52
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Sidoarjo Mata Pelajaran : Alat Ukur Mekanik Presisi Standart Kompetensi : Mengukur Dengan Alat Ukur Mekanik Presisi Kompetensi Dasar : Menggunakan peralatan pengukur presisi Element Kelas/Semester : I (satu)/1 (ganjil) Alokasi waktu : 2 x 45 menit Program Keahlian : Teknik Pemesinan Pertemuan Ke - : 1 s/d 2 Indikator Hasil Belajar : - Mengukur dengan berbagai peralatan pengukur mekanis presisi - Memilih jenis alat ukur presisi yang sesuai dengan benda kerja. I. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa bisa menyebutkan macam-macam alat ukur. 2. Siswa mampu menyebutkan fungsi macam-macam alat ukur. 3. Siswa memahami berbagai jenis alat ukur. 4. Siswa biasa menentukan jenis alat ukur apa yang akan digunakan sesuai dengan benda kerja II. Materi Pembelajaran Pertemuan 1. 1. Pengukuran dengan berbagai peralatan pengukur mekanis presisi. a. Mistar : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,5 mm.

RPP_PUKUR

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RPP_PUKUR

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Sidoarjo

Mata Pelajaran : Alat Ukur Mekanik Presisi

Standart Kompetensi : Mengukur Dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

Kompetensi Dasar : Menggunakan peralatan pengukur presisi Element

Kelas/Semester : I (satu)/1 (ganjil)

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Program Keahlian : Teknik Pemesinan

Pertemuan Ke - : 1 s/d 2

Indikator

Hasil Belajar : - Mengukur dengan berbagai peralatan pengukur mekanis

presisi

- Memilih jenis alat ukur presisi yang sesuai dengan benda

kerja.

I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa bisa menyebutkan macam-macam alat ukur.

2. Siswa mampu menyebutkan fungsi macam-macam alat ukur.

3. Siswa memahami berbagai jenis alat ukur.

4. Siswa biasa menentukan jenis alat ukur apa yang akan digunakan sesuai dengan benda

kerja

II. Materi Pembelajaran

Pertemuan 1.

1. Pengukuran dengan berbagai peralatan pengukur mekanis presisi.

a. Mistar : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,5

mm.

b. Jangka sorong : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas

ketelitian 0,1 mm.

c. Mikrometer : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian

0,01mm.

d. Neraca : untuk mengukur massa suatu benda.

e. Stop Watch : untuk mengukur waktu mempunyai batas ketelitian 0,01 detik.

f. Dinamometer : untuk mengukur besarnya gaya.

g. Termometer : untuk mengukur suhu.

h. Higrometer : untuk mengukur kelembaban udara.

Page 2: RPP_PUKUR

i. Ampermeter : untuk mengukur kuat arus listrik.

j. Ohm meter : untuk mengukur tahanan ( hambatan ) listrik

k. Volt meter : untuk mengukur tegangan listrik.

l. Barometer : untuk mengukur tekanan udara luar.

m. Hidrometer : untuk mengukur berat jenis larutan.

n. Manometer : untuk mengukur tekanan udara tertutup.

o. Kalorimeter : untuk mengukur besarnya kalor jenis zat.

2. Memilih jenis alat ukur presisi yang sesuai dengan benda kerja.

Berdasarkan sifat dari alat ukur dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu :

a) Alat ukur linier langsung

Mistar baja, adalah alat ukur linier langsung paling sederhana yang hasil

pengukurannya dapat dibaca langsung pada bagian penunjuk ukuran

(skala) alat ukur tersebut.

Gambar 1.1. Mistar Baja

Mistar geser (jangka sorong), alat ukur yang mempunyai ketelitian yang

digunakan untuk mengukur diameter dalam, diameter luar dan kedalaman.

i. Mistar geser nonius (vernier caliper). Ada 2 jenis mistar geser nonius

yaitu jenis yang dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar dan

dalam dan jenis kedua digunakan untuk mengukur dimensi dalam,

dimensi luar dan mengukur kedalaman.

ii. Mistar sorong jam (dial caliper). Fungsiya sama dengan mistar geser

nonius yaitu untuk mengukur dimensi dalam, dimensi luar dan

kedalaman. Perbedaannya adalah skala nonius diganti dengan jam

ukur.

iii. Mistar sorong batas (dial snap caliper). Konstruksinya mistar sorong

batas mempunyai kombinasi nonius dan jam ukur juga berfungsi

sebagai kaliber batas. Kaliber batas adalah alat untuk memeriksa

toleransi dari dimensi produk dalam jumlah banyak. Jam ukur pada

mistar sorong batas terbebas dari peluncur skala nonius.

Page 3: RPP_PUKUR

iv. Mistar sorong ketinggian (height gauge). Berfungsi untuk mengukur

ketinggian. Untuk menggunakan dibutuhkan meja rata yang berfungsi

sebagai landasan permukaan bawah.

b.

Keterangan gambar:

1. Rahang ukur

2. Lidah ukur

3. Ukuran tinggi (kedalaman)

4. Rahang tetap

5. Rahang geser

6. Lidah

7. Baut penjepit

8. Batang

9. Ekor

10. Skala nonius

11. Knop (sensor

12. Skala utama

Gambar 1.2. Bagian-bagian jangka sorong (mistar geser)

Mikrometer. Dipergunakan untuk pengerjaan yang memerlukan ketelitian

dan ketepatan.

i. Mikrometer luar (outside micrometer). Digunakan untuk mengukur

diameter luar.

ii. Mikrometer indikator (indicating micrometer). Merupakan gabungan

antara mikrometer dengan jam ukur yang berfungsi untuk mengukur

dimensi luar dari benda ukur seperti diameter luar dan panjang.

iii. Mikrometer dalam (inside micrometer). Digunakan untuk mengukur

besar lubang dengan teliti dan terdiri atas beberapa bagian yang dapat

dipisah-pisahkan.

iv. Mikrometer kedalaman (depth micrometer). Digunakan untuk

mengukur kedalaman suatu benda kerja misalnya kedalaman lubang

atau permukaan bertingkat.

Page 4: RPP_PUKUR

Gambar 1.3. Mikrometer

b) Alat ukur linier tak langsung. Pada alat ukur ini hasil pengukuran dapat

langsung dibaca pada skalanya.

