Upload
barumendaftar
View
3
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pbl
Citation preview
Siklus Menstruasi dan Hormon yang Berperan Saat Menstruasi
Ricky Suryamin*
102012141
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA
Alamat Korespondensi: Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510
e-mail: [email protected]
Pendahuluan
Haid atau biasa yang disebut menstruasi merupakan siklus alami yang dialami
oleh setiap wanita di dunia. Menstruasi ini terjadi karena sel telur tidak
dibuahi sel sperma sehingga sel telur yang sudah matang itu harus dibuang
melalui vagina. Menstruasi dipengaruhi oleh berbagai hormon seperti FSH,
LH dan estrogen. Interval menstruasi tergantung pada usia, keadaan fisik, dan
emosi setiap wanita. Siklus mentruasi normal pada umum nya tetap setiap 28
hari tetapi interval 24-32 masih dianggap normal kecuali siklus nya sangat
tidak teratur. Menstruasi pertama atau disebut menarche, biasa nya terjadi
pada umur 8-13 tahun. namun ada juga tidak mendapat menstruasi di umur 8-
13 karena berbagai faktor. Keterlambatan menarche atau menstruasi disebut
amenore.
1
Amenore
Amenore adalah tidak terjadinya menstruasi selama usia subur. Keadaan ini
merupakan gejala, bukan diagnosis. Penyebab amenore paling umum adalah
fisiologis, misalnya kehamilan, menyusui atau nifas.
Terdapat dua jenis amenore
1. Amenore Primer
a. Gejala dan tanda
- Tidak haid setelah masa puber (umumnya 8-13 tahun)
b. Faktor penyebab
- Kelainan bawaan: organ kewanitaan tidak normal atau
tidak terbentuk
- Selaput dara utuh sehingga tak ada celah keluarnya darah
- Gangguan hormonal (tumor, infeksi organ belum matang)
- Gangguan kromosom
- Stres emosi
- Gangguan makan, termasuk kegemukan, bulimia,
anoreksia, makan berlebihan atau kelaparan
- Pemakaian obat jangka lama, termasuk hormon dan yang
menyebabkan kantuk
- Hamil
2. Amenore sekunder
a. Gejala dan tanda
- Haid berhenti sekurang-kurangnya 3 bulan atau lebih
pada wanita yang sekurang-kurangnya pernah satu kali
haid
b. Faktor penyebab
- Hamil
- Menyusui
- Menghentikan pil KB
- Menopause (jika usia lebih dari 35 tahun dan tidak
sedang hamil)
2
- Stres emosional atau gangguan psikologis
- Indung telur atau rahim diangkat
- Gangguan hormonal, termasuk kelenjar hipofise,
hipotalamus, tiroid, paratiroid, adrenal, dan indung telur
- Diabetes melitus
- TBC
- Kegemukan
- Olahraga yang melelahkan: lari jarak jauh, olah raga yang
dipaksakan. 1 , 2
Prekoks
Prekositas seksual adalah timbulnya ciri-ciri seksual sebelum usia 8 tahun
pada anak perempuan dan sebelum usia 9 tahun pada anak laki-laki. Data
terbaru menunjukan bahwa usia ini berada di bawah dua devisa standar dari
rerata. Namun kemungkinan ssalah diagnosis cukup tinggi, saat ini,
perkembangan ppayudara atau tumbuh nya rambut pubis sebelum usia 8 tahun
atau menarche sebelum usia 10 tahun menandakan perlu ada nya
evaluasiserupa. Walau timbulnya seluruh ciri-ciri seksual sekunder berasal
dari peningkatan produksi steroid seks, namun etiologi peningkatan produksi
dan aktifitas hormon seksual ini mungkin akibat peningkatan sekresi
gonadotropin atau penyakit intrinsik adrenal, ovarium atau testis. Prekositas
seksual komplet atau sejati digunakan untuk menggambarkan pubertas
prekoks yang disebabkan oleh peningkatan gonadotropin hipofisis. Prekositas
seksual inkomplet atau perifer mengacu pada pubertas prekoks yang
disebabkan oleh penyakit yang ebrasal dari gonad atau adrenal.
