19
BAB II PEMBAHASAN A. Lambung Lambung adalah bagian saluran cerna yang paling lebar dan terletak diantara ujung esophagus dan pangkal usus halus. Bentuk dan posisi lambung dipengaruhi oleh perubahan didalam rongga abdomen dan oleh isi lambung, tetapi lambung berada dibawah diafragma, agak ke kiri dari garis tengah. Usai dari kerongkongan makanan akan didorong kedalam lambung akibat gerakan peristaltic. Lambung diibaratkan seperti lumbung yang bersifat menyimpan makanan yang ditelan untuk sementara waktu. Lambung seukuran kepalan tangan, dinding lambung bersifat lentur dapat mengembang bila berisi makanan dan mengempis apabila kosong.

REVISI MAKALAH Farmakologi Lambung

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Farmakologi

Citation preview

Page 1: REVISI MAKALAH Farmakologi Lambung

BAB II

PEMBAHASAN

A. LambungLambung adalah bagian saluran cerna yang paling lebar dan terletak diantara

ujung esophagus dan pangkal usus halus. Bentuk dan posisi lambung dipengaruhi oleh perubahan didalam rongga abdomen dan oleh isi lambung, tetapi lambung berada dibawah diafragma, agak ke kiri dari garis tengah. Usai dari kerongkongan makanan akan didorong kedalam lambung akibat gerakan peristaltic. Lambung diibaratkan seperti lumbung yang bersifat menyimpan makanan yang ditelan untuk sementara waktu. Lambung seukuran kepalan tangan, dinding lambung bersifat lentur dapat mengembang bila berisi makanan dan mengempis apabila kosong.

Page 2: REVISI MAKALAH Farmakologi Lambung

Gambar 2.1 Anatomi lambung

Dari esophagus, makanan masuk kedalam lambung (ventrikulus atau gaster). Secara otomatis lambung terdiri atas 3 bagian yaitu bagian atas(kardik) yang berbatasan langsung dengan esogagus, fundus atau bagian badan(korpus), dan bagian bawah(pylorus) yang berbatasan dengan usus halus. Pada pylorus, terdapat katub pylorus disebut juga sfinker pylorus.Lambung merupkan bagian saluran cerna yang dapat mengembang paling banyak terutama didaerah epigaster.bagian bagian lambung terdiri dari:a. Fundus ventrikuli,bagian yang menonjol ke atas terletak disebelah kiri

osteumkardium dan biasanya penuh berisi gas.b. Korpusventrikuli, setinggiosteumkardium, suatu lekukan pada bagian bawah

kurvatura minor.c. Antrum pylorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otottebal membentuk

spinter pylorus.d. Kurvatura minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang darosteumkardiak

sampai ke pylorus.e. Kurvatura mayor, lebih panjang dari kurvatura minor terbentang dari sisi kiri

osteumkardiakum melalui fundus ventrikuli menuju ke kanan sampai ke pylorus inferior. Ligamentum gastro linealis terbentang dari bagian atas kurvatura mayor.

f. Osteumkardiakum, merupakan tempat dimana esophagus bagian abdomen masuk ke lambung sampai ke limpa. Pada bagian ini terdapat orifisiumpilorik.

g. Berbentuk seperti huruf J dan mempunyai dua kurvatura. Kurvatura minor membentuk batas kanan (atau posterior) lambung. Kurvatura mayor diarahkan terutama ke depan dan bentuk pertama arkus keatas dan ke kiri untuk membentuk fundus lambung, kemudian berjalan kebawah dan akhirnya memutar kekanan,ketitik dimana ia bergabung dengan duodenum. Kapasitas lambung orang dewasa kira0kira 1500ml. Lubang bagian atas esofagus disebut orifisium jantung dan serat otot sirkular esofagus agak lebih tipis pada titik ini dan mengandung otot sfinger yang lemah.

h. Lubang bagian bawah ke dalam duodenum,disebut orifisium pilorus dan dilindungi oleh sfingter pilorik kuat yang mencegah regurgitasi makanan dari duodenum ke dalam lambung.

