Rapat Koordinasi Jatim 4 Des 2015

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penanggulangan becana

Citation preview

  • KEBIJAKAN PENATAAN URUSAN PEMERINTAHAN, KELEMBAGAAN DAN KEPEGAWAIAN PADA PERANGKAT DAERAH BERDASARKAN AMANAT UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

    oleh :Dr. NURDIN, S.Sos, M.Si.Kepala Sub Direktorat Wilayah IDirektorat Fasilitasi Kelembagaan dan Kepegawaian Perangkat DaerahDirektorat Jenderal Otonomi Daerah

    Disampaikan pada Rapat Koordinasi Kelembagaan Prov. Jawa TimurDenpasar, 4 Desember 2015

  • I. PERKEMBANGAN KEBIJAKAN DESENTRALISASI UU 22 / 1999 Dominan DestrUU 32 /04 mencari keseimbangan UU 5 / 1974 Dominan Sentrl UU 18 / 1965 Dominan Desentr Penetapan Presiden 6 / 1959 Dominan sentrl UU 1 / 1957 Dominan Desentralisasi UU 22 / 1948 Dominan Desentralisasi UU 1 / 1945 Dominan Sentralisasi DESENTRALISATIE WET 1903 Dominan Sentralisasi

  • II. MEMBANGUN EFEKTIVITAS PEMERINTAHAN BERBASIS PADA URUSAN

  • Melalui Undang-Undang ini dilakukan pengaturan yang bersifat afirmatif yang dimulai dari pemetaan Urusan Pemerintahan yang akan menjadi prioritas Daerah dalam pelaksanaan otonomi yang seluas-luasnya. Melalui pemetaan tersebut akan tercipta sinergi kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian yang Urusan Pemerintahannya di desentralisasaikan ke Daerah. Sinergi Urusan Pemerintahan akan melahirkan sinergi kelembagaan antara Pemerintah Pusat dan Daerah karena setiap kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian akan tahu siapa pemangku kepentingan (stakeholder) dari kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian tersebut di tingkat provinsi dan kabupaten/kota secara nasional. Sinergi Urusan Pemerintahan dan kelembagaan tersebut akan menciptakan sinergi dalam perencanaan pembangunan antara kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian dengan Daerah untuk mencapai target nasional. Manfaat lanjutannya adalah akan tercipta penyaluran bantuan yang terarah dari kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian terhadap Daerah-Daerah yang menjadi stakeholder utamanya untuk akselerasi realisasi target nasional tersebut.Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah akan sulit tercapai tanpa adanya dukungan personel yang memadai baik dalam jumlah maupun standar kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. Dengan cara tersebut Pemerintah Daerah akan mempunyai birokrasi karir yang kuat dan memadai dalam aspek jumlah dan kompetensinya.II. MEMBANGUN EFEKTIVITAS PEMERINTAHAN BERBASIS PADA URUSAN (LANJUTAN ..)

  • III. KONSTRUKSI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAHPembentukan Daerah OtonomJabatan2Pengisian PersonilKDH & DPRDPenyerahan UrusanRAKYAT (PUBLIC SERVICE DAN CIVIL SERVICES)Urusan PemPemerintahPRESIDEN &WAPRESPEMBIAYAANOrganisasi Perangkat DaerahKINERJA PEMDAPERSONILK / Lberdasarkan perbandingan objektif antara kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan dengan yang dimiliki oleh pegawai.12357468I / 9II/0III PARTISIPASI

  • IV. URUSAN PEMERINTAHAN Urusan Pemerintahan Absolut, sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, yaitu:politik luar negeri;pertahanan;keamanan;yustisi;moneter dan fiskal nasional; danagama.

    Urusan Pemerintahan Konkuren, dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota. Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah.

    Urusan Pemerintahan Umum, adalah Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan.

