7
 Nama: MARSELINA Kelas: A.pagi Semester: VI (Genap) Prodi: PPKN MK: Evaluasi pengajaran PPKN Tugas Individu Meringkas Materi: MENYIAPKAN TES ESAI : MENGONTRUKSI TES PILIHAN GANDA MENYIAPKAN TES ESAI Suatu bentuk tes dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tes tertulis dan tes lisan. 1. Tes tertulis pada umumnya tidak bisa digunakan secara efektif untuk mengevaluasi keterampilan piskomotor siswa. Akan tetapi, tes tertulis dapat mengevaluasi prinsip-  prinsip yang menyertai keterampilan termasuk keterampilan kognitif, dan  piskomotrik. 2. Tes lisan merupakan sekumpulan item pertanyaan atau pernyataan yang tersusun secara terencana, diberikan oleh seorang guru kepada para siswanya tampa melalui media tulis. Pada kndisi tertentu, seperti jumlah siswa kecil (kelompok siswa yang  praktik laboratorium) atau sebagian siswa yang memerlukan tes remidi, maka tes lisan dapat digunakan secara efektif. Tes lisan ini sebaiknya berfungsi sebagai tes  pelengkap, setelah tes utama dalam bentuk tertulis dilakukan. Untuk tercapainya tujuan evaluasi didalam kelas, menurut Cross (1982), ada minimal 7 langkah persiapan yang perlu dilakukan oleh seor ang guru. Ketujuh langkah tersebut yaitu:

RINGKASAN_EVALUASI_MARSELINA

Embed Size (px)

Citation preview

Nama: MARSELINAKelas: A.pagiSemester: VI (Genap)Prodi: PPKNMK: Evaluasi pengajaran PPKNTugas Individu MeringkasMateri: MENYIAPKAN TES ESAI : MENGONTRUKSI TES PILIHAN GANDA

MENYIAPKAN TES ESAI

Suatu bentuk tes dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tes tertulis dan tes lisan.1. Tes tertulis pada umumnya tidak bisa digunakan secara efektif untuk mengevaluasi keterampilan piskomotor siswa. Akan tetapi, tes tertulis dapat mengevaluasi prinsip-prinsip yang menyertai keterampilan termasuk keterampilan kognitif, dan piskomotrik.2. Tes lisan merupakan sekumpulan item pertanyaan atau pernyataan yang tersusun secara terencana, diberikan oleh seorang guru kepada para siswanya tampa melalui media tulis. Pada kndisi tertentu, seperti jumlah siswa kecil (kelompok siswa yang praktik laboratorium) atau sebagian siswa yang memerlukan tes remidi, maka tes lisan dapat digunakan secara efektif. Tes lisan ini sebaiknya berfungsi sebagai tes pelengkap, setelah tes utama dalam bentuk tertulis dilakukan.Untuk tercapainya tujuan evaluasi didalam kelas, menurut Cross (1982), ada minimal 7 langkah persiapan yang perlu dilakukan oleh seorang guru. Ketujuh langkah tersebut yaitu: 1. Mengidentifikasikan tujuan intruksional yang hendak dievaluasi.2. Mengembangkan kisi-kisi kerja atau tabel spesifikasi yang menunjukan persentase item-item untuk setiap tujuan dan cakupan isi.3. Mendaftar semua isi pelajaran yang tercakup dalam silabus dan yang telah diberikan selama prses pembelajaran.4. Memilih atau mengkontruksi item-item dan menyusunya dalam sebuah tes.5. Menyelenggarakan ulangan kepada siswa dengan menggunakan tes yang telah disusun.6. Menganalisis tes yang telah dilaksanakan, dan7. Membuat laporan sebagai masukan para pengambil keputusan.Apakah yang dimaksud dengan tes esai?Tes esai adalah salah satu bentuk tes tertulis, yang susunannya terdiri atas item-item pertanyaan yang masing-masing mengandung pemersalahan dan menuntut jawaban siswa melalui uraian-uraian kata yang merefleksikan kemampuan berfikir siswa. Tes esai juga dapat disebut sebagai tes dengan menggunakan pertanyaan terbuka, dimana dalam tes tersebut siswa diharapkan menjawab sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki leh siswa.Tes esai dikatakan dengan jawaban panjang apa bila dalam aplikasi tes memerlukan jawaban siswa secaraa luas. Keberadaan esai dengan jawaban panjang ini, direncanakan oleh para evaluator untuk melihat kemampuan siswa dalam menuangkan ide dalam suatu kesatuan yang komprehensif, koherensi dan sistematis sehingga memberikan kejelasan jawaban.Contoh tes esai di antaranya dapat dilihat berikut ini: a. Sebutakan dua alasan pokok mengapa transmisi roda gigi lebih menguntungkan dibandingkan dengan transmisi (belt transmission)b. Apakah fungsin minyak pelumas pada kotak transmisi roda gigi (transmission gear box).

