170
ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Oleh: Romario Annur NIM: 1113081000065 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/ 2017 M

SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA

SKRIPSI

Oleh:

Romario Annur

NIM: 1113081000065

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/ 2017 M

Page 2: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

i

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Romario Annur

NIM: 1113081000065

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

Titi Dewi Warninda, SE., M.Si

NIP. 19731221 200501 2 002

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/ 2017

Page 3: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis, 9 Maret 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Romario Annur

2. NIM : 1113081000065

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko

Likuiditas Bank Syariah di Indonesia

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 9 Maret 2017

1. Dr. Taridi Kasbi Ridho, M.Si

NIP.

2. Slamet Riyadi, MM

NIP. 150 039 085

Page 4: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, 25 Juli 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa :

1. Nama : Romario Annur

2. NIM : 1113081000065

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko

Likuiditas Bank Syariah di Indonesia

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 Juli 2017

1. Ella Patriana, Ir., MM.

NIP. 19690528 200801 2 010

2. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si.

NIP. 19731221 200501 2 002

3. Dr. Indoyama Nasaruddin, SE., MAB.

NIP. 19741127 200112 1 002

Page 5: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Romario Annur

NIM : 1113081000065

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi, saya :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini.

Apabila kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 10 Juli 2017

Yang Menyatakan

Romario Annur

Page 6: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi

Nama : Romario Annur

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 18 Juli 1995

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status Pernikahan : Belum Menikah

Alamat : Jalan Desa Kademangan RT 003/002, Kel.

Kademangan, Kec. Setu, Kota Tangerang

Selatan, Banten.

E-mail : [email protected]

No. HP : +6289609053656

Riwayat Pendidikan

2013-2017 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2010-2013 : SMK N 1 Kota Tangerang Selatan

2007-2010 : SMP N 1 Kota Tangerang Selatan

2001-2007 : SD N Kademangan 1

Pengalaman Organisasi

HMJ Manajemen Divisi Penelitian dan Pengembangan 2014-2015

HMJ Manajemen Divisi Seni dan Budaya 2013-2014

Pramuka SMK N 1 Kota Tangerang Selatan 2010-2012

Page 7: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

vi

ABSTRACT

This research aim to observe the effect in the short term and long term

between six variables: Debt to Equity Ratio (DER), Financing to Deposit Ratio

(FDR), Inflation, Cost Income Ratio (BOPO), Return on Assets (ROA) and Non

Performing Financing (NPF) to Islamic Banks Liquidity Risk. The data used in

this study is the quarterly time series data from March 2007 to December 2016

from the Islamic Banking Statistics report published by Otoritas Jasa Keuangan.

This research use Error Correction Model (ECM) Method.

The results showed that in the short term there is influence between Debt to

Equity Ratio (DER), Financing to Deposits Ratio (FDR), Inflation, Cost Income

Ratio (BOPO) and Return on Asset (ROA) to Liquidity Risk, while Non

Performing Financing NPF) has no effect. This research explain implications that

in the short term the five variables can predict Liquidity Risk. While in the long

term, all DER, FDR, Inflation, BOPO, ROA and NPF variables have an influence

on Liquidity Risk. This has implications that in the long term all the variables in

this study can be used to predict Liquidity Risk.

Keywords: Liquidity Risk, DER, FDR, Inflation, BOPO, ROA, NPF, Error

Correction Model, Islamic Banks

Page 8: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

vii

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh dalam jangka pendek

dan jangka panjang antara enam variabel yaitu: Debt to Equity Ratio (DER),

Financing to Deposits Ratio (FDR), Inflasi, Biaya Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO), Return on Asset (ROA) dan Non Performing Financing

(NPF) terhadap Risiko Likuiditas Bank Syariah. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data time series periode kuartalan dari Maret 2007 sampai

Desember 2016 dari laporan Statistik Perbankan Syariah yang dipublikasikan oleh

Otoritas Jasa Keuangan. Penelitian ini menggunakan Metode Error Correction

Model (ECM).

Hasil penelitian menunjukan dalam jangka pendek terdapat pengaruh antara

variabel Debt to Equity Ratio (DER), Financing to Deposits Ratio (FDR), Inflasi,

Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dan Return on Asset (ROA)

terhadap Risiko Likuiditas sedangkan Non Performing Financing (NPF) tidak

berpengaruh. Hal ini membawa implikasi bahwa dalam jangka pendek lima

variabel tersebut dapat memprediksi Risiko Likuiditas. Sedangkan dalam jangka

panjang, semua variabel DER, FDR, Inflasi, BOPO, ROA dan NPF mempunyai

pengaruh terhadap Risiko Likuiditas. Hal ini membawa implikasi bahwa dalam

jangka panjang semua variabel dalam penelitian ini dapat digunakan untuk

memprediksi Risiko Likuiditas.

Kata kunci : Risiko Likuiditas, DER, FDR, Inflasi, BOPO, ROA, NPF, Error

Correction Model, Bank Syariah.

Page 9: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan kasih sayang-Nya yang tiada terkira kepada

hambanya. Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad

SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan sebaik-baiknya.

Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar

Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan

yang penulis miliki. Untuk itu, kiranya pembaca dapat memaklumi atas

kelemahan dan kekurangan yang ditemui dalam penyusunan skripsi ini.Penulis

juga menyadari bahwa sejak awal penyusunan hingga terselesaikannya skripsi ini,

banyak pihak yang telah membantu dan memberi dukungan baik moril maupun

materil. Untuk itu, tak lupa pada kesempatan ini, secara khusus penulis ingin

menyampaikan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada:

1. Kedua orang tua, Ibu Nurhayati dan Ayah Anasri yang selalu memberikan

dukungan baik moril maupun materil, memberikan kasih sayang, cinta, dan

selalu mendoakan dengan penuh rasa ikhlas.

2. Saudari-saudari perempuanku, Ikrima Hikmawati dan Elita Sofina yang selalu

memberi motivasi kepada penulis untuk menjadi pribadi yang lebih baik,

semoga kita akan menjadi anak yang selalu bisa menjadi kebanggan Ibu dan

Ayah.

3. Bapak Dr. M. Arif Mufraini, Lc., MA selaku Dekan FEB, Bapak Dr. Amilin,

SE.Ak., M.Si selaku Wadek I FEB, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, MH

selaku Wadek II FEB, dan Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, Lc., MA selaku

Page 10: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

ix

Wadek III FEB, yang telah memberikan jalan bagi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Titi Dewi Warnida, SE, M.Si sebagai Ketua Jurusan Manajemen FEB dan

sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktunya di

tengah kesibukan untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyusun skripsi ini serta motivasinya yang begitu besar pada penulis.

5. Ibu Ela Patriana, Ir., MM. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Ade Suherlan, SE, MBA, selaku Dosen Penasehat Akademik yang

telah mengarahkan dan memotivasi selama penulis menuntut ilmu di kampus

ini.

7. Bapak Hepi Prayudiawan, SE. MM, Ak., CA, selaku Dosen Pembimbing

KKN yang telah banyak membantu penulis.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas curahan ilmu

yang Bapak dan Ibu berikan kepada penulis.

9. Seluruh Staf Tata Usaha dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, atas

kerja kerasnya melayani mahasiswa dengan baik, membantu dalam mengurus

kebutuhan administrasi, keuangan dan lain-lainnya.

10. Sahabat-sahabat spesial Irfan, Rahman, Debby, Alm. Hendrawan dan Nindia

yang khusus dicantumkan karena bantuan selama menuntut ilmu kepada

penulis.

11. Sahabat-sahabat Manajemen B, terutama Valdo, Eri, Adrul, Rudi, Elvan,

Aldi, Noval, Lian, Gita, Adel, dan Lia, terima kasih atas sebuah kisah manis

dalam sejarah hidup penulis, dukungan dan motivasi kalian. Semoga Allah

SWT selalu memudahkan langkah kalian untuk menuju cita-cita dan tujuan.

12. Sahabat-sahabat Manajemen Keuangan, terutama Deni, Dicky, Sandi,

Burhan, Faiz, Ikhlas, Giffari, Indi, Makay, Tika, Firly, dan Laras, terima

kasih atas sebuah kisah manis dalam sejarah hidup penulis, dukungan dan

motivasi kalian. Semoga Allah SWT selalu memudahkan langkah kalian

untuk menuju cita-cita dan tujuan.

Page 11: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

x

13. Rekan-rekan KKN Korea 098 UIN yang memberi pelajaran hidup berarti bagi

penulis.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah ikut

berkontribusi dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak

kekurangan. Dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan saran,

arahan maupun kritikan yang konstruktif demi penyempurnaan hasil penelitian

ini. Skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, baik

dunia perbankan, dunia bisnis, dunia akademisi, para pembaca serta bagi penulis

sendiri sebagai proses pengembangan diri.

Tangerang Selatan, 10 Juli 2017

Romario Annur

Page 12: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................... iii

LEM BAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH........................ iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... v

ABSTRACT ................................................................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 15

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 18

A. Landasan Teori ...................................................................................... 18

1. Teori Likuiditas ............................................................................... 18

2. Pengertian Likuiditas Bank Syariah ................................................. 22

3. Tujuan Pengelolaan Likuiditas Bank ............................................... 23

4. Manajemen Risiko dalam Perbankan ............................................... 24

5. Perbankan Syariah ........................................................................... 29

6. Fungsi Bank Syariah ....................................................................... 33

7. Risiko Likuiditas ............................................................................. 34

8. Debt to Equity Ratio (DER) ............................................................. 38

9. Financing to Deposit Ratio (FDR) ................................................... 39

Page 13: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

xii

10. Inflasi .............................................................................................. 39

11. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) ....................... 40

12. Return on Asset (ROA) .................................................................... 41

13. Non Performing Financing (NPF) ................................................... 42

B. Keterkaitan Antar Variabel..................................................................... 43

C. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 47

D. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 54

E. Hipotesis ................................................................................................ 56

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................... 58

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 58

B. Metode Penentuan Sampel ..................................................................... 59

C. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 59

D. Metode Analisis Data ............................................................................. 61

E. Operasional Variabel Penelitian ............................................................. 76

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 80

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................ 80

1. Bank Syariah di Indonesia ................................................................. 80

2. Perkembangan Risiko Likuiditas Bank Syariah Periode 2007-2016 ... 81

3. Perkembangan DER, FDR, Inflasi, BOPO, ROA dan NPF Periode

2007-2016 ......................................................................................... 83

4. Analisis Deskriptif ............................................................................. 89

B. Analisis dan Pembahasan ....................................................................... 90

1. Uji Normalitas ................................................................................... 91

2. Uji Liniearitas.................................................................................... 93

3. Uji Stasioner ...................................................................................... 94

4. Uji Kointegrasi .................................................................................. 96

5. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 98

6. Pendekatan Model ECM .................................................................... 101

C. Interpretasi Data ..................................................................................... 106

1. Konstanta .......................................................................................... 106

2. Rasio DER terhadap Risiko Likuiditas ............................................... 106

3. Rasio FDR terhadap Risiko Likuiditas ............................................... 108

4. Rasio Inflasi terhadap Risiko Likuiditas............................................. 109

5. Rasio BOPO terhadap Risiko Likuiditas ............................................ 110

6. Rasio ROA terhadap Risiko Likuiditas .............................................. 112

7. Rasio NPF terhadap Risiko Likuiditas ............................................... 113

D. Interpretasi Analisis Ekonomi ................................................................ 115

Page 14: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

xiii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 120

A. Kesimpulan ............................................................................................ 120

B. Saran ...................................................................................................... 123

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 125

LAMPIRAN ................................................................................................. 133

Page 15: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

xiv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

Tabel 1.1 Perkembangan Total Aset, Jaringan Kantor dan Tenaga Kerja

Perbankan Syariah di Indonesia..................................................... 4

Tabel 2.1 Perbandingan Perbankan Syariah dengan Konvensional ................ 30

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 49

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Dependen dan Independen ................ 89

Tabel 4.2 Uji Akar Unit Philips-Peron Test pada Tingkat Level ................... 95

Tabel 4.3 Uji Akar Unit Philips-Peron Test pada First Differemce ............... 96

Tabel 4.4 Uji Multikoliniearitas .................................................................... 99

Tabel 4.5 Koefisien Jangka Pendek dan Panjang ........................................... 104

Page 16: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

xv

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

Gambar 1.1 Risiko Likuiditas Bank Syariah di Indonesia 5 Tahun Terakhir .. 8

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ................................................................... 55

Gambar 4.1 Perkembangan Risiko Likuiditas Bank Syariah di Indonesia ...... 82

Gambar 4.2 Perkembangan DER Bank Syariah di Indonesia ......................... 83

Gambar 4.3 Perkembangan FDR Bank Syariah di Indonesia ......................... 84

Gambar 4.4 Perkembangan Tingkat Inflasi di Indonesia ................................ 85

Gambar 4.5 Perkembangan BOPO Bank Syariah di Indonesia ...................... 86

Gambar 4.6 Perkembangan ROA Bank Syariah di Indonesia......................... 87

Gambar 4.7 Perkembangan NPF Bank Syariah di Indonesia.......................... 88

Gambar 4.8 Uji Normalitas Jarque-Berra ...................................................... 92

Gambar 4.9 Uji Linearitas Ramsey Reset Test ............................................... 93

Gambar 4.10 Uji Kointegrasi Johansen ......................................................... 97

Gambar 4.11 Uji Heterokedastisitas .............................................................. 100

Gambar 4.12 Uji Autokorelasi ...................................................................... 101

Gambar 4.13 Hasil Pendekatan ECM ............................................................ 102

Page 17: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

Lampiran 1 Data Penelitian Maret 2007-Desember 2016 ............................. 133

Lampiran 2 Uji Normalitas Jarque-Berra ..................................................... 134

Lampiran 3 Uji Linearitas Ramsey Reset Test ............................................. 135

Lampiran 4 Uji Stasioner Variabel Risiko Likuiditas .................................. 136

Lampiran 5 Uji Stasioner Variabel DER...................................................... 137

Lampiran 6 Uji Stasioner Variabel FDR ...................................................... 138

Lampiran 7 Uji Stasioner Variabel Inflasi ................................................... 139

Lampiran 8 Uji Stasioner Variabel BOPO ................................................... 140

Lampiran 9 Uji Stasioner Variabel ROA ..................................................... 141

Lampiran 10 Uji Stasioner Variabel NPF .................................................... 142

Lampiran 11 Uji Derajat Integrasi Risiko Likuiditas.................................... 143

Lampiran 12 Uji Derajat Integrasi DER ...................................................... 144

Lampiran 13 Uji Derajat Integrasi FDR ....................................................... 145

Lampiran 14 Uji Derajat Integrasi Inflasi .................................................... 146

Lampiran 15 Uji Derajat Integrasi BOPO .................................................... 147

Lampiran 16 Uji Derajat Integrasi ROA ...................................................... 148

Lampiran 17 Uji Derajat Integrasi NPF ....................................................... 149

Lampiran 18 Uji Kointegrasi Johansen ........................................................ 150

Lampiran 19 Uji Asumsi Klasik .................................................................. 151

Lampiran 20 Hasil Pendekatan ECM ........................................................... 153

Page 18: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh sektor perbankan di dalam perekonomian suatu negara sangat

besar. Kegagalan suatu perbankan dapat menimbulkan akibat yang sistemik

terhadap perekonomian suatu negara. Krisis global 2008 yang berpengaruh

terhadap perekonomian dunia adalah sebagai akibat gagalnya bank sentral di

Amerika Serikat karena macetnya kredit perumahan. Akibat dari peristiwa

ini, sehingga memicu kegagalan bank di seluruh dunia karena menurunnya

tingkat kepercayaan masyarakat pada sektor perbankan.

Selama krisis keuangan global tahun 2008, sejumlah bank konvensional

komersil dan beberapa institusi keuangan di dunia mengalami kerugian yang

masif pada aset jenis hipotek dan sekuritas berbasis hipotek (mortgages).

Terjadi bailout besar-besaran terhadap bank komersial di seluruh dunia oleh

pemerintahnya masing–masing. Kekhawatiran terhadap penurunan

solvabilitas bank, ketersediaan kredit, dan rusaknya kepercayaan investor

mempengaruhi pasar saham. Lebih lanjut lagi, hal ini mempengaruhi output

dan peningkatan pengangguran (Reinhart dan Rogoff, 2009). Padahal, sistem

perbankan yang sehat yang mempertahankan fungsinya dalam mengalirkan

kredit ke sektor swasta adalah tujuan utama dari seluruh pembuat kebijakan

dan para regulator perbankan di seluruh dunia (Levine dan Zervos, 1998).

Page 19: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

2

Dalam perekonomian suatu negara, bank memiliki andil dalam sektor

usaha dan bisnis. Indonesia yang masih dipandang sebagai negara yang tepat

untuk dijadikan tempat berinvestasi menyebabkan dunia usaha dan bisnis

berkembang pesat. Perkembangan ini menuntut perbankan untuk ikut

berkembang, serta mendorong bank–bank baru bermunculan dan berlomba–

lomba untuk menyediakan layanan perbankan yang terbaik.

Sehingga muncul tantangan bagi perbankan yaitu persaingan yang ketat

antar bank dan risiko likuiditas yang mengancam setiap bank. Perbankan

diharuskan untuk meningkatkan kinerjanya terutama kinerja keuangan

dan memelihara tingkat kesehatan bank untuk mengembalikan kepercayaan

masyarakat terutama setelah terjadinya krisis dalam industri perbankan pada

tahun 1998. Krisis ekonomi yang terjadi telah membuat masyarakat menjadi

lebih teliti dalam menilai kinerja perbankan. Oleh karena itu, penting bagi

sebuah bank untuk terus memperbaiki dan mempertahankan kinerjanya.

Jika membandingkan kinerja perbankan syariah dengan perbankan

konvensional secara global, maka akan terlihat bahwa kinerja perbankan

syariah lebih baik daripada perbankan konvensional, mengingat kerugian

besar yang ditanggung oleh perbankan konvensional di Eropa dan Amerika

Serikat akibat krisis (Hasan dan Dridi, 2010:6).

Di Indonesia, persaingan perbankan pada saat ini semakin ketat

akibat semakin majunya usaha perbankan dalam negeri, sehingga setiap

usaha perbankan berusaha memanfaatkan seoptimal mungkin dalam

penggunaan dana dan teknologi yang dimiliki dan dapat mewujudkan

Page 20: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

3

efisiensi dan efektivitas baik dari segi produksi, konsumsi, maupun distribusi

yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing perusahaan.

Perbankan merupakan salah satu lembaga yang mempunyai peran

strategis dalam menyelaraskan, menyerasikan serta menyeimbangkan

berbagai unsur pembangunan. Peran yang strategis tersebut terutama

disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai lembaga yang dapat menghimpun

dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien, yang dengan

berdasarkan asas demokrasi ekonomi mendukung pelaksanaan pembangunan

dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas

nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Penjelasan mengenai

bank dapat dilihat dalam Pasal 1 Ayat 2 UU No. 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan yaitu “Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat banyak”.

Umumnya bentuk usaha bank syariah terdiri atas Bank Umum dan

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), dengan perbedaan pokok BPRS

dilarang menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas

sistem pembayaran. Secara kelembagaan bank umum syariah ada yang

berbentuk bank syariah penuh (full-pledged) dan terdapat pula dalam bentuk

Unit Usaha Syariah (UUS) dari bank umum konvensional. Pembagian

tersebut serupa dengan bank konvensional, dan sebagaimana halnya diatur

dalam UU Perbankan. UU Perbankan Syariah juga mewajibkan setiap pihak

Page 21: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

4

yang melakukan kegiatan penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk

simpanan atau investasi berdasarkan prinsip syariah.

Tabel 1.1

Perkembangan Total Aset, Jaringan Kantor dan Tenaga Kerja Perbankan

Syariah di Indonesia

INDIKATOR 2014 2015 2016

Bank Umum Syariah

- Total Aset

- Jumlah Bank

- Jumlah Tenaga Kerja

204.961* 213.423* 254.184*

12 12 13

41.393 51.413 51.110

Unit Usaha Syariah

- Total Aset

- Jumlah UUS

- Jumlah Tenaga Kerja

67.383* 82.389* 102.320*

22 22 21

4.425 4.403 4.487

*miliar rupiah (sumber OJK, data diolah)

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan sektor perbankan di

Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan

informasi dari Otoritas Jasa Keuangan, perkembangan aset Bank Umum

Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) mengalami kenaikan setiap

tahunnya. Pada tahun 2014, jumlah aset gabungan bank syariah di Indonesia

sebesar Rp. 272,34 triliun. Kemudian naik 30,9 % pada tahun 2016 menjadi

Rp. 356,50 triliun. Dari publikasi Statistik Perbankan Indonesia, pada tahun

2014, total aset Bank Umum sebesar Rp. 5.615 triliun dan pada tahun 2016

hanya mengalamai kenaikan 19,8 % menjadi Rp 6.729 triliun . Hal ini

menggambarkan kinerja dari bank syariah lebih baik dibandingkan bank

konvensional.

Page 22: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

5

Salah satu prinsip utama dan kunci sukses dari kinerja perbankan

syariah adalah prinsip bagi hasil. Karakteristik sistem perbankan syariah yang

beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem

perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta

menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika,

mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi,

dan menghindari kegiatan spekulatif dalam transaksi.

Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan

prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling

menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan

dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai

kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan

spekulatif dalam transaksi.

Dilihat dari segi tugasnya, baik bank konvensional maupun bank

syariah secara umum sama dalam kegiatannya yaitu menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan. Kemudian dana yang telah terkumpul

tersebut disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman

(kredit) atau pembiayaan dalam konsep syariah, serta memberikan jasa-jasa

bank lainnya. Untuk bisa menghimpun dana dari masyarakat, maka bank

memiliki keharusan untuk meyakinkan nasabah bahwa uang yang mereka

titipkan dijamin keamanannya. Dengan demikian, agar bisa memberikan

keamanan kepada para nasabah, maka bank tersebut haruslah likuid atau

dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya yakni memiliki dana fresh

Page 23: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

6

atau uang cash untuk melayani nasabah dalam pengambilan tunai dan

juga memenuhi dan merealisasikan pengajuan permohonan kredit atau

pembiayaan. Berdasarkan kegiatan bank, mulai dari pengumpulan dana

sebagai sumber likuiditas, hingga penyaluran dana pada aktiva produktif dan

berbagai kegiatan jasa yang ditawarkan bank, menjadikan perbankan sebagai

industri yang sarat dengan risiko. Namun krisis perbankan 1997-1998 dan

2008 membuat bank menjadi risk-phobia. Perbankan cenderung bermain

aman untuk mengalokasikan aktiva produktif pada instrumen-instrumen

bebas risiko.

Sejumlah risiko yang melekat pada bisnis perbankan antara lain adalah:

risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional. Krisis

keuangan global yang dipicu oleh subprime mortgage, menjadikan risiko

likuiditas menjadi isu terpenting dalam otoritas perbankan. Krisis yang

berawal pada kuartal III tahun 2007 ini menjadi salah satu dari krisis yang

terparah dalam sejarah, dalam hal durasi, lingkup, dan dampak kerugian bagi

lembaga keuangan, serta perekonomian global (Consultative Paper BI,

2009:2). Krisis keuangan global menekankan bahwa risiko likuiditas

dapat berkembang dengan cepat dengan menghilangnya sumber dana dan

menimbulkan kekhawatiran tentang nilai aset dan kecukupan modal. Secara

umum, bukti empiris menunjukkan bahwa bank-bank dengan likuiditas yang

cukup dapat memenuhi kewajiban pembayarannya sementara bank-bank

dengan likuiditas rendah tidak mampu melakukannya (Gideon, et al. 2012:1).

Page 24: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

7

Kebutuhan likuiditas biasanya ditentukan oleh pembentukan jangka

waktu yang terdiri dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang diharapkan

selama jangka waktu yang telah ditentukan. Perbedaan antara arus kas masuk

dan keluar dalam setiap periode (yaitu kelebihan atau kekurangan dana)

memberikan titik awal untuk mengukur kelebihan atau kekurangan likuiditas

bank di masa depan pada waktu tertentu.

Begitu kebutuhan likuiditas telah ditentukan, bank harus memutuskan

bagaimana memenuhi kebutuhan tersebut. Pengelolaan likuiditas terkait

dengan pendanaan neto, pada prinsipnya bank dapat meningkatkan likuiditas

melalui pengelolaan aset, pengelolaan liabilitas, atau (yang paling sering)

kombinasi keduanya. Dalam praktiknya, bank dapat memenuhi kebutuhan

likuiditasnya dengan cara mencairkan aset yang sangat likuid atau aset yang

cukup likuid, seperti aset-aset dalam portofolio trading, atau dengan menjual

aset-aset yang kurang likuid, seperti properti yang berlebih atau investasi

lainnya. Di sisi liabilitas, hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan

pinjaman jangka pendek atau liabilitas simpanan jangka pendek, dengan cara

meningkatkan jangka waktu dari liabilitas dan pada akhirnya meningkatkan

modal (Hennie dan Zamir, 2011).

Page 25: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

8

Gambar 1.1

Risiko Likuiditas Bank Syariah di Indonesia 5 Tahun Terakhir

(sumber: OJK, data diolah)

Dari data Statistik Perbankan Syariah yang dipublikasikan oleh Otoritas

Jasa Keuangan (OJK), peningkatan risiko likuiditas beberapa tahun terakhir

dari gambar 1.1 di atas mengindikasikan bahwa penerapan manajemen

pengelolaan risiko likuiditas bank syariah dapat dikatakan kurang baik dalam

mengelola modal dan asetnya dalam rangka memenuhi kewajiban jangka

pendek bank terhadap pihak ketiga yang sewaktu-waktu dapat menarik

dananya. Risiko likuiditas yang berlaku pada bank syariah terdiri dari dua

jenis yaitu kurangnya likuiditas di pasar dan kurangnya akses pendanaan.

Pada jenis pertama, aset yang tidak likuid menyulitkan lembaga keuangan

dalam memenuhi liabilitas dan kewajiban keuangan. Pada jenis kedua,

lembaga keuangan tidak mampu meminjam atau mengumpulkan dana dengan

biaya yang wajar ketika pendanaan. Risiko likuiditas ini menjadi faktor

-

0,0100

0,0200

0,0300

0,0400

0,0500

0,0600

0,0700

0,0800

0,0900 M

ar-1

2

Jul-

12

Nop

-12

Mar

-13

Jul-

13

Nop

-13

Mar

-14

Jul-

14

Nop

-14

Mar

-15

Jul-

15

Nop

-15

Mar

-16

Jul-

16

Nop

-16

Risiko

Likuiditas

Page 26: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

9

penting yang menjadi perhatian bagi sektor perbankan baik yang menjalankan

sistem konvensional maupun syariah dalam peranannya sebagai lembaga

keuangan.

Peranan lembaga keuangan yang strategis dalam mencapai tujuan

pembangunan nasional, mengakibatkan perlu adanya pembinaan dan

pengawasan yang efektif, sehingga lembaga perbankan di Indonesia mampu

berfungsi secara efisien, sehat, wajar, dan mampu meelindungi secara

baik dana masyarakat yang dititipkan kepadanya, serta mampu menyalurkan

dana masyarakat tersebut ke bidang-bidang yang produktif bagi pencapaian

sasaran pembangunan.

Dalam praktiknya, situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan

saat ini mengalami perkembangan pesat yang diikuti dengan semakin

kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan sehingga meningkatkan

kebutuhan praktik tata kelola bank yang sehat (good corporate governance)

dan penerapan manajemen risiko yang baik meliputi pengawasan aktif

pengurus bank, kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko, proses

identifikasi, pengukuran, pemantauan, sistem informasi, dan pengendalian

risiko, serta sistem pengendalian intern. Penerapan manajemen risiko tersebut

akan memberikan manfaat, baik kepada perbankan maupun otoritas

pengawasan bank.

Bagi bank, penerapan manajemen risiko dapat meningkatkan

shareholder value, memberikan gambaran kepada pengelola bank mengenai

Page 27: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

10

kemungkinan kerugian bank di masa datang, meningkatkan metode dan

proses pengambilan keputusan yang sistematis yang didasarkan atas

ketersediaan informasi, digunakan sebagai dasar pengukuran yang lebih

akurat mengenai kinerja bank, digunakan untuk menilai risiko yang melekat

pada instrumen atau kegiatan usaha bank yang relatif kompleks serta

menciptakan infrastruktur manajemen risiko yang kokoh dalam rangka

meningkatkan daya saing bank.

