16
RISET DEMOGRAFI Februari 2014 This report is prepared for PPI Belanda. The findings, interpretations and conclusions expressed in this report are solely the responsibility of the researcher. Contact: [email protected]

Riset Demografi PPI Belanda

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Riset/Penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa Indonesia yg sedang menempuh pendidikan di Negeri Kincir Angin Belanda

Citation preview

  • RISET DEMOGRAFI

    Februari 2014

    This report is prepared for PPI Belanda. The findings, interpretations and conclusions expressed in this report

    are solely the responsibility of the researcher. Contact: [email protected]

  • Pengantar

    Jumlah mahasiswa internasional di Belanda sekitar 69 ribu (Nuffic Neso, 2011-2012). Sebagian besar berasal dari Jerman (26 ribu), kemudian Cina (5.700), Belgia (2.900), Spanyiol (2.200), Prancis (2.200), Italia (1.800), Bulgaria (1.700), AS (1.700), Inggris (1.600), Yunani (1.600), Polandia (1.500), Turki (1.400), dan Indonesia (1.200).

    Jumlah mahasiswa dari Indonesia berpotensi meningkat. Indonesia adalah negara dengan prospek pertumbuhan ekonomi cukup bagus, dengan young population meningkat pesat, dan middle income family bertambah tiap tahun. Kebutuhan terhadap pendidikan berkualitas makin meningkat.

  • Metodologi

    Sumber data: Atdikbud KBRI Den Haag, dengan 574 sampel hasil lapor diri mahasiswa selama tahun 2013.

    Alasan pemilihan sampel: Data lebih update.

    Durasi program studi berbeda-beda, misalnya 3 tahun untuk bachelor, 1-2 tahun untuk master, dan 3-5 tahun untuk PhD.

    Sebagian besar program master berdurasi 1 tahun, sehingga mengambil sampel setahun akan menghindari bias.

    Entrance program studi terbagi 2, yaitu September dan Februari. Dengan mengambil sampel 1 tahun, lebih representatif.

    Tujuan: Melihat persebaran mahasiswa Indonesia di Belanda, seperti bidang studi, jenjang studi, kota, sponsor, dan lain-lain.

    Klasifikasi bidang studi menggunakan acuan dari Nuffic Neso, dengan penyesuaian.

    Analisis deskriptif, dipadukan dengan riset dari Nuffic Neso Mapping Mobility 2012.

  • Metodologi

    Riset ini tidak dimaksudkan untuk mengambil kesimpulan dari populasi. Sebagai informasi, tidak ada survey weight di riset ini, sehingga kesimpulan yang diambil adalah menyimpulkan sampel, bukan menyimpulkan populasi.

    Software yang digunakan adalah Stata 13.

  • Pengantar

    Mahasiswa Indonesia yang kuliah ke luar negeri, proporsi tertinggi adalah ke Australia (30%), Inggris (26%) dan AS (22%). Selanjutnya, Malaysia (8%), Jepang (5%), Jerman (5%), dan Belanda (3,8%).

    The main destination countries, 2008-2009

    Sumber: Nuffic Neso: Mapping Mobility 2012 (Diagram 59, page 88)

    Fortyfive per cent of Indonesian students in Dutch government funded education pursued a masters programme in academic higher education in 201112, while 41% pursued a bachelors programme in higher professional education. Economics and Engineering study programmes were the most popular (36% and 27% respectively) (Nuffic Neso, page 91).

  • Persebaran Mahasiswa (Persentase)

    18.5

    12.7 12.5

    7.3 6.6 6.5 6.3

    5.2 4.4

    3.7 3.7 3.7 3.0

    2.3

    Dari sampel, Groningen adalah kota dengan populasi mahasiswa Indonesia terbesar, yaitu sekitar 18,5%. Enschede dan Rotterdam menyusul di ranking berikutnya, dengan masing-masing 12,7% dan 12,5%. Maastricht sebagai kota di ujung selatan Belanda berada diurutan terakhir dengan 2,3%.