Perkembangan seksual dini yang terjadi yang terjadi konsisten dengan seks
genetik atau gonad pad seseorang merupakan prekositas isoseksual.
Prekositas heteroseksual atau kontraseksual menujukan pubertas prekos yang
berhubbungan dengan feminisasi pada pria atau virilisasi pada wanita. 3
Ovarium
3
Ovarium adalah sepasang organ berbentuk oval, sedikit pipih, yang tampak
putih seperti mutiara berbercak dengan banyak ketidakteraturan pada
permukaannya, dengan ukuran panjang 3sampai 5 cm, lebar 2 sampai 3 cm,
dan tebal 1 cm. Berbentuk seperti kacang kenari, masing-masing ovarium
terletak pada dinding samping rongga pelvis posterior dalam sebuah
ceruk dangkal, yaitu fossa ovarian, dan ditahan dalam posisi tersebut oleh
mesenterium pelvis yangmerupakan lipatan peritoneum antara peritoneum
visceral dan peritoneum parietal. Ovariumadalah satu-satunya organ dalam
rongga pelvis yang retroperitoneal. Ovarium ini terletak di bawah tepi pelvis
dan ditopang oleh ligamentum ovarii dan ligamentum infundibulopelvis.
Di bagian atas, ovarium dibatasi oleh pembuluh darah illiaca eksterna, di
bagian bawah oleh saraf dan pembuluh darah obturator, di bagian posterior
oleh ureter serta arteri dan vena uterina, dandi ant erior oleh pelekatan
ligamentum latum dengan pelvis. Tuba uterina terletak di atas permukaan
medial ovarium. 4 , 5
Secara mikroskopik, ovarium dilapisi oleh epitel kolumner rendah atau
kuboid dan terbagimenjadi medula dan korteks. Epitel kuboid rendah yang
asalnya disebut epitel germinal. Selgerminal primordial mempunyai asal di
4
luar gonad. Di bawah epitel germinal terdapat lapisan jaringan penghubung
avaskular bewarna pucat, tunika albugenia yang terdiri dari serat kolagenyang
tersusun paralel terhadap permukaan organ. Zona luar ovarium, korteks
memiliki sifatseluler dan mempunyai komposisi sel seperti fibroblas pada
jaringan jala serat kolagen tipis.Zona dalam ovarium yang lebih kecil,
medula, bewarna lebih pucat dan terdiri dari jaringan penghubung renggang
yang mengandung serat-serat lebih elastik, kadang-kadang sel otot polos,dan
sejumlah arteri dan vena yang berkelok-kelok dari cabang kecil beradiasi ke
korteks. 5 , 6
Tuba Fallopi
Tuba uterina berfungsi membawa ovum dari ovarium ke uterus. Keduannya
terletak bilateral pada batas atas ligamentum latum yang terbungkus
peritoneum yang disebut mesolping .Panjang setiap tuba 7-14 cm dan
biasanya terletak horizontal dekat uterus. Mendekati kutubovarium bagian
bawah, tuba uterina berjalan mengelilingi ovarium dan akhirnya
berhubungandengan permukaan media posterior ovarium. Setiap tuba terbagi
atas ismus ,ampula, dan infundibulum. Segmen paling medial adalah ismus,
yang berdiameter sempit, dan mengakhiri perjalanan uterus intramuralnya
dengan sebuah ostium berukuran kira-kira 1 mm. Bagian lebihdistal dari
ismus adalah ampula yang lebih berliku-liku dan lebih lebar. Bagian distal,
ampula berakhir pada infundibulum berbentuk corong yang mempunyai
serangkaian tonjolan tersebar berbentuk jari-jari tangan sebagai batas paling
distal yang disebut fimbria. 4 , 5
Mulut infundibulum yang berbentuk corongm selain fimbria yang dapat
menjangkau luas berdiameter kira-kira 3 mm dan bermuara ke dalam rongga
peritoneum. Infundibulum disokonglonggar oleh ligamentum
infundibulopelvis (ligamentum suspensorium ovarii). Dinding tubatersusun
atas komponen serosa, sub-serosa atau adventisial, muskular dan mukosa.
