3
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sinar-X dalam bidang medis digunakan sebagai salah satu upaya untuk mendiagnosa atau mengetahui bagian organ tubuh yang terdapat kelainan medis. Pemeriksaan dilakukan dengan teknik foto roentgen yaitu dengan penyinaran sinar-X pada organ tubuh yang diperiksa. Kemudian, sinar-X yang menembus organ tubuh diterima oleh film. Film selanjutnya dicuci hingga diperoleh citra radiografi dari bagian organ tubuh tersebut. Film radiografi tersebut merupakan representasi data fisis yang menjelaskan situasi struktur atau fungsional medis. Pencucian film dapat dilakukan secara manual atau secara otomatis. Proses pencucian film secara manual dilakukan di ruang gelap dengan langkah- langkah sebagai berikut. Pertama, film radiograf dimasukkan dalam larutan kimia untuk fiksasi. Kemudian film dibilas dengan air murni. Setelah bersih film dimasukkan dalam larutan developer sehingga diperoleh citra radiograf organ tubuh yang jelas. Akhirnya film radiograf itu dikeringkan dengan cara diangin- anginkan atau digantung. Adapun pada pencucian secara otomatis, operator melakukan pencucian di ruang gelap, namun tinggal mengoperasikan suatu alat pencuci yang sudah mengandung larutan fiksasi, pembilas dan developer. Seluruh proses ini berlangsung berdasarkan timer yang diatur. Pengolahan film radiograf secara manual maupun otomatis menghasilkan citra radiograf analog. Kualitas film radiograf ditentukan oleh beberapa faktor yakni film radiograf, pengaturan alat sinar-X homogenitas larutan zat kimia untuk fiksasi dan developer, kualitas ruang gelap, durasi proses fiksasi dan development, proses pembilasan, dan proses pengeringan. Akibatnya, citra analog cenderung tidak konsisten tergantung pada film dan cara proses filmnya. Sejalan dengan trend kecanggihan teknologi digital, upaya menghasilkan radiograf digital dilakukan. Ada dua cara utama untuk menghasilkan radiograf digital yaitu

S2-2015-218349-chapter1.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

1BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahSinar-Xdalambidangmedisdigunakansebagaisalahsatuupayauntukmendiagnosaataumengetahuibagianorgantubuhyangterdapatkelainanmedis.Pemeriksaandilakukandenganteknikfotoroentgenyaitudenganpenyinaransinar-Xpadaorgantubuhyangdiperiksa.Kemudian,sinar-Xyangmenembusorgantubuhditerimaolehfilm.Filmselanjutnyadicucihinggadiperolehcitraradiografidaribagianorgantubuhtersebut. Filmradiografitersebutmerupakanrepresentasi data fisis yang menjelaskan situasi struktur atau fungsional medis.Pencucianfilmdapatdilakukansecaramanualatausecaraotomatis.Prosespencucianfilmsecaramanualdilakukandiruanggelapdenganlangkah-langkah sebagai berikut. Pertama, film radiografdimasukkan dalam larutan kimiauntuk fiksasi.Kemudianfilmdibilasdenganairmurni.Setelahbersihfilmdimasukkandalamlarutandevelopersehinggadiperolehcitraradiograforgantubuhyangjelas.Akhirnyafilmradiografitudikeringkandengancaradiangin-anginkanataudigantung.Adapunpadapencuciansecaraotomatis,operatormelakukanpencuciandiruanggelap,namuntinggalmengoperasikansuatualatpencuciyangsudahmengandunglarutanfiksasi,pembilasdandeveloper.Seluruh proses ini berlangsung berdasarkan timer yang diatur.Pengolahanfilmradiografsecaramanualmaupunotomatismenghasilkancitraradiografanalog.Kualitasfilmradiografditentukanolehbeberapafaktoryaknifilmradiograf,pengaturanalatsinar-Xhomogenitaslarutanzatkimiauntukfiksasidandeveloper,kualitasruanggelap,durasiprosesfiksasidandevelopment, proses