1
“Penanganannya sama.” Wakil Ketua Kadin Lukman Purnomosidi tentang perlakuan terhadap investor jalan tol baik yang serius maupun yang tidak bekerja. OPINI Selasa, 15 Maret 2011 11 Menangani bankir nakal P emerintahan Obama menghadapi tekanan dari orang-orang yang curang dalam lapor- an pajak serta eksekutif bank yang membantu mereka dengan menyembunyikannya uang itu dalam rekening rahasia di luar negeri. Sekarang kita ingin melihat Lembaga Pen- dapatan Internal serta Departemen Kehakiman membawa masalah ini ke dalam bank itu sen- diri. Itulah satu-satunya cara untuk member- sihkan praktik ilegal itu. Departemen Kehakiman telah menangkap lima ban- kir dengan membantu war- ga kaya Amerika menyem- bunyikan aset mereka dari pihak berwenang. Seorang mantan bankir ditangkap pada Ja- nuari dan dituduh membantu 100-150 orang Amerika menyembunyikan dana sebanyak US$500 juta dari otoritas pajak. Beberapa minggu kemudian, tiga karyawan dan satu mantan bankir didakwa membantu 17 orang Amerika menyembunyikan aset di rekening bank. International Herald Tribune, 13 Maret Ujian untuk perawat asing P ada 3 tahun lalu, sekitar 90 calon perawat tiba di Jepang dari Indonesia, berdasarkan economic partnership agreement kedua negara. Hasil uji kualifikasi nasional akan diumum- kan pada akhir Maret. Pelamar harus meme- nuhi syarat untuk bekerja sebagai perawat di Jepang dalam waktu 3 tahun, atau pulang. Jika mereka gagal ujian, mereka harus pulang pada musim panas ini. Pertanyaan ujian nasional Jepang menggu- nakan karakter Kanji sangat sulit untuk kata- kata seperti seperti ‘jokuso’. Bagi non-Jepang, ini adalah hambatan yang sangat sulit. Jika banyak pelamar yang tak memenuhi kualifikasi dipulangkan, mungkin menjeng- kelkan publik di Indonesia. Pada 2 tahun lalu, calon perawat mulai ber- datangan dari Filipina. Sejauh ini, sekitar 450 pelamar telah datang ke Jepang. Namun, tahun lalu, hanya tiga orang dinyatakan lulus ujian. The Asahi Shimbun, 14 Maret Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail: [email protected] VERBATIM Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis. PEMBACA MENULIS Surat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi Peluang di balik adanya bencana B encana gempa dan tsunami telah melum- puhkan sebagian besar kegiatan bisnis di Jepang, dan berdampak pada kerusakan fiskal yang luar biasa besarnya. Kondisi ini diperkirakan membuat perekonomian Negeri Matahari Terbit itu tidak bisa cepat pulih. Pemerintah Jepang juga diperkirakan melaku- kan konsolidasi piutang luar negerinya sehingga akan memengaruhi komitmen pembiayaan Jepang terhadap Indonesia. Bagaimanapun juga, hingga kini Jepang merupakan negara kreditur terbesar bagi Indonesia dan hubungan ekonomi Indonesia-Jepang cukup erat, sehingga kondisi ini akan membuat lesu kegiatan ekspor dan investasi di Tanah Air. Kejadian ini juga akan berpengaruh pada per- usahaan BUMN, terutama yang bergerak di sek- tor minyak dan gas (migas). Ekspor hasil produksi BUMN migas paling besar ke Jepang dan Korea Selatan. Namun, bencana alam tersebut diyakini hanya akan mengganggu rencana investasi baru di Indonesia yang dijalankan dengan skema govern- ment to government (G to G). Japan International Cooperation Agency (JICA) menyatakan tetap melanjutkan berbagai proyek kerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan belum akan mengeva- luasi meskipun Jepang tengah dilanda bencana gempa dan tsunami. Meskipun demikian, kejadi- an ini sedikit banyak akan berpengaruh pada hubungan ekonomi Jepang dengan nega- ra lain seperti Indonesia. Arus modal, barang, dan jasa akan berubah dan mencari titik keseimbangan baru. Dana-dana global yang sebelumnya banyak masuk ke Jepang akan mencari peluang baru ke negara-negara emerging market yang masih mem- berikan prospek cerah. Ekonomi Jepang dipastikan akan mengalami pelemahan akibat permintaan yang menurun. Namun perusahaan manufaktur, energi, serta jenis perusahaan lainnya, yang saat ini telah menjalankan operasionalnya secara global dan produknya diserap secara global, akan mencari perusahaan substitusi dari negara lain untuk menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan. Artinya di tengah kondisi tersebut muncul peluang yang bisa direbut, mengingat banyak per- usahaan Indonesia yang