31
RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT PENANGANAN KONFLIK, TENURIAL DAN HUTAN ADAT DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN T AHUN 2015 - 2019

RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENCANA STRATEGIS

DIREKTORAT PENANGANAN KONFLIK, TENURIAL DAN HUTAN ADAT

DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

T AHUN 2015 - 2019

Page 2: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………….……….……………….. ii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Kondisi Umum ................................................................... 1

B. Dukungan Kelembagaan ..................................................... 3

C. Capaian Hingga Tahun 2015 ............................................... 6

D. Potensi dan Permasalahan .................................................. 8

BAB II. VISI, MISI DAN SASARAN ................................................. 10

A. Visi dan Misi ...................................................................... 10

B. Tujuan dan Sasaran ........................................................... 12

BAB III. ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGIS ................................. 14

A. Arah Kebijakan .................................................................. 14

B. Strategi Pencapaian ........................................................... 16

C. Kerangka Regulasi ............................................................. 22

D. Kerangka Kelembagaan ...................................................... 23

BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ............. 24

A. Komponen Kegiatan ........................................................... 24

B. Target Kinerja ................................................................... 25

C. Kerangka Pendanaan ......................................................... 26

BAB V. PENUTUP .............................................................................. 28

Page 3: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 1

I. PENDAHULUAN

A. Kondisi Umum

Rencana Strategis (Renstra)

Direktorat Penanganan Konflik,

Tenurial dan Hutan Adat (PKTHA)

2015 – 2019 ini merupakan satu

kesatuan dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

(RPJM) Nasional Tahun 2015-2019,

sekaligus penjabaran dari Renstra

Direktorat Jenderal Perhutanan

Sosial dan Kemitraan Lingkungan

(PSKL) Tahun 2015 – 2019. Renstra Direktorat PKTHA Tahun 2015-2019 ini juga merupakan

acuan umum bagi perencanaan dan pelaksana kegiatan pembangunan di lingkup Direktorat

PKTHA dan UPT yang berada di bawahnya.

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Pasal 3 huruf

d, bahwa penyelenggaraan kehutanan bertujuan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat yang

berkeadilan dan berkelanjutan dengan meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan

kapasitas dan keberdayaan masyarakat secara partisipatif, berkeadilan, dan berwawasan

lingkungan sehingga mampu menciptakan ketahanan sosial dan ekonomi serta ketahanan

terhadap akibat perubahan eksternal. Selanjutnya dalam Pasal 23 juga disebutkan bahwa

pengelolaan hutan bertujuan untuk memperoleh manfaat yang optimal bagi kesejahteraan

seluruh masyarakat secara berkeadilan dengan tetap menjaga kelestariannya.

Lebih lanjut dijelaskan dalam penjelasan Pasal 23 bahwa hutan sebagai sumberdaya

nasional harus dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi masyarakat sehingga tidak boleh terpusat

pada seseorang, kelompok atau golongan tertentu. Oleh karena itu, pemanfaatan hutan harus

didistribusikan secara berkeadilan melalui kegiatan peran serta masyarakat, sehingga

masyarakat semakin berdaya dan berkembang potensinya. Manfaat yang optimal bisa terwujud

apabila kegiatan pengelolaan hutan dapat menghasilkan hutan yang berkualitas tinggi dan lestari

serta bebas dari konflik pengelolaan sumber daya alam.

Page 4: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 2

Pendahuluan

Perhutanan sosial dilaksanakan melalui pemberian akses legal kepada masyarakat

setempat berupa HKm, HD, HTR, Kemitraan, Pengembangan Hutan Rakyat, dan pemberian akses

pembiayaan melalui pinjaman dana bergulir untuk meningkatkan modal dan akses pasar yang

diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan Serta Pemanfaatan Hutan, jo Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun

2008 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Tata Hutan

dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan. Kegiatan-kegiatan

dilapangan antara lain fasilitasi usulan areal, verifikasi usulan, peningkatan kapasitas dan

penguatan kelembagaan; devolusi dan desentralisasi kewenangan Menteri sampai ditingkat

tapak seperti perencanaan kawasan, penguatan usaha.

Pada tahun 2012 Mahkamah Konstitusi menerbitkan putusan MK Nomor 35 Tahun

2012 yang membatalkan Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 bahwa hutan

adat bukan merupakan hutan negara. Sedangkan Pasal 67 Undang-Undang Nomor 41 Tahun

1999 tidak dibatalkan. Dalam Pasal 67 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 menyatakan

bahwa masyarakat hukum adat sepanjang menurut kenyataannya masih ada dan diakui

keberadaanya berhak melakukan pemungutan hasil hutan untuk pemenuhan kebutuhan hidup

sehari masyarakat adat yang bersangkutan, melakukan kegiatan pengelolaan hutan berdasarkan

hukum adat yang berlaku dan tidak bertengtangan dengan undang-undang, dan mendapatkan

pemberdayaan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan. Untuk pengaturan masyarakat

hukum adat telah diterbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2014 tentang

Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat.

Sementara itu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.18/Men.

LHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,

dalam Pasal 1005 mengamanatkan bahwa Direktorat Jenderal PSKL mempunyai tugas

menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan peran serta

masyarakat dalam pengelolaan

hutan, penanganan hutan adat,

dan kemitraan lingkungan.

Dalam menyelenggarakan tugas

dan fungsinya, Direktorat

Jenderal PSKL didukung dengan

perangkat organisasi yang

terdiri dari: (1) Sekretariat

Direktorat Jenderal PSKL; (2)

Direktorat Penyiapan Kawasan

Page 5: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 3

Pendahuluan

Perhutanan Sosial; (3) Direktorat Penanganan Konflik, Tenurial dan Hutan Adat; (4) Direktorat

Bina Usaha Perhutanan Sosial dan Hutan Adat; (5) Direktorat Kemitraan Lingkungan.

