REFERAT HEMOROID by bonia

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/11/2019 REFERAT HEMOROID by bonia

    1/19

    REFERAT

    HEMOROID

    Penyusun :

    Bathin Bonia S.

    030.09.044

    Pembimbing :

    Dr. Benno Syahbana , Sp.B. FINACS

    KEPANITERAAN KLINIK BEDAH

    RSUD BUDHI ASIH

    PERIODE 24 MARET31 MEI 2014

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

    JAKARTA

    2014

  • 8/11/2019 REFERAT HEMOROID by bonia

    2/19

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, berkat rahmat Nya penyusun dapat menyelesaikan

    referat ini. Referat ini di susun guna memenuhi tugas kepaniteraan klinik bedah di RSUD Budhi Asih.

    Penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. Benno syahbana Sp.B

    FINACSselaku pembimbing dalam pembuatan referat ini, serta kepada seluruh dokter yang membimbing

    selama di kepaniteraan klinik bedah RSUD Budhi Asih, dan juga terimakasih kepada teman- teman serta

    terimakasih kepada seluruh pihak yang telah member bantuan dan dukungan kepada penyusun.

    Dengan penuh kesadaran, referat ini di buat dengan se maksimal mungkin namun tidak luput

    dari segala kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangan kami

    harapkan. Akhir kata semoga referat ini dapat bermanfaat bagi kita semua,

    Jakarta, 27 April 2014

    Bathin Bonia S.

  • 8/11/2019 REFERAT HEMOROID by bonia

    3/19

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam anal kanal. Hemoroid sangat umum terjadi. Pada

    usia 50-an, 50% individu mengalami berbagai tipe hemoroid berdasarkan luas vena yang terkena.

    Hemoroid juga biasa terjadi pada wanita hamil. Tekanan intra abdomen yang meningkat oleh karena

    pertumbuhan janin dan juga karena adanya perubahan hormon menyebabkan pelebaran venahemoroidalis. Pada kebanyakan wanita, hemoroid yang disebabkan oleh kehamilan merupakan

    hemoroid temporer yang berarti akan hilang beberapa waktu setelah melahirkan. Hemoroid

    diklasifiksasikan menjadi dua tipe. Hemoroid internal yaitu hemorod yang terjadi diatas stingfer anal

    sedangkan yang muncul di luar stingfer anal disebut hemorod eksternal.

    Kedua jenis hemoroid ini sangat sering terjadi dan terdapat pada sekitar 35% penduduk. Hemoroid bisa

    mengenai siapa saja, baik laki-laki maupun wanita. Insiden penyakit ini akan meningkat sejalan dengan

    usia dan mencapai puncak pada usia 45-65 tahun. Walaupun keadaan ini tidak mengancam jiwa, tetapi

    dapat menyebabkan perasaan yang sangat tidak nyaman. Berdasarkan hal ini kelompok tertarik untuk

    membahas penyakit hemoroid.

  • 8/11/2019 REFERAT HEMOROID by bonia

    4/19

    BAB II

    PEMBAHASAN

    1. Definisi

    Hemoroid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemoroidalis yang tidak merupakan kelainan

    patologik. Hanya apabila hemoroid menyebabkan keluhan atau penyulit, diperlukan tindakan( 4

    Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal-kanal. Hemoroid sangat umum terjadi.

    Hemoroid sangat sering terjadi pada usia 50an, 50 % individu mengalami berbagai tipe hemoroid

    berdasarkan luasnya vena yang terkena.(R.Sjamsuhijat dan Wim de Jong 1997)

    Epidemiologi

    Hemoroid bisa terjadi pada semua umur. Hemoroid biasa menyerang pada usia 20-50 tahun baik pada

    laki-laki maupun perempuan tetapi paling banyak terjadi pada umur 45-65 tahun. Penyakit hemoroid

    jarang terjadi pada usia di bawah 20 tahun. Prevalensi meningkat pada ras Kaukasian dan individu

    dengan status ekonomi tinggi. Angka prevalensi hemoroid di akhir pertengahan abad ke-20 dilaporkan

    menurun. Sepuluh juta orang di Indonesia menderita hemoroid, dengan prevalensi lebih dari 4%. Laki-

    laki dan perempuan mempunyai resiko yang sama. Resiko hemoroid meningkat seiring bertambahnya

    usia. Penelitian dari ruang endoskopi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta pada tahun 1998 -

    2005 menemukan sekitar 9% pasien dengan keluhan sembelit ternyata menderita kanker usus besar dansekitar 39,6 % penderita sembelit mengalami hemoroid

    Etiologi

    Menurut Villalba dan Abbas, etiologi hemoroid sampai saat ini belum diketahui secara pasti, beberapa

    faktor pendukung yang terlibat diantaranya adalah: penuaan, kehamilan, hereditas, konstipasi atau

    diare kronik, penggunaan toilet yang berlama-lama, posisi tubuh, misal duduk dalam waktu yang lama,

    dan obesitas. Faktor-faktor tersebut berkaitan dengan kongesti vaskular dan prolapsus mukosa. Selain

    itu dikatakan ada hubungan antara hemoroid dengan penyakit hati maupun konsumsi alkohol dengan

    angka kejadian hemorrhoid

    Klasifikasi Hemoroid

    Hemoroid diklasifikasikan berdasarkan asalnya. Klasifikasi hemoroid yaitu: hemoroid eksternal,internal, dan eksternal-internal. Hemoroid eksternal, berasal dari dari bagian distal linea dentata

    dan dilapisi oleh epitel skuamos yang telah termodifikasi serta banyak persarafan serabut saraf

    nyeri somatik. Hemoroid internal, berasal dari bagian proksimal dentate linedan dilapisi

  • 8/11/2019 REFERAT HEMOROID by bonia

    5/19

    mukosa. Hemoroid internal-eksternal dilapisi oleh mukosa di bagian superior dan kulit pada

    bagian inferior serta memiliki serabut saraf nyeri.

    Hemoroid eksterna diklasifikasikan sebagai akut dan kronik. Bentuk akut berupa pembengkakan

    bulat kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya merupakan hematoma, walaupun disebut

    hemoroid trombosis eksterna akut. Bentuk ini sangat nyeri dan gatal karena ujung-ujung syarafpada kulit merupakan reseptor nyeri. Hemoroid eksterna kronik atauskin tagberupa satu atau

    lebih lipatan kulit anus yang terdiri dari jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah.

    Hemoroid interna diklasifikasikan menjadi 4 derajat yaitu :

    Derajat I : Tonjolan masih di lumen rektum, biasanya keluhan penderita adalah perdarahan

    Derajat II : Tonjolan keluar dari anus waktu defekasi dan masuk sendiri setelah selesai defekasi.

    Derajat III : Tonjolan keluar waktu defekasi, harus didorong masuk setelah defekasi selesai

    karena tidak dapat masuk sendiri.

