62
RENCANA PENELITIAN A. Judul Penelitian Pelaksanaan Metode Bermain pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008/2009 Kota Pontianak B. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk mempersiapkan atau memberikan bekal pada peserta didik agar dikemudian hari mereka mandiri dan tanggap akan lingkunganya untuk menghadapi tantangan hidup. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa kini dan masa mendatang dapat mengakibatkan kita menghadapi kesulitan untuk mengamalkan pengetahuan, sikap dan keterampilan apa yang diperlukan oleh para siswa kala dikemudian hari. Guru perlu melakukan upaya agar pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh siswa disekolah dapat diterapkan pada situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari maupun situasi lain. Untuk itu siswa perlu diberikan kesempatan belajar seluas-luasnya dengan berbagai metode pembelajaran, agar dapat menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan, sehingga dapat merangsang siswa untuk lebih tertarik dalam pembelajaran, serta dapat menemukan cara-cara dalam pemecahan masalah yang ditemukan dalam pembelajaran keterampilan berbahasa indonesia suatu hal yang sangat penting di dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009 Kota Pontianak

Citation preview

Page 1: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

RENCANA PENELITIAN

A. Judul Penelitian

Pelaksanaan Metode Bermain pada Anggota Pramuka Golongan

Penggalang di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati dalam Pembinaan

Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008/2009 Kota Pontianak

B. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk mempersiapkan

atau memberikan bekal pada peserta didik agar dikemudian hari mereka mandiri

dan tanggap akan lingkunganya untuk menghadapi tantangan hidup. Pesatnya

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa kini dan masa

mendatang dapat mengakibatkan kita menghadapi kesulitan untuk mengamalkan

pengetahuan, sikap dan keterampilan apa yang diperlukan oleh para siswa kala

dikemudian hari. Guru perlu melakukan upaya agar pengetahuan, sikap, dan

keterampilan yang diperoleh siswa disekolah dapat diterapkan pada situasi nyata

dalam kehidupan sehari-hari maupun situasi lain.

Untuk itu siswa perlu diberikan kesempatan belajar seluas-luasnya dengan

berbagai metode pembelajaran, agar dapat menciptakan suasana belajar yang lebih

menyenangkan, sehingga dapat merangsang siswa untuk lebih tertarik dalam

pembelajaran, serta dapat menemukan cara-cara dalam pemecahan masalah yang

ditemukan dalam pembelajaran keterampilan berbahasa indonesia suatu hal yang

sangat penting di dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Page 2: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

2

Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal

yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Satu diantara pendidikan tersebut

ialah pramuka sebagai organisasi yang bersifat nasional di Negara Republik

Indonesia, merupakan oraganisasi besar yang memerlukan pengelolaan secara

profesional.

Gerakan pramuka mempunyai andil dalam mencerdaskan serta mendidik

anak bangsa. Hal ini sesuai dengan keputusan Presiden Republik Indonesia nomor

238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka dan no 57 tahun 1988 tentang

pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Tujuan gerakan

pramuka adalah mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia agar mereka menjadi

manusia yang berkepribadian berwatak dan berbudi pekerti luhur yang:

a. kuat mental, tinggi moral, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan yangMahaesa;

b. warga Negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, serta patuhpada Negara kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggotamasyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiriserta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa danNegara (Kwarnas, 1988: 6).

Pembinaaan keterampilan bahasa Indonesia terhadap anggota pramuka

khususnya tingkat golongan penggalang rakit dapat dilaksanakan pada waktu

pertemuan-pertemuan sesama anggota pramuka. Sejalan dengan hal tersebut,

dalam politik bahasa nasional seri dua dikatakan sebagi berikut: “ kehadiran

pengajaran bahasa Indonesia di tengah masyarakat Indonesia pada dasarnya

berwajah ganda, yaitu sebagai bagian atau alat pendidikan nasional suatu pihak,

dan satu diantara pembinaan bahasa Indonesia di pihak lain (I. Gusti Ngurah Oka,

1977: 49).”

Page 3: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

3

Keterampilan berbahasa memiliki empat aspek yaitu keterampilan

menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan

menulis. Keempat keerampilan ini tidak dapat dipisahkan karena merupakan satu

kesatuan yang utuh. Hubungan itu terjadi karena pada hakekatnya keempat

keterampilan berbahasa itu sama-sama bersumber dari kemampuan berbahasa

(language competencies) dan kemampuan komunikasi (communicative

competencies). Dari keempat keterampilan di atas, keterampilan menyimak

merupakan keterampilan paling utama, karena digunakan dalam proses interaksi

dan komunikasi. Keterampilan menyimak bertujuan untuk menangkap dan

memahami pesan, ide, serta gagasan yang terdapat pada materi dan bahan

simakan, dengan melakukan proses menyimak. Keempat proses langkah

menyimak itu adalah (1) mendengarkan, (2) mengerti, (3) mengevaluasi, (4)

menanggapi (Greene dan Petty dalam Suhendar dan Supinah). Para ahli bahasa

pada umumnya berpendapat bahwa kemampuan mendengarkan adalah

kemampuan yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar Sebagian besar

dalam proses belajar mengajar adalah memanfaatkan proses mendengarkan.

Kegiatan mendengarkan sering terjadi dari pada kegiatan berbicara,

membaca, menulis. Berkenaan dengan pentingnya keterampilan menyimak dalam

belajar mengajar maka penulis mengambil metode bermain dalam pembinaan

keterampilan menyimak agar proses belajar mengajar menarik bagi siswa atau

anak didik. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dicantumkan bahwa

pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

benar, baik secara lisan maupun tulisan.

Page 4: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

4

Penulis memilih metode bermain atau permainan bahasa agar dalam

proses belajar dan pembelajaran yang dilakukan pendidik terhadap siswa dalam

proses pemberian materi yang disampaikan menarik perhatian mereka dengan

cara yang menggembirakan untuk memperoleh suatu keterampilan dan

pengetahuan dalam suatu permainan sesuai jenis serta tingkat usia masing-masing

peserta. Di dalam metode bermain terdapat prinsif Dasar Metodik Kepramukaan

yang tidak hanya siswa memperoleh pendidikan dari materi yang didapat tetapi

bagaimana materi yang didapat dapat dipahami dan berkesan dari pengalaman

bermain. Pelaksanaan metode bermain dalam pembinaan barbahasa Indonesia

sangat diperlukan suatu pendekatan yang sesuai dengan kondisi di gugus depan

tersebut. Pembinaan keterampilan berbahasa Indonesia terhadap anggota

pramuka golongan penggalang harus mengacu pada syarat-syarat kecakapan

umum (SKU), sehingga pembinaan keterampilan berbahasa pada anggota rakit

berhasil.

Pada hakikatnya permainan suatu aktivitas untuk memperoleh suatu

keterampilan dengan cara menggembirakan. Dalam suatu permainan jenisnya

berbeda-beda, sesuai dengan tingkat usia yang membuat kesenangan tersendiri

bagi tiap usia. Permainan dapat memberikan kerampilan dan pengetahuan.

Pelaksanaan metode bermain dalam pembinanaan berbahasa Indonesia pada

anggota penggalang. Dapat menambah pengalaman sehingga tercapainya tujuan

gerakan pramuka agar tujuan itu tercapai, Pembina pramuka harus berpedoman

pada Prinsip Dasar Metodik Pendidikan Kepramukaan (PDMPK).

Page 5: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

5

Penulis memilih penggalang untuk memudahkan pelaksanaan metode

bermain dalam pembinaan keterampilan bahasa Indonesia pada anggota pramuka,

dikhususkan pada golongan penggalang yang diklasifikasikan menjadi tiga

tingkat, yaitu “ tingkat ramu, tingakat rakit, dan tingkat terap

(Kwarnas, 1988: 72) “ yang mempunyai syarat-syarat kecakapan umum. Terhadap

anggota pramuka tingkat rakit diwajibkan menempuh ujian yang terdapat dalam

SKU” bisa berbahasa Indonesia pada saat pertemuan penggalan (Kwarnas, 1974:

1-20)” pendapat lain mengatakan “ apabila keterampilan yang diperoleh dalam

permainan itu berupa permainan bahasa maka permainan tersebut dinamakan

permainan bahasa (Soeparno, 1988: 6 ).”

Penelitian ini adalah Pelaksanaan Metode Bermain pada Anggota Pramuka

Golongan Penggalang di Gugus Depan 01067-01068 Ibunda Fatmawati dalam

Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008/2009. Alasan gugus

depan tersebut dijadikan objek penelitian karena banyak memperoleh prestasi

serta penghargaan dalam kegiatan pramuka di lingkungan Kwartir antara lain:

Juara Umum 1 Putra pada Perkemahan Gabungan SE Kota Pontianak Tingkat

Penggalang, Tahun 2006. Juara Umum 2 Putri pada Perkemahan Gabungan SE

Kota Pontianak Tingkat Penggalang Tahun 2006. Juara Umum 3 Putra pada

Perkemahan Gabungan SE Kota Pontianak Tingkat Penggalang Tahun 2006. dan

juga pernah mengikuti JAMDA di Sintang serta JAMBORE Nasional Tahun

2006.