Bagi otoritas pengawasan bank, penerapan manajemen risiko akan

mempermudah penilaian terhadap kemungkinan kerugian yang dihadapi bank

yang dapat mempengaruhi permodalan bank dan sebagai salah satu dasar

penilaian dalam menetapkan strategi dan fokus pengawasan bank.

Kajian mengenai likuiditas di dunia perbankan, merupakan suatu

keharusan yang harus dilakukan, baik itu oleh pihak perbankan, praktisi

keuangan, ataupun pihak-pihak ketiga yang berencana menitipkan dananya di

bank. Pentingnya penilaian atas likuiditas suatu bank, merupakan salah satu

cara untuk bisa menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat,

cukup sehat, kurang sehat, dan tidak sehat. Salah satu penyebab kebangkrutan

suatu bank adalah karena ketidakmampuannya dalam memenuhi kebutuhan

likuiditasnya. Maka dari itu, likuiditas yang tersedia harus cukup sehingga

tidak mengganggu kebutuhan operasional.

Risiko likuiditas berasal dari sisi aset maupun sisi kewajiban neraca

suatu bank. Kedua sisi inilah yang harus diperhatikan oleh bank untuk

Page 28: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

11

menjaga posisi likuiditasnya. Dari sisi aset risiko likuiditas dapat terjadi

karena keterlambatan atau kemacetan arus kas dari debitur yang

menggunakan dana pinjaman dari bank (Diamond & Rajan, 2005).

Sedangkan dari sisi kewajiban terdapat ketidakpastian jumlah penarikan dana

simpanan yang terjadi setiap harinya. Penarikan jumlah dana simpanan

dengan jumlah yang besar menyebabkan perangkap likuiditas bagi bank

(Jeanne & Svensson, 2007). Terdapat aspek lain yaitu kesenjangan antara aset

dan kewajiban atau disebut gap likuiditas. Bank harus menjaga kesenjangan

antara aset dan kewajiban karena risiko likuiditas muncul akibat perbedann

ukuran dan jatuh tempo aset dan kewajiban (Plochan, 2007). Aspek lainnya

adalah cadangan kas yang disiapkan oleh bank. Cadangan kas digunakan

untuk mengantisipasi penarikan dana yang dilakukan oleh deposan. Menjaga

tingkat cadangan kas untuk mengantisipasi penarikan oleh deposan yang

tidak terduga merupakan cara menghindari risiko likuiditas yang mungkin

terjadi (Majid, 2003). Keempat aspek tersebut harus dikelola oleh bank untuk

menjaga tingkat likuiditasnya.

Karena pentingnya aspek risiko likuiditas, beberapa penelitian

terdahulu pernah dilakukan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi

risiko likuiditas. Beberapa diantaranya sangat menarik dan berguna untuk

penelitian yang akan dilakukan saat ini.

M. Farhan Akhtar, et al (2011) melakukan penelitian dengan judul

Liquidity Risk Management: A Comparative Study between Conventional and

Islamic Banks of Pakistan pada 6 bank konvensional dan 6 bank syariah di

Page 29: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

12

Pakistan. Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Size of the firm, Networking capital, Return on Equity (ROE), Capital

Adequacy Ratio (CAR), Return on Assets (ROA). Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa hubungan antara size dan networking capital terhadap

net asset dan liquidity risk positif tetapi tidak signifikan pada bank

konvensional dan syariah. Namun CAR di bank konvensional, dan ROA di

bank syariah memiliki pengaruh positif dan signifikan.

Naveed Ahmed, et al (2011) melakukan penelitian dengan judul

Risk Management Practices and Islamic Banks: An Empirical Investigation

from Pakistan pada 6 bank syariah di Pakistan. Variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Size of the Banks, Capital Adequacy

Ratio (CAR), Debt to Equity Ratio (DER), Non Performing Loans (NPL),

dan manajemen aset. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel

size of the banks dan manajemen aset berpengaruh positif signifikan, serta

variabel CAR dan DER berpengaruh negatif signifikan terhadap risiko

likuiditas. Sedangkan variabel NPL tidak berpengaruh terhadap risiko

likuiditas.

Arif Lukman Santoso dan Tekad Sukihanjani (2013) melakukan

penelitian terhadap bank umum yang terdaftar di Indonesia untuk menguji

pengaruh faktor-faktor yang menentukan risiko likiditas perbankan di

Indonesia. Variabel-variabel yang digunakan yaitu Net Working Capital,

Return on Assets, Return on Equity, Capital Adequecy, Non-Performing

Loans, Suku Bunga Deposito, dan Suku Bunga Kredit. Hasilnya

Page 30: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

13

menunjukkan bahwa NWC, ROA, ROE, CAR, Suku Bunga Deposito, dan

Suku Bunga berpengaruh signifikan terhadap likuiditas perbankan. Sementara

itu, Ukuran Bank dan NPL tidak berpengaruh terhadap likuiditas perbankan.

Nurahmi Dianingtyas (2013) melakukan penelitian kepada 3 bank

syariah nasional di Indonesia untuk mengetahui Capital Adequacy Ratio

(CAR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), dan Financing

To Deposit Ratio (FDR) terhadap risiko likuiditas. Hasil pengujian

menunjukkan bahwa CAR, ROA, dan FDR berpengaruh positif, sedangkan

DER berpengaruh negatif terhadap risiko likuiditas.

Martha Novalina Ambaroita (2015) melakukan penelitian kepada bank

umum di Indonesia untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Loan

to Deposit Ratio (LDR) dengan metode Error Correction Model (ECM).

Hasil penelitian menunjukkan dalam jangka pendek variabel Capital

Adequacy Ratio (CAR) dan NPL berpengaruh signifikan positif sedangkan

DPK tidak memiliki pengaruh terhadap LDR. Pada jangka panjang, variabel

DPK dan NPL berpengaruh signifikan sedangakan CAR tidak berpengaruh

terhadap LDR.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat

dilihat bahwa persaingan yang ketat baik antara bank konvensional, antara

bank syariah maupun antara bank konvensional dan syariah menimbulkan

fenomena tiap bank yang berupaya memberikan pelayanan optimal untuk

menguasai pangsa pasar yang ada. Hal ini juga berdampak kepada

Page 31: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

14

perkembangan bank syariah mengalami pertumbuhan yang pesat dan

diprediksi mampu menjadi sistem alternatif dalam dunia perbankan.

Perkembangan yang begitu pesat selalu diikuti oleh berbagai risiko yang akan

dihadapi oleh bank itu sendiri. Namun, penelitian mengenai bank syariah

khususnya yang terkait dengan risiko likuiditas dalam bank syariah yang

dilakukan di Indonesia dirasa masih terbatas. Untuk itu penulis tertarik

melakukan penelitian yang diberi judul “Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Risiko Likuiditas Bank Syariah di Indonesia”.

Terdapat perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.

Perbedaan tersebut terletak pada objek penelitian yang digunakan sebagai

variabel, sampel, dan periode penelitian. Metode analisis dalam penelitian ini

menggunakan data time series yang merupakan data yang terdiri atas satu

objek tetapi meliputi beberapa periode waktu misalnya harian, bulanan,

mingguan, tahunan, dan lain-lain dengan pendekatan ECM (Error

Correction Model). Metode ECM digunakan untuk menganalisis dan

mengetahui hubungan jangka pendek dan jangka panjang dari subyek

penelitian . Sampel dalam penelitian ini menggunakan data gabungan Bank

Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) di Indonesia yang

dipublikasikan di Statistik Perbankan Syariah Indonesia. Dengan periode

penelitian yang dimulai dari tahun 2007-2016. Periode tersebut dipilih untuk

meneliti risiko likuiditas sebelum, saat dan sesudah terjadinya krisis global

pada tahun 2008.

Page 32: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

15

B. Rumusan Masalah

Dari penjelasan dalam latar belakang yang telah diuraikan di atas

dapat diketahui bahwa risiko likuiditas menjadi risiko yang penting dalam

menganalisis kesehatan pada bank syariah, dari permasalahan tersebut, dapat

dijelaskan rumusan masalah yaitu:

1. Bagaimana pengaruh jangka pendek dan jangka panjang Debt to equity

Ratio (DER) terhadap Risiko Likuiditas Bank Syariah di Indonesia?

2. Bagaimana pengaruh jangka pendek dan jangka panjang Financing to

Deposit Ratio (FDR) terhadap Risiko Likuiditas Bank Syariah di

Indonesia?

3. Bagaimana pengaruh jangka pendek dan jangka panjang Inflasi terhadap

Risiko Likuiditas Bank Syariah di Indonesia?

4. Bagaimana pengaruh jangka pendek dan jangka panjang Biaya

Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Risiko

Likuiditas Bank Syariah di Indonesia?

5. Bagaimana pengaruh jangka pendek dan jangka panjang Return On

Asset (ROA) terhadap Risiko Likuiditas Bank Syariah di Indonesia?

6. Bagaimana pengaruh jangka pendek dan jangka panjang Non

Performing Financing (NPF) terhadap Risiko Likuiditas Bank Syariah di

Indonesia?

Page 33: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

16

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka dapat dirumuskan

tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah :

a. Menganalisis pengaruh jangka panjang dan jangka pendek Debt to

Equity Ratio (DER) terhadap Risiko Likuiditas Bank Syariah di

Indonesia.

b. Menganalisis pengaruh jangka panjang dan jangka pendek Financing

to Deposit Ratio (FDR) terhadap Risiko Likuiditas Bank Syariah di

Indonesia.

c. Menganalisis pengaruh jangka panjang dan jangka pendek Inflasi

terhadap Risiko Likuiditas Bank Syariah di Indonesia.

d. Menganalisis pengaruh jangka panjang dan jangka pendek terhadap

Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Risiko Likuiditas

Bank Syariah di Indonesia.

e. Menganalisis pengaruh jangka panjang dan jangka pendek Return On

Asset (ROA) terhadap Risiko Likuiditas Bank Syariah di Indonesia.

f. Menganalisis pengaruh jangka panjang dan jangka pendek Non

Performing Financing (NPF) terhadap Risiko Likuiditas Bank Syariah

di Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Bank Syariah di Indonesia

Page 34: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

17

Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi risiko likuiditas yang akan dihadapi dalam

perkembangan perusahaan perbankan syariah kedepannya. Sehingga

bank syariah di Indonesia dapat lebih berhati-hati dan waspada dalam

mengelola dana yang dimiliki dan dalam menyalurkan dananya kepada

masyarakat.

b. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan dalam

kehidupan nyata sehari-hari dan dapat dikembangankan ke dalam

penelitian selanjutnya dan diharapkan dapat digunakan untuk

pembanding hasil riset maupun sebagai acuan penelitian berikutnya.

c. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan memberikan indikiasi dini kepada

nasabah atau masyarakat yang ingin menggunakan jasa perbankan

syariah di Indonesia mengenai kemungkinan terjadinya risiko likuiditas

dalam perusahaan perbankan, dimana likuiditas tersebut mengacu

kepada kemampuan bank untuk memenuhi penarikan deposito,

pembayaran pinjaman jatuh tempo, dan kewajiban-kewajiban lainnya

tanpa mengalami kemunduran. Penelitian ini juga diharapkan dapat

digunakan untuk pembanding hasil riset maupun sebagai acuan

penelitian berikutnya.

Page 35: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

18

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Likuiditas

Bank merupakan lembaga keuangan yang bertugas menjadi

perantara keuangan (financial intermediary) dari pihak yang memiliki

kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dan bertugas

untuk memperlancar lalu lintas pembayaran (PSAKA No. 31). Kegiatan

usaha lembaga keungan bank secara garis besar adalah menghimpun

dana masyarakat dalam bentuk tabungan, menyalurkannya kembali

kepada masyarakat dalam bentuk kredit, dan dalam bentuk kegiatan usaha

lain, lembaga keuangan bank memiliki tugas utama sebagai lembaga

intermediasi atas penyaluran dana. Penyaluran dana oleh lembaga

keuangan bank tidak hanya dalam bentuk pinjaman atau kredit,

melainkan juga dalam bentuk investasi. Myers (2010) menyatakan

bahwa penyaluran dana dalam bentuk pinjaman dan investasi, bank

mendorong pembangunan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan

membuat sistem untuk mempermudah mentransfer uang antar individu

atau bisnis.

Proses penghimpunan dan penyaluran dana dapat dilakukan secara

langsung maupun tidak langsung. Proses penyaluran dana secara

langsung terjadi ketika dana langsung terhimpun dan tersalurkan melalui

Page 36: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

19

pasar uang. Proses penyaluran secara tidak langsung terjadi melalui

lembaga perantara dimana lembaga perantara bertugas sebagai

penghimpun dan penyalur dana masyarakat dan pada proses penyaluran

dana secara tidak langsung inilah lembaga keuangan bank melaksanakan

tugasnya. Menurut Mishkin (2004) mengatakan bahwa lembaga

keuangan bank merupakan lembaga intermediasi terbesar dalam

perekonomian suatu negara sehingga perilakunya berbeda dengan

lembaga keuangan lainnya.

Sebagai lembaga intermediasi terbesar dalam perekonomian,

lembaga keuangan dapat mempengaruhi stabilitas sistem keuangan suatu

negara. Agar dapat menjaga stabilitas sistem keuangan suatu negara

maka lembaga keuangan bank harus mengontrol perilaku perbankan

dalam menjalankan kegiatannya yang berupa penyaluran dana.

Mishkin dan Eakins (2012) mengemukakan bahwa beberapa hal

yang harus diperhatikan oleh pihak perbankan dalam mengontrol

perilaku untuk meminimalisir risiko dan untuk memperoleh keuntungan

yang tinggi ialah, pertama perbankan harus memastikan bahwa bank

memiliki dana yang cukup ketika terjadi penarikan dana oleh nasabah,

artinya perbankan harus mampu memanajemen likuiditas dengan baik

(liquidty management). Kedua, perbankan harus mengelola asset dengan

baik agar tetap berada pada tingkat risiko rendah (asset management).

Ketiga, memperoleh dana yang murah (liability management). Keempat

Page 37: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

20

ialah perbankan harus menentukan jumlah modal yang harus dijaga dan

mendapatkan tambahan modal (managing modal adequacy).

Risiko likuiditas merupakan kemampuan bank dalam

memanajemen kinerja untuk menyediakan dana yang cukup agar dapat

memenuhi kewajiban ataupun komitmen yang dikeluarkan kepada

nasabah deposan setiap saat (Mudrajad, 2002). Manajemen likuiditas

yang sehat dibutuhkan oleh perbankan agar tidak mengalami risiko

likuiditas dikemudian hari. Manajemen untuk mengatasi risiko likuiditas

merupakan sebuah instrumen penting dari kerangka manajemen risiko

secara keseluruhan dari industri jasa keuangan, khususnya bagi lembaga

keuangan (Majid, 2003). Salah satunya bank dapat menghindari risiko

likuiditas dengan menaruh fokus utama pada rasio-rasio tertentu, seperti

rasio aktiva lancar terhadap jumlah aktiva dan kewajiban lancar terhadap

jumlah kewajiban (Goddard, Molyneux, dan Wilson, 2009). Berikut ini

adalah beberapa teori yang merupakan teori likuiditas, yaitu teori

pertama ialah “commercial loan theory” atau teori komersial merupakan

sebuah teori manajemen likuiditas yang berasal dari kajian Adam Smith

pada tahun 1776 dalam bukunya, yaitu The Wealth of Nation. Teori

komersial menyatakan bahwa lembaga bank hanya diperbolehkan

memberikan pinjaman dengan surat dagang jangka pendek yang dapat

dicairkan dengan sendirinya atau bersifat self liquiditing yang artinya

pemberian pinjaman bermakna pembayaran kembali. Teori ini berfokus

Page 38: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

21

pada likuiditas melalui pinjaman jangka pendek dan menitikberatkan

pada likuiditas untuk hari ini.

Teori likuiditas yang kedua ialah shiftability theory. Teori

shiftability berfokus pada penempatan likuiditas pada aktiva yang dapat

dengan mudah dipindahkan. Artinya tingkat likuiditas perbankan dapat

dijaga apabila bank melakukan investasi ataupun memiliki aktiva dalam

bentuk yang mudah berubah atau dipindahkan. Maksudnya adalah

apabila sewaktu-waktu pihak deposan menarik kembali dananya maka

pihak bank hanya perlu menjual kembali investasi tersebut dan

membayarnya pada deposan.

The liability management theory beranggapan liabilitas merupakan

sebuah bentuk kewajiban yang dimiliki oleh bank dan berada pada sisi

pasiva. Maksud dari the liability management theory ialah perbankan

diharuskan untuk memiliki kemampuan tertentu dalam mengelola

pasivanya sedemikian rupa sehingga pasiva yang dimiliki oleh perbankan

justru dapat menjadi sumber likuiditasnya. Selanjutnya yaitu Anticipated

income theory, maksud dari teori ini ialah anticipated income

(pendapatan yang diharapkan) oleh perbankan berasal dari pengalokasian

dana oleh bank pada sektor yang layak dan feasible yang dikemudian hari

akan memberikan keuntungan pada bank. Teori ini juga memungkinkan

bank untuk memberikan pinjaman jangka panjang yang pelunasannya

harus sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Page 39: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

22

Teori lain yang juga membahas mengenai risiko likuiditas

ialah theory trade-off between liquidity and profitability. Teori ini

berkembang pada dunia perbankan syariah dimana pada perbankan

syariah terdapat pertentangan kepentingan antara likuiditas dan

profitabilitas. Pada perbankan syariah bank harus bisa menjaga tingkat

likuiditasnya dengan cara memperbesar cadangan kas. Penambahan

cadangan kas untuk menjaga likuiditas ini dapat menurunkan tingkat

profitabilitas (keuntungan) bank karena penambahan cadangan kas

berarti dana tersebut tidak digunakan. Sebaliknya, untuk memperoleh

profitabilitas (keuntungan) yang tinggi maka bank harus mengurangi

cadangan kasnya yang berarti tingkat likuiditas bank tersebut akan

menurun.

2. Pengertian Likuiditas Bank Syariah

Menurut Riduan Tobink dan Bill Nikholaus (2003:124),

“Likuiditas adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk

memenuhi kewajiban atau hutang yang segera harus dibayar dengan harta

lancarnya.”

Sedangkan menurut Oliver G. Wood dalam Dahlan Siamat

(2004:153), “Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi semua

penarikan dana oleh nasabah deposan, kewajiban yang telah jatuh tempo

dan memenuhi permintaan kredit tanpa ada penundaan”. Berdasarkan

beberapa penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa likuiditas bank

Page 40: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

23

adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya, terutama

kewajiban dana jangka pendek. Dari sudut aktiva, likuiditas adalah

kemampuan untuk mengubah seluruh aset menjadi bentuk tunai (cash).

Sedangkan dari sudut pasiva, likuiditas adalah kemampuan memenuhi

kebutuhan dana melalui peningkatan portofolio liabilitas.

Manajemen likuiditas adalah mengelola bagaimana bank dapat

memenuhi baik kewajiban yang sekarang maupun kewajiban yang akan

datang bila terjadi penarikan atau pelunasan asset liability yang sesuai

perjanjian ataupun yang belum diperjanjikan (tidak terduga). Suatu bank

syariah dapat dikatakan likuid apabila dapat memelihara giro wajib

minimum di Bank Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku

yaitu:

a. Dapat memelihara giro di Bank Koresponden. Giro di Bank

Koresponden adalah rekening yang dipelihara di Bank Koresponden

yang besarnya ditetapkan berdasarkan saldo minimum.

b. Dapat memelihara sejumlah kas secukupnya untuk memenuhi

pengambilan uang tunai.

3. Tujuan Pengelolaan Likuiditas Bank

Adapun tujuan pengelolaan likuiditas antara lain:

a. Untuk menjaga posisi likuiditas bank agar selalu berada pada posisi

yang ditentukan bank sentral .

Page 41: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

24

b. Mengelola alat-alat likuid agar selalu dapat memenuhi semua

kebutuhan cash flow terutama kebutuhan yang tidak diperkirakan,

misalnya penarikan dana yang tiba-tiba terhadap sejumlah giro atau

deposito berjangka yang belum jatuh tempo.

c. Sedapat mungkin memperkecil idle funds.

d. Memberi keyakinan kepada para penyimpan dana bahwa mereka

dapat menarik dananya sewaktu-waktu atau pada saat jatuh tempo.

4. Manajemen Risiko dalam Perbankan

a. Pengertian Risiko

Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan

yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai

berikut:

1) Risk is the chance of loss (risiko adalah kans kerugian).

Berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap

kemungkinan kerugian. Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan

untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi

tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat

perbedaan antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal

chance of loss 100%, berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko

tidak ada.

2) Risk is the possibility of loss (risiko adalah kemungkinan kerugian).

Page 42: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

25

Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa

berada diantara nol dan satu. Namun, definisi ini kurang cocok

dipakai dalam analisis secara kuantitatif.

3) Risk is uncertainty (risiko adalah ketidakpastian).

Uncertainty dapat bersifat subjective dan objective. Subjective

uncertainty merupakan penilaian individu terhadap situasi risiko

yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang

bersangkutan. Objective uncertainty akan dijelaskan pada dua

definisi risiko berikut.

4) Risk is the dispersion of actual from expected results (risiko

merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan).

Ahli statistik mendefinisikan risiko sebagai derajat penyimpangan

sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-

rata.

5) Risk is the probability of any outcome different from the one

expected (risiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda

dengan outcome yang diharapkan).

Menurut definisi di atas, risiko bukan probabilitas dari suatu

kejadian tunggal, tetapi probabilitas dari beberapa outcome yang

berbeda dari yang diharapkan.

b. Jenis–Jenis Risiko Pada Perbankan

Pada dasarnya jenis-jenis risiko yang dihadapi dalam dunia

perbankan dapat dibagi atas dua kelompok besar, yaitu risiko

Page 43: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

26

finansial dan risiko nonfinansial. Risiko finansial terkait dengan

kerugian langsung berupa hilangnya sejumlah uang akibat event

yang terjadi. Pada sisi lain, risiko nonfinansial terkait kepada

kerugian yang tidak dapat dikalkulasikan secara jelas jumlah uang

yang hilang. Namun, pada gilirannya risiko nonfinansial berpotensi

untuk menimbulkan kerugian finansial (Idroes, 2011:22).

Dalam Peraturan Bank Indonesia No. 13/23/PBI/2011

tentang penerapan manajemen risiko pada bank umum syariah dan

unit usaha syariah, jenis–jenis risiko dalam perbankan syariah

dikelompokkan sebagai berikut :

1) Risiko kredit

Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak

lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank sesuai dengan

perjanjian yang disepakati.

2) Risiko pasar

Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening

administratif akibat perubahan harga pasar, antara lain risiko

berupa perubahan nilai dari aset yang dapat diperdagangkan

atau disewakan.

3) Risiko likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank

untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber

pendanaan arus kas dan/atau aset likuid berkualitas tinggi

Page 44: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

27

yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan

kondisi keuangan bank.

4) Risiko operasional

Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan

oleh proses internal yang kurang memadai, kegagalan proses

internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau

adanya kejadian–kejadian eksternal yang mempengaruhi

operasional bank.

5) Risiko hukum

Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau

kelemahan aspek yuridis.

6) Risiko stratejik

Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam

pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik

serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan

bisnis.

7) Risiko reputasi

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat

kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif

terhadap bank.

8) Risiko kepatuhan

Risiko kepatuhan adalah risiko akibat bank tidak mematuhi

dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan

Page 45: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

28

dan ketentuan yang berlaku, serta prinsip syariah.

9) Risiko imbal hasil

Risiko imbal hasil (rate of return risk) adalah risiko akibat

perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan bank kepada

nasabah, karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang

diterima bank dari penyaluran dana, yang dapat

mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga bank.

10) Risiko investasi

Risiko investasi (equity investment risk) adalah risiko akibat

bank ikut menanggung kerugian usaha nasabah yang dibiayai

dalam pembiayaan bagi hasil berbasis profit and loss sharing.

c. Pengertian Manajemen Risiko

Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu metode dan

sistematik dalam identifikasi, kuantifikasi, menentukan sikap,

menetapkan solusi, serta melakukan monitor dan pelaporan risiko

yang berlangsung pada setiap aktivitas atau proses (Idroes, 2011:5).

Menurut Peraturan Bank Indonesia No.13/23/PBI/2011 tentang

penerapan manajemen risiko pada bank umum syariah dan unit

usaha syariah, manajemen risiko didefinisikan sebagai

serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk

mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko

yang timbul dari seluruh kegiatan usaha bank.

Page 46: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

29

5. Perbankan Syariah

Menurut Sudarsono (2012:29), Bank Syariah adalah lembaga

keuangan yang usaha pokoknya memberikan atau pembiayaan dan jasa-

jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang

yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariah. Sedangkan

definisi bank syariah menurut Ascarya (2007:2) yaitu bank dengan pola

bagi hasil yang merupakan landasan utama dalam segala operasinya, baik

dalam produk pendanaan, pembiayaan, maupun dalam produk-produk

lainnya.

Bank syariah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan dan

mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam ke dalam transaksi

keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang terkait. Dari penjelasan di

atas, dapat dikatakan bahwa bank syariah lebih menitikberatkan

kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip dalam ajaran Islam. Adapun

prinsip utama yang diikuti oleh bank syariah adalah :

a. Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi.

b. Melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan

keuntungan yang sah.

c. Memberikan zakat.

Page 47: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

30

Tabel 2. 1

Perbandingan Perbankan Syariah dengan Konvensional

Bank Syariah Bank Konvensional

- Melakukan investasi-

investasi yang halal saja.

- Investasi yang halal dan

haram.

- Berdasarkan prinsip bagi

hasil, jual beli atau sewa.

- Memakai perangkat bunga.

- Hubungan dengan nasabah

dalam bentuk hubungan

kemitraan.

- Hubungan dengan nasabah

dalam bentuk hubungan

debitur-kreditur.

- Penghimpunan dan

penyaluran dana sesuai

dengan fatwa Dewan Syariah

Nasional

- Tidak terdapat Dewan

Sejenis.

(sumber : Syafii, Antonio 2012)

Perbedaan pokoknya antara bank syariah dan bank konvensional

adalah adanya larangan riba (bunga) bagi bank syariah. Riba dilarang

sedangkan jual beli (al-bai) dihalalkan ini berarti membayar dan

menerima bunga atas uang yang dipinjam atau dipinjamkan adalah

dilarang. Dalam operasionalnya, baik dalam kegiatan perhimpunan dana

dari masyarakat maupun dalam penyaluran dana ke masyarkat, bank

syariah (bank bagi hasil) tidak memperhitungkan bunga tetapi

berdasarkan prinsip jual beli dan bagi hasil (Martono,2010). Adapun

prinsip-prinsip bank syariah sebagai berikut:

a. Prinsip Titipan atau Simpanan (Al-Wadi’ah)

Al-Wadiah dapat diartikan sebagai titipan pihak pertama kepada pihak

lain yang harus dijaga dan harus dikembalikan sewaktu-waktu saat

pemberi titipan meminta. Dalam konsep wadiah yad dhamanah, pihak

Page 48: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

31

yang menerima titipan dapat memanfaatkan uang atau barang yang

dititipkan.

b. Prinsip Bagi Hasil (Profit Sharing)

Secara umum prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah dapat

dilakukan dalam empat akad utama yaitu al-musyarakah, al-

mudharabah, almuzara’ah, dan al-musaqah.

1) Al-Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih

untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak

memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa

keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan

kesepakatan.

2) Al-Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak

dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh

modal. Sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan

usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang

dituangkan dalam kontrak.

3) Al-Muzara’ah adalah akad kerjasama pengelola pertanian antara

pemilik lahan dan penggarap, dimana pemilik lahan memberi lahan

pertanian kepada si penggarap untuk ditanami dan dipelihara

dengan imbalan tertentu dari hasil panen.

4) Al-Musaqah adalah bentuk yang lebih sederhana dimana

sipenggarap hanya bertanggung jawab atas penyiraman dan

Page 49: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

32

pemeliharaan, sebagai imbalan, si penggarap berhak atas nisbah

tertentu dari hasil panen.

c. Prinsip Jual Beli

Ada tiga jenis jual beli yang telah dikembangkan sebagai sandaran

pokok dalam modal kerja dan investasi dalam perbakan syariah yaitu:

1) Bai Al-Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan

tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam Al-Murabahah,

penjual harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan

menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahan.

2) Bai As-Salam dalam pengertian yang sederhana adalah pembelian

barang yang diserahkan dikemudian hari, sedangkan pembayaran

dilakukan dimuka.