Alat ukur standar

i. Blok ukur (gauge block). Adalah alat ukur standar dalam proses

pengukuran tak langsung, diantaranya berfungsi untuk mengukur

tinggi obyek ukur dan kalibrasi. Dalam 1 set blok ukur terdiri dari 8

buah yang mempunyai ukuran 25 mm sampai 200 mm.

ii. Batang ukur (length bar). Batang ukur merupakan alat ukur standar

dalam proses pengukuran tak langsung, diantaranya berfungsi untuk

kalibrasi susunan blok ukur dan penyetelan posisi nol dari alat ukur

yang besar.

iii. Kaliber induk tinggi (height master). Merupakan alat ukur standar

dalam proses pengukuran tak langsung diantaranya berfungsi untuk

mengukur penyetelan nol mikrometer. Prinsip kerjanya gabungan dari

susunan blok ukur dan mikrometer.

Alat ukur pembanding

i. Jam ukur (dial indicator). Digunakan untuk memeriksa kesejajaran

bidang, poros, lubang maupun kebulatan poros. Digunakan juga untuk

memeriksa kesikuan dan kesejajaran penempatan benda kerja terhadap

meja mesin dan ketirusan.

ii. Pupitas atau jam ukur tes (dial test indicator). Merupakan alat ukur

yang berfungsi untuk mengukur penyimpangan ukuran pada beberapa

titik dalam benda kerja atau memeriksa kesejajaran bidang.

Page 5: RPP_PUKUR

iii. Pembanding (comparator). Alat yang berfungsi untuk pengukuran

yang cermat seperti alat ukur standar. Dalam pemakaian digunakan

sebagai pembanding ukuran.

iv. Kaliber batas (limit gauge). Alat yang berfungsi untuk mengukur atau

memeriksa lubang, poros, konis, posisi, kombinasi atau profil dan ulir.

c) Alat ukur sudut

Alat ukur sudut dalam

i. Busur baja (steel enginer protractor). Alat ukur sudut langsung

dengan ketelitian satu derajat dan kapasitas ukur 0o – 180o.

ii. Busur bilah (bevel protractor). Alat untuk mengukur sudut kerja

secara langsung yang mempunyai ketelitian 5 menit dan kapasitas

ukur 360o. Busur bilah dibedakan menjadi busur kombinasi, busur

derajat baja (kecermatan 1 menit), busur bilah jam, busur bilah nonius

(kecermatan 5 menit), busur bilah optik (kecermatan 5 menit) dan

autokolimeter.

Gambar 1.4. Bevel Protactor

Alat ukur sudut tak langsung

i. Rol dan bola. Alat yang berfungsi untuk mengukur sudut secara tak

langsung dengan bantuan blok ukur.

ii. Batang sinus. Adalah sebuah pelat paralel yang berfungsi untuk

mengukur atau memeriksa sudut benda kerja dengan bantuan bantuan

dua buah rol berdiameter sama, dengan jarak senter L = 100 mm, 200

mm, 250 mm, atau 300 mm.

iii. Senter sinus. Alat untuk mengukur sudut konis dengan bantuan blok

ukur.

iv.Dobel meja sinus dan busur sinus. Digunakan untuk mengukur atau

memeriksa sudut benda kerja.

v. Blok ukur (angle gauge). Terdiri dari balok-balok dengan ukuran

panjang 75 mm dan lebar 16 m. Dua sisinya yaitu atas dan bawah

Page 6: RPP_PUKUR

dapat saling didekatkan. Berfungsi untuk memeriksa atau mengukur

sudut benda kerja.

vi. Auto kalimator (angle dekor). Digunakan untuk mengukur sudut

benda kerja yang presisi.

d) Alat ukur kedataran. Alat ukur kedataran menggunakan penyipat datar yaitu

alat untuk mengukur atau memeriksa permukaan benda kerja. Penyipat datar

terdiri dari pipa kaca melengkung yang berisi spiritus dengan sedikit

gelembung udara yang dipasang pada suatu rangka memanjang atau berbentuk

bujur sangkar dan terdapat skala yang simetris.

b) Alat ukur ulir

Ulir luar

Berikut adalah alat ukur ulir luar secara kasar:

i. Mistar sorong. Berfungsi untuk mengukur diameter mayor ulir luar

dan kisar ulir.

ii. Mikrometer luar. Berfungsi untuk mengukur diameter mayor ulir

luar.

iii. Mikrometer ulir luar. Berfungsi untuk mengukur diameter mayor ulir

luar yang lebih teliti.

iv. Dua rol atau kawat baja. Berfungsi untuk mengukur sudut ulir.

v. Mal ulir. Berfungsi untuk mengukur kisar dan sudut ulir.

Berikut alat ukur yang berfungsi untuk mengukur ulir luar secara teliti:

i. Mikrometer rol pembawa (floating cariage micrometer). Berfungsi

untuk mengukur diameter mayor ulir luar.

ii. Mikrometer bangku (bench micrometer). Berfungsi untuk mengukur

diameter mayor ulir dan diameter minor (kaki atau inti) ulir luar.

iii. Mikrometer landasan khusus. Berfungsi untuk mengukur diameter

tusuk ulir luar (pitch diameter).

iv. Mikrometer dengan dua kawat. Berfungsi untuk mengukur diameter

tusuk ulir luar.

v. Mikrometer dengan tiga kawat. Berfungsi untuk mengukur diameter

tusuk ulir luar.

vi. Profile projector. Berfungsi untuk mengukur diameter mayor ulir luar,

kisar dan sudut ulir.

Page 7: RPP_PUKUR

Bagian-bagian utama ulir yang perlu diukur adalah:

i. Diameter mayor (diameter luar) yaitu diameter terbesar ulir.

ii. Diameter minor (diameter inti) yaitu diameter terkecil ulir.

iii. Diameter tusuk (diameter pit) yaitu diameter khayal atau semu yang

letaknya diantara diameter luar dan diameter inti atau kaki.

iv. Kisar yaitu jarak antara dua puncak ulir yang berdekatan dan diukur

menurut garis lurus yang sejajar sumbu silinder. Pda ulir tunggal kisar

ini sam adengan gang; sedangkan untuk ulir majemuk tidak demikian.

v. Sudut ulir adalah sudut dari kedua sisi permukaan ulir yang satuannya

dalam derajat. Misalnya untuk standar ISO atau Amerika sudut ulirnya

60o dan untuk whitworth sudut ulirnya 55o.

Ulir dalam

i. Mikrometer ulir dalam. Berfungsi untuk mengukur diameter tusuk.

ii. Mistar sorong. Berfungsi untuk mengukur diameter inti atau kaki ulir,

kisar atau tinggi ulir.

iii. Mikrometer. Berfungsi untuk mengukur diameter inti atau kaki ulir.

iv. Blok sudut dengan mikrometer. Berfungsi untuk mengukur diameter

inti atau kaki ulir.

v. Mal ulir. Berfungsi untuk mengukur sudut, kisar, dan tinggi ulir.

vi. Profile projector. Berfungsi untuk mengukur sudut, kisar dan tinggi

ulir.

