyambut penghukuman itu dengan sangat bersukacita. Lalu, Amos pun menujukan penghukuman itu kepada Yehuda dan Israel. Dosa-dosa Israel yang disebutkan oleh Amos merupakan dosa-dosa sosial terhadap sesamanya. Amos menyatakan hukuman kepada berbagai kelompok orang, karena dosa-dosa mereka:

a. Para pemimpin Israel yang merasa tentram (Am. 6:1-7) dan pengaruh para perempuan yang sombong (Am. 4:1-3)

Allah telah menjatuhkan hukuman kepada penduduk di Yehuda dan di Israel, karena gaya hidup mereka yang mewah. Mereka tidak mengetahui bagaimana berbuat kebenaran dan mabuk akan kemewahan, sehingga digambarkan sebagai “lembu-lembu Basan.” Basan adalah sebuah daerah di sebelah timur Sungai Yordan, terletak di antara Pegunungan Gilead di sebelah selatan dan Gunung Hermon di sebelah utara (Ul. 32:14), yang dicatatkan sebagai tanah yang subur dan baik untuk memelihara ternak. Para perempuan Israel yang kaya diibaratkan dengan lembu-lembu Basan – manja, berpenampilan elegan dan diberi makan dengan baik. Para perempuan ini dengan egoisnya mendukung suami-suami mereka untuk menindas orang-orang yang lemah, agar dapat mencukupi gaya hidup mereka yang mewah.

Dalam Amos 6:4-6, Amos melanjutkan kritikan kepada para pemimpin, yang menginginkan kekayaan dan kesenangan yang berlebihan. Mereka mendirikan rumah-rumah gading (3:15) dan berbaring di atas tempat tidur yang terbuat dari gading. Mereka makan dan minum dengan limpahnya, meminyaki diri mereka dengan minyak yang terbaik dan menyia-nyiakan hidup. Gading diimpor dan begitu mahal harganya dan itu identik dengan pemborosan, bahkan ketika orang miskin lewat di situ tanpa memiliki makanan.

Mengapa Amos mengutuk mereka karena dosa-dosa itu? Apakah salah bila hidup senang? Apakah salah bila menikmati hasil kerja keras kita? Apakah kitab Pengkhotbah tidak mengizinkan kita menikmati makanan dan minuman dan bersenang-senang dari hasil kerja sendiri (Pkh. 2:24; 3:13)? Tentu saja, Allah telah memberikan semuanya dalam hidup ini untuk kita nikmati. Bagaimanapun, bagi orang-orang pada masa Amos, kenikmatan merupakan tujuan hidup. Pencarian mereka akan kesenangan haruslah dibayar oleh penderitaan dari saudara mereka. Orang-orang kaya memperoleh kekayaan bukan dengan kerja keras atau hidup hemat, tetapi dengan menggunakan cara-cara ilegal, seperti menarik pajak dari orang miskin. Mereka menggunakan kekayaan sendiri yang diperoleh dengan cara yang tidak benar untuk hidup secara sembarangan dan tidak bertanggung jawab. Mereka mabuk-mabukan dan berzinah, tanpa menghiraukan saudara-saudara yang miskin. Dalam 1 Timotius 6:17-19, Paulus memberitahukan orang kaya bagaimana mereka harus hidup

Page 63: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

45Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

dan menggunakan kekayaan mereka. Mereka haruslah menggunakan uang untuk berbuat baik dan menjadi kaya dalam kebajikan, memberi sesuatu kepada orang-orang yang membutuhkan.

b. Orang jahat yang menipu dan menindas orang lain (Am. 5:10-12; 8:4-7) Sekalipun kekayaan telah membuat orang-orang menjadi makmur, tetapi

mereka pun telah menjadi tamak dan tidak adil. Mereka menjadi kejam dan acuh tak acuh terhadap kaum orang miskin; ini menunjukkan bahwa mereka menindas dan mengambil keuntungan saja. Amos dengan jelas menggambarkan ketidakadilan sosial dan perilaku yang tidak manusiawi dari orang jahat terhadap saudara-saudara mereka; orang yang tidak berdosa dijual paksa oleh para peminjam uang, orang miskin diinjak-injak oleh para pesaing. Mereka disuap untuk menghilangkan keadilan terhadap orang miskin, sehingga orang tamak memperoleh tanah dengan mudahnya; mereka tidak ragu menggunakan berbagai cara untuk memperolehnya. Karena kejahatan-kejahatan itulah, “mereka membenci kepada yang memberi teguran di pintu gerbang dan mereka keji kepada yang berkata dengan tulus ikhlas” (5:10). Orang-orang tidak dapat menerima ajaran dan teguran, karena dosa-dosa mereka (2 Tim. 4:3-4).

c. Orang-orangmunafiksecararohani

1. Beribadah di tempat-tempat yang bukan seharusnya Selain gaya hidup yang semarak, Amos pun mengumumkan penghakiman

atas dosa-dosa rohani mereka. Satu setengah abad pertama, Raja Yerobeam I telah membuat sebuah tempat ibadah di Betel dan di Dan, membuat dua patung lembu emas (1 Raj. 12:28-29). Dia melakukannya untuk mencegah umat pergi ke Yerusalem, tempat ibadah yang sebenarnya; menyadari bahwa dia akan beroleh kesulitan menjaga kesetiaan terhadap dirinya, bila mereka pergi ke Yehuda untuk beribadah. Sekarang, umat lebih memilih beribadah di sebelah utara dan tempat ibadah lainnya seperti Gilgal daripada pergi ke Bait Allah di Yerusalem (4:4-5). Tetapi, Allah memandang ibadah ini sebagai sebuah tindakan pemberontakan. Amos menyindir umat dengan nada sinis (agar meneruskan ibadah mereka yang keliru), karena itu menumpuk dosa mereka sendiri.

2. Ibadah mereka adalah hampa Amos 4:4-5 menjelaskan ketekunan umat dari rupa luar dalam menyembah

Allah. Mereka seolah-olah mempersembahkan korban sembelihan tiap-tiap pagi, memberikan perpuluhan pada hari ketiga dan memberikan korban-korban syukur dan persembahan-persembahan sukarela, merayakan hari-hari raya, hari Sabat dan bulan baru, bahkan dilakukan jauh lebih baik daripada yang ditemukan di dalam Hukum Taurat. Tetapi, Allah tidak berkenan sama sekali terhadap korban mereka. Allah menolak mencium bau korban bakaran mereka dan menolak pujian mereka (5:21-24). Alasannya adalah karena umat melampaui persyaratan ibadah, tetap hidup dalam dosa dan kejahatan. Seluruh ibadah mereka yang hampa tidaklah dapat luput dari hukuman Allah.

Dalam Amos 5:21-24, nabi itu menyingkapkan kepada bangsa Israel mengenai makna ibadah yang sesungguhnya. Sesungguhnya, ibadah itu lebih daripada sekedar memberikan persembahan dan korban, mengikuti kebaktian dan memuji Allah dengan lagu-lagu dan musik.

Page 64: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

46 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Ibadah yang sejati menuntut hidup yang benar dan melakukan apa yang benar di hadapan Allah. Bila gagal, semua tindakan dan usaha lainnya menjadi sia-sia dan tidak bermakna. Apakah kita melihat diri sendiri seperti bangsa Israel? Apakah kita datang ke gereja setiap minggunya, mempelajari firman Allah dan berdoa dengan suara keras, hanya untuk kembali kepada kehidupan yang mendukakan Allah? Menyadari bahwa semuanya ini tidak sesuai untuk dilakukan oleh seorang Kristen, apakah kita berbuat seperti orang Israel yang menganggap bahwa sepanjang mereka memberikan korban dan persembahan, Allah akan mengabaikan perilaku mereka? Allah justru membenci ibadah yang seperti itu. Yang Allah inginkan bukanlah korban dari kita, tetapi hati dan perubahan hidup kita.

d. Lima penglihatan mengenai hukuman Allah menunjukkan rangkaian penglihatan mengenai hukuman-Nya atas Israel

dalam Amos 5. Saat Amos melihat malapetaka yang akan dicurahkan ke atas bangsa Israel, dia menjadi perantara bagi mereka. Sebagai akibatnya, Allah tidak jadi mencurahkan dua malapetaka pertama atas Israel, tetapi sayangnya, Israel tetap dalam ketidaktaatannya. Akhirnya, Allah tetap menjalankan hukuman-Nya atas Israel.1. Sekawanan belalang (Am. 7:1-3).2. Api (Am. 7:4-6).3. Tali Sipat (Am. 7:7-9). Tali sipat adalah sebuah alat dalam konstruksi

untuk memastikan kelurusan dari sebuah tembok ketika didirikan. Tembok yang tidak lurus akan runtuh pada akhirnya. Tali sipat ini digunakan untuk mengukur bangsa itu terhadap standar Allah, tetapi sayangnya, mereka berada jauh di bawah ketentuan Allah.

4. Buah-buahan musim kemarau (Am. 8:1). Buah-buahan musim kemarau menyiratkan kedewasaan dan kematangan yang sudah hampir membusuk. Sekalipun bangsa itu dari luar tampak cemerlang, tetapi dari dalam, mereka busuk dan penuh kejahatan. Ini menunjukkan bagaimana bangsa Israel berada di tepi orang-orang yang akan dididik oleh Allah.

5. Allah berdiri di samping mezbah (Am. 9:1)

e. Membangun kembali pondok Daud yang telah roboh (Am. 9:11-15) Sesuai dengan keadilan Allah, bangsa yang berdosa haruslah dihancurkan.

Bagaimanapun, karena janji Allah, sisanya akan diselamatkan dan akan kembali ke kota suci untuk membangun kembali pondok Daud yang telah roboh. Nubuatan ini tidak hanya berbicara perihal pemulihan Israel, tetapi pula pembangunan kembali kerohanian Israel, gereja sejati.

M e n g u j i P e m a h a m a n

Tidak ada pertanyaan untuk pelajaran ini.

Page 65: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

47Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

P e n e r a p a n K e h i d u p a n

Apakah Kalian Telah Siap?

Mintalah murid-murid untuk membaca lirik dari pujian dalam Kidung Rohani # 524:

Bagaimana Bila Sekarang

Bagaimanakah bila s’karang Yesus datang lagi?Bagaimanakah bila s’karang Dia datang p’nuh kuasa?Umat-Nya yang t’lah ditebus tersebar di s’luruh duniaBagaimana bila s’karang Dia datang menjemput?

O, berharaplah saat ini, kuasa Iblis musnahO, berharaplah saat ini, tiada kesedihanNanti yang mati ‘kan bangkit, berjumpa Dia di angkasaBagaimana bila s’karang nampak mulia Tuhan?

Akankah kita tetap setia kala Tuhan datang?Akankah kita bergembira kala Tuhan datang?Tanda kedatangan Tuhan s’perti kilat dari timurBagaimana bila s’karang waktu-Nya t’lah tiba?

Reff:Mulia mulia, ku bersukacitaMulia mulia, Tuhanlah RajakuMulia Mulia, siapkan jalan-NyaMulia Mulia, Tuhan pasti datang

Pujian ini menyinggung tanda kedatangan Tuhan Yesus. Apakah itu? (Mintalah murid-murid menyebutkan kejadian-kejadian yang akan terjadi sebelum kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya? Jawaban dapat ditemukan dalam Matius 24.)

a. Dunia alam semesta– Gempa bumi (Mat. 24:7)– Penyakit sampar, berbagai penyakit aneh yang disebabkan oleh virus seperti

SARS, AIDS dan lain sebagainya (Luk. 21:11)– Kelaparan (Mat. 24:7)– Fenomena alam yang aneh (Luk. 21:11)

b. Dunia sekarang– Pelanggaran dan dosa akan bertambah (Mat. 24:10,12; 2 Tim. 3:1-6)– Pengetahuan akan bertambah (Dan. 12:4)– Akan banyak terjadi peperangan dan perang dunia (Mat. 24:6-7)– Kebangkitan kembali bangsa Israel (Mat. 24:32)– Pembangunan banyak negara di dunia (Luk. 21:30)

P e n e r a p a n K e h i d u p a nP e n e r a p a n K e h i d u p a nP e n e r a p a n K e h i d u p a n

Page 66: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

c. Dunia rohani– Pencurahan hujan akhir (Yl. 2:28-32)– Munculnya gereja sejati (Yes. 2:3; Why. 6:1-2)– Pemberitaan Injil ke seluruh dunia (Mat. 24:14,27)– Munculnya kristus palsu dan nabi palsu (Mat. 24:11,23-24)– Munculnya antikristus (Why. 6:3-4)– Penganiayaan besar atas gereja (Dan. 9:27; Mat. 24:9)

Apakah makna dari kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya bagi kalian? Apakah yang kalian pikirkan ketika melihat kejadian-kejadian itu sedang terjadi?

Mempersiapkan DiriKita seringkali mendengar perihal perlunya mempersiapkan diri dalam kejadian gempa bumi, badai atau bencana alam lainnya. Demikian pula, kita haruslah membuat persiapan-persiapan penting untuk bertemu dengan Tuhan, agar tidak terbawa arus dunia. Setelah Tuhan menjelaskan mengenai tanda-tanda akhir zaman dalam Matius 24, Dia pun menjelaskan bagaimana kita harus mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan-Nya. Ketentuan penting apakah yang kita harus persiapkan untuk menyambut kedatangan-Nya?a. Mempersiapkan hati yang berjaga-jaga (Mat. 25:1-13)

1. Minyak melambangkan apakah?2. Mengapa membawa cukup minyak penting bagi kita?3. Inilah beberapa cara aku mempersiapkan minyak:

b. Mempersiapkan hati untuk melayani Allah dengan setia (Mat. 25:14-20)1. Sebutkan beberapa talenta yang Allah telah berikan kepada kalian.2. Apakah yang kalian akan lakukan dengan talenta yang Allah telah berikan

untuk menyambut kedatangan-Nya?

c. Mempersiapkan hati yang mengasihi orang lain (Mat. 25:31-46)Yang dapat kulakukan adalah:– Memberi makan orang yang lapar dan memuaskan orang yang haus…– Menampung orang asing…– Memberikan pakaian kepada orang yang telanjang...– Mengunjungi orang yang sakit…– Mengunjungi orang yang berada di dalam penjara...

48 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

R e n u n g a n d a n D o a

Ketika melihat nubuat-nubuat di dalam Alkitab menjadi kenyataan, marilah kita berdoa agar Tuhan memberikan hati yang berhikmat untuk menghitung hari-hari yang ada dan menggunakannya secara efektif pada tiap-tiap kesempatan dalam mempersiapkan diri kita dalam menyambut kedatangan-Nya dengan hati yang suci pada Hari yang mulia itu.

Page 67: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

49Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

5pelajaran

Bacaan KitabYun. 1-3; Hos. 1; 6; Mik. 4 Sasaran Pelajaran1. Mempelajari kasih Allah yang tidak berkesudahan2. Belajar bahwa Allah ingin semua manusia diselamatkan3. Merenungkan tingkatan kasih mereka sendiri terhadap Allah dan orang

lain

Ayat Alkitab“Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?” (Mik. 6:8) Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)Yun. 1-3; Hos. 1; 6; Mik. 4

Kitab Yunus, Hosea, Mikah

L a t a r B e l a k a n g A l k i t a b

Penyembahan Orang Kanaan

Pada zaman Hosea, banyak praktek penyembahan orang Kanaan yang digabungkan dengan penyembahan kepada Tuhan. Pada dasarnya, penyembahan orang Kanaan merupakan penyembahan kesuburan yang menghubungkan kesuburan tanah dengan aktivitas seksual dari para dewa dan dewi. Ketika tuan atau dewa tertinggi (Baal) dan pasangannya (Astarte atau Asyera) berhubungan intim, negeri itu dirangsang untuk menghasilkan panen yang berlimpah. Kesuburan binatang dan manusia dianggap sebagai hubungan aktivitas seksual dengan para dewa ini. Sebagai ekspresi dari kepercayaan ini, penyembahan kepada berhala dewa-dewi di kuil dan di tempat-tempat tinggi setempat dilakukan secara khusus dengan ditandai mabuk-mabukan dan pesta pora. Perzinahan antara laki-laki dan perempuan dalam hubungan seksual menyebabkan para dewa meningkatkan kesuburan tanah. Penyembahan berhala dan kelonggaran batas dalam hubungan seksual menjadi hal yang paling banyak dilakukan.

Page 68: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

50 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

P e m a n a s a n

Seorang Tunawisma

Saat itu adalah musim dingin yang dingin. Tempat parkir gereja segera menjadi penuh. Aku memperhatikan ketika ke luar dari mobil, saudara-saudari seiman sedang berbisik-bisik di antara mereka, sambil melangkah menuju gereja. Ketika makin mendekati gereja, aku melihat seorang laki-laki bersandar di tembok luar gereja. Dia hampir terbaring, seperti sedang tidur. Dia mengenakan mantel panjang yang hampir koyak dan sebuah topi agak merosot yang menutupi kepalanya, sehingga Anda tidak dapat melihat wajahnya. Dia memakai sepatu yang tampaknya sudah berumur 30 tahunan, sehingga terlalu kecil bagi kakinya, dengan lubang di seluruh bagiannya, sehingga jari-jarinya mencuat keluar. Aku menganggap orang ini tidak memiliki rumah dan tertidur, sehingga aku melangkah melaluinya menuju pintu gereja. Kami semua saling menyapa beberapa menit lamanya dan ada seorang di antara kami yang mengemukakan sesuatu mengenai orang yang sedang terbaring di luar sana. Banyak orang yang tertawa dan bergosip, tetapi tidak ada seorangpun yang menawarkan orang itu untuk masuk, termasuk diriku. Beberapa saat kemudian, kebaktian dimulai. Kami semua menantikan pendeta untuk naik ke mimbar. Ketika pintu gereja terbuka, masuklah tunawisma itu melangkah ke deretan tempat duduk dengan kepala tertunduk. Banyak orang menghela nafas, saling berbisik dan berpandangan. Dia berjalan di antara deretan tempat duduk dan naik ke atas mimbar, lalu melepaskan topi dan mantelnya. Hatiku hancur. Di sana, berdirilah pendeta kami, ternyata dialah tunawisma itu. Tidak ada yang bersuara. Pendeta mengambil Alkitab dan menempatkannya dekat sisinya sambil berkata, “Hadirin, aku pikir, aku harus mengatakan apa yang harus kukhotbahkan hari ini kepada kalian...” Pesan apakah yang pendeta sampaikan pada hari itu? (Biarkan murid-murid yang menjawabnya.) Hari ini, kita akan melihat bagaimana Allah mengingatkan orang Israel, apa inti dari kasih yang sejati.

Bagian # 1 – Kitab Yunus

A. Penulis

Kitab Yunus tidak menyebutkan nama penulisnya. Sekalipun umumnya merujuk kepada Yunus, seorang nabi dari Kerajaan Utara, Israel, pada abad ke-8 SM. Nama ‘Yunus’ berarti burung merpati, yang merupakan anak dari Amitai (1:1), sekaligus penduduk asli dari Gat-Hefer di Zebulon, sebuah kota kecil, yang kira-kira 3,2 km di sebelah utara Nazaret. Yunus melayani selama pemerintahan Yerobeam II, raja Israel yang paling berkuasa (tahun 793-753 SM, lihatlah 2 Raj. 14:23-25). Dia melayani setelah zaman Elisa dan sesaat sebelum Amos dan Hosea.

P e m a h a m a n A l k i t a b

Page 69: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

51Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Pada periode itu, Israel sedang menikmati masa kejayaan dan kemakmuran. Bagaimanapun, ada ancaman dari orang Asyur, musuh terbesar dari orang Israel, yang kemudian menaklukkannya pada tahun 722 SM. Yunus diberikan amanat untuk memberitakan hukum Allah kepada bangsa ini.

B. Waktu Penulisan

Kitab ini ditulis kira-kira pada tahun 785-760 SM.

C. Tema

Kasih Allah kepada orang-orang non-Yahudi bukan hanya kebenaran yang diungkapkan dalam Perjanjian Baru. Lebih dari tujuh abad sebelum kelahiran Kristus, Allah telah menugaskan seorang nabi Ibrani, Yunus, untuk memberitakan pesan pertobatan kepada bangsa Asyur. Allah memanggilnya untuk memberitakan Injil di Niniwe, ibukota Asyur, yang saat itu adalah bangsa yang paling berkuasa di dunia. Makin banyak mengenal Asyur, kita akan semakin memahami mengapa Yunus menolak untuk memberitakan Injil ke sana. Bangsa Asyur merupakan sebuah bangsa yang tangkas dalam berperang, yang seringkali memperlakukan tawanan mereka dengan kejam. Yunus memiliki alasan yang tepat untuk menjadi ketakutan. Tetapi, ketakutan bukanlah satu-satunya hal yang membuat Yunus menolak amanat dari Allah. Yunus tidak dapat membayangkan bahwa Allah akan peduli kepada bangsa-bangsa lain, terutama bangsa yang keji dan penyembah berhala seperti Asyur. Nabi Yunus mewakili keangkuhan dan kefanatikan orang Yahudi dan kegagalan mereka dalam memandang Injil adalah bagi semua orang yang bertobat dan percaya. Allah ingin Yunus mengetahui bahwa Dia mengasihi semua orang yang ada di dunia dan menghendaki agar “jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (2 Pet. 3:9).

D. Pengajaran dari Kitab Yunus

a. Allah itu berdaulat Ketika Allah menugaskan Yunus untuk memberitakan Injil kepada orang-orang

Niniwe, Yunus melarikan diri ke Tarsis, sebuah kota yang kira-kira berjarak 320 km berlawanan dengan Niniwe. Yunus mengira dengan melarikan diri ke Tarsis, dia dapat lari dari hadirat Allah dan mengelak dari amanatnya. Betapa ironisnya bahwa seorang nabi Allah gagal memahami kehendak dan kedaulatan Allah (Mzm. 139:7-8). Kedaulatan Allah yang melampaui kehidupan, elemen dan keadaan, secara jelas ditekankan di dalam seluruh kitab ini. Allah menugaskan badai (1:4), ikan (1:17-25), tumbuhan (4:6), cacing (4:7) dan angin yang panas (4:8) untuk mencapai tujuan-Nya dan memberikan pelajaran penting bagi Yunus.

2 Tawarikh 18:12-33 mencatatkan sebuah kejadian peristiwa saat Nabi Mikha menubuatkan perihal kematian Ahab, raja Israel. Sekalipun Raja Ahab dengan sengaja menyamar untuk mengelabui musuh saat peperangan, tetapi panah nyasar dari tentara Asyurlah yang membunuhnya. Kita dapat melihat bahwa tidak ada rancangan manusia yang dapat mencegah kehendak Allah untuk terlaksana. Allah dapat menggunakan apapun, bahkan sebuah kekeliruan, untuk melaksanakan kehendak-Nya. Amsal 21:1 berkata, “Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini.” Sebagai anak-anak-Nya, tujuan kita adalah taat pada pengaturan Allah dan lakukan kehendak-Nya.

Page 70: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

52 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

b. Pertobatan sejati menghindarkan malapetaka Konsep pertobatan merupakan tema utama dari kitab Yunus. Saat orang Niniwe

mendengar pesan Yunus, mereka segera mengumumkan untuk berpuasa dan bertobat. Pertobatan yang tulus ikhlas dan benar ini jarang terjadi. Saat Allah melihat bagaimana mereka berbalik dari jalan yang jahat, Dia menahan diri untuk tidak menghancurkan mereka. Bagaimanapun, perbuatan orang Niniwe sangatlah kontras dengan kebebalan hati orang Israel. Orang Israel mendengar banyak pesan dari para nabi, tetapi mereka tidak mau bertobat. Tuhan Yesus mengatakan bahwa pada Hari Penghakiman, orang-orang Niniwe ini akan bangkit untuk menghukum orang-orang Israel, karena kegagalan mereka untuk bertobat (Mat. 12:39-41). Pertobatan adalah sesuatu yang penting dalam perjalanan iman kita. Kita selalu melanggar di dalam pikiran, perkataan dan perbuatan kita. Kesalahan memisahkan kita dari pada Allah (Yes. 59:2) dan menyebabkan kehilangan damai sejahtera dan kekuatan (Mzm. 32:3-5). Melalui pengakuan dosa dan pertobatan, murka Allah dapat kita elakkan (Mzm. 7:12) serta dapat menerima kemurahan dan berkat-berkat-Nya.

c. Allah tidak menginginkan seorangpun binasa Saat Yunus melihat kebaikan dan kemurahan Allah, dia menjadi begitu marah. Dua

kejadian yang menyebabkan Yunus marah, tetapi Allah setiap kali memberikan Yunus pelajaran-pelajaran yang berharga, karena kesalahpahamannya dan sifat Allah.

1. Allah mengoreksi prasangka Yunus Dalam Yunus 4:1, Yunus menjadi marah, karena telah melihat pertobatan

orang Niniwe dan bagaimana Allah tidak menghancurkan mereka (Yun. 3:10). Niniwe adalah ibukota dari kerajaan Asyur yang besar, tetapi jahat. Bangsa itu memamerkan kekuasaan mereka di hadapan Allah dan dunia melalui banyak perbudakan yang kejam (Nah. 1:9-10; 2:12-13; 3:4). Setelah penyerangan Asyur di Palestina, Yunus merasa enggan untuk memberitakan Injil kepada musuh-musuhnya, karena mereka dianggap tidak layak untuk menerimanya. Rasa patriotik Yunus kepada negerinya membuat dia tidak ingin membagikan kebaikan Allah kepada orang-orang non-Yahudi. Tetapi, Allah justru memakai kesempatan ini untuk mengajarkan Yunus dan orang Israel bahwa Allah bukanlah hanya Allah orang Yahudi, tetapi Allah dari semua orang yang bertobat dan percaya (Rm. 3:29). Kadang, kita mengharapkan hukuman dan kehancuran akan terjadi terhadap orang-orang yang berdosa, bahwa kejahatan mereka haruslah segera mendapatkan penghukuman. Tetapi, Allah adalah lebih pemurah daripada yang kita bayangkan. Dia berbelas kasih terhadap orang-orang berdosa yang ingin kita hukum. Apakah kita memiliki sikap seperti Yunus, yang berpikiran sempit dan membenarkan diri? Bagaimana sikap kita terhadap orang-orang yang kita tidak sukai atau orang-orang yang jahat? Apakah kita mengharapkan hal terburuk terjadi atas diri mereka? Apakah kita mengharapkan mereka dapat mengalami kemurahan dan pengampunan dari pada Allah?

2. Allah mengoreksi sikap Yunus Dalam Yunus 4:8-9, Yunus sekali lagi menjadi begitu marah, karena Allah

telah melayukan sebatang pohon, tempat dia berteduh. Allah menanyakan Yunus, mengapa dia merasa sayang untuk sebatang pohon, tetapi tidak merasa sayang untuk beratus-ratus orang di kota Niniwe.

Page 71: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

53Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Yunus akan merasa senang dengan hancurnya Niniwe, tetapi ingin mati karena pohon jarak yang layu. Melalui pohon jarak, Allah dengan lembut menunjukkan kesalahan Yunus, sesuai dengan sudut pandang dan hati Allah. Dengan menyayangi pohon jarak, Yunus lebih menghargai pohon itu daripada keselamatan orang Niniwe. Tidak ada yang salah dengan perhatian kita terhadap hal-hal kecil di dalam kehidupan ini. Tetapi seperti Yunus, kita seringkali salah menempatkan nilai. Kita lebih memperhatikan mobil yang hancur atau komputer yang pecah daripada perlakuan kita terhadap orang-orang yang meninggal setiap harinya, karena tidak ada makanan atau tidak memiliki Kristus. Melalui pelajaran ini, Allah menunjukkan belas kasihan dan kemurahan-Nya dan memungkinkan Yunus melihat bagaimana dia telah mencampuradukkan nilai-nilai kehidupan yang ada. Demikian pula, Allah ingin kita dapat mengatasi kenikmatan, kepentingan dan prasangka diri sendiri. Allah ingin kita belajar mengenai kemurahan dan pengampunan-Nya dan menjadi peka terhadap kebutuhan orang-orang di sekitar kita.

E. Pertanyaan untuk direnungkan

1. Adakah waktu dalam hidup, yang kalian ketahui harus mentaatinya, tetapi dengan sengaja menghindarinya? Pelajaran apakah yang kalian peroleh? Apakah kalian menyesali keputusan itu?

2. Kapankah kalian ‘melarikan diri dari hadapan Allah’?

3. ‘Badai’ apakah yang membuat kalian kembali?

4. Hal apa sajakah di dalam hidup kita yang Allah telah pakai untuk mencapai tujuan-Nya?

5. Bagaimana tanggapan kalian ketika segala sesuatu tidak terjadi sesuai dengan harapan?

6. Dengan cara apakah kalian dapat menjelaskan kemarahan dari Yunus?

7. Dengan cara apakah kalian lebih memperhatikan hal-hal kecil (seperti Yunus yang menyayangi pohon jarak yang menjadi layu) daripada hal-hal yang berkaitan dengan penghakiman Allah?

8. Menurut kalian, apakah Yunus dapat memahami sikap Allah terhadap orang Niniwe? Mengapa atau mengapa tidak?

9. Dalam aspek hidup manakah yang kalian mungkin tidak dapat melihat segalanya dari sudut pandang Allah?

10. Apakah yang kita dapat lakukan untuk mulai melihat segalanya dari sudut pandang Allah?

Page 72: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

54 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Bagian # 2 – Kitab Hosea

A. Penulis

Sedikit saja yang dapat diketahui dari kehidupan Nabi Hosea. Tempat kelahirannya tidak diberikan, kecuali pengenalan dan perhatiannya terhadap Kerajaan Utara, yang menunjukkan bahwa dia tinggal di Israel dan bukanlah di Yehuda. Nama Hosea berarti keselamatan, ini sesuai dengan pesannya yang berkaitan dengan keselamatan Allah dan kasih yang tidak kunjung padam. Hosea adalah putra dari Beeri (1:1), suami dari Gomer (1:3) dan ayah dari dua orang putra dan satu orang putri (1:4,6,9).

B. Waktu Penulisan

Pelayanan Hosea berlangsung kira-kira 40 tahun lamanya (tahun 755-710 SM). Hosea memulai pelayanannya pada tahun-tahun terakhir dari Yerobeam II, selama masa kemakmuran yang luar biasa. Pelayanannya berlangsung selama pemerintahan terakhir dari enam raja Israel dari Zakharia hingga Hosea. Pemerintahan keenam dari raja Israel relatif singkat, karena empat orang di antaranya dibunuh dan yang kelima ditawan ke Asyur.

C. Tema

Kitab Hosea ditujukan kepada Kerajaan Utara, Israel, yang saat itu hampir tertimpa malapetaka. Secara politik, bangsa itu sangat tidak stabil dan selalu berada di bawah ancaman dari bangsa Asyur dan Mesir. Secara rohani, kejahatan moral dan penyembahan berhala meresap ke dalam kehidupan bangsa itu. Pada saat inilah, Allah memakai Nabi Hosea untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat. Sama seperti Gomer dinikahi oleh Hosea, demikian pula, Israel ‘ditunangkan’ dengan Allah. Kedua hubungan itu hancur – Gomer mengejar laki-laki lain, sementara Israel mencari allah lain. Sama seperti Hosea mencari, menebus dan berdamai dengan istrinya yang tidak setia, Allah pun bermurah hati dan senantiasa setia kepada umat pilihan-Nya, sekalipun mereka tidak setia secara rohani. Umumnya, kitab Hosea disebut kitab Injil dari Perjanjian Lama.

D. Pengajaran dari Kitab Hosea

a. Ketidaksetiaan rohani Kitab Hosea dimulai dengan perintah Allah kepada Nabi Hosea untuk menikahi

seorang perempuan sundal. Allah pun memberitahu Hosea bahwa kelak istrinya, Gomer, akan bersikap tidak setia terhadapnya. Allah menggunakan hubungan Hosea dan Gomer untuk melambangkan hubungan suami istri antara Allah dan umat-Nya. Sama seperti Gomer melarikan diri bersama kekasihnya, demikian pula, Israel meninggalkan Allah, suaminya yang benar (secara rohani), untuk mengejar sebuah hubungan gelapnya. Dalam kitab Hosea saja, kata ‘perempuan sundal’ disebutkan sebanyak sebelas kali (Hos. 1:2; 2:4; 4:10,11,12,13-14,18; 5:3-4; 6:10). Kata ‘perempuan sundal’ berasal dari kata Ibrani ‘zanah,’ yang berarti berbuat zinah. Dengan cara apakah bangsa Israel melakukan penyembahan berhala secara rohani?

Page 73: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

55Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

1. Israel percaya kepada manusia Pada zaman Hosea, bangsa Israel secara politik tidaklah stabil. Secara

internal, pembunuhan merupakan hal yang biasa. Dalam rentang waktu 25 tahun, ada pergantian lima dinasti dan tujuh raja. Selanjutnya, bangsa Asyur dan Mesir selalu mengancam Israel. Di bawah masa-masa sulit, para raja justru tidak lagi bersandar kepada Allah, tetapi berpaling dan bergabung dengan bangsa-bangsa lain. Mereka percaya bahwa kekuatan militer dapat menyelamatkan diri mereka dan kerajaan menjadi aman. Dengan uang, mereka bersekutu dengan Asyur, dengan harapan tidak menyerang Israel lagi (2 Raj. 15:19-20). Mereka mengirimkan pula minyak zaitun ke Mesir, dengan harapan Mesir akan membantu mereka pada masa-masa sulit. Tetapi semua usaha itu sia-sia saja. Allah membiarkan Israel ditawan oleh bangsa-bangsa, tempat mereka mencari perlindungan. Pada tahun 722 SM, bangsa Asyur menyerang Israel dan memaksa rakyat untuk meninggalkan negeri (2 Raj. 17:3-23). Sama seperti para pemimpin Israel, apakah kita mengejar rasa aman melalui kekayaan, kesenangan, pelajaran atau hubungan pertemanan? Apakah kita mencarinya di segala tempat, selain kepada Allah, untuk memperoleh kebahagiaan dan keamanan hidup? Sesungguhnya, tanpa Allah, tidak ada rasa aman yang kekal. Hanya Allah yang benar-benar dapat memuaskan kerinduan jiwa kita. Pandanglah ke langit, kepada Allah yang Maha tinggi (Hos. 7:16). Dia akan memenuhi kebutuhan kita.

2. Berpaling kepada berhala Selama zaman Hosea, orang-orang Israel tenggelam dalam penyembahan

berhala. Mereka membakar ukupan bagi berhala (Hos. 2:12). Mereka menanyakan hal-hal yang akan terjadi kepada patung-patung yang terbuat dari kayu (4:12). Mereka menggunakan emas dan perak untuk membuat patung dan menguduskan diri bagi Baal (2:7; 9:10). Penyembahan berhala begitu menarik, karena secara khusus ditandai dengan kemabukan dan pesta pora (4:11-14). Dalam keadaan tenteram (4:13), mereka mempersembahkan korban dan melakukan ritual perzinahan untuk membangkitkan gairah para dewa, agar membuat tanah menjadi subur.

Dengan kepercayaan seperti itu, sesungguhnya, pikiran dari orang-orang Israel ditipu bahwa Baallah yang memberikan mereka gandum, anggur, minyak, emas dan perak (2:8). Mereka menolak mengaku bahwa Allahlah ‘suami rohani’ dan pemberi segala berkat mereka (7:15-16). Dengan demikian, Allah membuat mereka seperti embun pagi, seperti kabut, seperti sekam di lantai pengirikan dan seperti asap yang menghilang dalam sekejap (13:3). Dengan segera, Allah akan mengirimkan bangsa pemberontak ini ke tangan bangsa Asyur. Apakahkah kita telah memberikan Allah pujian dan hormat bagi segala berkat yang Dia telah berikan kepada kita atau apakah kita telah mencapai keberhasilan yang disebabkan oleh usaha dan kemampuan sendiri?

b. Kurangnya pengenalan akan Allah Dalam kitab Hosea, ada banyak rujukan yang menjelaskan mengapa para

pemimpin, imam dan umat berbuat dosa kepada Allah. Salah satu alasan utamanya adalah bahwa mereka tidak mengenal Allah dan telah menolak pengertian-Nya (4:1,6,14). Karena kurangnya pemahaman akan pengertian Allah, mereka gagal melakukan atau mengenal kehendak-Nya.

Page 74: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

56 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Bagaimana orang-orang Israel menunjukkan bahwa mereka tidak mengenal Allah?

1. Dalam Hosea 4, Allah berhadapan dengan umat, karena kurangnya kesetiaan, kebaikan dan pengertian akan Allah. Sekalipun umat mengaku mengenal Allah, tetapi mereka melakukan segala bentuk kejahatan; mereka berdusta, mencuri, membunuh, berzinah dan menyembah berhala. Sekalipun melakukan hal yang tidak benar, tetapi umat tetap datang ke Bait Allah untuk memberikan persembahan mereka kepada Allah. Mereka tidak memahami apa sesungguhnya yang Allah inginkan. Bila mengenal Allah dan hukum-hukum-Nya, mereka akan mengetahui bahwa Allah itu adil, setia dan berbelas kasih dan menginginkan agar umat-Nya memperlakukan orang lain dengan cara yang sama. Allah menginginkan kasih yang setia dan bukannya korban; pengenalan akan Allah lebih daripada korban bakaran (6:6).

2. Hosea pun menegur para imam yang mencegah bangsa itu dari mengenal Allah. Para imam dihimbau untuk menjadi para pemimpin rohani, tetapi mereka justru menjadi ‘pemimpin’ dalam berbuat kesalahan. Setiap kali seseorang membawa korban penghapus dosa, para imam pasti menerima bagian. Makin banyak umat yang berbuat dosa, semakin banyak bagian yang diterima oleh mereka. Oleh karena itu, para imam mengambil keuntungan dari dosa yang terus-menerus dilakukan oleh umat. Jadi, daripada berusaha membawa umat keluar dari dosa dengan mengajarkan hukum-hukum Allah, para imam justru memotivasi terjadinya kejahatan, bahkan merasa senang dengan dosa-dosa dari umat, karena mereka memperoleh keuntungan yang lebih besar. Karena mengabaikan hukum, orang Israel menjadi semakin berdosa kepada Allah (4:8,14). Marilah kita berketetapan hati untuk belajar dan mengenali hukum-hukum Allah. Makin banyak mengenal firman Allah, kita akan semakin takut dan mengasihi-Nya.

c. Kasih dan kesetiaan Allah yang tetap Setelah Gomer menikahi Hosea, dia lari dari Hosea untuk hidup bersama dengan

kekasihnya. Lalu, dia kehilangan kebebasan dan menjadi seorang budak. Dalam Hosea 3, Allah meminta Hosea untuk berbuat hal yang tidak masuk akal – dia membeli kembali istri yang tidak bertobat, berzinah dari perbudakan dan senantiasa mencintainya. Tindakan ini menunjukkan betapa Allah masih mencintai bangsa Israel yang tidak setia, bahkan saat mereka berpaling dari pada-Nya dan setiap kali bersama dengan allah-allah palsu mereka. Hosea 11:1-11 mencatatkan sebuah perkataan yang Allah firmankan sendiri. Pergumulan di dalam hati Allah begitu sengit. Di satu sisi, karena bangsa Israel berpaling dari pada Allah, sehingga Dia memutuskan untuk menghukum dan menghancurkan mereka. Dia memang mempertimbangkan untuk menyerahkan Israel selamanya. Tetapi, kasih dan belas kasih Allah menahan-Nya. Dalam kasih-Nya kepada Israel, Allah berseru dalam Hosea 11:8: “Masakan Aku membiarkan engkau, hai Efraim!...Masakan Aku membiarkan engkau seperti Adma, membuat engkau seperti Zeboim?” (dua kota yang dimusnahkan sama seperti Sodom dan Gomora).

Allah adalah Tuhan yang adil dan memiliki kasih yang mutlak. Karena keadilan-Nya, Allah akan melaksanakan penghukuman. Dalam Hosea 11:5, Allah telah menubuatkan bahwa bangsa Asyur akan merebut bangsa Israel. Tetapi saat yang sama, karena kasih-Nya yang kekal, Dia akan memulihkan mereka

Page 75: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

57Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

ke negeri asal setelah 70 tahun pembuangan (11:10-11). Bukan hanya itu, pada tahun 1948, bangsa Israel dipulihkan setelah dimusnahkan seluruhnya. Dalam catatan sejarah, tidak ada bangsa yang dapat bangkit kembali dari debu, kecuali Israel. Allah pun menubuatkan pemulihan kerohanian Israel, yaitu gereja sejati.

E. Pertanyaan untuk direnungkan

1. Bagaimana kitab Hosea menggambarkan kerohanian yang tidak setia?

2. Bagiaman kita mungkin menjadi tidak setia terhadap Allah?

3. Apakah yang diajarkan kitab Hosea mengenai kasih Allah? Apakah ada batasannya?

4. Bangsa Israel mengaku mengenal Allah, tetapi perbuatan mereka bertentangan. Apakah maksud dari sungguh-sungguh mengenal Allah?

5. Cara apa sajakah yang kita dapat lakukan untuk mengenal Allah dengan lebih baik?

Bagian # 3 – Kitab Mikha

A. Penulis

Nama Mikha berarti orang yang menyukai Allah, merupakan salah seorang nabi dari abad ke-8, yang sezaman dengan Hosea, Amos, Yesaya dan Yunus. Selain Mikha 1:1 dan Yeremia 26:18, tidak ada rujukan alkitabiah lainnya yang berkaitan dengan latar belakang Mikha. Tempat tinggal Mikha adalah di Moresyet-Gat (Mik. 1:14), sebuah kota kecil yang terletak kira-kira 32 km di sebelah barat daya Yerusalem, dekat perbatasan Filistin. Mikha dan Yesaya adalah nabi yang sezaman. Sekalipun Yesaya memberitakan Injil di kerajaan dan Mikha di desa-desa, namun isi pesan mereka adalah sama.

