Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    1/32

    Adapted: www.psb-psma.org

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    2/32

    RadiasiBenda Hitam

    Kompetensi Dasar:

    Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup

    hakikat benda hitam serta penerapannya.

    Teori Planck

    Aplikasi RadiasiBenda Hitam

    Efek Fotolistrik

    Efek Compton

    Materi

    Sifat GelombangPartikel

    Standar KompetensiMenganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan

    batas-batas berlakunya relativitas Einstein dalam paradigma fisika

    modern

    Evaluasi

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    3/32

    Petunjuk Penggunaan Program

    Presentasi ini akan bekerja normal, bila :

    - Menggunakan Microsoft Power Point XP 2003 /2007

    - MP3 Player

    - Speaker Aktif Komputer (minimum)Petunjuk Menjalankan Presentasi :

    - Jalankan presentasi (buka cd file Materi-klik play.bat)

    - Jika anda menjalankan dari HARDISK, seluruh file di copy

    dahulu ke Satu Folder (Tidak boleh berbeda folder) agarseluruh file dapat berjalan dengan baik .

    - Di setiap slide sudah disediakan Tombol untuk di KLIK

    untuk menjelajah isi materi.

    - Folder-folder di CD berisi file-file pendukung presentasi.

    MateriRadiasi

    Benda Hitam

    Teori Planck

    Efek Fotolistrik

    Aplikasi RadiasiBenda Hitam

    Efek Compton

    Sifat GelombangPartikel

    Evaluasi

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    4/32

    About MeMateriRadiasi

    Benda Hitam

    Teori Planck

    Efek Fotolistrik

    Aplikasi RadiasiBenda Hitam

    Efek Compton

    Sifat GelombangPartikel

    Nama

    NIP

    Pangkat/Gol

    Tempat/Tgl.Lahir

    Jenis Kelamin

    Alamat Rumah

    Telp. HPPekerjaan

    Alamat Kantor

    Telp/Fax. Kantor

    E-mail

    : Burha

    : 19751

    : Penat

    : Kerinc

    : Pria

    : Komp.

    Jl. Lint

    : 08136

    : Guru

    : SMA

    Jl. Lint

    : 0741-

    : hans_

    Evaluasi

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    5/32

    RadiasiBenda Hitam

    Kompetensi Dasar:

    Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup

    hakikat benda hitam serta penerapannya.

    Materi

    Indikator:

    1. Menganalisis dan menginterpretasi data empiris tentang radiasi

    benda hitam.

    Teori Planck

    Efek Fotolistrik

    Aplikasi RadiasiBenda Hitam

    Efek Compton

    Sifat GelombangPartikel

    Evaluasi

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    6/32

    Kompetensi Dasar:

    Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup

    hakikat benda hitam serta penerapannya.

    Aplikasi RadiasiBenda Hitam

    Materi

    Indikator:

    4. Mengaplikasikan sifat-sifat radiasi benda hitam untuk mengukur

    suhu matahari dan suhu bintang.

    RadiasiBenda Hitam

    Teori Planck

    Efek Fotolistrik

    Efek Compton

    Sifat GelombangPartikel

    Evaluasi

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    7/32

    Kompetensi Dasar:

    Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup

    hakikat benda hitam serta penerapannya.

    Teori Planck

    Materi

    Indikator:

    2. Memformulasikan hipotesis Planck.

    3. Memformulasikan hukum Pergeseran Wien dan hukum StefanBoltzmann berdasarkan hipotesis Planck.

    RadiasiBenda Hitam

    Efek Fotolistrik

    Aplikasi RadiasiBenda Hitam

    Efek Compton

    Sifat GelombangPartikel

    Evaluasi

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    8/32

    Kompetensi Dasar:

    Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup

    hakikat benda hitam serta penerapannya.

    Efek Fotolistrik

    Materi

    Indikator:

    5. Menganalisis dan menginterpretasi data empiris tentang

    Efek Fotolistrik sebagai Teori Kuantum Cahaya.

