10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMA X Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : X / 1 Materi : Stoikiometri Sub materi : Tata nama senyawa Alokasi Waktu :1 x 30 menit I. Standar Kompetensi Memahami hukum – hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia ( Stoikiometri ) II. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan tata senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya. III. Indikator Kognitif - Menentukan nama senyawa biner - Menentukan nama senyawa poliatomik - Menentukan nama senyawa organik sederhana. Afektif - Karakterisasi sikap kedisiplinan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran IV. Tujuan Pembelajaran

Rpp Kelas x Smstr 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Rpp Kelas x Smstr 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA X

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : X / 1

Materi : Stoikiometri

Sub materi : Tata nama senyawa

Alokasi Waktu :1 x 30 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami hukum – hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia

( Stoikiometri )

II. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan tata senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya.

III.Indikator

Kognitif

- Menentukan nama senyawa biner

- Menentukan nama senyawa poliatomik

- Menentukan nama senyawa organik sederhana.

Afektif

- Karakterisasi sikap kedisiplinan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat:

- Menentukan nama senyawa biner.

- Menentukan nama senyawa poliatomik.

- Menentukan nama senyawa organik sederhana

V. Materi Pembelajaran

Tata Nama Senyawa Kimia Sederhana

Page 2: Rpp Kelas x Smstr 1

Metode sistematik untuk penamaan senyawa disebut system tata nama. System ini

disusun berdasarkan aturan dari IUPAC (International Union of pure and Aplied

Chemistry). Oleh karena itu, pembahasan tata nama senyawa ini akan dikelompokkan

dalam tata nama senyawa biner dan tata nama senyawa poliatomik.

Tata Nama Senyawa Biner

Senyawa Biner adalah senyawa yang dibentuk dari dua unsur. Senyawa biner

dapat terbentuk dari satu unsur logam dan satu unsur nonlogam atau kedua-duanya unsur

nonlogam. Jika unsur pertama adalah logam dan unsur lainnya adalah nonlogam, maka

senyawa biner tersebut umumnya berbentuk ionik atau senyawa biner

Cara penamaan senyawa biner untuk :

a. Logam dan non logam

1. Menuliskan nama usnur logam tanpa modifikasi apapun, kemudian diikuti nama

unsur nonlogam dengan akhiran “-ida”. Contoh : NaCl = Natrium klorida

2. Unsur logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis, maka bilangan

oksidasinya ditulis dengan angka romawi serta diletakkan diantara nama logam

dan nonlogam. Misalnya : FeF3 = Besi (III) fluorida

b. Non logam dan non logam

Penamaan secara umum sama dengan penamaan pada senyawa logam dan

nonlogam, hanya saja rumus         dan senyawanya dituliskan dengan memandang mana

yang memiliki bilangan oksidasi positif baru kemudian     diikuti unsur dengan bilanga

oksidasi negatif. Misalkan HCl à Hidrogen klorida dan bukan ClH. Unsur yang

membentuk lebih dari senyawa biner memakai awalan bahasa lain 1 = mono, 2 = di, 3 =

tri, 4 = tetra,       5 = penta, 6 = heksa, 7 = penta, 8 = okta, 9 = nona, 10 = deka. Contoh :

CO2 = Karbon dioksida, N2O5 = Dinitrogen pentaoksida

Tata Nama Senyawa Poliatomik

Senyawa poliatomik merupakan senyawa yang dibentuk dari ion poliatomik. Pada

ion poliatomik, dua atau lebih atom-atom bergabung bersama-sama dengan ikatan

kovalen. Senyawa yang tersusun lebih dari dua unsur digolongkan sebagai senyawa

poliatom, seperti Ca(ClO)2 atau kaporit, NaCO3 (soda kue), dan H2SO4 (asam sulfat).

Senyawa poliatom umumnya mengandung oksigen. Tata nama senyawa poliatom yang

Page 3: Rpp Kelas x Smstr 1

mengandung oksigen didasarkan pada jumlah atom oksigen yang dikandungnya.

Senyawa yang mengandung jumlah oksigen paling banyak diberi akhiran -at, sedangkan

yang paling sedikit diberi akhiran -it.

Contoh:

- Na2SO4 (natrium sulfat), Na2SO3 (natrium sulfit)

- KClO3 (kalium klorat), KClO2 (kalium klorit).

