Upload
thanty03
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Rangkuman Blk 6 Mdl 1
1/18
RANGKUMAN MODUL I BLOK 6
Struktur Tulang dan Fungsi Tulang
Jaringan tulang adalah jaringan penyangga yang merupakan bagian dari jaringan
ikat. Terdiri atas:
A. Sel-sel tulang : osteoblast, osteosit, dan osteoklastB. Bahan antar sel : matriks tulang
A. Sel-sel Tulang
1. Osteoblast
Berasal dari sel-sel Masenchym, tersusun berderet-deret secara epithelialdipermukaan trabekula ulang muda. Bentuknya kuboid sampai pyramid.
ntinya besar, tampak nucleolus. Sel ini memproduksi bahan organic matriks
tulang dan menghasilkan en!im alkaline "os"atase yang berperan dalam
kalsi#kasi.
2. OsteositAdalah osteoblast yang telah terperangkap di dalam matriks tulang.
Sitoplasma baso#l, mempunyai cadangan makanan berupa glikogen. $steosit
terletak di dalam lacuna, punya juluran-juluran sitoplasma yang masuk
kedalam kanalikuli.
3. OsteoklastAdalah sel raksasa yang punya banyak inti karena merupakan "usi dari
beberapa sel monosit
Sitoplasmanya Acido#l karena mengandung en!im acid "os"atase.
Sitoplasmanya juga nampak berbui karena mempunyai banyak %akuola.
Mengakibatkan demineralisasi matriks tulang sehingga terjadi lekukan di
permukaan tulang yang di tempatinya &lacuna dari ho'sip(
B. Bahan antar selMatriks tulang terdiri atas:
). Unsure organik : *+, terdiri atas serat-serat osteokolagen yang diikat olehsubstansi semen yang terdiri atas glikosaminoglikans. ondroitin sul"at sedikitsehingga matriks tampak acido#l.
. Unsure unorganik : /+, terdiri atas sebagian besar kalsium "os"at padabagian semen dan sedikit kalsium karbonat.
Jenis Jaringan Tulang:
)
8/17/2019 Rangkuman Blk 6 Mdl 1
2/18
). Jaringan tulang muda Terdiri atas sekat-sekat tulang muda atau trabecula tulang muda yang
diantaranya terdapat jaringan mesenchym yag %askuler. 0ada jaringan tulang
muda ini system ha%ers belum terbentuk, periosteum tebal, terdiri atas lapis,
osteoblast banyak dan tersusun secara epiteliel di permukaan trabecula,
osteosit terbenam di dalam suatu ruangan yang disebut lacuna, dan osteoklast
terdapat pada lacuna ho'ship.
. Jaringan tulang de'asa Jaringan tulang de'asa terdiri atas lamel-lamel, dan sudah terbentuk system
ha%ers. 1amel-lamel yang terdapat pada jaringan tulang de'asa ini adalah:
• Lamel-lamel haversAdalah lamel-lamel yang melingkupi saluran ha%ers secara konsentris
• Lamel interstitial
Adalah lamel-lamel yang terselip diantara system ha%ers antara lamel yang
satu dengan lamel yang lain. Merupakan sisa-sisa system ha%ers yang telah
rusak.
• Outer circumferential lamel
Adalah lamel yang terletak ditepi tulang, sejajar dengan periosteum.
• Inner circumferetial lamel
Adalah lamel yang terletak di permukan dalam tulang, sejajar dengan
endosteum.
Jaringan tulang de'asa mempunyai periosteum tipis, osteoblast sedikit,
osteosit banyak dan osteoklast jarang. Mempunyai ruang sumsum yang
berisi sumsum tulang.
Sste! "a#ers
Terdiri atas:
). Saluran havers : berisi jar. kat kendor dan pembuluh darah. Lamel-lamel havers : jumlah +-2 lamel*. Lacuna : berisi osteosit, terletak disela-sela lamel ha%ers
3. Kanalikuli : saluran-saluran halus yang menghubungkan lacuna antarlacuna, lacuna dengan saluran ha%ers dan lacuna dengan permukaantulang.
Klasifkasi Tulang
0emeriksaan mikroskopik tentang tulang memperlihatkan %ariasi : tulang primer,
imatur atau tulang anyaman dan tulang sekunder, matur atau lamellar. Tulang primer
adalah jaringan tulang yang pertama-tama berkembang dalam embrio dan dijumpai
dalam perbaikan "raktur atau proses perbaikan lain. Tulang primer ditandai oleh
susunan serat kolagen halus secara acak, yang berbeda dengan susunan kolagen
lamellar yang teratur pada tulang sekunder.
8/17/2019 Rangkuman Blk 6 Mdl 1
3/18
Jaringan tulang primer
Jaringan tulang primer umumnya bersi"at sementara dan akan diganti oleh jaringan
tulang sekunder pada orang de'asa, kecuali pada sedikit tempat di tubuh, misalnya
dekat sutura tulang pipih tengkorak, di al%eolus gigi dan pada insersi beberapa
tendo. Selain berkas serat kolagen tak teratur, cirri tulang primer lain adalah kadar
mineral yang lebih rendah dan proporsi osteosit lebih banyak daripada osteosit
jaringan tulang sekunder.