    RadiasiBenda Hitam

    Teori Planck

    Aplikasi RadiasiBenda Hitam

    Efek Compton

    Sifat GelombangPartikel

    Evaluasi

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    9/32

    Kompetensi Dasar:

    Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup

    hakikat benda hitam serta penerapannya.

    Efek Compton

    Materi

    Indikator:

    6. Menganalisis dan menginterpretasi data empiris tentang

    Efek Compton sebagai Teori Kuantum Cahaya.

    RadiasiBenda Hitam

    Teori Planck

    Efek Fotolistrik

    Aplikasi RadiasiBenda Hitam

    Sifat GelombangPartikel

    Evaluasi

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    10/32

    Kompetensi Dasar:

    Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup

    hakikat benda hitam serta penerapannya.

    Sifat GelombangPartikel

    Materi

    Indikator:

    7. Menganalisis dan menginterpretasi data empiris tentang

    Sifat Gelombang Partikel sebagai Teori Kuantum Cahaya.

    RadiasiBenda Hitam

    Teori Planck

    Efek Fotolistrik

    Aplikasi RadiasiBenda Hitam

    Efek Compton

    Evaluasi

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    11/32

    Kompetensi Dasar:

    Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup

    hakikat benda hitam serta penerapannya.

    Materi

    7. Siswa dapat menganalisis dan menginterpretasi data empiris tentang

    Sifat Gelombang Partikel sebagai Teori Kuantum Cahaya.

    RadiasiBenda Hitam

    Teori Planck

    Efek Fotolistrik

    Aplikasi RadiasiBenda Hitam

    Efek Compton

    Evaluasi

    Sifat GelombangPartikel

    Indikator:

    1. Siswa dapat menginterpretasi data empiris tentang radiasi

    benda hitam.2. Siswa dapat memformulasikan hipotesis Planck.

    3. Siswa dapat memformulasikan hukum Pergeseran Wien dan hukum Stefan

    Boltzmann berdasarkan hipotesis Planck.

    4. Siswa dapat mengaplikasikan sifat-sifat radiasi benda hitam untuk mengukur

    suhu matahari dan suhu bintang.

    5. siswa dapat menganalisis dan menginterpretasi data empiris tentang

    Efek Fotolistrik sebagai Teori Kuantum Cahaya.6. Siswa dapat menganalisis dan menginterpretasi data empiris tentang

    Efek Compton sebagai Teori Kuantum Cahaya.

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    12/32

    Berdasarkan hasil eksperimen diperoleh bahwa banyaknya radiasi termal yang

    dipancarkan oleh suatu benda dipengaruhi oleh:

    1. Suhu benda : benda bersuhu lebih tinggi akan memancarkan lebih banyak

    radiasi.

    2. Sifat permukaan benda : permukaan kasar lebih banyak memancarkan radiasi

    dibandingkan permukaan halus.

    3. Bentuk benda : permukaan yang lebih luas akan memancarkan radiasi yang

    lebih banyak.

    4. Jenis material : logam lebih banyak memancarkan radiasi dibandingkan

    dengan non logam.

    Hasil eksperimen di atas pertama kalinya dilakukan oleh Joseph Stefan.

    Kemudian oleh Ludwig Boltzmann merumuskan secara matematis Intensitasrasiasi (I) dipancarkan oleh sebuah benda sbb:

    4Te=I

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    13/32

    dimana : P = daya yang dipancarkan (Watt).

    e = emisivitas benda.

    = konstanta Stefan-Boltzmann = 5,67 x 10-8 W/m2 K4

    A = luas permukaan benda (m2

    )T = suhu mutlak benda (Kelvin).

    Emisivitas adalah kemampuan suatu benda memancarkan energi (gelombang

    elektromagnetik). Nilai e antara 0 dan 1.

    Suatu benda yang dapat menyerap semua radiasi yang mengenainya disebut benda hitam

    sempurna. Radiasi yang dihasilkan oleh sebuah benda hitam sempurna ketika dipanaskandisebut radiasi benda hitam.