terafiliasi dengan perusa- haan Jepang. Apabila Indonesia tidak bisa memanfaatkan kesempatan ini, maka peluang tersebut bisa direbut oleh negara lain yang lebih siap menggantikan posisi Jepang. Untuk itu, per- usahaan nasional harus segera menentukan target baru pascaterjadinya musibah yang menimpa Jepang, untuk bisa mengisi kekosongan yang ada. Apabila kondisi ini bisa dimanfaatkan secara optimal, maka perusahaan Indonesia yang berge- rak di bidang otomotif, manufaktur, dll, akan bisa meraih pangsa pasar lebih besar yaitu men- jadi produsen pengganti bagi produk-produk Jepang. Apalagi di tengah kondisi pasar modal dalam negeri yang sedang merangkak naik, para emiten terkait harus proaktif menangkap peluang pasar ini. Beberapa sentimen positif seperti laporan keu- angan sejumlah emiten yang positif, turunnya harga minyak, adanya pemulihan ekonomi glo- bal, pergerakan indeks bursa regional yang posi- tif, mengiringi kondisi pasar modal di dalam negeri. TAJUK UTAMA Kebersamaan dalam suka dan duka Gempa bumi dahsyat yang memicu tsu- nami setinggi 10 meter menghancurkan se- bagian Jepang. Gelombang tusnami sudah menerjang beberapa wilayah di dekat Tok- yo, seperti kota Kesennuma. Beberapa fasilitas yang ada di kota terse- but rusak parah. Pusat Peringatan Tsunami Pasifik yang berada di Hawaii mengingat- kan bahwa gelombang tsunami juga akan terasa hingga ke Rusia, Pulau Markus dan utara Marianas. Kekhawatiran dampak tsu- nami terhadap perekonomian Indonesia merupakan sesuatu yang menakutkan. Be- tapa tidak, tsunami yang terjadi di Jepang menyebabkan beberapa perusahaan besar seperti di sektor elektronik dan otomotif, harus menghentikan produksi. Jadwal atau program foreign direct investment atau in- vestasi langsung dari Jepang ke Indonesia menjadi terhambat. Hal ini terutama akan menjadi gangguan dalam kerja sama swasta Indonesia dengan Jepang terutama di sektor elektronika dan otomotif yang komponennya belum dipro- duksi di Indonesia dan membutuhkan sup- lai dari Jepang. Pemenuhan suplai komponen untuk sek- tor-sektor tersebut, kemungkinan besar akan menunggu pemulihan keadaan di Je- pang. Selama ini kebutuhan elektronik di negeri ini memang dikuasai oleh produk Jepang, bahkan di dunia otomotif, industri Jepang memengaruhi kebutuhan transpor- tasi rakyat Indonesia. Alat transportasi be- rupa KRL pun hasil hibah Negeri Sakura. Sedangkan yang berhubungan dengan ekspor dari dalam negeri tetap berjalan ker- ja sama ekonomi antara Indonesia dan Jepang tidak akan terganggu. Pemerintah tidak berniat menghentikan ekspor ke Ne- geri Sakura itu. Ekspor Indonesia ke Jepang tidak akan berhenti karena komoditas dan bahan yang diekspor merupakan komiditas sehari-hari yang dibutuhkan oleh rakyat Jepang. Ko- moditas kita banyak yang dibutuhkan Je- pang, seperti LNG dan yang lainnya juga banyak dibutuhkan. Alasan lainnya, karena Jepang sudah ter- biasa dengan gempa. Jepang selalu siap menghadapi bencana seperti itu. Kesiapan Jepang dalam menghadapi bencana alam patut kita tiru Jepang adalah negeri yang selalu siap dengan gempa sehingga benca- na seperti itu pun sudah diperhitungkan. Jepang negeri yang selalu siap dengan standard operation procedure gempa. Na- mun, bukan berarti dengan kesiapan Jepang dalam menghadapi bencana negeri ini tidak membantu. Meskipun Jepang per- nah menjajah di negeri ini bukan berarti hubungan antara Indonesia dengan Jepang terpuruk, justru saat ini hubungan kedua negara semakin membaik. Sesuatu yang tak terlupakan adalah keti- ka terjadinya tsunami di Indonesia tepatnya di Aceh, pada 2004 dan Jepang membantu negeri ini mengatasi musibah tersebut. Hubungan Indonesia-Jepang merupakan gambaran yang nyata di mana hubungan bilateral ini tetap terjaga dengan utuh dalam keadaan suka dan duka, bahu-membahu ketika salah satu mengalami musibah. Sebuah kebangaan bagi saya sebagai warga negara Indonesia bisa menjadi bagian yang mendukung hubungan yang erat ini, saya berharap hubungan kedua negara ini terus di- tingkatkan demi kebaikan kedua negara. Budi Prasetyo Jln Betet IX No 3 Perumnas I Tangerang, Banten Mempertanyakan andil BUMN Pemerintah Indonesia dalam melakukan pembangunan untuk mencapai tingkat ke- sejahteraan rakyatnya selalu tersendat de- ngan masalah pembiayaan. Selain dari pajak sumber