Jaringan Tulang Sekunder
Jaringan tulang sekunder adalah jenis jaringan yang biasanya dijumpai pada orang
de'asa. Jaringan tersebut secara khas memperlihatkan serat-serat kolagen yang
tersusun dalam lamella yang sejajar satu sama lain atau tersusun secara konsentris
mengelilingi kanal %askuler. Seluruh kompleks lamella tulang konsemtrik mengelilingi
suatu saluran yang mengandung pembuluh dara" sara" dan jaringan ikat longgar
yang disebut system ha%ers. 1akuna dengan osteosit didalamnya terdapat di antara
dan kadang-kadang didalam lamella. 4i setiap lamella serat kolagen tersusun
parallel. 5ndapan materi amor" yang disebut substansi semen, mengelilingi setiap
system 6a%ers dan terdiri atas matriks bermineral dengan sedikit serat kolagen.
Setiap system ha%ers merupakan suatu silinder panjang, seringkali bercabang dua
dan sejajar terhadap sumbu panjang dia#sis. Sistem ini terdiri atas sebuah saluran di
pusat yang dikelilingi 3-2 lamela konsentris. Setiap saluran yang berlapiskan
endosteum mengandung pemduluh darah, sara" dan jaringan ikat longgar. arena
jaringa tulang selalu mengalami remodeling terdapat %ariasi besar dalam diameter
kanal 6a%ers. Setiap system dibentuk oleh tumpukan lamella dari luar ke dalam
sehingga system yang lebih muda memiliki kanal yang lebih besar.
Tulang menurut bentuknya dapat diklasi#kasikan menjadi +, yaitu :
1. Tulang panjang, ditemukan di tungkai. Tulang berelongasi dan berbentuk
silindris, serta terdiri dari dia#sis dan epi#sis. 7ungsi tulang adalah untuk
menahan berat tubuh dan berperan dalam pergerakan.2. Tulang pendek , adalah tulang pergelangan tangan &karpal( dan tulang
pergelangan kaki &tarsal(. Tulang tersebut berstruktur kuboidal dan bujur, dan
biasanya ditemukan berkelompok untuk memberikan kekuatan dan kekompakan
pada area yang pergerakannya terbatas. Sebagian besar tulang pendek adalah
tulang cancellus, yang dikelilingi lapisan tipis tulang kompak.
3. Tulang pipih, ada pada tulang tengkorak, iga, dan tulang dada. Struktur tulang
yang mirip lempeng ini memberikan suatu permukaan yang luas untuk perlekatan
otot dan memberikan perlindungan. 4ua lempeng tulang kompak &dikenal sebagai
*
8/17/2019 Rangkuman Blk 6 Mdl 1
4/18
tabula luar dan tabula dalam pada kranium( membungkus lapisan berongga
&diploe(
4. Tulang ireguler, adalah yang bentuknya tidak beraturan dan tidak termasuk
kategori di atas8 meliputi tulang %ertebra dan tulang osikel telinga. Strukturnya
sama dengan struktur tulang pendek, yaitu tulang cancellus yang ditutupi lapisan
tulang kompak yang tipis.
5. Tulang sesamoid adalah tulang kecil bulat yang masuk ke "ormasi persendian
atau bersambungan dengan kartilago, ligamen atau tulang lainnya. Salah satu
contohnya adalah patela &tempurung lutut(, yang merupakan tulang sesamoid
terbesar.
Berdasarkan komponen penyusunnya tulang diklasi#kasikan menjadi :
Tulang Rawan
Tulang ra'an adalah bentuk jaringan ikat khusus, dimana matriks ekstraselnya
berkonsistensi padat, sehingga tulang ra'an ini memiliki daya kenyal yang
memungkinkan jaringan ini menahan stress mekanik tanpa mengalami distorsi.
Tulang ra'an terdiri atas sel kondorosit dan banyak matriks ekstrasel yang terdiri
atas serat dan substansi dasar. ondrosit membuat dan mensekresi matriks
ekstrasel, dan sel-sel itu sendiri terletak di dalam rongga matriks yang disebut
lakuna. olagen, asam hialuronat, proteoglikans, dan sejumlah kecil glikoprotein
tertentu merupakan makromolekul utama dalam semua jenis matriks tulang
ra'an.
Sebagai akibat adanya kebutuhan "ungsional yang berbeda, maka terdapat *
jenis tulang ra'an, yaitu tulang ra'an hialin, tulang ra'an elastis, dan
#brokartilago. etiga jenis tulang ra'an tersebut a%askular dan mendapat
makanannya melalui di"usi dari kapiler dalam jaringan ikat berdekatan
&perikondrium( atau melalui cairan sino%ial dari rongga sendi. Tulang ra'an tidak
memiliki pembuluh getah bening maupun sara".
0erikondrium adalah selubung berupa simpai jaringan ikat padat yang
membungkus tulang ra'an hampir seluruhnya, merupakan perantara di antaratulang ra'an dan jaringan yang ditunjangnya. Tulang ra'an sendi, yang menutupi
permukaan tulang pada sendi yang dapat bergerak, tidak memiliki perikondrium
dan dipertahankan oleh di"usi oksigen dan nutrient dari cairan sino%ial.
