Upload
dino-budi-prakoso
View
18
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
a
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan sistem data subjek sekunder
melalui informasi dari buku.
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Radiasi Panas
Radiasi yang dipancarkan oleh sebuah benda sebagai akibat suhunya disebut
radiasi panas (thermal radiation). Benda hitam adalah suatu benda yang permukaannya
sedemikian sehingga menyerap semua radiasi yang datang padanya (tidak ada radiasi
yang dipantulkan keluar dari benda hitam). Tidak ada benda hitam yang sempurna.
Kita hanya dapat membuat benda yang mendekati hitam.
2.2 Intensitas Radiasi
2.2.1 Hukum Stefan-Boltzmann
Persamaan empiris hukum Stefan ditulis sebagai
Keterangan:
Itotal = Intensitas radiasi pada permukaan benda hitam
Rf = Intensitas radiasi per satuan frekuensi yang dipancarkan
T = Suhu mutlak benda
= Tetapan Stefan-Boltzmann (5,67 x 10-8 W m-2 K-4)
Untuk benda panas yang bukan benda hitam akan mematuhi hukum yang sama
hanya diberi tambahan koefisien emisivitas, e, yang lebih kecil daripada 1:
Persamaan tersebut juga dapat ditulis sebagai
Keterangan:
P = Daya radiasi (watt)
A = Luas permukaan benda (m2)
T = Suhu mutlak (kelvin)
2.2.2 Hukum Pergeseran Wien
Total intensitas radiasi yang dipancarkan sama dengan luas di bawah
grafik. Hal kedua yang dapat dibaca dari grafik adalah bahwa panjang
gelombang yang membuat intensitas radiasi maksimum untuk suatu benda
hitam, mak, bergeser ke panjang gelombang yang lebih pendek begitu benda
hitam menjadi lebih panas. Hukum pergeseran Wien ditulis sebagai
Keterangan:
mak = Panjang gelombang (m)
T = Suhu mutlak benda yang memancarkan radiasi (kelvin)
C = Tetapan pergeseran Wien
2.2.3 Teori Klasik Radiasi Benda Hitam
Suatu prakiraan penting terhadap bentuk fungsi universal u(f, T),
dinyatakan pertama kali oleh Wien pada tahun 1983, yang memiliki bentuk
Dalam bentuk panjang gelombang ,
Kedua persamaan tersebut sekarang disebut sebagai hukum radiasi Wien.
Dari hasil eksperimen, Wien mendapatkan bahwa c1 = 8hc dan c2 = ch/k.
Tetapi pada tahun 1900, Lumer dan Pringsheim juga Rubens dan Kurlbaum
membuktikan bahwa hukum Wien gagal untuk panjang gelombang yang
panjang.
Lord Rayleigh dan Sir James Jeans memperoleh kerapatan energi per
panjang gelombang, (, T), yang dinyatakan sebagai
Keterangan:
k = Tetapan Boltzmann
Pernyataan ini dikenal sebagai hukum Rayleigh-Jeans. Tetapi hukum
Rayleigh-Jeans secara total tak layak pada panjang gelombang pendek.
Persamaan di atas menunjukkan bahwa ketika mendekati nol, kerapatan
energi diperkirakan tak terbatas (u(f,T) ~) dalam daerah ultraviolet.
Keadaan ini dinamakan bencana ultraviolet (“ultraviolet catastrophe”).