i. Dinding lambung terdiri dari empat lapisan yaitu: Lapisan serosa luar lapisan viseral peritoneum Lapisan otot lapisan ini terdiri dari 3 lapisan serat otot halus,bentuk bagian

luar ialah longitudinal,bentuk bagian tengah,sirkular,dan bagian dalam,oblik. Lapisan sup mukosa terdiri dari jaringan areolar longgar. Lapisan membran mukosa tampak seperti sarang lebah karena terdapat

kelenjar lambung dan lubang-lubangnya.menbran mukosa mempunyai banyak lipatan,disebut rugae,yang berjalan secara longitudinal dan yang menjadi rata

Page 3: REVISI MAKALAH Farmakologi Lambung

ketika lambung penuh.mukus disekresikan oleh sel-sel goblet yang membantu melumasi makanan.

j. Lambung memiliki fungsi sebagai berikut: Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh

peristaltik lambung dan getah lambung. Memproduksi cairan dengan massa homogen setengah cair, berkadar asam

tinggi yang berasal dari bolus yang disebut kimus. Digeti Protein, melalui sekresi tripsin dan asam klorida. Produksi mucus, mucus yang dihasilkan dari kelenjar membentuk barier

setebal 1 mm untuk melndungi lambung terhadap aksi pencernaan dan sekresinya sendiri.

Produksi faktor instrinsik, yaitu glikoprotein yang disekresi sel parietal dan vitamin B12 yang diperoleh dari faktor intrinsik.

Absorbsi, terjadi absorsi terhadap beberapa obat yang larut dalam lemak (aspirin) dan alkohol (Setiadi, 2007) .

k. Terdapat tiga sel dalam mukosa lambung.  Sel mukosa menyekresi lendir yang melindungi membran mukosa dari kerja asam lambung lain.  Sel-sel utama meneyekresi enzim yang dikenal sebagai pepsinogen dan pada anak-anak menyekresi enzimyang disebut renin, dan sel-sel oxintik menyekresi asam hidrolorida.  Sekresi getah lambung ini terjadi secara refleks denagn cara yang sama seperti sekresi saliva, yang menghasilkan banyak cairan sebelum dan selama membawa makanan.  Kelenjar-kelenjar lambungjuga dirangsang oleh sekresi internal atau hormon yang dihasilkan oleh lambung, disebut gastrin, yang masuk ke dalam sirkulasi dan ketika mencapai kelenjar lambung meningkatkan produksi getah lambung.

l. Kandungan getah lambung adalah: Pepsin, fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan

pepton).  Asam garam (HCL), fungsinya mengasamkan makanan sebagai anti septik

dan desinfektan dan membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga menjadi pepsin.

Renin, fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari kasinogen  (kasinogen dan protein susu). 

Lapisan lambung, jumlahnya sedikit yang memecah lemak menjadi asam lemak yang merangsang getah lambung (Setiadi, 2007).

Page 4: REVISI MAKALAH Farmakologi Lambung

m. Getah ini membuat makan lebih cair dan asam.  Untuk membuat makan menjadi asam, diperlukan 15-30 menit di ujung kardida lambung, yang bertindak sebagai reservoar.  Amilase saliva melanjutkan kerja pada zat pati yang masak. Ketika makanan asam, pepsin dan renin bekerja pada protein dan pada kaseinogen.  Makanan denagncepat diasamkan di ujung pilorik lambung, dimana kerja peristaltik sangat nyata, sehingga ia bekerja seperti penggiling, menggiling makanan dan mencampurnya denagn getah lambung.  Makanan tetap di dalam lambung selama 30 menit sampai 3 jam atau lebih, sesuai dengan sifat makanan dan muskularis lambung individu.   Makanan yang kaya karbohidrat, tetapi mengandung sedikit protein, seperti teh, roti panggang, dan kue akan tetap meninggalkan lambung dalam setengah jam makanan yang tercempur baik, seperti makan malam biasa, akan tetap berada di lambung selama dua atau tiga jam atau lebih, walaupun makann tersebut dapat meninggalkan lambung lebih dini atau menetap lebih lama sesuai dengan tonus dan aktifitas lapisan otot.