B. Dukungan Kelembagaan

Selanjutnya, Pasal 1051 mengamanatkan bahwa Direktorat Penanganan konflik, Tenurial

dan Hutan Adat melaksanakan tugas penyiapan perumusan, pelaksanaan, koordinasi dan

sinkronisasi kebijakan, bimbingan teknis, evaluasi bimbingan teknis, dan supervisi pelaksanaan

urusan di daerah bidang penanganan konflik pengelolaan hutan, penanganan tenurial dan hutan

adat. Dalam melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud dalam Pasal 1051, Direktorat

Penanganan Konflik, Tenurial dan Hutan Adat menelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. perumusan kebijakan di bidang penanganan konflik pengelolaan hutan, penanganan

tenurial dan hutan adat, serta perlindungan kearifan lokal;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan konflik pengelolaan hutan, penanganan

tenurial dan hutan adat, serta perlindungan kearifan lokal;

c. koordinasi dan sinkronisasi kebijakan di bidang penanganan konflik pengelolaan

hutan, penanganan tenurial dan hutan adat, serta perlindungan kearifan lokal;

d. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penanganan

konflikpengelolaan hutan, penanganan tenurial dan hutan adat, serta perlindungan

kearifan lokal;

e. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan bimbingan teknis di bidang

penanganan konflik pengelolaan hutan, penanganan tenurial dan hutan adat, serta

perlindungan kearifan lokal;

f. pelaksanaan supervisi atas pelaksanaan urusan penanganan konflik pengelolaan

hutan, penanganan tenurial dan hutan adat, serta perlindungan kearifan lokal; dan

g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

Untuk itu, sebagaimana amanat pasal 1052, Direktorat Penanganan Konflik, Tenurial dan

Hutan Adat, di lengkapi dengan beberapa subdirektorat sebagai berikut::

a. Subdirektorat Pemetaan Konflik;

b. Subdirektorat Penanganan Konflik;

c. Subdirektorat Penanganan Tenurial;

d. Subdirektorat Pengakuan Hutan Adat dan Perlindungan Kearifan Lokal;dan

e. Subbagian Tata Usaha.

Page 6: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 4

Pendahuluan

Dari penjabaran di atas dapat digambarkan dalam Gambar 1 di bawah ini struktur

organisasi Direktorat :

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Direktorat PKTHA

Direktorat PKTHA merupakan unit eselon II yang baru terbentuk di bawah Direktorat

Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (Ditjen. PSKL) sebagai konsekuensi

penggabungan Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup berdasarkan

penggabungan kedua Kementerian tersebut membawa konsekuensi adanya penggabungan dan

pembagian Sumberdaya Manusia (SDM). Sesuai dengan Surat Keputusan penempatan pegawai,

jumlah pegawai Diretorat PKTHA adalah 32 orang. Berikut ini kondisi SDM Direktorat PKTHA :

Tabel 1. Kondisi Kepegawaian Direktorat PKTHA Berdasarkan Status Kepegawaian

No. STATUS KEPEGAWAIAN JUMLAH %

1 PNS/ CPNS 26 81,25

2 Pegawai Harian Lepas 6 18,75

Total 32 100,00

Sumber: Data kepegawaian November 2015

Page 7: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 5

Pendahuluan

Tabel 2. Kondisi Kepegawaian Direktorat PKTHA Berdasarkan Distribusi

No. DISTRIBUSI JUMLAH %

1 Direktur PKTHA 1 3,13

2 Subdit Pemetaan Konflik 6 18,75

3 Subdit Penanganan Konflik 8 25,00

4 Subdit Penanganan Tenurial 6 18,75

5 Subdit Hutan Adat dan Perlindungan Kearifan Lokal

7 21,87

6 Subbag Tata Usaha 4 12,50

Total 32 100,00

Sumber: Data kepegawaian November 2015

Tabel 3. Kondisi Kepegawaian Direktorat PKTHA Berdasarkan Jabatan

No. JABATAN JUMLAH %

1 Struktural 14 43,75

2 Fungsional Umum 12 37,50

3 Non Fungsional 6 18,75

Total 32 100,00

Sumber: Data kepegawaian November 2015

Tabel 4. Kepegawaian Direktorat PKKTHA Berdasarkan Jenjang Pendidikan

No. PENDIDIKAN JUMLAH %

1 SLTA 0 0

2 Diploma III (D3) 3 9,38

3 Sarjana (S.1)/ Diploma IV (D IV) 19 78,12

4 Pascasarjana (S.2) 10 31,25

5 Doktor (S.3) 0 0

Total 32 100,00

Sumber: Data kepegawaian Oktober 2015

Page 8: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 6

Pendahuluan

Tabel 5. Kondisi Kepegawaian Direktorat PKTHA Berdasarkan Usia

No. USIA JUMLAH %

1 >55 0 0

2 50 - 55 4 12,50

3 45 - 50 3 9,38

4 40 - 45 9 28,12

5 35 - 40 3 9,38

6 30 - 35 5 15,62

7 25 - 30 8 25,00

8 <25 0 0

Total 32 100,00

Sumber: Data kepegawaian Oktober 2015

C. Capaian Hingga Tahun 2015

Direktorat Penanganan Konflik, Tenuriual dan Hutan Adat merupakan Derektorak yang baru

setelah adanya penggabungan antara Kementerian Kehutanan dan Kementerian Likungan Hidup

menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2015, sehinggan

pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja tahun 2014 belum ada.

Pada tahun 2015, capaian kinerja didasarkan pada 3 indikator kunci. Indikator kunci

pertama (IKK 1) mengacu pada luas areal konflik tenurial yang terselesaikan dalam kaitannya

dengan pengelolaan Perhutanan Sosial dan Hutan Adat. Indikator kunci kedua (IKK 2) mengacu

pada Pengembangan kebijakan penanganan konflik tenurial dan hutan adat berupa Keputusan

Menteri LHK, Draf Peraturan Menteri LHK, peraturan dirjen dan draft peraturan dirjen.

Sedangkan indicator kunci ketiga (IKK 3) mengacu pada peningkatan kapasitas asesor dan

mediator konflik.

Page 9: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 7

Pendahuluan

Tabel 6. Capaian kinerja IKK 1 Tahun 2015

No. Kegiatan Target (Ha) Realisasi (Ha) (%) Keterangan

1. Penanganan konflik tenurial dalam kaitannya dengan Perhutanan Sosial

200.000

108.302

54,15

2. Pengakuan hutan adat dan kearifan lokal

-

1.050 -

Berdasarkan tabel di atas terdapat 2 (dua) bentuk realisasi/ hasil kegiatan sesuai dengan

IKK 1, yaitu realisasi yang sudah selesai berupa : telah ada MoU, selesai dengan pernyataan/

rekomendasi dan berupa pengakuan hutan adat dari target seluas 200.000 Ha yang dapat

diselesaikan seluas 109.352 Ha atau 54,68 %. Namun realisasi masih dalam proses karena

penanganan konflik tenurial dan penetapan hutan adat perlu waktu dan berproses seluas

182.414,81 Ha atau 91,21 %.