3) Bai Al-Istishna merupakan kontrak penjualan antara pembeli dan

pembuat barang. Dalam kontrak ini, pembuat barang menerima

pesanan dari pembeli.

d. Prinsip Sewa (Al-Ijarah)

Akad Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa,

melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan

kepemilikan atas barang itu sendiri.

e. Jasa (Fee-based service)

1) Al-Wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh seseorang kepada

yang lain dalam hal-hal yang diwakilkan.

Page 50: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

33

2) Al-Kafalah merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung

kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau

yang ditanggung.

3) Al-Hawalah adalah pengalihan hutang dari orang yang berhutang

kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Dalam istilah para

ulama, hal ini merupakan pemindahan beban hutang dari muhil

(orang yang berhutang) menjadi tanggungan muhal’alaih atau

berkewajiban membayar hutang.

4) Ar-Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam

sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang

ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis.

5) Al-Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat

ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan

tanpa mengharapkan imbalan

6. Fungsi Bank Syariah

Sebuah terminologi fungsi, pengertian bank menurut Totok

Budisantoso dan Sigit Triandaru (2006) adalah suatu lembaga keuangan

yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali

kepada masyarakat untuk berbagi tujuan yang melaksanakan fungsi

sebagai:

Page 51: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

34

a. Agent of Trust

Lembaga kepercayaan (trust) bagi masyarakat dalam penempatan dan

pengelolaan dana berdasarkan prinsip syariah.

b. Agent of Development

Institusi yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi rakyat

dan negara yang berbasis prinsip syariah. Apalagi dalam sistem bank

syariah yang pembiayaan hanya boleh disalurkan di sektor riil,

sedangkan fungsi uang hanya sebagai alat tukar dan bukan sebagai

komoditas yang diperdagangkan.

c. Agent of services

Memberi pelayanan jasa perbankan dalam bentuk aneka transaksi

keuangan kepada masyarakat guna mendukung kegiatan bisnis dan

perekonomian.

7. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan bank

tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh waktu. Risiko

likuiditas dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Risiko Likuiditas Pasar, yaitu risiko yang timbul karena bank

tidak mampu melakukan offsetting posisi tertentu dengan harga

pasar karena kondisi likuiditas pasar yang tidak memadai atau

terjadi gangguan di pasar (market disruption).

2. Risiko Likuiditas Pendanaan, yaitu risiko yang timbul karena

Page 52: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

35

bank tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan

dari sumber dana lain.

Risiko likuiditas dapat melekat pada aktivitas fungsional

pembiayaan (penyediaan dana), treasuri dan investasi, kegiatan dan

pendanaan utang. Pengelolaan likuiditas ini sangat penting karena

kekurangan likuiditas dapat mengganggu bukan hanya internal Bank

tersebut namun sistem perbankan secara keseluruhan (Rivai dan Arifin,

2010).

Risiko likuiditas yang berkaitan dengan sumber dana bank

terutama adalah adanya kemungkinan deposan atau debitur menarik

dananya dari bank. Risiko penarikan dana tersebut berbeda antara

masing-masing jenis sumber dana (Dahlan Siamat, 2001:113). Risiko

likuiditas merupakan risiko terbesar karena likuiditas merupakan

“darah” bagi bank. Meskipun suatu bank masih dapat membayar

seluruh hutangnya (solvabel), tetapi ketidakmampuan menyediakan

dana jangka pendek, dapat menyebabkan kegagalan bank, karena

penyimpan akan melakukan rush kepada bank itu (Sukarman,

2007:57).

Menurut Khan dan Ahmed (2001:155) risiko likuiditas adalah

variasi pendapatan bersih dalam sebuah bank karena ketidakmampuan

bank untuk meningkatkan modal dengan biaya yang wajar, baik dengan

pendapatan dari menjual asetnya di tempat (kesulitan likuiditas aset)

atau dengan pinjaman dengan menerbitkan instrumen keuangan baru

Page 53: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

36

(masalah likuiditas pendanaan). Semua risiko lainnya akan berujung

pada likuiditas bank sebelum membawa masalah ke bank. Secara

operasional, bank gagal ketika arus kas dari pembayaran kredit,

penjualan aset di tempat dan mobilisasi dana tambahannya gagal,

penarikan deposito, biaya operasi, dan pertemuan utang kewajiban.

Menurut Laporan Tahunan Bank BCA Tahun 2011, risiko

likuiditas merupakan risiko yang mungkin dihadapi bank karena tidak

dapat memenuhi kewajibannya kepada deposan, investor, dan kreditur,

yang disebabkan oleh keterbatasan pendanaan atau ketidakmampuan

bank untuk melikuidasi aset pada harga wajar. Untuk mengelola

likuiditas, selain menjaga primary reserves, juga menjaga secondary

reserves, dan membuat proyeksi arus kas yang terinci dalam mata uang

USD dan Rupiah.

Sedangkan menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.

13/23/PBI/2011, risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan

bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber

pendanaan arus kas dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang

dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan

bank.

Manajemen risiko likuiditas di bank didefinisikan sebagai risiko

ketidakmampuan bank dalam memenuhi kewajibannya kepada

nasabah penyimpan dana atau kenaikan dana dalam aset saat jatuh

tempo tanpa menimbulkan biaya yang tidak dapat diterima atau

Page 54: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

37

kerugian (Ismail, 2010:230). Risiko ini terjadi ketika deposan

kolektif memutuskan untuk menarik dana lebih dari bank, atau

ketika peminjam gagal memenuhi kewajiban keuangan mereka ke

bank. Dengan kata lain, risiko likuiditas terjadi dalam dua kasus.

Risiko likuiditas ini merupakan risiko yang mungkin dihadapi

oleh bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya dalam rangka

memenuhi permintaan kredit dan semua penarikan dana oleh

penabung pada suatu waktu. Masalah yang mungkin timbul disini

adalah bank-bank tidak dapat mengetahui dengan tepat kapan dan

berapa jumlah dana yang akan dibutuhkan atau akan ditarik oleh

nasabah. Oleh karena itu, memperkirakan kebutuhan likuiditas

merupakan masalah yang cukup kompleks. Bank harus memperkirakan

kebutuhan likuiditas dan mencari cara bagaimana memenuhi semua

kebutuhan dana pada saat diperlukan. Kebutuhan likuiditas bank

bersumber dari dua kebutuhan. Pertama, kebutuhan penarikan dana

oleh penabung dan kebutuhan likuiditas wajib dan kedua, untuk

memenuhi kebutuhan pencairan dan permintaan kredit dari nasabah

terutama kredit yang telah disetujui (Dahlan Siamat, 2001:92).

Dalam penelitian ini, risiko likuiditas diukur menggunakan

rasio permodalan bank, yaitu modal dibagi total aset. Modal dalam

perbankan terdiri dari modal inti dan modal pelengkap (Dahlan Siamat,

2001:105). Dimana di dalam modal pelengkap masih terdapat risiko

tersendiri seperti misalnya modal pinjaman yang memiliki jatuh

Page 55: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

38

tempo. Sehingga peningkatan modal juga akan meningkatkan risiko.

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

risiko likuiditas bank. Likuiditas perbankan adalah suatu kemampuan

suatu lembaga dalam hal ini adalah lembaga perbankan khususnya bank

umum dalam memenuhi segala kewajiban-kewajiban yang segera jatuh

tempo dan mampu memenuhi permintaan kredit para nasabah bank

tanpa adanya penundaan. Salah satu cara untuk menghitung tingkat

likuiditas perbankan adalah dengan mengetahui risiko likuiditasnya.

Cara menghitung risiko likuiditas seperti yang digunakan dalam

penelitian Ahmed, Naveed et al. (2011) adalah:

𝐿𝑄 =Modal

AsetX 100%

8. Debt to Equity Ratio (DER)

Rivai dan Arifin (2010:578) menjelaskan, pada industri

perbankan, sumber dana yang terbesar berasal dari dana masyarakat di

samping sumber dana lainnya yang berasal dari pinjaman modal sendiri.

Sumber dana pihak ketiga seperti giro, tabungan, dan deposito lazim

juga disebut sebagai sumber tradisional. Sedangkan pinjaman melalui

pasar uang dengan menerbitkan instrumen utang disebut sumber non

tradisional.

Debt to Equity Ratio mencerminkan besarnya proporsi antara

total debt (hutang) dengan total shareholder’s equity (total modal

Page 56: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

39

sendiri). Rasio Debt to Equity Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝐷𝐸𝑅 =Total Hutang

Total ModalX 100%

9. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to deposit ratio (FDR) atau loan to deposit ratio

adalah pembiayaan terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank.

FDR digunakan untuk bank syariah, sedangkan LDR untuk bank

umum (Kamus Bank Indonesia). Rasio ini memberikan indikasi

mengenai jumlah dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk

pembiayaan. Menggambarkan kemampuan bank membayar kembali

penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan

kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Rasio yang

tinggi menggambarkan kurang baiknya posisi likuiditas suatu bank

(Dahlan Siamat, 2001:160). Rumus FDR yaitu:

𝐹𝐷𝑅 =Pembiayaan

Dana Pihak KetigaX 100%

10. Inflasi

Secara umum inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan tingkat harga

barang dan jasa secara umum dan terus menerus selama waktu tertentu.

Dalam hal ini merupakan sebuah proses kenaikan harga umum barang-

barang secara terus menerus. Ini tidak berarti bahwa harga-harga

berbagai macam barang itu naik dengan persentase yang sama. Mungkin

Page 57: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

40

dapat terjadi kenaikan tersebut tidak bersamaan. Yang terpenting terdapat

kenaikan harga barang umum secara terus menerus selama suatu periode

tertentu. Kenaikan yang terjadi hanya sekali saja (meskipun dengan

persentase yang cukup besar) bukanlah merupakan inflasi (Samuelson &

Nordhaus, 2004).

Ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah

terjadi inflasi, menurut Dornbus & Fischer (1997):

1. Kenaikan harga

Harga suatu komoditas dikatakan naik jika menjadi lebih tinggi

daripada harga periode sebelumnya.

2. Bersifat umum

Kenaikan harga suatu komoditas belum dapat dikatakan inflasi jika

kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga secara umum naik.

3. Berlangsung terus menerus

Kenaikan harga yang bersifat umum juga belum akan memunculkan

inflasi, jika terjadi sesaat, karena itu perhitungan inflasi dilakukan

dalam rentang waktu minimal bulanan.

11. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya

operasional dengan pendapatan operasional. Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) sering disebut rasio efisiensi yang

digunakan bank untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

Page 58: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

41

mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.

Semakin tinggi nilai BOPO maka kinerja keuangannya semakin buruk,

namun semakin rendah nilai BOPO maka kinerja keuangannya semakin

baik. Rumus Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) sebagai berikut:

BOPO =Biaya beban Operasional

Pendapatan OperasionalX 100%

12. Return on Asset (ROA)

Return on Asset (ROA) mengukur kemampuan manajemen bank

dalam memperoleh dan mengelola profitabilitas efisiensi bisnis bank

secara keseluruhan. Semakin besar nilai rasio ini menunjukkan bahwa

tingkatan rentabilitas bank semakin baik atau lebih sehat (Mahrinasari,

2003:114). Sementara itu menurut Bank Indonesia, ROA adalah rasio

keuntungan sebelum pajak terhadap total aset selama periode tertentu.

Rasio ini bisa digunakan untuk mengukur kesehatan bank. Rasio ini

sangat penting mengingat bahwa keuntungan yang dihasilkan oleh

sebuah aset mungkin merefleksikan tingkat efisiensi bisnis sebuah

bank. Dalam framework penilaian kesehatan bank, bank sentral akan

memberi nilai maksimum 100 (sehat), jika bank memiliki ROA lebih

besar dari 1,5% (Hasibuan, 2005).

Return on Asset (ROA) dipilih sebagai indikator pengukur risiko

likuiditas perbankan karena Return on Asset (ROA) adalah ukuran

Page 59: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

42

akuntansi bank yang paling komprehensif. Return on Asset (ROA)

sebagai indikator efisiensi bank dan ukuran kemampuan bank untuk

mendapatkan sewa/ keuntungan dari seluruh operasinya (Goudreau,

1992:5).

Return on Asset (ROA) merupakan rasio antara laba sebelum

pajak terhadap rata–rata total aset. Semakin besar ROA, semakin

besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh sebuah bank.

Berdasarkan ketentuan bank Indonesia, yang tercantum dalam Surat

Edaran BI No. 9/24/DPbS, secara matematis, ROA dirumuskan

sebagai berikut (Almilia, 2005):

𝑅𝑂𝐴 =Laba Sebelum Pajak

Total AsetX 100%

13. Non Performing Financing (NPF)

Non Performing Financing adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit

bermasalah yang ada dapat dipenuhi dengan aktiva produktif yang

dimiliki oleh suatu bank (Teguh Pudjo Mulyono, 1995). Kredit dalam hal

ini adalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga dan tidak termasuk

kredit kepada bank lain. Sedangkan kredit bermasalah adalah kredit

dengan kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet (Arthesa dkk,

2009). Besarnya nilai NPF suatu bank dapat dihitung dengan rumus:

Page 60: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

43

𝑁𝑃𝐹 =Pembiayaan Bermasalah

Total PembiayaanX 100%

B. Keterkaitan Antar Variabel

1. Pengaruh DER terhadap Risiko Likuiditas

Debt ratio, yaitu mengukur kemampuan perusahaan untuk

membayar hutang apabila suatu saat perusahaan dilikuidasi. Rasio

ini juga menunjukkan seberapa besar perusahaan dibiayai oleh pihak

luar atau kreditor (Rodoni dan Ali, 2010:27). Rasio yang tinggi berarti

perusahaan menggunakan financial leverage yang tinggi. Risiko

perusahaan dengan financial leverage yang tinggi akan semakin tinggi

pula (Hanafi dan Halim, 2009:81).

Menurut penelitian dari Naveed Ahmed et al (2011), debt to equity

ratio memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap risiko likuiditas pada

Bank Syariah di Pakistan. Hal ini juga didukung oleh penelitian Nurahmi

Dianingtyas (2013) bahwa DER memiliki pengaruh negatif signifikan

terhadap risiko likuiditas Bank Syariah di Indonesia.

2. Pengaruh FDR terhadap Risiko Likuiditas

Rivai dan Arifin (2010) menjelaskan, bahwa semakin tinggi FDR

suatu bank, berarti bank semakin tidak likuid, sehingga semakin tinggi

pula risiko bank tidak dapat memenuhi kewajiban tepat pada

waktunya atau hanya dapat memenuhi kewajiban melalui pinjaman

darurat atau dengan kata lain semakin tinggi pula risiko likuiditasnya.

Page 61: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

44

Dalam penelitian Asim Abdullah (2012) Liquid Asset/LDR atau

FDR memiliki pengaruh positif signifikan terhadap risiko likuiditas pada

bank asing yang ada di Pakistan. Hasil yang sama juga terdapat pada

penelitian Nurahmi (2013), Financing to deposit Ratio (FDR)

berpengaruh positif signifikan terhadap risiko likuiditas bank syariah.

3. Pengaruh Inflasi terhadap Risiko Likuiditas

Inflasi merupakan suatu kejadian yang menggambarkan situasi dan

kondisi dimana harga barang mengalami kenaikan dan nilai mata uang

mengalami pelemahan, dan jika ini terjadi secara terus-menerus akan

mengakibatkan memburuknya kondisi ekonomi secara menyeluruh serta

mampu mengguncang tatanan politik suatu negara (Irham dan Yovi,

2010:165).

Pada penelitian Siti Fatimah dkk (2016), inflasi berpengaruh

negatif signifikan terhadap likuiditas yang diuji terhadap kedua variabel

terikat yaitu LCR (Liquidity Coverage Ratio) dan NSFR (Net Stable

Funding Ratio). Hasil yang sama juga terdapat pada penelitian Robby

Ricko (2012) yang menjelaskan bahwa inflasi berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikatnya yaitu Risiko Likuiditas Bank Umum dan

Risiko Likuiditas Bank Syariah sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Maharani dan Sugiarto (2007) menyatakan bahwa inflasi

berpengaruh negatif terhadap LDR. Dapat disimpulkan karena faktor

inflasi mencerminkan stabilitas ekonomi, jika tingkat inflasi meningkat,

dan harga barang meningkat diiringi rupiah merosot, maka masyarakat

Page 62: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

45

cenderung mengurangi saving/investasi dan juga mengurangi intensitas

kredit dari masyarakat. Maka, aset perbankan secara riil akan menurun,

sehingga akan mempengaruhi kemampuan operasi perbankan dalam

penyaluran kredit.

4. Pengaruh BOPO terhadap Risiko Likuiditas

Rasio BOPO ini digunakan untuk mengukur perbandingan biaya

operasi atau biaya intermediasi terhadap pendapatan operasi yang

diperoleh bank. Semakin kecil angka rasio BOPO, semakin baik kondisi

bank tersebut (Martono, 2010:85). Semakin kecil BOPO maka semakin

efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang besangkutan dapat

disimpulkan semakin tinggi rasio BOPO maka kemungkinan bank dalam

kondisi bermasalah semakin besar. Dengan masalah yang besar bank

tidak mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk berinvestasi dan

pengajuan kredit.

Pada penelitian Salman Ahmed Shaikh menjelaskan bahwa

variabel effeciency/BOPO memiliki pengaruh negatif terhadap risiko

likuiditas pada Bank Pakistan. Ada pula penelitian yang mengindikasikan

bahwa BOPO berdampak buruk kepada bank yang dilakukan oleh

Prayudi (2011) BOPO memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap

LDR.

5. Pengaruh ROA terhadap Risiko Likuiditas

Tujuan dalam manajemen dana adalah untuk memperoleh profit

yang optimal. Hal itu bisa direalisasi dengan memberikan pembiayaan

Page 63: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

46

yang sebesar-besarnya. Namun di sisi lain bank harus menyediakan

dana kas untuk memenuhi kewajiban yang harus segera dibayar. Dengan

banyaknya pemberian pembiayaan maka risiko likuiditas akan

meningkat, dikarenakan kemungkinan nasabah akan gagal bayar

(Muhammad, 2005).

Penelitian yang dilakukaan oleh Akhtar et al. (2011) menjelaskan

bahwa ROA memiliki hubungan positif tapi tidak signifikan terhadap

likuiditas pada Model I (Bank Konvensional) dan signifikan pada Model

II (Bank Syariah). Penelitian serupa juga telah dilakukan oleh Iqbal

(2012). Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa ROA

berpengaruh positif dan signifikan terhadap risiko likuiditas pada Bank

Konvensional dan Bank Islam. Hasil penelitian Prayudi (2011)

menyatakan bahwa ROA berpengaruh negatif terhadap LDR. Arif

Lukman Santoso dan Tekad Sukihanjani (2013) juga menjelaskan bahwa

variabel ROA memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap

variabel Risiko Likuditas Bank.

6. Pengaruh NPF terhadap Risiko Likuiditas

NPF merupakan rasio dari kredit yang bermasalah dibandingkan

dengan total kredit yang diberikan. Semakin kecil NPL maka semakin

baik kinerja bank tersebut. Hasil dari penelitian Ahmed at al. (2011)

dan Iqbal (2012) menyatakan bahwa NPL memiliki hubungan negatif

dan signifikan terhadap risiko likuiditas. Penelitian Nasiruddin

Page 64: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

47

(2005) dan Prayudi (2011) menyimpulkan bahwa NPL berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap likuiditas diukur dengan LDR. Dari

hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa NPF memiliki pengaruh

negatif terhadap likuiditas. Penelitian oleh Romadhoni Eka Nugraha

(2014) menjelaskan bahwa NPL (NPF) berpengaruh positif secara

signifikan terhadap LDR Bank Syariah di Indonesia

C. Penelitian Terdahulu

Menurut Nurahmi Dianingtyas (2013) berdasarkan hasil penelitiannya

atas pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Debt to Equity Ratio (DER),

Return on Asset (ROA) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap

Risiko Likuiditas pada Bank Syariah di Indonesia menyatakan bahwa pada

tingkat kepercayaan 95%, menunjukkan bahwa CAR, ROA, dan FDR

berpengaruh positif, sedangkan DER berpengaruh negatif terhadap risiko

likuiditas. DER memiliki pengaruh negatif karena pada bank syariah terdapat

sumber dana yang tidak berbiaya, sehingga semakin besar rasio utang

terhadap ekuitas bank syariah maka semakin tinggi tingkat likuiditasnya

tanpa harus meningkatkan biaya modal dan risiko kekurangan likuiditas.

M. Farhan Akhtar, et al (2011), melakukan penelitian dengan judul

Liquidity Risk Management: A Comparative Study Between Conventional

and Islamic Banks of Pakistan pada 6 bank konvensional dan 6 bank syariah

di Pakistan. Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Size of the firm, Networking capital, Return on Equity (ROE), Capital

Page 65: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

48

Adequacy Ratio (CAR), Return on Assets (ROA). Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa hubungan antara size dan networking capital terhadap

net asset dan liquidity risk positif tetapi tidak signifikan pada bank

konvensional dan syariah. Namun CAR di bank konvensional, dan ROA di

bank syariah memiliki pengaruh positif dan signifikan.

Menurut Naveed Ahmed, et al (2011) berdasarkan pembahasan atas

pengujian hipotesis mengenai Risk Management Practices and Islamic

Banks : An Empirical Investigation from Pakistan dapat disimpulkan bahwa

ukuran bank (size of the bank) mempunyai hubungan yang positif, dan

signifikan dengan risiko likuiditas. Hubungan antara Debt Equity Ratio

(DER) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah signifikan, dan

berhubungan negatif dengan risiko likuiditas. Asset Utilization Ratio terbukti

mempunyai hubungan yang positif, dan signifikan terhadap risiko

likuiditas. Sedangkan hubungan dari rasio NPLs dengan risiko likuiditas

adalah negatif dan tidak signifikan. Dari hasil regresi, penelitian ini

menerima hipotesis bahwa terdapat hubungan antara Size of The Banks,

Capital Adequacy Ratio (CAR), Debt Equity Ratio (DER), dan Manajemen

Aset dengan risiko likuiditas. Dan tidak terjadi hubungan antara rasio NPL

terhadap risiko likuiditas.

Menurut Asdini Andi (2012) berdasarkan hasil pembahasan atas

pengujian hipotesis mengenai pengaruh LDR, NPL, CAR terhadap risiko

likuiditas pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) se Indonesia, dapat

disimpulkan bahwa variabel LDR, dan NPL berpengaruh negatif signifikan

Page 66: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

49

terhadap risiko likuiditas. Sedangkan variabel CAR berpengaruh positif

signifikan terhadap risiko likuiditas.

Menurut Vido Niangga (2012) berdasarkan hasil pembahasan atas

pengujian hipotesis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi risiko

Likuiditas Bank di Indonesia dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan yang positif, dan signifikan antara Size of the Firm, Networking

capital, dan Return on Assets (ROA) dengan risiko likuiditas. Dan tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara Return on Equity (ROE), dan

Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap risiko likuiditas.

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Dan

Judul

Metode Dan

Variabel Perbedaan Hasil

1 - Md. Lutfor

Rahman and S.

M. Hasanul

Banna (2015)

- Liquidity Risk

Management: A

Comparative

Study between

Conventional

and Islamic

Banks in

Bangladesh

- Metode Regresi

Berganda

- Variabel

Independen

- Size of the Bank

- Net working

Capital

- Return on Equity

- Capital

Adequacy Ratio

- Return on Asset

- Variabel

Dependen

- Risiko Likuiditas

- Metode

ECM

- Variabel

Independen

- DER

- FDR

- Inflasi

- BOPO

- NPF

- Hanya Bank

Syariah

- Size :(-) tidak

signifikan di

BK dan BS

- NWC: (+)

tidak

signifikan di

BK dan BS

- ROE: (+)

tidak

signifikan di

BK dan BS

- CAR: (-)

tidak

signifikan di

BK (+) tidak

signifikan di

BS

- ROA: (+)

Page 67: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

50

No Peneliti Dan

Judul

Metode Dan

Variabel Perbedaan Hasil

signifikan di

BK, (+) tidak

signifikan di

BS

2 - Martha

Novalina

Ambaroita

(2015)

- Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi

Loan to Deposit

Ratio Bank

Umum di

Indonesia

Periode

2009.1.2013.12

- Metode ECM

- Variabel

Independen

- CAR

- DPK

- NPL

- Variabel

Dependen

- Risiko Likuiditas

(LDR)

- Variabel

Independen

- DER

- FDR

- Inflasi

- BOPO

- ROA

- Bank

Syariah

- CAR tidak

berpengaruh

dalam jangka

panjang

- CAR (+)

dalam jangka

pendek

- DPK (+)

dalam jangka

panjang

- DPK tidak

berpengaruh

dalam jangka

pendek.

- NPL (-)

dalam jangka

panjang

- NPL (+)

dalam jangka

pendek

3 - Aulia Rahman

(2013)

- Pengaruh

Capital

Adequacy Ratio

(CAR), Return

on Asset (ROA),

Biaya

Operasional

terhadap

Pendapatan

Operasional

(BOPO), Inflasi

- Metode Regresi

Berganda

- Variabel

Independen

- CAR

- ROA

- BOPO

- Inflasi

- Kurs

- Metode

ECM

- Variabel

Independen

- DER

- FDR

- NPF

- Bank

Syariah

- CAR: (-)

signifikan

- ROA: (+)

signifikan

- BOPO,

Inflasi, dan

Kurs tidak

signifikan

Page 68: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

51

No Peneliti Dan

Judul

Metode Dan

Variabel Perbedaan Hasil

dan Kurs

terhadap Loan

to Deposit Ratio

pada Bank

Umum

- Variabel

Dependen

- Risiko Likuiditas

(LDR)

4 - Nurrahmi

Dianingtyas,

(2013)

- Pengaruh

Capital

Adequacy Ratio

(CAR), Debt to

Equity Ratio

(DER), Return

on Asset (ROA),

dan Financing

to Deposit Ratio

(FDR) terhadap

Risiko

Likuiditas pada

Bank Syariah di

Indonesia

- Metode Regresi

Berganda

- Variabel

Independen

- CAR

- DER

- ROA

- FDR

- Variabel

Dependen

- Risiko Likuiditas

- Metode

ECM

- Variabel

Independen

- Inflasi

- BOPO

- NPF

- CAR: (+)

signifikan

- DER: (-)

signifikan

- ROA: (+)

signifikan

- FDR: (+)

signifikan

5 - Arif Lukman

Santoso dan

Tekad

Sukihanjani

(2013)

- Analisis Faktor-

Faktor yang

Mempengaruhi

Likuiditas

Perbankan di

Indonesia

- Metode Regresi

Berganda

- Variabel

Independen

- Size

- NWC

- ROA

- ROE

- CAR

- NPL

- Suku Bunga

Deposito

- Suku Bunga

- Metode

ECM

- Variabel

Independen

- DER

- FDR

- Inflasi

- BOPO

- Variabel

Dependen

- Risiko

Likuiditas

- Bank

- Size: (+) tidak

signifikan

- NWC, ROA,

CAR (+)

signifikan

- NPL: (-)

tidak

signifikan

- Suku Bunga

Deposito: (-)

signifikan

- Suku Bunga

Kredit: (-)

tidak

signifikan

Page 69: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

52

No Peneliti Dan

Judul

Metode Dan

Variabel Perbedaan Hasil

Kredit

- Variabel

Dependen

- Risiko Likuiditas

Syariah

6 - Sayedul Anam

dkk (2012)

- Liquidity Risk

Management: A

Comparative

Study Between

Conventional

and Islamic

Banks of

Bangladesh

- Metode Regresi

Berganda

- Variabel

Independen

- Size of the Banks

- Net Working

Capital

- Return on

Equity

- Capital

Adequacy Ratio

- Return on Asset

- Variabel

Dependen

- Liquidity Risk

- Metode

ECM

- Variabel

Independen

- DER

- FDR

- Inflasi

- BOPO

- NPF

- Hanya Bank

Syariah

- Size:(-) tidak

signifikan di

Bank

Konvensional

(BK), (+)

signifikan di

Bank Syariah

(BS)

- NWC: (+)

signifikan di

BK, (-) tidak

signifikan di

BS

- ROE: (-)

tidak

signifikan di

BK dan BS

- CAR: (+)

tidak

signifikan di

BK dan BS

- ROA: (+)

tidak

signifikan di

BK dan BS

7 - Asdini Andi

Syahril (2012)

- Pengaruh LDR,

NPL, CAR

Terhadap Risiko

Likuiditas Pada

Bank

Pembangunan

- Metode Regresi

Berganda

- Variabel

Independen

- LDR

- NPL

- Metode

ECM

- Variabel

Independen

- DER

- FDR

- LDR: (-)

signifikan

- NPL: (-)

signifikan

- CAR: (+)

signifikan

Page 70: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

53

No Peneliti Dan

Judul

Metode Dan

Variabel Perbedaan Hasil

Daerah (BPD)

Se Indonesia

- CAR

- Variabel

Dependen

Risiko Likuiditas

- Inflasi

- BOPO

- ROA

- Bank

Syariah

8 - Naveed

Ahmed,dkk

(2011)

- Liquidity Risk

and Islamic

Banks:

Evidence from

Pakistan

- Metode Regresi

Berganda

- Variabel

Independen

- Leverage

- Tangibility

- Age

- Size of the Bank

- Profitabilitas

- Variabel

Dependen

- Liquidity Risk

- Credit Risk

- Operational Risk

- Metode

ECM

- Variabel

Independen

- DER

- FDR

- Inflasi

- BOPO

- NPF

- Leverage :

(+)signifikan

- Tangibiliti: (-

) signifikan

- Age: (+)

signifikan

- Size: (-) tidak

signifikan

- Profitabilitas:

(-) tidak

signifikan

9 - M.Farhan

Akhtar,dkk.(201

1)

- Liquidity Risk

Management: A

comparative

study between

Conventional

and Islamic

Banks of

Pakistan

- Metode Regresi

Berganda

- Variabel

Independen

- Size of the firm

- Networking

Capital

- Return on Equity

- Capital

- Metode

ECM

- Variabel

Independen

- DER

- FDR

- Inflasi

- BOPO

- Size: (+)

tidak

signifikan

- NWC: (+)

tidak

signifikan

- ROE: (-)

tidak

signifikan

- CAR: (+)

Page 71: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

54

No Peneliti Dan

Judul

Metode Dan

Variabel Perbedaan Hasil

Adequacy Ratio

- Return on Assets

- Variabel

Dependen

- Liquidity Risk

- NPF

- Hanya Bank

Syariah

signifikan

- ROA: (+)

signifikan

10 - Naveed Ahmed,

dkk (2011)

- Risk

Management

Practices and

Islamic Banks:

An Empirical

Investigation

from Pakistan

- Metode Regresi

Berganda

- Variabel

Independen

- Size of the Banks

- CAR

- DER

- NPL

- Manajemen Aset

- Variabel

Dependen

- Liquidity Risk

- Metode

ECM

- Variabel

Independen

- FDR

- Inflasi

- BOPO

- ROA

- Size (+)

signifikan

- CAR (-)

signifikan

- DER (-)

signifikan

- NPL (+) tidak

signifikan

- Manajemen

aset (+)

signfikan.