  • KONKURENABSOLUTPERTAHANANKEAMANANAGAMAYUSTISIPOLITIK LUAR NEGERIMONETER & FISKALPILIHANWAJIBPELAYANAN DASARNON PELAYANAYAN DASARS P MPEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHDibagi prinsip: Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi, serta kepentingan strategis nasionalUMUM

  • Urusan Pemerintahan Wajib berkaitan dengan Pelayanan Dasar(Wajib diselenggarakan oleh semua daerah)Pendidikan; Kesehatan; Pekerjaan umum dan penataan ruang; Perumahan rakyat dan kawasan permukiman; Ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat; dan Sosial.

  • Tenaga kerja; Pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak; Pangan; Pertanahan; Lingkungan hidup; Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil; Pemberdayaan masyarakat dan Desa; Pengendalian penduduk dan keluarga berencana; Perhubungan; Komunikasi dan informatika; Koperasi, usaha kecil, dan menengah; Penanaman modal;Kepemudaan dan olah raga;Statistik;Persandian;Kebudayaan;Perpustakaan; danKearsipan.Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar(Wajib diselenggarakan oleh semua daerah)

  • Urusan Pemerintahan Pilihan(Wajib diselenggarakan oleh Daerah sesuai potensi)Kelautan dan perikanan; Pariwisata; Pertanian; Kehutanan; Energi dan Sumber Daya Mineral; Perdagangan; Perindustrian; dan Transmigrasi.

  • URUSAN PEMERINTAHAN (lanjutan .) Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan bidang kehutanan, kelautan, serta energi dan sumber daya mineral dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi.

    bidang kehutanan yang berkaitan dengan pengelolaan taman hutan raya kabupaten/kota menjadi kewenangan Daerah kabupaten/kota.

    bidang energi dan sumber daya mineral:pengelolaan minyak dan gas bumi - Pusatpemanfaatan langsung panas bumi dalam Daerah kabupaten/kota- kabupaten/kota.

    Daerah kabupaten/kota penghasil dan bukan penghasil mendapatkan bagi hasil dari penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

  • V. PRINSIP PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN prinsip akuntabilitas : berdasarkan kedekatannya dengan luas, besaran, dan jangkauan dampak yang ditimbulkan oleh penyelenggaraan suatu Urusan Pemerintahan.

    prinsip efisiensi : berdasarkan perbandingan tingkat daya guna yang paling tinggi yang dapat diperoleh.

    prinsip eksternalitas : berdasarkan luas, besaran, dan jangkauan dampak yang timbul akibat penyelenggaraan suatu Urusan Pemerintahan.

    prinsip kepentingan strategis nasional berdasarkan pertimbangan dalam rangka menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa, menjaga kedaulatan Negara, implementasi hubungan luar negeri, pencapaian program strategis nasional dan pertimbangan lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

  • VI. PRINSIP PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN Kriteria Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat adalah:Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas Daerah provinsi atau lintas negara;Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas Daerah provinsi atau lintas negara;Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas Daerah provinsi atau lintas negara;Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Pemerintah Pusat; dan/atauUrusan Pemerintahan yang peranannya strategis bagi kepentingan nasional.

  • VI. PRINSIP PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN Kriteria Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi adalah:Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas Daerah Kabupaten/kota;Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas Daerah Kabupaten/kota;Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas Daerah Kabupaten/kota;Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Daerah Provinsi.

  • VI. PRINSIP PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN Kriteria Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota adalah:Urusan Pemerintahan yang lokasinya dalam Daerah Kabupaten/kota;Urusan Pemerintahan yang penggunanya dalam Daerah Kabupaten/kota;Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya hanya dalam Daerah Kabupaten/kota;Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Daerah Kabupaten/Kota.