1. Tulang Rawan !alin
Tulang ra'an hialin segar ber'arna putih kebiruan dan translusen. 0ada
embrio ber"ungsi sebagai kerangka sementara hingga secara berangsur-
angsur diganti oleh tulang. 0ada mamalia de'asa, tulang ra'an hialin
terdapat di permukaan sendi yang dapat bergerak8 dinding jalan napas yang
3
8/17/2019 Rangkuman Blk 6 Mdl 1
5/18
lebih besar &hidung, laring, trakea, bronki(8 dan ujung %entral iga, tempat
berartikulasi dengan sternum, dan pada lempeng epi#sis, yang ber"ungsi
untuk pertumbuhan memanjang tulang.
ondrosit 9bernapas dengan tegangan oksigen yang rendah. Sel tulang
ra'an hialin memetabolisir glukosa terutama melalui glikolisis anaerobik
untuk menghasilkan asam laktat. ;utrien dari darah berdi"usi dari
perikondrium ke kondrosit yang terletak lebih dalam. Mekanisme yang
melibatkan di"usi dan transpor air dan !at terlarut dikembangkan oleh aksi
pemompaan dari kompresi dan dekompresi tulang ra'an intermiten. ;utrien
berdi"usi melalui air pelarut dari matriks.
7ungsi kondrosit bergantung pada keseimbangan hormon yang sesuai.
0embuatan glikosaminoglikans bersul"at dipercepat oleh hormon
pertumbuhan, tiroksin, dan testosteron. a dihambat oleh kortison,
hidrokortison, dan estradiol.
Matriks
5mpat puluh persen berat kering tulang ra'an hialin terdiri atas kolagen
yang terpendam dalam substansi intersel amor". Tulang ra'an hialin
terutama mangandung kolagen tipe . 0roteoglikans tulang ra'an
mengandung kondroitin 3-sul"at, kondroitin /-sul"at, dan keratan sul"at,
terangkai secara ko%alen pada protein inti. Sampai sebanyak 22
proteoglikans ini secara non-ko%alen berhubungan dengan molekul
panjang asam hialuronat, membentuk agregat proteoglikans yang
berinteraksi dengan kolagen. Secara struktural, proteoglikans mirip sikat
botol, pusat proteinnya sebagai tangkai dan rantai glikosaminoglikans
yang memancar sebagai sikatnya.
Selain kolagen tipe dan proteoglikan, komponen penting lain dari matriks
tulang ra'an adalah glikoprotein kondronektin yang membantu perlekatan
kondrosit pada kolagen matriks.
$erik%ndriu!
1apisan ini kaya akan serat kolagen tipe dan mengandung banyak#broblas.
K%ndr%sit
0ada tepian tulang ra'an hialin, kondrosit muda berbentuk lonjong,
dengan sumbu paralel terhadap permukaan. 1ebih ke dalam bentuknya
bulat, dan dapat berkelompok hingga < sel. 0ada jaringan hidup, kondrosit
mengisi seluruh lakuna.
2. Tulang Rawan "lastis
Terdapat di aurikula telinga, dinding meatus auditi%a eksterna, tuba auditi%a,
epiglotis, dan kartilago cunei"orm dalam laring. 0ada dasarnya tulang ra'an
+
8/17/2019 Rangkuman Blk 6 Mdl 1
6/18
elastis identik dengan tulang ra'an hialin, namun memiliki jalinan serat-
serat elastin halus secara luas. ondrosit pada tulang ra'an elastis dan
hialin serupa, maka tulang ra'an elastis seringkali dijumpai secara
berangsur menyatu dengan tulang ra'an hialin.
3. #i$rokartilago
4itemukan pada diskus inter%ertebra, pada perlekatan ligamen tertentu pada
tulang ra'an dari tulang, dan pada sim#sis pubis. 7ibrokartilago selalu
berhubungan dengan jaringan ikat padat, dan daerah perbatasan di antara
kedua jaringan ini tidak jelas dan tampak peralihannya secara berangsur.
7ibrokartilago mengandun kondrosit serupa dengan tulang ra'an hialin.
Matriks #brokartilago bersi"at asido#lik karena banyak mengandung serat
kolagen kasar, tipe , yang dengan mudah tampak di mikroskop. Matriks
amor" tidak begitu banyak. Serat kolagen yang banyak membentuk berkas-
berkas tidak teratur di antara kelompok-kelompok kondrosit atau tersusun
paralel sepanjang kolom kondrosit.
4iskus inter%ertebra terdiri atas komponen : anulus #brosus dari tulang
ra'an dan nukleus pulposus cair. 4iskus inter%ertebra ber"ungsi sebagai
bantal pelicin yang mencegah %ertebra bersebelahan mengalami erosi oleh
kekuatan abrasi" selama gerakan tulang belakang. ;ukleus pulposus cair
ber"ungsi sebagai peredam kejut di antara %ertebra bersebelahan.
$eri%steu!