    Derajat IV : Tonjolan tidak dapat didorong masuk/inkarserasi

    Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 1. Pembagian derajat hemoroid interna:

    Hemoroid Interna

    Derajat Berdarah Menonjol ReposisiI + - -

    II + + Spontan

    III + + Manual

    IV + TetapTidakdapat

    terdapat pada tiga posisi primer, yaitu kanan depan ( jam 7 ), kanan belakang (jam 11), dan kiri lateral

    (jam 3). Hemoroid yang lebih kecil terdapat di antara ketiga letak primer tesebut.( 4,5 )

    Hemoroid eksterna yang merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus hemoroid inferiorterdapat di sebelah distal linea dentata/garis mukokutan di dalam jaringan di bawah epitel anus.

    Kedua pleksus hemoroid, internus dan eksternus berhubungan secara longgar dan merupakan

    awal aliran vena yang kembali bermula dari rektum sebelah bawah dan anus. Pleksus hemoroid

    interna mengalirkan darah ke vena hemoroidalis superior dan selanjutnya ke vena porta. Pleksus

  • 8/11/2019 REFERAT HEMOROID by bonia

    6/19

    hemoroid eksternus mengalirkan darah ke peredaran sistemik melalui daerah perineum dan lipat

    paha ke vena iliaka.( 4,5 )

    Anatomi

    Bagian utama usus besar yang terakhir dinamakan rektum dan terbentang dari kolon sigmoidsampai anus, kolon sigmoid mulai setinggi krista iliaka dan berbentuk lekukan huruf S. Lekukan

    bagian bawah membelok ke kiri waktu kolon sigmoid bersatu dengan rektum. Satu inci dari

    rektum dinamakan kanalis ani dan dilindungi oleh sfingter eksternus dan internus. Panjangrektum dan kanalis ani sekitar 15 cm. Usus besar secara klinis dibagi menjadi belahan kanan dan

    belahan kiri sesuai dengan suplai darah yang diterimanya. Arteri mesentrika superior

    memperdarahi belahan bagian kanan yaitu sekum, kolon asendens dan dua pertiga proksimalkolon tranversum, dan arteria mesentrika inferior memperdarahi belahan kiri yaitu sepertiga

    distal kolon transversum, kolon desendens dan sigmoid, dan bagian proksimal rektum. Suplai

    darah tambahan untuk rektum adalah melalui arteria sakralis media dan arteria hemoroidalis

    inferior dan media yang dicabangkan dari arteria iliaka interna dan aorta abdominalis. Aliran

    balik vena dari kolon dan rektum superior melalui vena mesentrika superior dan inferior danvena hemoroidalis superior, yaitu bagian dari sistem portal yang mengalirkan darah ke hati. Vena

    hemoroidalis media dan inferior mengalirkan darah ke vena iliaka dan merupakan bagian darisirkulasi sistematik. Terdapat anastomosis antara vena hemoroidalis superior, media dan inferior,

    sehingga peningkatan tekanan portal dapat mengakibatkan aliran darah balik ke dalam vena-vena

    ini.Terdapat dua jenis peristaltik propulsif : (1) kontraksi lamban dan tidak teratur, berasal dari

    segmen proksimal dan bergerak ke depan, menyumbat beberapa haustra; (2) peristaltik massa,merupakan kontraksi yang melibatkan segmen kolon. Gerakan peristaltik ini menggerakkan

    massa feses ke depan, akhirnya merangsang defekasi. Kejadian ini timbul dua sampai tiga kali

    sehari dan dirangsang oleh refleks gastrokolik setelah makan, khususnya setelah makananpertama masuk pada hari itu. Propulasi feses ke rektum mengakibatkan distensi dinding rektum

    dan merangsang refleks defekasi. Defekasi dikendalikan oleh sfingter ani eksterna dan interna.

    Sfingter interna dikendalikan oleh sistem saraf otonom, dan sfingter eksterna berada di bawah

    control voluntar. Refleks defekasi terintegrasi pada segmen sakralis kedua dan keempat darimedula spinalis. Serabut-serabut parasimpatis mencapai rektum melalui saraf splangnikus

    panggul dan bertanggung jawab atas kontraksi rektum dan relaksasi sfingter interna. Pada waktu

    rektum yang mengalami distensi berkontraksi, otot levator ani berelaksasi, sehinggamenyebabkan sudut dan anulus anorektal menghilang. Otot-otot sfingter interna dan eksterna

    berelaksasi pada waktu anus tertarik atas melebihi tinggi massa feses. Defekasi dipercepat

    dengan adanya peningkatan tekanan intra-abdomen yang terjadi akibat kontraksi voluntar. Otot-otot dada dengan glotis ditutup, dan kontraksi secara terus menerus dari otot-otot abdomen

    (manuver atau peregangan valsava). Defekasi dapat dihambat oleh kontraksi voluntar otot-otot

    sfingter eksterna dan levator ani. Dinding rektum secara bertahap akan relaks, dan keinginan

    untuk berdefekasi menghilang.

    Rektum panjangnya 1520 cm dan berbentuk huruf S. Mulamula mengikuti cembungan

    tulang kelangkang,fleksura sakralis, kemudian membelok kebelakang pada ketinggian tulangekor dan melintas melalui dasar panggul padafleksura perinealis. Akhirnya rektum menjadi

    kanalis analis dan berakhir jadi anus. Rektum mempunyai sebuah proyeksi ke sisi kiri yang

    dibentuk oleh lipatan kohlrausch. Fleksura sakralis terletak di belakang peritoneum dan bagian

  • 8/11/2019 REFERAT HEMOROID by bonia

    7/19

    anteriornya tertutup oleh paritoneum. Fleksura perinealis berjalan ektraperitoneal. Haustra (

    kantong ) dan tenia ( pita ) tidak terdapat pada rektum, dan lapisan otot longitudinalnya

    berkesinambungan. Pada sepertiga bagian atas rektum, terdapat bagian yang dapat cukup banyakmeluas yakni ampula rektumbila ini terisi maka imbullah perasaan ingin buang air besar. Di

    bawah ampula, tiga buah lipatan proyeksi seperti sayapsayap ke dalam lumen rektum, dua

    yang lebih kecil pada sisi yang kiri dan diantara keduanya terdapat satu lipatan yang lebih besarpada sisi kanan, yakni lipatan kohlrausch, pada jarak 58 cm dari anus. Melalui kontraksiserabutserabut otot sirkuler, lipatan tersebut saling mendekati, dan pada kontraksi serabut otot

    longitudinal lipatan tersebut saling menjauhi.

    Kanalis analis pada dua pertiga bagian bawahnya, ini berlapiskan kulit tipis yang sedikit

    bertanduk yang mengandung persarafan sensoris yang bergabung dengan kulit bagian luar, kulit

    ini mencapai ke dalam bagian akhir kanalis analis dan mempunyai epidermis berpigmen yangbertanduk rambut dengan kelenjar sebacea dan kelenjar keringat. Mukosa kolon mencapai dua

    pertiga bagian atas kanalis analis. Pada daerah ini, 610 lipatan longitudinal berbentuk

    gulungan, kolumna analis melengkung kedalam lumen. Lipatan ini terlontar keatas oleh simpul

    pembuluh dan tertutup beberapa lapisan epitel gepeng yang tidak bertanduk. Pada ujungbawahnya, kolumna analis saling bergabung dengan perantaraan lipatan transversal. Aluralur

    diantara lipatan longitudinal berakhir pada kantong dangkal pada akhiran analnya dan tertutupselapis epitel thorax. Daerah kolumna analis, yang panjangnya kirakira 1 cm, di sebut daerahhemoroidal,cabang arteri rectalis superior turun ke kolumna analis terletak di bawah mukosa

    dan membentuk dasar hemorhoid interna.( 5 )

    Patogenesis Hemoroid

    Anal canal memiliki lumen triradiate yang dilapisi bantalan (cushion) atau alas dari jaringan

    mukosa. Bantalan ini tergantung di anal canal oleh jaringan ikat yang berasal dari sfingter analinternal dan otot longitudinal. Di dalam tiap bantalan terdapat plexus vena yang diperdarahi oleh

    arteriovenosus. Struktur vaskular tersebut membuat tiap bantalan membesar untuk mencegah

    terjadinya inkontinensia.