    Perlu diingat bahwa benda hitam sempurna merupakan suatu model, jadi sebenarnya tidak

    ada sebuah benda yang berprilaku sebagai benda hitam sempurna.

    Berdasarkan nilai emisivitas (e), maka benda hitam sempurna memiliki nilai e = 1.

    4TAe=

    t

    Q=P

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    14/32

    Berdasarkan definisi benda hitam sempurna, dapat digambarkan model

    benda hitam pada gambar di samping.

    Seberkas sinar datang mengenai lubang pada sebuah dinding berongga.

    Sinar ini akan dipantulkan berkali-kali oleh dinding rongga dan setiap kali

    dipantulkan intensitasnya berkurang (karena sebagian diserap) sampai suatu

    saat energinya kecil sekali (hampir nol). Jadi dapat dikatakan sinar yangmengenai lubang tidak keluar lagi. Itulah sebabnya lubang ini dinamakan

    benda hitam. Walaupun dinding dalam kaleng mengkilat, akan tetapi lubang

    tampak gelap.

    Penyerapan sinar oleh dinding berongga ini mengakibatkan naiknya suhu (T)

    pada dinding tersebut. Sehingga sesaat kemudian dinding ini akanmemancarkan radiasi ke sekitarnya. Jika dinding diberi logam maka radiasi

    akan keluar dari lubang tersebut. Peristiwa ini disebut radiasi benda hitam.

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    15/32

    Para fisikawan tertarik untuk mempelajari dan meneliti intensitas radiasi

    benda hitam ini. Ilmuwan yang pertama kali melakukan penelitian ini adalah

    Wilhelm Wien.

    Radiasi yang dipancarkan benda hitam dilewatkan melalui celah agardiperoleh berkas gelombang yang sempit. Setelah melewati prisma,

    gelombang terdispersi menurut panjang gelombang masing-masing. Untuk

    mengukur intensitas dan panjang gelombang setiap spektrum, detektor

    digeser-geser menurut sudut deviasi berkas gelombang terdispersi.

    Percobaan ini dilakukan pada suhu benda hitam yang berbeda-beda

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    16/32

    Berdasarkan percobaan (data emeperis) dapat ditunjukkan grafik intensitas

    radiasi terhadap panjang gelombang.

    Jika suhu dinaikkan, intensitas radiasi akan meningkat. Dalam setiap suhu

    dapat dilihat adanya panjang gelombang yang memiliki intensitas maksimum,

    yaitu maks. Terlihat pula jika suhu berubah maka maks akan mengalami

    pergeseran. Semakin tinggi suhu, intensitas maks semakin bergeser ke arah

    panjang gelombang yang lebih pendek.

    Hukum Pergeseran Wien

    Gejala pergeseran intensitas cahaya maks pada radiasi benda hitam disebut

    Pergeseran Wien. Wien menemukan bahwa hasil kali antara intensitas pada

    maks dan suhu mutlak merupakan bilangan konstan yang berharga 2,898 x10-3 mmK. Secara matematis Hukum Pergeseran Wien dapat dinyatakan

    dengan persamaan:

    Panjang Gelombang

    mmK2,898=Tmaks

    konstan=Tmaks

    Panjang Gelombang

    maks

    maks

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    17/32

    Hukum Rayleigh-Jeans

    Berdasarkan grafik intensitas radiasi terhadap panjang gelombang, Lord

    Rayleigh dan James Jeans mencoba menerangkan spektrum radiasi benda

    hitam dengan menggunakan teori Fisika Klasik mengenai teori kinetik gas

    (termodinamika klasik). Mereka dapat menurunkan rumus Intensitas (I) radiasi

    benda hitam untuk panjang gelombang yang besarsbb:

    dengan k= 1,38 x 10-23 J/K adalah konstanta Boltzmann

    Hasil perhitungan Rayleigh-Jeans dibandingkan dengan hasil eksperimendapat ditampilkan pada gambar di samping.

