Upload
ribka-simbolon
View
213
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugass
Citation preview
Reporting kasus 1
Hipertensi dalam Kehamilan
Defenisi
Penyakit Hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan nifas. (Obsteri Patologi, Univ. Padjajaran Bandung, 1984)
Etiologi
Penelitian berbagai faktor risiko terhadap hipertensi pada kehamilan / pre-eklampsia / eklampsia :1.UsiaInsidens tinggi pada primigravida muda, meningkat pada primigravida tua. Pada wanita hamil berusia kurang dari 25 tahun insidens > 3 kali lipatPada wanita hamil berusia lebih dari 35 tahun, dapat terjadi hipertensi laten2.Paritas- Angka kejadian tinggi pada primigravida, muda maupun tua- Primigravida tua risiko lebih tinggi untuk pre-eklampsia berat3.Ras / golongan etnik- Bias (mungkin ada perbedaan perlakuan / akses terhadap berbagai etnikdi banyak negara)4.Faktor keturunanJika ada riwayat pre-eklampsia/eklampsia pada ibu/nenek penderita, faktor risiko meningkat sampai + 25%5.Faktor genDiduga adanya suatu sifat resesif (recessive trait), yang ditentukan genotip ibu dan janin6.Diet / gizi Tidak ada hubungan bermakna antara menu / pola diet tertentu (WHO). Penelitian lain : kekurangan kalsium berhubungan dengan angka kejadian yang tinggi. Angka kejadian juga lebih tinggi pada ibu hamil yang obese / overweight7.Iklim / musimDi daerah tropis insidens lebih tinggi8.Tingkah laku / sosioekonomiKebiasaan merokok : insidens pada ibu perokok lebih rendah, namun merokok selama hamil memiliki risiko kematian janin dan pertumbuhan janin terhambat yang jauh lebih tinggi.Aktifitas fisik selama hamil : istirahat baring yang cukup selama hamil mengurangi kemungkinan / insidens hipertensi dalam kehamilan.9.HiperplasentosisProteinuria dan hipertensi gravidarum lebih tinggi pada kehamilan kembar, dizigotik lebih tinggi daripada monozigotik.Hidrops fetalis : berhubungan, mencapai sekitar 50% kasusDiabetes mellitus : angka kejadian yang ada kemungkinan patofisiologinya bukan pre-eklampsia murni, melainkan disertai kelainan ginjal / vaskular primer akibat diabetesnya.Mola hidatidosa : diduga degenerasi trofoblas berlebihan berperan menyebabkan pre-eklampsia. Pada kasus mola, hipertensi dan proteinuria terjadi lebih dini / pada usia kehamilan muda, dan ternyata hasil pemeriksaan patologi ginjal juga sesuai dengan pada pre-eklampsia.
Manklin
Sakit kepala· Mudah lelah· Mual, MuntaH· Sesak napas· Gelisah· Perdarahan dari hidung· Wajah kemerahan· Pandangan menjadi kabur sebab adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Klasifikasi
Menurut Prawirohardjo 2008, gangguan hipertensi pada kehamilan diantaranya adalah: a. Hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12 minggu pasca persalinan.
b. Preeklamsi adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria
-PE ringan
a. TD ≥140/90 mmHg
b. Proteinuria: ≥300 mg/24 jam atau pemeriksaan kualitatif 1 atau 2+
c. Edema: edema generalisata (edema pada kaki, tangan,muka,dan perut). -PE berat
TD ≥ 160/110 mmHg
(b) Proteinuria ≥5 g/24 jam; 3 atau 4+ dalam pemeriksaan kualitatif.
(c) Oliguria yaitu produksi urin kurang dari 500cc/24jam
(d) Kenaikan kadar kreatinin plasma
(e) Gangguan visus dan serebral: penurunan kesadaran, nyeri kepala, skotoma dan pandangan kabur.
(f) Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen.
(g) Edema paru- c. Eklamsi adalah preeklamsi yang disertai dengan kejang-kejang
sampai dengan koma.
d. Hipertensi kronik dengan superposed preeklamsi adalah hipertensi kronik di sertai tanda-tanda preeklamsi atau hipertensi kronik disertai proteinuria.
e. Hipertensi gestasional (transient hypertensi) adalah hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pascapersalin, kehamilan dengan preeklamsi tetapi tanpa proteinuria (Kasus)
Komplikasi
Pengkajian
Pengumpulan DataData-data yang perlu dikaji adalah berupa
üIdentitas klienüKeluhan Utama
Pasien dengan hipertensi pada kehamilan didapatkan keluhan berupa seperti sakit kepala terutama area kuduk bahkan mata dapat berkunang-kunang, pandangan mata kabur, proteinuria (protein dalam urin), peka terhadap cahaya, nyeri ulu hati.
