SA 200 - 265

Embed Size (px)

DESCRIPTION

standar audit 200 - 265

Citation preview

SA 200 - 265

SA 200 - 265EXPOSURE DRAFT STANDAR AUDIT (SA) 200TUJUAN KESELURUHAN AUDITOR INDEPENDEN DAN PELAKSANAAN SUATU AUDIT BERDASARKAN STANDAR AUDIT

RUANG LINGKUPSecara spesifik, standar ini menetapkan tujuan keseluruhan auditor independen, serta menjelaskan sifat dan ruang lingkup audit yang dirancang untuk memungkinkan auditor independen mencapai tujuan tersebutAUDIT ATAS LAPORAN KEUANGANTujuan suatu audit adalah untuk meningkatkan derajat kepercayaan pemakailaporan keuangan yang dituju. Hal ini dicapai melalui pernyataan suatu opiniOleh auditor. Laporan keuangan yang diaudit adalah milik entitas, yangDisusun oleh manajemen entitas dengan pengawasan dari pihak Yangbertanggung jawab atas tata kelola entitas. Penyusunan laporan keuanganoleh manajemen memerlukan :Identifikasi kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, dalam konteks peraturan perundang-undangan yang relevanPenyusunan laporan keuangan sesuai dengan kerangka tersebutPencantuman deskripsi yang memadai mengenai kerangka tersebut di dalam laporan keuangan.

TUJUAN KESELURUHAN AUDITORMemperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan sebagai suatu keseluruhan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan, dan oleh karena itu memungkinkan auditor untuk menyatakan opini atas apakah laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlakuMenerbitkan laporan tentang laporan keuangan dan mengomunikasikannya berdasarkan temuan auditor. KERANGKA PELAPORAN KEUANGAN YANG BERLAKUKerangka pelaporan keuangan yang diterapkan olehmanajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggungJawab atas tata kelola dalam penyusunan laporankeuangan, yang dapat diterima dari sudut pandang sifatentitas tersebut dan tujuan laporan keuangan, atau yangdisyaratkan oleh peraturan perundang - undangan.KERANGKA PELAPORAN KEUANGAN YANG BERLAKUKerangka pelaporan keuangan yang diterapkan olehmanajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggungJawab atas tata kelola dalam penyusunan laporankeuangan, yang dapat diterima dari sudut pandang sifatentitas tersebut dan tujuan laporan keuangan, atau yangdisyaratkan oleh peraturan perundang - undangan.KETENTUANKetentuan Etika yang Berkaitan dengan Audit atas LaporanKeuanganAuditor harusmematuhi ketentuan etika yang relevan, (termasuk ketentuan yang terkait denganindependensi) yang berkaitan dengan perikatan audit atas laporan keuangan.Skeptisisme Profesional Auditor harus merencanakan dan melaksanakan auditdengan skeptisisme profesional mengingat adanya kondisi yang mungkinmenyebabkan terjadinya salah saji material atas laporan keuangan.EXPOSURE DRAFT STANDAR AUDIT (SA) 210PERSETUJUAN ATAS SYARAT-SYARAT PERIKATAN AUDIT

RUANG LINGKUPIni berkaitan dengan tanggung jawab auditor dalam menyepakati syaratperikatan audit dengan manajemen, dan jika relevan, dengan pihak yangbertanggung jawab atas tata kelola entitas. SA ini juga menetapkan bahwaterdapat pra kondisi tertentu untuk suatu audit, tanggung jawabmanajemen, dan jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tatakelola entitas.TUJUANTujuan auditor adalah untuk menerima atau melanjutkan perikatanaudit hanya bilabasis yang melandasi pelaksanaan audit telahdisepakati, melalui:Penetapan apakah terdapat prakondisi untuk suatu auditPenegasan bahwa ada pemahaman yang sama tentang ketentuan perikatan audit antara auditor, manajemen, dan jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas.

PRA KONDISI UNTUK SUATU AUDITDalam rangka penentuan apakah terdapat prakondisi suatu audit,auditor harus :Menentukan apakah kerangka pelaporan keuangan yang akan diterapkan dalam penyususnan laporan keuangan dapat diterima, danMemperoleh persetujuan dari manajemen bahwa manajemen mengakui dan memahami tanggung jawabnya

PERSETUJUAN ATAS KETENTUAN PERIKATAN AUDITAuditor harus menyepakati ketentuan perikatan audit dengan manajemen atau pihakyang bertanggung jawab atas tata kelola, jika relevan,Ketentuan yang disepakatiharus dicatat dalam surat perikatan audit atau bentuk kesepakatan tertulis lain yangtepat dan harus mencakup:Tujuan dan ruang lingkup audit atas laporan keuanganTanggung jawab auditorTanggung jawab manajemen Identifikasi kerangka pelaporan keuangan yang diterpkan dalam penyusunan laporan keuangan; dan Pengacuan ke bentuk dan isi laporan yang akan dikeluarkan oleh auditor dan suatu pernyataan bahwa dalam keadaan tertentu terdapat kemungkinan laporan yang dikeluarkan berbeda bentuk dan isinya dengan yang diharapkan