B. Waktu Penulisan

Mikha bernubuat pada zaman Yotam, Ahas, dan Hizkia, raja-raja Yehuda. Sekalipun Mikha banyak melayani di Yehuda, dia pun menginjil di kerajaan utara, Israel dan menubuatkan kejatuhan Samaria. Oleh karena itu, banyak dari pelayanannya yang justru terjadi sebelum pembuangan Israel oleh bangsa Asyur pada tahun 722 SM.

C. Tema

Kitab Mikha agaknya sulit untuk dijelaskan, karena penyusunannya yang tidak teratur. Namun, tema-tema yang penting merupakan bukti yang jelas. Malapetaka atas Samaria pasti terjadi dan Yehuda akan mengalaminya tidak lama setelah itu. Yehuda dan Israel makmur dan kuat, tetapi banyak terdapat kejahatan di dalamnya. Karena pesan yang disampaikan Mikha, dua dosa besar dapatlah dikenali – ibadah yang tidak wajar (1:7; 3:5-7,11; 5:12-13) dan ketidakadilan terhadap orang lain (2:1-2, 8-9; 3:2-3,9-11; 7:2-6). Semangat Mikha berkobar-kobar, karena kejengkelannya terhadap dosa-dosa yang merajalela di ibukota dan sekarang,

Page 76: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

58 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

telah sampai ke seluruh negeri. Kejahatan internal ini akhirnya mengakibatkan runtuhnya kerajaan. Ketika musuh menyerang negeri itu, Mikha memperingatkan dosa-dosa mereka dengan sungguh, memberitakan malapetaka yang akan segera datang, sekaligus memberitakan pengharapan, pertobatan dan berkat Allah di masa yang akan datang.

D. Pengajaran dari Kitab Mikha

a. Ibadah yang benar Di sini, Nabi Mikha menegur kota Yerusalem dan Samaria, yang merupakan

pusat penyembahan berhala, yang adalah kejahatan mereka. Mikha mendakwa para penguasa Israel, para nabi dan umat dengan berbagai bentuk ketidakadilan. Para penguasa telah mengabaikan keadilan. Mereka membenci yang baik dan mencintai yang jahat (3:1,9). Mereka merampok dan merampas milik bangsa itu dengan kekerasan dan pembunuhan (3:1-3,10). Para nabi dan imam melayani hanya untuk membuat kantong mereka menjadi tebal. Mereka memberkati umat yang memberi sumbangan kepada mereka, tetapi mengutuk yang tidak memberi sumbangan. Bangsa itu bersalah, karena menyembah patung-patung dan allah-allah yang palsu (5:12-14). Mereka berdagang secara tidak jujur (6:11) dan orang-orang kaya menjadi sangat kejam. Sekalipun umat melakukan upacara keagamaan, tetapi mereka tidak mengetahui apa yang Allah sesungguhnya inginkan. Mereka mencoba segala cara untuk menyenangkan Dia. Mereka mempersembahkan korban bakaran dari kambing dan lembu jantan atau dengan minyak yang banyak. Bila itu tidak membuat Allah senang, bahkan akan mempersembahkan anak mereka sendiri sebagai korban bakaran. Tetapi, Allah tidak menginginkan hal yang seperti ini. Mikha memberitakan bahwa keinginan Allah yang terbesar bukanlah pada korban-korban persembahan, tetapi pada perubahan hidup bahwa mereka mengasihi Allah dan sesama. Allah menginginkan umat-Nya berbuat keadilan, mencintai kebaikan dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah (6:8; Am. 5:24; Hos. 6:6; Mat. 9:13). Dalam usaha untuk menyenangkan Allah, marilah kita senantiasa mengintrospeksi diri dalam hal-hal ini. Apakah kita telah berbuat adil kepada orang lain? Apakah kita telah menunjukkan belas kasihan kepada orang yang bersalah kepada kita? Apakah kita telah menjadi rendah hati? Ibadah yang benar adalah mempersembahkan diri kita menjadi korban yang hidup (Rm. 12:1) dan bukan hanya melakukan pekerjaan kudus atau memberikan perpuluhan.

b. Gunung Tuhan akan menjadi gunung tertinggi Dalam nubuat ini, Mikha menubuatkan bagaimana pada akhir zaman, Allah

akan mendirikan suatu kerajaan bagi Diri-Nya, yang merupakan gereja-Nya (Mik. 4:1-3). Nubuat yang sama pun diberitakan oleh Nabi Yesaya dalam Yesaya 2:2-5. Kedua nabi ini menubuatkan bagaimana gereja sejati, yang dilambangkan dengan gunung Tuhan, akan menjadi gunung yang tertinggi. Gereja sejati akan melampaui semua agama lain di dunia dan bangsa-bangsa akan datang kepadanya (Ibr. 12:22-23), karena hukum-hukum Allah akan keluar dari Sion (1 Tim. 3:15). Banyak orang akan datang ke gereja sejati, karena kebenaran, keadilan dan penghakiman Allah akan ditemukan di sini.

Page 77: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

59Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

P e n e r a p a n K e h i d u p a n

Beberapa Aspek dari Kasih

Beberapa tahun yang lalu, Gary mengunjungi Rusia pada saat munculnya Negara Republik baru mereka. Pada suatu siangnya yang lengang, dia mengunjungi bagian bersejarah dari Red Square yang berada di luar Kremlin. Ketika sedang menikmati kemegahannya yang luar biasa, dia melihat orang banyak berkerumun di depan salah satu monumennya. Monumen itu ternyata makam Lenin. Orang banyak itu berkumpul untuk memperhatikan upacara terkenal yang mempertunjukkan para prajurit yang akan berganti jam jaga mereka. Gary dikelilingi oleh banyak penonton yang berbicara dalam bahasa Rusia. Karena Gary tidak dapat berbahasa Rusia, suara itu menjadi bunyi yang sangat keras dan ramai. Ketika penjaga pengganti mulai berbaris menuju makam itu, para penonton mulai mengambil gambar, mengarahkan pada gambar yang tidak terpapar di hadapan mereka. Tiba-tiba, di sebelah kiri Gary, terdengarlah suara yang tidak asing. “Hai, Larry! Kemarilah. Kamu dapat mengambil gambar yang luar biasa itu.” Dengan segera, Gary menoleh. Mengapa? Karena seseorang sedang berbicara dalam bahasanya. Tidak ada lagi yang menoleh kepada dua orang Amerika itu, karena satu alasan yang jelas, yaitu bahwa mereka tidak berbicara dalam bahasa Inggris. Sekalipun dapat dengan segera menyadari bahwa bahasa asing sedang diucapkan, tetapi mereka tidak dapat memahaminya. Ketika orang banyak di makam itu melihat peristiwa itu, Gary dengan sengaja menabrak orang yang berdiri di belakangnya. Gary memalingkan kepalanya dan berkata, “Permisi.” Sekalipun perkataan itu datang secara spontan, dia menyadari bahwa orang itu tidak memahami apa yang baru diucapkannya. Sekalipun bahasa Inggris adalah bahasa utama Gary dan satu-satunya bahasa yang biasa dia ucapkan, itu tidak memiliki makna bagi sesamanya.

Katakan kepada murid-murid:Cerita ini memberikan persamaan perihal bahasa kasih. Kebanyakan dari antara kita cenderung berbicara dalam bahasa Indonesia, tetapi ini dapat ditemukan secara kebetulan pada beberapa orang lain yang tinggal di belahan dunia lainnya sebagai bahasa yang tidak umum untuk dipergunakan. Sebagai akibatnya, usaha untuk menunjukkan kasih kepada sesama dapat membuat kita menjadi kecewa atau justru tidak paham. Tetapi, bila ini dibawa ke dalam konteks Allah dan umat-Nya – kadang, Allah dan umat-Nya tidak berbicara dengan bahasa kasih yang sama. Melalui pelajaran ini, kita menemukan bahwa bangsa Israel menganggap mereka mengasihi Allah, padahal kenyataannya Allah jijik terhadap perilaku mereka.

P e n e r a p a n K e h i d u p a nP e n e r a p a n K e h i d u p a nP e n e r a p a n K e h i d u p a n

M e n g u j i P e m a h a m a n

Disebabkan oleh sifat dari pelajaran ini, beberapa pertanyaan akan dapat ditemukan pada bagian ‘Pertanyaan untuk direnungkan’.

Page 78: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

60 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Sama halnya, ketika suatu waktu kita telah menjadi salah paham terhadap kasih Allah; kadang, kasih Allah ditafsirkan sebagai ketidakbaikan, penolakan atau keramahan. Versi kasih Allah dan pemahaman manusia mengenai kasih sungguh berbeda. Dalam latihan berikut, sebutkan perbedaan sifat kasih Allah dan pemahaman manusia akan kasih.

1. Kelihatan seperti apakah kasih di hadapan Allah?

2. Kelihatan seperti apakah kasih di hadapan kalian?

3. Lihatlah ayat-ayat Alkitab berikut untuk melihat apa itu kasih yang sesungguhnya:

Yohanes 14:15,21, 24 Roma 5:8 Roma 13:8-10 1 Yohanes 2:5 1 Yohanes 3:17; 3:18; 4:8,20 Efesus 2:4-7

Sekarang, marilah kita melihat ayat-ayat Alkitab terkenal mengenai kasih – 1 Korintus 13:4-7. Ketika kalian membacanya, sebutkan tujuh ciri khas dari kasih dan delapan ciri khas yang menunjukkan bukan kasih (1 Kor. 13:4-7). Tuliskan kembali masing-masing sifat dari ‘kasih itu...’ untuk menunjukkan seperti apakah kasih dalam keadaan tertentu di rumah, tempat kerja dan gereja. Introspeksilah diri kalian dan renungkan keadaan sesungguhnya dalam hidup ketika kalian gagal melaksanakan aspek-aspek kasih ini. Yang pertama telah dibuatkan sebagai contohnya.

1 Korintus 13:4-7 Hal kegagalan dalam melaksanakan aspek kasih

Kasih dalam Tindakan Nyata

Kasih itu sabar Saya berteriak kepada saudara untuk mematikan komputer setelah melakukan chatting selama beberapa jam.

Saya harus memberitahukannya dengan ramah.

Saya berteriak kepada saudara untuk mematikan komputer setelah melakukan chatting selama beberapa jam.

Lainnya

Diskusi:

1. Aspek kasih manakah yang menurut kalian harus paling banyak dilakukan?

2. Bagaimana dapat mengasihi orang lain yang kalian tidak menyukainya?

3. Bagaimana dapat mengasihi orang lain yang tidak dapat dikasihi?

4. Bagaimana ayat ini dapat meningkatkan pemahaman kalian mengenai seperti apakah kasih yang sejati?

Page 79: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

61Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

R e n u n g a n d a n D o a

A League of Their Own adalah sebuah film mengenai liga baseball profesional wanita yang ada pada Perang Dunia II. Dalam salah satu adegannya, bintang penangkap bola Rockford Peaches, yang diperankan oleh Dottie Hinson, memberitahu kepada manajernya, Jimmy Dugan, bahwa dia harus keluar dari tim untuk pulang ke rumah. “Memang sulit rasanya,” katanya. “Saya kira hal itu dibuat menjadi sulit,” kata Dugan. “Bila itu tidak sulit, semua orang dapat melakukannya. Kesulitanlah yang justru telah membuatnya menjadi luar biasa.” Yesus mengatakan hal yang serupa kepada murid-murid-Nya ketika Dia berkata, “Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain?” (Mat. 5:46-47) Kasih bukan hanya ketika mudah dilakukan, juga ketika sulit dilakukan. Allah yang Maha kudus menunjukkan dengan mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa dan tidak mengharapkan seorangpun binasa. Janganlah kita mencari atau memberikan alasan mengenai sikap dan tindakan tidak mengasihi kita kepada orang banyak, seperti karena terlalu sulit untuk melakukan kasih atau karena kita tidak menyukai orang itu. Marilah kita memohon Roh Kudus memenuhi hati kita dengan kasih-Nya, sehingga dapat mengasihi seperti Tuhan mengasihi.

Page 80: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

62 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Halaman Kosong

Page 81: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

63Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

6pelajaran

Bacaan KitabNah. 1; Zef. 1,3; Hab. 3 Sasaran Pelajaran1. Memungkinkan murid-murid memahami bahwa Allah membalas setiap

orang sesuai dengan perbuatannya2. Mengetahui bahwa Allah memiliki kendali penuh3. Belajar mempercayai Allah, tidak peduli dalam keadaan baik atapun

buruk

Ayat Alkitab“Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.” (Hab. 3:17-18)

Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)Nah. 1; Zef. 1,3; Hab. 3

Kitab Nahum, Zefanya, Habakuk

L a t a r B e l a k a n g A l k i t a b

Niniwe

Sasaran nubuat Nahum adalah Niniwe, ibukota kerajaan Asyur. Niniwe pertama kali disebutkan dalam Alkitab adalah di Kejadian 10:11-12. Nimrod membangun beberapa kota di Mesopotamia bagian selatan dan kemudian, dia pergi ke Asyur serta membangun kota Niniwe. Niniwe terletak di tepi Sungai Tigris bagian timur dan terletak lebih dari 400 km dari Babel. Menurut sejarah, Asyur dicatatkan sebagai salah satu kerajaan yang paling kejam, keji, berkuasa dan banyak menyembah berhala di dunia. Pada mulanya, agama Asyur adalah sama dengan di Babel, tetapi allah dari bangsa Asyur adalah Assur, yang memiliki imam besar dan mewakili raja. Beberapa catatan sejarah menunjukkan bahwa kesombongan dan kebrutalan menjadi

Page 82: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

64 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

P e m a n a s a n

Jawaban yang Berbeda

Mereka hampir saja tidak dapat mempercayai –beberapa jawaban doaEngkau berikan dengan begitu cepatnya.

Jawaban itu membuatku kagumdan membuatku tertawaAku bersyukur kepada-Mu.

Aku bersyukur kepada-Mu di waktu-waktu lainnyaketika tampaknyaEngkau berikanku jalan keluar.

Dalam kegelapan untuk menantikan…sampai Engkau menjadiLebih penting daripada setiap jawaban yang sedang kucari.

ciri khas dari kota itu. Setelah salah satu dari penaklukkannya, Asyurnasirpal II (tahun 883-859 SM) menyombongkan diri dengan berkata, “Aku merebut puncak-puncak bukit dan mengambilnya. Di antara bukit yang terhebat, akulah yang membantai mereka; dengan darah mereka, aku mencelupkan bukit itu menjadi merah seperti wol…Kepala para ksatria mereka, aku penggal dan kujadikan tiang-tiang kota mereka; para pemuda dan gadis mereka, kubakar dalam api” (Luckenbill, naskah kuno dari Asyur dan Babel 1:148). Yang agak mengherankan, mengapa Allah mengutus nabi-Nya untuk memberitakan perihal pemusnahan atas kota itu. Jatuhnya Asyur disebutkan pula dalam beberapa ayat lainnya dalam Perjanjian Lama (Yes. 10:12-19; 14:24-25; 30:31-33; 31:8-9; Yeh. 32:22-23; Zef. 2:13-15; Zak. 10:11).

Bagian # 1 – Kitab Nahum

A. Penulis

Nama Nahum berarti menghibur atau penghiburan. Pesan malapetaka untuk Niniwe tidak diragukan lagi merupakan sumber penghiburan bagi orang-orang Yehuda, yang telah menderita di bawah kekejaman orang Asyur. Menurut Nahum 1:1, nabi itu disebutkan orang Elkosy. Sekalipun letak persisnya tidak diketahui, tetapi banyak teolog meyakini bahwa Elkosy merupakan sebuah kota kecil di sebelah selatan Yehuda, di antara Yerusalem dan Gaza. Ini menunjukkan Nahum adalah

P e m a h a m a n A l k i t a b

Page 83: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

65Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

seorang nabi dari kerajaan selatan dan dapat menjelaskan kepentingannya dalam kemenangan Yehuda.

B. Waktu Penulisan

Sama seperti kitab Yunus, pesan dari kitab Nahum pun membicarakan penghancuran kota Niniwe. Pesan Nahum disampaikan beberapa ratus tahun lamanya setelah Yunus, beberapa saat sebelum tahun 612 SM ketika kota Niniwe dihancurkan oleh bangsa Babel.

C. Tema

Bertentangan dengan pendahulunya, Yunus, yang memiliki amanat yang berkaitan dengan pertobatan orang Niniwe, Nabi Nahum menyatakan kejatuhan dari ibukota bangsa Asyur, Niniwe. Kota penyembah berhala ini diakhiri, karena kesombongannya. Orang Niniwe telah melupakan pertobatan mereka dan telah kembali pada kebiasaan akan kekerasan, penyembahan berhala, kekejaman berdarah dan kesombongan. Sebagai akibatnya, bangsa Babel menghancurkan kota itu hingga tidak ada yang tertinggal. Selain pesan penghancuran bangsa Asyur, ada sebuah catatan yang akan menghibur umat Allah. Tongkat penindasan dari bangsa Asyur akan dipatahkan; orang-orang Yehuda dapat merayakan hari-hari raya mereka dengan khidmat dan menunjukkan sumpah sucinya, karena yang jahat tidak lagi dapat menghalanginya.

D. Pengajaran dari Kitab Nahum

a. Allah adil dan membela Ratusan tahun sebelumnya, saat Nabi Yunus memberitakan Injil di jalan-jalan

mengenai murka Allah yang akan datang, penduduk Niniwe berbalik dari jalan mereka yang jahat dan Allah menunda melakukan apa yang Dia katakan akan dilakukan-Nya kepada mereka. Bagaimanapun, dalam kitab Nahum, Allah memutuskan untuk menghancurkan Niniwe. Mengapa Allah berencana menghancurkan Niniwe? Karena bangsa itu tidak belajar dari pelajaran masa lalunya. Mereka telah melupakan pertobatan mereka dan kemurahan Allah, bahkan sebaliknya, membiarkan kejahatan berkuasa kembali. Karena dosa-dosa merekalah, Nahum menubuatkan bahwa bangsa yang congkak dan berkuasa itu akan dihancurkan seluruhnya, yang akhirnya, terjadi dalam kurun waktu 50 tahun kemudian. Allah memang penyabar, tetapi tidak akan membiarkan dosa merajalela selamanya. Toleransi dan anugerah Allah adalah hanya bersifat sementara (Ibr. 6:4-8). Dalam 2 Korintus 6:2, Rasul Paulus mengingatkan, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau. Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.” Oleh karena itu, marilah kita bertobat dan kembali kepada Allah, selagi masih memiliki kesempatan dan sebelum semuanya itu terlambat.

b. Penghancuran dan aib dari Niniwe Asyur merupakan salah satu peradaban tinggi dari zaman kuno dan telah

menguasai dunia selama tiga abad, yang menghancurkan siapapun yang menghalanginya. Niniwe, ibukota Asyur, dianggap sebagai kota yang makmur,

Page 84: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

66 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

tetapi Tuhan menubuatkan bahwa kota itu akan menjadi padang belantara yang tandus, yang akan dihuni oleh binatang-biantang buas. Untuk menubuatkan penghancuran Niniwe akan sama seperti menubuatkan penghancuran dari kota-kota besar seperti Tokyo, London atau New York. Niniwe merupakan pusat kebudayaan, teknologi dan keindahan di Timur Tengah. Memiliki perpustakaan besar, bangunan-bangunan dan sistem irigasi yang baik, yang menghasilkan taman-taman yang subur di dalam kota itu. Luas kota itu 96 km dan dikelilingi oleh 1500 benteng, dengan tinggi dari tiap-tiap tembok benteng 3 m dan tebal dari tiap-tiap tembok benteng hampir 1 m. Sekalipun dari luar tampak indah, nabi menyamakan Niniwe dengan perempuan sundal cantik yang penuh dosa dan kejahatan (3:4). Kesundalan dan pesonanya adalah allahnya, yaitu benteng dan kota-kotanya yang makmur, tentara dan kekuatannya. Sejarah pun memberitahukan bahwa Niniwe adalah kerajaan yang paling kejam, keji dan berkuasa di dunia. Asyur menaklukkan dan menghancurkan banyak bangsa. “Pasukan berkuda menyerang, pedang bernyala-nyala dan tombak berkilat-kilat! Banyak yang mati terbunuh dan bangkai bertimbun-timbun! Tidak habis-habisnya mayat-mayat, orang tersandung jatuh pada mayat-mayat!” (3:3), menggambarkan bagaimana bangsa Asyur secara kejam dan tidak berperasaan membangun bangsa mereka. Mereka pun menggunakan keindahan, wibawa dan kekuatan untuk menggoda bangsa lain. Sama seperti perempuan sundal, mereka memikat bangsa-bangsa lain ke dalam hubungan yang palsu. Ketika bangsa-bangsa lain menurunkan kewaspadaan, mereka beranggapan bahwa Asyur merupakan teman mereka, padahal akhirnya, Asyur menghancurkan dan menjarah mereka. Untuk alasan inilah, Allah akan menghukum “kota penumpah darah, seluruhnya dusta belaka, penuh dengan perampasan” (3:1). Dia akan mempermalukan kota itu dan tidak akan dapat bangkit kembali. Sesungguhnya, firman Allah tidak pernah gagal. Seluruh kota dihancurkan, sehingga keberadaannya akan dipertanyakan sampai dia ditemukan dalam kesulitan besar, oleh para arkeolog pada abad ke-19. Kemegahannya yang dahulu, sesungguhnya, telah menjadi tanah yang tandus. Dunia sekarang ini sama seperti Niniwe, seperti perempuan sundal yang dari luar tampak cantik dan menarik, tetapi penuh rayuan dan maut. Janganlah tertipu olehnya atau meletakkan keyakinan di dalamnya, karena Allah akan menghancurkannya.

Bagian # 2 – Kitab Zefanya

A. Penulis

Penulis dari kitab ini adalah Nabi Zefanya. Namanya berarti orang yang Allah sembunyikan. Dia merupakan angkatan keempat dari Raja Hizkia (Zef. 1:1), sekaligus saudara jauh dari Raja Yosia. Umumnya, silsilah nabi ditelusuri dari ayahnya. Bagaimanapun, Zefanya menelusuri empat angkatani nenek moyangnya untuk menunjukkan bahwa dia merupakan cicit utama dari Raja Hizkia (1:1). Zefanya bekerja selama pemerintahan Raja Yosia. Pada masa itu, bangsa Israel telah lama dihancurkan oleh bangsa Asyur. Zefanya memberitakan penghakiman Tuhan atas bangsa Yehuda. Saat putra Hizkia, Manasye dan cucunya, Amon menjadi raja, negeri itu menyembah berhala, mencemarkan Bait Allah dan melakukan kejahatan dalam bidang sosial dan agama (2 Taw. 33:1-11). Saat Raja Yosia memerintah, Zefanya menasihati agar Raja Yosia muda mencari Allah dan pesannya secara luar biasa telah mempengaruhi reformasi yang terjadi pada zaman itu (2 Raj. 23:2-3).

Page 85: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

67Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

B. Waktu Penulisan

Saat Zefanya bernubuat adalah pada zaman Yosia, putra Amon, raja Yehuda, yang memerintah dari tahun 640-609 SM. Karena penghancuran Niniwe terjadi tahun 612 SM, kitab Zefanya dapat diberi penanggalan antara tahun 640 dan 612 SM.

C. Tema

Secara keseluruhan, Zefanya merupakan sebuah kitab yang dengan keras memperingatkan perihal kedatangan Hari Tuhan. Karena dosa-dosa ini, murka Allah akan melenyapkan mereka. Penghancuran, kegelapan dan keruntuhan akan memukul Yehuda, sehingga emas atau perakpun tidak dapat membebaskannya (1:18). Zefanya pun membicarakan penghakiman atas bangsa-bangsa sekitarnya, karena mereka telah menyerang Yerusalem. Di tengah penyataan yang mengerikan itu, masih ada pengharapan – Allah akan memulihkan umat-Nya dari penawanan dan menunjukkan kembali belas kasihan kepada orang-orang yang setia.

D. Pengajaran dari Kitab Zefanya

a. Hari Tuhan sudah dekat Nabi Zefanya menggambarkan teror malapetaka yang akan terjadi atas kota

Yerusalem pada Hari Tuhan. Itu adalah hari ketika bangsa Babel akan datang dan menghancurkan Yerusalem. Zefanya menggambarkan “hari Tuhan yang hebat ” sebagai hari kepahitan dan murka. “Hari kegemasan hari itu, hari kesusahan dan kesulitan, hari kemusnahan dan pemusnahan, hari kegelapan dan kesuraman, hari berawan dan kelam, hari peniupan sangkakala dan pekik tempur terhadap kota-kota yang berkubu dan terhadapa menara penjuru yang tinggi.”

Hari Tuhan pun sudah dekat terhadap kita. Allah menjanjikan penghakiman terakhir, hari pemusnahan seluruh dunia dan penghakiman atas setiap manusia (Yes. 13:9; Yeh. 7:19; Yl. 2:2; Why. 18:14-19). Bagaimanapun, Tuhan menawarkan sebuah keluputan, apabila kita menjauhi dosa dan berbalik kepada Allah untuk menghindari malapetaka yang segera akan datang. Dari kitab Zefanya, siapa sajakah yang akan dihakimi pada hari Tuhan itu?

1. Orang-orang yang akan dihakimi (1:4-13):

i. Orang-orang yang menyembah Allah sambil bersumpah kepada Milkom, dewa bangsa Amon dan kepada dewa-dewa lain seperti Baal (1:4-5). Mungkin kita telah berbuat salah pula, karena mengasihi Allah dan dunia pada saat yang bersamaan.

ii. Para pejabat dan putra raja dan semua orang ‘yang memakai pakaian asing’ akan dihukum karena dosa-dosa mereka (1:8). Semua orang yang berpakaian penyembah berhala mewakili orang-orang yang menginginkan allah-allah asing, jalan-jalan asing dan yang taat pada pengajaran asing yang sesat. Para pemimpin melakukannya dan menunjukkan penghinaan kepada Tuhan dengan mengabaikan perintah-perintahNya. Apakah kita sama seperti orang Israel, yang mengadopsi nilai-nilai, trend dan jalan dunia?

Page 86: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

68 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

iii. Orang-orang yang menggunakan kekerasan dan tipu daya untuk memenuhi istana tuan mereka (1:9).

iv. Orang-orang yang berkata dalam hati mereka, “Tuhan tidak berbuat baik dan tidak berbuat jahat!” (1:12) Karena Tuhan seolah-olah tidak segera mengambil tindakan, orang-orang menjadi acuh tak acuh terhadap-Nya dan berbuat sesuai dengan keinginan mereka. Mereka menjadi nyaman akan dosa dan tidak mempedulikan lagi akibatnya. Apakah kita membiarkan dosa mengeraskan hati hingga kita tidak peduli lagi? Kita tentu haruslah berbalik. Bila tidak, hukuman Allah akan jatuh atas kita, yang makin lama semakin keras.

2. Orang-orang yang dapat luput dari hukuman: Sekalipun penghakiman Allah sudah dekat, tetapi Dia memanggil bangsa

Yehuda untuk bertobat sebelum hari-Nya itu tiba. Siapakah orang-orang yang Tuhan akan sembunyikan pada Hari-Nya?i. Orang-orang yang rendah hati (2:1-3)ii. Orang-orang yang mencari Tuhan iii. Orang-orang yang mentaati perintah-Nyaiv. Orang-orang yang mencari kebenaran

b. Undangan untuk pertobatan dan pemulihan Sama seperti kebanyakan pesan nubuat lainnya, dalam pemberitaan

penghakiman, terdapat undangan Allah untuk menjalani pertobatan. Sebelum datangnya hari yang mengerikan, yaitu murka Allah memusnahkan semuanya, bangsa Israel diperintahkan untuk mencari Tuhan, saat Dia dapat ditemukan dan berbalik dari jalan-jalan mereka yang memberontak. Sekalipun Zefanya memulai dengan sebuah pesan malapetaka, dia tidak mengakhirinya dengan catatan yang gelap. Dia justru bergerak melampaui awan-awan gelap penghakiman untuk menggambarkan bahwa Allah akan “mengumpulkan yang terpencar” dan “membawa mereka pulang” (Zef. 3:19-20). Kasih dan kemurahan Allah tidak terukur. Dia mengharapkan, agar kita kembali kepada-Nya. Bila berbuat demikian, Dia akan memulihkan kita kembali kepada-Nya. Bila berbuat demikian, Dia akan memulihkan kita. Raja yang melakukannya adalah Manasye. Sekalipun pada awalnya, dia menyebabkan Tuhan murka dengan penyembahan berhala dan pemberontakannya, namun akhirnya, Allah mengampuni dan memulihkannya saat melihat Manasye sungguh-sungguh bertobat dan merendahkan dirinya (2 Taw. 33). Manasye menunjukkan pertobatannya dengan menghasilkan tindakan-tindakan yang sesuai dengan pertobatan. Apakah telah menyaksikan Allah memulihkan setelah pertobatan kita yang sesungguhnya?

Bagian # 3 – Kitab Habakuk

A. Penulis

Penulis kitab ini adalah Nabi Habakuk. Namanya berasal dari kata Ibrani, yang berarti memeluk atau pemeluk. Tidak ada rujukan lain mengenai latar belakang dari keluarga Habakuk. Habakuk melayani saat penyerangan Babel hampir terjadi. Pelayanannya berlangsung dari antara tahun 625-610 SM, selama pemerintahan Raja Yoahas dan Yoyakim. Dia sezaman dengan Zefanya dan Yeremia.

Page 87: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

B. Waktu Penulisan

Sekalipun kitab Habakuk tidak mencatatkan pemerintahan seorang raja, bukti-bukti internal menunjukkan bahwa kitab ini dituliskan di antara saat kematian Raja Yosia (tahun 609 SM) dengan permulaan penawanan Babel. Hanya terdapat satu rujukan waktu secara eksplisit dalam kitab Habakuk, yaitu peringatan mengenai sudah dekatnya penghakiman Allah terhadap bangsa Babel. Nubuat ini digenapi pada tahun 605 SM saat Nebukadnezar memulangkan sepuluh ribu penduduk Yerusalem ke Babel.

C. Tema

Kitab nubuatan lainnya membawakan firman Allah kepada manusia, sementara kitab ini adalah unik, karena merupakan dialog antara Allah dengan Nabi Habakuk. Habakuk menjadi bingung, karena kejahatan yang dilihatnya di sekeliling. Dalam dialognya dengan Allah, Habakuk mula-mula berkata: “Mengapa Allah tampak berbeda dalam menghadapi kejahatan? Mengapa orang-orang jahat tampak tidak dihukum?” Saat menyadari bahwa hukuman Yehuda akan segera datang melalui tangan bangsa Babel, Habakuk terkejut dan mengajukan pertanyaan kedua: “Bagaimana Allah dapat memakai bangsa Babel, bangsa yang lebih jahat, untuk menghukum anak-anak-Nya?” Alalh menyatakan kepada Habakuk bahwa bangsa Kasdim pada gilirannya akan menghadapi hukuman dan dimusnahkan. Pesan Allah kepada Habakuk ada dua, yaitu:a. Setiap orang akan dihakimi dan keadilan pasti datang.b. Allah adalah pengendali mutlak, bahkan ketika seolah-olah kejahatan dan

ketidakadilan yang merajalela.

D. Pengajaran dari Kitab Habakuk

a. Kebingungan Habakuk Pernahkah kailan mengalami dalam hidup ketika segalanya tidak bermakna –

ketika segalanya tidak terjadi seperti yang Alkitab telah katakan? Mungkin kita bertanya, “Bila kita adalah gereja yang benar, lalu mengapa para jemaatnya berbuat dosa dan tidak berperilaku lebih baik daripada mereka yang tidak percaya Allah? Bila Allah mengendalikan alam semesta ini, mengapa Dia membiarkan dunia terus berada dalam kehancurannya? Mengapa Dia tidak segera mengakhiri semua yang kejam dan aneh, yang terjadi dalam masyarakat kita? Mengapa Allah membiarkan orang jahat hidup makmur?

Habakuk adalah seorang nabi yang mengajukan beberapa pertanyaan ini kepada Allah. Habakuk mengajukan pertanyaan kepada Allah: “Mengapa Engkau seolah-olah tidak berbuat apa-apa terhadap kejahatan, kekerasan dan ketidakadilan yang terjadi di tengah umat-Mu!” Orang jahat bukan saja tidak dihukum, tetapi mereka hidup makmur. Tanggapan Allah terhadap pertanyaan pertama Habakuk adalah bahwa Dia akan memakai bangsa Babel sebagai alat untuk menghukum dosa-dosa dari umat pilihan-Nya. Setelah mendengar jawaban Allah, Habakuk mengajukan pertanyaan kedua kepada Allah: “Mengapa Engkau memakai orang jahat yang seperti itu untuk menghukum umat pilihan-Mu? Bukankah itu berarti membiarkan bangsa Kasdim berada terus dalam kekejaman mereka?” Habakuk pasti menyetujui bahwa bangsa itu harus dididik dan dihukum, tetapi yang membuatnya bingung adalah mengapa Allah justru memakai bangsa Babel yang lebih jahat dan lebih tidak saleh daripada orang-orang Yahudi.

69Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Page 88: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

70 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

b. Habakuk menghadapi persoalan Ketika Habakuk bingung atas apa yang dilihatnya, bagaimana dia mengatasi

persoalannya itu?

1. Dia membawa persoalannya ke hadapan Allah Nama Habakuk berarti orang yang memeluk. Saat Habakuk merasa cemas

akan dosa dan kesalahan dari bangsa itu dan seolah-olah Allah berdiam diri, dia bertindak sesuai dengan namanya – Habakuk memeluk Allah. Dia tidak menguburkan rasa frustasinya atau menyembunyikan perasaan atau pertanyaan di balik kerohaniannya. Tetapi, dia justru menghadapi persoalannya dengan cara yang benar – dia membawanya ke hadapan Allah. Dia senantiasa berdoa hingga menerima jawaban dari Allah. Dalam Perjanjian Lama, nabi lainnya yang merasa bingung pula dengan apa yang Allah perbuat adalah Yunus. Dia tidak mengerti mengapa Allah menginginkan dia memberitakan Injil kepada orang Niniwe. Daripada membawa pergumulannya ke hadapan Allah, Yunus berusaha menghindari persoalannya. Seorang laki-laki yang bernama Asaf pun memiliki banyak pertanyaan yang berkaitan dengan keadilan, seolah-olah orang jahat dibiarkan hidup berhasil, sementara orang benar tetap berada dalam kesulitan (Mzm. 73). Ketika melihat ketidakadilan ini, Asaf berusaha untuk berjalan di jalan orang yang jahat hingga masuk ke dalam pencobaan dan menemukan jawabannya (Mzm. 73:16-17). Bagaimana kita menghadapi keraguan dan pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan? Tuhan Yesus secara terang-terangan mengundang kita yang letih lesu dan berbeban berat untuk datang ke hadirat-Nya dan Dia akan memberikan kita kelegaan (Mat. 11:28).

2. Dia menantikan Allah dengan berdiam diri “Aku akan menantikan Engkau, seperti keheningan menantikan suara,

kegelapan menantikan terang, aku akan menantikan Engkau.” Mungkin perkataan ini tampak sederhana, tetapi itu mencakup seluruh

pelajaran penting mengenai menantikan Allah. Setelah Habakuk membawa pergumulannya kepada Allah, dia pergi ke menara untuk menantikan jawaban Allah (2:1). Menara seringkali dipergunakan oleh para nabi untuk menunjukkan sikap akan pengharapan (Yes. 21:8; Yer. 6:17; Yeh. 3:17). Menara-menara batu ini dibangun di tembok-tembok kota, sehingga para para pengawas dapat melihat orang-orang (para musuh atau pembawa pesan) yang sedang mendekati kota dari jarak yang jauh. Bagi Habakuk, menara merupakan posisi terbaik untuk menerima pesan Allah saat dia menanti dan berjaga-jaga. Sementara menantikan jawaban Tuhan, kita haruslah tetap berdiam diri. Dalam proses menanti, kita akan menemukan bahwa melalui doa, sikap berubah dan memiliki kekuatan dari dalam untuk menghadapi kesulitan dan tantangan yang ada di hadapan kita. Seringkali, kehendak Allah tidak dinyatakan hingga waktu yang telah ditentukan (2 Kor. 4:5-6). Dalam pada itu, jawaban Allah kepada Habakuk merupakan jawaban yang sama yang diberikan-Nya kepada kita, “Sabarlah! Allah akan bekerja sesuai dengan rencanaNya.” Kita haruslah percaya sepenuhnya kepada Allah, bahkan ketika tampaknya tidak terjadi apa-apa.

Page 89: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

3. Dia tetap percaya Ketika sesuatu terjadi terhadap diri kita, kita haruslah percaya dan beriman

kepada Allah yang Maha kuasa. Raja Salomo menghabiskan banyak waktu untuk menemukan jawaban, tetapi pada akhirnya, dia menemukan bahwa ada hal-hal yang tidak dapat dipahami (Pkh. 8:16-17). Dalam Pengkhotbah 3:11, Salomo berkata, “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi, manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.” Dan dalam Ulangan 29:29 dikatakan: “Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini.” Ketika segala sesuatu tampak tidak adil dan tidak terduga, Habakuk masih memelihara imannya kepada Allah. Bahkan ketika tidak memahaminya, dia masih tetap percaya bahwa Allah mengetahui apa yang sedang dilakukan-Nya. Pada masa-masa ketika pemahaman kita terbatas hingga menghalangi memahami cara dan pikiran Allah dengan benar (Yes. 55:8-9), marilah kita senantiasa percaya dan beriman bahwa Allah memiliki kendali mutlak dan sedang mengerjakan semuanya untuk tujuan kekal-Nya.

c. Allah menjawab Habakuk

1. Yang baik dan yang jahat akan mendapat balasan Allah menjawab Habakuk dengan menyatakan kepadanya bahwa orang

Kasdim akan menderita, karena kejahatan mereka. Sekalipun Habakuk tidak memahami mengapa Allah memakai orang Kasdim sebagai alat-Nya, dia mengetahui bahwa Allah memiliki sebuah alasan (Ams. 16:4). Tetapi ada satu hal yang pasti, tidak ada kekejaman, kejahatan, ketidakadilan yang akan luput dari perhatian Allah. Dia akan menghakimi bangsa Babel sama seperti terhadap umat-Nya, karena kejahatan mereka. Oleh karena itu, kita tidak perlu merasa resah ketika melihat orang yang jahat hidup makmur atau ketika mengalami ketidakadilan, karena pada akhirnya, Allah akan membalas setiap orang sesuai dengan perbuatannya (Mzm, 37:1; 44:22; Yer. 29:23; Yes. 59:18; Mat. 16:27; Why. 22:12).

2. Orang benar akan hidup oleh iman Setelah Habakuk menerima wahyu Allah, situasipun tidak berubah, Allah

tetap mengutus bangsa Babel untuk menghancurkan umat-Nya dan pelepasan umat-Nya dari pihak musuhpun tidak terjadi. Dalam keadaan demikian, Habakuk berkata “Ketika aku mendengarnya, gemetarlah hatiku, mendengar bunyinya, menggigillah bibirku; tulang-tulangku seakan-akan kemasukan sengal dan aku gemetar di tempat aku berdiri; namun dengan tenang akan kunantikan hari kesusahan, yang akan mendatangi bangsa yang bergerombolan menyerang kami” (Hab. 3:16). Tetapi, Allah memberikan Habakuk sebuah pesan penting: “Orang benar akan hidup oleh iman” (Hab. 2:4). Ayat ini telah mengilhami banyak sekali umat Kristen. Rasul Paulus menyebutkannya dalam Roma 1:17 dan mengutipnya kembali dalam Galatia 3:11. Penulis kitab Ibrani pun mengutipnya dalam pasal 10:38. Dengan kata-kata ini, Habakuk dapat bangkit dari keputusasaannya untuk bersukacita. Pada pasal terakhir dari kitab Habakuk, nabi menaikkan doa ucapan syukur kepada Allah.

71Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Page 90: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

72 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Dia menyimpulkan: “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah, yang menyelamatkan aku” (Hab. 3:17-18). Di sini, nabi dapat melewati situasi yang terjadi saat itu dan melihat kedaulatan dan kebesaran Allah. Mungkin dia masih belum mengetahui apa maksud Allah memakai bangsa Babel untuk menghancurkan umat-Nya, tetapi imannya memungkinkan melihat bahwa Allah memiliki kendali penuh. Allah tetap berada di atas takhta sebagai Tuhan atas sejarah dan penguasa bangsa-bangsa. Dapatkah kita berpegang teguh pada Allah, baik dalam keadaan baik ataupun buruk? Dapatkah kita tetap mengalami damai sejahtera di dalam hati, bila segala sesuatunya tidak berjalan dengan lancar? Pada masa-masa yang sulit, Allah mungkin tidak mengubah situasi atau mengangkat beban kita, tetapi melalui iman di dalam firman-Nya, Allah dapat membawa kita ke suatu tempat, sehingga kita dapat bersukacita di dalam-Nya dan menemukan bahwa anugerah-Nya cukup bagi kita.

Pertanyaan untuk direnungkan:1. Bagaimana kalian menghadapi ketidakadilan dalam hidup?

2. Apakah ada situasi atau persoalan di dalam hidup yang menyebabkan kalian merasa bimbang hingga mempertanyakan kemahakuasaan Allah sebagai pengendali situasi?

3. Apakah kita merasakan ketidakadilan atas orang-orang yang berbuat kejahatan? Apakah kita merasakan adanya ketidakadilan, karena keuntungan pribadi atau karena hukum dan kebenaran Tuhan?