    Terlihat bahwa pada panjang gelombang pendek, ramalan teori Rayleigh-

    Jeans gagal total. Rumus Rayleigh-Jeans meramalkan bahwa pada 0,

    intensitas I , ini sangat bertentangan sekali dengan hasil eksperimen.

    Penyimpangan persamaan Rayleigh-Jeans yang jauh ini diberi istilah

    katastrof (bencana) ultraviolet.

    4

    Tk8=I

    Panjang Gelombang

    HukumRayleigh-Jeans

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    18/32

    Berbeda dengan keterangan yang diajukan oleh Wilhen Wien, jika Rayleigh-

    Jeans hanya bisa menerangkan grafik intensitas radiasi benda hitam pada

    panjang gelombang besar, Wilhem Wien justru mampu menerangkan grafik

    intensitas radiasi benda hitam pada panjang gelombang pendek. Lihat

    gambar grafik di samping.

    Dengan menggunakan termodinamika klasik, Wilhem Wien merumuskan

    intensitas radiasi benda hitam sbb:

    denganA dan cadalah konstanta.

    Hukum Planck

    Pada tahun 1900 Max Planck mengajukan rumus emperis yang spektakuler

    dan menghasilkan grafik intensitas radiasi benda hitam yang cocok dengan

    hasil pengamatan, sbb:

    T/c

    4e

    A=I

    -Panjang Gelombang

    HukumRayleigh-Jeans

    Hukum Wien

    1)(e

    ch2I

    kT/hc5

    2

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    19/32

    dengan h = 6,626 x 10-34 Js disebut Konstanta Planck.

    Dalam teorinya Planck memakai anggapan sama seperti Rayleigh-Jeans yaitu

    dengan menganggap radiasi dihasilkan oleh muatan atau molekul yang bergetar.

    Sehingga pada panjang gelombang yang panjang, rumus Planck mendekati

    rumus Rayleigh-Jeans.

    Di samping itu ia menambah dua anggapan yang sangat berani dan kontroversial

    mengenai osilasi molekul-molekul, sbb:1. Molekul-molekul yang berosilasi akan memancarkan energi

    diskrit (tidak kontinu), En yang diberikan rumus:

    En = nhf

    dengan n aadalah bilangan asli yang disebut bilangan kuantum.

    dan fdisebut frekuensi getaran molekul-molekul. Karena energi

    radiasi bersifat diskrit maka energinya terkuatisasi dan energi

    yang diperkenankan adalah n = 1,2,3,. Disebut tingkat energi.

    2. Molekul memancarkan atau menyerap energi dalam satuan-

    satuan diskrit yang dinamakan kuanta/kuantum atau foton.

    Tiap foton memiliki energi sebesarE = hf.

    Asumsi Planck ini mempelopori lahirnya mekanika kuantum.

    Panjang Gelombang

    Hukum Planck

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    20/32

    Pada tahun 1905, Albert Einstein mengemukakan teori baru yang spektakuler.

    Teori ini mengatakan bahwa energi cahaya terkuantisasi dalam bentuk bundel-

    bundel energi yang besarnya

    E = hf

    Bundel-bundel energi ini dinamakan foton yang memiliki kelakuan seperti partikeltidak seperti gelombang.

    Dengan teori ini Einstein mampu menjelaskan peristiwa efek fotolistrik dengan

    baik.

    Fotolistrik merupakan peristiwa dipancarkannya elektron ketika permukaan suatu

    logam disinari cahaya. Elektron yang terlepas disebut fotoelektron.Ketika tabung ditempatkan di tempat gelap, jarum galvanometer pada

    amperemeter menunjuk angka nol. Tetapi ketika sinar monokromatik dengan

    panjang gelombang tertentu menyinari keping K jarum galvanometer menyimpang

    (terdapat arus yang mengalir dalam rangkaian). Arus ini berhubungan dengan

    terpancarnya elektron dari keping K dan dikumpulkan

    di keping A.