Berdasarkan uraian di atas penulis berkeinginan mengetahui lebih lanjut

tentang pelaksanaan metode bermain dalam pembinaan keterampilan berbahasa

Indonesia

Page 6: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

6

C. Masalah Penelitian

Paparan latar belakang di atas, masalah umumnya adalah ”Bagaimanakah

pelaksanaan metode bermain pada anggota pramuka golongan penggalang di

gugus depan 01067-01068 Ibunda Fatmawati dalam pembinaan keterampilan

menyimak kota Pontianak tahun ajaran 2008 / 2009.” Masalah umum tersebut

peneliti batasi dalam beberapa sub masalah sebagai berikut.

a. Bagaimanakah persiapan pelaksanaan metode bermain pada anggota

pramuka golongan penggalang di gudep 01067-01068 Ibunda Famawati

dalam pembinaan keterampilan menyimak

b. Apakah Pembina dapat melaksanakan langkah-langkah pembelajaran

dengan menggunakan metode bermain pada anggota paramuka

penggalang di gudep 01067-01068 Ibunda Fatmawati dalam pembinaan

keterampilan menyimak.

c. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar dengan metode bermain pada

anggota pramuka golongan penggalang di gudep 01067-01068 Ibunda

Fatmawati dalam pembinaan keterampilan menyimak

d. Seberapa besar efektifitas penerapan metode bermain dalam pembinaan

keterampilan menyimak terhadap hasil belajar siswa?

D. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini sebagai berikut.

1. mengetahui pelaksanaan metode bermain dalam pembinaan keterampilan

bahasa indonesia pada anggota pramuka golongan penggalang tingkat

rakit.

Page 7: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

7

2. mengetahui hasil kemampuan pelaksanaan metode bermain dalam

pembinaan keterampilan bahasa indonesia pada anggota pramuka

golongan penggalang tingkat rakit.

E. Penjelasan istilah

Penjelasan ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahpahaman dalam

istilah yang digunakan dalam penelitian ini, sehingga maksud yang diinginkan

tidak kabur.

1. Pelaksanaan metode bermain yaitu “ cara di dalam memberikan materi

dengan permainan yang mengandung pendidikan “(Kwarnas, 1989 : 49).

2. metode, “cara menyampaikan “(Hamalik. 1989 : 166).

3. Pembinaan keterampilan berbahasa Indonesia yaitu cara kita dalam

membimbing dan memberikan pengetahuan agar terampil dalam

berbahasa Indonesia.

4. Anggota pramuka yaitu” anak-anak didik dan pemuda Indonesia dari umur

7 sampai 25 tahun” (Kwarnas, 1988: 55).

5. Gudep yaitu tempat menghimpun anggota pramuka yang terkecil

“ (Kwarnas, 1988 : 1-25).”

6. PDMPK yaitu, prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan

“(Kwarnas, 1988: 49).”

7. SKU yaitu, syarat kecakapan umum “(Kwarnas, 1974 : 37).”

8. TKU yaitu tanda kecakapan umum “ (Kwarnas, 1972 : 38).”

9. Kwarnas, yaitu Kwartir nasional “ ( Kwarnas, 1974 : 38).

Page 8: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

8

10. Penggalang yaitu anak-anak didik yanag berusia 10 sampai 15 tahun

“(Kwarnas, 1989 : 55).”

11. Golongan yaitu jenjang ( Kwarnas, 1989 : 55 )

12. 01067-01068 yaitu urutan nomor gugus depan” (Kwarnas, 1989: 25).”

13. Menyimak adalah proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan

dan penuh perhatian, pemahaman, dan apresiasi, serta interprestasi untuk

memperoleh informasi, menanggkap isi dan pesan, serta memahami

makana komunikasi yang telah disampaikan pembicara melalui ujaran atau

bahasa lisan (Tarigan, 1986: 28).

Berdasarkan penjelasan istilah diatas, penulis simpulkan bahwa Pelaksanaan

metode bermain anggota pramuka golongan penggalang GUDEP 01067-

01068 Ibunda Fatmawati dalam pembinaan keterampilan menyimak tahun

ajaran 2008/2009 adalah cara meningkatkan proses belajar dan pembelajaran

dari materi yang disampaikan kepada peserta didik supaya menarik , mudah

dipahami, dan menyenangkan melalui metodik pendidikan kepramukaan

dengan cara bermain sesuai dengan jenjang anak-anak didik golongan

penggalang yang berusia 10 sampai 15 tahun

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini ialah:

1. Penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk menunjang bagaimana sebuah

metode dapat menumbuhkan semangat,kreativitas serta pemahaman bagi

siswa.

2. Penulis dapat menerapkan ilmu yang didapat selama berkuliah.

Page 9: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

9

3. Penelitian ini diharapkan mampu menumbuhkan bahwa bahasa Indonesia

itu penting penggunaanya.

4. Penelitian ini dilakukan agar dalam pelaksanaan metode bermain yang

digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam keterampilan

berbahasa Indonesia.

G. Kerangka Teori

1. Pengertian Belajar

Pada dasarnya pembelajaran adalah bagian dari pengembangan kurikulum

di sekolah dasar dalam konteks mikro, yaitu pembelajaran disekolah atau dikelas

( Asep, 2003: 8.18 ) keberhasilan proses pembelajaran di kelas bergantung pada

interaksi antara guru dan siswa dalam kegiatan belajar dan mengajar.

Sedangkan pengertian belajar itu sendiri menurut S. Winata Putra

(1997:2.3), adalah proses mental dan emosional dalam proses berpikir dan

merasakan. Sementara menurut Moh. Uzar Usman (2005: 5) belajar adalah proses

tingkah laku pada individu berkat adanya interaksi antar individu, individu dengan

lingkungannya.

Disimpulkan Bahwa belajar adalah proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh sesuatu yang baru dalam merubah seluruh tingkah

lakunya sebagai hasil dari pengalaman belajar yang meliputi asfek kognitif,

efektif, dan fisikomotor.

2. Pelaksanaan Metode Bermain

Bermain ialah suatu penomena yang sangat menarik perhatian para

pendidik yang dikaitkan dengan tingkah laku manusia. Bermain bukan hanya

Page 10: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

10

tampak pada tingkah laku anak tetapi pada usia dewasa bahkan bukan hanya

manusia. Metode bermain ialah sistem perencanaan yang dilakukan pendidik

untuk memilih, mengorganasasikan, dan menyajikan materi bermain secara teratur

dalam pembinanan keterampilan berbahasa ,sebagai hasil dari pengalaman.

Batasan bermain yang dikemukakan oleh Schwartman (1979) dalam Soemiarti

(2003) batasan bermain sebagai berikut.

Bermain dalam tatanan sekolah dapat digambarkan sebagai suatu rentang

rangkaian kesatuan yang berujung pada bermaian bebas, bermain dengan

bimbingan dan berakhir pada bermain dengan di arahkan Dalam bermain bebas

dapat di definisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak mendapatkan

kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut. Sedangkan bermain dengan

bimbingan, guru memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat

memilih guna menemukan suatu konsep tertentu. Dalam bermain yang diarahkan

guru mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus.

3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Bermain

Setiap metode memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing guru

dalam menerapkan suatu metode harus memperhatikan kelebihan dan kekurangan

suatu metode dengan situasi dan kondisi yang disampaikan.

Guru dapat memanfaatkan kelemahan dan kelebihan suatu metode serta

dapat mengatasi kelemahan dari metode yang digunakan, maka akan lebih mudah

bagi guru tersebut melaksanakan pembelajaran yang direncanakannya.

Page 11: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

11

Dada Handana (2004:23) mengemukakan beberapa kelebihan dan

kelemahan metode bermain.

a. Kelebihannya

1. Siswa diransang untuk aktif, berfikir logis, sportif ,dan merasa senang

dalam proses belajar mengajar.

2. Konsep-konsep bahasa Indonesia dapat lebih cepat dipahami

3. Kemauan memecahkan masalah pada siswa dapat meningkat.

b. Kelemahan

1. Tidak semua topik disajikan dengan metode permainan.

2. Dapat memakan waktu yang banyak dalam proses pembelajaran

3. Permainan dapat mengakibatkan kelas gaduh sehingga dapat

mengganggu kelas sekitarnya.

4. Materi, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa Indonesia

Materi yang disampaikan kepada anak didik menarik perhatiaan mereka

supaya mereka dapat memahami materi.