üRiwayat Penyakit SekarangPada pasien jantung hipertensi dalam kehamilan, biasanya akan diawali dengan tanda-tanda mudah letih, nyeri kepala (tidak hilang dengan analgesik biasa ), diplopia, nyeri abdomen atas (epigastrium), oliguria (<400 ml/ 24 jam)serta nokturia dan sebagainya. Perlu juga ditanyakan apakah klien menderita diabetes, penyakit ginjal, rheumatoid arthritis, lupus atau skleroderma, perlu ditanyakan juga mulai kapan keluhan itu muncul. Apa tindakan yang telah dilakukan untuk menurunkan atau menghilangkan keluhan-keluhan tersebut
üRiwayat Penyakit DahuluPerlu ditanyakan apakah pasien pernah menderita penyakit seperti kronis hipertensi (tekanan darah tinggi sebelum hamil), Obesitas, ansietas, angina, dispnea, ortopnea, hematuria, nokturia dan sebagainya. Ibu beresiko dua kali lebih besar bila hamil dari pasangan yang sebelumnya menjadi bapak dari satu kehamilan yang menderita penyakit ini. Pasangan suami baru mengembalikan resiko ibu sama seperti primigravida. Hal ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya faktor predisposisi
üRiwayat Penyakit KeluargaPerlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit-penyakit yang disinyalir sebagai penyebab jantung hipertensi dalam kehamilannya. Ada hubungan genetik yang telah diteliti. Riwayat keluarga ibu atau saudara perempuan meningkatkan resiko empat sampai delapan kali
üRiwayat PsikososialMeliputi perasaan pasien terhadap penyakitnya, bagaimana cara mengatasinya serta bagaimana perilaku pasien terhadap tindakan yang dilakukan terhadap dirinya
Pemdig
Selain anamnesis dan pemeriksaan fisik, pada kecurigaan pre-eklampsia sebaiknya diperiksa juga :1. Pemeriksaan darah rutin serta kimia darah : ureum-kreatinin, SGOT, LD, bilirubin2. Pemeriksaan urine : protein, reduksi, bilirubin, sedimen3. Kemungkinan adanya pertumbuhan janin terhambat, konfirmasi USG bila ada.4. Nilai kesejahteraan janin (kardiotokografi).
INTERVENSI
1. Perubahan perfusi jaringan b.d. Hipertensi, Vasospasme siklik, Edema serebral, Perdarahan
Implementasi Rasional1. Memantau asupan oral dan ifus IV MGSO4
2. Memantau urin yang kluar
3. Memantau edema yang terlihat
4. Mempertahankan tirah baring total dengan posisi miring
1. MGSO4 adalah obat anti kejang yang bekerja pada sambungan mioneural dan merelaksasi vasospasme sehingga menyebabkan peningkatan perfusi ginjal, mobilisasi cairan ekstra seluler (edema dan diuresis
2. Tirah baring menyebabkan aliran darah urtero plasenta, yang sering kali menurunkan tekanan darah dan meningkatkan dieresis
2. Kecemasan berhubungan dengan ancaman cedera pada bayi sebelum lahir
Intervensi RasionalMandiri1. Kaji tingkat ansietas pasien. Perhatikan tanda depresi dan pengingkaran
2. Dorong dan berikan kesempatan untuk pasien atau orang terdekat mengajukan pertanyaan dan menyatakan masalah
3. Dorong orang terdekat berpartisipasi dalam asuhan, sesuai indikasi
Mandiri1. Membantu menentukan jenis intervensi yang diperlukan
2. Membuat perasaan terbuka dan bekerja sama untuk memberikan informasi yang akan membantu mengatasi masalah
1. Keterlibatan meningkatka perasaan berbagi, manguatkan perasaan berguna, memberikan kesempatan untuk mengakui kamampuan individu dan memperkecil rasa takut karena ketidaktahuan
Penatalaksanaan
a. Anti hipertensiDiberikan : bila tensi ≥ 180/110 atau MAP ≥ 126
Jenis obat : Nifedipine : 10-20 mg oral, diulangi setelah 30 menit, maksimum 120 mg dalam 24 jam.
Nifedipine tidak dibenarkan diberikan dibawah mukosa lidah (sub lingual) karena absorbsi yang terbaik adalah melalui saluran pencernaan makanan
b. Diet bagi IBUHAMIL yang hipertensi adalah diet rendah garam,terdiri dari diet ringan (konsumsi garam 3,75-7,5 gram per hari),menengah (1,25-3,75 gram per hari) dan berat (kurang dari 1,25 gramper hari). Menjaga rasa makanan sealami mungkin merupakan dietterbaik.* Saat menurunkan konsumsi garam, makanlah banyak buah-buahan dansayuran yang kaya potasium
Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
Keluhan Fisiologis intervensiTrimester I
Perubahan payudara, terasa lembek, geli, dan nyeri
rasa letih, lesu, lemah
mual dan muntah
hidung tersumbat, kadang mimisan
keputihan
Akibat peningkatan hormon somatomamotropin, estrogen, dan peningkatan progesteronAdanya peningkatan hormon progesteron, estrogen, dan HCG pada awal kehamilan
Perubahan HCG
Hiperemia mukosa mulut karena peningkatan estrogen
Peningkatan estrogen
Hanya sementara, atasi dengan kompres hangat
Istirahat secukupnya
Makan dalam porsi sedikit tapi sering, minum teh hangat, hindari makanan berbau tajam dan berbumbuIrigasi dengan inhaler, dan hindari trauma
Sulit dicegah, rawat dengan menjaga kebersihan vulva
Trimester II Pigmentasi, jerawat, kulit
berminyak tahi lalat bertambah
telapak tangan merah
sering pingsan
Hormon MSH dari hipofisis anteriorDilatasi arteriole akibat peningkatan estrogenHiperestrogen
Gangguan vasomotor/hormonal
Sembuh sendiri selama laktasi dan ifasSembuh sendiri selama laktasiMenghilang seminggu postpartum
Latihan fisik ringan
perasaan terbakar pada dada
sembelit
Progesteron memperlambat gerak usus
Saluran pencernaan lambat akibat progesteron meningkat
Hindari makanan mengandung gas dan lemak
Latihan fisik ringan, minum air 6 gelas sehari
Trimester IIIRasa khawatir dan cemas Penyesuaian hormonal RelaksasiHelena Farrer, 2001, Perawatan Maternitas, Cet-I, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Sambungan Patofis
Vasokontriksi
Hipertensi Permebilitas Kapiler
Tekanan Darah Tekanan Onkotik
Resiko Gg Perfusi Jaringan Edema
Resiko Kelebihan Cairan Intersisial