AUDIT BERULANGDalam audit berulang, auditor harus menilai apakah terdapat keadaan yangmemerlukan suatu revisi terhadap ketentuan perikatan audit dan apakah perlumengingatkan entitas yang bersangkutan tentang ketentuan perikatan audit yangmasih berlakuPENERIMAAN PERUBAHAN DALAM KETENTUAN PERIKATAN AUDITAuditor tidak boleh menyepakati perubahan dalam ketentuan perikatan audit jika tidak ada alasan yangmemadai untuk melakukan perubahan tersebut.Jika, sebelum penyelesaian perikatan audit, auditor diminta untuk mengubah perikatan audit tersebut ke perikatan yang menyebabkan auditor memperoleh tingkat asuransi yang lebih rendah, auditor harus mempertimbangkan apakah terdapat dasar yang wajar untuk melakukan perubahan tersebut.Jika ketentuan perikatan audit diubah,auditor dan manajemen harus sepakat atas ketentuan baru tersebut dan menuangkannya ke dalam suatu surat perikatan baru atau bentuk perjanjian tertulis lainnya yang tepat.

PERTIMBANGAN LAIN DALAM PENERIMAAN PERIKATANJika standar pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh suatu organisasi penyusunstandar yang berwenang atau diakui diberi ketentuan tambahan oleh peraturanperundang-undangan, auditor harus mempertimbangkan apakah ada benturanantara standar pelaporan keuangan dan ketentuan tambahan tersebutEXPOSURE DRAFT STANDAR AUDIT (SA) 220 PENGENDALIAN MUTU UNTUK AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN

RUANG LINGKUPMengatur tanggung jawab tertentu auditor dalam memperhatikan prosedur pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan. SA ini juga mengatur, jika relevan, tanggung jawab penelaah pengendalian mutu perikatan. SA ini harus dibaca bersama dengan ketentuan etika yang relevanSISTEM PENGENDALIAN MUTU DAN PERAN TIM PERIKATANSistem, kebijakan, dan prosedur pengendalian mutu merupakan tanggung jawabfirm. Berdasarkan SPM 1, firm berkewajiban untuk menetapkan dan memeliharasuatu sistem pengendalian mutu untuk memberikan keyakinan memadai bahwa:

Firm dan personelnya mematuhi standar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku. Laporan yang diterbitkan oleh firm atau rekan perikatan telah sesuai dengan kondisinya SA ini didasarkan suatu basis bahwa firm harus mematuhi ketentuan yangterdapat dalam SPM 1 atau ketentuan yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan, jika ketentuan tersebut lebih ketat.TUJUANTujuan auditor adalah untuk mengimplementasikan prosedurpengendalian mutupada tingkat perikatan untuk memberikan keyakinan memadai bagi auditor bahwa:Audit telah dilakukan dengan mematuhi standar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku; danLaporan auditor yang diterbitkan telah sesuai dengan kondisinya. Tanggung Jawab Kepemimpinan atas Mutu Audit Rekan perikatan harus bertanggung jawab atas keseluruhan mutu setiap perikatan audit yang ditugaskan kepada rekan yang bersangkutan.

SISTEM PENGENDALIAN MUTU DAN PERAN TIM PERIKATANKetentuan Etika yang Relevan Rekan perikatan harus menariksimpulan atas kepatuhan terhadap ketentuan independensi yangberlaku dalam perikatan audit.DOKUMENTASIAuditor harus memasukkan hal-hal berikut dalam dokumentasi audit:-Isu yang diidentifikasi yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap ketentuan etika yang relevan dan bagaimana isu tersebut diselesaikan.-Kesimpulan tentang kepatuhan terhadap ketentuan independensi yang berlaku bagi perikatan audit, dan setiap diskusi dengan firm yang relevan untuk mendukung kesimpulan tersebut. -Kesimpulan yang ditarik tentang penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien dan perikatan audit. -Sifat dan ruang lingkup, serta kesimpulan yang ditarik dari, konsultasi yang dilakukan selama pelaksanaan perikatan audit

EXPOSURE DRAFTSTANDAR AUDIT (SA) 230DOKUMENTASI AUDIT

RUANG LINGKUPRuang Lingkup SA 230 ini berkaitan dengan kewajiban auditor dalam menyusun dokumentasi audit untuk keperluan audit atas laporan keuangan