pendaaan un- tuk itu adalah melalui peran serta perusa- haan negara yang kita kenal dengan badan usaha milik negara (BUMN). Di mana pun jika pembangunan yang di- lakukan oleh pemerintah pasti melibatkan dunia usaha. Dalan hal ini karena BUMN merupakan perusahaan negara maka sudah seharusnya BUMN mendukung dan menda- nai program pembangunan. Acap kali BUMN abai terhadap beberapa program percepatan pembangunan peme- rintah terutama di bidang ekonomi. Contohnya saat ini ditengah men- jamurnya investor menanamkan modalnya di Indonesia mereka (investor) lebih nya- man dan tertarik berinvestasi di bidang swasta. Tidak sedikit proyek pemerintah yang tersendat pembangunannya karena BUMN tidak andil dalam membiayai program itu. PT Perusahaan Listrik Negara akan mem- percepat pembangunan proyek pembangkit listrik geotermal yang pembangunannya ditargetkan tahun ini. Proyek ini akan didorong menjadi loko- motif untuk mempercepat realisasi proyek pembangkit panas bumi yang merupakan bagian dari megaproyek pembangkit 10.000 megawatt (MW) tahap II. Irfan Arfandi Jl. Jatipadang No.5 RT 007 RW 04 Kel. Pejaten, Kec. Pasar Minggu, Jakarta “Jangan fokus produk harga rendah.” Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar soal industri mebel dalam negeri yang menghadapi memban- jirnya produk China. Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar, Neneng Herbawati. Redaktur: Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Nono Budiono, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Algooth Putranto, Andry T. Kurniady, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Reanti, Erna Sari Ulina Girsang, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Hendra Wibawa, Junaidi Halik, Lut Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Nana Oktavia Musliana, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Tauk Wisastra, Tomy Sasangka, Tri Dirgantara Pamenan, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Afriyanto, Agust Supriadi, Anggi Oktarinda, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Arif Novianto Yuwono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Les tari, Elvani Harifaningsih, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Gita Arwana Cakti, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Natalina Kasih Wasiyati, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Eta Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Arifanto, Sepudin, Siti Nuraisyah Dewi, Stefanus Arief Setiaji, Theresia Diyah Wulandari, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bali: Samantha Ardiansyah (Koordinator Bali). Bandung: Asep Mh. Mulyana (Manajer), Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur), Siti Munawaroh (Koordinator Balikpapan). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Ak sara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp35.000/mm kolom, berwarna Rp52.000/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp21.000/mm kolom, berwarna Rp34.000/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu. Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkait an dengan pemberitaan. TAJUK TAMU Saatnya reformasi angkutan umum Model bisnis transportasi massal perlu diubah OLEH ESTANANTO Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia Alasan utama wacana pengendalian subsidi BBM adalah agar subsi- di tepat sasaran. Pengendalian subsidi BBM perlu disertai penataan angkutan umum. M enurut Men- ko Ekuin Hatta Radja- sa, pengu- rangan kon- sumsi premi- um bersubsidi sebesar 14 juta ki- loliter akan menghasilkan pe- ngurangan subsidi sebesar Rp28 triliun jika beda harga premium subsidi dan pertamax Rp2.000. Namun, upaya pengendalian subsidi BBM tanpa memperhi- tungkan alternatif kendaraan pri- badi akan sangat riskan. Di ne- gara-negara maju, angkutan umum sangat diperhatikan dan terjadwal dengan baik. Kita pun dapat memilikinya dengan bebe- rapa catatan. Pertama, reformasi sistem se- toran menjadi sistem penggajian. Pengemudi angkutan umum saat ini diharuskan memberikan se- toran kepada pemilik kendaraan. Untuk sebuah trayek angkutan umum di Bandung, misalnya, pengemudi harus memberikan setoran sebesar Rp100.000- Rp150.000. Ini berarti pengemu- di harus mendapatkan rata-rata 200 penumpang per hari agar mampu menyisihkan uang untuk dibawa