2
86 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Untuk model tabung impedansi pertama dapat disimpulkan bahwa pada nilai frekuensi resonansi kayu yang baik digunakan sebagai bahan sampel akustik adalah kayu jati. Namun dalam hal ini dikarenakan hasil juga terdapat nilai yang negative maka hanya dilakukan pengamatan pada frekuensi tertentu yaitu pada frekuensi 1330Hz, 1350 Hz dan 1400 Hz. Yang pada tiap frekuensi tersebut masing masing kayu memiliki ciri khas tersendiri. 2. Pada penelitian menggunakan tabung impedansi kedua kayu jati menduduki peringkat terbaik untuk bahan serap pada frekuensi 1000 Hz disusul dengan kayu kanfer, kayu munggur dan kayu sawo. Namun ketika dilakukan penelitian pada frekuensi 1600 Hz kayu sengon-lah merupakan kayu yang paling baik digunakan untuk bahan penyerap suara. Kayu angsana merupakan jenis kayu yang paling buruk digunakan untuk bahan penyerap akustik. 6.2 Saran 1. Untuk model tabung impedansi pertama hasil masih terdapat sebagian bernilai negative. Mungkin disebabkan oleh disain yang menggunakan pipa PVC, selanjutnya dapat digunakan bahan dasar lain untuk tabung impedansinya. 2. Pada percobaan dengan menggunakan sampel panel akustik berbahan dasar kayu sebaiknya di tinjau pula dari variable lainnya, seperti umur kayu, letak kayu, kadar kelembaban, dan variable lainnya sehingga akan diperoleh penelitian yang lebih teliti.

S1-2014-289164-chapter5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: S1-2014-289164-chapter5

86

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Untuk model tabung impedansi pertama dapat disimpulkan bahwa pada nilai

frekuensi resonansi kayu yang baik digunakan sebagai bahan sampel akustik

adalah kayu jati. Namun dalam hal ini dikarenakan hasil juga terdapat nilai yang

negative maka hanya dilakukan pengamatan pada frekuensi tertentu yaitu pada

frekuensi 1330Hz, 1350 Hz dan 1400 Hz. Yang pada tiap frekuensi tersebut

masing masing kayu memiliki ciri khas tersendiri.

2. Pada penelitian menggunakan tabung impedansi kedua kayu jati menduduki

peringkat terbaik untuk bahan serap pada frekuensi 1000 Hz disusul dengan kayu

kanfer, kayu munggur dan kayu sawo. Namun ketika dilakukan penelitian pada

frekuensi 1600 Hz kayu sengon-lah merupakan kayu yang paling baik digunakan

untuk bahan penyerap suara. Kayu angsana merupakan jenis kayu yang paling

buruk digunakan untuk bahan penyerap akustik.

6.2 Saran

1. Untuk model tabung impedansi pertama hasil masih terdapat sebagian bernilai

negative. Mungkin disebabkan oleh disain yang menggunakan pipa PVC,

selanjutnya dapat digunakan bahan dasar lain untuk tabung impedansinya.

2. Pada percobaan dengan menggunakan sampel panel akustik berbahan dasar kayu

sebaiknya di tinjau pula dari variable lainnya, seperti umur kayu, letak kayu,

kadar kelembaban, dan variable lainnya sehingga akan diperoleh penelitian yang

lebih teliti.

Page 2: S1-2014-289164-chapter5

87

3. Dapat lebih luas lagi nilai frekuensi yang di teliti tidak hanya pada kisaran 100 Hz

hingga 2000 Hz.