  • VII. LANGKAH STRATEGIS PENATAAN URUSAN, KELEMBAGAAN DAN KEPEGAWAIAN PADA PERANGKAT DAERAH (lanjutan)

  • VIII. KERANGKA INTEGRASI PENATAAN URUSAN, KELEMBAGAAN DAN KEPEGAWAIAN PADA PERANGKAT DAERAH SERTA PERENCANAAN DAN PENGANGGARANUrusan PemerintahanSub Urusan PemerintahanFungsi Dasar/ Tugas Urusan PemerintahanIndikatorKriteria Unjuk KerjaKelembagaan Perangkat DaerahPegawai ASN pd Perangkat DaerahPeta Jabatan dan Atributnya Kualifikasi Pegawai ASN pada Perangkat DaerahKepala AdministratorPengawasJFTJFUJPT/AdmnistratorAdministratorPengawasJFTJFUPenilaian Kinerja IndividuPemaketan dan Penilaian Kompetensi Program & AnggaranIKUPROGRAMANGGARANKewenanganLangkah KerjaKinerja Organisasi, Daerah, Program dan K/L di Daerah

  • IX. PENATAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN KELEMBAGAAN PERANGKAT DAERAHUrusan PemerintahanSub Urusan PemerintahanJenis Layanan/Fungsi Dasar/Tugas Urusan PemerintahanJangkauan Layanan/IndikatorKelembagaan Perangkat DaerahPeta Jabatan Kepala AdministratorPengawasJFTJFUKewenanganTIPELOGI Perangkat DaerahAnalisis Jabatan Evaluasi Jabatan

  • X. PENATAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN KEPEGAWAIAN PADA PERANGKAT DAERAHUrusan PemerintahanSub Urusan PemerintahanFungsi Dasar/ Tugas Urusan PemerintahanKriteria Unjuk KerjaKelembagaan Perangkat DaerahPegawai ASN pd Perangkat DaerahPeta Jabatan dan Atributnya Kualifikasi Pegawai ASN pada Perangkat DaerahJPT/ AdmnistratorAdministratorPengawasJFTJFUPemaketan Kompetensi Program & AnggaranIKUKewenanganLangkah KerjaKKNIPDN:AhliSuvervisorOperator

    Penilaian Kompetensi dan Sertifikasi

  • XI. PENATAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PENETAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

    Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.(Pasal 1, Angka 17 UU Pemda).

    Indikator SPM adalah sejauhmana pemerintah daerah mampu mencapai target penyediaan jenis dan mutu pelayanan dasar sesuai dengan Standar. Prsetasi puncak (Target 100 %) adalah apabila semua warga masyarakat memperoleh setiap jenis layanan dengan mutu yang sesuai

    Untuk mencapai SPM tersebut, diperlukan kapasitas daerah (Kebijakan, Kelembagaan, SDM) dan standarisasi sarana, prasarana yang diperlukan dalam penyediaan jenis pelayanan dasar dengan mutu yang sesuai, sebagai indikator pengukuran kinerja pemerintah daerah dalam pencapaian SPM.

  • XII. PENATAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PENETAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

    Indikator pengukuran kinerja pemerintah daerah dalam pencapaian SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam rangka pencapaian suatu SPM tertentu.

    masukanproseshasil manfaat pelayanan

  • XIII. LANGKAH STRATEGIS PENATAAN URUSAN, KELEMBAGAAN DAN KEPEGAWAIAN PADA PERANGKAT DAERAHUrusan PemerintahanSub Urusan PemerintahanFungsi Dasar/ Tugas Urusan PemerintahanIndikatorKriteria Unjuk KerjaPenilaian Kinerja IndividuProgram & AnggaranIKUPROGRAMANGGARANKewenanganLangkah KerjaKinerja Organisasi, Daerah, Program dan K/L di DaerahSPM

  • *XIV. PENYUSUNAN PETA JABATANURUSAN PEMERINTAHANPETA JABATAN PERANGKAT DAERAHSetiap Jabatan ditetapkan sesuai Kompetensi yang dibutuhkan (Ps 16 ASN)

  • *XV. PENYUSUNAN KUALIFIKASI PEGAWAI PERANGKAT DAERAH

  • *XVI. KUALIFIKASI PEGAWAI PERANGKAT DAERAH (Lanjutan .)