Pertemuan 2.

Teknik pengukuran yang benar dan tepat dapat dilakukan

Gambar 2.1. Penggunaan jangka bengkok

Page 8: RPP_PUKUR

gambar 2.2, Penggunaan mistar geser/ jangka sorong

III. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran yang digunakan adalah meliputi :

1. Metode Ceramah

2. Metode Demontrasi

3. Metode penugasan dan latihan sambil disertai dengan penjelasan

4. Dan metode tanya jawab

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

a. Pertemuan ke 1

A. Kegiatan Awal (± 15 menit)

1. Mengecek kesiapan belajar siswa, ruang dan media pembelajaran.

2. Berdo’a bersama

3. Absen

4. Memotivasi siswa dan memunculkan rasa ingin tahu siswa

5. Mengulangi pembelajaran yang lalu secara singkat

6. Menyampaikan inti tujuan pembelajaran meliputi kompetensi dasar, hasil belajar

dan indikator

B. Kegiatan Inti (± 55menit)

1. Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang cara melaksanakan proses

Mengukur dengan berbagai peralatan pengukur mekanis presisi dan Memilih jenis

alat ukur presisi yang sesuai dengan benda kerja.

2. Siswa mengikuti pembelajaran dengan seksama dan disertai Tanya jawab siswa

dengan guru yang memberikan penjelasan-penjelasan.

3. Memberikan kesempatan kepada siswa bertanya tentang materi yang sudah

dijelaskan sebelumnya.

4. Guru member tugas agar siswa mencoba dan latian.

Page 9: RPP_PUKUR

5. Pembelajaran diupayakan aktif baik guru maupun siswa agar terjadi interaksi dan

motivasi dalam pembelajaran.

C. Kegiatan Akhir (± 10 menit)

1. Melibatkan siswa untuk merangkum dari materi yang telah dijelaskan serta

memberi tugas-tugas bila diperlukan

2. Pesan dan kesan siswa selama pembelajaran berangsung.

3. Berdo’a bersam.

b. Pertemuan ke 2

A. Kegiatan Awal (± 15 menit)

1. Mengecek kesiapan belajar siswa, ruang dan media pembelajaran.

2. Berdo’a bersama

3. Absen

4. Memotivasi siswa dan memunculkan rasa ingin tahu siswa

5. Mengulangi pembelajaran yang lalu secara singkat

6. Menyampaikan inti tujuan pembelajaran meliputi kompetensi dasar, hasil belajar

dan indikator

B. Kegiatan Inti (± 55menit)

1. Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang teknik pengukuran yang benar

dan tepat yang dapat dilakukan

2. Siswa mengikuti pembelajaran dengan seksama dan disertai Tanya jawab siswa

dengan guru yang memberikan penjelasan-penjelasan.

3. Memberikan kesempatan kepada siswa bertanya tentang materi yang sudah

dijelaskan sebelumnya.

4. Guru memberi tugas agar siswa mencoba dan latian.

5. Pembelajaran diupayakan aktif baik guru maupun siswa agar terjadi interaksi dan

motivasi dalam pembelajaran.

C. Kegiatan Akhir (± 10 menit)

1. Melibatkan siswa untuk merangkum dari materi yang telah dijelaskan serta

memberi tugas-tugas bila diperlukan

2. Pesan dan kesan siswa selama pembelajaran berangsung.

3. Berdo’a bersam.

Page 10: RPP_PUKUR

V. Sumber/Alat/Bahan Pembelajaran

1. Buku pedoman mata diklat alat ukur

2. Modul pembelajaran Alat Ukur

3. Catatan

4. Papan tulis/Whiteboard & spidol

5. Kertas HVS/buram

6. Micrometer

7. Jangka sorong

Sumber Belajar :

Taufiq Rochim & Sri Hardjoko Wirjomartono. Spesifikasi Geometris Metrologi

Industri & Kontrol Kualitas.ITB.Bandung

Modul menggunakan dan memelihara alat ukur

VI. Penilaian

Soal teori beserta lembar penilaian sebagai berikut :

1. Jelaskan pengukuran dalam arti luas ?

2. Sebutkan syarat dari besaran standart ?

3. Sebutkan 5 macam alat ukur.? Jelaskan !

4. Berdasarkan sifatnya alat ukur dibedakan menjadi berapa ? sebutkan!

5. Sebutkan 3 fungsi dari alat ukur Vernier Caliper ?

Kunci jawaban :

1. Membandingkan suatu besaran denan besaran standart

2. - Dapat didefinisikan secara phisik,

- Jelas dan tidak berubah dengan waktu,

- Dapat digunakan sebagai pembanding dimana saja didunia

3. 1. Mistar : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,5

mm,

2. Jangka sorong : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas

ketelitian 0,1 mm.,

3. Mikrometer : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian

0,01mm,

Page 11: RPP_PUKUR

4. Neraca : untuk mengukur massa suatu benda,

5. Stop Watch : untuk mengukur waktu mempunyai batas ketelitian 0,01 detik.

4. 5

a. Alat ukur langsung

b. Alat ukur pembanding

c. Alat ukur standart

d. Alat ukur batas

e. Alat ukur bantu

5. Untuk mengukur diameter luar pada benda kerja, Untuk mengukur diameter

dalam benda kerja. Untuk mengukur kedalaman atau ketinggian benda bertingkat

Sidoarjo, 21 Juli 2009

Guru Mata Pelajaran Guru Pemula

Supiyanto, S. Pd. MM Wahyu Robby Cahyadi

NIP. NIM. 065524014

Mengetahui,

Kepala Sekolah Ketua Jurusan

SMK Negeri 1 Sidoarjo Teknik Pemesinan

Drs. Heru Mursanyoto, MM. Drs. Mansur

NIP. 19630913 198703 1 016 NIP.19610112 168703 1 009

Page 12: RPP_PUKUR

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Sidoarjo

Mata Pelajaran : Alat Ukur Mekanik Presisi

Standart Kompetensi : Mengukur Dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

Kompetensi Dasar : Menggunakan peralatan pengukur presisi Element

Kelas/Semester : I (satu)/1 (ganjil)

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Program Keahlian : Teknik Pemesinan

Pertemuan Ke - : 3 s/d 4

Indikator

Hasil Belajar : - Mengukur dengan alat ukur sesuai dengan metode dan teknik

yang benar

- Mengukur sampai ukuran gradasi terkecil

I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa bisa mengukur dengan alat ukur sesuai dengan metode dan tekni yang benar

2. Siswa bisa mengukur sampai ukuran gradasi terkecil

II. Materi Pembelajaran

Pertemuan 3.