(sumber: jurnal dan skripsi, data diolah)

D. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan telaah pustaka dan hasil dari penelitian terdahulu

diduga bahwa Debt to Equity Ratio (DER), Financing to Deposits Ratio

(FDR), Inflasi, Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO),

Return on Asset (ROA) dan Non Performing Financing (NPF)

Page 72: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

55

berpengaruh terhadap risiko likuiditas bank syariah dalam jangka pendek

maupun jangka panjang. Dengan demikian dapat dirumuskan kerangka

pikir penelitian sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangaka Penelitian

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI RISIKO LIKUIDITAS BANK

SYARIAH DI INDONESIA

Kesimpulan dan

Implikasi

Risiko Likuiditas

DER FDR ROA NPF INF BOPO

Uji Normalitas

Uji Asumsi Klasik

Uji Liniearitas

Uji Kointegrasi

Uji Stasioner

Uji ECM

Uji Derajat Integrasi

Page 73: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

56

E. Hipotesis

Berdasarkan hubungan antara tujuan penelitian serta kerangka

pemikiran teoritis terhadap rumusan masalah penelitian ini, maka hipotesis

yang diajukan adalah sebagai berikut :

1. H0: Diduga Debt to Equity Ratio (DER) tidak ada pengaruh jangka

pendek dan jangka panjang terhadap Risiko Likuiditas.

H1: Diduga Debt to Equity Ratio (DER) ada pengaruh jangka pendek dan

jangka panjang terhadap Risiko Likuiditas.

2. H0: Diduga Financing to Deposit Ratio (FDR) tidak ada pengaruh

jangka pendek dan jangka panjang terhadap Risiko Likuiditas.

H1: Diduga Financing to Deposit Ratio (FDR) ada pengaruh jangka

pendek dan jangka panjang terhadap Risiko Likuiditas.

3. H0: Diduga Inflasi tidak ada pengaruh jangka pendek dan jangka panjang

terhadap Risiko Likuiditas.

H1: Diduga Inflasi ada pengaruh jangka pendek dan jangka panjang

terhadap Risiko Likuiditas.

4. H0: Diduga Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) tidak ada

pengaruh jangka pendek dan jangka panjang terhadap Risiko

Likuiditas.

H1: Diduga Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) ada

pengaruh jangka pendek dan jangka panjang terhadap Risiko

Likuiditas.

Page 74: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

57

5. H0: Diduga Return on Assets (ROA) tidak ada pengaruh jangka pendek

dan jangka panjang terhadap Risiko Likuiditas.

H1: Diduga Return on Assets (ROA) ada pengaruh jangka pendek dan

jangka panjang terhadap Risiko Likuiditas.

6. H0: Diduga Non Performing Financing (NPF) tidak ada pengaruh jangka

pendek dan jangka panjang terhadap Risiko Likuiditas.

H1: Diduga Non Performing Financing (NPF)ada pengaruh jangka pendek

dan jangka panjang terhadap Risiko Likuiditas.

Page 75: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

58

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dan regresional.

Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dengan cara

menganalisis dan menafsirkan variabel-variabel yang diteliti. Sedangkan

penelitian regresional dimaksudkan untuk menghubungkan serta mengukur

pengaruh variabel independen, yaitu: Debt to Equity Ratio (DER),

Financing to Deposits Ratio (FDR), Inflasi, Biaya Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO), Return on Asset (ROA), dan Non Performing

Financing (NPF) terhadap variabel dependen Risiko Likuiditas Bank Syariah.

Objek yang diteliti adalah Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

yang terdaftar dalam daftar Bank Indonesia (BI) yang terlampir dalam

publikasi Statistik Perbankan Syariah Indonesia di Otoritas Jasa Keuangan dan

Bank Indonesia periode kuartalan 2007 sampai 2016. Periode pengamatan

2007-2016 dipilih karena pada periode tersebut terjadi banyak peristiwa

ekonomi global maupun di Indonesia. Di antaranya sebelum krisis ekonomi

global yang diawali dengan krisis ekonomi di Amerika Serikat, yang sedikit

banyak telah mempengaruhi gejolak perekonomian Indonesia khususnya di

sektor perbankan.

Variabel yang diangkat dalam penelitian kali ini meliputi variabel bebas

(X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas (X) pada penelitian ini Debt to

Page 76: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

59

Equity Ratio (DER), Financing to Deposits Ratio (FDR), Inflasi, Biaya

Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Return on Asset (ROA), dan

Non Performing Financing (NPF), sedangkan variabel terikatnya (Y) adalah

Risiko Likuiditas Bank Syariah.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi yang

dapat mewakili populasi penelitian (Kuncoro, 2009:118). Metode sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quota sampling. Metode

quota sampling ini untuk memastikan bahwa berbagai subgroup dalam

populasi telah terwakili dengan berbagai karakteristik sampel batas tertentu

seperti yang dikehendaki oleh peneliti (Kuncoro, 2009: 122).

Metode quota sampling adalah metode penarikan sample quota

besarnya strata atau sub-kelas dalam populasi ditaksir secara kasar dari

statistik yang dipublikasikan dan pencacahan (interview) memiliki kebebasan

memilih responden (Hamid, 2012: 27). Data diambil dari Statistik Perbankan

Syariah Indonesia yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bank

Indonesia dari kuartal Maret 2007 sampai dengan Desember 2016.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan studi

kepustakaan. Studi kepustakaan adalah pengumpulan data yang dilakukan

dengan menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang

Page 77: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

60

akan atau sedang diteliti. Informasi itu diperoleh dari buku–buku ilmiah,

laporan penelitian, karangan–karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan–

peraturan, ketetapan–ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber–

sumber tertulis baik dalam media cetak maupun media elektronik lainnya.

Metode kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan data yang

berkaitan dengan kegiatan bank syariah untuk memperoleh landasan teoritis

secara komprehensif. Selain itu, metode kepustakaan digunakan untuk

mengeksplorasi laporan keuangan Statistik Perbankan Syariah Indonesia di

Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia yang berupa neraca, laporan

laba-rugi dan lain-lain yang dipublikasikan oleh masing–masing website

Otoritas Jasa Keuangan maupun Bank Indonesia.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data-data yang dikumpulkan adalah Risiko Likuiditas (LQ), Debt to Equity

Ratio (DER), Financing to Deposits Ratio (FDR), Inflasi, Biaya Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO), Return on Asset (ROA), dan Non

Performing Financing (NPF) yang diperoleh dari Statistik Perbankan

Syariah Indonesia yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bank

Indonesia.

Periodesasi data menggunakan data Laporan Keuangan Kuartalan

Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang dipublikasikan selama

tahun 2007-2016. Jangka waktu ini dirasa cukup untuk meliput

perkembangan kinerja bank karena menggunakan data runtut waktu (time

series).

Page 78: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

61

D. Metode Analisis Data

Metode deskriptif dan regresional diaplikasikan untuk mempelajari dan

membandingkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat pada objek

penelitian. Untuk mengetahui pengaruh hubungan antar variabel dilakukan

dengan pengujian regresional statistik dengan menggunakan alat analisis

EViews 9.

Untuk menguji hipotesis dari variabel-variabel bebas (independen) yang

mempengaruhi variabel terikat(dependen), penelitian ini menggunakan teknik

analisis regresi linier berganda (Multiple Regreression Analysis Model)

dengan ECM (Error Correction Model). Error Correction Model atau Model

Koreksi Kesalahan adalah sistem dinamik dengan karakteristik bahwa deviasi

dari keadaan saat ini dari hubungan jangka panjang akan dimasukkan ke

dalam dinamika jangka pendek. Langkah pertama, memastikan data

terdistribusi normal dan linear. Kemudian melakukan uji stasioneritas data,

apabila data tidak stasioner ditingkat level, namun stasioner ditingkat first

different atau second different dan variabelnya terkointegrasi. Model ini

digunakan untuk melakukan koreksi ketidakseimbangan jangka pendek

menuju jangka panjang atau dengan kata lain bahwa apa yang diinginkan

dalam penelitian belum tentu sesuai dengan apa yang terjadi sebenarnya.

Pendekatan model ECM mulai diperkenalkan oleh Sargan dan kemudian

dikembangkan lebih lanjut oleh Hendry dan akhirnya dipopulerkan oleh

Engle-Granger. Model Ekonomi Engle- Granger adalah:

Yt = 0 + 1X1t + 2X2t + 3X3t + 4X4t + 5X5t + 6X6t + ECT+ t

Page 79: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

62

Melalui model ekonomi Engle-Granger di atas maka dapat dirumuskan

model ekonomi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

LQ = β 0 + β 1DERt + β 2FDRt + β 3INFt + β 4BOPOt + β

5ROAt + β 6NPFt + ECT+ t

Di mana :

LQt = Risiko Likuiditas

β 0 = Konstanta

β 1- β 6 = Koefisien regresi

DER = Debt to Equity Ratio

FDR = Financing to Deposit Ratio

INF = Inflasi

BOPO = Biaya Operasional Pendapatan Operasional

ROA = Return on Asset

NPF = Non Performing Financing

ECT = Nilai yang diestimasi dari residual persamaan sebelumnya

t = Error term

Page 80: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

63

1. Uji Normalitas

Pengujian jenis ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model

regresi, variabel lainnya atau residual memiliki distribusi normal. Dengan

menggunakan Jarque-Berra, maka: Ho menunjukkan data tersebar normal

dan Ha menunjukkan data tersebar tidak normal. Pada hasil probabilitas

jika lebih dari 0,05 maka menunjukkan bahwa hubungan antar

variabelnya normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji

statistik. Data yang dinilai normal maka baik untuk dilanjutkan sebagai

bahan penelitian.

Langkah-langkah pengujian normailtas data sebagai berikut:

Hipotesis :

Ho: Model Normal

Ha: Model Tidak Normal

Bila probabilitas Obs*R2 > 0.05 → Signifikan, Ho diterima.

Bila probabilitas Obs*R2 < 0.05 → Tidak signifikan, Ho ditolak.

2. Uji Linieritas

Uji yang sangat populer untuk menguji masalah linieritas adalah

uji yang dikembangkan oleg J.B Ramsey tahun 1969 untuk lebih

dikenal dengan nama Ramsey Reset Test. Uji ini biasanya didesain

untuk menguji apakah suatu variabel penjelas cocok atau tidak

Page 81: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

64

dimasukkan dalam suatu model estimasi. Akan tetapi menurut Kennedy

(1996) dalam Insukindro (2003) uji yang dikembangkan oleh J.B

Ramsey ini digunakan untuk menguji apakah bentuk fungsi suatu model

estimasi linier atau tidak linier.

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

Hipotesis:

Ho: Model Linear

Ha: Model Tidak Linear

Bila probabilitas Chi-Square > 0.05 → Signifikan, Ho diterima

Bila probabilitas Chi-Square < 0.05 → Tidak signifikan, Ho

ditolak.

3. Uji Stasioner

Proses yang bersifat random atau stokastik merupakan kumpulan

dari variabel random dalam urutan waktu. Setiap data time series

merupakan suatu data dari hasil proses stokastik. Suatu data hasil proses

random dikatakan stasioner jika memenuhi tiga kriteria yaitu jika rata-rata

dan variannya konstan sepanjang waktu dan kovarian antara dua data

runtun waktu hanya tergantung dari kelambanan antara dua periode waktu

tersebut. Analisis diawali dengan pengujian stasioner masing masing

variabel dengan menggunakan uji Unit Root Test. Data time series akan

dikatakan stasioner jika rata-rata, varian dan kovarian pada setiap lag

adalah tetap sama dalam setiap waktu. Jika data time series tidak

memenuhi kriteria tersebut maka data dikatakan tidak stasioner. Dengan

Page 82: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

65

kata lain data time series dikatakan tidak stasioner jika rata-ratanya

maupun variannya tidak konstan, berubah-ubah sepanjang waktu (time-

varying mean and variance) (Agus Widarjono : 316-317).

Pada umumnya data time series sering mengalami ketidak

stasioneran pada level series. Jika hal ini terjadi, maka keadaan stasioner

dapat terjadi dengan melakukan differensiasi satu kali atau lebih. Apabila

data telah stasioner pada level series, maka data tersebut ada pada

intergrasi I(0). Apabila data stasioner pada first difference level maka data

tersebut adalah ada pada integrasi I(1). Ada beberapa prosedur untuk

melakukan uji akar-akar unit namun yang banyak digunakan adalah Uji

Augmented Dickey-Fuller ( ADF ) dan Uji Philips Peron.

a. Uji Akar Unit

Phillips-Perron memasukkan adanya autokorelasi di dalam

variabel gangguan dengan memasukkan variabel independen berupa

kelambanan diferensi. Phillips-Perron (PP) membuat uji akar unit

dengan menggunakan metode statistik nonparametrik dalam

menjelaskan adanya autokorelasi antara variabel gangguan tanpa

memasukkan variabel penjelas kelambanan diferensi (Agus Widarjono,

2007).

Prosedur untuk menentukan apakah data stasioner atau tidak

dengan cara membandingkan antara nilai statistik PP dengan nilai

kritisnya yaitu distribusi statistik Mackinnon. Jika nilai absolut statistik

PP lebih besar dari nilai kritisnya, maka data yang diamati

Page 83: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

66

menunjukkan stasioner dan jika sebaliknya nilai absolut staistik PP

lebih kecil dari nilai kritisnya maka data tidak stasioner. Langkah-

langkah pengujian sebagai berikut:

Hipotesis:

Ho : Data tersebut tidak stasioner pada derajat Nol

Ha : Data tersebut stasioner pada derajat Nol.

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria:

Jika PP t-statistik > PP kritis statistik (critical value α = ....%)

maka Ho ditolak

Jika PP t-statistik < PP kritis statistik (critical value α = ....%)

maka Ho diterima

* critical value, 5% atau 10%.

Prosedur pengujian stasioner data adalah sebagai berikut :

1. Langkah pertama dalam uji unit root adalah melakukan uji

terhadap level series. Jika hasil uji unit root menolak hipotesis nol

bahwa ada unit root, berarti series adalah stasioner pada tingkat

level atau dengan kata lain series terintegrasi pada I(0). Jika semua

variabel adalah stasioner maka estimasi terhadap model yang

digunakan adalah dengan regresi OLS. Jika dalam uji terhadap

level series hipotesis ada unit root untuk seluruh series diterima,

maka pada tingkat level seluruh series adalah nonstasioner.

2. Langkah selanjutnya adalah melakukan uji unit root terhadap first

difference dari series. Jika hasilnya yang diperoleh menolak

Page 84: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

67

hipotesis adanya unit root, berarti pada tingkat first difference,

series sudah stasioner atau dengan kata lain semua series

terintegrasi pada order I(1), sehingga estimasi dapat dilakukan

dengan menggunakan metode kointegrasi. Jika hasil uji unit root

menerima hipotesis adanya unit root, maka langkah berikutnya

adalah melakukan diferensiasi lagi terhadap series sampai series

menjadi stasioner, atau series terintegrasi pada ordo I(d).

b. Uji Derajat Integrasi

Uji ini dilakukan untuk mengetahui pada derajat atau order

differensi ke berapa derajat data yang diteliti akan stasioner.

Pengujian ini dilakukan pada uji akar-akar unit (langkah pertama di

atas), jika ternyata data tersebut tidak stasioner pada derajat

pertama (Insukindro,1992). Uji derajat integrasi ini mirip dengan

uji akar unit. Untuk melakukan uji tersebut juga dilakukan

penaksiran model otoregresif dengan OLS.

Menurut Nachrowi dalam berbagai studi ekonometrika, data

time series sangat banyak digunakan. Namun dibalik pentingnya

data tersebut, ternyata data time series ‘menyimpan’ berbagai

permasalahan, salah satunya yaitu autokorelasi. Autokorelasi ini

merupakan penyebab yang mengakibatkan data menjadi tidak

stasioner, sehingga bila data dapat distasionerkan maka

autokorelasi akan hilang dengan sendirinya. Uji stasioner data

melalui proses diferensi ini disebut uji derajat integrasi.

Page 85: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

68

Seperti uji akar unit Phillip-Perron, keputusan sampai pada

derajat keberapa suatu data akan stasioner dapat dilihat dengan

membandingkan antara nilai statistik Phillip-Perron yang diperoleh

dari koefisien y dengan nilai kritis distribusi statistik Mackinnon.

Jika nilai absolut dari statistik PP lebih besar dari nilai kritisnya

pada diferensi tingkat pertama, maka data dikatakan stasioner pada

derajat satu. Akan tetapi, jika nilainya lebih kecil maka uji derajat

integrasi perlu dilanjutkan pada diferensi yang lebih tinggi sehingga

diperoleh data yang stasioner. Langkah-langkah pengujian sebagai

berikut:

Hipotesis:

Ho : Data tersebut tidak stasioner pada derajat 1, 2, ........ dst

Ha : Data tersebut stasioner pada derajat 1, 2, .........dst

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria:

Jika PP t-statistik > PP kritis statistik (critical value α = ....%)

maka Ho ditolak

Jika PP t-statistik < PP kritis statistik (critical value α = ....%)

maka Ho diterima.

4. Uji Kointegrasi

Data time series yang tidak stasioner kemungkinan besar akan

menghasilkan regresi lancung (spurious regression). Regresi lancung

terjadi jika koefisien determinasi cukup tinggi tapi hubungan antara

variabel independen dan variabel dependen tidak mempunyai makna. Hal

Page 86: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

69

ini terjadi karena hubungan keduanya yang merupakan data time series

hanya menunjukkan trend saja. Jadi tingginya koefisien determinasi

karena trend bukan karena hubungan antar keduanya.

Keberadaan variabel yang tidak stasioner menyebabkan

kemungkinan besar adanya hubungan jangka panjang antara variabel di

dalam sistem ECM. Oleh karena itu langkah selanjutnya di dalam estimasi

ECM adalah uji kointegrasi untuk mengetahui keberadaan hubungan antar

variabel. Konsep kointegrasi adalah hubungan linier antar variabel yang

tidak stasioner. Uji kointegrasi digunakan agar seluruh variabel terintegrasi

pada order yang sama.

Berdasarkan uji stasionaritas, apabila data variabel tidak stasioner

pada tingkat level sedangkan pada tingkat diferensi pertama, semua

variabel data menjadi stasioner, maka penelitian dapat dilanjutkan pada uji

kointegrasi.

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

Hipotesis:

Ho: Tidak terdapat hubungan jangka panjang antara variabel

independen dan variabel dependen.

Ha: Terdapat hubungan jangka panjang antara variabel independen

dan variabel dependen.

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria:

Jika nilai trace statistic > nilai critical value maka Ho ditolak

Page 87: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

70

Jika nilai trace statistic < nilai critical value maka Ho diterima.

Setelah melakukan uji regresi kointegrasi dan hasil pada model

kointegrasi atau mempunyai hubungan atau keseimbangan jangka panjang.

Bagaimana dengan jangka pendeknya, sangat mungkin terjadi

ketidakseimbangan atau keduanya tidak mencapai keseimbangan. Teknik

untuk mengoreksi ketidakseimbangan jangka pendek menuju

keseimbangan jangka panjang disebut dengan Error Correction Model

(ECM), yang dikenalkan oleh Sargan dan dikembangkan lebih lanjut oleh

Hendry lalu kemudian dipopulerkan oleh Engle-Granger.

5. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah pengujian asumsi-asumsi statistik yang

harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis

Ordinary Least Square (OLS). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

apakah model statistik yang digunakan layak untuk kondisi data

pengamatan. Ketika asumsi tidak terpenuhi, biasanya peneliti

menggunakan berbagai solusi agar asumsinya dapat terpenuhi, atau beralih

ke metode yang lebih baik agar asumsinya dapat terselesaikan. Asumsi

Klasik ini dibagi menjadi beberapa pengujian seperti:

a. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah keadaan dimana adanya kaitan atau

hubungan antara variabel-variabel bebas (independent) dalam suatu

regresi. Menurut Gujarati (2004), uji asumsi multikolinearitas adalah

untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi

Page 88: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

71

antar variabel independen. Sedangkan menurut Sumodiningrat (2001),

untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari

R-Square, f-hitung, t-hitung, dan standard error. Metode untuk

mengetahui multikolinearitas yaitu:

1) Dengan adanya nilai R2

yang tinggi namun hanya sedikit variabel

bebas yang signifikan.

2) Menggunakan korelasi parsial antar variabel bebas.

Dalam penelitian ini, peneliti memakai aturan main yang terdapat

didalam buku Nachrowi, dikatakan terdapat multikolinieritas apabila

koefisien korelasi lebih dari 0,8. Jika koefisien korelasi kurang dari 0.8

maka tidak terdapat multikolinieritas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi karena error-term mempunyai

koefisien yang tidak sama. Menurut Gujarati (2004), heteroskedastisitas

merupakan salah satu penyimpangan terhadap asumsi kesamaan varians

(homoskedastis) yang tidak konstan, yaitu varians error bernilai sama

untuk setiap kombinasi tetap dari X1, X2, X3, …, Xp. Salah satu cara

untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas atau tidak dalam suatu

regresi, menggunakan Uji White (White’s General Heteroskedasticity

Test). Uji ini mengasumsikan bahwa varian error merupakan fungsi

yang mempunyai hubungan dengan variabel bebas, kuadrat masing-

masing variabel bebas dan interaksi antar variabel bebas. Di mana

Page 89: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

72

keputusan ada tidaknya heteroskedastisitas bisa dilihat dari besar

kecilnya nilai Obs* R2 square.

H0 : Tidak ada heteroskedastisitas

H1 : Ada Heteroskedastisitas

Criteria Uji White adalah:

Bila Probabilitas Obs* R2 < 0.05 = H0 ditolak

Bila Probabilitas Obs* R2 > 0.05 = H0 diterima.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah suatu keadaan di mana kesalahan

penggangguan dari periode tertentu (μt) berkorelasi dengan kesalahan

pengganggu dari periode sebelumnya (μt-1). Pada kondisi ini kesalahan

pengganggu tidak bebas tetapi satu sama lain saling berhubungan. Bila

kesalahan pengganggu periode t dengan t-1 berkorelasi maka terjadi

kasus korelasi serial sederhana tingkat pertama (first order

autocorrelation) (Yahya Hamja, 2008:117).

Secara harfiah autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota

observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam

kaitannya dengan asumsi metode OLS, autokorelasi merupakan korelasi

antara satu residual dengan residual yang lainnya. Sedangkan salah satu

asumsi penting metode OLS berkaitan dengan residual adalah tidak

Page 90: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

73

adanya hubungan antara residual satu dengan residual yang lain (Agus

Widarjono, 2005:177).

Dalam penelitian ini untuk melihat adanya autokorelasi atau tidak

maka dapat menggunakan uji autokorelasi yang dikembangkan oleh

Bruesch dan Godfrey yang lebih umum dan dikenal dangan Uji

Lagrange Multiplier (LM-Test).

H0 : tidak ada autokorelasi

Ha : ada autokorelasi

Dengan tingkat signifikan (α) sebesar 5% dan menggunakan

distribusi

Chi-Square, maka :

Jika Prob Chi-Square < 0,05, tidak signifikan, H0 ditolak

Jika Prob Chi-Square < 0,05, signifikan, H0 diterima.

6. Error Correction Term

ECT adalah bagian dari pengujian model dinamis ECM. Nilai ECT

diperoleh dari penjumlahan variabel independen tahun sebelumnya

dikurangi variabel dependen tahun sebelumnya. Hal ini dimaksudkan

untuk melihat bagaimana pengaruh dari model tersebut baik dalam jangka

pendek maupun jangka panjang. Kemudian regresi model ECM secara

berurutan sesuai dengan model yang telah ditentukan. Hasil probabilitas

ECT akan menentukan apakah model dapat dianalisis baik jangka pendek

maupun jangka panjang. Jika variabel ECT positif dan signifikan pada

Page 91: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

74

tingkat signifikansi 5% maka spesifikasi model sudah valid dan dapat

menjelaskan variabel dependen.

7. Uji Error Correction Model

Model ECM pertama kali diperkenalkan oleh Sargan dan kemudian

dikembangkan oleh Hendry dan dipopulerkan oleh Engle-Granger. Model

ini memasukan penyesuaian untuk melakukan koreksi bagi

ketidakseimbangan, dan model ini mempunyai beberapa kegunaan, namun

penggunaan yang utamanya adalah mengatasi masalah pada data time

series yang tidak stasioner. Dalam penelitian ini, Model ECM digunakan

setelah melalui uji normalitas data, linieritas, stasioneritas, derajat

integrasi, kointegrasi dan uji asumsi klasik, serta terbebas dari semua

permasalah dari pengujian tersebut, sehingga model ECM yang digunakan

sudah layak untuk dipakai dan dianalisis. Analisis yang digunakan

bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Digunakan ECM karena mekanisme ECM memiliki keunggulan baik

dari segi nilainya dalam menghasilkan persamaan yang diestimasi dengan

property statistik yang diinginkan maupun dari kemudahan persamaan

tersebut untuk diinterprestasikan (Insukindro, 1993:65).