4. Bagikan pengalaman kalian percaya kepada Allah, sekalipun belum memahaminya pada saat itu. Pelajaran apa sajakah yang kalian peroleh?

M e n g u j i P e m a h a m a n

Tidak ada pertanyaan untuk pelajaran ini.

Page 91: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

73Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

P e n e r a p a n K e h i d u p a n

Hidup ini Tidak Adil !!!

Ketidakadilan terjadi di dunia ini, terjadi di dalam Alkitab, terjadi pula di sekitar kita setiap harinya. Kita melihat kejadian-kejadian yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Alkitab, dengan teori dan harapan kita. Apakah kita menjadi marah, karena tidak dapat mengendalikannya? Apakah ada saat-saat ketika kita merasa marah bahkan kepada Allah? Mengapa Allah membiarkan semuanya ini terjadi? Apakah yang kita harus lakukan dalam situasi seperti ini? Bagaimana harus mengatasi perasaan kita? Umat Kristen tidak terkecuali, mengalami perasaan seperti ini, bahkan orang-orang yang secara rohani telah dewasa dapat mengalami pengalaman-pengalaman yang serupa itu. Bacalah ayat-ayat berikut untuk melihat bagaimana orang-orang di dalam Alkitab menghadapi situasi yang serupa.

Kasus 11. Bacalah 1 Raja-Raja 21:1-19 dan 2 Raja-Raja 9:30-36 untuk melihat apakah

yang kita harus lakukan.2. Apakah yang kalian akan lakukan ketika mengalami ketidakadilan seperti itu?

Kasus 21. Bacalah Kejadian 26:17-25 untuk melihat bagaimana Alkitab berbicara mengenai

persoalan yang serupa.2. Tuliskan bagaimana kalian akan menanggapi ketidakadilan seperti itu?

Kasus 31. Bacalah Mazmur 73 untuk menemukan bagaimana pemazmur menghadapinya.2. Bagaimana kalian akan menanggapi situasi seperti itu?

Kasus 41. Bacalah Kejadian 37:21-28 dan 44:1-8 untuk melihat apakah yang dikatakan

Alkitab.2. Bagaimana kalian akan menanggapinya, bila melihat seseorang yang kalian

kasihi merasa putus asa?

Kasus 51. Bacalah Yakobus 1:1 untuk melihat bagaimana kita harus mengatasi situasi

seperti ini.2. Bagaimana kalian akan menanggapi situasi seperti itu?

P e n e r a p a n K e h i d u p a nP e n e r a p a n K e h i d u p a nP e n e r a p a n K e h i d u p a n

Page 92: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

74 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

R e n u n g a n d a n D o a

Tuhan yang terkasih,

Kami tidak dapat memperoleh perhentian yang baik di dalam tangan-Mu yang kudus. Kami tidak memiliki pengalaman yang dapat mengajarkan kami perihal perhentian ini; kami telah diajarkan bagaimana untuk berbuat dan mengendalikan diri, tetapi tidak mengetahui bagaimana untuk memperoleh kelegaan dan keyakinan dalam hati. Engkau telah memberikan kami teladan untuk mentaati seluruh kehendak dan kendali-Mu. Tolonglah kami, agar dapat berjalan seperti Engkau. Ketika segala sesuatu tidak berjalan lancar atau ketika segala sesuatu tidak terjadi sesuai dengan harapan, tolonglah kami untuk dapat melihat apa yang Engkau lihat. Ketika melihat perbuatan dari orang-orang jahat berhasil dan makmur, sementara jalan orang benar penuh duri dan penuh bahaya, tolonglah kami untuk hidup dengan iman. Karena orang-orang yang tetap tinggal dan percaya kepada-Mulah yang tidak akan dipermalukan. Engkau tidak pernah gagal dan kami menantikan waktu yang ditetapkan oleh-Mu.

Page 93: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

75Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

7pelajaran

Bacaan KitabYer. 1-2; 16-17 Sasaran Pelajaran1. Memungkinkan murid-murid menyadari pentingnya mengetahui

kebenaran, agar dapat membedakan kepercayaan yang benar dengan yang keliru

2. Murid-murid akan dapat mengenali bahwa kristus-kristus palsu dan ajaran-ajaran bidat akan muncul pada zaman akhir.

Ayat Alkitab“Sesungguhnya, akandatangwaktunya, demikianlah firmanTUHAN,Akuakan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Akumenjadituanyangberkuasaatasmereka,demikianlahfirmanTUHAN.”(Yer. 31:31-32)

Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)Yer. 1-2; 16-17

Kitab Yeremia (1)

L a t a r B e l a k a n g A l k i t a b

Yeremia adalah seorang nabi yang melayani dalam lima pemerintahan terakhir dari raja Yehuda – Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia. Yeremia dipanggil sebagai nabi pada tahun ke-13 dari pemerintahan Raja Yosia. Raja Yosia mulai menjadi orang yang takut akan Allah dan pada 18 tahun pertama dari pemerintahannya, dia memperbaiki Bait Suci, menghancurkan semua berhala dan memulihkan bangsa itu kembali kepada Allah (2 Raj. 22-23). Bagaimanapun, pada tahun ke-31 dari pemerintahannya, ketika Raja Mesir, Firaun Nekho, pergi melawan Asyur melalui negeri Yehuda, yang sekaligus berperang pula melawan Babel, Raja Yosia tidak mengindahkan peringatan nabi, melainkan berusaha menghentikan

Page 94: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

76 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

tentara Mesir yang berjalan melalui negerinya. Yosia terbunuh dalam peperangan, pasukannya kalah dan bangsa Yehuda menjadi budak dari bangsa Mesir. Nekho membawa putra Yosia, Yoahas ke Mesir dan mengangkat Yoyakim, putra Yosia yang lain menjadi raja Yehuda. Pada tahun 605 SM, Mesir dikalahkan oleh Babel dan Yehuda menjadi takluk di hadapan Babel (2 Raj. 24:1). Sekalipun Yosia mengikuti Allah, tetapi putranya, Yoyakim, adalah jahat. Penyembahan berhala muncul kembali dan dia menganiya Nabi Yeremia dan membunuh Nabi Uria (Yer. 26:20-23). Dia tidak jujur, tamak dan tidak adil, bahkan memusnahkan gulungan kitab yang menuliskan hukum Allah (Yer. 36:23). Yoyakim memberontak terhadap Babel dan bersekutu dengan Mesir, tetapi ini justru menjadi bukti pelanggaran yang penting. Nebukadnezar mematahkan pemberontakan Yoyakim dan membawanya ke Babel (2 Taw. 36:6). Ini merupakan yang pertama dari tiga penyerangan Babel atas Yehuda yang terjadi pada 20 tahun lebih kemudian; dua penyerangan lainnya terjadi pada tahun 597 dan tahun 586 SM. Pada penyerangan pertama, para tawanan seperti Daniel dan ketiga sahabatnya dibawa ke Babel. Setelah Yoyakim, putranya Yoyakhin menjadi raja Yehuda, tetapi dia pun hanya memerintah tiga bulan lamanya, sebelum bangsa Babel datang dan menyerang negeri itu untuk yang kedua kalinya. Pada penyerangan kedua, bangsa Babel merampas Bait Allah, dan membawa banyak pemimpin, termasuk raja sebagai tawanan. Nebukadnezar menempatkan Zedekia, putra lainnya dari Yosia, di atas takhta. Ketika Zedekia menjadi raja, Nabi Yeremia memotivasinya untuk taat kepada Babel, karena Babel merupakan alat Allah untuk menghukum umat-Nya (Yer. 21:27,29,34,38), tetapi Zedekia menolak mendengarkannya dan menyuruh Yeremia diam di hadapan para penjaga istana seperti seorang pembelot. Zedekia memberontak terhadap Babel dan pada penyerangan yang terakhir, Nebukadnezar memusnahkan seluruh Bait Suci, membawa semua hartanya, meruntuhkan tembok-tembok kota, menjauhkan negeri itu dari rakyatnya dan melepaskan bangsa itu dari dasarnya.

Bagian # 1 – Latar Belakang Informasi

A. Penulis

Penulis kitab ini adalah Yeremia (1:1), yang mendiktekan seluruh nubuatnya kepada juru tulisnya, Barukh. Hanya pasal 52, sebuah tambahan yang mirip dengan 2 Raja-Raja 24:18-25:30, yang dengan jelas tidak dituliskan oleh Yeremia. Yeremia merupakan putra dari Hilkia, seorang imam yang tinggal kira-kira 3,2 km di sebelah utara Yerusalem, di sebuah kota kecil, Anatot. Sekalipun tidak secara khusus diketahui berapa usia Yeremia saat dipanggil menjadi seorang nabi, kita mengetahui bahwa dia masih muda saat itu. Pelayanannya berlangsung dari tahun 627-580 SM. Yeremia menjadi seorang nabi selama masa pemerintahan Raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia. Pelayanannya dapat dibagi menjadi tiga periode utama: Dari tahun 727-605 SM, dia menubuatkan bahwa Yehuda akan diancam oleh Asyur dan Mesir. Dari tahun 605-586 SM, dia menyatakan penghakiman Allah bahwa Yehuda akan diancam dan dikepung oleh Babel. Dari tahun 586-580 SM, dia melayani di Yerusalem dan Mesir setelah kejatuhan Yehuda. Yeremia hidup sezaman dengan Nahum, Habakuk, Obaja, Daniel dan Yehezkiel pada masa pembuangan.

P e m a h a m a n A l k i t a b

Page 95: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

77Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

B. Waktu Penulisan

Menurut Yeremia 36:1-3, sebagian tulisan Yeremia diberikan penanggalan secara seksama. Pada tahun keempat dari pemerintahan Yoyakim (tahun 605 SM), saat Yeremia diperintahkan Allah untuk menuliskan pesan nubuat yang dia telah sampaikan kepada Yehuda lebih dari 20 tahun yang lalu. Nubuat itu berkaitan rupanya dengan pasal 1-20. Pasal lainnya berisikan beberapa nubuat dan catatan sejarah yang lebih berdasarkan tema daripada secara kronologis waktu, yang meliputi 20-25 tahun terakhir dari pelayanan Yeremia.

C. Tema

Saat Yeremia menjadi seorang nabi, kerajaan utara (Israel) telah dihancurkan. Sementara, Yehuda tenggelam di dalam dosa dan akan menghadapi penghancuran pula. Dengan bersemangat, Yeremia memohon kepada bangsa pemberontak itu, yang hanya menghasilkan kebencian dan penganiayaan. Dia berseru dan menangis atas nasib buruk bangsanya, sehingga dikenal sebagai nabi yang menangis. Sekalipun Yeremia memperingatkan bangsa itu mengenai malapetaka yang akan terjadi, pesan masa depan yang dia sampaikan kepada umat adalah penuh dengan pengharapan. Yeremia hidup untuk menyaksikan bahwa banyak dari nubuatannya yang menjadi kenyataan – yang paling banyak adalah yang berkaitan dengan jatuhnya Yerusalem. Tetapi, Yeremia tidak merasa putus asa. Yeremia telah menubuatkan bahwa setelah penghancuran bangsa itu, Israel akan dipulihkan dan Kerajaan Allah akan dibangun kembali. Semua orang yang telah terpencar ke bangsa-bangsa asing akan kembali ke Israel dan Allah akan membuat perjanjian yang baru. Allah akan mengutus seorang Gembara baru, Mesias, yang akan memimpin bangsa itu kepada masa depan dan perjanjian yang baru pula. Dia akan menggenapinya dengan mengubah hati-hati yang berdosa menjadi hati-hati yang mengasihi Allah.

Bagian # 2 – Pengajaran dari Kitab Yeremia

A. Dosa-dosa Umat

Agar membuktikan betapa jahatnya umat, Allah meminta mereka berlari melalui jalan-jalan Yerusalem untuk melihat apakah dapat ditemukan orang yang adil dan yang mencari kebenaran. Bila ada, Allah akan mengampuni kota itu. Tidak peduli, ke manapun mereka mencarinya, pada tingkatan masyarakat apapun, kaya atau miskin, nyatanya tidak seorangpun ditemukan. Semua telah berbalik melawan Allah (Yer. 5:1-5; Rm. 3:23). Dosa-dosa apakah yang dilakukan oleh umat?

a. Mereka menyembah berhala Dosa terbesar yang dilakukan Yehuda dan Israel adalah menyembah berhala

(Yer. 1:16; 2:11-13,27-28; 3:9,24-25; 7:18; 10:8-10,14-15; 11:13; 18:13-15; 19:13). Dalam Yeremia 2:13, Allah nenegur umat, karena telah meninggalkan sumber air yang hidup dan membuat ‘kolam yang bocor’ bagi diri mereka sendiri. Allah memberitahukan bangsa Israel mengenai apa yang mereka lakukan saat berpaling dari pada-Nya (Sumber Kehidupan yang memberikan air) kepada para berhala. Bukan hanya itu, mereka telah membuat ‘kolam yang bocor dan yang kosong’ bagi mereka. Kolam-kolam itu adalah berhala-berhala buatan tangan mereka sendiri, yang tidak dapat berbicara atau menyelamatkan (Yer. 10:1-16;

Page 96: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

78 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

2:26-28). Umat dengan tergesa-gesa mengejarnya, tetapi ibadah mereka menjadi sia-sia (Yes. 44:9; 45:20). Kolam-kolam apakah yang kita telah buat bagi diri kita sendiri?

b. Mereka mengandalkan kuasa-kuasa asing Kolam bocor yang dibuat oleh umat bagi diri mereka merupakan sandaran

terhadap kekuatan asing. Para pemimpin telah berpaling dari percaya kepada Allah kepada bangsa-bangsa lain. Raja Yoyakhin dan Zedekia mengandalkan Mesir untuk memperoleh bantuan, sama seperti kolam yang bocor, kekuatan asing inipun tidak dapat membantu mereka. Seperti firman Tuhan, “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering dan yang tidak berhenti menghasilkan buah” (17:7-8).

c. Iman mereka telah menjadi formalitas belaka Dalam Yeremia 7, Allah mengutus Yeremia ke pintu gerbang Bait Suci untuk

menghadapi umat dan para pemimpin mengenai kepercayaan mereka yang hampa. Yeremia berkata kepada mereka, “Janganlah percaya kepada perkataan dusta yang berbunyi: Ini bait Tuhan, bait Tuhan, bait Tuhan!” (7:4). Umat keliru dalam berpikir bahwa selama Bait Suci masih ada, Allah akan selalu tinggal bersama dengan mereka. Sekalipun perbuatan mereka jahat dan tidak bermoral, Allah tidak akan pernah membiarkan Bait Suci tergoyahkan (Mzm. 46:5-6) dan selama mereka beribadah di Bait Suci, maka akan ada kedamaian. Tetapi, umat tidak menyadari bahwa bila mereka tidak meninggalkan jalan yang jahat, Allah akan meninggalkan Bait Suci, dengan cara yang sama seperti saat Tabut Allah dirampas dari Silo (1 Sam. 4:10-11; Yeh. 9-10; Yos. 18:1; 21:1; 22:9,12; Hak. 21:19-21). Allah akan meruntuhkan seluruh Kerajaan Selatan dan Bait Suci dengan cara yang sama seperti Kerajaan Utara, Israel, dihancurkan pada tahun 722 SM.

d. Pertanyaan untuk direnungkan Apakah kita melihat kesamaan antara bagaimana bangsa Yehuda memandang

Bait Suci mereka dengan kita sekarang dalam memandang gereja? Apakah kita lebih memperhatikan penampilan gereja daripada perubahan hidup? Apakah kita memandang gereja sebagai penopang mental, menganggapnya akan melindungi kita dari yang jahat dan segala persoalan?

B. Dosa-dosa Para Pemimpin

Dalam Yeremia 23, Allah menghukum para gembala, hakim, pejabat, raja, imam dan nabi yang Allah telah angkat untuk memerintah umat, yang menghancurkan dan membuat umat berpencaran (Yer. 2:8; 1 Raj. 22:17; Yeh. 34:1-10).

a. Dosa-dosa para imam Dua peranan terpenting di alam Bait Suci adalah terletak pada para nabi

dan imam, yang bertindak sebagai penghubung antara Allah dan umat-Nya. Tetapi, Yeremia merangkumkan kekacauan agama yang terjadi pada masa itu: “Kedahsyatan dan kengerian terjadi di negeri ini: Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang” (Yer. 5:30-31).

Page 97: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

79Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Inilah para pemimpin yang membuat bangsa itu tersesat. Di satu sisi, mereka melayani Allah, tetapi di sisi lainnya, melanggar perjanjian Allah dengan malayani allah-allah palsu (Yer. 22:8-9; 23:11; 7:3-11,30). Mereka angkuh, melayani diri sendiri dan menganiaya para nabi Allah. Yeremia menerma banyak sekali penganiayaan melalui tangan mereka. Dia dipukul (20:1-2), dicemooh (20:7-8), diadili (20:2-3), diikat dan diancam dengan kematian (26:8) serta dipenjara (38:6).

b. Dosa-dosa para nabi Para nabi palsu merupakan rintangan terbesar yang mencegah umat untuk

mendengarkan perkataan Yeremia. Dalam Yeremia 5; 14; 23; 27-29 ditujukan untuk menggambarkan para nabi yang benar dan yang palsu. Sekalipun Yeremia menubuatkan bagaimana Allah akan memakai Babel untuk menghukum umat-Nya, nabi-nabi palsu menyatakan bahwa malapetaka itu tidak akan terjadi dan damai sejahtera akan tetap ada (5:31; 6:14, 14:13-16, 23:17; 27:15,19; 28:9; Mik. 3:5; Yeh. 12:24; Yes. 30:10). Sementara Yeremia bernubuat bagaimana bangsa itu dan harta Bait Allah seluruhnya akan dibawa ke Babel dan tetap berada di sana 70 tahun lamanya, para nabi palsu pun bernubuat bahwa dalam dua tahun, Allah akan mengembalikan barang jarahan itu dan semua orang yang dibuang ke Babel (Yer. 28:1-17). Para nabi palsu mengaku sebagai nabi Allah, tetapi nubuat mereka bukanlah berasal dari Allah. Mereka memberitakan penglihatan yang berasal dari pikiran mereka sendiri dan bukannya dari mulut Tuhan (14:14; 23:21; 28:1-4). Sebagai akibatnya, Allah akan memusnahkan mereka dan akan mempermalukan mereka selamanya.

C. Nubuatan mengenai Peringatan dan Hukuman kepada Yehuda

Selain peringatan-peringatan melalui perkataan, Allah menggunakan penglihatan dan perbuatan simbolis untuk menggambarkan hukuman bagi umat-Nya.

a. Sebatang dahan (tongkat) dari pohon badam (1:11-12) Dalam penglihatan ini, Allah menunjukkan Yeremia sebatang tongkat dari pohon

Badam. Banyakan gambaran tentang tongkat bencana dalam bentuk tongkat pohon badam memiliki makna khusus. Pohon badam dikenal berkembang pada awal dari musim semi. Dalam Alkitab, tongkat memiliki beberapa maksud, dapat merujuk pada dahan pohon (Yeh. 19:11-14), senjata dari seorang prajurit perang (1 Sam. 14:27), tongkat kekuasaan raja (Mzm. 110:2) atau pekerjaan ajaib dari tongkat Musa dan Harun (Bil. 17). Digunakan pula oleh seorang gembala untuk membimbing dan menghitung domba (Im. 27:32; Mik. 7:14) atau melindungi kawanan dombanya (Mzm. 23:4), tetapi biasanya dipakai sebagai alat untuk menghukum (Yes. 10:5). Allah menyatakan kepada umat-Nya bahwa Dia akan segera melaksanakan penghakiman dan penghancuran Yehuda pun akan segera tiba.

b. Periuk yang mendidih (1:13-14) Periuk mendidih yang menghadap ke selatan dan memuntahkan Yehuda merujuk

pada penghakiman yang akan datang atas Yehuda melalui musuh-musuh dari utara (1:14; 4:5-13; 6:1-8,22-26; 8:14-17; 5:15-17; 25:9). Alkitab menggunakan ‘utara’ sebagai sumber malapetaka (Yl. 2:20; Yeh. 38:15; 39:2). Dalam Yeremia 20:4, Yeremia untuk pertama kalinya menunjuk bangsa Babel sebagai

Page 98: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

80 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

musuh dari utara. Mereka seperti singa (4:7), angin yang panas (4:11), kejam dan tidak berbelas kasih seperti lautan yang sedang mengamuk (6:23).

c. Ikat pinggang yang lapuk (13:1-11) Allah memerintahkan Yeremia untuk membeli ikat pinggang lenan dan

menyembunyikannya di celah bukit batu di tepi Sungai Efrat. Lama setelah itu, saat ikat pinggang itupun dikeluarkan dan kini telah menjadi lapuk. Ini memberitahukan bangsa Yehuda bahwa karena mereka tidak mau mendengarkan Allah, mereka pun akan menjadi seperti ikat pinggang yang lapuk – menjadi sampah dan tidak dapat digunakan lagi.

d. Tukang periuk dan tanah liat (18:1-12) Dalam pesan ini, nabi menggunakan persamaan tukang periuk dan tanah liat

untuk mengilustrasikan kedaulatan Allah dan hukuman terhadap bangsa-bangsa dan tiap-tiap pribadi manusia. Manusia sama seperti tanah liat di tangan tukang periuk (18:1-10). Bagaimana Allah menggunakan tanah liat itu bergantung seluruhnya pada-Nya. Dia memiliki hak, bahkan untuk tidak menerima bejana-bejana yang pecah. Melalui penglihatan ini, nabi memotivasi umat untuk bertobat dan taat kepada Allah sebelum Dia terpaksa menghakimi mereka.

e. Buli-buli yang pecah (19:1-26) Allah memerintahkan Yeremia untuk membeli sebuah buli-buli dari tanah dan

memecahkannya di hadapan para tua-tua bangsa itu dan imam. Allah ingin bangsa Yehuda mengetahui bahwa Allah akan menghancurkan kota Yerusalem yang arogan menjadi puing-puing, bila mereka tidak berpaling kepada-Nya.

f. Dua keranjang buah ara (24:1-10) Tiga bulan setelah Yoyakhin menjadi raja, kota Yerusalem dikepung oleh Babel.

Yoyakhin, ibunya, para hamba, pangeran dan para pejabat istana dibuang ke Babel. Orang-orang yang tinggal di Yerusalem menganggap diri mereka sebagai sisa-sisa orang yang kudus dan menganggap orang-orang yang dibuang ke Babel sebagai orang yang diabaikan oleh Allah. Bagaimanapun, melalui penglihatan mengenai dua keranjang buah ara, Yeremia menjelaskan bahwa sesungguhnya, buah-buah ara yang baik adalah orang-orang yang taat terhadap kehendak Allah dengan pergi ke pembuangan. Allah memelihara mereka dan akhirnya, membawa kembali ke negeri asal mereka. Sebaliknya, buah-buah ara yang jelek adalah orang-orang menetap di Yehuda atau yang melarikan diri ke Mesir. Bangsa itu meyakini bahwa menetap di Yehuda merupakan berkat Allah, tidak menyadari bahwa itu sebenarnya merupakan keinginan Allah untuk memurnikan umat-Nya melalui pembuangan.

g. Piala amarah (25:15-38) Yehuda bukanlah satu-satunya bangsa yang meminum piala amarah dari Allah.

Yeremia menyebutkan bangsa-bangsa jahat lainnya yang akan mengalami murka Allah di tangan Babel. Akhirnya, Babel sendiri pun akan mengalami nasib yang sama, karena dosa-dosa mereka.

h. Kuk Besi (27:1-28:17) Allah memberitahukan Yeremia untuk meletakkan kuk di sekeliling lehernya, lalu

pergi dan menghadap Raja Zedekia untuk membujuknya, agar tidak

Page 99: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

81Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

memberontak melawan Babel. Setiap bangsa yang menolak untuk mentaati kuk kendali Babel akan dihukum.

D. Janji Pemulihan dan Pulang Kembali

Ketika bangsa itu terus berkeras hati, Allah menghukum dengan membawa mereka ke negeri asing. Sekalipun untuk sesaat murka Tuhan mengakibatkan penghancuran atas seluruh kota dan negeri itu, tetapi kebaikan dan kasih Allah bagi mereka tetap untuk selamanya (Mzm. 30:5-6). Allah akan memulihkan nasib Yakub dan akan membangun kembali negeri itu dari debu tanah.

a. Dosa-dosa mereka akan dihapuskan (33:8-9) Karena dosa-dosa mereka, Allah telah memalingkan muka-Nya dari mereka.

Tetapi ketika dosa-dosa dihapuskan, kota itu akan menjadi suatu negeri yang penuh sukacita dan tawa. Bangsa itu akan berjalan menuju Bait Suci untuk mempersembahkan korban puji-pujian.

b. Mereka akan memiliki seorang gembala (33:12) Para pemimpin bangsa itu secara tragis telah gagal dalam menjalankan peran

mereka sebagai para gembala manusia, sehingga Allah mengangkat seorang gembala yang akan memimpin dan melindungi mereka dari bahaya. Inilah nubuat mengenai kedatangan Tuhan Yesus yang akan menjadi Gembala yang Baik, yang akan menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya (Yoh. 10:11).

c. Allah akan mengadakan perjanjian kekal (31:1-40) Allah akan berjanji untuk mengadakan perjanjian kekal yang akan dituliskan

dalam hati mereka. Melalui Roh Kudus, bangsa itu akan beribadah bukan secara formalitas, tetapi di dalam roh dan kebenaran.

M e n g u j i P e m a h a m a n

Di dunia ada banyak orang yang telah membuat ‘kolam yang bocor’ bagi diri mereka sendiri hanya untuk memuaskan kehausan jiwa mereka. Tetapi, ‘kolam-kolam yang bocor’ itu tidak dapat memberikan air kehidupan atau kepuasan yang sejati. ‘Kolam-kolam bocor’ apakah yang orang-orang buat bagi diri mereka sendiri untuk memuaskan kehausan jiwa mereka?

Page 100: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

82 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

P e n e r a p a n K e h i d u p a n

Nyanyian Raja

Tiga orang ksatria duduk di hadapan sebuah meja, sambil mendengarkan pangeran mereka berbicara. “Ayahku, raja, akan memberikan kakak perempuanku kepada orang yang pertama kali dapat membuktikan bahwa dirinya layak.” Pangeran itu berhenti sebentar untuk membiarkan para ksatria mencerna berita itu. Dia memandang wajah-wajah mereka – wajah yang telah menempuh perjalanan jauh dan mengalami peperangan. Ketiga orang itu sudah terbiasa. Mereka adalah para ksatria yang terkuat di dalam kerjaaan dan masing-masing dari antara mereka ingin menikahi putri raja. Raja telah menjanjikan masing-masing dari antara mereka sebuah kesempatan, sebuah ujian untuk melihat orang yang layak bagi putrinya. Dan sekaranglah, waktunya ujian itu tiba. “Ujian ini adalah sebuah perjalanan,” jelas pangeran. “Sebuah perjalanan menuju kastil raja melalui jalan Hemlock.” “Hutan?” tanya seorang ksatria. “Ya, hutan,” jawab pangeran. Suasana menjadi hening ketika para ksatria itu memikirkan tentang kata itu. Masing-masing dari antara mereka merasa takut. Mereka mengetahui bahaya dari Hemlock, sebuah tempat yang gelap dan mematikan. Beberapa pohonnya begitu lebat, sehingga sinar matahari tidak dapat menebus ke tempat itu. Itu adalah kediaman Hopenots – makhluk kecil, cerdik dengan mata yang berwarna kuning. Hopenots bukanlah makhluk yang kuat, tetapi mereka pintar dan berjumlah banyak. Beberapa orang meyakini bahwa Hopenots adalah para pelancong yang tersesat, yang kemudian, diubah oleh kegelapan. Tetapi, tidak seorangpun sungguh-sungguh mengetahui dengan pasti. “Apakah kita akan pergi seorang diri?” tanya Carlisle; sebuah pertanyaan aneh yang keluar dari seorang ksatria terkuat dari ketiga ksatria yang ada. Pedangnya yang dahsyat sangat terkenal di seluruh kerajaan. Tetapi bahkan prajurit yang laksana baja itu mengetahui bahwa lebih baik untuk pergi ke Hemlock seorang diri. “Kamu masing-masing boleh memilih satu orang untuk menyertai perjalananmu ke kastil itu.” “Tetapi, hutan itu gelap. Pepohonannya menyebabkan langit menjadi gelap. Bagaimana kita akan menemukan kastil itu?” Saat itulah, Alon yang berbicara. Dia tidak sekuat Carlisle, tetapi lebih cekatan. Dia terkenal karena kecepatannya. Alon meninggalkan jejak yang membuat bingung musuh-musuhnya. Dia melarikan diri dari mereka dengan cara masuk ke dalam pepohonan dan lari melewati tembok-tembok. Tetapi kecepatan tidak berharga, bila tidak mengenal arah. Jadi, Alon bertanya, “Bagaimana kita dapat menemukan jalan?” Pangeran itu mengangguk, sambil merogoh ke dalam karungnya dan mengeluarkan sebuah seruling yang terbuat dari gading. “Hanya ada dua seruling. Satu yang ini dan satunya lagi milik raja.” Dia meletakkan seruling itu dibibirnya dan memainkan sebuah lagu yang lembut dan indah. Para ksatria itu belum pernah mendengar musik yang begitu menyejukkan hati. “Seruling ayahku pun memainkan lagu yang sama. Lagunya akan memimpin kalian ke kastil itu.”

P e n e r a p a n K e h i d u p a nP e n e r a p a n K e h i d u p a nP e n e r a p a n K e h i d u p a n

Page 101: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

83Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

“Bagaimana caranya?” tanya Alon. “Tiga kali sehari raja akan memainkan seruling itu dari dalam kastilnya. Setiap pagi, siang dan sekali lagi, pada malam harinya. Dengarkanlah. Ikuti dan kalian akan menemukan kastil itu.” “Apakah hanya ada satu seruling yang seperti itu?” “Ya, hanya ada satu.” “Dan Anda dan ayah memainkan lagu yang sama?” “Ya.” Orang yang bertanya itu adalah Cassidon. Cassidon terkenal, karena kewaspadaannya. Dia dapat melihat apa yang tidak dilihat oleh orang lain. Dia mengetahui rumah seorang pelancong hanya melalui ketukan dari sepatu bootnya. Dia mengetahui apakah sebuah cerita itu benar atau tidak melalui mata dari orang yang menceritakannya. Dia dapat mengetahui besarnya pasukan melalui jumlah burung-burung yang terpencar di langit. Carlisle dan Alon merasa heran, mengapa dia bertanya mengenai seruling. Tetapi tidak lama kemudian, mereka mengetahuinya. “Pikirkan mengenai bahaya Hemlock, pilihlah dengan bijak satu orang yang akan menyertai perjalanan kalian,” pesan pangeran. Dan mereka berbuat demikian. Keesokan paginya, ketiga ksatria itu menunggang kuda dan memasuki Hemlock. Mereka masing-masing membawa seorang rekan yang terpilih. Karena mereka berada di dalam kastil raja, hari terasa berlalu dengan lambat. Semua orang mengetahui ujian itu. Semua bertanya-tanya, ksatria mana yang akan memenangkan putri raja. Tiga kali sehari raja memainkan lagunya ke arah hutan Hemlock. Dan tiga kali sehari, mereka berhenti dari pekerjaan untuk mendengarkannya. Setelah berhari-hari lamanya dan banyak lagu dimainkan, seorang pengawas memperhatikan bahwa dua orang tersandung ke luar dari hutan. Tidak seorangpun dapat menyebutkan siapa mereka. Mereka terlalu jauh dari kastil. Mereka tidak memiliki kuda, senjata atau baju zirah. “Cepat,” perintah raja kepada penjaganya. “Bawa mereka masuk. Obati mereka dan berikan makanan, tetapi jangan katakan kepada siapapun siapa mereka. Dandani mereka seperti pangeran dan kita akan melihat wajah mereka malam ini pada acara perjamuan makan.” Lalu, dia meninggalkan orang banyak dan menyuruh mereka mempersiapkan pesta. Malam itu, sukacita memenuhi ruang perjamuan. Di setiap meja, orang-orang berusaha untuk menerka ksatria mana yang telah selamat dari hutan Hemlock. Akhirnya, waktunya tiba untuk menampilkan pemenangnya. Begitu raja memberikan isyarat, semua orang terdiam dan dia mulai memainkan seruling. Sekali lagi, alat yang terbuat dari gading itu berbunyi. Orang-orang menoleh untuk melihat siapa yang akan masuk. Banyak yang berpikir itu adalah Carlisle, yang paling kuat. Yang lainnya mengira Alon, yang paling cepat. Tetapi, ksatria yang selamat ternyata bukanlah mereka. Yang selamat justru adalah Cassidon, ksatria yang paling bijak. Dia berjalan dengan cepat, mengikuti suara seruling dan membungkuk di hadapan raja. “Ceritakan kepada kami mengenai perjalananmu,” perintah raja. Semua orang siap untuk mendengarkannya. “Hopenots sangat cerdik,” Cassidon mulai berkata-kata. “Mereka menyerang, tetapi kami membalasnya. Mereka mengambil kuda-kuda, tetapi kami tetap bertahan. Yang hampir membunuh kami adalah sesuatu yang lebih buruk.” “Apakah itu?” tanya putri raja. “Mereka meniru.” “Mereka meniru?” tanya raja.

Page 102: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

84 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

“Ya, rajaku. Mereka meniru. Setiap kali suara seruling Anda memasuki hutan, ratusan seruling akan mulai menyaringkan suaranya. Sekeliling kami penuh dengan suara musik – lagu dimainkan dari segala penjuru. Saya tidak mengetahu apa yang terjadi dengan Carlisle dan Alon,” lanjutnya. “Tetapi, saya mengetahui bahwa kekuatan dan kecepatan tidak dapat membantu mendengarkan seruling mana yang benar.” Raja mengajukan pertanyaan yang ada di bibir setiap orang. “Lalu, bagaimana Anda dapat mendengar laguku?” “Saya memilih teman yang tepat,” katanya. Ketika dia meminta teman seperjalanannya untuk masuk, semua orang terperangah. Ternyata dia adalah pangeran. Di tangannya ada sebuah seruling. “Saya mengetahui bahwa hanya ada satu orang yang dapat memainkan lagu yang sama persis dengan Anda,” jelas Cassidon. “Tidak ada lagi yang saya yakini untuk menyertai di sepanjang perjalanan. Jadi, saya memintanya untuk pergi bersama. Ketika kami pergi, dia memainkan lagu Anda. Saya banyak belajar, sehingga sekalipun ratusan seruling palsu berusaha untuk menyarukan lagu Anda, saya dapat membedakannya di antara semua lagu itu. Dia selalu menyertai saya sepanjang jalan.” Dengan demikian, perayaanpun dimulai.

Katakan kepada murid-murid:Kisah itu merupakan sebuah ilustrasi penting mengenai bagaimana membedakan antara yang benar dan yang salah. Pada zaman Yeremia, umat dibawa kepada pemikiran yang keliru, karena apa yang diberitakan oleh para nabi palsu tampaknya benar untuk saat itu. Kadang, perbedaan antara yang benar dan yang salah menjadi sangat tidak kentara. Sama seperti bagaimana para nabi palsu kemudian menjadi makmur; pada zaman akhirpun, salah satu bahaya terbesar adalah datangnya banyak antikristus yang akan melakukan banyak penyesatan (1 Yoh. 2:18). Dalam berbagai surat di dalam Alkitab, para rasul seperti Petrus, Paulus dan Yudas menasihati para jemaat untuk menyangkal, menentang dan memulihkan kebenaran (Kis. 20:28-31; 2 Tes. 2:1-12; 2 Pet. 3:1-18; Yud. 3,17-19). Ketika di dunia, Tuhan Yesus pun memperingatkan bahwa pada zaman akhir, “Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang piihan” (Mrk. 13:22). Dalam bentuk apa para nabi dan mesias palsu itu? Apakah yang kita dapat perbuat untuk mempertahankan iman terhadap pengaruh-pengaruh ini? Cara yang terpenting untuk mempertahankan iman yang murni adalah dengan berakar di dalam firman Allah. Kita haruslah belajar dari kisah ‘Nyanyian Raja’ itu.

Pernyataan yang Benar dan yang SalahBerikut adalah beberapa pernyataan yang benar dan yang salah. Bacalah dengan seksama dan pertimbangkan apakah pernyataan itu benar atau salah. Setelah semua orang menyelesaikan latihan ini, laluilah setiap pernyataan. Bahaslah mengapa kalian meyakini bahwa pernyataan itu benar atau salah.

1. Allah adalah yang Maha besar hingga sesungguhnya, tidak ada cara untuk diselamatkan, kecuali oleh-Nya. Semua agama adalah benar, karena kita semua menyembah Allah

.

Page 103: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

85Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

2. Adalah benar untuk memeluk dan mencium selama berpacaran, sejauh kita tidak melanggar batas-batas etika yang ada. Itu merupakan sebuah cara untuk mengembangkan hubungan yang bermakna dan melihat apakah kita cocok atau tidak cocok.

3. Allah tidak mengendalikan kita. Dia lebih menyukai kita mentaati-Nya, karena kita ingin dan bukan karena harus mentaatinya. Oleh karena itu, boleh tidak melakukan hal-hal tertenu yang Allah minta karena kita ingin melakukannya.

4. Kita tidak boleh menghakimi orang lain, karena Allah berkata, “Jangan kamu menghakimi.” Sebaliknya, kita haruslah mengampuni dan mengasihi orang lain, sekalipun diri kita tidak sempurna.

5. Sebagai jemaat, kita memiliki kebebasan untuk menikahi sesama jemaat atau yang bukan jemaat. Alkitab tidak mengatakan bahwa kita tidak boleh menikah dengan orang-orang yang tidak seiman. Ini merupakan cara terbaik untuk membawa orang-orang untuk percaya dan bila, pasangan kita yang belum percaya kemudian menjadi percaya, maka itu merupakan bukti pilihan Allah atas diri orang itu.

6. Bila melihat gereja-gereja di sekitar kita, kita merasa heran mengapa mereka maju dengan pesat, sementara sangat sedikit yang masuk ke dalam Gereja Yesus Sejati. Inilah saatnya untuk membuat kebenaran lebih disesuaikan dan sedikit dilonggarkan. Kita dapat memulainya dengan lebih banyak berdoa dengan bahasa akal daripada bahasa roh, karena dengan cara demikian, lebih banyak yang tidak merasa takut.

Hal-hal untuk dipertimbangkan:

1. Roh yang menyesatkan dapat menyamar dalam kasih dan pengampunan. Allah adalah kasih dan Dia menerima Anda, agama apapun yang Anda percayai. Mereka yang menganut paham ini mengutuk pandangan yang memberitakan Yesus sebagai satu-satunya jalan keselamatan. Menurut mereka, karena Allah itu kasih, maka bukan hanya kita harus berpikiran terbuka, tetapi harus pula bertoleransi terhadap perbedaan apapun. Tetapi, Alkitab memberitahukan bahwa hanya ada satu jalan keselamatan dan itu melalui Tuhan Yesus. Kebenaran tidak dapat dikompromikan demi kasih.

2. Ciuman dan pelukan adalah langkah awal untuk mengekspresikan rasa seksual kita. Tetapi, Allah telah membuat batasan-batasan untuk mengekspresikan perasaan seksual kita sebelum masuk ke dalam jenjang pernikahan. Ini merupakan sebuah pengamanan bagi kita, karena siapa yang dapat menjamin bahwa kita akan mengakhiri hubungan itu dengan orang yang kita pacari dalam pernikahan, sekalipun telah mengekspresikan perasaan-perasaan seksual kita? Ketika terlalu dekat menjalani hubungan asmara, tentu masa depan pernikahan kita dapat terpengaruhi. Hubungan yang seharusnya menjadi sebuah pengalaman yang sangat indah hanya bagi Anda berdua, tidak lagi berarti secara khusus, bila seseorang telah memiliki hubungan asmara sebelumnya. Bayangan hubungan yang gagal akan selalu membayangi kita, bahkan setelah kita menikah lagi dengan orang lain.

Page 104: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

86 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

3. Allah telah memberikan kita petunjuk-petunjuk dengan begitu jelasnya. Dia telah menunjukkan jalan, agar kita dapat beroleh kehidupan yang kekal dan menjalani hidup yang berkenan kepada-Nya serta memuaskan kita. Ketika memilih untuk mentaati petunjuk-petunjuk ini, kita akan diberikan upah, tetapi ketika pilihan-pilihannya keliru dapat mengakibatkan dosa dan penderitaan. Karena kasih-Nya, Allah telah memberikan kebebasan untuk kita pilih. Kita dapat memilih untuk taat atau tidak taat kepada-Nya. Memang benar, Allah ingin kita mentaati-Nya, karena kita ingin, Allah tetap ingin kita mentaati-Nya, sekalipun pada saat kita tidak ingin mentaati-Nya. Perasaan-perasaan tidak ingin melakukan apa yang Allah kehendaki mungkin dapat dipahami, wajar atau bahkan dapat dibenarkan pada saat itu (misalkan pada diri Tuhan Yesus). Tetapi, ketika kita taat, itu menunjukkan kasih kita yang sejati terhadap-Nya, karena menempatkan Allah di atas diri kita.

4. Ketika memaksakan pandangan tertentu atas sesuatu hal, kita tidak terhindar untuk menghakimi orang lain yang tidak sesuai dengan pandangan kita. Ketika Tuhan mengatakan bahwa kita tidak boleh menghakimi, Dia menyatakan bahwa barangsiapa yang menghakimi telah bersikap munafik, karena menghukm orang lain, yaitu ketika diri sendiri lebih bersalah daripada orang yang kita hakimi. Untuk menjadi orang Kristen yang dewasa, kita haruslah memiliki kemampuan untuk menghakimi secara benar dalam segala hal dan kemampuan untuk membedakan kerohanian yang baik. Ini berbeda dengan pandangan duniawi yang menganggap bahwa kasih adalah apa yang membuat Anda merasa baik dan bersedia untuk mengorbankan prinsip-prinsip moral, agar orang lain tidak merasa tidak nyaman, terancam atau terintimidasi.