5
Lapisan muskular tersusun atas lapisan otot polos sirkular di bagian dalam
dan otot polos longitudinal di bagian luar. Mukosa dilapisi oleh epitel
kolumnar sekretoris bersilia yang tersusun dalam lipatanlongitudinal, yang
menjadi lebih kompleks pada ampula. Gerkan silianya menuju ke uterus,
yang berfungsi untuk memfasilitasi pergerakan zigot nonmotil ke arah rongga
uterus untuk berimplantasi. Silia secara konsisten menyapu ke arah uterus.
Ketika silia mengalami kerusakanatau tidak mampu bergerak embrio dapat
berimplantasi di dalam tuba Fallopii itu sendiri(kehamilan ektopik).
Persarafan saluran ovum berasal dari plexus simpatis dan parasimpatisovarii
dan pelvis. Pendarahan tuba berasal dari arteri uterina cabang tubadan dari
cabang ovarium. Drainase vena melalui vena tuba yang menyerupai arteri.
Drainase limfe terletak retroperitoneal terhadap nodus aorta lumbalis. 4
Gambar 2. Tuba Fallopi.
Uterus
Uterus merupakan organ berotot seperti buah pir terbalik dengan ruang sempit
di tengahnya,terletak di dalam pelvis minor antara vesica urinaria dan
rektum. Ruang tengahnya, yang dilapisi endometrium, berbentuk segitiga
dengan dasar di atas dan sangat padat di bagian anterior- posterior. Setiap
apeks bagian atas berhubungan dengan saluran ovum dan apeks bagian
bawah bersatu dengan kanalis servikalis. Tuba uterina melekat pada uterus,
satu pada setiap sisinya, berjarak kira-kira pada dua per tiga jarak ke puncak
uterus. Bagian uterus di atas insersi tubadisebut fundus. Di bawah insersi
6
tuba, terdapat korpus uteri yang berkelanjutan dengan segmensupravaginal
serviks. Berlawanan dengan serviks, substansi uterus (miometrium) terdiri
dari atas85% otot polos dan hanya sekitar 15% jaringan ikat. Kecuali bagian
antero inferior korpus, yangditempelei vesica urinaria, uterus dilapisi oleh
peritoneum. 4
Uterus disokong oleh tiga pasang ligamentum. Paling atas adalah ligamentum
rotundum, yang berjalan dari fundus uteri, anterior tuba uterina, dan ke
kanalis inguinalis interna.Ligamentumkardinale terdapat di lateral setiap sisi
dari inferior tuba uterina yang memanjang ke serviks danmelebar ke dinding
samping pelvis. Ligamentum uterosakrum membentang dari setiap
pelekatansakrum ke sambungan uteroserviks bagian posterior. Saraf yang
menuju ke uterus meliputi plexus hipogastrika superior, pleksus hipogastrika
inferior,nevrierigente,nervus iliakakomunis,danganglion hipogastrika. Arteri
uterina merupakan sumber darah utama ke uterusdan arteri ovarika hanya
mengalir sedikit. Arteri uterina melewati anterior ureter di dekatsambungan
uteroserviks. Vena yang mendrainase uterus terutama adalah vena uterinadan
yangkedua adalah vena ovarii. Drainase limfe dapat melalui serviks ke rantai
iliaka eksternal ataumelalui ismus ke nodus sakrum lateral . Drainase limfe
dalam ligamentum rotundum dapatmeluas ke nodus inguinal superficialis,
kemudian femoral dan akhirnya ke rantai iliakaeksternal. Drainase melali
ligamentum suspensorium ovarii berlanjut ke nodus lumbal sepanjangaorta, di
atas atau di bawah ginjal. 4 , 5
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan, yaitu endometrium, miometrium, dan
sebagian lapisanluar peritoneum parietalis. Endometrium yang banyak
mengandung pembuluh darah adalahsuatu lapisan membrane mukosa yang
terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan permukaan padat,lapisan tengah
jaringan ikat yang berongga, dan lapisan dalam padat yang
menghubungkanendometrium dengan miometrium. Selama menstruasi dan
sesudah melahirkan, lapisan permukaan yang padat dan lapisan tengah
jaringan ikat yang berongga, dan lapisan dalam padatyang menghubungkan
endometrium dengan miometrium. Selama menstruasi dan sesudah
melahirkan, lapisan permukaan yang padat dan lapisan tengah yang berongga
7
tanggal. Segerasetelah aliran menstruasi berakhir, tebal endometrium 0,5 mm.