Adalah jar. kat yang membungkus tulang, terdiri atas lapis :
). 1apisan #brous : mengandung banyak sabut kolagen. 1apisan osteogenik : mengandung sel-sel yang bersi"at osteogenik.
&nd%steu!
Adalah lapisan jaringan ikat yang tipis melingkupi ruang sumsum.
Berkemampuan osteogenik dan hemopoetik &membentuk sel-sel darah(
%roses &sifkasi '%roses %enulangan(
&steogenesis '%ertum$uhan dan %erkem$angan Tulang(
$steogenesis merupakan suatu pembentukan tulang dalam tubuh. arena adanya
matriks yang keras dalam tulang, maka pertumbuhan interstisial &dari dalam(, seperti yang
terjadi pada kartilago, tidak mungkin terjadi dan tulang terbentuk melalui penggantian
jaringan yang sudah ada. Ada dua jenis pembentukan tulang, yaitu osi#kasi
intramembranosa dan osi#kasi endokondral &intrakartilago(
/
8/17/2019 Rangkuman Blk 6 Mdl 1
7/18
1. &sifkasi intramem$ranosa, terjadi secara langsung dalam jaringan mesenkim janin
dan melibatkan proses penggantian membran &mesenkim( yang sudah ada. 0roses ini
banyak terjadi pada tulang pipih tengkorak, disebut sebagai 9tulang membran.
a. 0ada area tempat tulang akan terbentuk, kelompol sel mesenkim yang berbentuk
bintang berdi"erensiasi menjadi osteoblas dan membentuk pusat osi#kasi &pusat
paling pertama yang terbentuk pada minggu ke-< masa kehidupan janin(.
b. $steoblas mensekresi matriks organik yang belum terkalsi#kasi, disebut osteoid.
c. alsi#kasi masa osteoid dilakukan melalui pengendapan garam-garam tulang yang
mengikuti dan menangkap osteoblas serta procesus sel osteoblas.
Jika sudah terbungkus matriks yang terkalsi#kasi, osteoblas berubah menjadi
osteosit, yang kemudian terisolasi dalam lakuna dan tidak lagi mensekresi !at
intraselular.
Saluran yang ditinggalkan prosesus osteoblas menjadi kanalikuli.
d. 0ulau-pulau pertumbuhan tulang, atau spikula, menyatu dan membentuk
percabangan untuk membuat jaring-jaring tulang cancellus berongga, atau
trabekula.
e. 6asil osi#kasi intramembranosa secara dini adalah pembentukan %askular, tulang-
tulang primiti", yang dikelilingi mesenkim terkondensasi dan kemudian akan menjadi
periosteum. arena serat-serat kolagen tersebar ke semua arah, maka tulang baru
ini seringkali disebut tulang oven.
0ada area tulang berongga primiti", yang menjadi tempat tumbuh tulang kompak,
trabekula menjadi lebih tebal dan secara bertahap menghentikan inter%ensi
jaringan ikat.
4i area tempat tulang tetap menjadi tulang cancellus, ruang-ruang jaringan ikat
diganti dengan sumsum tulang.
2. &sifkasi endokondral) terjadi melalui penggantian model kartilago. Sebagian besar
tulang rangka terbentuk melalui proses ini, yang terjadi dalam model kartilago hialin
kecil pada janin.
a. =angka embrionik terbentuk dari tulang-tulang kartilago hialin yang terbungkus
perikondrium.
b. 0usat osi#kasi primer terbentuk pada pusat batang &dia#sis( model kartilago tulang
panjang.
>
8/17/2019 Rangkuman Blk 6 Mdl 1
8/18
8/17/2019 Rangkuman Blk 6 Mdl 1
9/18
1. %ertum$uhan *emanjang4engan tumbuhnya tulang ra'an pada bagian epi#sis, seluruh model tulang ra'an
akan semakin memanjang. Akibat proses pertumbuhan dan perluasan pusat
osi#kasi primer, terbentuk !ona @ !ona tertentu pada tulang ra'an tersebut. ona@
!ona tersebut berkembang secara sinergis sesuai dengan proses osi#kasi yang
terjadi dan dapat dijadikan sebagai gambaran proses pembentukan tulang
endokondral yang berkesinambungan. Secara umum !ona- !ona tersebut biasa
disebut sebagai epiphyseal plate.
1. !ona ca"angan atau istirahat
ona ini terdiri dari tulang ra'an hyaline primiti" dan terletak paling dekat dari
epi#sis dan mengandung kondrosit yang menyebar serta berukuran kecil. ona
ini disebut sebagai !ona istirahat karena sel tidak ber"ungsi dalam proses
pertumbuhan. ona ini pada a'alnya merupakan !ona yang relati" panjang,
tetapi secara progresi" memendek dengan majunya proses osi#kasi ke arahnya.
ona ini memperlihatkan pertumbuhan ke segala arah.