“Menurut Tarigan (dalam Solchan, dkk, 2001:642), ada tiga jenis yang dipakaidalam pembelajaran bahasa dengan pendekatan komunikatif, yakni materiberdasarkan teks, materi berdasarkan tugas, seperti buklet yang berisi pelatihaninteraksi antar siswa, materi berdasarkan realita,seperti peta gambar, majalah , danmodel tiruan, selain itu ada beberapa prinsip yang harus kita ketahui, yakni (a)materi harus menunjang tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum, (b) materiharus autentik, (c) materi harus menstimulasi terjadinya interaksi antar gurudengan siswa serta siswa antar siswa yang lain, (d) materi memberikankesempatan siswa untuk memperhatikan bentuk-bentuk bahasa, (e) materi harusmampu mendorong siswa mengembangkan keterampilan belajar yang lain, dan (f)materi harus mampu mendorong pembelajaran menerapakan keterampilanberbahasa”

Teknik diartikan sebagai metode atau sistem mengajar sesuatu

(KBBI,2005:1158).

Page 12: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

12

5. Pembelajaran Menyimak

a. Pengertian Keterampilan Menyimak

Keterampilan berbahasa dikenal dengan empat keterampilan, yaitu

keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan

menyimak adalah keterampilan yang pertama dari keempat keterampilan

berbahasa. Tarigan (1986:28) menyatakan bahwa menyimak adalah proses

kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian ,

pemahaman, apresiasi serta interprestasi untuk memperoleh informasi,

menangkap isi pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan

oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

Syafi’ie (1993: 27) menyatakan bahwa menyimak adalah kegiatan

mendengar yang dilakukan dengan penuh sengaja, penuh perhatian terhadap apa

yang disimak atau didengar. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan

bahwa menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan

bunyi bahasa, mengindentifikasi, menginterfrestasi, dan menilai atas makna yang

terkandung di dalamnya. Menyimak melibatkan pendengaran, pengelihatan,

penghayatan, ingatan, pengertian, dan situasi. Peristiwa menyimak selalu diawali

dengan mendengarkan bunyi bahasa baik secara langsung ataupun rekaman radio

atau televisi.

Dalam pengertian menyimak di atas, ada beberapa yang perlu kita ketahui,

antara lain hakikat menyimak, tujuan menyimak, dan menyimak sebagai

keterampilan berbahasa.

Page 13: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

13

b.Hakikat Menyimak

Pada hakikatnya, menyimak terdiri dari dua bagian, yaitu proses

menyimak dan hasil menyimak.

1) Proses Menyimak

Menyimak adalah kegiatan yang merupakan suatu proses. Dalam suatu

proses menyimak, terdapat beberapa tahap yang harus dtempuh oleh seorang

penyimak. Seperti yang dikemukakan oleh Logan dan Loban (dalam Tarigan,

1986:58) sebagai berikut.

a) Tahap Mendengar

Tahap ini, pendengar baru mendengar segala yang dikemukakan oleh si

pembicara.

b) Tahap Memahami

Tahap ini pendengar ada keinginan untuk mengerti dan memahami dengan

baik isi pembicaran yang disampaikan oleh sang pembicara.

c) Tahap Menginterpretasi

Dalam tahap ini penyimak belum merasa puas kalau hanya mendengar dan

memahami saja isi ujaran sang pembicara, dia ingin menafsirkan atau

menginterprestasi butir-butir yang terdapat dan tersirat dalam ujaran.

d) Tahap Mengevaluasi

Tahap ini penyimak menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan

atau ide yang dikemukakan oleh pembicara.

e) Tahap Menanggapi

Hasil penilaian dinyatakan dalam bentuk tanggapan penyimak terhadap

apa yang disimakkan.

Page 14: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

14

2) Hasil Menyimak

Hasil menyimak akan tercapai apabila penyimak mampu memahami apa

yang disimak. Meliputi proses yang terjadi dalam menyimak, dapat diketahui

bahwa masing-masing urutan itu dilalui secara cepat. Bila salah satu proses itu

macet, maka perbuatan menyimak itu tidak berlangsung secara utuh dan akhirnya

tidak ada pemahaman yang diperoleh dan tidak ada respon yang terjadi. oleh

karena itu, agar proses menyimak maksimal, penyimak harus menguasai kegiatan-

kegiatan dalm proses menyimak.

Setiap orang kemampuan menyimaknya tidak sama. Artinya, mampu atau

tidaknya seseorang dalam menyimak tergantung beberapa faktor. Menurut

Tarigan ( 1994 : 38 ), faktor keberhasilan menyimak antara lain bergantung pada:

1) pembicara, 2) pembicaraan, 3) situasi, dan 4) penyimak.

Pembicara adalah orang yang menyampaikan pesan, ide, dan informasi

kepada pendengar melalui bahasa lisan. Seorang pembicara harus menguasai

materi, berbahasa yang baik dan benar, percaya diri, berbicara sistematis, gaya

bicaranya harus menarik, dan pembicara harus menjalani kontak dengan

pendengarnya. Pembicaraan adalah materi, isi, pesan, atau informasi yang hendak

disampaikan oleh seorang pembicara kepada pendengarnya. Pembicaraan dapat

dikatakan baik, jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.

a) harus berkaitan dengan pendengar.

b) Pembicaraan harus berarti, berguna, atau bermakna bagi

pendengarnya.

c ) Pembicaraan harus sesuatu yang baru, hangat, dan aktual.

Page 15: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

15

c) Pembicaraan harus tersusun sistematis, sehingga mudah untuk diikuti

dan dipamahi oleh pendengar.

d) Taraf kesukaran pembicaran harus sesuai dan seimbang dengan taraf

kemampuan pendengar.

Situasi menyimak ialah segala sesuatu yang menyertai peristiwa

menyimak diluar pembicara, pembicaraan, dan menyimak Ada hal-hal yang harus

diperhatikan dalam situasi menyimak yaitu ruangan, waktu, suasana, lingkungan

yang tenang, dan peralatan. Peristiwa menyimak yang berlangsung dalam ruangan

yang baik, waktu yang tepat, suasana yang tenang, nyaman, dan menyenangkan

serta dilengkapi dengan peralatan fungsional diharapkan hasilnya secara efektif.

Penyimak adalah orang yang mendengar dan memahami isi bahan

simakkan yang disampaikan oleh pembicara dalam suatu peristiwa menyimak.

Dibandingkan dengan faktor pembicara, pembicaraan, dan situasi faktor penyimak

adalah yang terpenting dan paling menentukan keefektifan dalam peristiwa

menyimak.

c. Tujuan Menyimak

Tujuan utama menyimak adalah menangkap, memahami atau menghayati

pesan, ide, serta gagasan yang tersirat dalam simakan. Tujuan menyimak adalah

untuk meningkatkan kemampuan berbicara. Tujuan orang menyimak menurut

tarigan (1986:56) sebagai berikut.

1) Menyimak untuk belajar atau memperoleh pengetahuan.

2) Menyimak untuk menikmati materi yang dipagelarkan atau diajarkan.

3) Menyimak untuk mempersiapkan bahan simakan.

4) Menyimak untuk menilai bahan simakan.

Page 16: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

16

5) Menyimak agar dapat mengkomunikasikan ide, gagasan, perasaan kepada

orang lain dengan lancar dan tepat.

6) Menyimak agar dapat membedakan arti bunyi-bunyi dengan tepat.

7) Menyimak agar dapat memecahkan masalah secara kreatif dan analisis

sebab dari sang pembicara mungkin memperoleh masukan berkarya.

8) Menyimak untuk dapat memungkinkan diri sendiri terhadap masalah atau

pendapat yang selama ini diragukan.

e. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan

Menyimak sebagai suatu keterampilan dengan empat langkah proses, yaitu

(1) mendengar, (2) mengevaluasi, (3) mengevaluasi, dan (4) menanggapi. Proses

penangkapan bunyi dan pemahaman merupakan dua proses yang berlangsung

secara hampir bersamaan. Pada saat penyimak mendengarkan, pada saat itu

mentalnya bekerja secara aktif.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk dapat menyimak dengan baik

menurut Suhendar dan Supinah (1992:5) adalah sebagai berikut.

1) Alat dengar si pendengar (penyimak) harus baik. Artinya, alat pendengar

sebagai alat penerima bunyi, dan alat bicara sebagai sumber bunyi itu

harus baik.

2) Situasi dan lingkungan pembicara harus baik.

3) Konsentrasi penyimak kepada pembicara

4) Pengenalan tujuan pembicaraan.

5) Pengenalan paragraf atau bagian pembicaraan dengan pengenalan kalimat-

kalimat inti pembicaraan.

6) Kesanggupan menarik kesimpulan dengan tepat.

Page 17: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

17

7) Keseluruhan.