pulang. Ini menjadikan di benak pe- ngemudi hanya bagaimana cara- nya mendapatkan uang seba- nyak-banyaknya agar dia masih dapat memperoleh sisa yang cu- kup setelah dipotong setoran. Dengan sistem penggajian, pe- ngemudi akan digaji dengan jumlah tertentu. Bagaimana jika pengemudi ke- mudian malah menjadi pasif ka- rena tahu bahwa dia akan selalu mendapat gaji walaupun jika misalnya dia tidak menarik pe- numpang? Pertanyaan ini hanya dapat dijawab dengan sosialisasi dan penegakan hukum. Namun, dengan sistem yang baru seharusnya pengemudi sa- dar bahwa pendapatan perusaha- an pengangkutan pun sangat bergantung pada prestasi kerja- nya mendapatkan penumpang. Jika penumpang tidak mau beralih dari sepeda motor ke angkutan umum, perusahaan pengangkutan tidak mendapat- kan uang yang cukup untuk menggaji pengemudi. Dengan model pembinaan SDM sederha- na, motivasi pengemudi dapat dibangun. Kedua, penataan kembali tra- yek-trayek angkutan umum dan membaginya berdasarkan jarak. Untuk saat ini penetapan tarif hanya berdasarkan dua model. Model pertama adalah tarif umum yang berlaku jauh dekat, umumnya berlaku pada bus ko- ta. Model kedua adalah perkira- an jarak sendiri yang disepakati secara informal oleh pengemudi dan penumpang, dan dibayar tu- nai pada saat penumpang turun. Model ini biasanya digunakan oleh angkot atau mikrolet. Kelemahan kedua model ini adalah kerancuan tidak adanya standar baku dalam penentuan harga. Sebagai contoh kecil: anak-anak sekolah biasanya membayar separuh harga. Adalah suatu keanehan kalau yang membayar “subsi- di” anak sekolah ini ada- lah pengemudi atau per- usahaan pengangkutan, karena pada dasarnya “subsi- di” ini adalah kewajiban peme- rintah daerah atau pusat. Kedua model ini dapat diper- baiki yaitu pembayaran berda- sarkan jarak dengan tarif resmi dan dipantau oleh sistem seba- gaimana di Singapura. Dalam hal ini RFID dapat digunakan untuk memantau pergerakan kendaraan umum di trayeknya. Ubah model bisnis Ketiga, reformasi model bisnis angkutan umum, agar banyak pengusaha tertarik bergerak di bidang angkutan umum. Dalam hal industri angkutan umum, hal itu dapat dijabarkan sebagai berikut: kredit ringan peremaja- an dan perawatan kendaraan, kontrol kualitas pelayanan pe- langgan yang lebih baik, pem- bagian sektor dan moda trans- portasi yang jelas sehingga persaingan antarmoda angkut- an umum dibuat seminimal mungkin, pembatasan minimal armada, dan konversi ke bahan bakar gas (BBG) yang harga jualnya jauh lebih murah. Untuk mewujudkan semua itu dapat diberi- kan subsidi terbatas yang jumlahnya sangat jauh di bawah poten- si penghematan subsidi BBM yang menurut perhitungan di awal artikel ini dapat mencapai Rp28 triliun setahun. Keempat, membangun infra- struktur angkutan massal (mass rapid trans- portation MRT). Ini dapat berupa kereta lis- trik (KRL), tram, kereta bawah tanah (subway), monorail, dan lain-lain. KRL sebenarnya dapat ditambah frekuensinya, akan tetapi ham- batan utamanya adalah ba- nyaknya persimpangan antara rel kereta api dan jalan raya. Mungkin perlu direncanakan pembangunan jembatan atau bahkan terowongan yang me- ngurangi persimpangan tadi. Contoh lain ada- lah revit- alisasi jaringan kereta api. Untuk Jabode- tabek saja diper- lukan biaya untuk itu sekitar Rp27,5 tri- liun rupiah selama 5 tahun. Dirjen Perkereta- apian Tundjung Inderawan bahkan menyebut angka Rp82 triliun yang diperlukan untuk re- vitalisasi perkeretaapian nasional. Namun, dibandingkan dengan potensi penghematan baik dari pengurangan subsidi BBM maupun potensi kehilangan waktu akibat kemacetan dan gang- guan kesehatan, jum- lah ini sebenarnya masih relatif layak. Dari semua poin reformasi angkutan umum itu, diharapkan pengendara kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda em- pat dapat beralih dalam jumlah yang signifikan. Dari peralihan itu jumlah konsumsi BBM juga dapat dihemat secara signifikan. Ini perlu kerja sama dan du- kungan dari instansi-instansi ter- kait secara terarah dan berkesi- nambungan. Dengan demikian, selain po- tensial mengalihkan pengeluaran negara sebesar Rp28 triliun ru- piah untuk subsidi bagi sektor yang benar-benar memerlukan (pendidikan, kesehatan, refor- masi birokrasi) juga membantu mengurangi polusi secara jangka panjang. BISNIS/ILHAM NESABANA