    Efek degenerasi akibat penuaan dapat memperlemah jaringan penyokong dan bersamaan dengan

    usaha pengeluaran feses yang keras secara berulang serta mengedan akan meningkatkan tekananterhadap bantalan tersebut yang akan mengakibatkan prolapsus. Bantalan yang mengalami

    prolapsus akan terganggu aliran balik venanya. Bantalan menjadi semakin membesardikarenakan mengedan, konsumsi serat yang tidak adekuat, berlama-lama ketika buang air besar,

    serta kondisi seperti kehamilan yang meningkatkan tekanan intra abdominal. Perdarahan yangtimbul dari pembesaran hemoroid disebabkan oleh trauma mukosa lokal atau inflamasi yang

    merusak pembuluh darah di bawahnya.

    Beberapa ahli menyimpulkan bahwa sel mast memiliki peran multidimensional terhadap

    patogenesis hemoroid, melalui mediator dan sitokin yang dikeluarkan oleh granul sel mast. Pada

  • 8/11/2019 REFERAT HEMOROID by bonia

    8/19

    tahap awal vasokonstriksi terjadi bersamaan dengan peningkatan vasopermeabilitas dan

    kontraksi otot polos yang diinduksi oleh histamin dan leukotrin. Ketika vena submukosal

    meregang akibat dinding pembuluh darah pada hemoroid melemah, akan terjadi ekstravasasi seldarah merah dan perdarahan. Sel mast juga melepaskanplatelet-activating factor sehingga

    terjadi agregasi dan trombosis yang merupakan komplikasi akut hemoroid. Pada tahap

    selanjutnya hemoroid yang mengalami trombosis akan mengalami rekanalisasi dan resolusi.Proses ini dipengaruhi oleh kandungan granul sel mast. Termasuk diantaranya tryptase danchymase untuk degradasi jaringan stroma, heparin untuk migrasi sel endotel dan sitokin sebagai

    TNF- serta interleukin 4 untuk pertumbuhan fibroblas dan proliferasi. Selanjutnya pembentukan

    jaringan parut akan dibantu oleh basic fibroblast growth factor dari sel mast.

    Manifestasi Klinis

    Gejala klinis hemoroid dapat dibagi berdasarkan jenis hemoroid. Gejala hemoroid internal adalah

    prolaps dan keluarnya mukus, perdarahan, rasa tak nyaman, dan, gatal. Gejala hemoroid

    eksternal berupa rasa terbakar, nyeri (jika mengalami trombosis), dan, gatal.

    Pasien sering mengeluh menderita hemoroid atau wasir tanpa ada hubungannya dengan gejala

    rektum atau anus yang khusus. Nyeri yang hebat jarang sekali ada hubungannya denganhemoroid interna dan hanya timbul pada hemoroid eksterna yang mengalami trombosis.

    Perdarahan umumnya merupakan tanda pertama dari hemoroid interna akibat trauma oleh faecesyang keras. Darah yang keluar berwarna merah segar dan tidak tercampur dengan faeces, dapat

    hanya berupa garis pada faeces atau kertas pembersih sampai pada perdarahan yang terlihat

    menetes atau mewarnai air toilet menjadi merah. Hemoroid yang membesar secara perlahan-lahan akhirnya dapat menonjol keluar menyebabkan prolaps. Pada tahap awal, penonjolan ini

    hanya terjadi pada waktu defekasi dan disusul reduksi spontan setelah defekasi. Pada stadium

    yang lebih lanjut, hemoroid interna ini perlu didorong kembali setelah defekasi agar masukkembali ke dalam anus.

    Pada akhirnya hemoroid dapat berlanjut menjadi bentuk yang mengalami prolaps menetap dantidak bisa didorong masuk lagi. Keluarnya mukus dan terdapatnya faeces pada pakaian dalam

    merupakn ciri hemoroid yang mengalami prolaps menetap. Iritasi kulit perianal dapat

    menimbulkan rasa gatal yang dikenal sebagai pruritus anus dan ini disebabkan oleh kelembabanyang terus menerus dan rangsangan mukus. Nyeri hanya timbul apabila terdapat trombosis yang

    luas dengan udem dan radang.( 4 )

    Pemeriksaan

    Anamnesis harus dikaitkan dengan faktor obstipasi, defekasi yang keras, yamg membutuhkan

    tekanan intra abdominal meninggi ( mengejan ), pasien sering duduk berjam-jam di WC, dandapat disertai rasa nyeri bila terjadi peradangan. Pemeriksaan umum tidak boleh diabaikan

    karena keadaan ini dapat disebabkan oleh penyakit lain seperti sindrom hipertensi portal.

    Hemoroid eksterna dapat dilihat dengan inspeksi apalagi bila terjadi trombosis. Bila hemoroidinterna mengalami prolaps, maka tonjolan yang ditutupi epitel penghasil musin akan dapat

    dilihat apabila penderita diminta mengejan.( 4,5 )

  • 8/11/2019 REFERAT HEMOROID by bonia

    9/19

    Pemeriksaan Colok Dubur

    Pada pemeriksaan colok dubur, hemoroid interna stadium awal tidak dapat diraba sebab tekananvena di dalamnya tidak terlalu tinggi dan biasanya tidak nyeri. Hemoroid dapat diraba apabila

    sangat besar. Apabila hemoroid sering prolaps, selaput lendir akan menebal. Trombosis dan

    fibrosis pada perabaan terasa padat dengan dasar yang lebar. Pemeriksaan colok dubur ini untukmenyingkirkan kemungkinan karsinoma rektum.( 5 )

    II.6. 2. Pemeriksaan Anoskopi

    Dengan cara ini dapat dilihat hemoroid internus yang tidak menonjol keluar. Anoskopdimasukkan untuk mengamati keempat kuadran. Penderita dalam posisi litotomi. Anoskop dan

    penyumbatnya dimasukkan dalam anus sedalam mungkin, penyumbat diangkat dan penderitadisuruh bernafas panjang. Hemoroid interna terlihat sebagai struktur vaskuler yang menonjol ke

    dalam lumen. Apabila penderita diminta mengejan sedikit maka ukuran hemoroid akan

    membesar dan penonjolan atau prolaps akan lebih nyata. Banyaknya benjolan, derajatnya, letak

    ,besarnya dan keadaan lain dalam anus seperti polip, fissura ani dan tumor ganas harusdiperhatikan.( 4,5 )