5. Dalam seluruh Alkitab, terdapat ayat-ayat tertentu yang menunjukkan keinginan Allah, agar umat-Nya menikah di dalam iman. Ada alasan dibalik dari perintah Allah itu:

a. Demi keselamatan kita sendiri– Dalam 2 Korintus 6:14 – Paulus menegur jemaat untuk tidak menikah

dengan orang-orang yang tidak percaya, karena itu akan melemahkan komitmen, integritas dan standar kekristenan kita serta merusakkan iman kita.

– Ulangan 7:1-6 – Allah memerintahkan umat, agar tidak menikah dengan orang-orang non-Yahudi, karena iman kita dirusakkan dan akan dipengaruhi oleh nilai-nilai duniawi.

b. Demi kebahagiaan kita dan mendukung perjalanan iman sendiri.– Hak. 14:2-3 – Seringkali karena konflik kepentingan dan iman, timbullah

argumen dan ketidaksepakatan. Inilah jerat, bencana dan duri di dalam pernikahan kita. Sebagai akibatnya, kita tidak dapat menikmati kebahagiaan dan kebebasan sejati yang Allah inginkan.

c. Demi keturunan kita– Maleakhi 2:15 – Salah satu tujuan pernikahan adalah agar kita dapat

menghasilkan keturunan yang ilahi. Jauh lebih mudah bagi anak-anak untuk berakar di dalam iman ketika kedua orangtua mereka memiliki iman yang sama.

Page 105: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

87Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Sekalipun benar bahwa ketika pasangan yang tidak percaya menjadi beriman kepada Tuhan dan itu merupakan bukti pilihan dan kemurahan dari Allah, tetapi itu bukan berarti mentolerir tindakan ketidaktaatan kita. Fakta bahwa pasangan yang tidak percaya, yang kemudian menjadi beriman, tetaplah tidak menutupi dosa-dosa kita. Allah akan tetap memperhitungkan perbuatan kita.

6. Guru-guru palsu disukai, karena sama seperti nabi-nabi palsu dari Perjanjian Lama, mereka menyampaikan orang-orang apa yang mereka ingin dengar. Orang-orang Kristen yang dengan setia mengajarkan firman Allah tidak akan memenangkan kontes kepopularitasan apapun yang ada di dunia ini. Orang-orang tidak ingin mendengarkan dosa-dosa mereka dikecam, tidak ingin mendengarkan tuntutan-tuntutan bahwa mereka harus berubah. Hari ini, banyak gereja memakai segala strategi, aktivitas untuk menarik jemaat. Sekalipun kita mungkin mengambil beberapa di antaranya sebagai rujukan, tetapi daya tarik utama kita seharusnya adalah kebenaran dan Roh Kudus. Pekerjaan Allah diselesaikan “bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkandenganroh-Ku,firmanTuhansemestaalam”(Zak.4:6).

Bacaan yang disarankan:Roh Kebenaran atau Roh yang Menyesatkan, Manna # 51 No. 4, 2006, halaman 12-17.

R e n u n g a n d a n D o a

Sekalipun kita hidup pada zaman akhir, tetapi Tuhan memberikan Roh hikmat, agar dapat membedakan dan memiliki keberanian untuk berjuang demi iman.

Page 106: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

88 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Halaman Kosong

Page 107: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

89Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

8pelajaran

Bacaan KitabYer. 45-46 Sasaran Pelajaran1. Murid-murid akan mengetahui bahwa pada saat-saat menderita, kita

haruslah berpaling kepada sumber pengharapan, yaitu Tuhan Yesus2. Memungkinkan murid-murid mengetahui pentingnya ketaatan pada

masa-masa pencobaan3. Murid-murid akan mempelajari pentingnya pertobatan

Ayat Alkitab“Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” (Rat. 3:22-23)

Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)Yer. 45-46; Rat. 1-4

Kitab Yeremia (2) dan Ratapan

L a t a r B e l a k a n g A l k i t a b

Saat Yeremia melakukan perjalanannya ke Babel, dia menemukan orang Ibrani dalam keadaan yang jauh lebih baik daripada yang kita bayangkan. Tidak ada kamp konsentrasi dan tidak ada perbudakan. Sebaliknya, orang-orang buangan menikmati perlindungan dari raja dan banyak yang beroleh kedudukan untuk memegang pemerintahan. Mereka menikah, tetap berkomunikasi dengan pihak Yerusalem (Yer. 29:1) dan beberapa orang menikmati hak istimewa seperti memiliki rumah dan tanah sendiri (Yer. 29:5,7; Yeh. 8:1; 12:1-7). Yeremia 29:5-7 menunjukkan bahwa mereka sangat berhasil secara keuangan, sehingga dapat mengirimkan uang ke Yerusalem dan saat orang-orang buangan diberikan izin oleh Koresy untuk pulang, beberapa orang lebih suka tinggal di Babel. Tetapi, pengalaman itu merupakan suatu pengalaman pahit bagi banyak orang buangan. Setelah penghancuran Yerusalem dan Bait Suci, saat semua harapan untuk pulang ke negeri asal tampak tidak ada, bangsa Israel mulai menyadari betapa banyak dari antara mereka telah mengalami kehilangan. Hak sulung yang dahulu mereka miliki dan

Page 108: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

90 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

dijual demi dewa-dewa Baal dan Asyera, tiba-tiba menjadi begitu berharga. Akhirnya, Israel menyadari bahwa bila mereka bukan umat Allah, mereka tidak akan memiliki identitas. Bila mereka tidak lagi memegang janji itu, kehidupan tidak menjadi bermakna lagi. Perasaan kehilangan ini dibicarakan di dalam Kitab Ratapan yang singkat.

P e m a n a s a n

Tanda

Ada seorang pemuda yang duduk di bis dan sedang menatap ke luar jendela. Dia baru berusia dua puluh tahunan, berpenampilan menarik dengan wajah yang ramah. Kemeja berwarna biru gelapnya sesuai dengan warna matanya. Rambutnya pendek dan rapi. Sesekali dia memandang keluar jendela dan kecemasannya tampak di wajah pemuda itu hingga menyentuh hati seorang ibu tua yang sedang duduk di seberangnya. Bis itu sedang mendekati pinggiran dari sebuah kota kecil ketika ibu itu merasa sangat tersentuh terhadap pemuda, sehingga dia menghampiri pemuda itu dan meminta izin untuk duduk di sampingnya. Setelah sedikit percakapan ringan mengenai cuaca musim semi yang hangat, pemuda itu berkata, “Saya telah dipenjara selama dua tahun. Pagi ini, saya baru saja keluar dan akan pulang ke rumah.” Perkataannya meluncur ketika dia memberitahukan ibu itu bahwa dia tumbuh besar di dalam keluarga yang miskin, tetapi membanggakan dan betapa kejahatan telah membuat keluarganya merasa malu dan kecewa. Selama dua tahun, dia tidak mendengar kabar dari mereka. Dia mengetahui bahwa mereka terlalu miskin untuk pergi jauh, untuk mengunjunginya di penjara dan orangtua merasa terlalu tidak terpelajar untuk menulis sepucuk surat kepadanya. Dia telah berhenti menulis surat untuk mereka ketika tidak ada balasannya. Tiga minggu sebelum dibebaskan, dengan putus asa, dia menulis lebih dari sepucuk surat kepada keluarganya. Dia memberitahukan mereka betapa dirinya begitu menyesal, karena telah mengecewakan mereka dan memohon ampun kepada mereka. Dia menjelaskan bahwa dirinya akan dibebaskan dari penjara dan akan naik bis pulang ke kota asalnya, satu-satunya tempat ditujunya, tempat dirinya dibesarkan dan rumah yang masih didiami oleh orangtuanya. Dalam suratnya, dia mengatakan bahwa dirinya akan mengerti, bila mereka tidak mau mengampuninya. Dia ingin meminta mereka memberikannya sebuah tanda yang dapat dilihatnya dari bis. Bila orangtuanya mengampuni dan menginginkan dirinya kembali ke rumah, mereka dapat mengikatkan pita putih pada sebuah pohon apel tua yang berada di halaman depan. Bila tanda itu tidak ada di sana, dia akan tetap berada di dalam bis, meninggalkan kota itu dan lenyap dari kehidupan mereka untuk selamanya. Ketika mendekati jalan ke rumahnya, pemuda itu semakin cemas, menunjukkan bahwa dia takut untuk melihat ke luar jendela, karena dia yakin bahwa tidak akan ada pita. Setelah mendengar ceritanya, ibu itu bertanya, “Apakah akan membantu, bila kita bertukar tempat duduk dan saya akan duduk di dekat jendela dan melihatnya untukmu?” Bis berjalan beberapa blok lagi dan ibu akan dapat melihat pohon itu. Ibu itu menyentuh bahu pemuda ini dengan lembut, sambil menahan air matanya berkata, “Lihatlah! Lihatlah! Seluruh pohon itu dipenuhi dengan pita putih.”

Page 109: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

91Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Dan bukankah itu berarti bahwa Bapa surgawi telah memberikan sebuah tanda ketika kita bertobat dan kembali kepada-Nya?

Bagian # 1 – Nabi Yeremia

Apakah keberhasilan? Kebanyakan pengertian dari keberhasilan meliputi beberapa rujukan untuk mencapai tujuan dan memperoleh kekayaan, prestasi, kebaikan dan kekuasaan. Orang-orang yang berhasil tentu menikmati kehidupan yang baik – aman secara finansial dan emosional, dikelilingi oleh orang-orang yang mengagumi dan menikmati hasil pekerjaan mereka. Orang-orang yang berhasil mengetahui siapa diri mereka dan ke mana mereka akan pergi. Dengan standar-standar ini, Yeremia merupakan seorang yang sangat gagal. Selama 40 tahun, dia melayani sebagai juru bicara Allah bagi orang-orang Yehuda; tetapi saat dia berbicara, tidak seorangpun yang mendengarkannya. Sekalipun dia menasihati terus dengan disertai banyak tangisan, tidak seorangpun yang merasa tergerak. Dan tentu saja, dia pun tidak memperoleh keberhasilan secara materi. Sepanjang hidupnya, Yeremia seorang diri memberitakan pesan Allah mengenai malapetaka, perjanjian baru dan menangis atas nasib negerinya. Tentu saja, di hadapan orang-orang dunia, Yeremia bukanlah orang yang berhasil. Tetapi di hadapan Allah, Yeremua sangatlah berhasil. Dia begitu mentaati Allah dan memberitakan firman-Nya dengan setia. Dalam pelajaran hari ini, kita akan melihat beberapa pencobaan dan pergumulan Yeremia sebagai seorang nabi Allah dan bagaimana dia berhasil di hadapan Allah.

A. Panggilan Yeremia

Pada pemerintahan Yosia yang ke-13, Yeremia dipanggil menjadi nabi Allah pada usia yang masih muda kira-kira 20 tahun. Dia menjadi juru bicara Allah selama 40 tahun, tepat saat bangsa Yehuda dibawa ke pembuangan Babel. Bahkan setelah itu, Yeremia masih terus memberitakan firman Allah. Tetapi, panggilan Yeremia sebagai seorang nabi bukanlah dimulai saat dia berusia 20 tahun. Dalam Yeremia 1:5 dan 1:10, Allah memberitahukan Yeremia, “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” Hakim Simson (Hak. 13:2-5), Yohanes Pembaptis (Luk. 1:15), Rasul Paulus (Gal 1:15) pun dipanggil sejak dari kandungan dan dikhususkan untuk melakukan pekerjaan Allah. Setiap orang Kristen memiliki tujuan hidup, tetapi beberapa orang ditunjuk untuk melakukan amanat khusus. Yeremia dipilih bagi angkatannya dan untuk menyelesaikan pekerjaan Allah. Demikian pula, di dalam setiap angkatan, Allah akan mengangkat para pekerja-Nya untuk memenuhi kebutuhan dari tiap-tiap angkatan. Janganlah merasa putus asa ketika kita melihat sekeliling kita dan menemukan tidak ada pekerja yang cukup. Sebaliknya, marilah kita berdoa, agar Allah mengilhami para pekerja-Nya, yang dimulai dari diri kita.

P e m a h a m a n A l k i t a b

Page 110: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

92 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

B. Pencobaan Yeremia

a. Pencobaan Jasmani Yeremia Amanat yang Allah berikan kepada Yeremia adalah berat dan sulit. Amanatnya

ada dua, yaitu: Yeremia diutus ke Yehuda bukan hanya untuk membangun dan menanam, tetapi mencabut, merobohkan, mmembinasakan dan meruntuhkan (Yer. 1:10). Ketika Yeremia dengan keras dan terbuka memberitakan nubuat mengenai penghancuran Bait Suci dan berakhirnya Kerajaan Daud, umat dan para pemimpin tidak dapat menerimanya. Bagi mereka, Yeremia adalah seorang pembelot yang harus dibungkam. Dari semua nabi, Yeremialah yang paling banyak menderita dan dianiaya. Selain beberapa raja, imam dan rakyat, yang lainnya pun membenci, menentang dan menganiaya Yeremia, terutama para imam dan nabi palsu. Yeremia dipukul (20:1-2), dicemooh (20:7-8), dipasung (20:2-3), diikat, diancam hukuman mati (26:8), dipenjara (21:1,3; 37:11-17; 37:21; 38:7-28; 40:1,6; 43:6-7) dan beberapa kali hampir meninggal.

b. Pencobaan di dalam diri Yeremia Yang lebih besar daripada penderitaan jasmani Yeremia adalah pergumulan yang

terjadi di dalam diri dan rasa frustasi yang dialaminya. Di satu sisi, Yeremia telah mempersembahkan seluruh hidupnya untuk melayani umat, tetapi mereka justru mengutuk dan menolaknya. Kesetiaannya terhadap Allah tidak menghasilkan apa-apa, selain kebencian, pengasingan dan penganiayaan. Dia beranggapan Allah telah menjadikan dirinya seorang nabi yang bertentangan dengan harapannya, bukannya kemuliaan dan kehormatan yang diterima, justru sebaliknya, hidupnya dipenuhi dengan penolakan, kekecewaan dan dipermalukan. Tetapi pada saat yang bersamaan, Yeremia merasa sedih seperti seorang bapa yang hanya dapat berdiri menyaksikan anak yang dikasihinya tetap berada di dalam kebebalan dan jalan kehancuran. Pada saat-saat itu, pergumulan Yeremia menjadi sangat berat, sama seperti Ayub, dia mengharapkan tidak pernah dilahirkan (20:14-18). Ketika Yeremia memutuskan bahwa dia tidak akan berbicara lagi bagi Allah, semangat di dalam hatinya justru menggerakkannya untuk berbicara bagi Allah, yang akhirnya menyebabkan dia lebih ditolak oleh umat (20:7-10). Sekalipun terasa sulit dan frustasi, Yeremia terus bekerja keras. Allah telah memanggilnya untuk bertahan dan dia haruslah terus melakukan pekerjaan-Nya. Akhirnya, Yeremia dapat bangkit dari pergumulannya untuk melihat Allah melakukan keadilan dan belas kasihan. Kita mungkin dapat merasakan bagaimana kelemahan, keraguan dan kefrustasian Yeremia dalam melakukan pekerjaan bagi Allah. Para pekerja Allah bukanlah superman atau superwoman. Ketika melakukan maksud Allah, kita akan menghadapi tantangan dan pergumulan di dalam diri pribadi, tetapi kita haruslah menyadari bahwa kehidupan Yeremia merupakan motivasi bagi kita untuk setia dalam melakukan pekerjaan Allah, tidak peduli apa yang sedang dihadapi. Allah menjanjikan bahwa anugerah-Nya akan menyertai kita.

C. Pengorbanan Yeremia

Sepanjang pelayanan nubuatnya, Yeremia diminta untuk mengabaikan keinginan sendiri dan melakukan pengorbanan tertentu untuk menggenapi rencana Allah.

Page 111: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

93Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

a. Yeremia tidak menikah Tidak peduli pada angkatan manapun, menyangkal keinginan untuk menikah

dan memiliki keluarga adalah sesuatu yang menyakitkan, terlebih lagi pada zaman Yeremia. Orang-orang Yahudi mengetahui kehendak Allah bagi mereka untuk menikah dan memiliki anak (Kej. 1:28; 2:24). Dalam Talmud dicatatkan bahwa bila seorang laki-laki tidak menikah pada usia 20 tahun, dia akan dikutuk. Menikah dan memiliki anak dianggap sebagai berkat dari Allah dan tidak memiliki anak dapat dianggap sebagai sebuah kutukan dari Allah. Tanpa anak, milik pusaka seorang laki-laki tidaklah dapat dipertahankan dan namanya tidak akan diturunkan kepada angkatan berikutnya. Sekalipun demikian, Allah meminta Yeremia untuk tidak menikah (16:1-2). Melalui Yeremia, Allah ingin mengilustrasikan kepada bangsa Yehuda, betapa dekatnya penghakiman dan tidak ada waktu lagi untuk membangun keluarga (1 Kor. 7:26). Ketika Yerusalem dikepung, anak-anak akan mati karena penyakit, kelaparan atau pedang dan tidak ada kesempatan untuk menguburkan yang mati (16:4).

b. Yeremia dilarang memasuki rumah duka atau rumah pesta Allah memerintahkan Yeremia tidak memasuki rumah duka untuk menunjukkan

kepada Yehuda bahwa pada hari malapetaka itu, Allah pun tidak berduka atas kematian mereka. Allah pun melarang Yeremia memasuki rumah pesta, karena waktunya akan tiba, ketika tidak ada lagi suara kegembiraan dan kebahagiaan di Yerusalem (16:5,8). Dengan tidak berduka atau berpesta dengan bangsanya, Yeremia tidak berbagi dukacita maupun sukacita dengan mereka. Ini berarti bahwa Yeremia menjadi semakin diasingkan dari teman dan kenalannya. Ini merupakan pengorbanan besar yang Yeremia harus lakukan.

D. Kebaikan Yeremia

a. Dia berdoa untuk musuh-musuhnya Yeremia dikenal sebagai nabi yang menangis, yang selama 40 tahun, memohon,

memperingatkan dan menasihati bangsanya untuk meninggalkan jalan-jalan mereka yang jahat. Sekalipun mereka seringkali menyakiti Yeremia, dia selalu berdoa bagi mereka dengan menangis. Ini merupakan salah satu teladan dari kasih seorang umat Kristen. Seberapa seringkah kita berdoa untuk musuh kita? Bila kita berbuat demikian, seberapa banyakkah dapat berdoa sambil menangis untuk mereka? Ketika Yeremia melihat bahwa bangsanya akan mati karena pedang dan kelaparan (14:17-18), dia sungguh-sungguh memohon untuk mereka. Tidak peduli betapa mereka membencinya, dia selalu mengasihi dan tidak ingin menyakiti mereka. Kiranya kita berdoa dengan sungguh-sungguh dan tidak henti-hentinya untuk orang-orang yang membenci dan menganiaya kita, sama seperti yang Yeremia lakukan (Ibr. 13:3).

b. Juru bicara Allah yang setia Yeremia mentaati seluruh perintah Allah. Dia melakukan apapun yang Allah ingin

dirinya lakukan dan memberitakan apapun yang Allah ingin dirinya sampaikan. Yeremia tidak berbicara dari dirinya sendiri. Setiap ucapannya dimulai dengan kata-kata “Demikianlah firman Tuhan.” Dalam pasal pertama saja, kata-kata itu dipergunakan sebelas kali (pada pasal 2, sepuluh kali; pada pasal 3, sepuluh kali dan demikian pula untuk pasal-pasal berikutnya). Ini membuktikan bahwa Yeremia adalah mulut Allah secara literal.

Page 112: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

94 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

c. Dia tidak menekankan pada hasil Sekalipun Yeremia melayani Allah seumur hidupnya, bangsa Yehuda tidak

berubah dan negeri itu tetaplah diserang musuh pada akhirnya. Tampak sekilas, usahanya menjadi sia-sia, tetapi Yeremia tidak menjadi kecewa, dia justru terus memberitakan pesan Allah. Marilah kita belajar, agar tidak menekankan pada hasil ketika melakukan pekerjaan Allah. Yang harus kita lakukan adalah melakukan dengan setia apa yang Allah telah berikan kepada kita dan menyerahkan hasilnya sepenuhnya ke dalam tangan kuasa Allah.

Bagian # 2 – Ratapan-ratapan Yeremia

A. Penulis

Sekalipun nama Yeremia tidak disebutkan di dalam teks, tetapi umumnya, Kitab Ratapan dikaitkan dengan namanya.

B. Waktu Penulisan

Pada umumnya, kitab Ratapan ditulis sesaat setelah penghancuran Kota Suci dan Bait Suci antara tahun 584-586 SM.

C. Tema

Sementara kitab Yeremia menubuatkan penghancuran Yerusalem, kitab Ratapan memandang kembali pada kejadian itu. Lima pasal dari kitab Ratapan memuat lima puisi perkabungan, yang menggambarkan pemakaman dari sebuah kota. Itu merupakan gambaran dari Yerusalem yang semula membanggakan, tetapi yang sekarang, direndahkan menjadi reruntuhan oleh bangsa Babel. Ratapan ditulis saat Yehuda sedang dalam pembuangan di Babel dan menceritakan bagaimana perasaan dari orang-orang Yahudi setelah diusir dari negeri mereka dan terpisah dari Bait Suci yang sekarang telah hancur, karena dosa-dosa mereka. Tetapi di bagian tengah kitab, ada sinar pengharapan. Belas kasihan Allah timbul kembali. Kitab ini menunjukkan akibat-akibat serius dari dosa manusia dan bagaimana di tengah tragedi, kita masih dapat berharap kepada Allah, bila kita memohon pengampunan dan berpaling kepada-Nya demi keselamatan.

D. Pengajaran dari Kitab Ratapan

a. Dampak Dari Dosa Saat Allah menciptakan dunia, Dia melihat segala sesuatunya adalah baik.

Bagaimanapun, saat dosa masuk, dunia menjadi terkutuk. Dalam catatan sejarah, tidak peduli betapa megah atau kokohnya sebuah bangsa dan rakyatnya, dosalah menjadi sebab kehancurannya. Sekalipun Yehuda dan Israel merupakan umat pilihan Allah dan Yerusalem merupakan Kota Suci, tetapi karena pemberontakan bangsa itu dan keengganan mereka untuk mentaati Allah dan para nabi-Nya, mereka pun dihukum dan dihancurkan. Negeri mereka diserang (1:3,5-6,18,14; 2:9; 4:18-19), Sion menjadi sunyi sepi (1:1,4; 2:5,8; 4:2) dan nama Allahpun tidak dimuliakan (1:7-8,10; 2:13,15-16,20; 4:7-8; 5:15-18). Ini merupakan akibat dari dosa. Penulis kitab Ratapan berduka atas dosa dan berdampak pada kehancuran (4:5-6; 1:5,8-9,14,18,20).

Page 113: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

95Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

b. Kesetiaan Allah Melalui ratapan-ratapan Yeremia, kita dapat belajar bahwa Allah tidak membiarkan

dirinya dipermainkan (Gal. 6:7). Dalam Yesaya 46:10-11 Allah berkata, “Keputusan-Ku akan sampai dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan...Aku telah mengatakannya, maka Aku hendak melangsungkannya, Aku telah merencanakannya, maka Aku hendak melaksanakannya.” Selama 40 tahun, Yeremia telah memperingatkan bangsa Yehuda bahwa hal ini akan terjadi, tetapi para raja, imam dan nabi menganggap pesan-pesan Yeremia hanyalah omong kosong belaka. Bagaimanapun, dengan berlalunya waktu, setiap kata mengenai malapetaka dan janji digenapi. Ini menegaskan bahwa Yeremia adalah seorang nabi Allah yang setia dan bahwa firman Allah tidak akan pernah omong kosong.

c. Harapan di tengah keputusasaan Malapetaka yang tercurah atas Yerusalem luar biasa. Yerusalem yang pernah

menjadi putri, sekarang telah direndahkan menjadi seorang janda. Semua kemuliaannya telah lenyap dan sahabatnya menjadi musuhnya. Tidak seorang berjalan di jalan-jalan Sion, orang asing menginjak-injak Bait Allah dan musuh-musuhnya menjadi makmur dan berkuasa atasnya (1:16; 2:1-11,18-19; 3:18,42,44,48-49).

Sekalipun Yeremia begitu putus asa, pengharapannya kepada Allah sangatlah teguh. Sekalipun awan gelap menutupi matahari, tetapi dengan imannya, dia dapat melihat sinar matahari (3:21,23; 3:24-26,31-32,40-41,50; 5:21). Yeremia memahami bahwa Allah adalah adil dan akan menghukum orang berdosa. Bagaimanapun, di dalam penghakiman, Yeremia dapat melihat kemurahan dan anugerah Allah. Yeremia teringat bahwa dia bukan hanya diperintahkan untuk mencabut, merobohkan, membinasakan dan meruntuhkan, tetapi untuk membangun dan menanam pula. Saat Yeremia diingatkan bahwa “tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” (Rat. 3:22-23), pengharapannya kepada Allah diteguhkan kembali. Belas kasihan Allah timbul kembali. Kesetiaan-Nya begitu besar. Yeremia menyadari bahwa hanya kemurahan Tuhanlah yang telah mencegah penghancuran Yehuda secara menyeluruh. Oleh karena itu, ketika menghadapi badai kehidupan dan saat-saat paling putus asa, marilah kita mengingat bahwa Allah adalah berlimpah di dalam kasih: “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukanrancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” (Yer. 29:11).

Page 114: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

96 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

M e n g u j i P e m a h a m a n

1. Pernahkah merasa begitu takut untuk melakukan tugas yang diberikan kepada kalian?

2. Bagaimana pendapat kalian mengenai pilihan Allah atas diri dari para pekerja-Nya?

3. Apakah yang kita dapat pelajari dari pencobaan-pencobaan yang dialami Yeremia?

4. Apakah pemahaman kalian mengenai perlakuan Allah terhadap bangsa-bangsa non-Yahudi dan umat-Nya?

5. Bagaimana kita dapat melihat kasih Allah di tengah hukuman?

6. Bagaimana kita dapat membangkitkan kembali harapan di dalam keputusasaan dan keadaan yang tiada harapan? Ceritakan sebuah pengalaman.

P e n e r a p a n K e h i d u p a n

Kembalilah kepada-Ku

Dalam sejarah Israel, dosa selalu menjadi penyebab kejatuhannya. Nabi Yesaya menunjukkan kepada bangsa itu mengapa Allah tampak jauh dari antara mereka. “Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu” (Yes. 59:2). Demikian pula, hubungan kita dengan Allah dapat menjadi rusak, karena dosa-dosa kita. Bila tidak berbuat apa-apa terhadap dosa-dosa yang ada, hati kita akan menjadi keras dan semakin menjauh dari Allah yang hidup. Oleh karena itu, Tuhan menawarkan kepada bangsa Israel suatu jalan untuk memulihkan hubungan mereka dengan-Nya. Allah berseru kepada mereka, “Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu” (Mal. 3:7). Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu berbuat dosa di dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Kita haruslah bertobat, ketika mendapati bahwa hubungan kita dengan Allah tidak lagi semanis dahulu. Dalam latihan berikut, kita akan menyelidiki apakah pertobatan yang sejati itu.

P e n e r a p a n K e h i d u p a nP e n e r a p a n K e h i d u p a nP e n e r a p a n K e h i d u p a n

Page 115: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

97Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Ayat Alkitab Dosa Tindakan yang diambil

Akibatnya

2 Samuel 2:1-15

Matius 27:3

Lukas 19:1-10

Lukas 18:10

1. Apakah yang terjadi dengan hati kita, bila tidak berbuat apa-apa terhadap dosa-dosa yang kita perbuat?

2. Apakah pemahaman kalian mengenai pertobatan yang sejati?

3. Renungkan ketika Allah telah memanggil kalian untuk bertobat. Bagaimana Dia melakukannya? Bagaimana dengan tanggapan kalian?

4. Isilah tabel berikut:

Manfaat dari pertobatan Akibat dari tidak bertobat

5. Isilah tabel berikut:

Hal yang dapat mencegah saya dari bertobat

Cara-cara yang saya dapat atasi

6. Langkah-langkah tindakan: Buatlah sebuah daftar singkat mengenai beberapa aspek dalam hidup kalian

yang memerlukan pertobatan (misalkan, apakah yang kalian dapat perbaiki atau ubah mengenai pikiran dan tindakan kalian).

Hal-hal yang memerlukan pertobatan Tindakan yang saya ambil

Page 116: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

98 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Jawaban Guru Pendidikan Agama:1. Bila kita telah berbuat dosa dan tidak bertobat, dosa akan menipu hati kita (Ibr.

3:12-13).

2. Definisi kamus perihal bertobat: merasakan atau mengekspresikan rasa penyesalan yang tulus atau yang mendalam atas kesalahan dan dosa seseorang.

Definisi Alkitab perihal bertobat: mengakui dan berbalik dari perilaku salah yang kita miliki. Kita haruslah bertekad untuk berbalik dari jalan-jalan yang jahat (Ams. 28:13b), memperbaiki kesalahan, mengubah sikap, berjalan di dalam kebenaran dan menghasilkan buah-buah pertobatan yang berharga (Mat. 3:7-8).

3. Allah dapat memanggil kita kepada pertobatan melalui – Firman Allah (Ibr. 4:12; Yun. 3:1-5) – Roh Kudus (Yoh. 16:8)– Melalui mimpi atau penglihatan – Hati nurani (Ams. 20:27)– Hukuman Allah seperti penyakit atau kesusahan– Melalui kesaksian mujizat– Orang-orang di sekitar kita seperti pengkhotbah, teman, guru, orangtua dan

lain sebagainya.

4. Tabel

Manfaat dari pertobatan Akibat dari tidak bertobat

a. Menemukan kemurahan dan pengampunan dosa (Ams. 28:13)

b. Murka Allah dipindahkan dan Dia akan menarik hukuman-Nya (Yl. 2:12-13)

c. Menerima damai sejahtera dan berkat

d. Membawa kepada keselamatan (2 Kor. 7:10)

a. Doa menjadi terhalang (Luk. 13:1-9

b. Penghakiman yang berat (Mat. 11:20-24)

c. Tulang-tulang menjadi lesu dan tidak ada damai di hati (Mzm. 32:3-5)

d. Kehilangan keselamatane. Tidak menerima firman Allah dan

Kerajaan-Nya (Mat. 3:2)f. Tidak dapat bertumbuh dalam

kerohanian

Page 117: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

99Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

5. Tabel

Hal yang dapat mencegah saya dari bertobat

Cara-cara yang saya dapat atasi

a. Tidak peka terhadap dosa (Yer. 8:4-8)

b. Kemegahan kita – takut dianggap bodoh (Kis. 17:30)

c. Kepuasan terhadap diri sendirid. Merasa diri sendiri lebih benar

daripada orang laine. Ketika meyakini bahwa dosa kita

terlalu besar bagi pengampunan Allah (1 Yoh. 1:8-9; Luk. 15:7,10)

f. Merasa takut akan penghukuman

a. Jawaban murid-murid

6. Jawaban murid-murid.

R e n u n g a n d a n D o a

Perjalanan iman merupakan pergumulan yang tidak ada akhirnya selama manusia masih hidup di dunia. Dalam peperangan rohani, kita seringkali terperangkap dalam nafsu kedagingan sendiri, sehingga gagal untuk berjaga-jaga. Kita memohon Tuhan, agar dapat mengenal diri sendiri dan Dia secara sempurna. Persembahan yang Allah inginkan bukanlah ratusan sapi, domba atau lautan minyak, tetapi lebih daripada hati yang remuk dan penuh penyesalan. Kiranya Allah memberikan keteguhan hati untuk melihat diri sendiri secara jelas dan keberanian untuk berubah.

Page 118: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

100 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Dalam bagian ini, murid-murid akan mempelajari penawanan dan pemusnahan Yerusalam serta bagaimana bangsa Israel diberikan pelajaran yang begitu keras dan sulitnya. Allah tidak lagi berdiam di dalam Bait-Nya, melainkan dalam pertemuan-pertemuan yang sesuai dengan standar dan kekudusan-Nya. Dalam kitab Hagai, Zakharia dan Maleakhi, bangsa itu telah kembali dari penawanan. Tujuan mereka sekarang adalah membangun kembali Bait Allah, tembok-tembok kota dan memulihkan iman mereka. Sama seperti cara bangsa Israel kembali untuk membangun Bait Allah secara fisik, murid-murid pun akan belajar bahwa kita harus membangun Bait Allah rohani, yaitu jemaat dan iman kita sendiri. Untuk melakukannya, kita tidak mengandalkan kekuatan atau kekuasaan manusia, tetapi mengandalkan Roh Kudus.

Di dalam komik Calvin & Hobbes, Calvin, seorang anak laki-laki berusia 6 tahun dan harimau maninannya, Hobbes, yang dalam bayangan Calvin menjadi hidup, memutuskan untuk membuat pesawat mainan. Karena ingin menyelesiakannya, Calvin memutuskan untuk berimprovisasi sendiri daripada mengikuti petunjuk yang sulit, karena itu lebih mudah baginya. Ketika telah selesai membuatnya, dia memandang pesawat itu dengan perasaan kesal, karena pesawatnya tidak seperti gambar yang ada di kotaknya. Demikian pula, ketika membangun Bait Allah yang rohani, kita haruslah membangunnya secara hati-hati. Kita haruslah membaca dari buku petunjuk Allah dengan seksama dan mengikuti petunjuk dengan tepat. Tidak ada tempat bagi kita untuk berimprovisasi atau menyimpang. Itulah satu-satunya cara kita dapat mengalami kemuliaan Tuhan dan memiliki hadirat-Nya.

Membangun Bait Allah

“Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.” (1 Petrus 2:5)

Sasaran

Kel

uar

dari

Mes

ir m

enuj

u K

anaa

nBagian # 1Sasaran

Ber

diri

nya

Ker

ajaa

n Is

rael

Bagian # 2Sasaran

Kel

uar

dari

Mes

ir m

enuj

u K

anaa

nBagian # 1Sasaran

Bai

t Su

ci y

ang

Sem

purn

aBagian # 3

Renungan Bagi Para Guru

Page 119: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

101Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

9pelajaran

Bacaan KitabYeh. 1-3; 18 Sasaran Pelajaran1. Murid-murid akan mempelajari beberapa alasan dari penawanan Israel2. Murid-murid akan menyadari bahwa tanpa kekudusan, tidak seorangpun

akan melihat Allah3. Murid-murid akan memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai

disiplin dari Allah

Ayat Alkitab“Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat, supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka.” (Yeh. 11:19-20)

Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)Yeh. 1-3; 18

Kitab Yehezkiel (1)

L a t a r B e l a k a n g A l k i t a b

Kemuliaan Allah

Kata ‘kemuliaan’ merupakan kata yang penting di dalam Perjanjian Lama dan kemuliaan Allah merupakan tema utama dalam kitab Yehezkiel. Kata Ibrani, kabod, berasal dari akar kata yang berarti berat atau penting. Kata ini menunjukkan hal yang mengesankan atau berharga mengenai seseorang atau sesuatu. Dalam kebudayaan kuno, istilah ini seringkali dipergunakan bagi para raja yang memiliki kedudukan yang tinggi dan sangat kaya. Dalam Perjanjian Lama, ungkapan ‘kemuliaan’ atau ‘kemuliaan Allah’ berkaitan erat dengan wahyu Allah mengenai diri-Nya sendiri. Ini merupakan perwujudan dari ciri khas Allah – kuasa-Nya yang mutlak, kedaulatan dan moral yang sempurna.

Page 120: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

102 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

P e m a n a s a n

Tiram

Suatu ketika ada sebuah tiramYang memiliki kisah seperti yang aku ceritakan ini,Yang menemukan pasirYang masuk ke dalam rumah kerangnya.Walaupun hanya sebutir,Tetapi itu membuatnya sangat kesakitan.Karena tiram memiliki perasaanWalaupun mereka sangat sederhana.

Sekarang, apakah dia mencaci makiKarena kejamnya takdir yang menyebabkan dia Berada dalam keadaan yang menyedihkan itu?Apakah dia mengutuk penguasa;Berteriak karena adanya pemilihan,Dan menuntut bahwa laut seharusnya melindunginya?

Tidak – katanya kepada dirinya sendiriSama seperti berbaring di sebuah rumah kerangKarena aku tidak dapat membuangnya,Aku akan berusaha untuk memperbaikinya.Sekarang, tahun-tahun telah berlalu,Seperti yang selalu dilakukan tahun,Dan dia sampai pada akhirnyaTakdir – bersusah hati.

Dan butiran pasir yang halusYang telah sangat mengganggunyaMenghasilkan mutiara yang indahYang sangat bersinarSekarang, dongeng itu memiliki makna;Karena bukankah luar biasa Yang dapat dilakukan tiram Dengan sebutir pasir?

Apakah tidak dapat kita lakukan Bila hanya dimulai dengan beberapa halYang mengganggu kita.

Hal apa sajakah yang Allah pergunakan dalam kehidupan untuk memurnikan diri kalian?

Page 121: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

103

Bagian # 1 – Ikhtisar Umum

A. Penulis

Penulis kitab ini adalah Yehezkiel, anak Busi, imam Zadok. Arti dari nama Yehezkiel adalah Allah akan memberikan kekuatan. Pada masa penyerangan Babel ke Yehuda yang kedua (tahun 597 SM), Yehezkiel yang saat itu berusia 25 tahun dibawa ke Babel bersama dengan Raja Yoyakhin dan sepuluh ribu tawanan lainnya. Bangsa Yehuda hampir berada dalam penghancuran seluruhnya. Lima tahun setelah itu, Allah memanggil Yehezkiel untuk menjadi seorang nabi saat dia berusia 30 tahun. Yehezkiel memiliki dua bagian pelayanan yang unik. Antara tahun 592-586 SM, pesan Yehezkiel berisi peringatan mengenai penghancuran Yerusalem sebelum akhirnya dihancurkan seluruhnya pada tahun 586 SM. Selama lima belas tahun lamanya, Yehezkiel menjadi bisu. Kemudian pada tahun 571 SM, nabi memperoleh pelayanan yang baru. Sekarang, pesannya berisi pengharapan, janji dan penghiburan bagi orang-orang buangan. Dua orang yang sezaman dengan Yehezkiel adalah Yeremia dan Daniel. Saat Yehezkiel dipanggil menjadi seorang nabi, Yeremia telah lanjut usianya, sedang mendekati akhir karirnya sebagai orang yang bernubuat. Oleh karena itu, Allah mengangkat seorang nabi dari antara para orang buangan untuk meneruskan pekerjaan-Nya itu. Sementara Yeremia bernubuat sesaat sebelum penghancuran di Yerusalem, Yehezkiel telah menjadi seorang nabi di tengah para tawanan di Babel, di Sungai Kebar – anak Sungai Efrat. Dalam pada itu, Nabi Daniel telah ditawan delapan tahun lamanya sebelum Yehezkiel dan sedang melayani raja di Kerajaan Babel.

B. Waktu Penulisan Yehezkiel dibawa ke pembuangan Babel setelah kota Yerusalem jatuh untuk kedua kalinya ke tangan Nebukadnezar sekitar tahun 593-592 SM dan saat bagi nubuat terakhirnya terjadi sekitar tahun 571-570 SM. Kitab ini merupakan kitab Perjanjian Lama yang paling mudah diberikan penanggalannya, karena keunikan Yehezkiel mengatur waktu secara berurutan. Setiap bagian dari nubuatnya dimulai dengan tahun, bulan dan tanggal.

Bagian # 2 – Panggilan Yehezkiel

Sementara Yeremia bernubuat di Yerusalem bahwa penghancuran kota Yerusalem oleh Babel telah dekat, Yehezkiel dipanggil oleh Allah untuk memberitakan pesan yang sama persis kepada para tawanan yang dibawa ke Babel pada saat pembuangan yang pertama. Sama seperti penduduk yang masih berada di Yerusalem, para tawananpun tidak percaya bahwa Yerusalem akan hancur. Mereka yakin bahwa akan segera kembali ke negeri asalnya. Yehezkiel memperingatkan bahwa karena kebebalan merekalah, hukuman akan dijatuhkan dan Allah akan memakai penawanan itu untuk memurnikan umat-Nya.

P e m a h a m a n A l k i t a b

Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Page 122: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

104 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Melalui penglihatan-penglihatan, Yehezkiel menerima penglihatan mengenai kekudusan Allah yang kekal dan amanatnya sebagai seorang nabi dan penjaga Israel.

A. Penglihatan mengenai Empat Makhluk Hidup

a. Muka dari keempat makhluk itu Dalam penglihatan pertama, Yehezkiel melihat empat makhluk yang masing-

masing memiliki muka manusia, singa, lembu dan rajawali. Empat muka ini melambangkan sifat-sifat Allah yang sempurna dan perilaku yang seharusnya dimiliki oleh seorang hamba Allah dan jemaat yang sejati.

Muka manusia: Manusia adalah makhluk yang paling luar biasa dari semua

ciptaan Allah, karena diciptakan menurut gambar Allah yang hidup, yang penuh dengan kebenaran dan kekudusan (Ef. 4:24). Sebagai hamba-hamba Allah, kita haruslah meneladani kesempurnaan Tuhan Yesus, yang penuh dengan kekudusan, belas kasihan dan kerendahan hati.

Muka singa: Singa adalah raja dari segala binatang buas, sekaligus binatang yang perkasa, berani dan kuat. Sebagai hamba Allah, kita haruslah memiliki keberanian untuk menyingkirkan dosa dan memberitakan firman Allah tanpa rasa takut.