Pengukuran secara akurat sampai graduasi terkecil dari suatu instrumentasi dapat

dilaksanakan.

Membaca Nilai Hasil Pengukuran

Seperti pada gambar di bawah ini nilai didepan koma diambil dari penunjukkan angka

nol skala vernier, yaitu 46 mm (A”) sedangkan angka dibelakang koma diambil dari

titik dimana kedua garis yaitu skala vernier dengan skala utama berteemu, yaitu (“4”)

yang ditunjukkan oleh “B”, jadi hasil pembacaan dari gambar di bawah ini ialah 46,4 mm

atau46,40 mm

A 46 + (0,05 X 8 ) = 46, 40 mm

A B

Menangani atau melihara Vernier Caliper

Page 13: RPP_PUKUR

a) Sebelum di ukur, besihkan benda yang akan diukur dan vernier kalipernya juga

dibersihkan dari debu dan partikel-partikel serta di beri pelumas untuk

mencegah agar tidak mudah karatan.

b) Sebelum digunakan , periksalah bahwa skala vernier bergeser bebas, dan

angka “ 0” pada kedua skala bertemu dengan tepat (Segaris) seperti pada

gambar di bawah ini.

c) Tempatkan kembali vernier kaliper yang sudah selesai digunakan pada

tempatnya (sarungnya) usahakan penempatannya tidak ditumpuk satu sama

lainnya

d) Sewaktu mengukur, usahakan benda yang akan diukur dekatkan sedekat

mungkin ke skala utama, Pengukuran di ujung gigi pengukur, maka akan

menghasilkan pembacaan kurang akurat. Seperti gambar di bawah ini.

.

e) Tempatkan kaliper tegak lurus dengan benda yang akan diukur, jangan sampai

miring, karena akan menghasilkan pembacaan yang kurang akurat, seperti

gambar di bawah ini

- Cara mengukur diameter luar.

Rahang skala utama

Item yang akan diukur

Rahan Vernier

i. Cara mengukur diameter

dalam.

Page 14: RPP_PUKUR

Pertemuan 4.

Hasil pengukuran diinterpretasi secara benar dan akurat.

Prinsip pengukuran

VERNIER CALIPER DENGAN NILAI KETELITIAN 1/128 INCH (Inci)

Vernier Caliper/Jangka sorong ini mempunyai nilai ketelitian sebagai berikut :

a. Nilai ketelitian setiap strip/ruas pada skala vernier = 1/128 inch

b. Nilai ketelitian setiap strip/ruas pada skala utama = 1/16 inch

Contoh 1. : Pembacaan hasil ukuran dari gambar di bawah ini adalah sebagai

berikut :

Hasil pembacaan didapat :

- Skala Utama = 1 1/16 inch

- Skala Vernier : 4 x 1/128 inch = 4/128 inch

Hasil pembacaan = 1 3/32 inch

Perhitungan di atas didapat dari uraian sebagai berikut :

a. Skala Utama :

Garis angka nol skala vernier, terletak pada angka 1 inch lewat satu skala

“lebih” Karena nilai setiap skala utama adalah 1/16 inch, maka nilai skala

utama adalah = 1 inch + 1/16 inch “lebih”

Nilai “lebih” akan ditentukan oleh perhitungan pada skala vernier , sebagai

berikut .

b. Skala Vernier :

Skala vernier yang segaris dengan skala utama, adalah pada ruas ke 4 (angka

4), karena nilai setiap skala Vernier adalah 1/128 inch, maka nilai skala

vernier adalah = 4 x 1/128 inch = 4/128 inch.

c. Sehingga hasil pembacaan akan didapatkan sebagai berikut :

Skala Utama = 1 inch + 1/16 inch = 1 1/16 inch = 34/32 inch

Skala Vernier = 4 x 1/128 inch = 4/128 inch = 1/32 inch

Hasil Pembacaan : ……………….. = 34/32 + 1/32 = 35/32 inch

= 1 3/32 inch.

Page 15: RPP_PUKUR

Contoh Pembacaan ke 2 :

Pembacaan :- Skala Utama : 1 inch + 6/16 inch = 1 6/16 inch = 176/128 inch

- Skala Vernier : 7 x 1/128 inch = 7/128 inch = 7/128 inch

Hasil Pembacaan = 184/128 Inch = 1 56/128 Inch

* Garis skala Vernier pada ruas yang ke 7 segaris dengan garis pada skala utama.

BATAS UKUR PADA MICROMETER

Micrometer hanya saja untuk setiap pengukuran, baik untuk pengukuran benda kerja

bagian dalam maupun bagian luar , digunakan micrometer yang berbeda-beda

ukurannya. Masing-masing micrometer mempunyai batas pengukuran sampai 25 mm,

yaitu :

2. Micrometer 0 – 25 mm 4. Micrometer 75 - 100 mm

3. Micrometer 25 – 50 mm 5. Micrometer 100 - 125 mm

4. Micrometer 50 - 75 mm 6. Micrometer 125 - 150 mm

KONSTRUKSI ATAU BAGIAN-BAGIAN MICROMETER

Nama-nama bagian /komponen-komponennya.

1. Anvil 5. Outer sleve

2. Spindel 6. Timble (skala timbel )

3. Lock Lamp/pengunci 7. Racter Stoper/Ratchet

4. Iner sleeve

PRINSIP PENGUKURAN

Prinsip kerja micrometer berputar satu kali , baut bergerak sebanyak satu ulir, jika

jarak ulir ialah 1 mm, baut bergerak 2 mm dan seterusnya. Inilah prinsip pengukuran

Page 16: RPP_PUKUR

dengan micrometer. Pada benda sebenarnya , mur berarti inner sleeve dan baut ialah

spindle. Seperti pada gambar di bawah ini

Jarak ulir inner sleeve ialah 0,5 mm. sedangkan dikelilingi timble skala dibagi

dalam 50 strip. Jika timble berputar satu kali, spindle bergerak sebanyak satu strip,

dan bila spindle bergeser satu strip dari timble maka berarti bergerak 0,01 mm ( 0,5

mm X 1/50).

III. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran yang digunakan adalah meliputi :

1. Metode Ceramah

2. Metode Demontrasi

3. Metode penugasan dan latihan sambil disertai dengan penjelasan

4. Dan metode tanya jawab

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

c. Pertemuan ke 3

A. Kegiatan Awal (± 15 menit)

1. Mengecek kesiapan belajar siswa, ruang dan media pembelajaran.

2. Berdo’a bersama

3. Absen

4. Memotivasi siswa dan memunculkan rasa ingin tahu siswa

5. Mengulangi pembelajaran yang lalu secara singkat

6. Menyampaikan inti tujuan pembelajaran meliputi kompetensi dasar, hasil belajar

dan indikator

B. Kegiatan Inti (± 55menit)

1. Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang cara pengukuran secara akurat

sampai graduasi terkecil dari suatu instrumentasi dapat dilaksanakan.