    II.6. 3. Pemeriksaan proktosigmoidoskopi

    Proktosigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk memastikan keluhan bukan disebabkan oleh prosesradang atau proses keganasan di tingkat tinggi, karena hemoroid merupakan keadaan fisiologik

    saja atau tanda yang menyertai. Faeces harus diperiksa terhadap adanya darah samar.( 5 )

    Diagnosis

    Hemorroid bukan penyakit yang fatal, tetapi sangat mengganggu kehidupan. Sebelumnya

    hemorroid ini dikira hanya timbul karena stasis aliran darah daerah pleksus hemorroidalis, tetapi

    ternyata tidak sesederhana itu. Simptomatologi sering tidak sejalan dengan besarnya hemorroid,

    kadang-kadang hemoroid yang besar tidak/hanya sedikit memberikan keluhan, sebaliknyahemorroid kecil dapat memberikan gejala perdarahan masif. Karena itu untuk diagnosis

    hemorroid memerlukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan konfirmasi yang teliti

    serta perlu dievaluasi dengan seksama agar dapat dicapai pendekatan terapeutik yang sesuai.

    Sebagian besar penderita mengeluh adanya perdarahan perrektal, perdarahan berupa darah merah

    segar, menetes sewaktu atau setelah buang air besar. Perdarahan ini tidak disertai rasa nyeri ataurasa mules. Pada sebagian penderita perdarahan ini tidak diketahui, sehingga tidak jarang pasen

    dengan hemorroid ini datang dengan keluhan anemia. Sebagian lagi penderita mengeluh rasa

    nyeri. Rasa nyeri ini timbul bila ada trombosis atau strangulasi dari hemorroid. Sebagian kasus

    mungkin mengeluh adanya benjolan pada anusnya, atau ada yang keluar (prolaps) dari anusnya.Keluhan lain mungkin berupa pruritus ani, atau rasa tidak enak daerah anus atau ada discharge.

    Kadang-kadang hemorroid ditemukan secara kebetulan (asimptomatik). Terhadap penderita

    dengan keluhan seperti diatas hendaknya dilakukan pemeriksaan fisik yang cermat. Penderita

  • 8/11/2019 REFERAT HEMOROID by bonia

    10/19

    hemorroid derajat 3 dan 4 dengan mudah dapat dilihat pada saat pemeriksaan, pada hemorroid

    derajat 2 pasen perlu disuruh mengejan beberapa saat. Harus dilakukan colok dubur, anoskopi

    bahkan bila dianggap perlu (pada kasus perdarahan masif) dapat dilakukan colon inloop,rektosigmoidoskopi atau kolonoskopi untuk menyingkirkan penyakit lain seperti malignansi

    kolorektal atau inflammatory bowel diseases. Pada beberapa senter dilakukan pemeriksaan

    tekanan sfinkter ani. Secara fisik beratnya hemorroid interna dibagi menjadi 4 derajat (grade)yaitu : Grade 1, hemorroid terbatas pada lumen anorektal, tidak menonjol keluar. Grade 2,hemorroid menonjol keluar saat mengedan dan masuk secara spontan. Grade 3, hemorroid

    menonjol keluar dan harus didorong untuk memasukkannya. Grade 4, hemorroid menonjol dan

    tidak dapat masuk walaupun didorong.

    Diagnosis hemoroid dapat dilakukan dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan,

    pemeriksaan penunjang. Pada anamnesis biasanya didapati bahwa pasien menemukan adanyadarah segar pada saat buang air besar. Selain itu pasien juga akan mengeluhkan adanya gatal-

    gatal pada daerah anus. Pada derajat II hemoroid internal pasien akan merasakan adanya masa

    pada anus dan hal ini membuatnya tak nyaman. Pasien akan mengeluhkan nyeri pada hemoroid

    derajat IV yang telah mengalami trombosis. Perdarahan yang disertai dengan nyeri dapatmengindikasikan adanya trombosis hemoroid eksternal, dengan ulserasi thrombus pada kulit.

    Hemoroid internal biasanya timbul gejala hanya ketika mengalami prolapsus sehingga terjadiulserasi, perdarahan, atau trombosis. Hemoroid eksternal bisa jadi tanpa gejala atau dapatditandai dengan rasa tak nyaman, nyeri akut, atau perdarahan akibat ulserasi dan trombosis.

    Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya pembengkakan vena yang mengindikasikanhemoroid eksternal atau hemoroid internal yang mengalami prolaps. Hemoroid internal derajat I

    dan II biasanya tidak dapat terlihat dari luar dan cukup sulit membedakannya dengan lipatan

    mukosa melalui pemeriksaan rektal kecuali hemoroid tersebut telah mengalami trombosis.Daerah perianal juga diinspeksi untuk melihat ada atau tidaknya fisura, fistula, polip, atau tumor.

    Selain itu ukuran, perdarahan, dan tingkat keparahan inflamasi juga harus dinilai.

    Pemeriksaan penunjang hemoroid menggunakan anoskopi dan sigmoidoskopi. Anoskopi

    dilakukan untuk menilai mukosa rektal dan mengevaluasi tingkat pembesaran hemoroid. Side-

    viewingpada anoskopi merupakan instrumen yang optimal dan tepat untuk mengevaluasihemoroid. Ketika dibandingkan dengan sigmodoskopi fleksibel, anoskopi mendeteksi dengan

    presentasi lebih tinggi terhadap lesi di daerah anorektal. Gejala hemoroid biasanya bersamaan

    dengan inflamasi pada anal canaldengan derajat berbeda. Dengan menggunakan sigmoidoskopi,

    anus dan rektum dapat dievaluasi untuk kondisi lain sebagai diagnosa banding untuk perdarahanrektal dan rasa tak nyaman seperti pada fisura anal dan fistula, kolitis, polip rektal, dan kanker.

    Pemeriksaan dengan menggunakan barium enema X-ray atau kolonoskopi harus dilakukan pada

    pasien dengan umur di atas 50 tahun dan pada pasien dengan perdarahan menetap setelah

    dilakukan pengobatan terhadap hemoroid.

    Diagnosis Banding

    Perdarahan rektum merupakan manifestasi utama hemoroid interna yang juga terjadi pada :

    1. Karsinoma kolorektum

  • 8/11/2019 REFERAT HEMOROID by bonia

    11/19

    2. Penyakit divertikel

    3. Polip

    4. Kolitis ulserosa

    Pemeriksaan sigmoidoskopi harus dilakukan. Foto barium kolon dan kolonoskopi perlu dipilih

    secara selektif, bergantung pada keluhan dan gejala penderita. Prolaps rektum juga harusdibedakan dari prolaps mukosa akibat hemoroid interna.

    ( 5 )

    Tatalaksana

    Tujuan terapi yaitu memotong lingkaran patogenesis hemorrhoid. Penatalaksanaan awal adalah

    mengurangi kongesti dengan cara manipulasi diit dan mengatur kebiasaan makan, obatantiinflammasi, obat flebotonik, dilatasi anus dan sfinkterotomi. Dapat pula dilakukan fiksasi

    mukosa pada lapisan otot melalui skleroterapi, koagulasi infra merah dan diatermi bipolar. Cara

    lain adalah, mengurangi ukuran/vaskularisasi dari pleksus hemorroidalis dengan ligasi maupuneksisi.