Tabel 7. Capaian kinerja IKK 2 Tahun 2015

Kegiatan Target (Regulasi)

Realisasi (Regulasi)

(%) Keterangan

Pengembangan kebijakan penanganan konflik tenurial dan hutan adat berupa Keputusan Menteri LHK, Draf Peraturan Menteri LHK, peraturan dirjen dan draft peraturan dirjen.

7

7

100

1. Peraturan Menteri LHK tentang Hutan Hak

2. Peraturan Menteri LHK tentang penanganan konflik tenurial Kawasan Hutan

3. Rancangan Peraturan Menteri LHK tentang kearifan Lokal

4. Peraturan Direktur Jenderal PSKL tentang Verifikasi dan Validasi Hutan Hak

5. Peraturan Direktur Jenderal PSKL tentang Asesmen Konflik Tenurial

6. Peraturan Direktur Jenderal PSKL tentang Penanganan Konflik.

7. Peraturan Direktur Jenderal PSKL tentang Penanganan Tenurial

Berdasarkan tabel 7 di atas target kinerja IKK 2 tahun 2015 sebanyak 7 (tujuh) regulasi

(peraturan menteri, draft peraturan menteri, peraturan dirjen dan draft peraturan dirjen) dapat

direalisasikan sebanyak 7 regulasi atau 100 %. Untuk draft peraturan menteri dan draft

peraturan dirjen yang belum ditandatangani akan dilanjutkan pembahasannya pada tahun 2016.

Page 10: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 8

Pendahuluan

Tabel 8. Capaian kinerja IKK 3 Tahun 2015

Kegiatan Target (Org) Realisasi (Org) (%) Keterangan

Peningkatan kapasitas asesor dan mediator

50 50 100 Terdiri dari 25 orang asesor dan 25 orang mediator

Berdasarkan tabel 8 di atas target kinerja IKK 3 tahun 2015 sebanyak 50 Orang (25 orang

asesor dan 25 orang mediator) dapat direalisasikan sebanyak 50 Orang (25 orang asesor dan 25

orang mediator) atau 100 % dari target yang telah ditetapkan.

D. Potensi dan Permasalahan

Potensi dan permasalahan dalam rangka pelaksanaan mandat, tugas dan fungsi

Direktorat PKPS dapat diidentifikasi dan diekstraksi dari isu-isu strategis yang berkembang,

baik internal maupun eksternal. Berikut ini beberapa isu strategis yang berkembang saat ini.

1. Komitmen Pemerintah pada kabinet kerja periode 2015-2019 yang cukup tinggi.

2. Dukungan Mitra Kerja cukup tinggi.

3. Kesiapan Perhutanan Sosial sebagai tool untuk penyelesaian konflik tenurial.

4. Dukungan dari Pemerintah Daerah yang cukup tinggi.

5. Dukungan dari Masyarakat yang cukup tinggi.

6. Harapan publik yang cukup tinggi.

7. Dibentuknya Satgas Pengakuan Hutan Adat oleh Presiden

8. Potensi pemberian akses kelola Perhutanan Sosial yang tidak tepat sasaran (free rider).

9. Belum tersedia kelembagaan pusat di tingkat tapak (UPT) dalam mengawal kebijakan

Penanganan Konflik Tenurian dan Hutan Adat

Berdasarkan ekstraksi dari isu-isu strategis di atas, serta hasil-hasil identifikasi,

monitoring dan evaluasi,maka lingkungan strategis Direktorat PKTHA dapat dipetakan

menurut kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, sebagaimana yang tercantum dalam table

berikut:

Page 11: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 9

Pendahuluan

Tabel 9. Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan

KEKUATAN KELEMAHAN

Komitmen Politik Nasional tinggi (RPJMN 2015-2019)

Dibentuknya Satgas Pengakuan Hutan Adat oleh Presiden

Dukungan dari pemerintah daerah

Dukungan dari kalangan LSM dan masyarakat

Partisipasi aktif dari para pihak dalam pengaduan kasus-kasus konflik tenurial

Kultur kerja multi pihak

Belum memiliki UPT

Minimnya NSPK

Perencanaan dan Dukungan anggaran yang minim dan belum efektif / tepat sasaran

Kompetensi SDM yang belum multi background

Keterpaduan lintas kementerian masih lemah

Koordinasi dan komunikasi dengan daerah

Informasi kasus-kasus konflik tenurial dan hutan adat masih terbatas

PELUANG ANCAMAN

Konflik tenurial dan hutan telah menjadi isu nasional

Adanya inisiatif dari daerah untuk membentuk unit kerja penanganan konflik

Adanya dukungan politik lokal untuk melakukan pengakuan hutan adat

Tersedianya tenaga asesor dan mediator untuk penanganan konflik tenurial

Jumlah kasus konflik tenurial di tingkat

nasional sangat besar

Ketersediaan data untuk penanganan konflik tenurial dan pengakuan hutan adat masih terbatas

Inkonsistensi pendampingan baik oleh Pemerintah maupun LSM

Adanya potensi konflik dengan kelompok yang memiliki kekuatan politik dan modal

Page 12: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 10

II. VISI, MISI, DAN SASARAN

A. Visi dan Misi

Melalui Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 2 Tahun

2015 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Nasional Tahun 2015 – 2019,

Presiden menetapkan kebijakan dan

agenda pembangunan nasional

selama 5 (lima) tahun masa

pemerintahannya. RPJMN 2015 –

2019 disusun sebagai penjabaran Visi, Misi, dan Agenda (Nawa Cita) Presiden Joko Widodo dan

Wakil Presiden Jusuf Kalla—dengan menggunakan rancangan teknokratik yang disusun Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional – Bappenas dan berpedoman pada Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005 – 2025. Visi pembangunan nasional untuk tahun 2015 –

2019 adalah “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong-royong”.

Upaya untuk mewujudkan visi tersebut—ditempuh melalui pelaksanaan 7 (tujuh) Misi

Pembangunan—yaitu:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan

mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan

negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara

maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

Page 13: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 11

Visi, Misi dan Sasaran

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan

berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

RPJMN 2015 – 2019 juga menetapkan Strategi Pembangunan Nasional yang meliputi Norma

Pembangunan, Dimensi Pembangunan, kondisi yang diperlukan, dan quickwins (hasil

pembangunan yang dapat segera dilihat hasilnya).

Gambar 2. Strategi Pembangunan Nasional

Selain itu, dirumuskan pula 9 (sembilan) agenda prioritas—yang akan menjadi jalan

perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan

berkepribadian dalam kebudayaan. Kesembilan agenda prioritas—yang disebut NAWA CITA—

tersebut adalah:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan

rasa aman kepada seluruh warga negara.