Pada penelitian ini menggunakan ECM karena memiliki keunggulan

dapat melihat pengaruh jangka pendek dan jangka panjang. Proses analisis

yang akan dilakukan terdiri dari Unit Root Test dan Uji Derajat Integrasi,

Uji Kointegrasi, Uji Asumsi Klasik, serta pendekatan ECM. Hubungan

Page 92: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

75

risiko likuiditas dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat

diformulasikan sebagai berikut:

LQt = f ( DERt, FDRt, INFt, BOPOt, ROAt, NPFt )

Berikut merupakan model ECM yang digunakan pada penelitian ini:

DLQ t = β0 + β1 DDERt + β2 DFDR t + β3 DINF t + β4 DBOPOt +

β5 DROA t + β6 DNPFt + β7 BDER+ β8 BFDR + β9

BINF+ β10 BBOPO+ β11 BROA + β12 BNPF + β13 ECT

Di mana:

DLQ t = Perubahan Risiko Likuiditas periode t

DDER t = Perubahan Debt to Equity Ratio periode t

DFDR t = Perubahan Financing to Deposit Ratio periode t

DINF t = Perubahan tingkat Inflasi periode t

DBOPOt = Perubahan Biaya Operasional Pendapatan Operasional

periode t

DROA t = Perubahan Return on Asset periode t

DNPF t = Perubahan Non Performing Financing periode t

BDER t = Debt to Equity Ratio t-1

BFDR t = Financing to Deposit Ratio t-1

BINF t = Tingkat Inflasi t-1

BBOPO t= Biaya Operasional Pendapatan Operasional t-1

BROA t = Return on Asset t-1

BNPF t = Non Performing Financing t-1

ECT = Error Correction Term

Page 93: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

76

β0 = Konstanta

β1 - β12 = Koefisien regresi

β13 = Koefisien ECT

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen (Y)

Suryabrata dalam Idrus (2009 : 77) mendefinisikan variabel sebagai

segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian dan sering

pula variabel penelitian itu dinyatakan sebagai gejala yang akan diteliti.

Secara sederhana, istilah variabel ini dimaknai sebagai konsep atau objek

yang sedang diteliti, yang memiliki variansi (vary-able) ukuran, kualitas

yang ditetapkan oleh peneliti berdasarkan pada ciri-ciri yang dimiliki

konsep (variabel) itu sendiri. Hubungan antara variabel dengan variabel

lainnya dalam penelitian ini , yaitu:

a) Risiki Likuiditas

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

risiko likuiditas bank. Likuiditas perbankan adalah suatu kemampuan

suatu lembaga dalam hal ini adalah lembaga perbankan khususnya bank

umum dalam memenuhi segala kewajiban-kewajiban yang segera jatuh

tempo dan mampu memenuhi permintaan kredit para nasabah bank

tanpa adanya penundaan. Salah satu cara untuk menghitung tingkat

likuiditas perbankan adalah dengan mengetahui risiko likuiditasnya.

Cara menghitung risiko likuiditas seperti yang digunakan dalam

penelitian Ahmed, Naveed et al. (2011) adalah:

Page 94: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

77

𝐿𝑅 =Modal

AsetX 100%

2. Variabel Independen (X)

a) Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio mencerminkan besarnya proporsi antara

total debt (hutang) dengan total shareholder’s equity (total modal

sendiri). Rasio Debt to Equity Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝐷𝐸𝑅 =Total Hutang

Total ModalX 100%

b) Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to deposit ratio (FDR) atau loan to deposit ratio

(LDR) adalah pembiayaan terhadap dana pihak ketiga yang diterima

oleh bank. FDR digunakan untuk bank syariah, sedangkan LDR

untuk bank umum (Kamus Bank Indonesia). Rasio ini memberikan

indikasi mengenai jumlah dana pihak ketiga yang disalurkan dalam

bentuk pembiayaan.

𝐹𝐷𝑅 =Pembiayaan

Dana Pihak KetigaX 100%

c) Inflasi (INF)

Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum

dan secara terus menerus dalam jangka waktu yang relatif panjang.

Inflasi melemahkan semangat untuk menabung. Penulis memilih

variabel inflasi karena dunia perbankan memiliki hubungan yang sangat

Page 95: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

78

erat dengan kondisi perekonomian, karena kondisi perekonomian dapat

mempengaruhi aktifitas perbankan, salah satu indikator perekonomian

adalah inflasi. Menurut Dornbus dan Fischer (1997), kebijakan moneter

yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dengan cara menaikkan atau

menurunkan tingkat suku bunga untuk mengurangi atau menambah laju

inflasi akan sangat mempengaruhi peran intermediasi di dunia

perbankan. Meningkatnya inflasi maka nilai mata uang akan menurun,

dan hal tersebut menyebabkan masyarakat juga merasa tidak

diuntungkan dengan menyimpan uang di bank. Dengan harapan bunga

atau nisbah tinggi, sehingga dana yang dihimpun bank akan menjadi

lebih kecil.

d) Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat pengeluaran dan

pendapatan dari suatu bank, rasio ini mengukur seberapa efisien bank

tersebut dalam kinerjanya. Rasio ini di definisikan dengan rumus

sebagai berikut:

BOPO =Biaya beban Operasional

Pendapatan OperasionalX 100%

e) Return on Asset (ROA)

Return on Asset (ROA) merupakan rasio antara laba sebelum

pajak terhadap rata–rata total aset. Semakin besar ROA, semakin

besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh sebuah bank.

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, yang tercantum dalam Surat

Page 96: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

79

Edaran BI No. 9/24/DPbS, secara matematis, ROA dirumuskan

sebagai berikut (Almilia, 2005:14):

R𝑂𝐴 =Laba Sebelum Pajak

Total AsetX 100%

f) Non Performing Financing (NPF)

Non Performing Financing adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit

bermasalah yang ada dapat dipenuhi dengan aktiva produktif yang

dimiliki oleh suatu bank (Teguh Pudjo Mulyono, 1995). Kredit dalam

hal ini adalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga dan tidak

termasuk kredit kepada bank lain. Sedangkan kredit bermasalah adalah

kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet (Arthesa,

2009). Besarnya nilai NPF suatu bank dapat dihitung dengan rumus:

𝑁𝑃𝐹 =Pembiayaan Bermasalah

Total PembiayaanX 100%

Page 97: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

80

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Bank Syariah di Indonesia

Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia No.

9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang

diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan

seluruh jasa perbankan yang ada.

Adapun perbankan syariah menurut UU No.21 Tahun 2008 yaitu

segala sesuatu yang berkaitan bank syariah dan unit usaha syariah yang

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, hingga proses pelaksanaan

kegiatan usahanya. Bank syariah merupakan bank yang menjalankan

aktivitas usahanya dengan menggunakan landasan prinsip-prinsip syariah

yang terdiri dari BUS (Bank Umum Syariah), BPRS (Bank Perkreditan

Rakyat Syariah), dan UUS (unit Usaha Syariah).

Objek dan populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah

(BUS) dan Unit Usaha Syariah yang ada di Indonesia, yaitu sebanyak 13

BUS dan 21 UUS sampai periode Desember 2016. Periode dalam

penelitian adalah periode kuartal dari Maret 2007 sampai dengan

Page 98: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

81

Desember 2016. Penelitian ini menganalisis pengaruh Debt to Equity

Ratio (DER), Financing to Deposits Ratio (FDR), Inflasi, Biaya

Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Return on Asset (ROA) dan

Non Performing Financing (NPF) terhadap Risiko Likuiditas.

Data-data penelitian bersumber dari situs Otoritas Jasa Keuangan

(OJK) berupa Statistik Perbankan Syariah dalam laporan keuangan

kuartalan dari Maret 2007 sampai dengan Desember 2016.

2. Perkembangan Risiko Likuiditas Bank Syariah Periode 2007-2016

Risiko likuiditas merupakan kemampuan bank dalam memanajemen

kinerja untuk menyediakan dana yang cukup agar dapat memenuhi

kewajiban ataupun komitmen yang dikeluarkan kepada nasabah deposan

setiap saat (Mudrajad, 2002).

Risiko likuiditas sering pula dimaknai sebagai kerugian potensial

yang didapat dari ketidakmampuan bank dalam memenuhi kewajiban yang

jatuh tempo, baik mendanai aset yang telah dimiliki maupun mendanai

pertumbuhan aset bank tanpa mengeluarkan biaya atau mengalami

kerugian yang melebihi toleransi bank (Rianto, 2013).

Page 99: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

82

Gambar 4.1

Perkembangan Risiko Likuiditas Bank Syariah di Indonesia

(sumber: EViews 9, data diolah)

Berdasarkan gambar 4.1, dapat diketahui bahwa tingkat Risiko

Likuiditas pada Bank Syariah di Indonesia berfluktuatif dari kuartal

pertama tahun 2007 sebesar 0,0937 yang mengalami penurunan menjadi

0,0443 pada kuartal ketiga tahun 2008 dan kemudian cendrung bergerak

naik sampai pada kuartal ketiga tahun 2010 menjadi sebesar 0,0958. Dari

awal tahun 2010 hingga akhir tahun 2012, risiko likuiditas mengalami

penurunan yang cukup signifikan, namun di kuartal pertama tahun 2013

hingga tahun 2016, risiko likuiditas cendrung terus bergerak naik. Hal ini

memberikan indikasi bahwa pengelolaan likuiditas pada Bank Syariah di

Indonesia dapat dikatakan kurang baik dalam mengelola modal dan

asetnya dalam rangka memenuhi kewajiban jangka pendek bank terhadap

pihak ketiga yang sewaktu-waktu dapat menarik dananya.

.04

.05

.06

.07

.08

.09

.10

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

LQ

Page 100: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

83

3. Perkembangan DER, FDR, Inflasi, BOPO, ROA dan NPF Periode

2007-2016

a) DER (Debt to Equity Ratio)

Debt to Equity Ratio mencerminkan besarnya proporsi antara total

debt (hutang) dengan total shareholder’s equity (total modal sendiri).

Gambar 4.2

Perkembangan DER Bank Syariah di Indonesia

(sumber: EViews 9, data diolah)

Dari gambar 4.2 di atas, rasio DER mengalami peningkatan

cukup tinggi hingga lebih dari dua kali lipat pada kuartal ketiga tahun

2008 sebesar 21,8475 yang sebelumnya pada awal tahun 2007 hanya

sebesar 9,6684. Krisis keuangan global pada tahun 2008 ini menjadi

salah satu penyebab pergerakan DER yang meningkat tajam karena

hutang bank syariah yang terus naik pada tahun 2008. Namun rasio

8

10

12

14

16

18

20

22

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

DER

Page 101: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

84

DER dapat dikendalikan pada awal tahun 2009 menjadi 11,0942. Di

kuartal keempat tahun 2010, rasio DER cendrung kembali meningkat

hingga tahun 2015 dan bergerak relatif stabil di tahun 2016.

b) FDR (Financing to Deposit Ratio)

Rasio ini memberikan indikasi mengenai jumlah dana pihak

ketiga yang disalurkan dalam bentuk pembiayaan.

Gambar 4.3

Perkembangan FDR Bank Syariah di Indonesia

(sumber: EViews 9, data diolah)

Berdasarkan gambar 4.3 di atas, rasio FDR mengalami

peningkatan dan penurunan yang tidak terkendali. Rasio FDR terendah

berada pada awal tahun 2012 sebesar 0,08713 dan tertinggi ada pada

kuartal ketiga tahun 2008 sebesar 1,1225 bersamaan dengan krisis

keuangan global. Hal ini menandakan tingkat likuiditas perbankan

syariah saat itu sangat rendah karena tingginya rasio FDR yang menjadi

0.85

0.90

0.95

1.00

1.05

1.10

1.15

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

FDR

Page 102: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

85

tolak ukur bank dalam mengelola dana pihak ketiga dalam bentuk

pembiayaan.

c) INF (Inflasi)

Secara umum inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan tingkat

harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus selama waktu

tertentu.

Gambar 4.4

Perkembangan Tingkat Inflasi di Indonesia

(sumber: EViews 9, data diolah)

Berdasarkan gambar 4.4 di atas, tingkat inflasi yang bersumber

dari Bank Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat dari

pertengahan tahun 2007 sampai dengan pertengahan tahun 2008 yang

bersamaan dengan krisis keuangan global yang mencapai puncaknya

pada tahun 2008. Kemudian pada tahun selanjutnya, tingkat inflasi

.02

.04

.06

.08

.10

.12

.14

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

INFLATION

Page 103: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

86

mampu ditekan sampai pada nilai terendah selama periode penelitian

sebesar 0,0278. Hingga akhirnya berfluktuatif dalam rentang waktu

tahun 2010 sampai akhir tahun 2016.

d) BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional)

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

sering disebut rasio efisiensi yang digunakan bank untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional

terhadap pendapatan operasional.

Gambar 4.5

Perkembangan BOPO Bank Syariah di Indonesia

(sumber: EViews 9, data diolah)

Dari gambar 4.5 di atas, rasio BOPO bank syariah di Indonesia

secara umum mengalami peningkatan yang semula sebesar 0,04519

pada kuartal pertama tahun 2007 menjadi sebesar 0,09126 pada kuartal

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

1.0

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

BOPO

Page 104: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

87

keempat tahun 2016. Pendapatan operasional yang besar dan diikuti

beban operasional yang besar pula menandakan kinerja bank syariah

semakin buruk karena laba yang dihasilkan dari pendapatan operasional

bank syariah menjadi lebih sedikit.

e) ROA (Return on Asset)

Rasio ROA bisa digunakan untuk mengukur kesehatan bank.

Rasio ini sangat penting, mengingat bahwa keuntungan yang dihasilkan

oleh sebuah aset mungkin merefleksikan tingkat efisiensi bisnis sebuah

bank.

Gambar 4.6

Perkembangan ROA Bank Syariah di Indonesia

(sumber: EViews 9, data diolah)

Pada gambar 4.6 di atas menunjukkan bahwa rasio ROA semakin

kecil pada periode tiga tahun yang lalu yaitu tahun 2014 dan menjadi

nilai terendah bank syariah di Indonesia dalam mengelola profitabilitas

.0075

.0100

.0125

.0150

.0175

.0200

.0225

.0250

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

ROA

Page 105: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

88

efesiensi bisnis bank secara keseluruhan sebesar 0,0080. Pada rentang

waktu kuartal pertama tahun 2007 sampai kuartal keempat 2012,

pergerakan rasio ROA cendrung berfluktuatif tajam yang

mengindikasikan pengelolaan profitabilitas bank syariah belum stabil.

f) NPF (Non Performing Financing)

Non Performing Financing adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit

bermasalah yang ada dapat dipenuhi dengan aktiva produktif yang

dimiliki oleh suatu bank (Teguh Pudjo Mulyono, 1995).

Gambar 4.7

Perkembangan NPF Bank Syariah di Indonesia

(sumber: EViews 9, data diolah)

Jika dilihat pada gambar 4.7 di atas, pergerakan rasio NPF bank

syariah di Indonesia membentuk cekungan yang menunjukkan pada

.02

.03

.04

.05

.06

.07

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

NPF

Page 106: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

89

periode awal tahun 2007 nilai rasio NPF cukup tinggi yaitu sebesar

0,0629, lalu beberapa tahun kemudian mengalami penurunan sampai ke

nilai terendah pada tahun 2012 sebesar 0,0222 hingga akhirnya tahun-

tahun selanjutnya mengalami peningkatan yang mendekati nilai pada,

awal tahun penelitian 2007 menjadi sebesar 0,0505 pada kuartal kedua

tahun 2016. Semakin besarnya nilai rasio NPF menandakan bahwa

pengelolaan pembiayaan pada bank syariah di Indonesia tergolong

kurang baik.

4. Analisis Deskriptif

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Variabel Dependen dan Independen

LQ DER FDR INF BOPO ROA NPF

Mean 0.0744 12.557 0.9727 0.0594 0.5628 0.0163 0.0402

Median 0.0728 12.041 0.9731 0.0585 0.5176 0.0178 0.0408

Maximum 0.0957 21.847 1.1224 0.1214 0.9126 0.0244 0.0629

Minimum 0.0442 8.8985 0.8713 0.0278 0.1189 0.0080 0.0222

Std. Dev. 0.0121 2.7671 0.0558 0.0231 0.1634 0.0045 0.0102

Skewness -0.412 1.5786 0.1612 0.7630 0.5432 -0.3526 0.2429

Kurtosis 3.1683 5.7465 2.6545 3.2274 3.8463 1.9867 2.5376

Jarque-

Bera 1.1819 29.187 0.3722 3.9680 3.1614 2.5399 0.7495

Probability 0.5537 0.0000 0.8301 0.1375 0.2058 0.2808 0.6874

Sum 2.9760 502.31 38.908 2.3765 22.515 0.6525 1.6112

Sum Sq.

Dev. 0.0057 298.62 0.1217 0.0209 1.0414 0.0008 0.0040

Observation

s 40 40 40 40 40 40 40

(sumber EViews 9, data diolah)

Mean atau rata-rata hitung adalah nilai yang diperoleh dari jumlah

sekelompok data dibagi dengan banyaknya data. Dari tabel 4.1 di atas,

diketahui nilai mean variabel dependen Risiko Likuiditas sebesar 0,0744.

Page 107: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

90

Untuk nilai mean variabel independen yaitu DER= 12,55776, FDR=

0,972705 , Inflasi= 0,059413, BOPO= 0,562885, ROA= 0,016314 dan

NPF= 0,040281.

Median adalah nilai data yang terletak di tengah setelah data

diurutkan. Adapun nilai tengah dari variabel dependen Risiko Likuiditas

sebesar 0,072886 dan variabel independen yaitu DER= 12,04144, FDR=

0,973150, Inflasi= 0,058500, BOPO= 0,517600, ROA= 0,017850, dan

NPF= 0,040850.

Maximum adalah nilai tertinggi yang terdapat dalam suatu data

sedangkan minimum yaitu nilai terendah dalam suatu data. Diketahui

dalam penelitian ini, nilai tertinggi terdapat pada variabel DER sebesar

21,84753 sedangkan nilai terendah pada variabel ROA sebesar 0,008000.

Standar deviasi (simpangan baku) menunjukkan tingkat atau derajat

variasi kelompok data dari rata-ratanya. Standar deviasi ini digunakan

untuk memperlihatkan seberapa besar perbedaan data yang ada

dibandingkan dari rata-rata data itu sendiri. Standar deviasi masing-masing

variabel yaitu, LQ= 0,012146, DER= 2,767156, FDR= 0,055871, Inflasi=

0,023180, BOPO= 0,163415, ROA= 0,004592 dan NPF= 0,01249.

B. Analisis dan Pembahasan

Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data

sekunder deret waktu (time series) yang berbentuk kuartalan mulai dari

Page 108: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

91

periode Maret 2007 sampai Desember 2016. Dalam penelitian ini, penulis

akan memaparkan mengenai Risiko Likuiditas bank syariah sebagai variabel

dependen (variabel terikat). Sedangkan variabel independen (variabel bebas)

terdiri dari berpengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Financing to Deposits

Ratio (FDR), Inflas (INF), Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO), Return on Asset (ROA) dan Non Performing Financing (NPF).

Alat pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

perangkat lunak komputer (software) Microsoft Excel 2007 dan EViews 9

untuk mempercepat perolehan hasil yang dapat menjelaskan variabel-variabel

yang diteliti, dengan metode analisis secara ekonometrik. Sebagaimana telah

dijelaskan pada bab sebelumnya model yang digunakan sebagai alat analisis

adalah model dinamis Error Correction Model (ECM). Adapun hasil dan

analisis dari uji yang sudah dilakukan, yakni:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya

mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik

adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini menggunakan

teknik Jarque-Bera. Pedoman yang digunakan adalah apabila nilai Jarque-

Bera lebih besar jika dibanding nilai X2tabel (dengan α 5%) atau

probabilitas <0.05 data yang digunakan tidak berdistribusi normal dan

Page 109: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

92

sebaliknya, bila probabilitas >0,05 maka data yang digunakan adalah

berdistribusi normal (Winarno, 2011:5.37)

Gambar 4.8

Uji Normalitas Jarque-Berra

(sumber: EViews 9, data diolah)

Gambar 4.8 menunjukan bahwa setelah dilakukan uji normalitas data

dengan menggunakan fasilitas software EViews, maka semua variabel

pada pengujian model ini menunjukan bahwa data penelitian berdistribusi

normal atau dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas dapat dipenuhi.

Hal ini dapat dilihat dari nilai J-B pada penelitian ini sebesar 1.248432

dengan probability 0.535681, di mana probabilitas harus lebih besar dari

α= 0,05. Oleh karena itu, kita tidak bisa menolak hipotesis nol dan

menunjukan bahwa penelitian tersebut berdistribusi normal, sehingga

dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas dapat terpenuhi.

0

1

2

3

4

5

6

-0.006 -0.004 -0.002 0.000 0.002 0.004 0.006

Series: Residuals

Sample 3/01/2007 12/01/2016

Observations 40

Mean -6.05e-18

Median 0.000153

Maximum 0.005779

Minimum -0.006972

Std. Dev. 0.003283

Skewness -0.308780

Kurtosis 2.393634

Jarque-Bera 1.248432

Probability 0.535681

Page 110: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

93

2. Uji Liniearitas

Uji yang sangat populer untuk menguji masalah linieritas adalah uji

yang dikembangkan oleg J.B Ramsey tahun 1969 untuk lebih dikenal

dengan nama Ramsey RESET Test. Uji ini biasanya didesain untuk

menguji apakah suatu variabel penjelas cocok atau tidak dimasukkan

dalam suatu model estimasi. Akan tetapi menurut Kennedy, uji yang

dikembangkan oleh J.B Ramsey ini digunakan untuk menguji apakah

bentuk fungsi suatu model estimasi linier atau tidak linier.

Gambar 4.9

Uji Linearitas Ramsey Reset Test

(sumber: EViews 9, data diolah)

Berdasarkan Uji Linieritas pada gambar 4.9 menjelaskan bahwa

penelitian dengan model LQ t = β0 + β1 DDERt + β2 DFDR t + β3 DINF t

+ β4 DBOPOt + β5 DROA t + β6 DNPF t dikatakan sudah linier, karena

nilai dari Prob. Chi-Square sebesar 0.7725 > 0.05. Sehingga dalam

penelitian ini dapat disimpulkan tidak ada masalah linearitas, dengan kata

lain bentuk model estimasi dalam penelitian ini sudah linear.

Page 111: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

94

3. Uji Stasioner

a. Uji Unit Akar

Pengujian akar unit untuk semua variabel menggunakan analisis

time series perlu dilakukan untuk memenuhi keabsahan analisis Error

Correction Model (ECM). Dalam hal ini data harus bersifat stasioner

yang berarti tidak terlalu besar dan mempunyai kecenderungan

mendekati nilai rata-rata. Uji akar unit dipandang sebagai uji

stasioneritas karena pengujian ini pada prinsipnya bertujuan untuk

mengamati apakah koefisien tertentu dari model otoregresif yang

ditaksir mempunyai nilai satu atau tidak.

Tahap awal dalam proses pengujian yang dilakukan adalah uji

stasioneritas terhadap seluruh variabel yang diuji. Pengujian akar-akar

unit dikatakan stasioner apabila nilai Phillips-Perron test (Pp test) lebih

besar dari nilai Critical Value (CV) 5%, sebaliknya jika nilai Phillips-

Perron test (Pp test) lebih kecil dari nilai Critical Value (CV) 5%, maka

variabel tersebut tidak stasioner. Hasil pengujian akar-akar unit ini

dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini.

Page 112: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

95

Tabel 4.2

Uji Akar Unit Philips-Peron Test pada Tingkat Level

NO VAR

TINGKAT LEVEL Ho=Tidak

Stasioner

Ha= Stasioner PP CV 5 %

1 LQ -2.793567 -2.938987 Tidak Stasioner

2 DER -2.482017 -2.938987 Tidak Stasioner

3 FDR -2.219961 -2.938987 Tidak Stasioner

4 INF -2.286080 -2.938987 Tidak Stasioner

5 BOPO -1.604924 -2.938987 Tidak Stasioner

6 ROA -1.669630 -2.938987 Tidak Stasioner

7 NPF -2.412604 -2.938987 Tidak Stasioner

Sumber: EViews 9 (data diolah)

Tabel 4.2 di atas menunjukan hasil uji akar unit dengan

menggunakan Phillips-Perron test. Dari tabel tersebut sesuai dengan

data yang diuji dapat diketahui dari nilai Phillips-Perron test (Pp test)

dan dari nilai Critical Value (CV) 5%. Dari tabel di atas tersebut dapat

diketahui bahwa nilai t-statistik PP masing-masing variabel tidak

stasioner pada derajat keyakinan 5%, dikarenakan nilai t statistik PP

lebih besar dari nilai kritis statistik PP tabel. Dengan kata lain, variabel-

variabel tersebut pada tingkat level mengalami persoalan akar-akar unit.

Oleh karena itu perlu dilanjutkan dengan uji derajat integrasi pertama.

b. Uji Derajat Integrasi

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pada derajat atau order

differensi ke berapa data yang diteliti akan stasioner. Pengujian ini

dilakukan pada uji akar-akar unit (langkah pertama di atas), jika

ternyata data tersebut tidak stasioner pada derajat pertama (Insukindro,

1992). Nilai statistik Phillips-Perron untuk mengetahui pada derajat

berapa suatu data akan stasioner dapat dilihat pada nilai Phillips- Perron

Page 113: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

96

test (Pp test) yang lebih besar dari nilai Critical Value (CV) 5%, maka

variabel tersebut dikatakan stasioner pada derajat pertama. Hasil dari

pengujian derajat integrasi pertama dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3

Uji Akar Unit Philips-Peron Test pada First Differemce

NO VAR

TINGKAT FIRST

DIFFERENCE Ho= Tidak

Stasioner

Ha= Stasioner PP CV 5 %

1 LQ -4.405041 -2.941145 Stasioner

2 DER -4.874724 -2.941145 Stasioner

3 FDR -10.94794 -2.941145 Stasioner

4 INF -5.424689 -2.941145 Stasioner

5 BOPO -7.914713 -2.941145 Stasioner

6 ROA -8.278601 -2.941145 Stasioner

7 NPF -9.048830 -2.941145 Stasioner

(sumber: EViews 9, data diolah)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Phillips-

Perron test (Pp test) dan dari nilai Critical Value (CV) 5% sudah

stasioner pada integrasi pertama (first difference). Kesimpulan dari data

yang diolah adalah Ho ditolak yaitu semua variabel sudah stasioner

pada tingkat first difference, sehingga tidak perlu dilakukan pengujian

pada tingkat berikutnya (second difference) dan pengujian dapat

dilanjutkan dengan uji berikutnya yaitu Uji Kointegrasi.

4. Uji Kointegrasi

Setelah dilakukan uji stasioneritas dan diyakini seluruh variabel yang

diamati merupakan variabel yang sudah stasioner dan memiliki derajat

Page 114: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

97

yang sama, maka langkah selanjutnya adalah pengujian kointegrasi untuk

melihat hubungan jangka panjang dari model tersebut. Pengujian ini

dilakukan untuk mengetahui apakah dalam jangka panjang terdapat

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependennya.

Gambar 4.10

Uji Kointegrasi Johansen

Date: 06/26/17 Time: 01:54

Sample (adjusted): 9/01/2007 12/01/2016

Included observations: 38 after adjustments

Trend assumption: Linear deterministic trend

Series: LQ DER FDR INF BOPO ROA NPF

Lags interval (in first differences): 1 to 1

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace) Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None * 0.598683 125.9929 125.6154 0.0474

At most 1 0.582563 91.29874 95.75366 0.0974

At most 2 0.527256 58.10114 69.81889 0.2983

At most 3 0.384494 29.63151 47.85613 0.7376

At most 4 0.177182 11.18971 29.79707 0.9565

At most 5 0.094240 3.778966 15.49471 0.9205

At most 6 0.000465 0.017692 3.841466 0.8941 Trace test indicates 1 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

(sumber: EViews 9, data diolah)

Dari hasil uji kointegrasi Johansen pada gambar 4.10 di atas, dapat

diketahui nilai Trace Statistic > Critical Value 5% yaitu 125.9929 >

125.6154 dengan probabilitas 0.0474 sehingga Ho ditolak. Artinya

residual dari persamaan telah stasioner pada derajat integrasi nol atau I(0).

Sehingga setiap variabel dikatakan terkointegrasi atau terdapat adanya

indikasi hubungan dalam jangka panjang. Adanya indikasi hubungan

keseimbangan jangka panjang belum dapat digunakan sebagai bukti bahwa

Page 115: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

98

terdapat hubungan jangka pendek. Sehingga untuk mengetahui itu harus

diuji Error Correction Model (ECM). Sebelum menuju Uji ECM, harus

dilakukan Uji Asumsi Klasik terlebih dahulu.

5. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik digunakan untuk melihat apakah hasil estimasi

tersebut mempunyai penyakit atau tidak maka dilakukan pengujian asumsi

klasik ini. Penyakit yang dimaksud disini yaitu multikolinieritas,

heteroskedastisitas, dan autokorelasi di dalam model penelitian. Sehingga

dapat diketahui apakah hasil-hasil regresi telah memenuhi kaidah Best

Linier Unbiased Estimator (BLUE) yang berarti bahwa tidak ada

gangguan serius terhadap asumsi klasik dalam metode kuadrat terkecil

tunggal (OLS) yaitu masalah multikolinieritas, heteroskedastisitas dan

autokorelasi.

a. Multikoliniearitas

Uji Multikolinieritas ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat

ada atau tidaknya hubungan (korelasi) yang signifikan antar variabel

independen dalam model regresi. Deteksi adanya multikolinieritas

dilakukan dengan menggunakan uji korelasi parsial antar variabel

independen. Dengan melihat nilai koefisien korelasi (r) antar variabel

independen. Dari hasil tabel uji multikolinieritas dengan correlation

matrix di bawah ini terlihat bahwa koefisien korelasi tidak ada yang

bernilai diatas 0.8, sehingga dapat disimpulkan variabel-variabel

Page 116: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

99

independen ini tidak terdapat multikolinieritas. Hasil pengujian

multikolinieritas menggunakan uji korelasi (r) dapat dilihat sebagai

berikut:

Tabel 4.4

Uji Multikoliniearitas

DER FDR INF ROA BOPO NPF

DER 1.000000 0.464627 0.575351 -0.050322 0.020762 -0.043689

FDR 0.464627 1.000000 0.615187 0.440266 -0.490099 0.009002

INF 0.575351 0.615187 1.000000 0.135928 -0.313661 -0.002369

ROA -0.050322 0.440266 0.135928 1.000000 -0.473009 -0.339556

BOPO 0.020762 -0.490099 -0.313661 -0.473009 1.000000 0.203969

NPF -0.043689 0.009002 -0.002369 -0.339556 0.203969 1.000000

(sumber: EViews 9, data diolah)

Dari tabel hasil analisis uji multikolinearitas dengan correlation

matrix di atas terlihat bahwa koefisien korelasi tidak ada yang di atas

0.8, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model tidak terdapat

masalah multikolinearitas.

b. Heterokedastisitas

Salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar taksiran parameter

dalam model regresi bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Efficient)

maka var (u1) harus sama dengan σ (konstanta) atau bisa dikatakan

semua residual atau error mempunyai varian yang sama kondisi ini

disebut sebagai homoskedastis. Sedangkan bila varian tidak konstan

atau berubah-ubah disebut dengan heteroskedastis. Untuk mendeteksi

heteroskedastisitas menggunakan Uji White.

Page 117: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

100

Gambar 4.11

Uji Heterokedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.188927 Prob. F(27,12) 0.3895

Obs*R-squared 29.11590 Prob. Chi-Square(27) 0.3553

Scaled explained SS 13.80883 Prob. Chi-Square(27) 0.9831

(sumber: EViews 9, data diolah)

Dari tabel diketahui bahwa koefisien Obs*R-Squared bernilai

29.11590, nilai probabilitas dari Chi-Square sebesar 0.3553 yang lebih

besar dari nilai α = 5%. Karena nilai probabilitas Chi-Square lebih besar

dari α = 5% maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa

dalam model tidak ada masalah heteroskedastisitas.

c. Autokorelasi

Untuk mendeteksi masalah autokorelasi digunakan Uji Langrange

Multiplier (LM-test). Uji ini sangat berguna untuk mengindentifikasi

masalah autokorelasi tidak hanya pada derajat pertama (first order)

tetapi juga digunakan pada tingkat derajat. Uji autokorelasi juga bisa

dilihat dari nilai probabilitas Chi-Square. Jika probabilitas Chi-Square

lebih besar dari tingkat signifikansi 5% makatidak terdapat autokorelasi

dan sebaliknya jika probabilitas Chi-Square lebih kecil dari 5% maka

terdapat autokorelasi.

Page 118: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

101

Gambar 4.12

Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.875078 Prob. F(2,31) 0.4269

Obs*R-squared 2.137585 Prob. Chi-Square(2) 0.3434

(sumber: EViews 9, data diolah)

Dari tabel diketahui bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar

2.137585. Nilai probabilitas dari Chi-Square sebesar 0.3434 yang lebih

besar dari nilai α sebesar 0.05. Karena nilai probabilitas Chi-square

lebih besar dari α = 5% maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan

bahwa di dalam model tidak terdapat masalah autokorelasi.

6. Pendekatan Model ECM

Dengan ditemukannya fenomena hubungan jangka panjang antara

variabel-variabel yang digunakan dalam pengujian kointegrasi di atas,

maka langkah selanjutnya adalah melakukan pendekatan Error Correction

Model (ECM). Model koreksi kesalahan digunakan untuk melihat apakah

ada atau tidaknya hubungan antar variabel dalam jangka pendek. Error

Correction Model merupakan salah satu pendekatan untuk menganalisis

model time series yang digunakan untuk melihat adanya konsistensi

hubungan jangka pendek dengan jangka panjang dari variabel-variabel

yang diuji.

Page 119: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

102

Untuk menyatakan apakah model ECM digunakan shohih atau tidak

maka koefisien Error Correction Term (ECT) harus signifikan maka

model tersebut tidak cocok dan perlu dilakukan perubahan spesifikasi

lebih lanjut.

Berikut merupakan persamaan ECM yang digunakan pada penelitian

ini: LQ t = β0 + β1DDERt + β2 DFDR t + β3 DINF t + β4 DBOPOt + β5

DROA t + β6 DNPFt + β7 BDER+ β8 BFDR + β9 BINF+ β10 BBOPO+

β11 BROA + β12 BNPF + β13 ECT

Gambar 4.13

Hasil Pendekatan ECM

Dependent Variable: D(LQ)

Method: Least Squares Date: 06/26/17 Time: 02:05 Sample (adjusted): 6/01/2007 12/01/2016 Included observations: 39 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.112654 0.024644 4.571226 0.0001

D(DER) -0.004528 0.000288 -15.69627 0.0000 D(FDR) 0.035590 0.016823 2.115605 0.0445 D(INF) 0.129010 0.035948 3.588794 0.0014

D(BOPO) 0.009383 0.005057 1.855434 0.0754 D(ROA) -0.517604 0.161751 -3.200013 0.0037

D(NPF) -0.090638 0.086706 -1.045345 0.3059 DER(-1) -0.732989 0.143699 -5.100866 0.0000 FDR(-1) -0.757247 0.148575 -5.096734 0.0000 INF(-1) -0.581707 0.117355 -4.956800 0.0000

BOPO(-1) -0.725864 0.141358 -5.134946 0.0000 ROA(-1) -1.039642 0.236931 -4.387954 0.0002 NPF(-1) -0.596833 0.128062 -4.660514 0.0001

ECT 0.729580 0.143020 5.101253 0.0000

R-squared 0.929395 Mean dependent var -0.000381

Adjusted R-squared 0.892681 S.D. dependent var 0.008192

S.E. of regression 0.002684 Akaike info criterion -8.730080 Sum squared resid 0.000180 Schwarz criterion -8.132904 Log likelihood 184.2366 Hannan-Quinn criter. -8.515818 F-statistic 25.31411 Durbin-Watson stat 2.121374 Prob(F-statistic) 0.000000

(sumber: EViews 9, data diolah)

Page 120: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

103

Hasil pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan

program komputer EViews 9 di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien

ECT sebesar 0.729580 yang berarti bahwa ketidaksesuaian pertumbuhan

Risiko Likuiditas aktual dengan pertumbuhan Risiko Likuiditas potensial

akan dieliminasi atau dihilangkan dalam satu periode penelitian sebesar

72,9 %. Dapat dilihat nilai probabilitas 0.0000, hal ini berarti ECT sudah

signifikan pada tingkat kepercayaan α=0.05. Oleh karena itu model dari

pengujian ECM ini dapat dikatakan valid.

Nilai adjusted R2 sebesar 0.892681 atau 89.2 %. Hal ini berarti

sebesar 89.2% variabel Risiko Likuiditas dapat dipengaruhi oleh Debt to

Equity Ratio (DER), Financing to Deposits Ratio (FDR), Inflasi, Biaya

Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Return on Asset (ROA) dan

Non Performing Financing (NPF), sedangkan sisanya 10.8% Risiko

Likuiditas dapat dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian.

Dilihat dari nilai adjusted R2 bahwa pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen tergolong kuat.

Dari hasil estimasi dengan pendekatan ECM, variabel jangka pendek

ditunjukan oleh D(DER), D(FDR), D(INF), D(BOPO), D(ROA) dan

D(NPF). Namun untuk melihat pengaruh jangka panjangnya perlu

dihitung dengan cara menjumlahkan koefisien variabel jangka panjang

DER(-1), FDR(-1), INF(-1), BOPO(-1), ROA(-1) dan NPF(-1) dengan

koefisien ECT kemudian dibagi lagi oleh koefisen ECT. Perhitungan

tersebut bertujuan untuk mengetahui nilai koefisien perubahan dalam

Page 121: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

104

jangka panjang (Sumodiningrat, 2007). Rumus koefisen jangka panjang

adalah sebagai berikut :

DER(-1) = 𝐶7+𝐶13

𝐶13

FDR(-1) = 𝐶8+𝐶13

𝐶13

INF(-1) = 𝐶9+𝐶13

𝐶13

BOPO(-1) = 𝐶10+𝐶13

𝐶13

ROA(-1) =𝐶11+𝐶13

𝐶13

NPF(-1) =𝐶12+𝐶13

𝐶13

Tabel 4.5

Koefisien Jangka Pendek dan Panjang

Variabel Notasi Koefisien

Jangka Pendek Jangka Panjang

Konstanta C 0.112654 0.112654

DER D(DER) -0.004528 0.993794

FDR D(FDR) 0.035590 1.048781

INF D(INF) 0.129010 1.176828

BOPO D(BOPO) 0.009383 1.012861

ROA D(ROA) -0.517604 0.290545

NPF D(NPF) -0.090638 0.875767

(sumber: EViews 9, data diolah)

Berdasarkan tabel 4.5, maka hasil regresi ECM dalam jangka pendek

dan panjang didapat hasil sebagai berikut:

DLQ= 0.112654 - 0.004528*DDER + 0.035590*DFDR + 0.129010*DINF

+ 0.009383**DBOPO - 0.517604*DROA - 0.090638***DNPF +

0.993794*DER(-1) + 1.048781*FDR(-1) + 1.176828*INF(-1) +

Dimana:C7 = Koefisien DER (-1)

C8 = Koefisien FDR (-1)

C9 = Koefisien INF (-1)

C10= Koefisien BOPO (-1)

C11= Koefisien ROA (-1)

C12= Koefisien NPF (-1)

C13= Koefisien ECT

Page 122: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

105

1.012861*BOPO(-1) + 0.290545*ROA(-1) + 0.875767*NPF(-1) +

0.729580*ECT

Keterangan:

D(LQ) = Perubahan Risiko Likuiditas

D(DER) = Perubahan Debt to Equity Ratio periode t (jangka pendek)

D(FDR) = Perubahan Financing to Deposits Ratio periode t (jangka

pendek)

D(INF) = Perubahan Inflasi periode t (jangka pendek)

D(BOPO) = Perubahan Biaya Operasional Pendapatan Operasional

periode t (jangka pendek)

D(ROA) = Perubahan Return on Asset periode t (jangka pendek)

D(NPF) = Perubahan Non Performing Financing periode t (jangka

pendek)

DER(-1) = Debt to Equity Ratio periode t-1 (jangka panjang)

FDR(-1) = Financing to Deposits Ratio periode t -1 (jangka panjang)

INF(-1) = Tingkat Inflasi periode t-1 (jangka panjang)

BOPO(-1) = Biaya Operasional Pendapatan Operasional periode t-1

(jangka panjang)

ROA(-1) = Return on Asset periode t-1 (jangka panjang)

Page 123: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

106

NPF(-1) = Non Performing Financing periode t-1 (jangka panjang)

ECT = Error Correction Term

* = signifikan pada α=0,05

** = signifikan pada α=0,10

*** = tidak signifikan

C. Interpretasi Data

1. Konstanta

Dalam jangka pendek dan jangka panjang nilai konstanta 0.112654

menunjukkan apabila nilai variabel independen konstan maka besarnya

Risiko Likuiditas naik sebesar 0,112654 % persen.

2. Rasio DER terhadap Risiko Likuiditas

a. Jangka Pendek

Hasil perhitungan menunjukan bahwa koefisien variabel Debt to

Equity Ratio dalam jangka pendek D(DER) mempunyai pengaruh

hubungan yang signifikan negatif terhadap risiko likuiditas. Hal ini

dapat dilihat dari gambar 4.13 yang menunjukan bahwa tingkat

probabilitas dari variabel DER sebesar 0.0000, yang lebih kecil dari

tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 0.05 (5%) maka dapat

disimpulkan ho ditolak dan h1 diterima. Dan nilai koefisien jangka

Page 124: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

107

pendek sebesar -0.004528, yang berarti bahwa jika Debt to Equity Ratio

naik 1% maka risiko likuiditas akan mengalami penurunan sebesar -

0.004528 persen. Penelitian ini sesuai dengan hasil yang dilakukan oleh

Naveed Ahmed et al (2011), bahwa Debt to Equity Ratio memiliki

hubungan yang negatif terhadap Risiko Likuiditas. Hal ini

membuktikan bahwa adanya penurunan terhadap Risiko Likuiditas.

b. Jangka Panjang

Hasil perhitungan menunjukan bahwa koefisien variabel Debt to

Equity Ratio dalam jangka panjang DER(-1) mempunyai pengaruh

hubungan yang positif signifikan terhadap Risiko Likuiditas, hal ini

dapat dilihat pada gambar 4.13 yang menunjukan nilai probabilitasnya

sebesar 0.0000, yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunakan

yaitu 0.05 (5%). Dengan koefisien sebesar 0.993794 maka dapat

disimpulkan ho ditolak dan h1 diterima. Hal ini membawa implikasi

bahwa terdapat hubungan jangka panjang antara variabel Debt to Equity

Ratio terhadap Risiko Likuiditas, dimana apabila Debt to Equity Ratio

naik sebesar 1% maka akan meningkatkan Risiko Likuiditas sebesar

0.993794 persen. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Nurahmi Dianingtyas (2013) yang menyatakan

bahwa DER memiliki hubungan yang negatif dan signifikan terhadap

risiko likuiditas pada bank syariah.

Page 125: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

108

3. Rasio FDR terhadap Risiko Likuiditas

a. Jangka Pendek

Hasil perhitungan menunjukan bahwa koefisien variabel harga

Financing to Deposits Ratio dalam jangka pendek D(FDR) mempunyai

pengaruh hubungan yang positif signifikan terhadap Risiko Likuiditas.

Hal ini dapat dilihat dari gambar 4.13 yang menunjukan bahwa tingkat

probabilitas dari variabel Financing to Deposits Ratio sebesar 0.0445,

yang lebih kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 0.05

(5%) maka dapat disimpulkan ho ditolak dan h1 diterima. Dan nilai

koefisien jangka pendek sebesar 0.035590, yang berarti bahwa jika

Financing to Deposits Ratio naik 1% maka Risiko Likuiditas akan

mengalami peningkatan sebesar 0.035590 persen. Hasil penelitian ini

didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Asim Abdullah

(2012) yang menyatakan bahwa rasio dari Liquid Asset/LDR (FDR)

memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap risiko pada

bank asing di Pakistan. FDR memiliki pengaruh positif terhadap Risiko

Likuiditas. Ini menunjukkan adanya pengaruh terhadap Risiko

Likuiditas.

b. Jangka Panjang

Hasil perhitungan menunjukan bahwa koefisien variabel

Financing to Deposits Ratio dalam jangka panjang FDR(-1)

mempunyai pengaruh hubungan yang positif signifikan terhadap Risiko

Likuiditas, hal ini dapat dilihat pada gambar 4.13 yang menunjukan

Page 126: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

109

nilai probabilitasnya sebesar 0.0000, yang lebih kecil dari nilai

signifikansi yang digunakan yaitu 0.05 (5%). Dengan koefisien sebesar

1.048781 maka dapat disimpulkan ho ditolak dan h1 diterima. Hal ini

membawa implikasi bahwa terdapat hubungan jangka panjang antara

variabel Financing to Deposits Ratio terhadap Risiko Likuiditas,

dimana apabila FDR naik sebesar 1% maka akan meningkatkan Risiko

Likuiditas sebesar 1.048781 persen. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Nurrahmi Dianingtyas (2013), FDR

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap risiko likuiditas.

4. Tingkat Inflasi terhadap Risiko Likuiditas

a. Jangka Pendek

Hasil perhitungan menunjukan bahwa koefisien variabel Inflasi

dalam jangka pendek D(INF) mempunyai pengaruh hubungan yang

signifikan positif terhadap Risiko Likuiditas. Hal ini dapat dilihat dari

gambar 4.13 yang menunjukan bahwa tingkat probabilitas dari variabel

Inflasi sebesar 0.0014, yang lebih kecil dari tingkat signifikansi yang

digunakan yaitu 0.05 (5%) maka dapat disimpulkan ho ditolak dan h1

diterima. Dan nilai koefisien jangka pendek sebesar 0.129010, yang

berarti bahwa jika tingkat Inflasi naik 1% maka Risiko Likuiditas akan

meningkat sebesar 0.129010 persen. Penelitian ini tidak sesuai dengan

dengan yang dilakukan oleh Siti Fatimah Yaacob, dkk (2016) yaitu

Page 127: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

110

Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Risiko Likuiditas

LCR (Liquidity Coverage Ratio) dan NSFR (Net Stable Funding Ratio).

b. Jangka Panjang

Hasil perhitungan menunjukan bahwa koefisien variabel Inflasi

dalam jangka panjang INF(-1) mempunyai pengaruh hubungan yang

positif signifikan terhadap Risiko Likuiditas, hal ini dapat dilihat pada

gambar 4.13 yang menunjukan nilai probabilitasnya sebesar 0.0000,

yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunakan yaitu 0.05 (5%).

Dengan koefisien sebesar 1.176828 maka dapat disimpulkan ho ditolak

dan h1 diterima. Hal ini membawa implikasi bahwa terdapat hubungan

jangka panjang antara variabel Inflasi terhadap Risiko Likuiditas,

dimana apabila Inflasi naik sebesar 1% maka akan meningkatkan

Risiko Likuiditas sebesar 1.176828 persen. Hasil penelitian ini tidak

sesuai dengan yang dilakukan oleh Seandy Nandadipa (2010) yaitu

variabel Inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap LDR atau

Risiko Likuiditas.

5. Rasio BOPO terhadap Risiko Likuiditas

a. Jangka Pendek

Hasil perhitungan menunjukan bahwa koefisien variabel Biaya

Operasional Pendapatan Operasional dalam jangka pendek D(BOPO)

mempunyai pengaruh hubungan signifikan terhadap Risiko Likuiditas.

Hal ini dapat dilihat dari gambar 4.13 yang menunjukan bahwa tingkat

Page 128: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

111

probabilitas dari variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional

sebesar 0.0754, yang lebih kecil dari tingkat signifikansi yang

digunakan yaitu 0.10 (10%) maka dapat disimpulkan ho ditolak dan h1

diterima. Hal ini berarti variabel BOPO signifikan pada tingkat

kepercayaan α=0.10 dengan koefisien sebesar 0.009383. Hal ini

membawa implikasi bahwa terdapat hubungan jangka pendek antara

variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional dan Risiko

Likuiditas, dimana apabila BOPO naik sebesar 1% maka akan

meningkatkan Risiko Likuiditas sebesar 0.009383 persen. Hasil

penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Salman

Ahmed Shaikh menjelaskan bahwa variabel effeciency/BOPO memiliki

pengaruh negatif terhadap Risiko Likuiditas pada Bank Pakistan..

b. Jangka Panjang

Hasil perhitungan menunjukan bahwa koefisien variabel Biaya

Operasional Pendapatan Operasional dalam jangka panjang BOPO(-1)

mempunyai pengaruh hubungan yang positif signifikan terhadap Risiko

Likuiditas, hal ini dapat dilihat pada gambar 4.13 yang menunjukan

nilai probabilitasnya sebesar 0.0000, yang lebih kecil dari nilai

signifikansi yang digunakan yaitu 0.05 (5%) . Dengan koefisien sebesar

1.012861 maka dapat disimpulkan ho ditolak dan h1 diterima. Hal ini

membawa implikasi bahwa terdapat hubungan jangka panjang antara

variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional terhadap Risiko

Likuiditas, dimana apabila BOPO naik sebesar 1% maka akan

Page 129: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

112

meningkatkan Risiko Likuiditas sebesar 1.012861 persen. Hasil

penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Prayudi (2011) yang menjelaskan bahwa BOPO memiliki pengaruh

negatif dan signifikan terhadap LDR.

6. Rasio ROA terhadap Risiko Likuiditas

a. Jangka Pendek

Hasil perhitungan menunjukan bahwa koefisien variabel Return

on Asset dalam jangka pendek D(ROA) mempunyai pengaruh

hubungan yang signifikan negatif terhadap Risiko Likuiditas. Hal ini

dapat dilihat dari gambar 4.13 yang menunjukan bahwa tingkat

probabilitas dari variabel Return on Asset sebesar 0.0037, yang lebih

kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 0.05 (5%) maka

dapat disimpulkan ho ditolak dan h1 diterima. Dan nilai koefisien jangka

pendek sebesar -0.517604, yang berarti bahwa jika tingkat ROA naik

1% maka Risiko Likuiditas akan mengalami penurunan sebesar -

0.517604 persen. Hasil ini tidak sesuai dengan yang dilakukan oleh

Iqbal (2012). Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa ROA

berpengaruh positif dan signifikan terhadap risiko likuiditas pada Bank

Konvensional dan Bank Islam namun penelitian ini sesuai dengan hasil

yang dilakukan Prayudi (2011) bahwa ROA memiliki hubungan yang

negatif dan signifikan terhadap LDR atau Risiko Likuiditas.

Page 130: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

113

b. Jangka Panjang

Hasil perhitungan menunjukan bahwa koefisien variabel Return

on Asset dalam jangka panjang ROA(-1) mempunyai pengaruh

hubungan yang positif signifikan terhadap Risiko Likuiditas, hal ini

dapat dilihat pada gambar 4.13 yang menunjukan nilai probabilitasnya

sebesar 0.0002, yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunakan

yaitu 0.05 (5%). Dengan koefisien sebesar 0.290545 maka dapat

disimpulkan ho ditolak dan h1 diterima. Hal ini membawa implikasi

bahwa terdapat hubungan jangka panjang antara variabel Return on

Asset terhadap Risiko Likuiditas, dimana apabila ROA naik sebesar 1%

maka akan meningkatkan Risiko Likuiditas sebesar 0.290545 persen.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Arif

Lukman Santoso dan Tekad Sukihanjani (2013) yang menjelaskan

bahwa variabel ROA memiliki hubungan positif dan signifikan

terhadap variabel Risiko Likuditas Bank.

7. Rasio NPF terhadap Risiko Likuiditas

a. Jangka Pendek

Hasil perhitungan menunjukan bahwa koefisien variabel Non

Performing Financing dalam jangka pendek D(NPF) tidak mempunyai

pengaruh hubungan signifikan terhadap Risiko Likuiditas. Hal ini dapat

dilihat dari gambar 4.13 yang menunjukan bahwa tingkat probabilitas

dari variabel Non Performing Financing sebesar 0.3059, yang lebih

Page 131: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

114

besar dari tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 0.05 (5%). Hal ini

berarti variabel NPF belum signifikan pada tingkat kepercayaan α=0.05

dengan koefisien sebesar -0.090638 maka dapat disimpulkan ho

diterima dan h1 ditolak. Hal ini membawa implikasi bahwa tidak

terdapat hubungan jangka pendek antara variabel Non Performing

Financing dengan Risiko Likuiditas, dimana apabila NPF naik sebesar

satu persen maka tidak akan mempengaruhi Risiko Likuiditas.

Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ahmed at al. (2011) dan Iqbal (2012) menyatakan bahwa NPL (NPF)

memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap risiko likuiditas..

b. Jangka Panjang

Hasil perhitungan menunjukan bahwa koefisien variabel Non

Performing Financing dalam jangka panjang NPF(-1) mempunyai

pengaruh hubungan yang positif signifikan terhadap Risiko Likuditas,

hal ini dapat dilihat pada gambar 4.13 yang menunjukan nilai

probabilitasnya sebesar 0.0001, yang lebih kecil dari nilai signifikansi

yang digunakan yaitu 0.05 (5%). Dengan koefisien sebesar 0.875767

maka dapat disimpulkan ho ditolak dan h1 diterima. Hal ini membawa

implikasi bahwa terdapat hubungan jangka panjang antara variabel Non

Performing Financing terhadap Risiko Likuiditas, dimana apabila NPF

naik sebesar 1% maka akan meningkatkan Risiko Likuiditas sebesar

0.875767 persen. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Romadhoni Eka Nugraha (2014) yang menjelaskan

Page 132: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

115

bahwa NPL (NPF) berpengaruh positif secara signifikan terhadap LDR

Bank Syariah di Indonesia.

D. Interpretasi Analisis Ekonomi

1. Jangka Pendek

Berdasarkan analisis data, hasil penelitian menemukan kenyataan

bahwa untuk jangka pendek, hanya variabel Non Performing Financing

(NPF) tidak memberikan dampak terhadap risiko bank dalam

kemampuannya untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau

likuiditas. Sedangkan dalam jangka pendek variabel Debt to Equity Ratio

(DER), Financing to Deposits Ratio (FDR), Inflasi, dan Return on Asset

(ROA) memberi kontribusi yang signifikan terhadap Risiko Likuiditas.

Analisis jangka pendek tentang pengaruh kelima variabel tersebut terhadap

Risiko Likuiditas ini dapat bermanfaat dan menjadi tolak ukur untuk

pemangku kepentingan di sektor perbankan syariah dalam hal memenuhi

kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau

aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu

aktivitas dan kondisi keuangan bank.

Dalam jangka pendek, masalah hutang yang semakin besar dan tidak

diimbangi dengan bertambahnya modal, pembiayaan yang bermasalah dari

jumlah dana pihak ketiga yang ada, tingkat inflasi yang semakin tinggi

menganggu akad dalam bank syariah, minimnya laba yang dihasilkan

karena beban yang terus meningkat serta kemampuan bank mengelola

Page 133: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

116

profitabilitasnya dapat dijadikan acuan utama dalam menjalankan kegiatan

bank syariah dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut.

2. Jangka Panjang

Hasil ECM pada tabel menunjukan kenyataan bahwa dalam jangka

panjang Debt to Equity Ratio berhubungan negatif dan signifikan terhadap

Risiko Likuiditas. Rivai dan Arifin (2010) menjelaskan bahwa sumber

dana bank yang terbesar berasal dari dana pihak ketiga,disamping dana

lainnya yg berasal dari pinjaman dan modal sendiri. Abdullah (2003)

menyatakan bahwa sumber dana yang berasal dari DPK merupakan

sumber dana yang paling stabil. Selain itu karakter bank syariah yang unik,

memiliki sumber dana tidak berbiaya seperti misalnya; giro wadiah,

tabungan mudharabah yang berada dibawah saldo tertentu, tabungan

wadiah, deposito, dan sertifikat deposito yang telah jatuh tempo tetapi

belum dicairkan, transfer masuk yang belum dicairkan oleh nasabah,

setoran jaminan atas pembukaan L/C, dan setoran jaminan atas penerbitan

Bank Garansi (Rivai dan Arifin, 2010). Berdasarkan kondisi tertentu yang

tersebut diatas, maka apabila bank memiliki utang atau sumber dana yang

tidak berbiaya semakin besar, maka bank akan dapat menurunkan

kegagalan bank dalam memenuhi likuiditasnya tanpa harus mengalami

trade-off terhadap profitabilitas dan meningkatkan beban biaya. DER

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar

hutang apabila suatu saat perusahaan dilikuidasi. Semakin besar

rasio DER menunjukkan bahwa bank memiliki tingkat kewajiban yang

Page 134: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

117

harus dibayar yang semakin tinggi pula. Hal ini yang menyebabkan bahwa

apabila DER naik yang berarti tingkat kewajiban semakin besar akan

mengakibatkan meningkatnya risiko likuiditas dalam jangka panjang.

Dalam jangka panjang variabel Financing to Deposits Ratio

berhubungan positif dan signifikan terhadap Risiko Likuiditas. Semakin

banyak bank menyediakan pembiayaan maka semakin rendah bank

menyimpan aset likuid, maka dari itu bank akan menghadapi masalah

likuiditas. Hal tersebut dikarenakan rasio pembiayaan terhadap pendanaan

(Finance to Deposit Ratio/ FDR) perbankan syariah dinilai akan efektif

untuk mendukung perolehan imbal hasil tinggi jika berada pada kisaran

95%-98% (Riyanto, Direktur BSB). Hal ini berarti dari 100% dana yang

terkumpul dari masyarakat, sebanyak 95%-98% di antaranya disalurkan

dalam bentuk pembiayaan. Selain itu, Rivai dan Arifin (2010) juga

menjelaskan, bahwa semakin tinggi FDR suatu bank, berarti bank semakin

tidak likuid, sehingga semakin tinggi pula risiko bank tidak dapat

memenuhi kewajiban tepat pada waktunya atau hanya dapat memenuhi

kewajiban melalui pinjaman darurat atau dengan kata lain semakin tinggi

pula risiko likuiditasnya. Terbukti dari hubungan jangka pendek dan

jangka panjang, FDR berhubungan positif dan signifikan terhadap Risiko

Likuiditas.