  • Jenjang Studi (Persentase)

    S1, 24.7

    S2, 54.8

    S3, 14.4 Penelitian, 5.8

    Pelatihan, 2.0

    Lebih dari separuh dari mahasiswa yang datang pada tahun 2013 mengambil program master. Sekitar seperempat mengambil program bachelor. Hampir 15% mengambil program doktor. Sisanya terbagi dalam program penelitian dan pelatihan.

  • Distribusi jenjang Studi di Tiap Kota

    | Program Studi

    Kota | Penelitian S1 S2 S3 Training | Total

    -----------+-------------------------------------------------------+----------

    Amsterdam | 0 9 8 13 0 | 30

    Delft | 0 1 39 2 0 | 42

    Den Haag | 0 14 23 1 0 | 38

    Deventer | 0 15 6 0 0 | 21

    Eindhoven | 0 9 11 1 0 | 21

    Enschede | 1 16 41 11 2 | 71

    Groningen | 4 40 48 14 0 | 106

    Leeuwarden | 0 0 17 0 0 | 17

    Leiden | 18 0 2 15 0 | 35

    Maastricht | 0 0 7 5 0 | 12

    Nijmegen | 2 7 5 8 0 | 22

    Rotterdam | 1 21 48 1 0 | 71

    Tilburg | 1 0 20 0 0 | 21

    Utrecht | 5 6 6 3 0 | 20

    Wageningen | 1 1 26 7 0 | 35

    Zwolle | 0 0 2 0 0 | 2

    -----------+-------------------------------------------------------+----------

    Total | 33 139 309 81 2 | 564

    Di Delft, Den Haag, Enschede, Leeuwarden, Rotterdam, Tilburg, dan Wageningen, proporsi terbesar adalah mahasiswa yang mengambil program master. Di kota Eindhoven dan Groningen, jumlah mahasiswa yang mengambil program bachelor dan master relatif seimbang.

    Di Leiden, proporsi mahasiswa penelitian dan doktor relatif seimbang, dan keduanya berkontribusi sebagai proporsi terbesar. Di kota Amsterdam, mahasiswa relatif tersebar di bachelor, master, dan doktor. Di Maastricht, proporsi mahasiswa master dan doktor relatif seimbang.

  • Persebaran Bidang Studi

    Business & Economics, 24.7

    Social Sciences, 13.1

    Engineering, 36.6

    Natural Sciences, 8.7 Law, 7.8

    Agriculture, 2.5

    Health & Medicine, 5.1

    Education, 1.6

    Proporsi terbesar bidang studi adalah bidang engineering, yaitu lebih dari sepertiga dari sampel. Selanjutnya, business & economics sekitar seperempat dari sampel. Kedua bidang ini dominan, yaitu lebih dari 60% dari sampel.

    Bidang lain adalah social sciences (13%), natural sciences (9%), law (8%), dan health & medicine (5%).

  • Persebaran Bidang Studi

    Sesuai dengan laporan dari Nuffic Neso, lebih dari 60% mahasiswa Indonesia mengambil bidang economics dan engineering. Proporsi tertinggi adalah bidang economics, diikuti dengan bidang engineering, agriculture & natural environment, behavior & society, law, dan healthcare.

    Demikian pula dengan negara-negara lain, seperti Cina, Russia, Vietnam, proporsi tertinggi adalah bidang economics. Separuh dari mahasiswa internasional mengambil bidang studi economics.