n. Manfaat getah lambung:         Memberi reaksi asam yang diperlukan oleh enzim lambung         Membunuh bakteri         Mmengontrol pilorus         Menghentikan kerja ptialin         Mengubah pepsinogen menjadi pepsin

o. Dalam kondisi normal, pilorus berkontraksi.  Ketika ada makanan di dalam lambung, getah lambung membuat kandungannya secara bertahap meningkat dan menjadi lebih asam pada ujung pilorus.  Ketika makanan mencapai derajat keasaman tertentu, pilorus berelaksasi dan sejumlah kecil makanan masuk ke dalam duodenum.  Makanan asam di sini meyebabkan pilorus menutup dan tonus dinding lambung mengendalikan makanan dari reservoar jantung bercampur dengan makanan di dalam ujung pilorus, sehingga keasamannya berkurang.  Secara bertahap makanan dalam duodenum dibuat alkalin dan di ujung pilorus lambung menjadi lebih asam lagi.  Hal ini menyebabkan pilorus terbuka kembali.

p. Kerja penggilingan lambung berperan dalam mengemulsikan secara kasar setiap lemak yang mungkin ada dan yang akan dihancurkan oleh panas tubuh. Kerja ini mengubah makanan menjadi cairan putih-kehijauan yang disebut kimus. 

B. Penggolongan dan mekanisme kerja

Page 5: REVISI MAKALAH Farmakologi Lambung

C. Gangguan lambung dan pengobatan

Perut kembung

Perut kembung akibat terlampaui banyak gas dalam lambung – usus bergejala terus menerus bertahak dan mengeluarkan angin (kentut flatus). Dalam kebanyakan hal sebabnya terletak pada cara makan yang kurang tepat, yakni mkan terlalu cepat dengan akibat banyak udara turut ditelan. Sebab lain adalah terlampau banyak mengunyah permen karet(chiklet) atau minum-minuan yang berisi gas. Akhirnya dapat pula disebabkan karena terlalu sering melakukan gerakan menelan secara tak sadar terutama orang-orang yang sedang sangat tegang dan gugup (nervositas) dengan demikian ditelan banyak udara, jumlah gas dalam lambungmeningkat dan juga tekanan sfingler kerongkongan. Gas yang berlebihan itu berusaha keluar melalui jalan ke atas atau kebawah dan terjadilah bertahak (dan kadang-kadang refluks) atau keluar angin. Sering kali kentut dapat pula disebabkan oleh aktivitas-aktivitas dari bakteri tertent.

Swamedikasi dilakukan dengan suatu zat yang berkhasiat merendahkan tekanan permukaan. Dengan demikian gelembung –gelembung gas kecil yang berada dalam jumlah besar dilambung- usus dapat ‘’ mengalir’’ bersama menjadi satu gelembung besar. Hal ini berarti bahwa penderita tidak harus kentut lagi berkali kali(sangat menjengkelkan dan tidak dapat diterima secara sosial), melainkan dengan sekaligus semua angin dapat dikeluarkan . Yang khusus digunakan adalah dimetikon = dimetil polysiloksan , simetikon(airopax, disflatyl), sering terkombinasi dengan antasida (gelusil MPS, Mylanta , neo gastrolet, dll). Alginet juga memiliki daya kerja yang sama tetapi lebi lemah daripada metikon.

Gangguan pencernaan (indigesti)

Kadang kala proses pencernaan terganggu karena kurangnya empedu atau enzim enzim tertentu untuk menguraikan makanan, khususnya pankreatin terutama dari pankreas. Getah ini mengandung a.l lipase, protease, dan amylase yang berdaya menguraikan masing masing lemak, protein dan amylum (pati). Kekurangan dapat diakibatkan oleh berbagai sebab, a.l. radang pankreas atau tersumbatnya pipa penyaluran getahnya.

Gejalanya dapat berupa perasaan penuh, perut kembung dan juga diare, sedangkan dalam tinja tampak sisa sia makanan yang tak dicernakan. Sering kali nafsu makan berkurang dan berat badan menyusut.