    V

    A

    AK

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    21/32

    AK

    1. Tidak semua frekuensi gelombang cahaya dapat menyebabkanefek fotolistrik, walaupun intensitas cahaya diperbesar.

    Contoh : pada logam Na.

    Menurut teori gelombang: semakin besar intensitas cahaya, semakin

    besar arus yang mengalir, tetapi kenyataannya tidak terjadi

    demikian. Menurut Einstein: cahaya datang berupa bundel-bundel

    energi sebesarE = hf, jika mengenai logam, maka elektronmenyerap energi ini dan energinya naik sebesarhf. Jika energi ini

    lebih tinggi dari energi ikat atom terhadap elektron-elektronnya maka

    elektron akan terlepas. Frekuensi terkecil cahaya yang dapat

    melepaskan elektron dinamakan frekuensi ambang, f0. Sedangkan

    energi untuk frekuensi ini disebut energi ambang yang besarnya

    harus sama dengan energi ikat atom, E0= hf0, dinamakan fungsikerja. Jika elektron mendapatkan energi lebih besar dari fungsi

    kerjanya, maka kelebihan energi ini digunakan untuk menambah

    energi kinetik elektron, disebut energi kinetik maksimum (Ek)maks,

    sehingga diperoleh hubungan sbb:

    hf = E0+ (Ek)maks

    AK

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    22/32

    2.Energi kinetik maksimum elektron yang terlepas tidak

    tergantung pada intensitas cahaya, tetapi tergantung pada

    frekuensi sinar yang datang.

    Menurut Einstein, ketika tegangan diperkecil hingga polaritas

    batere terbalik, maka beda potensial mencapai nilai kritis -V0,

    dan arus listrik yang terbaca menunjuk angka nol (tidak ada

    elektron yang keluar dari keping K). Potensial ini disebutpotensial penghenti ,V0. Sehingga diperoleh hubungan sbb:

    (Ek) maks = e V0

    Grafik yang menunjukkan hubungan beda potensial V dengan

    arus I dapat dilihat pada gambar di samping.

    3. Berdasarkan teori gelombang, elektron membutuhkan waktu

    yang cukup lama untuk menyerap energi agar dapat terlepas

    dari permukaan logam, tetapi kenyataannya elektron yang

    dipancarkan dari keping logam terjadi dalam waktu yang

    singkat, 10-9 sekon setelah permukaan disinari, bahkan pada

    intensitas cahaya yang rendah.

    V

    I

    -V0 0

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    23/32

    4.Hasil eksperimen menunjukkan bahwa hubungan antara f dan(Ek) maks adalah hubungan linearseperti pada gambar di

    samping.

    Menurut teori gelombang : energi gelombang sebanding dengan

    frekuensi kuadrat. E = m2A2. Jika energi gelombang diserap

    maka seharusnya energi kinetik maksimum sebanding dengan

    frekuensi kuadrat. Tetapi hasil eksperimen tidak demikian.

    Menurut Einstein : dengan rumus (Ek)maks = hf E0berhasil

    memperlihatkan bahwa hubungan energi kinetik maksimum ini

    sebanding dengan frekuensi. Eksperimen juga membuktikan

    bahwa besarnya kemiringan grafik pada gambar adalah sama

    dengan h.

    Kemampuan Einstein untuk menjelaskan peristiwa fotolistrik memaksa

    orang untuk menerima pendapat Einstein bahwa cahaya dapat

    berkelakuan seperti partikel. Apalagi ditambah dengan percobaan

    Compton yang membuktikan bahwa sungguh cahaya dapat berkelakuan

    sebagai partikel.

    (Ek)maks

    f

    tan = h

    f0

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    24/32

    Gejala Pemanasan Global

    Bumi dapat diasumsikan sebagai benda hitam. Ketika dipanaskan akan

    menyerap energi kalor dan ketika sudah panas akan memancarkan kembali

    ke luar angkasa.