8) Faktor latihan.

f. Tujuan Pengajaran Menyimak

Keterampilan menyimak senantiasa berpasangan dengan keterampilan

berbicara. Artinya, keterampilan menyimak selalu muncul bersama-sama dengan

keterampilan berbicara dalam setiap peristiwa komunikasi dengan menggunakan

bahasa secara lisan. Hubungan antara pembicara dengan pendengar bisa terjadi

secara bertatap muka dan bisa juga secara tidak langsung (melalui telepon, radio,

TV, dan sebagainya ).

Tujuan pokok pengajaran keterampilan menyimak adalah agar siswa

mahir atau terampil menyimak sebagai bentuk pemakaian bahasa lisan, sehingga

mereka mampu menangkap secra cermat bentuk kebahasaan, mampu isi berbagai

bentuk tuturan secar cepat dan tepat, mampu menilainya, serta mampu

mengemukakan respon terhadap apa yang didengar.

Menurut keraf (1993 :29) ada beberapa hal yang perlu kita dikerjakan

untuk mencapai tujuan pengajaran menyimak. Antara lain sebagai berikut.

(1) Meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya keterampilan

mendengarkan dalam berkomunikasi pada umumnya dan khususnya

dalam belajar.

(2) Mengembangkan keterampilan dasar, konsep, dan sikap yang baik

untuk memperoleh kebiasaan mendengarkan yang efektif.

(3) Mengembangkan kesenangan dalam berperan sebagai pembicaraan dan

pendengar dalam berbagai peristiwa komunikasi.

Page 18: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

18

(4) Menghilangkan kebiasaan – kebiasaan yang tidak baik dalam

mendengarkan.

(5) Melatihkan berbagai macam teknik mendengarkan.

Menurut Tarigan ( 1994 : 190 ), pokok-pokok yang disajikan dalam bahan

pembelajaran menyimak sebagai berikut. ”(1) Tema harus up-to date, (2) Tema

terarah dan sederhana, (3) Tema dapat menambah pengalaman dan pengamat (4)

Tema bersifat sugesti dan evaluatif, (5) Tema bersifat motivatif, (6) Pembicaraan

harus dapat menghibur, (7) Bahasa sederhana dan mudah dimengerti.”

6. Pengajaran Bahasa Indonesia dalam Gerakan Pramuka

Gerakan pramuka berfungsi sebagai lembaga pendidikan luar sekolah dan

sebagai wadah pembinaan pengembangan generasi muda, menggunakan prinsip

dasar metodik kepramukaan, yang pelaksanaanya sesuai dengan keadaan,

kepentingan perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia. Untuk mencapai

tujuan pembinaan keterampilan berbahasa pada anggota pramuka golongan

penggalang, tentu tidak terlepas dari peranan pembina pramuka. Hal tersebut

sejalan dengan prinsip dasar metodik kepramukaan ( PDMPK ),” Permainan yang

mendukung pendidikan ( Kwaranas,1989 : 54 )”.

Supaya pelaksanaan metode bermain dalam pembinaan keterampilan

berbahasa tercapai Pembina pramuka harus memahami metode yang digunakan.

I. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

yakni suatu prosedur pemecahan masalah dengan mengungkapkan fakta

Page 19: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

19

sebagaimana adanya. Pertimbangan menggunakan metode ini didasari masalah

tersebut bersifat aktual yang terjadi saat berlangsungnya penelitian.

2. Bentuk Penelitian

Sesuai dengan metode deskriptif, bentuk yang digunakan ialah

Eksperimen. Eksperimen merupakan desain penelitian ilmiah yang paling teliti

dan tepat untuk menyelidiki pengaruh suatu variable yang lain (Borg dan Gall,

1979). Dalam eksperimen peneliti melakukan manipulasi kondisi sehingga dapat

diyakini bahwa variasi kondisi tersebut menyebabkan timbulnya pengaruh

terhadap variable yang menjadi konsen penelitian.

3. Populasi dan Sampel

Populasi ialah sekelompok orang, benda atau hak yang menjadi sumber

pengambilan sampel, sekumpulan yang menjadi syarat tertentu yang berkaitan

dengan masalah penelitian (KBBI, 1984 : 689). Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh anggota pramuka penggalang Gudep 01067-01068 Ibunda

Fatmawati atau siswa kelas VII SMP Negeri 17 Pontianak Tahun Ajaran

2008 / 2009 yang berjumlah 252 Orang.

Berdasarkan karakteristik yang diperoleh populasi berikut.

a. kelas VII A berjumlah 42 orang

b. kelas VII B berjumlah 42 orang

c. kelas VII C berjumlah 42 orang

d. kelas VII D berjumlah 42 orang

e. kelas VII E berjumlah 42 orang

f. kelas VII F berjumlah 42 orang

Page 20: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

20

Penelitian merujuk pendapat untuk sekadar ancer-ancer maka apabila

subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi, jika subjeknya besar dapat diambil antara

10-15 %, atau 20-25 % atau lebih ( Arikunto, 1997 : 120 ). Penulis mengambil

12 % dari jumlah populasi yang tersedia. Populasi berjumlah 252 siswa,

pengambilan sampel sebanyak 12 % dari 252 orang berarti 30 siswa. Penelitian

sampel digunakan secara acak karena semua objek dianggap sama dan

memperoleh kesempatan yang sama untuk di pilih menjadi sampel

( Arikunto,1997:107 ).

Jumlah sampel perkelas sebagai berikut .

Kelas VII A berjumlah 42 Orang X 12 % = 5,04 dibulatkan menjadi 5

Kelas VII B berjumlah 42 Orang X 12 % = 5,04 dibulatkan menjadi 5

Kelas VII C berjumlah 42 Orang X 12 % = 5,04 dibulatkan menjadi 5

Kelas VII D berjumlah 42 Orang X 12 % = 5,04 dibulatkan menjadi 5

Kelas VII E berjumlah 42 Orang X 12 % = 5,04 dibulatkan menjadi 5

Kelas VII F berjumlah 42 Orang X 12 % = 5,04 dibulatkan menjadi 5

Pengambilan sample dilakukan dengan cara random atau melalui langkah-

langkah berikut.

1) Pengambilan sample dilakukan acak pada masing-masing kelas

2) Peneliti membuat gulungan kertas yang didalamnya telah tercantum nama-

nama siswa pada kertas itu.

3) Gulungan kertas dimasukan kedalam suatu tempat kemudian dikocok dan

dikeluarkan sebanyak jumlah sampel yang diperlukan pada tiap kelas

4) Nama-nama yang keluar itulah yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

Page 21: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

21

4.Teknik dan Alat Pengumpulan Data

a.Teknik Pengumpul Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini

yakni teknik observasi langsung yaitu dengan cara melakukan pengamatan secara

langsung terhadap terhadap persiapan dan langkah pelaksanaan metode bermain

oleh Pembina pramuka.Teknik pengukuran yakni teknik pengumpulan data

dengan cara menggunakan tes sebagai alat utama yang ditunjukan kepada

responden adapun bentuk tes adalah menyimak kalimat yang di dengar dari teman

secara berantai kemudian di tulis pada kertas yang telah disediakan.

b. Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes yang

disusun secara tertulis pada lembaran soal tes dan juga observasi adalah alat

pengumpul data dengan cara mengadakan pengamatan langsung. Untuk observasi

Persiapan pelaksanaan metode bermain sesuai dengan format yang ada.Untuk

observasi langkah-kangkah pelaksanaan metode bermain sesuai dengan format

yang ada.

5. Teknik Analisis Data

Format tentang persiapan dan langkah-langkah pelaksanaan metode

bermain serta data hasil tes yang diberikan kepada anggota pramuka dianalisis

secara kualitatif yang di ambil dari data kuantitatif untuk menghitung persentase

sesuai dengan aspek yang diteliti. Mengetahui pelaksanaan metode bermain

dilihat dari observasi langsung berdasarkan pedoman observasi.

Page 22: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

22

Sedangkan untuk menganalisis hasil tes, dilakukan langkah berikut.

Untuk mengetahui kemampuan persentase siswa maka digunakan rumus:

JN

JSa X N

Keterangan

a. JN =Jumlah keseluruahn nilai tes

b. N = Rentang Nilai.(0-10)

c. JSa = Jumlah sampel

d. X = Hasil persentase kemampuan seluruh anggota pramuka golongan

penggalang rakit.

Karakteristik yang digunakan untuk mengukur keberhasilan metode

bermain golongan penggalang tingkat rakit sebagai berikut:” 76 % sampai 100 %

baik, 56 % sampai 75 % cukup, 40 % sampai 55 % kurang baik, Teknik ini

disebut teknik diskriptif kualitatif dengan persentase. ( Arikunto,1986:196 )”.