Swamedikasi dapat dicoba dengan bermacam-macam preparat untuk pencernaan digestive, yang dapat dibeli bebas dan kebanyakan terdiri dati enzim-enzim

Page 6: REVISI MAKALAH Farmakologi Lambung

pankreas(pankreatin), a.l. combizym, cotazym forte, festal, dan pankreon comp. untuk memperluas kerjanya kadang kala ditambahkan enzim-enzim lain, seperti(hemi) selulase yang dapat mencernakan (hemi) selulosa dari serat-serat gizi(combizym),festol dll atau bromelain dengan daya kerja terhadap zat putih telur, a.l. nutrizym dan benozym.

Sakit ulu hati

Reflux (bah. Lat mengalir kembali) yang sering dinamakan ‘’sakit ulu hati ‘’ (‘’heartburn’’) adalah suatu gangguan yang tidak begitu serius. Sebabnya ialah kelebihan asam lambung yang mengalir ke atas ke kerongkongn(esofagus)n karena otot lingkar (sfungier) antara kerongkongan dan lambung tidak bekerja dengan baik lagi. Hal ini dapat diakibatkan oleh a.l.’’burut sekat ronnga badan’’ (hiatushemia) dan tekanan tinggi dalam perut. Misalnya karena kehamilan terlalu gemuk, lambung,terus menerus penuh dengan makanan atau gas, batuk atau sembelit kronis(mengedan!) dan pakaian yang terlalu ketat. Begitupun produksi asam lambung berlebihan karena banyak merokok atau makan terlampau banyak.

Gejalanya berupa seperti’’terbakar’’ pada kerongkongan yang dirasakan dibelakang tulang dada., terutama k.l satu jam setelah makan(terlalu banyak) dan bila membungkuk atau berbaring. Kerapkali terasa nyeri yang menusuk-menusuk dibagian lambung,mual dan muntah-muntah. Adakalanya keluhan-keluhan ini berkurang sesudah makan, tetati kadang-kadang justru menghambat. Seringkali penderita terbangun dari tidur karena perasaan pedih dan adanya sedikit asam dalam mulut. Lazimnya serangan berlangsung 0,5 jam sampai lebih dari 1 jam. Bila tidak diobati dengan tepat,akhirnya dinding kerongkongan yang berlainan dengan dinding lambung, tidak tahan-tahan asam akan dirusak mukosanya. Dengan demikian terjadilah dinding kerongkongan ( reflux-esufogitis) yang lebih serius.

Swamedikasi. Penderita harus jangan makan terlampau banyak sekaligus dan sebagai obat, minumlah suatu antacidum bila timbul bila timbul rasa nyeri. Lebih ampuh adalah asam aiginat( komb.genlusil ll). Yang dibuat dari gangguan halus (algae). Zat ini bereaksi degan karbonat dari air liur dan membentuk suatu lapisan busa agak kental diatas ‘’bubur’’makanan. Dengan demikian terjadi rintangan mekanis terhadap refluks. Suspensi Gelusil juga mengandung antasida untuk menetralisir asam berlebihan dan harus diminum 3-4x sehari 1 sendok makan 1 jam setelah makan dan sebelum tidur. Dalam hal-hal yang ‘’bandal’’, dokter masih dapat memberikan resep untuk obat yang menghambat produksi asam(simetidan Tagamet, ranitidin, Zuntac) atau obat yang mempercepat gerakan lambung (domperidon: Matilium, atau lebih ampuh lagi cisapride: Prepulsid)

Radang selaput lendir

Page 7: REVISI MAKALAH Farmakologi Lambung

Peradangan mukosa lambung (gastritis) dapat disebabkan oelh terlampau banyak minum alkohol atau obat-obat merangsang seperti asecetosal, obat-obat antiradang/rema(indometasin,diklofenak,piroksikam,dll). Obat-obat batuk ( ammonium klorida/iodida) dan juga kortikoida (hidrokortison, prednison). Adakalanya oleh infeksi dengan virus dan bakteri, khususnya Helicobacter Pylori. Merokok, kopi dan bumbu-bumbu pedaas (cabai, merica) dapat mempercepat dan memperhebat peradangan ini. Begitupula zat-zat dengan khasiat mengetsa(soda, asam) yang tertelan secara tak sengaja dapat menimbulkan radang mukosa.