Saatnya Reformasi Angkutan Umum

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ini artikel saya di Harian Bisnis Indonesia, 15 Maret 2011. Prasyarat mutlak untuk mengatasi masalah subsidi BBM adalah penggalakan angkutan umum dan merubah model bisnisnya sehingga menjadi menguntungkan agar pelayanan menjadi baik.

Citation preview

Page 1: Saatnya Reformasi Angkutan Umum

“Penanganannya sama.”

Wakil Ketua Kadin Lukman Purnomosidi tentang

perlakuan terhadap investor jalan tol baik yang serius

maupun yang tidak bekerja.

OPINISelasa, 15 Maret 2011 11

Menangani bankir nakal

Pemerintahan Obama menghadapi tekanan dari orang-orang yang curang dalam la por -

an pajak serta eksekutif bank yang membantu mereka dengan menyembunyikannya uang itu dalam rekening rahasia di luar negeri.

Sekarang kita ingin melihat Lembaga Pen -da patan Internal serta Departemen Kehakiman membawa masalah ini ke dalam bank itu sen -diri. Itulah satu-satunya cara untuk member-

sihkan praktik ilegal itu. Departemen Kehakiman

telah menangkap lima ban-kir dengan membantu war -ga kaya Amerika menyem-bunyikan aset mereka dari

pihak berwenang.Seorang mantan bankir ditangkap pada Ja -

nuari dan dituduh membantu 100-150 orang Amerika menyembunyikan dana sebanyak US$500 juta dari otoritas pajak.

Beberapa minggu kemudian, tiga karyawan dan satu mantan bankir didakwa membantu 17 orang Amerika menyembunyikan aset di rekening bank.

• International Herald Tribune, 13 Maret

Ujian untuk perawat asing

Pada 3 tahun lalu, sekitar 90 calon perawat tiba di Jepang dari Indonesia, berdasarkan

economic partnership agreement kedua negara. Hasil uji kualifikasi nasional akan di umum-

kan pada akhir Maret. Pelamar harus meme-nuhi sy a rat un tuk bekerja sebagai perawat di Je pang dalam wak tu 3 tahun, atau pulang. Ji ka mereka gagal uji an, mereka harus pulang pada musim pa nas ini.

Pertanyaan ujian nasional Jepang menggu-nakan karakter Kanji sangat sulit untuk kata-kata seperti seperti ‘jokuso’. Bagi non-Jepang, ini adalah hambatan yang sangat sulit.

Jika banyak pelamar yang tak memenuhi kualifikasi dipulangkan, mungkin menjeng-kelkan publik di Indonesia.

Pada 2 tahun lalu, calon perawat mulai ber-datangan dari Filipina. Sejauh ini, sekitar 450 pelamar telah datang ke Jepang. Namun, tahun lalu, hanya tiga orang dinyatakan lulus ujian.

• The Asahi Shimbun, 14 Maret

Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail: [email protected]

“ VERBATIM ”

Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan Informasi Bisnis

Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak meng i rimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.

PEMBACA MENULISSurat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi

Peluang di balik adanya bencana

Bencana gempa dan tsunami telah melum-puhkan sebagian besar kegiatan bisnis di Jepang, dan berdampak pada kerusakan

fiskal yang luar biasa besarnya. Kondisi ini diperkirakan membuat perekonomian Negeri Matahari Terbit itu tidak bisa cepat pulih.

Pemerintah Jepang juga diperkirakan melaku-kan konsolidasi piutang luar negerinya sehingga akan memengaruhi komitmen pembiayaan Jepang terhadap Indonesia. Bagaimanapun juga, hingga kini Jepang merupakan negara kreditur terbesar bagi Indonesia dan hubungan ekonomi Indonesia-Jepang cukup erat, sehingga kondisi ini akan membuat lesu kegiatan ekspor dan investasi di Tanah Air.

Kejadian ini juga akan berpengaruh pada per-usahaan BUMN, terutama yang bergerak di sek-tor minyak dan gas (migas). Ekspor hasil produksi BUMN migas paling besar ke Jepang dan Korea Selatan.

Namun, bencana alam tersebut diyakini hanya akan mengganggu rencana investasi baru di Indonesia yang dijalankan dengan skema govern-ment to government (G to G). Japan International Cooperation Agency (JICA) menyatakan tetap melanjutkan berbagai proyek kerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan belum akan mengeva-luasi meskipun Jepang tengah dilanda bencana

gempa dan tsunami.Meskipun demikian, kejadi-

an ini sedikit banyak akan berpengaruh pada hubungan ekonomi Jepang dengan nega-ra lain seperti Indonesia. Arus modal, barang, dan jasa akan

berubah dan mencari titik keseimbangan baru. Dana-dana global yang sebelumnya banyak masuk ke Jepang akan mencari peluang baru ke negara-negara emerging market yang masih mem-berikan prospek cerah.

Ekonomi Jepang dipastikan akan mengalami pelemahan akibat permintaan yang menurun. Namun perusahaan manufaktur, energi, serta jenis perusahaan lainnya, yang saat ini telah menjalankan operasionalnya secara global dan produknya diserap secara global, akan mencari perusahaan substitusi dari negara lain untuk menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan.

Artinya di tengah kondisi tersebut muncul peluang yang bisa direbut, mengingat banyak per-usahaan Indonesia yang terafiliasi dengan perusa-haan Jepang. Apabila Indonesia tidak bisa memanfaatkan kesempatan ini, maka peluang tersebut bisa direbut oleh negara lain yang lebih siap menggantikan posisi Jepang. Untuk itu, per-usahaan nasional harus segera menentukan target baru pascaterjadinya musibah yang menimpa Jepang, untuk bisa mengisi kekosongan yang ada.