2. Siswa mengikuti pembelajaran dengan seksama dan disertai Tanya jawab siswa

dengan guru yang memberikan penjelasan-penjelasan.

Page 17: RPP_PUKUR

3. Memberikan kesempatan kepada siswa bertanya tentang materi yang sudah

dijelaskan sebelumnya.

4. Guru member tugas agar siswa mencoba dan latian.

5. Pembelajaran diupayakan aktif baik guru maupun siswa agar terjadi interaksi dan

motivasi dalam pembelajaran.

C. Kegiatan Akhir (± 10 menit)

1. Melibatkan siswa untuk merangkum dari materi yang telah dijelaskan serta

memberi tugas-tugas bila diperlukan

2. Pesan dan kesan siswa selama pembelajaran berangsung.

3. Berdo’a bersam.

d. Pertemuan ke 4

A. Kegiatan Awal (± 15 menit)

1. Mengecek kesiapan belajar siswa, ruang dan media pembelajaran.

2. Berdo’a bersama

3. Absen

4. Memotivasi siswa dan memunculkan rasa ingin tahu siswa

5. Mengulangi pembelajaran yang lalu secara singkat

6. Menyampaikan inti tujuan pembelajaran meliputi kompetensi dasar, hasil belajar

dan indikator

B. Kegiatan Inti (± 55menit)

1. Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang cara mengetahui hasil

pengukuran diinterpretasi secara benar dan akurat.

2. Siswa mengikuti pembelajaran dengan seksama dan disertai Tanya jawab siswa

dengan guru yang memberikan penjelasan-penjelasan.

3. Memberikan kesempatan kepada siswa bertanya tentang materi yang sudah

dijelaskan sebelumnya.

4. Guru memberi tugas agar siswa mencoba dan latian.

5. Pembelajaran diupayakan aktif baik guru maupun siswa agar terjadi interaksi dan

motivasi dalam pembelajaran.

C. Kegiatan Akhir (± 10 menit)

1. Melibatkan siswa untuk merangkum dari materi yang telah dijelaskan serta

memberi tugas-tugas bila diperlukan

2. Pesan dan kesan siswa selama pembelajaran berangsung.

3. Berdo’a bersam.

Page 18: RPP_PUKUR

V. Sumber/Alat/Bahan Pembelajaran

1. Buku pedoman mata diklat alat ukur

2. Modul pembelajaran Alat Ukur

3. Catatan

4. Papan tulis/Whiteboard & spidol

5. Kertas HVS/buram

6. Micrometer

7. Jangka sorong

Sumber Belajar :

Taufiq Rochim & Sri Hardjoko Wirjomartono. Spesifikasi Geometris Metrologi

Industri & Kontrol Kualitas.ITB.Bandung

Modul menggunakan dan memelihara alat ukur

Modul OTO.KR01.010.03

VI. Penilaian

Soal teori beserta lembar penilaian sebagai berikut :

1. Sebutkan bagian-bagian dari mistar sorong yang

ditunjukkan oleh angka-angka pada gambar berikut!

2. Sebutkan jenis-jenis mistar sorong!

3. Tentukan ukuran yang ditunjukkan oleh gambar berikut!

Page 19: RPP_PUKUR

b). ....... inch

c). ........ inch

Kunci jawaban :

1.

1. Rahang tetap bawah 6. Skala Nonius (mm)2. Rahang bergerak bawah 7. Skala Nonius (inchi) 3. Rahang tetap atas 8. Mur pengencang

4. Rahang bergerak atas 9. Batang pengukur5. Batang geser 10. Batang kedalaman

2. Mistar sorong nonius, mistar sorong jam, mistar sorong batas, Mistar sorong

ketinggian

3. 1) 14.40 2) 11.45

b). 1,148” c). 1,225”

Sidoarjo, ………..

Guru Mata Pelajaran Guru Pemula

Supiyanto, S. Pd. MM Wahyu Robby Cahyadi

NIP. NIM. 065524014

Mengetahui,

Kepala Sekolah Ketua Jurusan

SMK Negeri 1 Sidoarjo Teknik Pemesinan

Drs. Heru Mursanyoto, MM. Drs. Mansur

NIP. 19630913 198703 1 016 NIP.19610112 168703 1 009

Page 20: RPP_PUKUR

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Sidoarjo

Mata Pelajaran : Alat Ukur Mekanik Presisi

Standart Kompetensi : Mengukur Dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

Kompetensi Dasar : Menggunakan peralatan pengukur presisi Element

Kelas/Semester : I (satu)/1 (ganjil)

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Program Keahlian : Teknik Pemesinan

Pertemuan Ke - : 5 s/d 6

Indikator

Hasil Belajar : - Membaca hasil pengukuran

- Dapat mengukur benda kerja dengan posisi dan metode

yang benar

I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa bias membaca hasil pengukuran

2. Dapat mengukur benda kerja dengan posisi dan metode yang benar

3. Siswa mampu menggunakan alat ukur jangka sorong sesuai petunjuk operasi kerja dan

hasil pengukuran dapat dibaca.

II. Materi Pembelajaran

Pertemuan 5.

Pemilihan jenis alat ukur presisi yang sesuai dengan benda kerja yang diukur

Membaca Nilai Hasil Pengukuran

Seperti pada gambar di bawah ini nilai didepan koma diambil dari penunjukkan angka

nol skala vernier, yaitu 46 mm (A”) sedangkan angka dibelakang koma diambil dari

titik dimana kedua garis yaitu skala vernier dengan skala utama berteemu, yaitu (“4”)

yang ditunjukkan oleh “B”, jadi hasil pembacaan dari gambar di bawah ini ialah 46,4 mm

atau 46,40 mm A

46 + (0,05 X 8 ) = 46, 40 mm

A B

Page 21: RPP_PUKUR

Sewaktu mengukur, usahakan benda yang akan diukur dekatkan sedekat mungkin ke skala

utama, Pengukuran di ujung gigi pengukur, maka akan menghasilkan pembacaan kurang

akurat. Seperti gambar di bawah ini.

.

Tempatkan kaliper tegak lurus dengan benda yang akan diukur, jangan sampai miring, karena

akan menghasilkan pembacaan yang kurang akurat, seperti gambar di bawah ini

- Cara mengukur diameter luar.

Rahang skala utama

Item yang akan diukur

Rahan Vernier

i. Cara mengukur diameter dalam.