Gejala gejalanya kadangkal tidak ada atau berupa keluahan-keluhan tak nyata dibagian atas perut dengan mual,muntah,rasa penuh dan nyeri bila ditekan, tidak bernafsu makan, diare disertai keluhan-keluhan umum seperti demam, sakit kepala, cepat lelah dan lesu, dsb.

Pengobatan. Dalam kebanyakin hal bila penyebabnya dihilangkan,rasa nyeri,dan mual akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-7 hari. Selama waktu itu sebaiknya hanya minum teh atau kaldu, sesudah gejala-gejalanya hilang baru makan-makanan lembut yang mudah dicernakan(bubur) tanpa lemak, yang lambat laun ditingkatkan. Gastritis kronis diobati oleh dokter, yang mengarahkan pengobatannya pada mematikan kuman H. pylori dengan memberikan obat khas. Bismutsubsitrat(De-Nel). Lihat dibawah nr 7 untuk tindakan-tindakan umum.

Page 8: REVISI MAKALAH Farmakologi Lambung

AntasidaAntasida (senyawa magnesium, aluminium, dan bismut, hidrotalsit, kalsium karbonat, Na-bikarbonat)Antasida adalah obat yang menetralkan asam lambung sehingga efektifitasnya bergantung pada kapasitas penetralan dari antasida tersebut. Kapasitas penetralan (dalam miliequivalen) adalah mEq HCl yang dibutuhkan untuk memepertahankan suspensi antasida pada pH 3,5 selama 10 menit secara in vitro. Peningkatan pH cairan gastric dari 1,3 ke 2,3 terjadi penetralan sebesar 90% dan peningkatan ke pH 3,3 terjadi penetralan sebesar 99% asam lambung.Antasida ideal adalah yang memiliki kapasitas penetralan yang besar, juga memiliki durasi kerja yang panjang dan tidak menyebabkan efek lokal maupun sistemik yang merugikan.Antasida dapat meningkatkan pH cairan lambung sampai pH 4, dan menghambat aktifitas proteolitik dari pepsin. Antasida tidak melapisi dinding mukosa namun memiliki efek adstringen. Secara kimia antasida merupakan basa lemah yang bereaksi dengan asam lambung membentuk garam dan air. Antasida juga dapat menstimulasi sintesis prostaglandin. Secara umum antasida dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu antasid sistemik dan non sistemik. Seluruh antasida dapat digunakan untuk terapi tukak duodenum dan terbukti efektif untuk tukak lambung akut.• Antasida sistemik, diabsorpsi dalam usus halus sehingga dapat menyebabkan urin bersifat alkali. Untuk keadaan pasien dengan gangguan ginjal, dapat terjadi alkalosis metabolik sehingga saat ini penggunaannya sudah jarang. Contoh antasida sistemik adalah Natrium bikarbonat (NaHCO3).• Antasida non sistemik, tidak diabsorpsi dalam usus sehingga tidak menimbulkan alkalosis metabolik. Salah satunya adalah Magnesium [Mg(OH)2], Aluminium [(Al(OH)3], Kalsium (CaCO3), Magnesium trisilikat (Mg2Si3O8nH2O), Magaldrat.Mg(OH)2 memiliki efek netralisasi yang lebih lama dibandingkan NaHCO3 atau CaCO3, sedangakan Magnesium trisilikat, Al(OH)3 dan Aluminium fosfat memiliki aktivitas antasid yang lemah.Penggunaannya bermacam-macam, selain pada tukak lambung-usus, juga pada indigesti pada refluks oesophagitis ringan, dan pada gastritis. Obat ini dapat mengurangi rasa nyeri di lambung dengan cepat (dalam beberapa menit). Efeknya bertahan 20-60 menit bila diminum pada perut kosong dan sampai 3 jam bila diminum 1 jam sesudah makan. Makanan dengan daya mengikat asam (susu) sama efektifnya terhadap nyeri.Peninggian pHGaram-garam magnesium dan Na-bikarbonat menaikkan pH isi lambung sampai 6-8, CaCO3 sampai pH 5-6 dan garam-garam aluminium hidroksida sampai maksimal pH 4-5.Kehamilan dan LaktasiWanita hamil sering kali dihinggapi gangguan refluks dan rasa ”terbakar asam”. Antasida dengan aluminium hidroksida dan magnesiumhidroksida boleh diberikan selama kehamilan dan laktasi.