Page 14: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 12

Visi, Misi dan Sasaran

2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan

yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa

dalam kerangka negara kesatuan.

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan

hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga

bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

RPJMN 2015 – 2019 juga mengarahkan pencapaian Sasaran Pokok Pembangunan Nasional yang

mencakup (1) Sasaran Makro; (2) Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat; (3) Sasaran

Pembangunan Sektor Unggulan; (4) Sasaran Dimensi Pemerataan; (5) Sasaran Pembangunan

Wilayah dan Antarwilayah; dan (6) Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan.

B. Tujuan dan Sasaran

Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan merumuskan tujuan pembangunan tahun

2015 – 2019—yaitu memastikan kondisi lingkungan

berada pada toleransi yang dibutuhkan untuk

kehidupan manusia dan sumberdaya berada pada

rentang populasi yang aman, serta secara paralel

meningkatkan kemampuan sumberdaya alam untuk

memberikan sumbangan bagi perekonomian

nasional. Berdasarkan tujuan pembangunan tersebut, peran utama Kementerian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan meliputi (1) menjaga kualitas lingkungan hidup yang memberikan daya

dukung, pengendalian pencemaran, pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai), keanekaragaman

hayati, serta pengendalian perubahan iklim; (2) menjaga luasan dan fungsi hutan untuk

kegiatan sosial, ekonomi rakyat, dan menjaga jumlah dan jenis flora dan fauna serta endangered

species; (3) memelihara kualitas lingkungan hidup, menjaga hutan, dan merawat keseimbangan

ekosistem dan keberadaan sumberdaya.

Page 15: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 13

Visi, Misi dan Sasaran

Sementara itu, sasaran strategis pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2015

– 2019 adalah (1) menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung

lingkungan, ketahanan air, dan kesehatan masyarakat; (2) memanfaatkan potensi sumberdaya

hutan dan lingkungan hutan secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan

masyarakat yang berkeadilan; dan (3) melestarikan keseimbangan ekosistem dan

keanekaragaman hayati serta keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk

mendukung pembangunan berkelanjutan.

Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Nomor: P.18/MenLHK-II/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan (Bab XI)—Direktorat Penanganan Konflik, Tenurial, dan Hutan Adat

(PKTHA) merupakan salah satu bagian dari Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan

Kemitraan Lingkungan (PSKL). Ditjen PSKL memiliki Sasaran Program dan Indikator Kinerja

Program (IKP) sebagai berikut:

1. Meningkatnya akses pengelolaan hutan oleh masyarakat (S3.P4.1).

Indikator Kinerja Program: luas hutan yang dikelola masyarakat meningkat setiap

tahun (S3.P4.1.IKP).

2. Meningkatnya upaya penyelesaian konflik dan tenurial di kawasan hutan (S3.P4.2).

Indikator Kinerja Program: luas hutan yang diselesaikan konfliknya meningkat

setiap tahun (S3.P4.2.IKP).

3. Meningkatnya perilaku peduli lingkungan dan kehutanan (S3.P4.3).

Indikator Kinerja Program: jumlah role model peduli lingkungan dan kehutanan

meningkat setiap tahun (S3.P4.3.IKP).

Direktorat Penanganan Konflik, Tenurial, dan Hutan Adat (PKTHA) akan berperan dalam

mewujudkan Sasaran Program ke dua (S3.P4.2)—yaitu “meningkatnya upaya penyelesaian

konflik dan tenurial di kawasan hutan”. Adapun—Sasaran Kegiatan Penanganan Konflik,

Tenurial, dan Hutan Adat—adalah meningkatnya penyelesaian konflik bidang lingkungan hidup

dan kemitraan (S3.P4.K4). Indikator Kinerja Kegiatan PKTHA meliputi (1) luasan areal konflik

yang terselesaikan dalam kaitannya dengan pengelolaan HTR – Hutan Tanaman Rakyat, HKm –

Hutan Kemasyarakatan, HD – Hutan Desa, HR – Hutan Rakyat, dan Kemitraan sampai dengan

tahun 2019 seluas 12,7 juta hektar (S3.P4.K4.IKKa); (2) seluruh (100 %) hutan adat

diidentifikasi, dipetakan dan ditetapkan pengelolaannya oleh masyarakat adat (S3.P4.K4.IKKb).

Page 16: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 14

III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

A. Arah Kebijakan

Mengacu pada Indikator

Kinerja Kegiatan yang tercantum

dalam Rencana Strategis

Pembangunan Perhutanan Sosial

dan Kelola Lingkungan, maka arah

kebijakan penanganan konflik,

tenurial dan hutan adat

dirumuskan ke dalam dalam 5

paket sebagai berikut:

1. Paket I. Kelembagaan dan Prosedur

Di dalam paket ini arah kebijakan penaganan konflik, tenurial, dan hutan adat didorong

untuk melakukan penyiapan berbagai regulasi yang diperlukan dan juga pedoman yang

dibutuhkan.

a. Penyiapan segenap regulasi setingkat menteri dan dirjen yang mendukung proses

penaganan konflik, tenurial dan hutan adat

b. Penyiapan segenap pedoman yang akan menjadi standar operasional penangnan

konflik, tenurial dan hutan adat

2. Paket II. Organisasi dan Pendukung

Di dalam paket ini arah kebijakan didorong untuk melakukan pengembangan organisasi

di tingkat tapak dan pusat beserta pendukungnya yang akan menjadi basis operasional

penanganan konflik, tenurial, dan hutan adat. Paket ini akan diarahkan untuk melakukan:

a. Penyiapan segenap desk konflik di tingkat propinsi dan UPT yang akan menjadi unit

layanan konflik, tenurial, dan hutan adat di daerah.

b. Penyiapan asesor dan mediator untuk memenuhi kebutuhan tenaga penanganan

konfli, tenurial, dan hutan adat di tingkat lapangan.

3. Paket III. Penanganan Konflik dan Tenurial

Di dalam paket ini arah kebijakan didorong untuk melakukan proses penanganan konflik

dan tenurial sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan, dan mengacu pada tarket

Page 17: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 15

Arah Kebijakan dan Strategi

yang telah ditetapkan dalam renstra Direktorat Perhutanan Sosial dan Kemitraan

Lingkungan. Paket ini akan diarahkan untuk melakukan:

a. Pemetaan konflik dan tenurial sebagai upaya untuk pengumpulan data dan informasi

terhadap kasus-kasus yang telah tercatat. Pencatatan kasus bisa ditempuh dengan

dua mekanisme, yaitu pasif dan aktif. Mekanisme pasif dilakukan melalui pengaduan

masyarakat, sedangkan mekanisme aktif dilakukan melalui mekanisme pemantauan

oleh unit-unit penanganan konflik di tapak maupun di pusat.

b. Penyelesaiaan konflik dan tenurial sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan dan

target yang sudah ditetapkan dalam renstra Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial

dan Kemitraan Lingkungan. Penyelesaian konflik dan tenurial bisa dilakukan melalui

mekanisme mediasi atau negosiasi. Rekomendasi bisa berupa pilihan-ilihan yang

mengacu pada skema Perhutanan Sosial, Penegakan Hukum atau opsi-opsi lain.