SIFAT DAN TUJUAN DOKUMENTASI AUDITSifat dan Tujuan Dokumentasi Audit Dokumentasi audit yang memenuhi KetentuanSA ini dan Ketentuan dokumentasi spesifik lain sebagaimana tercantum dalam SAlain yang relevan memberikan :-Bukti sebagai dasar bagi auditor untuk menarik suatu kesimpulan tentang pencapaian tujuan keseluruhan auditor, dan-Bukti bahwa audit telah direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan SA

TUJUAN & KETENTUANTujuan auditor adalah untuk menyusun dokumentasi yang memberikan Catatan yangcukup dan tepat sebagai dasar untuk laporan auditor, dan Bukti bahwa audit telahdirencanakan dan dilaksanakan sesuai dengan SA dan peraturan perundangundangan yang berlakuKETENTUANPendokumentasian Prosedur-prosedur Audit yang Dilaksanakan dan Bukti Audit yangDiperoleh Bentuk, Isi dan Luas Dokumentasi Audit Auditor harus menyusundokumentasi audit yang memadai sehingga memungkinkan seorang auditor yangberpengalaman,yang tidak memiliki keterkaitan sebelumnya dengan audit tersebut,memahami :-Sifat, waktu, dan luas prosedur audit yang telah dilaksanakan dan kepatuhan terhadap SA serta peraturan perundang-undangan yang berlaku; -Hasil prosedur audit yang dilaksanakan, dan bukti audit yang diperoleh; dan-Hal-hal signifikan yang timbul selama proses audit, kesimpulan- kesimpulan yang ditarik, dan pertimbangan profesional signifikan yang dibuat untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan tersebut

EXPOSURE DRAFTSTANDAR AUDIT (SA) 240TANGGUNG JAWAB AUDITOR TERKAIT DENGAN DENGAN KECURANGAN DALAMSUATUAUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN

RUANG LINGKUPStandar Audit (SA) ini berhubungan dengan tanggung jawab auditor yang berkaitan dengan kecurangan, dalam suatu audit atas laporan keuanganKARAKTERISTIK KECURANGANSalah saji dalam laporan keuangan dapat timbul karena kecurangan atau kesalahan;Auditor berkepentingan terhadap kecurangan yang menyebabkan salah saji material dalam laporan keuangan;Auditor tidak membuat penentuan secara hukum mengenai apakah kecurangan benar-benar terjadi

TANGGUNG JAWAB UNTUK PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGANTanggungjawab utama pencegahan dan pendeteksian kecurangan berada padapihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas dan manajemen,Tanggungj awab auditor adalah memperoleh keyakinan memadai Apakah laporankeuangan secara keseluruhan beban dari salah saji material yangdisebabkan oleh kecurangan atau kesalahanTANGGUNG JAWAB AUDITORAuditor yang melaksanakan audit berdasarkan SA bertanggung jawab untukmemperoleh keyakinan memadai apakah laporan keuangan secara keseluruhanbebas dari salah saji material, yang disebabkan oleh kecurangan atau kesalahanKETENTUANSkeptisisme Profesional : Diskusi di Antara Tim Perikatan Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait Identifikasi dan Penilaian Risiko Salah Saji Material Akibat Kecurangan; Respons terhadap Hasil Penilaian Risiko Salah Saji Material sebagai Akibat Kecurangan; Evaluasi Terhadap Bukti Audit; Auditor Tidak Dapat Melanjutkan Perikatan; Representasi TertulisKomunikasi kepada Manajemen dan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola : Komunikasi kepada Otoritas Pengatur dan Penegak Hukum DokumentasiEXPOSURE DRAFT STANDAR AUDIT (SA) 250PERTIMBANGAN ATAS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM AUDIT ATASLAPORAN KEUANGAN

RUANG LINGKUPStandar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor untuk mempertimbangkan peraturan perundang- undangan dalam audit atas laporan keuangan. SA ini tidak berlaku bagi perikatan assurance lain yang di dalamnya auditor secara spesifik ditugaskan untuk melakukan pengujian dan pelaporan secara terpisah terhadap kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan tertentuDAMPAK PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANKetentuan dalam beberapa peraturan perundang-undangan berdampak langsungterhadap laporan keuangan yang menentukan jumlah dan pengungkapan yangdilaporkan dalam laporan keuangan suatu entitasPENDAHULUAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MEMATUHI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANTanggung jawab manajemen, dengan pengawasan dari pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola, adalah memastikan bahwa operasi entitas dijalankanberdasarkan ketentuan peraturan perundang-undanganTUJUANUntuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat terkait dengan kepatuhan terhadap ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang pada umumnya berdampak langsung dalam menentukan jumlah dan pengungkapan material dalam laporan keuangan; Untuk melaksanakan prosedur audit tertentu untuk membantu mengungkapkan adanya ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lain yang dapat berdampak material terhadap laporan keuangan; dan Untuk merespons adanya ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan peraturan perundang-undangan yang diidentifikasi selama pelaksanaan audit secara tepat