Mendekati akhir siklusendometrium, sesaat sebelum menstruasi mulai lagi,
tebal endometrium menjadi 5 mm. 6
Miometrium yang tebal tersusun atas lapisan-lapisan serabut otot polos
membentang ke tiga arah(longitudinal, transversa, dan oblik). Miometrium
paling tebal di fundus, semakin menipis kearah istmus, dan paling tipis di
serviks.Serabut longitudinal membentuk lapisan luar miometriumyang paling
banyak ditemukan di fundus, sehingga lapisan ini cocok untuk mendorong
bayi pada persalinan. Pada lapisan miometrium tengah yang tebal, terjadi
kontraksi yangmemicu kerjahemostatis. Sedangkan pada lapisan dalam, kerja
sfingter untuk mencegah regurgitasi darahmenstruasi dari tuba fallopii selama
menstruasi. Kerja sfingter di sekitar ostium serviks internamembantu
mepertahankan isi uterus selama hamil. Cedera pada sfingter ini dapat
memperlemahostium interna dan menyebabkan ostium interna serviks
inkompeten. 7
Gambar 3. Lapisan-lapisan uterus.
Hormon yang memengaruhi menstruasi
8
Siklus menstruasi diperantai oleh mekanisme neuroendokrin yang kompleks
suatu hormon pelepas, gonadotropin-releasing hormone (GnRH), sudah
dikenali berperan tehadap pelepasan gonadotropin, follicle stimulating
hormone (FSH), dan luteinizing hormone (LH). GnRH dihasilkan di
hipotalamus dan dihantarkan ke hipofisis anterior (tempat gonadotropin
dihasilkan) melalui sistem vaskular periportal. 4
Siklus menstruasi normal diatur secara cermat oleh sekresi gonadotropin dari
hipofisis anterior ke sirkulasi sistemik. Dengan onset setiap siklus, folikel
yang siap untuk pematangan dirangsang berkembang oleh FSH. Satu folikel
(jarang lebih) melampaui yang lainnya untuk membentuk folikel de graaf,
kemudian folikel yang tersisa mengalami regresi. Sementara itu esterogen
dihasilkan oleh sel lutein teka pada folikel. Esterogen ovarium yang utama
adalah estron,estradiol, dan sejumlah kecil estriol. Pada siklus hari ke-8 dan
ke-9, kadar esterogen berhentimeningkat dan LH serta FSH mulai
berfluktuasi. Pada sekitar hari ke-14, kenaikan kadar LHyang tinggi dan
mendadak memicu pecahnya folikel dan ovulasi. Terjadi sedikit perdarahan,
danfolikel yang kosong segera terisi oleh darah yang menggumpal. LH dan
mungkin prolaktinmerangsang lutenisasi sel granulosa sehingga
terbentuk kopus luteum. Sel lutein granulosa menghasilkan progesteron, yang
mencapai puncaknya pada kira-kira hari ke-23 atau ke-24. Jika pada saat itu
tidak terjadi fertiliasai dan nidasi ovum, korpus luteum mengalami regresi.