    Sebagian besar kasus hemoroid derajat I dapat ditatalaksana dengan pengobatan konservatif.Tatalaksana tersebut antara lain koreksi konstipasi jika ada, meningkatkan konsumsi serat,

    laksatif, dan menghindari obat-obatan yang dapat menyebabkan kostipasi seperti kodein.

    Penelitian meta-analisis akhir-akhir ini membuktikan bahwa suplemen serat dapat memperbaikigejala dan perdarahan serta dapat direkomendasikan pada derajat awal hemoroid. Perubahan

    gaya hidup lainnya seperti meningkatkan konsumsi cairan, menghindari konstipasi dan

    mengurangi mengejan saat buang air besar dilakukan pada penatalaksanaan awal dan dapat

    membantu pengobatan serta pencegahan hemoroid, meski belum banyak penelitian yang

    mendukung hal tersebut.

    Kombinasi antara anestesi lokal, kortikosteroid, dan antiseptik dapat mengurangi gejala gatal-gatal dan rasa tak nyaman pada hemoroid. Penggunaan steroid yang berlama-lama harus

    dihindari untuk mengurangi efek samping. Selain itu suplemen flavonoid dapat membantu

    mengurangi tonus vena, mengurangi hiperpermeabilitas serta efek antiinflamasi meskipun belumdiketahui bagaimana mekanismenya.

    Acheson dan Scholfield (2008) menyatakan apabila hemoroid internal derajat I yang tidakmembaik dengan penatalaksanaan konservatif maka dapat dilakukan tindakan pembedahan.

    HIST (Hemorrhoid Institute of South Texas) menetapkan indikasi tatalaksana pembedahan

    hemoroid antara lain: Hemoroid internal derajat II berulang. Hemoroid derajat III dan IV dengangejala

    Tatalaksana dari hemoroid grade 1 dan 2 adalah terapi medik dan terapi minimal invasive. Terapimedik diberikan pada penderita hemorroid derajat 1 atau 2 . Manipulasi diit dan mengatur

    kebiasaan. Diit tinggi serat, bila perlu diberikan supplemen serat, atau obat yang memperlunak

    feses (bulk forming cathartic). Menghindarkan mengedan berlama-lama pada saat defekasi.

    Menghindarkan diare karena akan menimbulkan iritasi mukosa yang mungkin menimbulkan

  • 8/11/2019 REFERAT HEMOROID by bonia

    12/19

    ekaserbasi penyakit. Obat antiinflammasi seperti steroid topikal jangka pendek dapat diberikan

    untuk mengurangi udem jaringan karena inflammasi. Antiinflammasi ini biasanya digabungkan

    dengan anestesi lokal, vasokonstriktor, lubricant, emollient dan zat pembersih perianal. Obat-obat ini tidak akan berpengaruh terhadap hemorroidnya sendiri, tetapi akan mengurangi

    inflammasi, rasa nyeri/tidak enak dan rasa gatal. Penggunaan steroid ini bermanfaat pada saat

    ekaserbasi akut dari hemorroid karena bekerja sebagai antiinflammasi, antipruritus danvasokonstriktor. Walaupun demikian pemakaian jangka panjang malah menjadi tidak baikkarena menimbulkan atrofi kulit perianal yang merupakan predisposisi terjadinya infeksi.

    Demikian pula obat yang mengandung anestesi lokal perlu diberikan secara hati-hati karena

    sering menimbulkan reaksi buruk terhadap kulit/mukosa. Sitz bath (bagian anus direndam diwaskom/ember dengan air hangat + permanganas kalikus) sangat bermanfaat karena ada efek

    membersihkan perianal. Obat flebotonik seperti Daflon atau preparat rutacea dapat

    meningkatkan tonus vena sehingga mengurangi kongesti. Daflon merupakan obat yang dapat

    meningkatkan dan memperlama efek noradrenalin pada pembuluh darah. Penelitian double blindplacebocontrolleddari Daflon ternyata memberikan manfaat untuk terapi hemorroid baik pada

    keadaan non akut maupun pada saat ekaserbasi akut. Dosis pada saat akut yaitu 3 x 1000 mg

    selama 4 hari dilanjutkan 2 x 1000 mg selama 3 hari.Ternyata pengobatan dengan cara tersebutlebih baik dari plasebo. Penelitian lain pada hemorroid non akut dengan dosis 2 x 500 mg

    selama 2 bulan hasilnya kelompok yang diobati lebih baik dari placebo. Obat ini dikatakan aman

    bahkan pada wanita hamil sekalipun.

    Terapi Minimal invasif dilakukan terhadap penderita yang tidak berhasil dengan cara medik atau

    penderita yang belum mau dilakukan operasi. Paling optimal cara ini dilakukan pada penderitahemorroid derajat 2 atau 3.

    Skleroterapi sangat lama digunakan. Sklerosant (morhuat,etoksisklerol dsb) disuntikkan paravarises sehingga terjadi inflammasi dan sklerosis lapisan submukosa. Cara ini bermanfaat untuk

    mengatasi hemorroid kecil yang sedang berdarah. Teknik ini dilakukan menginjeksikan 5 mL oil

    phenol 5 %, vegetable oil, quinine, dan urea hydrochlorate atau hypertonic salt solution. Lokasi

    injeksi adalah submukosa hemoroid. Efek injeksi sklerosan tersebut adalah edema, reaksiinflamasi dengan proliferasi fibroblast, dan trombosis intravaskular. Reaksi ini akan

    menyebabkan fibrosis pada submukosa hemoroid. Hal ini akan mencegah atau mengurangi

    prolapsus jaringan hemoroid. Beberapa ahli menyatakan teknik ini murah dan mudah dilakukan,tetapi jarang dilaksanakan karena tingkat kegagalan yang tinggi.

    Rubber band ligationdilakukan dengan memakai aplikator khusus, hemorroid dihisap kemudianrubber band dilepaskan dan hemorroid terikat. Keadaan ini akan menimbulkan nekrosis lokal dan

    terjadi fibrosis serta fiksasi mukosa pada lapisan otot. Ligasi jaringan hemoroid dengan rubber

    band menyebabkan nekrosis iskemia, ulserasi dan scarring yang akan menghsilkan fiksasi

    jaringan ikat ke dinding rektum. Komplikasi prosedur ini adalah nyeri dan perdarahan.

    Dilatasi anus sangat simpel bisa dengan lokal anestesi atau neuroleptik.

    Bedah krio, dilakukan dengan cara sebagian dari mukosa anus dibekukan dengan nitrogen cair.

    Dalam beberapa hari terjadi nekrosis, kemudian sklerosis dan fiksasi mukosa pada lapisan otot.

  • 8/11/2019 REFERAT HEMOROID by bonia

    13/19

    Diatermi bipolar dilakuakn dengan cara sinar infra merah masuk ke jaringan dan berubah

    menjadi panas. Manipulasi instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengatur banyaknya

    jumlah kerusakan jaringan. Prosedur ini menyebabkan koagulasi, oklusi, dan sklerosis jaringanhemoroid. Teknik ini singkat dan dengan komplikasi yang minimal. Prinsip dari cara-cara ini

    hampir sama yaitu nekrosis lokal karena panas,terjadi nekrosis, fibrosis/sklerosis dan fiksasi

    mukosa pada jaringan otot dibawahnya.