4. Paket IV. Penanganan Hutan Adat

Di dalam paket ini arah kebijakan

didorong untuk melakukan

pengakuan hutan adat sesuai dengan

prosedur dan mekanisme yang telah

ditetapkan. Terdapat dua arah

kebijakan yang akan dialkukan dalam

kompenen ini:

a. Verifikasi dan validasi hutan adat

yang sebelumnya telah diusulkan

oleh masyarakat adat. Kebijakan ini

diarahkan sebagai upaya untuk memperoleh gambarah utuh dan presisi memadai

terhadap potensi hutan adat yang diusulkan, tidak terkecuali potensi para

pengelolanya. Verivikasi dan validasi dilakukan sesuai dengan pedoman yang telah

diatur oleh peraturan perundangan.

b. Penetapan hutan adat sebagai bentuk pengakuan pemerintah terhadap alas hak

komunal masyarakat atas sumber dayanya. Sebagaimana verifikasi dan validasi,

penetapan hutan adat juga didasarkan atas mekanisme yang ada di dalam peraturan

perundangan, dan ditujukan untuk memenuhi target sebagaimana yang tercantum

dalam Renstra Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan.

5. Paket V. Pengelolaan Pengetahuan dan Sistem Informasi

Di dalam paket ini arah kebijakan didorong untuk mengembangkan pengelolaan

pengetahuan dan system informasi yang terkait dengan penanganan konflik, tenurial dan

hutan adat. Dalam rangka itu, maka paket ini memiliki dua arah kebijakan, yaitu:

Page 18: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 16

Arah Kebijakan dan Strategi

a. Pengelolaan pengetahuan, yaitu bagaimana mengembangkan model pembelajaran

dalam penanganan konflik, tenurial dan hutan adat yang berbasis pada praktik-

praktik unggulan. Pengelolaan pengetahuan diarahkan untuk menjadi basis referensi

bagi perbaikan tata penyelenggaraan penangan konflik, tenurial, dan hutan adat.

b. Pengembangan system informasi sebagai bagian dari upaya pembangunan basis data

pendukung bagi penanganan konflik, tenurial dan hutan adat yang transparan dan

bisa diakses oleh publik. Pengembangan system informasi juga diarahkan sebagai

media strategis untuk melakukan promosi kepada publik tentang praktik-praktik

unggulan dalam penanganan konflik, tenurial dan hutan adat.

Gambar 3. Diagram arah kebijakan penanganan konflik, tenurial dan hutan adat

B. Strategi Pencapaian Strategi pencapaian indikator kinerja penanganan konflik, tenurial dan hutan adat secara

umum mengacu pada strategi pencapaian yang telah dirumuskan dalam Rencana Strategis Ditjen

Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan 2015-2019. Jika strategi pencapaian di tingkat

Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) diarahkan pada tingkatan program,

strategi pencapaian Direktorat Penanganan Konflik, Tenurial dan Hutan Adat (PKTHA)

dirumuskan pada tingkatan kegiatan dan komponen, sebagaimana tergambar di bawah ini:

IKK1 dan IKK2P1: Kelembagaan

dan Prosedur

P2: Organisasi dan

Pendukung

P3: Penanganan

Konflik dan Tenurial

P4: Penanganan

Hutan Adat

P5: Pengelolaan

Pengetahuan dan

Sistem Informasi

Page 19: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 17

Arah Kebijakan dan Strategi

Gambar 4. Strategi Pencapaian Direktorat PKTHA

Berdasarkan diagram alir di atas, tergambar tiga level arsitektur program dan tiga level

organisasi, yaitu level Kementerian/Lembaga (Kementerian LHK), Level Program (Ditjen PSKL)

dan Level Kegiatan (Direktorat PKTHA). Berikut ini akan disajikan keterkaitan antara Agenda

Nasional, Sasaran Strategis Kemen LHK, Sasaran Program, Sasaran Kegiatan, dan IKK Kegiatan

Penanganan Konflik, Tenurial dan Hutan Adat (PKTHA)

Tabel 10. Keterkaitan antara Agenda Nasional, Sasaran

Strategis Kemen LHK, Sasaran Program, Sasaran Kegiatan, dan IKK Kegiatan PKTHA.

Agenda/ Sub Agenda

Sasaran Strategis Kemen LHK

Sasaran Program PSKL

Sasaran Kegiatan PKTHA

Indikator Kinerja Kegiatan

Agenda ke-7: Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara (A1)

Pemberantasan tindakan penebangan liar, perikanan liar dan penambangan liar dengan strategi peningkatan keterlibatan masyarakat dalam pengamanan

Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, dengan

Meningkatnya upaya penyelesaian konflik dan tenurial di kawasan hutan (S3.P4.2)

Meningkatnya penyelesaian konflik bidang lingkungan hidup dan kemitraan(S3.P4.K4)

IKK1: Luasan area konflik yang terselesaikan dalam kaitannya dengan pengelolaan HTR, HKm, HD, HR, dan Kemitraan sampai dengan tahun 2019

LEVEL DIREKTORAT PKTHA

Page 20: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 18

Arah Kebijakan dan Strategi

hutan melalui kemitraan, termasuk pengembangan hutan adat.

indikator kinerja derajat keberfungsian ekosistem meningkat setiap tahun.

seluas 12,7 ha(S3.P4.K4.IKK.a) IKK2: Seluruh (100%) hutan adat diidentifikasi, dipetakan dan ditetapkan pengelolaannya oleh masyarakat adat (S3.P4.K4.IKK.b)

Berdasarkan tabel di atas, Kegiatan PKTHA memiliki dua Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

sebagaimana yang ada di bawah ini:

1) IKK 1: Luasan area konflik yang terselesaikan dalam kaitannya dengan

pengelolaanHutan Tanaman Rakyat ( HTR), Hutan Kemasyarakatan (HKm), Hutan

Desa (HD), Hutan Rakyat (HR), dan Kemitraan sampai dengan tahun 2019 seluas 12,7.