    No.JabatanKompetensiSyarat Jab. Lain Kompetensi TeknisManajer-ialSosio KulturalPemerin-tahanPang-katBakat (???)Tempe-ramenUmumIntiPilihan1Kepala Perangkat DaerahJPT PRATAMA2Administra-tor 3Pengawas

  • XVII. JENIS PERANGKAT DAERAH MENURUT UU 23/2014SUPPORTING STAFF :SETDASET DPRDOPERATING CORE :DINAS YANG MELAKSANAKAN URUSAN PEMERINTAHAN.TECHNO STRUCTURE : BADAN YANG MEMBERIKAN DUKUNGAN TEKNIS KEPADA SELURUH SKPD.TECNO STRUCTURE YANG SECARA EKSPLISIT SUDAH DISEBUTKAN NOMENKLATURNYA INSPEKTORAT DAERAH DAN SATPOL PP.A.

    B.

    C.

    D.

  • XVIII. JENIS PERANGKAT DAERAH PROVINSISEMUA PERANGKAT YANG MELAKSANAKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DISEBUT DINASSEMUA PERANGKAT DAERAH YANG MEMBERIKAN DUKUNGAN TEKNIS KEPADA SELURUH PRANGKAT DAERAH DISEBUT BADAN, KECUALI YG DISEBUT KHUSUS.SELAIN DINAS DAN BADAN DIBENTUK SEKRETARIAT DAERAH, SET DPRD DAN INSPEKTORAT DAERAH SERTA SAPOL PP

  • XIX. JENIS PERANGKAT DAERAH KABUPATEN/KOTASEMUA PERANGKAT YANG MELAKSANAKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DISEBUT DINASSEMUA PERANGKAT DAERAH YANG MEMBERIKAN DUKUNGAN TEKNIS KEPADA SELURUH PRANGKAT DAERAH DISEBUT BADANSELAIN DINAS DAN BADAN DIBENTUK SEKRETARIAT DAERAH, SET DPRD DAN INSPEKTORAT DAERAH.PERANGKAT KEWILAYAHAN DISEBUT KECAMATAN.

  • XX. TIPOLOGI PERANGKAT DAERAHPADA PRINSIPNYA SETIAP URUSAN PEMERINTAHAN DILAKSANAKAN OLEH 1 DINASPADA PRINSIPNYA SETIAP FUNGSI PENUNJANG DILAKSANAKAN OLEH 1 BADANUNTUK MELAKSANAKAN PRINSIP TERSEBUT DI ATAS, DINAS DAN BADAN DIKATEGORIKAN KE DALAM TIPE A, TIPE B DAN TIPE C.KECAMATAN DIKATEGORIKAN KE DALAM TIPE A DAN TIPE BTIDAK LAGI DIKENAL PERUMPUNAN DINAS DAN BADAN, KECUALI URUSAN YANG SANGAT KECIL SEHINGGA BEBAN TUGASNYA TIDAK MASUK KATEGORI TIPE C

  • KONSEP PENGATURAN DINAS DAERAH DALAM RPP PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (TINDAK LANJUT UU 23/2014)Klasifikasi ditentukan berdasarkan kriteria:

    Untuk Urusan Pemerintahan Wajib variabel Umum (jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah APBD) Variabel Teknis (besaran masing-masing Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah)

    Untuk Urusan Pemerintahan Pilihanvariabel Umum (jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah APBD) Variabel Teknis (potensi, proyeksi penyerapan tenaga kerja, dan pemanfaatan lahan)