Vernier Caliper/Jangka sorong ini mempunyai nilai ketelitian sebagai berikut :

a. Nilai ketelitian setiap strip/ruas pada skala vernier = 1/128 inch

b. Nilai ketelitian setiap strip/ruas pada skala utama = 1/16 inch

Contoh 1. : Pembacaan hasil ukuran dari gambar di bawah ini adalah sebagai berikut :

Hasil pembacaan didapat :

- Skala Utama = 1 1/16 inch

- Skala Vernier : 4 x 1/128 inch = 4/128 inch

Page 22: RPP_PUKUR

- Hasil pembacaan = 1 3/32 inch

Perhitungan di atas didapat dari uraian sebagai berikut :

a. Skala Utama :

a. Garis angka nol skala vernier, terletak pada angka 1 inch lewat satu skala

“lebih” Karena nilai setiap skala utama adalah 1/16 inch, maka nilai skala

utama adalah = 1 inch + 1/16 inch “lebih”

b. Nilai “lebih” akan ditentukan oleh perhitungan pada skala vernier , sebagai

berikut .

b. Skala Vernier :

Skala vernier yang segaris dengan skala utama, adalah pada ruas ke 4 (angka

4), karena nilai setiap skala Vernier adalah 1/128 inch, maka nilai skala

vernier adalah = 4 x 1/128 inch = 4/128 inch.

c. Sehingga hasil pembacaan akan didapatkan sebagai berikut :

Skala Utama = 1 inch + 1/16 inch = 1 1/16 inch = 34/32 inch

Skala Vernier = 4 x 1/128 inch = 4/128 inch = 1/32 inch

Hasil Pembacaan : ……………….. = 34/32 + 1/32 = 35/32 inch

= 1 3/32 inch.

Contoh Pembacaan ke 2 :

Pembacaan :- Skala Utama : 1 inch + 6/16 inch = 1 6/16 inch = 176/128 inch

- Skala Vernier : 7 x 1/128 inch = 7/128 inch = 7/128 inch

Hasil Pembacaan = 184/128 Inch = 1 56/128 Inch

* Garis skala Vernier pada ruas yang ke 7 segaris dengan garis pada skala utama.

4.3.MICROMETER

Page 23: RPP_PUKUR

Micrometer adalah alat yang presisi, masing-masing untuk mengukur diameter luar

dan dalam, alat ini lebih teliti dari pada verrnier caliper, dapa t mengukur sampai

ketelitian 0,01 mm

4.3.1 BATAS UKUR PADA MICROMETER

Micrometer hanya saja untuk setiap pengukuran, baik untuk pengukuran benda kerja

bagian dalam maupun bagian luar , digunakan micrometer yang berbeda-beda

ukurannya. Masing-masing micrometer mempunyai batas pengukuran sampai 25 mm,

yaitu :

5. Micrometer 0 – 25 mm 4. Micrometer 75 - 100 mm

6. Micrometer 25 – 50 mm 5. Micrometer 100 - 125 mm

7. Micrometer 50 - 75 mm 6. Micrometer 125 - 150 mm

8.

4.3.2. KONSTRUKSI ATAU BAGIAN-BAGIAN MICROMETER

Nama-nama bagian /komponen-komponennya.

1. Anvil 5. Outer sleve

2. Spindel 6. Timble (skala timbel )

3. Lock Lamp/pengunci 7. Racter Stoper/Ratchet

4. Iner sleeve

4.3.3. PRINSIP PENGUKURAN

Prinsip kerja micrometer berputar satu kali , baut bergerak sebanyak satu ulir, jika

jarak ulir ialah 1 mm, baut bergerak 2 mm dan seterusnya. Inilah prinsip pengukuran

dengan micrometer. Pada benda sebenarnya , mur berarti inner sleeve dan baut ialah

spindle. Seperti pada gambar di bawah ini

Page 24: RPP_PUKUR

Jarak ulir inner sleeve ialah 0,5 mm. sedangkan dikelilingi timble skala dibagi

dalam 50 strip. Jika timble berputar satu kali, spindle bergerak sebanyak satu strip,

dan bila spindle bergeser satu strip dari timble maka berarti bergerak 0,01 mm ( 0,5

mm X 1/50).

4.3.4. PEMERIKSAAN DAN KALIBRASI MICROMETER

1). Memeriksa tanda “0”

Sebelum dipakai , micrometer harus dikalibrasi terlebih dahulu, Bersihkan anvil

dan spindle dengan kain bersih. Kemudian putar ratchet stopper sampai anvil dan

spindle bersentuhan. Putarkan stopper sampai berbunyi tanda clik-klik 2 atau 3

kali sampai diperoleh penekanan yang cukup. Kuncilah spindle pada posisi ini

dengan lock clamp.

Perlu diingat. Putar lah rachet stopper perlahan-lahan, jika terlalu cepat ,

timble berputar lebih karena inertia dari timble, sehingga pembacaan

menjadi salah.

Micrometer telah dikalibrasi dengan benar jika titik “0” thimble telah lurus

dengan garis pada outher sleeve. Sewperti pada gambar di bawah ini.

Posisi Yang Benar Posisi yang salah

Page 25: RPP_PUKUR

2 ). Menyetel Titik “0”

Jika kesalahannya 0,02 mm atau kurang. Kuncilah spindle dengan lock

clamp. Kemudian dengan memakai penyetel putarlah outer sleeve sampai

tabda “0” thimble lurus dengan garis. Setelah penyetelan selesai , periksalah

kembali tanda “ 0 ”

Pengunci

Outer /Sleeve

Jika kesalahannya melebihi 0,02 mm, Kuncilah spindle dengan lock clamp,

kendorkan stopper sampai thimble bebas, luruskan tanda “0” timble dengan

garis outer sleeve , dan kencangkan kembali ratchet stopper. Setelah

penyetelan selesai periksalah kembali titik “0” untuk meyakinkan bahwa

micrometer telah dikalibrasi dengan benar.

4.3.5. MEMBACA HASIL PENGUKURAN MICROMETER

Jarak strip di atas garis atau skala di atas garis pada outer sleeve adalah 1 mm, dan

jarak strip di bawah garis atau skala di bawah garis adalah 0,05 mm.

Page 26: RPP_PUKUR

Sedangkan nilai satu stri pada skala timble adalah 0,01 mm. nilai hasil ukur ialah

jumlah pembacaan ketiga skala tersebut.