Tata nama senyawa tersebut tidak memadai setelah ditemukan senyawa yang

mengandung atom oksigen lebih banyak atau lebih sedikit dari senyawa tersebut. Untuk

itu, senyawa yang mengandung atom oksigen lebih banyak lagi diberi awalan per-,

sedangkan senyawa yang lebih sedikit dari contoh senyawa di atas diberi awalan hipo-.

Contoh:

- KClO4 dinamakan kalium perklorat

- KClO3 dinamakan kalium klorat

- KClO2 dinamakan kalium klorit

- KClO dinamakan kalium hipoklorit

Catatan tentang senyawa poliatomik :

a. Anion umumnya lebih banyak jumlahnya dibanding kation.

b. Kation yang paling populer adalah NH4+

c. Anion kebanyakan memakai akhiran “-it” dan “-at” serta awalan”hipo-“ atau

“hiper-“

d. Oksigen dapat membentuk banyak senyawa anionpoliatom yang disebut anion okso

e. Penamaan berdasarkan tingkat oksidasi dari atom-atom yang mengikat oksigen dari

yang terkecil “hipo-“ dan yang tertinggi “per-“

f. Semua anioan okso dari Cl, Br, dan I memiliki muatan -1

g. Awalan “tio-“berarti bahwa satu atom sulfur telah ditambahkan untuk

menggantikan satu atom oksigen (ion sulfat memiliki satu atom S dan 4 atom . ion

tiosulfat memiliki 2 atom S dan 3 atom O).

VI. Metode Pembelajaran

~ Ceramah ~ Tanya jawab ~ Pemberian tugas

Page 4: Rpp Kelas x Smstr 1

VII.Media Pembelajaran

- Power point

- Papan tulis

VIII. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Belajar Mengajar

1Kegiatan awal

Salam pembuka

- Apersepsi

1. Menggali pengetahuan siswa mengenai tata nama senyawa.

2 Kegiatan inti

- Eksplorasi

1. Guru memberikan penjelasan tentang materi tata nama senyawa.

2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

3. Guru memberikan beberapah contoh soal.

- Elaborasi

1. Guru memberikan beberapa latihan soal kepada siswa.

2. Siswa mengerjakan soal.

3. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menyelesaikan soal dipapan tulis.

- Konfirmasi

1. Guru menanggapi dan membenarkan hasil jawaban dari siswa.

3 Kegiatan penutup

- Rangkuman

Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan hasil materi yang telah dipelajari.

- Evaluasi

Guru memberikan latihan soal kepada peserta didik.

- Tindak lanjut

Guru menilai lembar jawaban peserta didik dan mengembalikan jawaban

beserta jawaban yang benar. Bagi peserta didik yang telah tuntas (benar) dalam

Page 5: Rpp Kelas x Smstr 1

mengerjakan soal diberikan lagi soal yang memiliki tingkat kesulitan yang lebih

tinggi. Bagi peserta didik yang belum tuntas (benar) mengerjakan soal, guru

langsung bisa memberikan bimbingan kepada peserta didik tersebut.

VII. Sumber Pembelajaran

Buku paket

Retnowati, Priscilla. 2008. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga. Table periodik

Lembar Kerja Siswa

VIII. Penilaian Hasil Belajar

Tugas individu dan kelompok

Ulangan Harian

Palembang, Juli 2013

Kepala Sekolah Guru PPL

....................................... Nursa’id FitriaNIP. NIM. 06101410022

Page 6: Rpp Kelas x Smstr 1

LEMBAR KERJA SISWA

Nama :

Kelas :

Tuliskanlah nama dan rumus kimia dari senyawa berikut ini

a. Kalium nitrat

b. Difosforus pentaoksida

c. Cu(OH)2

d. Dibromin heptaoksida

e. SO₃

f. N O₂ 4

g. AsCl5

h. Asam sulfat

i. Perak sulfida

j. (NH4)2SO4

Page 7: Rpp Kelas x Smstr 1

Kunci Jawaban

a. Kalium nitrat = KNO3

b. Difosforus pentaoksida = P2O5

c. Cu(OH)2 = Tembaga (II) hidroksida

d. Dibromin heptaoksida = Br2O7

e. SO₃ = Sulfur Trioksidaf. N₂O4 = Dinitrogen tetraoksida

g. AsCl5 = Arsen pentaklorida

h. Asam sulfat = H2SO4

i. Perak sulfide = Ag2S

j. (NH4)2SO4 = Ammonium Sulfat