  • KONSEP PENGELOMPOKAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG TIDAK MEMENUHI KRIERIA DINAS TIPE CBidang pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga;Bidang sosial, pemberdayaan masyarakat dan desa, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, dan pengendalian penduduk dan keluarga berencana; Bidang penanaman modal, koperasi, usaha kecil dan menengah, industri, perdagangan dan tenaga kerja Bidang komunikasi dan informatika, statistik dan persandian;Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, energi dan sumber daya mineral dan pertanahan serta perhubungan;Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman, dan TransmigrasiBidang pertanian, pangan, kelautan dan perikanan, Bidang lingkungan hidup dan kehutanan;bidang perpustakaan dan arsip, pariwisata;

  • KONSEP PENGATURAN DINAS DAERAH DALAM RPP PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (TINDAK LANJUT UU 23/2014)Pada dinas) dapat dibentuk UPT dinas untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu yang membutuhkan satu kesatuan manajemen dalam penyelenggaraannya;

    untuk Dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan berbentuk satuan pendidikan.

    UPT untuk Dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan berbentuk rumah sakit.

    Selain UPT untuk Dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan dapat membentuk cabang dinas di Kabupaten/Kota yang wilayah kerjanya dapat meliputi lebih dari satu kabupaten/kota.

    Pembentukan UPT dinas \ditetapkan melalui peraturan gubernur.Peraturan Gubernur) ditetapkan setelah dikonsultasikan secara tertulis dengan Menteri.

  • KONSEP PENGATURAN DINAS DAERAH DALAM RPP PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (TINDAK LANJUT UU 23/2014)Pada perangkat daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan yang hanya diotonomikan kepada daerah provinsi, dibentuk cabang dinas di kabupaten/kota yang mempunyai urusan pemerintahan pada wilayah tersebut.wilayah kerja cabang dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat meliputi lebih dari satu kabupaten/kota.Pembentukan cabang ditetapkan dengan peraturan daerah.Dalam rangka percepatan dan efisiensi pelayanan publik urusan pemerintahan, cabang dinas mendapat pelimpahan wewenang dari gubernur.Pelimpahan wewenang dari gubernur dilaksanakan melalui peraturan gubernur.

  • KONSEP PENGATURAN DINAS DAERAH DALAM RPP PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (TINDAK LANJUT UU 23/2014)UPT pada dinas terdiri atas 1 (satu) subbagian tata usaha dan kelompok jabatan fungsional.

    Khusus untuk UPT dengan beban tugas yang besar, dapat terdiri atas 1 (satu) sub bagian tata usaha dan paling banyak 2 (dua) seksi, berdasarkan penetapan Menteri setelah mendapat pertimbangan dari menteri yang membidangi urusan pemerintahan bidang aparatur negara.

    Susunan organisasi UPT yang berbentuk rumah sakit, Puskesmas, dan satuan pendidikan ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

  • LEMBAGA TERTENTUKETENTUAN PASAL 231 UU 23/2014 : Dalam hal ketentuan peraturan perundang-undangan memerintahkan pembentukan lembaga tertentu di Daerah, lembaga tersebut dijadikan bagian dari Perangkat Daerah yang ada setelah dikonsultasikan kepada Menteri dan menteri yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan bidang pendayagunaan aparatur negara

  • NoLEMBAGADasar HukumPermendagri1.Sekretariat KPID ProvinsiPasal 7 ayat (3) UU 32/2002 Tentang Penyiaran 19 Tahun 20082.Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)Pasal 128 UU 32/2004 Tentang Pemerintahan Daerah.Pasal 47 PP 41/2007 tentang OPD20 Tahun 20083.Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Kelautan dan Perikanan ProvinsiPasal 8 ayat (2) UU No. 16/2006 tentang Sistem PenyuluhanBelum ada4.Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan KehutananPasal 8 ayat (2) UU No. 16/2006 tentang Sistem PenyuluhanBelum ada5.Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Pasal 25 UU 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana 46 Tahun 20086.Sekretariat KorpriPasal 30 ayat (2) UU 43/1999. PP 42/200417 Tahun 20097.Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)Pasal 22,39,66,80 UU 41/1999. Pasal 8 PP 6/2007. Pasal 32 PP 44/200761 Tahun 2010