2) IKK 2 : Seluruh (100%) hutan adat diidentifikasi, dipetakan dan ditetapkan

pengelolaannya oleh masyarakat adat.

Strategi pencapaian kedua Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) tersebut dilaksanakan oleh Satker

pusat (Direktorat PKTHA) dan Satker UPT lingkup PSKL, dengan pembagian tugas dan

kewenangan sebagai berikut:

Page 21: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 19

Arah Kebijakan dan Strategi

KEWENANGAN

Satker Pusat Satker UPT 1. Penyusunan NSPK 2. Supervisi 3. Koordinasi level Nasional 4. Bimbingan Teknis 5. Sosialisasi level Nasional 6. Peningkatan kapasitas

kelembagaan 7. Monev level Nasional 8. Pelaporan level Kegiatan

1. Identifikasi dan Inventarisasi potensi konflik

2. Fasilitasi penanganan dan penyelesaian konflik

3. Peningkatan kapasitas asesor dan mediator

4. Koordinasi level Prov/Kab Sosialisasi level Prov/Kab.

5. Monev level Satker 6. Pelaporan level satker

Gambar 5. Skema organisasi pelaksana kegiatan di lingkungan PKTHA

Desk

konflik

Penapisan Desk

Review

Verifikasi

lapangan

AnalisisRekomen

dasi

Pemantauan Gakum

HA

PS

Advokasi

tenurial

Pengaduan

kasus

Mekanisme pasif

Mekanisme aktif

Asesor

Asesor

UPT

UPT

Penyiapan

Penyiapan

Mediator

MediatorUsulan HA

Usulan HA

Mediasi

Opsi lain

Gambar 6. Alur kerja prnanganan konflik, tenurial dan hutan adat

Berikut ini adalah rumusan strategi pencapaian pada masing-masing Indikator Kinerja

Kegiatan sebagaimana yang sudah disinggung di muka. Strategi pencapaian masing-masing IKK

diarahkan pada 2 tingkatan satker, yaitu Satker Pusat dengan wilayah kerja nasional dan Satker

UPT dengan wilayah kerja regional.

IKK 1 IKK2

DESK PENANGANAN KONFLIK

DUKUNGAN MITRA KERJA

Page 22: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 20

Arah Kebijakan dan Strategi

Tabel 11. Strategi pencapaian Kinerja Kegiatan penanganan konflik dan tenurial pada IKK 1.

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

Strategi Pencapaian Kinerja Satker Pusat

Strategi Pencapaian Kinerja Satker UPT

IKK 1: Luasan area konflik yang terselesaikan dalam kaitannya dengan pengelolaan HTR, HKm, HD,HR, dan Kemitraan sampai dengan tahun 2019 seluas 12,7 ha

1. Penyusunan Rencana Strategis Penanganan Konflik, Tenurial dan Hutan Adat

1. Penyusunan rencana teknis jangka panjang dan jangka pendek penanganan konflik, tenurial dan hutan adat.

2. Penyusunan peraturan setingkat menteri tentang penanganan konflik, tenurial, dan hutan adat

2. Penyiapan unit layanan penanganan konflik tenurial di tingkat tapak

2. Penyusunan peraturan setingkan dirjen tentang tata cara asesmen dan mediasi konflik tenurial

3. Penyiapan tenaga asesor dan mediator untuk penanganan konflik tenurial di tingkat regional

4. Penyusunan pedoman tata cara (metode) asesmen dan mediasi konflik tenurial

4. Penanganan konflik tenurial di tingkat regional

5. Penyiapan strategi nasional pengembangan unit penanganan konflik dan tenurial di tingkat tapak (desk penanganan konflik)

5. Pengelolaan pengetahuan dan system informasi penanganan konflik dan tenurial di tingkat regional

6. Penyiapan peta potensi konflik tenurial di tingkat nasional

6. Penyiapan peta potensi konflik tenurial di tingkat regional

7. Penyiapan tenaga asesor dan mediator untuk penanganan konflik dan tenurial

7. Koordinasi lintas kelembagaan di tingkat regional untuk mendorong percepatan penanganan konflik tenurial

8. Penanganan konflik tenurial untuk kasus-kasus prioritas.

9. Monitoring dan evaluasi kegiatan penanganan konflik dan tenurial di tingkat regional

10. Pengelolaan pengetahuan dan system informasi penanganan konflik dan tenurial di tingkat nasional

11. Koordinasi lintas kelembagaan di tingkat nasional untuk mendorong percepatan penanganan konflik tenurial

12. Monitoring dan evaluasi kegiatan penanganan konflik dan tenurial di tingkat nasional

Page 23: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 21

Arah Kebijakan dan Strategi

Tabel 12. Strategi pencapaian Kinerja Kegiatan penanganan konflik dan tenurial pada IKK 2.

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

Strategi Pencapaian Kinerja Satker Pusat

Strategi Pencapaian Kinerja Satker UPT

IKK 2: Seluruh (100%) hutan adat diidentifikasi, dipetakan dan ditetapkan pengelolaannya oleh masyarakat adat

1. Penyusunan peraturan setingkan dirjen tentang tata cara verifikasi dan validasi hutan adat

1. Penyusunan rencana teknis jangka panjang dan jangka pendek penanganan konflik, tenurial dan hutan adat.

2. Penyusunan pedoman tata cara pengusulan dan penetapan hutan adat

2. Penyiapan peta pencadangan hutan adat di tingkat regional

3. Penyusunan pedoman tata cara perlindungan kearifan lokal dalam pengelolaan hutan adat

3. Penyiapan unit layanan pengusulan hutan adat di tingkat tapak

4. Penyiapan peta pencadangan hutan adat di tingkat nasional

4. Penyiapan tenaga asesor daerah untuk verfikasi dan validasi usulan hutan adat

5. Penyiapan strategi layanan pengusulan hutan adat di tingkat regional (UPT)

5. Verivikasi dan validasi usulan hutan adat

6. Penyiapan tenaga asesor nasional untuk verifikasi dan validasi usulan hutan adat

6. Pengelolaan pengetahuan dan system informasi pengelolaan hutan adat di tingkat regional

7. Verivikasi, validasi dan pengukuhan usulan hutan adat

7. Koordinasi lintas kelembagaan di tingkat regional untuk mendorong percepatan penetapan hutan adat

8. Pengelolaan pengetahuan dan system informasi pengelolaan hutan adat

8. Monitoring dan evaluasi kegiatan verifikasi dan validasi usulan hutan adat

9. Koordinasi lintas kelembagaan di tingkat nasional untuk mendorong percepatan penetapan hutan adat

10. Monitoring dan evaluasi kegiatan verifikasi, validasi dan penetapan hutan adat di tingkat nasional

Page 24: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 22

Arah Kebijakan dan Strategi

C. Kerangka Regulasi

Untuk mencapai target kinerja Direktorat Penanganan Konflik Tenurial dan Hutan Adat

(PKTHA), diperlukan regulasi yang mendukung dan mengakomodir strategi pencapaian kinerja

dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip: menyesuaikan dengan struktur organisasi Direktorat

PKTHA, mempercepat dan mensederhanakan proses dengan tetap menjamin agar aman dan

tepat sasaran, dan regulasi pelaksanakan kegiatan teknis operasional di lapangan. Mengingat

PKTHA adalah direktorat baru, maka kerangka yang diperlukan seluruhnya mengacu pada

regulasi-regulasi baru. Berikut ini kerangka regulasi baru yang diperlukan untuk menopang

pencapaian target kinerja Direktorat PKTHA.