Page 9: REVISI MAKALAH Farmakologi Lambung

Senyawa magnesium dan aluminiumKeduanya dengan sifat netralisasi baik tanpa diserap usus merupakan pilihan pertama. Karena garam magnesium bersifat mencahar, maka biasanya dikombinasi dengan senyawa aluminium (atau kalsium karbonat) yang bersifat obstipasi (dalam perbandingan 1:5). Persenyawaan molekuler dari Mg dan Al adalah hidrotalsit yang juga sangat efektif.Natriumbikarbonat dan kalsiumkarbonatBekerja kuat dan pesat, tetapi dapat diserap usus dengan menimbulkan alkalosis. Adanya alkali berlebihan di dalam darah dan jaringan menimbulkan gejala mual, muntah, anoreksia, nyeri kepala, dan gangguan perilaku. Semula penggunaannya tidak dianjurkan karena terbentuknya banyak CO2 pada reaksi dengan asam lambung, yang dikira justru mengakibatkan hipersekresi asam lambung (rebound effect). Tetapi penelitian pada tahun 1996 tidak membenarkan perkiraan tersebut.BismutsubsitratDapat membentuk lapisan pelindung yang menutupi tukak, lagipula berkhasiat bakteriostatik terhadap Helicobacter pylori. Kini banyak digunakan pada terapi eradikasi tukak, selalu bersama dua atau tiga obat lain.Waktu makan obatSecara umum, keasamaan di lambung menurun segera setelah makan dan mulai naik lagi satu jam kemudian hingga mencapai konsentrasi tinggi tiga jam sesudah makan. Oleh karena itu, antasida harus digunakan lebih kurang satu jam sesudah makan dan sebaiknya dalam bentuk suspensi. Telah dibuktikan bahwa tablet bekerja kurang efektif dan lebih lambat, mungkin karena proses pengeringan selama pembuatan mengurangi daya netralisasinya.Pada oesophagitis dan tukak lambung sebaiknya obat diminum 1 jam sesudah makan dan sebelum tidur. Pada tukak usus 1 dan 3 jam sesudah makan dan sebelum tidur. Penyebab kegagalan pengobatan dengan antasida dapat terjadi karena frekuensi pengobatan tidak adekuat, dosis yang diberikan tidak cukup, pemilihan sediaan tidak tepat, dan sekresi asam lambung sewaktu tidur tidak terkontrol.

Proton Pump Inhibitor (PPI)

Contoh : Omeprazol, lansoprazol, pantoprazol, rabeprazol dan esomeprazol.

Mekanisme kerjaObat-obat golongan proton pump inhibitor mengurangi sekresi asam lambung dengan jalan menghambat enzim H+, K+, ATPase (enzim ini dikenal sebagai pompa proton) secara selektif dalam sel-sel parietal. Enzim pompa proton bekerja memecah KH ATP yang kemudian akan menghasilkan energi yang digunakan untuk mengeluarkan asam dari kanalikuli sel parietal ke dalam lumen lambung. Ikatan antara bentuk aktif obat dengan gugus sulfhidril dari enzim ini yang menyebabkan terjadinya penghambatan terhadap kerja enzim. Kemudian dilanjutkan dengan terhentinya produksi asam lambung.

FarmakologiDosis : 20 mg sehari, kecuali untuk pasien sindrom Zollinger-Ellison yang memerlukan 60-70 mg sehari.Penghambatan terhadap enzim pompa proton maksimal bertahan selama 4 jam, tetapi produksi

Page 10: REVISI MAKALAH Farmakologi Lambung

asam lambat kembali ke jumlah normal (3-5 hari setelah pemakaian dosis tunggal). Kerjanya panjang akibat akumulasi di sel-sel parietal. Kadar penghambatannya tergantung dosis dan pada umumnya lebih kuat dari AH2.Obat-obat golongan ini memiliki digunakan untuk mengobati tukak peptik dan sindrom Zollinger-Ellison.