Kemudian kadar progesteron dan esterogen turun mencapai kadar kritis pada
sekitar hari ke-28 ketika terjadi perdarahan endometrium (menstruasi). 4
Siklus menstruasi normal diatur secara cermat oleh sekresi gonadotropin dari
hipofisis anterior ke sirkulasi sistemik. Dengan onset setiap siklus, folikel
yang siap untuk pematangan dirangsang berkembang oleh FSH. Satu folikel
(jarang lebih) melampaui yang lainnya untuk membentuk folikel de graaf,
kemudian folikel yang tersisa mengalami regresi. Sementara itu
esterogendihasilkan oleh sel lutein teka pada folikel. Esterogen ovarium yang
utama adalah estron,estradiol, dan sejumlah kecil estriol. Pada siklus hari ke-
8 dan ke-9, kadar esterogen berhentimeningkat dan LH serta FSH mulai
9
berfluktuasi. Pada sekitar hari ke-14, kenaikan kadar LHyang tinggi dan
mendadak memicu pecahnya folikel dan ovulasi. Terjadi sedikit perdarahan,
danfolikel yang kosong segera terisi oleh darah yang menggumpal. LH dan
mungkin prolaktinmerangsang lutenisasi sel granulosa sehingga
terbentuk kopus luteum. Sel lutein granulosamenghasilkan progesteron, yang
mencapai puncaknya pada kira-kira hari ke-23 atau ke-24. Jika pada saat itu
tidak terjadi fertiliasai dan nidasi ovum, korpus luteum mengalami
regresi.Kemudian kadar progesteron dan esterogen turun mencapai kadar
kritis pada sekitar hari ke-28ketika terjadi perdarahan endometrium
(menstruasi). 4
Siklus Haid
1. Fase haid
Fase haid merupakan fase yang paling jelas, ditandai oleh pengeluaran
darah dan sisaendometrium dari vagina. Berdasarkan perjanjian, hari
pertama haid dianggap sebagaisiklus baru. Fase ini bersamaan dengan
pengakhiran fase luteal ovarium dan dandimulainya fase folikular.
Sewaktu korpus luteum berdegenerasi karena tidak terjadifertilisasi dan
implantasi ovum yang dibebaskan selama siklus sebelumnya,
kadar progesteron dan estrogen darah mengalami penurunan drastis.
Terhentinya sekresi sekresi kedua hormon ini menyebabkan lapisan
dalam uterus yang kaya vaskular dan nutrienkehilangan hormon-hormon
penunjangnya. Turunnya kadar hormon ovarium
merangsang pembebasan suatu prostagalndin uterus yang menyebabkan
kematian endometrium.Penurunan penyaluran oksigen yang terjadi
menyebabkan kematian endometrium dan pembuluh darahnya.
Perdarahan yang terjadi melalui kerusakan pembuluh darah inimembilas
jaringan endometrium yang mati ke dalam uterus. Sebagain besar
lapisandalam uterus terlepas selama haid kecuali sebuah lapisan dalam
yang tipis berupa sel epitel dan kelenjar, yang menjadi asal regenerasi
endometrium.Prostaglandin uterus yang sama juga merangsang
kontraksi ritmik ringan miometriumuterus. Kontraksi ini membantu
10
mengeluarkan darah dan sisa endometrium dari ronggauterus keluar
melalui vagina sebagai darah haid. Kontraksi uterus yang terlalu kuat
akibat produksi berlebihan prostaglandin menyebabkan kram haid
(dismenore) yang dialamioleh sebagian wanita. Pengeluaran darah
rerata selama satu kali haid adalah 50-150 ml.Haid biasanya
berlangsung selama lima sampai tujuh hari setelah degenerasi
korpusluteum, bersamaan dengan bagian awal fase folikular ovarium.
Selanjutnya, folikel-folikel baru terbentuk di bawah pengaruh hormon
gonadotropik yang kadarnyameningkat. Setelah lima sampai tujuh hari
di bawah pengaruh FSH dan LH, folikel-folikel yang baru berkembang
telah menghasilkan cukup estrogen untuk mendorong perbaikan dan
pertumbuhan endometrium.