2. !ona #roliferasi
ona ini akti" dengan gambaran mitosis. Sel @sel kondrosit pada !ona istirahat
membelah dan menghasilkan sel anak yang tersusun dalam deretan sejajar
dengan sumbu panjang model tulang ra'an. Setiap deretan terdiri atas
kumpulan sel gepeng yang dipisahkan oleh matriks. 4eretan ini tumbuh
terutama melalui penambahan sel pada ujung bebas, sebelah distal terhadap
!ona istirahat. 4engan mekanisme ini tulang ra'an lebih banyak tumbuh
memanjang daripada melebar.
3. !ona maturasi
0ada !ona ini tidak terjadi mitosis, sel -sel serta lakuna membesar dan berubahbentuk menjadi kuboid sedangkan sitoplasmanya penuh terisi oleh glikogen.
0embesaran ini menambah panjang tulang ra'an di daerah tersebut.
$. !ona kalsi%kasi
ona ini merupakan !ona terakhir dari epiphyseal plate yang hanya
mengandung beberapa sel tebal dan berisi sebagian besar kondrosit yang telah
mati karena matriks ekstraselular disekitar kondrosit tersebut telah
terkalsi#kasi. $steoklas memecah tulang ra'an yang terkalsi#kasi, dan
osteoblas serta kapiler dari dia#sis menuju ke daerah tersebut. $steoblas
membentuk matriks tulang ekstraselular sehingga mengganti tulang ra'an
yang terkalsi#kasi. $leh karena itu, !ona kalsi#kasi terbentuk menjadi 9dia#sis
baru yang disemen secara kuat hingga akhir dari dia#sis tulang.
Akti%itas epiphyseal plate merupakan satu @satunya cara yang dapat
memperpanjang dia#sis. etika tulang tumbuh, kondrosit baru terbentuk pada
bagian epi#sial, sedangkan kondrosit tua pada bagian dia#sis diganti dengan
tulang. 0ada proses tersebut ketebalan epiphyseal plate cenderung tetap
konstan, tetapi tulang pada bagian dia#sial menglami pemanjangan.
8/17/2019 Rangkuman Blk 6 Mdl 1
10/18
0ada usia )< tahun &perempuan( dan ) tahun &laki- laki(, epiphyseal plate
menutup8 sel tulang ra'an epi#sial berhenti membelah, dan tulang
menggantikan semua tulang ra'an. 5piphyseal plate memudar dan
meninggalkan struktur tulang yang disebut sebagai epiphyseal line. eberadaan
epiphyseal line menunjukkan tulang telah berhenti tumbuh memanjang. Jika
tulang mengalami "raktur pada epiphyseal plate, tulang yang mengalami "raktur
tersebut kemungkinan akan menjadi lebih pendek daripada panajng tulang
tersebut pada anak @ anak normal. 6al ini terjadi karena kerusakan tulang ra'an
karena "raktur dan sebagainya mempercepat penutupan epiphyseal plate,
sehingga menghambat pertumbuhan panjang tulang.
2. %ertum$uhan *ene$alBerbeda dengan tulang ra'an yang dapat menebal oleh pertumbuhan interstitial
maupun apposisional, tulang de'asa hanya dapat bertambah tebal melalui
pertumbuhan apposisional seperti berikut.
). 0ada permukaan tulang, sel-sel dalam periosteum berdi"erensiasi menjadi
osteoblas, yang dapat mensekresikan sabut kolagen dan molekul organik lain
yang membentuk matriks tulang ekstraselular sehingga osteoblas diliputi oleh
matriks tersebut dan kemudian berkembang menjadi osteosit. 0roses ini
membentuk bumbungan tulang yang memperlambat proses pembesaran serta
membentuk alur bagi pembuluh darah periosteum.
. Setelah proses tersebut, alur berubah menjadi lorong yang melingkupi
pembuluh darah. 0eriosteum kemudian menjadi endosteum yang melapisi
lorong.
*. $steoblas pada endosteum menumpuk matriks tulang ekstraselular membentuk
lamel konsentrik yang baru. 0embentukan tambahan lamel konsentrik ke arah
dalam dari pembuluh darah periosteum. $leh karena itu, lorong menjadi terisi
ke dalam dan osteon baru terbentuk.
3. etika osteon dibentuk, osteoblas di bagian ba'ah periosteum menumpuk
lamella sirkum"erensial luar yang baru sehingga meningkatkan ketebalan
tulang.
etika sel jaringan tulang yang baru menumpuk pada bagian luar permukaan
tulang, jaringan tulang yang melapisi ca%itas medulla dihancurkan oleh osteoklas
dalam endosteum. $leh karena itu, ca%um medulla membesar ketika tulang
mengalami peningkatan ketebalan.