FarmakokinetikObat-obat golongan ini mempunyai masalah bioavailabilitas karena mengalami aktivitasi di dalam lambung lalu terikat pada berbagai gugus sulfhidril mukus dan makanan. Oleh karena itu, sebaiknya diberikan dalam bentuk tablet salut enterik.Obat-obat golongan ini mengalami metabolisme lengkap. Tidak ditemukan dalam bentuk asal di urin, 20% dari obat radioaktif yang ditelan ditemukan dalam tinja.

Efek SampingPenggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kenaikan gastrin darah dan dapat menimbulkan tumor karsinoid pada tikus percobaan. Pada manusia belum dapat dibuktikan.

Interaksi Obat1. Omeprazol dengan Diazepam à terjadi peningkatan kadar Diazepam.2. Omeprazol dengan Barbiturat à memanjangkan waktu tidur yang merupakan efek dari Barbiturat.

ANALOG PROSTAGLANDINMekanisme kerjaProstaglandin E2 dan I2 dihasilkan oleh mukosa lambung, menghambat seksresi HCl dan merangsang seksresi mukus dan bikarbonat (efek sitoprotektif). Defisiensi prostaglandin diduga terlibat dalam patogenesis ulkus peptikum.Farmakologi dan farmakokinetikMisoprostol yaitu analog prostaglandin E digunakan untuk mencegah ulkus lambung yang disebabkan antiinflamasi non steroid (NSAIDs). Obat ini kurang efektif bila dibandingkan antagonis H2 untuk pengobatan akut ulkus peptikum.Efek samping yang sering timbul adalah diare dan mual. Selain itu, menyebabkan kontraksi uterus dan menjadi kontraindikasi selama kehamilan.Dosis 200 µg 4x sehari atau 400 µg 2x sehari SUKRALFAT· Mekanisme kerjaMekanisme Sukralfat atau aluminium sukrosa sulfat adalah disakarida sulfat yang digunakan dalam penyakit ulkus peptik. Mekanisme kerjanya diperkirakan melibatkan ikatan selektif pada jaringan ulkus yang nekrotik, dimana obat ini bekerja sebagai sawar terhadap asam, pepsin, dan empedu. Obat ini mempunyai efek perlindungan terhadap mukosa termasuk stimulasi prostaglandin mukosa. Selain itu, sukralfat dapat langsung mengabsorpsi garam-garam empedu, aktivitas ini nampaknya terletak didalam seluruh kompleks molekul dan bukan hasil kerja ion aluminium saja.· Farmakologi dan farmakokinetikSukralfat dapat digunakan untuk mengobati ulkus, tetapi lebih utama digunakan dalam

Page 11: REVISI MAKALAH Farmakologi Lambung

pencegahan stress ulserasi. Diindikasikan untuk penggunaan jangka pendek, dan lebih efektif pada ulkus usus. Obat ini sukar diabsorpsi secara sistemik (meskipun telah didokumentasikan adanya peningkatan kadar obat ini dalam darah pada penderita gagal ginjal). Berikatan dengan protein bebas, dan konsentrasi sukralfat pada bagian ulkus lebih besar daripada pada jaringan normal. Efek samping yang sering terjadi dari penggunaan obat ini yaitu konstipasi yang disebabkan karena adanya aluminium. Sekitar 3-5% aluminium dari dosis diabsorpsi dapat menyebabkan toksisitas aluminium pada penggunaan jangka panjang. Resiko ini meningkat pada pasien dengan gangguan ginjal. Efek yang jarang terjadi termasuk diare, mual, kesulitan mencerna, mulut kering, dan mengantuk.· DosisDosis sukralfat adalah 2 g 2 kali sehari (pagi dan sebelum tidur malam) atau 1 g 4 kali sehari pada waktu lambung kosong (paling kurang 1 jam sebelum makan dan sebelum tidur malam), diberikan selama 4-6 minggu atau pada kasus yang resisten 12 minggu, maksimal 8 g sehari. Anak-anak tidak dianjurkan mengkonsumsi obat ini. Profilaksis tukak stress (suspensi), 1 g 6 kali sehari (maksimal 8 g sehari). Saran untuk obat ini yaitu sediaan tablet dapat didispersikan dalam 10-15 ml air. Obat ini juga diperlukan pH asam untuk diaktifkan dan sehingga tidak boleh diberikan bersama antasid atau antagonis reseptor H2. Jika digunakan bersama antasida harus diberikan 30 menit sebelum atau sesudah sukralfat.· Interaksi obatSukralfat dapat menurunkan absorpsi siprofloksasin, norfloksasin, ofloksasin, tetrasiklin, warfarin, fenitoin, ketokonazol, glikosida jantung, dan tiroksin, simetidin, ranitidin dan teofilin.