    Apabila energi sinar inframerah yang dipancarkan bumi tidak mampu

    menembus lapisan atmosfer (CO2), akibatnya sinar ini akan terperangkap.Akhirnya akan terjadi kenaikan suhu pada bumi yang cenderung meningkat.

    Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya efek rumah kaca.

    Mengukur Suhu Matahari

    Untuk mengukur suhu sebuah bintang atau matahari, para ilmuwan menelitispektrum cahaya matahari dengan menganalisis menurut frekuensi dan

    panjang gelombangnya. Alat bantu yang dipergunakan untuk mengamati

    spektrum matahari atau bintang ini disebut spektroskop.

    Kemudian dengan menggunakan persamaan Wien maka dapat diketahui

    suhu pada permukaan bintang atau matahari tsb.

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    25/32

    Ide foton dikembangkan oleh Einstein dan pada tahun 1919, Einsteinmenyimpulkan bahwa suatu foton yang bergerak mempunyai momentum sebesar

    E/c.

    E = mc2= mc c = p c

    Pada tahun 1923 Arthur Holly Compton dan Peter Debye melakukaneksperimen mengenai momentum foton ini. Mereka mengamati bahwa hamburan

    foton sinar X oleh elektron dapat diterangkan dengan menganggap foton sebagai

    partikel titik dengan energi hfdan momentum hf/cserta menggunakan hukum

    kekekalan momentum dari foton dan elektron yang bertumbukan.

    Menurut teori gelombang, ketika cahaya/sinar X datang pada sebuah elektron,

    akan diserap lalu dipancarkan kembali dengan frekuensi lebih kecil dari frekuensisemula. Frekuensi atau panjang gelombang tergantung pada lamanya elektron

    disinari.

    Namun pada pada percobaan Compton mencatat bahwa ketika elektron disinari

    oleh sinar X, maka panjang gelombang foton yang terhambur hanya tergantung

    pada sudut hamburan, sama sekali tidak dipengaruhi oleh lamanya

    penyinaran.

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    26/32

    hcEhp

    chfp

    cEp

    Sebelum tumbukan energi foton = pc dan energi elektron = energi diam.

    Sesudah tumbukan energi foton = pc dan elektron = energi total, sehingga:

    (**)..................)'(

    '

    '

    22

    0

    2

    2

    0

    2

    0

    cmcppcE

    cmcppcE

    Ecpcmpc

    Sebelum tumbukan elektron dalam keadaan diam E0=m0c2. Sesudah

    tumbukan, elektron memiliki energi E dan momentum relativistik pe.

    Hubungan energi total E dengan momentum relativistik adalah sbb:

    (*).. ...............................)( 2222

    0

    2

    222

    0

    2

    cpcmE

    cpEE

    e

    e

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    27/32

    Jika persamaan (*) dan (**) saling disubstitusikan, maka:*)*(*................)()'(

    22

    0

    2

    0 epcmcmpp

    Pada tumbukan antara foton dan elektron berlaku juga hukum kekekalan

    momentum, sebelum tumbukan vektor momentum foton = p dengan arah

    horisontal dan momentum elektron = 0. Sesudah tumbukan vektor momentum

    foton = p dengan arah membentuk sudut , dan momentum elektron = pe

    p = p + pe

    Dengan memperhatikan gambar vektor, kita peroleh hubungan skalar dengan

    menggunakan rumus cosinus sbb:

    Substitusikan nilai pe2 ini ke persamaan (***), diperoleh:

    cos'2' 222

    pppppe

    cos'2')('22'2)('

    )cos'2'()()'(

    222

    000

    2

    0

    22

    222

    0

    2

    0

    ppppcmcmpcpmppcmpp

    ppppcmcmpp

    cos'2'22'2 00 ppcmpcpmpp

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    28/32

    cos1)'(

    cos1/'/

    cos1'

    cos'

    1

    0

    00

    00

    00

    h

    cm

    h

    cm

    h

    cm

    p

    cm

    p

    cm

    p

    cm

    p

    cm

    Jika kedua dibagi dengan 2pp, kita peroleh:

    )cos1()'(0

    cm

    h

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    29/32

    Louis de Broglie pada tahun 1923, membuat suatu postulat yang sangatberani yaitu bahwa semua materi termasuk elektron mempunyai sifat

    gelombang.