Muka lembu: Lembu adalah seekor binatang yang terkenal karena kekuatan, kerja keras dan kerelaannya dalam melayani. Ketika kita melayani Allah, teladanilah kerajinan, kekuatan, kesabaran, dan kerendahan hati dari seekor lembu (Ams. 14:4).

Muka rajawali: Rajawali dianggap sebagai seekor burung yang paling luar biasa. Burung ini terbang begitu tingginya di atas gunung-gunung dan daratan. Penglihatannya tajam dan menusuk. Sebagai hamba-hamba Allah, kita haruslah memiliki standar hidup yang lebih tinggi daripada dunia dan dapat memikirkan perkara-perkara rohani. Kita haruslah memiliki pengetahuan rohani untuk dapat membedakan segala sesuatu dan mengetahui manakah kehendak Allah yang baik dan yang sempurna itu. Selanjutnya, Kita haruslah membawa firman Allah ke empat penjuru bumi.

b. Mereka memiliki empat sayap (Yeh. 1:6,11) Keempat makhluk itu masing-masing memiliki empat sayap; dua sayap saling

bersentuhan dengan sayap dari makhluk lainnya, sementara dua sayap lagi menutupi tubuh mereka. Ketika melakukan pekerjaan kudus, kita haruslah tetap saling bekerja sama dan bersatu dalam melayani. Kesatuan dan kerja sama merupakan sebuah rahasia untuk melakukan pekerjaan Allah secara efektif. Dua sayap yang menutupi tubuh mengingatkan kita untuk melayani Allah tanpa menonjolkan diri dan senantiasa memuliakan Allah dalam segala hal.

c. Di bawah sayap, mereka memiliki empat tangan (Yeh. 1:8) Tangan-tangan di bawah sayap melambangkan bagaimana pekerjaan Allah

dilakukan manusia dengan rendah hati.

Page 123: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

105Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

d. Kaki mereka lurus dan memiliki anak lembu (Yeh. 1:7) Sebagai hamba-hamba Allah, kita haruslah memiliki komitmen untuk melangkah

di jalan yang benar. Janganlah kaki menyesatkan kita ke kiri atau ke kanan.

B. Penglihatan mengenai Empat Roda

Selain itu, keempat makhluk itu memiliki empat roda. Empat roda melambangkan pergerakan Injil dan kuasa Allah yang terus-menerus dan tiada henti. Roda-roda itu bergerak secara beraturan. Demikian puia, alam semesta dan sejarah umat manusia seluruhnya diatur oleh kuasa Allah yang tidak kelihatan.

a. Roda yang satu di tengah-tengah yang lain (Yeh. 1:16) Roda yang satu di tengah-tengah yang lain menjelaskan adanya dua roda, satu

menghadap ke arah utara-selatan dan yang lainnya menghadap ke arah timur-barat, menunjukkan kemampuan untuk bergerak ke segala arah. Allah itu Maha kuasa dan tidak ada yang dapat menghalangi atau membatasi-Nya.

b. Roh makhluk-makhluk hidup itu berada di dalam roda-rodanya (Yeh. 1:19-20)

Ke manapun roda-roda itu bergerak, makhluk-makhluk hidup itu bergerak pula. Roh Allah memimpin dan mengatur gerakan keempat makhluk hidup itu. Sebagai hamba-hamba Allah, kita haruslah taat sepenuhnya terhadap pimpinan Roh Kudus.

c. Roda-roda itu penuh dengan mata (Yeh. 1:18) Ini melambangkan hikmat dan kemahatahuan Allah. “Mata Allah ada di segala

tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik” (Ams. 15:3), oleh karena itu, marilah kita setia dalam melakukan pelayanan kepada-Nya.

C. Penglihatan mengenai Kemuliaan Allah

Di atas kepala makhluk-makhluk hidup itu ada yang menyerupai cakrawala dan di atas cakrawala, Anak Manusia duduk di atas takhta. Tubuhnya bercahaya seperti perunggu dan orang-orang yang ada di sekelilingnya tampak menunduk. Takhta itu adalah takhta Allah yang mulia – takhta kemurahan, kekuasaan dan penghakiman. Takhta itu muncul di hadapan para tawanan di Babel dan memperingatkan bahwa murka dan penghakiman Allah akan berlangsung dalam waktu yang singkat. Anugerah dan kasih-Nya akan tinggal diam bersama dengan umat-Nya, bahkan selagi dalam penawanan. Pelangi di atas takhta itu memberikan sebuah jaminan kepada umat Allah mengenai kesetiaan Allah yang tiada akhir terhadap orang-orang pilihan-Nya.

Bagian # 3 – Nubuatan yang berkaitan dengan Penghancuran Yerusalem

Dengan menggunakan penglihatan, perumpamaan, kiasan dan perlambangan, Allah memberitakan penghakiman atas umat-Nya. Penghakiman Allah adalah sebagai berikut:

Page 124: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

106 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

A. Setiap orang akan dihakimi sesuai dengan perbuatannya (14:4; 18:11,22,30)

Selama zaman Yehezkiel, beredarlah sebuah pepatah di kalangan bangsa Yehuda; “Ayah-ayah makan buah mentah dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu” (Yeh. 18:2). Saat bangsa itu pertama kali dibuang ke Babel tahun 597 SM, beberapa orang dari antara mereka beranggapan bahwa mereka dihukum dengan tidak adil, karena dosa-dosa dari nenek moyang. Di sini, Yehezkiel dengan tegas menyangkal adanya kesalahpahaman itu. Dia mengingatkan bangsa Yehuda bahwa mereka dihukum, karena pemberontakan mereka sendiri. Sekalipun kita sering menderita dari akibat dosa-dosa yang dilakukan oleh orang-orang yang ada sebelum kita, tetapi Allah tidak menghukum kita, karena dosa-dosa orang lain itu dan kita tidak dapat menggunakan kesalahan mereka sebagai alasan bagi dosa-dosa kita. Bangsa itu pun beranggapan bahwa mereka akan hidup dan terluput dari hukuman, karena perbuatan-perbuatan benar dari nenek moyang mereka (18:5-9). Dengan mengambil Nuh, Daniel dan Ayub sebagai contoh dari orang-orang yang benar, Tuhan mengatakan bahwa pada Hari Penghakiman, kebenaran dari orang-orang ini tidaklah dapat dipakai untuk menutupi kejahatan atau perbuatan jahat seseorang. Keselamatan kita adalah antara Allah dengan kita sendiri, orang lain hanya akan menyelamatkan diri mereka sendiri. Kita haruslah mengerjakan keselamatan pribadi dengan takut dan gentar (Flp. 2:12).

B. Allah akan membawa umat-Nya ke Pembuangan (12:1-20; 17:1-21)

Tidaklah cukup hanya memakai kata-kata untuk memperingatkan murka Allah kepada Yehuda, kaum yang memberontak. Allah meminta Yehezkiel melakukan perbuatan luar biasa untuk menggambarkan nasib Yerusalem kepada orang-orang yang hati, mata dan telinganya dipenuhi oleh dosa.

a. Dengan menggunakan sebuah batu bata, peta Yerusalem dan sebilah pedang besi, Yehezkiel menggambarkan bagaimana penyerangan dan kejatuhan Yerusalem akan segera tiba (Yeh. 4:1-3).

b. Yehezkiel diperintahkan untuk berbaring selama 390 hari di sisi kiri dan 40 hari lamanya di sisi kanan untuk menunjukkan jumlah tahun penghukuman yang akan berlaku atas Israel dan Yehuda (Yeh. 4:4-6).

c. Nabi itu mengikuti petunjuk-petunjuk khusus untuk memasak (Yeh. 4:9-17). Sejumlah makanan yang diizinkan untuk nabi makan adalah dengan porsi yang ditentukan disediakan bagi orang-orang yang tinggal di sebuah kota yang dikepung oleh tentara musuh. Makanan haruslah dimasak di atas kotoran lembu (yang telah kering) melambangkan ketidakkudusan rohani dari penduduk Yehuda dan Yehezkiel dilarang berbalik dari sisi yang satu ke sisi lainnya, yang menggambarkan penduduk Yerusalem akan terkepung di dalam tembok-tembok kota.

d. Yehezkiel diperintahkan untuk mencukur rambut kepala dan janggutnya, lalu membagi potongan rambut dan janggut itu menjadi tiga bagian (Yeh. 5:1-4). Ini melambangkan bagaimana penduduk Yehuda akan mati disebabkan oleh kelaparan, penyakit sampar dan pedang.

Page 125: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

107Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

e. Allah meminta Yehezkiel untuk mempersiapkan barang-barang seorang buangan, makan roti dengan gemetar dan minum air dengan perasaan takut dan gentar, karena Tuhan akan membawa umat-Nya ke dalam pembuangan. Tanda ini digenapi lima tahun kemudian – saat bangsa Babel menyerang kota itu untuk terakhir kali dan raja terakhir Yehuda bergabung dengan orang-orang buangan di Babel (Yeh. 12:2-7; Yer. 52:7).

f. Yehezkiel menyanyikan suatu ratapan untuk menunjukkan bahwa Yehuda tidak ada harapan untuk segera kembali dari pembuangan. Tidak ada jalan keluar dari tentara Babel yang semakin mendekat (Yeh. 19:1-14).

g. Dalam perumpamaan mengenai kuali yang berkarat (Yeh. 24:1-14). Yehezkiel menaruh potongan daging pilihan ke dalam kuali dan merebusnya di atas api. Penduduk Yehuda menganggap diri mereka seperti daging pilihan, karena mereka tidak ditawan pada tahun 597 SM saat bangsa Babel akhirnya menyerang negeri itu pula. Yehezkiel menggunakan perumpamaan ini untuk menunjukkan bahwa sekalipun bangsa itu menganggap diri mereka aman dan selamat di dalam kuali, tetapi sesungguhnya, kuali itu akan menjadi tempat kehancuran mereka! Pesan ini diberikan kepada orang-orang buangan di Babel saat Babel menyerang Yerusalem, di mulai dengan pengepungan selama dua tahun lebih hingga berakhir pada penghancuran atas kota itu.

h. Allah memerintahkan Yehezkiel bahwa dia akan kehilangan istrinya, tetapi nabi tidak boleh bersedih atau meratap, menggunduli rambut kepala atau bulu kakinya atau menerima makanan yang diberikan kepadanya (Yeh. 24:15-24). Yehezkiel menunjukkan kepada teman-temannya di pembuangan bahwa inilah yang akan terjadi ketika Yerusalem dikepung.

C. Kemuliaan Allah meninggalkan Yerusalem

Kemuliaan Allah merupakan manifestasi dari sifat keilahian Allah, sekaligus menunjukkan hadirat Allah. Bila kita menelusuri sejarah bangsa Israel, kemuliaan Allah senantiasa bersama dengan umat pilihan-Nya.

a. Saat bangsa Israel meninggalkan Mesir, kemuliaan Allah dapat terlihat dalam tiang awan dan tiang api, yang memimpin bangsa itu melalui padang gurun.

b. Bait Allah yang mula-mula dimulai dengan Kemah Pertemuan pada zaman Musa (Kel. 40). Setelah Kemah Pertemuan didirikan, kemuliaan Tuhan memenuhi tempat itu dengan luar biasa hingga Musapun tidak dapat memasukinya.

c. Setelah Kemah Suci didirikan, hadirat dan kemuliaan Allah memenuhi tempat itu (Kel. 40:34-35).

d. Di Bait Suci yang didirikan oleh Salomo, Allah pun memenuhi bait itu dengan kemuliaan-Nya (2 Taw. 7:1-2), sehingga para imam tidak dapat memasukinya. Tetapi, saat Israel berpaling dari Allah – tetap berada di dalam dosa dan mencemarkan Bait Allah dengan berhala dan kejahatan – Allah meninggalkan bait itu dan umat-Nya. Sekalipun pasal-pasal awal dari kitab Yehezkiel menggambarkan semaraknya kemuliaan Allah, pasal 8-11 menunjukkan kemuliaan Allah meninggalkan Bait Allah setahap demi setahap:

Page 126: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

108 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

1. Kemuliaan Allah Israel telah terangkat dari atas kerub ke atas ambang pintu Bait Suci (9:3; 10:4). Dia meninggalkan kerub, yang menjaga tempat yang mulia itu.

2. Kemuliaan Tuhan pergi dari ambang pintu Bait Suci dan hinggap di atas kerub-kerub (10:18).

3. Kemuliaan Allah terangkat dari atas tanah dan hinggap pada pintu gerbang rumah Tuhan sebelah timur (10:19).

4. Kemuliaan Tuhan terangkat dari tengah-tengah kota (Yerusalem) dan hinggap di atas gunung (Moria), yang di sebelah timur kota (11:22-23).

5. Kemuliaan Tuhan meninggalkan Bait Suci, Kota Suci dan bangsa Yehuda (11:24).

Allah enggan meninggalkan umat-Nya. Hati-Nya masih bersama dengan mereka dan Dia mengharapkan bahwa bangsa Yehuda mau berubah. Tetapi, ternyata mereka tidak berubah. Jadi, Allah akhirnya meninggalkan Yerusalem dan meninggalkan mezbah, bait dan umat-Nya. Dari pasal 12-42, tidak ada satupun rujukan yang menyinggung perihal kemuliaan Allah. Kemuliaan Allah hanya kembali disinggung saat bangsa Israel menerima hukuman penuh dari Allah dan dikuduskan. Ini terjadi dalam pasal 43-48, saat kemuliaan Allah muncul kembali seketika itu juga dan penuh semarak. Sekarang, Bait Allah adalah orang-orang percaya. Agar Allah berdiam di dalam kita, kita haruslah berjuang untuk hidup kudus dan berpegang pada perintah-perintah-Nya.

M e n g u j i P e m a h a m a n

1. Apakah yang kita dapat pelajari mengenai perhambaan dari penglihatan keempat makhluk hidup?

2. Apakah kemuliaan Allah?

3. Renungkan kemuliaan Allah dalam sejarah bangsa Israel.

4. Pelajaran apa sajakah yang kita peroleh karena perginya kemuliaan Allah dari Yerusalem!

5. Mengapa pesan-pesan verbal tidak didengar oleh penduduk Yehuda, sehingga Allah meminta Yehezkiel untuk melakukan tindakan-tindakan simbolis kepada mereka?

6. Tindakan simbolis apa sajakah yang Yehezkiel lakukan?

Page 127: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

109Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

P e n e r a p a n K e h i d u p a n

Pemangkasan Tuhan

Sama seperti seorang petani menggunakan berbagai cara untuk memastikan beberapa pohon buahnya menghasilkan buah yang berlimpah. Bapa surgawi kita pun menggunakan berbagai cara dan maksud untuk membawa anak-anak-Nya kembali ketika mereka tersesat, sehingga dapat menghasilkan buah-buah yang baik.

1. Pandanganku mengenai disiplin (Jawaban murid-murid.)

2. Pandangan Allah mengenai disipilin– Disiplin Allah tidak pernah berasal dari rasa balas dendam atau maksud

yang jahat. Itu merupakan tanda kasih-Nya semata (Why. 3:19; Yer. 31:20; Ibr. 12:6)

– untuk kebaikan kita (Ibr. 12:10; Yes. 48:17)– membantu kita membedakan jalan yang benar (Mzm. 31:8-9, 119:67,71,75)– memperoleh kedamaian dan kehidupan yang kekal (Yes. 38:17; 54:13; Ams.

23:14; 19:18)– membantu kita berubah, sehingga berusaha untuk hidup kudus (Ams. 3:19;

Ibr. 12:10)– menghasilkan buah yang baik (Ibr. 12:11-12; Mzm. 119:67)

3. Pada ilustrasi pohon pertama, sebutkan beberapa hal yang mungkin dilakukan oleh seorang petani untuk memperbaiki ukuran, kualitas dan produktivitas pohon buahnya.

Yang dilakukan oleh petani:– Menyediakan air – menyediakan dalam jumlah yang tepat pada waktu yang

tepat pula– Memberikan penyubur – memberikan nutrisi (pupuk) kepada tanaman– Memangkas – memotong cabang-cabang yang tua untuk menghasilkan

tanaman yang baru– Membuang dahan atau kayu yang telah mati atau yang tidak sehat – Merampingkan – membuang buah-buah yang belum masak, agar dapat

memperbaiki ukuran dan kualitas buah.– Mengawasi pertumbuhan pohon – memungkinkan pengembangan bentuk

yang tepat

4. Pada ilustrasi pohon berikutnya, sebutkan cara Bapa Surgawi kita memangkas dan mendisiplinkan kita, sehingga dapat menghasilkan buah-buah kebenaran.

Yang Allah lakukan:– Melalui Roh Kudus (Yoh. 16:7-8; Ef. 4:30; Yer. 20:8-9; Kis. 2:37)– Melalui Firman Allah (2 Tim. 3:16; Mzm. 118:18)– Melalui hamba Allah atau orang-orang di sekitar kita (Tit. 1:3; Ibr. 1:1; 1 Tim.

5:20; 2 Tim. 2:24-26; Ams. 27:5)– Penglihatan dan mimpi (Ayb. 33:14-18; Kej. 31:24)

P e n e r a p a n K e h i d u p a nP e n e r a p a n K e h i d u p a nP e n e r a p a n K e h i d u p a n

Page 128: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

110 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

– Melalui ciptaan (Rm. 1:20; Ibr. 3:4)– Melalui hukuman atau malapetaka (Ayb. 36:15-16; Yer. 18:11)

5. Bagikan pengalaman saat kalian didisiplinkan oleh Allah.

6. Bagaimana perasaan atau pendapat kalian pada saat itu?

7. Hal baik apa sajakah di dalam hidup kalian yang merupakan hasil pendisiplinan dari Allah?

8. Bacalah kesaksian berikut mengenai pendisiplinan Allah di dalam kehidupan orang-orang yang dikasihi-Nya. Bagikan pemikiran kalian kepada seisi kelas.

Kesaksian 1Seorang simpatisan sempat menerima Roh Kudus saat dia datang ke Gereja Yesus Sejati, tetapi merasa ragu-ragu mengambil langkah keselamatan berikutnya untuk dibaptis. Lalu dia berdoa, agar Allah memberikan petunjuk mengenai apa yang harus dilakukannya. Pertama kalinya, Tuhan menjawab doa-doanya pada suatu kebaktian Sabat. Selama khotbah, penatua mengutip dari Kisah Para Rasul 22:16, “Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambl berseru kepada nama Tuhan!” Saudari itu menatap dengan heran kepada pengkhotbah, sambil bertanya-tanya apakah Allah benar-benar sedang berbicara kepada dirinya. Pada malam yang sama saat sedang berdoa pada penghujung hari itu, saudari ini memohon Tuhan untuk yang kedua kalinya mengenai apakah dia harus dibaptis dan apakah ini adalah waktu yang tepat untuk dibaptis atau apakah harus menantikan suaminya yang masih ateis. Saat dia berdoa seperti ini, Roh Kudus tercurah ke atasnya. Seluruh tubuhnya bergetar dengan dahsyatnya. Seluruh kamar terguncang; tempat tidur bergetar, bahkan jendela-jendela turut bergetar dengan keras pula. Suaminya yang belum percaya terpesona menyaksikan kejadian itu. Sayangnya, saudari ini masih belum yakin sepenuhnya. Keesokan malamnya, dia bertanya kepada Allah untuk yang ketiga kalinya. Saat itu, Tuhan menjawabnya melalui mimpi. Dalam mimpinya, dia melihat dua orang sedang bercakap-cakap di sebuah tempat yang penuh kemuliaan dan terang. Keduanya memakai baju putih. Dia melihat bahwa dirinya adalah salah satu dari antara mereka dan yang lainnya adalah Tuhan Yesus. Dalam percakapan itu, saudari ini bertanya kepada Tuhan mengenai baptisan dan keraguan dirinya. Tuhan bersikap begitu lembut, ramah dan tersenyum dan Dia mendengarkan dengan penuh perhatian dan sabar. Makin banyak saudari ini berbicara, dia menjadi semakin emosional dan gelisah dan semakin kencang tubuhnya bergetar. Ketika saudari ini terus dalam keadaan demikian, tiba-tiba Tuhan mengangkat tangan-Nya dan menampar wajah saudari ini. Saat itulah yang menyebabkan dia terbangun dari tidurnya. Sekalipun hanya sebuah mimpi, tetapi wajahnya terasa sakit dan perih, karena tamparan itu. Karena merasa sakit hati dan marah, dia berkata kepada Tuhan, “Aku hanya ingin bertanya kepada-Mu, apakah aku harus dibaptis dan mengapa Engkau harus datang dan menampar wajahku?” Dia kembali ke tempat tidurnya dan memutuskan untuk tidak akan dibaptis. Selama dua minggu berikutnya, saudari ini tidak mau membaca Alkitab. Suatu hari, saat sedang duduk di sofa di dalam kamarnya, dia melihat Alkitab tergeletak di atas meja kopi. Dia mengambilnya dan mulai membalik-balik halaman demi halaman, saat itu matanya tertuju pada kata-kata yang tercatat di dalam Ibrani 12:5-6.

Page 129: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

111Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Dia membacanya dalam hati, “Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.” Setelah saudari ini membaca ayat itu, perasaan sakit hati, marah dan sedih yang berada di dalam hatinya segera lenyap. Dia merasa sangat tersentuh oleh kasih Allah terhadap dirinya. Di dalam hati, dia mendengar Tuhan berkata kepadanya, “Bapa mendidik untuk kebaikanmu sendiri.” Kemudian, saudari ini memutuskan untuk menerima baptisan air.

Kesaksian 2Saudara N dibaptis di Gereja Yesus Sejati hanya beberapa hari setelah dia dilahirkan. Sekalipun tumbuh besar dalam keluarga Kristen, dia sama sekali tidak tertarik dengan gereja. Dia justru lebih sering bermain judi dan bersenang-senang. Saudara ini menggunakan uang makan siangnya untuk bermain mesin jackpot bersama dengan teman-temannya di dalam gedung yang beratap dan bukannya pergi ke gereja pada hari Sabat. Berbohong, mencuri dan berkelahi menjadi gaya hidupnya. Tidak peduli apa yang dilakukan atau diucapkan ibunya, saudara N tetap tidak berubah. Suatu kali, ibunya menggunakan tongkat bambu untuk mendisiplinkannya hingga dia memohon belas kasihan dan ampun dari ibunya. Tetapi segera setelah pukulan terhadap dirinya berakhir, dia kembali lagi pada kebiasaan lamanya. Dalam keputusasaan dalam mencari solusi, ibu mengirimkan anaknya ini ke Amerika untuk belajar dengan harapan bahwa perubahan lingkungan akan mengubah putranya. Pada usia 11 tahun, saudara N berangkat ke San Diego, tempat dia tinggal bersama bibi dan keluarganya yang ateis. Setelah beberapa waktu lamanya, dia mulai kehilangan imannya. Dia tidak lagi pergi ke gereja dan mengejar hal-hal duniawi. Lambat laun, dia tidak percaya akan keberadaan Tuhan dan lupa bagaimana cara berdoa. Pada usia 17 tahun, suatu hal terjadi hingga mengubah kehidupan dari saudara N. Suatu malam, saat sedang seorang diri di rumah, tiba-tiba dia mendengar sebuah suara yang lembut dan ramah berkata kepadanya, “Berdoalah.” Dia merasa takut dan segera menoleh ke sekeliling ruang duduk untuk melihat apakah ada orang di sana. Ternyata tidak ada seorangpun di ruangan itu. Karena mengira bahwa itu adalah khayalan yang sedang menipunya, diapun kembali ke kamarnya. Dia menutup pintu dengan segera dan menyalakan lampu. Baru saja sesaat merasa aman, dia mendengar kembali suara itu berkata, “Berdoalah.” Kali ini, dia mengetahui bahwa itu bukan khayalan dirinya. Itu adalah suara seorang laki-laki yang ramah dan tulus, yang belum pernah didengar di dunia ini. Saudara N segera mengetahui bahwa Tuhan Yesus sedang memanggil dirinya. Dia merasa dirinya tidak dapat menolak himbauan untuk berdoa itu, sekaligus merasa takut bila tidak berdoa, karena Tuhan mungkin akan mendisiplin dirinya seperti yang dilakukan ibunya beberapa tahun yang lalu. Tanpa sadar, dia berlutut, melipat tangan dan berkata, “Dalam nama Tuhan Yesus saya berdoa, Haleluya puji Tuhan Yesus. Dalam nama Tuhan Yesus saya berdoa, Haleluya puji Tuhan Yesus…” Kurang dari lima menit kemudian, air mata mengalir di wajahnya dan dia mulai menangis dengan keras. Tiba-tiba, Tuhan membuka matanya untuk menyaksikan sebuah penglihatan. Dalam penglihatan itu, saudara N menyaksikan ratusan layar televisi kecil. Setiap layar memperlihatkan semua hal buruk yang telah dilakukannya sejak masa kanak-kanak, perbuatan yang telah dilakukannya secara sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan. Lalu, Tuhan memperlihatkan akibat-akibat dari perbuatannya,

Page 130: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

112 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

termasuk marah, merugikan, melukai dan membuat orang-orang di sekelilingnya merasa sedih. Dia tidak dapat menyangkal satu pun dari semua perbuatannya itu. Salah satu layar televisi itu menunjukkan kejadian yang terjadi saat saudara N masih berada di Taiwan. Karena rasa ingin tahu mengenai bagaimana sebuah ban dapat menjadi kempis, saudara N menaruh segenggam paku di bawah ban-ban taksi tetangganya. Sambil bersembunyi di belakang semak-semak, dia memperhatikan apa yang akan terjadi. Yang membuatnya kecewa, ternyata supir taksi itu dengan mudahnya pergi. Bagaimanapun, dalam penglihatan itu, Allah memberitahukan akibat dari perbuatannya itu. Dia menyebabkan supir taksi itu dengan marah menatap ban yang kempis itu, karena telah ditembus oleh paku. Gambar lain yang disaksikan oleh saudara N adalah ibunya sendiri. Dia melihat ibunya sedang berdoa seorang diri bagi anaknya yang tersesat. Suasana menjadi penuh kesedihan dan duka. Dan di bawah cahaya bulan, dia dapat melihat air mata mengalir di wajah ibunya. Selama tujuh tahun, ibunya telah berdoa tiada henti, agar anaknya dapat kembali kepada Tuhan. Menyaksikan gambar-gambar ini, saudara N menjadi sadar bahwa dia adalah orang yang berdosa dan harus bertobat dari segala perbuatan jahat yang telah dilakukannya. Dia bertekad untuk mengubah jalan hidupnya dan menjadikan Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dan Allahnya.

Kesaksian 3Pada suatu musim panas, dua orang saudara merencanakan untuk pergi memancing. Beberapa hari sebelumnya, mereka telah menelusuri internet untuk memeriksa jumlah ikan yang akan dipancing. Melihat bahwa ada banyak jumlah ikannya, mereka memutuskan untuk pergi memancing. Mereka hanya pergi selama setengah hari dan berpendapat bahwa bila terdapat banyak ikan, mereka haruslah memperoleh banyak ikan, sehingga dapat menghemat biaya sewa perahu. Pukul 5 pagi, kedua saudara itu keluar dengan hasrat yang kuat untuk menangkap banyak ikan. Tetapi sepanjang pagi itu, mereka belum menangkap seekor ikanpun. Mereka kembali ke pantai dengan perasaan begitu kecewa. Sambil saling menghibur mereka berpikir, “Mungkin tidak ada ikan pada hari itu. Bahkan, kapten kapal merasa heran, karena tidak ada hasil tangkapan. Memang sangat jarang orang memancing tidak mendapat hasil sama sekali, apalagi saat musim memancing yang baik.” Karena persoalan itulah, saudara X menanyakan saudara Y, apakah dia akan ikut bersamanya ke gereja untuk membantu menanamkan sebatang pohon. Saudara Y menyadari bahwa saudara X bertanggung jawab untuk menanamkan sebatang pohon di gereja, tetapi ternyata dia telah mengesampingkan tanggung jawabnya dengan pergi memancing. Jadi, alasan mengapa mereka tidak mendapatkan ikan sama sekali pada pagi itu adalah karena saudara X belum menyelesaikan tugas yang dia janjikan. Keesokan harinya, saudara X kembali menelusuri internet untuk memeriksa jumlah ikan yang akan dipancing. Dia menyadari bahwa kapal yang mereka tumpangi itu sama sekali tidak memperoleh ikan. Tetapi yang mengejutkan adalah kapal-kapal lainnya yang pergi pada hari yang sama, semuanya kembali dengan hasil tangkapan ikan yang banyak.

Kesaksian 4Suatu malam, seorang saudari yang baru bertobat ingin menonton film kategori X. Sekalipun mengetahui bahwa hal itu tidaklah benar, tetapi godaan itu terlalu sulit untuk dia tahan. Dengan membenarkan diri, dia berkata kepada Tuhan, “Ini yang terakhir kalinya” dan tanpa berpikir lagi, dia duduk dan menonton seluruh film itu. Tidak lama setelah itu, matanya membengkak disebabkan oleh suatu infeksi. Karena pembengkakan itu, dia pergi ke dokter mata; dokter itu mengatakan bahwa

Page 131: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

113Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

ini merupakan kasus terburuk yang pernah dilihatnya. Selain bengkak, mengeluarkan nanah dan darah pula. Satu-satunya hal yang dapat dilakukan dokter adalah memberikan beberapa pengobatan kepadanya. Pada pukul 2 malam itu, saudari itu mengemudi di sekitar kota untuk mencari toko obat yang masih buka. Seluruh biaya pengobatannya kira-kira Rp. 4-5 jutaan. Saudari itu memahami bahwa ini merupakan sebuah pelajaran dari Allah. Dalam doa-doanya, dia bertobat atas perbuatannya dan kira-kira seminggu kemudian, bengkak di matanya menghilang.

R e n u n g a n d a n D o a

Tuhan yang terkasih, betapa sakitnya dipukul oleh tongkat kasih-Mu. Tetapi melalui bilur-bilur itu, kami disembuhkan dari ketidaktaatan dan jiwa kami dari kekerasan hati. Melalui pengalaman hidup, kami dapat menghasilkan tuaian kebenaran yang berlimpah. Tuhan, ajarkanlah kami untuk bersyukur ketika dihajar oleh-Mu, karena Engkau menghajar orang-orang yang Engkau kasihi.

Page 132: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

114 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Halaman Kosong

Page 133: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

115Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

10pelajaran

Bacaan KitabYeh. 34; 37; 47

Sasaran Pelajaran1. Memungkinkan murid-murid memahami bahwa Allah adalah Allah

yang adil, yang akan memperhitungkan perbuatan semua bangsa dan manusia

2. Murid-murid akan belajar bahwa pemulihan Israel, gereja dan manusia hanya bergantung pada kuasa Roh Kudus

3. Murid-murid akan belajar pentingnya mengandalkan Roh Kudus untuk mengubah sifat-sifat lama mereka

Ayat Alkitab“Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia dan katakanlahkepadanafashidupitu:BeginilahfirmanTuhanALLAH:Hainafashidup, datanglah dari keempat penjuru angin dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali. Lalu, aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar.” (Yeh. 37:9-10)

Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)Yeh. 34; 37; 47

Kitab Yehezkiel (2)

L a t a r B e l a k a n g A l k i t a b

Lihatlah pada bagian Latar Belakang Alkitab dalam Pelajaran 9.

Page 134: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

116 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

P e m a n a s a n

Berikan tiap-tiap murid selembar kertas kosong dan pensil. Katakan kepada murid-murid: Marilah kita mencoba sebuah eksperimen kecil. Aku akan menunjukkan kepada kalian sebuah gambar kira-kira sepuluh detik lamanya. Ingatlah dengan kemampuan kalian yang terbaik. (Sekarang tunjukkan sejumlah gambar dengan bentuk yang berbeda. Berikan murid-murid satu menit lamanya untuk menggambarnya di lembar kertas mereka masing-masing.) Aku akan menunjukkan kepada kalian gambar itu sekali lagi dan kalian akan membandingkan gambar kalian dengan gambar itu. Bila perlu, cocokkan gambar kalian hingga sama seperti gambar itu (ulangilah beberapa kali). Apakah kalian menyadari bahwa makin banyak kalian melihat gambar itu dan makin dekat kalian melihatnya, kalian dapat meniru gambar itu dengan lebih baik? Dengan cara yang sama, ketika kita memusatkan perhatian kepada Allah dan dengan mengandalkan Roh Kudus dan firman-Nya, kita dapat diubah menjadi serupa dengan Kristus.

Bagian # 1 – Penghakiman Allah atas Bangsa-Bangsa

Kitab Yehezkiel dapat dibagi menjadi dua bagian: Bagian pertama (pasal 1-24) yang mencatatkan nubuat-nubuat penghakiman atas bangsa Yehuda. Bagian kedua (pasal 25-48) yang mencatatkan nubuat-nubuat pemulihan. Dalam bagian terakhir ini, nabi membicarakan penghakiman atas bangsa-bangsa non-Yahudi yang berada di sekitar Yehuda. Dengan menyaksikan kehancuran Kota Suci dan penawanan atas bangsa Yehuda, tujuh bangsa ini telah menghina Allah dan memperoleh keuntungan dari penghukuman umat-Nya. Allah memberikan pesan-pesan, agar bangsa-bangsa itu mengetahui bahwa Dialah Tuhan.

A. Penghakiman atas Amon (Yeh. 25:1-7)

Saat Israel menjadi reruntuhan dan bangsa itu ditawan, bangsa Amon bertepuk tangan dan menghentakkan kaki mereka serta bersorak dengan segala dendam yang ada dalam diri mereka. Bangsa Amon menyeringai dan bertepuk tangan atas cemarnya Bait Suci. Alkitab pun mencatatkan perlawanan bangsa Amon di masa lalu; pada zaman Raja Yoyakhin, bangsa Amon bergabung dengan bangsa Babel untuk menyerang Yerusalem (2 Raj. 24:2). Dan pada pemerintahan Raja Zedekia, bangsa Amon bersama dengan bangsa Moab, Edom dan lainnya, mendukung Zedekia untuk memberontak terhadap bangsa Babel, tetapi saat Israel ditawan, bangsa Amon menjarah kota itu (Yer. 49:1-2). Untuk dosa-dosa inilah, Tuhan akan mengacungkan tangan-Nya melawan mereka (Yeh. 25:6-7).

P e m a h a m a n A l k i t a b

Page 135: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

117Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

B. Penghakiman atas Moab (Yeh. 25:8-11)

Bangsa Moab akan menghadapi penghakiman Allah, karena mereka berkata, “Sungguh, kaum Yehuda adalah sama seperti dengan semua bangsa lain.“ Moab menghina Allah dengan mengatakan bahwa Allah tidak sanggup menyelamatkan umat-Nya sendiri. Karena keangkuhan dan pemberontakan mereka, bangsa Moab akan dikalahkan oleh bangsa dari timur dan akan dimusnahkan di antara bangsa-bangsa dan tidak akan diingat-ingat lagi (Yeh. 25:10).

C. Penghakiman atas Edom (Yeh. 25:12-14)

Bangsa Edom bersaudara dengan bangsa Yehuda. Kedua bangsa itu merupakan keturunan dari Ishak (Kej. 25:19-26). Edom berbatasan dengan Israel di sebelah utara, tetapi kedua bangsa itu selalu bersikap aneh. Saat Yerusalem ditawan, bangsa Edom membantu tentara Babel membunuh para buronan. Mereka penuh dengan kebencian (Yeh. 35:5-6,9; Ob. 10,14), bersorak atas kehancuran Israel (35:15) dan mengambil harta negeri itu (Yeh. 35:10; 36:5). Dari semua bangsa, bangsa Edomlah yang paling membenci Israel. Sama seperti nenek moyangnya, Esau, Edom ingin membalas dendam terhadap Israel. Sebagai akibatnya, Allah akan menghukum Edom melalui tangan Israel. Sama seperti Edom bersukacita atas kehancuran Israel, Allah pun akan menghancurkan seluruh negeri Edom.

D. Penghakiman atas Filistin (Yeh. 25:15-17)

Orang-orang Filistin adalah penduduk asli Kanaan. Selama zaman Eli dan Samuel, Israel dan Filistin selalu berperang (1 Sam. 4:6). Saat Yehuda hancur, Filistin justru menjual bangsa itu sebagai tawanan dari bangsa Edom (Am. 1:6). Karena bangsa Filistin membalas dendam terhadap Israel, Allah pun memusnahkan mereka dan seluruh daerah pesisirnya.

E. Penghakiman atas Tirus (Yeh. 26-28:19)

Yehezkiel 26-28 mencatatkan nubuat-nubuat mengenai kota Tirus. Arti dari kata ‘Tirus’ adalah batu karang. Tirus adalah sebuah kota yang bersebelahan dengan Kanaan, yang terletak di pesisir Laut Mediterania, di sebelah utara Israel. Sebagian dari kota itu berada di daratan dan yang lainnya berada di pulau. Tirus merupakan sebuah kota yang maju dan makmur, yang menjadi kaya oleh perdagangan (Yeh. 27:11-25). Saat Israel jatuh, Tirus justru merasa senang dan mengambil keuntungan dari penderitaan Israel. Mereka mencemooh dan menertawakan, “Syukur! Sudah rusak pintu gerbang bangsa-bangsa itu; ia akan beralih kepadaku, sehingga aku menjadi penuh, tetapi ia menjadi reruntuhan” (Yeh. 26:2). Tirus pun bersalah, karena begitu angkuh dan congkak. Raja Tirus meyakini bahwa dialah allah dengan berkata, “Aku kapal yang maha indah.” Sebab utama keangkuhan Tirus adalah karena perdagangan laut dan kemakmurannya. Yehezkiel 27 membandingkan kesombongan dan kemegahan kota Tirus dengan sebuah kapal. Kapal ini dibuat dari bahan-bahan yang terbaik, aman dan membawa banyak muatan yang berharga. Bagaimanapun, kesombongan ini tidak berlangsung lama, karena Allah melenyapkannya dan membuat kota yang menyenangkan itu menjadi tanah kosong yang menyedihkan (Yeh. 26:12,14). Pada tahun 585 SM, Raja Nebukadnezar menyerang kota Tirus, dia menawan bagian daratan selama 13 tahun,

Page 136: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

118 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

karena di bagian belakang kota itu ada sebuah pulau, yang menjadi tempat pelayaran yang baik setiap harinya. Nubuatan lainnya baru akan digenapi pada masa pemerintahan Alexander Agung. Saat Alexander mengepung Tirus, kota itu tidak mau menyerah hingga Alexander melemparkan reruntuhan kota itu ke dalam air dan membentuk sebuah jembatan untuk menuju pulau itu. Ini menggenapi apa yang telah dikatakan oleh nabi, “Mereka akan meruntuhkan tembok-tembokmu dan merobohkan rumah-rumahmu yang indah; batumu, kayumu dan tanahmu akan dibuang ke dalam air” (Yeh. 26:12). Sekarang, kota pulau itu tetap menjadi reruntuhan, “penjemuran pukat di tengah lautan” dan sebagai saksi atas penghakiman Allah.

F. Penghakiman atas Sidon (Yeh. 28:20-26)

Sidon adalah pelabuhan laut terkenal lainnya, yang terletak beberapa kilometer di sebelah utara Tirus. Allah mendakwa kota ini, karena penghinaan terdapat umat-Nya. Sidon adalah sebuah duri yang menyakiti umat Allah. Allahpun bernubuat bahwa penyakit sampar akan masuk ke Sidon dan akan menyebabkan pertumpahan darah mengalir di jalan-jalan.

G. Penghakiman atas Mesir (Yeh. 29-32)

Sungai Nil merupakan kebanggaan dan keceriaan Mesir, sungai pemberi kehidupan yang mengalir di tengah padang gurun. Tetapi sebaliknya, daripada memuliakan Allah, raja Mesir berkata, “Sungai Nil aku punya, aku yang membuatnya.” (29:3b). Karena kesombongannya, Allah memperlakukan Mesir seperti seekor ikan di lautan, yang akan tenggelam dan terdampar di tempat terbuka serta akan menjadi makanan binatang-binatang. Lebih daripada itu, kekayaan dan kekuasaan Mesir membuatnya tampak seperti negeri sekutu yang baik. Mesir menawarkan diri untuk membantu Yehuda hanya karena mengharapkan keuntungan, yaitu memperoleh keuntungan dari kesepakatan mereka. Begitu tidak mendapatkan apa yang diharapkan, Mesir segera membatalkan kesepakatan mereka. Allah menghukum Mesir bagaikan tongkat bambu bagi Israel. Saat Israel memegangnya, Mesir patah terkulai, sehingga “melukai bahu mereka semua dan membuat mereka semua terhuyung-huyung” (Yeh. 29:6-7; Yer 2:36-37; 37:5-7). Sebagai akibatnya, Allah akan menyerahkan Mesir kepada Babel. Allah akan menyebabkan mereka dimusnahkan di tengah bangsa-bangsa. Mesir akan menjadi tanah kosong selama 40 tahun dan akan dipulihkan sekali lagi, menjadi negeri yang tidak dapat meninggikan diri lagi. Allah akan menghukum orang-orang yang memperlakukan orang lain secara tidak adil dan tidak berbelas kasih.

Page 137: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

119Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Tips Mengajar

Mintalah murid-murid untuk membaca ayat-ayat Alkitab yang berkaitan. Lalu, tuliskan dosa dari tiap-tiap bangsa dan penghakiman yang Allah berikan kepada mereka.