Page 23: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

23

DAFTAR PUSTAKA

Asmara, Husnah.1988. Metode Penelitian. Pontianak.

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.

Ahsin, Amir. 1981. Pengajaran Menyimak. Departemen P dan K.

Asep Hery Herawan. (2003) . Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran.

Jakarta : Pusat Penerbit Universitas Terbuka.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Putaka.

Dadan Hendana. (2004). Pendidikan Matematik di SD Program Pokok MateriPenataran Tertulis Sistem Belajar Mandiri Tipe B Kompetensi TerakditasiGuru SD. Bandung : Pusat pengembangan Penataran Guru Tertulis –Dirjen Diknas

Engkoswara. 1984. Dasar Metodelogi Pengajaran. Jakarta: PT Bina Aksara.

Hamalik, Oemar. 1990. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan PendekatanSistem. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Keraf, Gorys. 1996. Terampil Berbahasa Indonesia I. Jakarta. Balai Pustaka.

Nawawi, Hadari. 2002. Metode Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah MadaUniversity Prees.

Sekretaris Presiden RI.1988. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. Jakarta:Kwarnas.

Soeharto, G.1988. Metodelogi peneltian Dalam Pendidikan Bahasa. Jakarta:P2IPTK.

Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: PT. Intan Pariwara

Tarigan.H .G.1986. Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.

Padmodewo, Soemantri. 2003. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta:Dekdikbud Kerjasama Dengan PT Reneka Cipta.

Page 24: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

24

Format Observasi Persiapan Pelaksanaan Metode Bermain

No.Aspek yang dinilai

Tes

1 2 3 4 5

1.

2.

Pembina Mempersiapkan materi

Pembina mempersiapkan bahanlatihan

Keterangan :

A = Ada

TA = Tidak ada

Page 25: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

25

Lampiran : 1

Format Observasi

Gudep 01067-01068

No. Aspek yang dinilaiPenilaian 1

Ada Tidak ada1

2.

3.

4.

5.

6.

Guru /Pembina menjelaskan peraturan.

Kelas /pasukan dbagi beberapakelompok.

Pembina memberikan soal simakankepada tiap-tiap perwakilan kelompokuntuk disimak dan dipahami denganbatas waktu yang ditentukan.

Pembina mempersilahkan tiap-tiapperwakilan kelompok untuk kembali kebarisannya. Pada hitungan ketigaperwakilan kelompok menyampaikansoal simakan secara berantai kepadaanggotanya.

Pada batas waktu yang telah ditentukansemua anggota kelompok menuliskankembali pesan yang diterima tadi padakertas yang telah disediakan.waktu yangditentukan semua pekerjaan harusdihentikan.

Guru /Pembina memberikan nilai..

Page 26: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

26

Format Observasi

Gudep 01067-01068

No. Aspek yang dinilaiPenilaian 1

Ada Tidak ada1

2.

3.

4.

5.

6.

Guru /Pembina menjelaskan peraturan.

Kelas /pasukan dbagi beberapakelompok.

Pembina memberikan soal simakankepada tiap-tiap perwakilan kelompokuntuk disimak dan dipahami denganbatas waktu yang ditentukan.

Pembina mempersilahkan tiap-tiapperwakilan kelompok untuk kembali kebarisannya. Pada hitungan ketigaperwakilan kelompok menyampaikansoal simakan secara berantai kepadaanggotanya.

Pada batas waktu yang telah ditentukansemua anggota kelompok menuliskankembali pesan yang diterima tadi padakertas yang telah disediakan.waktu yangditentukan semua pekerjaan harusdihentikan.

Guru /Pembina memberikan nilai..

Page 27: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

27

Format Observasi

Gudep 01067-01068

No. Aspek yang dinilaiPenilaian 1

Ada Tidak ada1

2.

3.

4.

5.

6.

Guru /Pembina menjelaskan peraturan.

Kelas /pasukan dbagi beberapakelompok.

Pembina memberikan soal simakankepada tiap-tiap perwakilan kelompokuntuk disimak dan dipahami denganbatas waktu yang ditentukan.

Pembina mempersilahkan tiap-tiapperwakilan kelompok untuk kembali kebarisannya. Pada hitungan ketigaperwakilan kelompok menyampaikansoal simakan secara berantai kepadaanggotanya.

Pada batas waktu yang telah ditentukansemua anggota kelompok menuliskankembali pesan yang diterima tadi padakertas yang telah disediakan.waktu yangditentukan semua pekerjaan harusdihentikan.

Guru /Pembina memberikan nilai..

Page 28: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

28

Format Observasi

Gudep 01067-01068

No. Aspek yang dinilaiPenilaian 1

Ada Tidak ada

1

2.

3.

4.

5.

6.

Guru /Pembina menjelaskan peraturan.

Kelas /pasukan dbagi beberapakelompok.

Pembina memberikan soal simakankepada tiap-tiap perwakilan kelompokuntuk disimak dan dipahami denganbatas waktu yang ditentukan.

Pembina mempersilahkan tiap-tiapperwakilan kelompok untuk kembali kebarisannya. Pada hitungan ketigaperwakilan kelompok menyampaikansoal simakan secara berantai kepadaanggotanya.

Pada batas waktu yang telah ditentukansemua anggota kelompok menuliskankembali pesan yang diterima tadi padakertas yang telah disediakan.waktu yangditentukan semua pekerjaan harusdihentikan.

Guru /Pembina memberikan nilai..

Page 29: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

29

Format Observasi

Gudep 01067-01068

No. Aspek yang dinilai Penilaian 1

Ada Tidak ada1

2.

3.

4.

5.

6.

Guru /Pembina menjelaskan peraturan.

Kelas /pasukan dbagi beberapakelompok.

Pembina memberikan soal simakankepada tiap-tiap perwakilan kelompokuntuk disimak dan dipahami denganbatas waktu yang ditentukan.

Pembina mempersilahkan tiap-tiapperwakilan kelompok untuk kembali kebarisannya. Pada hitungan ketigaperwakilan kelompok menyampaikansoal simakan secara berantai kepadaanggotanya.

Pada batas waktu yang telah ditentukansemua anggota kelompok menuliskankembali pesan yang diterima tadi padakertas yang telah disediakan.waktu yangditentukan semua pekerjaan harusdihentikan.

Guru /Pembina memberikan nilai..

Page 30: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

30

Lampiran: II

Tabel 1

Hasil penilaian tes pertama

No. NAMA NILAI

BENAR SALAH

Page 31: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

31

Tabel 2

Hasil penilaian Kedua

No. NAMA NILAI

BENAR SALAH

Page 32: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

32

Tabel 3

Hasil penilaian tes ketiga

No. NAMA NILAI

BENAR SALAH

Page 33: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

33

Tabel 4

Hasil penilaian tes keempat

No. NAMANILAI

BENAR SALAH

Page 34: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

34

Tabel 5

Hasil penilaian tes kelima

No. NAMANILAI

BENAR SALAH

Page 35: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

35

FORMAT PENGESAHAN RENCANA PENELITIANTanggung Jawab Yuridis Material Pada :

Penulis,

EMILIANIM. F11105016

Distujui OlehDosen Pembimbing Akademik

Drs. Djon Lasmono, M.Pd.NIP. 131683672

Ketua Jurusan Bahasa Ketua Prodi Bahasa dan Sastradan Sastra Indonesia Indonesia

Dr. Martono Dra. Sesilia Seli,M.Pd.NIP 132086446 NIP 131876690

Page 36: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

36

FORMAT PENGESAHAN RENCANA PENELITIANTanggung Jawab Yuridis Material Pada :

Penulis,

NIA MAYASARINIM. F11105024

Disetujui Oleh

Dosen Pembimbing Akademik

Drs. Ahadi Sulissusiawan, M.PdNIP.

Ketua Jurusan Bahasa Ketua Prodi Bahasa IndonesiaIndonesia

Dr. Martono Dra. Sesilia Seli, M.Pd.NIP 132086446 NIP 131876690

Page 37: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

37

Soal test 1

Simaklah kalimat berikut ini, kemudian pahami dalam waktu kurang lebih 1menit.

1. Alat untuk menentukan arah mata angin disebut kompas.

2. Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang orang.

3. Ular melingkar-lingkar sangat melingkar di atas akar di balik

rumah pak Bakar.

4. Pencipta kata kepanduan adalah bapak Haji Agus Salim

bertempat di banjarnegara.

5. Burung merpati terbang tinggi di tembak langsung mati di

bawa sukuriti.

Catatan :Peserta yang sudah selesai supaya memindahkan kalimat pada kertas yangtelah disediakan.

Page 38: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

38

Soal test 2

Simaklah kalimat berikut ini, kemudian pahami dalam waktu kurang lebih 1menit.

1. Tanda kecakapan khusus merupakan tanda bahwa pemakai

memiliki kecakapan dalam bidang tertentu.