SENYAWA BISMUT· Mekanisme kerjaSenyawa bismut juga bekerja secara selektif berikatan dengan ulkus, melapisi dan melindungi ulkus dari asam dan pepsin. Postulat lain mengenai mekanisme kerjanya termasuk penghambatan aktivitas pepsin, merangsang produksi mukosa, dan meningkatkan sintesis prostaglandin. Obat ini mungkin juga mempunyai beberapa aktivitas antimikroba terhadap H pylori. Bila dikombinasi dengan antibiotik seperti metronidazol dan tetrasiklin, kecepatan penyembuhan ulkus mencapai 98%. Biaya dan potensi toksisitas dari regimen ini dapat membatasi penggunanya pada ulkus yang serius atau pada penderita yang sering kambuh. Garam bismut tidak menghambat ataupun menetralisasi asam.· Farmakologi dan farmakokinetikBismut subsalisilat (Pepto-Bismol®) telah digunakan dalam uji di AS. Ketidaknormalan ginjal dapat menurunkan eliminasi bismut, sehingga perlu perhatian penggunaannya pada pasien lanjut usia dan gagal ginjal. Bismut subsalisilat dapat menyebabkan sensitif terhadap salisilat dan perdarahan, dan perlu perhatian juga pada pasien yang menerima terapi dengan salisilat. Pasien harus diberitahu bahwa garam bismut dapat menyebabkan warna hitam pada tinja dan lidah (jika menggunakan sediaan cair). Trikalium disitratobismutat telah diuji secara luas di Eropa dan memperlihatkan proses penyembuhan ulkus lambung dan ulkus duodenum lebih baik dari plasebo. Trikalium disitratobismutat memilki masa tinggal lebih panjang jika dinbanding dengan antagonis reseptor H2, tetapi masih terjadi kambuh dan sekarang telah dikembangkan aturan pakai regimen yang melibatkan antibiotika. Meskipun kandungan bismutnya rendah, tetapi telah

Page 12: REVISI MAKALAH Farmakologi Lambung

dilaporkan terjadinya absorpsi. Efek sampingnya yaitu dapat membuat lidah berwarna gelap dan wajah kehitaman, mual dan muntah, dan belum ada laporan tentang terjadinya ensefalopati pada pemakaian jangka panjang senyawa bismut lain. Sediaan tablet sama efektifnya dengan sediaan cair dan lebih enak.· DosisRegimen dosis bismut dengan kombinasi 3 obat lain digunakan dalam lini pertama pengobatan ulkus karena H pylori. Regimen ini terdiri dari antagonis reseptor H2 (omeprazole 40 mg 2 kali sehari), bismuth subsalisilat 525 mg 4 kali sehari, metronidazol 250-500 mg 4 kali sehari, dan tetrasiklin 400 mg 4 kali sehari (atau amoksisilin 500 mg 4 kali sehari atau klaritromisin 250-500 mg 4 kali sehari). Jangka waktu pemakaian regimen dosis ini yaitu 14 hari.· Interaksi obatTrikalium disitratobismutat dapat menurunkan absorpsi tetrasiklin.