Apabila kondisi ini bisa dimanfaatkan secara optimal, maka perusahaan Indonesia yang berge-rak di bidang otomotif, manufaktur, dll, akan bisa meraih pangsa pasar lebih besar yaitu men-jadi produsen pengganti bagi produk-produk Jepang. Apalagi di tengah kondisi pasar modal dalam negeri yang sedang merangkak naik, para emiten terkait harus proaktif menangkap peluang pasar ini.

Beberapa sentimen positif seperti laporan keu-angan sejumlah emiten yang positif, turunnya harga minyak, adanya pemulihan ekonomi glo-bal, pergerakan indeks bursa regional yang posi-tif, mengiringi kondisi pasar modal di dalam negeri.

TAJUK UTAMA

Kebersamaan dalamsuka dan duka

Gempa bumi dahsyat yang memicu tsu-

nami setinggi 10 meter menghancurkan se -bagian Jepang. Gelombang tusnami sudah menerjang beberapa wilayah di dekat Tok-yo, seperti kota Kesennuma.

Beberapa fasilitas yang ada di kota terse-but rusak parah. Pusat Peringatan Tsunami Pasifik yang berada di Hawaii mengingat-kan bahwa gelombang tsunami juga akan terasa hingga ke Rusia, Pulau Markus dan utara Marianas. Kekhawatiran dampak tsu-nami terhadap perekonomian Indonesia me rupakan sesu atu yang menakutkan. Be -tapa tidak, tsunami yang terjadi di Jepang menyebabkan be berapa perusahaan besar seperti di sektor elek tronik dan otomotif, harus menghentikan produksi. Jadwal atau program foreign direct investment atau in -ves tasi langsung da ri Jepang ke Indonesia menjadi terhambat.

Hal ini terutama akan menjadi gangguan dalam kerja sama swasta Indonesia dengan Jepang terutama di sektor elektronika dan otomotif yang komponennya belum dipro-duksi di Indonesia dan membutuhkan sup-lai dari Jepang.

Pemenuhan suplai komponen untuk sek-tor-sektor tersebut, kemungkinan besar akan menunggu pemulihan keadaan di Je -pang. Selama ini kebutuhan elektronik di ne geri ini memang dikuasai oleh produk Jepang, bahkan di dunia otomotif, industri Jepang memengaruhi kebutuhan transpor-tasi rakyat Indonesia. Alat transportasi be -rupa KRL pun hasil hibah Negeri Sakura.

Sedangkan yang berhubungan dengan eks por dari dalam negeri tetap berjalan ker -ja sama ekonomi antara Indonesia dan Jepang tidak akan terganggu. Pemerintah

tidak berniat menghentikan ekspor ke Ne -ge ri Sakura itu.

Ekspor Indonesia ke Jepang tidak akan berhenti karena komoditas dan bahan yang diekspor merupakan komiditas sehari-hari yang dibutuhkan oleh rakyat Jepang. Ko -mo ditas kita banyak yang dibutuhkan Je -pang, seperti LNG dan yang lainnya juga banyak dibutuhkan.

Alasan lainnya, karena Jepang sudah ter-biasa dengan gempa. Jepang selalu siap meng hadapi bencana seperti itu. Kesiapan Jepang dalam menghadapi bencana alam patut kita tiru Jepang adalah negeri yang selalu siap dengan gempa sehingga benca-na seperti itu pun sudah diperhitungkan.

Jepang negeri yang selalu siap dengan stan dard operation procedure gempa. Na -mun, bukan berarti dengan kesiapan Jepang dalam menghadapi bencana negeri ini tidak membantu. Meskipun Jepang per-nah menjajah di negeri ini bukan berarti hubungan antara Indonesia dengan Jepang terpuruk, justru saat ini hubungan kedua negara se makin membaik.

Sesuatu yang tak terlupakan adalah keti-ka terjadinya tsunami di Indonesia tepatnya di Aceh, pada 2004 dan Jepang membantu negeri ini mengatasi musibah tersebut.

Hubungan Indonesia-Jepang merupakan gambaran yang nyata di mana hubungan bi lateral ini tetap terjaga dengan utuh da lam keadaan suka dan duka, bahu-membahu ketika salah satu mengalami mu sibah.

Sebuah kebangaan bagi saya sebagai war ga negara Indonesia bisa menjadi ba gian yang mendukung hubungan yang erat ini, saya ber harap hubungan kedua negara ini terus di -tingkatkan demi kebaikan kedua ne gara.

Budi Prasetyo

Jln Betet IX No 3 Perumnas ITangerang, Banten

Mempertanyakan andil BUMN

Pemerintah Indonesia dalam melakukan

pembangunan untuk mencapai tingkat ke -sejahteraan rakyatnya selalu tersendat de -ngan masalah pembiayaan.