    Penatalaksanaan

    Terapi non bedah

    A. Terapi obat-obatan (medikamentosa) / diet

    Kebanyakan penderita hemoroid derajat pertama dan derajat kedua dapat ditolong dengantindakan lokal sederhana disertai nasehat tentang makan. Makanan sebaiknya terdiri atas

    makanan berserat tinggi seperti sayur dan buah-buahan. Makanan ini membuat gumpalan isi usus

    besar, namun lunak, sehingga mempermudah defekasi dan mengurangi keharusan mengejan

    berlebihan.

    Supositoria dan salep anus diketahui tidak mempunyai efek yang bermakna kecuali efekanestetik dan astringen. Hemoroid interna yang mengalami prolaps oleh karena udem umumnya

    dapat dimasukkan kembali secara perlahan disusul dengan tirah baring dan kompres lokal untuk

    mengurangi pembengkakan. Rendam duduk dengan dengan cairan hangat juga dapat

    meringankan nyeri.( 5 )

    B. Skleroterapi

    Skleroterapi adalah penyuntikan larutan kimia yang merangsang, misalnya 5% fenol dalam

    minyak nabati. Penyuntikan diberikan ke submukosa dalam jaringan areolar yang longgar dibawah hemoroid interna dengan tujuan menimbulkan peradangan steril yang kemudian menjadi

    fibrotik dan meninggalkan parut. Penyuntikan dilakukan di sebelah atas dari garis mukokutan

    dengan jarum yang panjang melalui anoskop. Apabila penyuntikan dilakukan pada tempat yangtepat maka tidak ada nyeri.

    Penyulit penyuntikan termasuk infeksi, prostatitis akut jika masuk dalam prostat, dan reaksihipersensitivitas terhadap obat yang disuntikan.Terapi suntikan bahan sklerotik bersama nasehat

    tentang makanan merupakan terapi yang efektif untuk hemoroid interna derajat I dan II, tidak

    tepat untuk hemoroid yang lebih parah atau prolaps.( 4,5 )

    C. Ligasi dengan gelang karet

    Hemoroid yang besar atau yang mengalami prolaps dapat ditangani dengan ligasi gelang karetmenurut Barron. Dengan bantuan anoskop, mukosa di atas hemoroid yang menonjol dijepit dan

    ditarik atau dihisap ke tabung ligator khusus. Gelang karet didorong dari ligator dan ditempatkansecara rapat di sekeliling mukosa pleksus hemoroidalis tersebut. Pada satu kali terapi hanya

    diikat satu kompleks hemoroid, sedangkan ligasi berikutnya dilakukan dalam jarak waktu 24

    minggu.

  • 8/11/2019 REFERAT HEMOROID by bonia

    14/19

    Penyulit utama dari ligasi ini adalah timbulnya nyeri karena terkenanya garis mukokutan. Untuk

    menghindari ini maka gelang tersebut ditempatkan cukup jauh dari garis mukokutan. Nyeri yang

    hebat dapat pula disebabkan infeksi. Perdarahan dapat terjadi waktu hemoroid mengalaminekrosis, biasanya setelah 710 hari.

    ( 3,5 )

    D. Krioterapi / bedah beku

    Hemoroid dapat pula dibekukan dengan suhu yang rendah sekali. Jika digunakan dengan cermat,dan hanya diberikan ke bagian atas hemoroid pada sambungan anus rektum, maka krioterapi

    mencapai hasil yang serupa dengan yang terlihat pada ligasi dengan gelang karet dan tidak ada

    nyeri. Dingin diinduksi melalui sonde dari mesin kecil yang dirancang bagi proses ini. Tindakan

    ini cepat dan mudah dilakukan dalam tempat praktek atau klinik. Terapi ini tidak dipakai secaraluas karena mukosa yang nekrotik sukar ditentukan luasnya. Krioterapi ini lebih cocok untuk

    terapi paliatif pada karsinoma rektum yang ireponibel.( 3 )

    E. Hemorroidal Arteri Ligation ( HAL )

    Pada terapi ini, arteri hemoroidalis diikat sehingga jaringan hemoroid tidak mendapat alirandarah yang pada akhirnya mengakibatkan jaringan hemoroid mengempis dan akhirnya nekrosis.

    (

    3 )

    F. Infra Red Coagulation ( IRC ) / Koagulasi Infra Merah

    Dengan sinar infra merah yang dihasilkan oleh alat yang dinamakanphotocuagulation, tonjolan

    hemoroid dikauter sehingga terjadi nekrosis pada jaringan dan akhirnya fibrosis. Cara ini baikdigunakan pada hemoroid yang sedang mengalami perdarahan.

    ( 3 )

    G. Generator galvanis

    Jaringan hemoroid dirusak dengan arus listrik searah yang berasal dari baterai kimia. Cara inipaling efektif digunakan pada hemoroid interna.

    H. Bipolar Coagulation / Diatermi bipolar

    Prinsipnya tetap sama dengan terapi hemoroid lain di atas yaitu menimbulkan nekrosis jaringandan akhirnya fibrosis. Namun yang digunakan sebagai penghancur jaringan yaitu radiasi

    elektromagnetik berfrekuensi tinggi. Pada terapi dengan diatermi bipolar, selaput mukosa sekitar

    hemoroid dipanasi dengan radiasi elektromagnetik berfrekuensi tinggi sampai akhirnya timbul

    kerusakan jaringan. Cara ini efektif untuk hemoroid interna yang mengalami perdarahan.( 3 )

    II.9.2. Terapi bedah

    Terapi bedah dipilih untuk penderita yang mengalami keluhan menahun dan pada penderitahemoroid derajat III dan IV. Terapi bedah juga dapat dilakukan dengan perdarahan berulang dan

    anemia yang tidak dapat sembuh dengan cara terapi lainnya yang lebih sederhana. Penderitahemoroid derajat IV yang mengalami trombosis dan kesakitan hebat dapat ditolong segera

    dengan hemoroidektomi.

  • 8/11/2019 REFERAT HEMOROID by bonia

    15/19

    Prinsip yang harus diperhatikan dalam hemoroidektomi adalah eksisi yang hanya dilakukan pada

    jaringan yang benar-benar berlebihan. Eksisi sehemat mungkin dilakukan pada anoderm dan

    kulit yang normal dengan tidak mengganggu sfingter anus. Eksisi jaringan ini harus digabungdengan rekonstruksi tunika mukosa karena telah terjadi deformitas kanalis analis akibat

    prolapsus mukosa.( 4,6 )

    Ada tiga tindakan bedah yang tersedia saat ini yaitu bedah konvensional ( menggunakan pisau

    dan gunting), bedah laser ( sinar laser sebagai alat pemotong) dan bedah stapler ( menggunakan

    alat dengan prinsip kerja stapler).