Ayat Alkitab

Yehezkiel 25:1-7

Bagian # 2 – Nubuatan mengenai Pemulihan Israel

Pasal 33 dan seterusnya memberikan petunjuk baru mengenai nubuat-nubuat Yehezkiel. Sampai saat itu, Yehezkiel telah menyatakan penghakiman atas Yehuda (pasal 1-24) dan bangsa-bangsa sekitarnya yang jahat, karena dosa-dosa mereka (pasal 25-32). Sekarang, Yerusalem telah jatuh, Yehezkiel berbalik dari pesan-pesan malapetaka dan penghakiman kepada pesan-pesan penghiburan, pengharapan dan pemulihan bagi umat Allah di masa yang akan datang. Sebelumnya, Allah telah menunjukan Yehezkiel sebagai seorang pengawas untuk memperingatkan bangsa-bangsa mengenai penghakiman yang akan ditunda (Yeh. 3:17-21). Di sini, Allah mengangkatnya sebagai pengawas lainnya, tetapi kali ini, untuk memberitakan pesan pengharapan, pemulihan dan pembaruan.

A. Menjauhkan hati yang keras dan memberikan hati yang taat

Allah menunjukkan kepada nabi Yehezkiel (setelah penawanan) bagaimana Dia akan mengumpulkan umat-Nya dari berbagai negeri dan memberikan mereka satu hati (Yeh. 11:17-20). Dia akan menjauhkan hati yang keras, yang tidak percaya dan memberikan hati yang taat. Allah menggunakan ‘hati yang keras’ untuk menggambarkan kejahatan dan kebebalan umat-Nya dan memberikan ‘hati yang taat’ untuk menunjukkan hati manusia yang peka terhadap dosa. Allah akan menuliskan perintah-perintah-Nya di dalam hati mereka, sehingga mereka dapat

Bangsa Penghakiman yang akan ditimpakan

Yehezkiel 25:8-11

Yehezkiel 25:12-14

Yehezkiel 25:15-17

Yehezkiel 26:1-28:19

Yehezkiel 28:20-26

Yehezkiel 29-32

Page 138: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

120 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

berjalan di dalam Dia dan mentaati perintah-perintah-Nya (Yeh. 24:7; 31:33; 36:26-27). Nubuat ini merujuk pada hari-hari terakhir ketika bangsa Israel, gereja sejati, akan bangkit kembali dan Tuhan akan mengumpulkan umat pilihan kepada-Nya. Allah akan mencurahkan roh-Nya dan membuat orang-orang percaya menjadi satu. Tidak seperti bangsa Israel, yang tidak mau kembali kepada Allah sekalipun telah banyak diberikan peringatan, Roh Allah akan melembutkan hati kita untuk peka terhadap dosa dan mentaati perintah-perintah-Nya (1 Kor. 12:3; 2 Tes. 2:13).

B. Bangkitnya tulang-tulang yang amat kering

Yehezkiel dibawa ke padang belantara Babel untuk ditunjukkan penglihatan mengenai sebuah lembah yang penuh dengan tulang-tulang yang kering, yang tidak memiliki harapan hidup sama sekali. Ketika nafas Allah masuk ke dalam tulang-tulang itu, mereka bangkit dan menjadi suatu tentara yang sangat besar (Yeh. 37:1-14). Penglihatan ini dapat diterapkan ke dalam tiga pemahaman:

a. Tulang-tulang yang kering merupakan gambaran dari bangsa Yehuda dalam penawanan – terserak dan mati tanpa ada harapan. Tetapi melalui penglihatan itu, nabi membesarkan hati para tawanan bahwa di dalam Tuhan masih ada harapan. Mereka tidak akan ditawan untuk selamanya. Allah akan menyelamatkan dan membuat mereka kembali ke negeri asal sama seperti Dia membuat tulang-tulang yang kering ini hidup kembali. Penglihatan mengenai tulang-tulang yang kering menunjukkan kuasa Allah yang luar biasa untuk melakukan apa yang mustahil di hadapan manusia. Nubuat ini digenapi pada tahun 538 SM saat Koresy, raja Persia mengizinkan orang-orang Yehuda kembali ke negeri asal dan membangun kembali Bait Suci mereka (Ezr. 1:1-4). Orang-orang yang kembali ini pulang dengan perasaan begitu yakinnya bahwa tangan Allahlah yang telah membuat hal ini mungkin terjadi.

b. Tumpukan tulang-tulang yang kering menggambarkan kondisi kerohanian orang-orang yang tidak berada di dalam Kristus. Sekalipun secara fisik mereka hidup, tetapi sesungguhnya, secara rohani mati (Luk. 9:60). Tetapi melalui baptisan air dan Roh Kudus, orang-orang yang secara rohani mati dapatlah bangkit dan menjadi manusia yang baru dan yang hidup (Rm. 6:4,9,11).

c. Tulang-tulang yang kering pun dapat dipergunakan untuk menggambarkan keadaan iman kita sendiri atau gereja. Kadang, gereja mungkin tampak seperti tumpukan tulang-tulang yang kering, yang tidak memiliki harapan dan kekuatan. Tetapi sebagaimana Allah berjanji untuk memulihkan umat-Nya, Dia dapat memulihkan gereja atau iman kita, tidak peduli seberapa kering atau matinya kita. Kita haruslah berdoa, agar Allah mencurahkan Roh-Nya, sehingga kita dapat hidup secara sempurna dan berkelimpahan di dalam Kristus.

C. Pemulihan Bait Suci

Pasal 40-48 menggambarkan penglihatan yang Yehezkiel saksikan mengenai pembangunan Kota Suci. Dalam penglihatan itu, Yehezkiel dibawa oleh Roh Kudus ke gunung yang tinggi sekali hingga dia melihat struktur dari sebuah kota. Pengalaman Yehezkiel dicatatkan pula di dalam Wahyu 21:9. Dalam penglihatan itu, Yehezkiel menggambarkan bagaimana Bait Suci dibangun sesuai dengan ukuran dan petunjuk yang tepat, yang diberikan oleh Allah.

Page 139: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

121Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Struktur Bait Suci, hukum perihal kekudusan, peraturan mengenai korban digambarkan secara rinci. Dalam pasal 43, kemuliaan Allah kembali ke bait itu. Dari pelajaran sebelumnya, kita mengetahui bahwa kemuliaan Tuhan telah meninggalkan Bait Suci, karena telah dipenuhi dengan penyembahan berhala dan segala bentuk ketidakbenaran. Dalam penglihatan itu, kemuliaan Allah kembali dan memenuhi bait itu, karena dibangun sesuai dengan standar Allah. Bait Suci yang disaksikan oleh Yehezkiel menggambarkan kota rohani, gereja sejati pada zaman akhir. Untuk memiliki hadirat Allah, gereja itu haruslah “dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru” (Ef. 2:20).

D. Air dari Bait Suci

Yehezkiel melihat sebuah penglihatan berupa air yang mengalir dari bawah ambang pintu Bait Suci dan mengalir menuju timur (Yeh. 47:1-12). Ke manapun sungai itu mengalir, banyak hal ajaib yang terjadi. Air melambangkan air kehidupan, yaitu Roh Kudus. Roh Kudus akan memberikan berkat yang berlimpah dan keselamatan kepada orang-orang di dunia. Ciri khas dari sungai:

a. Malaikat Allah mengukur sungai Dalam penglihatan itu, malaikat Allah mengukur sungai sebanyak empat kali.

Setiap kali mengukur, sungai itu menjadi semakin dalam. Mula-mula hanya sepergelangan kaki, lalu menjadi selutut, sepinggang dan akhirnya, menjadi sebuah sungai yang tidak dapat dilalui. Ini merupakan gambaran yang indah mengenai Roh Kudus yang tinggal di dalam jiwa kita. Ketika seseorang belum dipenuhi oleh Roh Kudus, belumlah ada pembatasan atas perkataan dan perbuatannya dan masih bebas dilakukan sesuai dengan keinginannya. Ini sama seperti orang yang berjalan di air yang dalamnya hanya sepergelangan kaki. Berbeda ketika seseorang telah dipenuhi oleh Roh Kudus, dia akan menyerahkan kehendak dan hasratnya serta membiarkan dirinya dibawa oleh sungai yang besar, yaitu Roh Kudus.

b. Kumpulan air yang menjadi air tawar Ketika sungai itu mengalir ke suatu tempat, air di situ akan menjadi air tawar

kembali. Ini melambangkan perubahan yang terjadi setelah kita mengenal Kristus. Hidup kita, yang semula penuh dengan kepahitan, keputusasaan dan kematian secara rohani, sekarang justru dipenuhi dengan sukacita, damai sejahtera dan kepuasan ketika Kristus masuk ke dalam hati kita.

c. Air akan dipenuhi dengan banyak makhluk hidup dan ikan Ke manapun sungai itu mengalir, bersamanya akan ada kehidupan dan kekuatan.

Tempat-tempat yang tidak ada tanda-tanda kehidupan, sekarang dipenuhi dengan makhluk hidup dan ikan. Demikian pula, Roh Kudus memberikan kehidupan dan kekuatan. Kehidupan kita yang penuh ketidakpuasan, kecemburuan, perseteruan, iri hati, mementingkan diri sendiri, diubah menjadi kehidupan yang bersemangat dan bergairah bagi Tuhan dan sesama.

d. Banyak pohon yang tumbuh di tepi sungai Sungai akan membuat pohon tumbuh subur di tepinya dan buah-buah akan

tumbuh setiap bulannya. Orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus akan sama seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air dan menghasilkan buah dengan limpahnya. Orang seperti itu akan menunjukkan rupa Kristus di dalam

Page 140: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

122 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

P e n e r a p a n K e h i d u p a nP e n e r a p a n K e h i d u p a nP e n e r a p a n K e h i d u p a nP e n e r a p a n K e h i d u p a n

Pembaruan dari Kuasa Roh Kudus

Pernahkah kalian menyaksikan keindahan dan kebebasan dari seekor kupu-kupu? Tetapi, apakah kalian menyadari bahwa pada mulanya, dia begitu sederhana. Siklus kehidupan kupu-kupu melalui empat tahapan yang berbeda. Diawali dengan telur, lalu berubah menjadi kepompong. Ketika kepompong telah mencapai ukuran tertentu, dia akan berubah bentuk dari kepompong menjadi seekor kupu-kupu. Prosesnya terjadi di dalam kepompong, yang keras, kadang berbentuk oval dan berduri. Setelah dua minggu lamanya, sekalipun melalui perjuangan keras untuk membebaskan diri dari kepompongnya, tetapi ketika bebas, dia muncul dan berubah menjadi seekor kupu-kupu. Proses yang sempurna ini disebut metamorfosis.(Lihatlah karton yang berada dalam Lembar Kerja Murid).

Karton 1: Allah telah memilihku, aku dibaptis...Karton 2: Aku memiliki Roh KudusKarton 3: Aku yakin bahwa diriku akan diselamatkan, lalu apa lagi?

Karton itu menggambarkan keyakinan yang umumnya ada di antara banyak orang percaya sekarang ini: “Aku telah dibaptis, memiliki Roh Kudus, pasti diselamatkan.” Tetapi sebenarnya, kita belum cukup sampai di situ. Sama seperti kupu-kupu, kita haruslah keluar dari rumah kita – melalui metamorfosis rohani. Alkitab menyebut proses ini sebagai pengudusan.

kehidupan mereka dan akan selalu bertumbuh dalam anugerah dan kebenaran Tuhan. Mereka bukan hanya memperkaya kehidupan rohani diri sendiri, tetapi kehidupan rohani orang lain pula.

e. Lumpur dan rawa tetap tidak akan berubah Ketika sungai mengalir ke daerah yang berlumpur dan berawa, daerah-daerah ini

akan tetap tergenang dan tidak berubah. Lumpur dan rawa merujuk pada orang-orang yang hatinya dipenuhi dengan kegelapan, kekerasan dan ketidakmauan dalam bertobat. Sekalipun Injil telah diberitakan selama 2000 tahun, tetapi masih banyak hati yang tetap tidak mau dipengaruhi. Hati yang seperti inilah merupakan tempat bagi dosa dan kejahatan tinggal dan Iblis berkuasa.

M e n g u j i P e m a h a m a n

Tidak ada pertanyaan pada bagian Menguji Pemahaman di dalam pelajaran ini.

Page 141: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

123Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Pengertianku mengenai pengudusan adalah...Menjadi kudus berarti dipisahkan dari manusia lainnya. Pikiran, gaya hidup dan sikap dari seorang Kristen haruslah berbeda dengan dunia. Kita haruslah mengembangkan tujuan dan sikap hidup yang baru. Ketamakan, mementingkan diri sendiri, kebencian, kecemburuan haruslah dilepaskan dan menggantinya dengan kasih, kemurahan, kebaikan dan kerendahan hati, memuliakan Allah, melayani sesama, bertumbuh dalam pengenalan akan firman dan berdoa secara efektif, yang menjadi prioritas dalam hidup yang sekarang. Alkitab mengatakan ini sebagai melepaskan sifat lama kita dan mengenakan Kristus (Gal. 3:27).

Mengapa aku harus menjadi kudus?

1. Menjadi kudus merupakan kehendak Allah (1 Tes. 4:3-7; 1 Pet. 1:14-16).

2. Menjadi kudus merupakan kewajiban bagi tiap-tiap orang percaya. Allah telah memilih kita untuk menjadi anak-anak-Nya dan kita haruslah hidup sesuai dengan panggilan-Nya.

3. Kita haruslah menjadi kudus untuk memperoleh keselamatan (Rm. 6:22; Kis. 20:32; 2 Tes. 2:13; Ibr. 12:14).

Bagaimana aku dapat mengejar kekudusan?

1. Kita tidak dapat menjadi kudus dengan cara sendiri. Allah memberikan Roh-Nya yang kudus untuk membantu kita (Rm. 15:16; 2 Tes. 2:13; 1 Pet. 1:2).

2. Melakukan aktivitas rohani setiap hari (membaca, merenungkan Alkitab dan berdoa di dalam Roh).

3. Kita dapat mematikan hawa nafsu kedagingan dengan sepenuhnya taat kepada Roh Kudus dan berjalan menurut pimpinan-Nya.

Rintangan apa sajakah yang kita hadapi dalam usaha untuk menjadi lebih kudus?

1. Kadang, kita gagal bertumbuh, karena tidak menyadari bahwa kita harus berubah. Untuk melihat kelemahan diri sendiri, kita haruslah membaca Alkitab dan menyucikan diri dengan kebenaran secara terus-menerus (Yoh. 1:17; Ef. 5:26). Kolose 3:9-10 memberitahukan bahwa sifat baru kita diperbarui melalui pengenalan akan Tuhan. Makin mengenal Kristus, pekerjaan dan firman-Nya, semakin kita diubahkan menjadi serupa dengan Dia.

2. Kita haruslah mengarahkan hati kepada perkara-perkara yang di atas. Maksudnya adalah kita haruslah berusaha meletakkan prioritas-prioritas surgawi ke dalam perbuatan sehari-hari. Kita haruslah lebih berfokus pada kekekalan daripada hal-hal yang bersifat sementara. Pikiran dapat mempengaruhi tindakan, sehingga bila kita mengarahkan pikiran pada perkara-perkara yang di atas dan bukan yang di bumi atau keinginan kita, maka pilihan-pilihan yang dihasilkanpun akan memimpin kita untuk melakukan apa yang benar dan kudus di hadapan Allah.

Page 142: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

124 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

3. Pengudusan diri memerlukan usaha dan tekad. Dalam Matius 11:12, Tuhan mengingatkan bahwa Kerajaan Surga telah mengalami kekerasan dan orang-orang itu melakukannya dengan pemaksaan. Ini mengingatkan bahwa Kerajaan Allah memerlukan sikap dan perbuatan yang baru dan bahwa hanya orang-orang yang bersedia untuk melakukan perubahan secara drastislah yang dapat menerima kehidupan kekal. Membuang dosa pribadi dan diri kita yang lama memerlukan suatu pergumulan. Itu perlu latihan, pengambilan keputusan setiap harinya, kesabaran, konsentrasi untuk memelihara diri kita, agar sesuai dengan kehendak Allah.

Bagaimana cara aku mengukurnya?1. Anda telah merencanakan sesuatu dengan teman-teman pada malam itu, tetapi

dengan tidak disangka-sangka, orangtua memberitahukan bahwa Anda harus membatalkan rencana itu, karena mereka memiliki urusan yang penting. Apakah reaksi Anda atas hal ini? Aku akan…

2. Anda sedang berjalan-jalan bersama teman dan topik pembicaraan berubah menjadi lelucon yang sembrono. Apakah yang Anda akan lakukan. Aku akan...

3. Sedang ada obral besar dan Anda telah mengantri untuk membayar suatu barang kira-kira 10 menit lamanya. Seseorang menerobos barisan di depan Anda. Anda mengatakan bahwa orang itu haruslah mengantri, tetapi dia tidak mengacuhkannya dan tetap berdiri di depan Anda. Bagaimana reaksi Anda? Aku akan...

4. Anda memiliki sahabat di gereja, seorang yang selalu melakukan segala sesuatu bersama dengan Anda. Tetapi, tampaknya dia mendapat perhatian dan pujian lebih banyak daripada diri Anda, sekalipun Anda melakukan hal yang hampir sama dengannya. Bagaimana perasaan Anda?

5. Seorang teman mengundang Anda untuk makan malam bersama dengan keluarganya. Ibunya ternyata telah memasakkan makanan yang Anda kurang sukai. Mereka menanyakan apakah Anda menyukai makanan itu. Bagaimana Anda menjawab mereka? Aku akan...

6. Keanggotaan Anda di sebuah toko grosir komputer telah berakhir, sekaligus mengetahui bahwa mereka menjual beberapa barang yang telah Anda cari beberapa waktu yang lalu. Anda tidak mau memperbarui keanggotaan, karena biayanya terlalu mahal, tetapi barang itu ingin sekali Anda beli. Apakah yang Anda akan lakukan? Aku akan...

7. Anda mendengar sebuah gosip yang sangat bodoh mengenai orang yang sangat tidak Anda sukai. Bagaimana perasaan dan tanggapan Anda? Aku akan...

8. Anda merasa bahwa orang-orang dari ras tertentu pada dasarnya lebih rendah kedudukannya daripada ras Anda. Ketika orang dari ras itu masuk ke dalam gereja, apakah yang Anda akan lakukan? Aku akan...

Page 143: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

125Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

9. Teman-teman Anda telah singgah di sebuah toko dan mengambil beberapa karcis lotere. Mereka berkata, “Alangkah baiknya, bila Anda memenangkannya. Tetapi bila tidak menang, sebagian uang Anda akan diberikan untuk mendanai riset pendidikan dan penyakit kanker. Itu adalah alasan yang baik.” Apakah yang Anda akan lakukan? Aku akan...

Mengambil Tindakan:

1. Berdasarkan latihan di atas, buatlah daftar singkat mengenai beberapa hal yang menurut Anda harus diperbaiki.

2. Carilah beberapa ayat atau cerita Alkitab yang merujuk pada bidang yang kalian pilih, lalu pelajarilah apa yang Alkitab ajarkan dalam ayat atau cerita itu.

3. Tuliskan ayat atau cerita itu secara garis besarnya.

4. Bila memungkinkan, hafalkan ayat atau cerita itu.

5. Hal yang terpenting adalah menginat pengajaran yang diberikan di dalam ayat atau cerita itu.

6. Setelah beberapa saat, evaluasilah diri apakah kalian telah memperbaikinya. Kapanpun kalian menghadapi suatu situasi menantang yang memerlukan penerapan dalam mengalahkan kelemahan diri, berusahalah secara mental menjalankan ayat-ayat itu dan mohonlah agar Allah memberikan kekuatan untuk mengatasi kelemahan kita.

Kelemahan diri yang perlu diperbaiki

Ayat Alkitab Bagaimana saya mengatasinya

R e n u n g a n d a n D o a

Oh Tuhan, tidak ada yang kami inginkan lebih daripada menjadi serupa dengan-Mu. Tolonglah kami untuk membuang hati yang keras dan berikanlah hati yang taat. Tolonglah kami, agar tidak lagi menjadi hamba dosa. Jadikanlah hati yang bersih, sehingga kami dapat menang dalam peperangan terhadap diri kami yang lama dan menghasilkan perubahan yang lebih bersinar dan lebih baik bersama Tuhan Yesus Kristus.

Page 144: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

126 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Halaman Kosong

Page 145: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

127Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

11pelajaran

Bacaan KitabDan. 1-7 Sasaran Pelajaran1. Murid-murid dapat memahami kedaulatan Allah di dalam sejarah

manusia2. Meneladani komitmen Daniel terhadap kekudusan di tengah-tengah

dunia yang tidak saleh3. Murid-murid akan membangun pemahaman dan hubungan yang lebih

baik antara satu dengan yang lainnya

Ayat Alkitab“Titah ini adalah menurut putusan para penjaga dan hal ini menurut perkataan orang-orang kudus, supaya orang-orang yang hidup tahu bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, bahkan orang yang paling kecil sekalipun dapat diangkat-Nya untuk kedudukan itu.” (Dan. 4:17)

Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)Dan. 1-7

Kitab Daniel

L a t a r B e l a k a n g A l k i t a b

Kebijakan Babel untuk membawa para tawanan adalah berbeda dengan Asyur, yang menggerakkan banyak orang tertentu untuk keluar dan ditempatkan kembali di negeri ini bersama dengan orang-orang asing. Bangsa Babel hanya membawa orang-orang yang kuat dan ahli, membiarkan yang miskin dan lemah tinggal negeri asal, dengan demikian, menempatkan mereka pada posisi-posisi yang memiliki kekuasaan, sekaligus merebut kesetiaan mereka. Para pemimpin ditawan ke kota-kota Babel, tetapi diizinkan tingggal bersama, mencari pekerjaan dan menjadi bagian penting di dalam masyarakat Babel. Banyak orang Yahudi seperti Daniel, Mordekhai dan Ester memiliki posisi penting di dalam negeri yang berbentuk kerajaan itu. Kebijakan itu membuat orang-orang Yahudi menjadi bersatu dan setia

Page 146: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

128 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

P e m a n a s a n

Apakah yang umumnya dilakukan? (Biarlah murid-murid yang menjawabnya)

– Sebuah kontrak dari pemain sepak bola– Janji-janji pernikahan– Sebuah janji dari dokter gigi– Sebuah persetujuan pinjaman

Semuanya itu merupakan komitmen antara seseorang dengan yang lainnya. Mereka saling berjanji. Seorang pemain sepak bola berkomitmen untuk bermain bagi tim tertentu. Mempelai laki-laki dan perempuan berjanji untuk saling mencintai dan saling setia. Dokter gigi berjanji untuk menyediakan waktu bagi seorang pasien. Bank menyetujui untuk meminjamkan kredit kepada seseorang yang sepakat untuk melakukan pembayaran secara teratur. Komitmen itu penting. Ketika membuat suatu komitmen atas sesuatu atau seseorang, kalian tidak sedang berkata, “Aku akan melakukannya, bila aku suka” atau “Aku akan melakukannya , bila itu mudah.” Sebaliknya, kalian sedang berkata “Aku akan melakukannya, baik suka ataupun tidak suka.” atau “Aku akan melakukannya, sekalipun itu sulit.” Pernahkah kalian membuat komitmen untuk sesuatu hal? Apakah kalian tetap berjalan pada keputusan itu? Sekarang, kita akan melihat seorang tokoh yang begitu terkenal, Daniel, yang berkomitmen terhadap dirinya sendiri untuk hidup kudus.

kepada Allah melalui penawanan dan memungkinkan mereka kembali ke negeri asal pada zaman Zerubabel dan Ezra, seperti yang telah dicatatkan dalam kitab Ezra.

Bagian # 1 – Ikhtisar Umum

A. Penulis

Penulis dan tanggal penulisan dari kitab Daniel adalah dua hal yang lebih sering diperdebatkan dalam Pemahaman Alkitab. Daniel dinyatakan sebagai orang yang menuliskan kitab ini (Dan. 12:4) dan dia menggunakan otobiografi orang pertama dalam Daniel 7:2 dan seterusnya. Orang-orang Yahudi Talmud setuju dengan pernyataan ini dan di dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus pun pernah mengutip dari Daniel 9:27 yang disampaikan oleh Nabi Daniel (Mat. 24:15; Dan. 8:11; 11:31). Fakta dan kejadian mengenai Daniel disebutkan di dalam Ibrani 11:33-34, yang dikutip pula dalam kitab Daniel pasal 3 dan pasal 6. Nama Daniel berarti Allah adalah hakimku. Oleh Raja Nebukadnezar, dia diberi nama Beltsazar yang berarti Hidupku dilindungi (Dan. 4:8). Tidak ada informasi mengenai nenek moyang dan kehidupan Daniel yang mula-mula,

P e m a h a m a n A l k i t a b

Page 147: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

129Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

kecuali bahwa dia berasal dari keturunan Yehuda dan keturunan bangsawan (Dan. 1:3-6). Pada usia 16 tahun, Dainel ditawan ke Babel saat Raja Nebukadnezar mengepung Yerusalem. Dia tetap berada di sana selama 73 tahun dan hidup sampai usia 90 tahun. Pada periode dari tahun 606-536 SM, Daniel melayani di bawah tiga pemerintahan kerajaan: Nebukadnezar, raja Babel; Belsyazar, putranya dan Darius dari Media dan Koresy dari Persia. Ini bertepatan dengan pemerintahan Raja Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia dari Yehuda.

B. Waktu Penulisan

Beberapa orang meyakini bahwa kitab Daniel ditulis antara bagian akhir dari kerajaan Babel dan munculnya kerajaan Media (Dan. 1:1-2; 10:1).

C. Tema

Kitab Daniel merupakan ‘kitab Wahyu dari Perjanjian Lama’ menggambarkan sejarah nubuat yang meliputi banyak hal. Kitab ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama dimulai dari pasal 1-6, yang membicarakan kehidupan dan pekerjaan Daniel. Bagian kedua adalah dari pasal 7-12, yang berisi nubuat penglihatan-penglihatan Daniel selama pemerintahan Belsyazar, Darius dari Media dan Koresy Raja Persia. Mimpi-mimpi itu secara dramatis menjelaskan rancangan masa depan Allah, yang bermula dari Babel dan berlanjut terus hingga akhir zaman. Mimpi-mimpi itu menunjukkan kedaulatan dan kendali penuh Allah atas sejarah dan nasib manusia. Tema kedaulatan Allah dalam mengendalikan persoalan-persoalan sejarah dunia dengan jelas terlihat dan memberikan penghiburan bagi gereja di masa depan, sekaligus kepada orang-orang Yahudi, yang bangsanya telah dihancurkan oleh Babel. Bangsa Babel, Persia, Yunani dan Romawi akan datang dan pergi, tetapi Allah akan mendirikan kerajaan-Nya melalui orang-orang tebusan-Nya untuk selama-lamanya. Kitab ini menekankan pula pada orang yang melakukan pemisahan, dengan Daniel sebagai contohnya. Daniel merupakan salah seorang dari beberapa tokoh Alkitab, yang sisi negatif dirinya tidak dicatat. Hidupnya dicirikan dengan iman, doa, keberanian dan tidak berkompromi. Daniel disebutkan sebanyak tiga kali oleh rekan sezamannya, Yehezkiel, sebagai teladan dari kebenaran.

D. Pengajaran dari Kitab Daniel

a. Menuju kehidupan yang saleh di tengah dunia yang tidak saleh Sebagai umat Allah, ciri khas kita adalah kekudusan. Allah menginginkan

umat-Nya untuk menjadi kudus, sama seperti Dia adalah kudus. Kudus berarti memisahkan diri dan berbeda dari orang-orang yang tidak saleh dan dari dosa dan pengaruhnya. Yang membedakan kita adalah sifat-sifat Allah hidup di dalam diri kita. Tetapi, kekudusan tidak datang dengan sendirinya. Memang mudah untuk dicemari oleh kecenderungan dan pandangan-pandangan dunia. Bagaimanapun, Daniel adalah seorang yang hidup dalam masyakarat yang berdosa, tetapi tetap tidak bercela. Dia tetap setia seumur hidupnya dan menjadi bejana yang berharga untuk dipakai oleh Allah. Bagaimana Daniel memperoleh dan memelihara kekudusannya?

Page 148: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

130 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

i. Dia memahami Allah yang disembahnya Ulangan 10:17 menggambarkan Allah sebagai “Allah segala allah dan Tuhan

segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat.” Dia adalah Pencipta alam semesta; kudus, adil, sejati, maha tahu, maha kuasa, maha hadir dan penuh belas kasih” (Yos. 2:11; Ul. 7:21; Mzm. 116:5). Ketika memiliki pengenalan yang benar mengenai Allah, kita akan bersikap takut dan hormat akan Dia. Hasrat kita semata-mata adalah untuk menyenangkan Allah dan tetap berada dalam batas-batas yang ditetapkan oleh-Nya.

ii. Dia berkomitmen Setelah membuat komitmen hidup bagi Kristus, kita masih merasakan

tarikan dari belakang kepada cara-cara hidup kita yang lama. Oleh karena itu, untuk memelihara kekudusan, diperlukan kerja keras dan usaha yang sungguh-sungguh. Allah menolong Daniel, karena dia membantu dirinya terlebih dahulu. Daniel bertekad untuk tidak mencemarkan dirinya dengan makanan dan anggur raja yang berlimpah dan Allah mengizinkan maksud itu dicapai olehnya. Seringkali, kita ingin menjadi kudus, tetapi tetap pasif atau terus berada di jalan lama yang sama. 2 Timotius 2:22 menyuruh kita untuk “jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.” Untuk bertumbuh dalam kekudusan, kita terlebih dahulu haruslah meninggalkan jalan-jalan yang tidak saleh, lalu mengejar apa yang berkenan di hadapan Allah. Tuhan Yesus menjelaskan sikap yang harus kita miliki: “Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu. Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu” (Mat. 18:7-9). Kita jangan pernah menganggap ringan dosa sederhana yang kita perbuat, tetapi sebaliknya, haruslah segera membuang balok-balok yang membuat kita tersandung dengan tidak bimbang. Dengan berbuat demikian, kita dapat memelihara kekudusan jiwa, tubuh dan roh (Why. 17:5; 18:1-4; 1 Tes. 5:23).

iii. Mengandalkan pertolongan Allah Ketika Allah melihat hasrat kita untuk lebih dekat kepada-Nya, Dia akan

mengulurkan tangan untuk menolong kita. Setelah Daniel bertekad untuk tidak mencemarkan dirinya, Allah membuat Daniel disukai dan mendapat belas kasihan dari pemimpin pegawai istana, sehingga dia bersedia menerima usulan Daniel, sekalipun hal itu dapat mengancam nyawanya sendiri. Allah pun menyebabkan Daniel dan ketiga sahabatnya memiliki perawakan yang lebih baik daripada pemuda lainnya. Kita mencapai kekudusan dan kesempurnaan, bukan hanya melalui usaha sendiri, tetapi melalui pula kemurahan dan anugerah Allah (Tit. 3:5).

b. Dia berdoa dengan tekun Seumur hidupnya, Daniel hidup dalam doa yang konsisten. Sekalipun sibuk

dengan tugas-tugas negaranya, tetapi Daniel dengan setia berdoa tiga kali sehari, bahkan hingga usia 80 tahun (Mzm. 55:17-18; Dan. 9:1-4; 10:12; Ul. 9:18-20; Luk. 2:36-37). Dia berpuasa dan berdoa bagi pemulihan Yerusalem, umat Allah, dosa-dosanya sendiri dan Yehuda. Saat Daniel tidak memahami wahyu Allah (pasal 11), dia merendahkan dirinya dan berpuasa selama 21 hari sebelum akhirnya menerima jawaban dari Allah. Doa-doa kita setiap harinya dapat membuat rohani menjadi damai sejahtera, oleh karena itu,

Page 149: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

131Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

kita haruslah tekun dan setia di dalam doa. Doa-doa seperti inilah yang memungkinkan Daniel memenangkan berbagai pencobaan hidup (1 Tes. 5:17; Flp. 4:6-7; Kis. 12:5,12; Mat. 18:19).

c. Dia setia kepada raja Seumur hidupnya, Daniel bukan hanya melayani empat kerajaan yang berbeda,

tetapi menduduki pula posisi tinggi di tiap-tiap kerajaan. Raja Nebukadnezar membuat dia memerintah seluruh propinsi Babel dan menjadi kepala semua orang bijak. Belsyazar menjadikan Daniel sebagai orang ketiga dari kerajaannya (5:29). Darius mengangkat Daniel sebagai salah seorang dari tiga pejabat tinggi di dalam kerajaannya, lalu mempromosikannya menjadi seorang Perdana Menteri (6:3-4). Selain itu, sesungguhnya semuanya itu merupakan pengaturan Allah; salah satu alasan keberhasilan Daniel adalah kesetiaannya terhadap atasannya yang berada di dunia. Daniel tidak melayani untuk keuntungan pribadinya. Saat Raja Belsyazar menjanjikan Daniel hadiah, kehormatan dan kedudukan karena telah berhasil menafsirkan mimpinnya, Daniel menjawab, “Tahanlah hadiah tuanku, berikanlah pemberian tuanku kepada orang lain! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi raja dan memberitahukan maknanya kepada tuanku” (Dan. 5:17). Raja Darius menjadikan Daniel sebagai salah seorang dari tiga pejabat tinggi di kerajaannya, karena mengetahui bahwa Daniel dapat dipercaya untuk tidak akan membuatnya rugi (Dan. 6:3). Kita haruslah bekerja dengan tujuan untuk menyenangkan atasan-atasan kita dan membuat orang-orang yang kita layani menjadi sejahtera. Melalui kerja keras dan kesetiaan, kita dapat memuliakan Allah dan membiarkan orang lain mengenal Allah melalui diri kita (1 Pet. 2:14-17; Mat. 5:14-16).

d. Memperhatikan perkara-perkara Allah Sekalipun hidup mandiri di suatu negeri yang asing, tetapi hatinya tetap berada

bersama dengan rakyatnya di Israel. Daniel merasa sedih, karena kejatuhan bangsanya dan malapetaka yang terjadi atas Kota Suci. Dia berpuasa dan berdoa bagi dosa-dosa dari bangsa itu dan memohon, agar Allah mengembalikan bangsa itu ke negeri mereka sendiri untuk membangun kembali Kota Suci. Sekalipun mungkin kita menikmati kesenangan dan status di dalam masyarakat, tetapi hati kita janganlah berada pada perkara-perkara dunia, melainkan pada perkara-perkara Allah. Ketika di dunia, Tuhan Yesus mengarahkan hati-Nya untuk melakukan pekerjaan Bapa (Luk. 2:49). Nehemia adalah seorang juru minuman di kota Susan, tetapi hatinya berada bersama dengan sisa-sisa orang buangan di Israel. Apakah hati kita condong kepada perkara-perkara Allah? Apakah kita telah meletakkan perkara-perkara Allah dan saudara-saudari seiman di dalam hati dan doa-doa kita? (Am. 9:11; Why. 10:11; 2 Kor. 11:28; Rm. 12:1; Ibr. 10:7; Yes. 6:8).

Bagian # 2 – Pemerintahan Tertinggi berada di dalam Kerajaan Anak Manusia

A. Allah adalah Tuhan atas Bangsa-Bangsa

Tema utama dalam kitab Daniel adalah kedaulatan Allah atas sejarah dan nasib manusia. Melalui penglihatan dan mimpi yang diungkapkan kepada Daniel, Allah menunjukkan bahwa kuasa adalah milik Allah dan Dia memerintah atas bangsa-bangsa (Mzm. 22:29; Yes. 46:9b; Dan. 2:31-45; 7:13-14).

Page 150: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

132 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

“Dia yang membuat bangsa-bangsa bertumbuh, lalu membinasakannya dan memperbanyak bangsa-bangsa, lalu menghalau mereka” (Ayb. 12:23).

a. Patung yang amat besar Bacalah Daniel 2:1-13. Melalui mimpi mengenai patung yang amat besar, Allah

menunjukkan sejarah masa yang akan datang kepada Raja Nebukadnezar, sejarah mengenai muncul dan jatuhnya kerajaan-kerajaan, bahkan sebelum hal itu terjadi. Allah menunjukkan bagaimana kerajaan Babel dilambangkan sebagai kepala yang terbuat dari emas, yang nantinya, akan ditaklukkan oleh kerajaan Media Persia (tahun 539 SM). Kelak kerajaan Media Persia pun akan dikalahkan oleh Yunani di bawah pimpinan Alexander Agung pada tahun 334-330 SM (perut dan paha dari perunggu secara berturut-turut). Kaki dari besi melambangkan kerajaan Romawi, yang akan menaklukkan Yunani pada tahun 63 SM. Kaki dan jari kaki dari tanah liat dan besi melambangkan perpecahan dari Kerajaan Romawi dan semua bangsa yang ada sebelum kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Seperti yang kita lihat sekarang, bansga-bangsa selalu terpecah-pecah dan tidak dapat bersatu. Batu yang menghancurkan patung yang amat besar menjadi kepingan-kepingan merujuk pada Kristus yang akan turun dari surga untuk mendirikan kerajaan surgawi dan menghakimi dunia (2 Pet. 3:10-13).

b. Empat binatang buas Bacalah Daniel 7:1-28. Dalam penglihatan ini, Daniel melihat empat binatang

buas yang masing-masing melambangkan kerajaan di dunia. Ini sama seperti mimpi dari Raja Nebukadnezar dalam pasal 2, hanya mimpi ini diceritakan dari sudut pandang manusia, sementara dalam pasal 7 diceritakan dari sudut pandang Allah. Singa dengan sayap burung rajawali melambangkan Babel dengan penaklukkannya yang cepat (telah ada patung-patung singa bersayap yang telah dibangun setelah kejatuhan Babel). Beruang yang mengalahkan singa adalah Media Persia. Beruang itu memiliki kekuatan yang besar, tetapi lebih lambat dalam penaklukannya terhadap bangsa-bangsa. Media Persia memiliki kekuatan yang besar, tetapi tidak dapat menandingi kesuksesan Babel. Tiga tulang rusuk yang masih berada di dalam mulutnya melambangkan penaklukkan Media Persia terhadap tiga musuh utamanya: Babel, Libya dan Mesir (Dan. 8:4). Macan tutul adalah Yunani. Sayapnya menunjukkan kecepatan pergerakan Alexander Agung saat menaklukkan berbagai peradaban dunia dalam waktu empat tahun. Empat kepala macan tutul menunjukkan empat pecahan kerajaan Yunani setelah Alexander meninggal. Binatang buas keempat melambangkan Kerajaan Romawi dan akhir zaman. Romawi merupakan sebuah bangsa yang agresif dan tidak berbelas kasihan, mengatur penganiayaan semaksmal mungkin untuk menyiksa dan membunuh tawanannya. Bangsa ini memiliki sepuluh tanduk, yang merujuk pada sepuluh raja. Angka 10 memiliki konotasi sempurna dan melambangkan segala bentuk pemerintahan pada akhir zaman. Kemunculan tanduk kecil merujuk pada para penganiaya umat pilihan Allah pada akhir zaman sebelum Kristus datang untuk menghakimi dunia.

c. Domba jantan dan kambing jantan Bacalah Daniel 8:1-27. Dalam penglihatan ini, Daniel melihat seekor domba

jantan dengan dua tanduk panjang, yang merujuk pada Media Persia. Tanduk yang lebih panjang melambangkan makin berkuasanya Persia dalam Kerajaan Media Persia. Kemudian, datanglah seekor kambing jantang, yang merujuk pada Yunani dan satu tanduk besar yang aneh di antara kedua matanya

Page 151: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

133Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

merujuk pada Alexander Agung. Ini merupakan nubuat yang mengherankan, karena Yunani tidak dianggap sebagai penguasa dunia saat nubuat itu disampaikan. Kambing jantang yang memerintah seluruh dunia tanpa menyentuh tanah merujuk pada kecepatan peperangan yang dilakukan oleh Alexander. Dia menaklukkan dunia dengan sangat cepat dan dengan menggunakan strategi militer. Tetapi, dia begitu sombongnya setelah menaklukkan Media Persia dan bangsa-bangsa lainnya dan di puncak kekuasaannya, tanduk besar itu patah dan dia meninggal pada usia 32 tahun. Dari tanduk itu muncullah empat tanduk yang aneh. Ini merujuk pada empat jenderal yang memecahkan Kerajaan Yunani setelah kematian Aleksander. Lalu, dari keempat tanduk itu, muncullah sebuah tanduk kecil. Bagian nubuat mengenai tanduk kecil ini telah digenapi pada diri Antiokhus IV Epiphanes yang merupakan raja Syria. Penggenapan berikutnya dari nubuat ini akan terjadi di masa yang akan datang dengan munculnya antikristus.

Pasal 2 Pasal 7 Pasal 8

Penglihatan Patung yang amat besar

Empat binatang buas

Domba jantan dan kambing jantan

Babel Kepala dari emas Singa -----

Media Persia Dada dari perak Beruang Domba jantan

Yunani Perut dari tembaga Macam tutul Kambing jantan

Romawi Paha dari besi Binatang buas -----

Bangsa-bangsa pada zaman akhir

Jari sebagian daribesi dan sebagian dari tanah liat

Sepuluh tanduk dan sebuah tanduk kecil

Tanduk kecil

Kedatangan Kristus yang kedua kalinya

Jari sebagian daribesi dan sebagian dari tanah liat

Orang-orang kudus menerima kerajaan mereka

Tanduk kecil yang dihancurkan

B. Allah adalah Tuhan atas Nasib Manusia

Allah bukan hanya mengendalikan nasib kerajaan, tetapi nasib manusia pula. Ada banyak contoh mengenai kuasa Allah atas nasib manusia di dalam kitab Daniel.a. Allah menyerahkan Yoyakhin, raja Yehuda, beserta beberapa perkakas dari

Rumah Allah ke tangan raja Babel (Dan. 1:2).b. Allah membuat Daniel dan orang-orang buangan dibawa ke Babel.c. Allah menyebabkan Daniel disukai oleh kepala pegawai istana (Dan. 1:9).d. Allah memberikan Daniel dan ketiga sahabatnya belajar dan mahir dalam segala

tulisan dan hikmat (Dan. 1:17).e. Allah memberikan Daniel kesempatan dan kemampuan untuk menafsirkan

mimpi (Dan. 2:8; 4:19-26; 5:13-27).