Tabel 13. Kerangka regulasi di lingkungan Direktorat PKTHA

No. Kebutuhan Regulasi Tingkatan Regulasi Keterangan

1. Peraturan tentang tata cara penanganan konflik, tenurial dan hutan adat dan unit-unit layanannya di tingkat tapak

Peraturan setingkat menteri

Peraturan ini adalah manifestasi dari kehadiran negara dalam layanan penanganan konflik, tenurial dan hutan adat, karena itu harus mengedepankan prinsip murah, mudah dan cepat, serta mengakar hingga ke tingkat tapak.

2. Peraturan tentang tata cara melakukan pemetaan dalam penanganan konflik, tenurial dan hutan adat

Peraturan setingkat Dirjen

Peraturan ini harus mengedepankan prinsip-prinsip asesmen yang transparan dan obyektif dalam melakukan penggalian data dan informasi.

3. Peraturan tentang tata cara melakukan mediasi dalam penanganan konflik, tenurial dan hutan adat

Peraturan setingkat Dirjen

Peraturan ini harus bisa menjamin proses mediasi yang mengedepankan prinsip kepastian hukum, keadilan ekonomi, dan keadilan ekologi.

4. Peraturan tentang hutan hak, termasuk di dalamnya hutan adat

Peraturan setingkat Dirjen

Peraturan ini memastikan keberadaan hutan adat sebagai hutan hak, sebagaimana amanat MK 35.

5. Peraturan tentang tata cara melakukan verifikasi dan validasi hutan adat

Peraturan setingkat Dirjen

Peraturan ini akan akan memastikan alas hak pengelolaan hutan adat oleh masyarakat.

6. Peraturan tentang tata cara perlindungan kearifan lokal dalam pengelolaan hutan adat

Peraturan setingkat Dirjen

Peraturan ini akan memberikan jaminan keberadaan kearifan lokal sebagai modal sosial

Page 25: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 23

Arah Kebijakan dan Strategi

masyarakat dalam pengelolaan hutan adat

D. Kerangka Kelembagaan

Pelaksanaan kegiatan Penanganan Konflik Tenurial dan Hutan Adat dimandatkan kepada

Direktorat PKTHA, sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Nomor P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Berdasarkan peraturan tersebut telah ditetapkan kegiatan-

kegiatan dan penanggungjawabnya, sebagaimana table di bawah ini.

Tabel 14. Kegiatan dan Penanggungjawab kegiatan

No. Kegiatan Penanggungjawab

1. Pemetaan konflik Sub Direktorat Pemetaan Konflik

2. Penanganan konflik Sub Direktorat Penanganan Kondlik

3. Penanganan Tenurial Sub Direktorat Penanganan Tenurial

4. Pengakuan hutan adat dan perlindungan kearifan lokal

Sub Direktorat Pengakuan hutan adat dan perlindungan kearifan lokal

Tabel 15. Kewenangan Satker Pusat dan Satker UPT

KEWENANGAN

Satker Pusat Satker UPT

1. Penyusunan NSPK 2. Supervisi 3. Koordinasi level Nasional 4. Bimbingan Teknis 5. Sosialisasi level Nasional 6. Peningkatan kapasitas kelembagaan 7. Monev level Nasional 8. Pelaporan level Kegiatan

1. Identifikasi dan Inventarisasi potensi konflik

2. Fasilitasi penanganan dan penyelesaian konflik

3. Peningkatan kapasitas asesor dan mediator

4. Koordinasi level Prov/Kab Sosialisasi level Prov/Kab.

5. Monev level Satker 6. Pelaporan level satker

Page 26: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 24

IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

A. Komponen Kegiatan

Mengacu pada dokumen

RPJMN 2015-2019, Renstra

Kementrian LHK 2015-2019,

dan Renstra Ditjen PSKL 2015-

2019, Direktorat Penanganan

Konflik, Tenurial dan Hutan

Adat (PKTHA) mengemban 1

(satu) kegiatan yaitu:

“Penanganan Konflik Tenurial dan Hutan Adat”

Sebagaimana yang tercantum dalam Renstra Ditjen PSKL 2015-2019, sasaran kegiatan

tersebut adalah: Meningkatnya penyelesaian konflik bidang lingkungan hidup dan kemitraan

(S3.P4.K4). Indikator Kinerja Kegiatan terdiri dari:

1. Luasan area konflik yang terselesaikan dalam kaitannya dengan pengelolaan HTR, HKm,

HD, HR, dan Kemitraan sampai dengan tahun 2019 seluas 12,7 ha (S3.P4.K4.IKK.a).

2. Seluruh (100%) hutan adat diidentifikasi, dipetakan dan ditetapkan pengelolaannya oleh

masyarakat adat (S3.P4.K4.IKK.b).

Tabel 16. Sasaran, Komponen, dan Indikator Kinerja Kegiatan PKTHA Tahun 2015-1019

Kegiatan Sasaran Kegiatan Komponen Indikator Kinerja

Kegiatan

Penanganan konflik,

tenurial dan hutan adat.