3. Fase proliferatif
Ketika fase haid selesai, fase proliferatif siklus uterus dimulai
bersamaan dengan bagianterakhir fase folikular ovarium ketika
endometrium mulai berproliferasi di bawah pengaruh estrogen dari
folikel-folikel yang berkembang. Saat aliran darah haid berhenti,yang
tersisa adalah lapisan endometrium tipis dengan ketebalan kurang dari
1mm.Estrogen merangsang proliferasi sel-sel epitel, kelenjar, dan
pembuluh darah diendometrium, meningkatkan ketebalan lapisan
menjadi 3-5 mm. Fase proliferatif yangdidominasi oleh estrogen ini
berlangsung dari akhir haid hingga ovulasi. Kadar puncak estrogen
memicu lonjakan LH yang menjadi penyebab ovulasi.
4. Fase sekretorik atau progestasional
Setelah ovulasi, ketika terbentuk korpus luteum baru, uterus masuk ke
fase sekretorik atau progestasional yang bersamaan waktunya dengan
fase luteal ovarium. Korpusluteum mengeluarkan sejumlah besar
progesteron dan estrogen. Progesteron mengubahendometrium tebal
yang telah dipersiapkan estrogen menjadi jaringan kaya vaskular
danglikogen. Periode ini disebut fase sekretorik karena kelenjar
endometrium aktif mengeluarkan glikogem. Jika fertilisasi dan
11
implantasi tidak terjadi maka korpus luteum berdegenerasi dan fase
folikular serta fase haid dimulai kembali.
Sistem hormon pada wanita terdiri dari tiga hirarki hormon sebagai berikut:
1. Hormon 'releasing' hipotalamus : ' luteinizing hormone-releasing
hormone' (LHRH)
2. Hormon hipofisis anterior, hormon perangsang folikel (FSH) dan
hormon lutenisasi(LH), yang di sekresi akibat respon terhadap
'releasing hormone' dari hipotalamus.
3. Hormon ovarium; esterogen, dan progesteron, yang disekresi oleh
ovarium akibat responterhadapt dua hormon dari kelenjar hipofisis
anterior. Hormon esterogen, pada wanitanormal, tidak hamil, esterogen
di sekresi terutama oleh ovarium, walaupun dalam jumlahkecil juga
disekresi oleh korteks adrenal. Pada kehamilan, dalam jumlah besar
jugadisekresi oleh plasenta, tentu saja sampai 100 kali jumlah yang
disekresi oleh ovariumselama siklus bulanan normal. Sedangkan
hormon progesteron, hampir semua progesteron pada wanita tidak hamil
disekresi oleh korpus luteum selama separuhterakhir setiap siklus
ovarium. Akan tetapi, selama kehamilan progesteron dibentuk dalam
jumlah besar sekali oleh plasenta, sekitar 10 kali jumlah normal setiap
bulannya,khususnya setelah bulan keempat kehamilan. Progesteron
berfungsi dalam meningkatkan perubahan sekresi pada endometrium. 8
Kesimpulan
Keterlambatan menstruasi pertama atau menarche disebut amenore primer.
Amenore primer dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti utuh nya
selaput darah, gangguan hormonal, gangguan kromosom , stress/emosi, dan
lain-lain.
12
Daftar Pustaka
1. Trianggoro, Wratsongko M. 205 resep pencegahan dan penyembuhan
penyakit dengan gerakan shalat. Tanggerang: Cetakan Pertama;
2006.h.106-7.
2. Sinclair C. Buku saku kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2003.h.590.
3. Heffner LJ, Schust DJ. At a glance sistem reproduksi. Edisi ke-2.
Erlangga Medical Series; 2005.h.64.
4. Benson CR, Pernoll LM. Buku saku obstetri dan ginekologi. Edisi ke-9.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009.h.26-58.
5. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2004.h.353-61.
6. Fawcett D. Buku ajar histologi. Edisi ke-12. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2002.h.731-70.
7. Heffner LJ, Schust DJ. At a glance sistem reproduksi. Jakarta:
Erlangga; 2006.h.30.
8. Guyton A. Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit. Edisi ke-3.
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2012.h.741-50.
13