Page 152: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

134 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

M e n g u j i P e m a h a m a n

1. Berikan contoh dari kitab Daniel yang menunjukkan kuasa Allah atas nasib bangsa-bangsa dan manusia.

2. Apakah faktanya bahwa Allah berdaulat atas manusia dalam kehidupan kita sehari-hari?

3. Bagaimana kita dapat menjadi kudus bagi Tuhan dalam kehidupan sehari-hari?

P e n e r a p a n K e h i d u p a n

Apakah Engkau Mengenalku?

Menghadapi tantangan dunia yang selalu berubah dengan nilai-nilai yang berbeda dari Alkitab bukanlah peperangan yang dapat kita hadapi seorang diri. Selain mengenal dengan baik dan memiliki hubungan yang dekat dengan Allah, Daniel memiliki pertalian yang khusus dengan ketiga sahabatnya. Kita dapat saling melihat seorang dengan yang lain setiap minggunya di kelas, tetapi bagaimana dapat saling mengenal dengan baik? Bagaimana kalian dapat mengenal orang di sebelah ruangan dengan baik? Apakah kalian mengetahui mengenai ketakutan, pengharapan atau pergumulan seorang dengan yang lainnya? Apakah kalian mengetahui kekuatan seorang dengan yang lainnya sama atau apakah yang suka dilakukan oleh tiap-tiap orang dari antara kita pada waktu luang? Dengan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai hubungan di antara kita, perjalanan iman kita akan dapat menjadi lebih mudah dan menyenangkan.

Daftar bahan:Papan posterEmpat kertas warna-warniDaduSpidol (sama jumlahnya dengan jumlah murid)Kartu-kartu hasil cetakan komputer

Petunjuk bagi guru:1. Gunakan papan poster, gambar kotak-kotak di sekeliling keempat tepinya. Dalam

beberapa kotak, tulislah hukuman seperti ini: Mundur dua langkah ke belakang; mulai lagi; tidak mendapat giliran. Setiap kotak haruslah diberi warna berbeda yang mewakili empat kategori kartu yang berbeda.

2. Cetak dan guntinglah kartu-kartu dengan pertanyaan-pertanyaan. Gunakan warna yang berbeda untuk setiap kategori.

3. Siapkan dadu dan spidol.4. Janganlah ragu-ragu untuk mengajukan pertanyaan Anda sendiri yang berkaitan

dengan kebutuhan kelas.5. Guru atau murid-murid dapat menambahkan peraturan sendiri pada daftar.

P e n e r a p a n K e h i d u p a nP e n e r a p a n K e h i d u p a nP e n e r a p a n K e h i d u p a n

Page 153: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

135Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Peraturan:1. Secara bergiliran, gerakkan spidol kalian di sekeliling papan.2. Ketika spidol sampai pada tempat yang berwarna tertentu, pemain haruslah

mengambil kartu dari kategori itu dan menceritakan sebuah pengalaman.3. Bila dua pemain berada di kotak yang sama, pemain terakhir yang berada di

kotak itu dapat membuat pemain pertama mundur empat kotak atau mengambil kartu lainnya dan melakukan apa yang tertera di kartu itu.

4. Para pemain tidak boleh menghabiskan waktu lebih dari satu menit lamanya untuk menjawab pertanyaan.

5. Orang pertama yang mengelilingi papan itulah pemenangnya.

Kategori-kategori:

Diri Kalian dan Orang Lain 1. Ciri apa sajakah yang kalian kagumi pada orang lain?2. Pernahkah merasa terpaksa untuk melakukan sesuatu yang menurut kalian

tidak boleh dilakukan?3. Pernahkah kalian merasa tergoda? Untuk melakukan apa?4. Di manalah kalian merasa paling nyaman (di gereja, sekolah, tempat kerja)?

Mengapa?5. Ceritakan mengenai anak-anak yang tumbuh besar bersama dengan diri kalian.6. Ceritakan mengenai seseorang yang kalian kenal, yang perilakunya berubah

secara nyata setelah menjadi orang Kristen.7. Ceritakan mengenai seseorang yang telah mempengaruhi kehidupan kalian.8. Apakah kalian dan teman-teman pernah membicarakan perihal agama atau

makna iman bagi diri sendiri?9. Ceritakan ketika kalian dapat menolong seseorang, tetapi timbul rasa sesal,

karena gagal melakukannya.10. Hari itu Sabtu malam. Apakah yang kalian dan teman-teman lakukan untuk

bersantai?11. Sifat apa sajakah yang kalian cari dari diri seorang sahabat?12. Sebutkan hal-hal yang seseorang telah lakukan dan yang berkesan bagi kalian.13. Berapa banyakkah saudara saudari seiman yang kalian miliki? Sebutkan hal-hal

yang kalian sukai mengenai diri mereka.

Diri Kalian sendiri1. Apakah yang paling baik dalam menjadi seorang remaja?2. Apakah salah satu ketakutan terbesar dalam diri kalian? Mengapa?3. Bila kalian sedang menghadapi wawancara pekerjaan dan diminta untuk

menggambarkan diri sendiri, tiga kelebihan apakah yang kalian akan sebutkan?4. Apakah yang kalian akan lakukan dengan waktu pribadi, bila sedang tidak

menonton televisi?5. Jelaskan bagaimana kartu kredit telah mempengaruhi kehidupan kalian.6. Apakah salah satu hal paling berani yang kalian pernah lakukan?7. Apakah pengaruh barang-barang komersil bagi kalian?8. Bila dapat mengubah salah satu hal tentang diri pribadi, apakah yang kalian

akan ubah?9. Sebutkan satu warna yang paling menggambarkan diri kalian, mengapa? 10. Bila rumah kalian terbakar dan hanya memiliki cukup waktu untuk menyelamatkan

tiga barang kepunyaan, apakah yang kalian akan pilih?11. Satu hal apakah yang ingin kalian lakukan sebelum meninggal? Mengapa?

Page 154: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

136 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

12. Jelaskan salah satu dari pengalaman pertama kalian tinggal jauh dari rumah?13. Apakah salah satu hobi kalian? Apakah yang kalian sukai dari hobi itu?

Diri Kalian dan Allah1. Siapakah tokoh Alkitab favorit kalian dan mengapa?2. Ceritakan sebuah pengalaman mengenai ‘berserah diri pada Allah’.3. Sebutkan sebuah pengajaran yang kalian harus pergumulkan untuk

memegangnya? Mengapa?4. Ceritakan mengenai sebuah doa yang dikabulkan.5. Pernahkah kalian meragukan Allah? Ceritakanlah.6. Sebutkan saat kalian harus bersandar pada iman. Apakah yang kalian akan

lakukan?7. Apakah salah satu kenangan yang paling awal kalian mengenai Allah?8. Ceritakan saat Allah seolah-olah tampak jauh dari diri kalian.9. Apakah salah satu ayat favorit kalian dalam Alkitab? Mengapa ayat itu penting

bagi kalian?10. Kapankah kalian merasa paling dekat dengan Allah, pada siang hari atau malam

hari? Mengapa?11. Sebutkan dua hal ketika kalian merasa paling bersyukur kepada Allah.12. Dalam situasi apakah kalian paling merasa canggung mengatakan iman kalian?

Mengapa?13. Pernahkah ada orang yang mengolok-olok kalian mengenai apa yang kalian

percayai? Bagaimana perasaan kalian mengenai itu?

Alternatif1. Mundur ke belakang satu kotak dan pilih kartu lainnya2. Berikan kartu ini kepada orang lain untuk dijawab3. Tidak mendapat giliran4. Berikan kartu ini kepada orang di sebelah kiri kalian5. Menunggu giliran berikutnya6. Pindah ke paling depan7. Kembali ke posisi awal saat memulai permainan8. Maju tiga kotak9. Ambillah kartu dari tengah tumpukan10. Ambillah kartu lainnya11. Lewatilah dua penanda12. Orang yang berada setelah kalian tidak mendapat giliran

Pertanyaan untuk direnungkan:1. Setelah bermain, apakah ada hal yang kalian dapat pelajari mengenai seseorang

yang sebelumnya tidak kalian kenal?2. Apakah ada hal yang kalian pelajari mengenai diri sendiri?3. Apakah ada hal yang kalian pelajari mengenai perbuatan Allah?

Page 155: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

137Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

R e n u n g a n d a n D o a

Dari sejarah umat pilihan, jelaslah bahwa Allah menginginkan umat-Nya menjadi bangsa yang diberkati dan kudus. Pesan-pesan dari para nabi, pengajaran Tuhan dan surat-surat dari para rasul, semuanya mengungkapkan keinginan yang sama dari Tuhan: Pergilah! Pisahkan dirimu dari mereka! Tetapi seperti orang-orang Israel, kami tidak mau memisahkan diri dari dunia, tetapi ingin menjadi seperti semua bangsa-bangsa lain (1 Sam. 8:5). Kita bukan berasal dari dunia, tetapi adalah warga Kerajaan Allah. Kiranya hidup kita menjadi sebuah cerminan pada tiap-tiap jalan yang dilalui.

Page 156: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

138 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Halaman Kosong

Page 157: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

139Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

12pelajaran

Bacaan KitabHag. 1-2; Zak. 1-3; Mal. 3-4 Sasaran Pelajaran1. Murid-murid akan mempelajari beberapa penglihatan dan pesan

mengenai pembangunan Bait Allah2. Murid-murfid akan mempelajari sikap-sikap yang benar dalam melayani

Allah

Ayat Alkitab“Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengankeperkasaandanbukandengankekuatan,melainkandenganroh-Ku,firmanTUHAN semesta alam.” (Zak. 4:6)

Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)Hag. 1-2; Zak. 1-3; Mal. 3-4

Kitab Hagai, Zakharia, Maleakhi

L a t a r B e l a k a n g A l k i t a b

Pada tahun 538 SM, lima puluh ribu orang kembali ke tanah perjanjian dari Babel untuk membangun kembali Bait Suci mereka. Bangsa itu segera meletakkan dasar Bait Suci, tetapi menghadapi perlawanan keras dari orang-orang Samaria, sehingga pekerjaan itu terhenti. Selama 15 tahun, usaha bangsa itu beralih pada kebutuhan pribadi mereka, sementara Bait Suci tetap menjadi reruntuhan. Lalu, pada tahun kedua pemerintahan Raja Darius (tahun 520 SM), Allah memanggil nabi-nabi-Nya, Hagai dan Zakharia untuk menasihati bangsa itu, agar bangkit dan merampungkan Bait Suci, yang akhirnya, selesai pula pada tahun ke-6 dari pemerintahan Raja Darius (tahun 516 SM).

Page 158: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

140 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

P e m a n a s a n

Aku Heran

Engkau tahu, Tuhan, bagaimana aku melayani EngkauDengan kegairahan yang luar biasaMemusatkan perhatian

Engkau tahu betapa aku berbicara kepada kepada-MuDi persekutuan wanita

Engkau tahu betapa gembiranya aku memperkenalkan EngkauKepada sebuah kelompok persekututan

Engkau tahu semangatku yang tulusDalam sebuah Pemahaman Alkitab

Tetapi heran, bagaimana aku akan bersaksiBila Engkau menunjuk kepada sebuah baskom airDan memintaku untuk membasuh kaki yang berkulit kasar dan tebalDari seorang wanita tua yang bungkuk dan keriput

Hari berganti hariBulan berganti bulanDi dalam sebuah ruangan, tidak terlihat oleh siapapunDan tidak ada seorangpun yang tahu

Bagian # 1 – Kitab Hagai

Tiga kitab terakhir dari Perjanjian Lama dikenal sebagai kitab nubuatan setelah masa pembuangan. Kitab-kitab ini ditulis setelah orang-orang Yahudi kembali dari penawanan selama 70 tahun di Babel. Sebelum penawanan, nabi-nabi dari Hosea sampai Zefanya memberitakan pesan-pesan yang bersifat umum – berbaliklah dari penyembahan berhala dan kejahatan sebelum terlambat, sebelum Tuhan memasukkan ke dalam penawanan. Dalam kitab Hagai, Zakharia dan Malaekhi, terdapat perubahan dalam isi pesan dan nada bicara. Bangsa itu telah kembali dari penawanan. Mereka telah beroleh pelajaran yang sulit. Para nabi tidak lagi berbicara perihal menjauhi diri dari penyembahan Baal atau malapetaka, tetapi menyampaikan sebuah pesan yang berkaitan dengan pembangunan kembali Bait Suci dan pemulihan iman.

P e m a h a m a n A l k i t a b

Page 159: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

141Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

A. Ikhtisar Umum

a. Penulis Penulis kitab ini adalah Nabi Hagai sendiri, yang namanya berarti yang

merayakan. Selain apa yang tertulis di dalam kitab ini, dua referensi mengenai dirinya pun terdapat di dalam Ezra 5:1 dan 6:14; hanya sedikit yang diketahui mengenai sejarah pribadi Nabi Hagai. Hagai adalah seorang nabi yang kembali dari Babel. Setelah 70 tahun penawanan, Hagai merupakan nabi pertama yang bernubuat setelah penawanan. Dia mengawali pelayanannya pada tahun 520 SM, tahun kedua pemerintahan Raja Darius dari Persia. Dia melayani sejak hari pertama bulan ke-6 sampai hari ke-24 pada bulan ke-9. Sekalipun pelayanan mereka berakhir kurang dari empat bulan lamanya, Hagai dan Zakharia berhasil dalam menggerakkan orang-orang Yahudi untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dalam membangun kembali Bait Suci.

b. Waktu Penulisan Lima pesan Hagai semuanya disampaikan pada tahun 520 SM, tahun kedua dari

pemerintahan Darius I, raja Persia.

c. Tema Tema dasar dari kitab ini adalah mengingatkan bagi sisa-sisa orang Yehuda

untuk mengulang kembali pesan prioritas mereka, sekaligus menyelesaikan Bait Suci sebelum mengharapkan berkat-berkat Allah. Hagai pun bernubuat bahwa kemuliaan Bait Suci pada hari-hari kemudian akan lebih besar daripada sebelumnya.

B. Pengajaran dari Kitab Hagai

Kitab Hagai dibagi ke dalam lima bagian berdasarkan pesan yang Hagai terima. a. Pesan yang pertama (Hag. 1:1-11) Pada tahun 586 SM, tentara Babel menghancurkan Bait Suci di Yerusalem

dan menawan bangsa itu. Tetapi pada tahun 538 SM, Raja Koresy dari Persia mengumumkan bahwa orang-orang Yahudi boleh pulang ke Yerusalem dan membangun kembali Bait Suci. Setelah mereka memulai pekerjaan itu, perlawanan dari musuhpun timbul hingga menyebabkan pekerjaan itu terhenti. Setelah lebih dari 15 tahun, Bait Suci tetap menjadi reruntuhan dan bangsa itu sempat melupakan tujuan awal kepulangan mereka, bahkan telah kehilangan prioritas mereka. Oleh karena itulah, pada hari pertama pada bulan ke-6, Allah berbicara kepada Nabi Hagai untuk menegur umat yang tidak menyelesaikan pekerjaan pembangunan Bait Suci. Umat itu menjawab bahwa saatnya belum tiba untuk membangun kembali Rumah Allah (Hag. 1:2). Sesungguhnya, waktu telah lama berlalu dan Bait Sucipun masih belum rampung, umat telah mengalihkan perhatian untuk membangun rumah-rumah bagi diri mereka sendiri. Karena prioritas mereka yang salah, Hagai menegur umat untuk mengintrospeksi diri, sambil merenungkan kehidupan mereka.

Alasan sesungguhnya mengapa Rumah Allah belum selesai juga, bukanlah karena keadaan keuangan yang tidak memadai, kurangnya kemampuan atau rintangan dari musuh, tetapi karena umat lebih memperhatikan pada perkara-perkara dunia daripada perkara-perkara Allah.

Page 160: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

142 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Mereka lebih fokus pada kebutuhan jasmani mereka dengan mengabaikan kehidupan rohani dan hubungan mereka dengan Allah. Sama seperti umat, kita mungkin telah menyimpang jauh dari Allah; kita mungkin telah mengabaikan pekerjaan Allah atau lebih memikirkan urusan pribadi daripada urusan Allah dan jemaat. Mungkin pekerjaan, pelajaran, sesuatu yang kita sukai, liburan, aktivitas luang kita menduduki prioritas lebih tinggi daripada Allah. Sama seperti umat, ktia memberikan segala alasan untuk mengesampingkan pekerjaan kudus atau membela motif kita. Janganlah tertipu: Janganlah memberikan diri kita untuk alasan-alasan yang berasal dari iman yang suam-suam kuku.

Umat telah diberitahukan untuk mengintrospeksi kehidupan mereka. Untuk memepertimbangkan bagaimana “kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!” (Hag. 1:6). Kemerosotan rohani dapat mempengaruhi kehidupan rohani kita. Seringkali kita telah berusaha keras, tetapi semua usaha menjadi sia-sia dan tidak menghasilkan apa-apa. Kita mungkin telah menginvestasikan banyak waktu untuk belajar, mengikuti kebaktian dan melakukan pekerjaan kudus, tetapi yang kita terima tidaklah sebanding. Kita menghadapi kesulitan-kesulitan seperti ini, karena bait rohani kita masih berada dalam reruntuhan dan Allah menahan berkat-berkat-Nya. Pada saat seperti ini, kita haruslah ‘naik ke atas gunung untuk mengambil kayu’, sehingga dapatlah membangun kembali bait rohani kita (Hag. 1:8). Maksudnya, kita haruslah kembali kepada Allah dan memperbaiki hubungan kita dengan Dia, sehingga Dia akan memberkati hasil pekerjaan kita (Hak. 6).

b. Pesan yang kedua (Hag. 1:12-14) Setelah mendengarkan pesan Hagai yang pertama, para pemimpin dan umat

bersikap taat dan takut akan Allah. 23 hari kemudian, mereka mulai membangun kembali Bait Suci. Pada hari ke-24 bulan ke-6, Allah memberitahukan umat melalui perantaraan Hagai bahwa Ia akan menyertai dan memberkati mereka. Setelah waktu ketidakpedulian selama 15 tahun, umat segera menanggapi panggilan Allah dan tergerak hanya melalui sebuah pesan. Ketika kita tergerak oleh firman Allah, janganlah memadamkan gerakan Allah itu. Kita haruslah segera melakukannya.

c. Pesan yang ketiga (Hag. 2:1-9) Pada hari ke-21 bulan ke-7, firman Allah sekali lagi datang kepada Hagai.

Pada saat itu, dasar baru dari Bait Suci telah diletakkan. Bagaimanapun, saat menyaksikan kejadian itu, banyak dari antara umat yang menjadi patah semangat, karena pembanguann kembali bait itu tidaklah semegah bait yang telah dibuat oleh Raja Salomo. Orang-orang yang berusia lanjut, yang masih mengingat betapa megahnya Bait Suci Salomo menangis dengan suara yang nyaring saat melihat bait yang baru ini, sehingga seruan kegembiraan dan tangisan umat tidaklah dapat dibedakan. Tetapi, Hagai menyuruh mereka untuk tetap bersemangat, karena kemuliaan Bait Suci yang baru akan melampaui kemuliaan Bait Suci yang terdahulu. Sekalipun Bait Suci yang baru tidaklah seindah dan semegah Bait Suci buatan Salomo (Mal. 3:12-13), tetapi karena umat menjauh dari dosa-dosa nenek moyang dan melayani Allah dengan setia, sesungguhnya, kemuliaan Bait Suci akan lebih besar daripada

Page 161: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

143Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

yang terdahulu. Ini memberitahukan bahwa gereja sejati di zaman akhir akan lebih mulia daripada gereja para rasul. Ketika mendekati akhir zaman, gereja sejati akan menjadi lebih sempurna, sama seperti seorang mempelai perempuan yang siap sedia bagi suaminya.

d. Pesan yang keempat (Hag. 2:10-19) Pada hari ke-24 bulan ke-9, Allah menggunakan dua pertanyaan untuk

menunjukkan kepada para imam bahwa “pelayanan mereka di Bait Suci tidak akan menghapus dosa dan kejahatan. Ketika para imam memiliki sikap yang salah dan berbuat dosa, pelayanan mereka kepada Allah akan ternoda. Ketika suatu bangsa berbuat dosa, apapun yang mereka sentuh atau persembahkan akan menjadi najis. Persembahan atau ibadah mereka tidak akan diterima atau diberkati. Allah meminta mereka untuk mempertimbangkan mengapa segala sesuatu menjadi salah di dalam kehidupan mereka. Ketika mereka mengharapkan hasil tuaian gandum 20 gantang, ternyata hanya ada 10 gantang. Ketika mereka datang untuk mencedok air anggur 50 takar dari tempat pemerasan anggur, ternyata hanya ada 20 takar.

Bagaimanapun, sejak umat mulai kembali kepada Allah, segalanya mulai berubah. Sejak hari ke-24 bulan ke-9 dan seterusnya, ketika bangsa itu telah meletakkan dasar Bait Suci, ketika mereka telah mengambil beberapa langkah pertama untuk mentaati Allah, Allah segera memberkati mereka. Allah sangat ingin memberkati umat-Nya; Dia tidak menundanya hingga seluruh pekerjaan itu selesai baru mencurahkan berkat-Nya kepada umat. Oleh karena itu, setiap hari, ketika kita meninggalkan kejahatan, kebiasaan buruk dan mulai membangun kembali bait rohani kita, Allah akan mencurahkan berkat-berkat-Nya; akan menjadi hari ke-24 bulan ke-9 bagi kita.

e. Pesan yang kelima (Hag. 2:20-23) Pada hari yang sama, pesan yang kelima datang kepada Hagai, yang ditujukan

kepada Zerubabel bahwa Allah akan tinggal bersamanya dan dia akan berhasil dalam membangun kembali Bait Suci. Zerubabel pun dipilih menjadi cincin meterai Allah. Cincin meterai dipergunakan oleh sebuah kerajaan untuk menunjukkan tanda tangan raja atau sebuah kesepakatan. Meterai mewakili raja sendiri. Demikian pula, Zerubabel dipilih untuk mewakili Allah. Dia memiliki kekuasaan, otoritas dan dipilih Allah untuk menyelesaikan tugas itu. Hari ini, Allah telah menjadikan kita masing-masing sebagai cincin meterai-Nya dan Dia telah memberikan Roh Kudus sebagai meterai (Ef. 1:13; 4:30). Oleh karena itu, kita haruslah menghargai status mulia ini. Dalam Yeremia 22:24, Konya, raja Yehuda, merupakan cincin meterai tangan kanan Allah, tetapi karena dia bersalah kepada-Nya, Allah melepaskan cincin itu dari jarinya. Biarlah kita dengan setia menunjukkan rupa Kristus di dalam segala perkataan dan perbuatan kita.

Bagian # 2 – Kitab Zakharia

A. Ikhtisar Umum

a. Penulis Penulis kitab ini adalah Zakharia sendiri, yang berarti Yehowah dimuliakan

kembali atau Yahwe masih mengingatnya. Nama ‘Zakharai’ merupakan salah satu nama yang terkenal di dalam Perjanjian Lama, yang minimal disebutkan sebanyak 29 kali oleh tokoh-tokoh yang berada di Perjanjian Lama.

Page 162: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

144 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Zakharia dijelaskan dalam Zakharia 1:1 sebagai putra dari Berekhya dan dalam Ezra 5:1 dan 6:14 sebagai putra dari Ido. Sesungguhnya, Ido merupakan kakak dari Zakharia yang berada di tengah para imam dan orang Lewi yang kembali ke Palestina bersama dengan Zerubabel dari Babel (Neh. 12:1-7,16). Zakharia dipanggil menjadi seorang nabi pada tahun kedua dari pemerintahan Raja Darius (tahun 520 SM). Pada tahun yang sama, rekan sezamannya, Hagai, dipanggil pula menjadi seorang nabi. Sementara Hagai mulai melayani pada bulan ke-6, Zakharia dipanggil pada bulan ke-8 dan melayani hingga bulan 9 tahun ke-4 dari pemerintahan Raja Darius (Zak. 7:1).

b. Waktu Penulisan Kitab Zakharia terdiri dari dua bagian yang berbeda. Bagian pertama adalah dari

pasal 1-8, yang ditulis dari tahun 520-518 SM. Bagian kedua adalah dari pasal 9-14, yang ditulis 40 tahun kemudian, kira-kira pada tahun 480 SM.

c. Tema Zakharia merupakan salah satu dari tiga nabi setelah masa pembuangan,

bersamaan dengan Hagai dan Malaekhi, yang melayani sisa orang Yahudi yang kembali ke Yehuda untuk membangun Bait Suci dan bangsa mereka. Seperti Hagai, Zakharia pun memotivasi umat untuk menyelesaikan pembangunan kembali Bait Suci, tetapi pesannya melampaui penyelesaian tembok-tembok secara fisik dan persoalan yang terjadi saat itu. Melalui delapan penglihatan, empat pesan dan dua nubuatan, Zakharia menggambarkan rencana masa depan Allah kepada umat perjanjian-Nya. Delapan pasal pertama dituliskan untuk memotivasi umat saat membangun kembali Bait Suci. Enam pasal terakhir dituliskan setelah selesainya Bait Suci untuk mengantisipasi kedatangan Mesias. Enam pasal terakhir tidak secara jelas menyebutkan bagaimana situasi sejarah dalam kehidupan nabi, tetapi justru menyebutkan penantian pada kejadian-kejadian menjelang dan datangnya Mesias.

B. Pengajaran dari Kitab Zakharia – Delapan Penglihatan Zakharia

a. Kuda-kuda di tengah pohon-pohon murad Dalam penglihatan pertama ini, Zakharia melihat seseorang yang menunggang

kuda berwarna merah sedang berdiri di antara pohon-pohon murad yang di dalam jurang (Zak. 1:8-11). Dalam penglihatan itu, ada pula kuda-kuda yang berwarna merah, merah jambu dan putih, yang diutus untuk menjelajahi bumi. Ketika kembali, mereka memberitahu malaikat Tuhan yang berdiri di antara pepohonan itu bahwa dunia tenang dan aman. Saat itu, umat telah ditawan selama 70 tahun dan telah kembali untuk membangun Bait Suci. Pekerjaan itu terhenti selama 15 tahun dan perhatian mereka beralih pada urusan-urusan mereka sendiri. Dalam penglihatan ini, Allah menghibur dan meyakinkan umat-Nya bahwa Dia masih berada di tengah-tengah mereka. Melalui laporan dari para pembawa pesan, Alalh mengingatkan orang-orang Israel bahwa ini merupakan kesempatan untuk memulai kembali pekerjaan membangun Bait Suci saat memperoleh perlindungan dari Raja Koresy dari Persia dan saat negeri itu dalam keadaan tenang dan aman. Tuhan Yesus mengingatkan bahwa kita haruslah bekerja selama hari masih siang, ketika memiliki kesempatan, karena ketika malam tiba, tidak seorangpun dapat bekerja (Yoh. 9:4).

Page 163: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

145Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

b. Empat binatang bertanduk dan empat tukang besi Dalam penglihatan ini, Zakharia melihat empat binatang bertanduk, yang

kemudian diambil alih oleh 4 tukang besi (Zak. 1:18-21). Dalam Alkitab, tanduk melambangkan kekuatan dan kekuasaan (1 Raj. 22:11; Mzm. 75:5-6,11; Dan. 7:24; Luk. 1:69). Tanduk-tanduk ini telah menyerakkan Yehuda, Israel dan Yerusalem. Empat penguasa dunia (empat tanduk), yang menindas dan menyerakkan Yehuda dan Israel adalah Asyur (Yer. 50:17), Babel, Media Persia dan Yunani. Bagaimanapun, setelah empat tanduk itu, muncullah empat tukang besi yang akan mengejutkan dan menghempaskan mereka. Tukang besi merujuk pada para penguasa dunia yang muncul untuk menghancurkan orang-orang yang telah menganiaya mereka, yaitu Babel, Media Persia, Yunani dan Romawi (Dan. 2:36-41). Tuhan Yesus pun mengingatkan penglihatan ini kepada umat Israel dan kita bahwa tidak peduli betapa kuatnya sebuah kerajaan kelihatannya, tetapi pada akhirnya akan dihancurkan, karena Allahlah yang mengendalikan sejarah manusia.

c. Seorang yang memegang tali pengukur Dalam penglihatan ketiga ini, seorang yang memegang tali pengukur memberitahu

Zakharia bahwa dirinyalah yang akan mengukur Yerusalem (Zak. 2:1-5). Tali pengukur adalah sebuah alat yang digunakan pada konstruksi suatu bangunan. Melalui penglihatan ini, Allah memberitahu umat Israel bahwa Dialah yang akan membangun dan memulihkan kembali Yerusalem. Yerusalem akan menjadi sebuah kota yang diberkati dengan banyak penduduknya, yang akan menjadi sebuah kota tanpa tembok nantinya. Sesungguhnya, Yerusalem saat itu hanyalah sebuah komunitas kecil yang terdiri dari 40.000 orang yang kembali dari Babel (Neh. 7:4). Tetapi, Allah menjanjikan umat bahwa bila mereka senantiasa berada di dalam firman-Nya, Dia akan membuat penghuni kota itu menjadi makmur dan sejahtera. Akan terdapat kedamaian, kebebasan, kemuliaan dan Allah akan menjadi tembok berapi untuk melindungi kota itu. Pernyataan ini dianggap pula sebagai undangan bagi para tawanan yang memutuskan untuk tetap tinggal di Babel. Allah ingin mereka melihat masa depan Yerusalem dan mengundang mereka untuk kembali dan berpartisipasi dalam pekerjaan membangun Bait Suci. Penglihatan ini merujuk pula pada penyertaan dan berkat Allah atas gereja sejati pada zaman akhir. Allah akan membuka pintu anugerah dan banyak yang akan menjadi kawanan domba-Nya.

d. Imam Besar Yosua Dalam penglihatan ini, Imam Besar Yosua memakai pakaian kotor yang sedang

didakwa oleh Iblis (Zak. 3:1-5). Imam besar Yosua adalah seorang yang kembali ke Israel bersama dengan Zerubabel pada waktu kepulangan yang pertama (Ezr. 2:2; 3:2). Selama penawanan di Babel, keimaman tidaklah diperlukan lagi, tetapi setelah kembali ke Israel, keimaman dan ibadah keagamaan diadakan lagi. Dalam penglihatan ini, Yosua memakai pakaian kotor, bukanlah pakaian seorang imam besar yang kudus. Pakaian dalam Alkitab melambangkan perilaku dan perbuatan kita (Yes. 64:6; Why. 19:8). Karena Imam Besar Yosua melambangkan bangsa Israel, Allah memakai penglihatan itu untuk mengingatkan umat bahwa mereka masih memakai pakaian yang kotor, yaitu dosa-dosa mereka ketika melayani Allah. Iblis menggunakan kesempatan ini untuk mendakwa dan melawan kita. Sebagai umat pilihan Allah dan imamat yang rajani, perbuatan kita haruslah kudus. Kita haruslah melepaskan pakaian kotor dan mengenakan serban tahir dan pakaian yang bersih (Zak. 3:1-6), yaitu Kristus sendiri (Gal. 3:27).

Page 164: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

146 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Kita haruslah melayani Allah dengan hati yang bersih dan berjaga-jaga, agar

tidak memberikan tempat berpijak kepada Iblis (Ef. 4:27).

e. Kandil emas dan dua pohon zaitun Dalam penglihatan ini, Zakharia melihat kandil yang terbuat dari emas murni

dengan tempat minyak di bagian atasnya (Zak. 4:1-14). Kandil itu ada tujuh pelita dan tujuh corot pada masing-masing pelita yang berada di bagian atasnya. Dalam Perjanjian Lama, kandil melambangkan umat Israel dan sesungguhnya, kandil itu dibuat dari emas murni, yang memberitahukan bahwa mereka begitu berharga di hadirat Allah. Di setiap sisi tempat minyak, ada dua pohon zaitun yang merujuk pada dua orang yang diurapi Allah, yaitu Zerubabel dan Imam Besar Yosua. Orang-orang ini diangkat Allah untuk memimpin pembangunan kembali Bait Suci. Bagaimanapun, penglihatan ini ditujukan khususnya kepada Zerubabel. Zerubabel adalah seorang bupati Yehuda pada zaman Zakharia dan dia bertanggung jawab untuk mengatur pembangunan kembali Bait Suci. Pesan Allah kepada Zerubabel adalah bahwa dia janganlah mengandalkan kehebatan atau kekuatan, tetapi pada Roh Allah.

Saat Raja Salomo membangun Bait Suci yang pertama, dia menggunakan kekuatan yang besar; dia menggunakan 30.000 pekerja rodi; 70.000 kuli; 80.000 tukang pahat dan 3.300 mandur. Seluruhnya Salomo mempekerjakan 180.000 orang (belum terhitung mandur) untuk pekerjaan pembangunan Bait Suci. Berbeda dengannya, Zerubabel hanya memiliki 50.000 orang, termasuk orang tua dan bayi. Sekalipun keuangan kurang memadai, tenaga kerja sedikit dan ada serangan dari musuh, Allah berjanji untuk tetap menyertai mereka. Bahkan bila ada rintangan sebesar gunungpun, Allah akan meratakannya di hadapan mereka. Demikian pula, sekalipun kekurangan orang yang kaya, yang berpendidikan tinggi atau yang berpengaruh di dalam gereja kita sekarang, tetapi pekerjaan itupun akan dapat berhasil dengan baik. Allah mengingatkan agar kita jangan mengandalkan ambisi, kepemimpinan atau rencana organisasi untuk membangun gereja, selain pada Roh Kudus, yang akan dicurahkan tanpa batas.

f. Gulungan kitab yang terbang Dalam penglihatan yang ke-6, Zakharia melihat gulungan kitab yang terbang

(Zak. 5:1-4). Gulungan kitab itu panjangnya 20 hasta dan lebarnya 10 hasta. Gulungan kitab melambangkan penghakiman dan dakwaan Allah. Sesungguhnya, gulungan yang terbang itu memberitahukan bahwa penghakiman Allah akan segera tercurah atas orang-orang berdosa. Ukuran gulungan kitab yang lebih panjang daripada gulungan kitab biasa, memberitahukan bahwa banyak orang yang telah berbuat dosa (Why. 14:6-7). Gulungan kitab itu akan masuk ke rumah-rumah orang yang mencuri dan bersumpah palsu. Orang-orang yang mencuri merujuk pada orang-orang yang telah berdosa melalui perbuatan mereka dan yang telah berdusta adalah orang-orang yang telah berdosa melalui perkataan mereka. Selama pembangunan Bait Suci, umat haruslah memeriksa perilaku mereka, bila tidak, dosa-dosa mereka akan mempengaruhi pekerjaan tangan mereka dan bukannya menerima berkat Allah, tetapi sebaliknya, mereka akan membangkitkan murka-Nya.

g. Perempuan di dalam gantang Dalam penglihatan yang ke-7, Zakharia melihat seorang perempuan sedang

duduk di dalam gantang yang ditutupi oleh batu timah (Zak. 5:5-11).

Page 165: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

147Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Lalu, Zakharia melihat dua perempuan yang bersayap seperti burung ranggung membawa gantang itu ke negeri Sinear, tempat mereka akan mendirikan rumah baginya dan menempatkannya di sana. Gantang merupakan satuan pengukur untuk elemen-elemen fisik seperti bulir gandum. Tetapi di sini, gantang digunakan untuk mengukur kesalahan dari seluruh negeri. Perempuan yang duduk di dalam gantang melambangkan segala kejahatan dan dosa Israel. Batu timah berat yang dibantingkan ke mulut gantang, tempat perempuan itu duduk berarti dosa tidak akan terjadi lagi, karena Allahlah yang menghakimi. Dua perempuan dengan sayap burung ranggung melambangkan dua bangsa yang jahat. Dalam Perjanjian Lama, burung ranggung dianggap binatang yang tidak kudus (Im. 11:19), sehingga dua perempuan ini melambangkan Asyur dan Babel, negeri yang kafir dan jahat. Asyur dan Babel membawa Israel dan Yehuda ke Babel dan tinggal selama 70 tahun. Melalui penglihatan ini, Allah mengingatkan umat Israel bahwa penawanan itu untuk membersihkan umat dari pemberontakan mereka. Setelah kembali ke tanah suci, mereka haruslah meninggalkan jalan yang lama dan menjalani hidup yang kudus dan menyelesaikan pembangunan Bait Suci.

h. Empat kuda dan empat kereta Dalam penglihatan ke-8 dan yang terakhir, Zakharia menyaksikan empat

kereta keluar dari dua gunung tembaga (Zak. 6:1-8). Kereta pertama ditarik oleh kuda berwarna merah, yang kedua ditarik oleh kuda berwarna hitam, yang ketiga ditarik oleh kuda berwarna putih dan yang keempat ditarik oleh kuda yang berbelang-belang dan berloreng-loreng. Tembaga di dalam Alkitab melambangkan kekuatan, kekuasaan dan penghakiman (Why. 1:15; 2:18; Mzm. 60:14; Luk. 10:19). Gunung-gunung melambangkan benda yang tidak dapat bergerak dan berubah. Gunung dari tembaga merujuk pada kehendak dan penghakiman Allah yang tidak tergoyahkan. Ketika kuda-kuda muncul, mereka pergi ke arah tertentu. Kereta dengan kuda hitam pergi ke Tanah Utara, kuda putih mengikutinya dan kuda berbelang-belang dan berloreng-loreng pergi ke Tanah Selatan. Empat kuda dengan warna yang berbeda melambangkan para pembawa pesan Allah yang diutus untuk melakukan kehendak-Nya di dalam sejarah. Sesungguhnya, mereka adalah para penguasa dunia yang memerintah di dalam sejarah. Pada saat ini, kuda merah tidaklah disebut lagi, sebab pada zaman Zakharia, bangsa Babel (kuda merah) telah dikalahkan oleh bangsa Persia dan tidak ada lagi. Kuda hitam dan kuda putih (Media diikuti dengan Persia) pergi ke sebelah utara yang berarti mereka sedang menghadapi Babel. Melalui sejarah, kita belajar bahwa Babel menerima hukuman mereka di tangan bangsa Media Persia. Kuda berbelang-belang dan berloreng-loreng menghadap ke Tanah Selatan (Mesir) dan sedang menjelajah dunia. Kuda berbelang-belang dan berloreng-loreng melambangkan Kerajaan Yunani di bawah pemerintahan Alexander Agung. Dalam penglihatan ini, Allah mengatakan bahwa orang-orang yang pergi ke Tanah Utara telah menentramkan Roh-Ku (Zak. 6:8). Mengapa Media Persia menghibur hati Allah? Karena Raja Koresy dan Raja Darius telah mengizinkan para tawanan, yaitu umat Israel pulang dan membangun kembali Bait Suci.

Page 166: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

148 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Bagian # 3 – Kitab Maleakhi

A. Ikhtisar Umum

a. Penulis Penulis kitab ini adalah Nabi Maleakhi sendiri, yang berarti pembawa pesan-Ku

atau malaikat. Maleakhi adalah nabi Perjanjian Lama yang terakhir, sekaligus penulis kitab terakhir dari Perjanjian Lama. Tidak ada yang mengetahui perihal dirinya lagi yang terdapat di dalam kitab nubuatnya.

b. Waktu Penulisan Diyakini bahwa Maleakhi melayani sebagai seorang nabi kira-kira 50 tahun

lamanya setelah Nabi Hagai dan Nabi Zakharia, antara tahun 434 dan 415 SM. Dia mungkin sezaman dengan Nehemia yang melayani selama reformasi kepercayaan.

c. Tema Melalui motivasi dari Hagai dan Zakharia, umat tergerak kembali untuk

menyelesaikan pembangunan Bait Suci. Selanjutnya adalah periode pembaruan kembali iman dan penyembahan. Kemakmuran dan kemerdekaan telah kembali. Tetapi, setelah hampir seabad berlalu, angkatan baru dari orang Yahudi tampak mengalami kemerosotan dalam semangat takut akan Allah. Datangnya berkat menjadi sebuah reaksi yang aneh; rasa memerlukan Allah telah menjadi surut. Allah diabaikan, bahkan dikecewakan. Banyak dosa yang telah mengakibatkan kejatuhan Yerusalem pada tahun 586 SM, saat Nehemia telah berusaha keras untuk mereformasi, yang masih dilakukan di Yehuda; kemunafikan, ketidaksetiaan, kawin campur, perceraian dan tidak memegang Sabat serta memberikan perpuluhan. Maleakhi menghadapi orang-orang munafik dan dosa-dosa mereka dengan menggambarkan dialog antara Allah yang benar dengan umat-Nya yang keras hati.

B. Pengajaran dari Kitab Malaekhi – Dialog antara Allah dan Umat-Nya

Dengan menggunakan serangkaian pertanyaan, Maleakhi menunjukkan pesan penghakiman Allah dan peringatan kepada orang-orang Yahudi.

a. Pertanyaan pertama – “Akumengasihi kamu,” firman TUHAN. Tetapi kamuberkata: Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?” (Mal. 1:2-5).

Sepanjang sejarah umat pilihan, Allah tidak henti-hentinya menyatakan kasih-Nya kepada mereka. Dia memimpin umat keluar dari negeri perbudakan; memberikan tanah perjanjian sebagai milik pusaka; membangkitkan para hakim dan nabi untuk mengajar dan memperingatkan saat umat menyimpang, bahkan saat ditawan; membawa kembali ke negeri asal mereka. Sekalipun demikian, umat masih bertanya kepada Allah, “Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?” Allah menjawab dengan kasih yang dinyatakan dalam pilihan-Nya. Sebagai ganti dari memilih Esau, yang adalah anak sulung dan pewaris yang sesungguhnya, Allah justru memilih Yakub untuk menjadi seseorang yang melalui dirinya, umat Israel dan Mesias akan muncul. Allah pun menyingkapkan nasib dari orang-orang yang tidak dipilih-Nya: “Aku membuat pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang gurun.”