Begitu juga dengan variabel Inflasi yang dalam jangka panjang

berhubungan positif dan signifikan terhadap Risiko Likuiditas. Indikasi

yang digunakan adalah sesungguhnya jumlah uang beredar berhubungan

Page 135: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

118

erat dengan inflasi. Ketika jumlah uang beredar di masyarakat meningkat

maka masyarakat akan menggunakan uang yang mereka pegang untuk

kebutuhan konsumsi dan berjaga-jaga. Kelebihan uang tersebut juga dapat

digunakan untuk berinvestasi dalam berbagai instrumen salah satunya

lembaga keuangan perbankan dalam bentuk simpanan atau tabungan pada

bank konvensional atau dana pihak ketiga pada bank syariah. Hal ini yang

menyebabkan bahwa apabila inflasi naik yang berarti jumlah uang beredar

di masyarakat juga naik akan mengakibatkan bank memiliki pendanaan

yang lebih sehingga dapat menangani masalah kewajiban jangka

pendeknya atau risiko likuiditas.

Dalam jangka panjang, Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO) berhubungan positif dan signifikan terhadap Risiko Likuiditas.

Semakin rendah BOPO berarti semakin efisien bank tersebut dalam

mengendalikan biaya operasionalnya, dengan adanya efisiensi biaya maka

keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar. Hal ini menunjukkan

bahwa apabila bank tidak dapat menjaga rasio BOPO yang terus naik,

maka kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya dapat terhambat

karena kurangnya pendapatan akibat biaya operasional yang begitu besar.

Adapun Return on Asset (ROA) dalam jangka panjang berhubungan

positif dan signifikan terhadap Risiko Likuiditas. Hal ini sesuai dengan

teori yang ada. Tujuan dalam manajemen dana adalah untuk memperoleh

profit yang optimal. Hal itu bisa direalisasi dengan memberikan

pembiayaan yang sebesar-besarnya. Namun di sisi lain bank harus

Page 136: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

119

menyediakan dana kas untuk memenuhi kewajiban yang harus segera

dibayar. Dengan banyaknya pemberian pembiayaan maka risiko likuiditas

akan meningkat, dikarenakan kemungkinan nasabah akan gagal bayar.

(Muhammad, 2005). Oleh karena itu, semakin tinggi ROA maka

membuktikan bahwa semakin optimal penggunaan aktiva perusahaan

untuk memperoleh pendapatan, yang berarti adanya ketersediaan dana saat

ini dan di masa mendatang untuk kegiatan penyaluran dana oleh bank telah

optimal dalam mendapatkan pendapatan atau keuntungan, sehingga bank

memiliki ketersediaan dana saat ini dan di masa mendatang (likuiditas

tinggi).

Sama halnya dengan variabel Non Performing Financing (NPF)

yang berhubungan positif dan signifikan terhadap Risiko Likuiditas dalam

jangka panjang. Hal ini menandakan bahwa jika NPF perbankan syariah

semakin meningkat, maka jumlah DPK yang dihimpun perbankan syariah

akan menurun. Artinya, naiknya pembiayaan bermasalah akan

memberikan disinsentif terhadap kemauan (willingness) masyarakat yang

rasional untuk menabungkan dananya di bank syariah. Tingginya NPF

akan menyebabkan deposan yang tadinya menyimpan dananya di bank

syariah akan menarik kembali dana yang disimpannya karena khawatir

dananya tidak dapat dikembalikan oleh bank syariah akibat terjadinya

pembiayaan bermasalah tersebut (Rinal Satria Anugrah :2006).

Page 137: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

120

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan terhadap Risiko Likuiditas Bank Syariah (Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah) di Indonesia sebagai variabel

dependen dan enam variabel independen yaitu Debt to Equity Ratio (DER),

Financing to Deposits Ratio (FDR), Inflasi, Biaya Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO), Return on Asset (ROA), dan Non Performing

Financing (NPF). Dengan data yang digunakan dalam bentuk kuartal selama

bulan Maret 2007 – Desember 2016. Berdasarkan hasil analisis data dari

regresi model ECM (Error Correction Model) mengenai pengaruh antar

variabel independen terhadap variabel dependen, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Dalam jangka pendek variabel Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai

pengaruh yang negatif signifikan terhadap Risiko Likuiditas, yang berarti

setiap peningkatan DER maka akan terjadi penurunan pada Risiko

Likuiditas. Sedangkan dalam jangka panjang, variabel DER mempunyai

pengaruh hubungan yang positif signifikan terhadap Risiko Likuiditas.

Artinya, dalam jangka panjang, setiap peningkatan DER maka akan terjadi

peningkatan pada Risiko Likuiditas.

2. Dalam jangka pendek variabel Financing to Deposits Ratio (FDR)

mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap Risiko Likuiditas,

Page 138: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

121

yang berarti setiap peningkatan FDR maka akan terjadi peningkatan pada

Risiko Likuiditas. Begitu juga dalam jangka panjang, variabel FDR

mempunyai pengaruh hubungan yang positif signifikan terhadap Risiko

Likuiditas. Artinya, dalam jangka panjang, setiap peningkatan FDR maka

akan terjadi peningkatan pada Risiko Likuiditas.

3. Dalam jangka pendek variabel Inflasi (INF) mempunyai pengaruh yang

positif signifikan terhadap Risiko Likuiditas, yang berarti setiap

peningkatan Inflasi maka akan terjadi peningkatan pada Risiko Likuiditas.

Begitu juga dalam jangka panjang, variabel Inflasi mempunyai pengaruh

hubungan yang positif signifikan terhadap Risiko Likuiditas. Artinya,

dalam jangka panjang, setiap peningkatan Inflasi maka akan terjadi

peningkatan pada Risiko Likuiditas.

4. Dalam jangka pendek variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Risiko Likuiditas,

yang berarti setiap peningkatan BOPO maka akan berpengaruh pada

peningkatan Risiko Likuiditas. Sedangkan dalam jangka panjang, variabel

BOPO mempunyai pengaruh hubungan yang positif signifikan terhadap

Risiko Likuiditas. Artinya, dalam jangka panjang, setiap peningkatan

BOPO maka akan terjadi peningkatan pada Risiko Likuiditas.

5. Dalam jangka pendek variabel Return on Asset (ROA) mempunyai

pengaruh yang negatif signifikan terhadap Risiko Likuiditas, yang berarti

setiap peningkatan ROA maka akan terjadi peningkatan pada Risiko

Likuiditas. Begitu juga dalam jangka panjang, variabel ROA mempunyai

Page 139: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

122

pengaruh hubungan yang positif signifikan terhadap Risiko Likuiditas.

Artinya, dalam jangka panjang, setiap peningkatan ROA maka akan terjadi

peningkatan pada Risiko Likuiditas.

6. Dalam jangka pendek variabel Non Performing Financing (NPF) tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Risiko Likuiditas, yang

berarti setiap peningkatan atau penurunan NPF maka tidak akan

berpengaruh pada Risiko Likuiditas. Sebaliknya, dalam jangka panjang,

variabel NPF mempunyai pengaruh hubungan yang positif signifikan

terhadap Risiko Likuiditas. Artinya, dalam jangka panjang, setiap

peningkatan NPF maka akan terjadi peningkatan pada Risiko Likuiditas.

7. Dalam hasil regresi model ECM, diketahui nilai adjusted R2 sebesar

0.892681 atau 89.2 %. Hal ini berarti sebesar 89.2% variabel Risiko

Likuiditas dapat dipengaruhi oleh Debt to Equity Ratio (DER), Financing

to Deposits Ratio (FDR), Inflasi, Biaya Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO), Return on Asset (ROA) dan Non Performing

Financing (NPF), sedangkan sisanya 10.8% Risiko Likuiditas dapat

dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian. Dilihat dari nilai

adjusted R2

bahwa pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen tergolong kuat.

Page 140: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

123

B. Saran

1. Bagi Bank Syariah di Indonesia

Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran mengenai

kemungkinan terjadinya risiko likuiditas dalam perusahaan perbankan,

dimana likuiditas tersebut mengacu kepada kemampuan bank untuk

memenuhi penarikan deposito, pembayaran pinjaman jatuh tempo, dan

kewajiban-kewajiban lainnya tanpa mengalami kemunduran.

Bank Syariah hendaknya menjaga dan menstabilkan risiko likuiditas

di posisi ideal serta memperhatikan kualitas pembiayaan yang disalurkan

untuk menghindari terjadinya pembiayaan yang bermasalah sehingga dapat

memperoleh keuntungan dari pembiayaan yang disalurkan bagi bank, juga

menyeimbangkan antara total pemberian pembiayaan dengan kewajiban

kepada pihak ketiga yang ingin menarik uangnya dalam waktu dan jumlah

tertentu, dengan begitu bank syariah akan terhindar dari risiko likuiditas

serta sebaiknya meningkatkan jumlah penggunaan utang atau sumber dana

yang tidak berbiaya, karena hal ini justru dapat meningkatkan posisi

likuiditas dan menurunkan risiko likuiditas tanpa harus kehilangan

kesempatan untuk meningkatkan profitabilitas. Hasil penelitian ini

diharapkan menjadi masukan yang sangat berarti bagi perbankan syariah

dan menjadi sumbangan pemikiran pada sektor perbankan dalam

menetapkan kebijakan operasionalnya. Informasi yang diperoleh dalam

penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan sebagai bahan pertimbangan

analisa sebelum mengambil keputusan.

Page 141: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

124

2. Bagi Akademisi

Penelitian ini dapat menambah kepustakaan di sektor perbankan

khususnya bank syariah dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk

menambah wawasan dan pengetahuan dan sebagai tambahan pengalaman

bagi peneliti dalam melakukan penelitian dan pengembangan wawasan

keilmuwan dalam bidang perbankan syariah.

Untuk peneliti selanjutnya, sebaiknya menambahkan risiko bank yang

lain, objek yang lebih banyak, variabel yang lebih signifikan secara statistik

dan menambah periode waktu yang lebih terkini, sehingga data akan lebih

representative dan lebih lengkap dari penelitian saat ini untuk menghasilkan

penelitian yang berbeda dan terbaru.

3. Bagi Masyarakat

Sebagai tambahan informasi bagi para nasabah atau masyarakat yang

menggunakan jasa perbankan syariah dalam kehidupan sehari-hari untuk

lebih waspada dan cermat mengenai keadaan bank syariah di Indonesia

agar risiko yang mungkin terjadi khususnya risiko likuiditas dapat

dihindari dan mencegah kerugian.

.

Page 142: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

125

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Asim & Khan, A.Q, “Liquidity Risk Management: A Comparative

Study Between Domestic And Foreign Banks In Pakistan”, Journal Of

Managerial Sciences, Vol V1 No 1, 2012.

Adyani, Lyla Rahma dan Djoko Sampurno. “Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Profitabilitas (ROA”), 1-25.

Ahmed, Naveed et, al, “Risk Management Practices and Islamic Banks: An

Empirical Investigation from Pakistan. Interdisciplinary Journal of

Research in Business”, 1(6), 50-57, 2011.

__________________, “Liquidity Risk and Islamic Banks: Evidence from

Pakistan”, Interdisciplinary Journal of Research in Business, Vol. 1, Issue.

9, (pp.99- 102), 2011.

Akhtar, et. al., “Liquidity Risk Management: A Comparative Study Between

Conventional and Islamic Bank of Pakistan”, Interdisciplinary Journal of

Research in Business, 1 (1), 35-44, 2011.

Almilia, L. S. dan Winny Herdiningtyas, ”Analisis Rasio CAMEL Terhadap

Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Periode 2000-

2002”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 7 No.2, 2005.

Anam, Sayedul et. al, “Liquidity Risk Management: A Comparative Study

Between Conventional and Islamic Banks of Bangladesh”, Research

Journal of Economic , Business and ICT, Vol 5, 2012.

Andriani Lia, “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan

Mudharabah Pada Perbankan Syari’ah di Indonesia Periode 2003-2009”,

Skripsi, UIN Jakarta, 2010.

Angelita, Khridmadanty, “Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

Performing Financing (NPF), Size Perusahaan, Return on Asset (ROA),

Return on Equity (ROE), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Tingkat

Likuiditas Bank Umum Syariah Periode 2011-2015”, Skripsi, UIN Jakarta,

2016.

Anisha, Nur, “Indikasi Moral Hazard dan Adverse Selection Dalam Penyaluran

Dana Pihak Ketiga”, Skripsi, UIN Jakarta, 2016.

Antonio, Muhammad Syafi’i, “Perbankan Syari`ah di Indonesia”, Tazkia

Institute, Jakarta, 1999.

Page 143: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

126

______________________, “Bank Syari`ah dari Teori ke Praktik”, Gema Insani,

Jakarta, 2001.

Anugrah, Rinal Satria, “ Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Likuiditas

Bank Umum Syariah di Indonesia”, Skripsi, Institut Pertanian Bogor, 2006.

Arifin, Zainul, “Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah”, Alvabet, Jakarta, 2003.

Arthesa, A dkk, “Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank”, PT. Macanan Jaya

Cemerlang, Jakarta, 2009.

Ascarya, “Akad & Produk Bank Syariah”, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007.

______, “Akad & Produk Bank Syariah”, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008.

Asih, Dwi Manggar, “Pengaruh Variabel Ekonomi Makro dan IHSG Terhadap

ReturnPasar ISSI”, Skripsi, UIN Jakarta, 2016.

Budisantoso, Totok dan Sigit Triandaru, “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”,

Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Consultative Paper, “Manajemen Risiko Likuiditas Untuk Perbankan Di

Indonesia”, Direktorat Penelitian Dan Pengaturan Perbankan, Bank

Indonesia, 2009.

Darmadi, Hamid, “Metode Penelitian Pendidikan”, Alfabeta, Bandung, 2012.

Diamond, D, dan Rajan, R, “Liquidity Shortages and Banking Crises”, The

Journal of Political Economy, 60(2), pp. 615-47, 2005.

Dianingtyas, Nurrahmi, “Pengaruh Capital Adequacy Ratio (Car), Debt To

Equity Ratio (Der), Return On Asset (Roa) Dan Financing To Deposit Ratio

(Fdr) Terhadap Risiko Likuiditas Pada Bank Syariah Di Indonesia,

Skripsi, UIN Jakarta, 2013.

Dornbus, R. dan Stanley Fischer, “Ekonomi Makro”, Rineka Cipta, Jakarta, 1977.

Dwiyana, Robby Ricko, “Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Ekonomi Moneter

Terhadap Likuiditas di Bank Umum dan Bank Syariah di Kota Surabaya”,

Skripsi, UPN Veteran Jawa Timur, 2012.

Elgani, Farida Firdausi, “Studi Komparatif Risiko Tingkat Likuiditas Bank Asing

dan Bank Persero di Indonesia Periode 2005Q1-2014Q4”, Skripsi,

Universitas Jember, 2015.

Page 144: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

127

Fahmi, Irham dan Yovi Lavianti Hadi, “Pengantar Manajemen”, Perkreditan,

Alfabeta, Bandung, 2010.

Fatimah, Siti dkk, “The Determinants of Liquidity Risk: A Panel Study of Islamic

Banks in Malaysia”, Journal of Contemporary Issues and Thought, Vol. 6,

2016.

Gideon, et. Al, “Bank Liquidity and the Global Financial Crisis”, Journal of

Applied Mathematics Vol 2012 1-27, 2012..

Goddard, J., Molyneux, P., & Wilson, J, “The Financial Crisis in Europe:

Evolution Policy Responses and Lessons for The Future. Journal of

Financial Regulation and Compliance”, 17(4), 2009.

Goudreau, R,”Commercial Banks Profitability Rises as Interest Margins and

Securities Sales Increase”, Economic Review, Federal Reserve Bank of

Atlanta, Vol. 33, 1992.

Greuning, Hennie Van dan Zamir Iqbal, “Risk Analysis For Islamic Banks

Analisis Risiko Perbankan Syariah”, Salemba Empat, Jakarta, 2011.

Gujarati, N. Damodar dan Sumarno Zain, “Ekonometrika Dasar”, Erlangga,

Jakarta, 2006.

__________________, “Basic Econometrics”, Fourth Edition, McGraw-Hill,

Singapore, 2004.

Halim, Abdul dan Mamduh M. Hanafi, “Analisis Laporan Keuangan”, Edisi 4.

UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2009.

Hamja, Yahya, “Modul I Ekonometrika”, FEB UIN Jakarta, 2008.

Hasan, Maher Mohamad and Jemma Dridi “The Effects of the Global Crisis on

Islamic and Conventional Banks: A Comparative Study”, IMF Working

Papers, Vol. , pp. 1-46, 2010.

Hasibuan, Malayu, “Dasar-Dasar Perbankan”, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2005.

Hennie Van Greuning dan Zamir Iqbal, “Analisis Risiko Perbankan Syariah”,

Salemba Empat, Jakarta, 2011.

Herdiana, Dyta, “Pengaruh Konsumsi, Investasi dan Kredit Perbankan terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Periode 1980-2010”, Skripsi, UIN

Jakarta, 2011.

Page 145: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

128

Idroes, Ferry N,“Manajemen Risiko Perbankan”, PT Raja Grafindo Persada:

Jakarta, 2011.

Idrus, Muhammad, “Metode Penelitian Ilmu Sosial”, Erlangga, Yogyakarta, 2009.

Insukindro, “Ekonomi Uang dan Bank, Teori dan Pengalaman di Indonesia”,

BPFE UGM, Yogyakarta, 1992.

Insukindro, “Ekonomi Uang dan Bank”, BPFE UGM, Yogyakarta, 1993.

________, “Modul Ekonometrika Dasar”, FE UGM, Yogyakarta, 2003.

Iqbal, Anjum, Liquidity Risk Management: A Comparative Study

Between Conventional and Islamic Bank of Pakistan. Global Journal of

Management and Business Research, 12 (5), 54-64, 2012.

Ismail, “Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi”, Kencana, Jakarta,

2010.

Jeanne, O., and Svensson, L, “Credible Commitment to Optimal Escape from A

Liquidity”, The American Economic Review, p. 97, 2007.

Kasmir, “Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya”, Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 2004.

Kasmir, “Manajemen Perbankan”, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004.

Khan, T., & Ahmed, H, “Risk Management: An Analysis of Issues in Islamic

Financial Industry”, Islamic Research and Training Institute-Islamic

Development Bank, 2001.

Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono, “Manajemen Perbankan: Teori dan

Aplikasi”, BPFE, Yogyakarta, 2002.

________________,“Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi”, Penerbit Erlangga,

Jakarta, 2009.

Levine, R. Zervos, S., “American Economic Association Stock Markets, Banks,

and Economic Growth”, The American Economic Review, Vol. 88, No. 3

(Jun, 1998 ), pp. 537-558, 1998

Lukman Santoso, Arif dan Tekad Sukihanjani, “Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Likuiditas Perbankan di Indonesia”, Universitas Sebelas

Maret, 2013.

Page 146: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

129

Mahrinasari, “Pengelolaan Kredit pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota

Bandarlampung”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No 3 Jilid 8, Universitas

Lampung, 2003.

Majid, A, “Development of Liquidity Management Instruments: Challenges and

Opportunities. International Conference on Islamic Banking: Risk

Management Regulation and Supervision”, (p. 24), Jakarta, 2003.

Martono, “Bank & Lembaga Keuangan Lainnya”, Ekonisia, FE UII, Yogyakarta,

2004.

______, “Bank & Lembaga Keuangan Lainnya”, Ekonisia, FE UII, Yogyakarta,

2010.

Mawaddah, “Analisis Pengaruh Jumlah Uang Beredar (JUB), Pembiayaan

Mudharabah (PM) dan Kontribusi Pertumbuhan Zakat, Infak dan Sedekah

(ZIS) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode 2007-2010”,

Skripsi, UIN Jakarta, 2011.

Mishkin, F. S, “The Economic of Money, Banking, and Financial Markets, 7th

Edition, Pearson Education, Inc: New Jersey, 2004.

___________, dan Stanley Eakins, “ Financial Market and Institution Seventh

Edition” Prentice Hall , United States of America, 2012.

Muchdarsyah Sinungan, “Manajemen Dana Bank Syariah”, Edisi II, Rineka

Cipta, Jakarta, 1993.

Muhammad, “Manajemen Bank Syariah”, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2005.

Mulyono, Teguh Pudjo, “Analisa Laporan Keuangan untuk Perbankan”,

Djambatan, Jakarta, 1995.

Myers, Forest E, “Basics for Bank Directors”, Division of Supervision and Risk

Management – Federal Reserve of Kansas City, 2010.

Nachrowi, Nachrowi Djalal, dan Hardius Usman “Pendekatan Populer dan

Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan”, Lembaga

Penerbit FEUI, Jakarta, 2006.

Nasirudin, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio (LDR) di

BPR Wilayah Kerja Kantor Bank Indonesia Semarang”, Tesis, Universitas

Diponegoro Semarang, 2005.

Novalina Ambaroita, Martha, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loan to

Deposit Ratio (LDR) Bank Umum di Indonesia Periode 2009-2013”,

Economics Development Analysis Journal, EDAJ 4(3), 2015.

Page 147: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

130

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 (IAI, 1994). Tentang Standar

Akuntansi Keuangan Perbankan.

Plochan, P., “Risk Management in Banking” Master Thesis, University of

Economics, 2007.

Prayudi, Arditya, “Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing

Loan (NPL), BOPO, Return On Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM)

terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR)”, Gunadarma University E-Paper,

2011.

Rahman , Aulia, “Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Asset

(ROA), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO),

Inflasi dan Kurs terhadap Loan to Deposit Ratio pada Bank Umum”,

Skripsi, UIN Jakarta, 2013. Syahril ,Asdini Andi, “Pengaruh LDR, NPL,

CAR Terhadap Risiko Likuiditas Pada Bank Pembangunan Daerah (BPD)

Se Indonesia”, Skripsi, Universitas Hasanuddin Makassar, 2012.

Rahman, Lutfor dan Hasanul Banna, “Liquidity Risk Management: A

Comparative Study between Conventional and Islamic Banks in

Bangladesh”, JBT, Volume-X, No-02, July–December, 2015.

Reinhart, Carmen M & Roggof, Kenneth S, “The Aftermath Financial Crises”,

NBER Working Paper No. 14656, 2009.

Rivai, Veithzal dan Arifin Arviyan, “Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep, dan

Aplikasi”,Bumi Aksara, Jakarta, 2010.

Rodoni, Ahmad dan Herni Ali, “Manajemen Keuangan”, Jakarta, Mitra Wacana

Media, 2010.

Rustam, Bambang Rianto, “Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Indonesia”,

Salemba Empat, Jakarta, 2013.

Rusyamsi, Imam, ”Asset Liability Management: Strategi Pengelolaan Aktiva

Pasiva Bank”, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 1999.

Samuelson dan Nordhaus, “Ilmu Makroekonomi”, Edisi Tujuh Belas, PT. Media

Global Edukasi: Jakarta, 2004.

Shaikh , Salman Ahmed Shaikh, “Panel Data Estimation of Liquidity Risk

Determinants in Islamic Banks: A Case Study of Pakistan,

http://ssrn.com/abstract=2713279.

Siamat, Dahlan, “Manajemen Lembaga Keuangan”, Edisi Ketiga, FEUI, Jakarta,

2001.

Page 148: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

131

___________, “Manajemen Lembaga Keuangan”, Edisi Keempat, FEUI, Jakarta,

2004.

Sinungan , Muchdarsyah, “Manajemen Dana Bank Syariah”, Edisi II, Rineka

Cipta, Jakarta, 1993.

Sudarsono, Heri, “Konsep Ekonomi Islam Suatu Pengantar”, Ekonisia,

Yogyakarta, 2007.

_____________, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, Edisi Keempat,

Ekonisia, Yogyakarta, 2012.

Sukarman, Widigdo, “Risk Management, Suatu Kebutuhan bagi Pengelolaan

Perbankan yang Sehat”, Jurnal Manajemen Vol.III No. 1, 2007.

Sulistiowaty, “Manajemen Likuiditas Bank Syari’ah (Upaya Peningkatan Good

Corporate Governance)” Vol. 9 No. 1 Januari, Universum, 2015.

Sumodiningrat, “Dasar-Dasar Ekonometrika”, Erlangga, Jakarta, 2007.

Sumodiningrat, “Pengantar Statistika”, Penerbit Andi, Jakarta, 2001.

Susilowati, Enny, “Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio

(CAR), dan Non Perfoming Financing (NPF) terhadap Likuiditas

Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015”, Skripsi, UIN Jakarta,

2016.

Tim FEB, “Pedoman Penulisan Skripsi FEB 2012”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

UIN Jakarta, 2012.

Tobink, Riduan dan Bill Nikholaus, “Kamus Istilah Perbankan”, Atalya Rileni

Sudeco, Jakarta, 2003.

Vaughan, E. J, “Fundamental of Risk and Insurance. Second Edition”, John

Willey & sons, Inc, New York, 1978.

Widarjono, Agus,“Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis”,

Ekonisia FE UII, Yogyakarta, 2005.

_____________,“Ekonometrika Teori dan Aplikasi”, Edisi Kedua, Ekonisia FE

UII, Yogyakarta, 2007.

______________, “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya”, Edisi Keempat,

UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2013.

Widodo, Burhanuddin, “Perbandingan Kinerja Keuangan Pt Bank Muamalat

Indonesia Dengan Pt Bank Mega”, Skripsi, Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Tulungagung, 2014.

Page 149: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

132

Widowati, Cici dan Yudono Indratmo, “Perbandingan Manajemen Risiko

Likuiditas Bank Konvensional Dengan Bank Syari’ah di Indonesia”, LPPM

STIE Islam Bumiayu, 2015.

Widyantoro, Vido Niangga, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko

Likuiditas Bank di Indonesia” Skripsi, Universitas Negeri Sebelas Maret,

Surakarta, 2012.