Fakt%r ang Me!'engaru(i $ertu!)u(an Tulang
a. &roth 'ormone : Menstimulasi sintesis protein dan pertumbuhan sebagian besar
sel dan jaringanb. (aratiroi" 'ormone : mengatur konsentrasiion kalsium di tulang dan mengurangikonsentrasi ion kalsium di Cairan 5Dtrasel
)2
8/17/2019 Rangkuman Blk 6 Mdl 1
11/18
c. Kalsitonin : menambah deposit kalsium di tulang dan mengurangi konsentrasi ionkalsium di Cairan 5Dtrasel
d. &h)' : menimbulkan pelepasan hormone perumbuhane. 'ere"itas & keturunan E Fen (". *utrisi :
• kalsium, pos"at, dan protein
• Gitamin 4 : untuk penyerapan kalsium dan pos"or
• Gitamin C : untuk pembentukan bahan dasar tulang
• Gitamin A : untuk proses osi#kasi
) #+KT&R,#+KT&R -+/ *"*%"/+R0 %"RT0*0+ %"RK"*+/+
T0+/
)( 6erediter
Masing @ masing indi%idu memiliki potensi genetik untuk tinggi badan, dengangen diturunkan dari kedua orangtuanya. Ada banyak gen yang terlibat, namun
interaksinya belum diketahui secara pasti. Beberapa di antara gen @ gen ini
kemungkinan gen untuk en!im yang terlibat dalam pembentukan kartilago dan
tulang karena demikianlah cara tulang bertumbuh.
( 6ormon @ hormon
6ormon kelenjar endokrin memproduksi hormon yang menstimulasi e"ek spesi#k
pada sel tertentu. Beberapa hormon mempunyai peran yang penting padapertumbuhan tulang dan pemeliharaanya. 6ormon tersebut meliputi hormon @
hormon pertumbuhan, tiroksin, hormon paratiroid, dan insulin, yang membantu
mengatur pembelahan sel , sintesis protein, metabolisme kalsium, dan produksi
energi. 6ormon dan "ungsi spesi#knya dijelaskan sebagai berikut :
;o
6ormon &elenjar( Asal 7ungsi
). 6ormon0ertumbuhan
elenjarhipo#sisanterior
Meningkatkan kecepatanmitosis kondrosit danosteoblas.
Meningkatkan kecepatansintesis protein&kolagen,matriks kartilago, dan en!imuntuk pembentukan kartilagodan tulang(.
. Tiroksin elenjar tiroid Meningkatkan kecepatansintesis protein.Meningkatkan produksi darisemua jenis makanan.
*. nsulin 0ankreas Meningkatkan produksi energidari glukosa.
3. 6ormon 0aratiroid elenjar
0aratiroid
Meningkatkan reabsorbsi
kalsium dari tulang ke darah&menaikan kadar kalsiumdarah(.
))
8/17/2019 Rangkuman Blk 6 Mdl 1
12/18
Meningkatkan absorbsi kalsiumoleh usus halus dan ginjal.
+. alsitonin elenjar Tiroid
Menurunkan reabsobsi kalsiumdari tulang &menurunkan kadarkalsium darah(
/. 5strogen $%arium Mempercepat penutupanepi#sis tulang
panjang&pertumbuhanberhenti(.>. Testosteron Testis Memperlambatpenutupan
epi#sis tulangpanjang&pertumbuhanberhenti(.Membantu menahan kalsiumdalam tulang untukmempertahankan matrikstulang yang kuat.
Selain "aktor-"aktor diatas terdapat pula "aktor dari si"at tulang yang unik yang
mempengaruhi proses petumbuhan H perkembangan tulang yaitu :
a( Tulang memiliki system kanalikuli
arena system kanalikuli ini memungkinkan pertukaran metabolit
antara darah H osteosit menjadikan sel-sel tulang tetap hidup 'alaupun
di kelilingi substansi intrasel yang telah mengapur.
b( Tulang bersi"at a%askuler
System kanalikuli tidak dapat ber"ungsi jika jaraknya antara kapiler
melebihi 2,+ mm. sehingga di tulang terdapat kapiler-kapiler.
c( Tulang hanya dapat tumbuh melalui mekanisme aposisional
0enumbuhan interstitial seperti pada tulang ra'an tidak mungkin terjadi
pada tulang karena adanya garam kapur &lime salt( dalam matriks yang
tidak memungkinkan terjadinya pengembangan dari dalam.
d( Arsitektur tulang tidak bersi"at statis
Tulang di hancurkan setempat-setempat dan di bentuk kembali. Jadi
harus selalu di pertimbangkan adanya proses rekonstruksi yang
berlanjut terus.
ormon,hormon lain selain hormon pertum$uhan juga penting untuk
pertum$uhan !ang normal.
)
8/17/2019 Rangkuman Blk 6 Mdl 1
13/18
Beberapa hormon lain di luar hormon pertumbuhan juga berperan menurut caranya khusus
yang khusus bagi pertumbuhan keseluruhan.
- 6ormon tiroid esensial untuk pertumbuhan tetapi ia sendiri tidak secara langsung
bertanggung ja'ab menimbulkan e"ek hormon pertumbuhan. 6ormon ini berperan
permisi" dalam mendorong pertumbuhan tulang8 e"ek hormon pertumbuhan akan
maksimum hanya apabila terdapat hormon tiroid dalam jumlah adekuat. Akibatnya,
pada anak hiportiroid pertumbuhan akan sangat terganggu, tetapi hipersekresi
hormon tiroid tidak menyebabkan pertumbuhan berlebihan.