2. Ular terbelit-belit sangat terbelit di kamar pak ulit yang sangat

pelit pailit.

3. Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga.

4. Pasukan penggalang ialah remaja yang berusia antara 11

sampai dengan 15 tahun.

5. Anak kancil yang terkecil sangat terkucil yang mungil

menggeligil.

Catatan :Peserta yang sudah selesai supaya memindahkan kalimat pada kertas yangtelah disediakan.

Page 39: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

39

Soal test 3

Simaklah kalimat berikut ini, kemudian pahami dalam waktu kurang lebih 1menit.

1. Hurup-hurup dan angka-angka Morse itu terdiri atas garis dan titik.

2. Anak ayam terkokok-kokok, dibalik mangkok sambil merokok

terjongkok-jongkok.

3. Asam digunung, garam dilaut dalam belanga bertemu juga.

4. Bentuk barisan upacara disatuan pramuka penggalang ialah bentuk

angkare.

5. Buaya putih dipukul mati,di masukan ke dalam peti yang terkunci-

kunci.

Catatan :Peserta yang sudah selesai supaya memindahkan kalimat pada kertas yangtelah disediakan.

Page 40: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

40

Soal test 4

Simaklah kalimat berikut ini, kemudian pahami dalam waktu kurang lebih 1menit.

1. Nama kecil bapak pandu sedunia OBERT STEPHENSON

SMYTH BADEN POWELL.

2. Pak Umar mencari dammar di dalam kamar yang menggemar-

gemar sangat tergemar.

3. Sedikit bicara banyak bekerja akan memperoleh hasil yang

memuaskan.

4. Pramuka Indonesia baik putra maupun putri menggunakan

lambang yang sama “Tunas Kelapa”

5. Anak ikan melompat-lompat sangat terlompat dibalik lepat yang

melekat-lekat.

Catatan :Peserta yang sudah selesai supaya memindahkan kalimat pada kertas yangtelah disediakan.

Page 41: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

41

Soal test 5

Simaklah kalimat berikut ini, kemudian pahami dalam waktu kurang lebih 1menit.

1. Kemana angin bertiup, ke situlah arah condongnya.

2. Anak kumbang menebok jenang ku tendang langsung berenang

terkenang.

3. Gajah besak di balik bambu, ada rusa jangan diganggu dulu punya

pak Abu.

4. Istilah CIKAL BAKAL di Indonesia berarti “ penduduk asli yang

pertama.”

5. kedua belah tangan dikepalkan dan diacungkan keatas dinamakan

bentuk barisan angkare.

Catatan :Peserta yang sudah selesai supaya memindahkan kalimat pada kertas yangtelah disediakan.

Page 42: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

42

Soal test 2

RENCANA PENELITIAN

A. Judul Penelitian

Pelaksanaan Metode Bermain pada Anggota Pramuka Golongan

Penggalang di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati dalam Pembinaan

Keterampilan Berbahasa Indonesia Tahun Ajaran 2008/2009 Kota Pontianak

B. Latar Belakang

Page 43: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

43

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan yang kita peroleh dapat membuat

orang berpikir kreativ dalam menjalani hidup. Kita menginginkan kemajuan yang

sangat pesat dan berarti di dalam dunia pendidikan tidak hanya duduk, diam,

dengar, catat, dan menghapal tetapi bagaimana kita memahami proses belajar-

mengajar agar siswa dan anak didik kita dapat berkreativitas dan bergairah dalam

memperoleh pendidikan.Undang-undang RI nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional yang terbagi di dalam beberapa Bab, satu diantara. Bab V

Pasal 12 yang isinya’’Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak

mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan

kemampuanya.’’.Bab VI 13” Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,

nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Satu

diantara pendidikan tersebut ialah pramuka sebagai organisasi yang bersifat

nasional di Negara Republik Indonesia, merupakan oraganisasi besar yang

memerlukan pengelolaan secara profesional.

Gerakan pramuka mempunyai andil dalam mencerdaskan serata mendidik

anak bangsa. Hal ini sesuai dengan keputusan Republik Indonesia nomor 238

tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka dan no 57 tahun 1988 tentang pengesahan

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Tujuan gerakan pramuka adalah

mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan tujuan agar mereka menjadi

manusia yang berkepribadian berwatak dan berbudi pekerti luhur yang:

c. kuat mental, tinggi moral, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan YangMaha Esa;

d. warga Negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, serta patu padaNegara kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakatyang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri serta

Page 44: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

44

bersaman-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan Negara(Kwarnas, 1988: 6).

Pembinaaan keterampilan bahasa Indonesia terhadap anggota pramuka

khususnya tingkat golongan penggalang rakit dapat dilaksanakan pada waktu

pertemuan-pertemuan sesama anggota pramuka. Sejalan dengan hal tersebut,

dalam politik bahasa nasional seri dua dikatakan sebagi berikut: “ kehadiran

pengajaran bahasa Indonesia di tengah masyarakat Indonesia pada dasarnya

berwajah ganda, yaitu sebagi bagian atau alat pendidikan nasional suatu pihak,

dan satu diantara pembinaan bahasa Indonesia di pihak lain (I. Gusti Ngurah Oka,

1977: 49).”

Keterampilan berbahasa memiliki empat aspek yaitu keterampilan

menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan

menulis.keempat keerampilan ini tidak dapat dipisahkan karena merupakan satu

kesatuan yang utuh. Satu kegiatan berbahasa dalam komunukasi ialah

menulis.Menulis merupakan suatu proses bgi seseorang untuk dapat

mengekspresiakan perasaan dan keinginan sesuai dengan kemampuan

bahasanya.kemampuan menulis dapat diperoleh melalui belajar dan berlatih.

Diharapkan siswa mampu mengungkapkan ide, pikiran, dan perasaan. Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dicantumkan bahwa pembelajaran bahasa

Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk

berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan

maupun tulisan. Penulis memilih metode bermain atau permainan bahasa agar

dalam proses belajar dan pembelajaran yang dilakukan pendidik terhadap

terhadap siswa dalam proses pemberian materi yang yang disampaikan menarik

perhatian mereka dengan cara yang menggembirakan untuk memperoleh suatu

Page 45: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

45

keterampilan dan pengetahuan dalam suatu permainan sesuai jenis serta tingkat

usia masing-masing peserta. Di dalam metode bermain terdapat prinsif Dasar

Metodik Kepramukaan yang tidak hanya siswa memperoleh pendidikan dari

materi yang didapat tetapi bagaimana materi yang didapat dapat dipahami dan

berkesan dari pengalaman bermain. Pelaksanaan metode bermain dalam

pembinaan barbahasa Indonesia sangat diperlukan suatu pendekatan yang sesuai

dengan kondisi di gugus depan tersebut. Pembinaan keterampilan berbahasa

Indonesia terhadap anggota pramuka golongan penggalang harus mengacu pada

syarat-syarat kecakapan umum (SKU), sehingga pembinaan keterampilan

berbahasa pada anggota rakit berhasil.

Pada hakikatnya permainan suatu aktivitas untuk memperoleh suatu

keterampilan dengan cara menggembirakan. Dalam suatu permainan jenisnya

berbeda-beda, sesuai dengan tingkat usia yang membuat kesenangan tersendiri

bagi tiap usia. Permainan dapat memberikan kerampilan dan pengetahuan.

Pelaksanaan metode bermain dalam pembinanaan berbahasa Indonesia pada

anggota penggalang. Dapat menambah pengalaman sehingga tercapainya tujuan

gerakan pramuka agara tujuan itu tercapai, Pembina pramuka harus berpedoman

pada prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan (PDMPK). Penulis memilih

penggalang agar memudahkan pelakasanaan metode bermain mereka dapat

memahami materi yang diberikan dalam aturan bermain serta mereka harus

menempuh ujian yang terdapat dalm SKU yakni bisa berbahasa Indonesia pada

saat pertemuan penggalang.

Agar memudahkan pelaksanaan metode bermain dalam pembinaan

keterampilan bahasa Indonesia pada anggota pramuka, dikhususkan pada

Page 46: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

46

golongan penggalang yang diklasifikasikan menjadi tiga tingkat, yaitu “ tingkat

ramu, tingakat rakit, dan tingkat terap (Kwarnas, 1988: 72) “ yang mempunyai

syarat-syarat kecakapan umum. Terhadap anggota pramuka tingkat rakit

diwajibkan menempuh ujian yang terdapat dalam SKU” bisa berbahasa Indonesia

pada saat pertemuan penggalang (Kwarnas, 1974: 1-20)” pendapat lain

mengatakan “ apabila keterampilan yang diperoleh dalam permainan itu berupa

permainan bahasa maka permaianan tersebut dinamakan permainan bahasa

(Soeparno, 1988: 61).”