Winarno, Wing Wahyu, “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews”,

Edisi 3, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2011.

www.bi.go.id

www.ojk.go.id

Page 150: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

133

LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Penelitian Maret 2007-Desember 2016

BULAN/THN LQ DER FDR INFLATION BOPO ROA BOPO NPF

Mar-07 0,0937

9,6684

0,9515 0,0652 0,4519

0,0175

0,4519

0,0573

Jun-07 0,0908

10,0172

1,0112 0,0577 0,5175

0,0186

0,5175

0,0620

Sep-07 0,0874

10,4369

1,0369 0,0695 0,4810

0,0185

0,4810

0,0629

Des-07 0,0829

11,0670

0,9976 0,0659 0,4977

0,0178

0,4977

0,0405

Mar-08 0,0527

17,4943

1,0026 0,0817 0,5476

0,0183

0,5476

0,0417

Jun-08 0,0457

20,2690

1,0318 0,1103 0,4946

0,0181

0,4946

0,0423

Sep-08 0,0443

21,8475

1,1225 0,1214 0,4985

0,0184

0,4985

0,0412

Des-08 0,0565

17,0399

1,0366 0,1106 0,5409

0,0157

0,5409

0,0395

Mar-09 0,0745

11,0942

1,0333 0,0792 0,3790

0,0244

0,3790

0,0514

Jun-09 0,0722

11,6491

1,0022 0,0365 0,4139

0,0216

0,4139

0,0439

Sep-09 0,0679

12,7166

0,9811 0,0283 0,5474

0,0138

0,5474

0,0572

Des-09 0,0668

13,2012

0,8970 0,0278 0,5654

0,0148

0,5654

0,0401

Mar-10 0,0665

13,0347

0,9507 0,0343 0,5121

0,0213

0,5121

0,0453

Jun-10 0,0923

9,2583

0,9608 0,0505 0,5377

0,0166

0,5377

0,0389

Sep-10 0,0958

8,8985

0,9540 0,0580 0,5390

0,0177

0,5390

0,0395

Des-10 0,0928

9,2905

0,8967 0,0696 0,5430

0,0167

0,5430

0,0302

Mar-11 0,0885

9,7714

0,9322 0,0665 0,5147

0,0197

0,5147

0,0360

Jun-11 0,0872

9,8830

0,9493 0,0554 0,5175

0,0184

0,5175

0,0355

Sep-11 0,0814

10,6722

0,9497 0,0461 0,5124

0,0180

0,5124

0,0350

Des-11 0,0730

12,0248

0,8894 0,0379 0,5221

0,0179

0,5221

0,0252

Mar-12 0,0697

11,9420

0,8713 0,0397 0,5155

0,0183

0,5155

0,0276

Jun-12 0,0684

12,6294

0,9859 0,0453 0,5144

0,0205

0,5144

0,0288

Sep-12 0,0680

12,5895

1,0210 0,0431 0,5160

0,0207

0,5160

0,0274

Des-12 0,0630

13,6436

1,0000 0,0430 0,5177

0,0214

0,5177

0,0222

Mar-13 0,0650

13,1406

1,0262 0,0590 0,5095

0,0239

0,5095

0,0275

Jun-13 0,0677

12,6443

1,0443 0,0590 0,5349

0,0210

0,5349

0,0264

Page 151: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

134

Sep-13 0,0693

12,4229

1,0327 0,0840 0,5579

0,0204

0,5579

0,0280

Des-13 0,0724

11,8064

1,0032 0,0838 0,5515

0,0200

0,5515

0,0262

Mar-14 0,0729

12,5861

1,0222 0,0732 0,1190

0,0116

0,1190

0,0322

Jun-14 0,0713

12,7227

1,0080 0,0670 0,3965

0,0112

0,3965

0,0390

Sep-14 0,0783

11,6201

0,9971 0,0453 0,4250

0,0097

0,4250

0,0467

Des-14 0,0724

12,8212

0,9150 0,0836 0,4449

0,0080

0,4449

0,0433

Mar-15 0,0722

15,3045

0,9424 0,0638 0,7912

0,0118

0,7912

0,0481

Jun-15 0,0728

15,4429

0,9652 0,0726 0,8077

0,0089

0,8077

0,0473

Sep-15 0,0776

14,3923

0,9476 0,0683 0,7887

0,0093

0,7887

0,0474

Des-15 0,0766

12,0581

0,9213 0,0335 0,8072

0,0084

0,8072

0,0434

Mar-16 0,0827

11,0883

0,9176 0,0445 0,8754

0,0126

0,8754

0,0489

Jun-16 0,0805

11,4264

0,9206 0,0345 0,8945

0,0111

0,8945

0,0505

Sep-16 0,0832

11,0187

0,8918 0,0307 0,9014

0,0104

0,9014

0,0431

Des-16 0,0789

11,6752

0,8878 0,0302 0,9126

0,0095

0,9126

0,0416

Lampiran 2 Uji Normalitas Jarque-Berra

0

1

2

3

4

5

6

-0.006 -0.004 -0.002 0.000 0.002 0.004 0.006

Series: Residuals

Sample 3/01/2007 12/01/2016

Observations 40

Mean -6.05e-18

Median 0.000153

Maximum 0.005779

Minimum -0.006972

Std. Dev. 0.003283

Skewness -0.308780

Kurtosis 2.393634

Jarque-Bera 1.248432

Probability 0.535681

Page 152: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

135

Lampiran 3 Uji Linearitas Ramsey Reset Test

Ramsey RESET Test

Equation: UNTITLED

Specification: D(LQ) C D(DER) D(FDR) D(INF) D(BOPO) D(ROA) D(NPF)

Omitted Variables: Squares of fitted values Value df Probability

t-statistic 0.291621 31 0.7725

F-statistic 0.085043 (1, 31) 0.7725

Likelihood ratio 0.106843 1 0.7438 F-test summary:

Sum of Sq. df Mean Squares

Test SSR 1.05E-06 1 1.05E-06

Restricted SSR 0.000385 32 1.20E-05

Unrestricted SSR 0.000384 31 1.24E-05

LR test summary:

Value df

Restricted LogL 169.4255 32

Unrestricted LogL 169.4789 31

Unrestricted Test Equation:

Dependent Variable: D(LQ)

Method: Least Squares

Date: 06/26/17 Time: 02:02

Sample: 6/01/2007 12/01/2016

Included observations: 39 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.000168 0.000623 -0.270032 0.7889

D(DER) -0.004187 0.000330 -12.67653 0.0000

D(FDR) 0.041476 0.016432 2.524035 0.0169

D(INF) 0.064705 0.037462 1.727201 0.0941

D(BOPO) 0.008613 0.005543 1.553918 0.1304

D(ROA) -0.358569 0.195797 -1.831329 0.0767

D(NPF) -0.060478 0.095112 -0.635864 0.5295

FITTED^2 -1.281174 4.393291 -0.291621 0.7725 R-squared 0.849509 Mean dependent var -0.000381

Adjusted R-squared 0.815528 S.D. dependent var 0.008192

S.E. of regression 0.003518 Akaike info criterion -8.280970

Sum squared resid 0.000384 Schwarz criterion -7.939727

Log likelihood 169.4789 Hannan-Quinn criter. -8.158535

F-statistic 24.99900 Durbin-Watson stat 2.244406

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 153: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

136

Lampiran 4 Uji Stasioner Variabel Risiko Likuiditas

Null Hypothesis: LQ has a unit root

Exogenous: Constant

Bandwidth: 2 (Newey-West automatic) using Bartlett kernel Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -2.793567 0.0684

Test critical values: 1% level -3.610453

5% level -2.938987

10% level -2.607932 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 5.59E-05

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 8.04E-05

Phillips-Perron Test Equation

Dependent Variable: D(LQ)

Method: Least Squares

Date: 06/26/17 Time: 01:51

Sample (adjusted): 6/01/2007 12/01/2016

Included observations: 39 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LQ(-1) -0.254012 0.101374 -2.505682 0.0167

C 0.018489 0.007630 2.423088 0.0204

R-squared 0.145071 Mean dependent var -0.000381

Adjusted R-squared 0.121965 S.D. dependent var 0.008192

S.E. of regression 0.007676 Akaike info criterion -6.851545

Sum squared resid 0.002180 Schwarz criterion -6.766234

Log likelihood 135.6051 Hannan-Quinn criter. -6.820936

F-statistic 6.278442 Durbin-Watson stat 1.367952

Prob(F-statistic) 0.016749

Page 154: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

137

Lampiran 5 Uji Stasioner Variabel DER

Null Hypothesis: DER has a unit root

Exogenous: Constant

Bandwidth: 6 (Newey-West automatic) using Bartlett kernel Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -2.482017 0.1275

Test critical values: 1% level -3.610453

5% level -2.938987

10% level -2.607932 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 3.304835

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 3.455318

Phillips-Perron Test Equation

Dependent Variable: D(DER)

Method: Least Squares

Date: 06/26/17 Time: 01:51

Sample (adjusted): 6/01/2007 12/01/2016

Included observations: 39 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. DER(-1) -0.264355 0.108149 -2.444363 0.0194

C 3.377148 1.392993 2.424383 0.0203

R-squared 0.139033 Mean dependent var 0.051458

Adjusted R-squared 0.115763 S.D. dependent var 1.984824

S.E. of regression 1.866407 Akaike info criterion 4.135828

Sum squared resid 128.8886 Schwarz criterion 4.221139

Log likelihood -78.64864 Hannan-Quinn criter. 4.166437

F-statistic 5.974912 Durbin-Watson stat 1.175700

Prob(F-statistic) 0.019396

Page 155: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

138

Lampiran 6 Uji Stasioner Variabel FDR

Null Hypothesis: FDR has a unit root

Exogenous: Constant

Bandwidth: 3 (Newey-West automatic) using Bartlett kernel Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -2.219961 0.2027

Test critical values: 1% level -3.610453

5% level -2.938987

10% level -2.607932 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 0.001569

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 0.001477

Phillips-Perron Test Equation

Dependent Variable: D(FDR)

Method: Least Squares

Date: 06/26/17 Time: 01:51

Sample (adjusted): 6/01/2007 12/01/2016

Included observations: 39 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. FDR(-1) -0.275210 0.120272 -2.288235 0.0279

C 0.266666 0.117431 2.270822 0.0291

R-squared 0.123970 Mean dependent var -0.001631

Adjusted R-squared 0.100294 S.D. dependent var 0.042879

S.E. of regression 0.040672 Akaike info criterion -3.516632

Sum squared resid 0.061206 Schwarz criterion -3.431321

Log likelihood 70.57432 Hannan-Quinn criter. -3.486023

F-statistic 5.236020 Durbin-Watson stat 1.823426

Prob(F-statistic) 0.027934

Page 156: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

139

Lampiran 7 Uji Stasioner Variabel Inflasi

Null Hypothesis: INF has a unit root

Exogenous: Constant

Bandwidth: 1 (Newey-West automatic) using Bartlett kernel Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -2.286080 0.1813

Test critical values: 1% level -3.610453

5% level -2.938987

10% level -2.607932 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 0.000231

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 0.000277

Phillips-Perron Test Equation

Dependent Variable: D(INF)

Method: Least Squares

Date: 06/26/17 Time: 01:52

Sample (adjusted): 6/01/2007 12/01/2016

Included observations: 39 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. INF(-1) -0.230244 0.110203 -2.089266 0.0436

C 0.012954 0.007086 1.828201 0.0756

R-squared 0.105525 Mean dependent var -0.000897

Adjusted R-squared 0.081350 S.D. dependent var 0.016293

S.E. of regression 0.015616 Akaike info criterion -5.431141

Sum squared resid 0.009023 Schwarz criterion -5.345831

Log likelihood 107.9073 Hannan-Quinn criter. -5.400533

F-statistic 4.365034 Durbin-Watson stat 1.599095

Prob(F-statistic) 0.043617

Page 157: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

140

Lampiran 8 Uji Stasioner Variabel BOPO

Null Hypothesis: BOPO has a unit root

Exogenous: Constant

Bandwidth: 4 (Newey-West automatic) using Bartlett kernel Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -1.604924 0.4706

Test critical values: 1% level -3.610453

5% level -2.938987

10% level -2.607932 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 0.010750

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 0.010324

Phillips-Perron Test Equation

Dependent Variable: D(BOPO)

Method: Least Squares

Date: 06/26/17 Time: 01:52

Sample (adjusted): 6/01/2007 12/01/2016

Included observations: 39 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. BOPO(-1) -0.184244 0.111222 -1.656543 0.1061

C 0.113870 0.063922 1.781377 0.0831

R-squared 0.069045 Mean dependent var 0.011814

Adjusted R-squared 0.043884 S.D. dependent var 0.108865

S.E. of regression 0.106449 Akaike info criterion -1.592379

Sum squared resid 0.419262 Schwarz criterion -1.507068

Log likelihood 33.05138 Hannan-Quinn criter. -1.561770

F-statistic 2.744134 Durbin-Watson stat 2.215762

Prob(F-statistic) 0.106070

Page 158: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

141

Lampiran 9 Uji Stasioner Variabel ROA

Null Hypothesis: ROA has a unit root

Exogenous: Constant

Bandwidth: 2 (Newey-West automatic) using Bartlett kernel Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -1.669630 0.4384

Test critical values: 1% level -3.610453

5% level -2.938987

10% level -2.607932 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 8.68E-06

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 6.71E-06

Phillips-Perron Test Equation

Dependent Variable: D(ROA)

Method: Least Squares

Date: 06/26/17 Time: 01:52

Sample (adjusted): 6/01/2007 12/01/2016

Included observations: 39 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. ROA(-1) -0.210429 0.108692 -1.936004 0.0605

C 0.003264 0.001857 1.757809 0.0871

R-squared 0.091982 Mean dependent var -0.000206

Adjusted R-squared 0.067441 S.D. dependent var 0.003132

S.E. of regression 0.003024 Akaike info criterion -8.714315

Sum squared resid 0.000338 Schwarz criterion -8.629004

Log likelihood 171.9291 Hannan-Quinn criter. -8.683706

F-statistic 3.748113 Durbin-Watson stat 2.217179

Prob(F-statistic) 0.060535

Page 159: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

142

Lampiran 10 Uji Stasioner Variabel NPF

Null Hypothesis: D(NPF) has a unit root

Exogenous: Constant

Bandwidth: 0 (Newey-West automatic) using Bartlett kernel Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -9.048830 0.0000

Test critical values: 1% level -3.615588

5% level -2.941145

10% level -2.609066 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 4.04E-05

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 4.04E-05

Phillips-Perron Test Equation

Dependent Variable: D(NPF,2)

Method: Least Squares

Date: 06/26/17 Time: 01:52

Sample (adjusted): 9/01/2007 12/01/2016

Included observations: 38 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(NPF(-1)) -1.382263 0.152756 -9.048830 0.0000

C -0.000680 0.001061 -0.641092 0.5255

R-squared 0.694608 Mean dependent var -0.000165

Adjusted R-squared 0.686125 S.D. dependent var 0.011659

S.E. of regression 0.006532 Akaike info criterion -7.172956

Sum squared resid 0.001536 Schwarz criterion -7.086767

Log likelihood 138.2862 Hannan-Quinn criter. -7.142290

F-statistic 81.88132 Durbin-Watson stat 1.935082

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 160: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

143

Lampiran 11 Uji Derajat Integrasi Risiko Likuiditas

Null Hypothesis: D(LQ) has a unit root

Exogenous: Constant

Bandwidth: 8 (Newey-West automatic) using Bartlett kernel Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -4.405041 0.0012

Test critical values: 1% level -3.615588

5% level -2.941145

10% level -2.609066 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 6.25E-05

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 3.81E-05

Phillips-Perron Test Equation

Dependent Variable: D(LQ,2)

Method: Least Squares

Date: 06/26/17 Time: 01:53

Sample (adjusted): 9/01/2007 12/01/2016

Included observations: 38 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(LQ(-1)) -0.743031 0.161375 -4.604376 0.0000

C -0.000241 0.001319 -0.182943 0.8559

R-squared 0.370632 Mean dependent var -3.53E-05

Adjusted R-squared 0.353150 S.D. dependent var 0.010101

S.E. of regression 0.008124 Akaike info criterion -6.736897

Sum squared resid 0.002376 Schwarz criterion -6.650708

Log likelihood 130.0010 Hannan-Quinn criter. -6.706232

F-statistic 21.20028 Durbin-Watson stat 1.953805

Prob(F-statistic) 0.000050

Page 161: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

144

Lampiran 12 Uji Derajat Integrasi DER

Null Hypothesis: D(DER) has a unit root

Exogenous: Constant

Bandwidth: 26 (Newey-West automatic) using Bartlett kernel Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -4.874724 0.0003

Test critical values: 1% level -3.615588

5% level -2.941145

10% level -2.609066 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 3.430338

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 0.330652

Phillips-Perron Test Equation

Dependent Variable: D(DER,2)

Method: Least Squares

Date: 06/26/17 Time: 01:53

Sample (adjusted): 9/01/2007 12/01/2016

Included observations: 38 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(DER(-1)) -0.640878 0.155719 -4.115611 0.0002

C 0.030871 0.308736 0.099990 0.9209

R-squared 0.319962 Mean dependent var 0.008097

Adjusted R-squared 0.301073 S.D. dependent var 2.276108

S.E. of regression 1.902869 Akaike info criterion 4.175799

Sum squared resid 130.3528 Schwarz criterion 4.261988

Log likelihood -77.34018 Hannan-Quinn criter. 4.206464

F-statistic 16.93825 Durbin-Watson stat 1.758041

Prob(F-statistic) 0.000215

Page 162: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

145

Lampiran 13 Uji Derajat Integrasi FDR

Null Hypothesis: D(FDR) has a unit root

Exogenous: Constant

Bandwidth: 26 (Newey-West automatic) using Bartlett kernel Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -10.94794 0.0000

Test critical values: 1% level -3.615588

5% level -2.941145

10% level -2.609066 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 0.001723

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 0.000252

Phillips-Perron Test Equation

Dependent Variable: D(FDR,2)

Method: Least Squares

Date: 06/26/17 Time: 01:53

Sample (adjusted): 9/01/2007 12/01/2016

Included observations: 38 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(FDR(-1)) -1.086213 0.161362 -6.731517 0.0000

C -0.003381 0.006923 -0.488346 0.6283

R-squared 0.557268 Mean dependent var -0.001675

Adjusted R-squared 0.544970 S.D. dependent var 0.063227

S.E. of regression 0.042650 Akaike info criterion -3.420369

Sum squared resid 0.065486 Schwarz criterion -3.334180

Log likelihood 66.98700 Hannan-Quinn criter. -3.389703

F-statistic 45.31333 Durbin-Watson stat 2.096391

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 163: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

146

Lampiran 14 Uji Derajat Integrasi Inflasi

Null Hypothesis: D(INF) has a unit root

Exogenous: Constant

Bandwidth: 1 (Newey-West automatic) using Bartlett kernel Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -5.424689 0.0001

Test critical values: 1% level -3.615588

5% level -2.941145

10% level -2.609066 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 0.000261

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 0.000261

Phillips-Perron Test Equation

Dependent Variable: D(INF,2)

Method: Least Squares

Date: 06/26/17 Time: 01:53

Sample (adjusted): 9/01/2007 12/01/2016

Included observations: 38 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(INF(-1)) -0.897543 0.165419 -5.425878 0.0000

C -0.000631 0.002699 -0.233643 0.8166

R-squared 0.449879 Mean dependent var 0.000184

Adjusted R-squared 0.434598 S.D. dependent var 0.022095

S.E. of regression 0.016614 Akaike info criterion -5.305994

Sum squared resid 0.009936 Schwarz criterion -5.219805

Log likelihood 102.8139 Hannan-Quinn criter. -5.275329

F-statistic 29.44016 Durbin-Watson stat 1.989346

Prob(F-statistic) 0.000004

Page 164: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

147

Lampiran 15 Uji Derajat Integrasi BOPO

Null Hypothesis: D(BOPO) has a unit root

Exogenous: Constant

Bandwidth: 2 (Newey-West automatic) using Bartlett kernel Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -7.914713 0.0000

Test critical values: 1% level -3.615588

5% level -2.941145

10% level -2.609066 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 0.011047

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 0.009471

Phillips-Perron Test Equation

Dependent Variable: D(BOPO,2)

Method: Least Squares

Date: 06/26/17 Time: 01:53

Sample (adjusted): 9/01/2007 12/01/2016

Included observations: 38 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(BOPO(-1)) -1.247541 0.160911 -7.752970 0.0000

C 0.013326 0.017621 0.756297 0.4544

R-squared 0.625424 Mean dependent var -0.001432

Adjusted R-squared 0.615019 S.D. dependent var 0.174038

S.E. of regression 0.107985 Akaike info criterion -1.562445

Sum squared resid 0.419791 Schwarz criterion -1.476256

Log likelihood 31.68646 Hannan-Quinn criter. -1.531780

F-statistic 60.10854 Durbin-Watson stat 2.080659

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 165: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

148

Lampiran 16 Uji Derajat Integrasi ROA

Null Hypothesis: D(ROA) has a unit root

Exogenous: Constant

Bandwidth: 3 (Newey-West automatic) using Bartlett kernel Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -8.278601 0.0000

Test critical values: 1% level -3.615588

5% level -2.941145

10% level -2.609066 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 9.15E-06

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 6.14E-06

Phillips-Perron Test Equation

Dependent Variable: D(ROA,2)

Method: Least Squares

Date: 06/26/17 Time: 01:54

Sample (adjusted): 9/01/2007 12/01/2016

Included observations: 38 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(ROA(-1)) -1.250359 0.161101 -7.761342 0.0000

C -0.000287 0.000505 -0.568848 0.5730

R-squared 0.625929 Mean dependent var -5.51E-05

Adjusted R-squared 0.615538 S.D. dependent var 0.005012

S.E. of regression 0.003108 Akaike info criterion -8.658790

Sum squared resid 0.000348 Schwarz criterion -8.572601

Log likelihood 166.5170 Hannan-Quinn criter. -8.628125

F-statistic 60.23843 Durbin-Watson stat 2.148834

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 166: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

149

Lampiran 17 Uji Derajat Integrasi NPF

Null Hypothesis: NPF has a unit root

Exogenous: Constant

Bandwidth: 3 (Newey-West automatic) using Bartlett kernel Adj. t-Stat Prob.*

Phillips-Perron test statistic -2.412604 0.1449

Test critical values: 1% level -3.610453

5% level -2.938987

10% level -2.607932 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 3.99E-05

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 3.05E-05

Phillips-Perron Test Equation

Dependent Variable: D(NPF)

Method: Least Squares

Date: 06/26/17 Time: 01:55

Sample (adjusted): 6/01/2007 12/01/2016

Included observations: 39 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. NPF(-1) -0.259496 0.101278 -2.562206 0.0146

C 0.010041 0.004206 2.387036 0.0222

R-squared 0.150692 Mean dependent var -0.000404

Adjusted R-squared 0.127738 S.D. dependent var 0.006940

S.E. of regression 0.006481 Akaike info criterion -7.189874

Sum squared resid 0.001554 Schwarz criterion -7.104563

Log likelihood 142.2025 Hannan-Quinn criter. -7.159265

F-statistic 6.564898 Durbin-Watson stat 2.473106

Prob(F-statistic) 0.014606

Page 167: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

150

Lampiran 18 Uji Kointegrasi Johansen

Date: 06/26/17 Time: 01:54

Sample (adjusted): 9/01/2007 12/01/2016

Included observations: 38 after adjustments

Trend assumption: Linear deterministic trend

Series: LQ DER FDR INF BOPO ROA NPF

Lags interval (in first differences): 1 to 1

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace) Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None * 0.598683 125.9929 125.6154 0.0474

At most 1 0.582563 91.29874 95.75366 0.0974

At most 2 0.527256 58.10114 69.81889 0.2983

At most 3 0.384494 29.63151 47.85613 0.7376

At most 4 0.177182 11.18971 29.79707 0.9565

At most 5 0.094240 3.778966 15.49471 0.9205

At most 6 0.000465 0.017692 3.841466 0.8941 Trace test indicates 1 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue) Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None 0.598683 34.69418 46.23142 0.4796

At most 1 0.582563 33.19760 40.07757 0.2419

At most 2 0.527256 28.46963 33.87687 0.1927

At most 3 0.384494 18.44180 27.58434 0.4588

At most 4 0.177182 7.410748 21.13162 0.9359

At most 5 0.094240 3.761274 14.26460 0.8836

At most 6 0.000465 0.017692 3.841466 0.8941 Max-eigenvalue test indicates no cointegration at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Page 168: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

151

Lampiran 19 Uji Asumsi Klasik

1. Multikoliniearitas

DER FDR INF ROA BOPO NPF

DER 1.000000 0.464627 0.575351 -0.050322 0.020762 -0.043689

FDR 0.464627 1.000000 0.615187 0.440266 -0.490099 0.009002

INF 0.575351 0.615187 1.000000 0.135928 -0.313661 -0.002369

ROA -0.050322 0.440266 0.135928 1.000000 -0.473009 -0.339556

BOPO 0.020762 -0.490099 -0.313661 -0.473009 1.000000 0.203969

NPF -0.043689 0.009002 -0.002369 -0.339556 0.203969 1.000000

2. Heterokedastisitas

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.188927 Prob. F(27,12) 0.3895

Obs*R-squared 29.11590 Prob. Chi-Square(27) 0.3553

Scaled explained SS 13.80883 Prob. Chi-Square(27) 0.9831

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 06/26/17 Time: 01:56

Sample: 3/01/2007 12/01/2016

Included observations: 40 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.000361 0.001568 0.230397 0.8217

DER^2 -3.63E-07 9.71E-07 -0.374208 0.7148

DER*FDR 4.28E-05 5.36E-05 0.799377 0.4396

DER*INF -4.78E-05 0.000154 -0.309528 0.7622

DER*BOPO -2.04E-06 3.41E-05 -0.059656 0.9534

DER*ROA -0.000334 0.001178 -0.283422 0.7817

DER*NPF 0.000464 0.000442 1.049105 0.3148

DER -4.47E-05 4.38E-05 -1.021488 0.3272

FDR^2 -0.002489 0.002217 -1.122908 0.2834

FDR*INF 0.008042 0.006226 1.291589 0.2208

FDR*BOPO 0.000885 0.001719 0.514793 0.6160

FDR*ROA 0.054516 0.031375 1.737537 0.1079

FDR*NPF -0.002247 0.012582 -0.178589 0.8612

FDR 0.002503 0.003414 0.732987 0.4776

INF^2 0.004794 0.012764 0.375590 0.7138

INF*BOPO 0.001154 0.002861 0.403419 0.6937

INF*ROA 0.009684 0.066854 0.144858 0.8872

INF*NPF 0.014735 0.029987 0.491390 0.6320

INF -0.008939 0.006127 -1.458825 0.1703

Page 169: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

152

BOPO^2 8.45E-05 0.000381 0.222007 0.8280

BOPO*ROA 0.010288 0.013915 0.739308 0.4739

BOPO*NPF 0.001481 0.007172 0.206453 0.8399

BOPO -0.001214 0.001813 -0.669483 0.5159

ROA^2 0.176965 0.256492 0.689944 0.5034

ROA*NPF 0.051889 0.201412 0.257627 0.8011

ROA -0.062910 0.035609 -1.766670 0.1027

NPF^2 0.032875 0.052205 0.629738 0.5407

NPF -0.008223 0.008807 -0.933643 0.3689 R-squared 0.727898 Mean dependent var 1.05E-05

Adjusted R-squared 0.115667 S.D. dependent var 1.26E-05

S.E. of regression 1.18E-05 Akaike info criterion -19.65814

Sum squared resid 1.68E-09 Schwarz criterion -18.47593

Log likelihood 421.1629 Hannan-Quinn criter. -19.23069

F-statistic 1.188927 Durbin-Watson stat 2.017772

Prob(F-statistic) 0.389544

3. Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.875078 Prob. F(2,31) 0.4269

Obs*R-squared 2.137585 Prob. Chi-Square(2) 0.3434

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 06/26/17 Time: 01:56

Sample: 3/01/2007 12/01/2016

Included observations: 40

Presample missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.003280 0.014787 -0.221789 0.8259

DER 8.09E-05 0.000298 0.271415 0.7879

FDR 0.004360 0.017543 0.248537 0.8054

INF -0.019344 0.039507 -0.489644 0.6278

BOPO -0.001022 0.004693 -0.217866 0.8290

ROA -0.027111 0.179145 -0.151335 0.8807

NPF 0.004317 0.063108 0.068411 0.9459

RESID(-1) 0.225738 0.186308 1.211640 0.2348

RESID(-2) 0.080889 0.209292 0.386489 0.7018 R-squared 0.053440 Mean dependent var -6.05E-18

Adjusted R-squared -0.190834 S.D. dependent var 0.003283

S.E. of regression 0.003583 Akaike info criterion -8.230222

Sum squared resid 0.000398 Schwarz criterion -7.850224

Log likelihood 173.6044 Hannan-Quinn criter. -8.092827

F-statistic 0.218769 Durbin-Watson stat 1.877158

Prob(F-statistic) 0.984941

Page 170: SKRIPSI · RISIKO LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Romario

153

Lampiran 20 Hasil Pendekatan ECM

Dependent Variable: D(LQ)

Method: Least Squares

Date: 06/26/17 Time: 02:05

Sample (adjusted): 6/01/2007 12/01/2016

Included observations: 39 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.112654 0.024644 4.571226 0.0001

D(DER) -0.004528 0.000288 -15.69627 0.0000

D(FDR) 0.035590 0.016823 2.115605 0.0445

D(INF) 0.129010 0.035948 3.588794 0.0014

D(BOPO) 0.009383 0.005057 1.855434 0.0754

D(ROA) -0.517604 0.161751 -3.200013 0.0037

D(NPF) -0.090638 0.086706 -1.045345 0.3059

DER(-1) -0.732989 0.143699 -5.100866 0.0000

FDR(-1) -0.757247 0.148575 -5.096734 0.0000

INF(-1) -0.581707 0.117355 -4.956800 0.0000

BOPO(-1) -0.725864 0.141358 -5.134946 0.0000

ROA(-1) -1.039642 0.236931 -4.387954 0.0002

NPF(-1) -0.596833 0.128062 -4.660514 0.0001

ECT 0.729580 0.143020 5.101253 0.0000 R-squared 0.929395 Mean dependent var -0.000381

Adjusted R-squared 0.892681 S.D. dependent var 0.008192

S.E. of regression 0.002684 Akaike info criterion -8.730080

Sum squared resid 0.000180 Schwarz criterion -8.132904

Log likelihood 184.2366 Hannan-Quinn criter. -8.515818

F-statistic 25.31411 Durbin-Watson stat 2.121374

Prob(F-statistic) 0.000000