Contoh .1 . dari hasil pembacaan gambar di bawah ini :

Pembacaan skala di atas garis ……………………= 5.00 mm

Pembacaan skala di bawah garis ………………… = 0,00 mm

Pembacaan skala timble ……………………… (+) = 0,20 mm

Hasil Pembacaan akhir …………………………… = 5,20 mm

Page 27: RPP_PUKUR

Contoh .2

Pembacaan skala di atas garis ……………………= 7.00 mm

Pembacaan skala di bawah garis ………………… = 0,50 mm

Pembacaan skala timble ……………………… (+) = 0,15 mm

Hasil Pembacaan akhir …………………………… = 7,65 mm

4.3.5. Peringatan Penting

Sebelum dipakai, periksalah titik “0” jika perlu lakukan kalibrasi.

Sebleum mengukur, besihkan benda yang akan diukur dengan kain bersih.

Jepitlah micrometer dengan frame, putarlah timble kea rah benda yang akan

diukur, dan putarlah ratchet stopper sampai menyentuh spindle spindle. Putarlah

kembali stopper 2 sampai 3 kali agar penekanan lebih meyakinkan, kemudian

baca.

Ulangi pengukuran beberapa kali agar kesalahannya sekecil mungin.

4.4. DIAL GAUGE (DIAL INDIKATOR)

4.4.1. URAIAN DIAL GAUGE

Alat ukur ini berfungsi untuk mengukur :

Kerataan permukaan bidang datar.

Kerataan permukaan serta kebulatan sebuah poros.

Kerataan permukaan dinding silinder.

Kebengkokan poros, run out, kesejajaran dan lain-lain

Pada alat ukur ini didalamnya terdapat mekanisme spesial yang dapat memperbesar

gerakan yang kecil. Ketika spindle bergerak sepanjang permukaan yang diukur,

gerakan ini diperbesar oleh mekanisme pembesar dan selanjutnya ditunjukkan oleh

penunjuk (ponter).

Page 28: RPP_PUKUR

Klasifikasi tingkat pengukuran ditunjukkan pada permukaan dial. Klasifikasi

menunjukkan skala terkcil, dan tingkat pengukuran menunjukkan pembacaan

maksimum. Skala dan outer ring dapat diputar ke “O” agar lurus dengan penunjuk.

Pada dial juga terdapat penghitung putaran (revolution counter). Counter ini

menunjukan beberapa kali penunjuk telah berputar.

DIAL GAUGE

Tidak seperti halnya alat ukur lain, dial gauge selalu digunakan bersama alat

penopang (supporting tool). Umumnya magnetic stand digunakan untuk mengukur

automotive parts. Dial gauge juga dibuat dalam bentuk kaliper gauge dan inside deal

gauge.

Gauge beam lock

Batang

Penyangga

Dasar Magnet

(1). Peringatan Penting

Posisi spindle dia gauge tegak lurus pada permukaan yang diperiksa.

Page 29: RPP_PUKUR

Garis imajinasi dati mata anda ke ponter dial gauge harus tegak lurus pada

permukaan dial ketika anda membaca pengukuran.

Dial gauge harus dipasang dengan teliti pada supporting toolsnya.

Putarlah outer ring setel pada titik nol. Gerakan spindle ke atas dan ke bawah.

Periksalah bahwa penunjuk selalu kembali ke nol bila anda tidak memegeng

spindle.

Di dalam dial gauge terdapat mekanisme presisi seperti jam. Usahakan agar jangan

sampai terjatuh atau terkena benturan.

Jangan berikan oli atau gemuk diantara spindle dan tangkainya. Bila gerakan

spindle menjadi tadak lancar karena oli atau kotoran. Celupkan ke dalam bensin

sambil menggerakan naik turun sampai oli atau kotorannya keluar.

(2). Bagian-bagian dial Gauge.

1. Jarum Panjang/Jarum penunjuk

2. Jarum pendek / Penghitung putaran

3. Tanda batas toleransi

4. Bidang sentuh dengan benda kerja

Page 30: RPP_PUKUR

Fungsi masing-masing bagian

1. Jarum Panjang/Jarum Penunjuk

Jarum ini akan langsung bergerak apabila bagian-bagian sentuh tertekan

oleh benda kerja, adapun nilai pergerakan dari jarum tersebut tergantung

dari beberapa nilai skala dari dial gauge tersebut, misalnya nilai skala

gauge 0,01 mm, apabila jarum panjang bergerak dari angka nol sampai

angka 10 berarti nilai pergerakan jarum panjang tersebut adalah 0,01 mm

x 10 = 0,1 mm.

Skala jarum panjang ini dapat diputar ke kiri atau ke kanan, artinya posisi

angka nol tidak pasti selalu berada di atas, tetapi bisa ada pada posisi di

bawah atau disamping, tergantung pada posisi mana yang kita kehendaki

pada saat porses mengukur benda kerja.

2. Jarum Pendek

Jarum pendek akan bergerak satu ruas , apabila jarum panjang bergerak

dari angka nol sampai dengan angka nol lagi (satu putaran) ,hal ini berarti

pergerakan satu ruas dari jarum pendek adalah 0,1 mm x 100 = 1 mm

(apabila nilai skala dial gauge adalah 0,01 mm).

Sehingga apabila jarum pendek berputar satu kali putaran, maka nilai

pergerakan jarum pendek adalah 1 mm x 10 = 10 mm.

3. Batas Toleransi

Dua alat ini dapat digeser ke kiri atau ke kanan sampai dengan kehendak

kita, untuk melihat batas pergerakan jarum panjang ke arah kiri dan kanan,

pada saat proses pengukuran benda kerja (lihat pada cara penggunaan dial

gauge).

4. Bidang sentuh dengan benda kerja.

Alat ini akan bergerak naik dan turun, apabila bersentuhan dengan

permukaan benda kerja, saat benda kerja gergerak terhadap bidang sentuh

tersebut.

Jarum panjang akan bergerak ke arah kanan apabila bidang sentuh bergerak

ke atas.

Jarum panajang akan bergerak ke arah kiri , apabila bidang sentuh bergerak

kea rah bawah.

Page 31: RPP_PUKUR

4.4.2. METODE PENGUKURAN SERTA MEMBACA HASIL UKUR.

i. Mengukukur kerataan sebuah bidang.

Untuk mengukur kerataan sebuah bidang, maka terlebih dahulu , jarum-jarum

pada dial gauge harus diset pada posisi angka yang diperkirakan sesuai dengan

kondisi tinggi rendah permukaan bidang yang akan diukur, Misal sbb:

1. Jarum pendek menunjuk angka dua

2. Jarum panjang menunjuk angka nol

Hal di atas dapat dilakukan dengan cara mendorong bidang sentuh kea rah atas

, sampai posisi jarum pendek pada angka dua, dan jarum panjang pada angka

nol, Selanjurnya posisi letak dari batas toleransi yang dibutuhkan adalah :

3. Batas toleransi sebelah kiri pada posisi angka 90

4. Batas toleransi sebelah kanan pada posisi angka 10

Hal ini berarti toleransi kea rah kiri dan kanan dari angka 0 adalah berjarak

0,1 mm.