Meningkatnya

penyelesaian konflik

bidang lingkungan

hidup dan kemitraan

Pemetaan konflik IKK 1:

Luasan area konflik yang

terselesaikan dalam

kaitannya dengan

pengelolaan HTR, HKm,

HD, HR, dan Kemitraan

Penanganan konflik

Penanganan tenurial

Page 27: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 25

Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan

sampai dengan tahun

2019 seluas 12,7 ha

Pengakuan hutan

adat dan

perlindungan kearifan

lokal

IKK 2:

Seluruh (100%) hutan

adat diidentifikasi,

dipetakan dan

ditetapkan

pengelolaannya oleh

masyarakat adat

B. Target Kinerja

Untuk mencapai sasaran kegiatan tersebut, dirancang serangkaian komponen pekerjaan

yang dilaksanakan oleh satuan kerja setingkat Eselon 3. Pada dasarnya, rangkaian komponen

pekerjaan tersebut berupa pengerahan sumberdaya, baik berupa personil (sumberdaya

manusia), barang modal, termasuk peralatan dan teknologi, dana, dan/atau kombinasi dari

beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut. Komponen-komponen pekerjaan di

lingkungan Direktorat Penanganan Konflik, Tenurial dan Hutan Adat terdiri dari:

1. Pemetaan Konflik

2. Penanganan Konflik

3. Penanganan Tenurial

4. Pengakuan Hutan Adat dan Perlindungan Kearifan Lokal

Komponen-komponen itulah yang akan menopang pencapaian target kinerja kegiatan.

Adapun, target dari masing-masing Indikator Kinerja Kegiatan dirumuskan sebagai berikut:

Tabel 17. Target Kinerja IKK 1 Tahun 2015-2019

IKK / OUTPUT TARGET (000 HA)

KET.

2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019

Luasan area konflik yang

terselesaikan dalam kaitannya

dengan pengelolaan HTR,

HKm, HD, HR, dan Kemitraan sampai dengan

tahun 2019 seluas 12,7 ha.

200

2.700

5.700

9.200

12.700

12.700

Komulatif

200

2.500

3.000

3.500

3.500

12.700

Per-tahun

Page 28: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 26

Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan

Tabel 18. Rincian Target IKK1 Tahun 2015-2019

SUB OUTPUT TARGET (000 HA)

KET.

2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019

1. Konflik terpetakan 100 1.000 1.500 1.500 1.500 5.600 Per-tahun

2. Konflik tertangani 50 800 800 1.000 1.000 3.650

3. Tenurial tertangani 50 700 700 1.000 1.000 3.450

JUMLAH 200 2.500 3.000 3.500 3.500 12.700

Tabel 19. Target Kinerja IKK 2 Tahun 2015-2019

IKK / OUTPUT TARGET (%)

KET.

2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019

Seluruh (100%) hutan adat

diidentifikasi, dipetakan dan

ditetapkan pengelolaannya

oleh masyarakat adat

10

30

50

80

100

100

Komulatif

10

20 20 30 20 100 Per-tahun

Tabel 20. Rincian Target IKK 2 Tahun 2015-2019

SUB OUTPUT TARGET (%)

KETERANGAN

2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019

1. Pencadangan Hutan Adat

5 15 15 20 15 70

Per-tahun

2. Pengukuhan Hutan Adat

5 5 5 10 5 30

JUMLAH 10 20 20 30 20 100

C. Kerangka Pendanaan

Secara indikatif, kebutuhan pendanaan pelaksanaan Kegiatan Penanganan Konflik

Tenurial dan Hutan Adat dalam tahun 2015-2019 adalah sebesar Rp. 196.690.000.000,- Apabila

Page 29: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 27

Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan

target pendanaan tahunan tidak dapat dipenuhi, maka target capaian kinerja serta target

pendanaannya akan dialihkan menjadi target tahun berikutnya.

Rincian kebutuhan pendanaan pelaksanaan Kegiatan Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial

Tahun 2015-2019 tersaji dalam tabel di bawah ini.

Tabel 21. Jenis Kebutuhan Pendanaan Tahun 2015-2019 (dalam ribuan)

No.

TAHUN

JENIS KEBUTUHAN PENDANAAN

JUMLAH

Belanja Pegawai (Rp.000)

Operasional Perkantoran (Rp.000)

Belanja Kinerja (Rp.000)

1. 2015 - 1.278.485 24.291.215 25.569.700

2. 2016 - 1.770.210 33.633.990 35,404.200

3. 2017 - 2.163.590 41.108.210 43.271.800

4. 2018 - 2.261.935 42.976.765 45.238.700

5. 2019 - 2.360.280 44.845.320 47.205.600

2015-2019

9.834.500

186.855.500

196.690.000

Page 30: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

RENSTRA PKTHA 2015-2019 28

V. PENUTUP

Rencana Strategis Direktorat PKTHA

Tahun 2015-2019 menjabarkan strategi

pencapaian sasaran dan target kinerja dari

Kegiatan Penanganan Konflik, Tenurial dan

Hutan Adat. Strategi tersebut meliputi

sasaran kegiatan, indikator kinerja

kegiatan, target kinerja kegiatan, lokasi

target kinerja secara indikatif, serta

gambaran tentang proses atau komponen

input upaya pencapaian output.

Rencana Strategis ini disusun sebagai

amanat dari Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional, dan dimaksudkan

sebagai pedoman serta acuan bagi satker

pusat dan satker Unit Pelaksana Teknis

(UPT) di lingkup Ditjen PSKL dalam

melaksanakan langkah-langkah strategis pencapaian sasaran kegiatan Penanganan Konflik,

Tenurial dan Hutan Adat. Rencana ini juga disusun sebagai bagian dari upaya untuk

meningkatkan kinerja dan akuntabilitas penyelenggaraan pembangunan lingkungan hidup dan

kehutanan bidang PKTHA. .

Sebagaimana yang terumuskan dalam Reencana Strategis Ditjen PSKL 2015-2019,

Direktorat PKTHA mengemban tugas penyiapan perumusan, dan pelaksanaan kebijakan,

bimbingan teknis, evaluasi bimbingan teknis, dan supervisi pelaksanaan urusan di daerah bidang

penanganan konflik, tenurial, dan hutan adat. Sasaran dari kegiatan tersebut adalah:

meningkatnya penyelesaian konflik bidang lingkungan hidup dan kemitraan. Sasaran ini akan

mendukung sasaran program PSKL yang ketiga yaitu meningkatnya upaya penyelesaian konflik

di kawasan hutan. ***

Page 31: RENCANA STRATEGIS - pskl.menlhk.go.idpskl.menlhk.go.id/.../web/uploads/10_RENCANA_STRATEGI_DIREKTORAT_PKTHA.pdf · B. Strategi Pencapaian ... Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat

Direktorat Penanganan Konflik , Tenurial dan Hutan Adat

Gedung Pusat Kehutanan “ Manggala Wanabakti ” Blok IV Lantai 4

Jl. Gatot Subroto – Senayan , Jakarta Pusat , Tlp : (021) 5703265

Kotak Pos No. 11 JKWB 10270 Email: [email protected]