    Bedah konvensional

    Saat ini ada 3 teknik operasi yang biasa digunakan yaitu :

    1. Teknik MilliganMorgan

    Teknik ini digunakan untuk tonjolan hemoroid di 3 tempat utama. Teknik ini dikembangkan di

    Inggris oleh Milligan dan Morgan pada tahun 1973. Basis massa hemoroid tepat diatas lineamukokutan dicekap dengan hemostat dan diretraksi dari rektum. Kemudian dipasang jahitan

    transfiksi catgut proksimal terhadap pleksus hemoroidalis. Penting untuk mencegah pemasanganjahitan melalui otot sfingter internus.

    Hemostat kedua ditempatkan distal terhadap hemoroid eksterna. Suatu incisi elips dibuat denganskalpel melalui kulit dan tunika mukosa sekitar pleksus hemoroidalis internus dan eksternus,

    yang dibebaskan dari jaringan yang mendasarinya. Hemoroid dieksisi secara keseluruhan. Bila

    diseksi mencapai jahitan transfiksi cat gut maka hemoroid ekstena dibawah kulit dieksisi. Setelah

    mengamankan hemostasis, maka mukosa dan kulit anus ditutup secara longitudinal denganjahitan jelujur sederhana.

    Biasanya tidak lebih dari tiga kelompok hemoroid yang dibuang pada satu waktu. Strikturarektum dapat merupakan komplikasi dari eksisi tunika mukosa rektum yang terlalu banyak.

    Sehingga lebih baik mengambil terlalu sedikit daripada mengambil terlalu banyak jaringan.( 6 )

    2. Teknik Whitehead

    Teknik operasi yang digunakan untuk hemoroid yang sirkuler ini yaitu dengan mengupas seluruh

    hemoroid dengan membebaskan mukosa dari submukosa dan mengadakan reseksi sirkuler

    terhadap mukosa daerah itu. Lalu mengusahakan kontinuitas mukosa kembali.

    3. Teknik Langenbeck

    Pada teknik Langenbeck, hemoroid internus dijepit radier dengan klem. Lakukan jahitan jelujur

    di bawah klem dengan cat gut chromic no 2/0. Kemudian eksisi jaringan diatas klem. Sesudah itu

    klem dilepas dan jepitan jelujur di bawah klem diikat. Teknik ini lebih sering digunakan karenacaranya mudah dan tidak mengandung resiko pembentukan jaringan parut sekunder yang biasa

    menimbulkan stenosis.( 5 )

  • 8/11/2019 REFERAT HEMOROID by bonia

    16/19

    A. Bedah Laser

    Pada prinsipnya, pembedahan ini sama dengan pembedahan konvensional, hanya alat

    pemotongnya menggunakan laser. Saat laser memotong, pembuluh jaringan terpatri sehingga

    tidak banyak mengeluarkan darah, tidak banyak luka dan dengan nyeri yang minimal.

    Pada bedah dengan laser, nyeri berkurang karena syaraf rasa nyeri ikut terpatri. Di anus, terdapatbanyak syaraf. Pada bedah konvensional, saat post operasi akan terasa nyeri sekali karena padasaat memotong jaringan, serabut syaraf terbuka akibat serabut syaraf tidak mengerut sedangkan

    selubungnya mengerut.

    Sedangkan pada bedah laser, serabut syaraf dan selubung syaraf menempel jadi satu, seperti

    terpatri sehingga serabut syaraf tidak terbuka. Untuk hemoroidektomi, dibutuhkan daya laser 12

    14 watt. Setelah jaringan diangkat, luka bekas operasi direndam cairan antiseptik. Dalam waktu

    46 minggu, luka akan mengering. Prosedur ini bisa dilakukan hanya dengan rawat jalan( 7 )

    .

    B. Bedah Stapler

    Teknik ini juga dikenal dengan namaProcedure for Prolapse Hemorrhoids(PPH) atauHemoroid Circular Stapler. Teknik ini mulai diperkenalkan pada tahun 1993 oleh dokterberkebangsaan Italia yang bernama Longo sehingga teknik ini juga sering disebut teknik Longo.

    Di Indonesia sendiri alat ini diperkenalkan pada tahun 1999. Alat yang digunakan sesuai dengan

    prinsip kerja stapler. Bentuk alat ini seperti senter, terdiri dari lingkaran di depan dan pendorongdi belakangnya.

    Pada dasarnya hemoroid merupakan jaringan alami yang terdapat di saluran anus. Fungsinyaadalah sebagai bantalan saat buang air besar. Kerjasama jaringan hemoroid dan m. sfinter ani

    untuk melebar dan mengerut menjamin kontrol keluarnya cairan dan kotoran dari dubur. Teknik

    PPH ini mengurangi prolaps jaringan hemoroid dengan mendorongnya ke atas garis mukokutandan mengembalikan jaringan hemoroid ini ke posisi anatominya semula karena jaringan

    hemoroid ini masih diperlukan sebagai bantalan saat BAB, sehingga tidak perlu dibuang semua.

    Mula-mula jaringan hemoroid yang prolaps didorong ke atas dengan alat yang dinamakan

    dilator, kemudian dijahitkan ke tunika mukosa dinding anus. Kemudian alat stapler dimasukkan

    ke dalam dilator. Dari stapler dikeluarkan sebuah gelang dari titanium diselipkan dalam jahitan

    dan ditanamkan di bagian atas saluran anus untuk mengokohkan posisi jaringan hemoroidtersebut. Bagian jaringan hemoroid yang berlebih masuk ke dalam stapler. Dengan memutar

    sekrup yang terdapat pada ujung alat , maka alat akan memotong jaringan yang berlebih secara

    otomatis. Dengan terpotongnya jaringan hemoroid maka suplai darah ke jaringan tersebut

    terhenti sehingga jaringan hemoroid mengempis dengan sendirinya.

    Keuntungan teknik ini yaitu mengembalikan ke posisi anatomis, tidak mengganggu fungsi anus,tidak ada anal discharge, nyeri minimal karena tindakan dilakukan di luar bagian sensitif,

    tindakan berlangsung cepat sekitar 2045 menit, pasien pulih lebih cepat sehingga rawat inap di

    rumah sakit semakin singkat.( 3,7,8 )

    Meskipun jarang, tindakan PPH memiliki resiko yaitu :

  • 8/11/2019 REFERAT HEMOROID by bonia

    17/19

    1. Jika terlalu banyak jaringan otot yang ikut terbuang, akan mengakibatkan kerusakan dinding

    rektum.

    2. Jika m. sfinter ani internus tertarik, dapat menyebabkan disfungsi baik dalam jangka waktu

    pendek maupun jangka panjang.

    3. Seperti pada operasi dengan teknik lain, infeksi pada pelvis juga pernah dilaporkan.

    4. PPH bisa saja gagal pada hemoroid yang terlalu besar karena sulit untuk memperoleh jalan

    masuk ke saluran anus dan kalaupun bisa masuk, jaringan mungkin terlalu tebal untuk masuk ke

    dalam stapler.

    II.9.3. Tindakan pada hemoroid eksterna yang mengalami trombosis

    Keadaan ini bukan hemoroid dalam arti yang sebenarnya tetapi merupakan trombosis vena oroideksterna ang terletak subkutan di daerah kanalis analis.