Page 167: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

149Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Murka Allah akan turun atas orang-orang yang tidak dipilih-Nya, karena dosa-dosa mereka. Ketika kita meragukan kasih Allah dan bertanya, “Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?” Ingatlah akan perkataan dari kitab 1 Yohanes: “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah” (1 Yoh. 3:1; 4:9-10).

b. Pertanyaan kedua – “Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya…di manakah takut yang kepada-Ku itu?...kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?” (Mal. 1:6-14)

Seluruh peribadahan di Bait Suci telah dipulihkan. Sekarang, nabi mengarahkan dakwaannya kepada para imam. Tugas dari para imam adalah mempersembahkan korban-korban, mengajarkan hukum-hukum Allah dan memberkati umat. Menurut hukum Taurat, binatang yang cacat tidaklah boleh dipersembahkan sebagai korban persembahan (Im. 22:17-33), tetapi para imam berbuat kesalahan dengan mempersembahkan binatang yang timpang, yang buta dan yang sakit kepada Allah; mereka tidak menyeleksi binatang-binatang yang dibawa oleh umat. Sebaliknya, mereka justru menerima apapun yang dipersembahkan. Oleh karena Allah menegur para imam dan umat dengan mengatakan bahwa orang-orang kafir saja meninggikan nama Allah dan memberikan Dia yang terbaik, tetapi umat Israel justru telah memberikan Allah dengan barang-barang yang murah, yang tidak baik dan yang ditolak oleh-Nya. Allah tidak menyukai semuanya itu. Ini adalah pengingat yang baik bahwa kita harus memberikan milik yang terbaik kepada Allah. Bila kita hanya memberikan Allah, waktu, uang dan tenaga yang sisa, kita mengulangi dosa yang serupa seperti para penyembah ini.

c. Pertanyaan ketiga – “Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu. Dan kamu bertanya: Oleh karena apa?” (Mal. 2:13-16)

Pada zaman itu, umat menanyakan alasan Allah menolak persembahan mereka. Allah memberitahukan bahwa itu karena mereka telah menikahi perempuan kafir, menyiksa dan menceraikan istri. Mereka telah mengabaikan ikatan suami istri dan maksud Allah bagi mereka adalah untuk mendidik anak-anak yang saleh. Melalui jawaban Allah, mereka diingatkan bahwa persoalan-persoalan dalam pernikahan tidaklah dapat diselesaikan dengan cara duniawi, tetapi haruslah dengan menghormati kekudusan dan kelanggengan pernikahan itu sendiri.

d. Pertanyaan keempat – “Kamu menyusahi TUHAN dengan perkataanmu. Tetapi kamu berkata: Dengan cara bagaimanakah kami menyusahi Dia?” (Mal. 2:17)

Selama penderitaan dan penindasan, iman umat kepada Allah melemah, terutama saat tidak melihat keadilan dan kelepasan dari Allah. Mereka mulai memutarbalikkan kebenaran Allah dengan menyatakan hal-hal yang palsu bahwa Allah berkenan terhadap orang-orang yang berbuat kejahatan. Mereka mempertanyakan keadilan Allah saat mengamati bagaimana orang jahat seolah-olah tidak dihukum, tetapi malah diberkati. Allah merasa lelah, karena penolakan dan kegagalan umat dalam memahami Dia. Saat Allah terdiam, kita haruslah menantikan Allah dan percaya bahwa Dia tidak akan pernah berperilaku yang bertentangan dengan sifat-Nya sendiri.

Page 168: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

150 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

e. Pertanyaan kelima – “Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu,firmanTUHANsemestaalam.Tetapikamuberkata:Dengancarabagaimanakah kami harus kembali? Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?” (Mal. 3:6-12)

Maleakhi menasihati umat, karena tidak lagi memberikan perpuluhan. Sistem persembahan perpuluhan atas tanah dan harta dari seseorang merupakan salah satu sistem persembahan yang mulai diberlakukan pada zaman Musa. Perpuluhan dipakai untuk mendukung kehidupan dari suku Lewi, yang mengabdikan hidup mereka untuk melayani Tuhan. Sayangnya, selama zaman Maleakhi, umat menahan perpuluhan mereka sehingga suku Lewi terpaksa bekerja untuk mencari nafkah. Allah menunjukkan bahwa dengan menahan perpuluhan, umat sedang merampok apa yang menjadi milik Allah (Im. 27:30-34; Bil. 18:21; Ul. 14:27) dan sebagai akibatnya, Allah mengutuk negeri dan umat dengan belalang (Mal. 3:11). Tetapi bila umat berbalik kepada Allah dengan mempersembahkan perpuluhan, Dia akan membukakan tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat yang berlimpah. Janji ini berlaku bagi kita ketika mempersembahkan bagian pertama dari penghasilan kita kepada Allah dan untuk menyediakan kebutuhan gereja.

f. Pertanyaan keenam – “Bicaramu kurang ajar tentang Aku, firman TUHAN.Tetapi kamu berkata: Apakah kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?” (Mal. 3:13-15)

Beberapa ayat ini menyatakan sikap bangsa itu terhadap Allah. Saat melihat para pelaku kejahatan hidup makmur dan menjadi sombong karena diberkati, mereka bertanya, “Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya?” Tuhan mengingatkan bahwa umat tidak perlu merasa iri hati terhadap orang-orang jahat karena pada Hari Penghakiman, Allah akan mengingat dan menyelamatkan orang-orang yang menghormati dan melayani-Nya.

M e n g u j i P e m a h a m a n

1. Sikap apakah yang kita harus miliki ketika melakukan pekerjaan Allah?

2. Mengapa umat Israel mengalami kerugian di dalam hidup mereka, sekalipun telah berusaha keras?

3. Pernahkah kita melihat ‘kelaparan’ atau kegagalan hidup, sekalipun kita telah berusaha?

Page 169: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

151Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

P e n e r a p a n K e h i d u p a n

Bekerja untuk Yesus

Sekalipun Hagai merupakan seorang nabi yang melayani untuk waktu yang paling singkat dari semua nabi (3 bulan 24 hari), tetapi dia berhasil dalam pelayanannya. Hagai berjalan di jalan-jalan dan lorong-lorong Yerusalem, menasihati umat untuk menyusun ulang prioritas mereka dan kembali melakukan pekerjaan Allah. Kesetiaan dan semangat Hagai merupakan pemicu bagi umat untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan Bait Suci. Sekalipun Hagai merupakan seorang hamba yang setia, tetapi umat pilihan cenderung mempercantik rumah mereka sendiri dan mengabaikan pekerjaan Allah. Dua bagian ini dapat melambangkan dua sikap yang berbeda dalam melakukan pekerjaan gereja. Dalam aktivitas berikut, lihatlah ayat-ayat Alkitab yang diberikan, lalu bahas dan periksalah sikap kita dalam melakukan pekerjaan Allah.

1. Bacalah Hagai 1:2-4 Nabi Hagai menegur umat, karena mereka mencari alasan dengan mengatakan

bahwa waktunya belum tiba untuk membangun kembali Bait Suci. Sikap apakah yang kita harus miliki terhadap pekerjaan gereja? Apakah reaksi langsung kita ketika dimintai pertolongan?

2. Bacalah Hagai 1:6-9 Umat mengharapkan lebih, tetapi menerima kurang daripada yang diharapkan.

Apakah yang umat Kristen dapat lakukan agar diberkati?

3. Bacalah Hagai 2:4 Tuhan memotivasi umat, agar bersemangat dan menyelesaikan pekerjaan

pembangunan Bait-Nya. Allah menjanjikan bahwa Dia akan menyertai mereka dan tidak ada yang terlalu sulit bagi mereka. Bagikan pengalaman kalian dalam hal ini.

4. Bacalah Hagai 2:9 Kemuliaan Bait Suci yang kedua akan lebih besar daripada yang pertama.

Renungkan keadaan gereja sekarang bila membandingkannya dengan janji Allah. Apakah pendapat kalian?

Jawaban bagi referensi guru:1. Umat berfokus pada kekuatan pribadi dalam mebangun rumah dan kebun buah

mereka. Mereka memakai banyak alasan untuk mengesampingkan pekerjaan pembangunan kembali Bait Suci. Kita tidak boleh mencari alasan dengan berkata, “Waktunya belum tiba untuk melakukan pekerjaan Allah.” Oleh sebab kita fokus pada ‘pembangunan rumah-rumah pribadi’, Bait Sucipun masih dalam reruntuhan. Kiranya Allah membantu mengatasi rasa mementingkan diri dan memungkinkan kita memahami bahwa pekerjaan kita bagi Tuhan tidaklah akan sia-sia (1 Kor. 15:58).

P e n e r a p a n K e h i d u p a nP e n e r a p a n K e h i d u p a nP e n e r a p a n K e h i d u p a n

Page 170: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

152 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

2. Umat kurang bersemangat dalam melakukan pekerjaan Allah. Dari luar, tampaknya dapat menikmati banyak kesenangan, tetapi sesungguhnya, mereka mengalami kerugian yang besar. Matius 6:33 mengingatkan bahwa kita haruslah mencari Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya terlebih dahulu. Bila kita mencari perkara-perkara Allah dan mentaati perintah-Nya, Allah akan memberkati kita.

3. Mazmur 127:1 mengingatkan bahwa orang-orang yang membangun dan

mengawal kota hanya dapat melakukannya, bila Allah tinggal bersama dengan mereka. Saat hamba Elisa melihat tentara Aram mengelilingi mereka, dia menjadi takut. Tetapi saat memandang ke arah gunung-gunung yang dikelilingi oleh tentara dan kereta perang Allah, rasa takutnya hilang, karena dia menyaksikan adanya penyertaan Allah. Hari ini, kita hanya perlu diteguhkan dalam kuasa Allah ketika melayani Dia, karena Allah akan menyertai kita.

4. Hari ini, ketika melihat keadaan gereja, mereka kehilangan pengharapan. Saat umat kehilangan pengharapan, mereka kehilangan pula tekad semula, iman, bahkan semangat untuk meneruskan pekerjaan Allah. Perubahan ini akan mempengaruhi pekerjaan kudus. Tetapi, kita justru harus memohon agar Allah memberikan hati yang tenang untuk memohon pimpinan Roh Kudus dan diperbarui dalam kekuatan dan keberanian. Kita hanya perlu melakukan bagian kita dan menyerahkan yang selebihnya kepada Allah.

R e n u n g a n d a n D o a

Ketika melakukan pekerjaan kudus, marilah kita senantiasa mengintrospeksi diri, sehingga pekerjaan kita diperkenan oleh-Nya. Pula marilah kita mencari Tuhan, memohon pimpinan dan kekuatan ketika melakukan pekerjaan-Nya.

Page 171: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

153Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

13 Ulasan

pelajaran

Sasaran Pelajaran1. Memungkinkan murid-murid memperoleh ikhtisar umum perihal nabi-

nabi besar dan nabi-nabi kecil2. Memahami peranan nabi dalam sejarah bangsa Israel3. Menyadari tugas besar yang berada di pundak tiap-tiap nabi dalam

memberitakan firman Allah kepada bangsa yang tegar tengkuk

Memutar Roda

Membuat Roda:1. Gunakan selembar karton ukuran besar.

2. Gambarlah sebuah lingkaran besar. Mungkin kalian boleh menggunting stereoform dan menempelkannya di karton itu, agar lebih kuat.

3. Bagilah lingkaran itu dalam kategori berikut, seperti kue pie. Warnailah tiap-tiap kategori dengan warna yang berbeda.

Kategori:a. Putar lagib. Tidak mendapat giliranc. Siapakah akud. Kata-kata terkenale. Arti namaf. Pelajaran 1-12

4. Guntinglah sebuah anak panah besar dengan menggunakan sisa karton. Anak panah ini haruslah keras, sehingga dapat diputar dengan mudah.

5. Gunakan paku payung untuk memasang anak panah ke roda. Atau boleh pula, kalian memutarnya dengan menggunakan sebuah botol kosong yang kecil.

U l a s a n

Page 172: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

154 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

6. Aturan permainan: Bagilah murid-murid ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 2-3

orang. Putarlah anak panah secara bergiliran. Setiap jawaban yang benar akan mendapat satu angka. Setiap jawaban yang salah akan dikurangi satu angka. Setiap pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh suatu kelompok akan dilemparkan ke kelompok berikutnya untuk mendapat angka bonus. Pada akhir permainan, hitunglah angka yang diperoleh setiap kelompok. Kelompok yang menang akan memperoleh kenang-kenangan atau hadiah kecil.

Kata-kata Terkenal

1. Nabi manakah yang menanggapi panggilan Allah dengan berkata: “Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir.”a. Yehezkielb. Danielc. Yesayad. Hosea(Jawaban: c)

2. Nabi manakah yang berkata, “Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu, selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?” (Jawaban: Mikha)

3. Nabi manakah yang mengucapkan perkataan yang luar biasa mengenai iman saat mengalami ketidakadilan: “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.”a. Yesayab. Yoelc. Yeremiad. Habakuk(Jawaban: d)

4. Nabi manakah yang menanggapi panggilan Allah dengan berkata, “Aku tidak tahu bagaimana cara berbicara karena aku masih muda.”a. Amosb. Yesayac. Yeremiad. Yehezkiel(Jawaban: c)

5. Nabi manakah yang menyampaikan perkataan ini kepada umat, “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supayaadapersediaanmakanandi rumah-KudanujilahAku,firmanTUHANsemesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.”

(Jawaban: Maleakhi)

Page 173: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

155Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

6. Nabi manakah yang mengucapkan perkataan berikut kepada Bupati Zerubabel “Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku,firmanTUHANsemestaalam.”

(Jawaban: Zakharia)

7. Kitab manakah yang mencatatkan nubuat ini: “Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula.”

(Jawaban: Hagai)

8. Pepatah ini beredar di antara umat pada zaman nabi ini: “Ayah-ayah makan buah mentah dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu?”

(Jawaban: Yehezkiel)

9. Siapakah yang berkata: “Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlubang!”

(Jawaban: Hagai)

Arti Nama1. Apakah arti nama dari Yesaya? (Keselamatan adalah dari Tuhan)

2. Apakah arti nama dari Zakharia? (Yehowah dimuliakan kembali)

3. Apakah arti nama dari Malaekhi? (Pembawa pesan-Ku atau malaikat)

4. Apakah arti nama dari Yunus? (Burung Merpati)

5. Apakah arti nama dari Hagai? (Yang merayakan)

6. Apakah arti nama dari Nahum? (menghibur atau penghiburan)

7. Apakah arti nama dari Zefanya? (Orang yang Allah sembunyikan)

8. Apakah arti nama dari Habakuk? (Pemeluk)

9. Apakah arti nama dari Daniel? (Allah adalah hakimku)

Siapakah Aku?

1. Aku adalah orang pertama yang dipanggil menjadi seorang nabi di dalam Alkitab. (Abraham)

2. Aku dibawa ke Babel pada usia 25 tahun, saat penyerangan Babel yang kedua atas Yehuda. Lima tahun kemudian, Allah memanggilku untuk menjadi seorang nabi pada usia 30 tahun. (Yehezkiel)

Page 174: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

156 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

3. Nabi manakah yang memiliki profesi sebagai seorang gembala dan pemungut buah ara hutan?a. Hoseab. Obajac. Amosd. Nahum(Jawaban: c)

4. Aku berasal dari Yehuda, tetapi diutus ke kerajaan utara, Israel, untuk memberitakan penghakiman kepada orang-orang kaya. (Amos)

5. Amanatku adalah untuk mencabut, merobohkan, membinasakan, meruntuhkan dan untuk membangun dan menanam. (Yeremia)

6. Dari semua nabi, aku melayani paling singkat – kurang dari empat bulan lamanya. (Hagai)

7. Seratus tahun yang lalu, nabi lain bernubuat pula perihal penghakiman Allah untuk bangsa asing ini. Lalu, mereka bertobat, sayangnya, mereka berbuat dosa lagi. (Nahum)

8. Aku dipanggil Allah untuk menjadi seorang nabi sejak dalam kandungan ibuku. (Yeremia)

9. Allah menunjukkan kepadaku penglihatan berupa tulang-tulang kering yang bangkit kemudian menjadi suatu tentara yang sangat besar. (Yehezkiel)

10. Aku mengizinkan orang-orang Israel pulang untuk membangun kembali Bait Suci mereka. (Koresy, raja Persia)

Pelajaran 11. Mengapa kitab nabi-nabi besar atau nabi-nabi kecil dikelompokkan demikian?

(Kitab-kitab ini dikelompokkan berdasarkan pada singkat atau padatnya isi pesan yang disampaikan nabi dan bukannya pada penting atau tidaknya pekerjaan nabi.)

2. Sebutkan empat kitab nabi besar secara berurutan (Kitab-kitab nabi besar terdiri dari Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Daniel.)

3. Sebutkan dua belas kitab nabi-nabi kecil secara berurutan (KItab nabi-nabi kecil terdiri dari Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia dan Maleakhi.)

4. Siapakah nabi sebelum masa pembuangan? Untuk Israel: Amos, Hosea Untuk Ninewe: Yunus, Nahum Untuk Edom: Obaja Untuk Yehuda: Yoel, Yesaya, Mikha, Zefanya, Yeremia, Habakuk

5. Siapakah nabi setelah pembuangan? (Hagai, Malaekhi, Zakharia.)

Page 175: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

157Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

6. Apakah tiga sebutan lain bagi seorang nabi? (Pelihat, penjaga, abdi Allah.)

7. Apakah tujuan mengangkat nabi di dalam Perjanjian Lama? (Menunjukkan kepada umat Allah perihal pelanggaran dan dosa dari kaum keturunan Yakub; mengingatkan umat untuk bertobat dan taat kepada Allah; memperingatkan umat perihal hukuman dan bencana yang segera akan menimpa; menubuatkan perihal masa depan pribadi dan umat; menyampaikan pesan penghiburan dan pengampunan, berkat, menjadi perantara bagi orang lain; mengurapi dan menasihati raja-raja dan memimpin urusan negara dan menubuatkan perihal kelahiran, penderitaan, kematian, kebangkitan dan kenaikan Mesias.)

Pelajaran 21. Kitab Yesaya seringkali disebut ‘miniatur Alkitab’. Sebutkan beberapa kesamaan

kitab Yesaya dengan Alkitab secara keseluruhan. (Lihatlah pada Pelajaran 2 dan Pelajaran 3)

2. Dua aspek apakah dari sifat ilahi Allah yang dibahas di dalam kitab Yesaya? (Kekudusan dan kasih Allah.)

3. Bagaimana Allah memanifestasikan kekudusan-Nya dalam kitab Yesaya? (Melalui penglihatan akan kemuliaan Allah, penghakiman, pemurnian dan pengudusan.)

4. Kapankah Yehuda akhirnya dibawa ke Babel? Berapa lamakah? (Pada tahun 586 SM; selama 70 tahun.)

5. Bagaimana cara Allah membuka jalan bagi sisa orang Israel untuk pulang kembali ke negeri mereka? (Allah mempersiapkan jalan melalui Raja Koresy dari Persia, yang mengizinkan mereka untuk pulang pada tahun 539 SM.)

6. Siapakah tiga raja atau bangsa non-Yahudi yang merupakan hamba-hamba Allah, yang dipakai untuk mencapai tujuan-Nya? (Asyur adalah tongkat murka Allah. Allah memakai Asyur sebagai alat untuk membersihkan Israel dari dosa-dosa mereka; Babel merupakan alat untuk menghukum Yehuda; Raja Koresy disebut ‘yang Kuurapi’, karena dialah yang mengizinkan orang Israel pulang.)

Pelajaran 31. Siapakah ketiga hamba yang dibahas di dalam kitab Yesaya? (Raja Koresy,

bangsa Israel, Mesias.)

2. Kitab nubuat manakah yang berisi paling banyak nubuatan perihal sifat, pelayanan, penderitaan dan kematian Mesias? (Kitab Yesaya.)

3. Pasal manakah dalam kitab Yesaya yang menubuatkan penderitaan, kematian dan penguburan Mesias? (Pasal 53.)

4. Jelaskan maksud dari ungkapan ‘serigala akan tinggal bersama domba’. (Ini merupakan sebuah gambaran dari Kerajaan Allah, yang rajanya adalah Allah sendiri dan kasih berlaku di dalamnya. Berbagai watak manusia yang saling berlawananpun dapat tinggal dengan damai seorang dengan yang lainnya,, karena terdapat pengenalan akan Allah dan kasih-Nya.)

Page 176: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

158 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

5. Langit dan bumi yang baru merujuk pada hal apakah? (Hal itu dapat merujuk pada kerajaan surgawi, gereja sejati ataupun hati kita.)

6. Jelaskan bagaimana langit dan bumi yang baru dapat mengambil tempat di hati kita. (Melalui Tuhan, kita dilepaskan dari perbudakan dosa dan hati kita diubahkan dari satu tahap ke tahap berikutnya hingga menjadi langit dan bumi yang baru.)

Pelajaran 41. Negeri manakah yang Obaja beritakan penghakiman? (Edom)

2. Apakah yang Edom banggakan? (Kebanggaan akan milik pusaka, pengetahuan, orang-orangnya yang hebat dan sekutu mereka.)

3. Wabah besar apakah yang turun atas Israel dalam kitab Yoel?a. Banjirb. Belalangc. Gempa bumid. Nyamuk(Jawaban: b)

4. Yoel membicarakan Hari Tuhan. Ini merujuk pada tiga kejadian penting apakah? (Hari Tuhan dapat merujuk pada timbulnya wabah belalang; dapat merujuk pada saat orang-orang Yehuda ditawan; dapat pula merujuk pada kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya.)

5. Dalam kitabnya, Amos mencela ‘lembu-lembu Basan’, karena gaya hidup mereka yang mewah. Siapakah yang Amos maksudkan? (Perempuan-perempuan Israel yang kaya disamakan dengan lembu-lembu Basan – manja, berpenampilan elegan dan diberi makan dengan baik.)

6. Umat melakukan dua dosa besar dalam bidang keagamaan pada zaman Amos. Apakah itu? (Sebagai ganti dari beribadah di Yerusalem, umat beribadah di pusat-pusat penyembahan yang tidak ditunjuk oleh Allah. Di sana, mereka menyembah anak lembu emas. Sekalipun umat menyembah dan mempersembahkan korban kepada Allah, mereka tetap hidup di dalam dosa.)

Pelajaran 51. Lima hal apakah yang Allah lakukan untuk menunjukkan bahwa Dia

mengendalikan kehidupan, elemen dan keadaan dalam kitab Yunus? (Allah menugaskan badai, ikan, tumbuhan, cacing dan angin yang panas.)

2. Dua alasan apakah yang mungkin mencegah Yunus melakukan tugasnya? (Yunus merasa enggan memberitakan Injil kepada musuhnya, karena mereka tidak layak untuk itu. Perasaan patriotisme Yunus terhadap negerinya membuat dia tidak mau membagikan sukacita Allah kepada orang-orang non-Yahudi.)

3. Dua pelajaran penting apakah yang Allah ajarkan kepada Yunus mengenai prasangkanya? (Allah menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan Yunus bahwa Allah bukanlah hanya Allah orang Yahudi, tetapi Allah dari semua orang yang bertobat dan percaya (Rm. 3:29).

Page 177: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

159Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Kadang, kita mengharapkan penghakiman dan kehancuran akan ditimpakan atas orang-orang berdosa yang kejahatannya harus segera dibalaskan. Tetapi, Allah adalah lebih pengasih daripada yang kita bayangkan. Dia berbelas kasih bagi orang-orang berdosa yang ingin kita hakimi.)

4. Dalam kitab Hosea, para pemimpin, imam dan umat telah berbuat dosa terhadap Allah, karena mereka tidak mengenal Allah dan menolak pengenalan-Nya. Bagaimana cara bangsa Israel menunjukkan bahwa mereka tidak mengenal Allah? (Sekalipun bangsa itu mengaku mengenal Allah, tetapi semua perbuatan mereka jahat; mereka berdusta, membunuh, berzinah dan menyembah berhala. Sementara melakukan hal yang tidak benar, mereka datang ke Bait Suci untuk memberikan persembahan kepada Allah. Mereka tidak memahami apa sesungguhnya yang Allah kehendaki.)

5. Allah adalah Allah yang adil dan pengasih. Karena bangsa Israel menjauh dari Allah, Allahpun bertekad untuk menghukum dan menghancurkan mereka. Tetapi, kasih setia dan kemurahan Allah menahan-Nya, sehingga merasa enggan untuk menghancurkan mereka. Bagaimana Allah memutuskan dikotomi dari dua sisi sifat-Nya ini di dalam kitab Hosea? (Karena keadilan-Nya, Allah akan memberikan hukuman. Dalam Hosea 11:5, Allah telah bernubuat bahwa Asyur akan menyerang negeri itu. Dan pada saat yang sama, karena kasih-Nya yang kekal, Dia tidak akan menghancurkan seluruh Israel, tetapi akan memulangkan bangsa itu ke negeri asal mereka setelah 70 tahun penawanan.)

6. Mengapa gunung Tuhan merupakan gunung yang tertinggi dari semua gunung? (Karena dari Sionlah akan timbul kebenaran, keadilan dan penghakiman Allah.)

Pelajaran 61. Zefanya bernubuat untuk orang-orang yang ‘memakai pakaian asing.’ Siapakah

mereka? (Orang-orang yang mengenakan pakaian asing melambangkan mereka yang menginginkan allah-allah asing, cara-cara yang asing dan yang taat pada pengajaran asing yang sesat.)

2. “Tuhan tidak berbuat baik dan tidak berbuat jahat.” Apakah kesalahan dari umat? (Umat menjadi acuh tak acuh terhadap Allah dan melakukan apa yang mereka kehendaki. Mereka menjadi puas akan dosa-dosa pribadi dan tidak lagi peduli akan akibatnya.)

3. Dalam hal apakah kitab Habakuk berbeda dengan kitab-kitab nubuat lainnya? (Kitab-kitab nubuat lain menyampaikan firman Allah kepada manusia, sementara kitab Habakuk adalah unik, karena memuat dialog antara Allah dan nabi.)

4. Dua pertanyaan apakah yang diajukan Habakuk kepada Allah? Mengapa Allah tidak berbuat apa-apa terhadap kejahatan dan ketidakadilan yang terjadi di antara umat-Nya? Mengapa Allah memakai bangsa Babel yang lebih jahat untuk menghukum umat pilihan-Nya?

5. Cara Habakuk memecahkan persoalannya dapat menjadi contoh bagi kita pada hari ini. Apakah yang dia lakukan? (Habakuk membawa persoalannya ke hadapan Allah; menantikan Allah dengan berdiam diri; tetap percaya pada kebaikan dan kedaulatan Allah.)

Page 178: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

160 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

6. Allah menjawab Habakuk dengan mengatakan dua kebenaran. Kebenaran ini memungkinkan Habakuk mengatasi persoalannya. Kebenaran itu dapat membantu kita ketika menghadapi ketidakadilan di dalam kehidupan. Apakah itu? (Kebaikan dan kejahatan akan mendapat balasan; orang benar akan hidup oleh iman.)

Pelajaran 71. Siapakah orang yang sezaman dengan Yeremia? (Yehezkiel, yang memberitakan

Injil kepada para tawanan di Babel dan Daniel, yang bekerja di istana raja di Babel.)

2. Yeremia memberitakan Injil di negeri manakah? (Yehuda; kerajaan utara (Israel) telah dihancurkan oleh Asyur.)

3. Yeremia menegur Yehuda, karena mereka telah menolak sumber air yang hidup dan membuat ‘kolam yang bocor’ bagi diri mereka sendiri. Kolam ini merujuk pada apakah? (Kekuatan asing; berhala-berhala.)

4. Yehuda menolak untuk percaya bahwa Babel akan datang dan menghancurkan negeri mereka. Selain negeri, apakah yang Babel hancurkan? (Bait Suci.)

5. Apakah pesan utama yang diberitakan nabi-nabi palsu yang bertentangan dengan Yeremia? (Yeremia bernubuat bahwa Allah akan menghancurkan Yehuda melalui bangsa Babel, tetapi para nabi palsu justru memberitakan bahwa malapetaka itu tidak akan terjadi dan kedamaian tetap ada; Yeremia bernubuat bahwa Yehuda akan berada dalam penawanan selama 70 tahun, tetapi para nabi palsu justru bernubuat bahwa mereka akan kembali dalam waktu 2 tahun.)

6. Sebutkan dua penglihatan yang Yeremia lihat mengenai penghakiman atas Yehuda (periuk yang mendidih, ikat pinggang yang lapuk, tukang periuk dan tanah liat, buli-buli yang pecah, dua keranjang buah ara, piala amarah dan kuk besi.)

Pelajaran 81. Dari semua nabi, manakah yang paling banyak disiksa dan diasingkan, karena

pesan yang disampaikannya? (Yeremia.)

2. Yeremia diminta untuk menyangkal keinginannya sendiri dan melakukan pengorbanan tertentu. Apakah yang Allah minta untuk tidak dilakukan oleh Yeremia? (Yeremia tidak menikah, Yeremia dilarang untuk masuk ke rumah perkabungan atau rumah pesta.)

3. Mengapa Tuhan meminta Yeremia menahan diri untuk tidak menikah? Melalui Yeremia, Allah ingin mengilustrasikan kepada Yehuda, betapa dekatnya penghakiman, sehingga tidak ada waktu lagi bagi mereka untuk membangun

keluarga. Saat Yerusalem dikepung, anak-anak yang lahir akan mati, karena penyakit, kelaparan atau pedang dan tidak ada kesempatan untuk menguburkan yang mati – Yer. 16:4.)

Page 179: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

161Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

4. Mengapa Tuhan melarang Yeremia untuk masuk ke rumah perkabungan dan rumah pesta? (Allah ingin menunjukkan kepada Yehuda bahwa pada hari

malapetaka itu, Allah pun tidak akan berduka atas kematian mereka. Dan Allah melarang Yeremia untuk masuk ke rumah pesta, karena akan tiba saatnya tidak terdengar lagi suara kegembiraan atau kesukaan di Yerusalem.)

5. Melalui kitab Ratapan, bagaimana kita dapat melihat kasih dan kemurahan Allah di saat penghukuman berlangsung? (Kemurahan Allah senantiasa ada. Kitab Ratapan menunjukkan kepada kita akibat serius dari dosa-dosa manusia dan bagaimana di saat tragedi berlangsung, kita masih tetap memiliki pengharapan di dalam Allah, bia memohon pengampunan dan kembali kepada-Nya untuk kelepasan.)

6. Kitab Ratapan mengingatkan kita, agar bertobat sebelum terlambat. Mengapa pertobatan begitu penting? (Untuk memohon kemurahan dan pengampunan dosa; untuk menyurutkan murka Allah, sekaligus menahan hukuman-Nya; untuk menerima damai sejahtera dan berkat; untuk memimpin kita kepada keselamatan.)

Pelajaran 91. Nabi manakah yang dipanggil Allah melalui penglihatan? (Yesaya dan

Yehezkiel.)

2. Di manakah Yehezkiel melayani Allah? (Di Babel bersama dengan para tawanan.)

3. Dalam penglihatan mengenai empat makhluk hidup, muka apakah yang mereka miliki masing-masing? (Masing-masing makhluk memiliki muka manusia, singa, lembu dan rajawali.)

4. Jelaskan secara singkat perlambangan dari tiap-tiap muka dari makhluk itu. (Muka manusia – manusia diciptakan sesuai dengan gambar Allah yang hidup, penuh kebenaran dan kekudusan. Sebagai hamba-hamba Allah, kita haruslah meneladani kesempurnaan Tuhan Yesus.

Muka singa – singa adalah raja dari semua binatang buas dan sebagai hamba-hamba Allah, kita haruslah memiliki keberanian untuk menyingkirkan dosa dan memberitakan firman Allah tanpa rasa takut.

Muka lembu – ketika melayani Allah, biarlah kita meneladani kerajinan, kekuatan, kesabaran dan kerendahhatian dari seekor lembu.

Muka rajawali – rajawali terbang begitu tingginya dan memiliki mata yang tajam dan menusuk. Sebagai hamba-hamba Allah, kita haruslah memiliki standar hidup yang lebih tinggi daripada dunia dan dapat memikirkan perkara-perkara rohani. Kita haruslah memiliki pengetahuan rohani untuk dapat membedakan segala sesuatu dan mengetahui manakah kehendak Allah yang baik dan yang sempurna itu. Selanjutnya, Kita haruslah membawa firman Allah ke empat penjuru bumi.)

5. Kemuliaan Allah melambangkan apakah? (Itu merupakan manifestasi dari sifat ilahi Allah dan melambangkan hadirat Allah.)

Page 180: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

162 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

6. Bagaimana kemuliaan Allah tinggal bersama umat pilihan-Nya sejak semula? (Saat umat Israel meninggalkan Mesir, kemuliaan Alalh dapat terlihat di dalam tiang awan dan tiang api, yang memimpin umat melalui padang gurun. Bait Suci pertama dimulai dengan berdirinya Kemah Pertemuan pada zaman Musa (Kel. 40). Setelah Kemah Pertemuan didirikan, kemuliaan Tuhan memenuhinya dan sungguh dahsyatnya hingga Musa tidak dapat masuk ke dalamnya. Setelah Kemah Suci didirikan, hadirat dan kemuliaan Allah memenuhi Kemah Suci (Kel. 40:34-35). Di dalam Bait Suci yang didirikan oleh Salomo, kemuliaan Allah pun memenuhi tempat itu (2 Taw. 7:1-2) hingga para imam tidak dapat memasukinya.)

Pelajaran 101. Sebutkan penglihatan-penglihatan yang dilihat oleh Yehezkiel mengenai

pemulihan Israel? (Penglihatan mengenai menjauhkan hati yang keras dan memberikan hati yang taat; bangkitnya tulang-tulang kering; pemulihan Bait Suci; air dari Bait Suci.)

2. Apakah maksud dari ‘menjauhkan hati yang keras dan memberikan hati yang taat’? (Allah akan menjauhkan umat dari hati yang keras, yang tidak percaya dan akan memberikan hati yang taat. Nubuatan ini merujuk pada hari-hari terakhir ketika umat Israel rohani – gereja sejati bangkit dan Tuhan akan mengumpulkan umat pilihan-Nya. Allah akan mencurahkan Roh-Nya dan menyebabkan orang-orang percaya menjadi satu kesatuan. Roh Allah akan melembutkan hati kita, agar peka terhadap dosa dan mentaati perintah-Nya.)

3. Yehezkiel mendapat penglihatan mengenai ‘tulang-tulang yang amat kering’. ‘Tulang-tulang yang amat kering’ merujuk pada apakah? (Tulang-tulang yang amat kering merupakan sebuah gambaran dari Yehuda dalam penawanan. Tumpukan tulang yang amat kering melambangkan keadaan rohani dari orang-orang yang tidak berada di dalam Kristus. Tulang-tulang yang amat kering dapat pula dipakai untuk menggambarkan keadaan iman kita sendiri atau keadaan gereja.)

4. Kemuliaan Allah meninggalkan Bait suci. Lalu, di dalam penglihatan mengenai Bait Suci, kemuliaan Allah kembali. Kondisi seperti apakah yang membuat kemuliaan Allah kembali? (Untuk memiliki kemuliaan Allah, gereja haruslah dibangun berdasarkan dengan ukuran atau standar yang tepat seperti yang telah dirancangkan oleh Allah. Gereja sejati harus dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, yaitu Yesus Kristus sendiri sebagai batu penjurunya.)

5. Sungai yang memiliki kekuatan besar untuk mengubah. Sebutkan beberapa perubahan yang disebabkan oleh sungai itu. (Kumpulan air yang dilalui oleh air sungai itu akan menjadi air tawar, sehingga menyebabkan menjadi tempat berkumpulnya banyak makhluk hidup dan ikan, pula banyak pohon yang tumbuh di tepi sungai itu.)

6. Mengapa kita harus dikuduskan? (Itu merupakan kehendak Allah; menjadi kudus merupakan kewajiban bagi orang percaya. Allah telah memilih kita untuk menjadi anak-anak-Nya dan kita haruslah hidup sesuai dengan panggilan-Nya; kita haruslah dikuduskan, agar dapat memperoleh keselamatan.)

Page 181: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

163Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Pelajaran 111. Apakah maksud dari menjadi kudus? (Kekudusan berarti terpisah dan menjadi

berbeda dengan orang-orang yang tidak saleh, dari pengaruh dan perbuatan dosa. Yang membuat kita berbeda adalah sifat-sifat Allah ada di dalam kehidupan kita.)

2. Bagaimana Daniel mempertahankan kekudusan di dunia yang tidak saleh? (Daniel memahami Allah yang disembahnya, berkomitmen dan mengandalkan pertolongan Allah.)

3. Apakah mimpi atau penglihatan di dalam kitab Daniel yang menggambarkan kedaulatan Allah atas nasib dari tiap-tiap bangsa dan manusia? (Patung yang amat besar; empat binatang buas; domba jantan dan kambing jantan.)

4. Di dalam mimpi berupa patung yang amat besar, tiap-tiap bagiannya melambangkan apakah?Penglihatan Patung yang amat besarBabel Kepala dari emasMedia Persia Dada dari perakYunani Perut dari tembagaRomawi Paha dari besiBangsa-bangsa pada akhir zaman Kaki sebagian dari besi dan tanah liat Kristus datang kedua kalinya Batu timpa patung dan menjadi puing

5. Bangsa manakah secara kronologis yang merupakan para penguasa dunia?a. Babel – Media Persia – Yunani – Romawib. Babel – Media Persia – Romawi – Yunanic. Media Persia – Babel – Yunani – Romawid. Media Persia – Babel – Romawi – Yunani(Jawaban: a)

6. Dari kitab Daniel, berikan dua contoh mengenai kuasa Allah atas nasib manusia. (Allah menyerahkan Yoyakhin, raja Yehuda, beserta beberapa perkakas dari Rumah Allah ke tangan raja Babel; Allah membuat Daniel dan orang-orang buangan dibawa ke Babel; Allah menyebabkan Daniel disukai oleh kepala pegawai istana; Allah memberikan Daniel dan ketiga sahabatnya belajar dan mahir dalam segala tulisan dan hikmat; Allah memberikan Daniel kesempatan dan kemampuan untuk menafsirkan mimpi.)

Pelajaran 121. Mengapa umat tidak menyelesaikan pembangunan kembali Bait Suci? (Umat

keliru dalam membuat prioritas hidup. Mereka lebih memandang pada perkara-perkara dunia daripada perkara-perkara Allah. Mereka mengubah perhatian mereka untuk membangun rumah-rumah pribadi dan mengabaikan kehidupan rohani dan hubungan mereka dengan Allah.)

2. Mengapa umat mengalami banyak kerugian dalam kehidupan, sekalipun mereka telah berusaha keras? (Kemerosotan rohani dapat mempengaruhi kehidupan jasmani kita. Mungkin ada saat-saat kita telah berusaha keras, tetapi semua usaha itu menjadi sia-sia atau tidak menghasilkan apa-apa.

Page 182: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

164 Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama

Kita mungkin telah memberikan banyak waktu untuk belajar, melakukan pelayanan dan pekerjaan kudus, tetapi nilai yang kita peroleh tidaklah sebanding. Kita mengalami kesulitan ini, karena bait rohani kita tetap berada dalam reruntuhan, sehingga Allah menahan berkat-berkat-Nya.)

3. Dalam penglihatan mengenai kandil emas dan dua pohon zaitun; kandil melambangkan apakah? Siapakah yang dimaksudkan dengan dua pohon zaitun? (Umat Israel; Yosua dan Zerubabel.)

4. Dalam kitab Malaekhi, umat mendakwa bahwa Allah tidak mengasihi mereka. Bagaimana cara Allah menanggapi dakwaan ini? (Allah menjawab bahwa kasih-Nya dimanifestasikan di dalam pilihan-Nya. Sebagai ganti dari memilih Esau, yang merupakan anak sulung dan ahli waris yang sesungguhnya, Allah justru memilih Yakub untuk menjadi seseorang yang melalui dirinya, umat Israel dan Mesias akan muncul.)

5. Allah mengutuk umat, karena mereka merendahkan dan tidak menghormati-

Nya. Apakah kesalahan dari umat Israel? (Menurut hukum-hukum mengenai persembahan korban, binatang-binatang yang cacat tidaklah boleh dipersembahkan sebagai korban persembahan (Im. 22:17-33), tetapi umat dan para imam justru bersalah, karena telah mempersembahkan binatang yang timpang, yang buta dan yang sakit kepada Allah.)

6. Apakah salah satu alasan Allah mendirikan pernikahan di dalam kitab Maleakhi? (Untuk menghasilkan keturunan yang ilahi.)

Page 183: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu

seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”

(Kolose 3:23)

“Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu.”

(Titus 2:7)

llllllllllllllllll

Hujan turun di seluruh ladang,

tetapi tuaian hanya tumbuh

di tempat yang telah ditanami

dan ditaburi.

Pepatah China

Page 184: R E M A J A - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Remaja 3-2 (pegangan guru... · Judul Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama Bagian # 1: Nabi-Nabi di Perjanjian Lama

R E M A J A Pendidikan Agama

Tahun 3 Buku 2

“Segala tulisan yang diilhamkan Allahmemang bermanfaat untuk mengajar,

untuk menyatakan kesalahan,untuk memperbaiki kelakuan dan

untuk mendidik orang dalam kebenaran.”

(2 Timotius 3:16)

True Jesus ChurchGeneral Assembly, USA

(Buku ini hanya dipergunakandi dalam Gereja Yesus Sejati)

Edisi Revisi 1, 2012