DEFINISIKetidakpatuhan Tindakan penghilangan atau tindakan kejahatan oleh entitas,disengaja atau tidak disengaja, yang bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Tindakan seperti itu mencakup transaksi yang dicatat oleh,atau dengan nama entitas, atau atas namanya, oleh pihak yang bertanggung jawabatas tata kelola, manajemen, atau karyawan. Ketidakpatuhan tidak termasukkesalahan pribadi (yang tidak berkaitan dengan aktivitas bisnis entitas) oleh pihakyang bertanggung jawab atas tata kelola, manajemen, atau karyawan entitas.KETENTUANPertimbangan Auditor atas Kepatuhan terhadap Perundang- undangan; Prosedur Audit Saat Dideteksi atau Diduga Terjadi Ketidakpatuhan;Pelaporan atas Ketidakpatuhan yang Dideteksi atau Diduga Terjadi;Dokumenta

EXPOSURE DRAFT STANDAR AUDIT (SA) 260KOMUNIKASI DENGAN PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS TATA KELOLA

RUANG LINGKUPTanggungjawab auditor untuk berkomunikasi dengan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola dalam audit atas laporan keuangan; SA ini disusun dalam konteks audit atas laporan keuangan maupun informasi keuangan historis lainnya sepanjang terdapat keterlibatan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola dalam audit atas laporan keuangan Komunikasi dua-arah yang efektif dalam audit atas laporan keuangan

PERAN KOMUNIKASIKomunikasi dua-arah memberikan pemahaman yang sama terkait audit antara auditor dan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola;Independensi dan objektivitas auditor tetap dipertahankan;Informasi yang diperoleh auditor lebih relevan;Risiko salah saji laporan keuangan dapat diminimalkan;Manajemen dituntut untuk tetap menjaga komunikasi dengan auditor;Komunikasi harus jelasPotensi benturan standar perikatan audit dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

TUJUANKomunikasi dua-arah terkait audit atas laporan keuangan harus jelas;Auditor harus memperoleh informasi yang relevan dari pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola;Hasil observasi audit atas laporan keuangan yang signifikan dan relevan harus disampaikan tepat waktu;Komunikasi dua-arah terkait audit atas laporan keuangan harus efektif

KETENTUANPihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola;Hal-hal yang Perlu Dikomunikasikan;Proses Komunikasi;Dokumentasi

EXPOSURE DRAFT STANDAR AUDIT (SA) 265PENGOMUNIKASIAN DEFISIENSI DALAM PENGENDALIAN INTERNAL KEPADA PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS TATA KELOLA DAN MANAJEMEN

RUANG LINGKUPTanggung jawab auditor untuk mengomunikasikan dengan tepat kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan manajemen tentang defisiensi dalam pengendalian internal yang diidentifikasi oleh auditor dalam audit atas laporan keuanganTUJUANTujuan auditor adalah untuk mengomunikasikan dengan semestinya kepada pihakyang bertanggung jawab atas tata kelola dan manajemen tentang defisiensi dalampengendalian internal yang diidentifikasi oleh auditor selama audit dan menurutpertimbangan profesional auditor adalah cukup penting untuk mendapatkanperhatian dari pihak-pihak yang bersangkutanKETENTUANIdentifikasi satu atau lebih defisiensi dalam pengendalian intern;Penentuan signifikansi defisiensi dalam pengendalian intern;Komunikasi tepat waktu;Komunikasi tertulis

MATERI PENERAPAN DAN PENJELASAN LAINPenentuan Apakah Defisiensi dalam Pengendalian Intern Telah Diidentifikasi;Defisiensi Signifikan dalam Pengendalian Intern;Komunikasi atas Defisiensi dalam Pengendalian Intern;Komunikasi atas Defisiensi Signifikan dalam Pengendalian Intern kepada Pihak yang Bertanggung Jawab atas Kelola; Komunikasi atas Defisiensi dalam Pengendalian Intern kepada Manajemen; Komunikasi atas Defisiensi SIGNIFIKAN dalam Pengendalian Intern kepada Manajemen; Komunikasi atas Defisiensi Lainnya dalam Pengendalian Intern kepada Manajemen; Pertimbangan Spesifik terhadap Entitas Sektor Publik; Isu Komunikasi Tertulis atas Defisiensi Signifikan dalam Pengendalian Intern