Penelitian ini adalah Pelaksanaan Metode Bermain pada Anggota Pramuka

Golongan Penggalang di Gugus Depan 01067-01068 Ibunda Fatmawati dalam

Pembinaan Keterampilan Berbahasa Indonesia Tahun Ajaran 2008/2009. Alasan

gugus depan tersebut dijadikan objek penelitian karena banyak memperoleh

prestasi serta penghargaan dalam kegiatan pramuka di lingkungan Kwartir antara

lain: Juara Umum 1 Putra pada Perkemahan Gabungan SE Kota Pontianak

Tingkat Penggalang, Tahun 2006. Juara Umum 2 Putripada Perkemahan

Gabungan SE Kota Pontianak Tingkat Penggalang Tahun 2006. Juara Umum 3

Putra pada Perkemahan Gabungan SE Kota Pontianak Tingkat Penggalang Tahun

2006. dan juga pernah mengikuti JAMDA di Sintang serta JAMBORE Nasional

Tahun 2006.

Berdasarkan uraian di atas penulis berkeinginan mengetahui lebih lanjut tentang

pelaksanaan metode bermain dalam pembinaan keterampilan berbahasa Indonesia.

C. Masalah Penelitian

Page 47: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

47

Paparan latar belakang di atas, masalah umumnya adalah ”Bagaimanakah

pelaksanaan metode bermain pada anggota pramuka golongan penggalang di

gugus depan 01067-01068 Ibunda Fatmawati dalam pembinaan keterampilan

berbahasa Indonesia kota Pontianak tahun ajaran 2008/2009.” Masalah umum

tersebut peneliti batasi dalam beberapa sub masalah sebagai berikut.

g. Bagaimanakah persiapan pelaksanaan metode bermain pada anggota

pramuka golongan penggalang di gudep 01067-01068 Ibunda Famawati

dalam pembinaan keterampilan berbahasa indonesia

h. Bagaimanakah langkah-langkah pelaksanaan metode bermain pada

anggota pramuka golongan penggalang di gudep -01067-01068 Ibunda

Fatmawati dalam pembinaan keterampilan berbahasa Indonesia

i. Bagaimanakah hasil belajar dengan metode bermain pada anggota

pramuka golongan penggalang di gudep 01067-01068 Ibunda Fatmawati

dalam pembinaan keterampilan berbahsa Indonesia

D. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini sebagai berikut.

3. mengetahui pelaksanaan metode bermaian dalam pembinaan keterampilan

bahasa Indonesia pada anggota pramuka golongan penggalang tingkat

rakit.

4. mengetahui hasil kemampuan pelaksanaan metode bermain dalam

pembinaan keterampilan bahasa indonesia pada anggota pramuka

golongan penggalang tingkat rakit.

E. Penjelasan istilah

Page 48: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

48

Penjelasan ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahpahaman dalam

istilah yang digunakan dalam penelitian ini,sehingga maksud yang diinginkan

tidak kabur.

14. Pelaksanaan metode bermain yaitu “ cara di dalam memberikan materi

dengan permainan yang mengandung pendidikan “(Kwarnas, 1989: 49).

15. metode, “cara menyampaikan “(Hamalik.. 1989: 166).

16. Pembinaan keterampilan berbahasa Indonesia yaitu cara kita dalam

membimbing dan memberikan pengetahuan agar terampil dalam

berbahasa Indonesia.

17. Anggota pramuka yaitu” anak-anak didik dan pemuda Indonesia dari umur

7 sampai 25 tahun” (Kwarnas, 1988: 55).

18. Gudep yaitu tempat menghimpun anggoata pramuka yang terkecil “

(Kwarnas, 19880: 1-25).”

19. PDMPK yaitu, prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan “(Kwarnas,

1988: 49).”

20. SKU yaitu, syarat kecakapan umum “(Kwarnasa, 1974: 37).”

21. TKU yaitu tanda kecakapan umum “ (Kwarnas, 1972: 38).”

22. Kwarnas, yaitu Kwartir nasional “ (Kwarnas, 1974: 38).

23. Penggalang yaitu anak-anak didik yanag berusia 10 sampai 15 tahun “(

Kwarnas, 1989: 55).”

24. Golongan yaitu jenjang (Kwarnas, 1989: 55)

25. 01067-01068 yaitu urutan nomor gugus depan” (Kwarnas, 1989: 25).”

Page 49: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

49

Berdasarkan penjelasan istilah diatas, penulis simpulkan bahwa Pelaksanaan

metode bermain anggota pramuka golongan penggalang GUDEP 01067-

01068 Ibunda Fatmawati dalm pembinaan keterampilan berbahasa indonesia

tahun ajaran 2008/2009 adalah cara meningkatkan proses belajar dan

pembelajaran dari materi yang disampaikan kepada peserta didik supaya

menarik , mudah dipahami, dan menyenangkan melalui metodik pendidikan

kepramukaan dengan cara bermain sesuai dengan jenjang anak-anak didik

golongan penggalang yang berusia 10 sampai 15 tahun.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini ialah:

1. Penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk menunjang bagaimana sebuah

metode dapat menumbuhkan semangat,kreativitas serta pemahaman bagi

siswa.

2. Penulis dapat menerapkan ilmu yang didapat selama berkuliah.

3. Penelitian ini diharapkan mampu menumbuhkan bahwa bahasa Indonesia

itu penting penggunaanya.

4. Penelitian ini dilakukan agar dalam pelaksanaan metode bermain yang

digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam keterampilan

berbahasa Indonesia.

G. Kerangka Teori

1.Pelaksanaan Metode Bermain

Page 50: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

50

Bermain ialah suatu penomena yang sangat menarik perhatian para

pendidik yang dikaitkan dengan tingkah laku manusia. Bermain bukan hanya

tampak pada tingkah laku anak tetapi pada usia dewasa bahkan bukan hanya

manusia. Metode bermain ialah sistem perencanaan yang dilakukan pendidik

untuk memilih, mengorganasasikan, dan menyajikan materi bermain secara teratur

dalam pembinanan keterampilan berbahasa ,

sebagai hasil dari pengalaman. Batasan bermain yang dikemukakan oleh

Schwartman (1979) dalam Soemiarti (2003) batasan bermain sebagai berikut.

Bermain dalam tatanan sekolah dapat digambarkan sebagai suatu rentang

rangkaian kesatuan yang berujung pada bermaian bebas, bermain dengan

bimbingan dan berakhir pada bermain dengan di arahkan.Dalam bermain bebas

dapat di definisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak mendapatkan

kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut. Sedangkan bermain dengan

bimbingan, guru memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat

memilih guna menemukan suatu konsep tertentu. Dalam bermain yang diarahkan

guru mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus.

2. Materi, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa Indonesia

Materi yang disampampaikan kepada anak didik menarik perhatiaan

mereka supaya mereka dapat memahami materi.

“Menurut Tarigan (dalam Solchan, dkk, 2001:642), ada tiga jenis yang dipakaidalam pembelajaran bahasa dengan pendekatan komunikatif, yakni materiberdasarkan teks, materi berdasarkan tugas, seperti buklet yang berisi pelatihaninteraksi antar siswa, materi berdasarkan realita,seperti peta gambar, majalah , danmodel tiruan,selain itu ada beberapa prinsip yang harus kita ketahui, yakni(a)materi harus menunjang tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum,(b) materiharus autentik,(c) materi harus menstimulasi terjadinya interaksi antar gurudengan siswa serta siswa antar siswa yang lain,(d) materi memberikan

Page 51: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

51

kesempatan siswa untuk memperhatikan bentuk-bentuk bahasa,(e) materi harusmampu mendorong siswa mengembangkan keterampilan belajar yang lain,da,(f)materi harus mampu mendorong pembelajaran menerapakan keterampilanberbahasa”

Teknik diartikan sebagai metode atau sistem mengajar sesuatu

(KBBI,2005:1158).

3.Menulis

Menulis ialah menemukan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang ini

dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa

dan gambaran grafik itu (Tarigan,1994:21). Menulis ialah kegiatan seseorang

dalam rangka mengungkapkan gagasan dan penyampaiannya melalui bahasa tulis

kepada orang lain agar mudah dipahami.

Tujuan menulis menurut tarigan(1994:23) ialah (a) memberitahukan atau

mengajar,(b) meyakinkan atau mendesak, (c) menghibur dan menyenangkan,(d)

mengutarakan dan mengekspresikan perasaan emosi yang berapi-api.Menulis

merupakan suatu keterampilan berbahasa dan dipergunakan untuk berkomunikasi

secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.