  • No.LEMBAGADasar HukumPermendagri8.Badan Pengelola Perbatasan DaerahPasal 18 UU 43/2008. Pasal 24 Perpres 1/20102 Tahun 20109.Satpol Pamong PrajaPasal 148 UU 32/2004PP 6/201040 dan 41/201110.Sekretariat Komisi InformasiPasal 29 UU 14/2008Tidak ada11.Unit Layanan Pengadaan (ULP)Pasal 14 Perpres 54/2010Belum ada12.Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD)Pasal 54 UU 52/2009Belum ada13.Semacam UKP4 di DaerahBelum adaBelum ada

  • PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHANPemetaan urusan pemerintahan dilakukan untuk memperoleh informasi tentang intensitas urusan pemerintahan urusan wajib dan potensi urusan pilihan serta beban kerja peneyelnggaraan urusan.Pemetaan urusan pemerintahan digunakan untuk menentukan susunan dan tipe perangkat daerah.

  • TATA CARA PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHANBerdasarkan kriteria variabel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, pemerintah daerah dan kementrian/lembaga pemerintah nonkementrian melaksanakan pemetaan urusan pemerintahan;Untuk membantu kelancaran pemetaan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kementerian mengembangkan sistem informasi pemetaan urusan pemerintahan dan penentuan beban kerja perangkat daerah.Untuk melaksanakan pemetaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemerintah daerah menyampaikan rencana pemetaan urusan pemerintahan kepada masing-masing kementerian/lembaga pemerintah non kementerian dan berkoordinasi dengan Menteri dengan menggunakan sistem informasi pemetaan urusan pemerintahan dan penentuan beban kerja perangkat daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2).Hasil pemetaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh menteri/kepala pembaga pemerintah nonkementrian setelah mendapat pertimbangan Menteri.

  • HASIL PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN

    Hasil pemetaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (3), digunakan oleh pemerintah daerah untuk menyusun perda pembentukan perangkat daerah berdasarkan tipe perangkat daerah.

  • TINDAK LANJUTUntuk pertama kalinya, pemetaan urusan pemerintahan harus sudah selesai dilaksanakan paling lambat bulan Maret tahun 2016.

    hasil pemetaan urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sudah ditetapkan paling lambat bulan bulan April tahun 2016.

    Perda pembentukan perangkat daerah harus sudah ditetapkan paling lambat akhir Agustus 2016.

    Pengisian kepala perangkat daerah dan kepala unit kerja pada perangkat daerah paling lambat awal Desember 2016.

  • TINDAK LANJUTPengisian kepala perangkat daerah dan kepala unit kerja pada perangkat daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) untuk pertama kalinya dilakukan dengan mengukuhkan pejabat yang selama ini melaksanakan tugas-tugas tersebut sepanjang sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki dengan kualifikasi, kompetensi dan persyaratan jabatan.

    kualifikasi, kompetensi dan persyaratan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditetapkan oleh menteri/kepala lembaga pemerintah non kementerian yang dikoordinasikan oleh Menteri.

    Dalam hal hasil pemetaan urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum ditetapkan, untuk pertama kali, Daerah dapat menetapkan peraturan daerah tentang pembentukan perangkat daerah tanpa menunggu hasil penetapan sesuai jadwal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4).

  • SIMULASI PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN TIPELOGI KELEMBAGAAN PERANGKAT DAERAH BIDANG PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

    http://fasilitasi.otda.kemendagri.go.id

  • [email protected] 1042 03290815 9676 440

  • *

    DI PAPUA TEMPATNYA BURUNG CENDRAWASIH

    CUKUP SEKIAN DAN TERIMA KASIH

    *******

    ----- Meeting Notes (8/18/15 15:19) -----Perlu dilakukan evaluasi secara terus menerus, mempertimbangkan pertimbangan kelembagaan***********************************