Selain dari pajak sumber pendaaan un -tuk itu adalah melalui peran serta perusa-haan negara yang kita kenal dengan badan usaha milik negara (BUMN).

Di mana pun jika pembangunan yang di -lakukan oleh pemerintah pasti melibatkan dunia usaha. Dalan hal ini karena BUMN me rupakan perusahaan negara ma ka sudah seharusnya BUMN mendukung dan menda-nai program pembangunan.

Acap kali BUMN abai terhadap beberapa program percepatan pembangunan peme-rintah terutama di bidang ekonomi.

Contoh nya saat ini ditengah men-jamurnya investor menanamkan modalnya di Indonesia me reka (investor) lebih nya-man dan terta rik berinvestasi di bidang swasta.

Tidak sedikit proyek pemerintah yang tersendat pembangunannya karena BUMN tidak andil dalam membiayai program itu. PT Perusahaan Listrik Negara akan mem-percepat pembangunan proyek pembangkit listrik geotermal yang pembangunannya ditargetkan tahun ini.

Proyek ini akan didorong menjadi loko-motif untuk mempercepat realisasi proyek pembangkit panas bumi yang merupakan bagian dari megaproyek pembangkit 10.000 megawatt (MW) tahap II.

Irfan Arfandi

Jl. Jatipadang No.5 RT 007 RW 04Kel. Pejaten, Kec. Pasar Minggu,

Jakarta

“Jangan fokus produk harga

rendah.”Wakil Menteri Perdagangan

Mahendra Siregar soal industri mebel dalam negeri yang menghadapi memban-

jirnya produk China.

Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar, Neneng Herbawati. Redaktur: Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sar wani, M. Yunan Hilmi, Nono Budiono, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal.

Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Algooth Putranto, Andry T. Kurniady, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refi anti, Erna Sari Ulina Girsang, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Hendra Wibawa, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Nana Oktavia Musliana, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufi k Wisastra, Tomy Sasangka, Tri Dirgantara Pamenan, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Afriyanto, Agust Supriadi, Anggi Oktarinda, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Arif Novianto Yuwono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Les tari, Elvani Harifaningsih, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Gita Arwana Cakti, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hilda Sabri Sulis tyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Lin da Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Natalina Kasih Wasiyati, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efi ta Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffi anto, Sepudin, Siti Nuraisyah Dewi, Stefanus Arief Setiaji, Theresia Diyah Wulandari, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bali: Samantha Ardiansyah (Koordinator Bali). Bandung: Asep Mh. Mulyana (Manajer), Hil man Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur), Siti Munawaroh (Koordinator Balikpapan). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kan tor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Ak sara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Ba ru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Ja wa Ba rat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Me dan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Ti mur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Har ga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Dis play Rp35.000/mm kolom, ber warna Rp52.000/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp21.000/mm kolom, berwarna Rp34.000/mm kolom, baris Rp19.000/mini mum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu.

Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkait an dengan pemberitaan.

TAJUK TAMU

Saatnya reformasi angkutan umumModel bisnis transportasi massal perlu diubah

OLEH ESTANANTODosen Universitas Al-Azhar Indonesia

Alasan utama wacana pengendalian subsidi

BBM adalah agar subsi-di tepat sasaran.

Pengendalian subsidi BBM perlu disertai penataan angkutan

umum.

Menurut Men-ko Ekuin Hat ta Radja-sa, pe ngu-rangan kon -sumsi premi-

um bersubsidi sebesar 14 juta ki -loliter akan menghasilkan pe -ngu rangan subsidi sebesar Rp28 triliun jika beda harga premium subsidi dan pertamax Rp2.000.

Namun, upaya pengendalian subsidi BBM tanpa memperhi-tungkan alternatif kendaraan pri -badi akan sangat riskan. Di ne -gara-negara maju, angkutan umum sangat diperhatikan dan terjadwal dengan baik. Kita pun dapat memilikinya dengan bebe-rapa catatan.

Pertama, reformasi sistem se -toran menjadi sistem penggajian. Pengemudi angkutan umum saat ini diharuskan memberikan se -toran kepada pemilik kendaraan.

Untuk sebuah trayek angkutan umum di Bandung, misalnya, pe ngemudi harus memberikan setoran sebesar Rp100.000-Rp150.000. Ini berarti pengemu-di harus mendapatkan rata-rata 200 penumpang per hari agar mampu menyisihkan uang untuk dibawa pulang.

Ini menjadikan di benak pe -ngemudi hanya bagaimana ca ra-nya mendapatkan uang seba-nyak-banyaknya agar dia masih dapat memperoleh sisa yang cu -kup setelah dipotong setoran. De ngan sistem penggajian, pe -nge mudi akan digaji dengan jum lah tertentu.

Bagaimana jika pengemudi ke -

mu dian malah menjadi pasif ka -rena tahu bahwa dia akan selalu mendapat gaji walaupun jika mi salnya dia tidak menarik pe -numpang? Pertanyaan ini hanya dapat dijawab dengan sosialisasi dan penegakan hukum.