    Trombosis dapat terjadi karena tekanan tinggi di vena tersebut misalnya ketika mengangkatbarang berat, batuk, bersin, mengejan, atau partus. Vena lebar yang menonjol itu dapat terjepit

    sehingga kemudian terjadi trombosis. Kelainan yang nyeri sekali ini dapat terjadi pada semua

    usia dan tidak ada hubungan dengan ada/tidaknya hemoroid interna Kadang terdapat lebih darisatu trombus.

    Keadaan ini ditandai dengan adanya benjolan di bawah kulit kanalis analis yang nyeri sekali,tegang dan berwarna kebiru-biruan, berukuran dari beberapa milimeter sampai satu atau dua

    sentimeter garis tengahnya. Benjolan itu dapat unilobular, dan dapat pula multilokuler atau

    beberapa benjolan. Ruptur dapat terjadi pada dinding vena, meskipun biasanya tidak lengkap,

    sehingga masih terdapat lapisan tipis adventitiia menutupi darah yang membeku.

    Pada awal timbulnya trombosis, erasa sangat nyeri, kemudian nyeri berkurang dalam waktu dua

    sampai tiga hari bersamaan dengan berkurangnya udem akut. Ruptur spontan dapat terjadi diikutidengan perdarahan. Resolusi spontan dapat pula terjadi tanpa terapi setelah dua sampai empat

    hari( 4 )

    Terapi

    Keluhan dapat dikurangi dengan rendam duduk menggunakan larutan hangat, salep yang

    mengandung analgesik untuk mengurangi nyeri atau gesekan pada waktu berjalan, dan sedasi.

    Istirahat di tempat tidur dapat membantu mempercepat berkurangnya pembengkakan.

    Pasien yang datang sebelum 48 jam dapat ditolong dan berhasil baik dengan cara segera

    mengeluarkan trombus atau melakukan eksisi lengkap secara hemoroidektomi dengan anestesi

    lokal. Bila trombus sudah dikeluarkan, kulit dieksisi berbentuk elips untuk mencegah bertautnya

    tepi kulit dan pembentukan kembali trombus dibawahnya. Nyeri segera hilang pada saat tindakandan luka akan sembuh dalam waktu singkat sebab luka berada di daerah yang kaya akan darah.

  • 8/11/2019 REFERAT HEMOROID by bonia

    18/19

    Trombus yang sudah terorganisasi tidak dapat dikeluarkan, dalam hal ini terapi konservatif

    merupakan pilihan. Usaha untuk melakukan reposisi hemoroid ekstern yang mengalami trombus

    tidak boleh dilakukan karena kelainan ini terjadi pada struktur luar anus yang tidak dapatdireposisi

    ( 4 )

    Dilatasi anus merupakan salah satu pengobatan pada hemoroid interna yang besar, prolaps,berwarna biru dan sering berdarah atau yang biasa disebut hemoroid strangulasi. Pada pasien

    hemoroid hampir selalu terjadi karena kenaikan tonus sfingter dan cincin otot sehingga menutup

    di belakang massa hemoroid menyebabkan strangulasi. Dilatasi dapat mengatasi sebagian besarpasien hemoroid strangulasi, akan terjadi regresi sehingga setidak-tidaknya akan terjadi

    penyembuhan sementara. Dilatasi tidak boleh dilakukan jika sfingter relaksasi ( jarang pada

    strangulasi), karena bisa menyebabkan inkontinensia flatus atau tinja atau kedua-duanya yang

    mungkin menetap.

    Anestesi umum dilakukan dan pasien diletakkan pada posisi lateral kiri atau posisi litotomi.

    Dengan hati-hati anus diregangkan cukup luas sehingga dapat dilalui 68 jari. Sangat penting

    sekali bahwa untuk prosedur ini diperlukan waktu yang cukup agar tidak merobekkan jaringan.Satu menit untuk sebesar satu jari sudah cukup ( berarti dibutuhkan waktu 6-8 menit), terutama

    jika kanalis agak kaku. Selama prosedur tersebut, sfingter anus dapat terasa memberikan jalan.Namun karena metode dilatasi menurut Lord ini kadang disertai penyulit inkontinensia sehingga

    tidak dianjurkan.

    . Komplikasi

    Perdarahan akut pada umumnya jarang , hanya terjadi apabila yang pecah adalah pembuluhdarah besar. Hemoroid dapat membentuk pintasan portal sistemik pada hipertensi portal, dan

    apabila hemoroid semacam ini mengalami perdarahan maka darah dapat sangat banyak.

    Yang lebih sering terjadi yaitu perdarahan kronis dan apabila berulang dapat menyebabkan

    anemia karena jumlah eritrosit yang diproduksi tidak bisa mengimbangi jumlah yang keluar.

    Anemia terjadi secara kronis, sehingga sering tidak menimbulkan keluhan pada penderitawalaupun Hb sangat rendah karena adanya mekanisme adaptasi.

    Apabila hemoroid keluar, dan tidak dapat masuk lagi (inkarserata/terjepit) akan mudah terjadiinfeksi yang dapat menyebabkan sepsis dan bisa mengakibatkan kematian.

    ( 3 )

    II.1. Prognosis

    Dengan terapi yang sesuai, semua hemoroid simptomatis dapat dibuat menjadi asimptomatis.Pendekatan konservatif hendaknya diusahakan terlebih dahulu pada semua kasus.Hemoroidektomi pada umumnya memberikan hasil yang baik. Sesudah terapi penderita harus

    diajari untuk menghindari obstipasi dengan makan makanan serat agar dapat mencegah

    timbulnya kembali gejala hemoroid.( 4 )

    KESIMPULAN

  • 8/11/2019 REFERAT HEMOROID by bonia

    19/19

    1. Hemoroid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemoroidalis akibat kongesti vena yang

    disebabkan gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis yang tidak merupakan keadaan

    patologik. Diperlukan tindakan apabila hemoroid menimbulkan keluhan.

    2. Faktor resiko terjadinya hemoroid yaitu keturunan, anatomi, pekerjaan, umur, endokrin,

    mekanis, fisiologis dan radang.

    3. Hemoroid terdiri dari 2 jenis yaitu hemoroid interna yang terletak di atas garis mukokutan dan

    hemoroid eksterna yang terletak di bawah garis mukokutan.

    4. Manifestasi klinis hemoroid yaitu perdarahan per anum berwarna merah segar dan tidaktercampur dengan faeces.

    5. Diagnosis ditegakkan dengan anamnesa, inspeksi, colok dubur dan penilaian anoskop. Bila

    perlu dilakukan pemeriksaan proktosigmoidoskopi untuk menyingkirkan kemungkinan radangdan keganasan.

    6. Diagnosis banding dari hemoroid yaitu Ca kolorektum, penyakit divertikel, polip,

    kolitis ulserosa dan fissura ani.

    7. Komplikasi dari hemoroid yaitu perdarahan hebat, inkarserasi dan sepsis.

    8. Penatalaksanaan hemoroid yaitu dengan konservatif, membuat nekrosis jaringan dan bedah.

    9. Prognosis hemoroid baik bila diberikan terapi yang sesuai.