A. MENGONTRUKSI PERTANYAAN ESAIUntuk meningkatkan mutu pertanyaaan esai sebagai alat pengukur hasil belajar yang kompleks, memerlukan dua hal penting yang perlu diperhatikan oleh para evaluator. Berikut adalah cara-cara dalam menyusun tes esai yang dimaksud.1. Para guru hendaknya memfkuskan pertanyaan esai pada materi pembelajaran yang tidak dapat diungkapkan dengan bentuk tes lain misalnya tes objektif.2. Para guru hendaknya memformulisikan item pertanyaan yang mengungkap prilaku spesifik yang diperleh dari pangalaman hasil belajar. Tes yang dirancang oleh guru, baik tes objektif maupun tes esai perlu tetap mengukur penilaian tujuan intruksional.3. Item-item pertanyaan tes sebaiknya jelas dan tidak menimbulkan kebi ngungan sehingga para siswa dapat menjawab dengan tidak ragu-ragu.4. Sertakan petunjuk waktu pengerjaan untuk setiap pertanyaan, agar para siswa dapat memperhitungkan kecepatan berfikir, menulis dan menuangkan ide sesuai dengan waktu yang disediakan.5. Ketika mengontruksi sejumlah pertanyaan esai, para guru hendaknya menghindari penggunaan pertanyaan pilihan. Pertanyaan pilihan biasanya terletak pada kalimat intruksi pengerjaan pada awal tes, misalnya pilih empat soal dari lima pertanyaan yang tersedia. Penggunaan pertanyaan pilihan memungkinkan mempengaruhi realiabilitas tes esai yang direncanakan.

B. MENGINTERPRESTASI DATAPertanyaan esai pada umumnya memberikan cara untuk mengetes penerapan asas ilmu pengetahuan. Penguasaan asas pengetahuan memberikan dasar-dasar yang diperlukan peserta didik ketika berinteraksi dengan lingkungannya. Oleh karena itu pertanyaan esai sebaiknya dikonteraksi dari tahapan yang sederhana sampai tahap aplikasi maupun tahan yang lebih tinggi termasuk sintesis dan evaluasi.

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TES ESAITes esai dapat digunakan untuk menilai hal-hal yang berkaitan erat dengan beberapa butir berikut:a. Mengukur proses mental para siswa dalam menuangkan ide kedalam jawaban item secara cepat.b. Mengukir kemampuan siswa dalam menjawab melalui kata dan bahasa mereka sendiri.c. Mendorong siswa untuk mempelajari, menyusun, merangkai, dan menyatakan pemikiran siswa secara aktif.d. Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat secara menyusun dalam bentuk kalimat mereka sendiri.Disamping beberapa kelebihan seperti yang telah diuraikan di atas, ternyata tes esai juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan oleh seseorang guru, diantaranya sebagai berikut: a. Dalam memriksa jawaban pertanyaan tes esai ada kecendrungan pengaruh subjektif yang selalu muncul dalam pribadi seorang guru. Ini terjadi, umumnya ketika telah terjadi hubungan moral yang baik antar para siswa dengan guru.b. Pertanyaan esai yang disusun oleh seorang guru atau evaluatior cendrung kurang baik mencakup seluruh materi yang telah diberikanc. Bentuk pertanyaan yang memiliki arti ganda, sering membuat kesulitan pada siswa sehingga memunculkan unsur-unsur menerkad dan menjawab dengan ragu-ragu, ditambah lagi aspek mana yang ditekankan juga sukar dipastikan.