    Sumber: Nuffic Neso: Mapping Mobility 2012 (Diagram 27, page 35)

    Preferred fields of study for students from Neso target countries, 2011-2012

  • Fokus Bidang Studi Tiap Kota

    Business & Economics

    Social Sciences

    Engineering Natural Sciences

    Amsterdam V

    Delft V

    Den Haag V

    Deventer V

    Eindhoven V

    Enschede V

    Groningen V V V

    Leeuwarden V

    Leiden V

    Rotterdam V V

    Tilburg V

    Wageningen V V

    Di Amsterdam, proporsi tertinggi bidang studi adalah business & economics, demikian pula di Den Haag, Deventer, dan Tilburg. Di Delft, Eindhoven, Enshcede, dan Leeuwarden, proporsi tertinggi adalah bidang engineering. Di Groningen, proporsi bidang business & economics, engineering, dan natural sciences relatif berimbang. Di Leiden, proporsi tertinggi adalah bidang social sciences. Di Rotterdam, proporsi tertinggi adalah business & economics dan engineering. Di Wageningen, proporsi tertinggi adalah engineering dan natural sciences.

  • Bidang Studi Mahasiswa S1 (Persentase)

    Business & Economics,

    53.7

    Social Sciences, 6.6

    Engineering, 22.1

    Natural Sciences, 6.6 Law, 5.2

    Agriculture, 5.9

    Lebih dari separuh mahasiswa bachelor mengambil bidang business & economics, selanjutnya bidang engineering (22%), social sciences, natural sciences, agriculture, dan law, keempat bidang tersebut dengan proporsi relatif sama.

  • Bidang Studi Mahasiswa S2 (Persentase)

    Business & Economics, 18.2

    Social Sciences, 9.5

    Engineering, 48.9

    Natural Sciences, 7.5

    Law, 9.5

    Agriculture, 1.6

    Health & Medicine, 4.2

    Education, 0.7

    Hampir separuh mahasiswa master mengambil bidang engineering, selanjutnya bidang business & economics (18%). Berbanding terbalik dengan mahasiswa bachelor, dimana business & economics adaah bidang terbesar. Selanjutnya, social sciences dan law, masing-masing 9.5%, kemudian natural sciences (7.5%), dan sisainya terbagi ke health & medicine, agriculture, dan education.

  • Bidang Studi Mahasiswa S3 (Persentase)

    Business & Economics,

    10.0

    Social Sciences, 35.0

    Engineering, 23.8

    Natural Sciences, 11.3

    Law, 5.0

    Health & Medicine, 15.0

    Proporsi tertinggi untuk mahasiswa doktor adalah social sciences (35%), kemudian engineering (24%), health & medicine (15%), natural sciences (11%), business & economics (10%), dan law (5%).

  • Finansial

    Sponsor 4%

    Orang Tua 95%

    Lain-Lain 1%

    Sponsor 82%

    Orang Tua 12%

    Lain-Lain 6%

    S1 S2

    Sponsor 95%

    Lain-Lain 5%

    S3

    Sponsor 65%

    Orang Tua 30%

    Lain-Lain 5%

    Total

    Mayoritas sumber finansial mahasiswa bachelor adalah orang tua (95%). Hal ini berbanding terbalik dengan master dan doktor, dimana beasiswa/sponsor dominan, yaitu 82% untuk master dan 95% untuk doktor. Secara keseluruhan, 65% mahasiswa mendapatkan finansial dari beasiswa dan 30% mahasiswa dari orang tua.

  • Keterbatasan

    Klasifikasi kategori bidang studi mungkin sedikit berbeda dengan Nuffic Neso. Misalnya: economics of governance akan menimbulkan multipersepsi, apakah dikategorikan dalam bidang business & economics atau social sciences.

    Beberapa bidang studi adalah lintas bidang, untuk riset ini dikategorikan ke salah satu bidang.

    Problem kategorisasi bisa menyebabkan bias analysis.

    Sebagian besar sumber data adalah mahasiswa universitas (88%). Padahal ada 41 hogeschool di Belanda, dengan 36 ribu staf dan 400 ribu mahasiswa. Ada kemungkinan masih ada mahasiswa yang tidak lapor diri ke KBRI.