- nsulin diperkirakan merupakan suatu "actor pendorong pertumbuhan yang penting,
seperti dibuktikan oleh kolerasi antara kadar insulin dan pertumbuhan. egagalan
pertumbuhan sering menyertai de#siensi insulin, dan hiperinsulinisme sering
berkaitan dengan pertumbuhan berlebihan. arena insulin meningkatkan sintesis
protein, pengaruh hormon ini dalam mendorong pertumbuhan tidaklah mengejutkan.
;amun e"ek insulin mendorong pertumbuhan juga mungkin timbul dari mekanisme
lain selain e"ek langsungnya pada sintesis protein. nsulin secara structural mirip
dengan somatomedin, dan mungkin berinteraksi dengan res"tor somatomedin &F7 (
yang sangat mirip dengan reseptor insulin.
- Androgen, yang diperkirakan berperan penting dalam lonjakan pertumbuhan
pubertas, merupakan stimulant kuat bagi sintesis protein di banyak organ. Androgen
merangsang pertumbuhan linear, meningkatkan berat badan, dan meningkatkan
massa otot. Androgen paling kuat, testosterone testis, bertanggung ja'ab
membentuk massa otot yang lebih berat pada pria di bandingkan 'anita. 5"ek
androgen dalam mendorong pertumbuhan ini bergantung pada keberadaan hormon
pertumbuhan. Androgen sebenarnya hampir sama sekali tidak memiliki pengaruh
pada pertumbuhan tubuh apabila tidak terdapat hormon pertumbuhan ,tetapi
dengan keberadaan hormon tersebut, keduanya secara sinergistis meningkatkan
pertumbuhan linear. Ialaupun merangsang pertumbuhan, hormon-hormon androgen
akhirnya menghentikan pertumbuhan lebih lanjut dengan mendorong penutupan
lempeng epi#sis.
- 5strogen, seperti androgen, pada akhirnya menghentikan pertumbuhan linear
dengan merangsang perubahan lempeng epi#sis menjadi tulang. ;amun, e"ek
hormon golongan estrogen pada pertumbuhan sebelum pematangan tulang belum
sepenuhnya dipahami beberapa penelitian memperlihatkan bah'a estrogen dosis
tinggi bahkan dapat menghambat pertumbuhan tubuh lebih lanjut.
Jenis,Jenis Tulang
Jenis-jenis tulang berdasarkan bentuknya :
)*
8/17/2019 Rangkuman Blk 6 Mdl 1
14/18
). Tulang panjang, bentuknya silinder dan berongga. Tulang ini terdiri dari dia#sis dan
epi#sis. Contohnya "emur, ulna, tibia, dan numerus.
. Tulang pipih, bentuknya gepeng. Tulang ini menyusun dinding rongga sebagai
penguat. 4i tengahnya terdapat sum-sum tulang. Contohnya skapula, costa, dan
sternum.
*. Tulang pendek , bentuknya kuboid. Contohnya tarsal dan karpal.
3. Tulang ireguler, secara umum bentuknya tidak beraturan. Contohnya mandibula dan
%ertebra.
+. Tulang sesamoid, bentuknya kecil dan bulat. Contohnya patela.
/. Tulang sutural, bentuknya seperti potongan pu!!le. Contohnya sutura temporalis
pada cranium.
Jenis-jenis tulang berdasarkan !at penyusunnya :
). Tulang keras, pada tulang ini terdapat endapan garam-garam kalsium "os"at yang
diatur oleh sel-sel tulang yakni osteoblas dan osteoklas.
. Tulang rawan, pada tulang ini tidak terdapat endapan garam kalsium "os"at. Tulang
ra'an dibagi menjadi tiga :
a. Tulang rawan f$rosa, strukturnya lebih kuat dan kaku karena bahan antar selnya
adalah serat #brosa. Contohnya sim#sis pubis.
b. Tulang rawan h!alin, bahan antar selnya adalah serat kolagen. Contohnya diskus
intra%ertebralis dan saluran napas dari trakea sampai bronkus.
c. Tulang rawan elastin) strukturnya elastis karena bahan antar selnya adalah serat
elastin. Contohnya kuping, epiglotis, dan cuping hidung.
Jenis-jenis komponen tulang berdasarkan matriksnya :
). Tulang kompak , letaknya lebih super#sial. Bagian ini memiliki sistem ha%ers
dimana salurannya sejajar dengan sumbu tulang. arena strukturnya yang padat,
nutrisi didapat dari pembuluh darah, pembuluh sara" juga masuk ke daerah tulang
ini. 4i sekeliling ha%ers terdapat lamela-lamela yang konsentris dan berlapis.
1amela adalah suatu !at kapur yang interseluler yang berkapur. 0ada lamela
terdapat rongga yang disebut lacuna. 4i dalam lacuna terdapat osteosit. 4ari lacuna
keluar menuju ke segala arah saluran-saluran kecul yang disebut kanalikuli yang
berhubungan dengan lakuna lain atau canalis ha%ers.
