Replacement

Embed Size (px)

Citation preview

ARTIKEL

Satu kayu pohon ditemukan di Perancis berusia 407 juta tahun dan lainnya ditemukan di Kanada berusia 397 juta tahun. Menurut para ilmuwan, kayu pohon tersebut berasal dari periode Devonian, saat tanaman sederhana mulai membentuk koloni. Berdasarkan pernyataan peneliti, Phillipe Gerrienne dari University of Liege, Belgia, yang dilansir di New Scientist, umur dua fosil kayu pohon ini memecahkan rekor pohon tertua sebelumnya yang berusia 10 juta tahun. Ilmuwan mengatakan bahwa tanaman ini menjadi bukti tanda pertumbuhan sekunder tumbuhan paling awal. Tanaman memiliki sel kortikal berdinding tebal. Lewat penemuan ini, Gerrienne mengungkapkan pendapatnya tentang evolusi pohon. Menurut teori yang berkembang, evolusi 385 tahun lalu disebabkan oleh kebutuhan untuk mencari cahaya dan menopang ranting. Namun, penemuan menunjukkan hal berbeda. Gerrienne menyebutkan di dalam makalahnya bahwa Adanya sel kortikal yang tebal menunjukkan bahwa evolusi dipicu oleh kendala hidrolik, bukan kebutuhan mekanik untuk tumbuh lebih tinggi. Menurut Gerrienne, tinggi tanaman yang hanya 12 cm tidak membutuhkan dukungan banyak. Evolusi berlangsung agar dapat meningkatkan efisiensi transportasi air.

Kesimpulan Gerrienne memberi pandangan baru dalam evolusi tumbuhan. Penelitian Gerrienne dilakukan bersama timnya yang berasal dari berbagai universitas di Eropa dan Amerika.

PEMBAHASANPaleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan massa lampau. Dalam mempelajari kehidupan massa lampau, disiplin ilmu

menggunakan fossil sebagai media penghubungnya. Sedangkan fossil sendiri merupakan benda alam yang berupa tubuh atau cangkang organisme yang berupa jejak atau sisa kehidupan yang terproses secara alamiah, terawetkan dan terekam terutama dalam batuan sedimen yang berbutir halus dan berumur lebih dari 11.000 tahun. Fosil sendiri dalam proses pengawetannya memiliki berbagai macam cara yaitu pengawetan bagian lunak organisme, pengawetan bagian keras organisme, pengawetan bagian keras yang mengalami perubahan. Penggantian / replacement sendiri termasuk ke dalam pengawetan bagian keras organisme yang mengalami perubahan. Proses replacement terjadi apabila bagian keras organisme hilang / larut oleh air tanah, sehingga yang tertinggal hanya rongga, kemudian diikuti pengendapan senyawa lain pada rongga tersebut sehingga mempunyai bentuk dan struktur yang sama dengan aslinya, tetapi komposisinya sudah berubah. Contohnya adalah proses pembentukan kayu terkersikkan ( silicified wood ). Proses fosil terjadi di bawah tanah, ketika kayu terkubur di bawah lapisan sedimen. Air yang banyak mengandung mineral masuk ke dalam sel-sel tanaman dan sementara lignin dan selulosa membusuk, mereka digantikan oleh batu. Hal ini bisa terjadi setelah bertahun-tahun terpendam bahkan setelah diteliti, terpendam selama jutaan tahun. Artinya kayu tersebut telah ada sebelum manusia hadir di bumi ini, dan mungkin juga dengan jaman yang di sebut pra sejarah. Secara umum, kayu membutuhkan waktu 100 - 1.000 tahun untuk membatu. Pada artikel tersebut menerangkan tentang ditemukannya fosil kayu yang berusia sangat tua, berkisar antara 300 400 tahun. Setelah penemuan fosil ini, kemudian para peneliti mulai meneliti fosil tersebut. Dengan ditemukannya fosil tersebut, salah seorang peneliti yang bernama Phillipe Gerrienne berhasil menemukan sebuah bukti tanda pertumbuhan sekunder tumbuhan paling awal. Buktinya yaitu tanaman yang menjadi fosil tersebut memiliki sel kortikal berdinding tebal.

Penemuan Phillipe Gerrienne menunjukkan fakta yang berbeda mengenai evolusi pohon. Penemuannya menunjukkan bahwa evolusi dipicu oleh kendala hidrolik, bukan kebutuhan mekanik untuk tumbuh lebih tinggi. Kesimpulan Gerrienne memberi pandangan baru dalam evolusi tumbuhan. Berdasarkan ulasan tersebut salah satu fungsi dari fosil ini adalah untuk jembatan penghubung bagi orang-orang yang ingin mempelajari masa lalu. Melalui fosil tersebut dapat diketahui tentang bagaimana kehidupan pohon tersebut pada jamannya. Selain itu dapat diketahui juga lingkungan hidupnya seperti apa dan juga hal-hal lain yang berkaitan dengan pohon tersebut pada saat masih hidup ratusan tahun yang lalu. Selain untuk mengetahui tentang kehidupan masa lampau, tak banyak kalangan yang paham dengan fosil kayu terkait dengan nilainya. Bila ditelisik lebih jauh, selain sebagai komoditas, sebenarnya fosil kayu memiliki nilai sejarah yang tak ternilai. Bagaimana bisa kita membayangkan sebuah tanaman yang sudah hidup jutaan tahun yang lalu. Karena Fosil kayu adalah sisa pohon dari zaman purba yang masih bisa dijumpai pada masa kini dalam bentuk kayu yang membatu. Fosil kayu di Indonesia menurut info berasal dari masa Miosen sampai Pliocene, yakni sekitar 25 juta sampai 2 juta tahun SM. Setiap periode punya ciricirinya tersendiri. Ciri untuk menemukan petrified wood adalah ditemukannya produk gunung api tersier, maka fosil kayu akan ditemukan bergelimpangan di sana. Menurut pengamatannya, surga fosil kayu sementara ini masih di Jawa Barat bagian selatan, Banten Selatan, Jambi dan Kalimantan Timur. Daerah lain mungkin saja ada, namun belum terinventarisasi.

KESIMPULANKayu terkersikkan ( silicified wood ), merupakan salah satu tipe pengawetan fosil yang telah mengalami perubahan Dengan meneliti fosil kayu tersebut dapat mengetahui bagaimana kehidupan pohon tersebut saat masih hidup pada zamannya Dengan mengetahui kehidupan masa lampau dari pohon tersebut dapat diketahui juga bagaiman evolusi perkembangannya sampai saat ini

DAFTAR PUSTAKAhttp://hadiono.org/blog/2011/08/13/fosil-kayu-tertua-berusia-400-juta-tahun/ Diakses pada Minggu, 2 Oktober 2011 pukul 18.38 WIB Buku Panduan Praktikum Makropaleontologi tahun 2010

LEMBAR PENGESAHANPaper praktikum Makropaleontologi , Acara: Pendahuluan Makropaleontologi ini telah disahkan pada : hari tanggal pukul : Rabu : 5 Oktober 2011 :

Sebagai tugas praktikum mata kuliah Makropaleontologi

Semarang, 5 Oktober 2011 Asisten Acara, Praktikan,

Fitri Purwanti

Ichsan Adhi Chrisna

NIM : L2L009071

NIM : 21100110130079