4. Pengajaran Bahasa Indonesia dalam Gerakan Pramuka

Gerakan pramuka berfungsi sebagai lembaga pendidikan luar sekolah dan

sebagai wadah pembinaan pengembangan generasi muda, menggunakan prinsip

dasar metodik kepramukaan, yang pelaksanaanya sesuai dengan keadaan,

kepentingan perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia. Untuk mencapai

tujuan pembinaan keterampilan berbahasa pada anggota pramuka golongan

penggalang, tentu tidak terlepas dari peranan pebina paramuka. Hal tersebut

Page 52: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

52

sejalan dengan prinsip dasar metodik kepramukaan (PDMPK),” Permainan yang

mendukung pendidikan (Kwaranas,1989:54)”.

Supaya pelaksanaan metode bermain dalam pembinanan keterampilan

berbahasa tercapai Pembina pramuka harus memahami metode yang digunakan.

I. Metode Penelitian

1. Metode Penelatian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

yakni suatu prosedur pemecahan masalah dengan mengungkapkan fakta

sebagaimana adanya. Pertimbangan menggunakan metode ini didasari masalah

tersebut bersifat aktual yang terjadi saat berlangsungnya penelitian.

2. Bentuk Penelitian

Sesuai dengan metode deskriptif, bentuk yang digunakan ialah

Eksperimen. Eksperimen merupakan desain penelitian ilmiah yang paling teliti

dan tepat unuk menyelidiki pengaruh suatu variable yang lain (Borg dan Gall,

1979). Dalam eksperimen peneliti melakukan manipulasi kondisi sehingga dapat

diyakini bahwa variasi kondisi tersebut menyebabkan timbulnya pengaruh

terhadap variable yang menjadi konsen penelitian.

3. Populasi dan Sampel

Populasi ialah sekelompok orang, benda atau hak yang menjadi sumber

pengambilan sampel, sekumpulan yang menjadi syarat tertentu yang berkaitan

dengan masalah penelitian (KBBI,1984:689). Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh anggota pramuka penggalang Gudep 01067-01068 Ibunda Fatmawati

atau siswa kelas VII SMP Negeri 17 Pontianak Tahun Ajaran 2008/2009 yang

berjumlah 252 Orang.

Page 53: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

53

Berdasarkan karakteristik yang diperoleh populasi berikut.

g. kelas VII A berjumlah 42 orang

h. kelas VII B berjumlah 42 orang

i. kelas VII C berjumlah 42 orang

j. kelas VII D berjumlah 42 orang

k. kelas VII E berjumlah 42 orang

l. kelas VII F berjumlah 42 orang

Penelitian merujuk pendapat untuk sekadar ancer-ancer maka apabila subjeknya

kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi, jika subjeknya besar dapat diambil antara 10-15%, atau 20-

25% atau lebih(Arikunto,1997:120). Penulis mengambil 12% dari jumlah

populasi yang tersedia. Populasi berjumlah 252 siswa, pengambilan sampel

sebanyak 12% dari 252 orang berarti 30 siswa. Penelitian sampel digunakan

secara acak karena semua objek dianggap sama dan memperoleh kesempatan

yang sama untuk di pilih menjadi sampel (Arikunto,1997:107).

Jumlah sample perkelas sebagai berikut .

Kelas VII A berjumlah 42 Orang X 12 % = 5,04 dibulatkan menjadi 5

Kelas VII B berjumlah 42 Orang X 12 % = 5,04 dibulatkan menjadi 5

Kelas VII C berjumlah 42 Orang X 12 % = 5,04 dibulatkan menjadi 5

Kelas VII D berjumlah 42 Orang X 12 % = 5,04 dibulatkan menjadi 5

Kelas VII E berjumlah 42 Orang X 12 % = 5,04 dibulatkan menjadi 5

Kelas VII F berjumlah 42 Orang X 12 % = 5,04 dibulatkan menjadi 5

Pengambilan sample dilakukan dengan cara random atau melalui langkah-langkah

berikut.

Page 54: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

54

1) Pengambilan sample dilakukan acak pada masing-masing kelas

2) Peneliti membuat gulungan kertas yang didalamnya telah tercantum nama-

nama siswa pada kertas itu.

3) Gulungan kertas dimasukan kedalam suatu tempat kemudian dikocok dan

dikeluarkan sebanya jumlah sampel yang diperlukan pada tiap kelas

4) Nama-nama yang keluar itulah yang menjadi sample dalm penelitian ini

4.Teknik dan Alat Pengumpulan Data

a.Teknik Pengumpul Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan didalam penelitian ini

yakni teknik observasi langsung yaitu dengan cara melakukan pengamatan secara

langsung terhadap terhadap persiapan dan langkah pelaksanaan metode bermain

oleh Pembina pramuka.Teknik pengukuran yakni teknik pengumpulan data

dengan cara menggunakan tes sebagai alat utama yang ditunjukan kepada

responden adapun bentuk tes adalah menyimak kalimat yang di dengar dari teman

secara berantai kemudian di tulis pada kertas yang telah disediakan.

b. Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes yang

disusun secara tertulis pada lembaran soal tes dan juga observasi adalah alat

pengumpul data dengan cara mengadakan pengamatan langsung. Untuk observasi

Persiapan pelaksanaan metode bermain sesuai dengana format yang ada.Untuk

observasi langkah-kangkah pelaksanaan metode bermaian sesuai dengan format

yang ada.

5. Teknik Analisis Data

Page 55: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

55

Format tentang persiapan dan langkah-langkah pelaksanaan metode

bermaian serta data hasil tes yang diberikan kepada anggota pramuka dianalisis

secara kualitatif yang di ambil dari data kuantitatif untuk menghitung persentase

sesuai dengan aspek yang diteliti. Mengetahui pelaksanaan metode bermain

dilihat dari observasi langsung berdasarkan pedoman observasi. Sedangkan untuk

menganalisis hasil tes, dilakukan langkah berikut. Untuk mengetahui kemampuan

persentase siswa maka digunakan rumus:

JN =X

---------------------------

JSa X N

Keterangan

a. JN =Jumlah keseluruahn nilai tes

b. N = Rentang Nilai.(0-10)

c. JSa = Jumlah sampel

d. X = Hasil persentase kemampuan seluruh anggota pramuka golongan

penggalang rakit.

Karakteristik yang digunakan untuk mengukur keberhasilan metode

bermain golongan penggalang tingkat rakit sebagai berikut:” 76% sampai 100%

baik, 56% sampai 75% cukup, 40% sampai 55% kurang baik,Teknik ini disebut

teknik diskriptif kualitatif dengan persentase.(Arikunto,1986:196)”.

Page 56: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

56

DAFTAR PUSTAKA

Asmara, Husnah.1988. Metode Penelitian. Pontianak.

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta:Balai Putaka.

Engkoswara. 1984. Dasar Metodelogi Pengajaran. Jakarta: PT Bina Aksara

Nawawi, Hadari. 1989. Metode Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada

University Prees.

Sekretaris Presiden RI.1988. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. Jakarta:

Kwarnas.

Soeharto, G.1988. Metodelogi peneltian Dalam Pendidikan Bahasa. Jakarta:

P2IPTK.

Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: PT. Intan Pariwara

Tarigan.H .G.1986. Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.

Padmodewo, Soemantri. 2003. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta:

Dekdikbud Kerjasama Dengan PT Reneka Cipta.

Page 57: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

57

Format Observasi Persiapan Pelaksanaan Metode Bermain

No.

Aspek yang dinilai

Tes

1 2 3 4 5

1. Pembina Mempersiapkan materi

Pembina mempersiapkan bahan latihan

Page 58: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

58

Format Observasi

No. Aspek yang dinilai Penilaian

Ada Tidak ada

Page 59: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

59

1. Guru /Pembina menjelaskan peraturan.

Kelas /pasukan dbagi beberapakelompok.

Menuliskan kata-kata di kertas yangtelah disediakan

Mebuat kalimat dengan kata-kata yangtelah disediakan

Pada batas waktu yang telah ditentukansemua pekerjaan harus dihentikan.

Guru /Pembina memberikan nilai...

Page 60: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

60

Hasil penilaian tes pertama

No. NAMA NILAI

BENAR SALAH

Page 61: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

61

FORMAT PENGESAHAN RENCANA PENELITIANTanggung Jawab Yuridis Material Pada :

Penulis,

EMILIANIM. F11105016

Distujui OlehDosen Pembimbing Akademik

Drs. Djon Lasmono, M.Pd.NIP.

Ketua Jurusan Bahasa Ketua Prodi Bahasa dan Sastradan Sastra Indonesia Indonesia

Page 62: Rencana Penelitian - Pelaksanaan Metode Bermain Pada Anggota Pramuka Golongan Penggalang Di GUDEP 01067-01068 Ibunda Fatmawati Dalam Pembinaan Keterampilan Menyimak Tahun Ajaran 2008-2009

62

Dr. Martono Dra. Sesilia Seli,M.Pd.NIP 132086446 NIP 131876690