4i antara sistem ha%ers terdapat lamala interstitial yang lamelanya tidak berkaitan
dengan sistem ha%ers. 0embuluh darah dari periostem menembus tulang kompok
)3
8/17/2019 Rangkuman Blk 6 Mdl 1
15/18
8/17/2019 Rangkuman Blk 6 Mdl 1
16/18
disebut juga pusat osi#kasi primer, sel-sel tulang ra'an membesar kemudian pecah
sehingga terjadi kenaikan p6 &menjadi basa( akibatnya !at kapur didepositkan, dengan
demikian terganggulah nutrisi semua sel-sel tulang ra'an dan menyebabkan kematian
pada sel-sel tulang ra'an ini.
emudian akan terjadi degenerasi &kemunduran bentuk dan "ungsi( dan pelarutan
dari !at-!at interseluler &termasuk !at kapur( bersamaan dengan masuknya pembuluh
darah ke daerah ini, sehingga terbentuklah rongga untuk sumsum tulang.
0ada tahap selanjutnya pembuluh darah akan memasuki daerah epiphise sehingga
terjadi pusat osi#kasi sekunder, terbentuklah tulang spongiosa. 4engan demikian masih
tersisa tulang ra'an dikedua ujung epi#se yang berperan penting dalam pergerakan sendi
dan satu tulang ra'an di antara epi#se dan dia#se yang disebut dengan cakram epi#se.
0roses pertumbuhan tulang panjang adalah proses majemuk. 5pi#sis membesar
akibat pertumbuhan tulang ra'an secara radial, diikuti oleh osi#kasi endokondral. 4engancara ini bagian spons epi#sis akan bertambah. 4ia#sis pada mulanya terdiri atas tulang
silindris. arena epi#sis bertumbuh lebih cepat, ujung-ujung dia#sis menjadi lebih besar,
membentuk 9corong "ia%sis yang dipisahkan oleh 9batang "ia%sis. Selama
pertumbuhan, sel-sel tulang ra'an pada cakram epi#se terus-menerus membelah
kemudian hancur dan tulang ra'an diganti dengan tulang di daerah dia#se, dengan
demikian tebal cakram epi#se tetap sedangkan tulang akan tumbuh memanjang. 0ada
pertumbuhan diameter &lebar( tulang, tulang didaerah rongga sumsum dihancurkan oleh
osteoklas sehingga rongga sumsum membesar, dan pada saat yang bersamaan osteoblas
di periosteum membentuk lapisan-lapisan tulang baru di daerah permukaan.penutupan
epi#sis ini mengikuti suatu proses yang kronologis pada setiap tulang dan selesai pada usia
sekitar 2 tahun.
0ersendian dan 7ungsinya
)/
8/17/2019 Rangkuman Blk 6 Mdl 1
17/18
0ersendian dapat dibedakan menjadi tiga bagian,yaitu:
A. Sendi mati 'sinartropis(, yaitu hubungan antar tulang yang tidak memungkinkan
adanya gerak. 6ubungan semacam ini dinamakan sinatrosis. Misalnya: hubungan antar
tulang tengkorak, hubungan tulang-tulang pembentukan gelang panggul, dan
hubungan antar ruas-ruas punggung. Bila kedua ujung tulang dihubungkan oleh
jaringan tulang ra'an disebut sinkondrosis. 4engan adanya tulang ra'an &kartilago(
masih memungkinkan sedikit adanya gerakan. Bila kedua ujung dihubungkan oleh
serabut jaringan ikat disebut sin#brosis.
B. Sendi kaku 'ampiartropis(, yaitu hubungan antar tulang yang hanya menimbulkan
gerakan yang sangat terbatas. Misalnya: 6ubungan antara tulang rusuk dengan tulang
dada, tulang rusuk dengan tulang panggul.
C. Sendi gerak 'diartropis(, yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan macam-
macam gerak
Macam-macam sendi gerak :
a( Sendi peluru, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerak segala arah
&gerakan bebas(. edua ujung terbentuk bengkol dan lekuk. ujung tulang yang satu
terbentuk bongkol dan lekuk. ?jung tulang yang satu berbentuk bongkok dan sesuai
masuk kedalam lekukan ujung tulang yang lain. Bentuk ini memungkinkan gerakan
yang lebih bebas diantara bentuk sendi-sendi lainnya dan berporos tiga. Contohnya:
hubungan antar tulang paha dan gelang panggul, tulang lengan atas dan sendi bahu.
b( Sendi engsel, yaitu persendiaan yang memungkinkan terjadi gerak hanya kesatu
arah saja &bandingkanlah dengan engsel pintu(. Contohnya:sendi pada siku, sendi
pada lutut, dan sendi-sendi pada jari tangan dan kaki.
c( Sendi putar, yaitu persendian yang salah satu tulang bergerak
d( Sendi pelana, yaitu dari hubungan tulang, tulang yang satu dapat bergerak kedua
arah
e( Sendi lunur6sendi geser, yaitu hanya sedikit gerak pergeseran
"( Sendi kondiloid, yaitu diantara tulang yang permukaanya berbentuk o%al
Jenis sendi sino%ial:
). Finglinus : 7leksi dan ekstensi,monoaDis
. Selaris : 7leksi dan ekstensi,abduksi Hadduksi,biaDial
*. Floboid : eksi dan ekstensi,abduksi Hadduksi,rotasi sindkon multi aDial
)>
8/17/2019 Rangkuman Blk 6 Mdl 1
18/18