    Untuk menghitung panjang gelombang suatu materi (partikel), Broglie

    menggunakan rumus Einstein tentang momentum dan energi foton.

    p

    h

    h

    c

    Ep

    hchfE

    Sehingga diperoleh persamaan untuk partikel berlaku p = mv, dan

    selanjutnya dikenal dengan persamaan de Broglie, sbb:

    mv

    h

    p

    h

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    30/32

    Lebih jauh lagi Broglie membuat postulat bahwa frekuensi gelombang darisuatu materi yang mempunyai energi E adalah:

    h

    Ef

    C.J Davisson dan L.H Germertiga tahun kemudian, berhasil mengukur

    panjang gelombang suatu elektron dan hasilnya tepat sesuai dengan rumusBroglie. Dalam eksperimennya, elektron diarahkan pada suatu target nikel

    dalam ruang hampa. Ternyata elektron yang terhambur menunjukkan gejala

    interferensi dan difraksi.

    Pada tahun yang sama G.P Thomson menunjukkan bahwa elektron-

    elektron yang ditembakkan pada lempengan emas tipis menunjukkan pola-pola difraksi.

    Pola-pola difraksi yang ditunjukkan oleh Davisson Germer dan Thomson

    tidak mungkin terjadi jika elektron tidak berkelakuan sebagai gelombang.

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    31/32

    1. Suatu benda mempunyai emisivitas 0,5. Hitunglah intensitas radiasi yang

    dipancarkan oleh benda tersebut pada suhu 100 K dan 400 K

    2. Bagaimana seorang Astronom dapat mengetahui suhu sebuah bintang, padahalsebuah bintang tidak mungkin dapat didekati, atau suhu bintang tidak dapat diukur

    secara langsung ?

    3. Dari hasil pengukuran spektrum cahaya yang dihasilkan Matahari, didapatkan suhu

    permukaan Matahari sekitar 6000 K. Tentukan panjang gelombang cahaya yang

    dihasilkan Matahari pada intensitas maksimum menurut Wien. Tentukan pula energi yang

    dihasilkan intensitas maksimum trsebut. Diketahui konstanta Wien 2,898.10-3 mK dan

    kostanta Planck = 6,63.10-34 Js

    Soal Evaluasi

  • 7/29/2019 Radiasi Benda Hitam (BAGUS) A

    32/32

    4. Bagaimana hubungan antara prinsip ekuipartisi energi dan perumusan Rayleigh-Jeans?

    Jelaskan apa yang dimaksud dengan bencana Ultraviolet ?

    5. Sebuah lampu pijar menghasilkan daya 12 watt dengan panjang gelombang 6000 A.

    Anggap 10 % energi lampu berubah menjadi energi cahaya dan h = 6,63.10-34 Js. Tentukan

    jumlah foton yang dihasilkan oleh lamu setiap sekon

    6. Setelah mengalami tumbukan dengan foton, sebuah elektron memperoleh energi kinetik

    sebesar 3 eV. Jika karena tumbukan itu foton mengalami penurunan energi sebesar 25%.

    Tentukan :

    a. Energi foton sebelum tumbukan dan setelah tumbukan

    b. Sudut hamburan yang dialami foton.

    7. Sinar-X memiliki energi sebesar 10-15 J bertumbukan dengan sebuah elektron. Jika energi

    foton setelah tumbukan berkurang menjadi setengahnya, tentukan sudut hamburan yang

    dialami oleh foton sinar-X.