pembilasan, dan proses pengeringan. Akibatnya,citra analogcenderung tidak konsisten tergantung pada filmdan cara proses filmnya.Sejalan dengan trend kecanggihan teknologi digital, upaya menghasilkan radiografdigitaldilakukan.Adaduacarautamauntukmenghasilkanradiografdigital yaitu2denganmendigitisasifilmradiografataulangsungmelakukandigitisasimenggunakanperangkatpencitraandigitalseperti DirectDigitalRadiography(DDR). Hasilradiografdigitallangsungdapatdilihatdimonitor PersonalComputer (PC). Radiograf digital juga dimungkinkan untuk diolah atau diperbaikisehinggakualitas citranya menjadi lebih baik. Namun teknologi radiografi digitaldemikiancenderungsangatmahal,sehinggatidaksemuarumahsakitdapatmemilikinya.SalahsatunyaadalahRumahSakitUmumDaerahSarasHusadaPurworejo yang masih menggunakan film radiografi konvensional berbasis film.Data digital dapat dipresentasikan di berbagai media visual elektronik atauterintegrasidengansistemteknologiinformasi.Sementaraitusecarapraktisaplikasipengolahancitradandatadigitaldapatdilakukandengansoftwarepengolahcitra (imageprocesingsoftware),misal Adobephotoshop,ACDSee,Corel Photopaint, Paint, dan sebagainya.Sedangkan analisis data digital ataupunanalisisprofildapatdilakukandengansoftwareanalisiscitra,sepertiyangtelahdikembangkan di laboratoriumFisika Citra FMIPA UGM, baik itu analisis citra,histogramdanprofilgaris. Analisiscitradilakukanuntukmelihatnilaiderajatkeabuan (densitas optik citra) pada berbagai posisi piksel pada citra, luas area, danbatasarea.Analisishistogram dilakukanuntukanalisisterhadapdistribusifrekuensi derajat keabuan (grey level) citra. Analisis profil garis dilakukan denganmelakukan plotting nilai grey level pada posisi piksel tertentu.Radiografi film cenderung boros energi listrik karena penggunaan tegangan(kV) generator sinar-X dan kuat arus untuk filamen (mA) relatif tinggi. Sedangkanjikamenggunakanradiografidigitalmakatampaknyadimungkinkanuntuklebihhematlistrikkarenasensitivitasalatdigitisasicenderungsangattinggisehinggauntuk menghasilkan kualitas radiografiyang baik dapat dilakukan tergantung darikualitas komponen semikonduktor untuk sensor dan transdusernya.Penelitian iniakanmencobakemungkinanmenghasilkanradiografdengankVdanmAyangrendah, namun dengan teknik digitisasi kualitas citra digital yang dihasilkan dapatditingkatkan.3Dalampengoperasiangeneratorsinar-X,paraoperatorataupasienmestiterkenadampaknegatifdariradiasisinar-Xtersebut.Untuktujuanpengamanan,dampakradiasisinar-Xperludiperkecilyaitudenganmengaturtegangangenerator,arusfilamendan timeexposure yangrendah. HalinisesuaidenganprinsipALARA(aslow asreasonableachievable). Dengandemikianbilaprosesdigitisasiefisienmakategangangenerator,arusfilamen,dan timeexposure dapatdibuat lebih rendah lagi.Risetinitentangupayadigitisasicitraradiograf.Risetmengkajipengaruhtegangan (kV) dan arus filamen(mAs) pada kualitascitra radiograf digital.1.2 Rumusan MasalahRumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah :Bagaimana pengaruh tegangan anode-katode (kV) dan arus filamen (mAs)terhadapkualitascitra radiograf digital?1.3 Tujuan PenelitianTujuan penelitian adalah :a. Mengkaji pengaruhtegangandanarusfilamenpadacitraradiografdigitalb. Mengkaji kualitas citraradiograf digital.1.4 Manfaat PenelitianDengan terlaksanakannya penelitian ini, diperoleh manfaat, yaitu:a. Diperolehnyapemahamantentang pengaruh tegangandanarusgenerator sinar-X pada citra radiograf digital.b. Diperolehnya hasil kajian kualitas citraradiograf.