D. MENGSKOR TES ESAIMemberikan skor tes esai dapat dikatakan mudah dan juga dapat dikatakan sukar. Dikatakan mudah, karena setiap guru pasti merasa bisa menilai jawaban yang diberikan oleh para siswanya termasuk penggunaan jawaban yang berasal dari tes esai, karena dalam pemberian skor pada tes esai tidak ada eksplansi penilaian angka secara pasti diberikan.

E. MENGATASI KELEMAHAN TES ESAIAgar dapat meminimalkan hal-hal yang membuat lemahnya tes esai, dalam mempersiapkan soal-soal tes esai, para guru hendaknya memerhatikan beberapa pertimbangan berikut:a. Menyedikan waktu yang cukup untuk menyusun pertanyaan dalam setiap soal.b. Item pertanyaan yang direncanakan hendaknya menuntut persoalan penting yang telah diajkan dalam proses belajar mengajar.c. Permasalhan yang hendak dirumuskan memiliki arti yang dinyatkan secara eksplisit dalam tujuan intraksional.d. Pertanyaan esai yang direncanakan sebaiknya dibuat bervariasi dan bisa mencakup unit-unit mata pelajaran yang telah diajarkan di kelas.

KESIMPULANDari uraian diatas, dapat disimpulkan menjadi beberapa butir seperti berikut:1. Suatu bentuk tes dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tes tertulis dan tes lisan.2. Secara antologi tes esai adalah satu bentuk tes tertulis, yang susunannya terdiri atas item-item pertanyaan yang masing-masing mengandung pemersalahan dan menuntut jawaban siswa melalui uraian-uraian kata yang merefleksikan kemampuan berfikir siswa. Tes esai juga dapat disebut sebagai tes dengan menggunakan pertanyaan terbuka, dimana dalam tes tersebut siswa diharapkan menjawab sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki leh siswa.

MENGONTRUKSI TES OBJEKTIF JENIS ISIANTes objektif jenis isian pada prinsipnya mencakup tiga macam tes, yaitu a) tes jawaban bebas atau jawaban terbatas, b) tes melengkapi, dan c) tes asosiasi. Tes jawaban bebas mengungkap kemampuan siswa dengan memberikan spasi atau ruang kosong untuk diisi dengan (kata) yang tepat, dan tes asosiasi mengungkap kemampuan siswa dengan menyediakan spasi yang diisi dengan satu jawaban atau lebih, dimana jawaban tersebut masih memiliki keterkaitan dan bersifat homogen antara satu dengan lain.A. ITEM TES JAWABAN SINGKAT DAN TES MELENGKAPIMengontruksi item tes, baik jenis isian maupun jenis pilihan merupakan langkah penting yang harus didiskusi dengan baik leh seorang guru kelas.Hal ini terjadi karena validitas tes objektif jenis isian dan pilihan pada umumnya tergantung pada kualitas isi dan tampilannya.Tes jawaban singkat dan tes melengkapi dapat menetes batasan atau definisi pengetahuan yang sering digunakan oleh para guru pendidikan pada umum maupun pada guru pendidikan kejujuran.Contoh:Tujuan : Menentukan macam-macam model berfikir.Petunjuk: Istilah pernyataan berikut dengan jawaban yang paling tepat sehingga menjadi kalimat bermakna.B. ITEM TES ASOSIASIItem tes jenis jenis asosiasi sering disebut tes identifikasi, karena pada proses evaluasi para siswa diminta menghubungkan atau mengidentifikasi suatu konsep dengan konsep lainya.Untuk mendapatka item tes asosiasi yang baik, berikut ini beberapa petunjuk yang dapat digunakan sebagai pertimbangan, ketika seorang guru mengonstruksi item tes model analisis.1. Nyatakan perintah pengerjaan tes secara singkat dan jelas sehingga semua peserta didik dapat memahami perintah tersebut.2. Guru sebainya lebih dulu melakukan pengelompokan fakta yang homogen . Jangan sampai pada langkah ini guru mempercampurkan antara fungsi alat dan komponen lain yang tidak terkait satu sama lain.KESIMPULANDari Uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut1. Secara garis besar tes objektif dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tes objektif jenis isian (supplay type) dan tes objektif jenis pilihan 9selecation type)2. Validasi tes objektif jenis isian dan pilihan pada umumnya tergantung pada kualitas isi dan tampilan, sedanngkan kualitas isi dan tampilan sangat dipengaruhi oleh kemampuam guru dalam mengonstruksi tes yang dimaksud