Namun, dengan sistem yang baru seharusnya pengemudi sa -dar bahwa pendapatan perusaha-an pengangkutan pun sangat bergantung pada prestasi kerja-nya mendapatkan penumpang.

Jika penumpang tidak mau ber alih dari sepeda motor ke ang kutan umum, perusahaan pe ngangkutan tidak mendapat-kan uang yang cukup untuk me ng gaji pengemudi. Dengan mo del pembinaan SDM sederha-na, motivasi pengemudi dapat dibangun.

Kedua, penataan kembali tra -yek-trayek angkutan umum dan membaginya berdasarkan jarak. Untuk saat ini penetapan tarif ha nya berdasarkan dua model. Model pertama adalah tarif umum yang berlaku jauh dekat, umumnya berlaku pada bus ko -ta. Model kedua adalah perkira-an jarak sendiri yang disepakati secara informal oleh pengemudi dan penumpang, dan dibayar tu -nai pada saat penumpang turun. Model ini biasanya digunakan oleh angkot atau mikrolet.

Kelemahan kedua model ini adalah kerancuan tidak adanya standar baku dalam penentuan harga. Sebagai contoh kecil: anak-anak sekolah biasanya mem bayar separuh harga. Ada lah suatu keanehan kalau yang membayar “subsi-di” anak sekolah ini ada-lah pengemudi atau per-usahaan pengangkutan, karena pada dasarnya “subsi-di” ini adalah kewajiban peme-rintah da erah atau pusat.

Kedua model ini dapat diper-bai ki yaitu pembayaran berda-sar kan jarak dengan tarif resmi dan dipantau oleh sistem seba-gai mana di Singapura. Dalam

hal ini RFID dapat digunakan un tuk memantau pergerakan ken daraan umum di trayeknya.

Ubah model bisnisKetiga, reformasi model bisnis

angkutan umum, agar banyak pengusaha tertarik bergerak di bidang angkutan umum. Dalam hal industri angkutan umum, hal itu dapat dijabarkan sebagai berikut: kredit ringan peremaja-an dan perawatan kendaraan, kon trol kualitas pelayanan pe -lang gan yang lebih baik, pem-bagian sektor dan moda trans-portasi yang jelas sehingga persaingan antarmoda angkut-an umum di buat seminimal mungkin, pem ba tasan minimal armada, dan kon versi ke bahan bakar gas (BBG) yang harga jualnya jauh lebih murah.

Untuk mewujudkan semua itu dapat diberi-kan subsidi terbatas yang jumlahnya sangat jauh di bawah poten-si penghematan sub sidi BBM yang

menurut perhitungan di awal artikel ini da pat mencapai Rp28 triliun setahun.

Keempat, membangun infra-struktur angkutan massal (mass

rapid trans-portation –

MRT). Ini dapat berupa kereta lis-

trik (KRL), tram, kereta bawah tanah (subway),

monorail, dan lain-la in. KRL sebenarnya dapat ditambah frekuensinya, akan tetapi ham-batan utamanya adalah ba -nyaknya persimpangan antara rel kereta api dan jalan raya.

Mungkin perlu direncanakan pembangunan jembatan atau bah kan terowongan yang me -ngurangi persimpangan tadi.

Contoh lain ada-

lah revit-alisasi

jaringan kereta api.

Untuk Jabo de-tabek saja diper-

lukan biaya un tuk itu sekitar Rp27,5 tri-

liun rupiah selama 5 tahun. Dirjen Per kere ta-

apian Tundjung Inde rawan bah kan menyebut angka Rp82 triliun yang diperlukan un tuk re -vi talisasi perkeretaapian na sio nal.

Namun, dibandingkan dengan potensi penghematan baik dari pe ngurangan subsidi

BBM maupun potensi kehilang an waktu akibat

kemacetan dan gang-guan kesehatan, jum-

lah ini sebenar nya masih relatif layak.

Dari semua poin reformasi ang kutan

umum itu, diharapkan pengendara kendaraan pribadi,

baik roda dua maupun roda em -pat dapat beralih dalam jumlah yang signifikan. Dari peralihan itu jumlah konsumsi BBM juga dapat dihemat secara signifikan. Ini perlu kerja sama dan du -kung an dari instansi-instansi ter-kait secara terarah dan berke si -nambungan.

Dengan demikian, selain po -ten sial mengalihkan pengeluaran negara sebesar Rp28 triliun ru -piah untuk subsidi bagi sektor yang benar-benar memerlukan (pendidikan, kesehatan, refor-masi birokrasi) juga membantu mengurangi polusi secara jangka panjang.

BISNIS/ILHAM NESABANA

11 Opini 15 Maret 2011.indd 111 Opini 15 Maret 2011.indd 1 14/03/2011 22:01:3014/03/2011 22:01:30