Hasil pengukuran sebuah bidang dinyatakan rata apabila pergerakan jarum

panjang bergerak kea rah kiri dan kanan antara jarak toleransi tersebut.

ii. Mengukukur kebulatan sebuah poros.

Demikian pula pada pengukuran kebulatan sebuah poros, poros pengukuran

maupun cara membaca hasil ukuran yang sama, dengan catata apabila jarum

panjang lebih banyak bergerak kea rah kanan ini berarti permukaan poros

terlalu besar dari ukuran yang telah ditentukan. Demikian juga apabila jarum

bergerak lebih banyak ke arah kiri , ini berarti permukaan poros terlalu kecil

dan ukuran yang telah ditentukan. Ukuran yang tepat adalah apabila jarum

bergerak ke kiri dan ke kanan diantara batas toleransi yang telah ditentukan

sebelumnya.

Page 32: RPP_PUKUR

Contoh: 1. Pengukuran kebulatan sebuah poros.

Jarum panjang akan bergerak

kea rah kanan apabila

permukaan benda kerja terlalu

besar dari ukuran yang telah

ditentukan

Jarum panjang akan bergerak

kea rah kiri apabila permukaan

benda kerja terlalu kecil dari

ukuran yang telah ditentukan

Contoh:2. Pengukuran run out poros

1). Letakan V-Blok di atas plat datar, dan telatakan poros di atas block, seperti

pada gambar.

Page 33: RPP_PUKUR

2). Sentuhkan spindle dial gaugew pada permukaan poros. Aturlah tinggi dial

gauge lock sedemikian rupa sehingga menyentuh permukaan poros sebelah

kanan, seperti pada gambar

3). Putarlah poros perlahan-lahan dan temukan point pada permukaan

pembacaan paling kecil. Kemudian putarlah outer ring sampai penunjukan

pada “0”

4). Putarlah poros perlahan-lahan.Bacalah jumlah gerakan ponter.

Pertemuan 6.

Mengukuran benda kerja dengan posisi dan metode yang benar

III. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran yang digunakan adalah meliputi :

5. Metode Ceramah

6. Metode Demontrasi

7. Metode penugasan dan latihan sambil disertai dengan penjelasan

8. Dan metode tanya jawab

Page 34: RPP_PUKUR

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

e. Pertemuan ke 5

A. Kegiatan Awal (± 15 menit)

7. Mengecek kesiapan belajar siswa, ruang dan media pembelajaran.

8. Berdo’a bersama

9. Absen

10. Memotivasi siswa dan memunculkan rasa ingin tahu siswa

11. Mengulangi pembelajaran yang lalu secara singkat

12. Menyampaikan inti tujuan pembelajaran meliputi kompetensi dasar, hasil

belajar dan indikator

B. Kegiatan Inti (± 55menit)

6. Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang cara pengukuran secara akurat

sampai graduasi terkecil dari suatu instrumentasi dapat dilaksanakan.

7. Siswa mengikuti pembelajaran dengan seksama dan disertai Tanya jawab siswa

dengan guru yang memberikan penjelasan-penjelasan.

8. Memberikan kesempatan kepada siswa bertanya tentang materi yang sudah

dijelaskan sebelumnya.

9. Guru member tugas agar siswa mencoba dan latian.

10. Pembelajaran diupayakan aktif baik guru maupun siswa agar terjadi interaksi

dan motivasi dalam pembelajaran.

C. Kegiatan Akhir (± 10 menit)

4. Melibatkan siswa untuk merangkum dari materi yang telah dijelaskan serta

memberi tugas-tugas bila diperlukan

5. Pesan dan kesan siswa selama pembelajaran berangsung.

6. Berdo’a bersam.

f. Pertemuan ke 6

A. Kegiatan Awal (± 15 menit)

7. Mengecek kesiapan belajar siswa, ruang dan media pembelajaran.

8. Berdo’a bersama

9. Absen

10. Memotivasi siswa dan memunculkan rasa ingin tahu siswa

11. Mengulangi pembelajaran yang lalu secara singkat

12. Menyampaikan inti tujuan pembelajaran meliputi kompetensi dasar, hasil belajar

dan indikator

Page 35: RPP_PUKUR

B. Kegiatan Inti (± 55menit)

6. Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang cara mengetahui hasil

pengukuran diinterpretasi secara benar dan akurat.

7. Siswa mengikuti pembelajaran dengan seksama dan disertai Tanya jawab siswa

dengan guru yang memberikan penjelasan-penjelasan.

8. Memberikan kesempatan kepada siswa bertanya tentang materi yang sudah

dijelaskan sebelumnya.

9. Guru memberi tugas agar siswa mencoba dan latian.

10. Pembelajaran diupayakan aktif baik guru maupun siswa agar terjadi interaksi dan

motivasi dalam pembelajaran.

C. Kegiatan Akhir (± 10 menit)

4. Melibatkan siswa untuk merangkum dari materi yang telah dijelaskan serta

memberi tugas-tugas bila diperlukan

5. Pesan dan kesan siswa selama pembelajaran berangsung.

6. Berdo’a bersam.

V. Sumber/Alat/Bahan Pembelajaran

8. Buku pedoman mata diklat alat ukur

9. Modul pembelajaran Alat Ukur

10. Catatan

11. Papan tulis/Whiteboard & spidol

12. Kertas HVS/buram

13. Micrometer

14. Jangka sorong

Sumber Belajar :

Taufiq Rochim & Sri Hardjoko Wirjomartono. Spesifikasi Geometris Metrologi

Industri & Kontrol Kualitas.ITB.Bandung

Modul menggunakan dan memelihara alat ukur

Modul OTO.KR01.010.03

Page 36: RPP_PUKUR

VI. Penilaian

Soal teori beserta lembar penilaian sebagai berikut :

1)

2) Mengukur dengan mistar geser ketelitian 0,05 mm

Kunci jawaban :

Sidoarjo, 21 Juli 2009

Guru Mata Pelajaran Guru Pemula

Supiyanto, S. Pd. MM Wahyu Robby Cahyadi

NIP. NIM. 065524014

Mengetahui,

Page 37: RPP_PUKUR

Kepala Sekolah Ketua Jurusan

SMK Negeri 1 Sidoarjo Teknik Pemesinan

Drs. Heru Mursanyoto, MM. Drs. Mansur

NIP. 19630913 198703 1 016 NIP.19610112 168703 1 009

Page 38: RPP_PUKUR